Makalah Agama

35
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jilbab Islam yang datang sebagai agama terakhir melihat bahwa ada orang-orang yang menyimpan penyakit di hati mereka, memandang jelek dan rendah kepada wanita. Mereka memperturutkan hawa nafsu mereka, melalui mata dan angan- angan di dalam hati. Karena hal itu bertentangan dengan agama, maka Al-Qur’an menetapkan batas baginya dan mengharamkan apa saja yang bertentangan dengan agama, etika dan kemanusiaan. Islam kemudian memerintahkan wanita-wanita muslim untuk memakai jilbab sebagai busana muslimah yang membedakan orang-orang muslim dengan non-muslim. Meskipun sebenarnya jilbab sudah ada sebelum Islam datang, Islam memberikan ketetapan yang begitu jelas dalam Al-Qur’an sebagai panduan bagi seluruh kaum muslimah dalam berbusana. Dizaman globalisasi ini semakin banyak hal-hal baru berkat inovator- inovator yang memiliki nilai seni yang tinggi. Tidak hanya kemajuan dalam bidang IPTEK(Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) tapi juga dalam fashion/berbusana. Berbagai dampakpun

description

makalah agama

Transcript of Makalah Agama

Page 1: Makalah Agama

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jilbab Islam yang datang sebagai agama terakhir melihat bahwa ada orang-orang

yang menyimpan penyakit di hati mereka, memandang jelek dan rendah kepada wanita.

Mereka memperturutkan hawa nafsu mereka, melalui mata dan angan-angan di dalam

hati. Karena hal itu bertentangan dengan agama, maka Al-Qur’an menetapkan batas

baginya dan mengharamkan apa saja yang bertentangan dengan agama, etika dan

kemanusiaan.

Islam kemudian memerintahkan wanita-wanita muslim untuk memakai jilbab

sebagai busana muslimah yang membedakan orang-orang muslim dengan non-muslim.

Meskipun sebenarnya jilbab sudah ada sebelum Islam datang, Islam memberikan

ketetapan yang begitu jelas dalam Al-Qur’an sebagai panduan bagi seluruh kaum

muslimah dalam berbusana. Dizaman globalisasi ini semakin banyak hal-hal baru berkat

inovator-inovator yang memiliki nilai seni yang tinggi. Tidak hanya kemajuan dalam

bidang IPTEK(Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) tapi juga dalam fashion/berbusana.

Berbagai dampakpun bermunculan baik dari segi positif maupun negatif. Salah satu

dampak dalam fashion adalah trennya kerudung bagi wanita muslim. Semakin indah dan

gaul cara berkurudung ternyata memunculkan daya tarik bagi wanita muslim untuk

menggunakannya tetapi hal ini tidak sesuai dengan niat dan syariat islam.

Namun, dalam kenyataan sekarang ini banyak sekali jenis pakaian muslimah –

dalam hal ini jilbab – yang tidak sesuai dengan apa yang digambarkan dalam Al-Qur’an.

Maka perlu adanya kajian mendalam tentang hal terebut. Dalam makalah ini penulis akan

memaparkan beberapa landasan perlunya menggunakan jilbab, cara menggunakan jilbab

yang sesuai syar’i.

Page 2: Makalah Agama

Berbusana muslimah selain menjadi sarana untuk menjaga pandangan dari

nafsu syahwat, juga memberikan pengaruh dalam persepsi sosial dan tingkah laku

seseorang untuk tetap berusaha berada dalam aturan Islam.

B. Rumusan Masalah

Perumusan pada makalah ini adalah :

1. Apa defiisi jilbab?

2. Apa hukum dari perintah menggunakan jilbab?

3. Apa bedanya jilbab, khimar dan kerudung?

4. Bagaimana islam memandang kerudung trend masa kini jika dikaitkan dengan syariat

yang benar?

5. Bagaimanakah cara menggunakan jilbab yang sesuai syariat islam?

6. Apa hikmah dari menggunakan jilbab?

C. Tujuan Penulisan

Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini

adalah :

1. Mengetahui defiisi jilbab

2. Mengetahui hukum dari perintah menggunakan jilbab

3. Dapat membedakan jilbab, khimar dan kerudung dengan mudah baik

4. Bagaimana islam memandang kerudung trend masa kini jika dikaitkan dengan syariat

yang benar?

5. Mengetahui cara menggunakan jilbab yang sesuai syariat islam dengan contoh

6. Mengetahui hikmah dari menggunakan jilbab?

Page 3: Makalah Agama

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan kesadaran

khususnya penulis dan umumnya pembaca dalam mengilhami jilbab dan cara

menggunakannya agar sesuai syariat yang diajarkan sehingga dapat mencapai ridho Allah

S.W.T

E. Metode Pengumpulan Data

Metode penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Metode Observasi (Pengamatan)

Data diambil dari pengamatan yang dilakukan oleh penulis. Pengamatan

dilakukan dengan cara mempelajari dari keadaan sehari-hari.

2. Studi Pustaka (Kepustakaan)

Dalam makalah ini, penulis mengambil sumber-sumber dari buku maupun

blog yang berkaitan dengan makalah ini. Akan tetapi, penulis hanya mempelajari,

mengutip dan tidak menyalin isi dari buku tersebut.

Page 4: Makalah Agama

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Jilbab

Apakah pengertian jilbab ? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, jilbab berarti

sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.

