Makalah Anti Muntah Atau Ulkus

7/17/2019 Makalah Anti Muntah Atau Ulkus

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-anti-muntah-atau-ulkus 1/14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan

untuk diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan

penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah pada manusia atau

hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan

manusia. Menurut WHO, Obat adalah substansi yang digunakan untuk

merubah atau menyelidiki sistem fisiologi atau patologi untuk keuntungan si penerimanya (WHO,!""#. Obat dalam arti yang lebih spesifik setiap $at

kimia selain makanan yang mempunyai pengaruh terhadap atau dapat

menimbulkan efek pada organisme hidup. Meskipun obat dapat

menyembuhkan tapi banyak kejadian bahwa seseorang telah menderita akibat

keracunan obat. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa obat dapat bersifat

sebagai obat jika obat dapat digunakan dalam pengobatan suatu penyakit

dengan dosis dan waktu yang tepat.

Obat %nti &lkus adalah obat yang digunakan untuk menetralisir atau

mengikat asam lambung atau mengurangi produksi asam lambung yang dapat

menyebabkan timbulnya tukak lambung atau sakit maag. Obat-obat ini

digunakan pada penyakit &lkus 'eptikum. &lkus peptikum ( Peptic ulcer #

atau biasa disebut dengan borok perut merupakan lubang dalam lapisan dari

lambung berupa duodenum (usus dua belas jari# atau esophagus

(kerongkongan#. orok-borok terjadi ketika lapisan organ-organ ini

dikorosikan oleh getah lambung yang asam yang disekresikan oleh sel-sel

lambung. )alam perkembangannya bakteri bisa berubah menjadi kanker

perut. *aat ini dipercaya bahwa penyebab utama borok adalah infeksi dari

lambung oleh bakteri yang disebut Helicobacter pylori. Helicobacter pylori

adalah suatu bakteri yang menyebabkan peradangan lapisan lambung yang

kronis pada manusia. akteri ini bertahan hidup di tubuh manusia dengan

memanipulasi sistem sel imun yang penting.

1



B. TUJUAN PENULISAN

+ujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut

. &ntuk mengetahui penyakit ulkus peptikum ( peptic ulcer #.

. &ntuk mengetahui obat-obat anti ulkus.

. &ntuk mengetahui cara pengobatan penyakit ulkus peptikum dengan

menggunakan obat-obatan anti ulkus dalam proses keperawatan .

C. METODE PENULISAN

Metode 'enulisan yang digunakan dalam menyusun Makalah ini adalah

metode deskriptif yaitu metode yang bersifat menggambarkan suatu keadaan

dengan objektif .

&ntuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan makalah

ini 'enulis menggunakan metode pengumpulan data secara *tudi

)okumentasi ('enulis dalam menyusun makalah ini dari beberapa buku

sumber#.

2



BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. ULKUS PEPTIKUM

%.. )efinisi

&lkus peptikum adalah ekska/asasi (area berlubang# yang terbentuk

dalam dinding mukosal lambung, pilorus, duodenum atau esofagus. &lkus

peptikum disbut juga sebagai ulkus lambung, duodenal atau esofageal,

tergantung pada lokasinya. (runer and *uddart, 00#.

&lkus peptikum merupakan putusnya kontinuitas mukosa lambung

yang meluas sampai di bawah epitel. 1erusakan mukosa yang tidak meluas

sampai ke bawah epitel disebut sebagai erosi, walaupun sering dianggap

sebagai 2ulkus2 (misalnya ulkus karena stres#. Menurut definisi, ulkus

peptikum dapat terletak pada setiap bagian saluran cerna yang terkena getah

asam lambung, yaitu esofagus, lambung, duodenum, dan setelah

gastroenterostomi, juga jejenum (*yl/ia %. 'rice, 00"#.

