Makalah Akuisisi Seismik Refraksi Prin

22
MAKALAH METODE SEISMIK AKUISISI METODE SEISMIK REFRAKSI Dosen Pengampu : Sukir Maryanto, Ph. D Oleh : Vani Novita NSC 115090701111003 Abdur Razaq F 115090701111008 Ferdi Alfin 115090702111001 Dipika Anggun Ardianti 115090707111005 Dwi Wahyu Purboyo 115090707111015 PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA 1

description

Akuisisi Seismik Refraksi

Transcript of Makalah Akuisisi Seismik Refraksi Prin

Page 1: Makalah Akuisisi Seismik Refraksi Prin

MAKALAH METODE SEISMIK

AKUISISI METODE SEISMIK REFRAKSI

Dosen Pengampu : Sukir Maryanto, Ph. D

Oleh :

Vani Novita NSC 115090701111003

Abdur Razaq F 115090701111008

Ferdi Alfin 115090702111001

Dipika Anggun Ardianti 115090707111005

Dwi Wahyu Purboyo 115090707111015

PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2013

1

Page 2: Makalah Akuisisi Seismik Refraksi Prin

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Metode seismik merupakan salah satu bagian dari metode geofisika eksplorasi yang

dikelompokkan dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan dengan

menggunakan ‘sumber’ seismik buatan misalnya palu, ledakan, dan lain-lain. Setelah

diberikan gangguan (sumber seismik), terjadi gerakan gelombang di dalam tanah/batuan yang

memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun

pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian, pada suatu jarak tertentu,

gerakan partikel tersebut dapat di rekam sebagai fungsi waktu. Berdasar data rekaman inilah

dapat ‘diperkirakan’ bentuk lapisan/struktur di dalam tanah. Secara umum metode seismik

dibagi menjadi dua yaitu metode seismik refraksi dan seismik refleksi. Metode seismik

refleksi biasanya digunakan untuk survei dalam sedangkan seismik refraksi untuk survei

dangkal. Pada makalah ini hanya akan dibahas mengenai metode seismik refraksi terutama

teori dan prosedur akuisisi.

1.2 Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan metode seismik?

Apa yang dimaksud dengan metode seismik refraksi?

Bagaimana akuisisi data pada metode seismik refraksi?

1.3 Tujuan Penulisan

Mengetahui pengertian metode seismik secara umum

Mengetahui pengertian metode seismik refraksi

Mengetahui metode akuisisi data pada seismik refraksi

2

Page 3: Makalah Akuisisi Seismik Refraksi Prin

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Metode Seismik

Metode seismik merupakan salah satu metode yang sangat penting dan banyak

dipakai di dalam teknik geofisika. Hal ini disebabkan metode seismik mempunyai ketepatan

serta resolusi yang tinggi di dalam memodelkan struktur geologi di bawah permukaan bumi.

Dalam menentukan struktur geologi, metode seismik dikategorikan ke dalam dua bagian yang

besar yaitu seismik bias dangkal (head wave or refrected seismic) dan seismik refleksi

(reflected seismic). Seismik refraksi efektif digunakan untuk penentuan struktur geologi yang

dangkal sedang seismik refleksi untuk struktur geologi yang dalam. (Nurdiyanto dkk, 2011)

Eksperimen seismik aktif pertama kali dilakukan pada tahun 1845 oleh Robert Mallet,

yang oleh kebanyakan orang dikenal sebagai bapak seismologi instrumentasi. Mallet

mengukur waktu transmisi gelombang seismik, yang dikenal sebagai gelombang permukaan,

yang dibangkitkan oleh sebuah ledakan. Mallet meletakkan sebuah wadah kecil berisi

merkuri pada beberapa jarak dari sumber ledakan dan mencatat waktu yang diperlukan oleh

merkuri untuk be-riak. Pada tahun 1909, Andrija Mohorovicic menggunakan waktu jalar dari

sumber gempa bumi untuk eksperimennya dan menemukan keberadaan bidang batas antara

mantel dan kerak bumi yang sekarang disebut sebagai Moho. Pemakaian awal observasi

seismik untuk eksplorasi minyak dan mineral dimulai pada tahun 1920an. Teknik seismik

refraksi digunakan secara intemsif di Iran untuk membatasi struktur yang mengandung

minyak. Tetapi, sekarang seismik refleksi merupakan metode terbaik yang digunakan di

dalam eksplorasi minyak bumi. Metode ini pertama kali didemonstrasikan di Oklahoma pada

tahun 1921.

