MAJALAH SUARA HIDAYATULLAH SEBAGAI MEDIA ISLAM … · MAJALAH SUARA HIDAYATULLAH SEBAGAI MEDIA...

160
MAJALAH SUARA HIDAYATULLAH SEBAGAI MEDIA ISLAM DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH (Perspektif Manajemen Komunikasi) TESIS Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Magister dalam Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Disusun Oleh : Maulana Malik Syarifuddin NIM: F02717223 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2019

Transcript of MAJALAH SUARA HIDAYATULLAH SEBAGAI MEDIA ISLAM … · MAJALAH SUARA HIDAYATULLAH SEBAGAI MEDIA...

  • MAJALAH SUARA HIDAYATULLAH SEBAGAI MEDIA ISLAM

    DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH

    (Perspektif Manajemen Komunikasi)

    TESIS

    Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

    Memperoleh Gelar Magister dalam Program Studi

    Komunikasi dan Penyiaran Islam

    Disusun Oleh :

    Maulana Malik Syarifuddin

    NIM: F02717223

    PASCASARJANA

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

    SURABAYA

    2019

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    vi

    Abstrak

    Syarifuddin, Maulana Malik, F02717223, Majalah Suara Hidayatullah Sebagai

    Media Islam Dalam Pengembangan Dakwah (Perspektif Manajemen

    Komunikasi) 2019.

    Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen

    komunikasi Majalah Suara Hidayatullah Sebagai Media Islam dalam

    pengembangan dakwah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan manajerial.

    Subjek dalam penelitian ini adalah redaksi Majalah Suara Hidayatullah.

    Analisis data dilakukan dengan analisis data interaktif oleh Miles dan

    Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan pengambilan

    kesimpulan lalu diverifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi

    manajemen komunikasi Majalah Suara Hidayatullah adalah memiliki strategi

    dengan menguatkan agen-agen penjualan, memberikan reward untuk agen, strategi

    manajemen dalam hal mempertahankan minat pembaca, hal ini pihak redaksi juga

    mempertajam wawasan keagamaan yang disajikan dalam setiap rubriknya. Strategi

    lain yang nampak dilakukan dengan membagikan Majalah Suara Hidayatullah

    secara gratis dalam jumlah tertentu. Majalah Suara Hidayatullah sebagai media

    Islam dalam pengembangan dakwah menerapkan tiga aspek pada manajemennya.

    Pertama, dari aspek manajerial di mana pimpinan memiliki kendali besar dalam

    seluruh kegiatan manajerial Majalah Hidayatullah. Kendali dalam hal ini

    ditegaskan dalam hal yang bersifat kepemimpinan top management, di mana

    para pegawai atau bawahan yang ada di kantor Majalah Hidayatullah akan

    mematuhi segala arahan dan masukan dari pimpinan. Pimpinan memiliki

    komando besar dalam seluruh kegiatan manajerial Majalah Hidayatullah.

    Kedua, dari aspek konten di mana seluruh konten atau rubrik yang dimuat di

    Majalah Suara Hidayatullah berpedoman pada Al Qur’an dan Hadist dengan

    bahasa yang tegas. Ketiga, dari aspek sumber daya manusia di mana seluruh

    karyawan yang bekerja di Majalah Suara Hidayatullah direkrut secara

    kaderisasi. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pihak Majalah Suara

    Hidayatullah dalam mengemban visi dan misi dakwah Islam sesuai dengan

    ajaran Al Qur’an dan hadist. Berdasarkan ketiga aspek tersebut, Majalah Suara

    Hidayatullah bermaksud mempertahankan misi dakwahnya melalui media

    cetak yaitu majalah, dengan mengajak para pembaca atau publik Majalah Suara

    Hidayatullah agar mengikuti kajian dakwah dan ajaran sesuai dengan konten-

    konten yang ada di Majalah Hidayatullah.

    Kata kunci: Manajemen Komunikasi, Media Islam, Pengembangan Dakwah

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    vii

    Abstract

    Syarifuddin, Maulana Malik, F02717223, Suara Hidayatullah Magazine As

    Islamic Media In The Development Of Da'wah (Communication Management

    Perspective) 2019.

    The purpose of this research is to find out the communication management of Suara

    Hidayatullah Magazine as Islamic Media in the development of da'wah. This type

    of research used in this study is to use qualitative research with a managerial

    approach. The subject in this study was the editor of Suara Hidayatullah Magazine.

    Data analysis was performed by interactive data analysis by Miles and Huberman

    which consisted of data reduction, data presentation and conclusion drawing then

    verified. The results showed that Suara Hidayatullah Magazine's communication

    management strategy was to have a strategy by strengthening sales agents, giving

    rewards to agents, management strategies in terms of maintaining the interest of

    readers, this editor also sharpened the religious insights presented in each rubric.

