Makalah Akhir Kimling Udara

download Makalah Akhir Kimling Udara

of 45

Transcript of Makalah Akhir Kimling Udara

Analisa dan Penentuan Partikulat, Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2 ) , dan Amoniak (NH3) Udara Ambient Di Susun Oleh : M. Sholeh Rahma Diana O,A Rissa Ayou Juliant Satriyo Ziyadah Fitriana Kimia V A PRAKTIKUM KIMIA LINGKUNGAN PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010/2011 KATA PENGANTAR PujidansyukurpenulissampaikankehadiratTuhanYangMahaEsa,karenaberkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan hasil percobaan ini.AdapunjuduldaripercobaaniniadalahAnalisadanPenentuanPartikulat,Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2 ) , dan Amoniak (NH3) Udara Ambient. Padakesempatanini,penulismengucapkanterimakasihkepadaIbuIr.EtynYunita, M.SiselakudosenpraktikumkimialingkungandanIbuNitaRositaS.Siselakuasistendosen praktikumkimialingkunganyangtelahbanyakmemberikanbimbingandanarahankepada penulisdalammenyelesaikanpercobaanini.Penulisjugamengucapkanterimakasihkepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelasaian makalah ini dan memberikan motivasi kepada penulis. Penulis menyadari bahwa hasil percobaan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulissangatmengharapkan kritikdansaranyangbersifatmembangundaripembaca.Akhir kata, semoga hasil percobaan ini bermanfaat bagi semua pihak. Jakarta, Desember 2010

