Makalah Ansietas 2013

5/24/2018 Makalah Ansietas 2013

1/43

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Globalisasi telah membuat perubahan diberbagai bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi, persaingan kelompok dan individu semakin ketat,

dampak dari perubahan tersebut merupakan salah satu stressor bagi individu,

apabila seseorang tidak bisa bertahan dengan perubahan yang terjadi. Hal

tersebut akan dirasakan sebagai stressor yang berkepanjangan, koping

individu yang tidak efektif menjadikan seseorang mengalami gangguan

secara psikologis.

Masalah kesehatan jiwa sangat mempengaruhi produktifitas dan

kualitas kesehatan perorangan maupun masyarakat. Mutu sumber daya

manusia tidak dapat diperbaiki hanya dengan pemberian makanan atau gizi

seimbang, namun juga perlu memperhatikan aspek-aspek dasar berupa aspek

fisikjasmani, mental-emosionaljiwa, dan sosial-budayalingkungan

Gangguan jiwa walaupun tidak langsung menyebabkan kematian, namun

akan menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi individu dan beban berat

bagi keluarga, baik mental maupun materi karena penderita menjadi kronis

dan tidak lagi produktif.

!ampak gangguan kesehatan jiwa tidak hanya dirasakan oleh si

penderita, tetapi juga oleh keluarga, teman, pekerja, dan komunitas. "ehingga

akan mempengaruhi produktifitas komunitas dan berdampak pada

perekonomian serta kesejahteraan. Hal itu terlihat dari hasil studi #ank !unia

tahun $%%& di beberapa negara yang menunjukkan bahwa ',$ persen hari-hari

produktif hilang akibat beban penyakit disebabkan oleh masalah kesehatanjiwa. (ngka itu lebih besar dibandingkan hari-hari produktif yang hilang

akibat penyakit tuberculosis )*,+ persen, kanker )&,' persen, penyakit

jantung ), persen dan malaria )+, persen. #unuh diri, yang terjadi karena

gangguan kesehatan jiwa, merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi

di beberapa negara )Narishma, 2012).

!ata /iset 0esehatan !asar tahun +11* )/iskesdas menunjukkan

1


2/43

bahwa gangguan mental emosional )depresi dan kecemasan dialami oleh

sekitar $$,2 populasi usia di atas $& tahun )sekitar +.*1'.111 orang.

"edangkan sekitar 1,'2 populasi )$.1&.111 orang mengalami gangguan

jiwa berat atau psikosis )!epkes, +1$+.

Gangguan mental berupa depresi, kecemasan, dan keluhan somatik

didominasi perempuan dengan angka sekitar $ dari 3 orang dalam masyarakat

dan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius. 4nipolar depresi

diperkirakan menjadi penyebab utama kedua beban kecacatan global yang

akan terjadi pada tahun +1+1 dimana angka kejadian dua kali lebih sering

terjadi pada perempuan )5asira, +1$$.

0ecemasan atau ansietas masih menjadi salah satu masalah kesehatan

jiwa yang masih banyak terjadi kasus baik di negara-negara maju maupun di

negara berkembang. Gangguan ansietas merupakan gangguan mental

emosional yang paling sering terjadi di (merika serikat. "etidaknya $*2

individu dewasa di (merika serikat menunjukkan satu gangguan ansietas atau

lebih dalam satu tahun. Gangguan ansietas lebih sering di alami oleh individu

wanita, individu berusia kurang dari & tahun, individu yang bercerai atau

berpisah, dan individu yang berasal dari status sosio-ekonomi rendah

)6idebeck, +11', hal. 31'.

!idalam makalah ini, kelompok akan membahas mengenai ansietas

atau kecemasan, yang dapat menjadi sebuah masalah kesehatan jiwa apabila

respons yang diberikan berlebihan dan mengganggu kehidupan sehari-hari.

7ada makalah ini akan dibahas mengenai konsep dasar tentang ansietas,

penyebab, mekanisme terjadinya, hingga respons yang dapat terjadi pada

setiap individu dan tingkatannya. "erta akan dijelaskan mengenai pendekatankonsep asuhan keperawatan yang akan diberikan pada masalah kesehatan

jiwa berupa kecemasan atau ansietas ini. 7enanganan masalah gangguan

mental emosional ini sangat penting, karena apabila tidak dapat ditangani

dengan baik maka bisa saja dapat berlanjut kepada masalah gangguan jiwa.

2


3/43

1.2 Rumusan Masalah

#agaimana konsep dasar ansietas sehingga kita dapat melakukan

asuhan keperawatan jiwa yang sesuai kepada pasien ansietas8

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan umum

"etelah mempelajari atau membahas makalah ini kelompok

diharapkan mampu melakukan asuhan keperawatan ansietas pada

asuhan keperawatan jiwa.

1.3.2 Tujuan khusus

$. 4ntuk mengetahui dan memahami !efinisi (nsietas8

+. 4ntuk mengetahui dan memahami 9eori-9eori yang Mendasari

(nsietas8

3. 4ntuk mengetahui dan memahami 7enyebab (nsietas8

. 4ntuk mengetahui dan memahami 9ingkat (sietas8

&. 4ntuk mengetahui dan memahami :ara Mengukur 0ecemasan8

. 4ntuk mengetahui dan memahami /espon (nsietas8

*. 4ntuk mengetahui dan memahami /espon "etiap 9ingkat

(nsietas8

'. 4ntuk mengetahui dan memahami /entang /espons8

%. 4ntuk mengetahui dan memahami 7enatalaksanaan8

$1. 4ntuk mengetahui dan memahami 7ohon Masalah (nsietas8

$$. 4ntuk mengetahui dan memahami (suhan 0eperawatan pada

0lien (nsietas8

1.4 Manaat

1.4.1 Bag! mahas!s"a

3


4/43

Manfaat makalah ini bagi mahasiswa, baik penyusun maupun

pembaca adalah untuk menambah wawasan terhadap seluk beluk

ansietas .

1.4.2 Bag! !nst!tus!

Manfaat Makalah ini bagi institusi pendidikan kesehatan adalah

untuk mengetahui tingkat kemampuan mahasiswa sebagai peserta

didik dalam memahami ansietas.

1.4.3 Bag! Mas#arakat

7embuatan makalah ini diharapkan dapat memberikan

gambaran dan informasi kepada masyarakat mengenai penyakit jiwa

terutama ansietas. ;nformasi tersebut diharapkan dapat membantu

masyarakat dalam membangun perilaku hidup sehat dan pola makan

yang benar dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan sehat.

4


5/43

BAB $$

T$N%AUAN PU&TA'A

2.1 Pengert!an

(nsietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang

berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. 0eadaan emosi ini

tidak memiliki objek yang spesifik. (nsietas dialami secara subjektif dan

dikomunikasikan secara interpersonal )"tuart < =araia +11&, hal.+1 .

0ecemasan memiliki nilai yang positif. Menurut "tuart dan =araia

)+11&, hal.+1 aspek positif dari individu berkembang dengan adanya

konfrontasi, gerak maju perkembangan dan pengalaman mengatasi

kecemasan. 9etapi pada keadaan lanjut perasaan cemas dapat mengganggu

kehidupan seseorang.

(nsietas adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

oleh situasi )6idebeck, +11', hal. 31*.

(nsietas atau kecemasan adalah respons emosi tanpa objek yang

spesifik yang secara subjektif dialami dan dikomunikasikan secara

interpersonal )"uliswati, +11&, hal. $1' .