    Another strategy that appears to be done by distributing Suara Hidayatullah

    Magazine for free in a certain amount. Suara Hidayatullah Magazine as an Islamic

    media in the development of da'wah applies three aspects to its management. First,

    from the managerial aspect where the leader has a big control in all the managerial

    activities of Hidayatullah Magazine. Control in this regard is affirmed in terms of

    top management leadership, where employees or subordinates in the Hidayatullah

    Magazine office will comply with all directions and input from the leadership. The

    leadership has a great command in all the managerial activities of Hidayatullah

    Magazine. Second, from the aspect of content in which all content or rubrics

    published in Suara Hidayatullah Magazine are guided by the Qur'an and Hadith in

    strict language. Third, from the aspect of human resources in which all employees

    who work in Suara Hidayatullah Magazine are recruited through regeneration.

    This aims to facilitate the Suara Hidayatullah Magazine in carrying out the vision

    and mission of Islamic da'wah in accordance with the teachings of the Qur'an and

    hadiths. Based on these three aspects, Suara Hidayatullah Magazine intends to

    maintain its missionary mission through printed media, namely the magazine, by

    inviting readers or the public of Suara Hidayatullah Magazine to follow the

    propaganda study and teachings in accordance with the contents in Hidayatullah

    Magazine.

    Keywords: Management Communication, Media, development of Islamic Dawah

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    viii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

    PERNYATAAN PERTANGGUNG JAWABAN TESIS ............................... ii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii

    PENGESAHAN TIM PENGUJI ..................................................................... iv

    ABSTRAK ....................................................................................................... vi

    DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

    BAB I : PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

    B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 4

    C. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

    D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

    E. Kegunaan Penelitian ............................................................................ 5

    F. Kerangka Teoretik ............................................................................... 6

    1. Manajemen Komunikasi ................................................................ 6

    2. Media Islam ................................................................................... 7

    3. Pengembangan Dakwah ................................................................. 20

    G. Kajian Penelitian Terdahulu ................................................................ 26

    H. Metode penelitian................................................................................. 30

    1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ...................................................... 30

    2. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 32

    3. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 34

    4. Tahapan Penelitian .......................................................................... 38

    5. Teknik Analisis Data ....................................................................... 39

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    ix

    6. Teknik Pemerikasaan Keabsahan Data ........................................... 41

    I. Sistematika Pembahasan ...................................................................... 42

    BAB II : TINJAUAN TEORI

    A. Manajemen Komunikasi ...................................................................... 44

    B. Manajemen Strategi ............................................................................. 45

    1. Aspek-aspek dalam Manajemen Strategi ....................................... 47

    2. Proses Penerapan Manajemen Strategi .......................................... 50

    3. Beberapa Contoh Keberhasilan Implementasi

    Manajemen Strategi ....................................................................... 55

    C. Media Massa Islam .............................................................................. 62

    D. Pengembangan Dakwah ....................................................................... 64

    E. Manajemen Dakwah ............................................................................ 69

    1. Perencanaan Dakwah ..................................................................... 70

    2. Pengorganisasian Dakwah ............................................................. 72

    3. Penggerakan Dakwah..................................................................... 73

    4. Evaluasi Dakwah ........................................................................... 75

    F. Media Massa Sebagai Pengembangan Dakwah ................................... 76

    G. Manajemen Media ............................................................................... 78

    BAB III: MAJALAH SUARA HIDAYATULLAH DAN PENGEMBANGAN

    DAKWAH

    A. Profil Majalah Suara Hidayatullah

    1. Sejarah Pesantren Hidayatullah .................................................... 93

    2. Dinamika Majalah Suara Hidayatullah ......................................... 96

    3. Visi dan Misi Pesantren Hidayatullah ........................................... 99

    4. Struktur Organisasi Majalah Suara Hidayatullah .......................... 99

    5. Produksi dan Distribusi Majalah Suara Hidayatullah ................... 109

    6. Jaringan Produksi Majalah Suara Hidayatullah ............................ 110

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    x

    B. Manajemen Komunikasi Majalah Suara Hidayatullah dalam

    Pengembangan Dakwah

    1. Aspek Manajerial ........................................................................... 110

    2. Aspek Konten ................................................................................. 122

    3. Aspek Sumber Daya Manusia ........................................................ 126

    BAB IV : HASIL PENELITIAN

    A. Hasil Penelitian dan Pembahasan ........................................................ 130

    B. Aspek Manajerial ................................................................................. 131

    C. Apek Konten ........................................................................................ 133

    D. Aspek Sumber Daya Manusia .............................................................. 137

    E. Manajemen Strategi Majalah Suara Hidayatullah ............................... 139

    BAB V : PENUTUP

    A. Kesimpulan .......................................................................................... 142

    B. Saran .................................................................................................... 143

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    xi

    DAFTAR TABEL

    3.1 Struktur Organisasi Majalah Suara Hidayatullah ...................................... 100

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pada perkembangannya, media massa dianggap memiliki peran

