Makalah Anatomi Dan Fisiologi Serta Sistem Gerak Pada Burung Hantu

17
MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI SERTA SISTEM GERAK PADA BURUNG HANTU BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pada hewan tingkat tinggi gerak merupakan aktivitas dari adanya elemen kontraktil, yaitu suatu protein yang disebut aktin atau filamen halus dan miosin atau filamen kasar. Kedua filamen ini membentuk struktur dari miofibril dari suatu serabut otot dengan posisi overlapping. Pergerakan adalah ciri khas hewan, gerakan tersebut disebabkan oleh adanya kerjasama yang kompak antara tulang dan otot. Tulang tidak dapat bergerak jika tidak digerakan oleh otot. Otot dapat menggerakan tulang karena mempunyai gaya berkontraksi. Otot dikatakan sebagai alat gerak aktif dan tulang sebagai alat gerak pasif. Otot menempel dan menghubungkan tulang yang satu dengan tulang yang lainnya. Untuk memperoleh makanan hewan harus bergerak dalam lingkungannya. Tiga kebutuhan hewan untuk dapat melakukan suatu gerak diantaranya : Rangsangan Dorongan Keseimbangan B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apa saja yang mempengaruhi sistem gerak pada burung hantu ? 2. Bagaimana sistem gerak pada burung hantu ? C. Sistematika Penulisan Penulisan makalah ini terdiri dari 4 Bab, Bab 1 Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Pembahasan, Bab IV Kesimpulan. D. Tujuan Penulisan Tujuan dari makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Hewan serta untuk mengetahui dan lebih memperdalam khazanah ilmu pendidikan.

Transcript of Makalah Anatomi Dan Fisiologi Serta Sistem Gerak Pada Burung Hantu

Page 1: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Serta Sistem Gerak Pada Burung Hantu

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI SERTA SISTEM GERAK PADA BURUNG HANTUBAB IPENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah        Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pada hewan tingkat tinggi gerak merupakan aktivitas dari adanya elemen kontraktil, yaitu suatu protein yang disebut aktin atau filamen halus dan miosin atau filamen kasar. Kedua filamen ini membentuk struktur dari miofibril dari suatu serabut otot dengan posisi overlapping.          Pergerakan adalah ciri khas hewan, gerakan tersebut disebabkan oleh adanya kerjasama yang kompak antara tulang dan otot. Tulang tidak dapat bergerak jika tidak digerakan oleh otot. Otot dapat menggerakan tulang karena mempunyai gaya berkontraksi. Otot dikatakan sebagai alat gerak aktif dan tulang sebagai alat gerak pasif. Otot menempel dan menghubungkan tulang yang satu dengan tulang yang lainnya. Untuk memperoleh makanan hewan harus bergerak dalam lingkungannya.Tiga kebutuhan hewan untuk dapat melakukan suatu gerak diantaranya :RangsanganDoronganKeseimbanganB. Rumusan Masalah               Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai       berikut :          1. Apa saja yang mempengaruhi sistem gerak pada burung hantu ?      2. Bagaimana sistem gerak pada burung hantu ?C.  Sistematika Penulisan           Penulisan makalah ini terdiri dari 4 Bab, Bab 1 Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Pembahasan, Bab IV Kesimpulan.D. Tujuan Penulisan     Tujuan dari makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Hewan serta untuk mengetahui dan lebih memperdalam khazanah ilmu pendidikan. BAB IITINJAUAN PUSTAKA A.  Hewan Terbang ( Burung )Gerak pada hewan yang hidup di dalam air berbeda dengan gerak hewan yang  hidup di darat dan di udara. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan di uraikan gerak hewan yang hidup di udara. Supaya hewan tetap terbang di udara sayapnya harus mengembangkan cukup daya angkat untuk mengatasi gaya tarik gravitasi ke bawah. Kunci terbang adalah bentuk sayap. Semua jenis sayap adalah airfoil struktur yang bentuknya mengubah aliran udara dengan cara menciptakan daya angkatGerak hewan terbang terletak pada :Kerja antagonis otot pektoralis mayor dengan otot pektoralis minorTonjolan tulang dada berbentuk perahuTulang-tulang berisi udara, beberapa tulang direduksi atau di gabungkanBentuk bulu-bulu sangat ringan

