Makalah Agama

28
MAKALAH SUMBER AJARAN ISLAM AGAMA AL-QURAN oleh: Kelompok II Ade Fitria Dori( 55104) FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2011

Transcript of Makalah Agama

Page 1: Makalah Agama

MAKALAH

SUMBER AJARAN ISLAM AGAMA AL-QURAN

oleh:

Kelompok II

Ade Fitria Dori( 55104)

FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2011

Page 2: Makalah Agama

KATA PENGATAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan aruniaNya yang dilimpahkan kepada kami. Sehingga kami dapat

menyelesaikan tugas makalah ini dari awal hingga akhir. Walaupun penulis

menyelesaikan makalah ini dalam bentuk yang sederhana.

Makalah ini penulis buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama

Islam. Makalah ini berjudul “Sumber Ajaran Agama Islam Al-Quran”. Kami

membahas mengenai pengertian Al-Quran, Kandungan Al-Quran, Peranan Al-

Quran, Sejarah pemeliharaan Al-Quran, dan Al-Quran sebagai pedoman hidup.

Kami menyadari bahwa hasil makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk

itu kami memohon maaf yang sebesar besarnya bila ada kekurangan dan

kesalahan dalam penyusunan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Terimakasih

Padang, Maret 2011

Kelompok II

Page 3: Makalah Agama

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

B. Latar Belakang

C. Tujuan

BAB II ISI

a. Pengertian Al-Quran

b. Kandungan Al-Quran

c. Peranan Al-Quran

d. Sejarah Pemeliharaan Al-Quran

e. Al-Quran sebagai pedoman hidup

BAB III PENUTUP

A. Simpulan

Page 4: Makalah Agama

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk memenuhi tugas matakuliah umum Agama Islam mengenai Sumber Ajaran

Islam Al-quran.

B. Rumusan Masalah

Di dalam makalah ini kami membahas Sumber Ajaran Islam Al-Quran yaitu

meliputi:

a. pengertian Al-Quran,

b. Kandungan Al-Quran,

c. Peranan Al-Quran,

d. Sejarah pemeliharaan Al-Quran, dan

e. Al-Quran sebagai pedoman hidup.

B. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah

1. Dapat memberikan manfaat bagi pembaca

2. Memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi pembaca mengenai Sumber

Ajaran Islam Al-Quran.

Page 5: Makalah Agama

BAB II

PEMBAHASAN ISI

SUMBER AJARAN ISLAM AL-QURAN

A. PENGERTIAN AL-QURAN

Al-Quran adalah kitab suci agama islam untuk seluruh umat muslim di seluruh dunia dari

awal diturunkan hingga waktu penghabisan spesies manusia di dunia baik di bumi

maupun di luar angkasa akibat kiamat besar.

Secara Bahasa (Etimologi)

Merupakan mashdar (kata benda) dari kata kerja Qoro-’a (قرأ) yang bermakna Talaa (

.atau bermakna Jama’a (mengumpulkan, mengoleksi) ,[keduanya berarti: membaca] (تال

Anda dapat menuturkan, Qoro-’a Qor’an Wa Qur’aanan ( وقرآنا قرءا sama seperti (قرأ

anda menuturkan, Ghofaro Ghafran Wa Qhufroonan ( وغفرانا غفرا Berdasarkan .(غفر

makna pertama (Yakni: Talaa) maka ia adalah mashdar (kata benda) yang semakna

dengan Ism Maf’uul, ertinya Matluw (yang dibaca). Sedangkan berdasarkan makna

kedua (Yakni: Jama’a) maka ia adalah mashdar dari Ism Faa’il, ertinya Jaami’

(Pengumpul, Pengoleksi) kerana ia mengumpulkan/mengoleksi berita-berita dan hukum-

hukum.*

Secara Syari’at (Terminologi)

Adalah Kalam Allah ta’ala yang diturunkan kepada Rasul dan penutup para Nabi-Nya,

Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri

dengan surat an-Naas.