Dalam kitab Al Mu jam Al Wasith karya Dr. Ibrahim Anis (Kairo : Darul

Maarif)halaman 128, jilbab diartikan sebagai

1. Ats tsaubul musytamil alal jasadi kullihi yang artinya pakaian yang menutupi seluruh

tubuh, atau

2. Ma yulbasu fauqa ats tsiyab kal milhafah yakni pakaian luar yang dikenakan di

ataspakaian rumah, seperti milhafah (baju terusan), atau

3. Al Mula`ah tasytamilu biha al mar`ah yakni pakaian luar yang digunakan untuk

menutupi seluruh tubuh wanita

Dalam Tafsir Jalalain (jilid 3:1803) memberikan arti jilbab sebagai kain yang

dipakai seorang wanita untuk menutupi tubuhnya.

Jadi jelaslah, bahwa yang dimaksud jilbab sebagai pakaian wanita adalah

mengenakan kain terusan (dari kepala sampaibawah) (Arab : milhafah/mula`ah) yang

dikenakan sebagai pakaian luar (di bawahnya masih ada pakaianrumah, seperti daster,

tidak langsung pakaian dalam) lalu diulurkan ke bawah hingga menutupi kedua kakinya.

B. Perintah menggunakan jilbab

Jilbab merupakan bagian dari syari’at yang penting untuk dilaksanakan oleh

seorang muslimah. Ia bukanlah sekedar identitas atau menjadi hiasan semata dan juga

bukan penghalang bagi seorang muslimah untuk menjalankan aktivitas kehidupannya.

Menggunakan jilbab yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa

sallam adalah wajib dilakukan oleh setiap muslimah, kedudukannya sama seperti ibadah-

Page 5: Makalah Agama

ibadah lainnya seperti sholat, puasa yang diwajibkan bagi setiap muslim. Ia bukanlah

kewajiban terpisah dikarenakan kondisi daerah seperti dikatakan sebagian orang misal di

Arab karena disana berdebu, panas dan sebagainya). Ia juga bukan kewajiban untuk

kalangan tertentu (yang sudah naik haji atau anak pesantren).

Memakai jilbab adalah kewajiban kita sebagai seorang muslimah. Hal ini jelas dituliskan

dalam Al-qur’an suart Al Ahzab : 59 yang artinya “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-

isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka

mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka

lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang.”

C. Jilbab, Khimar dan kerudung

Pada umumnya muslimah sering sekali tidak dapa membedakan kerudung,

khimar dan jilbab karena minimnya rasa ingin tau dan sudah merasa nyaman dengan

yang mereka gunakan, bahkan kebanyakan dari mereka tidak mengetahui apa yang

sebenarnya busana yang diwajibkan untuk muslimah. Maka perlunya ada penjelasan

tentang hal tersebut dibahas pada bab ini.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada bagian definisi jilbab intinya

jilbab bukan hanya penutup kepala namun meliputi seluruh tubuh. Sebagai contoh

Page 6: Makalah Agama

Gambar 3.1 Jilbab

Sumber : www.google.com

Penggunaan khimar yang merupakan bagian dari syari’at penggunaan jilbab

sebagaimana terdapat dalam ayat selanjutnya dalam surat An Nuur ayat 31

�ن� �ض�ر�ب �ي �خ�م�ر�ه�ن� و�ل �ه�ن� ع�ل�ى ب �وب ي ج�

“Dan hendaklah mereka menutupkan khimar ke dadanya.”

Khumur merupakan jamak dari kata khimar yang berarti sesuatu yang dipakai

untuk menutupi bagian kepala. Desain khimar ini menutupi kepala, leher dan menjulur

hingga menutupi dada wanita dari belakang maupun dari depan (termasuk menutupi

tulang selangka). Khimar ini tidak diikatkan ke leher seperti kerudung, karena jika hal

tersebut dilakukan, maka akan memperjelas bentuk lekuk dada dari wanita. Jadi khimar

harus menjulur lurus kebawah dari kepala ke seluruh dada tertutupi.

Kerudung hampir mirip dengan Khimar , namun kerudung tidak dianjurkan dalam

Islam, karena desain kerudung cuma sebagai penutup kepala saja. Kerudung yang hanya

sebagai penutup kepala, tidak sepanjang khimar yang mampu menutupi dada wanita

sekaligus.

Kerudung merupakan kain yang digunakan untuk menutupi kepala dan leher

sedangkan khimar adalah kain yang meutupi kepala, lehae dan dada dan jilbab maliputi

keseluruhan pakaian yang menutup mulai dari kepala sampai kaki kecuali muka dan

telapak tangan hingga pergelangan tangan. Sehingga seseorang yang mengenakan jilbab

pasti berkhimar tetapi orang yang berkerudung belum tentu berjilbab.

Page 7: Makalah Agama

D. Busana muslimah dalam trend masa kini

Jilbab bukan hanya sekedar penutup kepala tapi juga meliputi seluruh tubuh

yang merupakan aurat wanita inilah jilbab yang dimaksud sebagai busana muslimah.

Namun pada kenyataannya jilbab masa kini banyak yang melenceng dari syariat-syariat

yang benar dikarenakan berbagai faktor ekstern maupun intern. Imam An-Nawawi

rahimahullah menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “Wanita-wanita yang

berpakaian namun telanjang” ialah mereka yang menutup sebagian tubuhnya dan

menampakkan sebagian lainnya dengan maksud menunjukkan kecantikannya. Sebagai

contoh gambaran jilbab masa kini ada dibawah ini dan kita kaji kesalahan nya.

Gambar 4.1 Cara memakai jilbab yang salah

Sumber : www.google.com

Kesalahan pada gambar 4.1 adalah kain pada rok dan kerudung terlalu pendek

sehingga aurat pada kaki bagian bawah masih nampak dan tidak menggunakan kaos kaki.

