makalah agama

21
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, berkat rahmat dan hidayah Allah SWT, akhirnya kami dapat menyelesaikan karya tulis yang bertemakan Aqidah Islamiyah. Karya tulis ini merupakan sebuah terobosan baru yang bisa membuka pikiran para pembaca lebih mengetahui tentang sejarah dan perkembangan Aqidah Islamiyah. Sesuai dengan judulnya, karya ilmiah ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan sejarah dan perkembangan Aqidah Islamiyah. Hal- hal yang akan kami bahas adalah pengertian aqidah, peranan aqidah, pengertian iman, penjelasan tentang rukun iman, dan pengertian tentang tauhid. Besar harapan kami, makalah ini bisa bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Kami juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak, yang tidak dapat disebutkan disini satu-persatu yang telah membantu kami dalam menyelesaikan karya tulis ini. Tak ada gading yang tak retak, tidak ada yang sempurna di dunia ini, jika terdapat kekurangan atau salah dalam penulisan kami selaku penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga Allah meridai hasil karya tulis ini. Amin ya rabbal ‘alamin. Jakarta, September 2010 Penyusun

Transcript of makalah agama

Page 1: makalah agama

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, berkat rahmat dan hidayah Allah SWT, akhirnya kami dapat menyelesaikan

karya tulis yang bertemakan Aqidah Islamiyah. Karya tulis ini merupakan sebuah terobosan baru

yang bisa membuka pikiran para pembaca lebih mengetahui tentang sejarah dan perkembangan

Aqidah Islamiyah.

Sesuai dengan judulnya, karya ilmiah ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan sejarah

dan perkembangan Aqidah Islamiyah. Hal-hal yang akan kami bahas adalah pengertian aqidah,

peranan aqidah, pengertian iman, penjelasan tentang rukun iman, dan pengertian tentang tauhid.

Besar harapan kami, makalah ini bisa bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Kami

juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak, yang tidak dapat

disebutkan disini satu-persatu yang telah membantu kami dalam menyelesaikan karya tulis ini.

Tak ada gading yang tak retak, tidak ada yang sempurna di dunia ini, jika terdapat kekurangan

atau salah dalam penulisan kami selaku penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga

Allah meridai hasil karya tulis ini. Amin ya rabbal ‘alamin.

Jakarta, September 2010

Penyusun

i

Page 2: makalah agama

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nilai suatu ilmu ditentukan oleh kandungan ilmu tersebut. Semakin besar nilai

manfaatnya, semakin penting ilmu tersebut untuk dipelajari. Ilmu yang paling utama adalah ilmu

yang mengenalkan kita kepada Allah SWT, Sang Pencipta. Sehingga orang yang tidak kenal

Allah SWT adalah orang yang bodoh, karena tidak ada orang yang lebih bodoh dari pada orang

yang tidak mengenal penciptanya.

Allah menciptakan manusia dengan seindah-indahnya dan selengkap- lengkapnya bentuk

dibanding dengan makhluk/ciptaan yang lain. Kemudian Allah bimbing mereka dengan

mengutus para Rasul-Nya (menurut hadits yang disampaikan Abu Dzar bahwa jumlah para Nabi

sebanyak 124.000 orang, namun jumlah yang sebenarnya hanya Allah saja yang mengetahuinya),

semuanya menyerukan kepada tauhid (diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam At Tarikhul Kabir

5/447 dan Ahmad dalam Al Musnad 5/178-179). Sementara dari jalan sahabat Abu Umamah

disebutkan bahwa jumlah para Rasul 313 (diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Al Maurid 2085

dan Ath-Thabrani dalam Al Mu’jamul Kabir 8/139) agar mereka berjalan sesuai dengan

kehendak Sang Pencipta melalui wahyu yang dibawa oleh Sang Rasul. Orang yang menerima

disebut mukmin, orang yang menolaknya disebut kafir serta orang yang ragu-ragu disebut

munafik yang merupakan bagian dari kekafiran.

Begitu pentingnya aqidah ini, sehingga Nabi Muhammad Saw, penutup para Nabi dan

Rasul membimbing umatnya selama 13 tahun ketika berada di Makkah dengan menekankan

masalah aqidah ini, karena aqidah adalah landasan semua tindakan, bahkan merupakan landasan

bangunan Islam. Oleh karena itu, maka para dai dan para pelurus agama dalam setiap masa

selalu memulai dakwah mereka dengan tauhid dan pelurusan aqidah.

