Makalah Akhir Manajemen Operasi

44
MANAJEMEN OPERASI TUGAS MAKALAH AKHIR Supply Chain Management PT.Dasa Group Gomgom Fernando 1106074992 Ramos Silalahi 1106009873 Arnold Sitompul 1106008196 M. Indra Gunawan 1106060980

description

final operation management

Transcript of Makalah Akhir Manajemen Operasi

MANAJEMEN OPERASITUGAS MAKALAH AKHIRSupply Chain Management PT.Dasa Group

Gomgom Fernando1106074992Ramos Silalahi1106009873 Arnold Sitompul 1106008196 M. Indra Gunawan 1106060980

Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat Tuhan yang tiada habisnya, kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Supply Chain Management PT. Dasa GroupDalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi baik pada teknis penulisan maupun materi serta jam tidur kami yang agak berkurang, mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.Dalam penulisan makalah ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :1. Bapak Sisdjiatmo selaku guru Manajemen Operasi kami yang telah membantu dan membimbing kami dalam pembuatan makalah kami ini.2. Teman-teman kelas yang juga sudah mengerjakan tugas makalah masing-masing.3. PT. Dasa Group, khususnya Bapak Dolly Noberta, yang telah memberikan waktunya untuk memberikan data-data yang dapat digunakan untuk menyelesaikan makalah ini4. Asisten Dosen, Irfan Syaebani, yang telah memberikan insight-insight yang bermanfaat untuk menyelesaikan masalah ini5. Semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini yang tidak bisa kita sebutkan satu per satu.Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang positif bagi umat manusia. Sekiranya itulah yang dapat kami sampaikan, mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan maupun kata-kata yang kurang berkenan.

Statement of Authorship

Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan menggunakannya.

Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Judul makalah/tugas: Supply Chain Management Tanggal: 21 Mei 2013Dosen: Sisdjiatmo K.WMata Ajar: Manajemen Operasi

Nama LengkapNPMTTD

Gomgom Fernando1106074992

Ramos Silalahi1106009873

Arnold Sitompul1106008196

M.Indra Gunawan 1106060980

Bab IPendahuluan

1.1 Deskripsi MasalahDidalam era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan di dalam dunia bisnis menjadi semakin ketat karena perusahaan terus berkembang dan melakukan inovasi-inovasi terhadap produknya. Hal tersebut tentunya akan memaksa setiap perusahaan untuk memperhatikan pada supply chain usaha mereka. Perusahaan harus membuat sistem yang baik terkait dengan manajemen supply chain didalam perusahaan tersebut. Manajemen Supply chain adalah aktivitas yang terintegrasi dari perolehan material dan servis, diubah kedalam barang intermediat kemudain final goods, dan didistribusikan kepada konsumen.

Gambar 1.1 Pengembangan Usaha dan Supply ChainPada akhirnya, Supply Chain berputar di area sekitar efisiensi pengintegrasian supplier, manufaktur, gudang, dan toko. Hal tersebut mecangkup aktivitas perusahaan diberbagai tingkatan, dari tingkat strategi hingga tingkatan operasional.

Hal apa sajakah yang membuat supply chain menjadi sulit? Berdasarkan observasi yang ada, kesulitan dalam manajemen supply chain berkaitan dengan hal-hal berikut :1. Strategi supply chain tidak dapat ditentukan secara terpisah. Seluruh aspek dalam supply chain saling mempengaruhi satu sama lain.2. Manajemen supply chain mengharuskan perusahaan untuk mendesain dan mengoperasikan supply chain nya sehingga biaya yang harus dikeluarkan dapat ditekan.3. Ketidakpastian dan resiko akan selalu muncul disetiap supply chainSeperti perusahaan-perusahaan lainnya, PT. Dasa Group pun tidak luput dari pemanfaatan supply chain dalam menjalankan bisnisnya. PT. Dasa Group, sebuah holding company yang memiliki fokus bisnis pada percetakan dan digital printing, membutuhkan sebuah supplier yang dapat memenuhi kebutuhan produksi mereka. Selanjutnya juga akan dibahas bagaimana PT. Dasa Group menerapkan strategi supply chain-nya dalam menjalankan bisnis mereka, bagaimana flow dari supply tersebut. Pada akhirnya, seperti yang dijelaskan diatas, PT. Dasa Group nantinya akan memiliki supply chain yang berputar di area sekitar efisiensi pengintegrasian supplier, manufaktur, gudang, dan toko. Hal tersebut mencakup aktivitas perusahaan diberbagai tingkatan, dari tingkat strategi hingga tingkatan operasional. PT.Dasa Group juga dihadapkan pada masalah-masalah etika yang harus dihadapi dalam mengelola supply chain tersebut. Dengan business model yang tidak terlalu berbeda atas outlet-outlet digital printing-nya, PT.Dasa Group juga menghadapi masalah-masalah yang cukup banyak. Yang harus digarisbawahi adalah bagaimana PT. Dasa Group mampu untuk membangun sebuah supply chain yang memaksimalkan value untuk orang-orang yang memberikan kontribusi uang pada bisnis kita, Konsumen. 1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana dasaprima menerapkan supply chain dalam perusahaan?2. Siapa saja vendor yang bekerjasama dengan dasaprima dalam menjalankan proses bisnis di perusahaan?3. Bagaimana proses distribusi dari supplier ke outlet dasaprima?4. Apa saja barang yang dipesan dari supplier?5. Apakah pernah ada masalah dengan supplier selama proses bisnis berjalan?6. Apakah Dasaprima dan supply chain sudah sama-sama membagi risiko?7. Keuntungan terbesar Dasaprima dalam menerapkan supply chain?8. Dasa Prima memakai supply chain strategi yang mana?9. Apakah Dasa Prima sudah menerapkan E-Procurement?