Menurut riwayat ImamTurmuzi dan Nasa;i, dari Ummu Salamah r.a. “Ya Rasulullah,

bagaimana perempuan akan berbuat kain-kain mereka yang sebelah bawah?”

Sabda Rasulullah S.A.W : “Hendaklah mereka memanjangkan barang sejengkal

dan janganlah menambahkan lagi keatasnya”

Gambar dibawah ini merupakan contoh cara memakai jilbab yang salah.

Page 8: Makalah Agama

Gambar 4.2 Cara memakai jilbab yang salah

Sumber : www.google.com

Pada gambar diatas jelas kerudung tidak menutupi dada, padahal dada merupakan

aurat. Allah S.W.T berfirman dalam Surat An Nur, ayat 31 yang artinya “Dan katakanlah

kepada perempuan yang beriman , agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara

kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang

terbiasa terlihat. Dan hendaklah mereka meutup kain kerudung ke dadanya ....”

Kesalahan dalam berjilbab selanjutnya adalah seperti gambar 4.3 dibawah ini.

Tren berjilbab seperti ini yang sedang marak terlihatdi kalangan remaja.

Gambar 4.3 Cara memakai jilbab yang salah

Sumber : www.google.com

Banyak sekali kesalahan dalam berjilab yang ada pada gambar 4.3 ini diantaranya

adalah kerudung yang tidak menutup dada, tidak memakai kaos kaki, pakain yang

Page 9: Makalah Agama

digunakan baik blaus maupun celana ketat sehingga menampakkan lekuk tubuh, blaus

yang digunakan terlalu pendek harusnya menutupi bagian bokong. Hal ini sesuai Surat

An Nur, ayat 31 : “Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman , agar mereka

menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya ...”

Kesalahan selanjutnya adalah seperti gambar 4.4 dibawah ini

Gambar 4.4 Cara memakai jilbab yang salah

Sumber : www.google.com

Sesuai dengan hadits yang diriwayatkan Ahmad, Abu Daud, An Nasa’i dan Ibn

Majah “Barang siapa yang memakai pakaian mencolok mata, maka Allah S.W.T akan

memberikan pakaian kehinaan di hari akhir nanti”. Hal yang dimaksud hadits tersebut

adalah kain yang dipakai berbelah depan sehingga menjadi pusat perhatian bagi yang

memandangnya. Selain itu lengan balus yang digunakan pendek hanya tiga perempat dari

tangan, karena yang boleh diperlihatkan hanya wajah dan kedua telapak tangan maka

balus yang digunakan tidak menutupi aurat sepenuhnya dan juga tidak menggunakan

kaus kaki.

Page 10: Makalah Agama

Gambar 4.5 Cara memakai jilbab yang salah

Sumber : www.google.com

Kesalahan pada gambar 4.5 jelas diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan

Bukhari dan Muslim yang artinya “Sesungguhnya, sebilangan ahli neraka ialah

perempuan-perempuan yang berpakain tetapi yang telanjang yang condong pada maksiat

dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk surga dan

tidak akan mencium harumnya”. Pada gambar tersebut kerudung tidak menutupi dada

hanya sebatas menutupi kepala, balus yang digunakan berlengan pendek, tidak

menggunakan kaus kaki dan rok yang digunakan terlalu pendek sehingga menggantung.

Gambar 4.6 Cara memakai jilbab yang salah

Sumber : www.google.com

Rasulullah bersabda yang artinya : “...hendaklah kamu memanjangkan baju yang

panjang dan longgar itu.” Hal ini karena pada gambar diatas blaus yang digunakan

pendek terlihat pada tangan, tidak menutupi bagian bokong dan masi menampakkan

lekukan tubuh, dan make up yang sangat tebal. Selain terlihat dan terasa sesak, ternyata

pakaian yang ketat juga tidak baik untuk kesehatan. Sebuah penelitian membuktikan

bahwa pakaian yang ketat menyebabkan kulit kekurangan ruang untuk bernafas. Akibat

yang ditimbulkan dari mengenakan pakaian ketat – mulai dari yang teringan seperti

biduran, adanya bercak ringan di bagian tubuh tertentu sampai dengan penyakit yang

cukup berbahaya, seperti kemandulan dan kanker.

Page 11: Makalah Agama

Allah SWT berfirman dalam surat Al’Araf ayat 31 : ” Wahai anak cucu Adam.

Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap memasuki mesjid, makan dan minumlah,

tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”

Menggunakan make up boleh saja karena wanita memang diharuskan berpenampilan

cantik namun sewajarnya saja. Selain itu, jika make up anda terlalu tebal, maka kurang

sehat untuk wajah anda karena kulit wajah tidak dapat bernafas dengan baik dan

menyisakan residu yang berlebihan pada wajah sehingga jika tidak telaten dapat

menyebabkan jerawat di wajah. Apalagi ada beberapa muslimah yang mungkin malas

berwudhu atau hanya berwudhu sekedarnya saja dengan alasan menjaga riasan wajah

agar tetap awet.

