MAKALAH ANTROPOMETRI

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, serta pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Masalah nutrisi merupakan hal yang sangat berhubungan dengan intake makanan yang diberikan pada tubuh. Pengkajian dan penilaian kecukupan gizi atau nutrisi diperlukan untuk mengetahui keseimbangan kebutuhan tubuh akan nutrisi dan kegunaannya. Keseimbangan kebutuhan nutrisi pada seseorang dikatakan baik apabila asupan nutrisinya seimbang dengan kegunaannya. Keseimbangan nutrisi dipengaruhi oleh 2 hal yaitu konsumsi makanan dan keadaan kesehatan tubuh. Salah satu cara yang digunakan untuk mengkaji dan menilai angka kecukupan nutrisi adalah dengan antopometri. 1.2. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah pengertian dari antropometri? 2. Apa konsep pertumbuhan sebagai dasar antropometri? 3. Apa keunggulan dan kelemahan antropometri? 4. Apa saja jenis-jenis antropometri? 1

description

mkk

Transcript of MAKALAH ANTROPOMETRI

Page 1: MAKALAH ANTROPOMETRI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan

tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, serta pertumbuhan dan pergantian sel

yang rusak. Masalah nutrisi merupakan hal yang sangat berhubungan dengan

intake makanan yang diberikan pada tubuh.

Pengkajian dan penilaian kecukupan gizi atau nutrisi diperlukan untuk

mengetahui keseimbangan kebutuhan tubuh akan nutrisi dan kegunaannya.

Keseimbangan kebutuhan nutrisi pada seseorang dikatakan baik apabila asupan

nutrisinya seimbang dengan kegunaannya. Keseimbangan nutrisi dipengaruhi oleh

2 hal yaitu konsumsi makanan dan keadaan kesehatan tubuh.

Salah satu cara yang digunakan untuk mengkaji dan menilai angka kecukupan

nutrisi adalah dengan antopometri.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian dari antropometri?

2. Apa konsep pertumbuhan sebagai dasar antropometri?

3. Apa keunggulan dan kelemahan antropometri?

4. Apa saja jenis-jenis antropometri?

5. Bagaimana cara mengetahui indeks masa tubuh?

1.3. TUJUAN

1. untuk mengetahui pengertian antropometri.

2. Untuk mengetahui konsep pertumbuhan sebagai dasar antropometri

3. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan antropometri

4. Untuk mengetahui jenis-jenis antropometri yang diukur.

5. Untuk mengetahui indeks masa tubuh.

1

Page 2: MAKALAH ANTROPOMETRI

BAB II

ISI

2.1. PENGERTIAN ANTROPOMETRI

Antropometri berasal dari kata anthropos dan logos (bahasa Yunani), yang

berarti tubuh manusia dan ilmu. Antropometri berasal dari kata antropo (manusia)

dan metri (ukuran). Antropometri yaitu studi yang berkaitan dengan pengukuran

tubuh manusia yang akan digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam

memerlukan intraksi manusia. Artinya Konsep dasar yang harus dipahami dalam

menggunakan antropometri secara antropometri adalah konsep pertumbuhan.

Antropometri dilakukan pada anak-anak untuk menilai tumbuh kembang anak

sehingga dapat ditentukan apakah tumbuh kembang anak berjalan normal atau

tidak.

Antropometri merupakan bagian dari ilmu ergonomi yang berhubungan

dengan dimensi tubuh manusia yang meliputi bentuk, ukuran dan kekuatan dan

penerapannya untuk kebutuhan perancangan fasilitas aktivitas manusia.

Data antropometri sangat diperlukan untuk perancangan peralatan dan lingkungan

kerja. Kenyamanan menggunakan alat bergantung pada kesesuaian ukuran alat

dengan ukuran manusia. Jika tidak sesuai, maka dalam jangka waktu tertentu akan

mengakibatkan stress tubuh antara lain dapat berupa lelah, nyeri, pusing.

Antropometri merupakan pengetahuan yang menyangkut pengukuran

dimensi tubuh manusia dan karakteristik khusus lain dari tubuh yang relevan

dengan perancangan alat-alat / benda-benda yang digunakan manusia.

Antropometri dibagi atas dua bagian utama, yaitu:

1. Antropometri Statis, dimana pengukuran pada manusia dilakukan dalam posisi

diam dan linier pada permukaan tubuh.