Allah ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Qur’an kepadamu

(hai Muhammad) dengan beransur-ansur.” (al-Insaan:23)

Page 6: Makalah Agama

Dan firman-Nya, “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa al-Qur’an dengan

berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (Yusuf:2)

Allah ta’ala telah menjaga al-Qur’an yang agung ini dari upaya merubah, menambah,

mengurangi atau pun menggantikannya. Dia ta’ala telah menjamin akan menjaganya

sebagaimana dalam firman-Nya, “Sesunggunya Kami-lah yang menurunkan al-Qur’an

dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (al-Hijr:9)

Oleh kerana itu, selama berabad-abad telah berlangsung namun tidak satu pun musuh-

musuh Allah yang berupaya untuk merubah isinya, menambah, mengurangi atau pun

menggantinya. Allah SWT pasti menghancurkan tabirnya dan membuka tipudayanya.

Allah ta’ala menyebut al-Qur’an dengan sebutan yang banyak sekali, yang menunjukkan

keagungan, keberkatan, pengaruhnya dan keuniversalannya serta menunjukkan bahawa ia

adalah pemutus bagi kitab-kitab terdahulu sebelumnya.

Allah ta’ala berfirman, “Dan sesunguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang

dibaca berulang-ulang dan al-Qur’an yang agung.” (al-Hijr:87)

Dan firman-Nya, “Qaaf, Demi al-Quran yang sangat mulia.” (Qaaf:1)

Dan firman-Nya, “Maha suci Allah yang telah menurunkan al-Furqaan (al-Qur’an)

kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan

manusia).” (al-Furqaan:1)

Sedangkan Sunnah Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam juga merupakan sumber Tasyri’

(legislasi hukum Islam) sebagaimana yang dikukuhkan oleh al-Qur’an. Allah ta’ala

berfirman, “Barangsiapa yang menta’ati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menta’ati

Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari keta’atan itu), maka Kami tidak

mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.” (an-Nisa’:80)

Page 7: Makalah Agama

B. KANDUNGAN AL-QURAN

Di dalam surat-surat dan ayat-ayat alquran terkandung kandungan yang secara garis besar

dapat kita bagi menjadi beberapa hal pokok atau hal utama beserta pengertian atau arti

definisi dari masing-masing kandungan inti sarinya, yaitu sebagaimana berikut ini :

1. Aqidah / Akidah

Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti wajib

dimiliki oleh setiap orang di dunia. Alquran mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu

menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak

beranak-pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir rukun iman yang

pertama. Orang yang tidak percaya terhadap rukun iman disebut sebagai orang-orang

kafir.

2. Ibadah

Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari segi bahasa. Dari pengertian "fuqaha"

ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dkerjakan untuk mendapatkan

ridho dari Allah SWT. Bentuk ibadah dasar dalam ajaran agama islam yakni seperti yang

tercantum dalam lima butir rukum islam. Mengucapkan dua kalimah syahadat, sholat

lima waktu, membayar zakat, puasa di bulan suci ramadhan dan beribadah pergi haji bagi

yang telah mampu menjalankannya.

3. Akhlaq / Akhlak

Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang terpuji atau

akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul madzmumah. Allah SWT mengutus

Nabi Muhammd SAW tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memperbaiki akhlaq.

Setiap manusia harus mengikuti apa yang diperintahkanNya dan menjauhi laranganNya.

4. Hukum-Hukum

Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi suruhan atau perintah kepada orang yang

beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman hukum pada sesama

manusia yang terbukti bersalah. Hukum dalam islam berdasarkan Alqur'an ada beberapa

jenis atau macam seperti jinayat, mu'amalat, munakahat, faraidh dan jihad.

Page 8: Makalah Agama

5. Peringatan / Tadzkir

Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia akan

ancaman Allah SWT berupa siksa neraka atau waa'id. Tadzkir juga bisa berupa kabar

gembira bagi orang-orang yang beriman kepadaNya dengan balasan berupa nikmat surga

jannah atau waa'ad. Di samping itu ada pula gambaran yang menyenangkan di dalam

alquran atau disebut juga targhib dan kebalikannya gambarang yang menakutkan dengan

istilah lainnya tarhib.

