maka Buku Pedoman Pembinaan Kemahasiswaanumpalangkaraya.ac.id/web/files/Buku Panduan Kemahasiswaan...
-
Upload
truongkhue -
Category
Documents
-
view
269 -
download
10
Transcript of maka Buku Pedoman Pembinaan Kemahasiswaanumpalangkaraya.ac.id/web/files/Buku Panduan Kemahasiswaan...
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
i
SAMBUTAN REKTOR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
hidayahNya Tim Biro Administrasi Kemahasiswaan dan Alumni (BAKA) Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya telah berhasil menyusun revisi Buku Pedoman Pembinaan
Kemahasiswaan Tahun 2017.
Buku Pedoman Pembinaan Kemahasiswaan 2017 ini bertujuan memperbaiki dan
menambah Buku Pedoman Pembinaan Kemahasiswaan 2014, jadi selama 3 tahun belum ada
perbaikan dan penambahan mengenai peraturan-peraturan yang telah berlaku dan
penyempurnaan buku ini untuk mengantisipasi perkembangan dunia kemahasiswaan yang
terus berkemajuan. Buku ini secara umum berisi hak dan kewajiban, serta sanksi. Sesuai
program kerja Green Islamic Campus maka Buku Pedoman Pembinaan Kemahasiswaan
diharapkan mampu memberikan solusi terhadap kegiatan organisasi dan mahasiswa baik di
dalam maupun di luar kampus.
Buku Pedoman Pembinaan Kemahasiswaan ini disusun melibatkan pihak rektorat
khususnya WR III dan semua anggota BAKA Universitas Muhammadiyah Palangkaraya,
melalui kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yag setinggi-tinggi atas bantuan baik
pikiran maupun materiil.
Semoga Buku Pedoman Pembinaan Kemahasiswaan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang berkepentingan khususnya bagi sivitas akademika Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya.
Palangka Raya, Februari 2017Rektor,
Dr. H. Bulkani, M.PdNIP. 19690914 199303 1 003
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
ii
DAFTAR ISI
SAMBUTAN REKTOR ..................................................................................................iDAFTAR ISI ............................................................................................................................iiPEMBINAAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHPALANGKARAYA .......................................................................................................1A. Pendahuluan ............................................................................................................1B. Visi dan Misi Pembinaan Kemahasiswaan ......................................................................3C. Hakikat Pembinaan ..................................................................................................4D. Tujuan Pembinaan ...................................................................................................4E. Kondisi Objektif Mahasiswa .........................................................................................5F. Usaha Pembinaan .....................................................................................................6G. Fasilitas Pembinaan ..................................................................................................6H. Ruang Lingkup Pembinaan Kemahasiswaan ................................................................7SK. Rektor tentang Revisi Pokok Pembinaan Organisasi Kemahasiswaan UniversitasMuhammadiyah Palangkaraya .........................................................................................21SK. Rektor tentang Revisi Peraturan Disiplin Mahasiswa ..................................................51Standar Operasional Prosedur (SOP) Kegiatan Kemahasiswaan (Revisi) ............................70
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
1
PEMBINAAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
A. PENDAHULUAN
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya melalui program kinerja
Green Islamic Campus terus berupaya meningkatkan kompetensi sivitas
akademikanya khususnya mahasiswa. Mahasiswa sebagai salah satu
komponen sivitas akademika perguruan tinggi khususnya sivitas Unviersitas
Muhammadiyah Palangkaraya (UM Palangkaraya) memiliki karakteristik
yang heterogen, kedudukan dan fungsinya yang sangat strategis perlu dibina
dan dikembangkan baik secara fisiologi maupun psikologis. Mereka sebagai
Sumber Daya Manusia (SDM) patriot bangsa yang potensial perlu
ditingkatkan daya kreativitas dan inovatif agar kelak menjadi lulusan yang
sesuai dengan tujuan pendidikan tinggi dan tujuan pendidikan nasional.
Untuk mencapai apa yang telah digariskan oleh tujuan pendidikan nasional
tersebut perlu diupayakan kurikuler, ko-kurikuler dan ekstrakurikuler yang
utuh, terpadu, dan satu atap pengawasan. UU RI Nomor 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi, menjelaskan Mahasiswa adalah peserta didik
pada jenjang pendidikan tinggi.
Mahasiswa memerlukan wadah organisasi untuk mengembangkan
kompetensinya. Kepmendikbud RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman
Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan bahwa Organisasi kemahasiswaan terdiri dari dua, yaitu 1)
organisasi kemahasiswaan intra adalah wahana dan sarana pengembangan
diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan
kecendikiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan
pendidikan tinggi, dan 2) Organisasi kemahasiswaan antar perguruan tinggi
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
2
adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa untuk
menanamkan sikap ilmiah, pemahaman tentang arah profesi dan sekaligus
meningkatkan kerjasama, serta menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan.
Tujuan utama pelayanan akademik baik dalam benuk kurikuler dan
ko-kurikuler adalah mengantarkan mahasiswa mencapai tingkat kelulusan
pada perguruan tinggi, sedangkan pembinaan dan pengambangan kegiatan
mahasiswa dalam bentuk ekstrakurikuler guna mematangkan kepribadian
mahasiswa sesuai dengan potensi yang dimiliki dan untuk melahirkan
lulusan yang sesuai dengan cita-cita dan tujuan pendidikan di UM
Palangkaraya. Tujuan tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan tinggi yang
ada pada Kepmendikbud RI Nomor 155/U/1998, yaitu a) Menyiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan
dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian; b)
Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi
dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta
mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan tarap kehidupan
masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
Pembinaan kegiatan mahasiswa dapat berjalan secara baik, lancar, dan
sistematis maka perlu disusun Buku Pembinaan Kemahasiswaan yang dapat
dijadikan acuan dasar bagi penentu kebijaksanaan, perencanaan, pelaksanaan
dan pengendalian kegiatan di lingkungan Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya. Pembinaan kegiatan kemahasiswaan telah diperkuat dengan
surat edaran Dirjen Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
nomor: 106/B/SE/2017 tanggal 20 Februari 2017 tentang Pembinaan
Kegiatan Kemahasiswaan menjelaskan diantaranya yaitu 1. Memberikan
pembinaan kemahasiswaan yang berorientasi pada upaya peningkatan
kualitas penguasaan ilmu dan pendidikan karakter, serta penguatan wawasan
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
3
kebangsaan dalam kerangka bela negara; 2. Memantau dengan seksama
setiap kegiatan kemahasiswaan yang bersifat kurikuler, ko-kurikuler, dan
ekstra-kurikuler, serta senantiasa mewaspadai berbagai kemungkinan
penyimpangan dan/atau pelanggaran aturan, termasuk terjadinya kekerasan
dalam kegiatan yang dilaksanakan; dan 3. Menugaskan dosen pendamping
untuk memantau dan menjalankan setiap kegiatan kemahasiswaan.
B. VISI DAN MISI PEMBINAAN KEMAHASISWAAN
Visi Pembinaan Kemahasiswaan, adalah :
Menjadikan pola pembinaan kemahasiswaan baik kegiatan maupun
organisasi yang religus, humanis, dan proporsional berazaskan Islam dan
peraturan perundang-undangan yang terkait sehingga terciptanya pola
pembinaan kemahasiswaan yang sehat.
Misi Pembinaan Kemahasiswaan, adalah :
1. Menyelenggarakan pembinaan kemahasiswaan dalam berbagai bidang
kegiatan yang mampu memenuhi tuntutan perkembangan dinamika dunia
kemahasiswaan dengan tetap bertumpu pada ciri dan kepribadian
Muhammadiyah.
2. Menyelenggarakan pembinaan kemahasiswaan dan kerjasama antar
perguruan tinggi yang berdasarkan prinsip amal ilmiah dan ilmu amaliyah
berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah.
3. Menyelengarakan kegiatan dan organisasi kemahasiswaan dengan
menjalankan manajemen resiko.
4. Menyelenggarakan kegiatan dan organisasi kemahasiswaan dibawah
pengawasan terpadu dari Rektor, Wakil Rektor III, dan Biro Administrasi
Kemahasiswaan dan Alumni (BAKA) UM Palangkaraya dan dosen
pendamping/pembina.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
4
5. Melaporkan setiap kegiatan dan organisasi kemahasiswaan secara rutin
kepada BAKA UM Palangkaraya.
6. Melaporkan setiap kegiatan dan organisasi kemahasiswaan kepada
Kopertis Wilayah XI dan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Kemenristekdikti.
C. HAKIKAT PEMBINAAN
Hakikat pembinaan mahasiswaan Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya adalah suatu usaha yang sistematis bagi penciptaan iklim dan
kondisi yang memberikan kemungkinan bagi pengembangan diri mahasiswa
dalam membentuk dirinya sendiri, sejalan dengan peranan dan tujuan
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya maupun pendidikan nasional.
Pembinaan kemahasiswaan di UM Palangkaraya diselenggarakan
berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa dengan memberikan
peranan dan keleluasaan lebih besar kepada mahasiswa.
D. TUJUAN PEMBINAAN
1. Tujuan Umum :
Membentuk peserta didik yang berakhlak mulia, cakap, percaya pada diri
sendiri dan berguna bagi masyarakat dan agama berdasarkan Tuhan Yang
Maha Esa;
2. Tujuan Khusus:
a. Terbinanya kepribadian peserta didik yang cakap dan sadar
menjalankan tugas pengabdian pada masyarakat;
b. Terbinanya suasana kehidupan kemahasiswaan yang harmonis dan
kondusif bagi pengembangan nilai keilmuan; ke-Islaman;dan ke-
muhammadiyahan; dan
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
5
c. Terbinanya generasi penerus persyarikatan yang sanggup melanjutkan
gerakan amal usaha Muhammadiyah sebagai kader umat dan kader
bangsa.
E. KONDISI OBJEKTIF MAHASISWA
Pembinaan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
merupakan upaya yang terus-menerus dilakukan dengan pendekatan secara
manusiawi yang didasarkan pada kondisi objektif mahasiswa itu sendiri.
Mahasiswa UM Palangkaraya berasal dari berbagai latarbelakang baik
agama, sosial, suku, ras, dan antar golongan. Kondisi objektif mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya yang dijadikan dasar untuk
mengadakan pembinaan secara khusus lebih dijelaskan lagi adalah :
1. Berasal dari masyarakat yang latar belakang sosial ekonomi dan sosial
budaya yang beragam;
2. Berasal dari daerah yang beragam, sebagian dari daerah Kalimantan
Tengah dan sebagian lagi berasal dari luar KalimantanTengah;
3. Mempunyai basis keagamaan yang berbeda-beda. Pada umumnya adalah
beragama Islam, tetapi juga sebagian kecil beragama non-Islam.
Mahasiswa yang beragama Islam sebagian kecil berlatar belakang dari
keluarga dan atau Sekolah Muhammadiyah;
4. Sebagian besar berusia pasca remaja yang tengah mengalami perubahan
fisik maupun psikis dan sebagian kecil tergolong berusia dewasa; dan
5. Sebagian besar motivasi mahasiswa masuk Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya beragam dan sebagian keci mereka adalah ingin membina
dirinya sesuai dengan ciri khas Perguruan Tinggi ini yaitu ke-Islaman,
keilmuan, dan ke-Muhammadiyahan.
6. Sebagian kecil dari kalangan ABK yang memang telah dapat
bersosialisasi dengan lingkungan dan teman sebaya.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
6
F. USAHA PEMBINAAN
Untuk mencapai tujuan sebagaimana yang tercantum pada bagian D
tersebut, usaha-usaha pembinaan yang dilakukan meliputi :
1. Menyelenggarakan kegiatan ilmiah, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat.
2. Menyelenggarakan kegiatan yang berkenaan dengan bakat dan
kegemaran baik berupa iptek, keseniaan, olah raga, keagamaan, unit
kegiatan lain yang menunjang prestasi serta pembentukan kepribadian.
3. Menyelenggarakan pelayanan beriwiraswasta untuk membantu
terpenuhinya kesejahteraan mahasiswa.
4. Menyelenggarakan konseling bagi mahasiswa dan masyarakat umum.
5. Menyelenggarakan latihan-latihan pengkaderan yang dilandasi dengan
nafas keIslaman dan Kemuhammadiyahan.
6. Menyelenggarakann orientasi program pengenalan kehidupan kampus
dan Student Day setiap semester serta usaha-usaha lainnya baik di bidang
keagamaan maupun keilmuan.
7. Menyelenggarakan bela negara berbasis revolusi mental dalam setiap
kegiatan akademik dan non akademik.
8. Memberian penghargaan bagi mahasiswa yang berprestasi dan
menjatuhkan sanksi bagi mahasiswa yang melakukan pelanggaran
peraturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
(juga ada diatur dalam Buku Panduan Akademik UM Palangkaraya).
G. FASILITAS PEMBINAAN
Dalam rangka mendukung penyelenggaraan pembinaan mahasiswa
Unviersitas Muhammadiyah Palangkaraya, maka disediakan fasilitas yang
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
7
memadai dan selalu ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan tingkat
kemampuan yang ada, meliputi :
1. Tenaga Pembina
Di tingkat Unviersitas pembina utama adalah Rektor dibantu oleh para
Wakil Rektor III yaitu Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni. Di tingkat Fakultas adalah Dekan dan para ketua Program Studi
serta Dosen Pembimbing Akademik.
2. Sarana
Sarana penunjang pembinaan berupa kantor, tempat kegiatan, peralatan
dan fasilitas lain yang disediakan oleh universitas selain swadaya
mahasiswa dan sumbangan alumni.
3. Dana
Dana pembinaan kehamasiswaan dalam jumlah dan alokasi tertentu
dibantu universitas selain ada usaha dari pihak mahasiswa dan alumni
sebagai upaya melatih kemandirian.
H. RUANG LINGKUP PEMBINAAN KEMAHASISWAAN
Ruang lingkup pembinaan kemahasiswaan meliputi : 1) Pembinaan
bidang penalaran, ke-Islaman dan Kemuhammadiyahan, 2) Minat, bakat dan
kegemaran, dan 3) Kesejahteraan dan pembinaan lingkungan. Pembinaan
kemahasiswaan bertujuan menciptakan iklim dan kondisi yang kondusif bagi
pertumbuhan berpikir ilmiah yang kritis serta memupuk dan
mengembangkan bakat dan kerpibadian mahasiswa agar tumbuh dengan
sehat sehingga dihadapkan menjadi generasi muda yang tangguh.
1. Pembinaan Bidang Penalaran
Pembinaan di bidang penalaran adalah upaya mengembangkan
intelektual dan mempertajam daya kritis mahasiswa agara mereka
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
8
memiliki setiap cendikia sekaligus manjadi bagian kepribadiannya. Hal
ini sesuai dengan fitrah hidup manusia sebagai mahkluk berpikir.
Bernalar berarti juga menyangkut proses berpikir seseorang secara
ilmiah. Pembinaan di bidang penalaran yaitu suatu era pembinaan untuk
melatih olah-pikir mahasiswa. Mahasiswa diarahkan dan dikondisikan
agar mereka mampu berpikir kritis analitis, mempunyai sikap ilmiah yang
realistis dan mandiri. Pembinaan penalaran juga merupakan wahana
penempatan proses belajar yang kelak dikemudian hari menumbuhkan
suatu sintesis ide-ide kreatif dan inovatif yang berguna bagi lingkungan.
