Makalah 1 Minyak Bumi

41
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak bumi sebagai kekayaan alam Indonesia merupakan sumber daya energi yang sangat penting untuk membangun perekonomian bangsa menuju cita-cita masyarakat adil dan makmur. Oleh karena itu sesuai dengan UUD 1945 maka kekayaan alam ini dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat dan bangsa Indonesia. Minyak Bumi (bahasa Inggris : petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi . Minyak Bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon , sebagian besar seri alkana , tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Minyak Bumi diambil dari sumur minyak di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi sumur-sumur minyak ini didapatkan setelah melalui proses studi geologi, analisis sedimen, karakter dan struktur sumber, dan berbagai macam studi lainnya. Setelah itu, minyak Bumi akan diproses di tempat pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan hasilnya berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan berbagai macam bahan bakar, mulai dari bensin dan minyak tanah 1

description

minyak bumi

Transcript of Makalah 1 Minyak Bumi

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Minyak bumi sebagai kekayaan alam Indonesia merupakan sumber daya energi yang sangat penting untuk membangun perekonomian bangsa menuju cita-cita masyarakat adil dan makmur. Oleh karena itu sesuai dengan UUD 1945 maka kekayaan alam ini dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat dan bangsa Indonesia.

Minyak Bumi (

Inggris" bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus karang dan oleum minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak Bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Minyak Bumi diambil dari sumur minyak di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi sumur-sumur minyak ini didapatkan setelah melalui proses studi geologi, analisis sedimen, karakter dan struktur sumber, dan berbagai macam studi lainnya. Setelah itu, minyak Bumi akan diproses di tempat pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan hasilnya berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan berbagai macam bahan bakar, mulai dari bensin dan

tanah" minyak tanah sampai aspal dan berbagai reagen kimia yang dibutuhkan untuk membuat plastik dan obat-obatan. Minyak Bumi digunakan untuk memproduksi berbagai macam barang dan material yang dibutuhkan manusia. 1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana sejarah asal usul minyak bumi?2. Apa pengertian minyak bumi?

3. Bagaimana proses pembentukan minyak bumi?4. Bagaimana sejarah pengilangan dan perminyakan di Indonesia?

5. Bagaimana struktur dan komposisi minyak bumi?6. Bagaimana proses pengolahan minyak bumi?1.3 Tujuan

1. Mampu menjelaskan sejarah asal usul minyak bumi.2. Mampu menjelaskan pengertian minyak bumi.3. Mampu menjelaskan teori pembentukan minyak bumi.4. Mampu menjelaskan sejarah pengilangan dan perminyakan di Indonesia.

5. Mampu menjelaskan struktur dan komposisi minyak.6. Mampu menjelaskan proses pengolahan minyak bumi.1.4 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari makalah ini adalah :

1. Memberikan informasi dan bahan masukan bagi Perguruan Tinggi terhadap pengetahuan tentang minyak bumi.2. Memberikan sumbangsih dalam pengetahuan mengenai cadangan minyak bumi yang ada di Indonesia dan Sumatera Selatan khususnya.BAB IIPEMBAHASAN

2.1Sejarah Asal Usul Minyak Bumi

Perjalanan manusia mencari naptu alias minyak bumi (petroleum) di barengi berbagai pengalaman unik. Saat di temukan pertama kali di Babylonia, minyak sempat jadi bahan ejekan, pembawa sial bahkan disebut kencing keledai yg tak berguna. Kata petroleum di turunkan dari kata petra yg berarti batu karang dan oleum yg berarti minyak. Oleh karena itu, petroleum berarti minyak dari batu-batuan. Wujud aslinya berupa persenyawaan kimiawi antara unsur unsur hidrogen dan karbon yang disebut minyak mentah (crude).

Sebuah prasasti di daerah Babylonia (Irak selatan) dari tahun 2000 SM menyebut minyak mentah ini naptu, artinya yang menyala. Entah karena keseleo lidahnya atau lidahnya sendiri, turis-turis Yunani menyebut kata itu naphta. Baru sekitar pertengahan abad yang lalu, di temukan tekhnik penyulingan yang lebih baik. Dengan tekhnik inil mulailah dihasilkan minyak tanah untuk lampu, kemudian bensin di awal abad ke-20. Dengan digunakannya bensin untuk menggerakkan berjuta-juta mesin di seluruh dunia peradaban manusia terangkat. Minyak di Indonesia bermula dari jejak-jejak naptu yg berada di Minas dan Duri, kawasan Dumai, Pekanbaru. Sekitar 80 km utara Pekanbaru ke arah Dumai, tempat ladang minyak pertama, terdapat sebuah monumen pompa grasshopper (belalang). Pompa ini yg dikenal dengan nama pompa angguk, tidak lagi menyedot minyak bumi. Di situ terpampang papan bertuliskan "PT Caltex Pasific Indonesia (CPI), sumur minyak pertama di temukan di Minas, penemuan lokasi pada Maret 1941, mulai di lakukan pengeboran 10 Desenber 1943 dan selesai pada 1944, kedalaman 800 m''. Minas adalah salah satu wilayah lapangan minyak Caltex terbesar di Indonesia.

Menurut cerita lama, pada abad VIII orang-orang Indonesia yang berdiam disekitar Selat Sumatra telah mengenal minyak bumi dan memamfaatkannya sebagai alat pembakar dalam pertempuran di laut. Pada abad XVI, armada laut Aceh dapat mengalahkan armada laut Portugis yang saat itu dipimpin oleh Alfonso D' Albuquerque dengan menggunakan bola api yang dilemparkan dari kapal-kapal perang Aceh. Pada waktu itu minyak yang digunakan adalah minyak bumi yang merembes keluar permukaan bumi. Pada zaman penjajahan Belanda sejak tahun 1871 orang-orang Belanda telah berusaha untuk mendapatkan minyak bumi dengan melakukan pemboran di daerah-daerah rembesan minyak bumi untuk diolah menjadi minyak lampu. Pada tahun 1883, A.J.Zylker seorang penanam tembakau Belanda berhasil melakukan pemboran minyak bumi yang pertama didekat Pangkalan Brandan pada kedalaman 400 kaki. Pada waktu yang hampir sama telah pula ditemukan minyak bumi di tempat lain di Indonesia, seperti di desa Ledok Jawa Tengah, Di desa Minyak Hitam di daerah Muara Enim.

