makalah 001-006 c
-
Upload
lisa-apriani-recilia -
Category
Documents
-
view
144 -
download
0
Transcript of makalah 001-006 c
5/17/2018 makalah 001-006 c - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-001-006-c 1/6
IPTEKMA
Volume I No. 1,001-006.2009
ISSN : 2086-1354 Bidang Kemahasiswaan UNUD
AKTIV I.TAS ANTIM IKROB IAL EKSTRAK .BUAH P INANG , (A re ca c ate chu) TERHADAPBAKTER I
PEMB EN TUK A SAM YANG D 1IS0L AS I D AR I R ONG,G AMULUT
Gede Krisna Udiana (NIM 06 20 02.5 041), Kadek Yuda Sujana (NIM 07 10 025 052), dan
Putu Yohana A.M. (NIM 07 2.0 025 053)
Jurusan IImu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
ABSTRAKKesehatan gigi memiliki peranan penting terkait status kesehatan seseorang. Hingga saat ini kasus karies gigi mas
tertaol yang belum belum olketahut komoditas pencegahnya. Penemuan komoditi pencegahan merupakan hal yan
penting mengingat tingginya kasus karies yang terjadi tiap tahunnya dan gangguan terhadap kapasitas kerja yan
ditimbulkan dari sakit gigi ini. Disamping itu, perawatan terhadap karies memerlukan biaya yang relatif mahal da
memakan waktu yang cukup lama.
Sementara itu, pengungkapan berbagai aktivitas antiintlarnasi, anticacing, dan fungsi lain dari buah pinanq (Arec
catechu) oleh beberapa ahli disertai dengan budaya memakan buah pinang oleh sebagian besar lansia di sejumlah daera
di Bali menjadi landasan berpikir para penults untuk meneliti aktivitas antimikrobial ekstrak buah pinang terhadap bakte
penyebab asam yang diisolasi dari rongga mulut sebagai indikator dari bakteri penyebab karies gigi, yaitu streptococcusmutsns.
Pengujian aktivitas dilakukan secara in vitro yaitu dengan menggunakan metode penambahan ekstrak buah pinang
media agar (ternpat penumbuhan bakteri isolat rongga mulut) dengan metode disc diffusion assay (uji difusi cakram) da
agar well ditussion assay. Indikator yang digunakan dlsinl adalah terbentuknya zona bening di sekitar tempa
perturnbuhan lsolat baktarl yang dltarnbahkan ekstrak buah pinanq.
Hasil penelitian menunjukkan timbulnya daerah zona bening sebesar 10 mm pada satu dari dua isolat balderi di daera
cakram yang bercarnpur dengan ekstrak pinang yang diuji dengan metode disc diffusion assay. Sementara pengujia
dengan metode agar well diffusion assay menghasilkan zona bening pada dua isolat bakteri dari 8 isolat, dengan diamete
sebesar 14mm sebanyak dua lubang dan 15mm sebanyak dua lubanq.
Kata kuncl : Ekstrak Buah Pinang, Bakteri Pembentuk Asam, Zona Bening
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Gigi merupakan salah satu alat pencernaan yang
sangat penting dalam memroses makanan yang
dimakan rnanusia, Dleh sebab itu gigi harus mendapat
perhatian dan perawatan khusus agar kesehatannya
terjaga. Hal ini perlu dilakukan sebab pada era modern ini
banyak rnakanan yang diproduksi dengan bahan-bah an
berbahaya, seperti pengawet dan pemanis buatan yang
dapat menyebabkan kerusakan pada gigi khususnya
pada anak-anak.
Salah satu penyakit yang dapat ditimbulkan
akibat kurangnya perhatian pada kebers.ihan gigi adalah
ceries . Caries gigi adalah suatu infeksi dan merupakan
suatu proses demineralisasi yang progresif pada
jaringankeras permukaan mahkota dan akar gigi yang
dapat dicegah (de Soet dan de Graaff J., 1998).
