Makalah Agama

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Mayoritas masyarakat Indonesia masih mempercayai hal-hal yang tabu dan mitos. Hal-hal tabu dan mitos tersebut, termasuk ke dalam aspek-aspek kehidupan sehari-hari dalam cakupan agama, sosial, maupun budaya. Mitos yang terjadi pada masyarakat Indonesia biasanya turun temurun dari kepercayaan nenek moyang. Baik dari ajaran animisme maupun dinamisme. Mitos-mitos tersebut banyak yang dikaitkan dengan kepercayaan dalam ajaran agama. Tetapi hidup di zaman modern seperti sekarang, seharusnya masyarakat mulai mencari kebanaran mengenai hal-hal tabu itu. Sebagai seorang muslim hendaknya mencari hal tersebut di dalam hadis maupun ayat Al- Qur’an. Sebagai contoh mitos yang dipercaya kebanyakan orang muslim adalah, mengenai larangan memotong rambut dan kuku saat wanita sedang haid. Namun, apakah hal tersebut sesuai dengan ajaran islam atau hanya sekedar mitos yang dianut masyarakat. Islam adalah agama yang syumul (sempurna) yang mengatur tidak hanya masalah peribadatan tapi sampai hal-hal terkecil dan sepele pun ada aturannya. Begitu juga dengan masalah haid, semuanya sudah 1 Makalah Agama : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mitos Menggunting Kuku dan Rambut Saat Haid

Transcript of Makalah Agama

Page 1: Makalah Agama

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Mayoritas masyarakat Indonesia masih mempercayai hal-hal yang tabu dan mitos. Hal-

hal tabu dan mitos tersebut, termasuk ke dalam aspek-aspek kehidupan sehari-hari dalam

cakupan agama, sosial, maupun budaya.

Mitos yang terjadi pada masyarakat Indonesia biasanya turun temurun dari kepercayaan

nenek moyang. Baik dari ajaran animisme maupun dinamisme. Mitos-mitos tersebut banyak

yang dikaitkan dengan kepercayaan dalam ajaran agama. Tetapi hidup di zaman modern seperti

sekarang, seharusnya masyarakat mulai mencari kebanaran mengenai hal-hal tabu itu. Sebagai

seorang muslim hendaknya mencari hal tersebut di dalam hadis maupun ayat Al-Qur’an.

Sebagai contoh mitos yang dipercaya kebanyakan orang muslim adalah, mengenai

larangan memotong rambut dan kuku saat wanita sedang haid. Namun, apakah hal tersebut

sesuai dengan ajaran islam atau hanya sekedar mitos yang dianut masyarakat. Islam adalah

agama yang syumul (sempurna) yang mengatur tidak hanya masalah peribadatan tapi sampai

hal-hal terkecil dan sepele pun ada aturannya. Begitu juga dengan masalah haid, semuanya

sudah termaktub dalam Al-Qur’an yang diperkuat oleh As-Sunnah. Dari mulai ciri-ciri darah

haid, sampai hal-hal yang tidak diperbolehkan ketika sedang haid. Dengan demikian, tidak perlu

lagi berpusing-pusing ria sama mitos-mitos yang belum jelas kevalidan dan keshohihannya.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Sesuai dengan tema dari makalah ini yaitu mengenai hal tabu yang dianut masyarakat

muslim Indonesia yaitu larangan memotong kuku dan rambut, maka masalahnya dapat

diidentifikasikan sebagai berikut :

1 Makalah Agama : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mitos Menggunting Kuku dan Rambut Saat Haid

Page 2: Makalah Agama

1. Mengapa munculnya tanggapan tersebut

2. Bagaimana hadis dan ayat Al-Quran menerangkan tersebut

1.3 PEMBATASAN MASALAH

Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada

masalah:

a. Hadist dan Ayat Al-qur’an mengenai hal tersebut

b. Pandangan para ulama mengenai masalah tersebut

1.4 PERUMUSAN MASALAH

Atas dasar penentuan latar belakang dan identiikasi masalah diatas, maka kami dapat

mengambil perumusan masalah sebagai berikut:

“Dalil apa yang menyebutkan larangan memeotong rambut dan kuku saat wanita haid dan

bagaimana hukum yang seharusnya?”