6. Sejarah-Sejarah atau Kisah-Kisah

Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik yang

mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga yang mengalami

kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah SWT. Dalam menjalankan

kehidupan sehari-hari sebaiknya kita mengambil pelajaran yang baik-baik dari sejarah

masa lalu atau dengan istilah lain ikibar.

7. Dorongan Untuk Berpikir

Di dalam al-qur'an banyak ayat-ayat yang mengulas suatu bahasan yang memerlukan

pemikiran menusia untuk mendapatkan manfaat dan juga membuktikan kebenarannya,

terutama mengenai alam semesta.

C. PERANAN AL-QURAN

Dalam usaha untuk mendekatkan diri kita kepada al-Quran, marilah sama-sama kita

renungkan beberapa peranan al-Quran kepada manusia:

1. Peringatan kepada seluruh alam.

2. Petunjuk bagi mereka yang inginkannya.

3. Cahaya dari Allah Subhanahu wa Taala.

4. Tali Allah Subhanahu wa Taala yang kukuh.

5. Rugi jika tinggalkan al-Quran dan mencari hidayah melalui sumber lain.

Page 9: Makalah Agama

D. SEJARAH PEMELIHARAAN AL-QURAN

Pada permulaan Islam bangsa Arab adalah satu bangsa yang buta huruf , amat

sedikit di antara mereka yang pandai menulis dan membaca. Bangsa Arab masih belum

mengenal kertas seperti yang sekarang ini, jadi bagi mereka yang dapat menulis dan

membaca, biasanya menuliskannya pada benda apa saja yang bisa di tulisi.

Masa Nabi Muhammad s.a.w

Walaupun bangsa Arab pada waktu itu masih buta huruf , tapi mereka mempunyai

ingatan yang sangat kuat. Pegangan mereka dalam memelihara dan meriwayatkan syair-

syair dari para pujangga, peristiwa-peristiwa yang terjadi dan lain sebagainya adalah

dengan hafalan semata. Karena hal inilah Nabi mengambil suatu cara praktis yang

selaras dengan keadaan itu dalam menyiarkan dan memelihara Al-Qur'anul Karim. Setiap

ayat yang diturunkan, Nabi menyuruh menghafalnya, dan menuliskannya di batu, kulit

binatang, pelapah kurma, dan apa saja yang bisa dituliskan. Nabi menerangkan tertib urut

ayat ayat itu. Nabi mengadakan peraturan, yaitu Al-Qur'an saja yang boleh dituliskan,

selain dari Al- Qur'an, Hadits atau pelajaran-pelajaran yang mereka dengar dari mulut

Nabi dilarang untuk dituliskan. Larangan ini dengan maksud agar Al-Qur'an itu

terpelihara, jangan dicampur aduk dengan yang lain-lain yang juga didengar dari Nabi.

Nabi menganjurkan agar Al-Qur'an dihafal, selalu dibaca, dan diwajibkannya untuk

dibaca ketika sedang melakukan Shalat. Dengan cara demikian, banyaklah orang yang

haf al Al-Qur'an. Surat yang satu macam, dihafal oleh ribuan manusia, dan banyak yang

hafal seluruh Al-Qur'an. Selain itu, tidak ada satu ayatpun yang tidak dituliskan.

Kepandaian menulis dan membaca itu amat dihargai dan Nabi sangat gembira, beliau

berkata: "Di Akhirat nanti tiinta ulama- ulama itu akan ditimbang dengan darah

syuhada" Dengan demikian terdapat 3 unsur yang dapat memelihara Al-Qur'an yang

telah diturunkan, yaitu:

1. Hafalan dari mereka yang haf al Al-Qur'an.

2. Naskah-naskah yang ditulis oleh Nabi

Page 10: Makalah Agama

3. Naskah-naskah yang ditulis oleh mereka yang pandai menulis dan membaca untuk

mereka masing-masing. Selain itu, sekali dalam setahun, Jibril mengadakan ulangan

(repetisi).