&lkus peptikum atau tukak peptic adalah ulkus yang terjadi pada

mukosa, submukosa dan kadang-kadang sampai lapisan muskularis dari

traktus gastrointestinalis yang selalu berhubungan dengan asam lambung

yang cukup mengandung H34. +ermasuk ini ialah ulkus (tukak# yang

terdapat pada bagian bawah dari oesofagus, lambung dan duodenum bagian

atas. Obat-obat yang digunakan dalam pengobatan &lkus 'eptikum adalah

Obat %nti &lkus.

%.. 1lasifikasi

1lasifikasi ulkus berdasarkan lokasi

&lkus duodenal &lkus 4ambung

Insiden

&sia 0-"0 tahun

'ria wanita 5

+erjadi lebih sering daripada ulkus lambung

Insiden

iasanya 60 tahun lebih

'riawanita 5

Tanda dan gejala Tanda dan gejala

3



Hipersekresi asam lambung

)apat mengalami penambahan berat badan

7yeri terjadi - jam setelah makan8 sering

terbangun dari tidur antara jam dan pagi.

Makan makanan menghilangkan nyeri

Muntah tidak umum

Hemoragi jarang terjadi dibandingkan ulkus

lambung tetapi bila ada milena lebih umum

daripada hematemesis.

4ebih mungkin terjadi perforasi daripada

ulkus lambung.

7ormal sampai hiposekresi asam lambung

'enurunan berat badan dapat terjadi

7yeri terjadi 9 sampai jam setelah

makan8 jarang terbangun pada malam

hari8 dapat hilang dengan muntah.

Makan makanan tidak membantu dan

kadang meningkatkan nyeri.

Muntah umum terjadi

Hemoragi lebih umum terjadi daripada

ulkus duodenal, hematemesis lebih umum

terjadi daripada milena.

Kemng!inan Malignansi

:arang

Kemng!inan malignansi

1adang-kadang

"a!#$% Risi!$

;olongan darah O, ''OM, gagal ginjal

kronis, alkohol, merokok, sirosis, stress.

"a!#$% Risi!$

;astritis, alkohol, merokok, 7*%<), stres

B. OBAT ANTI ULKUS

Obat %nti &lkus adalah Obat yang digunakan untuk menetralisir atau

mengikat asam lambung atau mengurangi produksi asam lambung yang dapat

menyebabkan timbulnya tukak lambung atau sakit maag.

+erdapat enam golongan agen anti ulkus

. 'enenang (trankuiliser#, yang mengurangi akti/itas /agal.

. Obat %ntikolinergik, yang mengurangi asetilkolin dengan menghambat

reseptor kolinergik.

. %ntasid, yang menetralkan asam lambung.

=. 'enghambat histamin H, yang memblok reseptor histamin

6. *ekresi asam lambung omeprasol, yang menghambat sekresi asam

lambung walaupun ada pelepasan histami atau asetilkolin, dan

". <nhibitor pepsin sukralfat.

4

+rankuiliser

*%>%? @%;&*

%ntikolinergik

(menurunkan asetilkolin#

'enghambat histamin H

(menghambat reseptorhistamin#

Menekan sekresi

lambung

%ntasid(menetralkan asam

lambung#

'enghambat pepsin Melapisi ulkus

%sam hidroklorida

>eseptor histamin

%setilkolin(mengaktifkan

pelepasanhistamin#



;ambar 1erja 1eenam kelompok anti ulkus.

5



C. ANTASIDA

%ntasida adalah obat yang bekerja lokal pada lambung untuk menetralkan

asam lambung. 1arena antasida menetralkan asam lambung, maka pemberian

antasida akan meningkatkan pH lambung sehingga kemampuan proteolitik

(penguraian protein# en$im pesin (yang aktif pada pH # serta sifat korosf asam

dapat dimnimalkan. 'eningkatan pH lebih dari 6 dapat meinmbulkan efek acid

rebound . %cid rebound adalah hipersekresi dari asam lambung untuk

mempertahankan pH lambung yang normal ( - =#. )ilihat dari sudut efek yang

merusak dari asam dan pepsin maka pencapaian pH yang ideal adalah pH 6

dimana kapasitas proteolitik pepsin dapat dihilangkan dan efek korosif dari asam

dapat diminimalkan.