2 Makalah Agama : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mitos Menggunting Kuku dan Rambut Saat Haid

Page 3: Makalah Agama

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENJELASAN MENGENAI HAID

Secara umum, setiap wanita yang menginjak dewasa akan menemui ‘tamu bulanan’

yang dinamakan haid atau menstruasi. Kaum hawa tentu harus mengenal seluk beluk tentang

apa itu haid, agar ia tahu apa yang harus dilakukan jika ia mengalami haid, juga masalah seputar

haid. Terlebih lagi wanita muslimah, ia harus mengenal konsekuensi-konsekuensi hukum Islam

jika telah haid, seperti sholat, puasa, membaca Al-Qur’an, dan lain-lain.

Di dalam Al-Quran Al-Kariem dijelaskan tentang masalah haid ini dan bagaimana

menyikapinya.

�ك� �ون �ل أ �س� �م�ح�يض� ع�ن� و�ي �ذ�ى ه�و� ق�ل� ال �وا أ �ز�ل اء� ف�اع�ت �م�ح�يض� ف�ي الن س� � ال �وه�ن$ و�ال ب �ق�ر� ن� ح�ت$ى ت �ط�ه�ر� ي

�ذ�ا ن� ف�إ �ط�ه$ر� �وه�ن$ ت ت� �ث� م�ن� ف�أ �م� ح�ي ك م�ر�

� $ه� أ �ن$ الل $ه� إ �ح�ب6 الل �ين� ي $و$اب �ح�ب6 الت �ط�ه ر�ين� و�ي �م�ت ال

Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah suatu kotoran". Oleh

sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid dan janganlah kamu

mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka

itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang

yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.(QS. Al-baqarah :222)

Demikian juga di dalam hadis Bukhari dan Muslim disebutkan tentang masalah haid

bagi seorang wanita.

Dari Aisyah r.a berkata ; "Bahwa Rasulullah SAW bersabda tentang haid, "Haid adalah

sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah kepada anak-anak wanita Nabi Adam (HR. Bukhari

Muslim)

Di dalam buku “Darah Kebiasaan Wanita” yang ditulis oleh Syaikh Utsaimin,

disebutkan mengenai pengertian haid. Menurut bahasa, haid berarti sesuatu yang mengalir.

Dan menurut arti syara’ ialah darah yang terjadi pada wanita secara alami, bukan karena suatu

3 Makalah Agama : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mitos Menggunting Kuku dan Rambut Saat Haid

Page 4: Makalah Agama

sebab, dan pada waktu tertentu. Jadi haid adalah darah normal, bukan disebabkan oleh suatu

penyakit, luka, keguguran atau kelahiran. Oleh karena haid adalah darah normal, maka darah

tersebut berbeda sesuai kondisi, lingkungan dan iklimnya, sehingga terjadi perbedaan yang

nyata pada setiap wanita.

Secara medis, keadaan haid atau menstruasi adalah proses alami yang dialami setiap

wanita, yaitu terjadinya proses pendarahan yang disebabkan luruhnya dinding rahim sebagai

akibat tidak adanya pembuahan. Proses ini umumnya terjadi pada saat wanita memasuki usia

10-12 tahun. Proses haid diiringi dengan keadaan keluarnya darah dari kelamin kewanitaan.

Dimana proses alamiah ini terjadi rata-rata sekitar selama 2 hari sampai 8 hari. Adapun siklus

haid yang normal adalah rata-rata selama 21-35 hari.

Haid merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang wanita, yang

dimulai dari menarke (mulainya haid) sampai terjadinya menopause (berhentinya haid). Haid

terjadi pada wanita dewasa yang sehat dan tidak hamil. Haid adalah perubahan fisiologis dalam

tubuh wanita yang terjadi secara berkala (tiap bulan) dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi.

Periode ini penting dalam reproduksi.

Haid pada wanita adalah suatu perdarahan rahim yang sifatnya fisiologik (normal),

sebagai akibat perubahan hormonal yaitu estrogen dan progesteron. Haid bisa menjadi salah

satu pertanda bahwa seorang wanita sudah memasuki masa suburnya. Karena secara fisiologis,

haid menandakan telah terbuangnya sel telur yang sudah matang. Haid merupakan bagian dari

proses mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya untuk kehamilan.