1.3 Tujuan Penulisan1. Mengetahui bagaimana penerapan supply chain di PT. Dasa Group2. Mengetahui key partners perusahaan dalam menjalankan strategi supply chain3. Mengetahui proses distribusi input sampai distribution center kemudian sampai epada tiap-tiap outlet yang dimiliki PT. Dasa Group dan distribusi ke final consumer4. Mengetahui barang-barang yang dipesan dari supplier untuk core bisnis seperti PT.Dasa Group5. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh PT.Dasa Group saat menerapkan strategi supply chain untuk mencapai tujuan perusahaan6. Memahami bagaimana agreement yang dijalankan oleh PT. Dasa Group dengan supplier seperti risk sharing,dsb.7. Mengetahui keuntungan-keuntungan yang diperoleh PT.Dasa roup saat memanfaatkan strategi supply chain mereka.8. Mengetahui strategi supply chain yang dipakai oleh PT. Dasa Group9. Mengetahui apakah PT. Dasa Group sudah menerapkan E-Procurement

1.4 Metode Penulisan Dalam menyusun makalah akhir ini, penulis menggunakan metode kualitatif dimana penulis mengumpulkan informasi-informasi dan data primer langsung dari PT.Dasa Group melalui interview (wawancara) yaitu menyediakan pertanyaan-pertanyaan terkait yang sudah disiapkan oleh penulis. Selain itu, penulis juga mengumpulkan informasi-informasi penting melalui data sekunder yaitu data-data dari buku wajib dan buku tidak wajib serta sumber-sumber online untuk mendukung penulisan dan penyelesaian makalah ini.

Bab IILandasan TeoriSupply chain management adalah integrasi dari aktifitas yang mentransformasikan barang dan jasa menjadi barang setengah jadi dan barang jadi dan lalu menyajikannya pada konsumen. Supply chain management meliputi :1. Transportation vendors2. Credit and cash transfers3. Suppliers4. Distributors5. Account payable and receivables6. Warehousing and inventory7. Order fulfillment8. Sharing customer, forecasting andproduction informationTujuan utama dari SCM adalah untuk menciptakan rantai supplier yang berfokus pada maksimalisasi nilai untuk konsumen, karena dengan maksimalisasi nilai tersebut perusahaan bisa meningkatkan competitive advantage mereka. SCM yang efektif akan menjadikan supplier sebagai partner kerja mereka untuk mengantisipasi keadaan pasar yang selalu berubah. Competitive advantage perusahaan akan sangat tergantung pada hubungan baik mereka dengan para supplier mereka.

SUPPLY CHAIN RISKKeadaan pasar sekarang ini sangat berfokus pada spesialisasi kerja, biaya komunikasi yang murah, dan cepatnya transportasi, perusahaan memiliki insentif untuk berproduksi lebih sedikit dan membeli lebih banyak. Hal ini membuat perusahaan semakin tergantung pada supplier mereka, yang tentu saja ketergantungan ini memiliki resiko tertentu. Bila perusahaan memutuskan untuk berhubungan hanya dengan beberapa supplier, perusahaan menghadapi resiko ketergantungan terhadap supplier tersebut. Namun, ketika perusahaan memutuskan untuk berhubungan dengan banyak supplier, meskipun cenderung tidak terlalu tergantung pada supplier tertentu, perusahaan akan sangat kesulitan untuk mengontrol kualitas dari barang-barang yang di dapat, dan juga akan sulit untuk menjaga hubungan yang baik dengan banyak supplier yang ada. Dalam merancang SCM yang baik, perusahaan harus tau terlebih dahulu resiko yang akan mereka hadapi seperti:1. Process (raw material availability, quality, and logistics)2. Controls (management metrics and reliable secure communications for financial transactions, product design, and logistics scheduling)3. Environment (customs duties, tariffs, security screening, natural disaster, currency fluctuations, terrorist attack, and political issues)

SUPPLY CHAIN STRATEGIESAda beberapa strategi yang biasa digunakan perusahaan dalam mengelola SCM mereka, antara lain:1. Many SuppliersStrategi ini biasanya digunakan pada supplier barang komoditi, strategi ini membuat para supplier bersaing satu sama lain untuk menawarkan harga yang terendah pada perusahaan. Dalam strategi ini, menjaga hubungan jangka panjang bukanlah focus utama perusahaan.