Kegiatan pembinaan penalaran terdiri atas: diskusi ilmiah, seminar,
lokakarya, workshop, penelitian mahasiswa, penerbitan dan pers
mahasiswa, jurnal ilmiah, penerbitan majalah kampus, lomba karya tulis
ilmiah, lomba ilmiah inovatif produktif, wiraswasta dan lain-lain.
a. Penelitian Mahasiswa
Kegiatan penelitian (research) yang dilakukan mahasiswa pada
dasarnya memberikan kesempatan seluas-luasnya pada mahasiswa
untuk mengembangkan ilmu dan teknologi dengan menggunakan
kaidah dan prinsip-prinsip keilmuan. Kegiatan tersebut dijamin oleh
pemerintah karena sesuai dengan sifat perguruan tinggi yang memiliki
kebebasan akademik. Selain itu, sesuai dengan fungsinya sebagai
lembaga pembudayaan berpikir ilmiah, mahasiswa sebagai sivitas
akademika memiliki hak otonomi untuk mengembangkan keilmuan.
Kegiatan penelitian mahasiswa dilaksanakan sesuai dengan
bidang keilmuan dan profesi yang dipilihnya. Kegiatan tersebut
semata-mata untuk menopang misi Peruguruan Tinggi yaitu Catur
Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian,
pengabdian pada masyarakat serta Al-Islam dan Kemuhmmadiyahan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di tingkat universitas, fakultas, dan
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
9
program studi. Mahasiswa dibina oleh dosen sekaligus sebagai partner
dalam melakukan penelitian bersama. Hasil penelitian mereka
dilombakan sebagai karya tulis ilmiah karya ilmiah inovatif produktif
nasional. Kegiatan tersebut berguna memotivasi mahasiswa agar
mencintai ilmu dan melatih ketekunan mereka dalam melakukan
penelitian.
b. Diskusi Ilmiah, Seminar, workshop, dan Lokakarya
Diskusi ilmiah merupakan kegiata penalaran yang membahas
permasalahan dari berbagai sudut pandang keilmuan secara bebas oleh
masing-masing pembahas dari disiplin ilmu yang beragam. Diskusi ini
dilakukan dengan menggunakan proses tertentu dan dilengkapi dengan
data-data yang akurat dalam diskusi yang terjadi dialog pemikiran-
pemikiran, perdebatan serta adu argumentsi daroi perspektif keilmuan.
Kegiatan bertujuan melatih oleh pikir mahasiswa dan melapangkan
wawasan pengetahuan seluar-luasnya. Mahasiswa dalam hal ini dapat
melihat pemasalahan dari berbagai sudut kelimuan yang tidak
diperoleh pada saaat perkuliahan. Dengan demikian mahasiswa
terlatih melihat permasalahan dari tinjauan yang beragam pula.
Melalui kegiatan semacam ini mahasiswa diharapkan tidak terjebak
kedalam kotak-kotak disiplin yang sempit. Tentu saja kegiatan ini
berbeda dengan seminar walaupun keduanya bersifat ilmiah.
Seminar merupakan pembahasan permasalahan yang ditinjau
dari suatu disiplin ilmu tertentu secara mendalam. Mahasiswa yang
bertugas sebagai pembahas lainnya untuk menelaah permasalahan
dalam perspektif keilmuan yang hampir sama. Di dalalam kegiatan ini
sering muncul informasi-informasi baru dan teori-teori bari berkenaan
dengan masalah-masalah yang dihadapi. Selain itu, akan ditemukan
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
10
alternatif pemecahan masalah, sehingga mahasiswa memiliki
pengamalan dalamm menelaah suatu permasalahan serta memilki
kesempatan mengkomunikasikan ide-ide tertentu yang berkenaan
dengan disiplin ilmu yang dipelajarinya. Seminar juga dapat
digunakan sebagai wahana melatih keterampilan mengkomunikasikan
ilmu secara tulis dan lisan.
Adapun workshop dan lokakarya ialah tindak lanjut dari
seminar. Workshop/Lokakarya bertujuan mengelaborasi labih jauh
alternatif-alternatif yang ditemuakan mahasiswa sehingga menjadi
rumusan-rumusan tindakan berupa program kerja yang akan
dilaksanakan. Dengan memberikan pengamalam berlokakarya pada
mahasiswa diarapakan mereka terbiasa unutk melakukan suatu
tindakan secara sistematis dan praktis. Pengalaman yang demikian,
setidaknya turut mewarnai sikap hidup dan kepribadian mahasiswa.
c. Penerbitan Majalah Kampus dan Pers Mahasiswa
Penerbitan Majalah Kampus dan Pers Mahasiswa merupakan
wahana yang cukup relevan bagi mahasiswa untuk melatih
keterampilan dalam bidang tulis –menulis. Mahasiswa diberi
kesempatan untuk mengekspresikan dan mengkomunikasikan ide-ide
dan informasi yang mereka peroleh ke sivitas akademika UM
Palangkaraya dan masyarakat yang lebih luas.
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya mengembangkan
kemampuan jurnalis mahasiswa pers kampus yaitu koran kampus
yang terbit setiap 3 bulan sekali (untuk pertama). Koran kampus
berukuran tabloid ini dikelola oleh bidang redaksi yang terdiri atas
para dosen yang ditunjuk dan mahasiswa yang cukup matang di
bidang jurnalistik. Adapun para repoternya terdiri atas mahasiswa
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
11
yang beriminat dan memiliki kegemaran dalam dunia tulis-menus
yang telah dilatih di bidang jurnalistik. Sesuai dengan fungsinya,
reporter bertugas meliputi seuatu laporan utama suatu wilayah atau
kejadian yang memiliki nilai berita menarik. Dalam proses produksi
koran kampus, reporter dilibatkan penuh mulai dari penulisan berita,
editing, setting layout, sampai pada tahap pencetakan.
Dengan pengalaman semacam itu, mahasiswa dapat memiliki
keterampilan tertentu khususnya dalam bidang jurnalistik. Selain itu,
mereka memiliki nilai lebih dibandingkan dengan mahasiswa yang
tidak pernah terlibat dalam dunia dalam menulis. Di tingkat Fakultas
mahasiswa juga dilatih dan beri kesempatan untuk terlibat dalam
dunia pers mahasiswa. Junal ilmiah yang dikelola oleh mahasiswa
terbit satu kali tiap semester. Pengalaman mengelola majalah atau
juranal ilmiah menunjukan bahwa mahasiswa sekaligus menimba
pengamalan manajerial dalam bidang jurnalistik. Bentuk ini majalah
mahasiswa merupakan pantulan dari aktivitas mereka. Penerbitan
kampus dan pers mahasiswa merupakan wahana yang dapat
menopang pengembangan sikap cendika mahasiswa.
d. Penghargaan Karya Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya selalu menghargai
mahasiswa yang berprestasi terutama dalam meningkatkan
kemampuan nilai kepekaan, kepedulian mahasiswa terhadap
lingkungan masyarakat yang ada di sekitar baik skala lokal, regional,
nasional maupun internasional. Prestasi tersebut bisa dalam bentuk
karya tulis atau produk lain yang telah membanggakan UM
Palangkaraya.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
12
Karya Tulis mahasiswa yang mendapat penghargaan dari
lembaga adalah karya tulis yang diterbitkan oleh berbagai media
cetak. Penghargaan terhadap tulisan mahasiswa pada media cetak
dikategorikan : Materi tulisan yang dihargai tidak dibatasi asalkan
mahasiswa, bukan hasil plagiat. Secara umum karya yang akan
dihargai oleh Unviersitas Muhammadiyah Palangkaraya terdiri dari
bidang Agama, Sosial, Ekonomi, Politik, Pendidikan, Seni, Teknologi,
Sastra, Budaya, dan tidak menutup kemungkinan terus berkembang.
Selain karya tulis, penghargaan juga diberikan kepada mahasiswa
berprestasi secara akademik maupun non akademik, misal juara
mahasiswa berprestasi tingkat regional Kopertis Wilayah XI, juara
debat bahasa Inggris, juara ON-MIPA, dll. Penghargaan yang
diberikan berupa piagam penghargaan dan uang pembinaan.
2. Pembinaan Bidang Ke-Islaman dan Ke-Muhmmadiyahan
Pembinaan bidang ke-Islaman dan ke-Muhammadiyahan dilatar
belakangi oleh kondisi objektif mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya yang brepengetahuan atau berbasis agama yang cukup
beragam. Ada mahasiswa yang berpengetahuan agama yang sangat baik
karena latar belakang mereka dari pondok pesantren atau sekolah
keagamaan, sebagian besar memiliki pengetahuan agama cukup, tapi ada
juga mahsiswa yang berpengatahuan agama kurang bahkan belum bisa
membaca Al-Qur’an. Agar pengetahuan agama mahasiswa yang berbeda-
beda itu dapat diakomodasikan sesuai dengan tujuan pendidikan di
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya maka pelu dilakukan
pembinaan dalam bidang ini. Pembinaan ke-Islaman dan ke-
Muhammadiyahan diawali dengan melaksanakan “Student Day”,
kemudian secara berkelanjutan model pembinaan yang dilakukan
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
13
universitas dalam bentuk kursus, pelatihan, bedah buku dan pengiriman
mahasiswa untuk mengikuti seminar atau “workshop”.
3. Pembinaan Bidang Minat, Bakat, dan Kegemaran Mahasiswa
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palangkaraya latar
belakang yang heterogen, hal ini dampak pada pola pembinaan minat,
bakat, dan kegemaraan mahasiswa. Perlu diketahui bahwa mahasiswa
memiliki kesukaan, hobi, minat, bakat serta kegemaran tertentu. Minat
merupakan dorongan-dorongan psikis atau motif yang menyebabkan
seseorang merasa senang terhadap segala sesuatu yang memang
diminatinya. Minat juga menggambarkan citra estetis terhadap selera
yang kemudian menjadi bagian dari pribadi setiap orang.
Kegemaran merupakan bentuk ekspesi dari minat. Seseorang
merasa gembira dan puas apabila ia melakukan aktivitas yang memang
gembira dan puas apabila ia melakukan aktivitas yang memenang
digemarinya. Minta, bakat, dan kegemaran membutuhkan kebutuhan
psikis yang perlu dipenuhi, sehingga memerlukan pembinaaan dan
pengarahan agar menjadi potensi positif menunjang prestasi akademik
mahasiswa. Dalam menempuh studi, mahasiswa tidak akan luput dari
kebutuhan psikis tersebut. Bakat dan kegemaran mahasiswa dapat
terwujud melalui permainan peran. Permainan peran yaitu semacam
peran sosial mendorong munculnya kegembiraan ketika mahasiswa
memainkan peran tertentu secara baik, mahasiswa yang mennjadi pemain
bola, bulu tangkis, atau kegiatan seni lainnya akan merasa gembira dan
bahagia ketika tim atau dirinya menjuarai pertandingan perlombaan. Ia
akan dielu-elukan oleh orang-orang yang menaruh perhatian terhadap
perannya.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
14
Untuk itu, pembinaan di bidang minat, bakat dan kegemaran ini
merupakan suatu upaya membangun kondisi dan situasi di kampus secara
kondusif agar para mahasiswa dapat mengembangkan potensi-potensi
dirinya, memperoleh dorongan atau motivasi dari lingkungan sosialnya,
serta dapat memacu prestasi dirinya. Pada sisi yang lain melalui berbagai
aktivitas tersebut dikondisikan bagaimana mahasiswa belagar
berinteraktif dan komunikasi dengan masyarakat/dunia kerja, sehingga
mereka akan lebih mengenal tempat nantinya akan kembali, Wujud
pembinaan di bidang ini berupa pelembagaan aktivitas mahasiswa ke
dalam unit-unit kegiatan yang terdiri atas: unit kegitatan olahraga, unit
kegiatan kesenian dan unit kegiatan lainnya Unit-unit kegiatan yang
dimaksudkan sebagai berikut:
1. Unit kegiatan Olah Raga: Sepak Bola, Catur, Bulu Tangkis, Bola
Volly, Tenis Meja, Bola Basket, Futsal, dan lain-lain.
2. Unit kegiatan Bela Diri: Tapak Suci, Pencak Silat, Inkado (Forki), dan
lain-lain Unit kegiatan Kesenian: Musik (Band), Fotografi, Teater,
Paduan Suara, Sastra dan Bahasa, Seni Lukis dan Karikatur, Tari dan
Karungut, dan lain-lain.
3. Unit kegiatan Keagamaan (khusus Islam): tilawah, dakwah, kaligrafi,
nasyid, dll
4. Unit kegiatan bersifat Khusus: IMM (Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah), Resimen Mahasiswa (Menwa), Mahasiswa Pecinta
Alam (Mapala), Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI),
Hisbul Wathon (HW), Koperasi SURYA, Tapak Suci, Forum Diskusi
Ilmiah (FDD), Pusat Informasi Konseling Mahasiswa (PIK-M) dan
Muhammadiyah English Asosiation (MEA), lain-lain.
5. Deskripsi Beberapa Unit-Unit Aktivitas:
Unit Aktivitas Sepak Bola.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
15
Unit aktivitas Sepak Bola dibina secara intensif oleh pelatih yang
profesional didampingi pembina yang ditunjuk oleh UM
Palangkaraya. Unit aktivitas ini menyelenggarakan latihan rutin, uji
tanding, Serta mengikuti kompetisi atau eksibisi baik di tingkat
regional, nasional dan internasional.
Unit Aktivitas Bela diri.
Unit aktivitas ini memiliki 3 perguruan yang terkoordinasi dalam
Badan Koordinasi Bela Diri (BKBD) UM Palangkaraya. Masing-
masing perguruan bela diri menyelenggarakan latihan secara
intensif di kampus. Selain itu, juga menyelenggarakan kompetisi
atau mengikuti kompetisi baik di tingkat regional, nasional, dan
internasional.
Unit Aktivitas Bola Basket, Bola Volly dan Tenis Meja.
Peningkatan fasilitas untuk kegiatan aktivitas olah raga ini
mendorong semakin banyaknya mahasiswa yang berminat
mengikuti kegiatan ini. Aktivitas rutin yang dilakukan adalah
latihan, uji tanding, dan mengikuti/menyelenggarakan turnamen
baik di tingkat regional, nasional, dan internasional.
Unit Aktivitas Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA).
Wadah penyaluran minat, bakat dan kegemaran mahasiswa di
bidang cinta alam ini merupakan unit yang cukup peminatnya.
Setiap anggota MAPALA dibina dan dia untuk memaha.mi dan
mencintai alam. Kegiatan menonjol unit ini misalnya: diklat dasar,
diklat ekspedisi, arung jeram, konservasi lingkungan, dan
eksplorasi goa.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
16
Resimen Mahasiswa.
Unit aktivitas Resimen Mahasiswa merupakan kegiatan mahasiswa
yang memiliki koordinasi dengan TNI dan Kementrian Dalam
Negeri dalam rangka pembinaan kemampuan ketahanan sipil dan
perlawanan semesta serta bela negara. Untuk menunjang
pembentukan watak dan sikap disiplin, beberapa kegiatan menjadi
andalan diklatsar, suskalak, dan suskapin tingkat nasional.
