Makalah AGama
-
Upload
rova-oktavani -
Category
Documents
-
view
19 -
download
0
description
Transcript of Makalah AGama
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya, saya sebagai penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini sebagai tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah Agama.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu agama mengenai fungsi
dan tujuan agama dalam kehidupan masyarakat. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat
bagi siapa saja yang membacanya khususnya mahasiswa-mahasiswi Universitas Brawijaya.
Makalah ini pastinya memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, mohon kritik
saran dari pembaca agar makalah ini menjadi makalah yang lebih baik.
Malang, 25 Oktober 2014
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………………….1
Daftar Isi………………………………………………………………………………...2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..………...3
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………....3
1.2 Tujuan……………………………………………………………………………….4
1.3 Ruang Lingkup………………………………………………………………………4
BAB II DASAR TEORI…………………………………………………………………5
2.1 Dasar Teori…………………………………………………………………………..5
2.2 Landasan Teori………………………………………………………………………8
BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………………….9
3.1 Fungsi Agama Bagi Manusia………………………………………………………..9
3.2 Tujuan Memiliki Agama dalam Kehidupan Bermasyarakat………………………..13
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………..14
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….14
4.2 Saran………………………………………………………………………………...14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...15
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan manusia, agama merupakan hal yang terpenting untuk di anut oleh
setiap individu. Karena agama sebagai pedoman atau petunjuk atau pegangan dalam
membimbing, mengarahkan dan melaksanakan kehidupannya agar selalu berada di jalan yang
benar. Agama bukan sekedar identitas semata, tetapi harus benar-benar difungsikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Agama diturunkan oleh Allah sesungguhnya untuk kebaikan umat manusia. Agar
manusia berada dalam jalan yang benar. Agama mampu sebagai pagar pembatas agar tidak
jatuh serta terjerumus ke dalam cara-cara hidup yang buruk serta negatif.
Membicarakan peran pada dasarnya membicarakan fungsi atau kegunaan. Dalam
kajian ilmu-ilmu sosial terdapat teori struktural fungsional yang konsep dasarnya
diperkenalkan oleh para filosofi.
Agama mengambil peranan penting dalam keberadaan suatu masyarakat atau
komunitas. Karena suatu agama atau kepercayaan akan tetap langgeng jika terus diamalkan
oleh masyarakat secara kontiniu. Masyarakat adalah golongan besar atau kecil terdiri dari
beberapa manusia, yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan
pengaruh mempengaruhi satu sama lain.
Sumbangan atau fungsi agama dalam masyarakat adalah sumbangan untuk
mempertahankan nilai-nilai dalam masyarakat. Sebagai usaha-usaha aktif yang berjalan terus
menerus, maka dengan adanya agama maka stabilitas suatu masyarakat akan tetap terjaga.
Sehingga agama atau kepercayaan mengambil peranan yang penting dan menempati fungsi-
fungsi yang ada dalam suatu masyarakat.
3
Kali ini saya menyusun makalah ini dengan judul, “Fungsi Agama dalam Kehidupan
Bermasyarakat”
1.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana fungsi agama dalam kehidupan dan tujuan memiliki
agama dalam kehidupan bermasyarakat.
1.3 RUANG LINGKUP
Untuk mengkaji masalah yang terdapat dalam makalah “Fungsi Agama dalam
Kehidupan Bermasyarakat” ini, saya akan membuat beberapa ruang lingkup materi yang akan
dibahas:
1. Pengertian agama secara umum
2. Pengertian agama dalam Islam
3. Fungsi agama dalam kehidupan
4. Tujuan agama dalam kehidupan
4
BAB II
DASAR TEORI
2.1 DASAR TEORI
2.1.1. Pengertian Agama Secara Umum
Merumuskan pengertian agama bukan suatu perkara mudah, dan ketidak
sanggupan manusia untuk mendefinisikan agama karena disebabkan oleh persoalan-
persoalan yang berkaitan dengan kepentingan mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar
lagi, karena itu tidak mengherankan jika secara internal muncul pendapat-pendapat
yang secara apriori menyatakan bahwa agama tertentu saja sebagai satu-satunya
agama samawi, meskipun dalam waktu yang bersamaan menyatakan bahwa agama
samawi itu meliputi Islam, Kristen dan Yahudi.