Pada waktu itu Nabi diperintah untuk mengulang memperdengarkan Al-Qur'an

yang telah diturunkan. Di tahun beliau wafat, ulangan tersebut oleh Jibril sebanyak dua

kali. Nabi sendiripun sering mengadakan ulangan terhadap sahabat-sahabatnya di depan

muka beliau untuk menetapkan atau membetulkan hafalan atau bacaan mereka. Ketika

Nabi waf at, Al-Qur'an tersebut telah sempurna diturunkan dan telah dihafal oleh ribuan

manusia, dan telah dituliskan semua ayat ayatnya. Semua ayatnya telah disusun dengan

tertib menurut urutan yang ditujikan sendiri oleh Nabi. Mereka telah mendengan Al-

Qur'an itu dari mulut Nabi sendiri berkali-kali dalam Shalat, khutbah, dan pelajaran-

pelajaran lainnya. Pendek kata Al-Qur'an tersebut telah terjaga dengan baik, dan Nabi

telah menjalani satu cara yang sangat praktis untuk memelihara dan menyiarkan Al-

Quran itu sesuai dengan keadaan bangsa Arab di waktu itu. Suatu hal yang menarik

perhatian, ialah Nabi baru waf at dikala Al-Qur'an itu telah cukup diturunkan, dan Al-

Qur'an itu sempurna diturunkan di waktu Nabi telah mendekati masanya untuk kembali

ke hadirat Allah S.W.T. Hal ini bukan suatu kebetulan saja, tapi telah diatur oleh yang

maha esa.

Masa Abu Bakar

Setelah Rasulullah wafat, sahabat baik Anshar maupun Muhajirin sepakat mengangkat

Abu Bakar menjadi Khalifah. Pada awal masa pemerintahannya banyak orang-orang

Islam yang belum kuat imannya. Terutama di Nejed dan Yaman, banyak yang menjadi

murtad, menolak membayar zakat, dan ada pula yang mengaku dirinya sebagai nabi. Hal

ini dihadapi oleh Abu Bakar dengan tegas, sehingga ia berkata pada orang-orang tersebut

"Demi Allah! Kalau mereka menolak untuk memnyerahkan seekor anak kambing sebagai

zakat (seperti apa) yang pernah mereka serahkan kepada Rasulullah, niscaya aku akan

memerangi mereka". Maka terjadilah peperangan yang hebat untuk menumpas orang-

orang murtad dan pengikut nabi palsu tersebut. Diantara peperangan itu yang terkenal

adalah peperangan Yamamah. Tentara Islam yang ikut banyak dari para sahabat yang

Page 11: Makalah Agama

menghaf al Al-Qur'an. Dalam peperangan ini telah gugur 70 orang penghafal Al-Qur'an.

Bahkan sebelumnya telah pula gugur hampir sebanyak itu penghaf al Al-Qur'an lainnya.

Dalam usaha mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur'an itu Zaid bin Tsabit bekerja amat

teliti. Sekalipun beliau hafal Al-Qur'an seluruhnya, tetapi untuk kepentingan

pengumpulan Al-Qur'an yang sangat penting bagi umat Islam itu, masih memandang

perlu mencocokkan haf alan atau catatan sahabatsahabat yang lain dengan disaksikan

oleh dua orang saksi. Dengan demikian

Al-Qur'an seluruhnya telah ditulis oleh Zaid bin Tsabit dalam lembaran-lembaran yang

diikat dengan benar, tersusun menurut urutan ayat-ayatnya sebagaimana yang telah

ditetapkan oleh Rasulullah, kemudian diserahkan kepada Abu Bakar. Mushaf ini tetap di

tangan Abu Bakar sampai beliau waf at, kemudian dipindahkan ke rumah Umar bin

Khatab dan tetap di sana selama pemerintahannya. Setelah beliau waf at, Mushaf itu

dipindahkan ke rumah Haf sah, puteri Umar, istri Rasulullah sampai masa pengumpulan

dan penyusunan Al-Qur'an di masa Khalif ah Utsman.

Membukukan Al-Qur'an di masa Utsman r.a.

Di masa Khalifah Utsman bin Affan, pemerintahan mereka telah sampai ke

Armenia dan Azarbaiyan di sebelah timur dan Tripoli di sebelah barat. Dengan demikian

kelihatanlah bahwa kaum muslimin di waktu itu telah terpencar-pencar di Mesir, Syirtia,

Irak, Persia dan Af rika. Kemanapun mereka pergi dan mereka tinggal, Al-Qur'an itu

tetap menjadi Imam mereka, diantara mereka banyak yang menghafal Al-Qur'an itu.