2. Antropometri Dinamis, dimana pengukuran dilakukan dengan memerhatikan

gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksankan

kegiatannya.

2

Page 3: MAKALAH ANTROPOMETRI

2.2. KONSEP PERTUMBUHAN SEBAGAI DASAR ANTROPOMETRI

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

a. Pertumbuhan

Pertumbuhan dalam kehidupan manusia dimulai sejak janin dalam kandungan

berlanjut pada  masa bayi, kanak-kanak dan pada masa remaja kemudian berakhir

pada masa dewasa.  Pertumbuhan merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan

mengikuti perjalanan waktu. Selama pertumbuhan terjadi perubahan ukuran fisik.

Ukuran fisik tidak lain adalah ukuran tubuh manusia baik dari segi dimensi,

proporsi maupun komposisinya. Ukuran fisik manusia dapat diukur.  llmu yang

mempelajari ukuran fisik pada bagian tubuh tertentu  dikenal dengan sebutan

antropometri.

Pola  pertumbuhan dibatasi oleh dua hal yaitu faktor genetik dan faktor

lingkungan. Faktor lingkungan seperti intake zat gizi, infeksi penyakit, sanitasi

lingkungan, pelayanan kesehatan dll. Pengukuran pertumbuhan secara

antropometri akan berkait dengan umur yang nantinya akan dipadukan dengan

ukuran: berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas dan lingkar

dada. Berat badan untuk umur (BB/U) merupakan indikator yang mendasar dan

absah untuk penentuan keadaan gizi , terutama gizi kurang. Panjang badan untuk

umur (PB/U) untuk mengukur riwayat kekurangan gizi di masa lampau. Berat

badan untuk panjang badan (BB/PB) merupakan indikator yang kuat untuk

menentukan akibat gizi salah akut dan masa penyembuhannya.

Pertumbuhan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti: kelenjar yang

menghasilkan hormon pertumbuhan , penyakit, keturunan, emosi, system syaraf,

musim dan iklim, gizi, seluler, social ekonomi. Faktor ras dapat mempengaruhi 

densitas tulang. Ras Afrika memiliki densitas tulang yang tinggi, sehingga

perbedaan ras memiliki hubungan yang penting pada osteoporosis.

b. Perkembangan

Definisi perkembangan menurut Sinclair, D (1973) meliputi parameter

psikologi, idea dan pemahaman dan perolehan skill motorik dan sensory. 

Hurlock, B (1980) dalam psikologi perkembangan menganggap penting dasar

3

Page 4: MAKALAH ANTROPOMETRI

permulaan merupakan sikap kritis karena dasar permulaan merupakan atau

mengarah kepada penyesuaian diri pribadi atau sosial bila sudah tua. Banyak para

ahli psikologi memandang tahun pra sekolah merupakan tahapan penting atau

kritis dimana mulai diletakkan dasar struktural perilaku komplek yang dibentuk

dalam kehidupan.

Perkembangan  juga seperti pertumbuhan mengikuti  suatu pola spesifik dan

dapat diramalkan mengikuti hukum arah perkembangan yang disebut hukum

cephalocaudal yang  menjelaskan bahwa perkembangan menyebar keseluruh

tubuh dari kepala ke kaki dan hukum proximodistal yang menentapkan bahwa

perkembangan menyebar keluar dari titik poros sentral ke anggota tubuh.

Perkembangan akan mengikuti pola yang berlaku umum jika kondisi lingkungan

mendukung.  Setiap tahapan perkembangan mempunyai perilaku karakteristik. 

Perkembangan sangat dibantu rangsangan. Setiap tahapan mempunyai resiko. 

Perkembangan terjadi karena kematangan  dan pengalaman dari lingkungan serta 

perkembangan dipengaruhi oleh budaya. Namun disadari tahap perkembangan

anak berbeda seperti yang dikemukakan oleh beberapa pakar.

Pola perkembangan dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, fisik dan psikis

yang menimbulkan perbedaan tampilan dari setiap anak.  Perkembangan

mencakup rangsangan yang diberikan  kepada anak  dan umumnya pencapaian

perkembangan optimal tergantung rangsangan (stimuli)  dari luar dan umumnya

anak mencapai perkembangan tertentu pada umur yang lebih tinggi.

Perkembangan mengikuti jalur pertumbuhan dan memiliki pola sesuai dengan

umur dan taraf perkembangan. Apabila beberapa taraf perkembangan tidak

dicapai oleh anak pada umur batas anak, maka perlu dicurigai bahwa anak-anak

mengalami kelambatan perkembangan dan perlu dikonsultasikan kepada ahlinya.

