Makalah Agama UAS Newest

51
BAB I PENGERTIAN TRANSGENDER 1. Menurut Umum : Transgender adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan orang yang melakukan, merasa, berpikir atau terlihat berbeda dari jenis kelamin yang ditetapkan saat mereka lahir. "Transgender" tidak menunjukkan bentuk spesifik apapun dari orientasi seksual orangnya. Orang-orang transgender dapat saja mengidentifikasikan dirinya sebagai heteroseksual , homoseksual , biseksual , panseksual , poliseksual , atau aseksual . Definisi yang tepat untuk transgender tetap mengalir, namun mencakup: a. "Tentang, berkaitan dengan, atau menetapkan seseorang yang identitasnya tidak sesuai dengan pengertian yang konvensional tentang gender laki-laki atau perempuan, melainkan menggabungkan atau bergerak di antara keduanya." b. "Orang yang ditetapkan gendernya, biasanya pada saat kelahirannya dan didasarkan pada alat kelaminnya, tetapi yang merasa bahwa deksripsi ini salah atau tidak sempurna bagi dirinya." c. "Non-identifikasi dengan, atau non-representasi sebagai, gender yang diberikan kepada dirinya pada saat kelahirannya." 1

description

makalah tentang hubungan transeksual dengan agama katolik

Transcript of Makalah Agama UAS Newest

Page 1: Makalah Agama UAS Newest

BAB I

PENGERTIAN TRANSGENDER

1. Menurut Umum :

Transgender adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan orang yang

melakukan, merasa, berpikir atau terlihat berbeda dari jenis kelamin yang ditetapkan saat mereka

lahir. "Transgender" tidak menunjukkan bentuk spesifik apapun dari orientasi seksual orangnya.

Orang-orang transgender dapat saja mengidentifikasikan dirinya sebagai heteroseksual,

homoseksual, biseksual, panseksual, poliseksual, atau aseksual. Definisi yang tepat untuk

transgender tetap mengalir, namun mencakup:

a. "Tentang, berkaitan dengan, atau menetapkan seseorang yang identitasnya tidak sesuai

dengan pengertian yang konvensional tentang gender laki-laki atau perempuan,

melainkan menggabungkan atau bergerak di antara keduanya."

b. "Orang yang ditetapkan gendernya, biasanya pada saat kelahirannya dan didasarkan

pada alat kelaminnya, tetapi yang merasa bahwa deksripsi ini salah atau tidak sempurna

bagi dirinya."

c. "Non-identifikasi dengan, atau non-representasi sebagai, gender yang diberikan kepada

dirinya pada saat kelahirannya."

2. Menurut Kedokteran :

Menurut kedokteran dibagi menjadi 3 yaitu :

a. Transseksualisme

Suatu jenis ekstrem dari gender dysphoria disebut transseksualisme. Pada

transseksualisme terdapat ketimpangan atau ketidaksesuaian antara jenis kelamin biologis

dengan identitas gender akibat kelainan gen/hormon atau pengaruh lingkungan. Sebagai

suatu fenomena ekstrem, J.P. Chaplin dalam Dictionary of Psychology (1981)

menyatakan bahwa penderita transseksualisme memiliki beberapa kriteria khusus sebagai

berikut.

1

Page 2: Makalah Agama UAS Newest

Merasa tidak nyaman akan kelamin biologis dirinya.

Merasa terganggu secara berkelanjutan selama ≥ 2 tahun dan tidak hanya pada

saat stres.

Memiliki kelainan genetis dan/atau congenital sex hormone disorders.

Tidak memiliki kelainan mental (misal: schizophrenia).

Berkeinginan untuk membuang/menghilangkan alat kelamin yang dimilikinya dan

hidup dengan jenis kelamin berlawanan.

Berkaitan dengan poin terakhir pada ciri transseksualisme, pada masa lampau

perkembangan teknologi yang ada masih belum memberi keleluasaan penggantian

gender. Namun, dengan teknologi yang telah ada sekarang, penggantian gender telah

dapat dilakukan, bahkan hingga penggantian organ kelamin.

b. Gender-Reassignment

Gender reassignment merupakan suatu proses atau mekanisme perubahan gender.

Metode ini banyak ditempuh oleh kaum transseksual untuk memenuhi hasrat dan

ketidaknyamanannya atas gender yang dimilikinya sejak semula.

Proses ini tidak merupakan tahapan-tahapan yang bebas dilakukan oleh siapapun

yang menginginkan perubahan gender. Tahap ini harus didahului oleh wawancara klinis

oleh tim ahli terhadap pasien yang diduga menderita transseksualisme dan berkeinginan

untuk beralih gender. Tahap kedua proses ini adalah pemeriksaan fisik oleh dokter yang

terpercaya. Dalam tahap ini, pemeriksaan kelainan genetis dan hormonal merupakan hal

yang seharusnya dilakukan. Hasil positif kedua tahap ini dilanjutkan dengan evaluasi

psikologis untuk melihat beberapa hal penting sebagai berikut.

Ketiadaan kelainan mental.

Motivasi pasien untuk berganti gender.

Kesediaan pasien untuk menerima segala kondisi dan konsekuensi akibat

pengubahan gender.

2

Page 3: Makalah Agama UAS Newest

Ketiga tahap pendahuluan di atas merupakan upaya deteksi dan justifikasi legal

adanya fenomena transseksualisme dalam suatu individu. Jika hasil evaluasi pada ketiga

tahap tadi adalah positif, maka secara medis, gender-reassignment boleh dilakukan.

Gender-reassignment sendiri secara umum dilakukan dalam 2 tahapan utama.

Pertama, dilakukan cross-gender hormones treatment. Pemberian hormon dari jenis

kelamin yang berlawanan ini biasanya dilakukan selama 2 tahun untuk mengkondisikan

fisiologis pada pasies. Setelah dianggap siap, maka dilakukan sex-reassignment surgery.

c. Sex-Reassignment Surgery

Sex reassignment surgery merupakan suatu prosedur operasi medis pengubahan

organ kelamin antar jenis kelamin. Tujuan sex reassignment surgery adalah sebagai

berikut.

Perbaikan organ kelamin yang tidak sempurna.

Penghilangan salah satu kelamin pada kasus kelamin ganda.

Transseksual

Terdapat berbagai pandangan mengenai transseksualisme dan sex reassignment surgery

yang merupakan ujung gender-reassignment. Berikut adalah penjelasan pandangan dari sisi

sosial, agama, hukum dan medis (kedokteran).

3. Menurut Hukum :

Tidak ada definisi yang jelas menurut hukum mengenai transgender , namun hukum

menentang pergantian jenis kelamin karena menyulitkan Negara mengidentifikasi jenis kelamin

jelas dari warga Negara tersebut. Dan terdapat pertentangan antara pergantian jenis kelamin

dengan HAM yang menjelaskan bahwa setiap manusia memiliki hak asasi yang secara tidak

langsung dapat digunakan untuk melawan ketidak setujuan tersebut.

Berdasakan Pasal 77 Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2006 Tentang

Administrasi kependudukan, tidak seorangpun dapat merubah/menganti/menambah identitasnya

tanpa ijin Pengadilan, sekalipun demikian dengan dalil-dalil hukum yang kuat hal itu bisa terjadi

3

Page 4: Makalah Agama UAS Newest

dengan berpatokan pada Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun

2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman. Adapun permasalahanya adalah ketentuan Hukum supaya

Seseorang dapat melakukan pergantian Jenis Kelamin dan kedudukan hukum seseorang yang

telah melakukan pergantian kelamin.

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia pasal 22) : Setiap orang berhak atas semua hak

dan kebebasan-kebebasan yang tercantum di dalam Deklarasi ini dengan tidak ada pengecualian

apa pun, seperti pembedaan ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau

pandangan lain, asal-usul kebangsaan atau kemasyarakatan, hak milik, kelahiran ataupun

kedudukan lain.