(nsietas adalah suatu kekhawatiran yang berlebihan dan dihayati

disertai berbagai gejala sumatif, yang menyebabkan gangguan bermaknadalam fungsi sosial atau pekerjaan atau penderitaan yang jelas bagi pasien

)Mansjoer, $%%%.

>adi, kecemasan merupakan hal yang normal terjadi pada setiap

individu, reaksi umum terhadap stress kadang dengan disertai kemunculan

kecemasan. ?amun kecemasan itu dikatakan menyimpang bila individu tidak

dapat meredam rasa cemas tersebut dalam situasi dimana kebanyakan orang

mampu menanganinya tanpa adanya kesulitan yang berarti.

5


6/43

2.2 Te(r!)Te(r! #ang Men*asar! Ans!etas

9eori yang dikembangkan untuk menjelaskan penyebab ansietas

adalah )"tuart


7/43

&.Kajian biologis

0ajian biologis menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor

khusus untuk benzodiazepin. /eseptor ini mungkin membantu mengatur

ansietas. "elain itu kesehatan umum seseorang mempunyai predisposisi

terhadap ansietas. (nsietas mungkin disertai dengan gangguan fisik dan

selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi stressor.

2.3 Pen#e+a+

Meski penyebab ansietas belum sepenuhnya diketahui, namun

gangguan keseimbangan neurotransmitter dalam otak dapat menimbulkan

ansietas pada diri seseorang. Aaktor genetik juga merupakan faktor yang

dapat menimbulkan gangguan ini. (nsietas terjadi ketika seseorang

mengalami kesulitan menghadapi situasi, masalah dan tujuan hidup

)6idebeck, +11', hal. 3$+.

"etiap individu menghadapi stres dengan cara yang berbeda-beda,

seseorang dapat tumbuh dalam suatu situasi yang dapat menimbulkan

stres berat pada orang lain.

$. Aaktor 7redisposisi

$ !alam pandangan psikoanalisis, ansietas adalah konflik emosional

yang terjadi antara dua elemen kepribadian, id dan superego. ;d

mewakili dorongan insting dan impuls primitif, sedangkan superego

mencerminkan hati nurani dan dikendalikan oleh norma budaya.

+ Menurut pandangan interpersonal, ansietas timbul dari perasaan

takut terhadap ketidaksetujuan dan penolakan interpersonal.

3 Menurut pandangan perilaku, ansietas merupakan produk frustasi

yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan individu untukmencapai tujuan.

0ajian keluarga menunjukkan bahwa gangguan ansietas biasanya

terjadi dalam keluarga. Gangguan ansietas juga tumpang tindih dengan

depresi.

& "edangkan kajian biologis menunjukkan bahwa otak megandung

reseptor khususuntuk benzodiasepin, obat-obatan yang meningkatkan

neuroregulator inhibisi asam-asam gama-aminobutirat )G(#(, yang

7


8/43

berperan penting dalam mekanisme biologis yang berhubungan dengan

ansietas.

+. Aaktor 7resipitasi

"tresor presipitasi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang

dapat mencetuskan timbulnya kecemasan )"uliswati, +11&, hal $$ .

"tresor presipitasi kecemasan dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu @

$. (ncaman terhadap integritas fisik. 0etegangan yang mengancam

integritas fisik yang meliputi @

a "umber internal, meliputi kegagalan mekanisme fisiologis sistem

imun, regulasi suhu tubuh, perubahan biologis normal )misalnya @

hamil.

b "umber eksternal, meliputi paparan terhadap infeksi virus dan

bakteri, polutan lingkungan, kecelakaan, kekurangan nutrisi, tidak

adekuatnya tempat tinggal.

+. (ncaman terhadap harga diri meliputi sumber internal dan eksternal.

a "umber internal @ kesulitan dalam berhubungan interpersonal di

rumah dan tempat kerja, penyesuaian terhadap peran baru. #erbagai

ancaman terhadap integritas fisik juga dapat mengancam harga diri.

b "umber eksternal @ kehilangan orang yang dicintai, perceraian,

perubahan status pekerjaan, tekanan kelompok, sosial budaya.

2.4 T!ngkat Ans!etas

Menurut "tuart dan "undeen )$%%', hal.$*&-$*, tingkat ansietas sbb @

$. (nsietas ringanB

#erhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-haridan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan

persepsinya. (nsietas memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuh-

an dan kreativitas.

+. (nsietas sedangB

Memungkinkan seseorang untuk berfokus pada hal yang penting

dan mengesampingkan yang lain, sehingga seseorang mengalami

8


9/43

perhatian yang selektif namun dapat berfokus untuk melakukan sesuatu

yang lebih terarah.

3. (nsietas #erat;

"angat mengurangi lahan persepsi seseorang. "eseorang cende-

rung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak

dapat berfikir tentang hal lain. "emua perilaku ditujukan untuk mengu-

rangi ketegangan. Crang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk

dapat memusatkan pada suatu area lain.

. 9ingkat 7anik B

!ari ansietas berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan

teror. /incian terpecah dari proporsinya, tidak mampu melakukan

sesuatu walaupun dengan pengarahan. 7anik melibatkan disorganisasi

kepribadian. 9erjadi peningkatan aktivitas motorik, menurunnya

kemampuan berhubungan dengan orang lain, persepsi menyimpang,

kehilangan pemikiran rasional.

2., &um+er '(-!ng *an Mekan!sme '(-!ng

$. "umber 0oping

;ndividu dapat menanggulangi stress dan kecemasan dengan

menggunakan atau mengambil sumber koping dari lingkungan baik dari

sosial, intrapersonal dan interpersonal. "umber koping diantaranya adalah

aset ekonomi, kemampuan memecahkan masalah, dukungan sosial budaya

yang diyakini. !engan integrasi sumber-sumber koping tersebut individu

dapat mengadopsi strategi koping yang efektif )"uliswati, +11&.+. Mekanisme 0oping

0emampuan individu menanggulangi kecemasan secara konstruksi

merupakan faktor utama yang membuat klien berperilaku patologis atau

tidak. #ila individu sedang mengalami kecemasan ia mencoba

menetralisasi, mengingkari atau meniadakan kecemasan dengan

mengembangkan pola koping. 7ada kecemasan ringan, mekanisme koping

yang biasanya digunakan adalah menangis, tidur, makan, tertawa,

9


10/43

berkhayal, memaki, merokok, olahraga, mengurangi kontak mata dengan

orang lain, membatasi diri pada orang lain )"uliswati, +11&. Mekanisme

koping untuk mengatasi kecemasan sedang, berat dan panik membutuhkan

banyak energi. Menurut "uliswati )+11&, mekanisme koping yang dapat

dilakukan ada dua jenis, yaitu @

$ 9ask oriented reaction atau reaksi yang berorientasi pada tugas.

9ujuan yang ingin dicapai dengan melakukan koping ini adalah

individu mencoba menghadapi kenyataan tuntutan stress dengan

menilai secara objektif ditujukan untuk mengatasi masalah,

memulihkan konflik dan memenuhi kebutuhan.

a. 7erilaku menyerang digunakan untuk mengubah atau mengatasi

hambatan pemenuhan kebutuhan.

b. 7erilaku menarik diri digunakan baik secara fisik maupun psikologik

untuk memindahkan seseorang dari sumber stress.

c. 7erilaku kompromi digunakan untuk mengubah cara seseorang

mengoperasikan, mengganti tujuan, atau mengorbankan aspek

kebutuhan personal seseorang.