Kesalahan lainnya adalah memilih ciput atau daleman kerudung, seperti gambar

4.7 dibawah ini

Gambar 4.7 Cara memakai jilbab yang salah

Sumber : www.google.com

Ciput ini seperti yang digambarkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa

sallam bersabda tentang dua kelompok yang termasuk ahli neraka dan beliau belum

pernah melihatnya,

اء� �س� �ات� و�ن ي �اس� �ات� ك ت� ع�ار�ي ت� م�م�يال� �ال� ه�ن� م�ائ ء�وس� �م�ة� ر� ن س�� �أ �خ�ت� ك �ب �ة� ال �ل �م�ائ ل�ن� ال� ال �د�خ� �ة� ي ن �ج� ال

�ج�د�ن� و�ال� �ن� ر�يح�ه�ا ي �وج�د� ر�يح�ه�ا و�إ �ي ة� م�ن� ل ير� �ذ�ا م�س� �ذ�ا ك و�ك

Page 12: Makalah Agama

“Dua kelompok termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihatnya, suatu kaum

yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengan

cambuknya dan wanita yang kasiyat (berpakaian tapi telanjang, baik karena tipis

atau pendek yang tidak menutup auratnya), mailat mumilat (bergaya ketika berjalan,

ingin diperhatikan orang), kepala mereka seperti punuk onta. Mereka tidak masuk

surga dan tidak mendapatkan baunya, padahal baunya didapati dengan perjalanan

demikian dan demikian.” (HR. Muslim 3971, Ahmad 8311 dan Imam Malik 1421)

Pada bagian belakang ciput ini menyerupai rambut yang digulung dan hal ini

mencolok mata.

E. Cara menggunakan Jilbab sesuai syar’i

Jilbab syar’i adalah jilbab yang sesuai tuntunan Rasul. Menggunakan jilbab

janganlah setengah hati agar tidak sia-sia dan menjadi ibadah maka perlu niat dan

pengetahuan tentang cara menggunakan jilbab sesuai syari’at. Hal ini sangat penting

diketahui agar jilbab yang digunakan benar-benar menjadi busana bagi muslimah. Diantara

syarat-syarat menggunakan jilbab yang sesuai syari’at adalah sebagai berikut :

1. Menutup seluruh badan kecuali yang dibolehkan untuk terlihat

Allah S.W.T berfirman :

�ا 3ه�ا ي ي� �ي3 أ �ب و�اج�ك� ق�ل الن �ز� �ك� أل: �ات �ن اء و�ب �س� �ين� و�ن �م�ؤ�م�ن �ين� ال �د�ن �ه�ن� ي �ي �ه�ن� م�ن ع�ل �يب ب �ى ذ�ل�ك� ج�ال� �د�ن أ

�ن �ن� أ �ؤ�ذ�ي �ان� ي �ه� و�ك A الل A غ�ف�ورا ح�يما ر�

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-

isteri orang mu’min: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh

mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu

mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

(QS. Al Ahzab: 59)

Page 13: Makalah Agama

�ات� و�ق�ل �م�ؤ�م�ن :ل �غ�ض�ض�ن� ل �ص�ار�ه�ن� م�ن� ي �ب �ح�ف�ظ�ن� أ وج�ه�ن� و�ي �د�ين� و�ال� ف�ر� �ب �ه�ن� ي �ت �ال� ز�ين ظ�ه�ر� م�ا إ�ه�ا …م�ن

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan

pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan

perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya…” (QS. An Nuur: 31)

Isi surat dalam surat An Nuur yang artinya “kecuali yang (biasa) nampak dari

padanya”, Dari syarat pertama ini, maka jelaslah bagi seorang muslimah untuk menutup

seluruh badan kecuali yang dikecualikan oleh syari’at. Maka, sangat bertolak belakang

ketika seseorang muslimah dirinya memakai jilbab, tapi dapat kita lihat rambut yang

keluar baik dari bagian depan ataupun belakang, lengan tangan yang terlihat sampai

sehasta, atau leher dan telinganya terlihat jelas sehingga menampakkan perhiasan yang

seharusnya ditutupi.

Sebagaimana terdapat dalam hadits dari Sa’id bin Jubair mengenai ayat dalam

surat Al Ahzab di atas, ia berkata, “Yakni agar mereka melabuhkan jilbabnya.

Sedangkan yang namanya jilbab adalah qina’ (kudung) di atas khimar. Seorang

muslimah tidak halal untuk terlihat oleh laki-laki asing kecuali dia harus mengenakan

qina’ di atas khimarnya yang dapat menutupi bagian kepala dan lehernya.” Hal ini juga

terdapat dalam atsar dari ‘Aisyah radhiallahu’anha, ia berkata,

خمار و جلباب و درع: فيهن تصلي أثواب ثالثة من للمرأة البد

“Seorang wanita dalam mengerjakan shalat harus mengenakan tiga pakaian: baju,

jilbab dan khimar.” (HR. Ibnu Sa’ad, isnadnya shahih berdasarkan syarat Muslim)

Namun terdapat keringanan bagi wanita yang telah menopause yang tidak ingin

kawin sehingga mereka diperbolehkan untuk melepaskan jilbabnya, sebagaimana terdapat

dalam surat An Nuur ayat 60:

�ق�و�اع�د� اء م�ن� و�ال :س� �ي الن ت ج�ون� ال� الال� �ر� A ي �احا �ك �س� ن �ي �ه�ن� ف�ل �ي �اح� ع�ل ن �ن ج� �ض�ع�ن� أ �ه�ن� ي �اب �ي �ر� ث غ�يUج�ات �ر: �ب �ةU م�ت �ز�ين �ن ب �ع�ف�ف�ن� و�أ ت �س� �ر� ي ي �ه�ن� خ� �ه� ل م�يع� و�الل س�

Page 14: Makalah Agama

“Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung)

yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian

mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan

adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Bijaksana.”

Ibnu Abbas radhiallahu’anhu mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kata “pakaian”

pada ayat di atas adalah “jilbab” dan hal serupa juga dikatakan oleh Ibnu Mas’ud.

(Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Al Baihaqi). Dapat pula diketahui di sini, bahwa

pemakaian khimar yang dikenakan sebelum jilbab adalah menutupi dada. Yang

dimaksud boleh menampakkan yang biasa terlihat adalah wajah dan ke dua telapak

tangan karena keduanya bukanlah aurat.

2. Bukan Berfungsi Sebagai Perhiasan

Berdasarkan firman Allah SWT dalam surat An Nuur ayat 31 yang artinya “Dan

janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka.”

Maksud perhiasaan dalam ayat ini adalah pakaian (jilbab) yang dihiasi dengan

benang-benang emas dan perakserta meletakkan berbagai pernak-pernik perhiasan pada

jilbab misalnya bros, mute-mute, kalung dan lain-lain, sehingga menyebabkan kaum

adam melirikkan pandangan padanya. Hal ini bertentangan dengan tujuan menggunakan

jilbab yakni menutupi perhiasan (aurat).

Adapun dalam pemilihan corak dan warna pilihlah yang tidak mencolok sehingga

mengundang perhatian lawan jenis. Yang menjadi tolak ukur pakaian perhiasan atau

bukan juga berdasarkan urf (kebiasaan).

3. Kainnya Harus Tebal, Tidak Tipis

Rasulullah SAW bersabda “Pada akhir ummatku nanti akan ada wanita-wanita

yang berpakaian namun hakikatnya telanjang. Di atas kepala mereka seperti terdapat

bongkol (punuk) onta. Kutuklah mereka karena sebenarnya mereka itu adalah kaum

wanita yang terkutuk.”

Page 15: Makalah Agama

Hadits ini ancamannya sangat keras bahkan sebagin ulama memasukkannya

dalam dosa besar. Menutup itu tidak akan terwujud kecuali harus tebal. Jika tipis maka

hanya akan semakin memancing godaan dan tidak menutupi perhiasannya. Beberapa

contoh dalam kisah sahabat nabi pakaian yang tipis adalah Quhiyah yakni tenunan dari

Quhistan yang ternyata tipis dan halus dan baju Qubthiya dari Mesir tipis dan berwarna

putih. Sekalipun baju atau khimar yang digunakan tidak tipis namun bisa

menggambarkan lekuk tubuh tetap saja itu tidak boleh dipakai.

4. Harus Longgar, Tidak Ketat

Selain kain yang tebal dan tidak tipis, maka pakaian tersebut haruslah longgar, tidak

ketat, sehingga tidak menampakkan bentuk tubuh wanita muslimah. Hal ini sebagaimana

terdapat dalam hadits dari Usamah bin Zaid ketika ia diberikan baju Qubthiyah yang

tebal oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia memberikan baju tersebut kepada

istrinya. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengetahuinya, beliau

bersabda,

ها عظمها حجم تصف أن أخاف فإني غاللة تحتها فلتجعل مر�“Perintahkanlah ia agar mengenakan baju dalam di balik Qubthiyah itu, karena saya

khawatir baju itu masih bisa menggambarkan bentuk tubuh.” (HR. Ad Dhiya’ Al

Maqdisi, Ahmad dan Baihaqi dengan sanad hasan)

Maka tidak tepat jika seseorang memakai rok, namun ternyata tetap

memperlihatkan pinggul, kaki atau betisnya. Maka jika pakaian tersebut telah cukup tebal

dan longgar namun tetap memperlihatkan bentuk tubuh, maka dianjurkan bagi seorang

muslimah untuk memakai lapisan dalam. Namun jangan hanya menggunakan kaos kaki

panjang(stocking), karena ini tidak cukup untuk menutupi bentuk tubuh (terutama untuk

muslimah yang sering tersingkap roknya ketika mengendarai motor sehingga terlihatlah

bentuk betisnya). Hal ini juga menjadi jawaban bagi seseorang yang membolehkan

penggunaan celana dengan alasan longgar dan pinggulnya ditutupi oleh baju yang

panjang. Celana boleh digunakan untuk menjadi lapisan namun bukan inti dari pakaian

yang kita kenakan. Karena bentuk tubuh tetap terlihat dan hal itu menyerupai pakaian

kaum laki-laki. Jika ada yang beralasan, celana supaya fleksibel. Maka, tidakkah ia

ketahui bahwa rok bahkan lebih fleksibel lagi jika memang sesuai persyaratan (jangan

Page 16: Makalah Agama

dibayangkan rok yang ketat/span). Kalaupun rok tidak fleksibel (walaupun pada asalnya

fleksibel) apakah kita menganggap logika kita (yang mengatakan celana lebih fleksibel)

lebih benar daripada syari’at yang telah Allah dan Rasul-Nya tetapkan ?

5. Tidak Diberi Wewangian atau Parfum

Beberapa sabda Nabi SAW berkenaan tentang hukum memakai wewangian ketika keluar

rumah yang bersanad shahih diantaranya adalah :

\ما ت� استعطرت� امرأةU اي �ج�د�وا قوم على فم�ر\ �ح�ها، لي �ية�U فهيا ر�ي زان

“Siapapun perempuan yang memakai wewangian, lalu ia melewati kaum laki-laki

agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah pezina.” (HR. Tirmidzi)

االخرة العشاء معنا تشهد فال بخورا أصابت امرأة أيما

“Siapapun perempuan yang memakai bakhur, maka janganlah ia menyertai kami

dalam menunaikan shalat isya’.” (HR. Muslim)

Wewangian itu selain ada yang digunakan pada badan, ada pula yang digunakan

pada pakaian . Penggunaan bakhur (wewangian yang dihasilkan dari pengasapan

semacam dupa atau kemenyan) yang ini lebih banyak digunakan untuk pakaian bahkan

lebih khusus untuk pakaian. Maka hendaknya kita lebih berhati-hati lagi dalam

menggunakan segala jenis bahan yang dapat menimbulkan wewangian pada pakaian

yang kita kenakan keluar, semisal produk-produk pelicin pakaian yang disemprotkan

untuk menghaluskan dan mewangikan pakaian (bahkan pada kenyataannya, bau wangi

produk-produk tersebut sangat menyengat dan mudah tercium ketika terbawa angin).

