Makalah Agama

14
BAB 1 PENDAHULUAN Agama islam bersumber dari Al-Qur’an yang memuat wahyu Allah, dan Al Hadist yang memuat sunnah rasulullah. Unsur utama ajaran agama islam adalah akidah, syariah, dan akhlak yang di kembangkan dengan ra’yu atau akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk mengembangkannya. Yang di kembangkan disini adalah ajaran agama yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Al’Hadist. Sebelum membahas pengertian sumber ajaran dan hukum islam,terlebih dahulu harus diketahui pengertian hukum islam.hukum artinya menetapkan sesuatu atas sesuatu atau meniadakanya.hukum islam disebut juga syariat atau hukum allah SWT,ysitu hukum atau undang-undang yang ditentukan oleh allah SWT sebagaimana yang terkandung dalam kitab suci al-quran dan hadist.syariat islam juga merupakan hukum dan aturan islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat manusia baik muslim maupun bukan Ulama ushul fikih membagi hukum islam menjadi dua bagian yaitu hukum taklifiy dan hukum adh’iy. Allah telah menetapkan sumber ajaran islam yang wajib diikuti oleh setiap muslim. Ketetapan Allah itu terdapat dalam surah An-NIsa’ ayat 59:“Hai orang-orang yang beriman, taatilah (kehendak) Allah, taatilah (kehendak) rasul(-Nya), dan (kehendak) ulil amri di antara kamu…” Kehendak Allah kini terekam dalam Al-Qur’an, kehendak Rasul sekarang terhimpun dalam Al-Hadist, kehendak penguasa atau ulil amri termaktub dalam kitab-kitab hasil karya orang yang memenuhi syarat

description

nyoe

Transcript of Makalah Agama

Page 1: Makalah Agama

BAB 1

PENDAHULUAN

Agama islam bersumber dari Al-Qur’an yang memuat wahyu Allah, dan Al Hadist

yang memuat sunnah rasulullah. Unsur utama ajaran agama islam adalah akidah, syariah, dan

akhlak yang di kembangkan dengan ra’yu atau akal pikiran manusia yang memenuhi syarat

untuk mengembangkannya. Yang di kembangkan disini adalah ajaran agama yang terdapat

dalam Al-Qur’an dan Al’Hadist.

Sebelum membahas pengertian sumber ajaran dan hukum islam,terlebih dahulu harus

diketahui pengertian hukum islam.hukum artinya menetapkan sesuatu atas sesuatu atau

meniadakanya.hukum islam disebut juga syariat atau hukum allah SWT,ysitu hukum atau

undang-undang yang ditentukan oleh allah SWT sebagaimana yang terkandung dalam kitab

suci al-quran dan hadist.syariat islam juga merupakan hukum dan aturan islam yang

mengatur seluruh sendi kehidupan umat manusia baik muslim maupun bukan Ulama ushul

fikih membagi hukum islam menjadi dua bagian yaitu hukum taklifiy dan hukum adh’iy.

Allah telah menetapkan sumber ajaran islam yang wajib diikuti oleh setiap muslim.

Ketetapan Allah itu terdapat dalam surah An-NIsa’ ayat 59:“Hai orang-orang yang beriman,

taatilah (kehendak) Allah, taatilah (kehendak) rasul(-Nya), dan (kehendak) ulil amri di antara

kamu…” Kehendak Allah kini terekam dalam Al-Qur’an, kehendak Rasul sekarang

terhimpun dalam Al-Hadist, kehendak penguasa atau ulil amri termaktub dalam kitab-kitab

hasil karya orang yang memenuhi syarat karena mempunyai ‘kekuasaan’ berupa ilmu

pengetahuan untuk mengalirkan ajaran islam dari dua sumber utamanya yaitu Al-Qur’an dan

Al-Hadist dengan ra’yu atau akal pikirannya.

