MAKALAH Agama

25
MAKALAH SISTEM KEBUDAYAAN DALAM ISLAM DISUSUN OLEH: INGGITO IDHAR A. (155120607111026) ANDRE PRATAMA A. (155120600111014) ADITYA BAYU S.A (155120607111019) MUHAMAD ABIYYU.R (155120607111024) RIZKI ARI KURNIAWAN (155120600111020) FRANSCISCO PURBA (155120601111033) MOHAMMAD ALAM GUMELAR (155120601111032) ILMU PEMERINTAHAN

description

kebudayaan islam

Transcript of MAKALAH Agama

Page 1: MAKALAH Agama

MAKALAH

SISTEM KEBUDAYAAN DALAM ISLAM

DISUSUN OLEH:

INGGITO IDHAR A. (155120607111026)ANDRE PRATAMA A. (155120600111014)ADITYA BAYU S.A (155120607111019)MUHAMAD ABIYYU.R (155120607111024)RIZKI ARI KURNIAWAN (155120600111020)FRANSCISCO PURBA (155120601111033)MOHAMMAD ALAM GUMELAR (155120601111032)

ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

Page 2: MAKALAH Agama

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah

yang berjudul” SISTEM KEBUDAYAAN DALAM ISLAM ” dengan baik meskipun

banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Drs.

Abdul Halim rafie M.Ag selaku Dosen mata kuliah pendidikan agama islam yang

telah memberikan kami pengarahan untuk menyelesaikan tugas ini.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita mengenai sistem kebudayaan dalam islam.Kami juga

menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh

dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan

demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat

tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun

orang yang membacanya. Sebelumnya saya juga mohon maaf apabila terdapat

kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Malang,15 Oktober 2015

Penyusun

i

Page 3: MAKALAH Agama

DAFTAR ISIKata pengantar ..............................................................................................................i

Daftar isi .......................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan ........................................................................................................1

1.1 Latar belakang ........................................................................................................2

1.2 Rumusan masalah ...................................................................................................2

1.3 Tujuan Pembahasan ................................................................................................3

Bab II Pembahasan………………................................................................................4

2.1 Konsep kebudayaan dalam islam………………………........................................5

2.2 Sejarah perkembangan intelektual islam.................................................................7

2.3 Masjid sebagai pusat peradaban islam…….............................................................8

2.4 Nilai-nilai islam dalam budaya Indonesia..………………………………….……9

Bab III Penutup............................................................................................................12

3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................13

3.2 Kritik dan saran .....................................................................................................13

Daftar pustaka .............................................................................................................14

ii i

Page 4: MAKALAH Agama

B

A

B

1

PENDA

1

Page 5: MAKALAH Agama

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Islam sudah mulai berkembang lagi sejak abad ke-7 dan berkembang secara

pesat ke seluruh dunia dari waktu ke waktu. Dalam penyebarannya secara otomatis

Islam telah meletakkan nilai-nilai kebudayaannya.

Kebudayaan Islam adalah hasil olah akal, budi, cipta, rasa, karsa, dan karya

manusia yang berlandaskan pada nilai-nilai tauhid. Islam sangat menghargai akal

manusia untuk berkiprah dan berkembang. Hasil olah akal,budi,rasa,dan karsa yang

telah terseleksi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal berkembang

menjadi sebuah peradaban.