Page 2: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Serta Sistem Gerak Pada Burung Hantu

Posisi perubahan ekorPengatur pernapasan saat terbang yang baikSistem respirasi sangat efisienGerak alat pernapasan sesuai dengan gerak kepakan sayapJantung ukuranya besar dan sirkulasi darah cepat. B.  Jenis Gaya Dalam Atraksi Udara Pada Burung HantuAda 5 jenis gaya yang terlibat dalam atraksi udara antara lain : 1. Drag Force        Yaitu gaya hambat udara. Gaya ini berasal dari tumbukanmolekul-molekul udara dengan tubuh burung. Arah gaya ini selaluberlawanan dengan arah gerak burung. Seekor burung hantu sedang beratraksi di udara tergantung pada luas permukaan burung dan kecepatan burung.Semakin luas permukaan burung semakin besar gaya hambatnya.Semakin cepat burung bergerak semakin besar pula gaya hambatnya ini.Suatu ilustrasi yang dapat menggambarkan drag force (hambatan) udaraini adalah hambatan yang dirasakan saat kita berjalan melawan arahangin yang kencang. Hambatan ini semakin terasa besar ketika kitamembuka lengan kita lebar-lebar (memperluas permukaan tubuh kita)atau ketika kita bergerak lebih cepat.       2. Lift Force (gaya angkat)                Merupakan gaya yang mengangkat burung ke atas. Ada 2 hal yang dapat menimbulkan gaya angkat ini: kepakan sayap dan aliran udara yang lewat sayap. Ketika burung mengepakkan sayap ke bawah, burung menekan udara ke bawah, akibatnya udara akan menekan balik dan mendorong burung ke atas (hukum aksi reaksi). Semakin cepat kepakan sayap, semakin besar gaya keatasnya. Itu sebabnya burung hantu yang hendak terbang akan mengepakan sayapnya secara cepat. Aliran udara pada sayap burung ketika melewati sayap. Udara yang mengalir lewat bagian atas sayap akan bergerak lebih cepat karena udara ini harus menempuh lintasan yang lebih jauh. Akibatnya tekanan dibagian ini lebih kecil dibandingkan dengan tekanan udara dibawah sayap. Perbedaan tekanan ini memberikan gaya angkat pada burung. Semakin melengkung sayap semakin besar gaya angkatnya. 3. Thrust (gaya dorong)          Yaitu gaya yang mendorong burung bergerak maju. Gaya ini dihasilkan melalui kepakan sayap yang bergerak seperti angka 8 rebah (dilihat dari samping). Kepakan sayap menghasilkansuatupusaran udara (vorteks) yang dapat memberikan suatu dorongan bagi burung untuk bergerak maju di udara.

4. Weight (gaya berat)          Yaitu gaya tarik gravitasi bumi.Besarnya sangat tergantung pada massa burung. Arahnya vertikal ke bawah. Gaya-gaya pada burung yang sedang terbang. Kombinasi ke 4 gaya ini dimanfaatkan burung untuk melakukan berbagai atraksi seperti parachutting (gerak parasut), gliding (meluncur), flight (terbang ke depan), dan soaring (membubung) Parachuting (gerak parasut) Gerak parasut merupakan gerak jatuh di udara (bisa miring bisa pula vertikal). Sudut miringnya lebih besar dari 450 terhadap garis mendatar. Untuk melakukan gerak parasut, burung

Page 3: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Serta Sistem Gerak Pada Burung Hantu

hantu harus memperbesar gaya hambatnya (dragforce) caranya adalah dengan memperbesar luas permukaannya (misalnya dengan melebarkan sayapnya). Gliding (meluncur) yaitu gerak jatuh yang membentuk sudut lebih kecildari 45° dengan garis mendatar. Fokus utama adalam gliding adalah meluncur mendatar.

