Makalah Angina Ludwig

78
Page | 1 KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang begitu besar dan juga kesehatan yang berlimpah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang Allhamdulillah telah selesai pada waktunya yang  berjudul  Makalah Kasus 3: Infeksi Regio Oral dan Maksilofasial, Infeksi Odontogenik . Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata kesempurnaan , karena itulah kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diperlukan agar dapat membangun kesempurnaan terhadap makalah ini. Jatinangor, 12 Maret 2014 Penulis

Transcript of Makalah Angina Ludwig

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang begitu besar dan juga kesehatan yang berlimpah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang Allhamdulillah telah selesai pada waktunya yang berjudul Makalah Kasus 3: Infeksi Regio Oral dan Maksilofasial, Infeksi Odontogenik.Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata kesempurnaan , karena itulah kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diperlukan agar dapat membangun kesempurnaan terhadap makalah ini.

Jatinangor, 12 Maret 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR1DAFTAR ISI2BAB I: PENDAHULUAN31.1 Latar Belakang31.2 Tujuan Penulisan3BAB II: KASUS42.1 Kasus: Tn. Ludwig42.2 Pembahasan Kasus72.2.1 Keluhan72.2.2 Pemeriksaan8BAB III: TEORI123.1 Anatomi Leher123.2 Anatomi Gigi283.3 Infeksi Odontogenik323.4 Angina Ludwig493.5 Mediastinitis543.6 Sepsis573.7 Necrotizing Fasciitis66BAB IV: PENGOBATAN75BAB V: SIMPULAN77DAFTAR PUSTAKA78

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangInfeksi odontogenik adalah salah satu infeksi yang paling umum dari rongga mulut yang paling sering kita jumpai pada manusia yang disebabkan oleh berbagai macam faktor. Diantara berbagai macam infeksi odontogenik yang sering terjadi adalah abses. Abses rongga mulut merupakan suatu infeksi pada mulut, wajah, rahang, atau tenggorokan yang dimulai sebagai infeksi gigi atau karies. Adapun gejala yang ditimbulkan dari infeksi dapat menimbulkan gejala sistemik. Adapun gejala sistemik yang dapat ditimbulkan salah satu diantaranya adalah demam. Demam merupakan gejala yang paling utama dari infeksi/keradangan.1.2 Tujuan Penulisan1. Untuk mengetahui mekanisme dari infeksi odontogenik2. Untuk mengetahui mekanisme dari Angina Ludwig yang disebabkan oleh infeksi odontogenik3. Untuk mengetahui mekanisme dari mediastinitis yang disebabkan oleh infeksi odontogenik4. Untuk mengetahui mekanisme dari necrotizing fasciitis5. Untuk mengetahui prinsip penegakan diagnosis6. Untuk mengetahui rencana perawatan BAB IIKASUS2.1 Kasus : Tn. LudwigTutorial 1 Bagian 1Anda seorang koas FKG UNPAD sedang berada di Instalasi Gawat Darurat RS Dr. Hasan Sadikin. Seorang penderita laki-laki dengan usia 58 tahun datang dengan keluhan terdapat pembengkakan di sudut rahang bawah kiri dan kanan serta dagu sejak 3 hari yang lalu. Sejak awal terjadi pembengkakan penderita mengalami demam. Sejak satu hari yang lalu penderita mulai sulit menelan. Kondisi penderita tampak lemah dan sakit. Beberapa hari sebelum terjadi pembengkakan penderita mengeluh sakit gigi geraham bawah kanan dan sempat berobat ke puskesmas. Oleh dokter gigi di puskesmas, penderita diberikan obat antibiotik dan analgesikInstruksi :1. Masalah apa yang terjadi pada Tn. Ludwig?2. Susunlah topik pembelajarannya!3. Apakah anda membutuhkan informasi yang lain?

Tutorial 1 Bagian 2Penderita dalam status somnolen dengan tekanan darah sebesar 90/60 mmHg. Denyut nadi sebesar 110x/menit dan frekuensi pernafasan 32x/menit. Suhu menunjukkan 38,8C.Pemeriksaan ekstra oral menunjukkan suatu pembengkakan difus, indurated, warna jaringan kemerahan di regio submandibula kiri dan kanan dan regio submentale yang terasa sakit pada saat ditekan. Pada palpasi tidak terdapat fluktuasi. Penderita juga menunjukkan warna kulit leher dan dada kemerahan.Pemeriksaan intra oral sulit dinilai secara menyeluruh karena pasien mengalami trismus 1 jari. Akan tetapi pada inspeksi lidah tampak terangkat dan terdorong ke belakang disertai pembengkakan dasar mulut. Kebersihan mulut penderita sangat buruk. Gigi 46 karies profunda.

Dari hasil pemeriksaan laboratorium darah diperoleh, yaitu: PT: 12.6(9.5-13.5) INR: 1.09(0.83-1.16) APTT: 26.5(16.6-36.6) Hb: 11.1(13.5-17.5) g/dL Ht: 33(40-52) % Lekosit: 28600(5000-14500) / mm Eritrosit: 4.4(4.5-6.5) juta/ uL Trombosit: 460000(150000-450000)/ mm SGOT: 30(L