Dalam perkembangannya perlu dibimbing oleh wahyu dan aturan-aturan yang

mengikat agar tidak terperangkap pada ambisi yang bersumber pada nafsu hewani,

sehingga akan merugikan dirinya sendiri. Di sini agama berfungsi untuk

membimbing manusia dalam mengembangkan akal budinya sehingga menghasilkan

kebudayaan yang beradab atau perdaban Islam.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan rumusan

masalah sebagai berikut

1. Bagaimanakah konsep kebudayaan dalam islam?

2. Bagaimanakah sejarah perkembangan intelektual dalam islam?

3. Benarkah masjid sebagai pusat peradaban islam?

4. Apa saja nilai-nilai islam dalam budaya indonesia?

PENDA

2

Page 6: MAKALAH Agama

1.3TUJUAN PEMBAHASAN

1. Mengerti tentang konsep kebudayaan dalam islam

2. Mengerti tentang sejarah perkembangan intelektual dalam islam

3. Mengerti tentang masjid sebagai pusat peradaban islam

4. Mengetahui nilai-nilai islam dalam budaya Indonesia

3

Page 7: MAKALAH Agama

B

A

B

2PEMBA

4

Page 8: MAKALAH Agama

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KONSEP KEBUDAYAAN DALAM ISLAM

Menurut ahli budaya, kata budaya merupakan gabungan dari dua kata, yaitu

budi dan daya. Budi mengandung makna akal, pikiran, paham, pendapat, ikhtiar,

perasaan. Daya mengandung makna tenaga, kekuatan, kesanggupan. Jadi kebudayaan

berarti kumpulan segala usaha dan upaya manusia yang dikerjakan dengan

mempergunakan hasil pendapat untuk memperbaiki kesempurnaan hidup (Sidi

Gazalba, 1998 : 35).Oleh karena itu, jika kita membicarakan kebudayaan berarti kita

membicarakan kehidupan manusia dengan segala aktivitasnya. Dengan melakukan

berbagai kegiatan dan aktivitasnya manusia berusaha dengan daya upaya serta dengan

kemampuan yang dimilikinya untuk mengerjakan sesuatu guna kesempurnaan hidup.

Kesempurnaan hidup itu dapat dicapai jika manusia mampu menggunakan akal

budinya dengan baik.

Kebudayaan adalah alam pikiran atau mengasah budi. Usaha kebudayaan

adalah pendidikan. Kebudayaan adalah pergaulan hidup diantara manusia dengan

alam semesta. Boleh jadi kebudayaan adalah usaha manusia melakukan tugas hidup

sebagai khalifah fil ardli (wakil Tuhan di bumi).

A.L. Kroeber dan Clyde Kluckhohn, telah mengumpulkan kurang lebih 161 definisi

tentang kebudayaan (Musa Asy’ari.1992) secara garis besar definisi sebanyak itu

dapat dikelompokkan dalam enam kelompok, sesuai dengan sudut pandang mereka.

Kelompok pertama melihat dan pendekatan historis, kedua dari pendekatan normatif

oleh Ralph Linton, ketiga dari pendekatan psikologi oleh Kluckkhonh,keempat dari

pendekatan structural oleh Turrney, kelima dari pendekatan genetik oleh Bidney dan

keenam dengan pendekatan deskriptif oleh Taylor.

PEMBA

5

Page 9: MAKALAH Agama

Dilihat dari berbagai tujuan dan sudut pandang tentang definisi kebudayaan,

menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan suatu persoalan yang sangat luas,

namun esensinya adalah bahwa kebudayaan itu melekat dengan diri manusia.

Artinya, manusialah itu pencipta kebudayaan. Kebudayaan itu hadir bersama dengan

kelahiran manusia sendiri. Dari penjelasan tersebut kebudayaan itu dapat dilihat dari

dua sisi, yaitu kebudayaan sebagai suatu proses dan kebudayaan sebagai sutau

produk.

Al Qur’an memandang kebudayaan itu merupakan suatu proses, dan

meletakkan kebudayaan sebagai eksistensi hidup manusia. Kebudayaan merupakan

suatu totalitas kegiatan manusia yang meliputi kegiatan akal hati dan tubuh yang

menyatu dalam suatu perbuatan. Oleh karena itu, secara umum kebudayaan dapat

dipahami sebagai hasil akal, budi, cipta rasa, karsa dan karya manusia. Ia tidak

mungkin terlepas dari nilai-nilai kemanusiaan, namun bisa jadi lepas dari nilai-nilai

ketuhanan.