+ Dgo oriented reaction atau reaksi berorientasi pada ego.

0oping ini tidak selalu sukses dalam mengatasi masalah. Mekanisme

ini seringkali digunakan untuk melindungi diri, sehingga disebut

mekanisme pertahanan ego diri biasanya mekanisme ini tidak

membantu untuk mengatasi masalah secara realita. 4ntuk menilai

penggunaan makanisme pertahanan individu apakah adaptif atau tidak

adaptif, perlu di evaluasi hal-hal berikut @

a. 7erawat dapat mengenali secara akurat penggunaan mekanismepertahanan klien.

b. 9ingkat penggunaan mekanisme pertahanan diri terebut apa

pengaruhnya terhadap disorganisasi kepribadian.

c. 7engaruh penggunaan mekanisme pertahanan terhadap kemajuan

kesehatan klien.

d. (lasan klien menggunakan mekanisme pertahanan.

10


11/43

2. /ara Mengukur 'e0emasan

4ntuk mengetahui sejauh mana derajat kecemasan seseorang apakah

ringan, sedang, berat, atau berat sekali orang menggunakan alat ukur

)instrumen yang dikenal dengan nama amilton !ating S"ale For #n$iet%

&!S'#).

(lat ukur ini terdiri dari $ kelompok gejala dengan masing-masing

kelompok dirinci lagi dengan gejala-gejala yang lebih spesifik. Masing-

masing kelompok gejala diberi penilaian angka )score antara 1- dengan

penilaian sebagai berikut @

?ilai 1 @ tidak ada gejala )tidak ada gejala sama sekali

?ilai $ @ gejala ringan )satu gejala dari pilihan yang ada

?ilai + @ gejala sedang )separuh dari gejala yang ada

?ilai 3 @ gejala berat )lebih dari separuh dari gejala yang ada

?ilai @ gejala berat sekali ) semua gejala ada

Masing-masing nilai angka )score dari ke $ kelompok gejala

tersebut dijumlahkan, dan dari hasil penjumlahan tersebut dapat diketahui

derajat kecemasan seseorang, yaitu angka )score E F tidak ada kecemasan,

-$ F kecemasan ringan, $&-+* F kecemasan sedang, +* F kecemasan

berat )?ursalam, +113.

2. Res-(n Ans!etas

$. /espon Aisiologis"istem tubuh /espons

0ardiovaskuler $. 7alpitasi

+. >antung berdebar-debar

3. 9ekanan darah tinggi

. /asa mau pingsan

&. 7ingsan

. 9ekanan darah menurun

*. !enyut nadi menurun

11


12/43

7ernapasan $. ?apas cepat

+. ?apas pendek

3. 9ekanan pada dada

. ?apas dangkal

&. 7embengkakan tenggorok

. "ensasi tercekik

*. 9erengah-engah

?euromuskular $. /efleks meningkat

+. /eaksi kejutan

3. Mata berkedip-kedip

. ;nsomnia&. 9remor

. /igiditas

*. Gelisah

'. ajah tegang

%. 0elemahan umum

$1. 0aki goyah

$$. Gerakkan janggalGastrointestinal $. 0ehilangan napsu makan

+. Menolak makan

3. /asa tidak nyaman pada

abdomen

. Mual

&. !iare

. /asa terbakar pada jantung

9raktus urinarius $. 9idak dapat menahan

kencing

+. "ering berkemih

0ulit $. ajah kemerahan

+. #erkeringat setempat

3. Gatal

. /asa panas dan dingin pada

kulit

12


13/43

&. jah pucat

. #erkeringat seluruh tubuh

&tuart &un*een 1556. Hal.16)157

+. /espon 7rilaku, 0ognitif, dan (fektif

"istem /espons

7erilaku $. Gelisah

+.0etegangan fisik

3.9remor

.Gugup

&.#icara cepat

.0urang koordinasi

*. :enderung mendapat cidera

'.Menarik diri dari hubungan

interpersonal

%.Mengahalangi

$1. Melarikan diri dari masalah

$$. Menghidar

$+. Hiperventilasi

0ognitif $. 7erhatian terganggu

+. 0onsentrasi buruk

3. 7elupa

. 7reokupasi

&. "alah dalam memberikan

penilaian

. Hambatan berpikir

*. #idang presepsi menurun

'. 0reativitas menurun

%. 7roduktivitas menurun

$1. #ingung

$$. "angat waspada

$+. 0esadaran diri meningkat

$3. 0ehilangan objektivitas

13


14/43

$. 9akut kehilangan control

$&. 9akut padapada gambaran

visual

$. 9akut cedera atau kematian

(fektif $. Mudah terganggu

+. 9idak sabar

3. Gelisah

. 9egang

&. ?ervus

. 0etakutan

*. (larm'. 9eror

%. Gugup

&tuart &un*een 1556. Hal. 168)1617

2.6 Res-(n &et!a- T!ngkat Ans!etas

(nsietas ringan adalah perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda

dan membutuhkan perhatian khusus. "timulasi sensori meningkat dan

membantu individu memfokuskan perhatian untuk belajar, menyelesaikan

masalah, berpikir, bertindak, merasakan, dan melindungi diri sendiri.

Menurut 6idebeck )+11', hal. 3$$, respons dari ans!etas r!ngan

adalah sebagai berikut @

$ /espons fisik

0etegangan otot ringan

"adar akan lingkungan

/ileks atau sedikit gelisah

7enuh perhatian

/ajin

+ /espon kognitif

=apang persepsi luas

9erlihat tenang, percaya diri

7erasaan gagal sedikit

14


15/43

aspada dan memperhatikan banyak hal

Mempertimbangkan informasi

9ingkat pembelajaran optimal

3 /espons emosional

7erilaku otomatis

"edikit tidak sadar

(ktivitas menyendiri

9erstimulasi

9enang

(nsietas sedang merupakan perasaan yang menggangu bahwa adasesuatu yang benar-benar berbedaB individu menjadi gugup atau agitasi.

Menurut 6idebeck )+11', hal. 3$$, respons dari ans!etas se*ang


$ /espon fisik @

0etegangan otot sedang

9anda-tanda vital meningkat

7upil dilatasi, mulai berkeringat

"ering mondar-mandir, memukul tangan

"uara berubah @ bergetar, nada suara tinggi

0ewaspadaan dan ketegangan menigkat

"ering berkemih, sakit kepala, pola tidur berubah, nyeri punggung

+ /espons kognitif

=apang persepsi menuru

9idak perhatian secara selektif

Aokus terhadap stimulus meningkat

/entang perhatian menurun

7enyelesaian masalah menurun

7embelajaran terjadi dengan memfokuskan

3 /espons emosional

9idak nyaman

15


16/43

Mudah tersinggung

0epercayaan diri goyah

9idak sabar

Gembira

(nsietas berat, yakni ada sesuatu yang berbeda dan ada ancaman,

memperlihatkan respons takut dan distress.

Menurut 6idebeck )+11', hal. 3$$, respons dari ans!etas +erat


$ /espons fisik

0etegangan otot berat

Hiperventilasi

0ontak mata buruk

7engeluaran keringat meningkat

#icara cepat, nada suara tinggi

9indakan tanpa tujuan dan serampangan

/ahang menegang, mengertakan gigi

Mondar-mandir, berteriak

Meremas tangan, gemetar

+ /espons kognitif

=apang persepsi terbatas

7roses berpikir terpecah-pecah

"ulit berpikir

7enyelesaian masalah buruk

9idak mampu mempertimbangkan informasi

Hanya memerhatikan ancaman

7reokupasi dengan pikiran sendiri

Dgosentris

3 /espons emosional

"angat cemas

#ingung

16


17/43

Merasa tidak adekuat

Menarik diri

7enyangkalan

;ngin bebas

7anik, individu kehilangan kendali dan detail perhatian hilang,

karena hilangnya kontrol, maka tidak mampu melakukan apapun meskipun

dengan perintah.

