Makalah Akuntansi Sektor Publik

26
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Untuk memenuhi tugas Seminar Akuntansi Disusun oleh : Muhammad Arif (14.210.3456) Kurnia Agung O. (14.210.3443) Lutfi Agung A. (14.210.3450) Najib Amirudin (14.210.3463) Tahsinul Munir (14.210.3485) Suwarto (14.210.3483) Moch. Putra W. (14.210.3459) M. Mukhlisin (14.210.3458) Universitas Islam Sultan Agung Semarang i

description

read it!!

Transcript of Makalah Akuntansi Sektor Publik

Page 1: Makalah Akuntansi Sektor Publik

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Untuk memenuhi tugas Seminar Akuntansi

Disusun oleh :

Muhammad Arif (14.210.3456)Kurnia Agung O. (14.210.3443)Lutfi Agung A. (14.210.3450)Najib Amirudin (14.210.3463)Tahsinul Munir (14.210.3485)Suwarto (14.210.3483)Moch. Putra W. (14.210.3459)M. Mukhlisin (14.210.3458)

Universitas Islam Sultan Agung Semarang

2013

i

Page 2: Makalah Akuntansi Sektor Publik

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................. 1

C. Tujuan Penulisan................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik............ 2

B. Sifat dan Karakteristik Akuntansi Sektor Publik.......................... 3

C. Value for Money................................................................................ 4

D. Tujuan Akuntansi Sektor Publik..................................................... 5

E. Perkembangan Akuntansi Sektor Publik........................................ 6

F. Akuntabilitas Publik.......................................................................... 7

G. Privatisasi........................................................................................... 8

H. Otonomi Daerah................................................................................ 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 3: Makalah Akuntansi Sektor Publik

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan kegiatan pemerintahan atau dikenal akuntansi sektor publik

dan organisasi non-laba terus meningkat sejalan dengan perkembangan kegiatan

pembangunan, globalisasi dan era informasi. Dalam melaksanakan kegiatan yang

semakin rumit, informasi memegang peranan semakin penting. Salah satu

informasi yang dibutuhkan adalah informasi akuntansi sektor publik, baik untuk

tujuan pertanggungjawaban maupun manajerial.

Sebagai mahasiswa jurusan akuntansi, informasi mengenai akuntansi

sektor publik sangatlah penting. Oleh karena itu penulis berusaha menyajikan

informasi mengenai akuntansi sektor publik dalam bentuk makalah yang berjudul

“Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik”.

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini akan dibahas tentang Karakteristik dan Lingkungan

Sektor Publik. Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah dengan

ruang lingkup hanya sebatas tentang pengertian dan ruang lingkup akuntansi

sektor publik, tujuan akuntansi sektor publik, privatisasi dan otonomi daerah.

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah agar para pembaca mendapatkan

pengetahuan mengenai pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik, sifat

dan karakteristik, tujuan dan perkembangan akuntansi sektor publik, akuntabilitas

publik, privatisasi serta otonomi daerah. Selain itu makalah ini bisa dijadikan

alternatif bacaan bagi mahasiswa.

0

Page 4: Makalah Akuntansi Sektor Publik

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP AKUNTANSI SEKTOR

PUBLIK

Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan

perlakuan akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki

wilayah yang lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan sektor swasta.

Keluasan wilayah publik tidak hanya disebabkan luasnya jenis dan bentuk

organisasi yang berbeda di dalamnya, akan tetapi juga karena kompleksnya

lingkungan yang mempengaruhi lembaga-lembaga publik tersebut. Secara

kelembagaan, domain publik antara lain meliputi badan-badan pemerintahan

(pemerintah pusat dan daerah serta unit kerja pemerintah), perusahaan milik

negara (BUMN, dan BUMD), yayasan, organisasi politik dan organisasi

massa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), universitas, dan organisasi

nirlaba lainnya. Jika dilihat dari variabel lingkungan, sektor publik

dipengaruhi oleh banyak faktor tidak hanya faktor ekonomi semata, akan

tetapi faktor politik, sosial, budaya, dan historis juga memiliki pengaruh yang

signifikan. Sektor publik tidak seragam dan sangat heterogen.