Kebudayaan Islam adalah hasil akal, budi, cipta rasa, karsa dan karya manusia

yang berlandaskan pada nilai-nilai tauhid. Islam sangat menghargai akal manusia

untuk berkiprah dan berkembang. Hasil akal, budi rasa dan karsa yang telah terseleksi

oleh nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal berkembang menjadi sebuah

peradaban.

Dalam perkembangannya kebudayaan perlu dibimbing oleh wahyu dan

aturan-aturan yang mengikat agar tidak terperangkap pada ambisi yang bersumber

dari nafsu hewani dan setan, sehingga akan merugikan dirinya sendiri. Di sini agama

berfungsi untuk membimbing manusia dalam mengembangkan akal budinya sehingga

menghasilkan kebudayaan yang beradab atau peradaban Islami.

Oleh karena itu, misi kerasulan Muhammad SAW sebagaimana dalam sabdanya:

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak”. Artinya Nabi

Muhammad SAW, mempunyai tugas pokok untuk membimbing manusia agar

mengembangkan kebudayaan sesuai dengan petunjuk Allah.

Awal tugas kerasulan Nabi meletakkan dasar-dasar kebudayaan Islam yang

kemudian berkembang menjadi peradaban Islam. Ketika dakwah Islam keluar dan

6

Page 10: MAKALAH Agama

Jazirah Arab, kemudian tersebar ke seluruh dunia, maka terjadilah suatu proses

panjang dan rumit, yaitu asimilasi budaya setempat dengan nilai-niali Islam itu

sendiri, kemudian menghasilkan kebudayaan Islam, kemudian berkembang menjadi

suatu peradaban yang diakui kebenarannya secara universal.

2.2 SEJARAH PERKEMBANGAN INTELEKTUAL

ISLAM

Bidang sejarah intelektual ini telah lama ada pada zaman Greek yang

bertumpu kepada aspekaspekagama seperti Kristian dan Islam sebelum abad ke-19

Masehi. Konsep sejarah pemikiran sama dengan sejarah filsafat yaitu kajian

mengenai pemikiran manusia. Namun sejarah pemikiran masih mempunyai

perbedaan dari sudut tumpuan kajian. Tumpuan kajian sejarah filsafat lebih bersifat

khusus dan dikaitkan dengan pemikiran manusia di peringkat yang tinggi.

Sedangkan tumpuan sejarah pemikiran pula lebih bersifat umum dan melibatkan

tahap pemikiran manusia di peringkat biasa dan sederhana. Dengan kata lain, apa

yang dikaji dalam sejarah pemikiran adalah merangkum gagasan-gagasan politik,

sosial, ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan lain-lain. Dan yang terpenting ialah

adanya kesan dan pengaruh gagasan tersebut terhadap pemikiran, tindakan dan

perkembangan masyarakat manusia.

Berpikir merupakan salah satu kegiatan manusia yang sudah dilakukan sejak

manusia ada. Hasil-hasil pemikiran manusia pada masa lampau merupakan kajian

dari sejarah intelektual. Pemikiranpemikiran yang lahir dari kegiatan manusia di masa

lalu memiliki berbagai tema. Tema-tema tersebut menyangkut pemikiran filsafat,

politik, ekonomi, agama dan yang lainnya. Pemikiran filsafat Yunani pertama kali

berkembang di Yunani berabad-abad yang lalu.

Hasil-hasil pemikiran filsafat Yunani ini, kemudian dikembangkan oleh para

filusuf Islam pada abad ke-7 dan ke-8, sehingga pada masa ini dunia Islam

mengalami kejayaan. Terjadi kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan, seperti ilmu

kedokteran, kimia, matematika, bahasa, dan yang lainnya. Kemajuan ilmu

7

Page 11: MAKALAH Agama

pengetahuan di dunia Islam pada saat itu dapat ditulis menjadi sebuah penulisan

sejarah intelektual. Untuk melihat sejarah intelektual dunia Islam, maka harus

melacaknya ke belakang pada perkembangan filsafat di Yunani.