Dasar teknik seismik dapat digambarkan sebagai berikut. Suatu sumber gelombang

dibangkitkan di permukaan bumi. Karena material bumi bersifat elastik maka gelombang

seismik yang terjadi akan dijalarkan ke dalam bumi dalam berbagai arah. Pada bidang batas

antar lapisan, gelombang ini sebagian dipantulkan dan sebagian lain dibiaskan untuk

diteruskan ke permukaan bumi. Dipermukaan bumi gelombang tersebut diterima oleh

serangkaian detektor (geophone) yang umumnya disusun membentuk garis lurus dengan

sumber ledakan (profil line), kemudian dicatat/direkam oleh suatu alat seismogram. Dengan

mengetahui waktu tempuh gelombang dan jarak antar geophone dan sumber ledakan, struktur

3

Page 4: Makalah Akuisisi Seismik Refraksi Prin

lapisan geologi di bawah permukaan bumi dapat diperkirakan berdasarkan besar

kecepatannya. (Susilawati, 2004)

2.1.1 Pemantulan dan Pembiasan Gelombang

Hal-hal yang menjadi dasar pada pemantulan dan pembiasan gelombang adalah

1. Sudut Kritis, merupakan sudut datang yang menghasilkan gelombang bias sejajar

bidang batas

2. Hukum Snellius

“Gelombang akan dipantulkan atau dibiaskan pada bidang batas antara dua medium”,

menurut persamaan :

di mana:

q 1 = Sudut datang

q2 = Sudut bias

VP1 = Kecepatan gelombang P pada medium 1

VP2 = Kecepatan gelombang P pada medium 2

2.1.2 Asumsi Dasar

Berbagai anggapan yang dipakai untuk medium bawah permukaan bumi antara lain

medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik

dengan kecepatan yang berbeda, makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin

kompak. Sedangkan anggapan yang dipakai untuk penjalaran gelombang seismik antara lain

panjang gelombang seismik sangan kecil dibandingkan ketebalan lapisan bumi. Hal ini

memungkinkan setiap lapisan bumi akan terdeteksi. Gelombang seismik dipandang sebagai

sinar seismik yang memenuhi hukum Snellius dan perinsip Huygens. Pada bidang batas antar

lapisan, gelombang seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan dibawahnya.

Kecepatan gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman.

Seismik refraksi dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada tanah/batuan dari

posisi sumber ke penerima pada berbagai jarak tertentu. Pada metode ini, gelombang yang

terjadi setelah gangguan pertama (first break) diabaikan, sehingga sebenarnya hanya datafirst

break saja yang dibutuhkan. Parameter jarak (offset) dan waktu jalar dihubungkan oleh cepat

rambat gelombang dalam medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekelompok konstanta

fisis yang ada di dalam material dan dikenal sebagai parameter elastisitas batuan.

4

sinθ1

V p1

=sinθ2

V p2

Page 5: Makalah Akuisisi Seismik Refraksi Prin

Sedangkan dalam seismik refleksi, analisis dikonsentrasikan pada energi yang

diterima setelah getaran awal diterapkan. Secara umum, sinyal yang dicari adalah

gelombang-gelombang yang terpantulkan dari semua interface antar lapisan di bawah

permukaan. Analisis yang dipergunakan dapat disamakan dengan ‘echo sounding’ pada

teknologi bawah air, kapal, dan sistem radar. Informasi tentang medium juga dapat diekstrak

dari bentuk dan amplitudo gelombang refleksi yang direkam. Struktur bawah permukaan

dapat cukup kompleks, tetapi analisis yang dilakukan masih sama dengan seismik refraksi,

yaitu analisis berdasar kontras parameter elastisitas medium

Berdasar perbedaan-perbedaan tersebut, teknik refleksi lebih mampu menghasilkan

data pengamatan yang dapat diinterpretasikan (interpretable). Seperti telah dinyatakan

sebelumnya, bagaimanapun juga teknik refleksi membutuhkan biaya yang lebih besar. Biaya

tersebut biasanya sangat signifikan secara ekonomis. Karena survey refleksi membutuhkan

biaya lebih besar daripada survey refraksi, maka sebagai konsekuensinya survey refraksi

lebih senang digunakan untuk lingkup sempit/kecil. Misalnya digunakan dalam mendukung

analisis lingkungan atau geologi teknik. Sedangkan survey refleksi digunakan dalam

eksplorasi minyak bumi.