Lain halnya dengan produk yang memang secara tidak langsung dan tidak bisa dihindari

membuat pakaian menjadi wangi semisal deterjen yang digunakan ketika mencuci.

Alasan dilarangnya menggunakan wewangian adalah membangkitkan nafsu birahi

pria. Selain itu hadits yang ke dua menyatakan dilarangnya menggunakan wewangian

meskipun ke mesjid untuk beribadah, apalagi keluar rumah misal ke pasar tetap saja

dilarang meskipun suaminya mengijinkan. Hadits ke dua tersebut bersifat umum

waktunya kapan saja hanya waktu disebutkan secara khusus yakni waktu isya karena

fitnah dan godaan akan semakin besar peluangnya ketika malam.

Page 17: Makalah Agama

6. Tidak Menyerupai Pakaian Laki-Laki

Terdapat hadits-hadits yang menunjukkan larangan seorang wanita menyerupai

laki-laki atau sebaliknya (tidak terbatas pada pakaian saja). Salah satu hadits yang

melarang penyerupaan dalam masalah pakaian adalah hadits dari Abu Hurairah

radhiallahu’anhu, ia berkata

لبسة تلبس المرأة و المرأة لبسة يلبس الرجل سلم و عليه الله صلى الله رسول لعن

الرجل

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pria yang memakai pakaian

wanita dan wanita yang memakai pakaian pria.” (HR. Abu Dawud)

Kesamaan dalam perkara lahir mengakibatkan kesamaan dan keserupaan dalam

akhlak dan perbuatan. Misalnya dengan menyerupai pakaian laki-laki, maka seorang

wanita akan terpengaruh dengan sifat laki-laki dimana ia akan menampakkan badannya

dan menghilangkan rasa malu yang disyari’atkan bagi wanita. Bahkan yang berdampak

parah jika sampai membawa kepada maksiat lain, yaitu terbawa sifat kelaki-lakian,

sehingga pada akhirnya menyukai sesama wanita. Terdapat dua landasan yang dapat

digunakan sebagai acuan bagi kita untuk menghindari penggunaan pakaian yang

menyerupai laki-laki.

1. Pakaian tersebut membedakan antara pria dan wanita.

2. Tertutupnya kaum wanita.

Sehingga dalam penggunaan pakaian yang sesuai syari’at ketika menghadapi

yang bukan mahromnya adalah tidak sekedar yang membedakan antara pria dan wanita

namun tidak tertutup atau tertutup tapi tidak bisa dibedakan dengan pakaian pria.

Keduanya saling berkaitan. Prinsipnya bukan semata-mata apa yang dipilih, disukai dan

biasa dipakai kaum pria dan kaum wanita. Contohnya muslimah di zaman sekarang

banyak menggunakan jaket dan celana panjang, meskipun ke dua pakaian ini mampu

Page 18: Makalah Agama

menutup aurat tapi ini dilarang karena celana panjang dan jaket adalah pakaian untuk

pria.

Hal yang membedakan antara jenis pakaian pria dan wanita kembali adalah yang

sesuai dengan yang diperintahkan bagi pria dan apa yang diperintahkan bagi kaum

wanita. Namun yang perlu diingat, pelarangan ini adalah dalam hal-hal yang tidak sesuai

fitrahnya. Adapun beberapa toleransi misalnya menggunakan jubah dana farwah

(sejenis tutup kepala) untuk mengusir dingin maka diperbolehkan. Hikmah dari

pelaknatan menyerupakan diri ini karena bisa menyimpangkan seseorang dari kodrat dan

sifat asli yang telah diciptakan oleh Allah SWT.

7. Tidak Menyerupai Pakaian Wanita-Wanita Kafir

Banyak dari poin-poin yang telah disebutkan sebelumnya menjadi terasa berat

untuk dilaksanakan oleh seorang wanita karena telah terpengaruh dengan pakaian wanita-

wanita kafir. Betapa kita ketahui, mereka (orang kafir) suka menampakkan bentuk dan

lekuk tubuh, memakai pakaian yang transparan, tidak peduli dengan penyerupaan

pakaian wanita dengan pria. Bahkan terkadang mereka mendesain pakaian untuk wanita

maskulin. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati

mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka),

dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al

Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati

mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang

fasik.” (QS. Al Hadid [57]: 16)

Ketika Firman Allah, ‘Janganlah mereka seperti…’ merupakan larangan mutlak

dari tindakan menyerupai mereka. Sebab dalam syari’at Islam telah ditetapkan bahwa

kaum muslimin baik laki-laki maupun perempuan tidak boleh bertasyabuh (menyerupai)

kepada orang-orang kafir baik dalam ibadah, ikut merayakan hari raya, dan berpakaian

Page 19: Makalah Agama

dengan pakain khas mereka. Menyerupai berarti mengikuti hawa nafsu mereka. Namun

banyak sekali yang melanggar hal tersebut sehingga menimbulkan keruntuhan dalam

Islam.