Unit Aktivitas Musik
Dalam rangka mewadahi minat, bakat dan kegemaran bidang
musik baik tradisional maupun modern, universitas memfasilitasi
seperangkat lengkap peralatan musik, mulai dari gendang, kecapi,
seruling, organ, drum, gitar, gitar melodi, bas gitar, piano, dan
sound system. Semua sarana tersebut ditempatkan dalam studio
suara yang digunakan secara rutin. untuk latihan,
pementasan/pagelaran atau menunjang/memeriahkan kegiatan di
berbagai acara universitas.
Unit Aktivitas Paduan Suara.
Selain minat, bakat dan kegemaran di bidang musik ada unit
aktivitas yang mewadahi mahasiswa yang memiliki minat dan
bakat di bidang tarik suara secara kelompok, Dalam unit paduan
suara, mahasiswa bisa mencoba kemampuan tarik suara, irama,
aransemen, dan keberanian tampil manual kemampuan Kegiatan
unit panduan suara tidak saja berlatih tarik suara dan kekompakan,
tapi juga belajar mengelola lomba paduan suara.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
17
Unit Aktivitas Sukarela-Palang Merah Indonesia.
Mahasiswa yang meminati aktivitas kemanusiaan. Wadah Korps
Sukarela-Palang Merah Indonesia dapat menjadi pilihan. Kegiatan-
kegiatan pada unit ini meliputi: pendidikan dan latihan dasar,
kesehatan dan pertolongan pertama, diskusi dan kajian, donor
darah dan aksi-aksi kemanusiaan.
Unit Aktivitas Hisbul Wathon (HW).
Unit aktivitas ini merupakan suatu unit aktivitas yang mewadahi
setiap mahasiswa yang meminati kepanduan, Di bawah unit
aktifitas ini sifat pembinaan mahasiswa di arahkan pada aspek
kepemimpinan, kebersamaan, kerjasama, kedisiplinan, tanggung
jawab baik melalui kegiatan-kegiatan permainan, lomba, pelatihan
maupun perkemahan/Jambore.
Unit Aktivitas Koperasi “Surya” Mahasiswa.
Unit ini merupakan tempat mahasiswa belajar dalam
mengimplementasikan konsep-konsep tentang usaha mandiri,
ekonomi kerakyatan dan menumbuhkan karakter dan jiwa
kewirausahaan. Hal ini penting diberdayakan terutama dikaitkan
dengan kondisi perekonomian negara saat ini. Kegiatan unit ini
meliputi: diklat-diklat koperasi, kewirausahaan, kegiatan praktis
usaha ekenomi menyelenggarakan pameran, bursa, dan lain-lain.
Muhammadiyah English Asosiation (MEA)
Unit aktivitas ini mewadahi mahasiswa yang memiliki minat dan
bakat di bidang penguasaan bahasa asing. Unit aktivitas MEA,
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
18
adalah merupakan wadah bagi mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya yang hendak menciptakan
kekemampuan/skill berbahasa asing yang lebih bagus. Kegiatan
utama unit ini misalnya adalah: mengembangkan dan mendayakan
kemampuan berbahasa, pendidikan dan pelatihan bahasa,
kerjasama dengan masyarakat mengadakan lomba debat, mengikuti
dan/atau menyelenggarakan kegiatan lomba-Iomba uji kemampuan
berbahasa.
Pusat Informasi Konseling Mahasiswa (PIK-M)
Pusat konseling ini bekerjasama dengan piha BKKBN Provinsi
Kalteng dan Pusat. Pusat ini memberikan penyuluhan tentang
perilaku remaja baik perilaku yang positif maupun yang negatif.
Perilaku dalam bidang seksualitas dan pergaulan remaja sehari.
Unit Aktivitas Seni Tari dan Karungut.
Unit aktivitas ini merupakan suatu unit aktivitas yang mewadahi
setiap mahasiswa yang meminati seni karungut dan tari. Kegiatan-
kegiatan pada unit ini meliputi: pendidikan dan latihan dasar seni
karungut, musik tradisi, dasar-dasar seni gerak tari, baik individu
maupun kelompok, menyelenggarakan pertunjukan dan lain-Iain.
Unit aktivitas ini pada saat acara wisuda, bertugas mengiringi
prosesi wisuda mulai dari awal hingga akhir.
4. Pembinaan Bidang Kesejahteraan dan Lingkungan
Bidang kesejahteraan dan lingkungan mahasiswa di Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya direncanakan terdiri atas: poliklinik,
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
19
koperasi mahasiswa, pemberian beasiswa, dan Laboratorium Konsultasi
Psikologi/Bimbingan Konseling
a. Poliklinik
Sebagai bagian dalam pelayanan kepada mahasiswa bidang kesehatan,
poliklinik dilengkapi tenaga dokter dari Fakultas Ilmu Kesehatan UM
Palangkaraya, Tenaga Perawat Akademi Farmasi UM Palangkaraya,
dan aktivis mahasiswa KSR-PMI. Mahasiswa yang membutuhkan
layanan kesehatan dapat datang langsung setiap hari pada jam kerja di
R S I M.
b. Pemberian Beasiswa
Untuk membantu dan memberikan motivasi belajar mahasiswa yang
mempunyai prestasi-prestasi khusus secara akademis maupun non
akademis, tersedia beasiswa. Beasiswa yang diberikan dari
Kemenristekdikti: Bidik Misi, PPA, BBM; Kalteng Harati;
Pemkab/Pemkot, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya; Bank
dan perusahaan yang telah bekerjasama dengan Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya.
c. Pusat Bimbingan dan Konseling
Pusat bimbingan dan konseling adalah membantu mahasiswa dan
masyamkat sekitar yang ingin lebih banyak mengenal diri sendiri,
ingin mendapatkan penyesuaian lebih baik serta pemecahan masalah-
masalah pribadi sosial. Pusat Bimbingan dan Konseling selain
membantu pelayanan di bidang konseling, juga layanan kejiwaan.
Mahasiswa yang berkeinginan berkonsultasi mengenai segala
persoalan berhubungan dengan Pusat Bimbingan dan konseling dibina
oleh Dosen Bimbingan dan Konseling UM Palangkaraya, atau
bimbingan konseling di tingkat Fakultas.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
20
d. Pembinaan Etika, Norma, dan Lingkungan
Pembinaan lingkungan dilakukan dalam rangka membina
penghijauan, ketertiban dan kedisiplinan mahasiswa selama berada
ditempat kost. Kegiatan ini dilakukan melalui cara UM Palangkaraya
menjalin kerjasama yang baik dengan para pemangku kepentingan.
Pembinaan penanaman pohon/tanaman/tumbuhan, etika, moral,
kedisiplinan mahasiswa dilakukan secara berkelanjutan sehingga
lingkungan dan norma dapat terjaga dengan baik. Pembinaan ini juga
melibatkan para orangtua yang akan diundang hadir pada saat sebelum
dilaksanakannya wisuda sehingga mereka dapat memberikan
masukkan yang positif dan membangun yang berasal dari keluh kesah
anak mereka selama menjadi mahasiswa di UM Palangkaraya
sehingga UM Palangkaraya terus menjadi Unggul Membangun
Prestasi.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
21
SURAT KEPUTUSAN REKTOR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
Nomor: /PTM63.R/O/SK/2017
tentang
REVISI POKOK PEMBINAAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
Bismillahirrohmanirrohim
REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
Menimbang : 1. Bahwa pembinaan kelembagaan mahasiswa di
lingkungan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya adalah
sebagai Salah satu upaya melatih kepekaan dan ketajaman
analisis serta pola kepemimpinan mahasiswa.
2. Di samping itu, lembaga kemahasiswaan di maksudkan pula
sebagai upaya pembinaan mahasiswa yang sistematis bagi
penciptaan iklim yang kondusif untuk memberikan
kemungkinan bagi pengembangan diri mahasiswa dalam
membentuk dirinya sendiri.
3. Bahwa sejalan dengan peranan dan tujuan pendidikan
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya maupun tujuan
pendidikan nasional, maka dipandang perlu dibuat Pokok
Pembinaan Lembaga Kemahasiswaan Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya.
Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2012, tentang
Sistem Pendidikan Tinggi;
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
22
2. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
3. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi;
4. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Nomor: 0126/O/1990 tanggal 9 Maret 1990 tentang
Pemberian Status Terdaftar kepada Fakultas/Jurusan/Program
Studi di Lingkungan Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya;
5. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi
Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi;
6. Surat Edaran Dirjen Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Kemenristekdikti Nomor: 106/B/SE/2017
tanggal 20 Februari 2017 tentang Pembinaan Kegiatan
Kemahasiswaan;
7. Ketentuan Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat
Muhammadiyah Nomor: 178/KET/1.3/D/2012 tentang
Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
8. Keputusan PP Muhammadiyah No.02/PED/1.0/B/2012,
tentang Perguruan Tinggi Muhammadiyah
9. Rekomendasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Dikti
Nomor: E-1/340/1987 tanggal 22 Ramadhan 1407 H/20 Mei
1987 M tentang Rekomendasi Pendirian Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya;
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
23
10. Rekomendasi PWM Kalimantan Tengah Nomor: A-2/SK-
PWM/01/1986 tanggal 17 Syawal 1406 H/25 Juni 1986 M
tentang Pendirian Universitas Muhammadiyah Palangkaraya;
11. Keputusan PP Muhammadiyah Nomor. 12/KEP/1.0/D/2015,
tentang Penetapan Rektor Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya Masa Jabatan 2015-2019.
12. Statuta Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Tahun
2014.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : REVISI POKOK PEMBINAAN LEMBAGAKEMAHASISWAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHPALANGKARAYA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
PENGERTIAN
1. Rektor adalah pemimpin dan penanggungjawab tertinggi tingkat Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya.
2. Wakil Rektor III adalah Wakil Rektor dalam bidang kemahasiswaan dan
alummi.
3. Dekan adalah pemimpin dan penanggung jawab tertinggi tingkat Fakultas di
lingkungan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
4. Ketua Program Studi adalah pemimpin dan penanggung jawab tertinggi
tingkat Program Studi di fakultas yang ada di lingkungan Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
24
5. Lembaga Kemahasiswaan adalah lembaga non struktural yang merupakan
wadah pengembangan implementasi Catur Darma Perguruan Tinggi yang
dibentuk dan atau dibina sesuai dengan peraturan yang berlaku di UM
Palangkaraya.
6. Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas selanjutnya disingkat DPMU
adalah badan non struktural unsur kelengkapan lembaga kemahasiswaan
teninggi di tingkat Universitas dalam bidang legislatiff DPMU dipimpin oleh
seorang ketua.
7. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas selanjutnya disingkat BEMU adalah
badan non-struktural unsur kelengkapan lembaga kcmahasiswaan tertinggi di
tingkat Universitas bidang eksekutif BEMU dipimpin oleh seorang ketua.
8. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas selanjutnya disingkat DPMF adalah
badan non struktural unsur kelengkapan lembaga kemahasiswaan tertinggi di
tingkat Fakultas, dalam bidang legislatif DPMF dipimpin oleh seorang ketua.
9. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas selanjutnya disingkat BEMF adalah
badan non struktural unsur kelengkapan lembaga kemahasiswaan tertinggi di
tingkat Fakultas dalam bidang eksekutif. BEMF dipimpin seorang Ketua.
10.Himpunan Mahasiswa Prodi Studi selanjutnya disingkat HMPS adalah
wadah pengembangan profesi dan bidang keilmuan mahasiswa tingkat
Program Studi.
11.Unit Kegiatan Mahasiswa selanjutnya disingkat UKM unit-unit yang
menghimpun mahasiswa dalam satu bidang tertentu di tingkat Universitas.
12.Pembina adalah Dosen/Karyawan yang diangkat diberhentikan oleh Rektor
yang membina dan mengarahkan kegiatan UKM.
13.Pendamping/pembimbing adalah tim yang terdiri atas dosen yang diangkat
dan diberhentikan oleh Dekan, yang membina dan mengarahkan kegiatan
kemahasiswaan tingkat Fakultas/Program Studi.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
25
14.Mahasiswa adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
yang terdaftar aktif dalam tahun yang sedang berjalan.
15.Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah selanjutnya disebut IMM adalah
organisasi kemahasiswaan yang merupakan ogansasi otonom dari
Persyarikatan Muhammadiyah yang pembentukan danpembinaannya diatur
tersendiri sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMM.
16.Tapak Suci adalah unit aktifitas mahasiswa yang merupakan organisasi
otonom dari Persyarikatan Muhammadiyah yang pembentukan dan
pembinaannya diatur tersendiri sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Tapak Suci.
17.Hizbul Wathan adalah unit kegiatan dan aktivitas mahasiswa yang
merupakan organisasi otonom dari Persyarikatan Muhammadiyah yang
pembentukan dan pembinaannya diatur tersendiri sesuai Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Hizbul Wathan.
Pasal 2
SYARAT-SYARAT UMUM MENJADI PENGURUS
LEMBAGA KEMAHASISWAAN
Semua Pengurus Lembaga kemahasiswaan di Iingkungan UM
Palangkaraya harus memenuhi syarat-syarat umum sebagai berikut
1. Beragama Islam.
2. Jujur, terpercaya, cakap dan mampu memimpin.
3. Tidak sedang dikenai sanksi akademik dan atau sanksi kemahasiswaan.
4. Prsstasi akademik baik, sekurang-kurangnya mempunyai IPK 3,00.
5. Tidak menjabat sebagai Pengurus Harian organisasi lain, baik di dalam
kampus maupun di luar kampus.
6. Pada saat pengusulan berlangsung calon sekurang-kurangnya berada pada
semester III (tiga) sampai maksimal berada pada semester VII (tujuh).
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
26
7. Terdaftar aktif sebagai mahasiswa UM Palangkaraya dalam tahun yang
sedang berjalan.
8. Telah mengikuti dan lulus kegiatan Program Pengenalan Kehidupan Kampus
(P2KK).
9. Wajib mengikuti Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen tingkat dasar.
Pasal 3
POLA HUBUNGAN INTERNAL LEMBAGA KEMAHASISWAAN
1. Lembaga-lembaga kemahasiswaan di tingkat Universitas, Fakuitas, Program
Studi mempunyai hubungan yang bersifat instruktif, koordinatif dan
konsultatif dengan penanggung jawab, pembimbing dan pendampingnya.
2. Antar lembaga kemahasiswaan ditingkat Universitas, Fakultas, Program
Studi dapat mempunyai hubungan Instruktif, koordinatif dan konsultatif.
3. Lembaga-lembaga kemahasiswaan ditingkat Fakultas, Program Studi,
mempunyai hubungan koordinatif, konsultatif dengan Iembaga
kemahasiswaan di tingkat Universitas.
4. Lembaga-Iembaga kemahasiswaan di tingkat Universitas, Fakutas, Program
Studi wajib melaporkan kegiatannya kepada penanggung jawab,
pembimbing dan pendampingnya
5. Kegiatan lembaga kemahasiswaan baik tingkat Univeritas maupun Fakultas,
Program studi, wajib mendapat persetujuan dan atau izin dari
penanggungjawab/pembimbing/pendampingnya.
6. Hubungan instruktif adalah hubungan yang dikarenakan satu pihak bertugas
sebagai pembina dan pihak yang lain sebagai binaan, misalnya hubungan
antara Rektor dengan DPMU/BEMU, Dekan dengan DPMF dan BEMF,
Ketua Program Studi dengan HMPS seterusnya.
