Makalah-2-Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21 · PDF fileperkembangan profesi internal...

20
PERKEMBANGAN PROFESI INTERNAL AUDIT ABAD 21 OLEH : MUH. ARIEF EFFENDI, SE, MSI, AK. QIA (INTERNAL AUDITOR PT. KRAKATAU STEEL & DOSEN LUAR BIASA FE UNIVERSITAS TRISAKTI SERTA STIE TRISAKTI JAKARTA ) DISAMPAIKAN PADA SEMINAR / KULIAH UMUM SENIN , 11 DESEMBER 2006 UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Transcript of Makalah-2-Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21 · PDF fileperkembangan profesi internal...

Page 1: Makalah-2-Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21 · PDF fileperkembangan profesi internal audit abad 21 oleh : muh. arief effendi, se, msi, ak. qia (internal auditor pt. krakatau

PERKEMBANGAN PROFESI INTERNAL AUDIT ABAD 21

OLEH :

MUH. ARIEF EFFENDI, SE, MSI, AK. QIA

(INTERNAL AUDITOR PT. KRAKATAU STEEL & DOSEN LUAR BIASA FE UNIVERSITAS TRISAKTI

SERTA STIE TRISAKTI JAKARTA )

DISAMPAIKAN PADA

SEMINAR / KULIAH UMUM

SENIN , 11 DESEMBER 2006

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Page 2: Makalah-2-Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21 · PDF fileperkembangan profesi internal audit abad 21 oleh : muh. arief effendi, se, msi, ak. qia (internal auditor pt. krakatau

1

A. PENDAHULUAN Perkembangan profesi internal auditing, dewasa ini melaju sangat cepat seiiring

dengan perkembangan jaman pada era globalisasi. Definisi / pengertian internal

auditing juga mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

1. Pengertian Menurut Sawyer

“ Internal auditing is an independent appraisal function establised

within an organization to examine and evaluate its activities as a service

to organization”

(Internal audit adalah suatu fungsi penilaian independen yang dibentuk

dalam suatu organisasi untuk mengkaji dan mengevaluasi aktivitas

organisasi sebagai bentuk jasa yang diberikan bagi organisasi).

2. Pengertian Menurut Institute of internal Auditor

“ Internal auditing is an independent , objective assurance and

consulting activity designed to add value and improve an organization’s

operations. It helps an organization accomplish its objective by bringing

a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the

effectiveness of risk management, control and governance process”.

(Internal audit adalah suatu aktivitas independen, yang memberikan

jaminan keyakinan serta konsultasi yang dirancang untuk memberikan

suatu nilai tambah serta meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Internal

auditing membantu organisasi dalam usaha mencapai tujuannya dengan

cara memberikan suatu pendekatan disiplin yang sistematis untuk

mengevaluasi dan meningkatkan keefektivan manajemen resiko,

pengendalian dan proses pengaturan dan pengelolaan organisasi).

B. PARADIGMA BARU INTERNAL AUDIT

Bertolak dari definisi tersebut diatas, dalam perkembangannya penekanan dan

mekanisme internal audit telah bergeser (berubah). Pada masa lalu fokus utama

peran internal auditor adalah sebagai ‘watchdog’ dalam perusahaan, sedangkan

pada masa kini dan mendatang proses internal auditing modern telah bergeser

menjadi ‘konsultan intern’ (internal consultant) yang memberi masukan

berupa pikiran-pikiran untuk perbaikan (improvement) atas sistem yang telah

Page 3: Makalah-2-Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21 · PDF fileperkembangan profesi internal audit abad 21 oleh : muh. arief effendi, se, msi, ak. qia (internal auditor pt. krakatau

2

ada serta berperan sebagai katalis (catalyst). Fungsi internal auditor sebagai

‘watchdog’ membuat perannya “kurang disukai” kehadirannya oleh unit

organisasi lain. Hal ini mungkin merupakan konsekuensi logis dari profesi

internal auditor yang tugasnya memang tidak dapat dilepaskan dari fungsi audit

(pemeriksaan), bahwa antara pemeriksa (auditor) dan pihak yang diperiksa

(auditee) berada pada posisi yang saling berhadapan.

Fungsi konsultan bagi internal auditor merupakan peran yang relatif baru.

Peran konsultan membawa internal auditor untuk selalu meningkatkan

pengetahuan baik tentang profesi auditor maupun aspek bisnis, sehinga dapat

membantu manajemen dalam memecahkan suatu masalah. Kemampuan untuk

merekomendasikan pemecahan suatu masalah (problem solver) bagi internal

auditor dapat diperoleh melalui pengalaman bertahun-tahun melakukan audit

berbagai fungsi di perusahaan.

Pada saat ini, konsultasi internal merupakan aktivitas yang sangat dibutuhkan

oleh manajemen yang perlu dilakukan oleh internal auditor. Selain sebagai

konsultan, internal auditor harus mampu berperan sebagai katalisator. Katalis

adalah suatu zat yang berfungsi untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut

reaksi. Peran auditor internal sebagai katalisator yaitu memberikan jasa kepada

manajemen melalui saran-saran yang bersifat konstruktif dan dapat

diaplikasikan bagi kemajuan perusahaan namun tidak ikut dalam aktivitas

operasional di perusahaan.

