Makalah Agama
-
Upload
azkaa-constantine -
Category
Documents
-
view
22 -
download
0
Transcript of Makalah Agama
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia diberikan tugas oleh Allah untuk menjadi khalifah di bumi. Sebagai khalifah,
manusia telah diberikan bekal berupa akal, penglihatan, pendengaran yang dapat digunakan
untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Ilmu dapat digunakan oleh manusia untuk
menjalankan tugasnya sebagai khalifah di bumi. Tugas ini sangatlah berat, karena tugas ini
merupakan tugas yang belum tentu dapat dijalankan oleh makhluk Allah yang lain. Manusia
diberi tugas untuk memelihara dan melestarikan alam ini agar tercapai kemakmuran dan
kebahagiaan bagi umat manusia itu sendiri. Manusia juga diberikan beban untuk memikul
tanggungjawab kemakmuran bumi untuk kesejahteraan manusia. Sementara itu, dengan tugas
yang berat tersebut, manusia dilarang untuk berbuat kerusakan yang akan merugikan alam
semesta. Apabila ini dilanggar, tentu akan berakibat buruk bagi kehidupan mereka sendiri.
Jika lingkungan mengalami kerusakan, manusia harus bertanggungjawab terhadap kerusakan
tersebut. Akhir-akhir ini, telah tampak berbagai kerusakan di muka bumi. Baik itu kerusakan
fisik maupun kerusakan non fisik. Kerusakan fisik berupa kerusakan alam, baik di daratan
maupun di lautan. Adapun kerusakan non fisik dapat berupa kerusakan mental dan moral
yang banyak terjadi di mana-mana.
A. RUMUSAN MASALAH
1 Bagaimana Alam dalam pandangan islam ?
2. Apa saja faktor kerusakan alam?
3. Bagaimana Upaya upaya pelestarian alam?
B. TUJUAN
1. Mengetahui bagaimana Alam dalam pandangan islam
2. Mengetahui Apa saja faktor kerusakan alam
3. Mengetahui Bagaimana Upaya upaya pelestarian alam
BAB II
PEMBAHASAN
a. Alam dalam pandangan islam
Alam adalah segala sesuatu yang ada atau yang dianggap ada oleh manusia di dunia
ini selain Allah beserta Dzat dan sifat-Nya. Alam dapat dibedakan mrnjadi beberapa jenis,
diantaranya adalah alam ghoib dan alam syahadah. Alam syahadah dalam istilah Inggris
disebut universe yang artinya seluruhnya, yang dalam bahasa sehari-hari disebut sebagi alam
semesta. Alam semesta merupakan ciptaan Allah yang diurus dengan kehendak dan perhatian
Allah. Allah menciptakan alam semesta ini dengan susunan yang teratur dalam aspek biologi,
fisika, kimia, dan geologi beserta semua kaidah sains.
Definisi dari alam semesta itu sendiri adalah segala sesuatu yang ada pada diri
manusia dan di luar dirinya yang merupakan suatu kesatuan system yang unik dan misterius.
Alam syahadah atau alam materi sering juga disebut dengan alam fisik karene alam syahadah
merupakan alam yang dapat dicapai oleh indera manusia baik dengan menggunakan alat atau
tidak, berbeda dengan alam ghoib yang tidak dapat tercapai oleh indera. Alam syahadah
dapat dibedakan menjadi alam raya (makrokosmos) dan alam zarrah (mikrokosmos). Dan
dapat pula dibedakan menjadi alam nabati, hewani, dan insani Al Quran menggambarkan
alam semesta laksana sebuah kitab yang disusun oleh satu wujud yang arif, yang setiap baris
dan katanya merupakan tanda kearifan penulisnya
b. Apa saja faktor kerusakan alam
Allah SWT berfirman Dalam Ayat Suci Al Quran
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka,
agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Q.s. Ar-Rum: 41)
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan
tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (Q.s.
As-Syura: 30)
Demikianlah Al quran telah menjelaskan bagaimana faktor kerusakan disebabkan,
pada dasarnya karena ulah manusia segala kerusakan dan bencana di muka bumi ini, begitu
maha pengasihnya Allah, ketika Allah memberi peringatan kita semua agar bisa menjaga
bumi dari kerusakan dan juga agar kita bisa kembali kejalanya dan dihapuskan kesalahan
kesalahan manusia.
Tujuan alam diciptakan adalah bukan untuk dirusak, dicemari, dan dihancurkan. Akan
tetapi adalah untuk difungsikan semaksimal mungkin dalam kehidupan. Tujuan alam
diciptakan juga bukan untuk disembah, dikultuskan, dan dimintai pertolongan. Akan tetapi
adalah untuk dikelola, dibudidayakan, dan dimanfaatkan dalam kehidupan. Pada akhirnya
alam diciptakan hanya sebagai fasilitas semata bagi manusia untuk mengenal dan lebih
mendekatkan diri pada Allah. Mekanisme Alam (Sunnatullah) adalah ketentuan-ketentuan
Allah sebagai hukum yang mengatur alam semesta ini beserta isinya.
c. Upaya pelestarian alam
Dalam pengertian ini maka upaya pelestarian lingkungan hidup merupakan dakwah
juga. Berdasarkan keterangan tersebut, maka yang menjadi perumusan masalah: bagaimana
pandangan al-Qur'an surat ar-Rum ayat 41 tentang arti penting lingkungan hidup? Bagaimana
bimbingan Islam dalam upaya melestarikan lingkungan hidup dari bahaya pencemaran?