Penemuan minyak bumi di Indonesia tentu mengakibatkan tumbuhnya banyak perusahaan minyak asing, dimana pada akhir abad XIX lebih dari 18 perusahaan asing secara aktif mengusahakan sumber-sumber minyak bumi di Indonesia. Karean usaha eksplorasi dan kekuatan finansial, maka Royal Dutch Company ( yang mengambil alih konsesi Zylker) dapat menyisihkan perusahaan-perusahaan yang ada pada waktu itu. Dalam tahun 1907, Royal Dutch Company bergabung dengan Shell Transport and Trading Company dan perusahaan yang beroperasi dari kelompok Royal Dutch Shell di Indonesia adalah Batsaafche Petruleum Maatschappy ( BPM ), dan merupakan satu satunya perusahaan yang beroperasi sampai tahun 1991. Pada tahun 1912, Standard Vacum Oil, suatu anak perusahaan dari Standard Oil ( New Jersey ) dan Vacum Oil Company mulai beroperasi di Indonesia. Untuk menghadapi saingan dari Standard Oil, maka pada tahun 1930 oleh pemerintah Kolonial Hindia Belanda dan BPM dibentuk sebuah perusahaan campuran yaitu, NV. Nederlandsche Indische Aardolie Maatshappy ( NIAM ). pada tahun 1931 caltex, sebuah anak perusahaan Standard Oil of California and Texas Company mulai beroperasi di Indonesia. Kemudian pada tahun 1935 dibentuk perusahaan minyak bernama Nederlansche Nieuw Guinea Petroleum Maatschappy ( NNGPM ) untuk mengeksploitasi bagian barat Irian Jaya, dengan sahamnya dari Royal Dutch Shell. Stanvac dan Caltex. Kilang minyak yang ada sebelum perang dunia ke II ada 6 buah yaitu di Plaju (BPM), sungai Gerong ( STANVAC), Balikpapan (BPM), Wonokromo (BPM) dan Pangkalan Brandan (BPM). Dengan pecahnya perang dunia ke II, karena serbuan bala tentara Jepang ke Indonesia, maka sebagian besar instalasi-instalasi minyak hancur terutama di Pangkalan Brandan, karena politik bumi hangus pemerintah Hindia Belanda. Dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, satu-satunya lapangan minyak yang dapat dikuasai oleh pejuang-pejuang kemerdekaan Indonesia adalah lapangan minyak bumi disekitar Pangkalan Brandan dan daerah Aceh, bekas milik Shell-BPM , yang selanjutnya merupakan Perusahaan Minyak Indonesia yang pertama dan diberi nama Perusahaan Tambang Minyak Negara Republik Indonesia ( PTMNRI ). BPM berhasil meneruskan produksi minyaknya di Tarakan pada tahun 1946 meneruskan produksinya di Tarakan pada Tahun 1945, dan pada tahun 1946 meneruskan produksinya di Kalimantan dan mengaktifkan kembali sebagian kilang minyaknya di Balikpapan. Dalam bulan Oktober 1946 Kilang Plaju dan Sungai Gerong masing-masing dikembalikan kepada BPM dan STANVAC untuk rekonstruksi. Di Jawa Tengah BPM tidak berhasil kembali kelapangan Kawengan dan kilang minyak Cepu, karena lapangan dan kilang telah dikuasai oleh koperasi buruh minyak yang kemudian menjadi perusahaan negara PERMIGAN. Karena PTMNRI sesudah selesainya perjuangan fisik di tahun 1950 belum nampak usaha-usaha pembangunannya, maka pada bulan April 1954 PTMNRI diubah menjadi Tambang Minyak Sumatra Utara (TMSU). Tindakan ini ternyata juga tidak ada mamfaatnya, sehingga pada tanggal 10 Desember 1957 diubah menjadi PT PERMINA. Setelah kira-kira tiga setengah tahun, maka pada tanggal 1 juli 1961 statusnya diubah menjadi perusahaan Negara Pertambangan Minyak Nasional (PN PERMINA). Dengan penyerahan kedaulatan oleh Pemerintah Kolonial Belanda kepada Republik Indonesia, maka status NV NIAM pada tanggal 1 Januari 1959 diubah menjadi PT Pertambangan Minyak Indonesia (PT PERMINDO). Karena jangka waktu berdirinya NV NIAM hanya sampai tanggal 31 Desember 1960, maka pada bulan Februari 1961 didirikan perusahaan Negara Minyak Indonesia ( PT PERTAMIN ) dan untuk melancarkan usaha tersebut PN PERTAMIN ditunjuk sebagai satu-satunya distributor minyak didalam negeri dan bertanggung jawab atas penyediaan minyak bagi ABRI. Akhirnya untuk mempertegas struktur kerja dan prosedur kerja demi memperlancar usaha peningkatan produksi minyak dan gas bumi pada tanggal 20 Agustus 1968 PN PERMIN DAN PN PERTAMIN dilebur menjadi PN PERTAMBANGAN MINYAK BUMI dan GAS BUMI NASIONAL ( PN PERTAMINA ).2.2Pengertian Minyak Bumi

Minyak bumi(bahasa Inggris:petroleum, daribahasa Latinpetrus karang danoleum minyak), dijuluki juga sebagaiemas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area dikerakBumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar serialkana, tetapi bervariasi dalam penampilan,komposisi, dan kemurniannya. MenurutInstitut of Petroleum(IP) minyak bumi adalah suatu zat yang terjadi dalam bumi yang sebagian besar terdiri dari hidrokarbon padatan, cairan, dan gas. Kebanyakan minyak bumi mengadung emulsi air, garam anorganik yang mungkin terbentuk dalam pengeboran dan pengaliran atau pengangkutan.