%da bermacam-macam antasida yang beredar di pasaran, baik jenis dan

merk dagang. %ntasid merupakan senyawa basa yang dapat menetralkan asam

secara kimiawi misalnya kalsium karbonat, alumunium hidroksida, magnesium

hidroksida dalam kombinasi.

<ndikasi %ntasida adalah pengobatan simptomatik nyeri epigastrum, nyeri

lambung dan rasa kembung yang menyertai hipersiditas lambung, gastritis, ulkus

lambung dan ulkus duodenum.%ntasida diberikan bersama simetidin atau tetrasiklin oral dapat

mempengaruhi penyerapan obat-obat tersebut. 1arena itu diberikan dengan

inter/al jam. %ntasida sampai sekarang masih tetap digunakan secara luas dalam

kombinasi dengan obat-obat antiulkus karena memberikan pengurangan rasa nyeri

di ulu hati dengan cepat dan efektif walaupun bersifat sementara. 7yeri dapat

diatasi dengan meningkatkan pH isi lambung diatas dan keadaan ini mudah

dapat dicapai dengan pemberian antasida, tetapi untuk menyembuhkan ulkus

diperlukan pemberian antasida yang sering dengan dosis yang mencukupi.

'emberian dosis tinggi yang menyebabkan peningkatan pH yang tinggi

disertai acid rebound yang akan menurunkan pH kembali, sehingga diperlukan

pemberian antasida dengan inter/al yang makin pendek (makin sering# agar pH

tetap tinggi secara kontinue.

)ikenal regimen dosis yaitu

a. 'engobatan antasida yang intensif

'engobatan ini bertujuan menyembuhkan ulkus, antasida

6



diberikan dan jam setelah makan dan sebelum tidur (dibagi dalam A

kali pemberian#.

b. 'engobatan antasida yang tidak intensif

+ermasuk disini pengobatan untuk menghilangkan ras nyeri.

&ntuk keperluan ini antasida cukup diminum sesuai kebutuhan. Makanan

dan minuman juga mempunyai kemmpuan untuk menetralkan asam

lambung, sehingga dikenal istilah pain food reliefe, tetapi netralusasi ini

hanya bersifat sementara, oleh karena jam kemudian sekresi asam

mencapai puncaknya. 1arena itu rasa nyeri akan timbul kembali,

biasanya mulai kurang lebih !0 menit setelah makan. %danya makanan

akan memperlambat pengosongan lambung sehing daya kerja antasida

lebih panjang, yaitu sekitar jam.

'ada lambung yang kosong, daya kerja antasida hanya 0 - =0 menit,

karena antasida dengan cepat masuk ke duodenum. *atu jam sesudah

makan sekresi asam lambung mencapai maksimal, karena itu pemberian

antasida yang tepat adalah jam sesudah makan dan daya kerja antasida

akan bertahan lebih lama karena makanan akan memperlambat

pengosongan lambung. %ntasida diberikan lagi jam sesudah makan

dengan maksud untuk memperpanjang daya kerja antasida kira-kira

jam lagi.

'ada keadaan yang lebih parah misalnya pada ulkus berat atau

terjadi perdarahan, dianjurkan pemberian antasida tiap jam. %ntsida

adakalanya diberikan sebelum tidur maksudnya untuk menetralkan asam

lambung yang disekresi pada malam hari. +etapi daya kerja ini terbatas

karena lambung dalam keadaaan kosong sehingga untuk menghilangkan

nyeri pada malam hari sebaiknya digunakan obat antisekresi asam.

?armakokinetik

%luminium hidroksida (%mphojel# merupakan salah satu antasida yang

pertama kali dipakai untuk meneralkan asam hidroklorida. 'roduk-produk

alumnium sering dipakai untuk menurunkan fosfat serum yang tinggi

hiperfosfatemia#. 1arena aluminium hidroksida sendiri dapat menyebabkan

sembelit dan produk magnesium sendiri dapat menyebabkan sembelit dan

produk magnesium sendiri dapat menyebabkan diare, kombinasi obat,

seperti aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida (MaaloB# menjadi

7



semakin populer.