Istilah ”sektor publik” sendiri memiliki pengertian yang bermacam-

macam. Hal tersebut merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah publik,

sehingga setiap disiplin ilmu (ekonomi, politik, hukum, dan sosial) memiliki

cara pandang dan definisi yang berbeda-beda. Dari sudut pandang ilmu

ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktifitasnya

berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik

dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik.

Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga

dilakukan oleh sektor swasta, misalnya tugasnya untuk menghasilkan

beberapa jenis pelayanan publik, seperti layanan komunikasi, penarikan pajak,

1

Page 5: Makalah Akuntansi Sektor Publik

pendidikan, transportasi publik, dan sebagainya. Akan tetapi, untuk tugas

tertentu keberadaan sektor publik tidak dapat digantikan oleh sektor swasta,

misalnya fungsi birokrasi pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, akuntansi

sektor publik dalam beberapa hal berbeda dengan akuntansi pada sektor

swasta.

Meskipun terdapat pebedaan di antara kedua sektor tersebut, yang perlu

ditekankan bukan pada mencari perbadaan dan mempertentangkan antara

sektor publik dengan sektor swasta. Fokus perhatian hendaknya lebih

ditekankan pada upaya untuk memajukan sektor publik yang dianggap kurang

efisien dan kurang menarik agar tidak tertinggal jauh dengan sektor swasta

yang dipandang lebih maju dan efisien.

B. SIFAT DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan (purpose

activity). Tujuan akuntansi diarahkan untuk mencapai hasil tertentu, dan hasil

tersebut harus memiliki manfaat. Dalam beberapa hal, akuntansi sektor publik

berbeda dengan akuntansi pada sektor swasta. Perbedaan sifat dan

karakteristik akuntansi tersebut disebabkan karena adanya perbedaan

lingkungan yang mempengaruhi.

Organisasi sektor publik bergerak dalam lingkungan yang sangat

kompleks. Komponen lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor

publik meliputi faktor ekonomi, politik, kultur dan demografi.

a. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain :

Pertumbuhan ekonomi

Tingkat inflasi

Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP / GDP)

Struktur produksi

Tenaga kerja

2

Page 6: Makalah Akuntansi Sektor Publik

Arus modal dalam negeri

Cadangan devisa

Nilai tukar mata uang

Utang dan bantuan luar negeri

Infrastruktur

Teknologi

Kemiskinan dan kesenjangan ekonomi

Sektor informal

b. Faktor Politik

Faktor politik yang mempengaruhi sektor publik antara lain :

Hubungan negara dan masyarakat

Tipe rezim yang berkuasa

Ideologi negara

Elit politik dan masa

Jaringan internasional

Kelembagaan

c. Faktor Kultural

Faktor kultural yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain :

Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya

Sistem nilai di masyarakat

Historis

Sosiologi masyarakat

Karakteristik masyarakat

d. Faktor Demografi

Faktor demografi yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain:

Pertumbuhan penduduk

Struktur usia penduduk

Migrasi

3

Page 7: Makalah Akuntansi Sektor Publik

Tingkat kesehatan

C. VALUE FOR MONEY

Sektor publik sering dinilai sebagai sarang inefisiensi, pemborosan,

sumber kebocoran dana dan institusi yang selalu merugi. Tuntutan baru

muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan value for money dalam

menjalankan aktivitasnya. Value for money merupakan konsep pengelolaan

organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu

ekonomi, efisiensi dan efektivitas.

Ekonomi : pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada

harga yang terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan

input value yang dinyatakan dalam satuan moneter. Ekonomi terkait

dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir input

resources yang digunakan yaitu dengan menghindari pengeluaran yang

boros dan tidak produktif.

Efisiensi : pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau

penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu. Efisiensi

merupakan perbandingan output / input yang dikaitkan dengan standar

kinerja atau target yang telah ditetapkan.

Efektivitas : tingkat pencapaian hasil program dengan target yang

ditetapkan. Secara sederhana efektifitas merupakan perbandingan outcome

dengan input.