Penulis DAFTAR ISI Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi .Abstrak ...Abstract ..Bab IPendahuluan ...I.1 Latar Belakang .. I.2 Tujuan Penelitian ..I.3 Manfaat Penelitian ....Bab II Tinjauan Pustaka ....II.1 Pengertian pH ... II.2 Logam .. II.3 Spektrofotometer UV-Vis ... II.4 Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) . II.5 Anemometer . II.6 Sound Level Meter II.7Metode-metode Bab III Metodelogi Penelitian . III.1 Instrumentasi ... III.2 Sampling Air dan Uji Fisik . III.3 Penentuan Kadar Logam Besi dan Mangan Sampel Air III.4 Uji Fosfat dengan Metode Asam Askorbat . III.5 Uji Amonia Sampel Air dengan Metode Phenat Bab IVHasil dan Pembahasan ... IV.1 Hasil Percobaan .. IV.2 Pembahasan Bab VKesimpulan dan Saran V.1 Kesimpulan. V.2 Saran Daftar Pustaka Lampiran . 1. 2. 3. 4. 5. 6. 6. 8. 8. 9. 9. 11. 12. 13. 14. 14. 15. 17. 17. 19. 21. 22. 24. 27. 28. 29. 30. 39. 39. 39. 40. 41 ABSTRAK Telahdilakukanpenentuankadarbesi(Fe),mangan(Mn),fosfat(PO4-P)danamonia (NH3-N) dalam sample air minum isi ulang. Contoh air minum diperoleh dari tiga tempat depot isi ulang yang berbeda di sekitar Ciputat.Penentuan kadar besi (Fe) = 248.3 nm, mangan (Mn) = 279.5 nm, fosfat (PO4-P) = 880 nm, dan amonia (NH3-N) =640 nmdilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis.Untukujifosfat(PO4-P)denganmenggunakanmetodeasamaskorbat,sedangkanuji amonia (NH3-N) dengan menggunakan metode phenat.Hasilyangdiperolehmenunjukkanbahwakandunganbesi(Fe)dalamairmineral sebesar1,246ppm,-0,217ppm,-0,244ppm.Kandunganmangan(Mn)adalah0,085ppm, 0,169ppm,-0.130ppm.Kandunganfosfat(PO4-P)adalah-0.0100ppm,-0.0340ppm,-0,0100ppm. Kandungan amonia adalah tidak terdeteksi , jika dibandingkan dengan persyaratan airminumyangtelahditetapkanolehMenteriKesehatanNo.907/Menkes/SK/VII/2002 tanggal29 Juli 2002 Untuk Air Minum diperoleh bahwa air dari ketiga depot isi ulang di daerah Ciputat tersebut masih layak untuk dikonsumsi. ABSTRACT Determinationofiron(Fe),mangan(Mn),phospate(PO4-P),andamonia(NH3-N)in mineral water refile has been carried out. The sample of mineral water refil has taken from three different place in Ciputat.The determination iron (Fe) =248,3 nm, mangan (Mn) =279,5 nm, phosphate (PO4-P) =880 nm, dan amonia (NH3-N) =640 nm were conducted by using UV-Vis Spectrophotometry. Phosphate (PO4-P) were conducted by using ascorbic acid methode even though determination of amonia (NH3-N) were conducted by using phenate methode.Theresultobtainedshowthattheiron(Fe)contentinsampleis0.029ppm,0.188ppm, 0.162ppm.Mangan(Mn)contentinsampleis-0.026ppm,-0,041ppm,-0.064ppm.Phosphate (PO4-P)contentinsampleis0.1405ppm,-0.1163ppm,0,03714ppm.Whileamonia(NH3-N) content in sample is not detected . Compared with the regulation Of Indonesia Ministry of Health No.907/Menkes/SK/200229thJuly2002forDrinkingWater,itcanbeconclucedthatmineral water refile in three different place at Ciputat is suitable to drink. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Udaraadalahsalahsatukomponenyangterpentingbagikehidupanmanusia.Udara yangdibutuhkanadalahudarayangbersihminimpartikulatmateri-materiyngberbahaya namun kaya akan oksigen. Udara yang seperti ini susah dideskripsikan dengan data-data. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan udara bersih, pemerintah dari setiap Negara khususnya pemerintahIndonesiamembuatperaturanpemerintahPPRINo.41Tahun1999Tentang PengendalianPencemaranUdara.Bakumutuudarayangtelahditetapkanpemerintahbisa dilihat pada bagian lampiran. Perwujudankualitaslingkunganyangsehatmerupakanbagianpokokdibidang kesehatan.Udarasebagaikomponenlingkunganyangpentingdalamkehidupanperlu dipeliharadanditingkatkankualitasnyasehinggadapatmemberikandayadukunganbagi mahlukhidupuntukhidupsecaraoptimal.Pencemaranudaradewasainisemakin menampakkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Berbagai kegiatantersebutmerupakankontribusiterbesardaripencemarudarayangdibuangkeudara bebas. Sumber pencemaran udara juga dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan alam, seperti kebakaranhutan,gunungmeletus,gasalamberacun,dll.Dampakdaripencemaranudara tersebutadalahmenyebabkanpenurunankualitasudara,yangberdampaknegatifterhadap kesehatan manusia. DefinisipencemaranudaramenurutperaturanPemerintahNo.29Tahun1986adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy, dan atau komponen lain ke udara dan atauberubahnyatatananudaraolehkegiatanmanusiaatauolehprosesalam,sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Dengan adanya peraturan pemerintah tersebutmakapadapelaksanaannyasudahdibuatketentuan-ketentuanyangberhubungan dengan hal tersebut seperti misalnya, ketentuan umum untuk baku mutu udara ambient adalah batasyangdiperbolehkanbagizatataubahanpencemarterdapatdiudaranamuntidak menimbulkangangguanterhadapmakhlukhidup,tumbuh-tumbuhan,danatauhartabenda. Sedangkan baku mutu udara emisi adalah batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemaruntukdikeluarkandarisumberpencemarkeudara,sehinggatidakmengakibatkan dilampauinyabakumutuudaraambien.Selainitupemerintahmengeluarkanketentuan parameterapasajayangharusdiujidanberapanilainyauntuk menentukan keduabaku mutu udara tersebut. Bilapemeriksaandilakukanuntuksampeludaradisuatuwilayahmisalnyaditerminal bus dan ternyata hasilnya melebihi standar nilai yang dikeluarkan pemerintah untuk baku mutu udara ambien, berartisudah terjadi pencemaran udara diterminal tersebut. Pencemaran udara terjadiditerminalkarenadisanabanyakpenyebabpencemaranyaituperubahanbahanbakar bensinyangberasaldariberbagaijeniskendaraanbermotor.Adaberbagaigasyang dikeluarkan oleh knalpot kendaraan bermotor antara lain : gas CO2, NO2 dan NO yang dikenal denganNOx,SO2,CO(kalaupembakarantidaksempurna.Kendaraanbermotormerupakan alattransportasi,sehinggaselaluberpindahdarisatutempatketempatlainnyadanselama diperjalanan mengeluarkan hasil pembakarannya. Oleh karena itu kendaraan bermotor disebut sebagai sumber yang bergerak dari bahan pencemar. Pencemaranudaraadalah kehadiransatuataulebihsubstansi fisik, kimia,ataubiologi diatmosferdalamjumlahyangdapatmembahayakankesehatanmanusia,hewan,dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaranudaradapatditimbulkanolehsumber-sumberalamimaupunkegiatanmanusia. Beberapadefinisigangguanfisiksepertipolusisuara,panas,radiasiataupolusicahaya dianggapsebagaipolusiudara.Sifatalamiudaramengakibatkandampakpencemaranudara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkanlangsungdarisumberpencemaranudara.Karbonmonoksidaadalahsebuah contohdaripencemarudaraprimerkarenaiamerupakanhasildaripembakaran.Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.Pembentukanozondalamsmogfotokimiaadalahsebuahcontohdaripencemaran udara sekunder. Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini pertumbuhankeprihatinanakanefekdariemisipolusiudaradalamkonteksglobaldan hubungannyadenganpemanasanglobal,perubahaniklimdandeplesiozondistratosfer semakin meningkat. Udaramerupakanmedialingkunganyangmerupakankebutuhandasarmanusiaperlu mendapatkanperhatianyangserius,halinipulamenjadikebijakanPembangunanKesehatan Indonesia2010dimanaprogrampengendalianpencemaranudaramerupakansalahsatudari sepuluhprogramunggulan.Pertumbuhanpembangunansepertiindustri,transportasi,dll disampingmemberikandampakpositifnamundisisilainakanmemberikandampaknegatif dimanasalahsatunyaberupapencemaranudaradankebisinganbaikyangterjadididalam ruangan(indoor)maupundiluarruangan(outdoor)yangdapatmembahayakankesehatan manusia dan terjadinya penularan penyakit. Diperkirakan pencemaran udara dan kebisingan akibat kegiatan industri dan kendaraan bermotorakanmeningkat2kalipadatahun2000darikondisitahun1990dan10kalipada tahun 2020. Disamping kualitas udara ambien, kualitas udara dalam ruangan (indoor air quality) juga merupakanmasalahyangperlumendapatperhatiankarenaakanberpengaruhterhadap kesehatanmanusia.Timbulnyakualitasudaradalamruanganumumnyadisebabkanoleh beberapahal,yaitukurangnyaventilasiudara(52%)adanyasumberkontaminasididalam ruangan(16%)kontaminasidariluarruangan(10%),mikroba(5%),bahanmaterialbangunan (4%) , lain-lain (13%). Sumberpencemaranudaradapatpulaberasaldariaktifitasrumahtanggadaridapur yang berupa asap, Menurut beberapa penelitian pencemaran udara yang bersumber dari dapur telah memberikan kontribusi yang besar terhadap penyakit ISPA. Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi yangkeringmengandungi78%nitrogen,21%oksigen,dan1%uapair,karbondioksida,dan gas-gaslain.Kandunganelemensenyawagasdanpartikeldalamudaraakanberubah-ubah denganketinggiandaripermukaantanah.Demikianjugamassanya,akanberkurangseiring denganketinggian.Semakindekatdenganlapisantroposfer,makaudarasemakintipis, sehingga melewati batas gravitasi bumi, maka udara akan hampa sama sekali. Apabila makhluk hidup bernapas, kandungan oksigen berkurang, sementara kandungan karbondioksidabertambah.Ketikatumbuhanmenjalanisistemfotosintesa,oksigenkembali dibebaskan.Diantaragas-gasyangmembentukudaraadalahsepertiberikut :Helium, Nitrogen,Oksigen,Karbondioksida.Pengukurankualitasudaraambienbertujuanuntuk mengetahuikonsentrasizatpencemaryangadadiudara.Datahasilpengukurantersebut sangatdiperlukanuntukberbagaikepentingan,diantaranyauntukmengetahuitingkat pencemaranudaradisuatudaerahatauuntukmenilaikeberhasilanprogrampengendalian pencemaran udara yang sedang dijalankan. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang valid (yang representative), maka dari mulai pengambilancontohudara(sampling)sampaidengananalisisdilaboratoriumharus menggunakanperalatan,prosedurdanoperator(teknisi,laboran,analisdanchemist)yang dapatdipertanggungjawabkan.Dalampelaksanaanpengukurankualitasudaraambientdapat dilakukansecarakontinyumenggunakanperalatanautomaticyangdapatmengukurzat pencemar secara langsung dan dengan cepat, sehingga fluktuasi konsentrasi zat pencemar di udara ambient dapat dipantau. Mengingatbahayanyapencemaranudaraterhadapkesehatansebagaimanakasus-kasustersebutdiatas,makadipandangperlubagipetugaskesehatandidaerahuntuk mengetahuiberbagaiparameterpencemarseperti:sifatbahanpencemar,sumberdan distribusi,dandampakyangmungkinterjadijugacarapengendalian,makadiperlukansuatu pedoman atau acuan dalam rangka meminimalkan terjadi dampak terhadap kesehatan . Jenisparameterpencemarudaradalampercobaaninididasarkanpadabakumutu udaraambienmenurutPeraturanPemerintahNomor41tahun1999,yangmeliputi:Sulfur dioksida (SO2), Nitrogen dioksida (NO2), amoniak (NH3) dalam udara ambient. I.2 Tujuan Percobaan Dalam percobaan kali ini mempunyai tujuansebagai berikut : 1)Dapat melakukan pengambilan sampel (sampling) udara ambient (SO2, NO2, NH3, total partikulat/debu). 2)Dapatmelakukanpengambilandata-datapendukungsamplingudarasepertisuhu, tekananudara,lajualirudara,waktu/lamasampling,kebisingan,arah,dankecepatan angin). 3)Dapat menentukan volume sampel udara yang diserap. 4)Dapatmenganalisadanmenentukan kadarNO2 udaraambientdengan metodeGriess Saltzman.5)DapatmenganalisadanmenentukankadarSO2udaraambientdengankisaran konsentrasi 0,01 ppm sampai 0,4 ppm udara atau 25 g/m3 sampai 1000 g/m3. 6)Dapat menentukan gas amoniak (NH3) di udara ambient dengan menggunakan metode indofenol secara spektrofotometri pada panjang gelombang 640 nm. I.3 Manfaat Percobaan Hasilpercobaanyangdilakukaniniakanmemberikaninformasikepadamasyarakat tentang kandungan partikulat, sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2) danamoniak (NH3) dalam udara ambient di sekitar Halte UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. BABII TINJAUAN PUSTAKA II.1 Pengertian Udara Ambient Kualitasudaraambientmerupakantahapawaluntukmemahamidampaknegative cemaran udara terhadap lingkungan. Kualitas udara ambient ditentukan oleh: a) Kuantitas emisi cemaran dari sumber cemaran. b) Proses transportasi, konversi dan penghilangan cemaran di atmosfer.Kualitasudaraambientakanmenentukandampaknegativecemaranudaraterhadap kesehatanmasyarakatdankesejahteraanmasyarakat(tumbuhan,hewan,material,dan lainnya). Informasimengenaiefekpencemaranudaraterhadapkesehatanberasaldaridata pemaparanpadabinatang,kajianepidemiologi,danpadakasusyangterbataskajian pemaparan pada manusia. Penelitian secara terus menerus dilakukan dengan tujuan: (1)Menetapkan secara lebih baik konsentrasi dimana efek negatif dapat dideteksi, (2)Menentukan korelasi antara respon manusia dan hewan terhadap cemaran (3)Mendapatkan informasi epidemiologi lebih banyak, dan (4)Menjembatani gap informasi dan mengurangi ketidakpastan baku mutu yang sekarang diberlakukan. Baku mutu kualitas udara lingkungan/ambien ditetapkan untuk cemaran yaitu: O3 (ozon), CO(karbonmonoksida),NOx(nitrogenoksida),SO2(sulfuroksida),hidrokarbonnon-metana, danpartikulat.BakuMutuKualitasUdaraNasionalAmerika(Tabel13)yangtelahdikajioleh NationalAcademicsofScienceandEnvironmentalProtectionAgency(NEPA)menetapkan baku mutu primer dan baku mutu sekunder. Baku mutuprimerditetapkanuntuk melindungipadabatas keamananyang mencukupi (adequatemarginsafety)kesehatanmasyarakatdimanasecaraumumditetapkanuntuk melindungisebagianmasyarakat(15-20%)yangrentanterhadappencemaranudara.Baku mutusekunderditetapkanuntukmelindungikesejahteraanmasyarakat(material,tumbuhan, hewan)darisetiapefeknegatifpencemaranudarayangtelahdiketahuiatauyangdapat diantisipasi.BakuMutuKualitasUdaraAmbienIndonesiayangditetapkandengan mempertimbangkandanmengacubakumutunegaralaindiantaraBakuMutuKualitasUdara Ambien USA disajikan pada Tabel berikut. Berdasarkan baku mutu kualitas udara ambient ditentukan baku mutu emisi berdasarkan antisipasibahwadenganemisicemarandibawahbakumutudanadanyaprosestransportasi, konversi, dan penghilangan cemaran maka kualitas udara ambient tidak akan melampaui baku mutunya.SalahsatucontohbakumutuemisiadalahuntukPembangkitDayaUapdengan Bahan Bakar Batubara disajikan pada Tabel 6.19. Berdasarkan proses pembentukannnya, zat pencemar di udara ambien dapat dibedakan di zat pencemar primer dan zat pencemar sekunder . Zat pencemar primer dapat didefinisikan sebagaizatpencemaryangterbentukdisumberemisinya(SO2,NOx),sedangkanzat pencemarsekundermerupakanzatpencemaryangterbentukdiatmosfer,yangmerupakan produkdarireaksikimiabeberapazatpencemar(sepertisenyawaoksidandanozon). Sedangkan berdasarkan fasanya , zat pencemar di udara dibedakan atas zat pencemar berupa aerosol , atau partikulat (debu) dan zat pencemar berupa gas ( SO2, NOx,, Ozon dll) Pengambilansampleudaraambientyangkitalakukanadalahpengambilansample udaraambientroadsideartinyapengambilansamoleudaraambientyangberasaldaripinggir jalan.MenurutSNI-19-7119.9-2005ada beberapa ha yang harus diperhatikan yakini pemilihan tempatyangbebasdaripengganggukimiamaupunfisika. Untuksamplingkualitasudaraambien,teknikpengambilansampelkualitasudara ambien saat ini terbagi dalam dua kelompok besar yaitu pemantauan kualitas udara secara aktif (konvensional)dansecarapasif.Darisisiparameteryangakandiukur,pemantauankualitas udara terdiri dari pemantauan gas dan partikulat

