Makalah Agama

23
MAKALAH AGAMA DAN KEHIDUPAN MANUSIA Disusun oleh : NADYA REFISARI NIM : G1A115086 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

description

...

Transcript of Makalah Agama

Page 1: Makalah Agama

MAKALAH

AGAMA DAN KEHIDUPAN MANUSIA

Disusun oleh :

NADYA REFISARI

NIM :

G1A115086

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2015

Page 2: Makalah Agama

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manusia memiliki kebebasan beragama. Agama islam sebagai agama yang paling baik

tidak pernah membeda- bedakan golongan. Hal ini berlaku selama manusia itu

mempergunakan akal pikiran dan semua karunia Allah SWT dalam hal-hal yang diridhoi-

Nya. Agama islam sangat mentoleransi kepada agama-agam lain.

Agama mempunyai peraturan yang mutlak berlaku bagi segenap manusia dan bangsa,

dalam semua tempat dan waktu, yang dibuat oleh sang pencipta alam semesta sehingga

peraturan yang dibuat-Nya betul-betul adil. Secara terperinci agama memiliki peranan

yang bisa dilihat dari: aspek keagamaan (religius), kejiwaan (psikologis), kemasyarakatan

(sosiologis), hakikat kemanusiaan (human nature), asal usulnya (antropologis) dan moral

(ethics).

Namun apabila agama dipahami sebatas apa yang tertulis dalam teks kitab suci, maka

yang muncul adalah pandangan keagamaan yang literalis, yang menolak sikap kritis

terhadap teks dan interpretasinya serta menegasikan perkembangan historis dan

sosiologis. Sebaliknya, jika bahasa agama dipahami bukan sekedar sebagai explanative

and descriptive language, tetapi juga syarat dengan performatif dan expresif language,

maka agama akan disikapi secara dinamis dan kontekstual sesuai dengan persoalan dan

kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia yang terus berkembang. Setiap agama

memiliki watak transformatif, berusaha menanamkan nilai baru dan mengganti nilai-nilai

agama lama yang bertentangan dengan ajaran agama.

Dari aspek religius, agama menyadarkan manusia, siapa penciptanya. Faktor keimanan

juga mempengaruhi karena iman adalah dasar agama. Secara antropologis, agama

Page 3: Makalah Agama

memberitahukan kepada manusia tentang siapa, dari mana, dan mau ke mana manusia.

Dari segi sosiologis, agama berusaha mengubah berbagai bentuk kegelapan, kebodohan,

kemiskinan dan keterbelakangan. Agama juga menghubungkan masalah ritual ibadah

dengan masalah sosial. Secara psikologis, agama bisa menenteramkan, menenangkan, dan

membahagiakan kehidupan jiwa seseorang. Dan secara moral, agama menunjukkan tata

nilai dan norma yang baik dan buruk, dan mendorong manusia berperilaku baik (akhlaq

mahmudah).

Fungsi agama juga sebagai pencapai tujuan luhur manusia di dunia ini, yaitu cita-cita

manusia untuk mendapatkan kesejahteraan lahir dan batin. Dalam Al-Quran surat Thoha

ayat 117-119 disebutkan:

”Maka kami berkata: “Hai Adam, Sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan

bagi istrimu, Maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari

surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan

kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang. Dan Sesungguhnya kamu tidak akan

merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya”.

Pada ranah yang lebih umum fungsi agama dalam kehidupan masyarakat adalah sebagai

penguat solidaritas masyarakat. Seperti yang diungkapkan Emile Durkheim sebagai

sosiolog besar, bahwa sarana-sarana keagamaan adalah lambang-lambang masyarakat,

kesakralan bersumber pada kekuatan yang dinyatakan berlaku oleh masyarakat secara

keseluruhan bagi setiap anggotanya, dan fungsinya adalah mempertahankan dan

memperkuat rasa solidaritas dan kewajiban sosial.

Dari segi pragmatisme, seseorang menganut suatu agama adalah disebabkan oleh

fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan

hidup. Tetapi dari segi sains sosial, fungsi agama mempunyai dimensi yang lain seperti

apa yang diuraikan di bawah ini:

Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.

Page 4: Makalah Agama

Agama dikatakan memberi pandangan dunia kepada manusia karena ia senantiasa

memberi penerangan kepada dunia (secara keseluruhan), dan juga kedudukan manusia di

dalam dunia. Penerangan dalam masalah ini sebenarnya sulit dicapai melalui indra

manusia, melainkan sedikit penerangan daripada falsafah. Contohnya, agama Islam

menerangkan kepada umatnya bahwa dunia adalah ciptaan Allah dan setiap manusia

harus menaati Allah.