2.2 Metode Seismik Refraksi

Metode seismik refraksi merupakan teknik umum yang digunakan dalam survai

geofisika untuk menentukan kedalaman batuan dasar, litologi batuan dasar (bed rock), sesar,

dan kekerasan batuan. Pada prinsipnya, metode seismik refraksi memanfaatkan perambatan

gelombang seismik yang merambat kedalam bumi. Pada dasarnya dalam metoda ini diberikan

suatu gangguan berupa gelombang seismik pada suatu sistem kemudian gejala fisisnya

diamati dengan menangkap gelombang tersebut melalui geophone. Waktu tempuh gelombang

antara sumber getaran dan penerima akan menghasilkan gambaran tentang kecepatan dan

kedalaman lapisan.

Hal tersebut akan menghasilkan gambaran tentang kecepatan dan kedalaman lapisan

berdasarkan penghitungan waktu tempuh gelombang antara sumber getaran (shot) dan

penerima (geophone). Waktu yang diperlukan oleh gelombang seismik untuk merambat pada

lapisan batuan bergantung pada besar kecepatan yang dimiliki oleh medium yang dilaluinya

tersebut. Data yang diperoleh berupa travel time dari gelombang pada tiap-tiap

5

Page 6: Makalah Akuisisi Seismik Refraksi Prin

geophone.Untuk mendapatkan kualitas rekaman seismik refraksi yang tinggi dan

mengandung bentukfirst breakyang tajam, dilakukan teknikstacking,gain danfiltering.

Pada survai seismik refraksi hukum dasar yang digunakan yaitu dasar pemantulan dan

pembiasan diantaranya: hukum Snellius, azas Fermat, dan hukum Huygens. Menurut hukum

Snellius menjelaskan hubungan antara sinus sudut datang dan sudut bias terhadap kecepatan

gelombang dalam medium. Azas Fermat yang menyatakan dalam penjalaran gelombang dari

satu titik ke titik selanjutnya yang melewati suatu medium tertentu akan mencari suatu

lintasan dengan waktu tempuh yang paling sedikit. Sedangkan untuk hukum Huygens

menyatakan bahwa suatu gelombang yang melewati suatu titik akan membuat titik tersebut

menjadi sumber gelombang baru dan akan begitu seterusnya. (Telford, 1976)

Seismik refraksi dihitung berdasarkan waktu yang dibutuhkan oleh gelombang untuk

menjalar pada batuan dari posisi sumber seismik menuju penerima pada berbagai jarak

tertentu. Pada metode ini, gelombang yang terjadi setelah sinyal pertama (firstbreak)

diabaikan, karena gelombang seismik refraksi merambat paling cepat dibandingkan dengan

gelombang lainnya kecuali pada jarak (offset) yang relatif dekat sehingga yang dibutuhkan

adalah waktu pertama kali gelombang diterima oleh setiap geophone. Kecepatan gelombang

P lebih besar dibandingkan dengan kecepatan gelombang S sehingga waktu datang

gelombang P yang digunakan dalam perhitungan metode ini. Parameter jarak dan waktu

penjalaran gelombang dihubungkan dengan cepat rambat gelombang dalam medium.

Besarnya kecepatan rambat gelombang tersebut dikontrol oleh sekelompok konstanta fisis

yang ada dalam material yang dikenal sebagai parameter elastisitas.

Gambar 1Penjalaran Gelombang Seismik Refraksi

Gelombang seismik refraksi yang dapat terekam oleh penerima pada permukaan bumi

hanyalah gelombang seismik refraksi yang merambat pada batas antar lapisan batuan. Hal ini

hanya dapat terjadi jika sudut datang merupakan sudut kritis atau ketika sudut bias tegak

6

Page 7: Makalah Akuisisi Seismik Refraksi Prin

lurus dengan garis normal (r = 90° sehingga sin r = 1). Hal ini sesuai dengan asumsi awal

bahwa kecepatan lapisan dibawah interface lebih besar dibandingkan dengan kecepatan

diatas interface.