    penting dalam ideologi dan akhlak suatu bangsa. Terkait demikian, baik

    tidaknya akhlak suatu bangsa salah satunya ditentukan oleh media. Dalam hal

    ini, media harus berisi konten terbaik untuk memberikan pencerahan dan

    perbaikan generasi masa depan. Selain itu, dalam konteks agama, umat Islam

    harus hadir dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah. Kehadiran umat

    Islam dapat berwujud pada media Islam dan islami, di mana keduanya

    memiliki peluang yang sama untuk saling menyebarkan pesan moral.1

    Media Islam di tanah air baik yang masih terbit maupun tidak terbit

    merupakan warisan yang tidak ternilai. Media massa yang memiliki ideologi

    Islam telah memberikan warisan peradaban yang sangat penting. Hal ini

    dikarenakan perkembangan pemikiran Islam tidak terlepas dari peran media

    massa yang dikelola baik oleh organisasi maupun kelompok Islam tertentu

    dengan konten yang sangat mencerahkan. Meskipun mengalami pergeseran

    dari sisi bobot dan kajian konten yang disajikan, media massa Islam

    tampaknya masih tetap bertahan.2

    1 Mokhammad Abdul Aziz, Media Massa Islam dalam Tantangan Global (Analisis Dakwah dan

    Cyber Media di Indonesia), Islamic Communication Journal, Volume 02 Nomor 02 Juli-

    Desember 2017. 2 www.Voa-Islam.com, “Membaca Masa Depan Media Massa Islam”, Diakses melalui

    http://www.voa-islam.com/read/world-analysis/2017/11/24/54486/membaca-masa-depan-media-

    massa-islam/#sthash.yI5l0GrW.dpbs pada 24 Januari 2019.

    http://www.voa-islam.com/read/world-analysis/2017/11/24/54486/membaca-masa-depan-media-massa-islam/#sthash.yI5l0GrW.dpbshttp://www.voa-islam.com/read/world-analysis/2017/11/24/54486/membaca-masa-depan-media-massa-islam/#sthash.yI5l0GrW.dpbs

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    2

    Pada era modern seperti sekarang, media cetak di Indonesia seakan

    redup. Adanya determinasi teknologi secara perlahan dianggap mulai

    mengatur manusia. Ke depannya, manusia menjadi tidak sabar dan tidak

    konsentrasi dalam sajian media cetak. Hal tersebut menjadi dampak dari

    kebudayaan yang timbul akibat mengkonsumsi informasi melalui sistem

    digitalisasi. Kebanyakan media cetak tidak kuat terbit karena tidak

    memperoleh dukungan dari masyarakat. Hasil riset majalah Fortune pada

    tahun 2015 menunjukkan bahwa kegiatan mengkonsumsi media cetak akan

    terus menurun sekitar angka 5% setiap tahun. sejak tahun 2010 sampai 2015

    tercatat 25% minat membaca masyarakat di Amerika menurun. Fata tersebut

    menguatkan bahwa terjadi penurunan minat membaca media cetak baik di

    Indonesia maupun manca Negara.3

    Salah satu media cetak berbasis Islam yang saat ini masih bertahan

    adalah Majalah Suara Hidayatullah. Sampai tahun 2019 ini, terhitung sudah

    tiga puluh tahun Majalah Suara Hidayatullah berkomitmen untuk mengemban

    misi dakwah. Keberadaan majalah Suara Hidayatullah tidak terlepas dari

    keberadaan Pesantren Hidayatullah pada tahun 1970 di Balikpapan,

    Kalimantan Timur. Pada awal penerbitan majalah Suara Hidayatullah masih

    berbentuk buletin pesantren dan dikerjakan secara tradisional serta tampilan

    yang sederhana. Pada saat penjilidan pernah dilakukan oleh santri dengan

    cara padat karya. Seiring dengan perkembangan waktu dan dengan adanya

    3 Edi Prasetyo, “Perkembangan Teknoogi, Pengaruhi Pasang Surut Media Cetak”, Diakses melalui

    http://suakaonline.com/8725/2016/05/17/perkembangan-teknologi-pengaruhi-pasang-surut-

    media-cetak/ pada 18 Februari 2019.

    http://suakaonline.com/8725/2016/05/17/perkembangan-teknologi-pengaruhi-pasang-surut-media-cetak/http://suakaonline.com/8725/2016/05/17/perkembangan-teknologi-pengaruhi-pasang-surut-media-cetak/

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    3

    berbagai pertimbangan, maka pada Mei 1988 penerbitan majalah mulai

    dikerjakan di Surabaya Jawa Timur.