Begitu pula sejarah perkembangan ilmu pengetahuan di Barat. Ilmu

pengetahuan di Barat berkembang terutama setelah abad pertengahan. Untuk melihat

bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan di Barat, maka harus dilacak ke

belakang, yaitu perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Yunani. Orang-orang

Barat pada masa itu banyak mempelajari pemikiran-pemikiran dari para

cendeikiawan Muslim, seperti ilmu kedokteran dari Ibnu Sina, sehingga di Barat

nama Ibnu Sina dikenal dengan sebutan Avicena. Kajian tentang perkembangan ilmu

pengetahuan di Barat dapat merupakan tema dalam sejarah intelektual.Salah satu

tokoh terkenal dalam sejarah intelektual adalah Ibnu sina.

Adapun tradisi intelektual dalam islam yaitu :

1.Mulai tumbuh dan berkembang sejak zaman Rosulullah SAW

2.Konsep-konsep dalam Ajaran Islam lalu dipahami, ditafsirkan dan

dikembangkanoleh Para Sahabat, Tabiin, Tabi’Tabiin dan Para ulama yang

datang kemudian

3.Tradisi Intelektual Islam memiliki medium transformasi dalam bentuk

institusi pendidikan dan komunitas intelektualnya

4.Adanya aktifitas kajian dan transformasi khazanah ilmu pengetahuan dari

peradaban sebelumnya yang disertai dengan proses modifikasi, koreksi dan

penyesuaian dengan Framework Islam

2.3 MASJID SEBAGAI PUSAT PERADABAN ISLAM

Di dalam fakta yang kita jumpai sehari-hari banyak orang awam, khususnya

orang non muslim yang beranggapan bahwa masjid cuma merupakan tempat

beribadah bagi umat Islam khususnya shalat. Padahal, pada hakikatnya masjid

berfungsi lebih luas dari pada sekedar tempat shalat (beribadah). Pada awal

8

Page 12: MAKALAH Agama

berdirinya masjid memang belum bergeser dari fungsi utamanya, yaitu sebagai

tempat shalat. Akan tetapi perlu diketahui bahwa masjid di zaman nabi berfungsi

sebagai pusat peradaban. Bagaimana dengan fungsi masjid pada saat ini ? Tentu anda

bisa menjawabnya. Pada zaman nabi, masjid digunakan untuk mensucikan jiwa kaum

muslimin, mengajarkan Al Qur'an dan Al Hikmah, bermusyawarah untuk

menyelesaikan berbagai macam persoalan kaum muslim pada zaman tersebut,

membina sikap dasar kaum muslimin terhadap perang yang berbeda agama atau ras,

hingga upaya-upaya meningkatkan kesejahteraan umat justru dari masjid. Pada

zamannya masjid dijadikan simbol persatuan umat Islam. Selama sekitar 700 tahun

sejak nabi mendirikan masjid pertama, fungsi masjid masih kokoh dan orisinil

sebagai pusat peribadatan dan peradaban. Pada dasarnya, sekolah-sekolah dan

universitas-universitas pun kemudian bermunculan justru dari masjid. Sebagai salah

satu contoh adalah Masjid Al Azhar di Kairo, Mesir. Masjid ini sangat dikenal luas

oleh kaum muslimin Indonesia. Masjid ini mampu memberikan beasiswa bagi para

pelajar dan mahasiswa, bahkan pengentasan kemiskinan pun merupakan program

nyata yang secara kontinyu dilaksanakan masjid ini.