7. Hubungan koordinatif adalah hublmgan antara
Pembina/pembimbing/pendamping dan atau antara lembaga kemahasiswaan
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
27
dengan lembaga kemahasiswaan yang memiliki derajat hierarkhi yang sama
maupun tidak sama dimaksudkan untuk saling memberikan saran,
pandangan, pendapat dan menjalin kexjasama untuk pembinaan mahasiswa,
misalnya hubungan antara Rektor, Dekan dengan
DPMU/BEMU/DPMF/BEMF dan atau antar DPMU dengan
BEMU/DPMF/BEMF dan lain-lain, di Iingkungan Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya.
8. Hubungan konsultatif adalah hubungan antara Iembaga kemahasiswaan
dengan pembina/pembimbing/pendamping dan atau antara dalam jaringan
hierarkhi strukural dalam rangka mendapatkan pembinaan, pembimbingan,
pendampingan, saran, pendapat dan pandangan mengenai hmgsi dan peranan
baik berupa kebijaksanaan maupun operasionalisasi kerja, misalnya
hubungan Rektor/Dekan dengan DPMU/BEMU/ DPMF/BEMF dan/atau
antara DPMU dengan BEMU/DPMF/BEMF.
Pasal 4
POLA HUBUNGAN EKSTERNAL LEMBAGA KEMAHASISWAAN
1. Kegiatan lembaga kemahasiswaan di tingkat universitas di luar kampus atau
kegiatan bersama dengan pihak luar kampus wajib mendapat persetujuan dan
atau izin dari pembinanya;
2. Kegiatan lembaga kemahasiswaan tingkat fakultas, Program Studi, yang
dilakukan di luar kampus wajib mendapat persetujuan dan atau izin dari
pembinanya;
3. Lembaga-lembaga kemahasiswaan di tingkat Universitas, Fakultas, Program
Studi yang melakukan kegiatan sebagaimana dalam ayat (1) dan (2) pasal 4
ini, wajib melaporkan kegiatannya kepada pembina, pembimbing dan
pendampingnya;
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
28
Pasal 5
KEWAJIBAN PEN GURUS LEMBAGA KEMAHASISWAAN
Setiap pengurus Iembaga kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya wajib :
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Wajib memelihara dan menjaga sarana dan prasarana, kebersihan, ketertiban
dan keamanan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
3. Menghargai waklu, ilmu pengetahuan,tekno1ogi dan kesenian.
4. Menjaga nama baik dan kewibawaan universitas sebagai almamater.
5. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional, nilai moral dan kebenaran ilmiah.
6. Menjaga integritas pribadi dan kejujuran intelektual.
7. Membantu dan tidak menghalang-halangi terselenggaranya kegiatan
Universitas baik akademik maupun non akademik.
8. Disiplin, jujur, kreatif, inovatif, bertanggung jawab dan menghindari
perbuatan yang tercela dan tidak sesuai norma dan hukum
9. Berbudi pekerti luhur dan berpakaian sopan.
10.Menghormati semua pihak demi terbinanya suasana hidup kekeluargaan.
11.Memelihara dan meningkatkan mutu lingkungan hidup kampus Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya.
12.Mentaati semua peraturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya.
Pasal 6
HAK PENGURUS LEMBAGA KEMAHASISWAAN
1. Mendapat pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan pengarahan dari
pembina/ pembimbing/ pendamping.
2. Mendapat penghargaan disesuaikan dengan prestasi dan dedikasinya.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
29
Pasal 7
SANKSI
1. Setiap pengurus lembaga kemahasiswaan yang melanggar ketentuan
pembinaan lembaga kemahasiswaan ini dikenai sanksi.
2. Sanksi yang dikenakan pada pengurus lembaga kemahasiswaan dapat berupa
:
a. Peringatan lisan, dan atau;
b. Peringatan tertulis, dan atau;
c. Skorsing selama-lamanya 2 (dua) semester, dan/atau Penundaan
pemberian tanda kelulusan seperti transkrip dan lain-lain;
d. Diberhentikan sebagai mahasiswa dan/atau pengurus lembaga
kemahasiswaan dengan pertimbangan rapat senat UM Palangkaraya; dan
3. Pelaksanaan ketentuan dalam ayat 1 dan 2 pasal 7 ini dibuat dengan surat
keputusan.
BAB II
LEMBAGA KEMAHASISWAAN YANG DIBENTUKDAN ATAU YANG
DIBINA
Pasal 8
1. Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas (DPMU).
2. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU).
3. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPMF).
4. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF).
5. Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS).
6. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
7. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
30
BAB III
STRUKTUR LEMBAGA KEMAHASISWAAN
Pasal 9
1. Struktur lembaga kemahasiswaan di tingkat Universitas terdiri atas :
a. DPMU
b. BEMU
c. UKM
d. Korkom IMM
2. Struktur lembaga kemahasiswaan di tingkat Fakultas terdiri atas:
a. DPMF
b. BEMF
c. Komisariat IMM
3. Struktur lembaga kemahasiswaan ditingkat Program Studi yaitu HMPS
BAB IV
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS
(DPMU)
Pasal 10
KEDUDUKAN
DPMU berkedudukan ditingkat Universitas.
DPMU merupakan representasi mahasiswa ditingkat Universitas secara intemal
dan eksternal.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
31
Pasal 11
TUGAS DAN FUNGSI
1. DPMU mempunyai tugas :
a. Memberikan pendapat,usu1 dan saran kepada pimpinan Universitas.
b. Merencanakan dan menetapkan Garis-garis Besar Program Kegiatan
(GBPK) bagi BEMU, dalam hal Ketua BEMU tidak dipilih secara
langsung melalui Pemilu Raya Mahasiswa
c. Mengawasi dan menilai pe1aksanaan program kerja dalam hal Ketua
BEMU tidak dipilih secara langsung Pemilu Raya.
d. Memilih ketua BEMU, dalam hal Ketua BEMU tidak secara langsung
melalui Pemilu Raya.
2. DPMU mempunyai fungsi :
a. Aspirasi
b. Legislasi
c. Kontrol
Pasal 12
STRUKTUR
Kepengumsan DPMU sekurang-kurangnya terdiri atas :
1. Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas (KADPMU).
2. Sekretaris dan Bendahara.
3. Ketua-ketua Bidang sesuai dengan kebutuhan.
Pasal 13
PROSEDUR PEMBENTUKAN
Prosedur pembentukan DPMU dapat dilakukan melalui tahapan- tahapan:
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
32
a. Pemilihan
b. Penyusunan
c. Penetapan
d. Pengesahan
1. Dewan yang dipilih melalui Pemilu Raya dan atau yang dipilih atas dasar
mandat atau delegasi dari masing-masing Fakultas, mengadakan Sidang
Umum.
2. Agenda Sidang Umum sekurang-kurangnya:
a. Memilih Ketua DPMU
b. Menyusun Kepengurusan DPMU.
c. Membuat Garis-Garis Besar Program Kerja (GBPK), dalam hal Ketua
DPMU tidak dipilih secara langsung melalui Pemilu Raya Mahasiswa.
3. Sidang Umum dimaksud sudah harus selesai dalam waktu selambat-
lambatnya 7 X 24 Jam, sejak terpilihnya anggota dewan melalui Pemilu
Raya Mahasiswa dan atau sejak tanggal penetapan perwalikan dewan dari
masing-masing Fakultas.
4. Mekanisme penyusunan pengurus DPMU diatur oleh Ketua DPMU
bersama-sama dengan dewan Iainnya dengan berdasarkan pada norma
agama, etika dan lembaga serta tidak bertentangan dengan ketentuan yang
berlaku di UM Palangkaraya.
Pasal 14
PENGESAHAN
Ketua DPMU mengajukan susunan pengurus DPMU kepada Rektorpaling
lambat 7 X 24 jam setelah Sidang Umum Selesai untukmendapatkan
pengesahan.
1. Rektor mengesahkan pengurus DPMU dengan Surat Keputusan.
2. Rektor dapat melantik pengurus DPMU
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
33
Pasal 15
HAK DAN TANGGUNG JAWAB
DPMU mempunyai hak untuk menyampaikan pendapat, saran kepada Pimpinan
Universitas untuk Pengembangan UM Palangkaraya
1. DPMU bertanggung jawab secara kelembagaan kepada Rektor
2. DPMU bertanggmmg jawab secara fungsional kepada mahasiswa UM
Palangkaraya, yang mekanismenya diatur oleh DPMU
Pasal 16
SIDANG-SIDANG
DPMU dapat mengadakan sidang yang terdiri atas:
a. Sidang Pleno.
b. Sidang Paripurna
c. Sidang Komisi.
d. Sidang Khusus
e. Sidang Raya
f. Atau Sidang-sidang lain yang dipandang perlu.
1. Mengenai sistem, fungsi dan mekanisme sidang-sidang tersebut, akan diatur
tersendiri oleh DPMU.
2. Bila dipandang perlu sidang dapat mengundang Rektor atau Ketua BEMU
3. Sidang Raya merupakan media mekanisme pertanggung jawaban DPMU
kepada mahasiswa UM Palangkaraya.
4. Sidang Raya dapat dilaksanakan minimal setahun sekali
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
34
Pasal 17
MASA BAKTI, PEMBERHENTIAN DANPENGGANTIAN
Masa bakti DPMU adalah 1 (satu) tahun, khusus jabatan tidak dapat
diperpanjang dan dipilih lagi untuk periode berikutnya.
1. Pengurus DPMU diberhentikan karena :
a. Masa baktinya sudah habis
b. Meninggal dunia ,atau
c. Atas kemauan sendiri/atau
d. Melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di UM
Palangkaraya, atau
e. Tidak melaksanakan tugas sebagai pengurus, atau
f. Telah di Wisuda atau lulus, atau
g. Tidak memenuhi persyaratan lagi sebagai pengurus lembaga
kemahasiswaan
2. Rektor memberhentikan pengurus DPMU dengan Surat Keputusan.
3. Dalam keadaan tertentu untuk kepentingan lembaga kemahasiswaan, Ketua
DPMU dapat melakukan penggantian pengurus antar waktu.
4. Rektor dapat menetapkan penggantian pengurus DPMU antar waktu dengan
Surat Keputusan.
BAB V
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS
(DPMF)
Pasal 18
KEDUDUKAN
1. DPMF berkedudukan di Fakultas.
2. DPMF merupakan representasi mahasiswa di tingkat Fakultas.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
35
Pasal 19
STRUKTUR
Kepengurusan DPMF sekurang-kurangnya terdiri atas:
a. Ketua
b. Bendahara
c. Sekretaris
d. Ketua-ketua Bidang sesuai dengan kebutuhan.
Pasal 20
TUGAS DAN FUNGSI
1. DPMF bertugas:
a. Memberikan saran, usul dan pendapat kepada Pimpinan Fakultas/Dekan.
b. Membuat Garis-garis Besar Program Kerja (GBPK) hal Ketua BEMF
tidak dipilih secara langsung melalui Pemilu Raya
c. Mengawasi dan menilai pelaksanaan program kerja dalam hal Ketua
BEMF tidak dipilih secara langsung melalui Pemilu Raya.
d. Memilih ketua BEMF, dalam hal Ketua BEMF; dipilih secara langsung
melalui Pemilu Raya,
2. DPMF mempunyai fungsi :
a. Aspirasi
b. Legislasi
c. Kontrol
Pasal 21
PROSEDUR PEMBENTUKAN
1. Prosedur pembentukan kepengurusan DPMF dapat melalui tahap:
a. Pemilihan
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
36
b. Penyusunan
c. Penetapan
d. Pengesahan
2. Dewan terpilih dalam Pemilu Raya, selanjutnya mengadakan Sidang Umum,
yang agenda utamanya adalah
a. Memilih Ketua DPMF.
b. Membentuk Struktur dan pengurus DPMF.
c. Membuat Garis-garis Besar Program Kelja (GBPK) BEMF dalam hal
Ketua BEMF tidak dipilih secara langsung melalui Pemilu Raya.
d. Mempersiapkan pemilihan Ketua BEMF, dalam hal Ketua BEMF tidak
dipilih secara langsung melalui Pemilu Raya.
3. Sidang Umum dimaksud berlangsung dan hams selesai dalamwaktu
selambat-lambatnya 7 X 24 jam, sejak tanggal Dewan dipilih melalui Pemilu
Raya Mahasiswa.
Pasal 22
PENGESAHAN
1. Ketua DPMF mengajukan susunan pengurus DPMF kepada Dekan paling
lambat 7 x 24 jam sejak tanggal Sidang Umum selesai untuk mendapatkan
pengesahan.
2. Dekan mengesahkan pengurus DPMF dengan Surat Keputusan.
3. Dekan dapat melantik pengurus DPMF.
Pasal 23
HAK DAN TANGGUNG JAWAB
DPMF mempunyai hak :
1. Menyampaikan pendapat, usul dan satan kepada Pimpinan Fakultas untuk
pengembangan Fakultas.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
37
2. DPMF bertanggung jawab secara kelembagaan kepada Dekan.
3. DPMF bertanggung jawab secara fungsional kepada semua mahasiswa
Fakultas yang mekanismenya diatur oleh DPMF.
Pasal 24
SIDANG-SIDANG
DPMF mengadakan Sidang Pengurus sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam
setahun.
1. Sidang pengurus dapat berbentuk ;
a. Sidang Pleno
b. Sidang Paripurna
c. Sidang Komisi.
d. Sidang Khusus bila dipandang perlu.
e. Sidang Raya.
2. Mengenai Sistem, fungsi dan mekanisme Sidang tersebut akan diatur oleh
DPMF.
3. Bila dipandaug perlu sidang-sidang tersebut mengundang Dekan, dan atau
BEMF.
4. Sidang Raya merupakan media mekanisme pertanggung jawaban Dewan
Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPMF).
5. Sidang Raya dilaksanakan minimal setahun sekali.
Pasal 25
MASA BAKTI, PEMBERHENTIAN DAN PENGGANTIAN
Masa bakti pengurus DPMF adalah 1 (satu) tahun, khusus ketua tidak dapat
diperpanj ang dan dipilih lagi untuk periode berikutnya.
1. Pengurus DPMF diberhentikan karena :
a. Masa baktinya sudah habis,atau
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
38
b. Meningga1dunia,atau
c. Atas kemauannya sendiri,atau
d. Melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di UM
Palangkaraya, atau
e. Tidak melaksanakan tugas sebagai pengurus,atau
f. Tidak memenuhi persyaratan lagi sebagai pengurus lembaga
kemahasiswaan
2. Dekan memberhentikan pengmus DPMF dengan Surat Keputusan
3. Dalam keadaan tertentu untuk kepentingan lembaga kemahasiswaan Ketua
DPMF dapat melakukan penggantian pengurus DPMF antar waktu.
4. Dekan dapat menetapkan penggantian pengurus DPMF antar waktu dengan
Surat Ketetapan.
BAB VI
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)
Pasal 26
KEDUDUKAN
1. BEM berkedudukan di tingkat Universitas
2. BEM merupakan wadah kegiatan mahasiswa dalam bidang eksekutif dan
manajerial/organisatoris.