5.Flight(terbang)          Gerakan flight (terbang) dilakukan dengan mengepakkan sayap. Kepakansayap digunakan untuk menghasilkan gaya dorong ke depan (thrust) dan gayaangkat (lift). Gaya dorong dan gaya angkat ini dapat diatur oleh burung untukmengendalikan arah, kecepatan, dan ketinggiannya Ketika burung hantu turun dengan kecepatan tinggi untuk menangkap tikus, burung hantu mengecilkan drag force dengan merampingkan tubuhnya atau menekuk sayapnya. Ketika sudah dekat dengan mangsanya (akan mendarat), burung hantu memperlambat gerakannya dengan memperbesar drag force yaitu dengan mengembangkan sayapnya. Soaring (gerak membubung) Gerak membubung merupakan gerak naik tanpa mengepakkan sayap. Gerakan ini dapat di lakukan dengan memanfaatkan arus udara. Akibat pemanasanmatahari suhu udara yang dekat permukaan bumi menjadi lebih panas, udarapanas ini akan naik ke atas dan menimbulkan arus udara ke atas.        BAB IIIPEMBAHASAN A.  Aves (Burung)          Aves merupakan kelas tersendiri dalam kingdom animalia, aves (burung) memiliki ciri umum yaitu berbulu dan kebanyakan diantara mereka bisa terbang. Kelas aves adalah satu-satunya kelompok hewan yang memiliki bulu. Hal ini merupakan keunikan tersendiri dari kelompok hewan tersebut.Berdasarkan susunan anatomi bulu dibagi menjadi:          Filoplumae, Bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh. Ujungnya bercabang-cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama akan tampak terdiri dari shaft yang ramping dan beberapa barbulae di puncak.          Plumulae, Berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan perbedaan detail. Plumae, bulu yang sempurna. Barbulae, Ujung dan sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen kecil disebut barbicels yang berfungsi membantu menahan barbula yang saling bersambungan.         Semi plumae adalah kumpulan bulu barbula yang letaknya tersembunyi di bawah bulu-bulu luar. Bistle adalah bulu perasa berupa shaft yang memanjang melebihi bulu luar, ditemukan pada kepala burung Caprimulgids dan burung penangkap serangga flycatchers. Bristle pada burung hantu dan caprimulgids membantu mendeteksi posisi sarang, tempat bertengger dan benda yang

Page 4: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Serta Sistem Gerak Pada Burung Hantu

menghalangi. Fungsi bristle didukung oleh adanya getaran dan tekanan reseptor di dekat folikel bulu.          Bentuk bulu ekor burung pada saat tidak terbang bermacam-macam, antara lain berbentuk persegi, bertakik, bercabang, bulu sebelah luar memanjang, bulu ekor dengan raket, bulu tengah panjang, bundar, berbentuk cakram, berbentuk tingkatan, dan berujung runcing.B.  Sifat-sifat Terbang          Tubuhnya telah diciptakan dengan kantung udara dan tulang berongga untuk mengurangi massa tubuh dan berat keseluruhan. Sifat cairan kotoran mereka memastikan agar kelebihan air dalam tubuhnya di buang. Bulu-bulu mereka berbobot sangat ringan bila di bandingkan dengan volumenya.C.  Bentuk-bentuk Khusus Pada Burung Hantu      Kerangka          Kekuatan kerangka seekor burung lebih dari layak, meskipun tulangnya memiliki rongga. Sebagai contoh, seekor burung kutilang berparuh besar dan berleher pendek (Coccothraustes coccothraustes) sepanjang 7 inci (18 cm) melakukan tekanan sekitar 151 lbs (68,5 kg) untuk memecahkan suatu biji zaitun. Karena lebih "teratur" dibandingkan hewan menyusui, tulang bahu, panggul, dan dada pada burung bergabung bersama. Rancangan ini memperbaiki kekuatan bentuk burung. Sifat lain dari kerangka burung, sebagaimana telah disebutkan, adalah lebih ringan daripada rangka hewan menyusui.