Sumber terjadinya agama terdapat dua katagori, pada umumnya agama
Samawi dari langit, agama yang diperoleh melalui Wahyu Illahi antara lain Islam,
Kristen dan Yahudi.—-dan agama Wad’i atau agama bumi yang juga sering disebut
sebagai agama budaya yang diperoleh berdasarkan kekuatan pikiran atau akal budi
manusia antara lain Hindu, Buddha, Tao, Khonghucu dan berbagai aliran keagamaan
lain atau kepercayaan.
Dalam prakteknya, sulit memisahkan antara wahyu Illahi dengan budaya,
karena pandangan-pandangan, ajaran-ajaran, seruan-seruan pemuka agama meskipun
diluar Kitab Sucinya, tetapi oleh pengikut-pengikutnya dianggap sebagai Perintah
Illahi, sedangkan pemuka-pemuka agama itu sendiri merupakan bagian dari budaya
dan tidak dapat melepaskan diri dari budaya dalam masa kehidupannya, manusia
selalu dalam jalinan lingkup budaya karena manusia berpikir dan berperilaku.
Beberapa acuan yang berkaitan dengan kata “Agama” pada umumnya;
berdasarkan Sansekerta yang menunjukkan adanya keyakinan manusia berdasarkan
5
Wahyu Illahi dari kata A-GAM-A, awalan A berarti “tidak” dan GAM berarti “pergi
atau berjalan, sedangkan akhiran A bersifat menguatkan yang kekal, dengan
demikian “agama: berarti pedoman hidup yang kekal”
Berdasarkan kitab, SUNARIGAMA yang memunculkan dua istilah;
AGAMA dan UGAMA, agama berasal dari kata A-GA-MA, huruf A berarti “awang-
awang, kosong atau hampa”, GA berarti “genah atau tempat” dan MA berarti
“matahari, terang atau bersinar”, sehingga agama dimaknai sebagai ajaran untuk
menguak rahasia misteri Tuhan, sedangkan istilah UGAMA mengandung makna, U
atau UDDAHA yang berarti “tirta atau air suci” dan kata GA atau Gni berarti “api”,
sedangkan MA atau Maruta berarti “angin atau udara” sehingga dalam hal ini agama
berarti sebagai upacara yang harus dilaksanakan dengan sarana air, api, kidung
kemenyan atau mantra.
Berdasarkan kitab SADARIGAMA dari bahasa sansekerta IGAMA yang
mengandung arti I atau Iswara, GA berarti Jasmani atau tubuh dan MA berarti
Amartha berarti “hidup”, sehingga agama berarti Ilmu guna memahami tentang
hakikat hidup dan keberadaan Tuhan.
2.1.2. Peran Agama Islam
Agama Islam memiliki peranan dalam kehidupan manusia. Peranan tersebut
adalah sebagai pedoman yang mencakup hubungan manusia dengan Allah, manusia
dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan hidup, dan sebagai sumber nilai
dalam kehidupan manusia.
Agama Islam sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan
Allah SWT membimbing manusia ke arah yang lurus. Manusia harus sadar
6
darimana mereka berasal, kepada siapa mereka akan kembali, kepada siapa mereka
meminta pertolongan, dan kepada siapa mereka berterima kasih.
Agama Islam sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan
sesama manusia bertujuan untuk membentuk seseorang yang berakhlak mulia, peduli
dengan orang lain, bergaul dan memelihara hubungan yang baik antara sesama umat
manusia. Islam juga mengajarkan bahwa dalam menyelesaikan urusan dengan orang
lain harus dengan cara damai, dan menggunakan akal yang sehat.
Peran agama Islam sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungannya
dengan lingkungan hidup menjadikan manusia memelihara lingkungan hidup dengan
baik. Manusia menggunakan alam sebagai tempat hidup, sumber pangan, bahan
industri dan untuk keperluan lainnya. Namun, manusia harus ingat bahwa
penggunaannya harus efisien agar lingkungan hidup terhindar dari bencana alam dan
generasi berikutnya dapat menikmati indahnya lingkungan hidup yang diciptakan
oleh Sang Khalik.
Agama Islam sebagai sumber nilai dalam kehidupan manusia membuat
perilaku manusia berpegang pada Islam. Nilai yang berada dalam masyarakat dibagi
menjadi dua kategori yaitu nilai fundamental dan nilai instrumental.