Gambar 1. Klasifikasi Sampling Kualitas Udara

Pemantauan parameter partikulat secara konvensional (aktif sampling) metodapassive sampling dapat dijelaskan sebagai berikut : II.2 Sulfur dioksida (SO2) A. Sifat Fisika dan Kimia Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3), dan keduanya disebut sulfur oksida (SOx). Sulfur dioksida mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak mudahterbakardiudara,sedangkansulfurtrioksidamerupakankomponenyangtidakreaktif. Pembakaranbahan-bahanyangmengandungSulfurakanmenghasilkankeduabentuksulfur oksida,tetapijumlahrelativemasing-masingtidakdipengaruhiolehjumlahoksigenyang tersedia.DiudaraSO2selaluterbentukdalamjumlahbesar.JumlahSO3yangterbentuk bervariasi dari 1 sampai 10% dari total SOx. Mekanisme pembentukan SOx dapat dituliskan dalam dua tahap reaksi sebagai berikut : S + O2 < --------- > SO2 2 SO2 + O2 < --------- > 2 SO3 SO3diudaradalambentukgashanyamungkinadajikakonsentrasiuapairsangat rendah. Jika konsentrasi uap air sangat rendah. Jika uap air terdapat dalam jumlah cukup, SO3 danuapairakansegerabergabungmembentukdropletasamsulfat(H2SO4)denganreaksi sebagai berikut : SO2 + H2O2 ------------ > H2SO4 Komponen yang normal terdapat di udara bukan SO3 melainkan H2SO4 Tetapi jumlah H2SO4 di atmosfir lebih banyak dari pada yang dihasilkan dari emisi SO3 hal ini menunjukkan bahwaproduksiH2SO4jugaberasaldarimekanismelainnya.Setelahberadadiatmosfir sebagai SO2 akan diubah menjadi SO3 (Kemudian menjadi H2SO4) oleh proses-proses fotolitik dankatalitikJumlahSO2yangteroksidasimenjadiSO3dipengaruhiolehbeberapafaktor termasukjumlahairyangtersedia,intensitas,waktudandistribusispektrumsinarmatahari, Jumlahbahankatalik,bahansorptifdanalkalinyangtersedia.Padamalamhariataukondisi lembabatauselamahujanSO2diudaradiaborpsiolehdropletairalkalindanbereaksipada kecepatan tertentu untuk membentuk sulfat di dalam droplet. B. Sumber dan Distribusi Sepertiga dari jumlah sulfur yang terdapat di atmosfir merupakan hasil kegiatan manusia dankebanyakandalambentukSO2.Duapertigahasilkegiatanmanusiadankebanyakan dalambentukSO2.Duapertigabagianlagiberasaldarisumber-sumberalamsepertivulkano danterdapatdalambentukH2Sdanoksida.Masalahyangditimbulkanolehbahanpencemar yang dibuat oleh manusia adalah ditimbulkan oleh bahan pencemar yang dibuat oleh manusia adalah dalam hal distribusinya yang tidak merata sehingga terkonsentrasi pada daerah tertentu. Sedangkan pencemaran yang berasal dari sumber alam biasanya lebih tersebar merata. Tetapi pembakaranbahanbakarpadasumbernyamerupakansumberpencemaranSox,misalnya pembakaran arang, minyak bakar gas, kayu dan sebagainya Sumber SOx yang kedua adalah dari proses-proses industri seperti pemurnian petroleum, industri asam sulfat, industri peleburan baja dan sebagainya. PabrikpeleburanbajamerupakanindustriterbesaryangmenghasilkanSox.Halini disebabkanadanyaelemenpentingalamidalambentukgaramsulfidamisalnyatembaga( CUFeS2danCU2S),zink(ZnS),Merkuri(HgS)danTimbal(PbS).Kebanyakansenyawa logamsulfidadipekatkandandipanggangdiudarauntukmengubahsulfidamenjadioksida yang mudah tereduksi. Selain itu sulfur merupakan kontaminan yang tidak dikehandaki didalam logamdanbiasanyalebihmudahuntukmenghasilkansulfurdarilogamkasardaripada menghasilkannyadariproduklogamakhirnya.OlehkarenaituSO2secararutindiproduksi sebagai produk samping dalam industri logam dan sebagian akan terdapat di udara. C. Dampak Terhadap Kesehatan Pencemaran SOx menimbulkan dampak terhadap manusia dan hewan, kerusakan pada tanaman terjadi pada kadasr sebesar 0,5 ppm. Pengaruh utama polutan Sox terhadap manusia adalahiritasisistimpernafasan.Beberapapenelitianmenunjukkanbahwairitasitenggorokan terjadi pada kadar SO2 sebesar 5 ppm atau lebih bahkan pada beberapa individu yang sensitif iritasiterjadipadakadar1-2ppm.SO2dianggappencemaryangberbahayabagikesehatan terutamaterhadaporangtuadanpenderitayangmengalamipenyakitkhronispadasistem pernafasankadiovaskular.Individudengangejalapenyakittersebutsangatsensitifterhadap kontakdenganSO2,meskipundengankadaryangrelativerendah.KadarSO2yang berpengaruh terhadap gangguan kesehatan adalah sebagai berikut : II.3 Nitrogen dioksida A. Sifat Fisika dan Kimia OksidaNitrogen(NOx)adalahkelompokgasnitrogenyangterdapatdiatmosfiryang terdiri dari nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2). Walaupun ada bentuk oksida nitrogenlainnya,tetapikeduagastersebutyangpalingbanyakdiketahuisebagaibahan pencemarudara.Nitrogenmonoksidamerupakangasyangtidakberwarnadantidakberbau sebaliknya nitrogen dioksida berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam. NitrogenmonoksidaterdapatdiudaradalamjumlahlebihbesardaripadaNO2. PembentukanNOdanNO2merupakanreaksiantaranitrogendanoksigendiudarasehingga membentukNO,yangbereaksilebihlanjutdenganlebihbanyakoksigenmembentukNO2. Udaraterdiridari80%Volumenitrogendan20%Volumeoksigen.Padasuhukamar,hanya sedikit kecendrungan nitrogen dan oksigen untuk bereaksi satu sama lainnya. Pada suhu yang lebihtinggi(diatas1210C)keduanyadapatbereaksimembentukNOdalamjumlahbanyak sehingga mengakibatkan pencemaran udara. Dalam proses pembakaran, suhu yang digunakan biasanyamencapai12101.765C,olehkarenaitureaksiinimerupakansumberNOyang penting. Jadi reaksi pembentukan NO merupakan hasil samping dari proses pembakaran. B. Sumber dan Distribusi Dariseluruhjumlahoksigennitrogen(NOx)yangdibebaskankeudara,jumlahyang terbanyakadalahdalambentukNOyangdiproduksiolehaktivitasbakteri.Akantetapi pencemaran NO dari sumber alami ini tidak merupakan masalah karena tersebar secara merata sehinggajumlahnyamenjadikecil.YangmenjadimasalahadalahpencemaranNOyang diproduksiolehkegiatanmanusiakarenajumlahnyaakanmeningkatpadatempat-tempat tertentu. KadarNOxdiudaraperkotaanbiasanya10100kalilebihtinggidaripadadiudara pedesaan.KadarNOxdiudaradaerahperkotaandapatmencapai0,5ppm(500ppb).Seperti halnya CO, emisi NOx dipengaruhi oleh kepadatan penduduk karena sumber utama NOx yang diproduksimanusiaadalahdaripembakarandankebanyakanpembakarandisebabkanoleh kendaraanbermotor,produksienergidanpembuangansampah.SebagianbesaremisiNOx buatan manusia berasal dari pembakaran arang, minyak, gas, dan bensin. KadarNOxdiudaradalamsuatukotabervariasisepanjangharitergantungdari intensitassinarmatahariadanaktivitaskendaraanbermotor.PerubahankadarNOx berlangsung sebagai berikut : a)Sebelummatahariterbit,kadarNOdanNO2tetapstabildengankadarsedikitlebih tinggi dari kadar minimum seharihari. b)Setelahaktifitasmanusiameningkat(jam6-8pagi)kadarNOmeningkatterutama karenameningkatnyaaktivitaslalulintasyaitukendaraanbermotor.KadarNOtetinggi pada saat ini dapat mencapai 1-2 ppm. c)DenganterbitnyasinarmatahariyangmemancarkansinarultravioletkadarNO2( sekunder ) kadar NO2 pada saat ini dapat mencapai 0,5 ppm. d)Kadar ozon meningkat dengan menurunnya kadar NO sampai 0,1 ppm. e)Jikaintensitassinarmataharimenurunpadasorehari(jam5-8malam)kadarNO meningkat kembali. f)EnergimataharitidakmengubahNOmenjadiNO2(melaluireaksihidrokarbon)tetapi O3yangterkumpulsepanjanghariakanbereaksidenganNO.Akibatnyaterjadi kenaikan kadar NO2 dan penurunan kadar O3. g)Produk akhir dari pencemaran NOx di udara dapat berupa asam nitrat, yang kemudian diendapkan sebagai garamgaram nitrat didalam air hujan atau debu.MerkanismeutamapembentukanasamnitratdariNO2diudaramasihterusdipelajari Salahsatureaksidibawahinididugajugaterjadidiudaratetapidiudaratetapiperanannya mungkinsangatkecildalammenentukanjumlahasamnitratdiudara.Kemungkinanlain pembentukanHNO3didalamudaratercemaradalahadanyareaksidenganozonpadakadar NO2maksimumO3memegangperananpentingdankemungkinanterjaditahapanreaksi sebagai berikut : O3 + NO2 NO3 + O2 NO3 + NO2 N2O5 N2O5 + 2HNO3 2HNO3 Reaksi tersebut diatas masih terus dibuktikan kebenarannya, tetapi yang penting adalah bahwaproses-proses diudaramengakibatkanperubahanNOxmenjadiHNO3yangkemudian bereaksi membentuk partikel-partikel. II.4 Amoniak (NH3) Amoniakterdapatdalamatmosferbahkandalamkondisitidaktercemar.Berbagai sumber,antaralain:mikroorganisme,perombakkanlimbahbinatang,pengolahanlimbah, industryamoniak,dandarisystempendingindenganbahanamoniak.Konsentrasiyangtinggi dari amoniak dalam atmosfer secara umum menunjukkan adanya pelepasan secara eksidental dari gas tersebut. Amoniakdihilangkandariatmosferdenganaffinitasnyaterhadapairdanaksinya sebagaibasa. Inimerupakansebuah kuncidalampembentukandannetralisasidarinitratdan aerosol sulfat dalam atmosfer yang