Batasan secara tepat untuk minyak bumi sangat sulit diberikan. Secara fisik bahan tersebut terlihat sebagai cairan berwarna cokelat kemerahan atau hitam tetapi seringkali berwarna kehijauan atau flurosensi kebiruan dan dalam sinar transmisi berwarna kekuning-kuningan, jingga, dan merah. Pada suhu biasa minyak bumi berbentuk cairan yang sangat kental, setangah padat, dan padat. Hal ini disebabkan oleh adanya kadar paraffin yang terkandung didalamnya. (Jasji dan Nasution, 1997)2.3 Teori Pembentukan Minyak Bumi

Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapatlepas dari bahasan teori pembentukan minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu minyak bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lainnya. Berikut ini akan dibahas 2 teori pembentukan minyak bumi.2.3.1 Teori Anorganik (Abiogenesis) Teori Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa minyak bumi berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2 (dan reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air menghasilkan asetilen yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.

CaCO3 + Alkali CaC2 + HO HC = CH Minyak bumi

Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain. Secara umum dinyatakan seperti dibawah ini:

Berdasarkan teori anorganik, pembentukan minyak bumi didasarkan pada proses kimia, yaitu :

a. Teori alkalisasi panas dengan CO2 (Berthelot)

Reaksi yang terjadi:

alkali metal + CO2 karbida

karbida + H2O ocetylena

C2H2 C6H6 komponen-komponen lain

Dengan kata lain bahwa didalam minyak bumi terdapat logam alkali dalam keadaan bebas dan bersuhu tinggi. Bila CO2 dari udara bersentuhan dengan alkali panas tadi maka akan terbentuk ocetylena. Ocetylena akan berubah menjadi benzena karena suhu tinggi. Kelemahan logam ini adalah logam alkali tidak terdapat bebas di kerak bumi.

b. Teori karbida panas dengan air (Mendeleyef)

Asumsi yang dipakai adalah ada karbida besi di dalam kerak bumi yang kemudian bersentuhan dengan air membentuk hidrokarbon, kelemahannya tidak cukup banyak karbida di alam.

2.3.2 Teori Organik (Biogenesis)

Teori Organik dikemukakan oleh Engker (1911) yang menyatakan bahwa minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob jasad renik (mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam batuan berpori.

Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan, dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme fotosintetik darat dan laut. Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme).

P P.G. Mackuire yang pertama kali mengemukakan pendapatnya bahwa minyak bumi berasal dari tumbuhan. Beberapa argumentasi telah dikemukakan untuk membuktikan bahwa minyak bumi berasal dari zat organik yaitu:

Minyak bumi memiliki sifat dapat memutar bidang polarisasi,ini disebabkan oleh adanya kolesterol atau zat lemak yang terdapat dalam darah, sedangkan zat organik tidak terdapat dalam darah dan tidak dapat memutar bidang polarisasi.

Minyak bumi mengandung porfirin atau zat kompleks yang terdiri dari hidrokarbon dengan unsur vanadium, nikel, dsb.

Susunan hidrokarbon yang terdiri dari atom C dan H sangat mirip dengan zat organik, yang terdiri dari C, H dan O. Walaupun zat organik menggandung oksigen dan nitrogen cukup besar.

Hidrokarbon terdapat di dalam lapisan sedimen dan merupakan bagian integral sedimentasi.

Secara praktis lapisan minyak bumi terdapat dalam kambium sampai pleistosan.

Minyak bumi mengandung klorofil seperti tumbuhan

Minyak bumi selalu terbentuk dalam keadaan reduksi ditandai adanya forfirin dan belerang. Minyak bumi dapat tahan pada perubahan tekanan dari 8-10000 psi.Proses transformasi zat organik menjadi minyak bumi.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi peristiwa diatas, diantaranya:

1. Degradasi Thermal

Akibat sedimen terkena penimbunan dan pembanaman maka akan timbul perubahan tekanan dan suhu. Perubahan suhu adalah faktor yang sangat penting.

2. Reaksi Katalis

Adanya katalis dapat mempercepat proses kimia.

3. RadioaktivasiPengaruh pembombanderan asam lemak oleh partikel alpha dapay membentuk hidrokarbon parafin. Ini menunjukan pengaruh radioaktif terhadap zat organic

3. Aktifitas Bakteri.

Bakteri mempunyai potensi besar dalam proses pembentukan hidrokarbon minyak bumi dan memegang peranan dari sejak matinya senyawa organik sampai pada waktu diagnosa, serta menyiapkan kondisi yang memungkinkan terbentuknya minyak bumi.

4. Zat Organik sebagai Bahan Sumber

Jenis zat oragink yang dijadikan sumber minyak bumi menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa jenis zat organik yang merupakan zat pembentuk utama minyak bumi adalah lipidzat organik dapat terbentuk dalamkehidupan laut ataupun darat dan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: yang berasal dari nabati dan hewani.

2.4Sejarah PengilanganProses pengilanagan minyak bumi telah dimulai secara sederhana pada tahun 1890 dalam suatu alat yang disebut batch still oleh Williams Barnsdall dan William E. Abbott di Tutisville Pennsylvania. Walaupun demikian baru diketahui kemudian bahwa proses distilasi minyak bumi telah dilakukan jauh sebelumnya di Rusia yaitu pada tahun 1735.