Nilai fundamental adalah nilai dasar. Nilai dasar bersifat abadi yang harus
berlaku dan wajib diberlakukan tanpa mengingat ruang dan waktu. Nilai ini
menyangkut hubungan manusia dengan Allah. Nilai instrumental adalah nilai yang
sifatnya tidak abadi, penggunaannya dibatasi oleh ruang dan waktu. Pada umumnya,
nilai instrumental menyangkut hubungan manusia dengan manusia dan lingkungan
hidup.
7
2.2 LANDASAN TEORI
2.2.1. Q.S. Al-Nahl(16):78
Manusia sejak dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan lemah dan tidak
berdaya, serta tidak mengetahui apa-apa sebagaimana firman Allah dalam Q. S. al-
Nahl (16) : 78,
“Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak tahu
apa-apa. Dia menjadikan untukmu pendengaran, penglihatan dan hati, tetapi sedikit
di antara mereka yang mensyukurinya.”
2.2.2. Q.S. Asy-Syuura Ayat : 13
Dalam kaitan ini Tuhan telah mengingatkan kepada umat manusia dengan
pesan yang bersifat universal, dalam Q.S. As-Syuura (42). 13:
“Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa
yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama
[1341] dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang
musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu
orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang
kembali (kepada-Nya).”
[1341] Yang dimaksud : "agama" di sini ialah meng-Esakan Allah s.w.t., beriman
kepada-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhirat serta menta'ati segala
perintah dan larangan-Nya.
8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Fungsi Agama Bagi Manusia
Agama merupakan salah satu prinsip yang harus dimiliki oleh setiap manusia
untuk mempercayai Tuhan dalam kehidupan mereka. Tidak hanya itu, secara individu
agama bisa digunakan untuk menuntun kehidupan manusia dalam mengarungi
kehidupannya sehari-hari. Banyak para ahli yang memberikan penjelasan tentang fungsi
agama bagi manusia,diantaranya yaitu :
1. Zakiah daradjat berpendapat bahwa agama sebagai sumber system nilai merupakan
petunjuk/pedoman dan pendorong bagi manusia untuk memecahkan persoalan bagi
hidupnya(Daradjat,1984:54).
2. Sebagai petunjuk/pedoman, agama memberikan isyarat kepada manusia agar hidup
yang dijalani tidak salah dan keluar dari kebenaran.
3. Sebagai pendorong,agama menjadi motivator yang paling kuat dalam meneguhkan
keyakinan manusia.Al-Qur’an mengajarkan barang siapa bersungguh sungguh
memohon kepada Allah,allah pasti mengabulkan (QS.al-Baqarah:186).Oleh karena
itu jangan sampai kehilangan motivasi agama dalam menjalani aktivitas.Allah
berfirman barang siapa yang bertaqwa kepada Allah maka Allah akan member solusi
atas masalah yang dihadapinya(QS.Al-Thalaq:2)
4. Menurut Thomas F.O’dea dalam Ahmad Saebani (2007),agam berfungsi
menyediakan motivasi positif bagi pemeluknya , serta sebagai pelipur lara dan
rekonsilasi.
9
5. Sebagai motivasi positif dapat digambarkan bahwa ketika seseorang menginginkan
sesuatu yang diharapkan tercapai, agama memberikan dorongan supaya orang itu
memiliki tekad bulat atau sikap optimis sebagai modal utama suatu keberhasilan
seraya berjuang keras dan memohon pertolongan kepada Allah.
6. Sebagai pelipur lara ,ketika seseorang mengalami kenyataan hidup yang sangat
pedih, maka agama memberikan kabar yang gembira.
7. Sebagai rekonsiliasi,ketika seseorang baik secara pribadi maupun kelompok sedang
dihadapkan pada suatu kebencian kepada sesame bahkan pertikaian yang pada
akhirnya melahirkan permusuhan, maka agama menyeru kepada kita bahwa kita
adalah bersaudara, sama-sama sebagai hamba Allah.
8. Menurut teori Ibnu Khaldun (dalam Saebani,2007) agama berfungsi sebagai
pendorong kuat bagi terbentuknya perilaku kolektif dalam suatu kelompok karena
agama dipandang sebagai slah satu bagian dari social budaya. Ketika seseorang
berada dalam komunitas orang yang berbuat baik , maka secara langsung atau tidak
langsung akan terdorong untuk melakukan hal serupa.