Menjawab berbagai pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.

Sebagian pertanyaan yang senantiasa ditanya oleh manusia merupakan pertanyaan yang

tidak terjawab oleh akal manusia sendiri. Contohnya pertanyaan kehidupan setelah mati,

tujuan hidup, soal nasib dan sebagainya. Bagi kebanyakan manusia, pertanyaan-

pertanyaan ini sangat menarik dan perlu untuk menjawabnya. Maka, agama itulah

fungsinya untuk menjawab soalan-soalan ini.

Memainkan fungsi peranan sosial.

Agama merupakan satu faktor dalam pembentukan kelompok manusia. Ini adalah karena

sistem agama menimbulkan keseragaman bukan saja kepercayaan yang sama, melainkan

tingkah laku, pandangan dunia dan nilai yang sama.

Memberi rasa emitraan kepada sesuatu kelompok manusia.

Kebanyakan agama di dunia ini menyarankan kepada kebaikan. Dalam ajaran agama

sendiri sebenarnya telah menggariskan kode etika yang wajib dilakukan oleh

penganutnya. Maka ini dikatakan agama memainkan fungsi peranan sosia.

Page 5: Makalah Agama

BAB II

ISI

2.1 PENGERTIAN AGAMA

A. Arti agama dalam bahasa arab dan alqur’an

Agama berasal dari bahasa arab yang mempunyai dua istilah yaitu addien dan almillah.

Addien berarti syari’at dan almillah berarti orang yang melaksanakan ibadah agamanya.

Jika dilhat dari segi lughat,kata “dien” itu masdar dari kata kerja “daana”-“yadiinu”.

Menurut lughat,kata dien mempunyai bermacam macam arti:

-Cara atau adat -perhitungan

-Peraturan -hari kiamat

-Undang-undang -nasehat

-Taat atau patuh -Agama

-Mengesakan tuhan -Kemenangan

-Pembalasan -kekuasaan

B. Pengertian Dienul islam

I. Menurut bahasa addin dapat berarti

a. kesejahteraan dan keselamatan

b. tangga jenjang keatas

c. penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah

Page 6: Makalah Agama

II. Menurut istilah (terminologi)

Dienul islam berarti “Agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Rosul-NYA. Nabi

segenap ummat manusia agar mereka memperoleh kebahagiaan didunia dan akherat.

C. Tujuan dienul islam

Tujuan islam yang utama yaitu bertauhid kepada Allah SWT. Tauhid yaitu berkeyakinan

bahwa Allah itu esa tak ada sekutu bagi-NYA.keesaan yang dikehendaki islam adalah esa

dalam segala hal esa pada dzat maupun sifat-NYA.

D. Pengertian agama menurut islam

Unsur terpenting dari agama umumnya ialah keyakinan tentang adanya kenyataan lain

dan kenyataan sekarang ini,yang lebih agung, lebih suci,tempat manusia tergantung dan

berhasrat untuk mendekatinya.

Definisi agama menurut islam yang ditetapkan oleh para ahli:

1. Dr.A.Mukti Ali

Agama adalah kepercayaan akan adanya Tuan Yang Maha Esa dan hukum yang

diwahyukan kepada utusan-NYA untuk kebahagiaan hidup manusia didunia dan Akhirat.

2. Drs..idi Gazalba

Agama adalah kepercayaan kepada tuhan dan hubungan manusia dengan yang

kudus,dihayati sebagai hakekat yang gaib,hubungan mana menyatakan diri dalam bentuk

serta sistem kultus dan sikap hidup berdasarkan doktrin tertentu.

3. musthofa abdurrazik

Agama adalah peraturan yang bertautan dengan keadaan yang suci.

4. syaech mahmoud saltout

Islam adalah agama Allah yang diperintahkan-NYA untuk mengajarkan tentang pokok-

pokok serta peraturan kepada nabi Muhammad SAW dan menugaskanya untuk

menyampaikan agama tersebut kepada seluruh manusia dan mengajak mereka untuk

memeluknya.

Page 7: Makalah Agama

5. tenku.M.hasby assiddiqhie

Agama adalah suatu kumpulan peraturan yang ditetapkan Allah untuk menarik dan

menuntun para ummat yang berakal sehat,suka tunduk dan patuh kepada kebaikan,supaya

mereka memperoleh kebahagiaan dunia dan akherat.