Dengan demikian pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dipindahkan dan

harus  berjalan beriringan. Misalkan perkembangan kepala terjadi sangat cepat

khususnya pada tahun pertama umur bayi, karena otak berkembang sangat pesat. 

Perkembangan kepandaian bayi terutama tergantung pada berfungsinya otak dan

sistem syaraf serta rangsangan yang diterima anak. Waktu dilahirkan bayi hanya

dapat melakukan sesuatu terbatas  untuk dirinya, tetapi kemudian secara teratur

4

Page 5: MAKALAH ANTROPOMETRI

semakin berkembang sampai mampu mengontrol tubuhnya dan melakukan 

pekerjaan khusus. Tingkatan (fase-fase) perkembangan kemampuan anak menurut

umur perlu diketahui untuk dapat dipakai sebagai indikator perkembangan

kepandaian anak.

2. Factor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

a.   Faktor Internal (Genetik)

Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio

mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil perbedaan antara

gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai peranan

penting dalam transmisi sifat-sifat herediter. Timbulnya kelainan familial,

kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dari dwarfism adalah akibat transmisi gen

yang abnormal. Haruslah diingat bahwa beberapa anak bertubuh kecil karena

konstitusi genetiknya dan bukan karena gangguan endokrin atau gizi. Peranan

genetik pada sifat perkembangan mental masih merupakan hal yang

diperdebatkan. Memang hereditas tidak dapat disangsikan lagi mempunyai

peranan yang besar tapi pengaruh lingkungan terhadap organisme tersebut tidak

dapat diabaikan. Pada saat sekarang para ahli psikologi anak berpendapat bahwa

hereditas lebih banyak mempengaruhi inteligensi dibandingkan dengan

lingkungan. Sifat-sifat emosionil seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen

lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.

1) Jenis kelamin. Pada umur tertentu pria dan wanita sangat berbeda dalam

ukuran besar, kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lainnya sehingga

memerlukan ukuran-ukuran normal tersendiri. Wanita menjadi dewasa lebih

dini, yaitu mulai adolesensi pada umur 10 tahun, sedangkan pria mulai pada

umur 12 tahun.

2) Ras atau bangsa. Oleh beberapa ahli antropologi disebutkan bahwa ras kuning

mempunyai hereditas lebih pendek dibandingkan dengan ras kulit putih.

Perbedaan antar bangsa tampak juga bila kita bandingkan orang Skandinavia

yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang Itali.

5

Page 6: MAKALAH ANTROPOMETRI

3) Keluarga. Tidak jarang dijumpai dalam suatu keluarga terdapat anggota

keluarga yang pendek sedangkan anggota keluarga lainnya tinggi.

4) Umur. Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa

bayi dan masa adolesensi.

b. Faktor Eksternal (Lingkungan)

1) Gizi (defisiensi vitamin, iodium dan lain-lain). Dengan menghilangkan vitamin

tertentu dari dalam makanan binatang yang sedang hamil, Warkany

menemukan kelainan pada anak binatang tersebut. Jenis kelainan tersebut dapat

diduga sebelumnya dengan menghilangkan vitamin tertentu. Telah dibuktikan

pula bahwa kurang makanan selama kehamilan dapat meningkatkan angka

kelahiran mati dan kematian neonatal. Diketahui pula bahwa pada ibu dengan

keadaan gizi yang jelek tidak dapat terjadi konsepsi. Hal ini disinggung pula

oleh Warkany dengan mengatakan The most serious congenital malformation

is never to be conceived at all.

2) Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma,

oligohidrmnion). Faktor mekanis seperti posisi fetus yang abnormal dan

oligohidramnion dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti clubfoot,

mikrognatia dan kaki bengkok. Kelainan ini tidak terlalu berat karena mungkin

terjadi pada masa kehidupan intrauterin akhir. Implantasi ovum yang salah,

yang juga dianggap faktor mekanis dapat mengganggu gizi embrio dan

berakibat gangguan pertumbuhan.

3) Toksin kimia (propiltiourasil, aminopterin, obat kontrasepsi dan lain-lain).

Telah lama diketahui bahwa obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kelainan

seperti misalnya palatoskizis, hidrosefalus, disostosis kranial.

4) Bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes melitus sering menunjukkan

kelainan berupa makrosomia, kardiomegali dan hiperplasia adrenal.

Hiperplasia pulau Langerhans akan mengakibatkan hipoglikemia. Umur rata-

rata ibu yang melahirkan anak mongoloid dan kelainan lain umumnya lebih

tinggi dibandingkan dengan umur ibu yang melahirkan anak normal. Ini

mungkin disebabkan oleh kelainan beberapa endrokin dalam tubuh ibu yang

6

Page 7: MAKALAH ANTROPOMETRI

meningkat pada umur lanjut, walaupun faktor lain yang bukan endokrin juga

ikut berperan.

5) Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lain-lain). Pemakaian radium dan sinar

Rontgen yang tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus.

Contoh kelainan yang pernah dilaporkan ialah mikrosefali, spina bifida,

retardasi mental dan deformitas anggota gerak. Kelainan yang ditemukan

akibat radiasi bom atom di Hiroshima pada fetus ialah mikrosefali, retardasi

mental, kelainan kongenital mata dan jantung.

6) Infeksi (trimester I: rubela dan mungkin penyakit lain, trimester II dan

berikutnya: toksoplasmosis, histoplasmosis, sifilis dan lain-lain). Rubela

(German measles) dan mungkin pula infeksi virus atau bakteri lainnya yang

diderita oleh ibu pada waktu hamil muda dapat mengakibatkan kelainan pada

fetus seperti katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan

kongenital jantung. Lues kongenital merupakan contoh infeksi yang dapat

menyerang fetus intrauterin sehingga terjadi gangguan pertumbuhan fisis dan

mental. Toksoplasmosis pranatal dapat mengakibatkan makrosefali kongenital

atau mikrosefali dan renitinitis.

7) Imunitas (eritroblastosis fetalis, kernicterus). Keadaan ini timbul atas dasar

adanya perbedaan golongan darah antara fetus dan ibu, sehingga ibu

membentuk antibodi terhadap sel darah merah bayi yang kemudian melalui

plasenta masuk ke dalam peredaran darah bayi yang akan mengakibatkan

hemolisis. Akibat penghancuran sel darah merah bayi akan timbul anemia dan

hiperbilirubinemia. Jaringan otak sangat peka terhadap hiperbilirubinemia ini

dan dapat terjadi kerusakan.

8) Anoksia embrio (gangguan fungsi plasenta) Keadaan anoksia pada embrio

dapat mengakibatkan pertumbuhannya terganggu.

7

Page 8: MAKALAH ANTROPOMETRI

2.3. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN ANTROPOMETRI

A. Keunggulan Antropometri

Beberapa syarat yang mendasari penggunaan antropometri adalah:

a. Alatnya mudah didapat dan digunakan, seperti dacin, pita lingkar lengan atas,

mikrotoa, dan alat pengukur panjang bayi yang dapat dibuat sendiri dirumah.

b. Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif

c. Pengukuran bukan hanya dilakukan dengan tenaga khusus profesional, juga

oleh tenaga lain setelah dilatih untuk itu.

d. Biaya relatif murah

e. Hasilnya mudah disimpulkan karena mempunyai ambang batas.

f. Secara alamiah diakui kebenaranya.

B. Kelemahan Antropometri

a. Tidak sensitif, artinya tidak dapat mendeteksi status gizi dalam waktu singkat

serta tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi tertentu seperti zink dan Fe

b. Faktor di luar gizi (penyakit, genetik dan penurunan penggunaan energi) dapat

menurunkan spesifikasi dan sensitifitas pengukuran antropometri

c. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi presisi,

akurasi dan validitas pengukuran antropometri.

2.4. JENIS-JENIS ANTROPOMETRI YANG DI UKUR

1. Berat Badan

Berat badan merupakan salah satu ukuran antropometri yang terpenting karena

dipakai untuk memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur.

usia beberapa hari, berat badan akan mengalami penurunan yang sifatnya

normal, yaitu sekitar 10% dari berat badan lahir. Hal ini disebabkan karena

keluarnya mekonium dan air seni yang belum diimbangi asupan yang

mencukupimisalnya produksi ASI yang belum lancar. Umumnya berat badan akan

kembali mencapai berat badan lahir pada hari kesepuluh.