UUD’45 yang di atur dalam BAB XA tentang Hak Asasi Manusia dari pasal 28A-28J

Ayat (1). sementara itu dalam Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39

Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Disebutkan bahwa yang dimaksud dengan hak asasi

manusia adalah : Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai

makhlukTuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung

tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta

perlindungan harkat dan martabat manusia.

4. Menurut Agama Katolik :

Ajaran katolik memiliki pandangan yang serupa dengan ajaran protestan dalam

memandang transseksualisme. transseksualisme dianggap sebagai dosa karena cenderung

menolak ketetapan Tuhan. Namun, hal ini dianggap sebagai fenomena yang terjadi bukan karena

Tuhan yang menciptakan orang-orang seperti itu, melainkan karena manusia sudah berdosa sejak

semula (konsep dosa awal). Menurut pandangan ajaran ini juga, orang transseksual bisa percaya

kepada Tuhan Yesus sama seperti orang berdosa lainnya. Karena itulah tidak ada alasan bagi

orang berdosa untuk menghina dan menjauhi sesama orang berdosa. Artinya, meskipun termasuk

kaum berdosa, tidak ada pembenaran bagi umat protestan untuk menghina kaum transseksual.

Menurut KGK 2297, penggantian kelamin dianggap melanggar penghormatan terhadap

integritas tubuh manusia. Menurut KGK 369, pria dan wanita lah diciptakan, artinya,

dikehendaki Allah dalam persamaan yang sempurna di satu pihak sebagai pribadi manusia dan

4

Page 5: Makalah Agama UAS Newest

di lain pihak dalam kepriaan dan kewanitaannya. “Kepriaan” dan “kewanitaan” adalah sesuatu

yang baik dan dikehendaki Allah: keduanya, pria dan wanita, memiliki martabat yang tidak

dapat hilang, yang diberi kepada mereka langsung oleh Allah, Penciptanya (Bdk Kej 2:7.22).

5

Page 6: Makalah Agama UAS Newest

BAB II

8 CONTOH KASUS TRANSGENDER DI INDONESIA DAN DI DUNIA

1. Nong Tum

Nong Tum lahir pada 9 juni 1981 sebagai bayi laki-laki. awalnya terlahir bernama

Parinya Kiatbusaba,namun kini tebih poler sebagai Nong tum. ia adalah seorang ‘Kathoey’

sebutan pelaku transeksual dari pri ke wanita di Thailand. uniknya, Nong tum saat dulu masih

menjadi laki-laki, Ia adalah seorang petinju Muay Thai.

Sejak kecil, nong tum memang sudah menyadari ada yang berbeda dari dirinya. namun

karena orangtuanya tidak mengetahuinya, maka Ia di daftarkan ke camp tinju.meski pembawaan

Nong Tum yang lebih feminim, namun Ia tergolong petinju yang bebakat. Nong Tum pun

akhirnya mengikuti kejuaraan tinju. dimulai Februari 1998, setelah memenangi pertandingan di

Bangkok lumpini Boxing Stadium. walau awalnya uangnya untuk operasi ganti kelamin, tetapi

Nongtum tetap mencintai olahraga tinju.

Media Thailand mulai menyadari bahwa ada petinju yang feminim. setelah itu Nong tum

makin terkenal di media massa. Ia pun akhirnya menjalani operasi ganti kelamin pada 1999,

sesaat setelah berhenti menjadi petinju.

6

Page 7: Makalah Agama UAS Newest

2. April Ashley

April Ashley kelahiran 25 April 1935, Ashley adalah orang Inggris pertama yang

mengakui kepada publik sebagai seorangTransgender, seperti yang dilansir di Sunday People.

Asley lahir bernama asli George Jamieson di liverpool, Inggris. usia 14 tahun ia bergabung dgn

angkatan laut. memasuki usia 15 tahun, karakter seksualnya tidak bekembang. Ia berusaha bunuh

diri dan dikirim ke pusat pengobatan mental di Ormskirk.

Merasa kehidupannya kurang memadai di Inggris, Ashley pindah ke Paris, dan menjadi

artis terkenal disana. lalu ia menjalani operasi ganti kelamin di Casablanca, Maroko pada 12 Mei

1960. kemudian Ashley kembali ke Inggris dengan bermodal wajah cantik, Asley pun menjadi

model terkenal di Inggris.

3. Jackie

7

Page 8: Makalah Agama UAS Newest

Bocah laki-laki sepuluh tahun yang mengubah kelaminnya menjadi perempuan. itu

karena Ia bersikap sebagai perempuan, lalu orang tuanya pun mengijinkan Jack merubah

identitasnya menjadi perempuan bernama Jackie.sangat sulit mengambil keputusan sebesar ini

bagi keluarga asal Ohio, US

Jackie mengalami pertumbuhan berlawanan dengan jenis kelamin yang sesunggunya. secara

anatomi Ia berjenis kelamin laki-laki, namun sepanjang hidupnya dia hidup sebagai perempuan

4. Sharon Cohen

Cohen lahir pada 1972 di Yaron Cohen. Ia merupakan artis pop di Israel. meskipun

secara biologis lahir sebagai lelaki, namun Cohen telah teridentifikasi sebagai wanita sejak umur

13 tahun. Cohen kecil bercita-cita sebagai penyanyi terkenal. meski berasal dari keluarga miskin,

ibu Cohen tetap bekerja untuk membiayai Cohen belajar Musik. namanya mulai melambung

sejak cohen membawakan lagu berjudul ‘Dive’ serta memenangkan eurovision Song Kontest

pada 1998. cohen disebut-sebut sebagai artis transseksual yang palin terkenal di Dunia.

8

Page 9: Makalah Agama UAS Newest

5.Harisu

bernama panggung Lee Kyung-eun, adalah seorang artis transeksual pertama asal Korea

selatan.secara biologis lahir sebagai seorang pria pada 17 februari 1975. teridentifikasi sebagai

seorang wanita sejak masih kecil. melakukan oprasi pergantian kelamin pada 1990-an

7. Dena Rahman

Penyanyi cilik Dena ‘Renaldy’ Rahman. Dia dikenal sebagai Renaldy saat menjadi

penyanyi cilik cowok di era awal 90-an. Namun setelah sekian lama tidak terdengar khabarnya.

Akhir-akhir ini namanya mulai mencuat lagi setelah isu tentang perubahan jalan hidupnya dalam

kasus transgender mulai merebak dan menjadi perbincangan hangat di media maupun dunia

maya. Dia merasa dirinya terperangkap di tubuh yang salah.

9

Page 10: Makalah Agama UAS Newest

8. Mayang Prasetyo

Dilansir oleh Daily Mail Australia, Mayang pernah mengiklankan dirinya sebagai PSK

transgender kelas tinggi di situs online Inggris. Dalam iklan di Backpage padaMaret 2013.

Mayang dikenal sangat cantik oleh tetangga apartemennya di Brisbane. Selain itu, kekasihnya

dikenal pendiam namun sangat peduli dengan kasus-kasus kekerasan terhadap wanita. Tubuh

Mayang yang sudah tidak utuh ditemukan polisi Australia di apartemen pasangan ini pada Sabtu

(4/10) malam, beberapa potongan berada di atas kompor.

Fokus: dena rahman

Dena Rahman atau yang mungkin dikenal dengan Reynaldi adalah salah satu penyanyi

cilik pada tahun 1999 danawal 2000 akhir akhir ini menghebohkan masyarakat dan mencuri

perhatian public dengan kasusnya yang melakukan transgender, beralih dari laki-laki ke wanita.