1

Page 3: makalah agama

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Aqidah

Kata Aqidah diambil dari kata dasar al-’Aqdu yaitu, ar-Rabth (ikatan), al-

Ibraam (pengesahan), al-Ihkam (penguatan), at-Tawatstsuq (menjadi kokoh,kuat),

asy-syaddu biquwwah (pengikatan dengan kuat), at-Tamaasuk (pengokohan) dan

al-Itsbaatu (penetapan).

Sedangkan menurut istilah (terminologi), Aqidah adalah iman yang teguh &

pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya.

Jadi Aqidah Islamiyyah adalah keimanan yang teguh & bersifat pasti kepada

Allah dengan segala plaksanaan kewajiban, bertauhid, dan taat kepada-Nya. Beriman

kepada malaikat-malaikat Nya, Rasul-Rasul Nya, KitabNya, hari akhir, takdir baik

&buruk, dan mengimani seluruh apa apa yang telah shahih serta seluruh berita-berita

qathi (pasti), baik secara ilmiah maupun amaliyah yang telah ditetapkan menurut al-

Qur’an dan as-Sunnah yang shahih serta Ijma’ Salaf as-Shalih.

1.1 Peranan Aqidah

Sisi Pemikiran

i. Aqidah mampu untuk meningkatkan diri dan tidak membuat kita putus

asa dari rahmat Allah dan ampunan-Nya.

ii. Aqidah berhasil memerdekakan manusia dari pnindasan politik para

penguasa zalim dan membebaskan dari tradisi menuhankan manusia

lain

iii. Aqidah memberikan kebebasan penuh kepada kita. Namun dibatasi

dengan hukum-hukum syariat, penghambaan kepada Allah supaya

tidak menimbulkan kekacauan

iv. Aqidah membebaskan kita dari hawa nafsu

2

Page 4: makalah agama

v. Aqidah mendorong manusia untuk menuntut ilmu pengetahuan dan

mengikuti ilmu pengetahuan dengan iman

Sisi Kejiwaan

i. Aqidah dapat mewujudkan ketenangan dan ketentraman bagi manusia

meskipun bencana sedang menimpa

Sisi Akhlak

i. Aqidah mampu menjelaskan efek-efek ukhrawi dan duniawi dari

akhlak terpuji dan tidak terpuji

B. Iman

Pengertian Iman Dalam Al-Qur’an & Hadis

Arti iman dalam Al-Qur’an adalah membenarkan dengan penuh keyakinan bahwa

Allah S.W.T mempunyai kitab-kitab yang diturunkan kepada hamba-hamba Nya

dengan kebenaran yang nyata & petunjuk yang jelas dan bahwasanya Al-Qur’an

adalah kalam Allah yang di firmankan dengan sebenarnya

Arti iman dalam Hadis maksudnya iman yang merupakan pembenaran batin. Rasul

menyebutkan hal-hal lain, seperti akhlak yang baik, bermurah hati, sabar, cinta rasul,

cinta sahabat, rasa malu, dsb.

Arti Iman

Menurut bahasa, iman berarti pembenaran hati. Sedangkan menurut istilah, iman

adalah membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan, dan mangamalkan

dengan anggota badan.

3

Page 5: makalah agama

Hadis tentang Iman

“ Engkau beriman kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, para RasulNya,

kepada hari akhir, dan Engkau beriman kepada hari takdir, yang baik maupun buruk.”

(H.R. Al-Bukhari dan Muslim)

Firman Allah S.W.T

“ Sesungguhnya daam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan

siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (Q.S. Ali-Imran : 190)

Rukun Iman

Rukun Iman terbagi menjadi enam, yaitu :

1. Iman kepada Allah S.W.T

2. Iman kepada para malaikat

3. Iman kepada para Kitab-Kitab

4. Iman kepada para Rasul

5. Iman kepada hari kiamat

6. Iman kepada qada dan qadar

Penjelasan Rukun Iman

Iman Kepada Allah S.W.T

Iman kepada Allah adalah mepercayai atau meyakini akan adanya Allah sebagai Tuhan

Yang Maha Esa dengan segala kemahasempurnaanNya. Kepercayaan tersebut diyakini dalam

hati sanubari, diikrarkan dengan lisan ucapan dan dibuktikan dengan perbuatan amal soleh.

Firman Allah S.W.T:

“ Bukanlah Allah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan.

Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat,

kitab kitab, nabi nabi, dan memberikan (sebagian) harta yang dicintainya kepada kerabatnya,

anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan), dan orang-orang

4

Page 6: makalah agama

yang meminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan solat, menunaikan zakat,

dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji dan orang-orang yang sabardalam

kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar

beriman (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (Q.S. Al-Baqarah : 177)

Rasa percaya akan adanya Sang Pencipta Tunggal, Allah S.W.T. Dapat ditumbuhkan

dengan berbagai cara. Diantaranya dengan menggunakan akal pikiran yang sehat unuk

memperhatikan segala apa yang telah diciptakan Allah, seperti alam semesta, dan segala isinya.

Imam syafi’i yang hidup antara tahun 150H – 240H, membuktikan kebenaran ADA dan

KUASANYA Allah itu dengan memperhatikan tumbuhan Murbei yang mempunyai bermacam

macam kegunaan. Apabila daun tersebut dimakan oleh ulat sutera, maka kepompong ulat sutera

itu akan menjadi bahan kain yang halus (kain sutera) yang indah dipakai.

Berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi yang diperkuat oleh akal pikiran

sehat, maka hukum beriman kepada Allah itu adalah FARDU’AIN. Jika ada orang yang

mengaku islam, tapi tidak percaya kepada Allah, maka orang tersebut dianggap telah murtad

(keluar dari Islam).

1. Iman Kepada Malaikat

Hukum beriman kepada malaikat adalah Fardu’ain. Seorang yang

mengaku beragama islam jika tidak percaya kepada adanya malaikat,

dapat dianggap murtad.

Fungsi Iman kepada Malaikat

a. Meningkatkan iman kepada kemahakuasaan Allah

b. Mendekatkan diri pada Allah S.W.T dan betul-betul bertakwa

kepada-nNya

c. Menerima dengan Iklas setiap rezeki yang telah dikaruniakan

Allah dan mensyukurinya

d. Menjadikan manusia untuk senantiasa berhati hati dalam bersikap

dan bertingkah laku

e. Mendorong manusia agar mengingat mati dan hidup sesudah mati,

serta mempersiapkan bekal (takwa) untuk hidup sesudah mati.

5

Page 7: makalah agama

Bagaimana kita mengimani dan mengetahui wujud malaikat yaitu :

- Melalui kabar yang disampaikan oleh Rasulullah S.A.W, baik

berupa Qur’an maupun Sunnah

- Lewat bukti-bukti nyata yang ada dalam semesta yang

menunjukkan bahwa malaikat itu ada.

3. Iman Kepada Kitab

Secara Etimologis kata kitab adalah bentuk masdhar dari kata Ka-ta-ba

yang berarti menulis. Setelah menjadi masdhar baerarti tulisan atau yang

ditulis.

Secara Terminologis al-kitab adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah

S.W.T kepada para Nabi dan Rasul-Nya.

Adapun kitab-kitab yang wajib kita tahu ada empat, yaitu :

- Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa A.S.

- Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa A.S

- Kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud A.S

- Kitab Suci Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

S.A.W

4. Iman Kepada Para Rasul

Secara Etimologis, Nabi berasal dari na-ba artinya ditinggikan atau dari

kata na-ba-a artinya berita. Dalam hal ini seorang Nabi adalah seorang

yang ditinggikan derajatnya oleh Allah S.W.T, dengan memberinya berita

(wahyu). Sedangkan Rasul berasal dari kata al-sa-la artinya mengutus.

Setelah dibentuk menjadi Rasul berarti yang diutus. Dalam hal ini seorang

Rasul adalah seorang yang diutus Allah S.W.T untuk menyampaikan misi,

pesan (ar-risalah)

6

Page 8: makalah agama

Secara Terminologis, Nabi dan Rasul adalah manusia biasa, laki laki yang

yang dipilih oleh Allah untuk menerima wahyu. Apabila tidak diiringi

dengan kewajiban menyampaikan atau membawa satu misi tertentu, maka

dia disebut Nabi saja. Namun bila diikuti dengan kewajiban

menyampaikannya atau membawa satu misi tertentu maka dia disebut juga

Rasul. Mengenai jumlah para Rasul dan Nabi dalam Al-Qur’an tidak

menjelaskan secara keseluruhan. Akan tetapi rasul yang dikisahkan dalam

Al-Qur’an ada 25 orang.