Tetapi lain halnya dengan saat ini, sekarang kita akan sangat sulit menemukan

masjid-masjid yang memiliki program nyata dibidang pencerdasan keberagamaan

umat. Kita mungkin tidak akan menemukan masjid yang memiliki kurikulum

terprogram dalam pembinaan keberagamaan umat, lebih-lebih lagi masjid yang

menyediakan beasiswa dan upaya pengentasan kemiskinan. Dalam perkembangan

berikutnya muncul kelompok-kelompok yang sadar untuk mengembalikan fungsi

masjid sebagaimana mestinya. Kini mulai tumbuh kesadaran umat akan pentingnya

peranan masjid untuk mencerdaskan dan mensejahterakan jamaahnya. Menurut ajaran

dalam Islam, masjid memiliki dua fungsi utama yaitu :

1). Sebagai pusat ibadah ritual.

2). Sebagai pusat ibadah sosial.

Dari kedua fungsi tersebut titik sentralnya, bahwa fungsi utama masjid adalah sebagai

pusat pembinaan umat islam.

Page 13: MAKALAH Agama

2.4 NILAI-NILAI ISLAM DALAM BUDAYA INDONESIA

Kebudayaan Islam merupakan suatu sistem yang memiliki sifat-sifat ideal,

sempurna, praktis, aktual, diakui keberadaannya dan senantiasa diekspresikan. Sistem

yang ideal berdasarkan pada hal-hal yang biasa terjadi dan berkaitan dengan yang

aktual. Sistem Islam menerapkan dan menjanjikan perdamaian dan stabilitas

dimanapun manusia berada, karena pada hakikatnya manusia memiliki kedudukan

yang sama di hadapan Allah SWT, yang berbeda justru hanya terletak pada unsur-

unsur keimanan dan ketakwaannya saja.

Perkembangan kebudayaan Islam membutuhkan petunjuk wahyu berupa firman-

firman Allah SWT yang terdapat di dalam Al Qur’an, dan diperlukan seorang

pemimpin umat yaitu Rasulullah saw, serta bertujuan hanya untuk beribadah kepada

Allah semata-mata. Islam dalam hal ini, bermanfaat untuk memberikan petunjuk

kepada manusia dalam upaya agar dapat menumbuhkembangkan akal budi, sehingga

memperoleh kebudayaan yang memenuhi aturan-aturan dan norma-norma

agama.Perkembangan kebudayaan yang didasari dengan nilai-nilai keagamaan;

agama memiliki fungsi yang demikian jelas. Maju dan mundurnya kehidupan umat

manusia itu, mengalami kemandegan, hal ini disebabkan adanya hal-hal yang

terbatas, dalam memecahkan berbagai macam persoalan dalam hidup dan kehidupan

manusia, maka dibutuhkan suatu petunjuk berupa wahyu Allah SWT.

Allah SWT memilih seorang Nabi dan Rasul dari manusia, sebab yang akan

menjadi bimbingannya adalah manusia juga, oleh karena itu tujuan utama misi

Muhammad Rasulullah saw adalah menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta.

Islam sebagai suatu agama, secara sungguh-sungguh mendorong manusia untuk

berusaha melalui pribadi dan kelompoknya, agar dapat menciptakan suatu keadaan

yang lebih baik, sehingga menjadi suatu kekuatan di dunia.Masyarakat merupakan

ajang kebudayaan. Kebudayaan ada dan terwujud karena adanya hubungan antara

manusia yang satu dengan lainnya, dalam hubungan tersebut timbullah cita-cita,

perilaku, dan hasil karya, kesemuanya ini mewujudkan kebudayaan. Tingkah laku

perbuatan dan hasil karya disebut amal. Takwa yang mempunyai sifat pasif menjadi

aktif dalam bentuk amal. Kebudayaan timbul karena kesatuan sosial. Kesatuan sosial