Pasal 27
TUGAS DAN FUNGSI
1. BEM benugas:
a. Melaksanakan semua program yang telah ditentukan di dalam Garis-
Garis Besar Program Kerja (GBPK) yang dibuat DPM.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
39
b. Merencanakan dan mengorganisasikan program kerja mahasiswa di
tingkat Universitas
c. BEM berranggnmgjawab kepada DPM, dalam hal ketua BEM tidak
dipilih secara angsung melalui Pemilu Raya Mahasiswa
2. BEM mempunyai fungsi:
a. Melaksanakan aspirasi mahasiswa.
b. Manajerial organisatoris.
Pasal 28
STRUKTUR
BEM sekurang-kurangnya terdiri atas:
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Ketua-ketua Bidang sesuai dengan kebutuhan
Pasal 29
PROSEDUR PEMBENTUKAN PENGURUS
1. Prosedur pemilihan pengurus BEM melalui tahap:
a. Pemilihan
b. Penyusunan
c. Penetapan
d. Pengesahan
2. Mekanisme prosedur pemilihan pengurus BEM sebagai mana dalam ayat 1
(satu) huruf c, di atas diatur oleh DPM, dalam hal ini ketua BEM tidak
dipilih secara langsung melalui Pemilu Raya Mahasiswa.
3. Apabila ketua BEM dipilih langsung melalui Pemilu Raya Mahasiswa,
pernbentukan pengurus BEM dilakukan oleh ketua BEM terpilih.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
40
4. Pembentukan pengurus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), (2), dan (3)
pasal 27 ini sudah harus selesai paling lambat dalam waktu 7 x 24 jam
setelah Pemilu Raya berakhir.
5. Pengurus BEM disahkan oleh Rektor.
Pasal 30
HAK DAN TANGGUNGJAWAB
1. Pengurus BEM Mempunyai hak:
a. Menyampaikan pendapat kepada DPM dan atau kepada Rektor.
b. Mendapatkan pembinaan, pembimbingan, dan pendampingan dari
Pembina/pendamping /pembimbing.
2. Pengurus BEM bertangggungjawab secara kelembagaan kepada Rektor.
3. Pengurus BEM bertanggungjawab secara fungsional langsung kepada DPM,
dalam hal ini ketua BEM tidak dipilih secara langsung dalam Pemilu Raya
Mahasiswa, dalam hal Ketua BEM dipilih secara langsung melalui Pemilu
Raya Mahasiswa, pengurus BEM bertanggungjawab langsung kepada semua
mahasiswa UM Palangkaraya melalui sidang raya.
Pasal 31
SIDANG-SIDANG
1. Sidang Terdiri Dari
a. Siding Pleno
b. Siding Komisi
c. Sidang Paripurna
d. Sidang Khusus bila diperlukan
e. Sidang Raya
2. Sidang-sidang tersebut di atas dipimpin oleh Ketua BEM, kecuali Sidang
Konisi dipimpin oleh pengurus harian/ketua bidang.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
41
Pasal 32
MASA BAKTI, PEMBERHENTIAN DAN PENGANGKATAN
1. Masa bakti BEM 1 (satu) tahun dan tidak dapat diperpanjang.
2. Pengurus BEM diberhentikan karena:
a. Masa Bakti sudah habis;
b. Atau kemauan sendiri;
c. Meninggal dunia;
d. Melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di UM
Palangkaraya;
e. Tidak melaksanakan tugas sebagai pengurus
f. Tidak memenuhi persyaratan lagi sebagai pengurus.
3. Pemberhentian dilakukan dengan Surat Keputusan Rektor.
4. Dalam keadaan yang mendesak ketua BEM dapat mlakukan pergantian antar
waktu pengurus BEM.
5. Hasil pergantian pengurus antar waktu ditetapkan oleh Rektor.
BAB VII
BADAN EKSEKUTIIF MAHASISWA FAKULTAS(BEMF)
Pasal33
KEDUDUKAN
1. BEMF berkedudukan di tingkat Fakultas.
2. BEMF merupakan wadah kegiatan mahasiswa dalam bidang eksekutif dan
manajerial/organisatoris.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
42
Pasal 34
TUGAS DAN FUNGSI
1. BEMF bertugas:
a. Melaksanakan semua progxam yang telah ditentukan di dalam Program
Kerja (GBPK) yang dibuat DPMF.
b. Merencanakan dan mengorganisasikan program kegiatan kemahasiswa di
tingkat Fakultas.
2. BEMF mempunyai timgsi:
a. Melaksanakan aspirasi mahasiswa.
b. Manajerial/organisatoris.
Pasal 35
STRUKTUR
BEM sekurang-kurangnya terdiri atas:
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Ketua-ketua Bidang sesuai dengan kebutuhan
Pasal 36
PROSEDUR PENLBENTUKAN PENGURUS
1. Prosedur pemilihan pengurus BEMF melalui tahap:
a. Pemilihan
b. Penyunsunan
c. Penetapan
d. Pengesahan
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
43
2. Mekanisme prosedur pemilihan pengurus BEMF sebagai mana dalam ayat 1
(satu) huruf c, di atas diatur oleh DPMF, dalam hal ini ketua BEMF tidak
dipilih secara langsung melalui Pemilu Raya Mahasiswa.
3. Apabila ketua BEMF dipilih langsung melalui Pemilu Raya Mahasiswa,
pembentukan pengurus BEMF dilakukan oleh ketua BEMF terpilih.
4. Pembentukan pengurus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), (2),dan (3)
pasal 27 ini sudah harus selesai paling lambat dalam waktu7 x 24 jam setelah
Pemilu Raya berakhir. Pengurus BEMF disahkan oleh Dekan.
Pasal 37
HAK DAN TANGGUNG JAWAB
1. Pengurus BEMF Mempunyai hak:
a. Menyampaikan pendapat, usulan, dan saran kepada Dekan dan/atau
DPMF
b. Mendapatkan pembinaan, pembimbingan, dan pendampingan dari
Pembina/ pendamping/pembimbing.
2. Pengurus BEMF bertangggungjawab secara kelembagaan kepada Dekan.
3. Pengwus BEMF bertanggungjawab secara fungsional langsung kepada
DPMF, dalam hal ini ketua BEMF tidak dipilih secara langsung dalam
Pemili Raya Mahasiswa, dalam hal Ketua BEMF dipilih secala langsung
melalui Pemilu Raya Mahasiswa, pengurus BEMF bertanggungjawab
langsung kepada semua mahasiswa UM Palangkaraya melalui sidang raya.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
44
Pasal 38
SIDANG-SIDANG
1. Sidang Terdiri Dari
a. Siding Pleno
b. Siding Komisi
c. Sidang Paripuma
d. Sidang Khusus bila diperlukan
e. Sidang Raya
2. Sidang-sidang tersebut di atas dipimpin oleh Ketua BEM, kecuali sidang
Komisi dipimpin oleh pengurus harian/ketua bidang.
3. Dekan dapat diundang dalam sidang jika dipandang perlu.
Pasal 39
MASA BAKTI, PEMBERHENTIAN DAN PENGANGKATAN
1. Masa bakti BEMF 1 (satu) tahun dan tidak dapat diperpanjang.
2. Pengurus BEMF diberhentikan karena:
a. Masa Bakti sudah habis;
b. Atau kemauan sendiri;
c. Meninggal dunia;
d. Melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di UM
Palangkaraya;
e. Tidak melaksanakan tugas sebagai pengurus
f. Tidak memenuhi persyaratan lagi sebagai pengurus.
3. Pemberhentian dilakukan dengan Surat Keputusan Dekan.
4. Dalam keadaan yang mendesak ketua BEMF dapat melakukan pergantian
antar waktu pengurus BEMF.
5. Hasil pergantian pengurus antar waktu ditetapkan oleh Dekan
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
45
BAB VIII
HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI (HIMPS)
Pasal 40
KEDUDUKAN
1. HMPS berkedudukan di tingkat program studi
2. HMPS membina dan mengembangkan profesi dan bidang keilmuan
mahasiswa sesuai dengan program studinya.
Pasal 41
TUGAS DAN FUNGSI
1. HMPS bertugas melaksanakan kegiatan pengernbangan dalam bidang
keilmuan, profesi dalam lingkungan program studi
2. HMPS mempunyai fimgsi penunjang pelaksanaan aspirasi mahasiswa dalam
lingkungan program studi.
Pasal 42
HAK DAN TANGGUNGJAWAB
1. Pengurus HIVIPS mempunyai hak:
a. Menyampaikan pendapat, usulan kepada ketua program studi, dan atau
BEMF
b. Mendapat pembinaan, pembimbingan dan pendampingan dari Pembina,
pembimbing dan pendamping yang ditunjuk.
2. Pengurus HMPS bertanggumg jawab secara kelembagaan kepada Dekan
melalui ketua program studi.
3. HMPS bertanggungjawab secara fmagsional kepada BEMF, dalam hal ini
ketua HMPS tidak dipilih secara langsung dalam pemilu raya mahasiswa dan
dalam hal ini ketua HMPS dipilih secara langsung melalui pemilu raya,
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
46
ketua HMPS bertanggungjawab kepada Himpunan Mahasiswa yang
bersangkutan.
Pasal 43
STRUKTUR
HMPS sekurang-kurangnya terdiri atas:
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Ketua-ketua Bidang sesuai dengan kebutuhan
Pasal 44
PROSEDUR PEMBENTUKAN
1. Pembentukan pengurus HMPS melakui tahap :
a. Pemilihan
b. Penyusunan
c. Penetapan
d. Pengesahan
2. Mekanisme pembentukan sebagaimana ayat (1) huruf a-c tersebut, diatur
oleh BEMF dalam hal ketua HMPS tidak dipilih secara langsung melalui
pemilu raya mahasiswa dan dalam hal ketua HMPS dipilih secara langsung
melalui Pemilu Raya Mahasiswa mekanismenya diatur oleh HMPS.
Pasal 45
PENGESAHAN
1. Ketua HMPS mengajukan susunan pengurus HMPS kepada Dekan untuk
disahkan.
2. Dekan mengesahkan susunan pengurus HMPS melalui Surat Keputusan.
3. Dekan melantik pengurus HMPS.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
47
Pasal 46
MASA BAKTI, PEMBERI-IENTIAN DAN PENGANGKATAN
1. Masa bakti HMPS l (satu) tahun dan tidak dapat diperpanjang.
2. Pengurus HMPS diberhentikan karena:
a. Masa Bakti sudah habis;
b. Atau kemauan sendiri;
c. Meninggal dunia;
d. Melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di UM
Palangkaraya
e. Tidak melaksanakan tugas sebagai pengurus
f. Tidak memenuhi persyaratan lagi sebagai pengurus.
3. Pemberhentian dilakukan dengan Surat Keputusan Dekan.
4. Dalam keadaan yang mendesak ketua HMPS dapat mlakukan pergantian
antar waktu pengurus HMPS.
5. Hasil pergantian pengurus antar waktu ditetapkan oleh Dekan melalui Surat
Keputusan.
BAB IX
UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM)
Pasal 47
KEDUDUKAN DAN TANGGUNGJAWAB
1. UKM berkedudukan ditingkat Universitas.
2. UKM adalah Unit kegiatan yang dikelola mahasiswa atas dasar bakat, minat,
dan kegemaran khusus mahasiswa.
3. UKM membantu, membina dan mengembangkan kemampuan mahasiswa
dalam bidang tertentu.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
48
4. UKM dibina dan diawasi oleh Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan
Alumni dibantu oleh Biro Administrasi Kemahasiswaan dan Alumni.
5. UKM bertanggumg jawab kepada Rektor.
Pasal 48
PEMBENTUKAN, PENGESAHAN DAN MASA BAKTI
1. Pembentukan UKM dilakukan dan disahkan dengan keputusan Rektor.
2. Usulan pembentukan UKM dilakukan oleh sekurang-kurangnya 30
mahasiswa dan minimal dari 3 fakultas di lingkungan UM Palangkaraya
3. Untuk disahkan menjadi UKM sedikit-dikitnya dan telah dinyatakan layak
berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Rektor.
4. Pengurus UKM diangkat dan diberhentikan dengan keputusan Rektor
5. Penyelenggara UKM didasarkan pada AD/ART tersendiri.
6. AD/ART dimaksud dalam ayat (6) tersebut, tidak boleh bertentangan dengan
peraturan yang berlaku di UM Palangkaraya.
7. Masa Bakti pengurus UKM adalah 1 (satu) tahun dan tidak dapat
diperpanjang.
Pasal 49
EVALUASI
1. Setiap kegiatan UKM harus dilaporkan kepada Pembina selambat-lambatnya
7X24 jam setelah kegiatan selesai.
2. Setiap UKM tidak diperkenankan mengadakan kegiatan baru sebelum
melaporkan kegiatan yang terdahulu.
3. Setiap UKM yang tidak melaporkan kegiatannya sebagaimana ayat (1) di
atas selambat-lambatnya 3 bulan sejak kegiatan tersebut selesai UKM yang
bersangkutan dibekukan.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
49
4. UKM yang tidak melakukan kegiatan sekuran-kurangnya 6 bulan berturut-
turut selama masa kepengurusan dapat dibekukan oleh Rektor.
5. Jika ketentuan dalam ayat (3,4) tidak dipatuhi dalam waktu selambat-
lambatnya 2 bulan sejak dinyatakan dibekukan, UKM yang bersangkutan
dinyatakan bubar dengan Surat Keputusan Rektor UM Palangkaraya.
BAB X
IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH (IMM)
Pasal 50
IMM adalah organisasi mahasiswa yang otonom dalam persyarikatan
Muhammadiyah dan keberadaannya di UM Palangkamya memiliki hubungan
fungsional dan aspiratif dalam bidang kaderisasi ke-Islaman dan Ke-
Muhammadiyahan.
Pasal 51
PEMBINAAN DAN PENYELENGGARAAN
1. Rektor adalah Pembina IMM.
2. Dalam hal yang menyaugkut penyelenggaraan organisasi IMM di
lingkungan UM Palangkaraya berpedoman dan tidak boleh bertentangan
dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga IMM yang bersangkutan.
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 52
1. Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini akan diatur dalam peraturan
sendiri.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
50
2. Segala peraturan mahasiswa yang telah ada dan tidak bertentangan dengan
Pedoman Pembinaan Kemahasiswaan ini masih berlaku.
3. Ketentuan ini akan ditinjau kembali bila dipandang perlu.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 53
Ketentuan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan agar Setiap mahasiswa
mengetahuinya.
Ditetapkan di : Palangka RayaPada tanggal: 30 Jumadil Awal 1438 H
27 Februari 2017 MREKTOR,
Dr. H. Bulkani, M.PdNIP. 19690914 199303 1 003
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
51
REVISIPERATURAN DISIPLIN MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYABIDANG KEMAHASISWAAN DAN ALUMNI
2017
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
52
Keputusan RektorUniversitas Muhammadiyah Palangkaraya
Nomor : /PTM63.R/0/SK/2017
Tentang
Revisi Peraturan Disiplin Mahasiswa
Bismillahirrahmanirrohim
Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya :
Menimbang : a. Bahwa Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UM
Palangkaraya) sebagai Perguruan Tinggi Islam mengemban
amanat menyelenggarakan pendidikan untuk membentuk
manusia yang berakhlak mulia dan berjiwa amar makruf nahi
munkar;
b. Bahwa dalam rangka membentuk kepribadian muslim, perlu
dilakukan sistem pembinaan yang memperhatikan aspek-
aspek keimanan dan keintelektualan dengan memadukan
kekuatan pikir dan dzikir;
c. Bahwa untuk mewujudkan tujuan sebagaimana tersebut dalam
butir a dan b, dibutuhkan mahasiswa yang disiplin.
d. Bahwa untuk keperluan sebagaimana tersebut dalam butir a, b,
dan c perlu dikeluarkan Surat Keputusan Rektor Tentang
Peraturan Disiplin Mahasiswa.
Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2012, tentang Sistem
Pendidikan Tinggi;
2. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
53
3. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi;
4. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Nomor: 0126/O/1990 tanggal 9 Maret 1990 tentang
Pemberian Status Terdaftar kepada Fakultas/Jurusan/Program
Studi di Lingkungan Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya;
5. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi
Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi;
6. Surat Edaran Dirjen Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Kemenristekdikti Nomor: 106/B/SE/2017
tanggal 20 Februari 2017 tentang Pembinaan Kegiatan
Kemahasiswaan;
7. Ketentuan Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat
Muhammadiyah Nomor: 178/KET/1.3/D/2012 tentang
Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
8. Keputusan PP Muhammadiyah No.02/PED/1.0/B/2012,
tentang Perguruan Tinggi Muhammadiyah
9. Rekomendasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Dikti
Nomor: E-1/340/1987 tanggal 22 Ramadhan 1407 H/20 Mei
1987 M tentang Rekomendasi Pendirian Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya;
10. Rekomendasi PWM Kalimantan Tengah Nomor: A-2/SK-
PWM/01/1986 tanggal 17 Syawal 1406 H/25 Juni 1986 M
tentang Pendirian Universitas Muhammadiyah Palangkaraya;
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
54
11. Keputusan PP Muhammadiyah Nomor. 12/KEP/1.0/D/2015,
tentang Penetapan Rektor Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya Masa Jabatan 2015-2019.
12. Statuta Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Tahun
2014.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DISIPLIN MAHASISWA
Bab I
Ketentuan umum
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
a. Peraturan disiplin mahasiswa adalah peraturan yang mengatur kewajiban,
larangan dan sanksi apabila kewajiban tidak ditaati atau larangan dilanggar
oleh mahasiswa;
b. Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan dan/atau perbuatan
mahasiswa yang melanggar ketentuan Peraturan. Disiplin Mahasiswa, baik
yang dilakukan di dalam maupun di luar Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya;
c. Sanksi disiplin adalah Sanksi yang dijatuhkan kepada mahasiswa karena
melanggar Peraturan Disiplin Mahasiswa;
d. Pejabat yang berwenang menjatuhkan Sanksi adalah pejabat yang diberi
wewenang menjatuhkan sanksi disiplin mahasiswa;
e. Mahasiswa adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palangkaraya;
f. Rektor adalah pemimpin dan penanggungjawab tertinggi tingkat Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya;
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
55
g. Dekan adalah pemimpin dan penanggungjawab tertinggi tingkat Fakultas di
lingkungan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya;
h. Ketua program studi adalah pemimpin dan penanggungjawab tertinggi
tingkat Program Studi di fakultas yang ada di lingkungan Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya;
i. Pejabat adalah pejabat di lingkungan Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya;
j. Kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dilakukan.
k. Larangan adalah segala sesuatu yang tidak boleh dilakukan.
l. Vandalisme adalah perbuatan coret-mencoret, tulis-menulis, gambar-
menggambar, lukis- melukis, pahat-memahat, ukir-mengukir atau perbuatan
lainnya yang sejenis dengan itu yang dilakukan tidak pada tempatnya atau di
tempat-tempat lain yang tidak diperuntukan untuk itu yang dapat
mengganggu, menjadikan tidak tertib, merusak, mengurangi fungsi,
mencemari lingkungan alam dan/atau lingkungan sosial, barang-barang milik
UM Palangkaraya dan/atau fasilitas lainnya;
m. Lembaga kemahasiswaan adalah lembaga kemahasiswaan yang dibentuk
dan/atau dibina di UM Palangkaraya;
n. Tim Disiplin adalah Tim Disiplin yang dibentuk berdasarkan peraturan ini;
o. Putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap adalah putusan yang
tidak dapat dimintakan upaya hukum lagi;
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
56
Bab II
Kewajiban dan Larangan
Bagian I
Kewajiban
Pasal 2
Setiap mahasiswa wajib :
a. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara, dan Pemerintah;
b. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat mahasiswa, almamater dan
Persyarikatan Muhamrnadiyah;
c. Mentaati sumpah/janji mahasiswa berdasarkan peraturan yang berlaku;
d. Melaksanakan segala peraturan universitas yang menyangkut kewajibannya
maupun yang berlaku secara umum;
e. Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan, dan
kesatuan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palangkaraya;
f. Segera melaporkan kepada pimpinan universitas dan fakultas, apabila
mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya;
g. Mentaati jam kuliah;
h. Menciptakan, memelihara suasana dan lingkungan belajar yang baik, bersih
dan nyaman;
i. Menggunakan dan memelihara fasilitas milik universitas dengan sebaik-
baiknya;
j. Berpakaian rapi dan sopan serta bersikap dan bertingkah laku sopan santun
terhadap sesama mahasiswa dan/atau sivitas akademika yang lain;
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
57
k. Saling hormat-menghormati antara sesama mahasiswa dan/atau sivitas
akademika yang lain;
l. Menjadi teladan sebagai warga negara yang baik dalam masyarakat;
m. Mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku;
n. Sebelum mengadakan kegiatan yang menggunakan nama atau
mengatasnamakan universitas, harus mendapat persetujuan atau ijin dari
pimpinan universitas dan/atau fakultas.
Bagian II
Larangan
Pasal 3
Setiap mahasiswa dilarang:
a. Melakukan hal~hal yang dapat mencemarkan kehormatan dan martabat
mahasiswa, almamater dan Persyarikatan Muhammadiyah;
b. Menyalahgunakan status kemahasiswaannya;
c. Menyalahgunakan fasilitas dan/atau barang-barang, uang, atau surat-surat
milik Universitas;
d. Memilih, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau
meminjamkan fasilitas dan/atau barang-barang, dokumen, atau surat-surat
milik Universitas secara tidak sah;
e. Melakukan kegiatan bersama dengan sesama mahasiswa, karyawan, dosen,
unsur pimpinan baik Universitas maupun Fakultas, atau orang lain di dalam
maupun di luar Universitas Muhammadiyah Palangkaraya dengan tujuan
untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung
atau tidak langsung merugikan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya;
f. Melakukan tindakan yang bersifat negatif dengan maksud membalas dendam
terhadap sesama mahasiswa, karyawan, dosen, unsur pimpinan baik
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
58
Universitas maupun Fakultas, atau orang lain di dalam maupun di luar
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya;
g. Memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan kehormatan atau
martabat mahasiswa, almamater, atau Persyarikatan Muhammadiyah, kecuali
untuk kepentingan yang sah;
h. Bertindak sewenang-wenang kepada sesama mahasiswa, karyawan, dosen
dan/atau unsur pimpinan baik Universitas maupun Fakultas;
i. Menghalangi berjalannya proses kegiatan akademik, kegiatan karyawan
dan/atau kegiatan sah yang lain yang diselenggarakan oleh atau atas ijin
Universitas;
j. Membocorkan dan/atau memanfaatkan rahasia Universitas yang diketahui
karena kedudukan jabatan untuk kepentingan pribadi, golongan, atau pihak
lain;
k. Melakukan pungutan secara tidak sah dalam bentuk apapun dalam
melaksanakan tugsnya untuk kepentingan pribadi, golongan, atau pihak lain;
l. Secara langsung atau tidak langsung memaksa dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan, melakukan teror terhadap sesama mahasiswa, karyawan,
dosen, pejabat di lingkungan universitas baik di dalam maupun di luar
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya supaya melakukan atau tidak
melakukan suatu perbuatan yang bertentangan dengan hak atau
kewajibannya;
m. Menggunakan pakaian yang diketahuinya atau patut dapat diduga melanggar
norma-norma kesusilaan/kesopanan atau norma agama;
n. Membawa, menyimpan, atau menggunakan suatu barang yang diketahuinya
atau patut dapat diduga membahayakan diri sendiri dan/ atau orang lain;
o. Dengan sengaja memalsukan, mengubah, menggami, menyalahgunakan
secara langsung atau tidak langsung dan/atau menyuruh orang lain untuk
melakukan perbuatan-perbuatan itu untuk kepentingan pribadi dan/ atau
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
59
orang lain atau suatu badan, dokumen, surat-surat, dan / atau tanda bukti
lain, tanda tangan pejabat dan / atau dosen, cap atau stempel yang sah
berlaku di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya.
p. Dengan sengaja bertindak selaku pengganti (joki) dalam ujian, meminta atau
menyuruh orang lain untuk menggantikan kedudukannya sebagai peserta
ujian baik dalam ujian yang diselenggarakan oleh universitas maupun pihak
lain diluar universitas, menyontek dalam ujian, melakukan tindak plagiat;
q. Menolak atau tidak bersedia melaporkan dan/atau
mempertanggungjawabkan kegiatan kemahasiswaan dan/atau keuangannya
berdasarkan peraturan yang berlaku;
r. Melakukan vandalisme yang isinya dan/atau akibatnya dapat merusak barang
atau mengurangi fungsinya, mengganggu ketertiban, kesopanan atau
merugikan universitas pada umumnya;
s. Melakukan pencurian, penggelapan dan/atau pengrusakan terhadap barang
yang sebagian atau seluruhnya milik universitas atau milik orang lain;
t. Melakukan penganiayaan atau perkelahian di lingkungan universitas;
u. Terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam kejahatan narkotika,
psikotropika dan zat adiktif lainnya dan/atau minuman keras, kecuali untuk
kepentingan bahan praktikum dan tugas mata kuliah;
v. Melakukan hubungan seksual secara tidak sah, pornograti, pomoaksi
dan/atau perbuatan asusila lainnya;
w. Menyebarluaskan tayangan pomografi, porno aksi dan/atau perbuatan asusila
lainnya baik di dalam maupun di luar universitas dan dunia ICT (dunia
maya);
x. Terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam perjudian;
y. Melakukan kegiatan keagamaan selain agama Islam dengan menggunakan
nama dan atau mengatas namakan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
baik di dalam maupun di luar kampus.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
60
z. Memakai kaos oblong, celana pendek/rok mini, pakaian ketat, sandal, laki-
laki beranting dan berambut gondrong selama berpenarnpilan di kampus.
aa. Memakai pakaian/seragam dinas, partai, perusahaan dan organisasi lain yang
tidak ada hubungannya dengan universitas.
Pasal 4
Pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dapat diancam dengan
sanksi maksimal dikeluarkan dengan tidak hormat dari UM Palangkaraya.
Bab III
Sanksi Disiplin
Bagian I
Pelanggaran Disiplin
Pasal 5
Setiap ucapan, tulisau, atau perbuatan mahasiswa yang melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3, adalah pelanggaran disiplin.
Pasal 6
Dengan tidak menurangi ketentuan dalam peraturan perundang- undangan
pidana, mahasiswa yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi sanksi disiplin
oleh pejabat yang berwenang menjatuhkan Sanksi.
Bagian II
Tingkat dan Jenis Sanksi Disiplin
Pasal 7
1) Tingkat sanksi disiplin terdiri dari:
a. Sanksi disiplin ringan;
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
61
b. Sanksi disiplin sedang; dan
c. Sanksi disiplin berat.
2) Jenis sanksi disiplin ringan terdiri dari:
a. Teguran lisan;
b. Teguran tertulis.
3) Tingkat sanksi disiplin ringan berupa pemanggilan dan teguran secara lisan
4) Tingkat Sanksi disiplin sedang terdiri dari :
a. Kerja sosial secara part time di unit-unit kerja di lingkungan Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya atau amal usaha Persyarikatan
Muhammadiyah;
b. Mengganti kerugian baik dalam bentuk barang dan/atau uang yang
besarnya disesuaikan dengan tingkat pelanggarannya;
c. Pembatalan mata kuliah yang sedang dan/atau telah ditempuh sebagian
atau seluruhnya;
d. Pembatalan nilai mata kuliah yang sedang dan/atau telah ditempuh
sebagian atau seluruhmya;
5) Tingkat sanksi disiplin berat terdiri dari :
a. Diberhentikan sementara sebagai mahasiswa maksimal 2 (dua) semester
dan tetap melaksanakan kewajiban keuangan sesuai peratuaran yang
berlaku di universitas;
b. Diberhentikan sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya.
6) Tingkat sanksi disiplin sebagaimana dlmaksud dalam ayat (2), ayat (3), ayat
(4) dan ayat (5) Pasal ini dapat dijatuhkan secara altematif atau secara
kumulatif.
7) Tingkat sanksi disiplin sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) menunjukkan
urutan beratnya sanksi.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
62
Pasal 8
1) Setiap mahasiswa yang melakukan pelanggaran disiplin sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 dapat dijatuhi sanksi disiplin sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 (1) humf a.
2) Setiap mahasiswa yang melakukan pelanggaran disiplin sebagairnana
dimaksud dalam Pasal 3 dapat dijatuhi sanksi disiplin sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 (1) huruf b dan/atau huruf c.
Bagian III
Pejabat Yang Berwenang Menjatuhkan Sanksi
Pasal 9
1) Pejabat yang berwenang menjatuhkan sanksi adalah :
a. Rektor;
b. Dekan;
c. Ketua Program Srudi atau pejabat yang setara dengan itu;
d. Dosen.
2) Jenis sanksi disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 (5) dijatuhkan
oleh Rektor.
3) Jenis sanksi disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 (4) dijatuhkan
oleh Dekan.
4) Jenis sanksi disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 (3) dijatuhkan
oleh Kaprodi atau pejabat yang setara dengan itu atau dosen.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
63
Bagian IV
Tata Cara Pemeriksaan, Penjatuhan, dan Penyampaian Keputusan Sanksi
Disiplin
Pasal 10
1) Sebelum menjatuhkan sanksi disiplin, pejabat yang berwenang menjatuhkan
sanksi wajib memeriksa lebih dahulu terhadap mahasiswa yang disangka
melakukan pelanggaran disiplin
2) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan :
a. Secara lisan, apabila atas pertimbangan pejabat yang berwenang
menjatuhkan sanksi, pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh mahasiswa
yang bersangkutan akan dapat mengakibatkan ia dijatuhi Salah satu jenis
sanksi disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 (2).
b. Secara tertulis, apabila atas pertimbangan pejabat yang berwenang
menjatuhkan sanksi, pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh mahasiswa
yang bersangkutan akan dapat mengakibatkan ia dijatuhi salah satu jenis
sanksi disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 (3) dan Pasal 7 (4).
3) Dalam hal pelanggaran disiplin dilakukan oleh dua mahasiswa atau lebih
secara bersama-sama yang berasal dari beberapa Fakultas, pemeliksaan
dapat dilakukan secara bersama-sama oleh pejabat yang berwenang
menjatuhkan sanksi dari beberapa Fakultas tersebut.
4) Pemeriksaan mahasiswa yang disangka melakukan pelanggaran disiplin,
dilakukan secara tertutup.