                Publik sangat tertarik dengan keputusan yang di lakukan oleh Reynaldi, dimana dia

berani mengambil suatu keputusan besar dalam kehidupannya yaitu melakukan transgender yang

bagi sebagian besar masyarakat itu adalahhal yang tabu, aib dan dosa. Dena mengaku bahwa

10

Page 11: Makalah Agama UAS Newest

selama ini Ia adalah seorang wanita yang terjebak dalam tubuh lelaki. Ia sudah merasakan bahwa

Ia adalah seorang wanita sejak berumur 5 tahun. Hal ini terbukti dari caranya berpakaian yang

cenderung feminism dan cara bicaranya yang kemayu. 

                Selama belasan tahun Dena atau Reynaldi mengalami konflik batin tentang apa yang

dia rasakan. Ada satu sisi yang menginginkan dia untuk merubah identitas dirinya serta jati

dirinya dari seorang laki-laki menjadi seorang perempuan. Dalam konteks psikologi satu sisi ini

disebut id. Tetapi disisi lain, Dena merasa takut terhadap reaksi lingkungannya, terhadap nilai-

nilai yang berlaku dalam lingkungannya, bagaimana reaksi keluarganya, bagaimana tanggapan

teman-temannya, yang dalam konteks psikologi sisi ini disebut super ego. Selama belasan tahun

Dena mengalami konflik antara id dan superego dan sampai pada akhirnya ia memutuskan untuk

menjadi seorang wanita( id yang dimiliki oleh Dena menang) dan melakukan transgender. Tapi

setelah Iamengambil keputusan besar seperti itu,masalah lain timbul seperti pertentangan dengan

kelurganya, teman-teman yang mencibirnya, orang yang tidak tau masalahnya dan ikut-ikut

berkomentar tentang kehidupannya. Setelah mengalami konflik batin, selanjutnya dia mengalami

konflik dengan lingkungannya atas keputusan yang di buatnya. Tentu ini bukanlah hal yang

mudah bagi seorang Dena. Dimana Dia disalahkan atas keputusan tentang hidupnya sendiri.

                Berbagai cara dilakukan Dena untuk mengubah identitas dirinya dari seoranglaki-laki

menjadi seorang perempuan salah satunya dengan melakukan terapi hormone dengan

mengkonsumsi pil. Dena mengkonsumsi pil untuk menekan hormone testoteron yang dia miliki

dan merangsang hormon estrogen. Disisi lain Dena mengakui bahwa kadang dia sering merasa

bahwa ia seperti perempuan pada umumnya yang mengalami PMS (pre-menstrua syndrome).

                Keluarga Dena syok dan menentang keras keputusan yang di ambilnya. Keluarganya

merasa bahwa itu adalah keputusan yang keliru, salah dan menentang norma dan nilai yang

berlakubaik di lingkungan maupun dalam konteks agama. Disini terjadi kesenjangan antara

fungsi keluarga yang dimana keluarga berfungsi untuk mengsuport anggota keluarganya tetapi

disatu sisi juga keluarga terikat oleh norma dan nilai yang dianut.

11

Page 12: Makalah Agama UAS Newest

                Butuh waktu lama bagi Dena untuk menyakinkan keluarganya tentang keputusan berat

yang telah di ambilnya dan butuh waktu lama juga bagi keluarga Dena untuk memahami

menerima dan mendukung keputusan yang telah di ambil oleh Dena. Pada akhirnya keluarganya

pun mendukung setiap langkah yang di pilih oleh Dena. Masalah lain yang muncul adalah

bagaimana tanggapan dan reaksi lingkungan serta masyarakat dengan keputusan yang di pilih

oleh Dena. Sosok Dena yang pada masa kecil adalah seorang penyanyi cilik bernama Reynaldi

ternyata tidak memudahkan Dena dalam menjalani kehidupannya yang baru sebagai wanita dan

justru mempersulit dia. Publik dan masyarakat umum banyak yang mengetahui tentang idola

cilik mereka memberikan komentar dan pendapat yang didalamnya tersirat kekecewaan, dan

bahkan ada yang menghakimi sambil mengatakan bahwa itu adalah dosa besar, aib dan

sebagainnya.

                Memang reaksi public terlalu berlebihan dan cenderung menghakimi. Pantaskah kita

yang pada hakekatnya hanya orang biasa yang tidak mempunyai hubungan ataupun ikatan dan

pengaruh dalam kehidupan Dena ikut memberikan komentar yang tajam tanpa melihat alasan

dan memahami maksud dari keputusan yang dibuat Dena tersebut ?  

                Seharusnya, sebagai masyarakat biasa, sebagai coustumer berita lebih kritis dalam

melihat berita yang terjadi dilingkungan sekitar dan lebih mencoba memahami posisi orang lain

sebelum kita memberikan kritik terhadap orang tersebut. Tidak sampai disitu saja, kebanyakan

dari kita hanya mau mengkritik, menghakimi tanpa memberikan solusi yang tepat bagi orang

lain. Padahal ada baiknya setelah kita mengkritik, kita juga harus mampu memberikan saran

atau solusi terbaik yang kita punya atas masalah orang yang kita kritik. Berpendapat boleh tapi

usahakan jangan sampai menghakimi sesuatu yang kitapun tidak punya dasar yang kuasa atas hal

itu.

                Balik lagi pada kasus Dena, Dena tegar dengan segala penolakan yang diterimanya

mulai dari keluarganya sampai orang-orang yang tidak mengenali dia. Dena mampu menunjukan

bahwa saat ini ia baik-baik saja dengan segala keputusan dan keadaannya sekarang, Ia mampu

bertanggungjawab atas pilihan hidupnya, hal ini ditunjukannya dengan tampil di depan public

dengan identitas barunya.

12

Page 13: Makalah Agama UAS Newest

BAB III

FAKTOR PENYEBAB SESEORANG MENJADI TRANSGENDER

Adapun penyebab seorang pria menjadi seorang wanita atau waria atau penyebab

terjadinya transgender dapat diakibatkan beberapa faktor yaitu :

a. Faktor bawaan (hormon dan gen)

·         Faktor genetik dan fisiologis adalah faktor yang ada dalam diri individu karena

ada masalah antara lain dalam susunan kromosom, ketidakseimbangan hormon, struktur

otak, kelainan susunan syaraf otak.

b. Faktor lingkungan

·         Faktor lingkungan di antaranya pendidikan yang salah pada masa kecil dengan

membiarkan anak laki-laki berkembang dalam tingkah laku perempuan, pada masa

pubertas dengan homoseksual yang kecewa dan trauma, trauma pergaulan seks dengan

pacar, suami atau istri. Perlu dibedakan penyebab transseksual kejiwaan dan bawaan.

Pada kasus transseksual karena keseimbangan hormon yang menyimpang (bawaan),

menyeimbangkan kondisi hormonal guna mendekatkan kecenderungan biologis jenis

kelamin bisa dilakukan. Mereka yang sebenarnya normal karena tidak memiliki kelainan

genetikal maupun hormonal dan memiliki kecenderungan berpenampilan lawan jenis

hanya untuk memperturutkan dorongan kejiwaan dan nafsu adalah sesuatu yang

menyimpang.

c. Tekanan sosial.

Contohnya seperti kehadiran selebritis yang memiliki identitas atau bertindak

seperti transgender di media televisi. Hal ini bisa membuat penonton, khususnya remaja,

menarik kesimpulan identitas transgender dapat memberikan jaminan masa depan karena

menjadi terkenal. Contoh lainnya laki-laki yang terkondisikan sebagai waria karena

semula orangtuanya menginginkan anak perempuan lalu sejak kecil didandani seperti

perempuan.

