makalah agama.docx

12
1. Pengertian Nikah Dalam Islam Pernikahan atau nikah maksudnya adalah terkumpul dan menyatu. Menurut istilah lain juga dapat berarti Ijab Qobul (akad nikah) yang mengharuskan perhubungan antara sepasang manusia yang diucapkan oleh kata-kata yang ditujukan untuk melanjutkan ke pernikahan, sesusai peraturan yang diwajibkan oleh Islam . Kata zawaj digunakan dalam al- Quran artinya adalah pasangan yang dalam penggunaannya pula juga dapat diartikan sebagai pernikahan , Allah S.W . T . menjadikan manusia itu saling berpasangan, menghalalkan pernikahan dan mengharamkan zina . Ijab dan qabul diucapkan untuk menandakan pernikahan yang sah dan pasangan siap untuk melangkah ke babak kehidupan baru. Pernikahan telah dituntunkan oleh Rasulullah SAW sebagai ibadah apabila dilakukan berdasarkan niat yang tulus dan ikhlas. Islam memang agama yang lengkap dengan segalanya yang telah diatur dan memiliki ketentuan. Termasuk pernikahan yang sakral. Pasangan suami istri haruslah memahami satu sama lain. Hidup bersama berarti juga menghilangkan sifat individualis. Saling membutuhkan satu sama lain baik secara biologis maupun psikologis. Suami harus menafkahi istri dan istri harus berbakti kepada suami. Segalanya akan lebih indah jika berpedoman pada nilai-nilai Islam. Dan p ernikahan dapat juga berarti untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah serta memiliki keturunan yang dididik menjadi sebaik-baiknya manusia dan membawa nama baik keluarga . Undang-undang No. 1 Tahun 1974 menyatakan :

Transcript of makalah agama.docx

Page 1: makalah agama.docx

1. Pengertian Nikah Dalam IslamPernikahan atau nikah maksudnya adalah terkumpul dan menyatu.

Menurut istilah lain juga dapat berarti Ijab Qobul (akad nikah) yang

mengharuskan perhubungan antara sepasang manusia yang diucapkan oleh

kata-kata yang ditujukan untuk melanjutkan ke pernikahan, sesusai peraturan

yang diwajibkan oleh Islam. Kata zawaj digunakan dalam al-Quran artinya

adalah pasangan yang dalam penggunaannya pula juga dapat diartikan

sebagai pernikahan, Allah S.W.T. menjadikan manusia itu saling berpasangan,

menghalalkan pernikahan dan mengharamkan zina. Ijab dan qabul diucapkan

untuk menandakan pernikahan yang sah dan pasangan siap untuk melangkah ke

babak kehidupan baru.

Pernikahan telah dituntunkan oleh Rasulullah SAW sebagai ibadah

apabila dilakukan berdasarkan niat yang tulus dan ikhlas. Islam memang agama

yang lengkap dengan segalanya yang telah diatur dan memiliki ketentuan.

Termasuk pernikahan yang sakral. Pasangan suami istri haruslah memahami

satu sama lain. Hidup bersama berarti juga menghilangkan sifat individualis.

Saling membutuhkan satu sama lain baik secara biologis maupun psikologis.

Suami harus menafkahi istri dan istri harus berbakti kepada suami. Segalanya

akan lebih indah jika berpedoman pada nilai-nilai Islam. Dan pernikahan dapat

juga berarti untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah dan

warahmah serta memiliki keturunan yang dididik menjadi sebaik-baiknya

manusia dan membawa nama baik keluarga.

Undang-undang No. 1 Tahun 1974 menyatakan :

Pasal 1 tentang perkawinan menyatakan : “Perkawinan adalah ikatan

lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami isteri dengan

tujuan membentuk keluarga (rumah) yang bahagia dan kekal berdasarkan

KeTuhanan Yang Maha Esa.”

Dasar-Dasar Perkawinan :

Pasal 2, Perkawinan menurut hukum islam adalah pernikahan, yaitu akad

yang sangat kuat atau miitsaaqan ghaliizhan untuk mentaati perintah Allah dan

melakukannya merupakan ibadah.

Pasal 3, Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah

tangga yang sakinah, mawaddah, danrahmah.