<!--[if gte vml 1]> <![endif]--><!--[if !vml]-->

<!--[endif]-->

 Sifat dan fungsi ototOtot, sebagai jaringan yang berfungsi dalam gerak mempunyai sifat-sifat khusus yang mendukung fungsi tersebut yaitu :a. Kontraktilitas, yaitu kemampuan otot untuk menegang dan memendek

Page 5: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Serta Sistem Gerak Pada Burung Hantu

b. Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk dapat memanjang bila otot tersebut mendapat gaya tarik, contoh otot polos uterus, saat uterus berisi janin otot polosnya akan memanjangc. Elastisitas (kekenyalan), adalah kemampuan otot untuk kembali kepada bentuk dan ukuran semula setelah mengalami pemanjangan maupun pemendekand. Iritabilitas (eksitabilitas), adalah kemampuan otot untuk memberi tanggapan atau respon bila otot diberi rangsangan. D.  Cara Terbang Yang Sempurna

1). Teknik Pengaturan Waktu         Burung mengatur jadwal perburuannya untuk efisiensi optimal. Burung alap-alap suka memangsa tikus. Tikus biasanya berada di bawah dan permukaan tanah setiap 2 jam untuk makan.2). Membubung dalam Angin           Burung makin mengurangi energi yang digunakannya dengan memanfaatkan angin. Mereka membubung dengan meningkatkan aliran udara pada sayap-sayap mereka dan mereka bisa tetap "tertahan" dalam aliran udara yang cukup kuat. Udara yang berhembus ke atas merupakan nilai tambah bagi mereka.          Memanfaatkan aliran udara untuk menghemat energi terbang disebut "membubung."3). Tenaga dari Aliran Udara          Burung memanfaatkan aliran udara dengan cara-cara berbeda: Seekor burung hantu meluncur menuruni sisi bukit atau seekor camar laut menukik sepanjang karang di pesisir memanfaatkan arus udara, dan ini disebut "membubung di kecuraman."          Ketika angin yang kuat melewati puncak bukit, angin itu membentuk gelombang udara yang tak bergerak. Burung-burung pun bisa membubung di atas gelombang ini.           Gelombang udara umumnya menghasilkan arus yang memiliki daya angkat untuk burung. Gelombang udara merupakan pertemuan antara massa udara yang berbeda suhu atau kepadatan. Membubungnya burung di tempat pertemuan ini disebut "meluncur dalam hembusan.". Dua jenis cara membubung lain yang diketahui adalah membubung dengan pengaruh panas (thermal soaring) dan membubung terus bergerak (dynamic soaring).          Thermal soaring merupakan suatu gejala yang diamati khususnya pada daerah pedalaman hangat di bumi. Begitu matahari menghangatkan daratan, daratan pun segera menghangatkan udara di atasnya. Begitu udara makin menghangat, udara pun makin ringan dan mulai naik. Kejadian ini dapat juga diamati pada badai debu atau jenis badai angin lainnya. 

<!--[if gte vml 1]> <![endif]--><!--[if !vml]-->

<!--[if gte vml 1]> <![endif]--><!--[if !vml]-->

Page 6: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Serta Sistem Gerak Pada Burung Hantu

<!--[endif]--> <!--[endif]-->

Terbang membubung miring tergantung pada gerakan udara yang naik ke puncak bukit.

Terbang membubung dengan menggunakan panas udara, dalam gerak berbentuk cincin pusaran udara terjadi di bawah dasar gumpalan awan menggunung yang besar.