Ruang lingkup (scope) kegiatan audit semakin luas, pada saat ini tidak sekedar

audit keuangan (financial audit) dan audit ketaatan (compliance audit), tetapi

perhatian lebih ditujukan pada semua aspek yang berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan dan pengendalian manajemen serta memperhatikan aspek resiko

bisnis / manajemen. Perubahan orientasi audit dari teknik-teknik pengendalian

intern ke arah pengendalian bisnis perusahaan yang didasarkan atas risiko

bisnis (business risk) atau rmanajemen risiko (risk management) ini akan terus

berjalan seiring dengan kebutuhan perusahaan yang semakin kompleks di masa

mendatang. Oleh karena itu saat ini berkembang pendekatan teknik audit dalam

internal auditing yang berbasiskan risiko (risk based internal auditing).

Page 4: Makalah-2-Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21 · PDF fileperkembangan profesi internal audit abad 21 oleh : muh. arief effendi, se, msi, ak. qia (internal auditor pt. krakatau

3

Perbedaan antara paradigma lama dan paradigma baru internal auditor sebagai

berikut :

TABEL 1

INTERNAL AUDITOR : PARADIGMA LAMA VS PARADIGMA BARU

NO. URAIAN PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU

1 Fungsi • ‘Watchdog’ • Mengungkap temuan • Mengganggu obyek • Reaktif

• ‘Watchdog’, konsultan dan katalisator

• Memecahkan masalah • Proaktif

2 Sifat Audit / Rekomendasi

• Post audit • Korektif

• Post audit dan Pre audit • Korektif, Preventif, Prediktif

3 Sikap • Kaku • Pasif

• Fleksibel dan konstruktif • Aktif dan komunikatif

4 Pendekatan • Subyek - Obyek • Menang - Kalah

• Subyek - Subyek • Menang - Menang

5 Type Staf • Setengah – setengah

• Tuntas / Paripurna

6 Organisasi • Pelengkap / memenuhi persyaratan

• Tools management • Pusat keunggulan

7 Ukuran Sukses • Jumlah temuan • Jumlah bantuan / manfaat • Pencapaian tingkat Good

Corporate Governance (GCG)

C. STANDAR The Standards for The Professional Practice of Internal Auditing (SPPIA)

tahun 2002 yang ditetapkan oleh The institute of Internal Auditors mulai berlaku

efektif pada tanggal 1 Januari 2002 merupakan revisi dari Standar Profesi

Auditor Internal tahun 1999.

Page 5: Makalah-2-Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21 · PDF fileperkembangan profesi internal audit abad 21 oleh : muh. arief effendi, se, msi, ak. qia (internal auditor pt. krakatau

4

TABEL 2

STANDARDS PROFESSIONAL PRACTICE OF INTERNAL AUDITING

ATTRIBUTE STANDARDS

1000

Purpose, Authority & Responsibility

1100

Independence & Objectivity

1110 1120 1130

Organizational Independence Individual Objectivity Impairments to Independence or Objectivity

1200

Professional Proficiency & Due Professional Care

1210 1220

1230

Proficiency Due Professional Care Continuing Professional Development

1300

Quality Assurance & Improvement Program

1310 1320 1330 1340

Quality Program Assesments Reporting on the Quality Program Use of “Conducted in Accordance with the Standards” Disclosure of Non compliance

PERFORMANCE STANDARDS

2000

Managing the Internal Audit Activity

2010 2020 2030 2040 2050 2060

Planning Communication & Approval Resource Management Policies & Procedures Coordination Reporting to the Board & Senior Management

2100

Nature of Works

2110 2120 2130

Risk Management Controls Governance

2200

Engagament Planning

2201 2210 2220 2230 2240

Planning Consideration Engagament Objectives Engagament Scope Engagament Resources Allocation Engagament Work Program

2300

Performing the Engagament

2310 2320 2330 2340

Identifying Information Analysis & Evaluation Recording Information Engagement Supervision

2400

Communication Results

2410 2420 2430

2440

Criteria for Communication Quality of Communication Engagement Disclosure of Noncompliance With the Standards Disseminating Results

2500

Monitoring Progress

2600

Management’s Acceptance of Risks

Page 6: Makalah-2-Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21 · PDF fileperkembangan profesi internal audit abad 21 oleh : muh. arief effendi, se, msi, ak. qia (internal auditor pt. krakatau

5

Tujuan dari standar SPPIA adalah :

• Menggambarkan dengan jelas bahwa prinsip dasar dari pelaksanaan

internal audit diterapkan.

• Menyiapkan kerangka pelaksanaan dan promosi aktivitas internal audit

yang lebih luas dengan nilai tambah.

• Menetapkan basis pengukuran pada pelaksanaan internal audit.

• Membantu perkembangan organisasi dalam proses dan operasinya.