tercemar. Amoniak bereaksi dengan aerosol asam ini untuk membentuk garam ammonium. NH3 + HNO3 NH4NO3 NH3 + H2SO4 NH4HSO4 Diantaraaerosol-aerosolatmosfer,garam-garamammoniumtermasukyanglebih korosif. Berikut adalah sifat-sifat dari Amoniak : Nama Lain Amoniak NH3Ammonia Gas, Anhydrous Ammonia, Liquid Ammonia, Nitro-Sil WujudGastidakberwarna,berbaukhasamoniak,iritan,mudahlarut dalam air. Titik Leleh-77, 7 0C Titik Didih-33,4 0C Berat Jenis0,682 (-33,4 0C) Berat Jenis Uap0,6 (udara=1) Tekanan Uap400 mmHg (-45,4 0C) Suhu Kritis133 0C Kelarutan dalam air31 g/100 g (25 0C) II.5 Spektrofotometer UV-Vis Spektrofotometerdigunakanuntukmengukurjumlahcahayayangdiabsorbsiatau ditransmisikanolehmolekul-molekuldidalamlarutan.Ketikapanjanggelombangcahaya ditrasnmisikanmelaluilarutan,sebagianenergycahayatersebutakandiserap(diabsorbsi). Besarnyakemampuanmolekul-molekulzatterlarutuntukmengabsorbsicahayapadapanjang gelombang tertentu dikenal dengan istilah absorbansi (A), yang setara dengan nilai konsentrasi larutankonsentrasilarutantersebutdanpanjangberkascahayayangdilalui(biasanya1cm dalam spektrofotometer) ke suatu point dimana presentase jumlah cahaya yang ditrasnmisikan atau diabsorbsi diukur dengan phototube. Sebuahspektrofotometermemilikilimabagianpenting,diantaranyasumbercahaya, monokromator,selpenyerap/wadahpadasample,photodetektor,dananalyzer.UntukUV umumnyadigunakanlampudeuterium(D2O),Untukvisibledigunakanlamputungstenxenon (Auc).SuatuspectrometerUV-Visbiasanyabekerjapadadaerahpanjanggelombangsekitar 200nm(padaultar-violetdekat)sampaisekitar800nm(sinartampak).Ketikasinarmelewati suatusenyawa,energydarisinartersebutdigunakanuntukmendorongperpindahanelectron dari orbital ikatan atau orbital non-ikatan ke salah satu orbital anti- ikatan yang kosong. II.6Metode-metode II.6.1 Metode Griess Saltzman dalam Penentuan Partikulat & NO2 Udara ambient PenetapankadarNO2melingkupi:carapengambilansampelujigasNO2dengan menggunakanlarutanpenyerap,caraperhitunganvolumesampelujiyangdiserap,dancara penentuangasNO2diudaraambientmenggunakanmetodeGriessSaltzman.Gasnitrogen dioksida diserap dalam larutan Griess Saltzman sehingga membentuk suatu senyawaazo dye berwarnamerahmudayangstabilsetelah15menit.Konsentrasiditentukansecara spektrofotometri pada panjang gelombang 550 nm. II.6.2 Metode Pararosanilin dalam Penetapan SO2 Udara Ambient Gassulfurdioksida(SO2)diserapdalamlarutanpenyeraptetrakloromerkurat membentuksenyawakompleksdiklorosulfonatomerkuratdenganmenambahkanlarutan pararosanilindanformaldehidakedalamsenyawadiklorosulfonatomerkuratmakaterbentuk senyawapararosanilinmetalsulfonatyangberwarnaungu.Konsentrasilarutandiukurpada panjang gelombang 550 nm. II.6.3 Metode Indofenol dalam Penetapan Kadar NH3 Udara Ambient Amoniak dari udara ambien yang telah diserap oleh larutan penyerap asam sulfat akan membentukammoniumsulfatkemudiandireaksikandenganphenoldannatriumhipoklorit dalamsuasanabasamembentuksenyawakomplekindofenolyangberwarnabiru.Intensitas warnabiruyangterbentukdiukurdenganmenggunakanspektrofotometerpadapanjang gelombang 640 nm. BAB III METODOLOGI PERCOBAAN A.Sampling Udara Ambient III.1 Lokasi dan Waktu Percobaan Lokasi: Halte UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tanggal: Jumat, 10 Desember 2010 Waktu : 09.00 WIB III.2 Alat dan Bahan : III.2.1 ALat: 1.Midget impinger (tabung penyerap) 2.Low volume air sampler (LVAS) 3.Pompapenghisapudara(Vaccum Pump)4.Flowmeter 5.Thermometer 6.Hygrometer 7.Sound level meter 8.Anemometer 9.Stopwatch 10. Hand tally counter 11. Desikator12. Pinset. III.2.2 Bahan : 1.Absorber SO2,2.Absorber NH3,3.Absorber NO2, 4.Aquades,5.Filter hidrofobik pori 0.5 m diameter 110cm,6.Botol /wadah sample + penutupnya, 7.Plastik polietilen. III.3 Prosedur Kerja a.Persiapan 1.Pembuatan Larutan Penyerap (Absorber) SO2 Larutan penyerap tetrakloromerkurat (TCM) 0,04 M Larutkan10,86grammerkuri(II)klorida(HgCl2)dengan800mlairsulingkedalam gelas piala 1000 ml. Tambahkanberturut-turut5,96gramkaliumklorida(KCl)dan0,066gramEDTA (HOCOCH2)2N(CH2)2N(CH2COONa)2.2H2O lalu aduk sampai homogeny. Pindahkan ke dalam labu ukur, encerkan dengan air suling sampai batas tera. Catatan:Pembuatanlarutanpenyerapinistabilsampai6bulanjikatidakterbentuk endapan. 2.Pembuatan Larutan Penyerap (Absorber) NO2 Pembuatan larutan induk N-1-naftil-etilen-diamin-dihidroklorida (NEDA) 0,1% Larutkan 0,1 g NEDA dalam labu ukur 100 ml, dengan air suling sampai batas tera. Catatan : larutan disimpan dalam lemari pendingin dan stabil selama 1 bulan. Larutan penyerap Griess Saltzman Larutkan2,5gramasamsulfanilatanhidrat(H2NC6H4SO3H)atau2,76gramasam sulfanilat monohidrat dalam labu ukur 500 ml dengan 300 ml air suling dan 70 ml asam asetatglacialkemudiandikocok.Untukmempercepatpelarutandapatdilakukan pemanasan,setelahdinginkedalamlarutanditambahkan10mllarutanN-1-naftil-etilen-diamin-dihidrokloridadan5mlaseton,tepatkandenganairsulinghinggabatas tera. Catatan: pembuatan larutan penyerap ini tidak boleh terlalu lama kontak dengan udara. Masukkanlarutanpenyeraptersebutkedalambotolberwarnagelapdansimpandi lemari pendingin. Larutan stabil dalam beberapa bulan (2 bulan). 3.Pembuatan Larutan Penyerap (Absorber) NH3 Masukkan3mlH2SO497%kedalamlabuukur1000mlyangtelahberisiairsuling kurang lebih 200 ml. lalu tepatkan sampai batas tera 4.Filteryangdiperlukandisimpandidalamdesikatorselama24jamagarmendapatkan kondisi stabil. 5.Filterkosongpada1.aditimbangsampaidiperolehberatkonstan,minimaltigakali penimbangan sehingga diketahui berat filter sebelum pengambilan sampel, catat berat filterblanko(B1)danfiltersampel(W1).Masing-masingfiltertersebutditaruhdalam plastic PE setelah diberi kode sebelum dibawa ke lapangan. 6.Pompapenghisapudaradikalibrasidengankecepatanlajualiranudara1L/menit denganmenggunakanflowmeter.(flowmeterharusdikalibrasiolehlaboratorium pengkalibrasi). 7.Masing-masingabsorberditempatkanpadabotolsamplesebanyak10mldandiberi kode. b.Pengambilan Sampel 1.Bawa seluruh peralatan dan bahan ke lokasi sampling yang sudah ditentukan. 2.HubungkanmidgetimpingedanLVASkepompapenghisapudaradengan menggunakan selang silicon dan Teflon. Pasang flowmeter pada selang. Pastikan tidak ada kebocoranpadasetiapsambunganselangbaikyangberhubungandenganLVAS dan midget impinge maupun ke pompa penghisap udara. 3.LVASdiletakkanpadatitikpengukurandenganmenggunakantripodkira-kirasetinggi zona pernafasan manusia. 4.Bilatabungmidgetimpingedenganaquadeslalumasukkanlarutanabsorber(SO2, NO2,NH3)masing-masing10mlketabungmidgetimpingesesuaidengangasyang akan diuji. 5.FiltersampeldimasukkankedalamLVASholderdenganmenggunakanpinsetdan tutup bagian atas holder. 6.Pompapenghisapudaradihidupkan(powerOn)danlakukanpengambilansampel dengan kecepatan laju aliran udara (flow rate 1 L/menit) 7.Atur time selama 1 jam. Lama pengambilan sampel dapat dilakukan selama beberapa menithinggasatujam(tergantungpadakebutuhan,tujuan,dankondisidilokasi pengukuran). 8.Lakukanpembacaantemperature(tawal)dantekananudara(pawal),catatpada worksheet (form 1). 9.Perhatikandancatatkondisisekitarlokasisampling(kondisicuaca,sumber-sumber, emisi,dll).Apabilalokasisamplingdipinggirjalan,hitungjumlahkendaraanbermotor yang lewat selama sampling dengan bantuan hand tally counter. Catat data tersebut di worksheet (form 2). B. Penentuan Partikulat dan NO2 Udara Ambient dengan Metode Griess Saltzman III.1 Lokasi dan Waktu Percobaan Lokasi: Pusat Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tanggal: Jumat, 10 Desember 2010 Waktu: 14.00 WIB III.2 Alat Dan Bahan III.2.1 Alat1.Timbangan Analitik 2.Pinset 3.Desikator 4.Spektrofotometri UV-Vis dan Kuvet 5.Pipet 6.Labu ukur 100mL III.2.2 Bahan 1.Larutan Induk Nitrit (NO2-) Dilarutkan 2,460 gram NaNO2 dengan air suling dalam labu ukur 1000 mL dan tepatkan sampai batas tera. Simpan dalam lemari pendingin dan botol gelap. Larutan ini stabil selama 1 tahun. 2.Larutan Standar Nitrit 10 mL dipipet dari larutan induk nitrit ke dalam labu ukur 100 mL tambahkan air suling sampai batas tera. Larutan ini digunakan dalam keadaan fresh. III.3 Prosedur Kerja1.Penentuan Partikulat a.Ditimbangfiltersampeldanfilterblankosebagaipembandingmenggunakantimbangan analitik yangsama sehingga diperoleh berat filter blanko (B2) dan filter sampel (W2). Catat hasil penimbangan tersebut. b.Dihitung volume sampel uji udara yang diambil (V). Sampelujiudarayangdiambildikoreksipadakondisinormal(250C,760mmHg)dengan menggunakan rumus:

Keterangan: V=adalah volume udara yang dihisap (L) F=adalah laju alir awal (L/menit) F2=adalah laju alir akhir (L/menit) t=adalah durasi pengambilan sampel uji (menit) Pa=adalah tekanan barometer rata-rata selama pengambilan sampel (mmHg) Ta=adalah temperature rata-rata selama pengambilan sampel uji (K) 298=adalah temperatur pada kondisi normal 250C (K) 760=adalah tekanan pada kondisi normal 1 atm (mmHg) c.Dihitung kadar debu total di udara dengan menggunakan rumus sebagai berikut: C (mg/L) = () ()

Atau C (mg/m3) = () ()

x 103 Keterangan: C=kadar debu total B1=berat filter blanko sebelum pengambilan sampel B2=berat filter blanko setelah pengambilan sampel W1=berat filter sampel uji sebelum pengambilan sampel W2=berat filter sampel uji setelah pengambilan sampel V=volume udara pada waktu pengambilan sampel (L) 2. Penentuan NO2 Udara Ambient a. Pembuatan kurva kalibrasi Dibuat deret standar dengan memipet (misalkan 0; 0,2 ; 0,4 ; 0,6 ; 0,8 dan 1 mL) dari larutanstandarnitritkedalamlabuukur25mL,diencerkandenganlarutanpenyerap sampai batas tera. Dikocokdandidiamkanselama15menitsampaiprosespembentukanwarna sempurna. Diukur pada panjang gelombang 550nm. Dibuat kurva kalibrasi dari hasil absorban yang terukur. b. Pengukuran sampel Setiap pengambilan sampel terbentuk warna merah violet. Dimasukkanlarutansampelkedalamkuvettertutup,diukurserapanpadapanjang gelombang 550nm. Setiap pengukuran harus dikoreksi terhadap blanko. Padapembacaankuantitatifuntukwarnaterlalupekat,makadapatdilakukan pengencerandenganmenggunakanlarutanpenyerap.Serapanyangdiukurdikalikan dengan faktor pengenceran. c. Perhitungan Perhitungan konsentrasi larutan standar nitrit: NaNO2 (g/mL)