Dalam sabdanya Nabi Muhammad SAW menyatakan, “Aku tinggalkan bagi kalian

dua hal yang karenanya kalian tidak akan tersesat selamanya, selama kalian berpegang pada

keduanya, yaitu Kitab Allah (Alquran) dan sunahku (Hadis).” (H.R. Al Baihaki).

Sumber ajaran Islam dirumuskan dengan jelas dalam percakapan Nabi Muhammad

dengan sahabat beliau Mu’az bin Jabal, yakni terdiri dari tiga sumber yaitu al-Qur’an

(kitabullah), as-Sunnah (kini dihimpun dalam hadis), dan ra’yu atau akal pikiran manusia

yang memenuhi syarat untuk berijtihad.

Page 2: Makalah Agama

BAB II

PEMBAHASAN

A.HUKUM ISLAM

Hukum taklifiy adalah tuntutan allah SWT yang berkaitan dengan perintah untuk

melakukan suatu perbuatan atau meninggalkanya,hukum taklifiy terbagi menjadi lima

macam:

1. Al-ijab Yaitu tuntutan secara pasti dari syariat untuk dilaksanakan dan tidk

boleh(dilarang) ditinggalkan ,karna orang yang meninggalkanya akan di kenai hukum.

2. An-nadb Yaitu tuntutan dari syariat untuk melaksanakan suatu perbuatan,tetapi tuntutan

itu tidak secara pasti jika tuntutan tersebut dikerjakan maka akan mendapat pahala

(kebaikan) namun apabila ditinggalkan tidak akan mendapat hukuman (tidak berdosa).

3. Al-ibahah yaitu firman allah SWT (al-quran dan hadist) yang mengandung pilihan

untuk melakukan perbuatan atau meninggalkanya.

4. Al-karahah Yaitu tuntutan untuk meninggalkan suatu perbuatan tetapi tuntutan itu di

ungkapkan melaui untaian kata yang tidak pasti,hal itu menjadikan tuntutan tersebut

sebagai alkarahah,yakni anjuran untuk meninggalkan suatu perbuatan,tetapi jika

perbuatan tersebut di kerjakan juga,maka pelakunya tidak dikenai hukuman.

5. At-tahrim Yaitu tuntutan untuk tidak mengerjakan suatu perbuatan dengan tuntutan

yang pesti sehingga tuntutan untuk meninggalkan suatu perbuatan itu wajib dipenuhi

jika perbuatan itu dikerjakan maka pelakunya akan mendapatkan hukaman(dianggap

berdosa).

Page 3: Makalah Agama

B. SUMBER HUKUM ISLAM

a. Al-Qur’an

Secara etimologi Alquran berasal dari kata qara’a, yaqra’u, qiraa’atan, atau qur’anan

yang berarti mengumpulkan (al-jam’u) dan menghimpun (al-dlammu). Sedangkan secara

terminologi (syariat), Alquran adalah Kalam Allah ta’ala yang diturunkan kepada Rasul dan

penutup para Nabi-Nya, Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, diawali dengan surat al-

Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas.

Al-Qur’an adalah sumber ajaran islam pertama dan utama. Menurut keyakinan umat

Islam yang di akui kebenarannya oleh penelitian ilmiah, Al-Qur’an adalah kitab suci yang

memuat firman-firman Allah, sama benar yang di sampaikan oleh Malaikat Jibril kepada

Nabi Muhammad Rasul Allah sedikit demi sedikit selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, mula-

mula di Mekah kemudian di Madinah. Tujuannya, untuk menjadi pedoman atau petunjuk

bagi umat manusia dalam hidup dan kehidupannya mencapai kesejahteraan di dunia ini dan

kebahagiaan di akhirat kelak.