Pada bayi sehat, kenaikkan berat badan normal pada triwulan I adalah sekitar

700 –1000 gram/bulan, pada triwulan II sekitar 500 – 600 gram/bulan, pada

8

Page 9: MAKALAH ANTROPOMETRI

triwulan III sekitar 350 – 450 gram/bulan dan pada triwulan IV sekitar 250 – 350

gram/bulan.

Dari perkiraan tersebut, dapat diketahui bahwa pada usia 6 bulan pertama

berat badan akan bertambah sekitar 1 kg/bulan, sementara pada 6 bulanberikutnya

hanya + 0,5 kg/bulan. Pada tahun kedua, kenaikannya adalah + 0,25 kg/bulan.

Setelah 2 tahun, kenaikkan berat badan tidak tentu, yaitu sekitar 2,3 kg/tahun.

Pada tahap adolesensia(remaja) akan terjadi pertambahan berat badan secara cepat

( growth spurt)

Selain perkiraan tersebut, berat badan juga dapat diperkirakan dengan

menggunakan rumus atau pedoman dari Behrman (1992), yaitu :

Berat badan lahir rata-rata : 3,25 kg

Berat badan usia 3 – 12 bulan, menggunakan rumus :

Umur (bulan) + 9 = n + 9

2 2

Berat badan usia 1 – 6 tahun, menggunakan rumus :

( Umur(tahun) X 2) + 8 = 2n + 8

Keterangan : n adalah usia anak

Berat badan usia 6 – 12 tahun , menggunakan rumus :

Umur (tahun) X 7 – 5

2

Cara pengukuran berat badan anak adalah :

Lepas pakaian yang tebal pada bayi dan anak saat pengukuran. Apabila perlu,

cukup pakaian dalam saja.

Tidurkan bayi pada meja timbangan. Apabila menggunakan timbangan

dacin, masukkan anak dalam gendongan, lalu kaitkan gendongan ke timbangan.

Sedangkan apabila dengan berdiri, ajak anak untuk berdiri diatas timbangan injak

tanpa dipegangi.

Ketika minmbang berat badan bayi, tempatkan tangan petugas diatas tubuh

bayi (tidak menempel) untuk mencegah bayi jatuh saat ditimbang.

9

Page 10: MAKALAH ANTROPOMETRI

Apabila anak tidak mau ditimbang, ibu disarankan untuk menimbang berat

badannya lebih dulu, kemudian anak digendong oleh ibu dan ditimbang

Selisih antara berat badan ibu bersama anak dan berat badan ibu sendiri

menjadi berat badan anak. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat rumus berikut :

BB anak = (Berat badan ibu dan anak) – BB ibu

Tentukan hasil timbangan sesuai dengan jarum penunjuk pada timbangan.

Selanjutnya, tentukan posisi berat badan anak sesuai dengan standar yang

berlaku, yaitu apakah status gizi anak normal, kurang atau buruk. Untuk

menentukan berat badan ini juga dapat dilakukan dengan melihat pada kurva

KMS, apakah berada berat badan anak berada pada kurva berwarna hijau, kuning

atau merah.

2. Tinggi Badan ( Panjang badan)

Tinggi badan untuk anak kurang dari 2 tahun sering disebut dengan panjang

badan. Pada bayi baru lahir, panjang badan rata-rata adalah sebesar + 50 cm. Pada

tahun pertama, pertambahannya adalah 1,25 cm/bulan ( 1,5 X panjang badan

lahir). Penambahan tersebut akan berangsur-angsur berkurang sampai usia 9

tahun, yaitu hanya sekitar 5 cm/tahun. Baru pada masa pubertas ada peningkatan

pertumbuhan tinggi badan yang cukup pesat, yaitu 5 – 25 cm/tahun pada wanita,

10

Page 11: MAKALAH ANTROPOMETRI

sedangkan pada laki-laki peningkatannya sekitar 10 –30 cm/tahun. Pertambahan

tinggi badan akan berhenti pada usia 18 – 20 tahun.