Syariat Islam telah menetapkan beberapa larangan bagi wanita haid. Selama haid

berlangsung dan belum berhenti serta belum mandi janabah, para wanita diharamkan untuk

melakukan beberap jenis kegiatan peribadatan

2.2 PANDANGAN MITOS

2.2.1 PANDANGAN DARI AGAMA LAIN

Sampai sekarang pengertian tentang menstruasi masih bercampur antara ilmiah dan

tahayul. Kepercayaan yang berdasarkan tahayul itu hampir dijumpai diseluruh dunia, hal ini

4 Makalah Agama : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mitos Menggunting Kuku dan Rambut Saat Haid

Page 5: Makalah Agama

dijelaskan oleh Katharina Dalthon: “Pada beberapa bagian dunia orang percaya bahwa adanya

seseorang wanita yang sedang menstruasi dapat menyebabkan anggur menjadi masam,

tanaman menjadi sakit, dapat menyebabkan sapi bunting keguguran, buah-buahan di pohon

menjadi busuk, kaca yang jernih menjadi kabur, logam yang tajam menjadi tumpul, sarang

lebah dapat musnah, tali atau senar alat musik dapat putus dan kain yang berwarna menjadi

hitam”. Dalam hal ini untuk setiap agama pun mempunyai kepercayaan masing-masing

terhadap wanita yang sedang menstruasi diantaranya:

1. Menurut agama Yahudi, bahwa perempuan yang sedang menstruasi haruslah dijauhi atau

dijauhkan karena mereka itu sedang dalam keadaan najis.

2. Menurut agama Hindu, bahwa perempuan yang sedang menstruasi dilarang membersihkan

badannya tiga hari pertama dari permulaan datangnya menstruasi, tidak boleh menyisir

rambut, tidak boleh membersihkan pakaian, memotong kuku dan berfikir ingat kepada

tuhan.

3. Menurut pendapat agama Nasrani, bahwa mereka tidak memandang apa-apa atas diri orang-

orang perempuan yang sedang menstruasi, suka dan biasa mencampurinya perempuan-

perempuan yang sedang berkain kotor.

2.2.2 HADIS

Boleh jadi pandangan tersebut lahir dari interpretasi hadits yang diriwayatkan oleh

Imam Ahmad dan Abu Dawud melalui ‘Ali bin Abi Thalib yang menyatakan, “Barang siapa yang

mengabaikan satu bagian dari tempat tumbuhnya rambut saat mandi junub sehingga tidak

terkena air, maka Allah akan memperlakukannya begini dan begini di neraka.” Riwayat ini

disamping memiliki kelemahan dalam sanadnya juga tidak berbicara tentang rambut yang

dipotong atau bahkan “tempat tumbuhnya rambut”.

Boleh jadi pandangan ini timbul dari adanya kewajiban untuk memandikan seluruh

anggota tubuh. Rambut yang rontok atau kuku yang dipotong dan terbuang, maka ia tidak

termandikan lagi, dan karena itu mereka melarangnya. Mengenai hal ini tidak ada alasan

5 Makalah Agama : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mitos Menggunting Kuku dan Rambut Saat Haid

Page 6: Makalah Agama

keagamaan untuk pandangan ini, baik dari al- Qur’an maupun hadits Nabi Saw. Boleh jadi yang

melarangnya menduga bahwa badan manusia menjadi najis saat dia dalam keadaan junub.

Boleh jadi juga pandangan ini timbul dari adanya kewajiban untuk memandikan

seluruh anggota tubuh. Rambut yang rontok atau kuku yang dipotong dan terbuang, maka ia

tidak termandikan lagi, dan karena itu mereka melarangnya, mereka mungkin menduga bahwa

badan manusia menjadi najis saat dia dalam keadaan junub.

2.2.3 HUKUM MAKRUH

Khatib assyarbini mengatakan : “setiap bulu (yang dicukurnya ketika berjunub itu) akan

menuntut dari tuannya dengan sebab junub yang ada padanya.(Al-Iqna’,1/91).

“Janganlah sesiapa memotong kukunya dan menggunting rambut kecuali ketika ia suci”

(Riwayat al-Ismaili dari Saidina ‘Ali r.a.)

Sedangkan Imam al-Ghazali, dalam al-Ihya’, mengatakan, “Tidak wajar bagi seseorang

menggunting kuku, mencukur rambut kepala atau kemaluan, atau mengeluarkan darah pada

saat dia dalam keadaan junub. Karena kelak, di hari kemudian, seluruh anggota tubuhnya akan

dikembalikan, (dan jika demikian) dia kembali dalam keadaan junub. Ada yang menyatakan

bahwa setiap rambut akan menuntut untuk dimandijanabatkan.”