Hukum briman kepada Rasul adalah FARDU’AIN (Q.S. Al-Baqarah :

285)

Fungsi Iman kepada Rasul –Rasul Allah

- Menjadikan risalah sebagai pedoman

- Menuntun manusia kepada kesempurnaan dan derajat yang tinggi

- Menjadikan Rasul sebagai teladan hidup

5. Iman Kepada Hari Kiamat

Yang dimaksud hari akhir adalah kehidupan yang kekal sesudah

kehidupan di dunia fana ini berakhir. Tidak ada seorangpun yang tahu

terjadinya kiamat, Hanya Allah yang mengetahui akan datangnya kiamat

kelak.

Kiamat ada 2 macam yaitu kiamat sugra (kecil) dan kiamat kubra (besar).

Kiamat Sugra (kecil) adalah suatu kematian yang terjadi pada setiap

makhluk atau berakhirnya kehidupan setiap ondividu (manusia).

Kamat Kubra (besar) adalah kiamat yang sangat besar, yaitu hancurnya

bumi dan alam semesta. Hari kiamat Kubra inilah yang biasa diebut

dengan hari akhir.

Hikmah Iman kepada Hari Akhir

- Mengontrol diri dalam berbuat sesuatu

- Menjadikan Ikhlas dalam berbuat

- Menjadikan hidup penuh semangat

7

Page 9: makalah agama

- Mendapatkan nilai ganda

Menambah ketakwaan kepada Allah S.W.T

Mempertinggi tanggung jawab dan disiplin

6. Iman Kepada Qada dan Qadar

Menurut bahasa, qada dan qadar berasal dari bahasa arab qada’an yang

berarti suatu keputusan atau ketetapan dan qadaran yang berarti suatu

ukuran atau ketentuan.

Menurut terminologi qada dan qadar, para ulama berbeda pendapat.

Sebagian ulama ada yang berpendapat bahwa qada adalah penciptaan

segala sesuatu oleh Allah sesuai dengan ilmu dan Iradah-Nya. Sedangkan

qadar adalah ilmu Allah S.W.T tentang apa-apa yang akan terjadi pada

seluruh makhluk-Nya pada masa yang akan datang.

Singkatnya, qada adalah keputusan atau ketetapan Allah S.W.T terhadap

sesuatu sejak zaman azali (Kehendak Allah). Sedangkan qadar adalah

ketentun atau ketetapan Allah yang telah berlaku atau telah terjadi pada

makhluk (ketentuan Allah).

Iman kepada qada dan qadar dalam ungkapan sehari-hari kita kenal

dengan sebutan iman kepada takdir. Iman kepada takdir bararti percaya

sepenuh hati terhadap segala ketentuan dan ketetapan Allah S.W.T yang

berlaku terhadap segala makhluk-Nya yang berada di alam jagad raya,

ketentuan ini baik yang telah terjadi, sedang terjadi, maupun yang pasti

akan terjadi.

Takdir terbagi menjadi dua macam yaitu takdir mubram dan takdir

muallaq.

Hikmah Beriman kepada Qada dan Qadar

1. Menciptakan keasadaran bagi umat manusia bahwa segala sesuatu

di alam ini berjalan sesuai dengan ketetapan Allah

8

Page 10: makalah agama

2. Mendorong manusia untuk berusaha dengan sungguh-sungguh

dalam mencapai kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat

3. Mendorong manusia untuk semakin mendekatkan diri kepada

Allah

4. Mendatangkan ketenangan jiwa karena meyakini bahwa apapun

yang terjadi hanyalah atas kehendak dan qadar Allah S.W.T

semata.

C. Tauhid

Definisi

Tauhid adalah konsep dalam aqidah islam yang menyatakan keesaan Allah. 

Mengamalkan tauhid dan menjauhi syirik merupakan konsekuensi dari kalimat

syahadat yang telah diikrarkan oleh seorang muslim.

Kedudukan Tauhid dalam Islam

Seorag muslim meyakini bahwa tauhid adalah dasar islam yang palng agung dan

hakikat islam yang paling besar dan merupakan salah satu syarat diterimanya

amal perbuatan disamping harus sesuai dengan tuntutan Rasulullah.

Pembagian Tauhid

Tauhid dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

1. Tauhid Al-Uluhiyyah

2. Mengesakan Allah S.W.T dalam ibadah,yakni beribadah hanya

kepada Allah dan karena Allah semata.