    Dakwah merupakan proses penyampaian ajaran Islam dari seseorang

    kepada orang lain, baik secara individu maupun secara kelompok.

    Penyampaian ajaran tersebut dapat berupa perintah untuk melakukan

    kebaikan dan mencegah dari perbuatan yang dibenci Allah dan Rasulnya.

    Terkait demikian, dakwah hendaknya dilakukan secara sadar dengan tujuan

    dan terbentuknya individu dan keluarga yang bahagia dan masyarakat atau

    umat yang terbaik dengan tata cara menjalankan ajaran Islam yang bisa

    dilakukan melalui bahasa lisan, tulisan maupun perbuatan atau keteladanan.

    Dakwah adalah komunikasi, akan tetapi komunikasi belum tentu

    dakwah, adapun yang membedakan adalah pada isi dan orientasi pada

    kegiatan dakwah dan kegiatan komunikasi. Pada komunikasi, isi pesan

    bersifat umum dan dapat berupa ajaran agama, sementara orientasi pesannya

    adalah pada pencapaian tujuan dari komunikasi itu sendiri yaitu munculnya

    efek dan hasil yang berupa perubahan pada sasaran. Sedangkan pada dakwah

    isi pesannya jelas berupa ajaran islam dan orientasinya adalah penggunaan

    metode yang benar dan menurut ukuran Islam. Dakwah dianggap sebagai

    komunikasi-komunikasi ajaran islam dari seorang da’i kepada umat manusia

    karena di dalamnya terjadi proses komunikasi.

    Pada saat ini, kegiatan dakwah semakin meningkat karena adanya

    respon dari sejumlah media. Hal ini dikarenakan media melakukan konstruksi

    sosial untuk membentuk opini publik pada realitas yang terjadi di tengah-

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    4

    tengah masyarakat. Namun, muncul berbagai persoalan pada pola dan

    intensitas perilaku keagamaan yang tidak terlepas dari pengaruh media massa

    itu sendiri. Untuk itu, media harus mengemas dalam bentuk pemberitaan

    yang mengandung pesan-pesan keagamaan yang diangkat dari peristiwa

    keagamaan yang terjadi.

    Peneliti menemukan bahwa Majalah Suara Hidayatullah berkomitmen

    untuk mengemban misi dakwah. Sejak dilahirkan dari bentuk yang sederhana,

    sampai sekarang majalah Suara Hidayatullah masih tetap sebagai wasilah

    yang sangat efektif untuk dakwah dan tarbiyah. Pada praktiknya, masyarakat

    umum lebih mengenal majalah tersebut daripada ormasnya. Selain itu,

    nyatanya masih diperlukan dinamika dalam pengelolaan majalah dan tetap

    mempertahankan edisi cetak dengan kreativitas tinggi. Hal ini dilakukan agar

    majalah Suara Hidayatullah makin diminati dan dapat disebarkan hingga ke

    pelosok Nusantara.

    B. Identifikasi Masalah

    Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah pada manajemen

    komunikasi majalah Suara Hidayatullah dalam pengembangan dakwah.

    1. Majalah Suara Hidayatullah merupakan majalah yang berkomitmen

    untuk mengemban misi dakwah.

    2. Masyarakat umum lebih mengenal majalah tersebut daripada ormasnya.

    3. Masih diperlukan dinamika dalam pengelolaan majalah dan tetap

    mempertahankan edisi cetak dengan kreativitas tinggi. Hal ini dilakukan

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    5

    agar majalah Suara Hidayatullah makin diminati dan dapat disebarkan

    hingga ke pelosok Nusantara.

    C. Rumusan Masalah

    Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

    Bagaimana manajemen komunikasi Majalah Suara Hidayatullah sebagai

    media Islam dalam pengembangan dakwah?

    D. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka

    tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen

    komunikasi Majalah Suara Hidayatullah sebagai media Islam dalam

    pengembangan dakwah.

    E. Kegunaan Penelitian

    Berikut kegunaan penelitian ini:

    1. Kegunaan Teoritis

    Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

    yang berarti dalam pengembangan ilmu komunikasi penyiaran Islam.

    Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan

    perbandingan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan

    dengan manajemen komunikasi majalah dalam pengembangan

    dakwah.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    6

    2. Kegunaan Praktis

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi khususnya

    kepada pihak Majalah Suara Hidayatullah mengenai pentingnya

    menerapkan beberapa hal terkait dengan manajemen komunikasi di

    dalam pengembangan dakwah.