Streptococcus Mutans dapat rnenutar dari seseorang ke
orang lain (Alaluusua, 1991). Hal ini didasarkan pada
penemuan kesamaan jenis strain Streptococcus Mutans
pada anak dengan orang di lingkungan terdekatnya
khususnya ibu (Chin, 2.006). Bakteri ini dapat menular
melalui air liur (saliva). Banyak penelitian melaporka
bahwa ibu adalah sumber utama penularan
Streptococcus Mutans pada anaknya. Halin
didasarkan pada kesamaan tipe strain Streptococcus
Mutans antaralbu dan anaknya. Rute transmisilain yan
pernah dilaporkan adalah antara ayah dan anak, anta
suami istri, dan transmlsi. yang berasal dariluar
keluarga. Transmisi Streptococcus Mutans, terja
melalui saliva, balk rnelalut kontak langsung atau pu
tidak langsung. Kontak tidak langsung melalui med
sendok, sikat gigi, pasta gigi, rnaupun media lain yan
terkontaminasi saliva. Faktor-faktor yang dilaporka
dapat mempengaruhi transrnlsi Streptococcus Mutan
adalah serotype bakteri, jumlah Streptococcus Mutan
yang dimiliki penular, jumlah bakteri yang berpinda
setiap kali teriadi kontak dan frekuensi kontak, faktor d
dan status imun dari anak (Chin, 2.006).
Sejauh ini jumlah penderita caries yang diketah
sekitar 13% per bulan atau sebanyak 2.62.0.00
penduduk per bulan (PT. Unilever Indonesia Tbk, 2005
Dimana tanpa disadari keluhan dari penderita carie
berdampak pada produktivitas kerja penderita. Keluha
sakit gigi berakibat seseorang tidak bekerja atau pergi
001
5/17/2018 makalah 001-006 c - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-001-006-c 2/6
IPTEKMA Volume I No.1, 2009
sekolah. Gangguan tersebut rata-rata 3,86 hari dengan
kisaran berhenti beraktivitas antara 2,5 hari hingga 5,28
hari. Masyarakat yang menderita sakit gigi 87%
diantaranya tidak berobat ke dokter gigi. Sementara
69,3% berupaya mengobati sendiri penyakitnya
tersebut (Suara Karya, 2007). Oampak caries gigi yangpaling dirasakan adalah makanan menyangkut
(66,38%), diet kurang memuaskan (59,16%), nafas bau
(29,44%), sulit mengunyah (26,66%), menghindari
makanan tertentu (22,22%), rasa gigi ngilu (21,66%),
tidak nyaman mengunyah (20,27%), dan rasa sakit gigi
(9,72%) (Situmorang, 2006).
Pravalensi atau kasus terjadinya caries gigi di
antara bayi dan anak-anak kecil prasekolah yang telah
diteliti oleh banyak ahli dan ternyata paling sedikit 25%
caries gigi terdapat pada anak-anak berusia dua tahun
dan hampir sebanyak duapertiga dari seluruh jumlah
anak berusia tiga tahun menderita caries gigi (Koswara,
2006). Oemikian juga dengan di Inggris, Jepang, danHongaria yang masyarakatnya senang sekali
mengkonsumsi gula, sehingga kerusakan gigi lebih
banyak ditemui. Konsumsi gula yang tinggi berpengaruh
terhadap keutuhan gigi terutama pada anak-anak. Hal ini
secara tidak langsung terlihat dari banyaknya kasus
caries gigi pada anak-anak sekolah di kota.
Pinang (Areca catechu) merupakan satu spesies
tumbuhan palma yang tumbuh di kebanyakan kawasan
tropis Pasifik, Asia, dan bagian-bagian Afrika.
Batangnya berbentuk sederhana dengan ketinggiannya
mencapai 20 meter, dengan diameter batangnya setebal
20-30 cm. Oaunnya berukuran 1.5-2 cm, serta
berujung tajam. (George dan Robert, 2006).Tanaman Pinang (Areca catechu) sendiri telah
banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sejak
dulu, khususnya buahnya yang digunakan untuk
campuran makan sirih. Orang yang makan buah pinang
diyakini memiliki gigi yang kuat meski usia telah lanjut.
Oi Indonesia, pinang memiliki nama yang berbeda di
sejumlah daerah. Oi Jawa Barat, orang menyebutnya
jambe, penang atau wohan. Oi Sumatera, dikenal
sebagai pinang, pineng, pineung, batang mayang,
batang bongkah, batang pining, batang pinang, dan
boni, sementara di Bali dinamakan nginang. Oi dalam
buah pinang terkandung zat antimikrobial merupakan zat
yang mengganggu pertumbuhan dan metabolismemikroorganisme (Masduki, 1996).