6. K.H.R. Muhammad adnan

Agama adalah peraturan dari Allah SWT untuk manusia yang berakal guna mencari

keyakinan,mencapai jalan bahagia lahir bathin,dunia dan akherat bersandar pada pada

wahyu-wahyu Ilahi yang terhimpun dalam kitab suci AL-Qur’an.

7. A. Hasan

Agama adalah sebuah I’tikad kepercayaan ,undang-undang,,peraturan,pimpinan, pelajaran

buat keselamatan dunia dan akherat yang diwahyukan Allah kepada manusia melalui

perantaraan Rosulullah.

8. KH thahir abdul Mu’in

Agama adalah ketentuan ketuhanan yang mengantarkan manusia dengan berpegang

kepadanya,kepada kebahagiaan dunia dan kesejahteraan akherat.

9. KH.E Abdurrahman

Agama adalah ketetapan ketuhanan karena kebaikan Allah kepada manusia dengan

melalui lidah antara mereka,untuk mencapai kerasulan itu tidak dapat dengan usaha dan

tidak bisa dibuat-buat,dan tidak akan mendapatkan wahyu itu dengan cara belajar.

10. Muhammad Natsir

Agama adalah suatu kepercayaandancara hidup yang mengandung faktor-faktor antara

lain kepercayaan dengan adanya tuhan sebagai sumber dari segala sumber hukumdan nilai

hidup.

11. Ahmad Abdullah Al-Masdoossi

Agama adalah tata aturan hidup yang diwahyukan untuk umat manusia,dari zaman

kezaman sejak manusia di gelarkan diatas bumi ini.

Page 8: Makalah Agama

12. Mahmud Yunus

Agama adalah hari kemudian,hari akherat,pada hari itu ada pengadilan yang seadil-

adilnya yang mana hakimnya ialah tuhan Yang Maha Esa.

13. A. gaffar Ismail

Islam adalah agama yang dibawa nabi Mhammad SAW yan berisi kelengkapan-

kelengkapan dan pelajaran-pelajaran.

14. Putusan majlis ulama persatuan islam

Agama adalah wahyu ilahi yang diturunkan dari Allah kepada RasulNYA untuk

disampaikan kepada manusia.

15. KH. Munawr kholil

Agama adalah undang-undang ilani yang diturunkan kepada para nabi atau Rosul

Allah,yang terdiri dari bangsa manusia yana dipilih olehnya dengan perantara wahyu yang

akan disampaikan kepada umat mereka menurut sebagaimana yang diperintahkan Allah

SWT

16. Ulama ahli hukum

Agama adalah undang-undang yang lengkapyang diturunkan Allah kepada nabidan

Rosulnya untuk mengaturb segala perikehidupan manusia.

17. sebagai ulama lain

agama adalah wahyu yang didatangkanoleh Allah kepada para nabi dan Rosul-NYA,yang

telah dipilih olehnya diantara para hamba-NYA.

18. Majlis Tarjih Muhammadiyah

Majlis tarjih Muhammadiyah pada bulan desember 1954,telah menetapkan Definisi

Agama.

Page 9: Makalah Agama

2.2 RUANG LINGKUP AGAMA ISLAM

Ruang lingkup ajaran islam meliputi tiga bidang yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak

a.   Aqidah 

Aqidah arti bahasanya ikatan atau sangkutan. Bentuk jamaknya ialah aqa’id. Arti aqidah

menurut istilah ialah keyakinan hidup atau lebih khas lagi iman. Sesuai dengan maknanya

ini yang disebut aqidah ialah bidang keimanan dalam islam dengan meliputi semua hal

yang harus diyakini oleh seorang muslim/mukmin. Terutama sekali yang termasuk bidang

aqidah ialah rukun iman yang enam, yaitu iman kepada Allah, kepada malaikat-malaikat-

Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-rasul-Nya, kepada hari Akhir dan kepada

qada’dan qadar.

b.   Syari’ah 

Syari’ah arti bahasanya jalan, sedang arti istilahnya ialah peraturan Allah yang mengatur

hubungan manusia dengan tiga pihak Tuhan, sesama manusia dan alam seluruhnya,

peraturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan disebut ibadah, dan yang

mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dan alam seluruhnya disebut

Muamalah. Rukun Islam yang lima yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji termasuk

ibadah, yaitu ibadah dalam artinya yang khusus yang materi dan tata caranya telah

ditentukan secara parmanen dan rinci dalam al-Qur’an dan sunnah Rasululah Saw.