    F. Kerangka Teoretik

    1. Manajemen Komunikasi

    Komunikasi adalah proses di mana individu mentransmisikan

    stimulus untuk mengubah perilaku individu yang lain. Istilah

    organisasi mengisyaratkan bahwa sesuatu yang nyata merangkum

    orang-orang, hubungan-hubungan dan tujuan-tujuan. Organisasi

    dianggap sebagai sebuah kelompok individu yang diorganisasikan

    untuk mencapai tujuan tertentu.4

    Manajemen komunikasi dianggap sebagai proses untuk

    mengorordinasikan interpretasi atau pengertian melalui interaksi antar

    manusia. Manajemen komunikasi merupakan penggunaan sumber

    daya manusia dan teknologi secara optimal untuk menjalin hubungan

    antar manusia. Jangan komunikasi dianggap sebagai pesan yang

    dikirimkan secara seri atau berantai.5

    Dalam penelitian ini manajemen komunikasi adalah sebagai

    alat atau perspektif yang bertujuan untuk mengungkap temuan

    4 Joseph A DeVito, Komunikasi Antar Manusia, (Jakarta: Profesional Books, 2007), hal 203.

    5 Dewi K Soedarsono, Sistem Manajemen Komunikasi, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,

    2009), hal 18.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    7

    penelitian. Proses penerapan manajemen komunikasi ini didasarkan

    dalam bentuk sistem kendali pimpinan terhadap perusahaan media,

    dimana pimpinan memiliki kendali besar dalam penerapan manajemen

    yang terstruktur. Karena apabila di dalam setiap perusahaan

    menerapkan manajemen komunikasi yang baik maka akan

    menghasilkan kualitas sumber daya manusia dan produk yang baik

    pula. Peran manajemen komunikasi dalam perusahaan media juga

    dapat mengevaluasi visi dan misi perusahaan tersebut apakah sudah

    terlaksana dengan baik atau malah tidak terlaksana.

    Manajemen komunikasi dalam penelitian ini juga bertujuan

    untuk mengungkap suatu pola dimana setiap perusahaan media pasti

    memiliki visi dan misi yang berbeda-beda, tema dan fokus sajian yang

    berbeda pula. Dalam hal ini peneliti bermaksud melihat strategi

    manajemen komunikasi yang di terapkan oleh kantor Majalah Suara

    Hidayatullah.

    2. Media Islam

    Media adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk

    memindahkan pesan dari komunikator kepada komunikan. Media

    dianggap sebagai alat penghubung antara pemberi data penerima yang

    bersifat terbuka, di mana setiap orang dapat melihat, membaca dan

    mendengarkan. Tanpa pesan-pesan ini tidak akan mungkin terjadi

    penyebaran komunikasi secara menyeluruh.6 Media dianggap sebagai

    6 Heri Zan Pieter, Dasar-dasar Komunikasi, (Jakarta: Prenada Group, 2017), hal 33.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    8

    semua bentuk perantara yang digunakan manusia untuk

    menyampaikan atau menyebarkan informasi. Media juga dianggap

    sebagai segala yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari

    pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan,

    perhatian dan minat serta perhatian.7 Selanjutnya, media massa

    dianggap sebagai perpanjangan alat indera manusia, karena melalui

    media massa manusia memperoleh informasi tentang benda, orang

    atau tempat yang tidak dialami secara langsung. Media masa bekerja

    untuk menyampaikan informasi.8

    Menurut Bungin, media massa adalah sistem sosial yang

    memiliki sistem adaption, goal, integration dan latency. Komponen-

    komponen komunikasi massa saling berhubungan satu dengan lain

    secara fungsional dan terus mengembangkan fungsi secara bertahap

    serta merevisi fungsi-fungsi yang sudah tidak berguna lagi dengan

    fungsi-fungsi sistem lain yang lebih baik, aktual efisien dan efektif.9

    Media massa juga dianggap sebagai saluran untuk menyampaikan

    pesan dari sumber kepada penerima.10

    Media massa adalah perantara atau alat-alat yang digunakan

    oleh massa dalam hubungannya satu sama lain. Media massa adalah

    sarana komunikasi massa dimana proses penyampaian pesan, gagasan,

    7 Nik Haryanti, Ilmu Pendidikan Islam, (Malang: Gunung Samudera, 2014), hal 128.

    8 Firsan Nova, Crisis Public Relations: Bagaimana PR Menangani Krisis Perusahaan, (Jakarta:

    Grasindo, 2009), hal 204. 9 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Prenada Media, 2007), hal 85.

    10 Sukawarsini Djelantik, Terorisme: Tinjauan Psiko-Politis, Peran Media, kemiskinan dan

    Keamanan Nasional, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2010), hal 161.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    9

    atau informasi kepada orang banyak (publik) secara serentak. Sebuah

    media bisa disebut media massa jika memiliki karakteristik tertentu.