Melihat khasiat yang terdapat pada buah pinang,
maka penulis ingin meneliti mengenai aktivitas
antimikrobial ekstrak buah pinang terhadap bakteri
pembentuk asam yang diisolasi dari rongga mulut.
Rumusan Masalah
Bagaimana aktivitas antimikrobial ekstrak buah
pinang terhadap bakteri pembentuk asam yang diisolasi
dari rongga mulut penderita karies.
Tujuan Program
Mengetahui aktivitas antimikrobial ekstrak buah
pinang terhadap bakteri pembentuk asam yang diisolasi
dari rongga mulut penderita karies.
Luaran yang Oiharapkan
Luaran yang diharapkan adalah informasi ilmiah
mengenai aktivitas antimikrobial ekstrak buah pinang
terhadap bakteri pembentuk asam yang diisolasi dar
rongga rnulut penderita karies.
Kegunaan
Kegunaan dari penelitian inl antara lain:
a. Mengetahui tatalaksana penyakit rongga mulut melalu
pemanfaatan tanaman obat yang tumbuh di Indonesia.
b. Mengungkapkan potensi pinang sebagai salah satu
tanaman di Indonesia dalam mencegah timbulnya
penyakit rongga mulut.
METODE PENEL IT IAN
Waktu d an T emp at P ela ks an aa n
Penelitian ini dilaksanakan secara eksperimental
di Laboratorium Terpadu Biosains dan Bioteknologi
Universitas Udayana, Bukit Jimbaran-Bali. Penelitian in
dilaksanakan dari 19 April sampai 24 Mei 2008.
I ns trumen Pe laksanaan
Peralatan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi :. cakram kertas saring (pape
disc), rotary vacuum evaporator (Eyela), timbangananalitik (Mattler Toledo), inkubator, laminar flow cabinet,
pengering vakum (buatan TSSU Unibraw), cotton bud
gelas beker, tips kuning, tips biru, tabung reaksi, pipe
volume, piprtman, blender (National), ayakan tepung
(Retsch), magnetic stirrer (Iwaki), pemanas listrik
(Eyela), autoclave, erlenmeyer, labu takar, gelas ukur
biuret, pipet, dan cawan petri (Pyrex), lampu bunsen, ra
tabung, magnetic stirrer, st irrer bar, vortex, anaerobic
pouch.
Bahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah buah
pinang. Buah pinang yang digunakan merupakan buah
yang di beli di Pasar Kumbasari-Denpasar. Bahan kimia
yang digunakan sebagai pelarut adalah metanol (99,8%)dan air. Media-media yang digunakan untuk
penumbuhan isolasi mikroba adalah MRS (Man Ragosa
Sharpe)yang dilapisi dengan penambahan dextrose 5%
dan Broth Cresol Purple (BCP) sebagai indikator asam.
Rancangan Penel it ian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) pola sederhana, Jenis pelarut
pengekstrak yang digunakan, yaitu :
002
5/17/2018 makalah 001-006 c - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-001-006-c 3/6
IPTEKMA Volume I No.1, 2009
A =Metanol (99,8%)B=Air
Tahapan Pe laksanaan
Adapun cara kerja penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Penguji ekstrak buah pinang
a. Pembuatan bubuk buah pinang
Buah pinang muda yang diperoleh dikupas kulitnya
dan dicuci bersih dengan air. Kemudian dimasukkan
ke dalam rumah plastik dan dikeringkan di bawah
sinar matahari. Setelah kering diayak dengan blender
hingga menghasilkan serbuk, Setelah berbentuk
serbuk disimpan dalam plastik dan ditutup rapat.
b. Ekstraksi
Ekstraksi buah pinang dilakukan dengan metode
meserasi disertai pengadukan berdasarkan metode
yang diberikan oleh Nuraida, dkk (1999), serta Erdemdan Lmez (2004). Sebanyak 20 gram dimasukkan ke
dalam 100 ml metanol atau air (sesuai dengan
perlakuan), kemudian diekstrak dengan pengadukan
menggunakan magnetic stirrer (150 rpm) pada suhu
kamar selama 3 jam. Selanjutnya campuran disaring
dua kali berturut-turut menggunakan kertas saring
Whatman No.4 kemudian NO.1. Filtrat yang diperoleh
dari ekstraksi I dan II dikumpulkan, kemudian
pelarutnya (metanol) dilarutkan dengan rotary
vacuum evaporator pada suhu 45DC, sampai tidak
terjadi lagi pengembunan pelarut pada kondensor
(menunjukkan semua pelarut telah teruapkan).