2. Few SupplierStrategi few supplier ini memfokuskan pada membina hubungan jangka panjang yang baik dengan beberapa supplier. Sedikit supplier namun berkomitmen pada perusahaan dirasa bisa memberikan banyak keuntungan untuk perusahaan seperti mengerti keinginan konsumen, dan mau berpartisipasi dalam JIT. Kekurangan dari strategi ini adalah perlunya biaya yang besar jika perusahaan ingin berganti supplier.3. Vertical IntegrationVertical Integration terdiri dari 2 jenis, yaitu forward dan backward. Forward integration adalah strategi dimana sebuah perusahaan mengakuisisi perusahaan yang mendapatkan supply dari perusahaan tersebut, sedangkan backward vertical integration mengakuisisi perusahaan suppliernya. Vertical integration dapat membantu perusahaan dalam cost reduction, quality control, dan waktu delivery yang lebi tepat. Kekurangan dari vertical integration adalah karena jika vertical integration dilakukan berarti perusahaan akhirnya berubah dari yang tadinya buying menjadi making, padahal pada keadaan pasar modern, lebih efisien jika perusahaan hanya focus pada hal yang menjadi spesialisasi perusahaan tersebut.4. Joint VenturesKarena risiko yang ada pada vertical integration cukup besar, perusahaan membuat alternative lain yaitu Joint Ventures. Pada strategi Joint Ventures, perusahaan membuat project bersama-sama dengan perusahaan lain untuk mendapatkan teknologi yang lebih baik atau untuk mengurangi cost. Kekurangan Joint Ventures adalah seringkali perusahaan yang kita ajak bekerja sama dapat mengambil teknologi dan meniru teknologi maupun strategi yang kita pakai.

5. Keiretsu NetworkKeiretsu network adalah strategi yang menggabungkan collaboration, few supplier, dan vertical integration. Dalam Keiretsu, perusahaan menjalin hubungan jangka panjang dengan suppliernya dan bekerja sebagai partner yang bisa memberikan tenaga ahli maupun kualitas produksi yang baik.

MANAGING THE SUPPLY CHAINAda satu hal yang harus diperhatikan setelah perusahaan menjalin kerjasama dengan supplier apapun strategi supply chain yang diterapkan oleh perusahaan, yaitu bagaimana perusahaan mampu mengelola supply chain nya agar dapat sejalan dengan strategic goal perusahaan. Mengapa penting? Karena, supply chain merupakan sistem yang terintegrasi dengan perusahaan dan menentukan kesuksesan perusahaan namun secara place terpisah dari perusahaan itu (secara umum perusahaan-perusahaan di Indonesia). Sehingga ada beberapa isu manajemen yang memiliki pengaruh signifikan dalam menciptakan kondisi yang efisien di dalam perusahaan, terutama dalam mengelola supply chain.a. Mutual Agreement GoalsSebuah supply chain yang terintegrasi membutuhkan sesuatu yang lebih dari sekadar agreement pada sebuah kontrak yang lazim dilakukan. Sebagai partner, kedua perusahaan yang bekerja sama tersebut harus mengapresiasi sebuah entitas yang memberikan kontribusi uang kepada supply chain sistem perusahaan, yaitu End Customer. Kesamaan persepsi, sharing risk yang baik antar kedua perusahaan akan menambah economic value added bagi konsumen/b. TrustKepercayaan menjadi hal yang sangat critical dalam supply chain management yang terintegrasi. Transparansi adalah kunci yang sangat penting dalam mengelola supply chain yang baik. c. Compatible Organizational Culture

ISSUE AND OPPORTUNITIES OF INTEGRATED SUPPLY CHAIN

Ada tiga masalah utama yang menyebabkan integrasi dari supply chain menjadi sulit diterapkan, yaitu:1. Local optimizationTiap perusahaan yang ada pada Supply Chain cenderung focus pada maksimalisasi profit perusahaan masing-masing berdasarkan informasi yang mereka punya. Mereka cenderung merespon kenaikan demand secara berlebihan demikian pula terjadi pada penurunan demand.

2. Incentives (sales incentives, quantity discount, quotas, promotions)Adanya insentif tersebut membuat perushaan memproduksi barang yang sebetulnya tidak memiliki permintaan yang sama banyaknya. Hal ini membuat biaya pada masing-masing perusahaan pada supply chain bertambah.3. Large LotsPerusahaan cenderung memproduksi barang dalam jumlah besar karena hal ini dapat mengurangi biaya produksi, namun efisiensi dalam biaya produksi maupun biaya delivery ini seringkali membuat holding cost tinggi karena tidak ada demand untuk barang yang diproduksi.Sedangkan opportunities dari integrasi supply chain yang baik meliputi:1. Accurate Pull data2. Lot Size Reduction3. Single-Stage Control of Replenishment4. Vendor Managed Inventory5. Collaborative Planning, Forecasting, and Replenishment6. Blanket Order7. Standardization8. Postpontment9. Drop Shipping and Special Packaging10. Pass-Through Facility11. Channel Assembly