Perkembangan kilang minyak berlangsung terus-menerus dengan diikuti oleh penemuan beberapa proses baru. Demikian juga dengan adanya penemuan produk-produk baru yang lebih berharga, sampai terbentuknya suatu kilang minyak modern yang terintegrasi penuh seperti sekarang ini.

Tabel 2.4 Daftar Perkembangan Proses dan KilangTahunProsesPenemu

1860Batch StillBarnsdall & Abbout

1870Continous StillSamuel Van Syckle

1904Selective CondensationVan Dyke & Irish

1911Continous Pipe StillTrumble

1913Pressure Cracking StillBurton,cs

1914 1915Continous Thermal CrackingDubs, Cross & Cross, Holmes-Manley

1930Delayed CokingStandard Oil Company

1934Catalytic polimerizationUniversal Oil Company

1936Catalytic Cracking (continous fixed bed)Houdry

1939Alkylation (H2SO4)Anglo-Iranian/Humble/Shell/Standard Oil/Texas

1940Hydrogen ReformingShell/Standard Oil

1940Butane IsomerizationShell/UOP/Phlips

1941Continous Catalytic Cracking: Moving bed & FCCUHoudry Process Corp Standard Oil Dev

1942Alkylation (HF)UOP/Philips

1949Catalytic Reforming, PtUniversal Oil Product

1954Fluid CokingESSO

2.5 Perminyakan Nasional

Pencarian minyak dan gas bumi dalam wilayah Indonesia telah dimulai pada zaman Hindia Belanda tahun 1871 dengan dilakukannya pengeboran beberapa sumur di Jawa Barat, namun belum menghasilkan sebagaimana yang diharapkan. Secara kebetulan pada tahun 1883 oleh A.J Zijlker seorang administratoe perkebunan tembakau menemukan tanda-tanda adanya minyak di sekitar Telaga Tunggal/Telaga Said di Langkat Sumatera Utara. Penemuan minyak yang pertama kali oleh Zijlker terjadi pada tahun 1885.

Semenjak itu hingga sekarang minyak dan gas bummi telah menjadi suatu usaha yang sungguh-sungguh untuk meningkatkan perekonomian, baik untuk perusahaan minyak, untuk pemerintah Hindia Belanda, kemudian untuk pemerintah dan rakyat Indonesia sendiri.

Tabel 2.5 Sejarah Perminyakan di Indonesia

No.TahunPeristiwa/Kegiatan

11871Pencarian minyak / pengeboran di Majalengka Jawa Barat oleh Jan Reerink dan Van Hoevel.

21883 - 1885Eksplorasi dan penemuan minyak yang pertama kali di Telaga Tunggal/ Telaga Said (Sumut) oleh A.J Zijlker.

318891. Penemuan minyak di daerah Jawa Timur2. Pembangunan kilang Wonokkromo oleh De Dordtsche Petroleum Maatschappij.

41890Konsesi Zijlker dialihakan ke perusahaan minyak De Konink Iijk Nederlandsche Maatschpij.

51891Kilang Minyak Pangkalan Berandan mulai beroperasi.

618941. Kilang minyak Balik Papan dibangun oleh Shell Transport and Trading Company2. Kilang Cepu dibangun oleh De Dordtsche Petroleum Maat Schappij.

71897Pemasangan pipa minyak sepanjang 145 km dari Cepu ke Surabaya.

818991. Penemuan lapangan minyak Tarakan oleh Shell2. UU perminyakan Hindia-Belanda.

91901Pemasangan pipa sepanjang 130 km dari Perlak ke Pangkalan Berandan.

1019041. Kilang minyak Plaju mulai beroperasi2. Perubahan UU perminyakan.

111907Pengggabungan De Koninklijke dan Shell menjadi Royal Dutch Shell dengan 3 anak perusahaan yaitu:1. BPM, untuk eksploitasi, produksi dan pengolahan

2. Asiatic Petroleum, untuk pemasaran

3. Anglo Saxon Petroleum Co, untuk pengangkutan

1219111. BPM mengambil alih konsesi De Dordtsche di Jateng dan Jatim termasuk kilang Cepu dan Wonokromo2. Lapangan Samboja (Kaltim) ditemukan oleh BPM.

1319121. Lapangan Bunyu (Kaltim) ditemukan oleh BPM2. NKPM mendapat konsesi di daerah Sumbagsel.

1419211. Lapangan Talang Akar Pendopo ditemukan oleh NKPM2. NIAM didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda dan BPM untuk daerah konsesi Jambi.

151922Kilang minyak Sungai Gerong didirikan.

161923Lapagan Jambi mulai berproduksi dan diolah oleh Kilang Plaju.

171925Standard Oil of New Jersey, induk perusahaan NKPM mendapat konsesi di Jawa, Madura dan TAP.

181926Kilang minyak Sungai Gerong mulai dioperasikan oleh NKPM.

191930NPPM didirikan oleh Standard Oil of California dengan Sumatera Tengah.

201933Operasi NKPM dan Standard Oil of New Jersey di Hindia Belanda digabung menjadi SPVM (STANVAC).

2119351. NPPM mulai kontak untuk blok Rokan Riau.2. BPM dan STANVAC bersama Far Fasific Invesment yang mewakili CALTEX membentuk NNGPM untuk eksplorasi daerah Sorong (Irja).

2219361. NPPM dan Texas Oil Company (TEXACO) bergabung menjadi CALTEX2. NNGPM menemukan lapangan minyak Klamono.

2319391. Lapangan minyak Sebanga (Riau) ditemukan CALTEX2. Lapangan minyak Wasian (Irja) ditemukan oleh NNGPM.

2419401. Lapangan Sago dan Ukui ditemukan oleh STANVAC2. Shell mengembangkan proses Isomerisasi Butan.

2519411. Lapangan Andan Sungai Pulai dan Sungai Keruh ditemukan STANVAC2. Lapangan minyak Duri ditemukan oleh CALTEX.

261944Jepang melakukan eksplorasi menggunakan peralatan eks CALTEX.