Proses Isolasi Bakteri Rongga Mulut
a. Sterilisasi
Tempatkan cotton bud pada gelas beker, tutup tabung
reaksi pada rak tabung, kuning dan tips biru pada
raknya dan bungkus cawan petri dengan kertas,
kemudian sterilkan dengan autoclave pada suhu
121DCselama 15 menit. Keluarkan dari autoclave dan
simpan ditempatyang kering.
b.Pembuatan media perkembangbiakan bakteri
i solat rongga mu lut
Timbang media MRS sebanyak 14,3 gram ditambah
S% dextrose dan 60ppm BCP yang berfungsi sebagai
inikator asam basa. Kemudian larutkan dengan 1 liter
aquades pada erlenmeyer. Sterilkan dengan autoclave
pada suhu 121DC selama 15 menit. Keluarkan dan
dinginkan sampai suhunya kira-kira s o a e , kemudian
tuang dalam cawan petri dan biarkan membeku.
c. Pembuatan pengencer
Timbang 0,85 gram NaCI kemudian masukkan ke
dalam erlenmeyer dan larutkan dengan 100 ml
aquades. Campur hingga larut dan masukkan 9 ml ke
dalamtabung reaksl, kemudian tutup dengan kapas.
Sterilkan dengan autoclave pada suhu 121DCselama
15 menit.
d. Pengambilansampel untukisolat bakteri
Karena tidak tersedia kultur bakteri streptococcus
mutans, isolat bakteri u] diambil dengan uji swab gig
anak berusia 8 tahun yang menderita karies gig
Siapkan cotton bud steril, pengencer salin 9 ml da
anaerobic pouch. Masukkan cotton bud ke dalam
larutan pengencer, tekan cotton bud di dinding tabung
reaksi untuk membuang cairannya kemudian angka
dan lakukan uji swab ke mulut anak kemudian has
swab dimasukkan ke dalam salin disertai
pembungkusan dengan anaerobic pouch (otutuprapat).
Kemudian beri label reaksi, meliputi tanggal
pengambilan, nomor sam pel, nama penderita, da
area pengambilan sampel.Masukkan tabung reaksi k
dalam anaerobic pouch, kemudian bawa k
laboratorium untuk olanallsls secara mikrobiologis.
Uji aktivitas antimikrobial ekstrak buah pinang pad
bakteri yang diisolasi dari rongga mulut penderita carie
gigi
a. Pengenceran sam pel
Siapkan larutan pengencer dalarn tabung reaksi yan
telah ditambah hasil swab, ambil1 ml pengencer yan
telah icampur dengan hasil swab dan masukkan k
tabung ke dua menggunakan pipetman dengan tip
biru, homogenkan cairan sehingga diperoleh
pengenceran 10-2. pengenceran dilanjutkan sampa
10-5, sehingga diperolh seri pengenceran 10-1, 10-2
10-3,10-4,10-5.b. Penanaman
Pipet 0,1 ml cairan dari seri pengenceran yang suda
dibuat dan dimasukkan ke dalam cawan petri yan
telah berisi media MRS. Gunakan batang gela
bengkok untuk meratakan suspensi di atas permukaan
lempeng agar (metoda sebar). Balik cawan petri da
inkubasi pada suhu 37DC selama 48 jam dalam
inkubator. Setelah 48 jam lakukan pengamatan.
c. Uji antimikrobial
Siapkan media MRS, dextrose, dan BCPdalam cawa
petri kemudian inokulasi dengan isolat bakteri. U
antimikrobial terdiri dari dua cara: Pertama
menaruhkan kertas paper disc yang telah bercampu
dengan ekstrak buah pinang (pelarut air dan metano
di atas media MRS yang telah ditanami bakte
pembentuk asam pada rongga mulut. Selanjutnya
amati zona penghambat (zona bening) yang terbentuk
Kedua buat lubang di dalam MRS (telah terkandung
isolat bakteri), lanjutkan dengan meneteskan ekstra
buah pinang (pelarut air dan pelarut metanol yang tela
diuapkan) di atasnya, inkubasi pada suhu 37DCselam
48 jam, setelah itu amati zona penghambatan (zon
003
5/17/2018 makalah 001-006 c - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-001-006-c 4/6
IPTEKMA VolumeINo.1, 2009
b en in g) ya ng te rb en tu k. S eb ag ai ko ntro l, a ga r is oia t
bakteri yan g telah dilu ban gi d iteteskan pu la de ngan
rnetanol,
T ek nik P en gumpu la n DataData m en ge na i p ro du ksi za t a ntim ikro bia l d ip ero le h
m e la lu i p en gamata n te rh ad ap te rb en tu kn ya z on a b en in g
(zona penghambatan ) pada medium agar yang
m en ga nd un g b ak te ri u ji. A na lisis d ata d alam p en elitia n
i ni d ilakukan seca ra desk rip ti f.