VENDOR SELECTIONDalam membeli barang dan jasa, perusahaan akan memilih vendor mereka. Vendor selection memliputi beberapa factor seperti :1. Vendor evaluationDalam vendor evaluation perusahaan mencari calon vendor dan mencari tahu apakah vendor tersebut akan menjadi supplier yang baik nantinya. Pemilihan vendor sangatlah penting, terutama apabila perusahaan ingin menjalankan few supplier dan membina hubungan jangka panjang dengan supplier.2. Vendor DevelopmentSetelah perusahaan telah memutuskan siapa yang akan menjadi vendor, perusahaan akan memastikan bahwa vendor tersebut benar-benar mengertii kebutuhan dan spesifikasi yang dibutuhkan perusahaan hingga jadwal pengiriman yang diinginkan perusahaan.3. NegotiationDalam semua strategi Supply Chain, negosiasi mengenai hal-hal penting dalam kerjasama haruslah dilakukan dengan cermat. Negosiasi ini biasanya focus pada kualitas, jadwal pengiriman, cara pembayaran, dan biaya.

LOGISTICS MANAGEMENTTujuan utama dari logistics management adalah menciptkaan biaya operasi yang efisien dengan mengintegrasikan semua pembelian, pemindahan, dan penyimpanan material yang ada. Logistics management akan menjadi sangat penting bila biaya transportasi maupun biaya penyimpanan cukup signifikan. Ada beberapa system distribusi yang biasa digunakan perusahaan :1. Trucking2. Railroads3. Airfreight4. Waterways5. PipelinesSistem distribusi yang paling sering digunakan perusahaan di Indonesia adalah Trucking. Namun tidak sedikit perusahaan memanfaatkan sistem distribusi-distribusi dari berbagai jalur untuk memenuhi kepuasan konsumen dan mengurangi biaya perusahaan. Para manager supply chain menyadari bahwa outsourcing dalam hal logistic bisa menguntungkan perusahaan karena dapat mengurangi biaya inventory. Perusahaan khusus jasa logistic bisa menjadi solusi untuk perusahaan.

Bab IIIDeskripsi Perusahaan

PT. Dasa Group merupakan holding company yang fokus dalam jasa percetakan dan digital printing. PT Dasa Group menurut narasumber memang tidak terlalu dikenal oleh masyarakat banyak, namun PT Dasa Group mencoba memberikan exposure ke masyarakat melalui business line mereka. Sejarah terbentuknya PT Dasa Group ini dimulai dari bisnis kecil fotokopi untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa. Melihat ada sebuah opportunity dan kebutuhan dalam jasa printing, fotokopi,dan percetakan, pada saat itu PT Dasa Group (saat itu belum menjadi PT) berusaha mengambil pasar tersebut. Saat itu mereka mencoba mengambil pasar di daerah Depok, Jawa Baratdimana saat ini menjadi lokasi yang sangat strategis untuk bisnis tersebut karena domisili mahasiswa yang dekat Universitas Indonesia. Kota inilah yang menjadi cikal bakal PT Dasa Group yang bertempat di daerah Margonda ini .Secara struktur, PT Dasa Group menaungi 3 perusahaan yaitu PT Dasa Prima, PT Dasa Putra dan PT Dasa Tiga Putra. PT Dasa Prima merupakan cikal bakal dari semua business line yang dimiliki oleh PT Dasa Group. ERA, yang merupakan salah satu business line dari PT Dasa Prima saat ini adalah outlet pertama yang hadir dan cikal bakal semua business line PT Dasa Group saat ini. PT Dasa Prima yang lahir sekitar 16 tahun yang lalu, memiliki lima business line saat ini yaitu Aladin, Buring, Cano, Data, dan Era. PT Dasa Prima dan lima outletnya tersebut foku spada digital printing. Merespon kebutuhan masyarakat baik kalangan bisnis, pemerintahan, pendidikan, maupun masyarakat luas akan layanan cetak dan printing yang cukup potensial ditanggapi secara serius manajemen Euntuk lebih dekat lagi dalam melayani para pelanggannya. Berbagai pembaruan pun terus dilakukan dengan menyediakan berbagai jenis dan varian produk dengan harga terjangkau dan volume yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.Mesin-mesin yang dimiliki oleh PT. Dasa Prima saat ini tidak ada lagi mesin konvensional, semuanya sudah mesin fotokopi yang menghasilkan fotokopi berwarna, mesin digital printing Canon C7000, dan mesin Indigo (Hewlett-Packard). PT kedua yang dinaungi oleh PT Dasa Group adalah PT Dasa Putra, dimana business line ini terletak di daerah Serpong dibentuk sekitar tahun 2011. PT Dasa Putra juga merupakan perusahaan yang memiliki fokus pada digital printing dengan outletnya yang bernama Fastprint. Inventory mesin PT Dasa Putra juga tidak jauh berbeda dengan apa yang dimiliki oleh PT Dasa Prima yaitu mesin digital printing Canon 7000.Sedangkan unit bisnis yang paling baru yang saat ini juga terletak di daerahMargonda adalah Hikaye dan Depres yang dinaungi oleh PT. Dasa Tiga Putra. Menarik disini karena PT. Dasa Tiga Putra memiliki fokus yang agak berbeda dengan kedua business unit lainnya yang berfokus pada Digital Printing. PT.Dasa Tiga Putra dengan Depres mencoba untuk memasuki pasar baru yaitu percetakan (seperti percetakan buku dsb karena mesin yang digunakan juga berbeda.PT Dasa Tiga Putra dalam menciptakan Depres mempersiapkannya dengan baik fondasi perusahaan ini, karena jika tidak akan sulit untuk bertahan di pasar.Target customer PT Dasa Tiga Putra memang juga memiliki pasar pada Sedangkan Hikaye, PT Dasa Tiga Putra melihat ada opportunity pada dunia fotografi sehingga Hikaye mencoba fokus untuk menghasilkan photobook seperti album-album foto, pra-wedding, wedding yang unik.Di dalam lingkungan perusahaan sendiripun tidak menutup kemungkinan adanya kerjasama antar unit bisnis seperti antara Era dan Hikaye. Di Era, Marketing mereka menerima jasa percetakan, meskipun Era tidak memiliki mesinnya. Ada afiliasi antara ketiga PT tersebut. Pada akhirnya, order percetakan itu akan diberikan ke Depres dengan harga yang berbeda dengan harga pasar (adanya transfer pricing). Praktik seperti itu juga terjadi pada PT. Dasa Group untuk meningkatkan income perusahaan.STRUKTUR ORGANISASIEksekutif