Menurut 6idebeck )+11', hal. 3$$, respons dari -an!k adalah

sebagai berikut @

$ /espons fisik

Alight, fight, atau freeze

0etegangan otot sangat berat

(gitasi motorik kasar

7upil dilatasi

9anda-tanda vital meningkat kemudian menurun

9idak dapat tidur

Hormon stress dan neurotransmiter berkurang

ajah menyeringai, mulut ternganga

+ /espons kognitif

7ersepsi sangat sempit

7ikiran tidak logis, terganggu

0epribadian kacau

9idak dapat menyelesaikan masalah

Aokus pada pikiran sendiri

9idak rasional

"ulit memahami stimulus eksternal

Halusinasi, waham, ilusi mungkin terjadi

3 /espon emosional

Merasa terbebani

Merasa tidak mampu, tidak berdaya

17


18/43

=epas kendali

Mengamuk, putus asa

Marah, sangat takut

Mengharapkan hasil yang buruk

0aget, takut

=elah

2.5 Rentang Res-(ns

Res-(ns a*a-t! Res-(ns mala*a-t!9e

(ntisipasi /ingan "edang #erat 7anik

:am+ar Rentang Res-(ns Ans!etas &tuart 288. Hal. 14,7

:iri-ciri ansietas yaitu @

a. (nsietas /ingan

=ebih waspada, gerakan mata, ketajaman pendengaran

bertambah, dan kesadaran meningkat.

b. (nsietas "edang

#erfokus pada dirinya )penyakitnya. Menurunnya perhatian terhadap

lingkungan secara terperinci.

c. (nsietas #erat

7erubahan pola pikir, ketidak selarasan pikiran, tindakan dan

perasaan. =apangan persepsi menyempit.

d. 7anik

7ersepsi terhadap lingkungan mengalami distorsiB

ketidakmampuan memahami situasiB respon tidak dapat didugaB

aktivitas motorik yang tidak menentu.

2.18 Penatalaksanaan

7enatalaksanaan ansietas pada tahap pencegahaan dan terapi

18


19/43

memerlukan suatu metode pendekatan yang bersifat holistik, yaitu

mencangkup fisik )somatik, psikologik atau psikiatrik, psikososial dan

psikoreligius )Hawari, +11' selengkapnya seperti pada uraian berikut @

4paya meningkatkan kekebalan terhadap stress, dengan cara @

$. Makan makan yang bergizi dan seimbang

+. 9idur yang cukup

3. :ukup olahraga.

. 9idak merokok.

&. 9idak meminum minuman keras.

17 Tera-! -s!k(armak(

9erapi psikofarmako merupakan pengobatan untuk cemas dengan

memakai obat- obatan yang berkhasiat memulihkan fungsi gangguan

neuro-transmitter )sinyal penghantar saraf di susunan saraf pusat otak

)limbic system. 9erapi psikofarmaka yang sering dipakai adalah obat anti

cemas )anIiolytic, yaitu seperti diazepam, clobazam, bromazepam,

lorazepam, buspirone H:l, meprobamate dan alprazolam.

27. Tera-! s(mat!k

Gejala atau keluhan fisik )somatik sering dijumpai sebagai

gejala ikutan atau akibat dari kecemasan yang bekerpanjangan. 4ntuk

menghilangkan keluhan- keluhan somatik )fisik itu dapat diberikan obat-

obatan yang ditujukan pada organ tubuh yang bersangkutan.

37. Ps!k(tera-!

7sikoterapi diberikan tergantung dari kebutuhan individu, antara

lain @

$. 7sikoterapi suportif, untuk memberikan motivasi, semangat dandorongan agar pasien yang bersangkutan tidak merasa putus asa dan

diberi keyakinan serta percaya diri.

+. 7sikoterapi re-edukatif, memberikan pendidikan ulang dan koreksi bila

dinilai bahwa ketidakmampuan mengatsi kecemasan.

3. 7sikoterapi re-konstruktif, untuk dimaksudkan memperbaiki kembali

)re- konstruksi kepribadian yang telah mengalami goncangan akibat

stressor.

19


20/43

. 7sikoterapi kognitif, untuk memulihkan fungsi kognitif pasien,

yaitu kemampuan untuk berpikir secara rasional, konsentrasi dan daya

ingat.

&. 7sikoterapi psiko-dinamik, untuk menganalisa dan menguraikan

proses dinamika kejiwaan yang dapat menjelaskan mengapa seseorang

tidak mampu menghadapi stressor psikososial sehingga mengalami

kecemasan.

. 7sikoterapi keluarga, untuk memperbaiki hubungan kekeluargaan, agar

faktor keluarga tidak lagi menjadi faktor penyebab dan faktor

keluarga dapat dijadikan sebagai faktor pendukung.

47. Tera-! -s!k(rel!g!us

4ntuk meningkatkan keimanan seseorang yang erat

hubungannya dengan kekebalan dan daya tahan dalam menghadapi

berbagai problem kehidupan yang merupakan stressor psikososial.

,7. Tera-! M(*ell!ng

9erapi secara khusus yang memberikan role model dan

mendemonstasikan perilaku yang sesuai dalam situasi yang di

takukutkan dan kemudian klien menirukan.

Menurut ;ssacs )+11$ dalam terapi ini perilaku baru dipelajari

dengan menirukan perilaku orang lain.

7. Desens!t!tas! s!stem!k

0onfrontasi bertahap dari suatu stimulus yang menimbulkan

ansietas tinggi, terutama digunakan jika klien menderita fobia tertentu.

9erapis mula J mula mengajarkan kepada klien bagaimana cara rileks

dan kemudian mulai dengan stimulus yang menyebabkan ansietas tinggi

tidak lagi menyebabkan klien merasa ansietas ringan. 0lien belajar

menerapkan proses relaksasi ketika berhadapan dengan stimulus tersebut.

7roses ini berlanjut sampai stimulus yang menimbulkan ansietas. ;ssacs

)+11$

7. Th(ught st(--!ng

20


21/43

9ehnik penghentian pikiran negatif, dimana klien mungkin

mengatakan stop keluar dari ide J ide yang muncul. 7engalihan pikiran

yang tidak di inginkan secara diubah dank klien memilih alternatif ide

positif. (nkrom )$%%' menjelaskan bahwa terapi Thought Stoppingatau

yang disebut juga dengan istilah menghentikan pikiran merupakan tehnik

efektif dan cepat membantu menghadapi pikiran yang membuat stress

dimana sering kali menyertai serangan panik, ansietas dan agrofobia

a. 7engertian 9ought "topping

"tuart dan =araia )+11& menjelaskan thought stoppingsebagai

suatu proses menghentikan pikiran yang mengganggu.9hought

stopping)penghentian pikiran merupakan salah satu contoh dari

teknik psikoterapi kognitif behavior yang dapat digunakan untuk

membantu klien mengubah proses berpikir )9ang < !e/ubeis, $%%%.