Pada mereka terdapat naskah-naskah Al-Qur'an, tetapi naskah-naskahyang mereka punya

itu tidak sama susunan surat-suratnya. Terdapat juga perbedaan tentang bacaan Al-Qur'an

tersebut. Asal mulanya perbedaan tersebut adalah karena Rasulullah sendiripun

memberikan kelonggaran kepada kabilah-kabilah Arab yang berada di masanya untuk

membaca dan melafazkan Al-Qur'an itu menurut dialek mereka masing-masing.

Kelonggaran ini diberikan oleh Nabi supaya mereka menghaf al Al-Qur'an. Tetapi

kemudian terlihat tanda-tanda bahwa perbedaan tentang bacaan tersebut bila dibiarkan

akan mendatangkan perselisihan dan perpecahan yang tidak diinginkan dalam kalangan

kaum Muslimin. Orang yang pertama memperhatikan hal ini adalah seorang sahabat

Page 12: Makalah Agama

yang bernama Huzaif ah bin Yaman. Ketika beliau ikut dalam pertempuran menaklukkan

Armenia di Azerbaiyan, dalam perjalanan dia pernah mendengan pertikaian kaum

Muslimin tentang bacaan beberapa ayat Al-Qur'an, dan pernah mendengan perkataan

seorang Muslim kepada temannya: "Bacaan saya lebih baik dari bacaanmu".

Keadaan ini mengagetkannya, maka pada waktu dia telah kembali ke Madinah,

segera ditemuinya Utsman bin Affan, dan kepada beliau diceritakannya apa yang

dilihatnya mengenai pertikaian kaum Muslimin tentang bacaan Al-Qur'an itu seraya

berkata: "Susullah umat Islam itu sebelum mereka berselisih tentang Al-Kitab, sebagai

perselisihan Yahudi dan Nasara(Nasrani)".

Maka Khalif ah Utsman bin Af f an meminta Haf sah binti Umar lembaran-lembaran Al-

Qur'an yang ditulis di masa Khalifah Abu Bakar yang di simpan olehnya untuk disalin.

Oleh Utsman dibentuklah satu panitia yang terdiri dari Zaid bin Tszabit sebagai ketua,

Abdullah bin Zubair, Sa'id bin 'Ash dan Abdur Rahman bin Harits bin Hisyam.

Tugas panitia ini adalah membukukan Al-Qur'an dengan menyalin dari lembaran-

lembaran tersebut menjadi buku. Dalam pelaksanaan tugas ini, Utsman menasehatkan

agar: Mengambil pedoman kepada bacaan mereka yang haf al Al-Qur'an. Bila ada

pertikaian antara mereka tentang bahasa (bacaan), maka haruslah dituliskan menurut

dialek suku Quraisy, sebab Al-Qur'an itu diturunkan menurut dialek mereka. Maka tugas

tersebut dikerjakan oleh para panitia, dan setelah tugas selesai, maka lembaranlembaran

Al-Qur'an yang dipinjam dari Haf sah itu dikembalikan kepadanya. Al-Qur'an yang telah

dibukukan itu dinamai dengan "Al-Mushhaf", dan oleh panitia ditulis lima buah Al

Mushhaf , Empat buah diantaranya dikirim ke Mekah, Syiria, Basrah dan Kuf ah, agar di

tempat tempat tersebut disalin pula dari masing-masing Mushhaf itu, dan satu buah

ditinggalkan di Madinah, untuk Utsman sendiri, dan itulah yang dinamai dengan

"Mushhaf Al Imam".

Setelah itu Utsman memerintahkan mengumpulkan semua lembaran-lembaran

yang bertuliskan Al- Qur'an yang ditulis sebelum itu dan membakarnya. Maka dari

Page 13: Makalah Agama

Mushhaf yang ditulis di zaman Utsman itulah kaum Muslimin di seluruh pelosok

menyalin Al-Qur'an itu.