2719451. Didirikan PTMNRE-SU di Sumatera Utara2. Didirikan PERMIRI oleh para pejuang kemerdekaan.

2819481. Karyawan minyak Cepu mendirikan PTMN, kemudian diubah menjadi PTMRI-Cepu2. PERMIRI membubarkan diri karena wilayahnya diduduki oleh Belanda.

291957Pembentukan PT. PERMINA.

301959NV. NIAM berubah nama menjadi PT. PERMINDO.

3119611. PT. PERMINA berubah menjadi PN. PERMINA dengan tugas utama bidang produksi2. Didirikan PT. PERTAMIN dengan tugas utama bidang distribusi dan pemasaran

3. Berdirinya PN. PERMIGAN.

321964PN. PERMINA membeli saham NNGPM di Sorong.

3319651. Seluruh kekayaan PT. Sheel diambil alih PN. PERMINA2. PN. PERMIGAN diambil alih PN. PERMINA

3. Perubahan proses Isomerisasi Butan menjadi Fluid Coking

3419681. Penggabungan PN. PERMINA dan PN. PERTAMIN menjadi PN. PERTAMINA berdasarkan PP 27/19682. Usaha eksplorasi/produksi dikembangkan dengan sistem kontak bagi hasil dan kontrak bantuan teknik.

351969Ditemukan minyak lepas pantai Arjuna di dekat Pamanukan dan lapangan Jatibarang di Jawa Barat.

3619701. PN. PERTAMINA menerima asset kilang Sungai Gerong dari PTSI2. Ditemukan lapangan minyak lepas pantai Cinta dan ATAKA di lepas pantai Kaltim.

371971PN. PERTAMINA berubah nama menjadi PERTAMINA.

2.6 Struktur dan Komposisi Minyak

Jika dilihat kasar, minyak Bumi hanya berisi minyak mentah saja, tapi dalam penggunaan sehari-hari ternyata juga digunakan dalam bentuk hidrokarbon padat, cair, dan gas lainnya. Pada kondisi temperatur dan tekanan standar, hidrokarbon yang ringan seperti metana, etana, propana, dan butana berbentuk gas yang mendidih pada -161.6C, -88.6C, -42C, dan -0.5C, berturut-turut (-258.9, -127.5, -43.6, dan +31.1 F), sedangkan karbon yang lebih tinggi, mulai dari pentana ke atas berbentuk padatan atau cairan. Meskipun begitu, di sumber minyak di bawah tanah, proporsi gas, cairan, dan padatan tergantung dari kondisi permukaan dan diagram fase dari campuran minyak bumi tersebut.

Jenis hidrokarbon yang terdapat pada minyak bumi sebagian besar terdiri dari alkana, sikloalkana, dan berbagai macam jenis hidrokarbon aromatik, ditambah dengan sebagian kecil elemen-elemen lainnya seperti nitrogen, oksigen dan sulfur, ditambah beberapa jenis logam seperti besi, nikel, tembaga, dan vanadium. . Jumlah komposisi molekul sangatlah beragam dari minyak yang satu ke minyak yang lain tapi persentase proporsi dari elemen kimianya dapat dilihat di bawah ini:

Elemen Rentang persentase

Karbon83 sampai 87%

Hidrogen10 sampai 14%

Nitrogen0.1 sampai 2%

Oksigen0.05 sampai 1.5%

Sulfur0.05 sampai 6.0%

Logam< 0.1%

Ada 4 macam molekul hidrokarbon yang ada dalam minyak mentah. Persentase relatif setiap molekul berbeda-beda tiap lokasi minyaknya, sehingga menggambarkan ciri-ciri dari setiap minyak.

Komposisi molekul berdasarkan berat

HidrokarbonRata-rataRentang

Parafin30%15 sampai 60%

Naptena49%30 sampai 60%

Aromatik15%3 sampai 30%

Aspaltena6%sisa-sisa

2.7 Proses Pengolahan Minyak Bumi

Proses pengolahan minyak bumi sangat berbeda antara satu kilang dengan kilang lainnya disebabkan karena perbedaan jenis dan sumber minyak mentahnya. Walaupun cara pengolahannya tersebut prosesnya sama namun metodanya tergantung pada:

1. Jenis minyak yang diolah

2. Permintaan produk dan daerah pemasaran

3. Peralatan yang tersedia

4. Faktor-faktor pertimbangan ekonomis lainnya

Produk-produk yang diharapkan dari satu kilang dapat berupa bahan bakar minyak (BBM) dan non BBM yang menunjukkan perbedaan pemakaian metoda untuk memproesnya.Produk-produk tersebut antara lain:

1. Gas Kilang dan LPG, untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.

2. Bensin atau gasolin (mogas), untuk bahan bakar motor.

3. Nafta dan Benzen, untuk pelarut/pembersih, pengencer cat, dan untuk pencampur bahan bakar motor.

4. Minyak Jet, untuk bahan bakar pesawat jet atau mesin turbin gas, dan untuk bahan bakar roket.

5. Kerosin, untuk minyak lampu, dan untuk keperluan rumah tangga.

6. Distilat, minyak diesel, dan gas-oil, untuk bahan bakar furnace (dapur industri), sebagai penyerap gas hidrokarbon, dan untuk bahan bakar mesin/motor diesel.