    Berikut beberapa karakteristik dari media massa:11

    1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri

    dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan,pengelolaan

    sampai pada penyajian informasi.

    2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang

    memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima.

    Kalau pun terjadi reaksi atau umpan balik, biasanya memerlukan

    waktu dan tertunda.

    3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan

    jarak, karena memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan

    simultan, dimana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak

    orang dalam waktu yang sama.

    4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat

    kabar, dan semacamnya.

    5. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja

    dan dimana saja tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin, dan suku

    bangsa.

    Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi

    berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang

    banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat

    11

    Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hal 126.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    10

    kabar, radio, televisi, dan film bioskop, yang beroperasi dalam bidang

    informasi, edukasi dan rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan,

    pendidikan, dan hiburan. Media massa adalah suatu alat untuk

    melakukan atau menyebarkan informasi kepada komunikan yang luas,

    berjumlah banyak dan bersifat heterogen. Media massa adalah alat

    yang sangat efektif dalam melakukan komunikasi massa karena dapat

    mengubah sikap, pendapat dan perilaku komunikannya. Keuntungan

    komunikasi dengan menggunkan media massa adalah bahwa media

    massa menimbulkan keserempakan yaitu suatu pesan dapat diterima

    oleh komunikan yang berjumlah relatif banyak.12

    Media massa merujuk pada sarana atau peralatan yang

    digunakan untuk menyebarluaskan pesan komunikasi massa. Media

    massa dituntut untuk dapat memikat perhatian khalayak secara

    serempak dan serentak. Saluran tersebut berupa media cetak, seperti

    surat kabar dan majalah; media elektronik seperti radio dan televisi,

    serta media digital.13

    1. Media cetak

    Media cetak berupa surat kabar, majalah, dan buku. Khalayak

    media cetak bersifat aktif dan melek huruf sebagai persyaratan

    utamanya. Pesannya disampaikan melalu bahasa tertulis dan

    dukungan gambar atau foto. Khalayak media cetak yakni pembaca

    12

    Ibid., hal 127. 13

    John Vivian, Teori Komunikasi Massa (Edisi Kedelapan), (Jakarta: Prenada Media Group,

    2008), 57.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    11

    surat kabar dan majalah cenderung merupakan golongan orang-

    orang terdidik dan dewasa.14

    2. Radio

    Radio merupakan medium yang dapat digunakan melalui indera

    pendengaran. Khalayak radio cenderung bersifat pasif. Substansi

    siaran radio menggunakan musik dengan dominan sebagai ilustrasi

    dan efek suara sehingga dapat mendramatisir pesan yang

    disampaikan. Untuk menikmati siaran radio, khalayak lebih santai

    dan mudah.15

    3. Televisi

    Televisi merupakan media audio-visual dan paling populer di antara

    jenis-jenis komunikasi massa lainnya. Banyaknya jumlah penonton

    televisi membuatnya menjadi pilihan utama bagi pemasang iklan

    sehingga televisi banyak meraup pendapatan dari penayangan iklan.

    Televisi merupakan media yang sangat dekat dengan khalayaknya

    karena kemudahannya diakses dan sifat tampilannya yang audio-

    visual.16

    4. Film

    Film memiliki karakter tersendiri jika dibandingkan dengan media

    massa lainnya. Untuk menikmati film, seseorang harus datang ke

    bioskop dan membayar tiket masuk. Produksi film tidak berkala

    dan bersifat fiktif. Namun pesan-pesan dalam film tidak saja

    14

    Ibid., 15

    Ibid., 16

    Ibid., hal 130.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    12

    berfungsi menghibur penontonnya, tetapi juga dapat dijadikan

    sarana sosialisasi program tertentu. Dewasa ini, film tidak lagi

    hanya bisa dinikmati di bioskop, tetapi juga melalui televisi dan

    internet.

    5. Media online

    Kehadiran internet membuat konvergensi antara komunikasi,

    informasi, dan teknologi yang melahirkan multimedia. Keunggulan

    utama media online, tidak saja pada aspek kecepatan informasinya,

    tetapi juga pada sifat interaktif, dan multimedianya. Pengguna

    internet dapat terlayani kebutuhannya dalam bentuk apa saja.