HAS IL DAN PEMBAHASAN
Is ola si B ak te ri R on gg a Mu lu t
Proses isolasi d ilakukan un tuk m endapatkan isolat
bakteri pem ben tuk asam dari rongga m ulu t penderitakaries yang akan diu ] sebagai represen tasi bakteri
penyebab kanes P en gamb ila n b akte n .d ila ku ka n
dengan rnelaku kan sw ab pada bag ian gig i penderita
k arie s ya ng b erlu ba ng d an te la h d id ia gn osis o le n d okte r
g ig i s eb ag ai k arie s g ig i. P en de rita k arie s g ig i y an g d ip ilih
s eb ag ai s ub je k p en elitia n a da la h A na k Agu ng Is tri N ilam
yang berusia 8 tahun . Swab gig i d ilakukan di rumah
subjek yang bera lamat d i Jalan Drupadi II no 43
D en pasar, pada ha ri S en in , 21 A pril 20 08 pu ku l 20.00.
Hasil swab tersebu t diencerkan sarnpai dari seri
pen gen cera n seri 10-1 sam pai seri pen ge nceran 10-5,
k em ud ia n d ita nam p ad a m ed ia MRS. S etia p ko lo ni y an g
berbentuk single strain d ip is ah kan dan distreak sebagaisam pel. Adapun hasil penanaman sam pel swab d i
m edia B CP bertu ru t-tu ru t carl pengenceran seri 10-1
sampai seri pengenceran 10-5 di tun jukkan pada
g am ba r 1 .
Gambar 1. Hasil penanaman sampel swab g ig il
berlubang
Aktiv ita s Z at A ntim ik ro bia l P ad a E ks tra k Bua h P in an g
Pen elitia n in i b ertu ju an u ntu k m eng eta hu i a da tid ak ny a
zat an tim ikrobial yang diproduksi olen ekstrak bua
pinang m uda un tuk m engham bat pertu mbuhan bakte
p em be ntu k a sam p ad a ro ng ga m ulu t.
D ari kelim a cawan hasil penanam an iso lat bakter
d lp illh iso la t b akte ri ya ng tu rn bu h d i ca wa n ke tig a ka re n
di cawan itu lah tumbuh bakteri as am laktat dengain dika to r p eru ba ha n m ed ia ta nam BCP ya ng s em ula u ng
men jad i kun ing, yang mem iliki single colony. Isol
tersebu t d itanam u lang ke cawan petri dengan m ed
MR S sebagai m edia pertum buhan bakteri asam yan
balk, un tuk kem udian disiapkan sebagai bakteri yan
diuji.
Cowan (1999) menyatakan . pengu jian day
an tim ikrobial ekstrak tum buhan dapat dilakukan ba
secara in vivo maupun in vitro. P en gu jia n se ca ra in v iv
dilakukan m enggunakan hew an percoban , pengu jia
s ec ara in v itro d ap at d ila ku ka n b aik d en ga n rn eto de brot
dillution assay, disc diffusion assay (u ji d ifu si c ak ram
m au pu n a ga r well ditussion assay.Uji d ifusi cakram oilakukan dengan menaruhka
cakram yang telah bercampur dengan ekstrak bua
pinan g di atas m edia M RS yan g telah ditanam i bakte
pem ben tu k a sam pa da ron gga m ulu t serta cakram yan
bercampur metanal 99,8% sebauai med ia kon tro
Pengu jian dengan metode agar well difussion assa
dllakukan dengan membuat lubang pada media MR
(te la h d ita nam i b ak te ri) la lu d id alamn ya d ite te si e ks tra
buah pinang yang telah dtevaporasl. Pelaru t yan
digu nakan u ntu k m en gekstrak kom pon en an tim ikrob
pada ekstrak buah pinang acalan metanal dan a
Sebagai m edia kan trol d ipakai m etan al 99,8 % untu
m emastik an a ktiv ita s a ntim ik ro bia l e ks tra k b ua h p in antersebut.