Gelombang seismik berasal dari sumber seismik merambat dengan kecepatan V1

menuju bidang batas (A), kemudian gelombang dibiaskan dengan sudut datang kritis

sepanjang interface dengan kecepatan V2. Dengan menggunakan prinsip Huygens pada

interface, gelombang ini kembali ke permukaan sehingga dapat diterima oleh penerima yang

ada di permukaan.

Tahapan akhir dalam metode seismik refraksi adalah membuat atau melakukan

interpretasi hasil dari survei menjadi data bawah permukaan yang akurat. Data-data waktu

dan jarak dari kurva travel time diterjemahkan menjadi suatu penampang seismik, dan

akhirnya dijadikan menjadi penampang geologi. Survey geofisika dengan metode seismik

refraksi adalah bertujuan untuk mendeteksi struktur geologi di bawah permukaan dangkal,

misalnya patahan. Untuk menentukan kedalaman di bawah sumber pada medium dua lapis

atau lebih yang horizontal maupun miring serta menentukan jenis batuan berdasarkan

kecepatan gelombang yang merambat dalam batuan tersebut.

2.3 Akuisisi pada Metode Seismik Refraksi

Tujuan utama akuisisi data seismik adalah untuk memperoleh pengukuran travel time

dari sumber energi ke penerima. Keberhasilan akusisi data bisa bergantung pada jenis sumber

energi yang dipilih. Sumber energi seismik dapat dibagi menjadi dua yaitu sumber impulsif

dan vibrator. Sumber impulsif adalah sumber energi seismik dengan transfer energinya terjadi

secara sangat cepat dan suara yang dihasilkan sangat kuat, singkat dan tajam. Sumber energi

impulsif untuk akuisisi data seismik yang digunakan untuk akusisi data seismik di laut

adalah air gun. Sumber energi vibrator merupakan sumber energi dengan durasi beberapa

detik. Panjang  sinyal input dapat bervariasi. Gelombang outputnya berupa gelombang

sinusoidal. Seismik refleksi resolusi tinggi menggunakan vibrator dengan frekuensi 125 Hz

atau lebih.

Perekaman data seismik melibatkan detektor dan amplifier yang sangat sensistif

serta magnetic tape recorder. Alat untuk menerima gelombang-gelombang refleksi untuk

survei seismik di laut adalah hidropon. Hidropon merespon perubahan tekanan. Hidropon

terdiri atas kristal piezoelektrik yang terdeformasi oleh perubahan tekanan air. Hal ini akan

7

Page 8: Makalah Akuisisi Seismik Refraksi Prin

menghasilkan beda potensial output. Elemen piezoelektrik ditempatkan dalam suatu kabel

streamer yang terisi oleh kerosin untuk mengapungkan dan insulasi.

Hampir semua data seismik direkam secara digital. Karena output dari hidropon

sangat lemah dan output amplitude decay dalam waktu yang sangat singkat, maka sinyal ini

harus diperkuat. Amplifier bisa juga dilengkapi dengan filter untuk meredam frekuensi yang

tidakdiinginkan 

Gambar 2 Contoh Sketsa survei seismik refraksi

Dalam survei seismik refraksi dilakukan desain survei konfigurasi peralatan yang

disusun seperti pada Gambar 2. Geophone dan sumber gelombang ditempatkan pada suatu

garis lurus (line seismik). Near offset, far offset, dan jarak antar geophone ditentukan

berdasarkan kondisi lapangan tempat melakukan survei. Pengambilan data dilakukan dengan

memberikan sumber getar yang dalam penelitian ini menggunakan weightdrop seberat 50 kg

untuk jarak 10 meter dari geophone yang pertama. Sistem perekaman dilakukan oleh 12

geophone dalam satu garis lurus dengan sumber getar. Pasangan geophone ditempatkan

dengan masing-masing spasi geophone yang telah ditentukan yaitu 2 meter.

Pengukuran dilakukan dengan memberikan impuls vertikal pada permukaan tanah dan

merekam sinyal yang terjadi, sensor diletakkan sepanjang garis lurus dari sumber impuls.

Sensor yang digunakan adalah seismometer darat yaitu geophone. Akuisisi dalam

pengambilan data seismik menggunakan cara end-on (Common Shot). Dari akusisi data ini

akan didapatkan data mentah seismik, berupa trace-trace seismik dari geophone yang

merekam waktu tempuh gelombang seismik.

