Mak Rooooo 2
-
Upload
aaron-yoshefho -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
description
Transcript of Mak Rooooo 2
Pembahasan
Pada hasil kegiatan praktikum yang dilaksanakan pada hari kamis tanggal
16 Oktober 2014 pada pukul 16.17 di laboratorium petrologi didapatkan hasil
pengamatan terdapat lima jenis fosil yang diamati dari phylum Echinodermata
dengan kelas echinodea, crinoidea, asteroidea dan holothuroidea
3.1 Pembahasan No peraga MA-18
Pada peraga MA-18 memiliki warna putih terang di mana pada
peraga ini merupakan sebuah bodi ututh, diamana diindikasikan bentukan
tubuh dari organisme ini sendiri masih lengkap dan beluma ada bagian yang
hilang. Kemudian kenampakan bentukan binatang dengan bentuk seperti
setengah parabola yang memiliki garis garis dan lingkaran-lingkaran yang
diindikasikan bahwa organisme ini merupakan organisme phylum
Echinodermata denga kelas Echinoidea ordo dan famili dengan nama spesies
diadema sp
Pada organisme yang ada ini sendiri setelah dilakukan pengamatan
diketahui pada bagian organisme terdapat bentukan berupa lubang di bagian
atas yang diindikasikan sebagai mulut, kemudian pada bagian tubuh sendiri
terdapat bentukan meruning dan garis yang meradial memancar dari mulut
disekitar dengan bentuk runcing tersebut merupakan ambulakrum. Yang
merupakan salah satu alur dari ambulakral kemudian terdapatnya bentukan
urutan tonjolan kecil pada lempeng penyusun cangkang disebut sebagai
turbecel yang merupakan tempat bertautnya duri semasa hidup. Dan semasa
hidupnya hewan tersebut dapat bergerak akibat adanya pergerakan yang
terjadi akibat kerja dari tabung kaki dan duri. Seluruh golongan Echinoidea
merupakan binatang yang hidup di semua kedalaman laut, namun sebagian
besar menempati daerah laut yang dangkal dan hangat, baik terumbu dan
ambang karbonat yang lain. Echinodoid umumnya memakan rumput laut dan
binatang lain yang menghampirinya akibat terbawa arus. Muncul sejak jaman
ordovician tetapi mulai terawetkan dalam jumlah banyak pada zaman jura.
Sangat banyak dijumpai pada jaman kapur, sepanjang kenozoik hingga masa
kini, beberapa diantaranya sebagai fosil indeks
Jenis fosil inis sendiri dapat terbentuk ketika organisme mati dan
meninggalkan jasad , jasad tersebut tertimbun pada lapisan batuan sedimen,
ketika tertimbun sisa organisme tersebut dapat tertutupi dengan jelas serta
tidak ada faktor perusak dan terhindar dari proses pembusukan sehingga fosil
dapat terjaga dan tetap ada. Berdasarkan organismenya yang hidup di laut
dangkal maka pada organisme tersebut bagian keras yang terawetkan
merupakan fosil yang bersifat karbonatan.
3.2 Pembahasan No peraga FA-005
Pada peraga FA-005 memiliki warna coklat kekuningan di mana
pada peraga ini merupakan sebuah bodi ututh, diamana diindikasikan
bentukan tubuh dari organisme ini sendiri masih lengkap dan beluma ada
bagian yang hilang. Kemudian kenampakan bentukan binatang dengan bentuk
seperti berbentuk tabung yang memiliki garis garis dan lingkaran-lingkaran
yang diindikasikan bahwa organisme ini merupakan organisme phylum
Echinodermata denga kelas crinoidea ordo dan famili dengan nama spesies
Pada organisme yang ada ini sendiri setelah dilakukan pengamatan
diketahui pada bagian organisme terdapat bentukan berupa berbentuk seperti
tanung dengan adanya garis garis bentukan tersebut merupakan bagian dari
tubuh crinoidea yang merupakan tubuh bagian batang. Crinoidea memiliki
bentuk tubuh keseluruhan menyerupai lili laut. Bagian tubuh dari crinoidea
secara utuh terdiri dari calyx, stem dan lengan. Diindikasikan bentukan fosil
tersebut merupakan bagian batang, ketika masa hidupnya sendiri batang pada
bagian tubuh crinoidea merambat pada dasar laut atau pada objek lain dengan
perantaraan sistem yang mnyerupai akar,. Struktur ini bercabang-cabang ke
segala arah, sehingga dengan cara beginilah crinoid tersebut dapat merambat
secara kuat di dasar laut, beberapa macam crinoid memiliki batang yang amat
panjang bahkan hingga mencapai 15 meter. Seluruh golongan crinoidea
merupakan binatang yang hidup di laut dangkal dan juga laut agak dalam dan
rata rata hidup di sekitar garis lintang 50 lintang selatan hingga 80 lintang
utara. Pada umunya crinoid hidup bebas, umunya berada di perairan yang
jernih dengan kadar oksigen yang cukup dan tersedia mikroplangton yang
melimpah sebagai makanannya. Crinoid hidup di laut pada kurun Palezoik,
mulai zaman ordovician dan menjadi sangat melimpah pada awal jaman
karbon sehingga awal jaman karbon sering dijuluki the age of crinoids. Dan
pada zaman holosen ditemui sangat sedikit.