Direktur:Dawam Suroso

ManagerPersonalia Umum & Admin.:Sulistyowati

ManagerKeuangan & Pengembangan Usaha:Dolly NBT

Manager Operasional:M. Syachrony

Administrasi

SDM:Oktava Wiraswati

Teknologi dan Informasi:Sony Suwandi

Support

Produksi and QC:M. Nurul Hadi

Graphic Design:Imam Wahyudi

Printing & Ploting:Muchayadi

Customer Service:Sri Wahyuni

Struktur Perusahaan PT. Dasa Group

Bab IVPembahasan dan Analisis

4.1 Penentuan Supply Chain Management PT. Dasa Group Supply Chain Management PT. Dasa Group sudah berjalan dengan baik. Penerapan Supply Chain Management PT. Dasa Group meskipun belum melingkupi 8 hal terutama, namun PT. Dasa Group sudah mulai terintegrasi dengan baik Supply Chain Management-nya. Untuk level perusahaan PT.Dasa Group besar, supply chain management yang dimiliki adalah distributor, suppliers, credits & cash transfer, warehousing, dan order fulfillment. Tujuan utama dari SCM adalah untuk menciptakan rantai supplier yang berfokus pada maksimalisasi nilai untuk konsumen, karena dengan maksimalisasi nilai tersebut perusahaan bisa meningkatkan competitive advantage mereka. Menurut narasumber, PT. Dasa Group juga memiliki fokus untuk memilih supply chain yang memiliki respon yang baik. Hal ini mengacu pada banyak business unit yang dimiliki oleh PT. Dasa Group. 8 business unit di bawah 3 perusahaan berbeda membuat PT.Dasa Group memilih supplier yang mampu merespon dengan cepat dalam menghadapi permintaan pasar. PT. Dasa Group juga berinvestasi pada excess capacity dan flexible processes. Narasumber juga mengatakan bahwa perusahaan itu juga fokus pada market premium sehingga strategi memilih supply chain juga melihat pada kemampuan supply chain untuk menghasilkan input yang terdiferensiasi dari segi kualitas. Digital Printing membutuhkan bahan baku yang kurang lebih sama, tetapi fokus diferensiasi yang diinginkan oleh PT. Dasa Group adalah kualitas. Sistem Supply Chain Management yang diterapkan di PT. Dasa Group:Order Supplier Gudang Pusat PT. Dasa Group Gudang Outlet Produksi Konsumen.

Contoh perusahaan yang menjadi supplier PT.Dasa Group:

Selain itu, untuk pembiayaan dari system akan lebih banyak dibebankan kepada unit/outlet dan sifatnya akan disesuaikan dengan proporsi antara unit dan pusat. Jadwal system tersebut juga sudah disesuaikan yaitu Senin sampai dengan Jumat.4.2 Supply-Chain RiskProses supply chain yang dijalankan oleh PT Dasa Group juga diakui oleh narasumber memiliki beberapa resiko. Dari informasi yang kita dapatkan dapat diketahui beberapa resiko yang mungkin dihadapi oleh perusahaan:1. Resiko cacat barang bahan baku produksiPT Dasa Group memiliki resiko bahan produksi yang dipesan dari supplier memiliki kecacatan sehingga akan menghambat proses produksi2. Resiko jumlah unit yang dipesan tidak sesuaiKondisi dimana dapat terjadi kesalahan dimana jumlah barang yang diorder oleh PT Dasa Group tidak sesuai dengan yang ada dilapangan atau yang dikirim oleh supplier.3. Resiko kerusakan dan peningkatan biaya maintenance mesinResiko ini akan dihadapi oleh PT Dasa Group ketika mereka menggunakan bahan yang kualitasnya dibawah standard atau buruk