Selanjutnya muamalah dapat dirinci lagi, sehingga terdiri dari 

Munakahat (perkawinan), termasuk di dalamnya soal harta waris (faraidh) dan wasiat

Tijarah (hukum niaga) termasuk di dalamnya soal sewa-menyewa, utang-piutang,

wakaf.

Hudud dan jinayat keduanya merupakan hukum pidana islam

Hudud ialah hukum bagi tindak kejahatan zina, tuduhan zina, merampok, mencuri dan

minum-minuman keras. Sedangkan jinayat adalah hukum bagi tindakan kejahatan

pembunuhan, melukai orang, memotong anggota, dan menghilangkan manfaat badan,

dalam tinayat berlaku qishas yaitu “hukum balas”

Page 10: Makalah Agama

 Khilafat (pemerintahan/politik islam)

Jihad (perang), termasuk juga soal ghanimah (harta rampasan perang) dan tawanan).

Akhlak/etika

Akhlak adalah berasal dari bahasa Arab jamat dari “khuluq” yang artinya perangai atau

tabiat. Sesuai dengan arti bahasa ini, maka akhlak adalah bagian ajaran islam yang

mengatur tingkahlaku perangai manusia. Ibnu Maskawaih mendefenisikan akhlak dengan

“keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya melakukan perbuatan-perbuatan tanpa

melalui pertimbangan fikiran”.

Akhlak ini meliputi akhlak manusia kepada tuhan, kepada nabi/rasul, kepada diri sendiri,

kepada keluarga, kepada tetangga, kepada sesama muslim, kepada non muslim.

Dalam Islam selain akhlak dikenal juga istilah etika. Etika adalah suatu ilmu yang

menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh

manusia kepada lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam

perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat

(Amin, 1975 : 3)

Jadi, etika adalah perbuatan baik yang timbul dari orang yang melakukannya  dengan

sengaja dan berdasarkan kesadarannya sendiri serta dalam melakukan perbuatan itu dia

tau bahwa itu termasuk perbuatan baik atau buruk.

Etika harus dibiasakan sejak dini, seperti anak kecil ketika makan dan minum dibiasakan

bagaimana etika makan atau etika minum, pembiasaan etika makan dan minum sejak

kecil akan berdampak setelah dewasa. Sama halnya dengan etika berpakaian, anak

perempuan dibiasakan menggunakan berpakaian berciri  khas perempuan seperti jilbab

sedangkan laki-laki memakai kopya dan sebagainya. Islam sangat memperhatikan etika

berpakai sebagaimana yang tercantum dalam surat al-Ahsab di atas.

Page 11: Makalah Agama

2.3 FUNGSI DAN PERAN AGAMA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA

 

Agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Demikian pentingnya agama dalam

kehidupan manusia, sehingga diakui atau tidak sesungguhnya manusia sangatlah

membutuhkan agama dan sangat dibutuhkanya agama oleh manusia. Tidak saja di massa

premitif dulu sewaktu ilmu pengetahuan belum berkembang tetapi juga di zaman modern

sekarang sewaktu ilmu dan teknologi telah demikian maju.

Berikut ini sebagian dari bukti-bukti mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan

manusia.

a.   Agama merupakan sumber moral 

Manusia sangatlah memerlukan akhlaq atau moral, karena moral sangatlah penting dalam

kehidupan. Moral adalah mustika hidup yang membedakan manusia dari hewan. Manusia

tanpa moral pada hakekatnya adalah binatang dan manusia yang membinatang ini

sangatlah berbahaya, ia akan lebih jahat dan lebih buas dari pada binatang buas sendiri.

Tanpa moral kehidupan akan kacau balau, tidak saja kehidupan perseorangan tetapi juga

kehidupan masyarakat dan negara, sebab soal baik buruk atau halal haram tidak lagi

dipedulikan orang. Dan kalau halal haram tidak lagi dihiraukan. Ini namanya sudah

maehiavellisme. Machiavellisme adalah doktrin machiavelli “tujuan menghalalkan cara

kalau betul ini yang terjadi, biasa saja  kemudian bangsa dan negara hancur binasa.

Ahmad Syauqi, 1868 – 1932 seorang penyair Arab mengatakan “bahwa keberadaan suatu

bangsa ditentukan oleh akhlak, jika akhlak telah lenyap, akan lenyap pulalah bangsa itu”.

