MAJAS.pdf

16
Majas Atau Gaya Bahasa

Transcript of MAJAS.pdf

MajasAtau

Gaya Bahasa

A. Majas/ Gaya Bahasa

Majas adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secarakhas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis. Unsurkebahasaan antara lain: pilihan kata, frase, klausa, dan kalimat. Sebuah majas dikatakan baik bila mengandung tiga dasar, yaitu: kejujuran, sopan santun, dan menarik.

Gaya bahasa dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu:

1. Gaya bahasa perulangan

2. Gaya bahasa perbandingan

3. Gaya bahasa pertentangan

4. Gaya bahasa pertautan

A. Gaya Bahasa Perulangan

1. Aliterasi

Aliterasi ialah sejenis gaya bahasa yang berwujud perulangan konsonan padasuatu kata atau beberapa kata, biasanya terjadi pada puisi.

Contoh: Kau keraskan kalbunya

Bagai batu membesi benar

Timbul telangkai bertongkat urat

Ditunjang pengacara petah pasih

2. Asonansi

Asonansi ialah sejenis gaya bahasa refetisi yang berjudul perulangan vokal, pada suatu kata atau beberapa kata. Biasanya dipergunakan dalam puisiuntuk mendapatkan efek penekanan.

Contoh: Segala ada menekan dada

Mati api di dalam hatiMati api di dalam hati

Harum sekuntum bunga rahasia

Dengan hitam kelam

3. Antanaklasis

Antanaklasis ialah sejenis gaya bahasa yang mengandung perulangan katadengan makna berbeda.

Contoh: Karena buah penanya itu menjadi buah bibir orang.

4. Kiasmus

Kiasmus ialah gaya bahasa yang berisikan perulangan dan sekaligusmerupakan inversi atau pembalikan susunan antara dua kata dalam satukalimat.

Contoh: Ia menyalahkan yang benar dan membenarkan yang salah.

5. Epizeukis

Epizeukis ialah gaya bahasa perulangan yang bersifat langsung. Maksudnyakata yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut.

Contoh: Ingat kami harus bertobat, bertobat, sekali lagi bertobat

6. Tautotes

Tautotes ialah gaya bahasa perulangan yang berupa pengulangan sebuah kataberkali-kali dalam sebuah konstruksi.

Contoh: Aku adalah kau, kau adalah aku, kau dan aku sama saja.

7. Anafora

Anafora ialah gaya bahasa repetisi yang merupakan perulangan katapertama pada setiap baris atau kalimat.

Contoh: Kucari kau dalam toko-toko.

Kucari kau karena cemas karena sayang.

Kucari kau karena sayang karena bimbang.Kucari kau karena sayang karena bimbang.

Kucari kau karena kaya mesti diganyang.

8. Epistrofa (efifora)

Epistrofa ialah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata pada akhirbaris atau kalimat berurutan.

Contoh: Ibumu sedang memasak di dapur ketika kau tidur.

Aku mencercah daging ketika kau tidur.

9. Simploke

Simploke ialah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan awal dan akhirbeberapa baris (kalimat secara berturut-turut).

Contoh: Ada selusin gelas ditumpuk ke atas. Tak pecah.

Ada selusin piring ditumpuk ke atas. Tak pecah.

Ada selusin barang lain ditumpuk ke atas. Tak pecah.

10. Mesodiplosis

Mesodiplosis ialah gaya bahasa repetisi yang berupa pengulangan kata ataufrase di tengah-tengah baris atau kalimat secara berturut-turut.

Contoh: Pendidik harus meningkatkan kecerdasan bangsa.

Para dokter harus meningkatkan kesehatan masyarakat.

11. Epanalepsis

Epanalepsis ialah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata pertamapada akhir baris, klausa, atau kalimat.

Contoh: Saya akan berusaha meraih cita-cita saya.

12. Anadiplosis

Anadiplosis ialah gaya bahasa repetisi yang kata atau frase terakhir darisuatu kalimat atau klausa menjadi kata atau frase pertama pada klausa ataukalimat berikutnya.

Contoh: Dalam raga ada darah

Dalam darah ada tenaga

Dalam tenaga ada daya

Dalam daya ada segalanya

B. Gaya Bahasa Perbandingan

13. Perumpamaan

Perumpamaan ialah padanan kata atau simile yang berarti seperti. Secaraeksplisit jenis gaya bahasa ini ditandai oleh pemakaian kata: seperti, sebagai, ibarat, umpama, bak, laksana, serupa.