Arank Mc !onald berpendapat bahwa emotion thought

stopping)=atihan menghentikan pemikiran merupakan suatu bentuk

latihan atau terapi dengan melihat hubungan antara pikiran yang

disadari dan yang tidak disadari. 9erapi ini ditujukan untuk mengatasi

klien dengan kasus ansietas. 9hought "topping 9herapymerupakan

salah satu dari terapi perilaku )6idebeck, +11' yang digunakan untuk

membantu klien mengubah proses berpikir. 0ebiasaan berpikir dapat

membentuk perubahan perilaku, dengan satu pikiran otomatis saja

dapat memberi petunjuk kepada pikiran J pikiran lain yang

mengancam. 9hought stoppingdigunakan dengan berbagai cara

menolong klien untuk tenang dan berhenti memikirkan pikiran yangtidak menyenangkan dan sifatnya mengancam. 9ehnik ini sebagian

besar digunakan dalam penelitian dengan memodifikasikan pada

individu yang mengalami ansietas.

b. 9ujuan 9erapi 9ought "topping

9ujuan dilakukannnya terapi 9hought "topping, adalah

membantu klien mengatasi ansietas yang mengganggu, membantu

21


22/43

klien mengatasi pikiran yang mengancam atau membuat stres yang

sering muncul, membantu klien mengatasi pikiran obsesif dan fobia

)!onald, $%%%. (nkrom )+11& mengatakan bahwa tujuan

dilakukannya terapi ini untuk memutuskan pikiran yang mengganggu

dan menimbulkan ansietas.

c. ;ndikasi terapi thought stopping

Masalah kesehatan jiwa yang efektif untuk dilakukan terapi

9hought "topping adalah gangguan ansietas menyeluruh, gangguan

ansietas akibat sebagian tubuh lumpuh dan tidak bisa sembuh, depresi

ringan, percobaan bunuh diri, isolasi sosial)!onald, $%%%, perilaku

kekerasan )#oyd, $%%'. 7ada klien yang mengalami ansietas, terapi

ini bekerja dengan cara menghentikan pikiran yang mengancam dan

menjadi stressor bagi klien. (pabila pikiran tersebut muncul kembali

klien dianjurkan untuk menghentikan kembali dengan mengatakan

KstopL.

d. "esi J sesi dalam terapi thought stopping

Dnam fase dalam terapi thought stoppingmenurut K?ursing education,

practice and researchL, +11', yaitu @

$ Gunakan latihan relaksasi dan latihan pernafasan terlebih dahulu

untuk mempermudah menghentikan pikiran yang membuat stress.

+ /ekam kata KstopL dalam interval $-3 menit selam 31 menit dengan

menggunakan tape. 7ikirkan pikiran yang tidak diinginkan dan

setiap mendengar suara stop dari tape lanjutkan pikiran tersebut.

3 4langi langkah kedua tanpa menggunakan rekaman tape.

"etelah mencoba untuk menghentikan pikiran yangmembuat stress,

cobalah dengan seutas tali. =akukan selama 31 menit setiap malam

untuk kurun waktu + minggu.

22


23/43

& "etelah berhasil menggunakan tali, lakukan penghentian pikiran ini

dengan memikirkan kata KstopL. 4langi proses ini selama 31 menit.

Gantikan teknik penghentian pikiran yang menggunakan tape,teriakan, tali atau dengan memikirkan kata KstopL dengan suatu

perilaku tertentu.

2.11 P(h(n Masalah

23

TakipneuGangguan pola

nafas tak efektif

Jantung bekerja

lebih epat

!en"e#pitan

pe#buluh $arah%

&nsietasGangguan

perilaku

'ekanis#e koping ti$ak

efektif

Gangguan pola

ti$ur

stress frusta

si

takut


24/43

BAB $$$

Asuhan 'e-era"atan Pa*a 'l!en Ans!etas &e0ara Te(r!t!s

3.1 Pengkaj!an

1. Per!laku

(nsietas dapat diekpresikan secara langsung melalui perubahan

fisiologis dan perilaku s dan secara tidak langsung melalui timbulnya

gejala atau mekanisme koping sebagai upaya untuk melawan ansietas.

;ntensitas perilaku meningkat sejalan dengan peningkatan ansietas. )"tuart,

+11*, hal. $

2. ;akt(r Pre*!s-(s!s!

Menurut "tuart )+11*, hal. $ terdapat beberapa teori yang dapat

menjelaskan ansietas, diantaranya@

$ 7andangan (sikoanalitis

(nsietas adalah konflik emosional yang terjadi antara antara dua

elemen kepribadian@ id dan superego. ;d mewakili dorongan insting

dan impuls primitif, sedangkan superego mencerminkan hati nurani

seseorang dan dikendalikan oleh norma-norma budaya seseorang. Dgo

atau aku, berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang

bertentangan tersebut dan fungsi ansietas adalah mengingatkan ego

bahwa ada bahaya.

+ 7andangannterpersonal

(nsietas timbul dari perasaan takut terhadap tidak adanya

penerimaan persetujuan dan penolakan interpersonal. (nsietas

berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti perpisahan dan

kehilangan, yang menimbulkan kelemahan tertentu. Crang yang

mengalami harga diri rendah terutama mudah mengalami

perkembangan ansietas yang berat.

3 7andangan(erilaku

(nsietas merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang

mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan

yang diinginkan. 7akar perilaku menganggap sebagai dorongan

24


25/43

belajar berdasarkan keinginan dari dalam untuk menghindari

kepedihan. ;ndividu yang terbiasa dengan kehidupan dini

dihadapkan pada ketakutan berlebihan lebih sering menunjukkan

ansietas dalam kehidupan selanjutnya.

0ajianKeluarga

#nsietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam keluarga. (da

tumpang tindih dalam gangguan ansietas dan antara gangguan

ansietas dengan depresi.

& 0ajian*iologis,

Ctak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepine. /eseptor ini

membantu mengatur ansietas. 7enghambat G(#( )asam gama-

aminobutirat juga berperan utama dalam mekanisme biologis

berhubungan dengan ansietas sebagaimana halnya dengan endorfin.

(nsietas mungkin disertai dengan gangguan fisik dan selanjutnya

menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi stressor.

3. ;akt(r Pres!-!tas!

Aaktor presipitasi dibedakan menjadi ) "tuart < "undeen, $%%' hal.

$'$ @

$ (ncaman terhadap integritas seseorang meliputi ketidakmampuan

fisiologis yang akan datang atau menurunnya kapasitas untuk

melakukan aktivitas hidup sehari-hari.

+ (ncaman terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan

identitas , harga diri, dan fungsi sosial yang terintegrasi seseorang.

4. Pen!la!an &tress(r

7emahaman tentang ansietas perlu integrasi banyak faktor,termasukpengetahuan dari perspektif psikoanalisis, interpersonal, perilaku,

genetik, dan biologis. 7enilaian mendorong pengkajian perilaku dan

persepsi pasien dalam mengembangkan intervensi keperawatan yang tepat.