<!--[if gte vml 1]> <![endif]--><!--[if !vml]-->

<!--[endif]-->

<!--[if gte vml 1]> <![endif]--><!--[if !vml]-->

<!--[endif]-->

Terbang membubung ke atas karena aliran udara panas hanya mungkin pada wilayah hangat.

Terbang membubung dengan hembusan angin dimungkinkan ketika dua hembusan angin bertemu.

     E.  Rancangan Sempurna Untuk Terbang dan Berlari          Rangka burung di rancang untuk memungkinkannya terbang, berjalan, bahkan dengan efektif dalam cara yang paling cepat dan paling efisien.Seluruh burung yang terbang dilengkapi dengan tulang dada yang sangat kuat (sternum) yang memiliki lempengan datar yang lebar, yang disebut lunas, sebagai sambungan otot-otot terbang. Otot-otot yang membungkus tulang ini mendukung penerbangan.          Bagian rangka yang yang disebut lempeng dada terdiri dari penyokong tulang sayap yang kokoh, dan meliputi tulang dada dan tulang garpu yang khas pada burung. Tulang yang menopang sayap ini sangat kuat dan bergabung bersama. Bulu ujung sayap menempel ke tulang-tulang "tangan" gabungan ini. Korset panggul menyambung bagian bawah maupun belakang untuk memungkinkan otot-otot kaki bekerja lebih tepat.

<!--[if gte vml 1]> <![endif]--><!--[if !vml]-->

Seekor burung hantu malam, dengan rentang sayap 21,7 inci (55 sentimeter), merupakan sosok

<!--[if gte vml 1]> <![endif]--><!--[if !vml]-->

Di samping itu, burung hantu dapat memutar kepalanya tiga perempat putaran, di samping kelebihan wilayah pandangnya. Telinga burung

Page 7: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Serta Sistem Gerak Pada Burung Hantu

<!--[endif]-->

pemburu malam yang sempurna. Mata besarnya terletak di depan kepalanya. Tempat ini sangat menguntungkan untuk menemukan mangsanya. Ciri lain matanya adalah kemampuan melihat di malam hari.

<!--[endif]-->

ini juga sangat peka. Ia dapat mendengar dari tempat di cabang pohon suara ribut yang dibuat oleh seekor tikus dalam semak. Burung hantu mencengkeram pohon atau mangsanya dengan cakarnya yang besar dan kuat. Kita bisa dengan mudah melihat bahwa makhluk ini diciptakan sebagai pemburu malam yang sempurna.

<!--[if gte vml 1]> <![endif]--><!--[if !vml]-->

<!--[endif]-->

<!--[if gte vml 1]> <![endif]--><!--[if !vml]-->

<!--[endif]-->

Manusia membuat lompatan mengagumkan dalam teknologi di abad ke-20. Salah satu bentuk kemajuan ini adalah penelitian ilmuwan tentang rancangan yang ditemukan dalam tubuh burung. Dalam rancangan pesawat, banyak prinsip gerak aliran udara yang ditemukan pada burung diterapkan, dan menghasilkan wujud yang amat memuaskan.

BAB IVKESIMPULAN           Pergerakan adalah ciri khas hewan, gerakan tersebut disebabkan oleh adanya kerjasama yang kompak antara tulang dan otot. Tulang tidak dapat bergerak jika tidak digerakan oleh otot. Otot dapat menggerakan tulang karena mempunyai gaya berkontraksi. Otot dikatakan sebagai alat gerak aktif dan tulang sebagai alat gerak pasif.          Supaya hewan tetap terbang di udara sayapnya harus mengembangkan cukup daya angkat untuk mengatasi gaya tarik gravitasi ke bawah. Kunci terbang adalah bentuk sayap.          Ada 5 jenis gaya yang terlibat dalam atraksi udara antara lain : Drag Force, Lift force (gaya angkat), Thrust (gaya dorong), Weight (gaya berat) dan Flight (terbang)          Aves merupakan kelas tersendiri dalam kingdom animalia, aves (burung) memiliki ciri umum yaitu berbulu dan kebanyakan diantara mereka bisa terbang. Kelas aves adalah satu-satunya kelompok hewan yang memiliki bulu. Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir seluruh tubuh aves di tutupi oleh bulu, yang secara