Page 2: makalah agama.docx

Pasal 4, pasal 2 ayat 1 Undang-undang No.1 Tahun 1974 tentang

perkawinan.

2. Hikmah Pernikahan Cara yang halal dan suci untuk menyalurkan nafsu syahwat melalui ini

selain lewat perzinahan, pelacuran, dan lain sebagainya yang dibenci

Allah dan amat merugikan.

Untuk memperoleh ketenangan hidup, kasih sayang dan ketenteraman

Memelihara kesucian diri.

Melaksanakan tuntutan syariat.

Membuat keturunan yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.

Sebagai media pendidikan: Islam begitu teliti dalam menyediakan

lingkungan yang sehat untuk membesarkan anak-anak. Anak-anak yang

dibesarkan tanpa orangtua akan memudahkan untuk membuat sang anak

terjerumus dalam kegiatan tidak bermoral. Oleh karena itu, institusi

kekeluargaan yang direkomendasikan Islam terlihat tidak terlalu sulit serta

sesuai sebagai petunjuk dan pedoman pada anak-anak.

Mewujudkan kerjasama dan tanggungjawab.

Dapat mengeratkan silaturahim.

3. Rukun NikahMenurut islam rukun nikah yaitu ada beberapa :

a. Pengantin laki-laki

Syarat calon suami ada beberapa :

Islam.

Laki-laki yang tertentu.

Bukan lelaki muhrim dengan calon istri.

Mengetahui wali yang sebenarnya bagi akad nikah tersebut.

Bukan dalam ihram haji atau umroh.

Dengan kerelaan sendiri dan bukan paksaan.

Tidak mempunyai empat orang istri yang sah dalam suatu waktu

Mengetahui bahwa perempuan yang hendak dinikahi adalah sah dijadikan

istri.

b. Pengantin perempuan

Syarat bakal istri yaitu :

Page 3: makalah agama.docx

Islam.

Perempuan yang tertentu.

Bukan perempuan muhrim dengan calon suami.

Bukan seorang banci.

Akil Baligh.

Bukan dalam ihram haji atau umroh.

Tidak dalam iddah.

Bukan istri orang.

c. Wali

Syarat menjadi wali :

Islam, bukan kafir dan murtad.

Lelaki dan bukannya perempuan.

Telah pubertas.

Dengan kerelaan sendiri dan bukan paksaan.

Bukan dalam ihram haji atau umroh.

Tidak fasik

Tidak cacat akal pikiran, gila, terlalu tua dan sebagainya

Merdeka

Tidak dibatasi kebebasannya ketimbang membelanjakan hartanya

Sebaiknya calon istri perlu memastikan syarat WAJIB menjadi wali. Jika

syarat-syarat wali terpenuhi seperti di atas maka sahlah sebuah pernikahan

itu.Sebagai seorang mukmin yang sejati, kita hendaklah menitik beratkan hal-hal

yag wajib seperti ini.Jika tidak, kita hanya akan dianggap hidup dalam berzinahan

selamanya.

Jenis-jenis wali : Wali mujbir, Wali dari bapaknya sendiri atau kakek dari bapa yang

mempunyai hak mewalikan pernikahan anak perempuannya atau cucu

perempuannya dengan persetujuannya (sebaiknya perlu mendapatkan

kerelaan calon istri yang hendak dinikahkan)

Wali aqrab, Wali terdekat yang telah memenuhi syarat yang layak dan

berhak menjadi wali

Wali ab’ad, Wali yang sedikit mengikuti susunan yang layak menjadi

wali, jikalau wali aqrab berkenaan tidak ada. Wali ab’ad ini akan

Page 4: makalah agama.docx

digantikan oleh wali ab’ad lain dan begitulah seterusnya mengikut

susunan tersebut jika tidak ada yang terdekat lagi.

Wali raja/hakim, Wali yang diberi hak atau ditunjuk oleh pemerintah atau

pihak berkuasa pada negeri tersebut oleh orang yang telah dilantik

menjalankan tugas ini dengan sebab-sebab tertent

d. Dua orang saksi laki-laki.

Syarat-syarat jadi saksi : Sekurang-kurangya dua orang

Islam

Berakal

Telah pubertas

Laki-laki

Memahami isi lafal ijab dan qobul

Dapat mendengar, melihat dan berbicara

Adil (Tidak melakukan dosa-dosa besar dan tidak terlalu banyak melakukan dosa-dosa kecil)

Merdeka

e. Mahar.