4. Resiko cuaca buruk seperti hujanIni adalah kondisi khusus dimana PT Dasa Group biasanya kesulitan dalam proses distribusi barang ketika cuaca hujan karena gudang yang dimiliki tidak bisa diakses langsung dengan truck dimana proses pemindahan barang harus menggunakan trolley sehingga jika hujan dikhawatirkan akan merusaka bahan baku produksi.5. Resiko pencurian bahan baku perusahaanKetika pendistribusian dari distribution center di kantor pusat PT Dasa Group ke seluruh outletnya, maka sangat memungkinkan resiko pencurian barang dilakukan selama proses pendistribusian oleh pegawai perusahaan.Dari seluruh resiko yang dihadapi perusahaan tersebut PT Dasa Group berusaha untuk meminimalisir hal-hal tersebut dengan beberapa cara yaitu menerapkan checker di divisi logistic dimana checker bertugas untuk memverifikasi seluruh proses dan jumlah barang yang masuk dari supplier dan juga yang didistribusikan ke setiap outlet. Sehingga segala resiko cacat, ketidaksesuaian kuantitas yang dipesan dan didistribusikan, dan resiko pencurian dapat diminimalisir. Kemudian PT Dasa Group juga menggunakan CCTV di setiap gudang barang yang dimiliki baik di distribution center maupun di gudang outlet agar seluruh proses dapat dipantau dengan baik untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam hal mengurangi resiko kerusakan dan peningkatan biaya maintenance mesin PT Dasa Group tidak berani menggunakan bahan yang kualitasnya rendah dan tak terpercaya. Mereka hanya menggunakan bahan material dari perusahaan yang sudah memiliki nama baik dan kualitas yang terpercaya, jadi PT dasa Group tidak hanya melihat harga yang murah namun lebih kepada kualitas barang.

4.3 Make or Buy Decision PT Dasa GroupUntuk seluruh proses produksi barang dan percetakan yang ada di PT Dasa Group seluruh material dibeli melalui supplier mereka, perusahaan hanya focus pada proses customisasi final produk ke final costumers sehingga tidak ada proses produksi bahan baku dilakukan dengan sendiri.4.4 Supply Chain Strategies di PT. Dasa GroupDari 6 strategi umum yang biasa diterapkan oleh perusahaan, PT. Dasa Group juga memiliki beberapa strategi dalam mengelola Supply Chain Management-nya. Dasa Group lebih memilih supplier yang memiliki kualitas baik. Dasa Group juga mengandalkan strategi Few Suppliers yaitu memilih supplier yang dapat diandalkan atau dapat terjalin hubungan dalam jangka panjang. Dibandingkan dengan Many Supplier yang mencari supplier yang memiliki cost lebih rendah, perusahaan lebih memilih suppliers yang sedikit, harga sedikit mahal namun dapat diandalkan serta dapat dipercaya kualitasnya. Sebagai contoh, kertas untuk diproduksi di business line digital printing disupply dari paper one. Menurut narasumber, PT. Dasa Prima sudah menjalin hubungan yang cukup baik dan sifatnya jangka panjang dengan Paper One. Berbagai keuntungan dan incentive juga diperoleh oleh Dasa Group dalam menjalankan bisnisnya. Sehingga, sudah sangat jelas bahwa perusahaan memiliki strategi few supplier dalam menerapkan system supply chainnya.tas Meskipun dalam penerapannya, PT. Dasa Group juga masih menyimpan beberapa daftar nama supplier untuk tetap menjaga konsistensi perusahaan dalam menghadapi permintaan konsumen. Cost yang dihadapi perusahaan barangn ketika harus mengganti supplier juga harus menjadi concern perusahaan. Namun hingga saat ini, PT.Dasa Group belum menghadapi hambatan yang cukup berarti dalam menerapkan strategi supply chain managementnya. Bahan baku yang disediakan oleh supplier adalah sbb:a. Kertasb. Tintac. Spiral Kawatd. Leme. Mesin (oleh sole distributor tanpa perantara)f. Dsb.4.5 Mengelola Supply ChainDalam mengelola Supply Chain, perusahaan harus mampu mengelola supply chain nya agar dapat sejalan dengan strategic goal perusahaan. PT Dasa Group sendiri mengelola supply chain dengan mengandalkan Trust yaitu sifat saling percaya antar satu sama lain khususnya di dalam penerapan strategi supply chain dan kualitas dari produk-produk yang didistribusikan untuk menghasilkan barang-barang yang akan diberikan ke konsumen. Selain itu, PT. Dasa Group juga mengandalkan Mutual Agreement on Goals kepada beberapa pihak-pihak seperti POLRI, Pemda Depok,dsb. Menurut Narasumber, PT. Dasa Group tidak hanya berfokus pada final consumer tetapi juga kepada business consumer mereka juga.4.6 Isu-isu Supply Chain Management yang terintegrasi pada PT.Dasa Groupa. IncentivesPengambilan keputusan pembelian barang dari supplier yang dilakukan oleh PT. Dasa Group seringkali dipegaruhi oleh insentif yang diberikan oleh supplier. Supplier mesin cetak seperti Canon biasanya memberikan insentif seperti, tiket jalan-jalan ke luar negri, sehingga dalam pengambilan keputusssan terkadang manager menjadi kurang rasional. Hal ini mungkin juga dampak dari strategi Few Supplier yang diterapkan oleh PT. Dasa Group untuk menjaga long-term relationship dengan supplier-supplier yang memang sudah terpercaya.Dalam hal pembelian kertas juga terkadang dipengaruhi oleh adanya insentif jumlah pembelian, sehingga terkadang dasaprima membeli kertas dengan jumlah yang melebihi kebutuhan per bulannya. Namun hal ini bukan menjadi masalah besar karena biaya untuk menyimpan kertas tidak besar dan memang akan digunakan dalam waktu yang akan datang.