Keterangan : a=berat NaNO2 b=volume larutan standar nitrit yang diambil untuk kurva kalibrasi Volume sampel udara yang diambil Volumesampelujiudarayangdiambildikoreksipadakondisinormal(250C,760 mmHg) dengan menggunakan rumus:

Keterangan: V=adalah volume udara yang dihisap (L) F1=adalah laju alir awal (L/menit) F2=adalah laju alir akhir (L/menit) t=adalah durasi pengambilan sampel uji (menit) Pa=adalah tekanan barometer rata-rata selama pengambilan sampel uji (mmHg) Ta=adalah temperature rata-rata selama pengambilan sampel uji (K) 298=adalah temperatur pada kondisi normal 250C (K) 760=adalah tekanan pada kondisi normal 1 atm (mmHg) Konsentasi NO2 di udara ambient KonsentrasiNO2dalamsampelujiuntukpengambilansampelujiselama1jamdapat dihitung dengan rumus: C =

Keterangan: C=adalah konsentrasi NO2 di udara (g/Nm3) a=adalah jumlah NO2 dari sampel uji dengan melihat kurva kalibrasi (g) V=adalah volume udara pada kondisi normal (L) 1000=adalah konversi liter (L) ke m3 C. Penetapan SO2 dalam Udara Dengan Metode Pararosanilin III.1 Lokasi dan Waktu Percobaan Lokasi: Pusat Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tanggal: Jumat, 10 Desember 2010 Waktu: 14.00 WIB III.2 Alat Dan Bahan III.2.1 Alat1.UV-VIS Spektrofotometer dan kuvet silica 2.Labu Erlenmeyer 100 dan 250 ml 3.Labu ukur 50 ml 4.Pipet mikro 1000 L III.2.2 Bahan 1.Larutan induk natrium metabisulfit (Na2S2O3) Larutkan0,03gramNa2S2O3denganairsulingdalamlabuukur50mlsampaibatas tera,homogenkan. Air suling yang digunakan sudah didihkan . Catatan : 0,03 gram Na2S2O3 dapat diganti dengan 0,04 gram Na2SO3 2.Larutan standar natrium metabisulfit Masukkan 2 ml larutan induk sulfit ke dalam labu ukur 100 ml, encerkan sampai batas tera dengan larutan penyerap lalu homogenkan. Larutan ini stabil selama 1 bulan jika disimpan dalam suhu kamar. 3.Larutan Pararosanilin hidroklorida ( C19H17N3.HCl) 0,2% Sebanyak 0,2 gram Pararosanilin dalam 6 ml HCl pekat dan ditepatkan 100 ml dengan airsuling.Simpandandiamkanselama1-2harikemudiandisaring.Sebanyak4mlfiltrate ditambahkan 6 ml HCl pekat dan tepatkan hingga 100 ml dengan air suling. Catatan : simpan dalam botol gelap dan stabil selama 9 bulan. 4.Larutan indicator kanji 0,4 gr kanji dan 0,002g HgI2 dilarutkan dengan air mendidih sampai volume 250 ml lalu didinginkan dan dipindahkan ke dalam botol pereaksi. 5.Larutan Formaldehide Sebanyak 0,135 ml formaldehid 37% diencerkan menjadi 25ml dengan air suling. Catatan : Larutan ini disiapkan pada saat akan digunakan 6.Larutan asam sulfanilic 0,6% Sebanyak 0,6 gram dalam 100 ml air suling. III.3 Prosedur Kerja 1.Standarisasi Larutan Stok MBS Pipet 10 ml larutan stok MBS ke dalam Erlenmeyer 100 Tambahkan 10 ml air suling dan 1 ml indicator kanji Titrasi dengan larutan standar iodine 0,025N hingga timbul warna biru. Hitung nilai N larutan stok MBS Konsentrasi larutan stok MBS setara dengan (32 x N MBS x1000) SO2/ml 2.Pembuatan Kurva Kalibrasi Alat spektrofotometer dioptimalkan sesuai petunjuk penggunaan alat MaukkanlarutanstandarNa2S2O3 padalangkah3masing-masing0,0;1,0;2,0;3,0; dan 4,0 ml ke dalam labu ukur 25 ml dengan pipet volum atau biuret mikro. Tambahkan larutan penyerap 10 ml Kemudian ditambahkan 1ml larutan asam sulfanilic 0,6% tunggu samapai 10 menit. Setelahitutambahkan2mllarutanformaldehida0,2%danlarutanpararosanilin sebanyak 2 ml. Tepatkan dengan air suling sampai 25 ml, lalu homogenkan dan tunggu sampai 30-60 menit. Untukblanko,20mllarutanTCMdalamlabuukur25mlditambahkandengan1ml larutanasamsulfanilic0,6%tunggusampai10menit.Setelahitutambahkan2ml larutan formaldehida 0,2% dan laruutan pararosanilin sebanyak 2 ml. Ukurserapanmasing-masinglarutanstandardenganspektrofotometerpadapanjang gelombang 550 nm. Buat kurva kalibrasi antara serapan dengan jumlah SO2 (g) 3.Pengukuran sampel Pindahkan sampel ke dalam labu ukur 25 ml Tambahkan masing-masing 1 ml larutan asam sulfanilic 0,6%, tunggu sampai 10 menit. Tambahkan 2 ml larutan formaldehida 0,2%dan larutan pararosanilin sebanyak 2 ml, lalu tepatkan hingga batas tera dengan larutan TCM. Sampel diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 550 nm. 4.Perhitungan Volume sampel udara yang diambil Volumesampelujiudarayangdiambildikoreksipadakondisinormal(250C,760 mmHg) dengan menggunakan rumus :

X t X

Keterangan : V=adalah volum udara yang dihisap (L) F1 =adalah laju alir awal (L/menit) F2 =adalah laju alir akhir (L/menit) t=adalah durasi pengambilan sampel uji ( menit ) Pa =adalah tekanan barometer rata-rata selama pengambilan sampel uji (mmHg) Ta =adalah temperature rata-rata selama pengambilan sampel uji (K) 298 =adalah temperature pada kondisi normal 250C (K) 760 =adalah tekanan pada kondisi normal 1 atm (mmHg) Konsentrasi Sulfur Dioksida (SO2) di udara ambient KonsentrasiSO2dalamsampelujiuntukpengambilansampelujiselama1jamdapat dihitung dengan rumus : C =

Keterangan : C= adalah konsentrasi SO2 di udara (g/Nm3) A = adalah jumlah SO2 dari sampel uji dengan melihat kurva kalibrasi (g) V = adalah volume udara pada kondisi normal (L)

= adalah factor pengenceran = adalah ko9nversi liter (L) ke m3 D.Penetapan Kadar NH3 dalam Udara dengan Metode IndofenolIII.1 Lokasi dan Waktu Percobaan Lokasi: Halte UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tanggal: Jumat, 10 Desember 2010 Waktu : 14.00 WIB III.2 Alat dan Bahan : III.2.1 ALat 1.UV-Vis Spektrofotometer dan kuvet silica 2.Labu Erlenmeyer 100 dan 250 ml 3.Labu ukur 50 ml 4.Pipet mikro 1000 L III.2.2 Bahan : 1.Larutan stok amoniak 1000 g Larutan3,18gramNH4Cl(yangtelahdikeringkanpadasuhu105 0Cselama1jam) dengan air suling ke dalam labu ukur 1000 mL kemudian diencerkan sampai batas tera, lalu homogenkan. 2.Pereaksi A Timbang1 gramphenoldan0,005gramnatriumnitroprusidNaFe(CN)5NO.2H2O,lalu larutkan dengan air suling dalam labu ukur 100 ml sampai batas tera. 3.Pereaksi B Timbang1,5NaOHdanpipet2mlNaOCl,lalularutkandenganairsulingdalamlabu ukur 100 ml sampai batas tera. III.3 Prosedur Kerja: 1.Pembuatan kurva kalibrasi 1)Buat deret standar dengan konsentrasi 0, 2, 4, 8, 10 g/ml dalam labu ukur 25 ml. 2)Pipet sebanyak 4 ml dari setiap deret standar dalam test tube. Simpan dalam water bath selama 1 jam dengan suhu 30 0C. 3)Tambahkan masing-masing 2 ml pereaksi A dan 2 ml pereaksi B. 4)Homogenkan sampai terbentuk warna biru dan ukur pada panjang gelombang 640 nm. 5)Buat kurva kalibrasi dari hasil absorban yang terukur. 2.Pengukuran sampel 1)Pipet4mlsampelkedalamtesttube.Simpandalamwaterbathselama1jam dengan suhu 30 0C. 2)Tambahkan masing-masing 2 ml pereaksi A dan 2 ml pereaksi B 3)Homogenkan sampai terbentuk warna biru dan ukur pada panjang gelombang 640 nm. 3.Perhitungan Volume sampel udara yang diambil dikoreksi pada kondisi normal (25 0C, 760 mmHg) denganmenggunakan rumus :