3. Tauhid Ar-Rububiyyah

9

Page 11: makalah agama

4. Mengesakan Allah dalam perbuatan-Nya, yakni mengimani bhwa

hanya Allah yang mencipta, menguasai dan mengatur alam

semesta ini.

5. Tauhid Al-Asma’was-sifat

6. Mengesakan Allah dalam Asma dan sifat-Nya, artinya mengimani

bahwa tidak ada makhluk yang serupa Allah dalam dzat, Asma

maupun sifat.

Peranan Tauhid

1. Tauhid merupakan syarat diterimanya amalan

Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi yang

sebelummu, “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah

amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”

2. Orang yang bertauhid akan mendapatkan syafaat dari Rasulullah S.A.W

3. Sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya : “Orang yang paling

berbahagia mendapakan syafaatku pada hari kiamat adalah barangsiapa

mangatakan ‘Laa ilaaha illallah’ secara iklas dari hati/jiwanya” (H.R.

Bukhori : 99,66570)

4. Tauhid merupakan jalan keselamatan dari neraka

5. Rasul bersabda : “ Sesungguhnya Allah S.W.T mengharamkan atas neraka

terhadap orang yang berkata ‘Laa ilaaha ilaallah’, mencari wajah Allah

dengannya (iklas)” (H.R. Bukhori : 425)

6. Tauhid Pelebur Dosa

7. Dalam hadis Qudsi Allah berfirman : “ Hai Anak Adam, seandainya

engkau datang pada-Ku sedikitpun, niscaya aku berikan kepadamu

ampunan sepenuh bumi.” (H.R. Tirmidzi : 3540)

10

Page 12: makalah agama

Meningkatkan Tauhid

Tauhid Imani

Tauhid Yaqini

Tauhid Haali

Tauhid Mutakallimin

Tauhid Mutasawwifin

Realisai dari teknik meningkatkan bertauhid ini, kita harus melakukan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mentadaburi Al-Qur’an, Hadis, dan ijtihad. Dengan mentadaburii Al-

Qur’an kita semakin paham tentang makna tauhid kepada Allah.

2. Memaknai kehidupan yang ada di sekitar kita

3. Mempelajari ilmu syari’at sekaligus mengamalkan sesuai dengan Al-

Qur’an dan sunnah.

4. Bertauladan, bercermin kepada orang-orang soleh serta menimba

pengalaman spiritual mereka

5. Melakukan mujahadah untukmendirikan dominasi iradah kebaikan

terhadap iradah keburukan atau menjauhi karakter buruk menjadi akhlak

mulia dan menumbuhkan tauhid rasa pengawasan (muraqabah) Allah

dalam diri kita untuk meningkatkan tauhid imani ini kepada tauhid Yaqini.

6. Berdzikir kepada Allah senantiasa, sehingga Istiqamah dalam takwa Allah

dan mendapatkan Musyahadah kepada-Nya demi mencapai tauhid Haali.

11

Page 13: makalah agama

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Akidah Islam adalah prinsip utama dalam pemikiran Islami yang dapat membina setiap

individu muslim sehingga memandang alam semesta dan kehidupan dengan kaca mata tauhid

dan melahirkan konotasi-konotasi valid baginya yang merefleksikan persfektif Islam mengenai

berbagai dimensi kehidupan serta menumbuhkan perasaan-perasaan yang murni dalam dirinya.

Atas dasar ini, akidah mencerminkan sebuah unsur kekuatan yang mampu menciptakan

mu’jizat dan merealisasikan kemenangan-kemenangan besar di zaman permulaan Islam.

Demi membina setiap individu muslim, perlu kiranya kita mengingatkannya tentang

sumbangsih-sumbangsih akidah yang telah dimiliki oleh orang-orang sebelumnya dan

meyakinkannya akan validitas akidah itu dalam setiap zaman dan keselarasannya dengan segala

era.

12

Page 14: makalah agama

AQIDAH ISLAMIYAH

FISIOTERAPI

KELOMPOK 3

Faayakun Ramadhan, 1006719904

Gina Fazrina, 1006719961

Intan Rahmawati, 1006778200

Puti Lenggogeni, 1006720276

Tysha Amanda Febryana, 1006778434

Yuansyah Arief, 1006778472

Makalah bagi Pemicu

untuk Mata Kuliah

Pendidikan Agama Islam

FAKULTAS VOKASI KEDOKTERAN

Page 15: makalah agama

UNIVERSITAS INDONESIA