13

Page 14: Makalah Agama UAS Newest

d. Faktor Ekonomi

Ada juga yang terkondisikan oleh faktor ekonomi, misalnya waria jadi-jadian

yang sering mengamen di kaki lima. Sebutan yang lebih sesuai untuk kelompok ini

adalah cross dresser, karena ekspresi gender yang dilakukan hanya sebatas penampilan

untuk mencari uang dan pada siang hari akan kembali menjadi laki-laki seperti biasa.

e. Faktor Psikologis

Hal ini, bisa diakibatkan karena kekecewaan akibat hubungan asmara atau pun

trauma kekerasan seksual di masa kecil. Contoh lain adalah kasus perceraian atau

ketidakharmonisan hubungan orang tua yang disertai dengan kekerasan bisa menjadi

faktor pendorong lainnya. Kekerasan terhadap salah satu jenis kelamin (dalam keluarga)

juga dapat menjadi pendorong orientasi seksual yang berbeda di kala dewasa.

14

Page 15: Makalah Agama UAS Newest

BAB IV

DAMPAK TRANSGENDER

1. Dampak menjadi Transgender dan Waria

Telah kita ketahui faktor seseorang mejadi transgender yaitu terdiri dari dua faktor yaitu

gen atau bawaan dan faktor luar atau lingkungan.Semua kasus Transgender disebabkan oleh

kedua faktor tersebut,karena kita yakin bahwa semua orang yang bersifat transgender atau

transseksual tidak menginginkan itu terjadi.Seorang waria pasti akan berkata tidak meminta

dilahirkan sebagai waria dengan mendandani diri sebagai wanita ,ia mendapatkan kenikmatan

batin yang begitu dalam ,ia seolah terlepas dari beban psikologis yang selama ini masih

memberatkannya.Sehingga kita tidak dapat menyalahkan sepenuhnya kepada orang yang

mengalami kasus transgender tetapi kita harus bersama-sama menyikapinya dengan baik.

           

Pada umumnya,seseorang yang berbeda atau tidak normal dianggap berbeda dan tidak

masuk dalam kelompok yang sama,karena mereka dianggap memiliki perpedaan yang membuat

orang memandang itu tidak layak untuk hidup berdamppingan.Biasanya mereka dikucilkan dari

lingkungan dan dijadikan bahan pembicaraan atau cemooh oleh masyarakat sekitar.Bahkan

mereka dianggap membawa pengaruh negativ untuk lingkungan masyarakat.

           

Seorang transgender yaitu ddalam kasus waria masih memiliki kendala seperti

diskriminasi yang mencederai hak waria sebagai warga negara misalnya mencari pekerjaan.Dan

merekapun juga dianggap sampah masyarakat .Padahal kita ketahui seorang waria bisa menjadi

penghiibur dan memiliki kreatifitas tinggi yaitu dibidang seni.

 

2. Pandangan Masyarakat Terhadap Kasus Transgender

            Kita ketahui kebanyakan masyarakat memandang seorang yang terkait kasus transgender

seperti waria memiliki pandangan negativ ,karena mereka menganggap bahwa seorang

transgender itu telah mengubah kodrat yang diberikan Tuhan sejak lahir dan itu merupakan

larangan agama.

15

Page 16: Makalah Agama UAS Newest

Memang ini sangat dilarang oleh agama dan sangat bertentangan apalagi sampai

mengubah atau mengoperasi alat kelamin.Adapun hukum operasi kelamin dalam syariat Islam

harus diperinci persoalan dan latar belakangnya.Dalam dunia kedokteran modern dikenal tiga

operasi kelamin yaitu :

a. Operasi pergantian jenis kelamin yang dilakukan terhadap orang yang sejka lahir

memiliki kelamin normal.

b. Operasi perbaikan atau penyempurnaan kelamin yang dilakukan terhadap orang yang

sejak lahir memiliki cacat kelamin,seperti zakar (penis) atau vagina yang tidak berlubang

atau tidak sempurna.

c. Operasi pembuangan salah satu dari kelamin ganda,yang dilakukan terhadap orang

yang sejak lahir memiliki dua organ /jenis kelamin (penis dan vagina)

Keterangan

Operasi 1 : Masalah seseorang yang lahir dalam keadaan normal dan sempurna organ

kelaminnya yaitu penis (dzakar) bagi laki-laki dan vagina bagi perempuan yang dilengkapi

dengan rahim dan ovarium tidak dibolehkan dan diharamkan bagi syariat Islam untuk melakukan

poperasi kelamin.Ketetapan haram ini sesuai dengan keputusan fatwa Majelis Ulama Indonesia

(MUI) dalam Musyawarah Nasional II tahun 1980 tentang operasi perubahan / pemyempurnaan

kelamin.Menurut fatwa MUI ini sekalipun diubah jenis kelaminnya yang semula

normal,kedudukan hukum jenis kelaminnya sama dengan jenis kelamin semula sebelum dirubah

Operasi 2: Operasi kelamin yang bersifat tashih atau takmil ( perbaikan atau

penyempurnaan) dan bukan pergantiaan jenis kelamin menurut para ulama diperbolehkan secara

hukum syariat,.Jika kelamin seseorang tidak memiliki lubang untuk mengeluarkan air seni dan

mani baik penis maupun vagina ,maka operasi untuk perbaikan dan penyempurnaan

diperbolehkan bahkan dianjurkan sehingga menjadi kelamin yang normal karena kelainan seperti

ini merupakan suatu penyakit yang harus diobati.

16

Page 17: Makalah Agama UAS Newest

Operasi 3 : Apanbila ada seseorang yang memiliki kelamin ganda,yaitu mempunyai penis

dan vagina ,maka harus memperjelaskan dan memfungsikan secara optimal dan  definitif salah

satu alat kelaminnya,ia dibolehkan melakukan operasi untuk “mematikan” dan emenghilnangkan

salah satu alat kelaminnya.

 

            Untuk kasus yang pertama itu memang sangat diharamkan oleh agama karena merubah

sebuahkodrat ,tetapi sebagai masyarakat kita jangan sampai menjauh i mereka tetapi kita harus

mengadakan pendekatan untuk perubahan yang terbaik untuk pelaku transgender tersebut.Jangan

sampai sebagai warga negara yang memiliki HAM yang sama,kita akan  membunuh hak

mereka.Untuk itu,lakukan pendekatan dengan pendekatan agama,moral dan sosial.Serta jangan

cemooh mereka yang hendak melakukan perubanhan ,karena latar belakang mereka yang

terdahulu.Tetapi pelaku transgender untuk kasus kedua dan ketiga itu diperbolehkan menurut

syariat agama karena demi kesehatan dan kesmpurnaan status yang tidak jelas dengan melakukan

operasi kelamin.

3. Kesetaraan Pelaku Transgender dengan Lingkungan Sekitar

            Seseorang yang melakukan Transgender memiliki HAM yang sama dengan warga negara

normal.HAM tersebut tidak boleh dihilangkan karena dia berbeda dengan yang lain atau

dianggap tidak sama ,karena HAM merupakan hak yang mutlak dibawa seseorang sejak lahir.

Selain itu juga,sebagai warga negara,pelaku transgender bersama warga negara yang memiliki

status jenis kelamin normal berkewajiban membangun negaranya dan mensukseskan kjalannya

pemnbangunan negara.

            Tetapi sebagai orang yang beragama,pelaku transgender seperti waria harus tetap kembali

kepada kodratnya.Karena tindakannya itu melanggar agama dan telah merubah kodrta yang

ditetapkannya sejak lahir.Tetapi hal itu bisa disikapi agar mereka tetap berada dijalan Allah

dengan mengajak mereka pada pendekatan agama.

17

Page 18: Makalah Agama UAS Newest

BAB V

HUKUM INDONESIA TENTANG TRANSGENDER

Kaum lesbian,gay, biseksual dan transgender (LGBT) di Indonesia tidak dilindungi oleh

undang-undang. Pada kasus di skenario proses penentuan perubahan status jenis kelamin oleh

hakim menggunakan proses penemuan hukum (recthsvinding).