Value for money dapat tercapai apabila organisasi telah menggunakan

biaya input paling kecil untuk mencapai output yang optimum dalam

rangka mencapai tujuan organisasi. Implementasi konsep value for money

diyakini dapat memperbaiki akuntabilitas sektor publik dan memperbaiki

kinerja sektor publik. Manfaat implementasi konsep value for money pada

organisasi sektor publik antara lain :

4

Page 8: Makalah Akuntansi Sektor Publik

1. Meningkatkan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang

diberikan tepat sasaran;

2. Meningkatkan mutu pelayanan publik;

3. Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan

terjadinya penghematan dalam penggunaan input;

4. Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik; dan

5. Meningkatkan kesadaran akan uang publik sebagai akar pelaksanaan

akuntabilitas publik.

D. TUJUAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

1. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat,

efisien, dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang

dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian

manajemen (management control).

2. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk

melaporkan pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara tepat dan

efektif program dan penggunaan sumber daya yang menjadi

wewenangnya; dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk

melaporkan kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan

dana publik. Tujuan ini terkait dengan akuntabilitas (accountability).

Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu penyediaan

informasi, pengendalian manajemen, dan akuntabilitas. Akuntansi sektor

publik merupakan alat informasi baik bagi pemerintah sebagai manajemen

maupun alat informasi bagi publik. Bagi pemerintah, informasi akuntansi

digunakan dalam proses pengendalian manajemen mulai dari perencanaan

strategik, pembuatan program, penganggaran, evaluasi kinerja, dan pelaporan

kinerja.

5

Page 9: Makalah Akuntansi Sektor Publik

Informasi akuntansi bermanfaat untuk pengambilan keputusan, terutama

untuk membantu manajer dalam melakukan alokasi sumber daya. Informasi

akuntansi dapat digunakan untuk menentukan biaya suatu program, proyek,

atau aktivitas serta kelayakannya baik secara ekonomis maupun teknis.

Dengan informasi akuntansi, pemerintah dapat menentukan biaya pelayanan

(cost of services) yang diberikan kepada publik, menetapkan biaya standar,

dan harga yang akan dibebankan kepada publik atas suatu pelayanan

(charging for services).

Selain itu, informasi dapat digunakan untuk membantu dalam pemilihan

program yang efektif dan ekonomis serta untuk penilaian investasi. Pemilihan

program yang tepat sasaran, efektif, dan ekonomis akan sangat membantu

dalam proses penganggaran. Pada sektor publik, penganggaran merupakan

tahap yang membutuhkan keahlian khusus karena penganggaran pada sektor

publik merupakan proses politik, sehingga manajer sektor publik dituntut

untuk memiliki political skill disamping pemahaman teknis akuntansi.

Untuk melakukan pengukuran kinerja, pemerintah memerlukan

informasi akuntansi terutama untuk menentukan indikator kinerja

(performance indikator) sebagai dasar penilaian kinerja. Manajemen akan

kesulitan untuk melakukan pengukuran kinerja apabila tidak ada indikator

kinerja yang memadai. Indikator kinerja tersebut dapat bersifat finansial

maupun nonfinansial. Informasi akuntansi memiliki peran utama dalam

menentukan indikator kinerja sektor publik.

Pada tahap akhir dari proses pengendalian manajemen, akuntansi

dibutuhkan dalam pembuatan laporan keuangan sektor publik berupa laporan

surplus/defisit pada pemerintah, laporan rugi/laba dan aliran kas pada

BUMN/BUMD, laporan pelaksanaan anggaran, laporan alokasi sumber dana,

dan neraca. Laporan keuangan sektor publik merupakan bagian penting dari

proses akuntabilitas publik.

E. PERKEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

6

Page 10: Makalah Akuntansi Sektor Publik

Berbagai kritik mengenai peran organisasi sektor publik dalam

pembangunan telah mengalami perubahan yang dramatis. Pada tahun 1950-an

dan 1960-an sektor publik memainkan peran utama sebagai pembuat dan

pelaksana strategi pembangunan. Istilah ”sektor publik” mulai dipakai pertama

kali pada tahun 1952. Pada waktu itu, sektor publik sering dikaitkan sebagai

bagian dari manajemen ekonomi makro yang terkait dengan pembangunan dan

lembaga pelaksana pembangunan.