Dalam kehidupan seringkali moral melebihi peranan ilmu, sebab ilmu adakalanya

merugikan. “kemajuan ilmu dan teknologi mendorong manusia kepada kebiadapan”

Page 12: Makalah Agama

Demikian dikatakan oleh Prof. Dr. Alexis Carrel seorang sarjana Amerika penerima

hadiah nobel 1948 “moral dapat digali dan diperoleh dalam agama, karena agama adalah

sumber moral paling teguh. Nabi Muhammad Saw di utus tidak lain juga untuk membawa

misi moral, yaitu untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”

W.M. Dixo dalam “The Human Situation” menulis “ Agama betul atau salah dengan

ajarannya percaya kepada Tuhan dan kehidupan akherat yang akan datang, adalah dalam

keseluruhannya kalau tidak satu-satunya peling sedikit kita boleh percaya, merupakan

dasar yang paling kecil bagi moral”.

Dari tulisan W.M. Dixon di atas ini dapat diketahui bahwa agama merupakan sumber dan

dasar (paling kuat) bagi moral, karena agama menganjurkan kepercayaan kepada Tuhan

dan kehidupan akherat. Pendapat Dixon ini memang betul. Kalau orang betul beriman

bahwa Tuhan itu ada dan Tuhan yang ada itu maha mengetahui kepada tiap orang sesuai

dengan amal yang dikerjakannya, maka keimanan seperti ini merupakan sumber yang

tidak kering-keringnya bagi moral. Itulah sebabnya ditegaskan oleh Rasulullah Saw. 

Yang artinya : ”Orang mukmin yang paling sempurna imanya ialah orang mukmin yang

paling baik akhlaqnya” (Riwayat Tirmizi)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pentingnya agama dalam kehidupan

disebabkan oleh sangat diperlukannya moral oleh manusia, karena agama bersumber dari

agama. Dan agama menjadi sumber moral, karena agama menganjurkan iman kepada

Tuhan dan kehidupan akherat, dan selain itu karena adanya perintah dan larangan dalam

agama.

b. Agama merupakan petunjuk kebenaran

Salah satu hal yang ingin diketahui oleh manusia ialah apa yang bernama kebenaran.

Masalah ini masalah besar, dan menjadi tanda tanya besar bagi manusia sejak zaman

dahulu kala. Apa kebenaran itu, dan dimana dapat diperoleh manusia dengan akal, dengan

ilmu dan dengan filsafatnya ingin mengetahui dan mencapainya dan yang menjadi tujuan

Page 13: Makalah Agama

ilmu dan filsafat tidak lain juga untuk mencari jawaban atas tanda tanya besar itu, yaitu

masalah kebenaran.

Tetapi dapat disayangkan, sebagaimana telah disebutkan dalam uraian terdahulu, sebegitu

jauh usaha ilmu dan filsafat untuk mencapai kemampuan ilmu dan filsafat hanyalah

sampai kepada kebenaran relatif atau nisbi, padahal kebenaran relatif atau nisbi bukanlah

kebenaran yang sesungguhnya. Kebenaran yang sesungguhnya ialah kebenaran mutlak

dan universal, yaitu kebenaran yang sungguh-sungguh benar, absolut dan berlaku untuk

semua orang.

Tampakya sampai kapanpun masalah kebenaran akan tetap merupakan misteri bagi

manusia, kalau saja manusia hanya mengandalkan alat yang bernama akal, atau ilmu atau

juga filsafat (Demoikritas, 2004 : 360-460)

Kebenaran itu dalam sekali letaknya tidak terjangkau semuanya oleh manusia. Penganut-

penganut sufisme, yaitu aliran baru dalam filsafat Yunani yang timbul pada pertengahan

abad ke-5 menegaskan pula”. Kebenaran yang sebenar-benarnya tidak tercapai oleh

manusia.

Kemudian Bertrand Rossel seorang Failosuf Inggris termasyur juga berkata “apa yang

tidak sanggup dikerjakan oleh ahli ilmu pengetahuan, ialah menentukan kebajikan (haq

dan bathil). Segala sesuatu yang berkenaan dengan nilai-nilai adalah di luar bidang ilmu

pengetahuan. Hal ini sesuai dengan firman Allah yang artinya “Sesungguhnya telah kami

turunkan al-Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran agar kamu memberi kepastian

hukum di antara manusia dengan apa yang telah ditunjukkan oleh Allah kepadamu” (an-

Nisa’, 105)

c.    Agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika

Prof Arnoid Toynbee memperkuat pernyataan yang demikian ini. Menurut ahli sejarah

Inggris kenamaan ini tabir rahasia alam semesta juga ingin di singkap oleh manusia.