Pasal 11
Dalam melakukan pemeriksaan, pejabat yang berwenang menjatuhkan sanksi
dapat mendengar atau meminta keterangan dari orang lain apabila dipandang
perlu.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
64
Pasal 12
1) Pejabat yang berwenang menjatuhkan sanksi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 (1) huruf a, b dan c dapat memerintahkan pejabat bawahannya untuk
memeriksa mahasiswa yang disangka melakukan pelanggaran disiplin
2) Untuk kepentingan pemeriksaan dapat dibentuk Tim Disiplin di masing-
masing Fakultas dengan koordinator Dekan.
3) Pejabat yang berwenang menjatuhkan sanksi, pejabat bawahan pejabat yang
berwenang menjatuhkan sanksi, Tim Disiplin sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) dan ayat (2) berwenang :
a. Memanggil atau menghadirkan mahasiswa yang disangka melakukan
pelanggaran disiplin untuk sebanyak-banyaknya 2 (dua) kali;
b. Memanggil atau menghadirkan saksi;
4) Dalam hal mahasiswa yang disangka melakukan pelanggaran tidak hadir
meskipun telah dipanggil sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) butir a,
pemeriksaan dilanjutkan tanpa hadirnya mahasiswa yang bersangkutan.
Pasal 13
1) Hasil pemeriksaan terhadap mahasiswa yang disangka melakukan
pelanggaran disiplin dituangkan dalam Bedta Acara Pemeriksaan.
2) Berita Acara Pemeriksaan dianggap sah apabila ditandatangani oleh
mahasiswa terperiksa dan pemeriksa, kecuali dalam hal mahasiswa yang
bersangkutan tidak hadir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 (4).
3) Berita Acara Pemenksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diserahkan
kepada pejabat yang berwenang menghukum.
Pasal 14
1) Berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13,
pejabat yang berwenang menjatuhkan sanksi memutuskan jenis sanksi
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
65
disiplin yang dijatuhkan dengan mempertimbangkan secara seksama
pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan.
2) Dalam keputusan sanksi disiplin sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
sekurang-kurangnya memuat tentang :
a. Identitas lengkap mahasiswa yang bersangkutan : nama, tempat tanggal
lahir, jenis kelamin, agama, Fakultas/Program Studi, nomor induk
mahasiswa, alamat;
b. Penimbangan pejabat yang berwenang menjatuhkan sanksi dalam
menjatuhkan sanksi disiplin;
c. Pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan;
d. Amar putusan;
e. Hari, tanggal, tahun, nama dan tanda tangan pejabat yang berwenang
menjatuhkan sanksi atau yang bertindak untuk dan atas nama pejabat
yang bersangkutan.
Bagian V
Hak Mahasiswa yang Disangka Melakukan Pelanggaran Disiplin
Pasal 15
1) Mahasiswa yang disangka melakukan pelanggaran disiplin, berhak
mengajukan pembelaan selama proses pemeriksaan.
2) Pembelaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diajukan sendiri secara
lisan atau tertulis.
3) Apabila selama pemeriksaan mahasiswa yang bersangkutan tidak hadir
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 (4), hak pembelaan yang
bersangkutan dianggap tidak digunakan.
4) Bagi mahasiswa yang karena pelanggarannya sedang dilakukan proses
pemeriksaan pidana, Berita Acara Pemeriksaan atasnya menjadi bukti awal
atas pelanggaran disiplin yang dilakukannya.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
66
5) Apabila mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) telah dijatuhi
pidana oleh pengadilan dan telah memperoleh kekuatan hukum tetap,
putusan pengadilan dimaksud menjadi bukti sempurna atas pelanggaran
disiplin mahasiswa yang bersangkutan.
6) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) tidak berlaku dalam hal
mahasiswa yang bersangkutan dipidana karena aktifitas politiknya.
Bagian VI
Keberatan atas Sanksi Disiplin
Pasal16
1) Mahasiswa yang dijatuhi Salah satu jenis sanksi disiplin sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 (2) tidak dapat mengajukan keberatan.
2) Mahasiswa yang dijatuhi salah satu jenis sanksi disiplin sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 (3) dan ayat (4) dapat mengajukan keberatan kepada
pejabat yang berwenang menjatuhkan sanksi dalam jangka waktu I4 (empat
belas) hari kerja terhitung mulai tanggal ia menerima keputusan sanksi
disiplin.
Pasal 17
1) Keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 (2) diajukan secara tertulis
melalui Wakil Rektor III dan atau Dekan.
2) Keberatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus memuat alasan-
alasan dari keberatan itu.
Pasal 18
Wakil Rektor III dan/atau Dekan wajib menyarnpaikan keberatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 kepada pejabat yang berwenang menjatuhkan sanksi
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
67
dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja terhitung mulai tanggal ia
menerima keberatan itu.
Pasal 19
1) Apabila ada keberatan dari mahasiswa yang dijatuhi sanksidisiplin
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 (2) pejabat yang berwenang
menjatuhkan sanksi wajib memberikan tanggapan atas keberatan yang
diajukan oleh mahasiswa yang bersangkutan.
2) Tanggapan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diberikan secara tertulis
dan disampaikan kepada mahasiswa yang bersangkutan dalam waktu
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja terhitung mulai tanggal
pejabat yang berwenang menjatuhkan sanksi menerima keberatan itu.
3) Tanggapan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) berlaku sebagai keputusan
yang bersifat final dan mengikat.
Bagian VII
Berlakunya Keputusan Sanksi Disiplin
Pasal 20
1) Sanksi disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 (3) berlaku sejak
tanggal ditetapkan.
2) Sanksi disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 (4) dan (5) berlaku :
a. Apabila tidak ada keberatan, mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
b. Apabila ada keberatan, mulai berlaku sejak tanggal keputusan atas
keberatan itu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 (3).
Bab IV
Ketentuan-Ketentuan Lain
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
68
Pasal 21
1) Apabila selama proses pemeriksaan pelanggaran disiplin mahasiswa yang
bersangkutan meninggal dunia, pemeriksaan terhadap mahasiswa yang
bersangkutan dihentikan dan kasus atasnya ditutup.
2) Apabila selama menjalani sanksi disiplin mahasiswa yang bersangkutan
meninggal dunia, sanksi disiplin atas mahasiswa yang bersangkutan
dianggap telah selesai.
Bab V
Ketentuan Peralihan
Pasal 22
1) Sanksi disiplin yang telah dijatuhkan sebelum berlakunya Peraturan ini dan
sedang dijalani oleh mahasiswa yang bersangkutan tetap berlaku. Proses
pemeriksaan yang sedang berlangsung atas pelanggaran disiplin mahasiswa
harus disesuaikan dengan peraturan ini setelah berlakunya peraturan ini.
Bab VI
Ketentuan Penutup
Pasal 23
1) Dengan berlakunya Peraturan Disiplin Mahasiswa ini, maka Peraturan
Disiplin Mahasiswa sebelmnnya pada masing-masing fakultas dinyatakan
masih berlaku apabila tidak bertentangan dengan perturan disiplin ini.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
69
2) Keputusan Rektor ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan apabila
temyata di kemudian hari terdapat kekeliruan akan ditinjau kembali
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Palangka RayaPada tanggal: 30 Jumadil Awal 1438 H
27 Februari 2017 MREKTOR,
Dr. H. Bulkani, M.PdNIP. 19690914 199303 1 003
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
70
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURKEGIATAN KEMAHASISWAAN (REVISI)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYABIDANG KEMAHASISWAAN DAN ALUMNI
2017
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
71
Keputusan RektorUniversitas Muhammadiyah Palangkaraya
Nomor : /PTM63.R/0/SK/2017
Tentang
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Kegiatan Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Bismillahirrahmanirrohim
Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya :
Menimbang : a. Bahwa Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPalangkaraya) sebagai Perguruan Tinggi Islam mengembanamanat menyelenggarakan pendidikan untuk membentukmanusia yang berakhlak mulia dan berjiwa amar makruf nahimunkar;
b. Bahwa dalam rangka membentuk kepribadian muslim, perludilakukan sistem pembinaan yang memperhatikan aspek-aspek keimanan dan keintelektualan dengan memadukankekuatan pikir dan dzikir;
c. Bahwa untuk mewujudkan tujuan sebagaimana tersebut dalambutir a dan b, dibutuhkan mahasiswa yang disiplin.
d. Bahwa untuk keperluan sebagaimana tersebut dalam butir a, b,dan c perlu dikeluarkan Surat Keputusan Rektor Tentang SOPKegiatan Kemahasiswaan Universitas MuhammadiyahPalangkaraya .
Mengingat: 1. Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2012, tentang SistemPendidikan Tinggi;
2. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003, tentang SistemPendidikan Nasional;
3. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014 tentangPenyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan PengelolaanPerguruan Tinggi;
4. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RINomor: 0126/O/1990 tanggal 9 Maret 1990 tentang
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
72
Pemberian Status Terdaftar kepada Fakultas/Jurusan/ProgramStudi di Lingkungan Universitas MuhammadiyahPalangkaraya;
5. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor155/U/1998 tentang Pedoman Umum OrganisasiKemahasiswaan di Perguruan Tinggi;
6. Surat Edaran Dirjen Direktorat Jenderal Pembelajaran danKemahasiswaan Kemenristekdikti Nomor: 106/B/SE/2017tanggal 20 Februari 2017 tentang Pembinaan KegiatanKemahasiswaan;
7. Ketentuan Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan PusatMuhammadiyah Nomor: 178/KET/1.3/D/2012 tentangPerguruan Tinggi Muhammadiyah.
8. Keputusan PP Muhammadiyah No.02/PED/1.0/B/2012,tentang Perguruan Tinggi Muhammadiyah
9. Rekomendasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis DiktiNomor: E-1/340/1987 tanggal 22 Ramadhan 1407 H/20 Mei1987 M tentang Rekomendasi Pendirian UniversitasMuhammadiyah Palangkaraya;
10. Rekomendasi PWM Kalimantan Tengah Nomor: A-2/SK-PWM/01/1986 tanggal 17 Syawal 1406 H/25 Juni 1986 Mtentang Pendirian Universitas Muhammadiyah Palangkaraya;
11. Keputusan PP Muhammadiyah Nomor. 12/KEP/1.0/D/2015,tentang Penetapan Rektor Universitas MuhammadiyahPalangkaraya Masa Jabatan 2015-2019.
12. Statuta Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Tahun2014.
Memperhatikan : Hasil rapat Pimpinan Universitas Muhammadiyah Palangkarayapada tanggal 23 Februari 2017 tentang Monitoring dan EvaluasiKegiatan Akademik dan Non Akademik UM Palangkaraya
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
73
Ditetapkan di : Palangka RayaPada Tanggal : 30 Jumadil Awal 1438 H
27 Februari 2017 M
R e k t o r,
Dr. H. Bulkani, M.PdNIP 19690914 199303 1 003
Tembusan Yth.
1. Majelis Pendidikan Tinggi PP Muhammadiyah di Yogyakarta2. PW Muhammadiyah Kalimantan Tengah di Palangka Raya3. Wakil Rektor I, II, III UM Palangkaraya di PalangkaRaya4. BPH Universitas Muhammadiyah di Palangka Raya5. Para Dekan UM Palangkaraya di Palangka Raya
Menetapkan :Pertama : Memberlakukan SOP Kegiatan Kemahasiswaan UM Palangkaraya
sebagaimana terlampir pada Keputusan ini.
Kedua : Biaya akibat dikeluarkan keputusan ini dibebankan pada AnggaranPendapatan Belanja Universitas dan sumber lain yang sah.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketyentuanbahwa apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalamkeputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaiamana mestinya.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
74
A. PENGANTAR
Kegiatan kemahasiswaan secara umum bersifat sebagai fasilitator
mahasiswa yang berhubungan dengan minat dan kapasitas mahasiswa dalam
hal pengembangan diri, kemampuan dan bakat, Al-Islam dan Ke-
Muhammadiyahan, seni dan olah raga, serta kepedulian sosial. Kegiatan
kemahasiswaan tersebut perlu difasilitasi dan didukung oleh Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya sesuai dengan kebijakan atau pedoman yang
telah ditetapkan. Produk yang dihasilkan dari kegiatan kemahasiswaan
diharapkan memperoleh prestasi regional, nasional, dan internasional.
B. DASAR HUKUM
SOP ini berpedoman pada perundang-undangan, peraturan, dan
pedoman sebagai berikut:
1. Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2012, tentang Sistem Pendidikan
Tinggi;
2. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
3. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
4. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor:
0126/O/1990 tanggal 9 Maret 1990 tentang Pemberian Status Terdaftar
kepada Fakultas/Jurusan/Program Studi di Lingkungan Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya;
5. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di
Perguruan Tinggi;
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
75
6. Surat Edaran Dirjen Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Nomor: 106/B/SE/2017 tanggal 20 Februari 2017
tentang Pembinaan Kegiatan Kemahasiswaan;
7. Ketentuan Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Nomor: 178/KET/1.3/D/2012 tentang Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
8. Keputusan PP Muhammadiyah No.02/PED/1.0/B/2012, tentang
Perguruan Tinggi Muhammadiyah;
9. Rekomendasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Dikti Nomor: E-
1/340/1987 tanggal 22 Ramadhan 1407 H/20 Mei 1987 M tentang
Rekomendasi Pendirian Universitas Muhammadiyah Palangkaraya;
10. Rekomendasi PWM Kalimantan Tengah Nomor: A-2/SK-
PWM/01/1986 tanggal 17 Syawal 1406 H/25 Juni 1986 M tentang
Pendirian Universitas Muhammadiyah Palangkaraya;
11. Keputusan PP Muhammadiyah Nomor. 12/KEP/1.0/D/2015, tentang
Penetapan Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Masa
Jabatan 2015-2019;
12. Statuta Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Tahun 2014.
C. TUJUAN
1. Memberikan pedoman kepada pihak terkait dalam pelaksanaan proses
kegiatan kemahasiswaan.
2. Merangsang mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi mengenai masalah
pembangunan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler di tingkat universitas yang
bersifat penalaran dan keilmuan, minat dan kegemaran, kerohanian,
kesejahteraan mahasiswa, serta pengabdian pada masyarakat.
4. Mengembangan kemampuan mahasiswa berkomunikasi secara ilmiah
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
76
5. Mendorong mahasiswa agar peka terhadap permasalahan pembangunan
dan ikut berperan melalui pemikiran-pemikiran ilmiah.
D. PENGERTIAN
1. Kegiatan kemahasiswaan adalah jenis-jenis pelaksanaan kegiatan
mahasiswa dalam memmjang proses pembelaran yang dilaksanakan oleh
Bagian Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya,
Fakultas, BEM-Universitas, BEM- Fakultas, HMPS, dan Unit Kegiatan
Mahasiswa.
2. Rektor adalah pimpinan tertinggi Universitas yang diangkat dan
diberhentikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah atas usul Majelis
Pendidikan Tinggi,
3. Wakil Rektor III adalah unsur pimpinan yang membantu Rektor untuk
kelancaran penyelengaraan pendidikan bidang kemahasiswaan dan
alumni.
4. Dekan adalah pimpinan tertinggi fakultas di lingkungan Universitas, yang
diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usul Senat Fakultas.
5. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdahar dan belajar di UM
Palangkaraya dengan persyaratan, hak, dan kewajiban yang diatur dalam
buku pedoman akademik UM Palangkaraya.