Dengan demikian, maka pembukuan Al-Qur'an di masa Utsman memiliki faedah

diantaranya:

1. Menyatukan kaum Muslimin pada satu macam Mushhaf yang seragam ejaan

tulisannya.

2. Menyatukan bacaan, walaupun masih ada kelainan bacaan, tapi bacaan itu tidak

berlawanan dengan ejaan Mushhaf -mushhaf Utsman. Sedangkan bacaan-bacaan

yang tidak sesuai dengan ejaan Mushhaf -mushhaf Utsman tidak dibolehkan lagi.

3. Menyatukan tertib susunan surat-surat, menurut tertib urut seperti pada Mushhaf –

mushhaf sekarang. Di samping itu Nabi Muhammad s.a.w. sangat menganjurkan agar

para sahabat menghaf al ayat-ayat Al-Qur'an. Karena itu banyak sahabat-sahabat yang

menghaf alnya baik satu surat, ataupun seluruhnya.

Kemudian di zaman tabi'ien, tabi'it, tabi'ien dan selanjutnya usaha-usaha menghafal Al-

Qur'an ini dianjurkan dan diberi dorongan oleh para Khalif ah sendiri. Pada zaman

sekarang di Mesir, di sekolah-sekolah Awaliyah diwajibkan untuk menghafal Al-Qur'an

bila mereka ingin menamatkan pelajaran sekolah awaliyah dan hendak meneruskan

pelajarannya ke sekolah-sekolah mualimin, begitu juga di pesantren-pesantren di

Indonesia, sehingga Al-Qur'an dapat dihaf al oleh jutaan umat Islam di seluruh dunia.

Dengan demikian terbuiktilah firman Allah:

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami tetap

memeliharanya "

( Surat (15) Al Hijr Ayat 9)

D. AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP

Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya

kejalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-

orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang  terang benderang dengan seizin-

Nya, dan menunjuki mereka kejalan yang lurus.(Q.S. Al-Maa’idah [5]: 16). 

Page 14: Makalah Agama

Alkisah, terdapatlah seorang pengembara yang terbangun dari keadaan tidak sadar

dan mendapati dirinya di tengah hutan. Dia tidak tahu di mana ia berada, dari mana dia

berasal, siapa dia, dan untuk apa dia ada di hutan itu. Yang dia tahu adalah bahwa dia

berada di sebuah hutan belantara, dikelilingi belukar lebat, pepohonan, binatang liar, dan

tanpa ada seorang manusiapun untuk tempat bertanya. Di sekitar tempat dirinya

terbangun, tidak dia menemukan apapun yang bisa mengingatkan dirinya akan asal-

usulnya, dan kenapa dia ada ditempat itu.

 Seiring waktu berjalan, dia mencapai titik lelah untuk mencari siapa dirinya, dan

kenapa dia berada di tempat itu. Akhirnya, yang lakukan dia dalam keseharian hanyalah

bertahan hidup, tanpa tujuan dan arah yang pasti. Hingga suatu ketika datang seseorang

yang mengaku sebagai utusan maha raja, yang menerangkan jati dirinya melalui sebuah

surat dari sang raja, bahwa dia adalah seorang pangeran, yang berada dari suatu negeri,

diutus ke tempat ini untuk mencari harta karun. Buktinya adalah secarik kertas kecil yang

diselipkan di bajunya, berisi catatan tentang siapa dia dan misi apa yang dia bawa di

hutan.

Cerita pengembara di atas, jika dianalogikan atau diandaikan dengan kehidupan

kita sebagai manusia ibarat ‘pengembara’ yang hidup di ‘hutan’ dunia. Seandainya saja

tidak ada ‘utusan’ yang membawa petunjuk, tentulah kita akan tersesat dan kebingungan

dalam mengarungi hidup ini. Sebgaimana mereka yang tidak beriman seperti kaum

materialis, atheis, dan hedonis yang hidup dalam kesesatan. Maka bersyukurlah kita yang

mendapatkan petunjuk dari utusan Allah yaitu Muhammad SAW, yang menyampaikan

kabar gembira, memberi peringatan, dan menerangkan hakikat penciptaan kita di dunia.

Bersama Beliau, diturunkanlah Alqur’an sebagai pedoman hidup. 