Proses penemuan hukum (recthsvinding)

Perkembangan masyarakat lebih cepat dari perkembangan aturan perundang-undangan,

sehingga perkembangan dalam masyarakat tersebut menjadi titik tolak dari keberadaan suatu

peraturan. Dalam kehidupan bermasyarakat memang diperlukan suatu sistem hukum untuk

menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis dan teratur. Kenyataannya hukum atau

peraturan perundang-undangan yang dibuat tidak mencakup seluruh perkara yang timbul dalam

masyarakat sehingga menyulitkan penegak hukum untuk menyelesaikan perkara tersebut.

Salah satu karakteristik utama dari civil law ialah penggunaan aturan-aturan yang tertulis 

dan terbukukan (terkodifikasi) sebagai sumber hukumnya. Untuk menerjemahkan aturan-aturan

hukum tersebut, kepada peristiwa-peristiwa konkret, maka difungsikanlah seorang hakim.

Seorang hakim memiliki kedudukan pasif di dalam menerapkan aturan hokum tersebut, dia akan

menerjemahkan suatu aturan hukum apabila telah terjadi sengketa diantara individu satu dengan

yang lainnya di dalam masyarakat yang kemudian hasil terjemahan aturan hukum tersebut

ditetapkan di dalam suatu putusan pengadilan yang mengikat pada pihak-pihak yang

bersengketa.

Dalam menegakkan hukum ada tiga unsur yang selalu harus diperhatikan,

yaitu :kepastianhukum (Rechtssicherheit), kemanfaatan (Zweckmassigkeit) dan keadilan

(Gerechtigkeit). Berdasarkan undang-undang pokok kekusaan kehakiman disebutkan bahwa

pengadilan tidak boleh menolak untuk memeriksa, mengadili, dan memutuskan suatu perkara

yang diajukan dengan dalil bahwa hukum tidak ada atau kurang jelas, melainkan wajib

memeriksa dan mengadilinya.

18

Page 19: Makalah Agama UAS Newest

Sudah barang tentu hakim harus mempelajari berbagai cara menemukan hukum yang

memang sudah disediakan oleh ilmu hukum, karena merupakan suatu kewajiban yang harus

dijalankan oleh setiap hakim dalam mengemban tugas luhurnya itu. Bilamana undang-undang

tidak menyebut suatu perkara, maka hakim harus bertindak atas inisiatifnya sendiri. Hakim harus

bertindak sebagai pembentuk hukum dalam hal undang-undang diam saja. Penegakkan dan

pelaksanaan hukum ini sering merupakan penemuan hukum dan tidak sekedar penerapan hukum.

Karena itu usaha penemuan hukum ini merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan

hakim dalam memutuskan perkara

Pada hakikatnya, masalah kebingungan jenis kelamin atau yang lazim disebut juga

sebagai gejala transseksualisme ataupun transgender merupakan suatu gejala ketidakpuasan

seseorang karena merasa tidak adanya kecocokan antara bentuk fisik dan kelamin dengan

kejiwaan ataupun adanya ketidakpuasan dengan alat kelamin yang dimilikinya. Untuk

menyelesaikan persoalan ini, maka diberikanlah kewenangan kepada hakim untuk mampu

mengembangkan hukum atau melakukan penemuan hukum (rechtsvinding)

Dalam mengisi kekosongan hukum tentang perubahan status jenis kelamin itu hakim juga

harus melihat pandangan-pandangan dari sisi sosial, agama, hukum, dan medis (Kedokteran).

Hakim harus mengambil pilihan dari berbagai metode penafsiran yang hasilnya dapat berbeda.

Hakim mempunyai kebebasan dalam penafsiran, yang tidak boleh tidak harus dilakukan karena

hakim tidak dapat menolak untuk mengadili dan memutuskan perkara.

Pada konteks hukum positif tampaknya kewenangan hakim menemukan hukum

sebagaimana dimaksud di dalam Pasal 14 ayat (1) undang-undang nomor 4 tahun 2004 tentang

kekuasaan kehakiman, juga harus ditafsirkan secara sistematis dengan Pasal 28 ayat (1)  undang-

undang nomor 4 tahun 2004, yang berbunyi sebagai berikut :

(1). Hakim wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan

dalam masyarakat.

(2). Dalam menerapkan berat ringannya pidana, hakim wajib memperhatikan pula sifat yang baik

dan jahat dari terdakwa.

19

Page 20: Makalah Agama UAS Newest

Dari kedua ayat dalam pasal tersebut, dengan jelas dinyatakan hakim menggali,

mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan dalam masyarakat dan

memperhatikan hal-hal yang baik dan jahat dari terdakwa sebelum memutus suatu perkara.Hal

ini menunjukan bahwa, Indonesia memang menganut ajaran penemuan hukum bebas

(vrijerechstvinding), namun menyangkut hukum bebas tersebut hakim masih terikat oleh

peraturan perundang-undangan.

Sehingga hukum bebas di posisikan sebagai tambahan dari aturan perundang-undangan

dia tidak dapat menyimpang dari aturan perundang-undangan tersebut, akan tetapi hakim dapat

mengkontekskan aturan hukum yang ada sesuai dengan rasa keadilan dan nilai-nilai masyarakat.

Hukum bebas dalam pengertian rasa keadilan dan nilai-nilai masyarakat sangat identic dengan

hukum agama dan adat yang ada di dalam masyarakat. Namun tidak sebatas itu, tafsir rasa

keadilan dan nilai-nilai masyarakat juga dapat ditafsirkan di dalam dinamika social

kemasyakatan. Dimana aspek tuntutan dan tekanan masyarakat, mengenai mana yang adil dan

tidak adil menjadi aspek yang tidak dapat diabaikan dalam memutus suatuperkara

Dalam hal ini tidak ada sistem yang logis tertutup. Apabila hakim harus mengambil

pilihan dari berbagai kemungkinan, yang ditentukan oleh penilaiannya, maka ia melengkapi atau

mengisi peraturan-peraturan hukumnya dalam hubungannya satu sama lain, setiap penafsiran,

demikian pula setiap putusan menambahkan sesuatu, berisi unsure penciptaan. Akhirnya hakim

hanya akan menjatuhkan pilihannya berdasarkan pertimbangan metode manakah yang paling

menyakinkannya dan yang hasilnya paling memuaskan. Peradilan dalam hal ini menjadi

pencitaan hukum, penemuan hukum.

20

Page 21: Makalah Agama UAS Newest

BAB VI

PANDANGAN GEREJA KATOLIK TENTANG TRANSGENDER

Akhir-akhir ini, masalah homoseksualitas semakin diperhatikan oleh Gereja karena di

kalangan umat ada yang berperilaku demikian. Hal ini menjadi lebih terang setelah di kalangan

rohaniwan, baik pendeta dan imam terdapat kecenderungan homoseks. Tapi masalahnya bukan

hanya sekedar bagaimana sikap Gereja Katolik terhadap kaum homo, tetapi lebih kepada

konsekuensi-konsekuensi yang lebih jauh, apa yang harus Gereja lakukan ketika umatnya adalah

homoseks dan mempunyai kebiasaan-kebiasaan berganti-ganti pasangan di kalangan homoseks?

Lebih dari itu apa jawaban serta sikap dan perilaku Gereja Katolik? Pertanyaan yang telah

tersebar luas mengenai setuju-tidaknya Gereja Katolik untuk menikahkan mereka yang homo,

serta boleh tidaknya kaum homoseks mengadopsi anak, padahal para psikolog dan peneliti telah

menjumpai fakta bahwa kaum homo sangat mudah tertarik kepada sesama jenis dan berganti-

ganti pasangan pula?

Persoalannya, menurut ajaran Gereja Katolik hal ini merupakan hak Tuhan Allah untuk

menurunkan karunia melalui Gereja. Jadi kita tidak menerima itu secara langsung, melainkan

melalui Gereja. Tuhan mempercayakan karunia ini kepada Gereja. Oleh karena itu, dalam hal ini

Gereja memutuskan atas nama Tuhan, dan Gereja Katolik tentu saja melarang perbuatan yang

menyangkut homoseksual.