7enilaian juga menunjukkan berbagai faktor penyebab dan menekankan

hubunagn timbal balik antara faktor1faktor tersebut dalam menjelaskan

perilaku yang terjadi. !engan demikian , pemahaman yang benar tentang

ansietas bersifat holistik )"tuart, +11*, hal. $*

25


26/43

,. &um+er '(-!ng

;ndividu dapat mengatasi stres dan ansietas dengan menggerakkan

sumber koping di lingkungan. "umber koping tersebut yang berupa model

ekonomi, kemampuan penyelesaian masalah, dukungan sosial, dan

keyakinan budaya dapat membantu individu mengintergrasikan

pengalaman yang menimbulkan stres dan mengadopsi strategi kopinng

yang berhasil )"tuart, +11*, hal. $*

. Mekan!sme '(-!ng

9ingkat ansietas sedang dan berat menimbulkan dua jenis

mekanisme koping sebagai berikut ) "tuart < "undeen, $%%' hal. $'+ @

$. !eaksi %ang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari dan

berorientasi pada tindakan untuk memenuhi secara realistik tuntutan

situasi stres, misalnya perilaku menyerang untuk mengubah atau

mengatasi hambatan pemenuhan kebutuhan, Menarik diri untuk

memindahkan dari sumber stress, 0ompromi untuk mengganti tujuan

atau mengorbankan kebutuhan personal.

+. +ekanisme pertahanan ego membantu mengatasi ansietas ringan dan

sedang, tetapi berlangsung tidak sadar dan melibatkan penipuan diri

dan distorsi realitas dan bersifat maladaptif.

3.2 D!agn(s!s 'e-era"atan

$. Gangguan perilakuB kecemasan b.d mekanisme koping tidak efektif.

+. Gangguan pola tidur b.d (nsietas.

3. Gangguan pola nafas tak efektif b.d 9akipneu

7erumusan diagnosa keperawatan mengharuskan perawat untukmenentukan kualitas )kesesuaian respon pasien, kuantitas )tingkat ansietas

pasien, dan sifat adaptif atau maladaptif mekanisme koping yang digunakan.

!iagnosis keperawatan ?(?!( yang utama yang berhubungan

dengan respon ansietas disajikan pada kotak dibawah. "uatu pengkajian

keperawatan yang lengkap harus mencakup semua respon maladaptif

pasien. #anyak masalah keperawatan tambahan akan teridentifikasi pada

saat ansietas pasien mempengaruhi area lain kehidupan secara timbal balik.

26


27/43

&tuart 288 hal. 1,1 7

D!agn(s!s 'e-era"atan NANDA #ang Berhu+ungan *engan Res-(ns

Ans!etas

7enyesuaian, Gangguan

(nsietas

7ola 7ernapasan, 0etidakefektifan

0omunikasi, Hambatan 6erbal

0onfusi, (kut

0oping , 0etidakefektifan

0oping 0omunitas, 0etidakefektifan!iare

0etakutan

7emeliharaan 0esehatan, 0etidakefektifan

:edera, /isiko

Memori, kerusakan

?utrisi, 0etidakseimbangan

"indrom 7asca 9rauma0etidakberdayaan

0etidakberdayaan, /isiko

"indrom "tress akibat perpindahan, /isiko

Harga !iri, /isiko rendah situasional

Harga !iri, /endah situasional

7ersepsi "ensori, Gangguan

7ola 9idur, Gangguan

;nteraksi "osial, Hambatan

7roses 7ikir, Gangguan

Dlimanisi 4rin, Gangguan

&tuart 288 hal. 1,1 7

3.3 Ren0ana Asuhan 'e-era"atan

27


28/43

D!agn(s!s 'e-era"atan < Ans!etas Berat = Pan!k

'r!ter!a Has!l < Pas!en akan mengurang! ans!etasn#a sam-a! t!ngkat

se*ang atau r!ngan.

Tujuan jangka

-en*ek

$nter9ens! Ras!(nal

7asien akan

terlindung dari

bahaya

7ada awalnya kita

menerima dan

mendukung, bukan

menyerang pertahanan

diri pasien.

0enalkan realitas

kesedihan yang

berhubungan dengan

mekanisme koping pasien

saat ini.

>angan fokuskan pada

fobia, ritual atau keluhanfisik itu sendiri. #erikan

umpan balik pada pasien

tentang perilaku, stressor,

penilaian stressor, dan

sumber koping.

7erkuat ide bahwa

kesehatan fisik

berhubungan dengan

kesehatan emosional dan

bahwa area ini akan

membutuhkan eksplorasi

di masa depan.

"ementara itu, mulai

terapkan batasan perilaku

maladaptive pasien

(nsietas berat dan

panik dapat dikurangi

dengan mengizinkan

pasien untuk

menentukan besarnya

stres yang dapat

ditangani.

>ika pasien tidak

mampu

menghilangkan

ansietas, ketegangan

dapat mencapaitingkat panik dan

pasien dapat

kehilangan kendali.

"aat ini pasien tidak

memiliki alternatif

untuk mekanisme

koping.

28


29/43

dengan cara yang

mendukung.

7asien akan

mengalami situasi

yang lebih sedikit

menimbulkan

ansietas.

#ersikap tenang

terhadap pasien.

0urangi stimulus

lingkungan.

#atasi interaksi pasien

dengan pasien lain untuk

meminimalkan aspek

menularnya ansietasi

;dentifikasi dan

modifikasi situasi yang

dapat menimbulkan

ansietas bagi pasien.

#erikan tindakan fisik

yang mendukung seperti

mandi air hangat dan

masase.

7erilaku pasien dapat

dimodifikasi dengan

mengubah lingkungan

dan interaksi pasien

dengan lingkungan.

7asien akan

terlibat dalam

aktivitas yang

dijadwalkan

sehari-hari.

7ada awalnya, berbagi

aktivitas dengan pasien

untuk memberikan

dukungan dan penguatan

perilaku produktif secara

sosial.

#erikan beberapa jenis

latihan fisik.

/encanakan jadwal atau

daftar aktifitas yang

dapat dilakukan setiap

hari.

!engan mendorong

aktifitas keluar rumah

perawat membatasi

waktu pasien yang

tersedia untuk

mekanisme koping

destruktif sambil

meningkatkan

partisipasi dan

menikmati aspek

kehidupan lainnya.

29


30/43

=ibatkan anggota

keluarga dan sistem

pendukung lainnya

sebanyak mungkin.

7asien akan

mengalami

penyembuhan dan

gejala-gejala

ansietas berat

#erikan medikasi yang

dapat membantu

mengurangi rasa tidak

nyaman pasien.

(mati efek samping

medikasi dan lakukan

penyuluhan kesehatan

yang relevan.

Dfek hubungan

terapeutik dapat

ditingkatkan jika

kendali kimiawi

terhadap gejala

memungkinkan pasien

untuk mengarahkan

perhatian pada konflik

yang mendasari.

&tuart 288 hal. 1 7

R!ngkasan Ren0ana Asuhan 'e-era"atan< Res-(ns Ans!etas &e*ang

D!agn(s!s 'e-era"atan < Ans!etas &e*ang

'r!ter!a Has!l < Pas!en akan menunjukkan 0ara k(-!ng a*a-t! terha*a-

stress

Tujuan jangka

-en*ek

$nter9ens! Ras!(nal

30


31/43

7asien akan

mengidentifikasi dan

menggambarkan

perasaan tentang

ansietas.

#antu pasien

mengidentisikasi dan

menggambarkan

perasaan yang

mendasari.

0aitkan perilaku

pasien dengan

perasaan tersebut.

6alidasikan semua

perubahan dan

asumsikan kepada

pasien.

Gunakan pertanyaan

terbuka untuk beralih

dari topik yang tidak

mengancam ke isu-isu

konflik.

6ariasikan besarnya

ansietas untuk

meningkatkan

motivasi pasien.

"ementara itu,

gunakan konfrontasi

suportif dengan

bijaksana.