7. Minyak Pelumas (neutral oil, bright stock, cylinder oil), untuk pelumas mesin-mesin.

8. Lilin (paraffin wax) untuk pembuatan kertas lilin, isolasi, pak anti kebocoran, dll.

9. Petrolatum, bahan dasar untuk pembuatan minyak gemuk.

10. Minyak Bakar (fuel oil), untuk bahan bakar industri.11. Tar dan Aspal, untuk pembuatan jalan, pelapisan bahan-bahan anti rayap.

12. Kokas, sebagai bahan bakar padat untuk keperluan industri.

2.7.1 Proses Pengolahan Dasar

Proses pengolahan dasar sebagai proses utama untuk mengolah minyak mentah menjadi produk dan fraksi-fraksinya terdiri atas:

1. Pengolahan secara fisik, yaitu distilasi terdiri dari:

a. Distilasi Atmosferik

b. Distilasi Hampa

c. Distilasi Bertekanan

2. Pengolahan secara kimia, disebut juga sebagai proses konversi atau reforming terdiri dari:a. Proses Perengkahan (Cracking) terdiri dari:

Perengkahan Termis (Thermal Cracking) Perengkahan Katalis (Catalytic Cracking) Perengkahan Hidro (Hydrocracking)b. Proses Pembentukan Kembali (Reforming) terdiri dari:

Reformasi Termis (Thermal Reforming) Reformasi Katalis (Catalytic Reforming)c. Proses Penggabungan molekul, terdiri dari:

Polimerisasi Katalis, yakni:Polimerisasi Selektif dan Polimerisasi Tidak Selektif

Alkalasi Katalis, yang terdiri dari:

Alkilasi H2SO4 dan Alkilasi HF2.7.1.1 Pengolahan Secara FisikProses distilasi dalam kilang minyak merupakan proses pengolahan secara fisik yang primer yang mengawali semua proses yang diperlukan untuk memproduksi BBM dan non-BBM.

Proses distilasi/fraksionasi adalah proses untuk memisahkan campuran yang terdapat dalam minyak mentah (crude oil) menjadi komponen-komponennya atas dasar fraksi atau pemotongan (cut) yang dibatsi oleg jarak titik didih tertentu, bukan atas dasar titik didih masing-masing komponen. Proses distilasi ini dapat menggunakan satu kolom atau lebih menara fraksinya, misalnya residu dari menara distilasi atmosferik dialirkan ke menara distilasi hampa, atau salah satu fraksi dari menara distilasi atmosferik dialirkan ke menara distilasi bertekanan. Fraksi-fraksi yang dapat ditarik dari kolom distilasi/menara fraksional antara lain adalah sebagai berikut:Fraksi Jarak Didih, oF

Gas< 80

Nafta ringan80 220

Nafta berat180 520

Gas oil ringan420 650

Gas oil berat610 800

Residu >800

2.7.1.2 Proses Konversi atau TransformingProses Konversi atau Transforming merupakan suatu proses untuk mengubah fraksi tertentu menjadi produk-produk lain yang mempunyai harga yang lebih tinggi yang terjadi secara kimiawi.

Dasar proses konversi atau transforming adalah terjadinya perubahan susunan molekul hidrokarbon seperti yang terjadi pada:

1. Proses Perengkahan, yaitu memotong rantai lurus dan panjang menjad antai pendek dengan bantuan panas atau katalis.

2. Proses Reforming dan Isomerisasi, yaitu merubah rantai lurus menjadi rantai cincin atau rantai bercabang.

3. Proses Polimerisasi dan Alkilasi, yaitu penggabungan beberapa molekul kecil menjadi suatu molekul yang lebih besar.

1. Proses Perengkahan (Cracking)

Proses Perengkahan (Cracking) adalah suatu proses perubahan molekul hidrokarbon yang panjang dan lurus dipotong-potong menjadi beberapa rantai yang lebih pendek. Proses perengkahan merupakan dekomposisi molekul minyak berat atau minyak yang memiliki titik didih rendah. Pada suhu sekitar 680oF, bahan-bahan umpan seperti gas oil, fuel oil, dar ter apabila direngkah akan terurai menjadi gas, bahan-bahan yang mudah menguap yang mempunyai jarak didih seperti bensin (gasoline), dan residu atau kokas.Perengkahan termis terdiri dari 2 macam proses yaitu:

a. Proses pembentukan kokas (coking)b. Proses pemecahan viskositas (visbreaking)Perengkahan katalis terdiri dari perengkahan termis terutama pada pemakaian katalisnya yang dapat menahan produk-produk aspal atau ter pada pemakaian katalis dalam bentuk kokas. Katalis yang digunakan adalah campura silika (SiO2) dan alumina (Al2O3).

Perengkahan katalis terdiri dari proses:

a. Fluidisasi

b. Termofor

c. Houdry

d. Houdry Flow

e. Sikloversi, yang tergantung pada cara penanganan katalisnya.

Diantara proses-proses tersebut yang paling banyak digunakan adalah proses FCCU (Fluidized Catalytic Cracking Unit). Pada proses fluidisasi ini, umpan minyak dan katalis saling terfluidisasi antara reaktor dan regenerator dimana katalis diregenerasi secara terus-menerus.Perengkahan hidro merupakan proses gabungan antara perengkahan dan hidrogenasi. Suhu reaksi lebih dari 350 oC dan tekanan tinggi sampai dengan 200 atm. Katalis yang digunakan untuk proses ini adalah nikel, platina, palladium, kobal, dan besi.

2. Reforming

Tujuan proses reforming adalah untuk merubah senyawa hidrokarbon menjadi aromatik sehingga diperoleh bensin dengan bilangan oktan yang lebih tinggi. Contoh reaksi reforming adalah dehidrogenasi naftena sebagai berikut:CH3 (CH2)4 CH3 C6H6 + 4 H2Proses reforming terdiri dari Thermal Reforming dan Catalytic Reforming. Pada Catalytic Reforming, gasoline dan nafta umpan dipanaskan sampai 500 oF dan dialirkan ke dalam reaktor yang berisi katalis secara seri. Karena reaksi adalah endotermis, maka diperlukan penambahan panas melalui Heater diantara reaktor untuk memenuhi suhu reaksi. Katalis yang digunakan adalah logam platina yang dibalut dengan alumiina (Al2O3).