8. Bukan Pakaian Untuk Mencari Popularitas

Berdasarkan hadits Ibnu Umar ra yang berkata : Rasulullah SAW

bersabda“Barangsiapa mengenakan pakaian syuhrah (untuk mencari popularitas) di

dunia, niscaya Allah mengenakan pakaian kehinaan pada hari kiamat, kemudian

membakarnya dengan api naar.”

Adapun libas syuhrah (pakaian untuk mencari popularitas) adalah setiap pakaian

yang dipakai dengan tujuan meraih popularitas di tengah-tengah orang banyak, baik

pakaian tersebut mahal, yang dipakai seseorang untuk berbangga dengan dunia dan

perhiasannya dengan sikap angkuh dan sombong, maupun pakaian yang bernilai rendah

yang dipakai seseorang untuk menampakkan kezuhudan dan dengan tujuan riya.

Namun bukan berarti di sini seseorang tidak boleh memakai pakaian yang baik,

atau bernilai mahal. Karena pengharaman di sini sebagaimana dikatakan oleh Imam Asy

Syaukani adalah berkaitan dengan keinginan meraih popularitas. Jadi, yang dipakai

sebagai patokan adalah tujuan memakainya. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala suka

jika hambanya menampakkan kenikmatan yang telah Allah berikan padanya. Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

�ن� �ه� إ �ح�ب� الل �ن� ي ى أ �ر� �ر� ي ث� �ه� أ �ع�م�ت �د�ه� ع�ل�ى ن ع�ب

“Sesungguhnya Allah menyukai jika melihat bekas kenikmatan yang diberikan oleh-

Nya ada pada seorang hamba.” (HR. Tirmidzi).

Untuk lebih jelas mengenai gambaran jilbab yang sesuai syari’at lihatlah

ilustrasi gambar 5.1 dibawah ini berikut penjelasannya.

Page 20: Makalah Agama

Gambar 5.1 Cara memakai jilbab yang sesuai syari’at

Sumber : www.google.com

Gambar diatas adalah cara berjilbab yang sesuai syari’at karena :

1. Jilbab longgar, sampai ke dada dan tebal sehingga rambut, telinga n leher ataupun

perhiasan lainnya tertutupi.

2. Lengan baju panjang hingga pergelangan tangan.

3. Baju longgar dan tebal sehingga tidak memperlihatkan lekuk tubuh

4. Baju atasan panjang hingga ke dengkul sehingga menutupi bokong.

5. Rok longgar dan tebal

6. Memakai kaos kaki

7. Menggunakan sepatu berhak tinggi yang tidak berbunyi karena tumit terbuat dari

getah. Hal ini untuk membedakan sepatu pria.

F. Hikmah menggunakan jilbab

Menggunakan jilbab adalah hal yang tidak boleh ditolak bagi wanita muslimah

karena jelas hukumnya wajib. Allah sangat menyayangi kaum hawa ini sangat jelas bila

dikaitkan dengan hukum menggunakan jilbab karena ternyata banyak sekali hikmah dari

Page 21: Makalah Agama

menggunakan jilbab baik dari segi kesehatan, keselamatan, kehormatan wanita dan lain-

lain. Dibawah ini adalah beberapa hikmah berikut penjelasan yang sesuai fakta.

1) Selamat dari Adzab Allah (Adzab Neraka)

“Ada dua macam penghuni Neraka yang tak pernah kulihat sebelumnya;

sekelompok laki-laki yang memegang cemeti laksana ekor sapi, mereka mencambuk

manusia dengannya. Dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, sesat dan

menyesatkan, yang dikepala mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka (wanita-

wanita seperti ini) tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. Sedangkan

bau surga itu tercium dari jarak yang jauh” (HR. Muslim).

Jadi ketika wanita menggunakan jilbab yang sesuai syariat islam akan selamat

dari siksa api neraka.

2) Terhindar dari Pelecehan

Banyaknya pelecehan seksual terhadap kaum wanita adalah akibat tingkah laku

mereka sendiri. Karena wanita merupakan fitnah (godaan) terbesar. Sebagaiman sabda

Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam:

“Sepeninggalku tak ada fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki dari pada

wanita.” (HR. Bukhari).

Jikalau wanita pada jaman Rasul merupakan fitnah terbesar bagi laki-laki padahal

wanita pada jaman ini konsisten terhadap jilbab mereka dan tak banyak lelaki jahat saat

itu, maka bagaimana wanita pada jaman sekarang??? Tentunya akan menjadi target

pelecehan. Hal ini telah terbukti dengan tingginya pelecehan di negara-negara Eropa

(wanitanya tidak berjilbab).

3) Memelihara Kecemburuan Laki-Laki

Sifat cemburu adalah sifat yang telah Allah subhanahu wataala tanamkan kepada

hati laki-laki agar lebih menjaga harga diri wanita yang menjadi mahramnya. Cemburu

merupakan sifat terpuji dalam Islam. “Allah itu cemburu dan orang beriman juga

cemburu. Kecemburuan Allah adalah apabila seorang mukmin menghampiri apa yang

Page 22: Makalah Agama

diharamkan-Nya.” (HR. Muslim). Bila jilbab ditanggalkan, rasa cemburu laki-laki akan

hilang. Sehingga jika terjadi pelecehan tidak ada yang akan membela.

4) Akan seperti Bidadari Surga

“Dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan pandangannya,

mereka tak pernah disentuh seorang manusia atau jin pun sebelumnya.” (QS. Ar-

Rahman: 56). “Mereka laksana permata yakut dan marjan.” (QS. Ar-Rahman: 58).