Islam memuliakan wanita dengan mewajibkan laki-laki yang hendak

menikahinya menyerahkan mahar (mas kawin). Islam tidak menetapkan batasan

nilai tertentu dalam mas kawin ini, tetapi atas kesepakatan kedua belah pihak

dan menurut kadar kemampuan.

Islam juga lebih menyukai mas kawin yang mudah dan sederhana serta

tidak berlebih-lebihan dalam memintanya. Dari Uqbah bin Amir, bersabda

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: "Sebaik-baik mahar adalah yang paling

ringan." (HR. Al-Hakim dan Ibnu Majah, shahih, lihat Shahih Al-Jamius Shaghir

3279 oleh Al-Albani).

f. Ijab dan kabul (akad nikah).

Syarat ijab yaitu : Pernikahan nikah ini hendaklah tepat

Tidak boleh menggunakan perkataan sindiran

Diucapkan oleh wali atau wakilnya

Tidak diikatkan dengan tempo waktu seperti mutaah(nikah kontrak atau

pernikahan (ikatan suami istri) yang sah dalam tempo tertentu seperti

yang dijanjikan dalam persetujuan nikah muataah)

Page 5: makalah agama.docx

Tidak secara taklik(tidak ada sebutan prasyarat sewaktu ijab dilafalkan)

Contoh bacaan Ijab:Wali/wakil Wali berkata kepada calon suami:"Aku

nikahkan Anda dengan Diana Binti Daniel dengan mas kawin berupa

seperangkap alat salat dibayar tunai".

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Tidak sah suatu

pernikahan tanpa seorang wali dan dua orang saksi yang adil." (HR. Al-Baihaqi

dari Imran dan dari Aisyah, shahih, lihat Shahih Al-Jamius Shaghir oleh Syaikh

Al-Albani no. 7557).

Menurut sunnah Rasul shallallahu alaihi wa sallam, sebelum aqad nikah

diadakan khuthbah lebih dahulu yang dinamakan khuthbatun nikah atau

khuthbatul-hajat.

Syarat qobul : Ucapan mestilah sesuai dengan ucapan ijab

Tidak ada perkataan sindiran

Dilafalkan oleh calon suami atau wakilnya (atas sebab-sebab tertentu)

Tidak diikatkan dengan tempo waktu seperti mutaah(seperti nikah

kontrak)

Tidak secara taklik(tidak ada sebutan prasyarat sewaktu qobul dilafalkan)

Menyebut nama calon istri

Tidak ditambahkan dengan perkataan lain

Contoh sebutan qabul(akan dilafazkan oleh bakal suami):"Aku terima

nikahnya dengan Diana Binti Daniel dengan mas kawin berupa seperangkap alat

salat dibayar tunai" atau "Aku terima Diana Binti Daniel sebagai istriku".

Setelah qobul dilafalkan Wali/wakil Wali akan mendapatkan kesaksian

dari para hadirin khususnya dari dua orang saksi pernikahan dengan cara

meminta saksi mengatakan lafal “sah” atau perkataan lain yang sama maksudya

dengan perkataan itu.

Selanjutnya Wali/wakil Wali akan membaca doa selamat agar pernikahan

suami istri itu kekal dan bahagia sepanjang kehidupan mereka serta doa itu akan

diAminkan oleh para hadirin.

Bersamaan itu pula, mas kawin/mahar akan diserahkan kepada pihak istri

dan selanjutnya berupa cincin akan dipakaikan kepada jari cincin istri oleh suami

sebagai tanda dimulainya ikatan kekeluargaan atau simbol pertalian kebahagian

suami istri.Aktivitas ini diteruskan dengan suami mencium istri.Aktivitas ini

Page 6: makalah agama.docx

disebut sebagai "Pembatalan Wudhu".Ini karena sebelum akad nikah dijalankan

suami dan isteri itu diminta untuk berwudhu terlebih dahulu.

Suami istri juga diminta untuk salat sunat nikah sebagai tanda syukur

setelah pernikahan berlangsung. Pernikahan Islam yang memang amat mudah

karena ia tidak perlu mengambil masa yang lama dan memerlukan banyak aset-

aset pernikahan disamping mas kawin,hantaran atau majelis umum (walimatul

urus)yang tidak perlu dibebankan atau dibuang.