9. Menurut Endang Saifudin Anshari,agama berfungsi sebagai pustaka kebenaran.
Sebagai pustaka kebenaran agam diibaratkan sebagai gedung yang besar
perpustakaan kebenaran.Siapa saja dapat memasuki melalui pintunya, pintu agama
adalah kunci, dan kuncinya adalah iman(Anshari ,1984:142).Dalam hal ini agama
memberikan kebenaran yang mutlak,memberikan kepastian, memberikan referensi
bagi kehidupan manusia.
10. H.M.Rasjidi menjelaskan fingsi agama sebagai berikut:
a. Agama sebagai system kepercayaan,agama akan memberikan pegangan yang
lebih kokoh tentang masa depan yang lebih pasti bagi manusia.
10
b. Agama sebagai system ibadah, agama akan member petunjuk bagi manusia
tentang tata cara berkomunikasi dengan Tuhan menurut jalan yang
dikehendakiNya, berkomunikasi dalam rangka mengabdi
kepadaNya,mendekatkan diri kepadaNya.
c. Agama sebagai system kemasyarakatan,agama akan member pedoman dasar dan
ketentuan pokok yang harus dipegangi oleh manusia dalam mengatur hubunganya
dengan sesame,baik sebagai individu maupun kelompok, yang akhirnya tercipta
aturan-aturan yang harus disepakati, yang diantaranya meliputi hak dan kewajiban
(Rasjidi dkk,1997:138-139).
11. Prof. Dr. H. Jalaluddin dalam bukunya “Psikologi Agama” membantu kita memahami
beberapa fungsi agama dalam masyarakat, antara lain:
a. Fungsi Edukatif (Pendidikan). Ajaran agama secara yuridis (hukum)
berfungsi menyuruh/mengajak dan melarang yang harus dipatuhi agar
pribagi penganutnya menjadi baik dan benar, dan terbiasa dengan yang
baik dan yang benar menurut ajaran agama masing-masing.
b. Fungsi Penyelamat. Dimanapun manusia berada, dia selalu menginginkan
dirinya selamat. Keselamatan yang diberikan oleh agama meliputi
kehidupan dunia dan akhirat. Charles Kimball dalam bukunya Kala
Agama Menjadi Bencana melontarkan kritik tajam terhadap agama
monoteisme (ajaran menganut Tuhan satu). Menurutnya, sekarang ini
agama tidak lagi berhak bertanya: Apakah umat di luat agamaku
diselamatkan atau tidak? Apalagi bertanya bagaimana mereka bisa
diselamatkan? Teologi (agama) harus meninggalkan perspektif
(pandangan) sempit tersebut. Teologi mesti terbuka bahwa Tuhan
mempunyai rencana keselamatan umat manusia yang menyeluruh.
11
Rencana itu tidak pernah terbuka dan mungkin agamaku tidak cukup
menyelami secara sendirian. Bisa jadi agama-agama lain mempunyai
pengertian dan sumbangan untuk menyelami rencana keselamatan Tuhan
tersebut. Dari sinilah, dialog antar agama bisa dimulai dengan terbuka dan
jujur serta setara.
c. Fungsi Perdamaian. Melalui tuntunan agama seorang/sekelompok orang
yang bersalah atau berdosa mencapai kedamaian batin dan perdamaian
dengan diri sendiri, sesama, semesta dan Alloh. Tentu dia/mereka harus
bertaubat dan mengubah cara hidup.
d. Fungsi Kontrol Sosial. Ajaran agama membentuk penganutnya makin
peka terhadap masalah-masalah sosial seperti, kemaksiatan, kemiskinan,
keadilan, kesejahteraan dan kemanusiaan. Kepekaan ini juga mendorong
untuk tidak bisa berdiam diri menyaksikan kebatilan yang merasuki sistem
kehidupan yang ada.
e. Fungsi Pemupuk Rasa Solidaritas. Bila fungsi ini dibangun secara serius
dan tulus, maka persaudaraan yang kokoh akan berdiri tegak menjadi pilar
"Civil Society" (kehidupan masyarakat) yang memukau.
f. Fungsi Pembaharuan. Ajaran agama dapat mengubah kehidupan pribadi
seseorang atau kelompok menjadi kehidupan baru. Dengan fungsi ini
seharusnya agama terus-menerus menjadi agen perubahan basis-basis nilai
dan moral bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
g. Fungsi Kreatif. Fungsi ini menopang dan mendorong fungsi pembaharuan
untuk mengajak umat beragama bekerja produktif dan inovatif bukan
hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain.