Auditor internal merupakan suatu profesi yang memiliki peranan tertentu yang

menjunjung tinggi standar terhadap mutu pekerjaannya. Kepatuhan terhadap

SPPIA adalah sangat penting supaya terdapat kesamaan dalam wewenang,

fungsi dan tanggungjawab para internal auditor.

Konsorsium Orgainsasi Profesi Audit Internal pada tanggal 12 mei 2004 telah

menetapkan Standar Profesi Audit Internal dan wajib diterapkan semua

anggota organisasi profesi yang tergabung dalam konsorsium dan mulai

berlaku tanggal 1 Januari 2005. Konsorsium merekomendasikan anggota IIA

Indonesia Chapter, FK SPI BUMN/BUMD, YPIA, Dewan Sertifikasi QIA dan

PAII agar segera memasukkan (mengadopsi) jiwa yang terdapat dalam butir-

butir standar ini kedalam Audit Charter, pedoman, kebijakan serta prosedur

audit internal yang ada pada organisasi masing-masing.

D. KODE ETIK

Selain standar, profesi internal auditing juga memiliki kode etik profesi yang

harus ditaati dan dijalankan oleh segenap auditor. Kode etik memuat standar

perilaku sebagai pedoman bagi seluruh auditor internal. Standar perilaku

tersebut membentuk prinsip-prinsip dasar dalam menjalankan praktik auditor

internal. Konsorsium Organisasi Profesi Auditor Internal (2004) telah

menetapkan kode etik bagi para auditor internal yang terdiri dari 10 hal sebagai

berikut :

1. Auditor internal harus menunjukkan kejujuran, obyektivitas dan

kesanggupan dalam melaksanakan tugas dan memenuhi tanggungjawab

profesinya.

Page 7: Makalah-2-Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21 · PDF fileperkembangan profesi internal audit abad 21 oleh : muh. arief effendi, se, msi, ak. qia (internal auditor pt. krakatau

6

2. Auditor internal harus menunjukkan loyalitas terhadap organisasinya atau

terhadap pihak yang dilayani. Namun demikian, auditor internal tidak

boleh secara sadar terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang menyimpang atau

melanggar hukum.

3. Auditor internal tidak boleh secara sadar terlibat dalam tindakan atau

kegiatan yang dapat mendiskreditkan profesi audit internal atau

mendiskreditkan organisasinya.

4. Auditor internal harus menahan diri dari kegiatan-kegiatan yang dapat

menibulkan koflik dengan kepentingan organisasinya atau kegiatan-

kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka, yang meragukan

kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan memenuhi

tanggungjawab profesinya secara obyektif.

5. Auditor internal tidak boleh menerima sesuatu dalam bentuk apapun dari

karyawan, klien, pelanggan, pemasok ataupun mitra bisnis organisasinya,

yang dapat atau patut diduga dapat mempengaruhi pertibangan

profesionalnya.

6. Auditor internal hanya melakukan jasa-jasa yang dapat diselesikan dengan

menggunakan kompetensi professional yang dimilikinya.

7. Auditor internal harus mengusahakan berbagai upaya agar senantiasa

memenuhi Standar Profesi Audit Internal.

8. Auditor internal harus bersikap hati-hati dan bijaksana dalam

menggunakan informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya.

Auditor internal tidak boleh menggunakan informasi rahasia (i) untuk

mendapatkan keuntungan pribadi, (ii) secara melanggar hokum, (iii) yang

dapat menimbulkan kerugian terhadap organisasinya.

9. Dalam melaporkan hasil pekerjaannya, auditor internal harus

mengungkapkan semua fakta-fakta penting yang diketahuinya, yaitu fakta-

fakta yang jika tidak diungkap dapat (i) mendistorsi laporan atas kegiatan

yang direview, atau (ii) menutupi adanya praktik-praktik yang melanggar

hukum.

Page 8: Makalah-2-Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21 · PDF fileperkembangan profesi internal audit abad 21 oleh : muh. arief effendi, se, msi, ak. qia (internal auditor pt. krakatau

7

10. Auditor internal harus senantiasa meningkatkan kompetensi serta

efektivitas dan kualitas pelaksanaan tugasnya. Auditor internal wajib

mengikuti pendidikan profesional berkelanjutan.

E. RUANG LINGKUP AUDIT.

Ruang lingkup atau cakupan (scope) pekerjaan internal audit adalah seluas

fungsi manajemen, sehingga cakupannya meliputi bidang finansial dan non

finansial.

1. Audit Finansial Audit finansial merupakan jenis audit yang lebih berorientasi (focus) pada

masalah keuangan. Sasaran audit keuangan adalah kewajaran atas laporan

keuangan yang telah disajikan manajemen. Pada saat ini orientasi internal

auditor tidak pada masalah audit keuangan saja, namun titik berat lebih

difokuskan pada audit operasional di perusahaan. Hal tersebut disebabkan

audit atas laporan keuangan perusahaan telah dilakukan oleh eksternal

auditor pada waktu audit umum (general audit) tahunan. General audit

dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) atau Badan

pengawasan keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK). 2. Audit Operasional

Istilah lain dari Audit Operasional adalah audit manajemen (management

audit) atau audit kinerja (performance auditing).