b.Large LotsSeperti telah disebutkan pada bagian insentif pembelian kertas, PT. Dasa Group seringkali membeli kebutuhan seperti tinta dan kertas, Dasaprima seringkali membeli dalam jumlah besar karena dapat meningkatkan efisiensi biaya. Sehingga terkadang Dasa Group membeli lebih banyak dari yang dibutuhkan, namun menurut narasumber holding cost dari pembelian kertas dan tinta tersebut tidak terlalu besar karena memang akan digunakan dalam waktu dekat.4.7 Vendor SelectionDalam menentukan vendor mana saja yang sesuai bagi PT Dasa Group mereka mengevaluasi beberapa kriteria dan memiliki kerjasa secara long-term dengan beberapa perusahaan tertentu. Untuk mesin-mesin percetakan dan digital printing PT Dasa Group bekerjasama secara langsung dengan sole ditrubutor beberapa perusahaan seperti Canon, HP, dan Heidelberg. Kemudian untuk beberapa material bahan baku perusahaan juga bekerjasama dengan perusahaan kertas PapperOne untuk memprovide kertas bagi kebutuahan produksi.Pada dasarnya dalam pemilihan vendor PT Dasa Group lebih memfokuskan pada kualitas, karena memang strategy business dari perusahaan sendiri lebih kepada market kelas premium yang memberikan harga sedikit lebih mahal namun dengan kualitas yang lebih baik.

4.8 Logistic Management di PT. Dasa Prima Groupa. Pengelolaan InventoriLogistic Management yang diterapkan oleh PT. Dasa Group sudah berjalan dengan baik. Efisiensi operasi melalui integrasi semua material, perpindahan material , dan penyimpanannya sudah berjalan dengan baik. Dalam system inventory, PT. Dasa Group memiliki beberapa gudang yang letaknya berada di belakang perusahaan. Dalam mengatur segala kegiatan dalam pengelolaan inventory, PT Dasa Group juga sudah menyiapkan seorang kepala/manajer gudang untuk mengontrol segala kegiatan. PT. Dasa Group sebagai kantor pusat memiliki gudang umum yang disebut distribution center, dan setiap outlet yang ada juga memiliki gudang masing-masing.Barang yang dibeli akan masuk ke distribution center yang lalu akan didistribusikan ke gudang-gudang outlet yang ada. Setiap gudang PT. Dasa Group, baik itu distribution center maupun gudang outlet memiliki manajer gudang dan checker. Checker bertugas untuk memastikan bahwa barang yang diterima sesuai dengan permintaan, baik itu secara kualitas maupun kuantitas. Bila terjadi kesalahan, maka checker akan melaporkan hal tersebut kepada manajer gudang yang kemudian akan melaporkan hal tersebut ke manajer distribution center. Manajer gudang juga bertugas untuk memastikan bahwa jumlah barang yang ada di gudang cukup untuk kegiatan operasi sehari-hari outlet. Jika jumlah barang sudah habis dan outlet membutuhkan material lagi, manajer gudang outlet juga akan melaporkan terlebih dahulu pada manajer distribution center, lalu manajer distribution center akan mengirimkan material yang dibutuhkan. Apabila distribution center juga kehabisan barang, maka manajer akan melapor pada purchasing department untuk membeli barang tersebut. Yang diperbolehkan untuk meminta permintaan untuk membeli material tertentu pada purchasing department hanyalah manajer distribution center. Hal ini dilakukan agar informasi barang yang dibutuhkan hanya datang dari satu arah, sehingga diharapkan tidak terjadi double counting dalam pembelian suatu barang ketika manajer outlet dan manajer distribution center sama-sama meminta pembelian pada purchasing department yang bisa berakibat pada penumpukan material di gudang.b. Sistem DistribusiPT. Dasa Group dalam melakukan kegiatan distribusi proses bisnis mereka, mereka menggunakan truk, mobil box, dan motor. Untuk penggunaan truk di fokuskan pada pendistribusian bahan baku dari distribution center ke seluruh gudang outlet yng merka miliki. Untuk penggunaan mobil box, fungsinya hampir mirip dengan penggunaan truk. Selain itu mobil box juga digunakan untuk mengantar barang ke business customer mereka dengan jumlah pembelian yang besar namun terkadang truk juga bisa digunakan utuk pendistribusian barang ke final customer jika dalam jumlah sangat besar. Untuk penggunaan motor, biasanya digunakan untuk final customer dengan nominal kecil untuk memenuhi kebijakan outlet yang menyediakan jasa delivery order. PT. Dasa Group juga menggunakan jasa khusus ekspedisi barang JNE untuk order di luar Jabodetabek.