Dengan dasar pemikiran ini, Agama Katolik melihat bahwa:

a. Gereja Katolik Roma menganggap perilaku seksual manusia sebagai sesuatu yang suci,

hampir penuh keilahian dalam setiap bagiannya, tetapi jika dilakukan secara baik dan

benar.

b. Gereja memandang kebutuhan dan kepentingan saling melengkapi dan memenuhi

antara jenis kelamin yang berbeda adalah suatu bagian dari apa yang direncanakan oleh

Allah.

21

Page 22: Makalah Agama UAS Newest

c. Aktivitas homoseksual bertentangan dengan hukum alam dan penuh dosa. Sementara

keinginan dan nafsu homoseksual adalah suatu kelainan(walaupun, Gereja Katolik belum

sepenuhnya memandang bahwa nafsu dan keinginan homoseksual sebagai dosa).

d. Kegiatan-kegiatan hubungan seksual anal(lubang anus) dan homogenitas dianggap

penuh dosa karena perilaku seksual pada dasarnya ditujukan untuk suatu kesatuan dan

penerusan keturunan.

Oleh karena itu, tindakan-tindakan seksual sesama jenis ini, tidak sejalan dengan sifat

kodrati seksual manusia seperti yang tertera di bawah ini:

Tindak-tanduk homoseksual bertentangan dengan hukum alam. Tindakan-tindakan ini

menutup unsur pemberian kehidupan dalam perilaku seksual. Mereka tidak berasal dari

sebuah tindakan yang saling mengisi secara seksual dan secara penuh kasih yang tulus.

Di dalam situasi apapun tindakan-tindakan ini, tidak bisa disahkan

Alkitab jelas menyebutkan bahwa homoseksualitas adalah dosa dan kekejian di mata Tuhan.

1. Karena itu Tuhan menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran,

sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka … kepada hawa nafsu yang memalukan,

sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar.

Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan

menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan

kemesuman, laki-laki dengan laki-laki … (Roma 1:24-27)

2. Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena

itu suatu kekejian. (Imamat 18:22)

Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, jadi

keduanya melakukan suatu kekejian … (Imamat 20:13)

3. … sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama

melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung

22

Page 23: Makalah Agama UAS Newest

siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang. Namun demikian orang-orang yang

bermimpi-mimpian ini juga mencemarkan tubuh mereka dan menghina kekuasaan Tuhan serta

menghujat semua yang mulia di sorga (Yudas 1:7-8)

Tuhan tidak pernah menciptakan seseorang dengan keinginan homoseks. Alkitab

memberitahu kita bahwa seseorang menjadi homoseks karena dosa (Roma 1:24-27) dan pada

akhirnya karena pilihan mereka sendiri. Seseorang mungkin dilahirkan dengan kecenderungan

terhadap homoseksualitas, sama seperti orang dapat dilahirkan dengan kecenderungan kepada

kekerasan dan dosa-dosa lainnya. Ini bukan merupakan dalih untuk hidup dalam dosa dengan

mengikuti keinginan dosa mereka.

Tetapi Alkitab tidak menggambarkan homoseksualitas sebagai dosa yang “lebih besar”

dibanding dosa-dosa lainnya. Semua dosa adalah kekejian dan tidak menyenangkan Tuhan.

Homoseksualitas hanyalah salah satu dari sekian banyak hal yang dicantumkan dalam 1 Korintus

6:9-10 yang menghalangi seseorang dari Kerajaan Tuhan. Menurut Alkitab, pengampunan Tuhan

tersedia bagi kaum homoseks, sama seperti bagi orang yang berzinah, penyembah berhala,

pembunuh, pencuri, dll. Tuhan juga menjanjikan kekuatan untuk menang terhadap dosa,

termasuk homoseksualitas, kepada setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus untuk

keselamatan mereka.

Memang diperlukan kebijaksanaan untuk menyikapi hal transgender, seperti halnya

homoseksualitas. Sebab Gereja Katolik dalam menjalankan misi cinta kasih, harus tetap

merangkul mereka, namun juga tidak dapat membenarkan tindakan penyimpangan seksualitas

yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat.  Prinsipnya sederhana, “hate the sin, but love the

sinner“.  Dengan demikian, Kasih tidak dapat dan tidak boleh mengaburkan kebenaran, inilah

salah satu pesan inti surat ensiklik Paus Benediktus XVI yang terbaru, “Caritas in Veritate“.

Maka untuk menyikapi hal ini memang diperlukan kebijaksanaan dari pihak otoritas Gereja, dan

umat Katolik sekalian. Itulah sebabnya misalnya, di rumah-rumah sakit Katolik di Amerika (dan

semoga juga di Indonesia) tidak memberikan fasilitas pergantian kelamin.

23

Page 24: Makalah Agama UAS Newest

Lagipula, pergantian kelamin dari laki-laki menjadi perempuan itu melibatkan tindakan

mutilasi, yang melanggar penghormatan terhadap integritas tubuh manusia, seperti yang

disebutkan dalam KGK 2297.  Selanjutnya, setelah berganti kelamin sekalipun, secara kodrat,

orang itu tetap tidak berubah.

Jadi dalam menyikapi hal transgender ini, sebaiknya kita kembali kepada pengajaran

Tuhan sendiri seperti yang tercantum dalam Katekismus, karena Tuhan adalah Yang Maha

sempurna, dan pengajaran-Nya adalah kebenaran absolut. Kita mengetahui bahwa pada saat

penciptaan, Tuhan menciptakan (hanya) dua jenis kelamin, yaitu, laki-laki dan perempuan:

KGK 369    Pria dan wanita diciptakan, artinya, dikehendaki Allah dalam persamaan yang

sempurna di satu pihak sebagai pribadi manusia dan di lain pihak dalam kepriaan dan

kewanitaannya. “Kepriaan” dan “kewanitaan” adalah sesuatu yang baik dan dikehendaki Allah:

keduanya, pria dan wanita, memiliki martabat yang tidak dapat hilang, yang diberi kepada

mereka langsung oleh Allah, Penciptanya (Bdk Kej 2:7.22). Keduanya, pria dan wanita,

bermartabat sama “menurut citra Allah”. Dalam kepriaan dan kewanitaannya mereka

mencerminkan kebijaksanaan dan kebaikan Pencipta.

Dengan demikian, kita mengetahui bahwa sesungguhnya, sejak kita diciptakan Tuhan di

dalam rahim ibu kita, jenis kelamin kita-pun dikehendaki Allah, dan bukan hanya sekedar

‘kecelakaan’. Jika kenyataannya terdapat suatu kecenderungan tertentu yang tidak normal, maka

selayaknya hal itu tidak serta merta ditolak, sebab dapat saja Tuhan mengizinkan hal itu terjadi,

sebagai ‘salib’ yang harus dipikul orang itu demi pertumbuhan imannya. Jika orang-orang yang

mengalami hal demikian, dapat tetap menerima jenis kelaminnya dengan iman dan kasih kepada

Tuhan dan kebijaksanaan Tuhan, maka dapat dipastikan bahwa Tuhan juga akan memberikan

rahmat yang cukup dan kesembuhan yang sejati bagi mereka.

Paus Benediktus XVI menentang apa yang terjadi dalam masyarakat mengenai

homoseksualitas, tapi lebih dari homoseksualitas tapi juga dari ancaman kaum LGBT (lesbian,

gay, biseksual dan transgender). Menurut Paus Benediktus XVI dalam pidatonya menjelang

Natal pada tahun 2008 mengatakan bahwa Hutan Tropis yang harus diselamatkan dari

kepunahan itu sama pentingnya dengan menyelamatkan umat manusia dari perilaku LGBT.