Page 8: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Serta Sistem Gerak Pada Burung Hantu

filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang pada reptile serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves bermula dari papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis.                    Semi plumae adalah kumpulan bulu barbula yang letaknya tersembunyi di bawah bulu-bulu luar. Bistle adalah bulu perasa berupa shaft yang memanjang melebihi bulu luar.         Gelombang udara merupakan pertemuan antara massa udara yang berbeda suhu atau kepadatan. Membubungnya burung di tempat pertemuan ini disebut "meluncur dalam hembusan.". Dua jenis cara membubung lain yang diketahui adalah membubung dengan pengaruh panas (thermal soaring) dan membubung terus bergerak (dynamic soaring).

                                                              BAB V                                                   DAFTAR PUSTAKA    http://en.wikipedia.orghttp://www.biology-resources.com/drawing-bird-chaffinch.htmlhttp://mochammadiqbal.files.wordpress.com/2008/10/Mitchell, Lawrence G. Campbell biologi jilid 3. Jakarta : Erlangga, 2004Hanum Latifah Eva. Dra. 2005. Biologi 2. Bandung : Remaja Rosdakarya

ATRAKSI FISIKA DI UDARA

Sekumpulan burung Pelikan, Camar dan Angsa terbang indah di udara. Suatu atraksi udara yang sangat menakjubkan! Ada rasa iri yang dapat dimengerti saat manusia menyaksikan pertunjukan ini. Ternyata semua akal budi dan kepandaian manusia belum dapat menyaingi kemampuan burung yang dapat terbang dengan mulus dan sempurna tanpa menggunakan alat bantu mesin mesin besar yang ‐mengeluarkan suara bising yang memekakkan telinga seperti pesawat pesawat ciptaan manusia. Apa ‐rahasianya? Bagaimana burung bisa terbang, mengalahkan semua keterbatasan akibat berat tubuh mereka dan gravitasi bumi?

Page 9: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Serta Sistem Gerak Pada Burung Hantu

Mereka bahkan selalu terbang sebagai kawanan burung yang dengan kompak menjelajahi udara dengan gerak gerik yang indah. Kalah kompakkah manusia?‐

Atraksi terbang burung burung di udara ini ternyata melibatkan ilmu fisika. Ada 4 jenis gaya yang ‐terlibat dalam atraksi udara tertua ini.

1. Drag Force, yaitu gaya hambat udara. Gaya ini berasal dari tumbukan molekul molekul udara ‐dengan tubuh burung. Arah gaya ini selalu berlawanan dengan arah gerak burung. Sedangkan besar gaya ini sangat tergantung pada luas permukaan burung dan kecepatan burung. Semakin luas permukaan burung semakin besar gaya hambatnya. Semakin cepat burung bergerak semakin besar pula gaya hambatnya ini. Suatu ilustrasi yang dapat menggambarkan drag force‐ (hambatan) udara ini adalah hambatan yang dirasakan saat kita berjalan melawan arah angin yang kencang. Hambatan ini semakin terasa besar ketika kita membuka lengan kita lebar lebar ‐(memperluas permukaan tubuh kita) atau ketika kita bergerak lebih cepat.

2. Lift Force (gaya angkat) merupakan gaya yang mengangkat burung ke atas. Ada 2 hal yang dapat menimbulkan gaya angkat ini: kepakan sayap dan aliran udara yang lewat sayap. Ketika burung mengepakkan sayap ke bawah, burung menekan udara ke bawah, akibatnya udara akan menekan balik dan mendorong burung ke atas (hukum aksi reaksi). Semakin cepat kepakan ‐sayap, semakin besar gaya keatasnya. Itu sebabnya burung merpati yang hendak terbang akan mengepakan sayapnya secara cepat. Burung yang berat seperti Kori Bustard dari Afrika tentu harus mempunyai otot dada yang kuat sehingga mampu mengepakan sayap (Karena ototnya keras, daging Kori Bustard keras....kurang enak dimakan). lebih cepat untuk mengangkat tubuhnya yang gembrot itu (19 kg).