Al-Qur’an yang menjadi sumber nilai dan norma Islam itu terbagi ke dalam 30 Juz,

144 surah, 6666 ayat, dan 74.499 kata atau 325.345 huruf (atau lebih tepat dikatakan 325.345

suku kata kalau dilihat dari sudut pandang bahasa Indonesia) Al-Qur’an tidak di susun secara

kronologis. 5 ayat pertama di turunkan di gua Hira’ pada malam 17 Ramadhan tahun pertama

13 tahun sebelum Hijrah atau pada malam Nuzulul Qu’an ketika nabi Muhammad berusia 40-

41 tahun, sekarang terletak di surah Al-Alaq 1-5. Ayat terakhir yang di turunkan di padang

arafah, ketika Nabi Muhammad berusia 63 tahun pada tanggal 8 Zulhijjah tahun ke 10 Hijrah,

kini terletak di surah Al-Maidah.

Ayat-ayat Al’Qur’an yang di turunkan selama ±23 tahun itu di bedakan antara ayat-

ayat yang di turunkan ketika Nabi Muhammad masih tinggal di Mekah dengan ayat yang

turun setelah Nabi Muhammad hijrah ke Medinah. Ayat-ayat yang turun di Mekah di sebuat

ayat-ayat Makkiyah, sedangkan ayat-ayat yang turun di Medinah di sebut ayat-ayat

Madaniyah.

Al-Qur’an yang di turunkan oleh Allah dengan cara tidak sekaligus akan tetapi sedikit

demi sedikit selama 22 tahun 2 bulan 22 hari itu berisi antara lain:

Page 4: Makalah Agama

• Akidah

• Syari’ah

• Akhlak

• Kisah-kisah manusia masa lampau

• Berita-berita tentang masa yang akan dating

• Benih dan prinsip ilmu pengetahuan, dan

• Sunnatullah atau hukum Allah yang berlaku di alam semesta

Menurut S.H Nasr, sebagai pedoman abadi, Al-Qur’an mempunyai 3 jenis petunjuk

bagi manusia :

1. Ajaran tentang susunan alam semesta dan posisi manusia di dalamnya

2. Berisi ringkasan sejarah manusia, rakyat biasa, raja-raja, orang-orang suci, para nabi

sepanjang zaman dan segala cobaan yang menimpa mereka.

3. Berisi sesuatu yang sulit di jelaskan dalam bahasa modern.

Bisa di simpulkan bahwa Al-Qur’an adalah sumber ajaran islam yang posisinya

sentral. Bukan hanya dalam perkembangan dan pengembangan ilmu-ilmu keislaman, tetapi

juga sebagai inspirator, pemandu gerakan umat Islam sepanjang sejarah. Atau dengan

rumusan lain Al-Qur’an tidak hanya sebagai pedoman umat islam, tetapi juga menjadi

kerangka segala kegiatan intelektual muslim.

Pokok-pokok kandungan dalam Alquran antara lain:

Tauhid, yaitu kepercayaan ke-Esa-an Allah SWT dan semua kepercayaan yang

berhubungan dengan-Nya

Ibadah, yaitu semua bentuk perbuatan sebagai manifestasi dari kepercayaan ajaran

tauhid

Janji dan ancaman, yaitu janji pahala bagi orang yang percaya dan mau mengamalkan

isi Alquran dan ancaman siksa bagi orang yang mengingkari

Kisah umat terdahulu, seperti para Nabi dan Rasul dalam menyiaran syariat Allah

SWT maupun kisah orang-orang saleh ataupun kisah orang yang mengingkari

kebenaran Alquran agar dapat dijadikan pembelajaran.

Al-Qur’an mengandung tiga komponen dasar hukum, sebagai berikut:

Page 5: Makalah Agama

• Hukum I’tiqadiah, yakni hukum yang mengatur hubungan rohaniah manusia dengan

Allah SWT dan hal-hal yang berkaitan dengan akidah/keimanan. Hukum ini tercermin

dalam Rukun Iman. Ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Tauhid, Ilmu Ushuluddin,

atau Ilmu Kalam.

• Hukum Amaliah, yakni hukum yang mengatur secara lahiriah hubungan manusia dengan

Allah SWT, antara manusia dengan sesama manusia, serta manusia dengan lingkungan

sekitar. Hukum amaliah ini tercermin dalam Rukun Islam dan disebut hukum

syara/syariat.

Adapun ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Fikih.