Contoh: Seperti air dengan minyak.

14. Metafora

Metafora ialah gaya bahasa yang membandingkan dua hal secara implisit.

Contoh: Aku adalah angin yang kembara.

15. Personifikasi

Personifikasi ialah gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat insani pada barangatau benda yang tidak bernyawa ataupun pada ide yang abstrak.

Contoh: Bunga ros menjaga dirinya dengan duri.Contoh: Bunga ros menjaga dirinya dengan duri.

16. Depersonifikasi

Depersonifikasi ialah gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat suatu bendatak bernyawa pada manusia atau insan. Biasanya memanfaatkan kata-kata: kalau, sekiranya, jikalau, misalkan, bila, seandainya, seumpama.

Contoh: Kalau engkau jadi bunga, aku jadi tangkainya.

17. Alegori

Alegori ialah gaya bahasa yang menggunakan lambang-lambang yang termasuk dalam alegon antara lain:

Fabel, contoh: Kancil dan Buaya

Parabel, contoh: Cerita Adam dan Hawa

18. Antitesis

Antitesis ialah gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan yang bertentangan.

Contoh: Dia gembira atas kegagalanku dalam ujian.

19. Pleonasme danTautologi

Pleonasme adalah penggunaan kata yang mubazir yang sebesarnya tidakperlu. Contoh: Capek mulut saya berbicara.

Tautologi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata atau frase yang seartidengan kata yang telah disebutkan terdahulu. Contoh: Apa maksud dantujuannya datang ke mari?

20. Perifrasis

Perifrasis ialah gaya bahasa yang dalam pernyataannya sengaja menggunakanfrase yang sebenarnya dapat diganti dengan sebuah kata saja.

Contoh: Wita telah menyelesaikan sekolahnya tahun 1988 (lulus).

21. Antisipasi (prolepsis)

Antisipasi ialah gaya bahasa yang dalam pernyataannya menggunakan frasependahuluan yang isinya sebenarnya masih akan dikerjakan atau akanterjadi.

Contoh: Aku melonjak kegirangan karena aku mendapatkan pialakemenangan.

22. Koreksio (epanortosis)

Koreksio ialah gaya bahasa yang dalam pernyataannya mula-mula inginmenegaskan sesuatu. Namun, kemudian memeriksa dan memperbaiki yang mana yang salah.

Contoh: Silakan Riki maju, bukan, maksud saya Rini!

C. Gaya Bahasa Pertentangan

23. Hiperbola

Hiperbola ialah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan baik jumlah, ukuran, ataupun sifatnya dengan tujuan untuk menekan, memperhebat, meningkatkan kesan dan pengaruhnya.

Contoh: Pemikiran-pemikirannya tersebar ke seluruh dunia.

24. Litotes

Litotes ialah majas yang berupa pernyataan yang bersifat mengecilkankenyataan yang sebenarnya.

Contoh: Apa yang kami berikan ini memang tak berarti buatmu.

25. Ironi

Ironi ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang isinya bertentangandengan kenyataan yang sebenarnya.

Contoh: Bagus benar rapormu Bar, banyak merahnya.

26.Oksimoron

Oksimoron ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang di dalamnyamengandung pertentangan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanandalam frase atau dalam kalimat yang sama.

Contoh: Olahraga mendaki gunung memang menarik walupun sangatmembahayakan.

27. Paronomosia

Paronomasia ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang berisipenjajaran kata-kata yang sama bunyinya, tetapi berlainan maknanya.

Contoh: Bisa ular itu bisa masuk ke sel-sel darah.

28. Zeugma dan Silepsis

Zeugma ialah gaya bahasa yang menggunakan dua konstruksi rapatandengan cara menghubungkan sebuah kata dengan dua atau lebih kata lain. Dalam zeugma kata yang dipakai untuk membawahkan kedua kataberikutnya sebenarnya hanya cocok untuk salah satu dari padanya.

Contoh: Kami sudah mendengar berita itu dari radio dan surat kabar.

Dalam silepsis kata yang dipergunakannya itu secara gramatikal benar, tetapikata tadi diterapkan pada kata lain yang sebenarnya mempunyai makna lain.