E. KEGIATAN KEMAHASISWAAN
1. Ketentuan Utama Kegiatan Kemahasiswaan
a. Setiap kegiatan kemahasiswaan harus diselaraskan dengan penalaran
dan keilmuan, minat dan bakat, kesejahteraan mahasiswa, dan
kegiatan sosial.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
77
b. Setiap program kegiatan kemahasiswaan harus mendahulukan
kepentingan mahasiswa UM Palangkaraya daripada kepentingan pihak
lain dan tidak mengganggu perkuliahan.
c. Setiap program kegiatan kemahasiswaaan harus direncanakan dan
dirancang dengan baik dan terperinci dengan selalu memperhatikan
dan mendahulukan kepentingan akademik serta dapat dipertanggung
jawabkan.
d. Setiap program kemahasiswaan harus memperhatikan dan sesuai
dengan sistem dan aturan yang berlaku di UM Palangkaraya dengan
tidak mengabaikan ketertiban masyarakat sekitar kampus Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya.
e. Setiap kegiatan kemahasiswaan harus dilaksanakan oleh pengurus
organisasi atau panitia yang ditunjuk resmi oleh organlsasi dalam
bentuk Kepanitiaan.
f. Setiap rapat kegiatan kemahasiswaan harus disertai dengan Berita
Acara Rapat yang ditandatangani oleh seluruh mahasiswa yang hadir
di dalam rapat tersebut.
g. Setiap kegiatan kemahasiswaan harus dilaporkan secara tertulis yang
mencakup penggunaan biaya hasil kegiatan.
h. Setiap organisasi kemahasiswaan yang tidak melaporkan kegiatannya
akan dikenakan sanksi berupa teguran dan tidak diperkenankan
mengadakan kegiatan berikutnya.
2. Prosedur Pengambilan Biaya Penyelenggaraan Kegiatan
a. Rektor mendisposisikan proposal biaya penyelenggaraan kegiatan
kepada Kabag Keuangan untuk ditindaklanjuti lalu diinfokan ke
Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan dan Alumni (Ka. BAKA)
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
78
dan Kepala Bagian Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya.
b. Kepala Bagian Kemahasiswaan menginfonnasikan pengambilan biaya
penyelenggaraan kegiatan kepada Panitia/Pengurus.
c. Panitia/Pengurus mengambil biaya penyelenggaraan kegiatan di
Kepala Bagian Keuangan/bendahara Universitas.
d. Panitia/Pengurus menyelenggaraan kegiatan sesuai dengan biaya yang
disetujui oleh Rektor UM Palangkaraya.
e. Panitia atau Pengurus membuat laporan pertanggungiawaban
penggunaan biaya kepada Rektor tembusan ke Wakil Rektor III dan
Ka BAKA UM Palangkaraya.
3. Pengajuan Permohonan Penggunaan Fasilitas
a. Panitia dan atau Pengurus mengajukan surat permohonan penggunaan
fasilitas berupa ruang, peralatan, atau fasilitas lainnya kepada Rektor
dengan diketahui oleh Wakil Rektor III atau Ka BAKA atau Kabag.
Kemahasiswaan.
b. Rektor memutuskan fasilitas kampus yang dapat digunakan setelah
mendengarkan kebutuhan penggunaan dan ketersediaan fasilitas dari
panitia/pengurus setelah berkoordinasi dengan Kepala Bagian
Kemahasiswaan dan Kepala Bagian Rumah Tangga Universitas.
c. Panitia/pengurus mengisi forrnulir penggunaan fasilitas di Bagian
Umum sesuai dengan ketersediaan fasilitas yang disetujui.
d. Panitia/Pengurus berkoordinasi dengan Kepala Bagian Rumah Tangga
dan Kepala Bagian Kemahasiswaan mengenai pelaksanaan
penggunaan fasilitas.
e. Panitia/pengurus merapikan dan mengembalikan fasilitas yang telah
digunakan kepada Kepala Bagian Rumah Tangga
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
79
4. Prosedur Pengajuan Penyelenggaraan Kegiatan di Luar Kampus
a. Panitia/Pengurus mengajukan surat permohonan penyelenggaraan
kegiatan di luar kampus kepada Rektor berdasarkan program kerja
UKM dan organisasi dan diketahui oleh Dekan atau Ketua Program
Studi tembusan WR III.
b. Wakil Rektor III mengadakan audiensi dengan Panitia/Pengurus
mengenai tujuan penyelenggaraan kegiatan di luar kampus.
c. Wakil Rektor III melaporkan permohonan tersebut kepada Rektor.
d. Rektor menyetujui/tidak menyetujui penyelenggaraan kegiatan di luar
kampus setelah mendapat masukan dari Wakil Rektor III dan setelah
mengadakan audiensi dengan panita/pengurus bila diperlukan.
e. Rektor mendisposisikan surat permohonan penyelenggaraan kegiatan
di luar kampus kepada Wakil Rektor III untuk dibuatkan surat
administrasi yang dibutuhkan jika kegiatan tersebut disetujui.
f. Wakil Rektor III meneruskan surat izin kepada Ka. BAKA lalu
disposisikan kepada Kabag. Kemahasiswaan untuk memanggil dan
diteruskan kepada Panitia/Pengurus.
g. Panitia/ Pengurus mengambil surat yang dibutuhkan di Kabag
Kemahasiswaan.
h. Panitia/Pengurus melaporkan hasil penyelenggaraan kegiatan kepada
Rektor dan Wakil Rektor III.
5. Proposal Kegiatan
a. Persyaratan Pengajuan Proposal
1) Tidak mempunyai tunggakan penyerahan laporan
pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan pada kegiatan
sebelumnya.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
80
2) Mendapat persetujuan dari UKM atau Organisasi internal UM
Palangkaraya dan diketahui oleh Wakil Rektor III atau Dekan atau
Ketua Program Studi.
3) Menyertakan Surat pengantar pengajuan proposal yang berisi
maksud pengajuan proposal dan ditandatangani oleh Ketua Panitia
Pelaksana kepada Rektor mengetahui Wakil Rektor III.
4) Diserahkan paling lambat 10 hari kerja sebelum pelaksanaan
kegiatan.
5) Proposal yang diajukan kurang dari 10 hari kerja tidak akan
diproses.
b. Format Proposal Kegiatan
1) Halaman Sampul Muka dilapisi plastik transparan.
2) Halaman Isi
3) Menggunakan Kop Surat Organisasi Kemahasiswaan yang
bersangkutan atau Kepanitiaan yang ditunjuk dengan ketentuan:
a) Ukuran kertas A4 (21x29.7cm)
b) Bentuk huruf Arial dengan spasi 1.5, font U atau huruf Times
New Roman, font 12.
c) Mencantumkan alamat organisasi kemahasiswaan, nomor
telepon dan kontak perorangan/HP/e-mail.
d) Membubuhkan stempel organisasi kemahasiswaan atau
penanggung jawab.
6. Sponsor Kegiatan
Sponsor yang mendukung/ mendanai kegiatan harussesuai dengan
ketentuan bex-ikut.
a. Saling menguntungkan;
b. bukan berasal dan untuk kepentingan Partai Politik.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
81
c. bukan produk minuman keras;
d. bukan produk rokok;
e. bukan produk yang berkonotasi seks;
f. bukan produk ilegal atau barang terlarang;
g. produk yang belum tercantum dalam ketentuan diatas akan diatur
kemudian.
7. Laporan Pertanggungiawaban Kegiatan
a. Prosedur Penyerahan Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan
1) Kegiatan yang sudah dilaksanakan harus dilaporkan secara tertulis
kepada Rektor Wakil Rektor III, paling lambat 30 hari kerja setelah
terselenggaranya kegiatan.
2) Organisasi kemahasiswaan yang telah selesai menyelenggarakan
kegiatan, tetapi belum menyampaikan Laporan Pertanggung-
jawabarmya,
3) Laporan Pertanggungiawaban harus dijilid rapi dan disertai soft
file berupa CD.
b. Format Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan dan Keuangan
disesuaikan dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
8. Ketentuan mengenai Pelaksanaan Kegiatan
a. Tempat
1) Setiap kegiatan harus dilaksanakan di kampus UM Palangkaraya
kecuali jika fasilitas yang dimiliki oleh UM Palangkaraya tidak
memungkinkan, atau karena alasan-alasan khusus yang dapat
dipertanggungjawabkan.
2) Kegiatan kemahasiswaan yang dilaksanakan di luar kampus harus
mendapat persetujuan khusus dari Rektor UM Palangkaraya.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
82
3) Setiap tempat di dalam kampus UM Palangkaraya yang akan
digunakan sebagai tempat pelaksanaan kegiatan harus mendapat
izin dari pimpinan.
4) Setiap tempat yang telah digunakan untuk berkegiatan harus
dibersihkan kembali.
b. Waktu
1) Setiap kegiatan dilaksanakan maksimal 3 (tiga) hari dan
diselenggarakan antara pukul 08.00 WIB dan 17.00 WIB Kegiatan
yang diselenggarakan di luar ketentuan tersebut harus mendapat
persetujuan khusus dari Rektor UM Palangkaraya.
2) Tidak diperbolehkan mengadakan kegiatan 3 (tiga) hari sebelum
dan selama Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir
Semester (UAS).
3) Tidak diperbolehkan mengadakan kegiatan pada saat pengurus
organisasi kemahasiswaan dalam kondisi demisioner.
4) Ketua Panitia harus memberikan konfirmasi dan koordinasi dengan
Kepala Bagian Kemahasiswaan, Kepala Bagian Umum, dan
Kepala Satpam selambat-lambatnya 3 (tiga) sebelum pelaksanaan
kegiatan bila tahapan ini tidak dilaksanakan biaya penyelenggaraan
kegiatan ditangguhkan.
5) Undangan kegiatan sudah terkirim semua selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari sebelum pelaksanaan, dan selambat-lambatnya 3 (tiga)
hari sebelum pelaksanaan sudah ada konfirmasi kehadiran dari
undangan.
6) Khusus untuk undangan tamu pada acara pembukaan atau
penutupan, Panitia harap memperhatikan tata cara protokoler
standar dan berkoordinasi dengan Kepala Bagian Kemahasiswaan
dan HUMAS Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Untuk
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
83
kegiatan lingkup UM Palangkaraya Panitia diharapkan
mengundang Pimpinan Universitas dan pihak- pihak yang terkait,
sedangkan untuk kegiatan pada lingkup yang lebih besar, Panitia
harap menyesuaikan diri dengan tata cara protokoler.
7) Pada hari pelaksanaan, seluruh panitia, peralatan, dan dekorasi
telah siap selambat-lambatnya 1 (satu) jam sebelum acara dimulai.
Para undangan diharapkan hadir 15 menit sebelum acara dimulai
dan Panitia mengenakan jaket almamater atau atribut kepanitiaan.
8) Semua perlengkapan, peralatan, dan fasilitas lainnya harus
dikembalikan dalam keadaan baik selambat-lambatnya 1 (satu) hari
setelah pelaksanaan.
c. Lain-Lain
1) Pengambilan peralatan dilakukan oleh panitia kegiatan setelah
prosedur pengajuan peralatan dan fasilitas dipenuhi. Saat
mengambil peralatan, penanggungjawab peminjaman
meninggalkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau kartu identitas
lainnya. Kartu identitas dapat diambil kembali setelah peralatan
dikembalikan dalam keadaan baik dan seperti semula.
2) Pemakaian peralatan LCD, laptop, dan sound system harus
dilakukan/didampingi oleh petugas yang ditunjuk oleh Bagian
Rumah Tangga Bila tanpa didampingi, kerusakan atau kehilangan
peralatan menjadi tanggung jawab peminjam untuk mengganti
seperti barang tersebut. Kerusakan atau kehilangan peralatan yang
diakibatkan oleh petugas UM Palangkaraya akan diatur sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya.
3) Untuk kegiatan yang melibatkan masyarakat diluar kampus seperti
pentas seni, panitia harus menandatangani persetujuan tata tertib
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
84
kegiatan yang disepakati antara panitia dengan pihak terkait.
Persetujuan tata tertib dibuat sesuai dengan kebutuhan.
4) Kegiatan yang melibatkan masyarakat diluar kampus harus
melaporkan kegiatan untuk pengamanan ketertiban kepada
kepolisian setempat.
5) Untuk kegiatan pameran tidak diperkenankan menempel apa pun
secara langsung di dinding ruangan. Materi pameran atau informasi
lain dapat digantungkan atau mempergunakan panel berkaki.
6) Kegiatan bazaar yang mendatangkan pihak dari luar (kecuali
sponsor utama), ditempatkan di lapangan parkir UM Palangkaraya.
7) Kegiatan pentas seni, pameran, dan bazaar diselenggarakan
berdasarkan Green Islamic Campus. Panitia dan peserta kegiatan
harus berpakaian rapi dan sopan sesuai kaidah Islami.
8) Spanduk, poster, brosur, atau informasi lain tentang kegiatan
selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah pelaksanaan harus
diturunkan/ditanggalkan oleh panitia kegiatan yang bersangkutan.
Bila tahapan ini tidak dilakukan panitia akan ditegur keras.
9) Jika diperlukan persiapan ruang sebelum hari pelaksanaan
kegiatan, panitia kegiatan dapat mengajukan surat permohonan izin
persiapan kepada Kepala Biro Administrasi Umum selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari sebelumnya, dan diberi waktu 1 (satu) hari
pada pukul 08.00-16.30.
10) Persiapan ruangan dilakukan sekaligus kegiatan gladi kotor yang
dilaksanakan satu hari.
11) Untuk kegiatan yang bersifat komersil atau kerja sama dengan
pihak di luar kampus, harap Panitia mengikuti ketentuan yang
diatur dalam SK Rektor Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
85
12) Kegiatan komersil harus dilaporkan kepada Rektor UM
Palangkaraya, tembusan Wakil Rektor II dan Ka. Biro
Administrasi Umum (BAU) UM Palangkaraya;
13) Panitia bertanggungjawab atas kebersihan, kerapian, dan
ketertiban tempat kegiatan.
14) Panitia bertanggungjawab atas kelancaran dan kesuksesan
kegiatan yang akan dilaksanakan.
15) Semua kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa harus
mengajukan proposal, sesuai dengan SOP Kegiatan
Kemahasiswaan ini, dan tidak akan dilayani dan diberikan dana
kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan SOP ini.
16) SOP ini berlaku untuk semua kegiatan dan organisasi
kemahasiswaan yang berada di lingkungan UM Palangkaraya.
SOP ini mengikat dan wajib diikuti semua pihak yang terkait
didalamnya.
F. PENUTUP
Dengan berlakukanya keputusan ini, maka regulasi kegiatan
kemahasiswaan sebelumnya yang bertentangan dengan pedoman ini
dinyatakan tidak berlaku. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
akan ditinjau kembali apabila dipandang perlu.
PEDOMAN KEMAHASISWAAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA TAHUN 2017
86
SOP ini dibuat berdasarkan keadaan yang ada pada Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya. SOP masih memerlukan masukkan yang
positif untuk perbaikan pada kemudian harinya. SOP akan selalu direvisi
mengikuti peraturan yang diberlakukan dikemudian hari.
Palangka Raya, 30 Jumadil Awal 1438 H30 Februari 2017 M
An. RektorWakil Rektor III
LAKSMINARTI, SH. MH.NIK. 96.0101.051