Peralatan yang digunakan dalam survei seismik refraksi antara lain geophone,

seismograph, baterai, kabel, radio dan portabel drill. Sumber energi yang biasa digunakan

dalam survei ini antara lain Buffalo gun(energi lebih banyak), Sledge hammer (mudah

digunakan dan murah), bahan peledak (lebih banyak energi yang dihasilkan), drop weight

(membutuhkan daerah yang datar), serta air gun yang biasanya digunakan untuk survei di

8

Page 9: Makalah Akuisisi Seismik Refraksi Prin

danau atau laut.  Dinamit yang digunakan bermerk Power Gel ini terbungkus dalam tabung

plastik dan dapat disambung-sambung sesuai dengan berat yang diinginkan untuk ditanam.

Di dalam tabung ini dinamit diisi dengan detenator atau ‘cap’ sebagai sumber ledakan

pertama, serta dipasang pula anchor agar dinamit tertancap kuat di dalam tanah.

Pemasangan dinamit (preloading) dilakukan langsung setelah pemboran selesai, dengan

tujuan untuk menghindari efek pendangkalan dan runtuhan di dalam lubang. Pengisian

dinamit dilakukan oleh regu loader yang dipimpin oleh seorang shooter yang telah

mempunyai pengetahuan keamanan yang berhubungan dengan bahan peledak dan telah

memiliki lisensi tertulis dari migas.

Dalam membuat desain survei seismik terdapat beberapa parameter lapangan yang

harus diperhatikan. Trace adalah point untuk data seismic yang terekam oleh satu perekam

(geophone), sedangkan trace interval sendiri adalah jarak antar trace. Station unit adalah alat

yang di gunakan sebagai pengubah sinyal yang di terima yaitu sinyal analog ke dalam sinyal

digital. Far Offset adalah jarak antara sumber seismik dengan trace terjauh terjauh. Near

Offset adalah jarak antara sumber seismik dengan trace terdekat. Jumlah shot point adalah

banyaknya SP yang digunakan dalam satu lintasan. Jumlah Trace banyaknya trace yang

digunakan dalam satu SP. Record length dalah lamanya merekam gelombang seismic. Fold

coverage adalah Jumlah atau seringnya suatu titik di subsurfece terekam oleh geophone di

permukaan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam akuisisi yaitu:

Mencari informasi literatur mengenai daerah tersebut, diantaranya apakah sudah

pernah dilakukan penelitian dengan metode geofisika tertentu. Agar diperoleh point

survey.

Mencari informasi mengenai kondisi/struktur geologi area, misalnya peta geologi.

Tentukan tujuan/main goal dari akuisisi

Dibuat design survey dengan menyesuaikan kondisi lapangan.design survey dibuat

serapat/seideal mungkin agar didapat data yang diinginkan.

Ditentukan konfigurasi yang akan diterapkan di lapangan, serta

Source yang akan digunakan

Chek list

- Kalibrasi alat

- Akomodasi transportasi

9

Page 10: Makalah Akuisisi Seismik Refraksi Prin

- Job description masing-masing peserta survei

- Form data akuisisi

Dalam survey seismik refraksi pada umumnya dilakukan prosedur sebagai Berikut :

1. Menyusun konfigurasi peralatan (sesuai kondisi lapangan), pada umumnya geophone dan

sumber gelombang dipasang dalam satu garis lurus (line seismic). Jarak pisah antara

geophone adalah jarak horizontal dan ditentukan oleh kondisi lapangan.

2. Penempatan sumber gelombang dilakukan untuk mendapatkan sumber imformasi struktur

bawah permukaan bumi secara detail. Sumber gelombang yang berada di tengah spread (satu

rangkaian geophone) diharapkan dapat mendeteksi lapisan paling atas, dan sumber

gelombang yang berada di luar spread diharapkan dapat mendeteksi lapisan paling bawah

yang dapat dicapai (lapisan bed rock).

3. Data yang diperoleh dari survey seismik refraksi adalah waktu tempuh jalar gelombang

dari sumber ke tiap geophone yang disebut travel time.