Sasaran dari audit operasional adalah penilaian masalah efisiensi,

efektivitas dan ekonomis (3E). Pada saat ini dan kemudian hari, audit

operasional (audit manajemen) semakin penting perannya bagi organisasi

usaha. Bagi perusahaan, yang penting dari hasil audit bukan semata-mata

masalah kebenaran formal, tetapi manfaatnya untuk meningkatkan kinerja

organisasi. Selain internal auditor, audit operasional juga dapat dilakukan

oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan pengawasan keuangan

dan Pembangunan (BPKP).

Page 9: Makalah-2-Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21 · PDF fileperkembangan profesi internal audit abad 21 oleh : muh. arief effendi, se, msi, ak. qia (internal auditor pt. krakatau

8

3. Compliance Audit Audit ketaatan / kepatuhan (compliance audit) adalah suatu audit yang

bertujuan untuk menguji apakah pelaksanaan / kegiatan telah sesuai

dengan ketentuan / peraturan yang berlaku. Paraturan / ketentuan yang

dijadikan kriteria dalam compliance audit antara lain :

• Peraturan / Undang-undang yang ditetapkan oleh Instansi Pemerintah

atau Badan / Lembaga lain yang terkait.

• Kebijakan / Sistem & Prosedur yang ditetapkan oleh manajemen

perusahaan (Direksi).

Selain internal auditor, compliance audit juga dapat dilakukan oleh Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan pengawasan keuangan dan

Pembangunan (BPKP). Bagi perusahaan yang telah mendapatkan ISO

19000 dan sejenisnya, compliance audit perlu dilakukan oleh auditor ISO

dalam rangka mempertahankan sertifikat ISO yang telah diraih perusahaan

tersebut.

4. Fraud Audit Audit kecurangan (Fraud audit) adalah audit yang ditujukan untuk

mengungkap adanya kasus yang berindikasi Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme (KKN) yang merugikan perusahaan / negara dan

menguntungkan pribadi maupun kelompok (organisasi) atau pihak ketiga.

Istilah lain dari fraud audit adalah audit khusus atau audit investigasi

(investigative audit). Dalam fraud audit, internal auditor perlu membuat

bagan arus (flow chart) serta modus operandi berupa uraian tentang cara-

cara melakukan tindak kejahatan (tindak pidana korupsi). Perkembangan

Fraud audit pada saat ini cukup pesat, misalnya untuk mengungkap adanya

fraud dibidang keuangan diperlukan ilmu mengenai akuntansi forensik

(forensic accounting) dalam kejahatan keuangan di perusahaan, seperti

halnya dalam ilmu kedokteran terdapat bedah forensik untuk mengungkap

penyebab terjadinya kematian seseorang. Saat ini telah berkembang juga

forensic audit, hal ini terkait dengan upaya pemenuhan bukti audit yang

akan dipakai untuk kepentingan sidang di Pengadilan sehingga bukti audit

tersebut dapat berkekuatan hukum.

Page 10: Makalah-2-Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21 · PDF fileperkembangan profesi internal audit abad 21 oleh : muh. arief effendi, se, msi, ak. qia (internal auditor pt. krakatau

9

F. INTERNAL AUDIT VS EKSTERNAL AUDIT

Secara jujur harus diakui bahwa profesi auditor internal jauh tertinggal apabila

dibandingkan dengan profesi eksternal auditor, seperti akuntan publik ataupun

auditor pemerintah.

1. Jenis-jenis Auditor Eksternal a. Akuntan Publik

Akuntan publik telah memiliki organisasi profesi yang dikenal sebagai

IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) sejak tahun 1957. Akuntan Publik

dalam melaksanakan tugas profesinya berdasarkan Standar Profesional

Akuntan Publik (SPAP) serta Standar Akuntansi keuangan (SAK)

yang ditetapkan oleh IAI. Akuntan Publik biasanya berpraktek melalui

Kantor Akuntan Publik (KAP) yang secara organisatoris berada

dibawah koordinasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Kompartemen

Akuntan Publik serta pengawasan dari Direktorat Akuntan & Jasa

Penilai Departemen Keuangan.

b. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

BPK merupakan eksternal auditor bagi Pemerintah yang dibentuk

berdasarkan UUD 45. Berdasarkan perubahan ketiga UUD 1945 pasal

23E pada Sidang Umum MPR tahun 2002, dinyatakan :

1). Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab tentang

keuangan negara diadakan suatu BPK yang bebas dan mandiri.

2). Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah, Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), sesuai dengan

kewenangannya.

3). Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh lembaga

perwakilan dan / atau badan sesuai dengan undang-undang.

c. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

BPKP yang dibentuk dengan Keputusan Presiden No. 31 tahun 1983,

merupakan internal auditor bagi Pemerintah serta eksternal auditor

bagi BUMN/BUMD dan Instansi Pemerintah. Kepres tersebut telah

Page 11: Makalah-2-Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21 · PDF fileperkembangan profesi internal audit abad 21 oleh : muh. arief effendi, se, msi, ak. qia (internal auditor pt. krakatau

10

diperbaharui dengan keluarnya Kepres No. 103 tahun 2001.