Page 10: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Serta Sistem Gerak Pada Burung Hantu

Pada Gb. 2 digambarkan aliran udara ketika melewati sayap. Udara yang mengalir lewat bagian atas sayap akan bergerak lebih cepat karena udara ini harus menempuh lintasan yang lebih jauh. Akibatnya tekanan dibagian ini lebih kecil dibandingkan dengan tekanan udara dibawah sayap. Perbedaan tekanan ini memberikan gaya angkat pada burung. Semakin melengkung (semakin aerodinamis) sayap semakin besar gaya angkatnya.

3. Thrust (gaya dorong) yaitu gaya yang mendorong burung bergerak maju. Gaya ini dihasilkan melalui kepakan sayap yang bergerak seperti angka 8 rebah (dilihat dari samping). Kepakan sayap menghasilkan suatu pusaran udara (vorteks) yang dapat memberikan suatu dorongan bagi burung untuk bergerak maju di udara. Besar kecilnya gaya dorong ini sangat tergantung pada ‐kekuatan otot terbang.

4. Weight (gaya berat) yaitu gaya tarik gravitasi bumi. Besarnya sangat tergantung pada massa burung. Arahnya vertikal ke bawah.

Page 11: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Serta Sistem Gerak Pada Burung Hantu

Kombinasi ke 4 gaya ini dimanfaatkan burung untuk melakukan berbagai atraksi seperti parachutting (gerak parasut), gliding (meluncur), flight (terbang ke depan), dan soaring (membubung) (pintar yach burung burung ini....)‐

Parachuting (gerak parasut)

Gerak parasut merupakan gerak jatuh di udara (bisa miring bisa pula vertikal). Sudut miringnya lebih besar dari 450 terhadap garis mendatar. Untuk melakukan gerak parasut, burung rajawali harus memperbesar gaya hambatnya (drag force) caranya adalah dengan memperbesar luas permukaannya (misalnya dengan melebarkan sayapnya).

Gliding (meluncur)

Gliding (meluncur) yaitu gerak jatuh yang membentuk sudut lebih kecil dari 45° dengan garis mendatar. Fokus utama dalam gliding adalah meluncur semendatar mungkin. Ini dilakukan dengan memperkecil gaya hambat udara. Dalam melakukan gliding burung Fulmar dapat menempuh jarak mendatar 8,5 meter tetapi hanya turun 1 meter saja. Burung pemakan bangkai (Vultures) lebih bagus lagi, burung ini dapat menempuh jarak mendatar 22 jarak meter dengan turun hanya 1 meter.

Flight (terbang)

Gerakan flight (terbang) dilakukan dengan mengepakkan sayap. Kepakan sayap digunakan untuk menghasilkan gaya dorong ke depan (thrust) dan gaya angkat (lift). Gaya dorong dan gaya angkat ini dapat diatur oleh burung untuk mengendalikan arah, kecepatan, dan ketinggiannya (ternyata otak burung cukup cerdas untuk menghitung fisika he...he..he.....).

Ketika burung hantu turun dengan kecepatan tinggi untuk menangkap tikus, burung hantu mengecilkan drag force dengan merampingkan tubuhnya atau menekuk sayapnya. Ketika sudah dekat dengan mangsanya (akan mendarat), burung hantu memperlambat gerakannya dengan memperbesar drag force yaitu dengan mengembangkan sayapnya (wuiii ...hebat sekali ilmu fisika burung hantu ini...)