Penulisan ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian ini
menggunakan pendekatan bimbingan dan konseling Islam Adapun metode pengumpulan data
dengan studi dokumenter.
Sebagai sumber data primer adalah surat ar-Rum ayat 41, Sedangkan data sekunder
yaitu sejumlah kepustakaan yang relevan dengan judul ini. Dalam menganalisis data, peneliti
menggunakan analisis deskripsi. Hasil dari pembahasan menunjukkan bahwa dalam al-Qur'an
ditegaskan bahwa semua kerusakan lingkungan hidup tidak lain merupakan akibat dari
keserakahan manusia, sehingga mengeksploitasi alam lingkungannya habis-habisan. Oleh
karena itu sejak awal Allah memperingatkan akan adanya akibat ulah manusia tersebut.
Apabila mengkaji keterangan para ahli tafsir tersebut, maka menurut penulis, timbulnya
kerusakan alam atau lingkungan hidup adalah sebagai akibat perbuatan manusia. Karena
manusia yang diberi tanggungjawab sebagai khalifah di bumi banyak yang tidak
melaksanakan dengan baik. Padahal manusia mempunyai daya inisatif dan kreatif, sedangkan
makhluk-makhluk lain tidak memilikinya.
Konsep al-Qur'an surat ar-Rum ayat 41 sesuai dengan asas fitrah bimbingan
konseling Islam. Bimbingan dan konseling Islam merupakan bantuan kepada klien atau
konseli untuk mengenal, memahami dan menghayati fitrahnya, sehingga segala gerak tingkah
laku dan tindakannya sejalan dengan fitrahnya tersebut. Manusia, menurut Islam dilahirkan
dalam atau dengan membawa fitrah, yaitu berbagai kemampuan potensial bawaan dan
kecenderungan sebagai Muslim atau beragama Islam. Bimbingan Islam membantu klien
untuk mengenal dan memahami fitrahnya itu, atau mengenal kembali fitrahnya tersebut
manakala pernah tersesat, misalnya merusak lingkungan hidup. Dengan bimbingan dan
konseling Islam diharapkan individu atau kelompok orang menghayati arti pentingnya
melestarikan lingkungan hidup sehingga dengan demikian akan mampu mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan akherat karena bertingkah laku sesuai dengan fitrahnya itu
yaitu tidak merusak lingkungan hidup
BAB III
KESIMPULAN
Alam adalah segala sesuatu yang ada atau yang dianggap ada oleh manusia di dunia
ini selain Allah beserta Dzat dan sifat-Nya. Alam semesta adalah segala sesuatu yang ada
pada diri manusia dan di luar dirinya yang merupakan suatu kesatuan system yang unik dan
misterius dan dapat dicapai oleh indera manusia yang merupakan ciptaan Allah yang diurus
dengan kehendak dan perhatian Allah. Al Qur’an menerangkan bahwa yang pertama kali
Allah ciptakan sebelum ada bintang-bintang dan galaksi, adalah bumi, kemudian Allah swt
siapkan makanan di bumi bagi subject utama penciptaan alam semesta , yaitu manusia. Baru
setelah itu Allah ciptakan langit dan bintang-bintang dalam enam masa.
Allah menciptakan alm semesta beserta isinya dilengkapi dengan hukum-hukum
(sunnatullah). Dan jika hukum-hukum tersebut dilanggar, maka alam akan hancur. Itulah
hakikat sunnatullah yang telah ditentukan oleh Dzat Yang Maha Tinggi sebagai Sang
Pencipta, Pengatur dan tempat kembali seluruh alam. Hubungan histories manusia dan alam
semesta adalah terletak pada kerumitan proses permulaan keduanya ada di dunia ini. Alam
dan manusia saling bergantung, alam menyediakan segala sesuatu yang manusia butuhkan,
dan alam membutuhkan manusia untuk menjaga kelestariannya. Alam diciptakan oleh Allah
sebagai objek untuk mengembangkan potensi dan pengetahuan yang dimiliki manusia agar
mereka bisa berkembang dan memakmurkan alam, dan mengetahui tanda-tanda kebesaran
penciptanya, yaitu Allah SWT.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
DEPAG RI. 2000. Buku Teks Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum. Jakarta : PT Bulan Bintang.
DEPAG RI. 2001. Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum. Jakarta : Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam, DEPAG.Endratno, Hemin. 2005. Diklat Ajar Studi Islam 3.
http://melyme-agama.blogspot.com/2012/07/alam-semesta-menurut-pandangan-islam.html
http://fahmi-salim.blogspot.com/2013/02/bencana-dalam-pandangan-islam.html
http://library.walisongo.ac.id/digilib/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtptiain-gdl-
akhmadnadl-4731