Alasan al-Ghazali di atas, seperti terbaca, bukanlah dari ayat al-Qur’an dan hadits Nabi

Saw. Alasannya pun sangat lemah. Di hari kemudian, walaupun manusia dibangkitkan secara

jasmani, tetapi tubuh kita bukan lagi sebagaimana keadaannya dalam kehidupan dunia. Al-

Qur’an menyatakan bahwa wanita-wanita penghuni surga (yang tua bangka sekalipun) akan

dijadikan oleh Allah sebagai gadis-gadis remaja, penuh cinta dan sebaya dengan suami-suami

mereka (baca QS al-Waqi’ah (56): 35-36).

Ulama –ulama syafi’iyah sendiri kebanyakan tidak sepakat dengan pendapat Imam

Ghazali tersebut, diantaranya yang bisa kita sebutkan adalah Syekh Khatib As-Syarbini, dalam

kitab I’anat Thalibin 1/96 beliau berkata : “Tentang akan kembalinya (anggota tubuh) semisal

darah, pendapat ini perlu diselidiki lagi. Demikian pula (bagian tubuh) yang lainnya. Karena

(bagian tubuh) yang kembali (dibangkitkan bersama dengan pemilik bagian tubuh itu) adalah

6 Makalah Agama : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mitos Menggunting Kuku dan Rambut Saat Haid

Page 7: Makalah Agama

bagian-bagian tubuh yang pemilik tubuh itu mati bersamanya (ada pada saat kematian orang

tersebut).”

Dalam kitab Syafi’i yang lain yaitu Niyatul Muhtaj Syarh al-Minhaj disebutkan: “makna

‘dikembalikan diakhirat (dari anggota tubuh) bukanlah bagian anggota tubuh yang

diperintahkan untuk dipotong, tetapi adalah bagian-bagian tubuh yang asli (seperti tangan,

kaki, mata dll.)

Lebih jelas lagi dalam kitab dalam Madzab Syafi’i yang lain yaitu Hasyiah al-Bujairimi ’ala

al-Khotib, dalam kitab tersebut dikatakan bahwa pendapat Imam al-Ghazali tersebut perlu

dikaji lagi sebab bagian tubuh yang kembali adalah yang ada disaat kematian pemiliknya dan

bagian badan asli yang pernah terpotong, bukan seluruh kuku dan rambut yang pernah

dipotong selama hidupnya. (Hasyiah al-Bujairimi ’ala al-Khotib 2/335)

2.3 HADIS ATAU PENDAPAT YANG MEMBANTAH MITOS

Tidak terdapat riwayat yang melarang wanita haid untuk memotong kuku maupun

rambut. Demikian pula, tidak terdapat riwayat yang memerintahkan agar rambut wanita haid

yang rontok utnku di cuci bersamaan dengan mandi paska haid. Bahkan sebaliknya, terdapat

riwayat yang membolehkan wanita haid untuk menyisir rambutnya. Padahal, tidak mungkin

ketika wanita yang menyisir rambutnya, tidak ada bagian rambut yang rontok. Disebutkan

dalam shahih Bukhari, bahwa ketika Aisyah mengikuti haji bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa

sallam, sesampainya di Mekkah beliau haid. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

bersabda,

“Tinggalkan umrahmu, lepas ikatan rambutmu dan ber-sisir-lah…”

Hadis ini menunjukkan bahwa rambut rontok atau potong kuku ketika haid hukumnya

sama dengan kondisi suci. Artinya, tidak ada kewajiban untuk memandikannya bersamaan

dengan mandi haid. Jika hal ini disyariatkan, tentu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan

jelaskan kepada Aisyah agar membawa rambutnya dan memandikannya bersamaan dengan

mandi haidnya.

7 Makalah Agama : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mitos Menggunting Kuku dan Rambut Saat Haid

Page 8: Makalah Agama

Dalam bukunya al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, az-Zuhaili menulis, “Tidaklah makruh

dalam pandangan mazhab Hanbali bagi seorang yang junub, atau dalam keadaan haid, atau

nifas, menggunting rambutnya, kukunya, dan tidak juga ‘menyemir’ rambutnya sebelum

mandi.”

Imam ‘Atha’ (seorang Tabi’in terkenal) menyatakan ; “Tidak ada larangan orang yang

junub untuk berbekam, memotong kuku dan mencukur rambut sekalipun tanpa mengambil

wudhuk terlebih dahulu.” (Shahih al-Bukhari 1/496)

Imam Ahmad (pendiri mazhab Hanbali) tatkala ditanya berkenaan mengenai hukum

orang yang junub sedangkan ia berbekam), mencukur rambut, memotong kuku dan mewarnai

rambut atau janggutnya, ia menjawab; “Tidak mengapa.”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan masalah ini dalam Majmu’ Fatawa, intinya:

setahu beliau tidak ada dalil syar’i yang menunjukkan makruhnya memotong rambut dan kuku

bagi orang yang sedang junub, bahkan terdapat hadis shahih riwayat Bukhari-Muslim yang

menegaskan bahwa (tubuh) seorang mukmin itu tidak najis. Dengan tambahan riwayat dari

Shahih al-Hakim: ”baik dalam keadan hidup ataupun mati”.