Soaring (gerak membubung)

Page 12: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Serta Sistem Gerak Pada Burung Hantu

Gerak membubung merupakan gerak naik tanpa mengepakkan sayap. Gerakan ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan arus udara. Akibat pemanasan matahari suhu udara yang dekat permukaan bumi menjadi lebih panas, udara panas ini akan naik ke atas dan menimbulkan arus udara ke atas. Arus udara inilah yang dimanfaatkan oleh burung rajawali untuk membubung tinggi tanpa perlu mengepakan sayapnya yang besar (hemat energi lho...).

Burung camar atau burung albatros, lain lagi. Untuk membubung, burung camar memanfaatkan arus udara yang dipantulkan oleh permukaan air laut. Itu sebabnya burung camar selalu berada dekat dekat ‐dengan permukaan laut.

Parade Burung TerbangPernah lihat angsa atau burung terbang bermigrasi (berpindah tempat)?Angsa ini umumnya terbang berkelompok membentuk suatu parade yang sangat indah, jarang ditemukan angsa terbang jauh sendirian. Selain untuk meningkatkan keamanan terhadap serangan predator, kebersamaan itu juga mengurangi resiko tersesat di jalan saat melakukan migrasi jarak jauh. Dalam melakukan migrasi dari satu tempat ke tempat lain angsa angsa ini memanfaatkan medan ‐magnetik bumi sebagai penunjuk arah.

Dalam melakukan parade, angsa angsa ini seringkali membentuk formasi seperti huruf V (gambar 4). ‐Angsa yang paling depan (pemimpin) merupakan pembuka jalan yang harus bekerja keras “memecah” hambatan udara, sehingga angsa dibelakangnya dapat bergerak lebih mudah. Ketika pemimpin ini lelah, temannya segera menggantikan posisinya (wah ternyata angsa tidakegois ...nggak mau enak sendiri).

Dalam formasi huruf V ini gerakan angsa angsa dalam kawanan ini sangat sinergi sehingga mereka tidak ‐perlu keluar tenaga terlalu besar (pemakaian energi lebih efisien) untuk melakukan perjalanan yang jauh (wah tampaknya kita harus belajar dari angsa dalam bekerja sama...).

Angsa angsa ini tampak kompak sekali, seakan akan tidak pernah ada yang salah arah. Sebenarnya ‐ ‐berbagai kesalahan arah terbang tetap terjadi, hanya saja kesalahan itu dapat dengan cepat dileburkan sehingga tidak terlihat mempengaruhi arah terbang kawanan. Pada gambar 4, sekumpulan angsa sedang bergerak ke arah utara.

Jika satu angsa menyimpang dari posisi (1) ke posisi (2) lalu ke posisi (3) dan (4), maka angsa angsa lain ‐akan berusaha menyesuaikan diri (dengan memperhatikan aliran udara dan kondisi udara di sekitarnya) sedemikian sehingga terjadi perubahan posisi tetapi arah gerak kawanan tetap tidak berubah yaitu tetap ke arah utara.

Page 13: Makalah Anatomi Dan Fisiologi Serta Sistem Gerak Pada Burung Hantu

Eh tahu nggak... konsep perubahan posisi ini dapat diterapkan dalam ilmu manajemen modern lho. Menurut konsep ini jika ada seorang mempunyai ide yang dapat menyimpangkan arah perusahaan tetapi menguntungkan perusahaan itu, orang ini tidak akan dikucilkan. Teman temannyalah yang akan ‐menyesuaikan diri sedemikian sehingga misi dan visi perusahaan tetap tidak berubah, walaupun mungkin posisi teman temannya itu bisa berubah (wah keren... belajar dari angsa).‐

Memang asyik mengamati gerakan gerakan burung. Ternyata dalam ilmu fisika kita harus banyak belajar‐ dari burung. Begitu indah dan mempesonanya atraksi fisika yang mereka pertontonkan di udara selama jutaan tahun sehingga rasanya kita ini tidak ada apa apanya.‐