4. Untuk survei yang efisien, minimal harus ada 2 offset shots, 2 end shots, dan 2 center shot.

(Jenny, 2013)

Atau bisa juga seperti metode berikut ini

1. Membuat bentangan berupa garis lurus

2. Menentukan jarak antar geophone dan menentukan titik tembak dengan memperhatikan

kondisi lingkungan

3. Memasang geophone dengan interval 3 meter

4. Menentukan arah bentangan dengan menggunakan kompas dan mengukur posisi

tiap geophone

5. Menghubungkan semua geophone dengan utama (seismograf) unit menggunakan kabel

konektor

6. Mengoperasikan alat Pasi

7. Memberi gangguan pada shoot point pada enset 1 dan enset 2. Dimana ensed 1 berada

pada 1,5 meter sebelum geophone pertama dan ensed 2 berada 1,5 meter

setelah geophone 24

8. Merekam data berupa respon yang diperoleh berupa penjalaran gelombang di bawah

permukaan yang akan terekam otomatis pada alat pasi

10

Page 11: Makalah Akuisisi Seismik Refraksi Prin

9. Selanjutnya lintasan pengukuran dipindahkan lagi ke lintasan berikutnya dan mengikuti

urutan kerja seperti pada point 1 – 8 (N.K. Adnyawati, et al. 2012)

Hal yang perlu diperhatikan pada saat pengukuran di lapangan adalah nois yang

sifatnya mengganggu. Ada beberapa hal penyebab nois antara lain adalah angin, pohon,

aliran sungai (parit), benda-benda lain yang bergerak dekat dengan geophone (orang berjalan,

sepeda motor, dan sebagainya). Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, nois ini harus

ditekan sekecil mungkin. Ada dua macam nois yang dapat dibedakan,

1. Nois yang timbul sesaat kemudian lenyap. Nois ini diakibatkan oleh orang berjalan,

motor/mobil, dan sebagainya. Untuk menghindari nois semacam ini, pada saat sumber

gelombang (source) ditimbulkan, diusahakan agar tidak ada sesuatu yang bergerak disekitar

geophone.

2. Nois yang timbul terus menerus. Nois ini biasanya ditimbulkan oleh angin, pohon

(bergoyang), aliran air sungai, dan sebagainya. Untuk menghindari keadaan semacam ini

sebaiknya setiap kali mengadakan pengukuran seismik, diadakan terlebih dahulu “nois tes”.

Jika nois yang timbul cukup kecil dibanding dengan sinyal yang dihasilkan maka pengukuran

dapat dilaksanakan. Tetapi jika nois cukup besar dibanding sinyal, pengukuran perlu ditunda

beberapa saat sampai nois menjadi kecil.

Untuk menghindari nois, signal yang masuk dapat ditumpuk (di-stack) beberapa kali,

sehingga data yang diperoleh lebih baik dan jelas. Dilakukan demikian karena dengan

stacking, sinyal dijumlahkan sedang nois ditiadakan (nois bersifat random dan acak).

Sebelum melakukan pengukuran ditentukan terlebih dahulu garis lintasan pengukuran,

lintasan pengukuran diusahakan datar dan mewakili daerah seismik penelitian atau dengan

kata lain penempatan lintasan penelitian didasarkan pada pertimbangan teknis dan kaitannya

dengan usaha untuk mendapatkan gambaran keadaan bawah permukaan yang memadai.

11

Page 12: Makalah Akuisisi Seismik Refraksi Prin

Pertanyaan

1.Rendi Pradila : Bagaimana penjalaran gelombang seismik ke geophone?

Jawab : Penjalaran Sumber Gelombang seismik refraksi dapat diterima oleh geophone jika

gelombang tersebut membentuk sudut datang, dengan syarat sudut datangnya merupakan

sudut kritis atau sudut bias tegak lurus dengan garis normal (q1 = 90° sehingga sin q1 = 1).

2. Yoel Marthen : Kenapa refraksi dikatakan survey dangkal?

Jawab: Refraksi dikatakan survei dangkal karena kita tahu spasi dekat, resolusi semakin

baik, dan jika ingin tahu kedalaman yg lebih dalam maka bisa menggunakan konfigurasi

bentangan yang semakin lebar. Nah refraksi ini mungkin umumnya bentangan yang dipakai

tidak terlalu lebar, hal ini bertujuan agar gelombang bisa ditangkap geofone dengan

secepatnya. Karena konsep dari refraksi itu yang mampu terbaca oleh receiver hanya

direction pertama dari sumber gelombang yang dipancarkan.