Pada tahun 1970-an, adanya kritikan dan serangan dari pendukung teori

pembangunan radikal menunjukkan kesan ingin mempertanyakan kembali

peran sektor publik dalam pembangunan. Benarkah sektor publik dapat

menggerakkan dan mempertahankan pembangunan? Berbagai kritik muncul

terhadap sektor publik yang keberadaannya dianggap tidak efisien dan jauh

tertinggal dengan kemajuan dan perkembangan yang terjadi di sektor swasta.

Sektor publik dianggap lebih rendah kedudukannya dibandingkan dengan

sektor swasta dan bahkan dianggap mengganggu pembangunan ekonomi dan

sosial itu sendiri dengan alasan sektor publik sering dijadikan sebagai sarang

pemborosan dan inefisiensi ekonomi. Kedudukan sektor publik bertambah

lemah karena orientasi pembangunan lebih diarahkan pada pembangunan

sektor swasta dan cenderung mengabaikan pembangunan sektor publik.

Baru pada tahun 1980-an reformasi sektor publik dilakukan di negara-

negara industri maju sebagai jawaban atas berbagai kritikan yang ada.

Berbagai perubahan dilakukan misalnya dengan mengadopsi pendekatan New

Public Management (NPM) dan reinventing government di banyak negara.

Untuk memperbaiki kinerja sektor publik perlu diadopsi beberapa

praktik dan teknik manajemen yang diterapkan sektor swasta ke dalam sektor

publik, seperti pengadopsian mekanisme pasar, kompetisi tender, dan

privatisasi perusahaan-perusahaan publik.

Lembaga sektor publik masih memiliki kesempatan yang luas untuk

memperbaiki kinerjanya dan memanfaatkan sumber daya secara ekonomis,

efisien dan efektif. Memperbaiki kinerja sektor publik memang bukan sekedar

masalah teknis belaka, akan tetapi akuntansi sektor publik sebagai alat untuk

7

Page 11: Makalah Akuntansi Sektor Publik

menciptakan good public and corporate governance memiliki peran yang

sangat vital dan signifikan. Akuntansi sektor publik akan terus berkembang

seiring dengan meningkatnya tuntutan dilakukannya transparansi dan

akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga sektor publik.

F. AKUNTABILITAS PUBLIK

Pengertian Akuntabilitas Publik

Akuntabilitas Publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agen)

untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan

mengungkapkan segala aktifitas dan kegiatan yang menjadi tanggung

jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan

kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut. Akuntabilitas

publik terdiri atas dua macam, yaitu: (1) akuntabilitas vertikal (vertical

accountability), dan (2) akuntabilitas horisontal (horizontal accountability).

Pertanggungjawaban vertikal (vertical accountability) adalah

pertanggungjawaban atas pengelola dana kepada otoritas yang lebih tinggi,

misalnya pertanggungjawaban unit kerja (dinas) kepada pemerintah daerah,

pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, dan

pemerintah pusat kepada MPR. Pertanggungjawaban horizontal (horizontal

accountability) adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

Dalam konteks organisasi pemerintah, akuntabilitas publik adalah

pemberian informasi dan disclosure atas aktifitas dan kinerja finansial

pemerintah kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan tersebut.

Akuntabilitas (accountability) merupakan konsep yang lebih luas dari

stewardship. Stewardship mengacu pada pengelolaan atas suatu aktifitas

secara ekonomis dan efisien tanpa dibebani kewajiban untuk melaporkan,

sedangkan accountability mengacu pada pertanggungjawaban oleh seorang

steward kepada pemberi tanggungjawab.

Akuntabilitas merupakan konsep yang kompleks yang lebih sulit

mewujudkannya daripada memberantas korupsi (turner and humle, 1997).

8

Page 12: Makalah Akuntansi Sektor Publik

Terwujudnya akuntabilitas merupakan tujuan utama dari reformasi sektor

publik. Tuntutan akuntabilitas publik mengharuskan lembaga-lembaga sektor

publik untuk lebih menekankan pada pertanggungjawaban horizontal

(horizontal accountability) bukan hanya pertanggungjawaban vertikal

(vertical accountability). Tuntutan yang kemudian muncul adalah perlunya

dibuat laporan keuangan eksternal yang dapat menggambarkan kinerja

lembaga sektor publik.

Akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh organisasi sektor publik

terdiri atas beberapa dimensi. Ellwod (1993) menjelaskan terdapat empat

dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh organisasi sektor publik, yaitu:

1. Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum (accountability for

probity and legality)

2. Akuntabilitas proses (process accountability)

3. Akuntabilitas program (program accountability)

4. Akuntabilitas kebijakan (policy accountability)

Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum (accountability for

Probity and legality)

Akuntanbilitas kejujuran terkait dengan penghindaran penyalahgunaan

jabatan, sedangkan akuntanbilitas hukum terkait dengan jaminan adanya

kepatuhan terhadap hukum dan peraturan lain yang diisyaratkan dalam

penggunaan sumber dana public.

Akuntabilitas proses (process accountability)

Akuntanbilitas proses terkait dengan apakah prosedur yang digunakan

dalam melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan sistem

informasi akuntansi, sistem informasi manajemen dan prosedur administrasi.

Akuntanbilitas proses termanifestasikan melalui pemberian pelayanan publik

yang cepat, responsive dan murah biaya. Pengawasan dan pemeriksaan

terhadap pelaksanaan akuntabilitas proses dapat dilakukan, misalnya dengan

memeriksa ada tidaknya mark up dan pungutan-pungutan lain di luar yang

9

Page 13: Makalah Akuntansi Sektor Publik

telah ditetapkan, serta sumber-sumber inefisiensi dan pemborosan yang

menyebabkan mahalnya biaya pelayanan public dan kelambanan dalam

pelayanan.

Akuntabilitas program (program accountability)

Akuntabilitas program terkait dengan pertimbangan apakah tujuan yang

ditetapkan dapat dicapai atau tidak dan apakah telah mempertimbangkan

alternative program yang memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang

minimal.

Akuntabilitas kebijakan (policy accountability)

Akuntabilitas kebijakan terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah,

baik pusat maupun daerah atas kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah

terhadap DPR/DPRD dan masyarakt luas.

G. PRIVATISASI

Perusahaan publik juga tidak luput dari tudingan sebagai sarang korupsi,

kolusi, nepotisme, inefisiensi, dan sumber pemborosan negara. Keluhan

”birokrat tidak mampu berbisnis” ditujukan untuk mengkritik buruknya

kinerja perusahaan publik. Rendahnya kinerja perusahaan publik diperkuat

dengan bukti ambruknya sektor bisnis pemerintah dibanyak negara sehinga

menimbulkan pertanyaan publik mengenai kemampuan pemerintah dalam

menjalankan perusahaan publik secara ekonomis dan efisien (Nicholls, 1991).

Di Indonesia sendiri, masih banyak perusahaan milik negara (BUMN dan

BUMD) yang dijalankan secara tidak efisien. Inefisiensi yang dialami oleh

BUMN dan BUMD tersebut antara lain disebabkan adanya intervensi politik,

sentralisasi, rent seeking behaviour,dan manajemen yang buruk.

BUMN dan BUMD dalam era globalisasi akan menghadapi beberapa

tekanan dan tuntutan, yaitu :

10

Page 14: Makalah Akuntansi Sektor Publik

Regulation & political pressure. BUMN/BUMD dituntut untuk

memberikan bagian laba perusahaan kepada pemerintah. Tuntutan tersebut

diperkuat misalnya dengan adanya perda yang mewajibkan BUMD untuk

menyetorkan bagian laba perusahaan kepada pemerintah daerah untuk

menambah pendapatan asli daerah.

Social pressure. BUMN dan BUMD akan menghadapi tekanan yang

semakin besar dari masyarakat (konsumen) untuk menghasilkan produk

yang murah dan berkualitas tinggi. Untuk itu, mekanisme penetapan harga

dan subsidi sangat penting.

Rent seeking behaviour. BUMN dan BUMD akan berhadapan dengan

orang-orang (oknum) yang mencoba melakukan rent seeking, korupsi,

kolusi dan nepotisme.

Economic & effeciency. BUMN dan BUMD di sisi lain dituntut untuk

ekonomis dan efisien agar menjadi entitas bisnis yang profesional. Fokus

yang harus diperhatikan manajemen BUMN dan BUMD adalah ”economy,

efficiency, effectiveness, equity, quality and performance”.