Jenis fosil inis sendiri dapat terbentuk sebagai material lepas dari
calyx dan stem, crinoid pada waktu mati, batang tersebut terkulai di dasar laut
dan lempeng-lempeng penyusunnya akan lepas bertebaran di dasar laut,
membentuk sedimen. Banyak batugamping yang berasal dari kurun palezoik
yang mengandung fragmen crinoid yang sangat banyak. Kemudian saat
terjadi pemfosilannya ketika organisme mati dan meninggalkan jasad , jasad
tersebut tertimbun pada lapisan batuan sedimen, ketika tertimbun sisa
organisme tersebut dapat tertutupi dengan jelas serta tidak ada faktor perusak
dan terhindar dari proses pembusukan sehingga fosil dapat terjaga dan tetap
ada. Berdasarkan organismenya yang hidup di laut dangkal maka pada
organisme tersebut bagian keras yang terawetkan merupakan fosil yang
bersifat karbonatan.
3.3 Pembahasan No peraga FA-006
Pada peraga FA-006 memiliki warna hitam ke coklatan di mana
pada peraga ini merupakan sebuah bodi ututh, diamana diindikasikan
bentukan tubuh dari organisme ini sendiri masih lengkap dan beluma ada
bagian yang hilang. Kemudian kenampakan bentukan binatang dengan bentuk
memiliki lima lengan dengan bentuk simetri radial yang diindikasikan bahwa
organisme ini merupakan organisme phylum Echinodermata denga kelas
Astroidea ordo dan famili dengan nama spesies
Pada organisme yang ada ini sendiri setelah dilakukan pengamatan
diketahui pada bagian organisme terdapat bentukan berupa memiliki lima
buah lengan yang memancar ke arah luar dari lempengan di bagian tengah.
Disetiap lengan di jumpai dua lajur tabung kaki. Pada lengan tersebut terdapat
saluran yang disebut saluran ambulakral, yang berfungsi sebagai alat
pengangkut makanan menuju mulut, yang teletak pada lempeng bagian
ventral. Dalam keadaan hidup, tubuhnya tersalut oleh kulit yang tersusun oleh
lempeng-lempeng gampingan yang kecil. Seluruh golongan Astroidea
merupakan binatang yang hidup di laut agak dalam hingga zona litoral.
Echinodoid umumnya memakan cacing, golongan udang dan molusca.
Muncul sejak jaman ordovician hingga sekarang
Jenis fosil inis sendiri dapat terbentuk ketika organisme mati dan
meninggalkan jasad , jasad tersebut tertimbun pada lapisan batuan sedimen,
ketika tertimbun sisa organisme tersebut dapat tertutupi dengan jelas serta
tidak ada faktor perusak dan terhindar dari proses pembusukan sehingga fosil
dapat terjaga dan tetap ada. Namun fosil tersebut tidak secara utuh memiliki
tubuh asli dari fosil karena astroidea saat mati dan membusuk, kulit penutup
tersebut akan hancur dan lempengan gampingan tersebut akan terbuang, oleh
karenanya maka sisa hasil dari asteroida yang utuh jarang dijumpai.
3.4 Pembahasan No peraga FS-003
Pada peraga FS-003 memiliki warna coklat kehitaman di mana
pada peraga ini merupakan sebuah sample batuan dan pada fosil dapat
terbentuk pada batuan sedimen maka batuan ini diinterpretasikan merupakan
batuan sedimen. Kemudian pada batuan ini sendiri dapat diliat kenampakan
berupa adanya bentukan binatang dengan bentuk tabular dengan ujung yang
meruncing atau menyudut, setelah dilakukan pengamatan lebih lanjut pada
bentukan organisme ini sendiri sudah tidak ada bagian asli dari organisme.
Melainkan merupakan bentukan atau cetakan dari organisme, maka dari
batuan ini dapat diketau terdapat fosil dengan jenis sisa kehidupan yang
terawetkan dengan jenis tracks
Pada organisme yang ada pada batuan ini sendiri setelah dilakukan
pengamatan diketahui bahwa organisme tersebut merupakan dari phylum
Echinodermata dengan kelas Holothuroidea. Pada fosil ini sendiri yang
terbentuk hanyalah cetakan sehingga untuk pendeskripsian morfologi tidak
dapat dilakukan dengan baik. Holothuroidea sendiri memiliki dinding tubuh
yang lunak, dikenal sebagai golongan teripang atau mentimun laut. Bentuk
tubuhnya seperti sosis, tanpa lengan dan tanpa duri, sedangkan kerangkanya
disusun oleh sejumlah besar lempengan kecil-kecil dengan bentuk beraneka
ragam dan disebut sebagai sklerit, karakter Echinodermata-nya terlihat dari
adanya lima jalur tabung kaki. holothuroidea sendiri mulai muncul di batuan
umur karbon awal hasil pengendapan laut dalam. Sklerit tersebut sering
tercampur dengan peraga mikrofosil yang diambil di batuan.