Bantahan dari kalangan syafi’iyah juga dikemukakan oleh al Hafidz Ibnu Hajar al

Asqalani, Imam Ibnu Rajab dalam sarah mereka pada shahih Bukhari, Menurut mereka; tidak

ada satupun dalil dari Nabi Saw yang mencegah orang yang sedang junub atau wanita yang

sedang haid atau nifas dari melakukan perkara-perkara yang disebut tadi. Adapun hadis riwayat

ali di atas, ia adalah hadits munkar bahkan maudhu’ (palsu). (catatan penulis : hadis tersebut

tidak kami temukan dalam al-kutub at-tis’ah bahkan kitab-kitab hadis selain itu di lebih dari 200

kitab hadis dalam maktabah syamilah)

Fatwa ulama al-Azhar, Syaikh ’Atiyah Shaqr) menyebutkan bahwa pernyataan yang

melarang memotong kuku dan rambut ketika dalam keadaan junub tidak berdasarkan dalil.

Pendapat yang menyatakan makruh adalah pendapat yang la ashla lahu (tidak ada dasarnya).

(al-Fatawa; Min Ahsanil-Kalam 1/438)

8 Makalah Agama : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mitos Menggunting Kuku dan Rambut Saat Haid

Page 9: Makalah Agama

2.4 LARANGAN-LARANGAN SAAT HAID

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh wanita haid sendiri ada yang sudah menjadi

kesepakatn ulama, dan ada pula yang masih khilaf. Namun pada pembahasan kali ini, penulis

hanya akan membahas hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh wanita haid yang sudah menjadi

kesepakatan jumhur ulama. Adapun larangan yang sudah menjadi kesepakatan ulama bagi

wanita haid adalah sebagai berikut :

1. Dilarang melakukan sholat dan tidak diwajibkan untuk mengqadhanya

Perempuan yang sedang haid, lepas kewajibannya untuk mengerjakan sholat, baik itu

sholat fardhu maupun sholat sunnah.

2. Dilarang melakukan shaum dan diwajibkan untuk mengqadha shaum

Perempuan yang sedang haid juga diharamkan untuk shaum, baik itu yang wajib

maupun yang sunnah. Dan diwajibkan untuk mengqadha shaum yang wajib (shaum Ramadhan)

yang ditinggalkannya karena haid. Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam bersabda :

�س�ت� �ي ل� �ن$ أ �ح�د�اك �ذ�ا إ � ح�اض�ت� إ �ص�وم ال � ت �ص�ل ي و�ال ت

“Bukankah salah seorang di antara kamu (wanita) apabila memasuki masa haid tidak

sholat dan tidak pula puasa?” (HR. Bukhari)

�ت� ة ق�ال �ش� ض�ي� ع�ائ �ه�ا الله ر� $ا: »ع�ن �ن �ؤ�م�ر� ك �ق�ض�اء� ن � ب � الص$و�م �ؤ�م�ر� و�ال �ق�ض�اء� ن �ة� ب عليه متفق« الص$ال

‘Aisyah radhiyallahu ’anha berkata : “Kami diperintahkan untuk mengqadha shaum dan

tidak diperintahkan untuk mengqadha sholat.” (HR. Muslim)

Apabila seorang wanita haid ketika sedang berpuasa, maka batallah puasanya. Sekalipun

hal itu terjadi menjelang maghrib, dan wajib baginya mengqadha puasa hari itu apabila itu

puasa wajib.

9 Makalah Agama : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mitos Menggunting Kuku dan Rambut Saat Haid

Page 10: Makalah Agama

3. Dilarang melakukan thawaf

Wanita yang sedang haid juga dilarang untuk melakukan thawaf di Ka’bah, baik yang

wajib maupun sunnah, dan tidak sah thawafnya. Hal ini didasarkan sabda Rasulullah shalallahu

’alaihi wa sallam kepada ’Aisyah ketika ia sedang haid :

�ف�ع�ل� م�ا اف�ع�ل�ي اج$ ي �ر� الح� �ط�وف�ي أال$ غ�ي �ت� ت �ي �الب �ط�ه�ر�ي ح�ت$ى ب ت

“Lakukanlah segala yang dilakukan oleh orang yang berhaji. Hanya saja, engkau tidak

boleh thawaf di Ka’bah hingga engkau suci.” (HR.Bukhari)

Adapun kewajiban lainnya, seperti sa’i antara Shafa dan Marwa, wukuf di Arafah,

bermalam di Muzdalifah dan Mina, melempar jumrah dan amalan haji serta umrah. Dan selain

itu tidak diharamkan.