10

Page 14: MAKALAH Agama

terwujud dari hubungan antara manusia dengan manusia, hal ini merupakan

kesinambungan adanya hubungan tersebut yang melahirkan adanya hubungan antara

manusia dengan Tuhan. Hubungan antara manusia dengan Tuhan menimbulkan

sistem agama yang disebut dengan sistem ibadat, hubungan manusia dengan diri

sendiri menimbulkan sistem antropologi yang disebut dengan sistem takwa,

hubungan manusia dengan manusia lain dan alam semesta menimbulkan sistem

kebudayaan disebut dengan sistem mu’amalat, kemudian menjadi wadah kebudayaan

yaitu kebudayaan Islam. Islam bukan saja agama, namun Islam juga kebudayaan,

maka Islam adalah segala sesuatu yang melingkupi semua kehidupan umat manusia;

dengan demikian Islam dapat dikategorikan sebagai way of life atau cara (sikap)

hidup. Dengan kata lain Islam adalah kesatuan kehidupan orang-orang Islam. Pusat

kehidupan orang-orang Islam adalah masjid, maka masjid merupakan pusat ibadat

dan kebudayaan Islam pada khususnya serta pusat kehidupan Islam pada umumnya.

11

Page 15: MAKALAH Agama

PENUTUP

B

A

B

3

12

Page 16: MAKALAH Agama

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Kebudayaan yang Islami adalah hasil olah akal, budi, cipta, rasa, karsa, dan karya

manusia yang tidak terlepas dari nilai-nilai ketuhanan. Hasil olah yang universal

berkembang menjadi sebuah peradaban. Dalam perkembangannya, perlu dibimbing

oleh wahyu dan aturan-aturan yang mengikat agar tidak terperangkap pada ambisi

yang bersumber dari nafsu hewani sehingga akan merugikan diri manusia sendiri. Di

sinilah, agama berfungsi untuk membimbing manusia dalam mengembangkan akal

budinya sehingga menghasilkan kebudayaan yang beradab.

2.Pada masa klasik hidup ulama mahzab dan filosuf-filosuf besar dan agung.

3.Masjid selain sebagai tempat ibadah, juga berfungsi sebagai salah satu simbol bagi

Islam, tempat pusat komunikasi dan informasi, tempat belajar tentang ajaran Islam.

4. Nilai Islam yang beraroma Negara Arab secara tidak langsung masuk meresap ke

dalam budaya Indonesia, seperti ejaan, kebiasaan, dsb.

3.2 SARAN

1.Semoga makalah ini dapat menjadi referensi bagi semua pihak untuk dapat lebih

mengembangkan Sistem Kebudayaan Islam di Indonesia dan dapat pula mengerti dan

paham tentang konsep kebudayaan islam di indonesia.

2.Penulisan makalah ini tidak lepas dari yang namanya konsep dan sebuah rujukan

yang dijadikan bahan penulisan makalah. Untuk itu kami mohon kepada Bapak

pembimbing mata kuliyah pendidikan agama islam (PAI) agar mengajarkan kepada

para pelajar khususnya bagi mahasiswa agar tidak melanggar dari norma-norma

agama yang sudah ditetapkan, karena selain merugikan diri sendiri juga akan

merugikan orang lain.

PENUTUP

13

Page 17: MAKALAH Agama

DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen PAI UNM.2006.Reorientasi Pendidikan Islam: Menuju Pengembangan

Kepribadian Insan Kamil.Malang:Hilal Pustaka

Tim Dosen PAI UB.2006.Buku Daras Pendidikan Agama Islam.Malang:PPA UB

Gazalba,Sidi.1975.Mesjid: Pusat Ibadat dan Kebudayaan Islam.Jakarta:Pustaka

Antara

Aminuddin, dkk. 2002. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi Umum.

Jakarta: Ghalia Indonesia

Litelature : Wahyuddin, Achmad, Ilyas, Saifulloh, Muhibbin, 201xx. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : PT Gramedia Indonesia

http://ssbelajar.co.id/2013/09/sejarah-intelektual.html

14