4ntuk mengadopsi

respon koping

yang baru, pasie

pertama kali harus

menyadari

perasaan dan

mengatai

penyangkalan dan

resistens yang

disadari atau tidak

disadari

7asien akan

mengidentifikasi

penyebab ansietas.

#antu pasien

menggambarkan

situasi dan interaksi

yang mendahului

ansietas.

9injau penilaian

pasien terhadap

"etelah perasaan

ansietas dikenali,

pasien harus

mengenali

perkembangannya

termasuk stresor

pencetus, penilaian

31


32/43

stresor, nilai-nilai yang

terancam, dan cara

konflik berkembang.

stresor, dan sumber

yang tersedia.

7asien akan

mengidentifikasi

penyebab ansietas.

Hubungkan

pengalaman pasien

saat ini dengan

pangalaman yang

relevan pada masa

lalu.

/espon koping

adpatif yang baru

dapat dipelajari

melalui analisis

mekanisme koping

yang dugunakan di

masa lalu,

penilaian ulang

stresor,

menggunakan

sumber-sumber

yang tersedia dan

menerima

tanggung jawabuntuk berubah.

32


33/43

7asien akan

mengimplementasi kan

dua respon adaptif

untuk mengatasi

ansietas

#antu pasien

mengidentifikasi cara

untuk membangun

kembali pikiran,

memodifikasi

perilaku,

menggunakan

sumber-sumber dan

menguji respon

koping yang baru.

!orong pasien

melakukan aktifitas

fisik untuk

mengeluarkan energi.

=ibatkan orang

terdekat sebagai

sumber dan

dukungan sosial

dalam membantu

pasien mempelajari

respon koping yang

baru.

"eseorang juga

dapat mengatasi

stres dengan

mengatur distres

emosional yang

menyertainya

melalui

penggunaan teknik

penatalaksanaan

stres.

1. D!agn(sa ke-era"atan < Gangguan pola tidur b.d ansietas,

TUM


34/43

- >abat tangan klien

b 7asien akan terlindung dari bahaya

- 9erima dan dukung pertahanan klien- 0enalkan realita yang berhubungan dengan mekanisme koping klien

- #erikan umpan balik pada klien tentang perilaku, stressor dan

sumber koping

c :iptakan lingkungan tenang dan jauh dari kegaduhan

- >auhkan klien dari benda yang berbahaya seperti benda tajam

2. D!agn(sa ke-era"atan< Gangguan perilaku B kecemasan b.d mekanisme

koping tidak efektif

TUM < klien dapat mengurangi dan mengontrol kecemasannya.

TU' < klien mengenal cara-cara untuk mengurangi kecemasannya.

$. ;ntervensi @

$. =ibatkan klien dalam aktivitas sehari-hari.

/ beri aktivitas pada klien dan penguatan perilaku produktif,berikan

beberapa jenis latihan fisik,rencanakan jadwal atau daftar aktivitas yang

dapat dilakukan setiap hari.

+. 0lien dapat mengidentifikasi dan menguraikan perasaan tentang

ansietas

/ #antu klien mengidentifikasi dan menguraikan perasaan yang

mendasar,kaitkan perilaku klien dengan perilaku dan perasaan

tersebut,gunakan pertanyaan terbuka untuk menghindari konflik

3. 0lien dapat menguraikan rencana koping maladaptif dan adaptif

/Gali cara pasien menurunkan ansietasnya dimasa lalu,tunjukkan, efekmaladaptif dan destruktif dari respon koping sekarang,dorong klien

menggunakan respon adaptif yang efektif dimasa lalu. ) "tuart, +11*

hal. $'

34


35/43

3.4 &trateg! Pelaksananaan T!n*akan 'e-era"atan &et!a- Har!

1. Pr(ses 'e-era"atan

a. 0ondisi 0lien @ (nsietas,cemas.

b. !iagnosa 0eperawatan @ Gangguan pola tudur b.d ansietas

c. 9ujuan 0husus @ 0lien mampu mengontrol rasa cemasnya

d. 9ujuan 4mum @ 0lien dapat mengurangi dan mengontrol

kecemasannya.

2. &trateg! '(mun!kas! Dalam Pelaksanaan T!n*akan 'e-. >r!entas!

a. "alam 9erapeutik @ Memberi salam, membina hubungan saling percaya,

membantu pasien mengenal ansietas, dan membantu pasien

menjelaskan situasi yang menimbulkan cemas.

b. Dvaluasi6alidasi @

(pakah perilaku klien mencerminkan ansietas tingkat ringan atau

lebih ringan8

"udahkah sumber koping klien dikaji dan dikerahkan dengan

adekuat8

(pakah klien mengenali ansietasnya sendiri dan mempunyai

pandangan terhadap perasaan tersebut8

(pakah klien menggunakan respon koping adaptif8

"udahkan klien belajar strategi adaptif baru untuk mengurangi

ansietas8

(pakah klien menggunakan ansietas ringan untuk meningkatkan

pertumbuhan atau perubahan personal8

c. 0ontrak @

9opik @ Membicarakan perasaan cemas yang dirasakan oleh klien.

aktu @ di malam hari.

9empat @ /umah klien.


36/43

'ER%A=Langkah ? langkah *alam t!n*akan ke-era"atan.

a. Aase Crientasi@

K(ssalamualaikum bu, perkenalkan nama saya =ulu, panggil saja saya=ulu, saya perawat yang akan merawat ibu dan datang kerumah ibu

seminggu dua kali, yaitu malam rabu dan "abtu jam $%.11 malam. K?ama

ibu siapa, suka dipanggial apa8L K#agaimana perasaan ibu hari ini8 Ch,

jadi ibu merasa tidak nyaman8L, K#aiklah bu, kita akan berbincang-

bincang tentang perasaan yang ibu rasakan. K#erapa lama kita bincang-

bincang8 K#agaimana kalau 31 menitL.L!imana tempatnya bu8

#agaimana kalau disini saja8L

b. Aase 0erja@

K(pa yang ibu rasakan8, K#agaimana perasaan itu bisa muncul8L. K(pa

yang bapak lakukan jka perasaan itu cemas itu muncul8L. KCh, jadi ibu

mondar-mandir dan banyak bicara jika perasaan cemas dan tidak nyaman

itu munculL.L(da peristiwa apa sebelum ansietas itu muncul8 K(tau

adakah hal-hal yang ibu pikirkan sebelumnya8L K>adi ibu akan merasa

cemas jika ada pekerjaan ibu yang belum bisa ibu selesaikan. #isa kita

diskusikan apa yang membuat pekerjaan ibu tidak selesai8 Ch, jadi ibu

merasa beban kerja yang diberikan diluar kesanggupan ibu untuk

menyelesaikannya. K(pakah sebelumnya ibu pernah mendapatkan beban

kerja yang tinggi pula8 (pakah ibu bisa menyelesaikan pekerjaan

tersebut8 ah, baik sekali, berarti dulu ibu mampu menyelesaikan

pekerjaan yang banyak. #agaimana cara ibu menyelesaikan pekerjaan

itu waktu dulu8L.

9D/M;?(";

a. Dvaluasi /espon 0lien 9erhadap 9indakan 0eperawatan

Dvaluasi "ubyektif @ klien mengatakan seidkit lega karena telah

mengeluarkan apa yang selama ini dipikirkan

Dvaluasi Cbyektif @ klien tampak lebih tenang dari sebelumnya


37/43

b. 9indak =anjut 0lien )apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil

tindakan yang telah dilakukan @ melatih mekanisme koping yang efektif.

c. 0ontrak yang akan !atang

9opik @ Mengajarkan teknik relaksasi.

aktu @ + hari lagi

9empat @ di rumah klien

&TRATE:$ PELA'&ANAAN

$."9/(9DG; 7D=(0"(?((? $

Masalah

'e-era"atan

T!n*akan 'e-era"atan

-a*a Pas!en

T!n*akan 'e-era"atan

-a*a 'eluarga

(nsietas &P $ -

$. ;dentifikasi stressor

cemas.