Berdasarkan ketentuan tersebut tugas BPKP adalah melaksanakan

tugas pemerintahan dibidang pengawasan keuangan dan pembangunan

sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Fungsi BPKP antara lain :

1). Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang

pengawasan keuangan dan pembangunan.

2). Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan

keuangan dan pembangunan.

3). Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPKP.

4). Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap

kegiatan pengawasan keuangan dan pembangunan.

5). Penyelenggaraan, pembinaan dan pelayanan administrasi umum di

bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan

tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persediaan,

perlengkapan dan rumah tangga.

d. Perbedaan Terdapat beberapa perbedaan pokok antara audit internal dan audit

eksternal. Apabila diperbandingkan antara profesi audit internal dengan

audit eksternal dari berbagai aspek pelayanan menurut Barlow (1995) akan

nampak sebagai berikut :

TABEL 3

PERBEDAAN ANTARA INTERNAL AUDIT DAN EKSTERNAL AUDIT

NO. ASPEK INTERNAL AUDIT EKSTERNAL AUDIT 1 Konsumen Manajer (manager) /

Komite Audit (Audit committee) Pemegang saham (Stock holder)

2 Fokus Risiko usaha (Business Risk) Risiko laporan keuangan (Financial statement risk)

3 Orientasi Saat ini dan yang akan datang (current & future oriented)

Yang lalu sampai saat ini (Historical to current)

4 Pengendalian Langsung (Direct) Tidak langsung (Indirect) 5 Kecurangan Langsung (Direct) Tidak langsung (Indirect) 6 Kebebasan Obyektivitas (Objectivity) Berdasarkan status 7 Kegiatan Proses yang sedang berjalan

(On going process) Tiap periode akuntansi (Accounting period)

Page 12: Makalah-2-Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21 · PDF fileperkembangan profesi internal audit abad 21 oleh : muh. arief effendi, se, msi, ak. qia (internal auditor pt. krakatau

11

G. SERTIFIKASI INTERNAL AUDITOR

1. Tingkat Nasional Sertifikasi internal auditor tingkat nasional dilakukan oleh Dewan Standar

Qualified Internal Auditor yang berhak mengeluarkan gelar QIA bagi

auditor yang telah memiliki persyaratan tertentu. Gelar QIA dapat

diperoleh oleh seorang auditor setelah menjalani serangkaian pelatihan /

ujian sertifikasi yang dilaksanakan oleh Institut Pendidikan Audit

Manajemen / Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) yang terdiri dari

3 (tiga) jenjang, sebagai berikut :

♦ Pelatihan Audit Intern Tingkat Dasar I & II

♦ Pelatihan Audit Intern Tingkat Lanjutan I & II

♦ Pelatihan Audit Intern Tingkat Manajerial.

Setiap jenjang pendidikan akan dilakukan ujian-ujian dan bagi peserta

yang lulus dijenjang pelatihan tersebut akan memperoleh sertifikat.

Khusus pada Tingkat Manajerial selain auditor harus menempuh ujian

komprehensif serta wajib membuat paper (makalah) yang dipresentasikan

dihadapan Dewan Penguji dari dewan sertifikasi QIA. Apabila peserta

telah berhasil lulus untuk ketiga jenjang yang disyaratkan tersebut, maka

yangbersangkutan berhak memperoleh gelar QIA (Qualified Internal

Auditor).

Apabila setelah 3 tahun sejak internal auditor tersebut memperoleh gelar

QIA, namun belum memenuhi perolehan / kewajiban PPL minimal 180

jam, maka gelar QIA tersebut dapat dicabut kembali oleh Dewan

Sertifikasi QIA.

Ketentuan tentang Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL) diatur oleh

Dewan sertifikasi QIA sebagai berikut :

• Kredit PPL untuk memenuhi kewajiban tersebut dapat diperoleh

nelalui 3 (tiga) jalur kegiatan sebagai berikut :

a. Pendidikan / pengajaran : kuliah pada lembaga pendidikan tinggi,

peserta seminar / konferensi / pelatihan / workshop, moderator /

Page 13: Makalah-2-Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21 · PDF fileperkembangan profesi internal audit abad 21 oleh : muh. arief effendi, se, msi, ak. qia (internal auditor pt. krakatau

12

pembicara, pengajar pelatihan bidang auditing, kegiatan pembinaan

dan pengembangan auditor di kantor sendiri (inhouse).

b. Publikasi : penulisan artikel, makalah / diktat (modul) / buku ,

penterjemahan buku, editor / penyunting penulisan buku.

c. Praktisi : praktek sebagai auditor dalam 1 (satu) tahun penuh sesuai

jam penugasan (maksimum kredit 30 jam per tahun).

• Kredit PPL tersebut dapat diperoleh melalui keanggotaan dan

partisipasi pada organisasi profesi, partisipasi dalam riset serta

kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh YPIA, Perguruan Tinggi

ataupun lembaga-lembaga lain yang diakui mutunya oleh Dewan

sertifikasi QIA.