4. Dilarang melakukan hubungan seksual

Seorang istri yang sedang haid dilarang melakukan hubungan seksual dengan suaminya.

Dan si istri yang sedang haid dilarang untuk menutup-nutupi keadaan dirinya yang sedang haid,

sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam surat Al-Baqarah ayat 222 :

�ك� �ون �ل ئ �س� �م�ح�يض� ع�ن� و�ي ذى� ه�و� ق�ل� ال� �وا أ �ز�ل �م�ح�يض� ف�ي الن ساء� ف�اع�ت �وه�ن$ و�ال ال ب �ق�ر� ن� ح�ت$ى ت �ط�ه�ر� ي

�ذا ن� ف�إ �ط�ه$ر� �وه�ن$ ت ت� �ث� م�ن� ف�أ �م� ح�ي ك م�ر�

� $ه� أ �ن$ الل $ه� إ �ح�ب6 الل �ين� ي $و$اب �ح�ب6 الت �ط�ه ر�ين� و�ي �م�ت ال

“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah suatu

kotoran", oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan

janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, Maka

campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah

menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”

Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam juga menyebutkan larangan menggauli istri yang

sedang haid dalam haidts beliau :

الن كاح� �ال$ إ Oئ� ي ش� �ل$ ك �ع�وا اص�ن

“Lakukanlah apa saja kecuali berhubungan seksual.”

Maksud dari kata nikah di sini bukanlah akad nikah, tetapi hubungan suami-istri atau

jima’. Jumhur ulama juga sepakat atas diharamkannya menggauli istri yang sedang haid.

10 Makalah Agama : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mitos Menggunting Kuku dan Rambut Saat Haid

Page 11: Makalah Agama

Syaikhul Islam ibnu Taimiyah berkata : “Menyetubuhi wanita nifas sama hukumnya dengan

menyetubuhi wanita haid, yaitu haram menurut kesepakatan ulama.”

5. Dilarang dijatuhi talak (cerai)

Seorang suami dilarang menjatuhi menceraikan istrinya yang sedang haid, sebagaimana

firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam surat Ath-Thalaq ayat 1:

�ا 6ه�ا ي ي� �ي6 أ $ب �ذا الن �م� إ $ق�ت �ه�ن$ ف�ط�ل ق�وه�ن$ الن ساء� ط�ل �ع�د$ت �ح�ص�وا ل �ع�د$ة� و�أ ال

“Hai nabi, apabila kamu menceraikan Isteri-isterimu Maka hendaklah kamu ceraikan

mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar)….”

Maksud adalah seorang istri ditalak dalam keadaan dapat menghadapi iddah. Hal ini

hanya dapat dilakukakn jika istri dalam keadaan suci dan belum digauli lagi. Masalahnya,

seorang wanita jika dicerai dalam keadaan haid, ia tidak siap menghadapi iddahnya, karena haid

yang dialaminya pada saat jatuhnya talak itu tidaklah terhitung iddah. Jadi menjatuhi talak

kepada istri yang sedang haid, haram hukumnya.

Dengan demikian hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh perempuan yang sedang haid

berdasarkan nash Al-Qur’an dan As-Sunnah yang sudah menjadi kesepakatan jumhur ulama.

Tegasnya tidak ada larangan untuk memotong kuku, mencuci rambut, memotong rambut,

apalagi tidur siang! Insya Allah pada pembahasan selanjutnya akan penulis bahas hal-hal yang

tidak boleh dilakukan oleh wanita haid yang terdapat perbedaan di antara jumhur ulama

(khilafiy).

Dalam buku al-Fiqh ‘Ala al-Madzahib al-Arba’ah (Fiqih Menurut Keempat Mazhab)

dikemukakan: “Yang haram bagi seorang yang sedang dalam keadaan junub (termasuk

menstruasi) untuk dia kerjakan adalah amalan-amalan keagamaan yang bersyarat dengan

adanya wudhu, seperti shalat sunnah atau wajib.”