Hanya sejumlah kecil %mphojel dan MaaloB diserap melalui

saluran gastrointestinal. Obat-obat ini terutama terikat pada fosfat dan

dikeluarkan melalui tinja. *ejumlah kecil yang diserap diekskresikan

melalui urin.

?armakodinamika

%luminium hidroksida dan magnesium hidroksida menetralkan asam

lambung, termasuk asam hidroklorida, dan meningkatkan pH dari sekresi

lambung (pH yang tinggi membuat pepsin tidak aktif#. 1erja kedua obat ini

cukup cepat, tetapi lama kerjanya ber/ariasi tergantung apakah antasida

dipakai bersama atau tanpa makan. :ika %ntasida dimakan setelah makan,maka kerjanya bisa mencapai jam karena makanan memperlambat

penggosongan lambung. )osis yang lebih kerap mungkin diperlukan apabila

antasida diberikan dalam suatu periode berpuasa atau pada awal pengobatan.

<nter/al dosis yang ideal untuk antasida adalah - jam sesudah

makan dan pada waktu tidur. %ntasida yang diminum sewaktu perut kosong

efektif untuk 0-"0 menit sebelum obat ini akan berjalan ke duodenum.

)osis antasida ditentukan menurut perintah dokter atau sesuai

aturan pakai obat pada label. 1elebihan dosis akan menyebabkan

timbulnyaa efek samping dan absorpsi sistemik.

%ntasid yang mengandung garam magnesium merupakan

kontraindikasi unutk klien yang mengalami gangguan fungsi ginjalkarena

adanya risiko hipermagnesemia. 'emakaian aluminium hidroksida yang

lama dapat menyebabkan hipofosfatemia (fosfat serum rendah#. :ika timbul

hiposfosfatemia karena fungsi ginjal yang buruk, dapat diberikan aluminium

hidroksida untuk menurunkan kadar fosfat.

%7+%*<)% )OC7 (Medipharma#

1omposisi

+iap tablet kunyah atau tiap 6 ml suspensi mengandung

;el %luminium Hidroksida kering 6D,A mg (setara dengan %luminium Hidroksida#

00 mg

Magnesium Hidroksida 00 mg

8



3ara 1erja Obat

1ombinasi %luminium Hidroksida dan Magnesium hidroksida merupakan antasid

yang bekerja menetralkan asam lambung dan menginaktifkan pepsin sehingga

rasa nyeri ulu hati akibat iritasi oleh asam lambung dan pepsin berkurang. )i

samping itu efek laksatif dari Magnesium hidroksida akan mengurangi efek

konstipasi dari %luminium Hidroksida.

<ndikasi

&ntuk mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam

lambung, gastritis, tukak lambung, tukak pada duodenum dengan gejala-gejala

seperti mual, nyeri lambung, nyeri ulu hati, kembung dan perasaan penuh pada

lambung.

1ontra <ndikasi

'enderita yang hipersensitif terhadap salah satu komponen obat.

)osis

+ablet

- %nak-anak "- tahun sehari -= kali E tablet.

- )ewasa sehari -= kali - tablet. )iminum - jam setelah makan dan

menjelang tidur.

*yrup

- %nak-anak "- tahun sehari -= kali E sendok teh

- )ewasa sehari -= kali - sendok teh. )iminum - jam setelah makan dan

menjelang tidur.

Cfek *amping

Cfek samping yang umum adalah sembelit, diare, mual, muntah dan gejala-gejala

tersebut akan hilang bila pemakaian obat dihentikan.'eringatan dan 'erhatian

- :angan diberikan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal yang berat

karena dapat menimbulkan hipermagnesia.

- +idak dianjurkan digunakan terus menerus lebih dari minggu kecuali atas

petunjuk dokter.