“Mereka laksana telur yang tersimpan rapi.” (QS. Ash-Shaffaat: 49)

Dengan berjilbab, wanita akan memiliki sifat seperti bidadari surga. Yaitu

menundukkan pandangan, tak pernah disentuh oleh yang bukan mahramnya, yang

senantiasa dirumah untuk menjaga kehormatan diri. Wanita inilah merupakan perhiasan

yang amatlah berharga. Dengan berjilbab, wanita akan memiliki sifat seperti bidadari

surga.

5) Meninggikan derajat muslimah

Dengan mengenakan jilbab yang menutup seluruh auratnya dan tidak membuka

auratnya di sembarang tempat, maka seorang muslimah itu bagaikan sebuah batu permata

yang terpajang di etalase yang tidak sembarang orang dapat mengambil dan memilikinya.

Dan bukan seperti batu yang berserakan di jalan dimana setiap orang dapat dengan

mudah mengambilnya, kemudian menikmatinya, lalu membuangnya kembali.

Allah berfirman :

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam

keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang

baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang

lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”(QS. An Nahl (16) : 97)

6) Mencegah Penyakit Kanker Kulit

Kanker adalah sekumpulan penyakit yang menyebabkan sebagian sel tubuh

berubah sifatnya. Kanker kulit adalah tumor-tumor yang terbentuk akibat kekacauan

dalam sel yang disebabkan oleh penyinaran, zat-zat kimia, dan sebagainya.

Page 23: Makalah Agama

Penelitian menunjukkan kanker kulit biasanya disebabkan oleh sinar Ultra Violet

(UV) yang menyinari wajah, leher, tangan, dan kaki. Kanker ini banyak menyerang orang

berkulit putih, sebab kulit putih lebih mudah terbakar matahari.

Kanker tidaklah membeda-bedakan antara laki-laki dan wanita. Hanya saja,

wanita memiliki daya tahan tubuh lebih rendah dari pada laki-laki. Oleh karena itu,

wanita lebih mudah terserang penyakit khususnya kanker kulit.

Oleh karena itu, cara untuk melindungi tubuh dari kanker kulit adalah dengan

menutupi kulit. Salah satunya dengan berjilbab. Karena dengan berjilbab, kita

melindungi kulit dari sinar UV. Melindungi tubuh bukan dengan memakai kerudung gaul

dan baju ketat. Kenapa? Karena hal itu percuma saja. Karena sinar UV masih bisa

menembus pakaian yang ketat apalagi pakaian transparan. Berjilbab disini haruslah

sesuai kriteria jilbab.

7) Memperlambat Gejala Penuaan

Penuaan adalah proses alamiah yang sudah pasti dialami oleh semua orang yaitu

lambatnya proses pertumbuhan dan pembelahan sel-sel dalam tubuh. Gejala-gejala

penuaan antara lain adalah rambut memutih, kulit keriput, dan lain-lain.

Penyebab utama gejala penuaan adalah sinar matahari. Sinar matahari memang

penting bagi pembentukan vitamin D yang berperan penting terhadap kesehatan kulit.

Namun, secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa sinar matahari merangsang melanosit (sel-

sel melanin) untuk mengeluarkan melanin, akibatnya rusaklah jaringan kolagen dan

elastin. Jaringan kolagen dan elastin berperan penting dalam menjaga keindahan dan

kelenturan kulit.

8) Memperkuat kontrol sosial

Seorang yang ikhlas dalam menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya

khususnya dalam mengenakan busana muslimah, Insya Allah ia akan selalu menyadari

bahwa dia selalu membawa nama dan identitas Islam dalam kehidupannya sehari-hari,

sehingga apabila suatu saat dia melakukan kekhilafan maka ia akan lebih mudah ingat

kepada Allah dan kembali ke jalan yang diridhoiNya.

Page 24: Makalah Agama

BAB III

KESIMPULAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah pembahasan diatas maka kita dapat menyimpulkan bahwa jilbab, khimar

dan kerudung jelas beda dari segi desain. Hukum menggunakan jilbab adalah wajib bagi

wanita muslim yang sudah baligh. Cara menggunakan jilbab yang sesuai syari’at adalah

menutup seluruh badan kecuali yang biasa nampakdan bukan aurat, bukan berfungsi

sebagai perhiasan, kainnya harus tebal dan tidak tipis (transparan), harus longgar, tidak

ketat sehingga tidak dapat menggambarkan lekuk tubuhnya, tidak diberi wewangian atau

parfum, tidak menyerupai pakaian laki-laki, tidak menyerupai pakaian wanita kafir,

bukan pakaian untuk mencari popularitas.

B. Penutup

Demikian pembahasan tentang jilbab yang sesuai syari’at. Semoga bermanfaat

dan menambahkan ilmu pengetahuan khususnya kaum muslimah agar menggunakan

jilbab tidak hanya menuntaskan kewajiban tapi disertai niat dan dengan cara yang sesuai

syari’at sehingga hasilnya akan bernilai pahala. Semoga kita diberikan taufik dan

hidayahNya agar terus patuh pada perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Semoga makalah ini dapat diterima oleh semua pihak dan mendapat apresiasi

terbaik khusunya dari Widyaiswara dan umumnya rekan-rekan seperjuangan.

Page 25: Makalah Agama

DAFTAR PUSTAKA

www.google.com (Diakses 21-04-2012 pukul 11:56)

Nashiruddin, Al-albani. 1414 H. Jilbab Wanita Muslimah. Solo : At- tibyan.