• Kredit PPL diberikan pada kegiatan yang berkaitan dengan bidang

audit, manajemen, bisnis, keuangan dan sejenisnya.

• Setiap pemegang QIA diwajibkan melaporkan pengumpulan kredit

PPL-nya kepada Dewan Sertifikasi QIA pada setiap akhir tahun.

• Dewan Sertifikasi QIA secara periodik mengadakan rapat untuk

menilai kredit PPL yang diperoleh masing-masing QIA.

2. Tingkat internasional Sertifikat yang dapat diperoleh oleh para internal auditor pada tingkat

internasional antara lain sebagai berikut :

a. Certified Internal Auditor (CIA) CIA merupakan gelar profesi internal auditor yang dikeluarkan oleh

Institute of Internal Auditors. Seorang internal auditor yang telah lulus

ujian sertifikasi CIA berhak memperoleh gelar CIA. b. Certified Information System Auditor (CISA)

Gelar tersebut diberikan kepada auditor yang mengkhususkan pada

bidang audit Sistem Informasi / EDP audit yang telah lulus dalam ujian

sertifikasi.

c. Certified Fraud Examiner (CFE) Gelar CFE diberikan kepada auditor yang telah lulus sertifikasi

dibidang fraud audit dan telah lulus ujian sertifikasi.

Page 14: Makalah-2-Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21 · PDF fileperkembangan profesi internal audit abad 21 oleh : muh. arief effendi, se, msi, ak. qia (internal auditor pt. krakatau

13

d. Certified Bank Auditor (CBA) Gelar CBA diberikan kepada auditor yang mengkhususkan di bidang

audit perbankan dan telah lulus ujian sertifikasi.

H. ORGANISASI PROFESI. 1. Tingkat Nasional

a. Forum Komunikasi SPI Organisasi profesi auditor internal dilingkungan BUMN / BUMD ini

baru muncul pada tahun 1985 dengan dibentuknya FKSPI (Forum

Komunikasi Satuan Pengawasan Intern) BUMN / BUMD . Angota

dari FKSPI BUMN/BUMD adalah para internal auditor yang bekerja

di Satuan Pengawasan Intern (SPI) BUMN maupun BUMD. Saat ini

organisasi tersebut berubah menjadi Forum Komunikasi Satuan

pengawasan Intern (FK SPI) karena anggotanya bukan hanya internal

auditor yang bekerja di BUMN/BUMD, namun termasuk internal

auditor yang bekerja di perusahaan swasta dan perusahaan multi

nasional / perusahaan asing.

b. Perhimpunan Auditor Internal Indonesia (PAII) PAII (Perhimpunan Internal Auditor Indonesia) baru dibentuk pada

tahun 1999. Pembentukan wadah ini untuk menampung /

mengorganisasikan para pemegang gelar QIA yang berasal dari

berbagai perusahaan. 2. Tingkat internasional

Organisasi profesi internal auditor tingkat internasional adalah Institute of

Internal Auditors (IIA). Anggota IIA tersebar di beberapa negara dan

masing-masing negara dibentuk IIA Chapter. Indonesia juga memiliki IIA

Chapter yaitu IIA Indonesian Chapter. IIA secara periodik mengadakan

pertemuan / kongres / konferensi tingkat dunia yang tempatnya di suatu

negara secara bergantian. Pada waktu kongres / konferensi tersebut dapat

berkumpul lebih dari 1000 anggota IIA di seluruh dunia dan biasanya

sekaligus diadakan seminar ilmiah yang membahas tentang perkembangan

profesi internal audit serta current issues seputar internal audit.

Page 15: Makalah-2-Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21 · PDF fileperkembangan profesi internal audit abad 21 oleh : muh. arief effendi, se, msi, ak. qia (internal auditor pt. krakatau

14

I. PERAN INTERNAL AUDITOR DI ERA GLOBAL

Globalisasi yang membawa liberalisasi pada segala bidang, termasuk liberalisasi

ekonomi mendorong profesi internal audit untuk lebih responsif terhadap

kebutuhan manajemen dalam rangka meningkatkan keunggulan kompetitif di

pasar bisnis. Di era globalisasi, auditor internal akan menghadapi tantangan

yang lebih berat terutama adanya perkembangan yang pesat dalam bidang

teknologi informasi serta lingkungan yang turbulensi.

Menurut Hery (2004), berbagai penilaian dan persepsi negatif sering ditujukan

terhadap fungsi internal audit. Auditee sering kali merasa bahwa keberadaan

Divisi Internal Audit hanya akan mendatangkan cost yang lebih besar

dibandingkan benefit yang akan diterima. Auditor internal dianggap masih jauh

peranannya untuk dapat menjadi seorang konsultan internal (yang merupakan

ekspresi tertinggi dalam peran pengawas internal). Seringkali usulan perubahan

atau rekomendasi dari audit internal masih dianggap menyulitkan dan

merugikan bagi auditee, bahkan terkesan formalitas dan cenderung

mengabaikan tingkat kesulitan atau kendala yang akan dihadapi auditee

nantinya atas pelaksanaan saran dari bagian audit internal tersebut.