- ila sedang menggunakan obat tukak lambung lain seperti *imetidin atau

antibiotika +etrasiklin harap diberikan dengan selang waktu - jam.

9



- +idak dianjurkan pemberian pada anak-anak di bawah " tahun kecuali atas

petunjuk dokter karena biasanya kurang jelas penyebabnya.

- Hati-hati pemberian pada penderita diet fosforrendah dan pemakaian lama

karena dapat mengurangi kadar fosfor dalam darah.

<nteraksi Obat

'emberian bersama *imetidin atau +etrasiklin dapat mengurangi absorpsi obat

tersebut.

3ara 'enyimpanan

*impan di tempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya.

1emasan

)us 0 strip F 0 tablet

otol plastik F 000 tablet

otol F "0 ml

D. PROSES KEPERA&ATAN PADA ULKUS PEPTIKUM

'C7;1%:<%7

• 1aji nyeri yang dialami klien, termasuk tipe, lama, berat, dan

frekuensinya. 7yeri tukak biasanya timbul setelah makan dan pada malam

hari (nyeri nokturnal#.

• 1aji fungsi ginjal klien. 4aporkan jumlah urin bila kurang dari "00

mlEhari, atau kurang dari 6 mlEjam. ;angguan ginjal dapat mempengaruhi

antasida yang mengandung magnesium dan kalsium (hipermagnesimia dan

hiperkalsemia# dan penghambat H.

• 1aji cairan dan ketidakseimbangan elektrolit jika terjadi hipermagnesemia,

atau diare (akibat garam magnesium dari antasida#.

•

'C>C73%7%%7

• 1lien tidak lagi mengalami sakit perut setelah sampai minggu

memakai obat anti ulkus.

<7+C>@C7*< 1C'C>%W%+%7

• erikan anatasida yang mengandung magneasium secara hati-hati kepada

orang yang sudah tua dan kepada mereka yang menderita insufisiensi

10



ginjal. )engan berkurangnya jumlah urin yang dikeluarkan tubuh,

magnesium yang dikeluarkan berkurang kemungkinan akan terjadi

hipermagnesemia.

• Hindari pemberian antasida bersama dengan obat-obat oral lain, karena

antasida dapat memperlambat absorpsi obat. *uatu anatasida tidak boleh

diberikan bersama-sama tertrasiklin, digoskin, atau Guinidin karena

anatasida akan mengikat dan menginaktifkan kebanyakan obat tersebut.

%ntasid diberikan - jam sesudah memberikan obat lain.

• erikan dosis penghambat H seperti simetidin (+agamet# yang lebih kecil

pada lansia, yang memiliki lebih sedkit asam lambung, untuk mencegah

alkolisis metabolik.

• erikan penghambat H dan antikolinergik sebelum makan unutk

mengurangi sekresi asam lambung yang diinduksikan oleh makanan.

• erikan penghambat H secara intra/ena 0 sampai 00 ml dari larutan

<@.

'C7;%:%>%7 1C'%)% 14<C7

• eritahukan klien untuk melaporkan rasa sakit, batuk, atau muntah darah

(hematemesis#.

• 7asehati untuk tidak memakan makanan atau minuman cairan yang dapat

menyebabkan iritasi lambung, seperti minuman yang mengandung kafein,

alkohol, dan bumbu (misalnya yang pedas#.

• eritahukan klien untuk melakukan teknik relaksasi untuk mengurangi

kecemasan.

%ntasida

• 7asihati klien untuk tidak membeli antasid bebas tanpa pemberitahuan

dokter. )osis obat yang tidak memadai ( terlalu sedikit, terlalu sering, atau

terlalu banyak# dapat menimbulkan komplikasi.

• eritahukan klien cara yang benar untuk memakai antasida. +ablet kunyah

harus dikunyah dengan baik diikuti dengan air. %ntasida cair harus

diminum dengan -= o$ air untuk memastikan obat ini dapat mencapai

lambung.