24

Page 25: Makalah Agama UAS Newest

Paus Benediktus XVI sendiri menilai bahwa Gereja harus melindungi umat manusia dari

dekonstruksi dirinya sendiri. Seperti perkataannya di atas bahwa yang berhak mendapat

perlindungan adalah manusia bukan hanya hutan tropis. Paus menilai bahwa harus dihindarkan

dari homoseksual, karena homoseksualitas diumpamakan sebagai hal yang merusak ciptaan

Tuhan.

Paus dan Gereja Katolik Roma bukan hanya sekali mengingatkan bahaya

Homoseksualitas bagi umat manusia. Gereja Katolik Roma sangat keukeuh mengingatkan umat

manusia untuk menjaga diri dari bahaya homoseksualitas. Paus sendiri sebelumnya mengkritik

pemerintah sosialis Spanyol Zapatero yang melegalkan perkawinan homo, pada kunjungan kerja

dua hari di Spanyol pada musim panas tahun 2007. Pada Tahun 1999, Vatikan juga tidak

mengizinkan Pastor Nugent dan Sr.Jeannine Gramick melanjutkan pelayanan mereka kepada

kaum homoseksual. Ini memang menjadi sorotan media massa selama beberapa waktu. Banyak

orang berpendapat bahwa Gereja Katolik Roma seolah-olah membenci kaum homoseksual. Tapi

Gereja mempunyai pendapat. Menurut Gereja Katolik, walaupun Gereja telah memberikan kasih

sayang, perhatian dan pengertian, bukan berarti menyetujui praktek dan gaya hidup

homoseksualitas. Gereja kaum homoseksualitas untuk hidup murni. Sama seperti umat Kristen

lainnya. Kaum homoseksual harus hidup sesuai rencana Allah, berjuang untuk melaksanakan

kehendak Allah, berjuang untuk melaksnakan kehendak Allah dalam hidup mereka sendiri. Dan

sambil mempersatukan penderitaan batin mereka dengan penderitaan Kristus, mereka juga harus

memikul salib.

Atas alasan di ataslah, Vatikan melarang pastor Nugent dan Sr. Jeannine Gramick.

Mereka dikatakan men;yimpang. Mereka bersama-sama mendirikan New Ways Ministry pada

tahun 1977 (berlokasi di dalam Keuskupan Agung Washington) guna memperjuangkan Keadilan

dan rekonsiliasi antara kaum lesbian dan kaum gay Katolik dengan komunitas Katolik yang lebih

luas. Seperti yang dinyatakan dalam keputusan yang dikeluarkan oleh Kongregasi untuk Ajaran

Iman (31 Mei 1991), sejak dari awal, New Ways Ministry telah mempertanyakan ajaran otentik

Gereja mengenai masalah ini dan telah kabur dalam ajaran bahwa praktek homoseksualitas

adalah dosa, serta tidak tegas dalam mempromosikan panggilan hidup murni kepada kaum

homoseksual.

25

Page 26: Makalah Agama UAS Newest

Pada tahun 1984, setelah beberapa usaha yang gagal untuk meluruskan mereka, Kardinal

Hickey melarang Pastor Nugent dan Sr. Gramick melakukan aktivitas dalam wilayah Keuskupan

Agung Washington. Bersamaan dengan itu, Kongregasi untuk Lembaga-lembaga Hidup Bakti

dan untuk Serikat-serikat Hidup Apostolik memerintahkan mereka untuk sama sekali

memutuskan hubungan mereka dengan New Ways Ministry. Walau mereka hanya

mengundurkan diri dari jabatan kepemimpinan, namun mereka terus melibatkan diri secara aktif

dalam organisasi, dan dengan demikian melanggar perintah superior mereka.

Lebih jauh, mereka menerbitkan material yang tidak sepenuhnya mencerminkan ajaran

Gereja Katolik. Oleh sebab itu, setelah banyak perundingan yang tidak banyak membuahkan

hasil, Pastor Nugent maupun Sr. Gramick dikecam dan dilarang melakukan karya pastoral

kepada kaum homoseksual. Patut diperhatikan bahwa point utama yang dikemukakan oleh

Kongregasi adalah, mengajarkan yang salah dan yang kabur adalah tidak selaras dengan sikap

hormat dan belas kasih sejati seorang Kristen. Mereka yang bergumul dengan masalah

homoseksualitas, sama seperti yang lain, mempunyai hak untuk menerima ajaran otentik Gereja

dari mereka yang melayani mereka.

26

Page 27: Makalah Agama UAS Newest

Contoh Kasus

Ketika Istri Menghamili Sang Suami

Ini adalah potret keluarga bahagia Bianca Browser dan Nick Bowser warga Louisville

Kentucky, mereka memiliki dua orang putera, yaitu Kai dan Pax yang masing-masing berusia

tiga dan satu tahun. Sekilas pasangan ini tampak seperti keluarga pada umumnya namun ternyata

pasangan ini sebenarnya adalah pasangan transgender. Nick (27) ternyata seorang wanita yang

berperan sebagai ayah sedangkan Bianca (32) yang aslinya seorang pria berperan sebagai ibu.

Ketika ada sebuah syair lagu menyatakan bahwa cinta tiada kenal logika nampaknya memang

benar karena kedua transgender itu tidak keberatan saling menikahi.

Bianca Bowser (32), lahir sebagai seorang anak laki-laki bernama Jason, dan telah

menjalani hidup sebagai wanita sejak 11 tahun yang lalu. Sementara suaminya, Nick Bowser

(27) lahir dengan jenis kelamin perempuan bernama Nicole dan dia telah memilih untuk

menjalani hidup sebagai pria selama 7 tahun terakhir. Mereka bertemu dan jatuh cinta pada 2009

di Atlanta. Pada waktu itu keduanya sama-sama sudah memiliki identitas gender baru ( Bianca

27

Page 28: Makalah Agama UAS Newest

sebagai perempuan, Nick sebagai laki-laki ), namun mereka belum menjalani operasi perubahan

kelamin. Setelah sekian lama berhubungan, mereka akhirnya memutuskan untuk membangun

sebuah keluarga.

Nick telah menjalani operasi pengangkatan payudara dan juga terapi testoteron agar

terlihat maskulin. Sedangkan Bianca menjalani operasi pembesaran payudara serta pencabutan

bulu badan tapi dia tidak butuh terapi estrogen karena dia memang kemayu sejak kecil. Akan

tetapi, uniknya, walaupun mereka adalah pasangan transgender, namun keduanya belum

menjalani operasi kelamin karena alasan ekonomi. Baik Nick dan Bianca masih memiliki

kelamin asli mereka sehingga saat mereka menikah, maka sang 'ayah' lah yang hamil.

28

Page 29: Makalah Agama UAS Newest

“Kami masih memiliki organnya (untuk bereproduksi) sehingga kami akan

menggunakannya,” ungkap Bianca kepada Mirror. “Jika nanti kami punya cukup uang untuk

mengubahnya (operasi), kami akan melakukannya. Tapi kami masih belum mampu, dan saat ini

anak-anak lebih utama.”

Meski kemudian menjalani operasi pengangkatan payudara, Nick yang secara fisik masih

perempuan, memutuskan untuk mengandung bayi Bianca. Sesuatu yang dia gambarkan kepada

tabloid Mirror sebagai pengalaman yang benar-benar mengerikan  karena dia sudah merasa

sebagai seorang laki-laki. "Saya tidak menyukainya. Saya seorang pria dan tidak mudah untuk

melakukan sesuatu yang sangat feminin, tapi hal ini dapat saya atasi dan kami sangat senang saat

Kai lahir,"  ungkapnya dalam wawancara tsb.

29

Page 30: Makalah Agama UAS Newest

Nick bercerita, ketika ia hamil, orang-orang melihat dirinya dengan ekspresi keherenan.