• Hukum Khuluqiah, yakni hukum yang berkaitan dengan perilaku normal manusia dalam

kehidupan, baik sebagai makhluk individual atau makhluk sosial. Hukum ini tercermin

dalam konsep Ihsan. Adapun ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Akhlaq atau

Tasawuf.

Sedangkan khusus hukum syara dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni:

• Hukum ibadah, yaitu hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT,

misalnya salat, puasa, zakat, dan haji

• Hukum muamalat, yaitu hukum yang mengatur manusia dengan sesama manusia dan

alam sekitarnya.

b. Hadist

Hadist atau sunah Rasul ditinjau dari segi bahasa adalah “jalan yang biasa dilalui”.

Secara terminologi pengertian hadist atau sunnah yaitu segala sesuatu yang disandarkan

kepada Nabi Muhammad saw, baik perkataan, perbuatan maupun ketetapan. Sebagai sumber

hukum islam, Hadist menempati posisi kedua setelah Al-qur’an. Sunnah menurut syar’i

adalah segala sesuatu yang berasal dari Rasulullah SAW baik perbuatan, perkataan, dan

penetapan pengakuan. Sunnah berfungsi sebagai penjelas ayat-ayat Alquran yang kurang

jelas atau sebagai penentu hukum yang tidak terdapat dalam Alquran.

Sunnah dibagi menjadi empat macam, yaitu:

Sunnah qauliyah, yaitu semua perkataan Rasulullah

Page 6: Makalah Agama

Sunnah fi’liyah, yaitu semua perbuatan Rasulullah

Sunnah taqririyah, yaitu penetapan dan pengakuan Rasulullah terhadap pernyataan

ataupun perbuatan orang lain

Sunnah hammiyah, yaitu sesuatu yang telah direncanakan akan dikerjakan tapi tidak

sampai dikerjakan.

Ada 3 peranan Al-Hadist di samping Al-Qur’an sebagai sumber ajaran Islam

1. Menjelaskan lebih lanjut ketentuan yang terdapat dalam Al-Qur’an.

2. Sebagai penjelasan isi Al-Qur’an

3. Menambahkan atau mengembangkan sesuatu yang tidak ada atau samar-samar

ketentuannya di dalam Al-Qur’an.

c. Ijtihad

Ijtihad berasal dari kata ijtihada yang berarti mencurahkan tenaga dan pikiran atau

bekerja semaksimal mungkin. Sedangkan ijtihad sendiri berarti mencurahkan segala

kemampuan berfikir untuk mengeluarkan hukum syar’i dari dalil-dalil syara, yaitu Alquran

dan hadist. Hasil dari ijtihad merupakan sumber hukum ketiga setelah Alquran dan hadist.

Ijtihad dapat dilakukan apabila ada suatu masalah yang hukumnya tidak terdapat di dalam

Alquran maupun hadist, maka dapat dilakukan ijtihad dengan menggunakan akal pikiran

dengan tetap mengacu pada Alquran dan hadist.

Macam-macam ijtidah yang dikenal dalam syariat islam, yaitu:

a. Ijma’, yaitu menurut bahasa artinya sepakat, setuju, atau sependapat. Sedangkan menurut

istilah adalah kebulatan pendapat ahli ijtihad umat Nabi Muhammad SAW sesudah beliau

wafat pada suatu masa, tentang hukum suatu perkara dengan cara musyawarah. Hasil dari

Ijma’ adalah fatwa, yaitu keputusan bersama para ulama dan ahli agama yang berwenang

untuk diikuti seluruh umat.

b. Qiyas, yaitu berarti mengukur sesuatu dengan yang lain dan menyamakannya. Dengan

kata lain Qiyas dapat diartikan pula sebagai suatu upaya untuk membandingkan suatu

perkara dengan perkara lain yang mempunyai pokok masalah atau sebab akibat yang

Page 7: Makalah Agama

sama. Contohnya adalah pada surat Al isra ayat 23 dikatakan bahwa perkataan ‘ah’, ‘cis’,

atau ‘hus’ kepada orang tua tidak diperbolehkan karena dianggap meremehkan atau

menghina, apalagi sampai memukul karena sama-sama menyakiti hati orang tua.