Seperti halnya berat badan, tinggi badan juga dapat diperkirakan berdasarkan

rumus dari Behram (1992), yaitu :

Perkiraan panjang lahir : 50 cm

Perkiraan panjang badan usia 1 tahun = 1,5 Panjang Badan Lahir

Perkiraan panjang badan usia 4 tahun = 2 x panjang badan lahir

Perkiraan panjang badan usia 6 tahun = 1,5 x panjang badan usia 1 tahun

Usia 13 tahun = 3 x panjang badan lahir

Dewasa = 3,5 x panjang badan lahir atau 2 x panjang badan 2 tahun

Atau dapat digunakan rumus Behrman (1992):

Lahir : 50 cm

Umur 1 tahun : 75 cm

2 – 12 tahun ; umur (tahun) x 6 + 77

Cara pengukuran tinggi badan anak adalah :

Usia kurang dari 2 tahun :

Siapkan papan atau meja pengukur. Apabila tidak ada, dapat digunakan pita

pengukur (meteran)

Baringkan anak telentang tanpa bantal (supinasi), luruskan lutut sampai menempel

pada meja (posisi ekstensi)

Luruskan bagian puncak kepala dan bagian bawah kaki (telapak kaki tegak lurus

dengan meja pengukur) lalu ukur sesuai dengan skala yang tertera.

Apabila tidak ada papan pengukur, hal ini dapat dilakukan dengan cara memberi

tanda pada tempat tidur (tempat tidur harus rata/datar) berupa garis atau titik pada

bagian puncak kepala dan bagian tumit kaki bayi. Lalu ukur jarak antara kedua

tanda tersebut dengan pita pengukur. Untuk lebih jelasnya. Lihat gambar 1

Usia 2 tahun atau lebih :

Tinggi badan diukur dengan posisi berdiri tegak, sehingga tumit rapat,

sedangkan bokong, punggung dan bagian belakang kepala berada dalam satu garis

vertikal dan menempel pada alat pengukur.

11

Page 12: MAKALAH ANTROPOMETRI

Tentukan bagian atas kepala dan bagian kaki menggunakan sebilah papan

dengan posisi horizontal dengan bagian kaki, lalu ukur sesuai dengan skala yang

tertera. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 2.

3. Lingkar kepala

Secara normal, pertambahan ukuran lingkar pada setiap tahap relatif konstan

dan tidak dipengaruhi oleh factor ras, bangsa dan letak geografis. Saat lahir,

ukuran lingkar kepala normalnya adalah 34-35 cm. Kemudian akan bertambah

sebesar + 0,5 cm/bulan pada bulan pertama atau menjadi + 44 cm. Pada 6 bulan

pertama ini, pertumbuhan kepala paling cepat dibandingkan dengan tahap

berikutnya, kemudian tahun-tahun pertama lingkar kepala bertambah tidak lebih

dari 5 cm/tahun, setelah itu sampai usia 18 tahun lingkar kepala hanya bertambah

+ 10 cm.

12

Page 13: MAKALAH ANTROPOMETRI

Adapun cara pengukuran lingkar kepala adalah :

Siapkan pita pengukur (meteran)

Lingkarkan pita pengukur pada daerah glabella (frontalis) atau supra orbita

bagian anterior menuju oksiput pada bagian posterior. Kemudian tentukan

hasilnya (lihat Gambar 1)

Cantumkan hasil pengukuran pada kurva lingkar kepala

4. Lingkar Lengan Atas (Lila)

Pertambahan lingkar lengan atas ini relatif lambat. Saat lahir, lingkar

lengan atas sekitar 11 cm dan pada tahun pertama, lingkar lengan atas menjadi 16

cm. Selanjutnya ukuran tersebut tidak banyak berubah sampai usia 3 tahun.

Ukuran lingkar lengan atas mencerminkan pertumbuhan jaringan lemak dan

otot yang tidak berpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dan berguna untuk menilai

keadaan gizi dan pertumbuhan anak prasekolah.

Cara pengukuran lingkar lengan atas sebagai berikut :

Tentukan lokasi lengan yang diukur. Pengukuran dilakukan pada lengan

bagian kiri, yaitu pertengahan pangkal lengan dan siku. Pemilihan lengan kiri

tersebut dengan pertimbangan bahwa aktivitas lengan kiri lebih pasif

dibandingkan dengan lengan kanan sehingga ukurannya lebih stabil. Untuk lebih

jelasnya lihat gambar 3.

Lingkarkan alar pengukur pada lengan bagian atas seperti pada gambar

( dapat digunakan pita pengukur). Hindari penekanan pada lengan yang diukur

saat pengukuran.

13

Page 14: MAKALAH ANTROPOMETRI

Tentukan besar lingkar lengan sesuai dengan angka yang tertera pada pita

pengukur

Catat hasil pada KMS

5. Lingkar Dada

Sebagaimana lingkar lengan atas, pengukuran lingkar dada jarangdilakukan.