Pengu jian dengan metode disc difussion assa
m en gh asilkan pem ben tu kan zon a ben in g pada satu da
du a isolat d i daerah sekitar cakram yan g m en gan du n
e ks tra k p in an g s eb an ya k 2 5 tJ l, s em enta ra tid ak s atu pu
da ri du a cakra m yan g berca mpu r m etan ol m em iliki zon
b en in g y an g te rb en tu k d i s ek ita rn ya (g am bar 2 ).
G am bar 2. H asll P em ben tu ka n Z on a B en in g P ada Isola
D en ga n M eto de A ga r W ell D ifu ssio n A ss ay (d itu nju kka
d en ga n ta nd a p an ah )
004
5/17/2018 makalah 001-006 c - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-001-006-c 5/6
IPTEKMA Volume INo.1, 2009
G am bar 3. Pernbentukan Zon a Ben in g Pada Cakram
Y an g B erc am pu r D en gan E kstrak P in an g (ditu niu kka n
o leh tanda panah)
S en yaw a an tim ikroba pada cakram kertas sarin g
aka n be rdifu si ke m ed ia se kitarn ya , s eh in gga m ik rob a
yang peka terhadap senyawa tersebut tidak dapat
turnbun pada saat in ku basi. A dan ya zon a ben in g yan g
te rb en tu k d .i s ek ita r c ak ram kerta s s arin g men un ju kk ana da ny a d ay a a ntim ik ro ba d ari ekstrak p in an g ya ng d iu ji
(Kencana, 2007 ).
Semen ta ra tld ak adanya zona ben in g y ang te rb en tu k
di daerah sekitar cakram yang bercampu r d.engan
m etan ai, m en un ju kkan bahw a m etan ol tidak m em ilik i
da ya an tim ik robia l terhada p ba kteri pe rn ben tu k as am
yang d iisa las i dar i pende rit a ka rie s g ig i.
P en gu jia n d en ga n me to de a ga r well difussion assay
d ila ku ka n te rh ad ap dela pan is ola t b ak te ri y ang d ita nam
den gan rn edla MRS agar. D i setiap m edia pen an am an
ls ola t d ib ua t 3 1u ba ng y an g d ite te si b ertu ru t - tu ru t 1 0pi,
20 pi, dan 30 pi e ks tr ak p in a ng dengan pela ru t rn e ta nol
y ang te la h d ie vapo ra si, 3 1ub ang yang d ite te si b er tu ru t-tu ru t 10 pi,. 20 pi, dan 30 p i e ks tra k p in an g y an g te la h
d i la ru tk an d engan a ir la lu d ls en tn tu se, d an 1 Iu b ang pada
bagian tengah yang ditetesi 10 pi metan ol 9 9,8%
sebagai kontrol
Da ri h asHpengu jia n (g ambar 3 ) d id ap atkan sebanya
d ua d art d ela pa n is ola t b ak te ri u ji te rb en tu k zona ben in g
yaitu di dae rah s ek itarlu ban g yan g dite te si seb an yak 2
pi d an 3 0,u 1 e ks tra k p in an g d en ga n p ela ru t meta no l y an
te la h d ie va po ra si. D iame te r z on ab en in g y an g terbentuk
d i s ek ita r lu ba ng II y ang d ite te si s eb anya k .20 , u l eks tra
p in an g a da la h 14 mm. Diameter zona ben ing yan
terbentuk d i sekit ar lubang III y ang d ite te si s eb anya k 3 0 1
ekstrak p in an g a da la h 1 5 mm .
Layak nya m etode pen qu jian s ebe lu rn nya , eks tra
pin an g yan g dim asu kkan dalarn setiap lu ban p ' a ka
ber difu si d eng an lin g kungan aga r d is ek ita rn ya y ang tela
d it umbuh i bakter l uji, T imbu ln ya d ae ra h ben in g d is ek ita
lubanq pen etesan ekstrak m erupakan ind 'ikasi day
ham bat ekstrak tan am an yan g diu jL D arigam bar dap
d iHhat pada senap lu ban g yan g ditetesi eks trak p in anyang terlaru t dengan air ternyata ditumbuhi bakter
S em en tara da era h d isek ita r lu ban g tempat penetesa
e ks tra k a ga r y an g te la h dipekatkan de nga n m etan al d a
ev ap 0ra site rb en tu k zona ben in g .