    Seseorang dapat mengakses surat kabar digital, majalah digital,

    jurnal, buku, mendengar musik, menonton televisi, mendengar

    radio, atau menonton film melalui internet.17

    Media massa memiliki sifat atau karakteristik yang dapat

    menjangkau massa dalam jumlah besar dan luas, bersifat publik dan

    mampu memberikan popularitas kepada siapa saja yang muncul di

    media massa. Apabila dilihat dari perspektif budaya, media massa

    menjadi acuan utama untuk menentukan definisi-definisi terhadap

    suatu perkara dan media massa memberikan gambaran atas realitas

    sosial. Media massa juga menjadi perhatian utama masyarakat untuk

    memperoleh hiburan dan menyediakan lingkungan budaya bersama

    bagi semua orang. Selain itu, peran media massa dalam segi ekonomi

    17

    Ibid., hal 132.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    13

    juga terus meningkat bersamaan dengan meningkatnya pertumbuhan

    industri media, diversifikasi media massa dan konsolidasi kekuatan

    media massa di masyarakat. adanya peran media massa yang besar

    tersebut membuat media massa menjadi perhatian yang penting bagi

    masyarakat.18

    Media massa pada masa kini telah melalui arus globalisasi

    sehingga kini media media massa bersifat universal. Jenis dan fungsi

    dari media massa juga semakin canggih sejalan dengan perkembangan

    arus modernisasi pada masa kini. Media massa tidak dapat terpisahkan

    dari institusi yang lain dalam masyarakat. Media massa dapat

    diklasifikasikan menjadi dua kategori, antara lain:19

    1. Media massa cetak (printed media)

    Merupakan media massa yang dicetak dalam lembaran kertas.

    Apabila dilihat dari segi format dan ukuran kertas, media massa

    cetak terdiri dari:

    a. Koran atau surat kabar

    b. Tabloid

    c. Majalah

    d. Buku

    e. Newsletter

    f. Buletin

    18

    Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, (Jakarta: Prenada Media, 2015), hal 480. 19

    Reni Agustina Harahap, Buku Ajar Komunikasi Kesehatan, (Jakarta: Prenada Media, 2019), hal

    39.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    14

    Isi media massa umumnya terbagi dalam tiga bagian atau tiga jenis

    tulisan yaitu berita, opini dan feature.

    2. Media massa elektronik (electronic media)

    Merupakan media massa yang disebarluaskan melalui suara atau

    gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro seperti

    radio, televisi, internet dan film.

    Selain itu, media massa juga dapat dilihat dari timeline, antara

    lain:20

    1. Media massa tradisional

    Merupakan media massa dengan otoritas dan memiliki organisasi

    yang jelas sebagai media massa. Secara tradisional media massa

    digolongkan sebagai berikut: surat kabar, majalah, radio, televisi,

    dan film. Berikut ciri-ciri media massa tradisional:21

    a. Informasi dan lingkungan diseleksi, diterjemahkan dan

    didistribusikan.

    b. Media massa menjadi perantara dan mengirim informasi melalui

    saluran tertentu.

    c. Penerima pesan tidak pasif dan merupakan bagian dari

    masyarakat dan menyeleksi informasi yang diterima.

    d. Interaksi antara sumber berita dan penerima sedikit.

    20

    Ibid., hal 40. 21

    Ibid., hal 46.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    15

    2. Media massa modern

    Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi

    serta sosial budaya, telah berkembang pula media-media lain yang

    dikelompokkan ke dalam media massa seperti internet dan telepon

    seluler. Berikut ciri-ciri media massa modern:22

    a. Sumber dapat mentransmisikan pesan kepada banyak penerima.

    b. Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi

    namun juga oleh individual

    c. Tidak terdapat perantara, interaksi terjadi pada individu.

    d. Komunikasi mengalir atau berlangsung ke dalam.

    e. Penerima yang menentukan waktu interaksi.

    Proses produksi konten media massa berlangsung dalam suatu

    organisasi formal yang menghabiskan biaya sangat besar dan

    melibatkan banyak orang. Proses produksi dan reproduksi lembaga

    media massa memenuhi prinsip-prinsip pembiayaan dan manajemen

    modern dalam perusahaan. Meskipun demikian, lembaga media massa

    memproduksi sesuatu yang khas, yakni berupa kemasan informasi dan

    hiburan yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

    (khalayak).23

    Informasi yang diproduksi dan didistribusikan media massa

    bukanlah cerminan dari realitas yang hendak disampaikannya kepada

    khalayak. Proses produksi berita sebagai mekanisme yang berlangsung

    22

    Ibid., hal 49. 23

    Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, hal 491.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    16