Terdapat 2 (dua) hal yang dapat dilakukan oleh Internal Auditor agar dapat

berperan dalam peningkatan kinerja perusahaan, yaitu :

1. Value Added Internal Auditing

Pada awal abad 21, perkembangan profesi internal auditing sangat pesat.

Hal ini ditunjukkan dengan adanya peran internal auditor dalam assurance

& consulting activity. Salah satu hal yang cukup penting yang terkait

dengan peran tersebut adalah adanya control self assesment (CSA). Selain

itu saat ini internal auditor telah melakukan pendekatan audit secara

sistematis & multi disiplin (systematic & multydiciplined approach) serta

melakukan evaluasi & menilai efektivitas risk management , control &

governance processes. Adanya peran tersebut diatas, maka keberadaan

internal auditor dapat memberikan nilai tambah (value added) bagi

organisasi (perusahaan). Value added auditing adalah suatu audit dalam

rangka meningkatkan profitabilitas serta kepuasan pelanggan (customer

satisfaction).

Page 16: Makalah-2-Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21 · PDF fileperkembangan profesi internal audit abad 21 oleh : muh. arief effendi, se, msi, ak. qia (internal auditor pt. krakatau

15

Internal auditor perlu membangun & menjaga hubungan baik

(relationship) dengan pihak auditee melalui monitoring tindak lanjut serta

menerima umpan balik (feedback) yang dilakukan oleh auditee. Ruang

lingkup dari value added internal auditing meliputi :

1. Audit sistem informasi (Information System Audit).

2. Audit kepatuhan (Compliance audit).

3. Audit laporan keuangan & pengendalian (Financial reporting & control

audit).

4. Audit program & kinerja (Program & performance audit).

Agar internal auditor dapat berfungsi sebagai auditor yang bernilai

tambah, maka para internal auditor hendaknya dapat melakukan assesment

atas :

1. Operational & quality efectiveness.

2. Business risk.

3. Business & process control.

4. Process & business efficiencies.

5. Cost reduction opportunities.

6. Waste elimination opportunities.

7. Corporate governance efectiveness.

Tujuan dari value added audit adalah agar internal auditor dapat :

a. Memberikan analisis operasional secara obyektif & independen.

b. Menguji berbagai fungsi, proses dan aktivitas suatu organisasi serta

external value chain.

c. Membantu organisasi dalam merancang strategi bisnis yang obyektif.

d. Melakukan assesment secara sistematis dengan pendekatan

multidisiplin.

e. Melakukan evaluasi & menilai efektivitas risk management , control

& governance processes.

2. Risk Based Internal Auditing

Pola audit yang didasarkan atas pendekatan risiko (risk based audit

approach) yang dilakukan oleh internal auditor lebih difokuskan terhadap

masalah parameter risk assesment yang diformulasikan pada risk based

Page 17: Makalah-2-Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21 · PDF fileperkembangan profesi internal audit abad 21 oleh : muh. arief effendi, se, msi, ak. qia (internal auditor pt. krakatau

16

audit plan.Berdasarkan risk assesment tersebut dapat diketahui risk

matrix, sehingga dapat membantu internal auditor untuk menyusun risk

audit matrix. Manfaat yang akan diperoleh internal auditor apabila

menggunakan risk based audit approach, antara lain internal auditor akan

lebih efisien & efektif dalam melakukan audit, sehingga dapat

meningkatkan kinerja Departemen / Bagian Internal Audit.

Terdapat tiga aspek dalam Risk Based Auditing, yaitu penggunaan faktor

risiko (risk factor) dalam audit planning, identifikasi independent risk &

assesment dan partisipasi dalm inisiatif risk management & processes.

Cakupan dari risk based internal audit termasuk dilakukannya identifikasi

atas inherent business risks dan control risk yang potensial. Departemen

Internal Audit dapat melakukan review secara periodik tiap tahun atas risk

based internal audit dikaitkan dengan audit plan. Manajemen puncak

(Board of Director) dan Komite Audit dapat melakukan assessment atas

kinerja (performance) dari risk based internal audit untuk mengetahui

realibilitas, keakuratan dan obyektivitasnya. Profil risiko (Risk profile)

atas risk based internal audit didokumentasikan dalam audit plan yang

dibuat oleh Departemen Internal Audit. Risk profile tersebut dapat

digunakan untuk melakukan evaluasi apakah metodologi risk assesment

telah rasional. Manfaat diterapkannya pendekatan risk based internal audit

antara lain dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas internal auditor

dalam melakukan audit, sehingga secara tidak langsung dapat

meningkatkan kinerja Departemen Internal audit. Penjelasan lebih lanjut

tentang Risk Based Internal Auditing, dapat dibaca artikel penulis pada

Media Akuntansi, Edisi April 2003.