4.9 Penerapan Teknologi dalam supply chain di PT. Dasa GroupPenerapan Teknologi di PT.Dasa Group mengimplementasikan sebuah sistem yang memudahkan dan terintegrasi dengan berbagai pihak internal PT. Dasa Group. Mereka menggunakan sistem accurate untuk melihat data laporan keuangan dan juga digunakan untuk melihat data barang-barang yang diperlukan dan yang harus disupply. Improvement dari sistem accurate tersebut dihasilkan oleh IT Team Dasa Group yaitu sebuah software yang bernama sistem geser. Sistem Geser ini digunakan untuk mengetahui dan melihat bahan baku yang disimpan di dalam gudang. Selain itu, PT. Dasa Group juga menerapkan sistem Eye-Order dimana ini adalah fasilitas untuk setiap outlet PT. Dasa Group dapat mengetahui sampai mana proses pengerjaan barang yang dipesan oleh konsumen.

Bab VKesimpulan dan Saran5.1 KesimpulanBerdasarkan penelitian yang kami dapatkan, adapun kesimpulan yang kami dapatkan adalah:1. PT. Dasa Group adalah bisnis level menengah yang telah menerapkan supply chain strategi yang terstruktur, efisien, dan efektif.2. Segala risiko yang dihadapi selama proses distribusi dan produksi barang telah dipertimbangkan dengan baik oleh manajemen perusahaan sehingga segala risiko diminamilisir dengan solusi yang diberikan oleh manajemen. Namun, untuk risiko cuaca, manajemen belum bisa meminimalisir karena kondisi layout gedung kantor dan gudang tidak efektif untuk proses pengelolaan inventori, sehingga truk dan mobil box agak sulit untuk masuk ke dalam gudang.3. PT. Dasa Group sudah fokus terhadap core business perusahaan yaitu percetakan dan Digital Printing. Selain itu, menurut Narasumber, PT. Dasa Group juga ingin mengekspansi bisnisnya yang masih sejalan dengan core business yaitu menjadi distributor kertas untuk wilayah Depok dan Jakarta.4. PT. Dasa Group juga mengandalkan supplier-supplier yang sudah memiliki nama baik dan memiliki kualitas yang sudah terjamin di pasar. Kualitas bahan baku yang digunakan sudah baik sehingga tidak mengganggu proses produksi dan juga hasil produk yang diberikan ke konsumen cukup memuaskan.5. Pengelolaan inventori yang dibutuhkan tiap outlet semuanya diatur oleh pusat, yaitu PT. Dasa Group. Barang yang dipesan sesuai oleh mereka menggunakan sistem Purchase on Demand dimana bahan baku yang dipesan sudah mencerminkan demand dari setiap konsumen akhir mereka di setiap outlet dan safety margin. Kemudian, proses pengelolaan inventaris seperti itu akan mengakumulasi seluruh permintaan setiap outlet sehingga saat memesan mencapai economic of scale.6. Penerapan teknologi untuk distribusi di PT. Dasa Group sudah berjalan dengan baik sehingga PT. Dasa Group dapat menerapkan real tracking inventory kemudian dapat menerapkan sistem distribusi ke setiap outlet yang dapat diforecast. Perusahaan dapat mengetahui daily distribution ke setiap outlet berdasarkan setiap data yang direcord oleh penggunaan teknologi.

5.2 SaranBerdasarkan kesimpulan yang dipaparkan di atas, beberapa saran penting yang dapat penulis berikan adalah:1. Saat ini, PT. Dasa Group sedang fokus untuk merenovasi kantor pusat mereka, sebaiknya dipikirkan juga dipikirkan untuk merenovasi layout gudang mereka dan flow distribusinya2. Selain itu, dengan perencanaan untuk mengekspansi bisnis, sebaiknya PT. Dasa Group untuk tetap fokus menjalankan bisnisnya saat ini sesuai dengan core nya yaitu perusahaan yang fokus pada percetakan dan digital printing.3. PT. Dasa Group juga sebaiknya meningkatkan pemanfaatan teknologi untuk internal perusahaan untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi yang tinggi untuk meningkatkan kepuasan konsumen4. Sebaiknya PT Dasa Group yang berfokus pada Percetakan dan Digital Printing dengan market premium, sebaiknya PT Dasa Group mempertahankan kerjasama dengan supplier-supplier lama yang berkualitas. Namun, PT Dasa Group juga sudah harus mulai memperhatikan supplier-supplier baru yang ada di pasar, namun harus tetap hati-hati dalam memilihnya.

LAMPIRANKelompok kami dengan Pak Dolly Noberta sebagai Narasumber

Laporan Kertas Gudang Pusat

Gudang Kertas

Gudang Kertas

Mobil Box untuk Distribusi

Gudang Kertas

Daftar PustakaHeizer Jay, Barry Render. 2011. Operations Management. Pearson Global Editionhttp://eracopydigital.wordpress.com/company-profile/