+. ;dentifikasi koping

maladaptif dan akibatnya.

3. #antu perluas lapang

persepsi.

. 0onfrontasi positif )jika

perlu.

&. =atih teknik relaksasi@

nafas dalam.

. Membimbing

memasukkan dalam

jadwal kegiatan.

&P $ k

$. Mendiskusikan

masalah yang

dirasakan keluarga

dalam merawat pasien

+. Menjelaskan

pengertian, tanda dan

gejala ansietas sedang

yang dialami pasien

beserta proses

terjadinya.

3. Menjelaskan cara-

cara merawat pasien

cemas.

&P $$ - &P $$ k


38/43

$. 6alidasi masalah dan

latihan sebelumnya.

+. =atih koping@

beraktivitas.

3. Membimbing

memasukkan dalam

jadwal kegiatan.

$. Melatih keluarga

mempraktekkan cara

merawat pasien cemas

sedang.

+. Melatih keluarga

melakukan cara

merawat langsung

pasien cemas sedang.

&P $$$ -

$. validasi masalah dan

latihan sebelumnya.

+. =atih koping@ olah raga.

3. Membimbing

memasukkan dalam

jadwal kegiatan.

&P $$$ k

$. Membantu keluarga

membuat jadual

aktivitas di rumah

termasuk minum obat

+. Mendiskusikan sumber

rujukan yang bisa

dijangkau oleh

keluarga

3., $m-lementas!

$. ;ntervensi pada (nsietas 9ingkat #erat dan 7anik.

7rioritas tertinggi tujuan keperawatan harus ditunjukan untuk

menurunkan ansietas tinggkat berat atau panik pasien, dan intervensi

keperawatan yang berhubungan harus suportif dan protektif

+. ;ntervensi pada (nsietas 9ingkat "edang

"aat ansietas pasien menurun sampai tingkat ringan atau sedang,

perawat daapt mengimplementasikan intervensi keperawatan reedukatif atau

berorientasi pada pemahaman. ;ntervensi ini melibatkan pasien dalam

proses penyelesaian masalah ) "tuart < "undeen , $%%' hal. $'% .

3. E9aluas!

Dvaluasi akan dilakukan selama proses belajar dan pada akhir dari


39/43

proses pendidikan kesehatan. Dvalasi akan dilakukan dengan mengajukan

pertanyaan lisan ) "tuart, +11* hal. $1

.


40/43

BAB $@

PENUTUP

4.1 'es!m-ulan

Masalah kesehatan jiwa sangat mempengaruhi produktifitas dan

kualitas kesehatan perorangan maupun masyarakat. Mutu sumber daya

manusia tidak dapat diperbaiki hanya dengan pemberian makanan atau gizi

seimbang, namun juga perlu memperhatikan aspek-aspek dasar berupa aspek

fisikjasmani, mental-emosionaljiwa, dan sosial-budayalingkungan.

Gangguan mental berupa depresi, kecemasan, dan keluhan somatik

merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius. "ebagai contoh

0ecemasan atau (nsietas masih menjadi salah satu masalah kesehatan jiwa

yang masih banyak terjadi kasus baik di negara-negara maju maupun di

negara berkembang.

0ecemasan merupakan hal yang normal terjadi pada setiap individu,

reaksi umum terhadap stress kadang dengan disertai kemunculan kecemasan.

?amun kecemasan itu dikatakan menyimpang bila individu tidak dapat

meredam rasa cemas tersebut dalam situasi dimana kebanyakan orang mampu

menanganinya tanpa adanya kesulitan yang berarti.

Meski penyebab ansietas belum sepenuhnya diketahui, namun

gangguan keseimbangan neurotransmitter dalam otak dapat menimbulkan

ansietas pada diri seseorang. Aaktor genetik juga merupakan faktor yang

dapat menimbulkan gangguan ini. (nsietas terjadi ketika seseorang

mengalami kesulitan menghadapi situasi, masalah dan tujuan hidup.

7enatalaksanaan ansietas pada tahap pencegahaan dan terapimemerlukan suatu metode pendekatan yang bersifat holistik, yaitu

mencangkup fisik )somatik, psikologik atau psikiatrik, psikososial dan

psikoreligius


41/43

4.2 &aran

$. 7erawat diharapkan dapat memahami masalah adaptasi bio J psiko J

sosial J spiritual dan menerapkan asuhan keperawatan pada klien

dengan ansietas dengan baik. "eperti penatalaksanaan pada tahap

pencegahan , dengan melakukan metode pendekatan yang bersifat

holistik, yaitu mencangkup fisik )somatik, psikologik atau psikiatrik,

psikososial dan psikoreligius.

+. ;nstitusi pelayanan keperawatan khususnya rumah sakit maupun

puskesmas diharapkan mampu menerapkan asuhan keperawatan dengan

klien ansietas pada setiap perawat yang ada, melalui pendekatan

terapeutik dalam mengatasi masalah yang timbul. "elain itu institusi

pelayanan kesehatan juga harus mampu memberikan pelayan kesehatan

yang baik bagi pasien-pasien yang terkena gangguan jiwa.

3. ;nstitusi pendidikan keperawatan dapat memberikan pendidikan yang

mendalam mengenai asuhan keperawatan masalah adaptasi bio J psiko

J sosial J spiritual khususnya asuhan keperawatan klien dengan ansietas

sehingga mahasiswa dapat memahami dan membedakan serta memilah

masalah J masalah tersebut menjadi terperinci dan lebih mudah

dibedakan juga dimengerti.


42/43

DA;TAR PU&TA'A

Mansjoer (rif. +111. 0apita "elekta 0edokteran >ilid $ Dd.3.

Media (esculapius@ >akarta.

"tuart < =araia. +11&. 7rinciples and practice of psychiatric

nursing,'ed. Dlsevier Mosby, 7hiladelphia.

"tuart < "undeen $%%'. #uku saku keperawatan jiwa Dd.3. DG:@

>akarta.

"tuart, Gail . +11*. #uku saku keperawatan jiwa Dd.&. DG:@

>akarta.

Sulisati,dkk.200-. 0onsep !asar 0eperawatan 0esehatan >iwa.

DG:@ >akarta.

6idebeck, "heila =. +11'. #uku (jar 0eperawatan >iwa. DG:@

>akartaHawari, !., +11', +anajemen Stres emas dan /epresi, #alai

7enerbit A04; @ >akarta.

;brahim, (yub "ani. +11*. (anik Neurosis dan angguan emas.

!ua (s-(s @ >akarta

?urjannah, ;., +11, (edoman (enanganan (ada angguan ia

+anajemen, (roses Keperaatan dan ubungan Terapeutik (eraat'

Klien, 7enerbit MocoMedia @ 5ogyakarta


43/43

"uliswati, dkk., +11&, Konsep /asar Keperaatan Kesehatan

ia, DG: @ >akarta.

6idebeck, ".>., +11',*uku #jar sKeperaatan ia, DG: @ >akarta.

Makalah Ansietas 2013

Documents

Transcript of Makalah Ansietas 2013