Contoh: Ia sudah kehilangan topi dan semangatnya.

29. Satire

Satire ialah gaya bahasa sejenis argumen atau puisi atau karangan yang berisikritik sosial baik secara terang-terangan maupun terselubung.

Contoh: Jemu aku dengan bicaramu.

Kemakmuran, keadilan, kebahagiaan

Sudah sepuluh tahun engkau bicara

Aku masih tak punya celanaAku masih tak punya celana

Budak kurus pengangkut sampah

30. Inuendo

Inuendo ialah gaya bahasa yang berupa sindiran dengan mengecilkankenyataan yang sebenarnya.

Contoh: Dia memang baik, cuma agak kurang jujur.

31. Antifrasis

Antifrasis ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang menggunakansebuah kata dengan makna kebalikannya. Berbeda dengan ironi, yang beruparangkaian kata yang mengungkapkan sindiran dengan menyatakan kebalikandari kenyataan, sedangkan pada antifrasis hanya sebuah kata saja yang menyatakan kebalikan itu.

ContohAntifrasis: Lihatlah sang raksasa telah tiba (maksudnya si cebol).

Contoh ironi: Kami tahu bahwa kau memang orang yang jujur sehingga takada satu orang pun yang percaya padamu.

32. Paradoks

Paradoks ialah gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyatadengan fakta-fakta yang ada.

Contoh: Teman akrab adakalanya merupakan musuh sejati.

33. Klimaks

Klimaks ialah gaya bahasa yang berupa susunan ungkapan yang makin lama makin mengandung penekanan atau makin meningkat kepentingannya darigagasan atau ungkapan sebelumnya.

Contoh: Hidup kita diharapkan berguna bagi saudara, orang tua, nusa bangsadan negara.

34. Anti klimaks

Antiklimaks ialah suatu pernyataan yang berisi gagasan-gagasan yang disusundengan urutan dari yang penting hingga yang kurang penting.

Contoh: Bahasa Indonesia diajarkan kepada mahasiswa, siswa SLTA, SLTP, dan SD.

35. Apostrof

Apostrof ialah gaya bahasa yang berupa pengalihan amanat dari yang hadirkepada yang tidak hadir.

Contoh: Wahai dewa yang agung, datanglah dan lepaskan kami daricengkraman durjana.

36. Anastrof atau inversi

Anastrof ialah gaya bahasa retoris yang diperoleh dengan membalikkansusunan kata dalam kalimat atau mengubah urutan unsur-unsur konstruksisintaksis.

Contoh: Diceraikannya istrinya tanpa setahu saudara-saudaranya.

37. Apofasis

Apofasis ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang tampaknyamenolak sesuatu, tetapi sebenarnya justru menegaskannya.

Contoh : Sebenarnya saya tidak sampai hati mengatakan bahwa anakmukurang ajar.

38. Histeron Proteran

Histeron Proteran ialah gaya bahasa yang isinya merupakan kebalikan darisuatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar.

Contoh : Jika kau memenangkan pertandingan itu berarti kematian akankau alami.

39. Hipalase

Hipalase ialah gaya bahasa yang berupa sebuah pernyataan yang menggunakan kata untuk menerangkan suatu kata yang seharusnya lebihtepat dikarenakan kata yang lain.

Contoh: Ia duduk pada bangku yang gelisah.Contoh: Ia duduk pada bangku yang gelisah.

40. Sinisme

Sinisme ialah gaya bahasa yang merupakan sindiran yang berbentukkesangsian yang mengandung ejekan terhadap keikhlasan atau ketulusanhati.

Contoh: Anda benar-benar hebat sehingga pasir di gurun sahara pun dapatAnda hitung.

41. Sarkasme

Sarkasme ialah gaya bahasa yang mengandung sindiran atau olok-olok yang pedas atau kasar.

Contoh: Kau memang benar-benar bajingan.

D. Gaya Bahasa Pertautan

42. Metonimia

Metonimia ialah gaya bahasa yang menggunakan nama barang, orang, hal, atau ciri sebagai pengganti barang itu sendiri.

Contoh: Parker jauh lebih mahal daripada pilot.

43. Sinekdoke

Sinekdoke ialah gaya bahasa yang menyebutkan nama sebagian sebagai namapengganti barang sendiri.