SIM PU LA N DA N S AR AN
Sirnpulan
seroasarkaonasu peneHtian kami, dapat o ls lrnpu lka
bahwa e ks trak bu ah pin an g tern yata m em iliki aktivtta
antlm fk ro bla l te rh ad ap bak te ri y ang d iis ola si d ari ro ngg
mu lu t. Ter bukti den gan terben tu kn ya zo na ben in g pa ddae ran aga r t emp a t pe rt umbuhan bakte ri u] seleba r 1e
1,4cm, d an 1 ,5 em .
Saran
Saran yang karn i a iukan adalah agar penelitia
ten tang akti vi tas antlrntkroblal e ks tra k b ua h p in an g d ap
dilan ju tkan untuk m engetahu i kom ponen aktit bua
pinang yang m engham bat pertum bu han haktarl ser
u ntuk m engetahu i dosis pengham batan m in im al da
e ks tr akbuah p in a ng . Seh in g g.a d ih ara pkan p ene lltla n
dapa t menghasilkan komod it as sebauat pencegah kasu
c arie s gigi pada anak-anak k hu su sn ya d an mas ya ra kada umumnya .
005
5/17/2018 makalah 001-006 c - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-001-006-c 6/6
lPTEKMA VolumeINo.1, 2009
DAFTAR PUSTAKA
A ru ali, s .,& Ra o. A .R . 1995 . Modulatory Influence of
Areca nut on antioxidant 2(3)-tert-butyl-4-hydroxy
anisole-induced hepatic detoxification system and
antioxidant defence mechanism in mice, Cancer
letters, 91, 107-114.
Anwar, H . GHan i" M ., Ghayur, N . 2004. presence of
cholionomimetic and acetylcholinesterase inhibitory
constituentsin betel nut. Life sciences, 7 5, 237 7-
2389.
A ze ez , S ham in a, e t. A I. 2 00 2. Wound Healing Profile Of
Areca catechu Extracts on Different Wound Models
in Wistass Rats, K uw ait M edical Jou rnal, M arch
2002.
Cowan , M . M . 1999. Plant Product as AntimicrobialAgerts. C lin ic al M ic ro bio l. R e views 1 2 (4 ): 5 64 - 5 82
Departernen K esehatan R I. 1985. Tanaman Dbat
Indonesia, Direktoral Jendral Pengawasan Obat dan
Makanan. Departemen Kesehatan RI. Jakarta
George W. S ta ple r a nd Rob ert G . B ev ac av a. 2 00 6. Areca
Catechu (betel nut pal). www.spesies P ro file fo r
Pas lfi c I sland Ag ro fo res ty . T rad iti ona lt ree . o rg
K loppenberg J. Versteegh. 1983. Pelunjuk Lengka
Mengenai Tanam-Tanaman Obat di Indonesia da
Kasiatnya sebagai Obat-Obatan Tradisional. YayasaSyah Tua, Yogyakar ta .
K o swara S . 2 00 6. Makanan Bergula dan Kerusakan Gig
www.esookpangan.com
Lee, K . K ., and Choi, J..D . 1999. The effects of arec
Cetachu L extract on anti-aging. In ternat iona l Jou rna
o f C osme tic S cie nc es , 2 1 , 2 85 .
L ee S . E ., H wa ng , H .J., H a, J. S ., J eo ng , H .S ., a nd K im , '
H . 2003. Screening of Medical plant extract fo
antioxidant activity. L ife SC ien ces, 73 , 1 6 7-1 79.
M asdu ki I, 1996. Efek Antibakteri Ekastrak Biji Pinan
(Areca Cetachu) terhadap S. Aureus dan E . Co
Cerm in Kedokte ran 109; 21 -24 .
S itu mo ra ng N urm ala . 2 00 6. Dampak karies Gigi da
Penyakit Perioden tal terhadap Kualitas Hidup
Jakarta.
W et W itayaklung. 2006. The Study of Antioxidan
capacity in various parts of areca catechu
Naresvan Un tve rs it y Jou r na12006 ; 14(1) : 1-14.
006