c. Istihsan, yaitu suatu proses perpindahan dari suatu Qiyas kepada Qiyas lainnya yang

lebih kuat atau mengganti argumen dengan fakta yang dapat diterima untuk mencegah

kemudharatan atau dapat diartikan pula menetapkan hukum suatu perkara yang menurut

logika dapat dibenarkan. Contohnya, menurut aturan syarak, kita dilarang mengadakan

jual beli yang barangnya belum ada saat terjadi akad. Akan tetapi menurut Istihsan,

syarak memberikan rukhsah (kemudahan atau keringanan) bahwa jual beli diperbolehkan

dengan system pembayaran di awal, sedangkan barangnya dikirim kemudian.

d. Mushalat Murshalah, yaitu menurut bahasa berarti kesejahteraan umum. Adapun

menurut istilah adalah perkara-perkara yang perlu dilakukan demi kemaslahatan manusia.

Contohnya, dalam Al Quran maupun Hadist tidak terdapat dalil yang memerintahkan

untuk membukukan ayat-ayat Al Quran. Akan tetapi, hal ini dilakukan oleh umat Islam

demi kemaslahatan umat.

e. Sududz Dzariah, yaitu menurut bahasa berarti menutup jalan, sedangkan menurut istilah

adalah tindakan memutuskan suatu yang mubah menjadi makruh atau haram demi

kepentingan umat. Contohnya adalah adanya larangan meminum minuman keras

walaupun hanya seteguk, padahal minum seteguk tidak memabukan. Larangan seperti ini

untuk menjaga agar jangan sampai orang tersebut minum banyak hingga mabuk bahkan

menjadi kebiasaan.

f. Istishab, yaitu melanjutkan berlakunya hukum yang telah ada dan telah ditetapkan di

masa lalu hingga ada dalil yang mengubah kedudukan hukum tersebut. Contohnya,

seseorang yang ragu-ragu apakah ia sudah berwudhu atau belum. Di saat seperti ini, ia

harus berpegang atau yakin kepada keadaan sebelum berwudhu sehingga ia harus

berwudhu kembali karena shalat tidak sah bila tidak berwudhu.

Page 8: Makalah Agama

g. Urf, yaitu berupa perbuatan yang dilakukan terus-menerus (adat), baik berupa perkataan

maupun perbuatan. Contohnya adalah dalam hal jual beli. Si pembeli menyerahkan uang

sebagai pembayaran atas barang yang telah diambilnya tanpa mengadakan ijab kabul

karena harga telah dimaklumi bersama antara penjual dan pembeli.

Page 9: Makalah Agama

BABIII

PENUTUP

3.1Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sumber ajaran islam pada

dasarnya mempunyai tiga sumber hukum yaitu Alqur’an “ kalam ALLAH yang merupakan

mukjizat yang diturunkan (diwahyukan) melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad

SAW yang ditulis dalam mushaf (lembaran-lembaran) dan diriwayatkan secara mutawatir

serta membacanya adalah ibadah “, Hadits (sunah rasul) “ jalan yang biasa dilalui atau cara

yang senantiasa dilakukan oleh rasul kebiasaan rasul “, dan ijtihad (syari’ah yang tidak ada

ketetapannya dalam Alqur’an dan Hadits) ijtihad adalah dasar hukum islam yang ketiga

setelah Alqur’an dan Hadits (sunah). Dan Hukum Islam ada dua macam yaitu hukum Taklify

ialah firman Allah yang menuntut umat manusia untuk melakukan atau meninggalkan sesuatu

atau memilih antara berbuat atau meninggalkan dan hukum Wad’i(pertimbngan hukum) ialah

firman Allah yang menuntut menjadikan sesuatu sebagai syarat atau penghalang dari sesuatu

yang lain.

Page 10: Makalah Agama