Pengukurannya dilakukan pada saat bernapas biasa ( mid respirasi ) pada tulang

Xifoidius( insicura substernalis). Pengukuran lingkar dada ini dilakukan dengan

posisi berdiri pada anak yang lebih besar, sedangkan pada bayi dengan posisi

berbaring.

Cara pengukuran lingkar dada adalah :

Siapkan pita pengukur

Lingkarkan pita pengukur pada daerah dada seperti pada gambar 1

Catat hasil pengukuran pada KMS

14

Page 15: MAKALAH ANTROPOMETRI

2.5. MENGETAHUI INDEKS MASA TUBUH

A. Pengertian

IMT atau sering juga disebut indeks quatelet pertama kali ditemukan oleh

seorang ahli matematika Lambert Adolphe Jacques Quatelet adalah alat pengukur

komposisi tubuh yang paling umum dan sering dilakukan. Beberapa studi telah

mengungkapkan bahwa IMT adalah alat pengukuran yang berguna untuk

mengukur obesitas, dan telah direkomendasikan untuk evaluasi klinik pada

obesitas anak

Rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut:

IMT =                                  Berat Badan (kg)                            

Tinggi badan (m) x Tinggi Badan (m)

Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan FAO/WHO, yang

membedakan batas ambang untuk laki-laki dan perempuan. Batas ambang normal

laki-laki adalah 20,1-25,0 dan untuk perempuan adalah 18,7-23,8.

Kategori ambang batas IMT untuk Indonesia

Kategori IMT

Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0

Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,1-18,5Normal 18,6-25,0

Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1-27,0

Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0Sumber : I Nyoman Supariasa dkk. Jakarta: EGG (2002 : halaman 61)

15

Page 16: MAKALAH ANTROPOMETRI

B. Kategori Indeks Massa Tubuh

Untuk orang dewasa yang usianya 20 tahun ke atas, IMT diinterprestasi

menggunakan kategori status berat badan standar yang sama untuk semua umur

bagi pria dan wanita. Untuk anak-anak dan remaja, interpretasi IMT adalah

spesifik mengikut usia dan jenis kelamin. (CDC, 2009)

Secara umum, IMT 25 keatas membawa arti pada obesitas. Standar baru untuk

IMT telah dipublikasikan pada tahun 1998 mengklasifikasikan BMI dibawah 18,1

sebagai sangat kurus atau underweight, IMT diatas 23 sebagai berat badan lebih

atau overweight, dan IMT melebihi 25 sebagai obesitas. IMT yang ideal bagi

orang dewasa adalah diantara 18,5 – 22,9. Obesitas dikategorikan pada tiga

tingkat : tingkat I (25-29,9), tingkat II (30-40), tingkat III (>40). (CDC, 2002)

Batas Ambang IMT Indonesia

Gender

Kategori IMT (Kg/m2)

Kurus Normal

Kegemukan

Tingkat

Ringan

Tingkat Berat

Pria

<18 kg/m2

18 - 25 kg/m2 >25 – 27 kg/m2

>27 kg/m2

Wanita

<17 kg/m2

17 – 23 kg/m2 >23 – 27 kg/m2

16

Page 17: MAKALAH ANTROPOMETRI

Keterangan :

-          IMT < 17,0 : Keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat

badan tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK)

-          IMT 17,0 – 18,4 : Keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat

badan tingkat ringan (KEK Ringan)

-          IMT 18,5 – 25,0 : Keadaan orang tersebut termasuk kategori normal

-          IMT 25,1 – 27,0 : Keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat

badan tingkat ringan

-          IMT >27,0 : Keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat

badan tingkat berat. (Direktorat Gizi Masyarakat RI, 2000)

17

Page 18: MAKALAH ANTROPOMETRI

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Antropometri artinya ukuran dari tubuh. Antropometri merupakan bagian

dari ilmu ergonomi yang berhubungan dengan dimensi tubuh manusia yang

meliputi bentuk, ukuran dan kekuatan dan penerapannya untuk kebutuhan

perancangan fasilitas aktivitas manusia.

Data antropometri sangat diperlukan untuk perancangan peralatan dan

lingkungan kerja. Kenyamanan menggunakan alat bergantung pada kesesuaian

ukuran alat dengan ukuran manusia. Jika tidak sesuai, maka dalam jangka waktu

tertentu akan mengakibatkan stress tubuh antara lain dapat berupa lelah, nyeri,

pusing.

18