Semua kita tahu bahwa tidak disyaratkan adanya wudhu untuk memotong rambut

atau menggunting kuku. Dan atas dasar penjelasan di atas, kita dapat berkata bahwa tidak ada

larangan (dalam arti haram) untuk membuang rambut yang rontok dan memotong kuku,

seperti mitos yang terjadi.

11 Makalah Agama : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mitos Menggunting Kuku dan Rambut Saat Haid

Page 12: Makalah Agama

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. haid berarti sesuatu yang mengalir. Dan menurut arti syara’ ialah darah yang terjadi

pada wanita secara alami, bukan karena suatu sebab, dan pada waktu tertentu. Jadi

haid adalah darah normal, bukan disebabkan oleh suatu penyakit, luka, keguguran atau

kelahiran. Oleh karena haid adalah darah normal, maka darah tersebut berbeda sesuai

kondisi, lingkungan dan iklimnya, sehingga terjadi perbedaan yang nyata pada setiap

wanita.

2. Secara medis, keadaan haid atau menstruasi adalah proses alami yang dialami setiap

wanita, yaitu terjadinya proses pendarahan yang disebabkan luruhnya dinding rahim

sebagai akibat tidak adanya pembuahan. Proses ini umumnya terjadi pada saat wanita

memasuki usia 10-12 tahun. Proses haid diiringi dengan keadaan keluarnya darah dari

kelamin kewanitaan

3. Syariat Islam telah menetapkan beberapa larangan bagi wanita haid. Selama haid

berlangsung dan belum berhenti serta belum mandi janabah, para wanita diharamkan

untuk melakukan beberap jenis kegiatan peribadatan

4. Hukumnya boleh memotong rambut dan kuku bagi perempuan yang sedang haid dan

tidak perlu mencuci rambut dan kuku yang sudah dipotong tersebut saat bersesuci saat

mandi junub/jinabat. Karena tidak ada dalil hadits maupun Quran yang melarang

seorang perempuan yang sedang haid memotong kuku dan rambutnya.

Dasar hukumnya adalah sebagai berikut:

1) Ibnu Hajar Al-Haitsami dalam kitab Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj تحفة)

المنهاج شرح المحتاجفي ) V/56 Menurut nash madzhab Syafi'i, perempuan haid boleh

memotong kuku, bulu kemaluan, dan bulu ketiak.

12 Makalah Agama : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mitos Menggunting Kuku dan Rambut Saat Haid

Page 13: Makalah Agama

2) Hadits sahih riwayat Bukhari dan Muslim menyatakan kata-kata Nabi saat Aisyah

haid pada waktu haji wada'

، Oة �ع�م�ر� ب �ا �ن �ل ه�ل� ف�أ �و�د�اع� ال ح�ج$ة� ف�ي $م� ل و�س� �ه� �ي ع�ل $ه� الل ص�ل$ى $ه� الل س�ول� ر� م�ع� �ا ن ج� اخ�ر�

�ح�ج : " �ال ب �ه�ل$ �ي ف�ل ه�د�ي^ م�ع�ه� �ان� ك م�ن� $م� ل و�س� �ه� �ي ع�ل $ه� الل ص�ل$ى $ه� الل س�ول� ر� ق�ال� �م$ ث

: �ض ائ ح� �ا �ن و�أ $ة� م�ك ف�ق�د�م�ت� ق�ال�ت� ج�م�يع�ا �م$ه�م�ا �ت ي $ى ح�ت �ح�ل$ ي ال �م$ ث ، ة� �ع�م�ر� ال م�ع�

$ه� الل س�ول� ر� �ل�ى إ �ك� ذ�ل �و�ت� ك ف�ش� ، و�ة� �م�ر� و�ال الص$ف�ا �ن� �ي ب و�ال �ت� �ي �ب �ال ب �ط�ف� أ �م� ف�ل

" : �ح�ج �ال ب ه�ل ي� و�أ �ش�ط�ي و�ام�ت س�ك�

� أ ر� �ق�ض�ي ان ف�ق�ال� ، $م� ل و�س� �ه� �ي ع�ل $ه� الل ص�ل$ى

ة� �ع�م�ر� ال و�د�ع�ي

Arti kesimpulan: Nabi memerintahkan Aisyah untuk menyisir rambut pada saat haid (

�ش�ط�ي .(و�ام�ت

Seperti diketahui, menyisir rambut sangat berpotensi menggugurkan rambut. Itu

artinya Nabi mengijinkan perempuan menggugurkan rambutnya saat haid.