4. Penyebab Haramnya Pernikahana. Perempuan yang diharamkan menikah oleh laki-laki

disebabkan karena keturunannya (haram selamanya) serta dijelaskan dalam

surah an-Nisa: Ayat 23 yang berbunyi, “Diharamkan kepada kamu menikahi

ibumu, anakmu, saudaramu, anak saudara perempuan bagi saudara laki-laki,

dan anak saudara perempuan bagi saudara perempuan.”:

Ibu

Nenek dari ibu maupun bapak

Anak perempuan & keturunannya

Saudara perempuan segaris atau satu bapak atau satu ibu

Anak perempuan kepada saudara lelaki mahupun perempuan, yaitu

semua anak saudara perempuan

b. Perempuan yang diharamkan menikah oleh laki-laki disebabkan oleh

susuan ialah:

Ibu susuan

Nenek dari saudara ibu susuan

Saudara perempuan susuan

Anak perempuan kepada saudara susuan laki-laki atau perempuan

Sepupu dari ibu susuan atau bapak susuan

c. Perempuan muhrim bagi laki-laki karena persemendaan ialah:

Ibu mertua

Ibu tiri

Nenek tiri

Menantu perempuan

Anak tiri perempuan dan keturunannya

Adik ipar perempuan dan keturunannya

Page 7: makalah agama.docx

Sepupu dari saudara istri

d. Anak saudara perempuan dari istri dan keturunannya.

Demikianlah tata cara pernikahan yang disyariatkan oleh Islam. Semoga

Allah Taala memberikan kelapangan bagi orang- orang yang ikhlas untuk

mengikuti petunjuk yang benar dalam memulai hidup berumah tangga dengan

mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu alaih wa sallam. Mudah-mudahan

mereka digolongkan ke dalam hamba-hamba yang dimaksudkan dalam firman-

Nya: "Yaitu orang-orang yang berdoa: Ya Rabb kami, anugerahkan kepada kami

isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami). Dan

jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa." (Al-Furqan: 74).

Page 8: makalah agama.docx

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa pernikahan itu menurut rasulullah adalah

ibadah bila mempunyai niat yang tulus dan benar. Namun islam sendiri adalah

agama yang taat dengan aturan yang diamanatkan oleh Allah melalui firman-

firmannya bahwasanya pernikahan itu mempunyai aturan-aturannya dalam

pelaksanaanya. Agar pernikahan itu menjadi halal dan mendapatkan hikmah

dari-Nya (amin).

Yang terpenting didalam islam dalam melaksanakan suatu pernikahan

harus mengerti darin syarat rukun pernikahannya, bila syarat-syarat itu terpenuhi,

maka insyaallah pernikahannya halal dan sah dimata Allah dan UUD. Dan

Semoga Allah Taala memberikan kelapangan bagi orang- orang yang ikhlas

untuk mengikuti petunjuk yang benar dalam memulai hidup berumah tangga

dengan mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu alaih wa sallam.

.

Page 9: makalah agama.docx

DAFTAR PUSTAKA

Andari, Risa, 2013 “Pernikahan Islam”, http://www.himmahfm.com/muslimah-

corner/476-konsep-pernikahan-islami. Di akses pada tanggal 9

Desember 2013 (blog,online).

Geos, Rizqi, 2013, “Tata cara pernikahan” http: //khabib.staff.ugm. ac.id/index.

php? option= com_content&view=article&id=12:proses-tata-cara-

pernikahan-yang-islami&catid=10:religius&Itemid=15. Diakses pada

tanggal 2 Desember 2013 (blog,online).

Godaimaku, 2013, “Pernikahan menurut Islam” http:// qurandansunnah.

wordpress.com /2009/05/29/pernikahan-menurut -islam-dari-mengena l-

calon-sampai- proses-akad-nikah/. Diakses pada tanggal 28 November

2013 (blog, online).

Rinesaa, 2013, “Pernikahan” http://id.wikipedia.org/wiki/ Pernikahan_ dalam_Islam. Diakses pada tanggal 2 Desember 2013 (blog, online).