Alqur’an Sebagai Mukjizat

Untuk memperkuat dakwah yang disampaikan, Allah memberikan keistimewaan

bagi para rasul yang disebut dengan mukjizat. Bagi seorang Rasul, mukjizat yang satu

berbeda dengan yang lain. Biasanya, ada dua macam mukjizat yaitu yang bersifat

materi/fisik, dan yang bersifat non materi, namun bisa ditangkap dengan ketajaman akal

Page 15: Makalah Agama

dan rasa. Alqur’an adalah mukjizat Nabi Muhammad SAW yang berupa fisik, akan

tetapi juga mengandung mukjizat non-fisik yang luar biasa dibalik teks-teksnya. Maka

pantas jika dikatakan bahwa Alqur’an adalah mukjizat Nabi Muhammad SAW yang

terbesar dan tidak dibatasi oleh waktu dan tempat. Secara jelas Alqur’an telah

memperlihatkan kemukjizatannya dalam sejarah manusia. Ketika Alqur’an dilaksanakan

dan diamalkan dengan kesungguhan, maka ia dapat menciptakan peradaban besar yang

menguasai dunia dengan keadilan dan kesejahteraan. Lihat saja dulu, ketika Islam

mengalami kejayaan, kaum Muslim meletakkan Alqur’an sebagai landasan bagi setiap

hukum dan ilmu, maka seluruh bidang kehidupan mengalami kemajuan yang sangat

pesat. Kaum Muslimin bahkan menjadi rujukan para ilmuwan dari negeri lain. Kaum

Muslim menjadi ‘guru’ dunia. 

Hidayah Alqur’an

 Alqur’an merupakan sumber utama ajaran Islam, di mana di dalamnya

terkandung hidayah bagi setiap muslim dalam menjalani kehidupan agar selamat dan

memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ada beberapa macam hidayah Alqur’an

kepada manusia: pertama, mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya Ilahi.

Ajaran Alqur’an membimbing manusia agar keluar dari kegelapan yang berupa

kekafiran, kesesatan dan kebodohan menuju cahaya Ilahi yang berupa keimanan,

keislaman dan ilmu pengetahuan.

Allah SWT berfirman: Alif, laam raa. (Ini adalah) kitab yang kami turunkan

kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang

benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa

lagi Maha Terpuji.(Q.S. Ibrahim [14]: 1).

Kedua, membimbing kehidupan manusia menuju jalan yang lurus, baik dan adil.

Ini dicapai dengan mengikuti ajaran Islam yang shahih dan jalan tauhid yang ditunjukkan

Alqur’an. Allah SWT berfirman: Sesungguhnya Alqur’an ini memberikan petunjuk

kepada jalan yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin

Page 16: Makalah Agama

yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. (Q.S. Al-

Israa’ [17]: 9).

Ketiga, memberi kabar gembira kepada orang-orang beriman dan peringatan

kepada orang-orang ingkar (kafir). Alqur’an menjelaskan bahwa orang-orang yang

beriman melalui amal shaleh yang mereka lakukan, akan mendapat pahala berlipat dan

akan dibalas dengan kebaikan di dunia dan surga di akhirat. Sebaliknya, orang-orang

ingkar akan mendapat balasan buruk diakhirat. Allah SWT berfirman: Sesungguhnya

Alqur’an ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan memberi kabar

gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shaleh bahw bagi mereka

ada pahala yang besar, dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada

kehidupan akhirat, Kami sediakan bagi mereka adzab yang pedih.(Q.S. Al-Israa’ [17]: 9-

10).

Keempat, Alqur’an menyembuhkan hati manusia dan menebarkan rahmat bagi

orang-orang yang beriman. Ia menyembuhkan segala macam penyakit hati, termasuk

akhlak tercela. Penyakit hati bersumber dari pemahaman akidah yang salah tentang

Allah, malaikat, rasul-rasul, hari akhirat, qadha dan qadar. Kesalahan keyakinan ini

membuat hati gelisah, sakit dan bingung. Allah SWT berfirman: Dan kami turunkan dari

Alqur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan

Alqur’an itu tidaklah menmbah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (Q.S.