Hal tersebut membuat Nick tertekan. Kehamilannya membuat tetangga bergunjing karena

dirasakan aneh melihat seorang "pria" hamil. Untungnya keduanya masih disayang oleh kerabat

masing-masing. Mereka gembira mengetahui akan memiliki anggota keluarga baru. Pada usia

kehamilan memasuki trimester ketiga Nick tidak dapat keluar rumah kecuali jika ia harus

bertemu dokter. Nick menempuh operasi cesar sebagai jalan pintas untuk menghindari siksaan

kewanitaan.

Ketika bayi mereka lahir, Bianca mengaku "cemburu" akan ikatan mental biologis antara

Nick dan bayi mereka, berhubung Nick-lah yang mengandung dan melahirkan mereka. Bianca

pun sempat kesal saat harus menandatangani sertifikat kelahiran sebagai seorang ayah.

30

Page 31: Makalah Agama UAS Newest

Kini pasangan ini mulai bingung bagaimana menjelaskan kepada buah hati mereka

bahwa sang ibu secara teknis adalah ayah, dan sang ayah secara teknis adalah ibu yang

mengandung dan melahirkan mereka. 

Bianca menambahkan, ia dan Nick berencana memberi tahu anak-anak mereka apa yang

terjadi segera mungkin, setelah mereka di usia yang sudah bisa memahami. Mereka yakin Kai

dan Pax akan menerima dan memahami kondisi orangtuanya yang berbeda.

“Jika mereka sudah terbiasa dengan hal ini, dan sebelumnya tidak pernah mendengar hal

negatif tentang transgender, mereka akan baik-baik saja,” ujarnya optimis.

Dalam sebuah siaran televisi Inggris Nick dan Bianca sepakat akan menjelaskan

kompleksitas masalah gender yang mereka miliki kepada anak saat usia mereka sudah lebih

dewasa.

31

Page 32: Makalah Agama UAS Newest

"Saya tidak khawatir bagaimana nantinya mereka akan bereaksi. Kami tidak akan

memperlakukannya sebagai hal yang 'buruk'. Dan anak-anak lebih menerima dan tidak

menghakimi. Menjadi transeksual tidak mendefinisikan siapa kita," kata Bianca.

Kepada presenter acara, Phillip Schofield dan Holly Willoughby, mereka

mengungkapkan “Anak kami belum tahu. Kami tak tahu kapan waktunya untuk memberitahu

mereka, mungkin saat umur mereka mencapai enam tahun baru mereka bisa mengerti. Penting

sekali memberitahu mereka karena jika mereka mengetahuinya dari orang lain, mereka akan

kesal. Kami tidak cemas akan reaksi negatif karena anak-anak biasanya penerima dan tidak

menghakimi."

BAB VII

32

Page 33: Makalah Agama UAS Newest

KESIMPULAN

Transgender merupakan perubahan identitas seksual seseorang baik dari seorang laki-laki

menjadi seorang perempuan maupun seorang perempuan menjadi seorang laki-laki. Transgender

dapat disebabkan oleh faktor internal ( genetik ) maupun faktor eksternal ( lingkungan ). Tidak

terdapat peraturan yang jelas mengenai transgender di Indonesia, sehingga negara menggunakan

dasar syariat Islam yang mendukung atau menolak transgender berdasarkan maksud atau

tujuannya. Sedangkan, menurut Gereja Katolik, transgender ditentang karena dianggap

melanggar integritas diri atau kodrat yang telah diberikan Tuhan sesuai KGK (Katekismus

Gereja Katolik) 2297. Beberapa katekismus lain yang membahas juga memperkuat penolakan

gereja adalah KGK 369. Selain itu, alkitab dalam kitab Kejadian 2 ayat 7 sampai 22

menggambarkan bahwa manusia memiliki kesamaan yang sempurna serta telah ditetapkan

indentitasnya sebagai seorang pria dan seorang perempuan sebagai martabat yang tidak dapat

hilang yang telah diberikan oleh Tuhan.

BAB VII

33

Page 34: Makalah Agama UAS Newest

SARAN

Setiap orang ingin lahir dan hidup dalam kondisi yang ideal, dalam artian sesuai dengan

insaniter sebut inginkan dan harapkan. Dalam satu sisi, terdapat fenomena dimana beberapa

persen dari manusia di dunia ini, terlahir didalam “tubuh” yang berbeda dengan yang ia

harapkan. Transgender menjadi salah satu pilihan bagi orang-orang tersebut agar “terbebas” dari

tubuh yang “salah”.

Berikut saran baik bagi Transgender ataupun pandangan masyarakat yang baik dan saling

menghargai bagi para teman kita yang mengalami masalah demikian:

a. Agama Katolik melarang dilakukannya Homoseksualitas dan bahkan termasuk

transgender. Ada baiknya agar dipikirkan ulang dan membawa diri lebih dekat dengan

Tuhan agar diberikan jalan terbaik untuk hidupnya.

b. Hukum tentang transgender tidak secara langsung mengatur, namun hukum

menjelaskan bahwa, “tidak seorangpun dapat merubah / menganti / menambah

identitasnya tanpa ijin Pengadilan”. Sebaiknya, ketika dorongan untuk merubah kelamin

itu muncul, konsultasikan dengan orang-orang terdekat atau bahkan pakar hukum, agar

selain tidak melanggar hukum, orang tersebut juga lebih diterima meskipun fisik dan

hatinya yang berbeda (lemah lembut dengan fisik kekar, dst)

c. Masyarakat tidak seharusnya mengecam dan mencemooh orang yang melakukan

operasi transgender. Demikian adanya, mereka sudah melakukan dan melawan sekuat

tenaga, namun dorongan untuk hal ini sangatlah besar. Ber-empatilah.

d. Sebagai mahluk sosial, tidak sepantasnya kita membeda –bedakan meskipun dari suku,

ras, gender, bahkan agama. Tidak pula transgender, karena terdapat “jiwa” dan “pikiran”

seorang manusia biasa yang hanya terperangkap didalam tubuh yang berbeda. Hadapi

secara dewasa dan hormati keputusan anggota keluarga dan orang lain yang melakukan

transgender, karena kita tidak tahu apa pergumulan yang mereka alami.

34

Page 35: Makalah Agama UAS Newest

e. Seringkali, tindakan mengganti kelamin berujung pada depresi dan bunuh diri karena

tekanan dari berbagai sudut. Doakan, bantu, dan temani siapapun itu, karena, “cintailah

sesamamu seperti dirimu sendiri”.

DAFTAR PUSTAKA

35

Page 36: Makalah Agama UAS Newest

E. Utrecht. Pengantar Dalam Hukum Indonesia. Jakarta. Sinar Harapan. 1983

Soerjono Soekanto ,Penelitian Hukum Normatif,  Jakarta. Rajawali Pres, 1994

Sudikno Mertukusumo. Penemuan Hukum  Sebuah Pengantar.Yogyakarta. Liberty Yogyakarta.

2007

Sunaryo Hartono, Penelitian Hukum di Indonesia pada akhir abad ke 20. Bandung. Alumni, 1994

Yudha Bhakti Ardhiwisastra.Penafsiran Dan Kontruksi Hukum. Bandung. Alumni. 2008

Van Apeldoorn. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta. Pradnya Paramita.2004

Jurnal Hukum

Muliadi Nur, Analisis Terhadap Teknik /Metode Penemuan Hukumoleh Hakim di Kota Manado

alam Proses PengambilanKeputusan, 2 Juni 2008, dalam www.WordPress.com

Ro’fahSetyowati (et,al). Perubahan Status JenisKelaminTerhadapPenderita Transgender

(transseksual). Laporan Akhir. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan

Nasional

Djohansjah Marzuki. Ini Operasi Ubah Kelamin. Panasea

http://www.scribd.com/doc/23229941/Penemuan-Hukum-Di-Indonesia

http://isbd-alv.blogspot.com/2014/03/kasus-transgender-dena-rahman.html

36