3. Galih : Apakah hubungan antara spasi geofon dengan kedalaman lapisan, apakah

ada konfigurasi?

Jawab : Studi seismik refraksi ditujukan untuk memetakan karakteristik lapisan dekat

permukaan (near surface) seperti kedalaman lapisan lapuk (weathering), bed rocks, pemetaan

air tanah, lingkungan, dll. Informasi geofisika yang diperoleh dari studi ini adalah model

kecepatan serta kedalaman lapisan bawah permukaan. Informasi tersebut diturunkan dari first

break serta geometri sumber-penerima.

Peralatan yang digunakan didalam survey seismik refraksi, biasanya terdiri dari 12

sampai 24 channel geophone dengan interval 2-5 meter dan frekuensi 8-14Hz, dengan

sumber gelombang berupa palu ataupun dinamit serta perekam yang biasanya jauh lebih

portable daripada peralatan seismik refleksi. Akan tetapi pada sebuah survey seismik refleksi,

rekaman refraksi bisa diperoleh seiring dengan perekaman gelombang refleksi sendiri.

Pada layout perekaman seismik refraksi geophone diletakkan disepanjang lintasan

survey, dimana offset (bentangan kabel) harus 3-5 kali lebih panjang dari kedalaman target.

Jadi jika panjang offset nya adalah 600 meter, maka kedalaman maksimum yang akan

terdeteksi adalah 200 meter.

Konfigurasi pada metode seismik diantaranya adalah CDP (Common Deep Point)

adalah istilah dalam pengambilan data seismik untuk konfigurasi sumber-penerima dimana

12

Page 13: Makalah Akuisisi Seismik Refraksi Prin

terdapat satu titik tetap dibawah permukaan bumi. Untuk kasus reflektor horisontal (tidak

miring) CDP kadang-dagang dikenal juga dengan CMP (Common Mid Point). Selain CDP

dikenal juga CR (Common Receiver) untuk konfigurasi beberapa sumber satu penerima, CS

(Common Shoot) untuk konfigurasi satu sumber beberapa penerima dan Common Offset

untuk konfigurasi sumber penerima dengan jarak (offset) yang sama. Untuk lebih jelasnya

perhatikan gambar dibawah berikut respon seismiknya.

Gambar 3 Konfigurasi dan Respon Gelombang Seismik Refraksi

13

Page 14: Makalah Akuisisi Seismik Refraksi Prin

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Metode seismik refraksi merupakan teknik umum yang digunakan dalam survai

geofisika untuk menentukan kedalaman batuan dasar, litologi batuan dasar (bed rock), sesar,

dan kekerasan batuan. Pada prinsipnya, metode seismik refraksi memanfaatkan perambatan

gelombang seismik yang merambat kedalam bumi. Pada dasarnya dalam metoda ini diberikan

suatu gangguan berupa gelombang seismik pada suatu sistem kemudian gejala fisisnya

diamati dengan menangkap gelombang tersebut melalui geophone. Tujuan utama akuisisi

data seismik adalah untuk memperoleh pengukuran travel time dari sumber energi ke

penerima. Keberhasilan akusisi data bisa bergantung pada jenis sumber energi yang dipilih.

3.2 Saran

Dalam pembuatan makalah sebaiknya menggunakan sumber referensi yang bisa

dipercaya misalnya dari buku, bukan hanya internet yang dijadikan acuan.

14

Page 15: Makalah Akuisisi Seismik Refraksi Prin

DAFTAR PUSTAKA

N. K. Adnyawati, et. Al. 2012. Analisis Struktur Bawah Permukaan dengan Menggunakan

Metode Seismik Refraksi di Universitas Tadulako.

Nurdiyanto, Boko dkk. 2011. Penentuan Tingkat Kekerasan Batuan Menggunakan Metode

Seismik Refraksi. Jurnal Meteorologi dan geofisika.

Priyantari, Nurul. 2009. Penentuan Kedalaman Bedrock Menggunakan Metode Seismik

Refraksi di Desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Jurnal Ilmu

Alam.

Susilawati. 2004. Seismik Refraksi (Dasar Teori dan Akuisisi Data). Sumatera Utara : USU

Digital Library

Telford, M.W., Geldart, L.P., Sheriff, R.E, & Keys, D.A. 1976. Applied geophysics, New

York: Cambridge University Press.

15