Al-Israa’ [17]: 82).

 Kelima, berisi nasihat dan ibrah (pelajaran). Alqur’an banyak berisi kisah-kisah

penuh hikmah tentang orang-orang terdahulu. Kisah-kisah itu tentu bukan hanya sekedar

pemanis dan hiasan Alqur’an, lebih dari itu, ia adalah pelajaran (ibrah) yang harus

diambil oleh umat Islam.

Firman Allah SWT: Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat

pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Alqur’an itu bukanlah cerita yang

dibuat-buat, akan tetapi membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan

Page 17: Makalah Agama

segala sesuatu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (Q.S. Yusuf

[12]: 111). 

Alqur’an Sebagai Pembela di Akhirat

 Telah bersabda Rasulullah SAW: Belajarlah kamu akan Alqur’an, di akhirat nanti

dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya.

Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, “Kenalkah kamu

kepadaku?”

    Maka orang yang pernah membaca Alqur’an menjawab: “Siapakah

kamu?”Berkata Alqur’an: “Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan engkau

juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang

hari.”    Kemudian berkatalah orang yang pernah membaca Alqur’an itu: “Adakah

kamu Al qur’an?” Alqur’an lalu mengiyakan dan menuntun orang tersebut

menghadap Allah.

Orang beriman itu kemudian diberi kerajaan yang kekal di tangan kanan dan

kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya. Pada kedua ayah dan

ibunya yang muslim, juga diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau

berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya: “Dari manakah kami memperoleh ini

semua, padahal kami tidak sampai ini?” Lalu dijawab: “Kamu diberi ini semua karena

anak kamu telah mempelajari Alqur’an.” 

Kelebihan Alqur’an

Alqur’an memiliki tiga kelebihan yang tidak dimiliki oleh kitab suci

lain. Pertama, merupakan kitab suci yang paling banyak dibaca dan dihafalkan oleh

manusia sejak dahulu hingga sekarang dalam bahasa aslinya. Dalam catatan rekor

dunia guinness, disebutkan bahwa buku non-fiksi yang paling banyak dibaca sepanjang

sejarah adalah Bible. Namun, kita tahu, Bible menggunakan bahasa setempat dan telah

mengalami banyak perubahan. Sedangkan Alqur’an, apa yang kita baca darinya saat ini

adalah apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW tanpa ada perubahan

Page 18: Makalah Agama

sedikitpun. Kedua, merupakan kitab suci yang mendapat perhatian sangat besar, baik oleh

pemeluknya maupun oleh orang diluar mereka. Banyak ilmuwan non-Muslim yang

mengakui Alqur’an, baik dari segi tata bahasanya maupun kandungannya. Ketiga, bagi

seorang mukmin, membaca Alqur’an akan dapat memperkuat imannya serta

kedekatannya kepada Sang Pencipta, dan membaca Alqur’an termasuk ibadah.

Page 19: Makalah Agama

BAB II

PENUTUP

Al-Quran adalah kitab suci agama islam untuk seluruh umat muslim di seluruh

dunia dari awal diturunkan hingga waktu penghabisan spesies manusia di dunia baik di

bumi maupun di luar angkasa akibat kiamat besar. Isi kandungan Al- quran ialah

Aqidah / Akidah, Ibadah, Akhlaq / Akhlak, Hukum-Hukum, Peringatan / Tadzkir,

Sejarah-Sejarah atau Kisah-Kisah, Dorongan Untuk Berpikir. Kemudian Sejarah

perkembangannya bermula dari Masa Nabi Muhammad s.a.w lalu masa Abu Bakar dan

hingga tahap pembukuannya pada masa Ustman. Terdapat 3 unsur yang dapat

memelihara Al-Qur'an yang telah diturunkan, yaitu:

1. Hafalan dari mereka yang haf al Al-Qur'an.

2. Naskah-naskah yang ditulis oleh Nabi

3. Naskah-naskah yang ditulis oleh mereka yang pandai menulis dan membaca untuk

mereka masing-masing. Selain itu, sekali dalam setahun, Jibril mengadakan ulangan

(repetisi).

Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat, lebih dan kurang kami

mohon maaf. Terimakasih.