3. Isomerisasi

Tujuan proses isomerisasi adalah untuk membentuk hidrikarbon rantai cabang dengan bilangan oktan yang lebih tinggi.4. Polimerisasi

Tujuan proses polimerisasi adalah untuk membuat bensin mobil (mogas) dengan katalis asam sulfat atau asam fosfat. Polimerisasi dapat dilakukan dengan satu macam umpan (Polimerisasi Selektif) yaitu isobutan (iC4) atau butan (C4) saja. Polimerisasi dengan umpan campuran disebut dengan Polimerisasi tidak selektif.5. Alkilasi

Tujuan proses alkilasi adalah untuk memasukkan gugus radikal alkil ke dalam suatu molekul, yaitu antara olefin dengan iso parafin, menghasilkan bensin pesawat terbang (avgas). Reaksi yang terjadi adalah:

CH3

CH3 CH = CH CH3 + CH3 CH - CH3 CH3 C CH2 CH CH3

CH3

CH3 CH3butena

iso butena 2,2,4 trimetil pentana

2.7.2 Proses PemurnianProses pemurnian adalah proses kimiawi yang dimaksudkan untuk memisahkan atau mengurangi kotoran-kotoran yang tidak diinginni dalam produk yang akan dipasarkan.

Proses tersebut meliputi perbaikan warna minyak, stabilitas terhadap cahaya, bau, kandungan sulfur, jumlah material padat seperti getah minyak (gum), korosi dan komposisi.

Secara garis besar proses pemurnian terdiri dari:

1. Pengolahan dengan asam sulfat merupakan proses yang paling banyak digunakan untuk memisahkan sulfur, mengendapkan aspal dan getah minyak (gum), memperbaiki warna dan stabilitas, dan untuk menghilangkan bau.

2. Pengolahan sweetening, dimaksudkan untuk memisahkan merkaptan dalam distilat-distilat yang masam (sour).

3. Proses desulfurisasi, dimaksudkan untuk menghilangkan sulfur menjadi gas hidrogen sulfida (H2S).

BAB III

CADANGAN MINYAK BUMI3.1 Cadangan Minyak Bumi di Indonesia

Gambar 3.1 Grafik Sisa Cadangan Minyak Bumi dari Tahun Ketahun

Kekayaan minyak suatu negara diukur dari proved reserve atau cadangan terbukti yang dimiliki negara tersebut, dimana proved reserved adalah cadangan minyak yang memiliki kemungkinan lebih besar dari 90% untuk bisa diangkat kepermukaan bumi untuk diproduksikan dan bisa dimanfaatkan secara komersial.

Gambar 3.2 Diagram Sisa Cadangan Minyak dari Tahun 2010-2030

Digambar ini kita lihat bagaimana pemanfaatan minyak dan gas selama ini di Indonesia. Grafik hijau paling atas menunjukkan jumlah produksi minyak di Indonesia. Terlihat produksinya meningkat ditahun 70-an dimana puncaknya tercapai tahun 1975 kemudian flat konstant hingga 25 tahun. Masa produksi antara 20-30 tahun ini memang mirip dengan masa kontrak PSC yang ada saat ini selama 20-30 tahun produksi. Dengan demikian hal ini menunjukkan minyak yang dijumpai dan diproduksi ini adalah dari lapangan-lapangan minyak lama. Yang perlu diperhatikan adalah grafik merah yang menunjukkan cadangan sisa. Terlihat bahwa jumlah cadangan sisa selama ini relatif stabil dalam angka sekitar 5 Milyar Barrel. Artinya jumlah penemuan dibanding jumlah yang diproduksikannya relatif stabil. Hal ini merupakan petunjuk bahwa eksplorasinya setara dengan produksinya. Namun mulai tahun 1990 terlihat kecenderungan penurunan jumlah cadangan yang ada. Artinya produksinya melebihi julah yang diketemukan. Trend ini terlihat hingga tahun-tahun ini. Disini artinya produksinya yang menurun ini juga diikuti dengan kesuksesan dari aktifitas eksplorasi yang menurun. Jumlah minyak yang dikonsumsi ternyata meningkat terus. Sehingga di sekitar tahun 2004 Indonesia merupakan net importir. Berdasarkan model OWEM (OPEC World Energy Model), permintaan minyak dunia pada periode jangka menengah (2002-2010) diperkirakan meningkat sebesar 12 juta barel per hari (bph) menjadi 89 juta bph atau tumbuh rata-rata 1,8% per tahun. Sedangkan pada periode berikutnya (2010-2020), permintaan naik menjadi 106 juta bph dengan pertumbuhan sebesar 17 juta bph.

3.2 Daerah Daerah Penambangan Minyak Bumi Di IndonesiaIndonesia sebagai anggota OPEC merupakan salah satu negara pengekspor minyak bumi ke negara-negara lain. Lapangan-lapangan minyak yang sudah lama di antaranya Biruen (aceh Utara) sampai Tanjung Pura (Sumut) dengan tambang-tambangnya di pase, peurelak dan pangkalan susu. Di Riau mulai dari sungai Rokan sungai Siak dengan pusatnya di Pekanbaru, Jambi (Sumsel). Dengan pusat-pusatnya di Plaju dan sungai Gerong. Di Kalimantan terdapat di daerah Balikpapan. Di Maluku terdapat di di pulau Seram, Irian Jaya di daerah Kepala Burung, sedangkan di jawa terdapat di Kerawang Surabaya dengan daerah penambangan di Cepu, Blora dan Wonokromo. Kapasitas Produksi

barel/hari3.3 Cadangan Minyak Bumi di Sumatera Selatan

Cadangan minyak bumi Sumatera Selatan tercatat mencapai 812.960,9 MSTB. Sekitar 591.083 MSTB termasuk dalam cadangan terbukti, 115.104,5 MSTB cadangan mungkin, dan 106.773,5 SMTB cadangan harapan.Lokasi: Kabupaten Lahat, Kabupaten Muaraenim, Kabupaten Musibanyuasin, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Banyuasin, Musi Rawas, Ogan ilir dan Prabumulih.