Jenis fosil inis sendiri dapat terbentuk ketika organisme meninggalkan
jejak dari aktivitas organisme, yang kemudian bekas dari aktivitas ini sendiri
terawetkan dengan baik dan menyebabkan bentukan bebkas kegiatan
organisme tersebut, dari fosil jenis ini sendiri dapat membantu menentukan
kondisi lingkungan fosil tersebut hidup danjenis pemfosilan dari fosil ini
sendiri merupakan jeis pemfosilan sisa kehidupan dengan jenis tracks
3.5 Pembahasan No peraga FS 004
Pada peraga FA-004 memiliki warna abu abu kehitaman di mana pada
peraga ini merupakan sebuah bodi ututh, diamana diindikasikan bentukan
tubuh dari organisme ini sendiri masih lengkap dan beluma ada bagian yang
hilang. Kemudian kenampakan bentukan binatang dengan bentuk seperti
berbentuk tabung yang memiliki garis garis dan lingkaran-lingkaran yang
diindikasikan bahwa organisme ini merupakan organisme phylum
Echinodermata denga kelas crinoidea ordo dan famili dengan nama spesies
Pada organisme yang ada ini sendiri setelah dilakukan pengamatan
diketahui pada bagian organisme terdapat bentukan berupa berbentuk seperti
bunga lili bentukan tersebut merupakan bagian dari tubuh crinoidea yang
merupakan tubuh bagian batang ,calyx serta lengan. Crinoidea memiliki
bentuk tubuh keseluruhan menyerupai lili laut. Bagian tubuh dari crinoidea
secara utuh terdiri dari calyx, stem dan lengan. Organ yang penting tersimpan
pada calyx atau kepala yang berbentuk mangkuk, yang tersusun dari sejumlah
lempeng-lempeng gampingan yang tersusun secara simetris. Pada permukaan
rangka terdapat mulut yang ada di permukaan atas, sedangkan anusnya
terdapat pada sisi yang sama, lima buah lengan yang bercabang merentang
dari arah calyx keatas. Pada lengan tersebut terdapat saluran makanan
pinnules dan cillia, yang befungsi sebagai pembantu dalam pengumpulan
makanan. ketika masa hidupnya sendiri batang pada bagian tubuh crinoidea
merambat pada dasar laut atau pada objek lain dengan perantaraan sistem
yang mnyerupai akar,. Struktur ini bercabang-cabang ke segala arah, sehingga
dengan cara beginilah crinoid tersebut dapat merambat secara kuat di dasar
laut, beberapa macam crinoid memiliki batang yang amat panjang bahkan
hingga mencapai 15 meter. Seluruh golongan crinoidea merupakan binatang
yang hidup di laut dangkal dan juga laut agak dalam dan rata rata hidup di
sekitar garis lintang 50 lintang selatan hingga 80 lintang utara. Pada umunya
crinoid hidup bebas, umunya berada di perairan yang jernih dengan kadar
oksigen yang cukup dan tersedia mikroplangton yang melimpah sebagai
makanannya. Crinoid hidup di laut pada kurun Palezoik, mulai zaman
ordovician dan menjadi sangat melimpah pada awal jaman karbon sehingga
awal jaman karbon sering dijuluki the age of crinoids. Dan pada zaman
holosen ditemui sangat sedikit.
Jenis fosil inis sendiri dapat terbentuk sebagai material lepas dari
calyx dan stem, crinoid pada waktu mati, batang tersebut terkulai di dasar laut
dan lempeng-lempeng penyusunnya akan lepas bertebaran di dasar laut,
membentuk sedimen. Banyak batugamping yang berasal dari kurun palezoik
yang mengandung fragmen crinoid yang sangat banyak. Kemudian saat
terjadi pemfosilannya ketika organisme mati dan meninggalkan jasad , jasad
tersebut tertimbun pada lapisan batuan sedimen, ketika tertimbun sisa
organisme tersebut dapat tertutupi dengan jelas serta tidak ada faktor perusak
dan terhindar dari proses pembusukan sehingga fosil dapat terjaga dan tetap
ada. Berdasarkan organismenya yang hidup di laut dangkal maka pada
organisme tersebut bagian keras yang terawetkan merupakan fosil yang
bersifat karbonatan.