Keterangan :V= Volume udara yang dihisap (L) F1= laju alir awal (L/menit) F2= laju alir akhir (L/menit) t= durasi pengambilan sampel uji (menit) Pa = tekanan barometer rata-rata selama pengambilan sampel uji (mmHg) Ta = temperature rata-rata selama pengambilan sampel uji (K) 298 = temperature pada kondisi normal 25 0C (K) 760 = tekanan pada kondisi normal 1 atm (mmHg) Konsentrasi amoniak (NH3) di udara ambient Konsentrasiamoniak(NH3)dalamsampelujiuntukpengambilansampelujiselama1 jam dapat di hitung dengan rumus :

Keterangan: C = konsentrasi NH3 di udara (g/Nm3) a = jumlah NH3 dari sampel uji dengan melihat kurva kalibrasi (g) V = volume udara pada kondisi normal (L) 1000 = konversi liter (L) ke m3. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Percobaan A.Sampling Udara Ambient Data noise (kebisingan) No. NoiseNo. NoiseNo. NoiseNo. NoiseNo. Noise 196.52588.149867387.29790.8 289.82686.15088.874869887.7 393.62788.45186.975839988.1 489.62895.55285.17683.410089.6 589.62998.55382.27786.710185.9 6923089.15483.67891.710287.5 7893192.15585.8799510386.6 891.53288.35682.88088.110486.4 989.33384.25783.48189.610585.5 1087.43494.65889.18294.410688.8 11863588.85986.58393.310793.2 1287.33688.86086.48490.710887.5 1390.137946185.88594.910987.7 1485.13886.76292.9868111091.1 1583.33988.163868787.711184.2 1684.14095.86489.98895.211287 1788.24185.46587.18994.811388.3 1887.74287.46687.29090.911484.3 1984.84395.56798.69188.411590.6 2089.144886892.29290.711690 2188.84584.56987.39389.711789.7 2290.44682.27089.3948511889.8 2387.34786.37188.39594.411986.9 2491.34885.872889687.212086.2 Data noise (kebisingan) dan kecepatan anginNo.ParameterNilai kebisingan 1Nilai rata-rata kebisingan 91,14 Db 2Kecepatan anginI.1,32m/s II.2, 92 m/s 3Nilai minimum kebisingan 81 dB 4Nilai Maksimum kenisingan98,6dB Data Analisa Lapangan Sampling Udara No. ParameterVol. absorber (mL) Flowrate(L/ menit) Temperature(oC)Tekanan udara (mmHg) Timesampling (menit) Awal Akhir Awal Akhir1SOX1022832,573973960 2NOX1022832,573973960 2NH31022832,573973960 3Total partikulat 2832,573973960 Data KendaraanNo.Jenis KendaraanJumlah 1Mobil 693 2Motor 4057 3Bis 25 4Angkot 693 B.Penentuan Partikulat dan NO2 Udara Ambient dengan Metode Griess Saltzma 1.Penentuan Partikulat Berat filter blanko (B2) dan filter sampel (W2). NoSAMPELUlanganBobot (gram)Bobot Rata-rata (g) 1.Filter Blanko Awal (B1) 10,3760 0,376220,3758 30,3768 2.Filter Sampel Awal (W1) 10,3821 0,381520,3817 30,3806 3.Filter Blanko Akhir (B2) 10,3866 0,386320,3859 30,3863 4.Filter Sampel Akhir (W2) 10,3805 0,381420,3823 30,3815 1)Volume sampel uji udara yang diambil (V).

L 2)Kadar debu total di udaraC (mg/L) = () ()

C (mg/L) = () ()

C (mg/L) =

2.Penentuan NO2 Udara Ambient a.Pembuatan Kurva Kalibrasi Konsentrasi Nitrit Standar mg/L (1) Absorbansi Standar (2) Sampel ID (3) 0,000,001305Blanko 0,800,1393Standar 1 1,600,2737Standar 2 3,200,5531Standar 3 4,000,6764Standar 4 b. Perhitungan Perhitungan konsentrasi larutan standar nitrit: NaNO2 (g/mL)

NaNO2 (g/mL)

NaNO2 (g/mL)

Volume sampel udara yang diambil

L Konsentasi NO2 di udara ambient C =

Darikurvakalibrasididapatkanpersamaangarisy=0.1707x,daripersamaanini didapatkan bahwa nilai a= 12,40 g. Maka:C =

1000 C =

C = y = 0.1707x R = 0.9997 00.10.20.30.40.50.60.70.80 1 2 3 4 5Absorbansi Konsentrasi Nitrit Standar Kurva Standar NO2 C. Penetapan SO2 dalam Udara Dengan Metode Pararosanilin KonsentrasiLarutan Standar (mg/L) Absorbansi Standar Sample IDJumlah SO2sampel (g)=a KonsentrasiSO2 udara (g/Nm3)=c 0,00-0,019040,01,41844,94802 2,560,032370,41,41844,94802 5,120,09720,81,41844,94802 12,800,285221,41844,94802 25,600,626541,41844,94802 Kurva Kalibrasi dar data (1) dan (2) : Perhitungan : 1.Volume sampel Udara yang Diambil

V = 114,664 L 2.Konsentrasi Sulfur dioksida (SO2) di udara ambien

y = 0.0254x - 0.0297 R = 0.999 -0.200.20.40.60.80 5 10 15 20 25 30Absorbansi Konsentrasi Kurva Kalibrasi SO2

D.Penetapan Kadar NH3 dalam Udara dengan Metode Indofenol Konsentrasi LarutanStandar mg/L (1) Absorbansi Standar (2) Sampel ID (3) JumlahNH3 sampel ( g) = a (4) KonsentrasiNH3 Udara (g/Nm3) = C (5) 0,000,0075110-3,2256-2,81 x 10 -5 2,000,22770,2-3,2256-2,81 x 10 -5 4,000,48530,4-3,2256-2,81 x 10 -5 6,000,75360,6-3,2256-2,81 x 10 -5 10,001,2451,0-3,2256-2,81 x 10 -5 Kurva Kalibrasi dar data (1) dan (2) : Perhitungan : 1.Volume sampel Udara yang Diambil

y = 0.15x - 0.0564 R = 0.9718 -0.200.20.40.60.811.21.40 2 4 6 8 10Absorbansi Konsentrasi Kurva Kalibrasi