• 7asehati klien untuk memakai antasida - jam setelah makan dan waktu

akan tidur. :angan memakai antasida pada waktu makan8 obat ini akan

11



memperlambat pengosongan lambung, menyebabkan peningkatan

akti/itas saluran gastrointestinal dan sekresi lambung.

• 7asehati klien untuk memberitahukan dokter jika timbul konstipasi atau

diare8 antasida mungkin perlu diganti. :angan mengobati diri sendiri.

• +ekankan bahwa antasid tidak sama dengan permen dan minum antasida

secara berlebihan adalah kontraindikasi.

• 7asehatikan klien untuk tidak memakai antasida bersama-sam susu atau

makanan yang banyak mengandung /itamin ), kecuali jika pasti tidak ada

kontraindikasi.

• eritahukan klien untuk menghindari aantasida - jam sesudah memakai

obat oral lain karena ada kemungkinan gaaangguan absorpsi.

• 7asehati klien untuk memeriksa label antasida untuk mengetahui

kandungan natrium, jika klien sedang menjalankan diet natrium terbatas.

%ntikolinergik

• &ntuk menghindari sembelit, klien harus meningkatkan masukan cairan,

makanan yang berserat, dan olahraga jika tidak ada konatraaindikasi.

• 4aporkan takikardia atau retensi urin.

'enghambat H

• 7asehatkan klien untuk tidak merokok, yang dapat menghambat

efekti/itas penghambat H.

C@%4&%*<

• +entukan efekti/itas pengobatan anti ulkus dan timbulnya efek samping.

1lien harus bebas rasa sakit dan harus berangsur-angsur menjadi sembuh.

12



BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

%ntasida adalah obat yang bekerja lokal pada lambung untuk menetralkan

asam lambung. 1arena antasida menetralkan asam lambung, maka pemberian

antasida akan meningkatkan pH lambung sehingga kemampuan proteolitik

(penguraian protein# en$im pesin (yang aktif pada pH # serta sifat korosf asam

dapat dimnimalkan. 'eningkatan pH lebih dari 6 dapat meinmbulkan efek acid

rebound . %cid rebound adalah hipersekresi dari asam lambung untuk

mempertahankan pH lambung yang normal ( - =#. )ilihat dari sudut efek yang

merusak dari asam dan pepsin maka pencapaian pH yang ideal adalah pH 6

dimana kapasitas proteolitik pepsin dapat dihilangkan dan efek korosif dari asam

dapat diminimalkan

B. SARAN

&lkus peptikum merupakan putusnya kontinuitas mukosa lambung yang

meluas sampai di bawah epitel.

)osis antasida ditentukan menurut perintah dokter atau sesuai aturan pakai

obat pada label. 1elebihan dosis akan menyebabkan timbulnyaa efek samping dan

absorpsi sistemik.

13



DA"TAR PUSTAKA

+an, Hoan +jay. 00. Obat-Obat Penting . '+ CleB Media 1omputindo :akarta.

1ee, :oyce 4. !!". Farmakologi: Pendekatan Proses Keperawatan. C;3

:akarta.

Hardjosaputra, )r. *. 4. 'urwanto, dkk. 00D. DOI: Data Obat di Indonesia Edisi

11. '+. Muliapurna :ayaterbit :akarta.

Olson, :ames. 00. Belajar uda! Farmakologi. C;3 :akarta.

'rice, *yl/ia %nderson. 006. Pato"isiologis : Konsep Klinis Proses-Proses

Pen#akit$ E%&: :akarta.

Harnawatiaj. 00D. 'lkus Peptikum.

httpEEharnawatiaj.wordpress.comE00DE0EEulkus-peptikumE diakses 0

Oktober 00 jam 0!0 W<+%.

14

http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/02/21/ulkus-peptikum/

http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/02/21/ulkus-peptikum/

Makalah Anti Muntah Atau Ulkus

Documents

Transcript of Makalah Anti Muntah Atau Ulkus