Ini berarti diperkirakan pada 8 maret 2011 potensi energi di indonesia, semua negara sepakat negeri ini sangatlah tinggi. Salah satu bidang energi, yakni energi fosil, seperti minyak bumi, sebenarnya negeri ini memilki potensi dan sumber daya yang melimpah . Bahkan, dari jumlah cekungan minyak yang menurut data terakhir dari kementrian ESDM terdapat 128 cekungan, ternyata hanya sekitar 15% saja yang sudah dieksplorasi dan dieksploitasi. Cekungan-cekungan yang lainnya masih dalam proses penelitian dan pengembangan. Berdasarkan data Rapat Konsultasi Pemerintah Daerah Penghasil dan Ekplorasi Minyak Dan Gas (Migas) yang dilaksanakan oleh Badan Pelaksanaan Kegiatan Usaha Ulu Migas (BPMIGAS) Perwakilan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dan dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) beserta Stakholders Wilayah Provinsi Sumatera Selatan dibuka langsung oleh Kepala Devisi Perwakilan BPMIGAS Tri Murdjoko dengan pemukulan Gong tanda dibukannya Rapat Konsultasi, pada pukul 08.30 wib. Bertempat di Balroom Hotel The Jayakarta Daira Jalan Jenderal Sudirman Palembang.Selasa(08/02/2011)Ir.H Eddy Hermanto,SH.MM mengatakan Provinsi Sumatera Selatan merupakan Provinsi terkaya ke lima dinegara ini yang memiliki potensi dan sumber daya alamBersadarkan data potensi cadangan yang ada seperti minyak bumi sebesar 757.518 MSTB, Gas bumi sebesar 24.179BSCF serta Gas mentan batubara sebesar 183TCFEkspor Sumsel naik 4,51% Nilai impor turun 16,96% pada Mei.

Angka cadangan minyak berdasarkan grafik diatas, menunjukkan cadangan minyak yang terbesar hingga terkecil secara berturut-turut adalah cadangan minyak di Blok TIAKA Morowali (6,2 MMBOE), Blok Amerika (4,4 MMBOE), Blok Tarakan (3,1 MMBOE), Blok Sembakung (1,8 MMBOE), Blok A Aceh (0,9 MMBOE) dan Blok Lematang (0). Berdasarkan data tersebut cadangan minyak di Blok TIAKA masih lebih besar dibandingkan cadangan minyak di Tarakan (Kaltim), bahkan cadangan minyak di Blok Amerika sekalipun. Cadangan minyak tersebut masih akan terus bertambah seiring semakin bertambahnya sumur-sumur baru yang ditemukan melalui kegiatan eksplorasi Minyak di Blok TIAKA. Sebagai catatan di Mamosalato tepatnya dibeberapa lokasi di Kolo-Bawah sering terlihat kegiatan uji seismik yang dilakukan oleh Job Pertamina-Medco untuk kepentingan penyelidikan minyak bumi. Kegiatan tersebut dalam rangka melaksanakan kegiatan eksplorasi untuk menemukan sumber-sumber sumur minyak baruBAB IV

PENUTUP

4.1 KesimpulanMinyak bumi adalah Minyak bumi(bahasa Inggris:petroleum, daribahasa Latinpetrus karang danoleum minyak), dijuluki juga sebagaiemas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area dikerakBumi.Pengolahan minyak bumi terbagi menjadi dua tahap, yaitu dengan distilasi bertingkat dan dilanjutkan dengan proses lanjutan dari hasil penyulingan pada tahap pertama. Proses tahap kedua antara lain, Perengkahan ( Cracking ).

Kemudian dilakukan Proses pemurnian yaitu proses kimiawi yang dimaksudkan untuk memisahkan atau mengurangi kotoran-kotoran yang tidak diinginni dalam produk yang akan dipasarkan.4.2 Saran

Minyak bumi merupakan salah satu sumber energi yang penting. Banyak dari alat alat industri yang memanfaatkan minyak bumi. Tetapi, seperti yang diketahui, minyak bumi merupakan sumber energi yang tak terbarukan dan membutuhkan waktu yang lama dalam proses pembentukannya. Kini keberadaannya sudah hampir habis. Dalam mengeksporasi minyak bumi sebaiknya tidak dilakukan secara besar besaran. Masyarakat seebagai konsumen sebaiknya menggunakan minyak bumi seminimal mungkin sehingga manfaat yang ditimbulkan selain menekan produksi yaitu menjaga kelestarian lingkungan.DAFTAR PUSTAKA

Bland, W.F. and Davidson, R.L., 1987. Petroleum Processing Handbook. Mc Graw Hill Book Co. New York.Nelson, W.L., 1985. Petroleum Reffinery Engineering. 4th ed. Mc Graw Hill Book Co. Singapore.

http://muhyidin-ram.blogspot.com/2012/05/sejarah-asal-usul-minyak-bumi.html. Diakses : 3 maret 2013 http://morowalifuture.blogspot.com/2011/06/cadangan-minyak-tiaka-masih-lebih-besar.html. Diakses : 3 maret 2013 28