Di sisi internal BUMN dan BUMD harus melakukan strategi efisiensi

agar bisa menjadi entitas bisnis yang tangguh dan profisional sehingga

memiliki daya saing. Harus dilakukan upaya-upaya efisiensi biaya, misalnya

dengan strategic cost manajement, dilakukan restrukturisasi organisasi,

privatisasi, dan rightsizing (downsizing), serta rekrutmen sumber daya

manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki integritas yang tinggi.

Privatisasi merupakan salah satu upaya mereformasi perusaan publik

untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan-perusahaan publik.

Privatisasi berarti pelibatan modal swasta dalam struktur modal perusahaan

publik sehingga kinerja finansial dapat dipengaruhi waktu secara langsung

oleh infestor melalui mekanisme pasar uang. Privatisasi perusahaan publik

memilki fungsi ganda, yaitu mengurangi beban belanja publik, menaikkan

pendapatan negara, dan mendorong perkembangan sektor swasta.

11

Page 15: Makalah Akuntansi Sektor Publik

H. OTONOMI DAERAH

Desentralisasi tidak hanya berarti pelimpahan wewenang dari

pemerintah pusat ke pemerintah yang lebih rendah, tetapi juga pelimpahan

beberapa wewenang pemerintahan ke pihak swasta dalam bentuk privatisasi.

Secara teoritis, desentralisasi ini diharapkan akan menghasilkan dua

manfaat nyata, yaitu: pertama, mendorong peningkatan partisipasi, prakarsa,

dan kreatifitas masyarakat dalam pembangunan, serta mendorong pemerataan

hasil-hasil pembangunan (keadilan) diseluruh daerah dengan memanfaatkan

sumber daya dan potensi dan bersedia di masing-masing daerah. Kedua,

memperbaiki alokasi sumber daya produktif melalui pergeseran peran

pengambilan keputusan publik ketingkat pemerintah yang paling rendah yang

memilki informasi yang paling meningkat. Hasil penelitian Huther dan Shah

(1998) di 80 negara menunjukkan bahwa desentralisasi memilki korelasi

positif dengan kualitas pemerintahan.

Implikasi otonomi daerah terhadap akuntansi sektor publik adalah bahwa

dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah daerah di tuntut untuk

mampu memberikan informasi keuangan sektor publik, DPRD dan pihak-

pihak yang menjadi stakeholder pemerintah daerah. Untuk itu, pemerintah

daerah perlu memiliki sistem akuntansi dan standar akuntansi keuangan

pemerintah daerah yang memadai. Selain itu, pemerintah daerah juga perlu

melakukan perbaikan mekanisme audit terhadap instansi pemerintah daerah.

Pengembangan sistem akuntansi pemerintah daerah merupakan suatu

tantangan karena lingkungan sektor publik yang sangat kompleks

membutuhkan kompetensi tersendiri untuk mendesain sistem akuntansi yang

akan diterapkan.

BAB III

PENUTUP

12

Page 16: Makalah Akuntansi Sektor Publik

A. Kesimpulan

Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan

perlakuan akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki wilayah

yang lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Dari sudut

pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang

aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan

pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik.

Organisasi sektor publik bergerak dalam lingkungan yang sangat kompleks.

Komponen lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor publik meliputi

faktor ekonomi, politik, kultur dan demografi.

Sektor publik sering kali dinilai negatif oleh beberapa pihak, misalnya

sebagai sarang inefisiensi, pemborosan, sumber kebocoran dana dan institusi yang

selalu merugi. Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan

kualitas dan profesionalisme serta value for money dalam menjalankan

aktivitasnya. Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor

publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu : ekonomi, efisiensi dan

efektivitas. Selain itu, tuntutan yang lain adalah perlunya akuntabilitas publik dan

privatisasi terhadap perusahaan-perusahaan milik publik untuk menciptakan good

public and corporate governance.

DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo, 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Andi.

13

Page 17: Makalah Akuntansi Sektor Publik

Yasin, Fauzi Alvi, 1999. Perkembangan Akuntansi Pemerintah Daerah

Seminar IAI : Kontribusi Akuntan Sektor Publik Dalam Perwujudan

Good Governance. Jakarta.

Siregar, Baldric dan Bonni Siregar, 2001. Akuntansi Pemerintahan dengan

Sistem Dana. Yogyakarta : Salemba Empat.

14