J. INTERNAL AUDIT DI PERGURUAN TINGGI

Mulai era tahun 1990-an di beberapa Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia

sudah mulai dimasukkan mata kuliah internal auditing pada kurikulum

pendidikan S1 Akuntansi, misalnya Universitas Pajajaran Bandung, Universitas

Indonesia Jakarta. Selain itu di beberapa perguruan tinggi lain, misalnya UGM

Yogyakarta, Universitas Airlangga Surabaya juga sudah memasukkan mata

kuliah internal auditing, meskipun masih berupa mata kuliah pilihan.

Page 18: Makalah-2-Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21 · PDF fileperkembangan profesi internal audit abad 21 oleh : muh. arief effendi, se, msi, ak. qia (internal auditor pt. krakatau

17

Baru pada awal abad 21 sebagian besar perguruan tinggi baik negeri maupun

swasta telah memasukkan pemeriksaan intern (internal auditing) sebagai mata

kuliah wajib pada program studi S1 Jurusan Akuntansi. Pengajaran materi

tentang internal auditing menjadi penting, karena pengetahuan mengenai ilmu

internal auditing perlu diketahui oleh para mahasiswa secara dini, sehingga pada

saat lulus dan bekerja di perusahaan sudah memahami profesi internal audit).

Pada saat ini hampir seluruh perusahaan baik swasta, asing maupun

BUMN/BUMD memerlukan tenaga internal auditor dalam rangka membantu

kerja Top Management dalam bidang pengendalian / pengawasan perusahaan,

sehingga kebutuhan tenaga auditor dapat dipastikan cukup besar. Selain itu

instansi Pemerintah juga memerlukan tenaga internal auditor, misalnya di Badan

pengawasan Keuangan dan pembangunan (BPKP), Inspektorat Jenderal

Departemen atau Unit Pengawasan Lembaga / Badan Pemerintah serta Badan

Pengawasan Daerah (Bawasda). Oleh karena itu diharapkan perguruan tinggi

dapat mempersiapkan lulusannya siap pakai atau terdapat link & match antara

dunia usaha / Pemerintahan dengan kalangan perguruan tinggi.

K. KESIMPULAN & SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa profesi internal audit

abad 21 di Indonesia sudah cukup pesat, antara lain ditunjukkan dengan :

1. Terbentuknya beberapa organisasi profesi yang menghimpun para

internal auditor, yaitu Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern

(FKSPI), Perhimpunan Auditor Internal Indonesia (PAII) serta

Institute of Internal Auditors (IIA) Indonesian Chapter.

2. Para internal auditor pada saat ini sedang berupaya untuk menuju

paradigma baru serta bernilai tambah (value added) bagi peningkatan

kinerja perusahaan.

3. Respon dari kalangan perguruan tinggi terhadap perkembangan internal

audit juga cukup baik, internal auditing saat ini sudah menjadi mata

kuliah wajib pada kurikulum Program S1 Akuntansi.

Page 19: Makalah-2-Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21 · PDF fileperkembangan profesi internal audit abad 21 oleh : muh. arief effendi, se, msi, ak. qia (internal auditor pt. krakatau

18

2. Saran

1. Organisasi profesi internal auditor (FK SPI, PAII dan IIA Indonesia

Chapter) agar secara rutin melakukan kegiatan Lokakarya / Seminar

untuk selalu meningkatkan profesionalisme para anggotanya.

2. Mengingat abad 21 merupakan era globalisasi , maka diharapkan para

internal auditor agar selalu meningkatkan pengetahuan dan

profesionalisme melalui pendidikan profesi berkelanjutan (PPL).

3. Kalangan Perguruan Tinggi agar selalu melakukan updating atas

Satuan Acara Perkuliahan (SAP) mata kuliah Internal Auditing

disesuaikan dengan perkembangan praktik di perusahaan /

pemerintahan.

Page 20: Makalah-2-Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21 · PDF fileperkembangan profesi internal audit abad 21 oleh : muh. arief effendi, se, msi, ak. qia (internal auditor pt. krakatau

19

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, M. Arief, ”Komunikasi Komite Audit : Antara Harapan dan Kenyataan”, Majalah Media Akuntansi, Jakarta, Edisi Juli – Agustus 2002.

_______________ , “Paradigma Baru Internal Auditor”, Majalah Auditor,

Jakarta, Edisi No. 5, 2002. _______________ , “Risk Based Internal Auditing”, Majalah Media

Akuntansi, Jakarta, Edisi April 2003.

________________ , “Value Added Internal Auditing”, Majalah Auditor, Jakarta, Edisi No. 8, 2003.

Hery, “Menuju Reposisi Peran Internal Audit dala Era Globalisasi”, Media

Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi (LPFE) Universitas Trisakti, Jakarta, Volume 4, No. 3, Desember 2004,

Hoesodo, Soekardi, Peran Internal Auditor Abad 21, Materi Training Internal

Audit Tingkat Manajerial, Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), Jakarta, 1999.

Konsorsium Organisasi Audit Internal,”Standar Profesi Audit Internal”,

Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), Jakarta, 2004.

Sawyer, Lawrence B., “Sawyer’s Internal Auditing : The Practice of Modern Internal Auditing”, The Institute of Internal Auditors, 2003.

The Institute Internal Auditors, The Standards For The Professional Practice

of Internal Auditing (SPPIA), 2002.