Contoh Sinekdoke pars pro toto: Lima ekor kambing telah dipotong padaacara itu.

Contoh Sinekdoke totem pro parte: Dalam pertandingan itu Indonesia menang satu lawan Malaysia.

44. Alusio

Alusia ialah gaya bahasa yang menunjuk secara tidak langsung ke suatupristiwa atau tokoh yang telah umum dikenal/ diketahui orang.pristiwa atau tokoh yang telah umum dikenal/ diketahui orang.

Contoh: Apakah peristiwa Madiun akan terjadi lagi di sini?

45. Eufimisme

Eufimisme ialah ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasa lebih kasar yang dianggap

merugikan atau yang tidak menyenangkan.

Contoh: Tunasusila sebagai pengganti pelacur.

46. Eponim

Eponim ialah gaya bahasa yang menyebut nama seseorang yang begitusering dihubungkan dengan sifat tertentu

sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan sifat itu.

Contoh: Dengan latihan yang sungguh saya yakin Anda akan menjadi Mike Tyson.

47. Antonomasia

Antonomasia ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang menggunakangelar resmi atau jabatan sebagai

pengganti nama diri.

Contoh: Kepala sekolah mengundang para orang tua murid.

48. Epitet

Epitet ialah gaya bahasa yang berupa keterangan yang menyatakan sesuatusifat atau ciri yang khas dari

seseorang atau suatu hal.

Contoh: Putri malam menyambut kedatangan remaja yang sedang mabukasmara.

49. Erotesis

Erotesis ialah gaya bahasa yang berupa pertanyaan yang tidak menuntutjawaban sama sekali.

Contoh: Tegakah membiarkan anak-anak dalam kesengsaraan?

50. Paralelisme

Paralelisme ialah gaya bahasa yang berusaha menyejajarkanpemakaian kata-kata atau frase-frase yang

menduduki fungsi yang sama dan memiliki bentuk gramatikal yang sama.

Contoh: -Bukan saja perbuatan itu harus dikutuk, tetapi juga harusdiberantas.

- Bukan saja perbuatan itu harus dikutuk, tetapi juga harusmemberantasnya (Ini contoh yang tidak baik).

51. Elipsis

Elipsis ialah gaya bahasa yang di dalamnya terdapat penanggalan ataupenghilangan salah satu atau beberapa

unsur penting dari suatu konstruksi sintaksis.

Contoh: -Mereka ke Jakarta minggu lalu (perhitungan prediksi).

-Pulangnya membawa oleh-oleh banyak sekali (Penghilangansubyek).

52. Gradasi

Gradasi ialah gaya bahasa yang mengandung beberapa kata (sedikitnya tigakata) yang diulang dalam konstruksi itu.

Contoh: Kita harus membangun, membangun jasmani dan rohani, rohaniyang kuat dan tangguh, dengan ketangguhan itu kita maju.

53. Asindeton

Asindenton ialah gaya bahasa yang berupa sebuah kalimat atausuatu konstruksi yang mengandung kata-kata yang sejajar, tetapi tidakdihubungkan dengan kata-kata penghubung.

Contoh: Ayah, ibu, anak merupakan inti dari sebuah keluarga.

54. Polisindeton

Polisindenton ialah gaya bahasa yang berupa sebuah kalimat atau sebuahkonstruksi yang mengandung kata-kata yang sejajar dan dihubungkandengan kata-kata penghubung.

Contoh: Pembangunan memerlukan sarana dan prasarana juga dana sertaContoh: Pembangunan memerlukan sarana dan prasarana juga dana sertakemampuan pelaksana.

53. Asindeton

Asindenton ialah gaya bahasa yang berupa sebuah kalimat atausuatu konstruksi yang mengandung kata-kata yang sejajar, tetapi tidakdihubungkan dengan kata-kata penghubung.

Contoh: Ayah, ibu, anak merupakan inti dari sebuah keluarga.

54. Polisindeton

Polisindenton ialah gaya bahasa yang berupa sebuah kalimat atau sebuahkonstruksi yang mengandung kata-kata yang sejajar dan dihubungkandengan kata-kata penghubung.

Contoh: Pembangunan memerlukan sarana dan prasarana juga dana sertakemampuan pelaksana.