12
h. Fungsi Sublimatif (bersifat perubahan emosi). Ajaran agama mensucikan
segala usaha manusia, bukan saja yang bersifat agamawi, melainkan juga
bersifat duniawi. Usaha manusia selama tidak bertentangan dengan norma-
norma agama, bila dilakukan atas niat yang tulus, karena untuk Alloh, itu
adalah ibadah.
Agama perlu difungsikan untuk memberikan pencerahan spiritual bagi kita agar kita
semakin dekat dengan Allah .
3.2. Tujuan Memiliki Agama dalam Kehidupan Bermasyarakat
Salah satu tujuan agama adalah membentuk jiwa nya ber-
budipekerti dengan adab yang sempurna baik dengan tuhan-nya
maupun lingkungan masyarakat.semua agama sudah sangat
sempurna dikarnakan dapat menuntun umat-nya bersikap dengan baik
dan benar serta dibenarkan. keburukan cara ber-sikap dan
penyampaian si pemeluk agama dikarnakan ketidakpahaman tujuan
daripada agama-nya. memburukan serta membandingkan agama satu
dengan yang lain adalah cerminan kebodohan si pemeluk agama
Beberapa tujuan agama yaitu :
Menegakan kepercayaan manusia hanya kepada Allah,Tuhan Yang
Maha Esa (tahuit).
Mengatur kehidupan manusia di dunia,agar kehidupan teratur
dengan baik, sehingga dapat mencapai kesejahterahan hidup, lahir
dan batin, dunia dan akhirat.
13
Menjunjung tinggi dan melaksanakan peribadatan hanya kepada
Allah.
Menyempurnakan akhlak manusia.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. KESIMPULAN
Peran dan fungsi agama bagi manusia sangatlah berpengaruh terhadap
kehidupannya,karena agama adalah suatu pedoman hidup seseorang untuk mencapai
kebahagiaan dunia maupun akhiratnya. Selain itu fungsi agama ialah menyediakan motivasi
positif bagi pemeluknya, serta sebagai pelipur lara dan rekonsiliasi, pendorong kuat bagi
terbentuknya perilaku kolektif dalam suatu kelompok,sebagai sistem kepercayaan, sebagai
sistem ibadah, dan senagai sistem kemasyarakatan.
Salah satu tujuan agama adalah membentuk jiwa nya ber-budipekerti dengan adab
yang sempurna baik dengan tuhan-nya maupun lingkungan masyarakat. Setiap agama
mempunyai tujuan bagi kehidupan di dunia maupun di akhiratnya. Oleh karena itu, manusia
diharuskan memeluk agama sesuai keyakinannya dan menjalankan perintah-perintah
agamanya.
14
4.2. SARAN
Sebaiknya agama itu tidak hanya diketahui dan dipahami, melainkan agama itu harus
diyakini dan diamalkan.
DAFTAR PUSTAKA
Smith, Huston. Agama-Agama Manusia, terj., Saafroedin bahar (Jakarta: Yayasan Obor
indonesia, 2001).
Keene,Michael. Agama-agama Dunia, terj., F.A. Soepapto (Yogyakarta: Kanisius, 2006).
Thalhas, T.H. Ilmu Perbandingan Agama (Jakarta: Galura pass, 2006).
Mutahhari, Murtadha Perspektif Al-Qur`an tentang Manusia dan Agama. peny., Haidar bagir
(Bandung: Mizan, 1997).
Malik Thoha, Anis. Tren Pluralisme Agama: Tinjauan kritis (Depok: Perspektif, 2005).
15
http://abdain.wordpress.com/2010/04/11/fungsi-agama-bagi-kehidupan/
http://defanani.blogspot.com/2012/10/fungsi-agama-dalam-kehidupan-masyarakat.html/
http://dyanperawat.blogspot.com/2012/01/hikmah-agama-dan-sikap-hidup-beragama.html
http://ruangpelangi.wordpress.com/toleransi-beragama/
http://marufmedia.blogspot.com/2013/04/peran-agama-islam-dalam-kehidupan_18.html
http://wulannalurysains.blogspot.com/2013/05/fungsi-agama-dalam-kehidupan-manusia.html
http://faedah-fms03.blogspot.com/2013/06/peran-fungsi-dan-tujuan-agama-dalam.html
16