V = 114,664 L 2.Konsentrasi Amoniak (NH3) di udara ambien

IV.2 Pembahasan Pada pengambilan samplen udara ambient yang dilakukan pada tanggal 10 desember 2010dihalteUINjam09.00-10.00wib.pengukurandimulaidengantemperatureawal sebesar28 oCdantekananawalsebesar739mmHg,padapengambilansampleudara ambient inimenghasilkan data nilai kebisingan minimum sebesar 81 dB,nilai maksimum 98,6 dB,dari120datanilaikebisingandiperolehnilairata-ratakebisinganyaknisebesar91,14 denganjumlahkendaraanbermotorberjumlah5004kendaraan,berartikeadaanlalulintas padasaatpengambilan samoplesangatpadat . Padaakhirpengambilansampeldiukursuhu yakni sebesar 28 oCdan tekanan sebesar739 mmHg . PadapercobaankaliinijugadilakukanpenentuanpartikulatdanNO2udaraambient denganMetodeGriessSaltzman.Dalampenentuanpartikulatperludihitungterlebihdahulu filtersampeldanfiterblanko.Darihasilperhitungandidapatkanbahwafilterblankoawal sebesar0,3762gram, filtersampelawalsebesar0,3815, filterblankoakhir0,3863gramdan filtersampelakhirsebesar0,3814gram.Daripengambilansampelujiudara,didapatkan volumenya sebesar 114,19 L dalam kondisi normal (250C, 760 mmHg). Untuk kadar debu total di udara didapatkan sebesar 893105 .Udaraambientyangdiambiluntuksampling,ditentukanpulapenentuanNO2nya.Dari hasilpercobaandidapatkanpersamaangariskurvakalibrasinitritstandaryaituy=0.1707x. Nilaikoefisienkorelasidarikurvastandarnitritsebesar0,9997,halinimembuktikanbahwa saatpreparasideretstandardilakukandenganbenar.Untuknilaikonsentrasilarutanstandar nitrit didapatkan sebesar 7262 DaripersamaankurvakalibrasidapatdicarijumlahNO2sampelujisebesar12,40g. Konsentrasi NO2 di udara ambient dapat dihitung dan didapatkan sebesar 10859 gNm3.Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3), dan keduanya disebut sulfur oksida (SOx). Sulfur dioksida mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak mudah terbakar diudara, sedangkan sulfur trioksida merupakan komponen yang tidak reaktif. Pembakaranbahan-bahanyangmengandungSulfurakanmenghasilkankeduabentuksulfur oksida,tetapijumlahrelativemasing-masingtidakdipengaruhiolehjumlahoksigenyang tersedia.DiudaraSO2selaluterbentukdalamjumlahbesar.JumlahSO3yangterbentuk bervariasi dari 1 sampai 10% dari total SOx. Mekanisme pembentukan SOx dapat dituliskan dalam dua tahap reaksi sebagai berikutS + O2 < --------- > SO2 2 SO2 + O2 < --------- > 2 SO3 SO3diudaradalambentukgashanyamungkinadajikakonsentrasiuapairsangat rendah.Jikakonsentrasiuapairsangatrendah.Jikauapairterdapatdalamjumlahcukup, SO3danuapairakansegerabergabungmembentukdropletasamsulfat(H2SO4)dengan reaksi sebagai berikut : SO SO2 + H2O2 ------------ > H2SO4 KomponenyangnormalterdapatdiudarabukanSO3melainkanH2SO4Tetapijumlah H2SO4 di atmosfir lebih banyak dari pada yang dihasilkan dari emisi SO3 hal ini menunjukkan bahwa produksi H2SO4 juga berasal dari mekanisme lainnya. SetelahberadadiatmosfirsebagaiSO2akandiubahmenjadiSO3(Kemudianmenjadi H2SO4)olehproses-prosesfotolitikdankatalitikJumlahSO2yangteroksidasimenjadiSO3 dipengaruhiolehbeberapafaktortermasukjumlahairyangtersedia,intensitas,waktudan distribusispektrumsinarmatahari,Jumlahbahankatalik,bahansorptifdanalkalinyang tersedia. Pada malam hari atau kondisi lembab atau selama hujan SO2 di udara diaborpsi oleh dropletairalkalindanbereaksipadakecepatantertentuuntukmembentuksulfatdidalam droplet. Amoniak(NH3)adalahsuatugasyangtidakberwarnadanmerupakansenyawa nitrogenyangdapatberubahmenjadiNH4+(ionammonium)padapHyangrelatifrendah. Amoniakmempunyaibauyangsangattajam,lebihringandariudara,larutdalamairdan mempunyai titik didih -33 0C serta titik lebur -78 0C. Sifat-sifat bahaya dari amoniak bagi kesehatan dalam efek jangka pendek (akut) adalah iritasi terhadap saluran pernapasan, hidung, tenggorokan dan mata terjadi pada 400-700 ppm. Sedangpada5000ppmmenimbulkankematian.Kontakdenganmatadapatmenimbulkan iritasihinggakebutaantotal.Kontakdengankulitdapatmenyebabkanlukabakar(frostbite). Sedangkandalamefekjangkapanjang(kronis)adalahmenghirupuapasampadajangka panjangmengakibatkaniritasipadahidung,tenggorokandanparu-paru.Amoniaktermasuk bahanteratogenik.Reaktivitasamoniakstabilpadasuhukamar,tetapidapatmeledakoleh panas akibat kebakaran. Larut dalam air membentuk ammonium hidroksida. Metodepenentuanamoniakinididasarkanpadareaksiantaraanalitamoniadengan fenol dan hipoklorida membentuk senyawa indofenol yang berwarna biru yang menyerap sinar dengan kuat pada daerah panjang gelombang sinar tampak sehingga dapat ditentukan secara spektrofotometriUV-Vis.Untukmempercepatreaksipembentukanindofenolbirudigunakan katalisator natrium nitroprussida. Dalampercobaanini,amoniakdariudaraambienyangtelahdiserapolehlarutan penyerapasamsulfatakanmembentukammoniumsulfatkemudiandireaksikandengan phenoldannatriumhipokloritdalamsuasanabasamembentuksenyawakomplekindofenol yangberwarnabiru.Intensitaswarnabiruyangterbentukdiukurdenganmenggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 640 nm. SebagaimanadilaporkanBolleterdanTidwelldalamTetlowdanWilson,mekanisme pembentukanindofenolbirurelativecukuprumitdanmelaluibeberapatahapan.Tahapan-tahapan reaksi inilah yang menjadi dasar dalam melakukan optimasi analisis. Dari hasil percobaan pada grafik larutan standar di dapat persamaan y = 0.15x - 0.056 dengannilaiR=0.971.DaripersamaanregresiinipraktikandapatmencarinilaikadarNH3 padasampleudara,kadarsampleudarayangdidapatdapatdiakuicukupakuratkarena pembandingnyaataularutanstandarmempunyainilaiR2=0.994.darihasilperhitungan didapatkanhasilVolumesampelUdarayangDiambiladalahsebesar114,664Lsedangkan konsentrasi Amoniak (NH3) di udara ambient adalah sebesar -281x 105 g / Nm3. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.I Kesimpulan Dari sampling udara yang telah dilakukan di Halte UIN Jakarta, didapatkan volume sampel uji udara yang diambil sebanyak 11419 L. Kadar debu total didapatkan sebesar 893105

. Kurvakalibrasisatndarnitritmempunyaipersamaangarisy=0.1707xdengankoefisien korelasi sebesar 0,9997. Konsentrasi larutan standar nitrit sebesar 7262

. Konsentrasi NO2 udara sebesar 10859 gNm3. BerdasarkandarihasilanalisisyangdilakukandalampenetapankadarNH3dalam udara dengan metode indofenol dapat disimpulkan bahwa udara yang terdapat di sekitar halte UINSyarifHidayatullahJakartatidakbegituburuk.Halinidikarenakanpadahasilkadar parameteryangdiujimasihberadadalamambangbatasdanbelumtermasukdalam pencemaran udara sesuai dengan peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1986

Daftar Pustaka www.pupukkaltim.com/img/images//page/MSDS%20Amoniak.pdf blog.unila.ac.id/kes_manik/files/2010/06/Ilmu-Lingk-1.pdfa repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/13897/1/09E02381.pdf i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=581 Achmad, Rukaesih, 2004, Kimia Lingkungan, Yogyakarta : Penerbit Andi. www.tempointeraktif.com/PPRINo.41Tahun1999TentangPengendalianPencemaran Udara diaksestanggal 2 januari 2011. www.menlh.com diakses tanggal 2 januari 2011. Himpunan peraturan tentang pengendalian pencemaran udara bapedal 770-0007-1996 http://id.wikipedia.org/wiki/Udara http://geo.ugm.ac.id/archives/69 www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/limbah-industri/pencemaran-udara-ambien/ Lampiran

No.ParameterWaktu pengukuran Baku MutuMetode analisisPeralatan 1SO21 Jam900 ug/Nm3PararosanilinSpektrofotometer (Sulfur Dioksida) 24 Jam365 ug/Nm3 1 Thn60 ug/Nm3 2CO1 Jam30.000 ug/Nm3 NDIRNDIR Analyzer (Karbon Monoksida) 24 Jam10.000 ug/Nm3 1 Thn- 3NO21 Jam400 ug/Nm3Saltzman Spektrofotometer (Nitrogen Dioksida) 24 Jam150 ug/Nm3 1 Thn 100 ug/Nm3 4O31 Jam235 ug/Nm3ChemiluminescentSpektrofotometer (Oksidan)1 Thn50 ug/Nm3 5HC3 Jam160 ug/Nm3FlameGasIonization (Hidro Karbon) Chromatogarfi 6PM10 24 Jam 150 ug/Nm3GravimetricHi - Vol (Partikel