Page 14: Makalah Agama

Dalam bukunya “An Historian’s Aproach to religion” dia menulis, “ Tidak ada satu

jiwapun akan melalui hidup ini tanpa mendapat tantantangan-rangsangan untuk

memikirkan rahasia alam semesta”.

Ibnu Kholdum dalam kitab Muqaddimah-nya menulis “akal ada sebuah timbangan yang

tepat, yang catatannya pasti dan bisa dipercaya. Tetapi mempergunakan akal untuk

menimbang hakekat dari soal-soal yang berkaitan dengan keesaan Tuhan, atau hidup

sesudah mati, atau sifat-sifat Tuhan atau soal-soal lain yang luar lingkungan akal, adalah

sebagai mencoba mempergunakan timbangan tukang emas untuk menimbang gunung, ini

tidak berarti bahwa timbangannya itu sendiri yang kurang tepat. Soalnya ialah karena akal

mempunyai batas-batas yang membatasinya.

Berhubungan dengan itu persoalan yang menyangkut metafisika masih gelap bagi

manusia dan belum mendapat penyelesaian semua tanda tanya tentang itu tidak terjawab

oleh akal.

d.    Agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia, baik dikala suka maupun di kala

duka

Hidup manusia di dunia yang pana ini kadang-kadang suka tapi kadang-kadang juga duka.

Maklumlah dunia bukanlah surga, tetapi juga bukan neraka. Jika dunia itu surga, tentulah

hanya kegembiraan yang ada, dan jika dunia itu neraka tentulah hanya penderitaan yang

terjadi. Kenyataan yang menunjukan bahwa kehidupan dunia adalah rangkaian dari suka

dan duka yang silih berganti.

Firman Allah Swt yang artinya : “Setiap jiwa pasti akan merasakan kematian, dan engkau

kami coba dengan yang buruk dan dengan yang baik sebagai ujian” (Al-Ambiya, 35).

Dalam masyarakat dapat dilihat seringkali orang salah mengambil sikap menghadapi

cobaan suka dan duka ini. Misalnya dikala suka, orang mabuk kepayang da lupa daratan.

Bermacam karunia Tuhan yang ada padanya tidak mengantarkan dia kepada kebaikan

tetapi malah membuat manusia jahat. (Shaleh, 2005: 45)

Page 15: Makalah Agama

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi, kebutuhan

manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia lainnya.

Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama karena

manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya yang

maha kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga

keseimbangan manusia dilandasi kepercayaan beragama.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa agama tidak dapat dipisahkan dari individu

dan masyarakat, karena agama memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap

kehidupan individu dan masyarakat. Diantaranya, fungsi agama dalam kehidupan

individu, ialah sebagai berikut:

1.      Agama Sebagai Sumber Nilai dalam Menjaga Kesusilaan,

2.      Agama Sebagai Sarana untuk Mengatasi Prustasi,

3.      Agama sebagai sarana untuk mengatasi ketakutan,

4.      Agama sebagai sarana untuk memuaskan keingintahuan,

Fungsi agama dalam kehidupan masyarakat, ialah sebagai berikut:

1.      Berfungsi Edukatif,

2.      Berfungsi Penyelamat,

3.      Berfungsi sebagai Pendamaian,

4.      Berfungsi sebagai Social control,

5.      Berfungsi sebagai Pemupuk Rasa Solidaritas,

6.      Berfungsi Transformatif,

7.      Berfungsi Kreatif, dan

8.      Berfungsi Sublimatif.

Page 16: Makalah Agama

Di sini terlihat hubungan antara lingkungan dan sikap masyarakat terhadap nilai-nilai

agama. Di lingkungan masyarakat sendiri barangkali akan lebih memberi pengaruh bagi

pendidikan jiwa keagamaan dibandingkan dengan masyarakat lain yang memiliki ikatan

yang longgar terhadap norma-norma keagamaan. Dengan demikian, fungsi dan peran

masyarakat dalam pembentukan.

Page 17: Makalah Agama

DAFTAR PUSTAKA

http://www.sarjanaku.com/2011/09/pendidikan-agama-islam-pengertian.html

http://abdulrais12415.blogspot.co.id/2013/02/hubungan-manusia-dengan-agama.html