3) Ibnu Taimiyah dalam Majmuk al-Fatawa (21/120) menyatakan:

شرعيا دليال وظفره الجنب شعر إزالة كراهية على أعلم وما

Artinya: saya tidak menemukan dalil syar'i atas makruhnya menghilangkan rambut

dan memotong kuku bagi orang junub.

5. Pendapat yang mu’tamad (bisa dipegang) adalah yang menyatakan bolehnya memotong

anggota tubuh seperti kuku ketika junub. Adapun larangan memotong anggota tubuh

ketika junub yang tertulis dalam beberapa kitab mazhab Syafi’i bersumber dari pendapat

Imam al-Ghazali. Sedangkan Imam al-Ghazali sendiri tidak menyatakan larangan itu

dengan kalimat yang tegas yang menunjukkan hukum haram. Beliau menggunakan

lafadz: “la yanbaghi” yang artinya “tidak semestinya, tidak seharusnya atau tidak

seyogyanya…”

13 Makalah Agama : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mitos Menggunting Kuku dan Rambut Saat Haid

Page 14: Makalah Agama

6. Tidak ada satupun dalil dari Al-Qur’an maupun Sunnah yang shahih (kuat) dan sarih

(jelas) yang menjadi dasar hukum larangan bagi orang yang memotong kuku dan rambut

bagi orang yang sedang junub khususnya wanita yang haid.

DAFTAR PUSTAKA

Ammi Nur Baits (2011). Bolehkah Memotong Kuku atau Rambut ketika Haid?. From http://www.konsultasisyariah.com/bolehkah-memotong-kuku-atau-rambut-ketika-haid/#axzz27iGfy0xg, 25 September 2012.

M Quraish Shihab (2010). M Quraish Shihab: Larangan Bagi yang Sedang Menstruasi. From http://blog.its.ac.id/syafii/2010/08/11/m-quraish-shihab-larangan-bagi-yang-sedang-menstruasi/, 25 September2012.

Nadhiva Zahra (2012). Hal-Hal yang Dilarang Ketika Haid 1. From http://isykarima.com/coretan-pena/muslimah/388-hal-hal-yang-dilarang-ketika-haid-1.html, 25 September 2012.

Entu Tuningrat (2009). MENGATASI RASA SAKIT MENSTRUASI. From http://ntupandeglang.blogspot.com/, 26 September 2012.

Ahmad S. Thoriq (2011). HUKUM MEMOTONG BAGIAN ANGGOTA TUBUH KETIKA BERHADATS BESAR. From http://ad-dai.blogspot.com/2011/03/hukum-memotong-bagian-anggota-tubuh.html, 26 September 2012.

14 Makalah Agama : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mitos Menggunting Kuku dan Rambut Saat Haid

Page 15: Makalah Agama

KATA PENGANTAR

Pertama-tama, penulis mengucapkan segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, karena

hanya dengan izin-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah agama “Tinjauan Hukum Islam

Terhadap Mitos Menggunting Kuku dan Rambut Saat Haid” ini. Tidak lupa kami juga

mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. H. Endang Baihaqie, M.Hum. selaku dosen

Pandidikan Agama Islam yang telah membimbing dalam membuat makalah ini.

Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari

makalah agama ini oleh karena itu, penulis memohon maaf sebesar-besarnya apabila terdapat

kesalahan dari makalah agama ini. Penulis juga terbuka terhadap kritik dan saran yang dapat

meningkatkan kemampuan penulis.

Akhir kata, penulis berharap makalah agama ini dapat berguna baik bagi penulis

maupun bagi orang lain. Semoga hasil makalah ini dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Bandung, September 2012

Penulis

15 Makalah Agama : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mitos Menggunting Kuku dan Rambut Saat Haid

Page 16: Makalah Agama

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ................................................................................. 1

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH ................................................................................. 1

1.3 PEMBATASAN MASALAH ................................................................................. 2

1.4 PERUMUSAN MASALAH ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3

2.1 PENJELASAN MENGENAI HAID ................................................................................. 3

2.2 PANDANGAN MITOS ................................................................................. 4

2.2.1 PANDANGAN DARI AGAMA LAIN ................................................................... 4

2.2.2 HADIS ................................................................... 5

2.2.3 HUKUM MAKRUH ................................................................... 6

2.3 HADIS ATAU PENDAPAT YANG MEMBANTAH MITOS............................................... 7

2.4 LARANGAN-LARANGAN SAAT HAID ................................................................... 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 12

3.1 KESIMPULAN ........................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 14

16 Makalah Agama : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mitos Menggunting Kuku dan Rambut Saat Haid