    dalam ruang-ruang redaksi media massa mencakup penyeleksian atau

    penyaringan bahan-bahan informasi tersebut. Dalam prakteknya,

    proses seleksi redaksi berupa pemberian perhatian atau penonjolan,

    pengurangan, dan pengabaian isu-isu tertentu. Hal tersebut didasarkan

    pada berbagai pertimbangan, baik yang berkaitan dengan internal

    redaksi, maupun menyangkut faktor eksternal seperti kepentingan

    ekonomi (komersial) dan politik media. Berbagai media massa

    melaporkan isu-isu yang sama, namun memberi penonjolan dan

    format pemberitaannya bisa saja berbeda karena kepentingan-

    kepentingan lembaga media bersangkutan yang berbeda.24

    Pekerja media seperti wartawan, editor, atau fotografer,

    menghasilkan konten media yang berpotensi mempengaruhi berbagai

    sisi kehidupan khalayaknya. Karena itu, para pekerja media perlu

    menyadari posisi mereka dalam hal relasi antara khalayak dan

    medianya. Hal ini dimaksudkan agar mereka tetap mempertimbangkan

    kemaslahatan atau kemanfaatan produk atau karyanya bagi khalayak.

    Media massa dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan nilai-nilai

    keagamaan dan kemanusiaan yang mulia untuk menciptakan suasana

    kehidupan sosial yang harmoni dan damai. Para wartawan, penulis

    lepas di media cetak, dan komentator televisi dan radio dapat

    24

    Abdul Halik, Komunikasi Massa, (Makassar: Alauddin University Press, 2013), hal 22.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    17

    menggunakan potensi dan keterampilannya untuk menyebarkan nilai-

    nilai kebaikan tersebut.25

    Konten media yang dikonsumsi khalayak merupakan produk

    yang telah mengalami prosedur penyeleksian. Proses seleksi tersebut

    dimaksudkan untuk menyesuaikan substansi dan teknis produksi

    dengan kepentingan lain yang melingkupi media massa. Realitas yang

    sampai ke khalayak adalah realitas yang telah diseleksi dan ditentukan

    oleh para pekerja media. Penyajian realitas simbolik secara konstan

    oleh media, mengacu pada laporan penelitian Lippmann, yang

    menunjukkan kecenderungan hanya untuk memperjuangkan

    kepentingan pemilik surat kabar dalam hal ideologi yang diminatinya

    dan kepentingan bisnis. Gatekeeping redaksi merupakan seperangkat

    praktek yang kompleks untuk menjustifikasi penempatan isu di

    halaman depan dan besarnya ruang kolom yang diberikan terhadap isu

    tertentu. Mekanisme ini memungkinkan munculnya preferensi

    ideologis dalam menempatkan berita di halaman depan dan

    bentukbentuk penonjolan lainnya. Dengan demikian, media

    memainkan perannya dalam menata agenda dari berbagai informasi

    yang dapat membentuk opini publik atau prasangka sosial.26

    Gatekeeping bukanlah proses yang sederhana. Hasil dari

    mekanisme inilah yang menerjemahkan berbagai kepentingan yang

    melingkupi media melalui penyajiannya. Gatekeeping redaksi adalah

    25

    Ibid., hal 27. 26

    Ibid., hal 31.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    18

    proses penataan agenda di dalam media. Penataan dilakukan melalui

    penonjolan isi media oleh redaksi, kekuatan struktur kepemilikan,

    struktur industri pendukung media, maupun struktur kekuasaan dan

    sistem politik yang melingkupinya. Sifat proses produksi isi media

    yang selalu dipengaruhi aspek ruang (format pemberitaan) dan waktu

    (mengejar nilai aktualitas), membuat proses seleksi redaksi kerap

    diwarnai ketergesa-gesaan. Hal ini menimbulkan konsekuensi bagi

    dimensi teknis dan esensi pemberitaan yang juga akan berkonsekuensi

    pada nilai obyektivitas berita yang diterima khalayak. Khalayak yang

    heterogen ini akan menerima pesan melalui media sesuai dengan latar

    belakang sosial, ekonomi, pendidikan, agama, usia, budaya dan

    sebagainya. Oleh karena itu, pesan itu akan difilter oleh khalayak

    yang menerimanya.27

    Informasi yang diproduksi dan didistribusikan media massa

    bukanlah cerminan dari realitas yang hendak disampaikannya kepada

    khalayak. Proses produksi berita sebagai mekanisme yang berlangsung

    dalam ruang-ruang redaksi media massa mencakup penyeleksian atau

    penyaringan bahan-bahan informasi tersebut. Dalam prakteknya,

    proses seleksi redaksi berupa pemberian perhatian atau penonjolan,

    pengurangan, dan pengabaian isu-isu tertentu. Hal tersebut didasarkan

    pada berbagai pertimbangan, baik yang berkaitan dengan internal

    redaksi, maupun menyangkut faktor eksternal seperti kepentingan

    27

    Ibid., hal 35.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    19

    ekonomi (komersial) dan politik media. Berbagai media massa

    melaporkan isu-isu yang sama, namun memberi penonjolan dan

    format pemberitaannya bisa saja berbeda karena kepentingan-

    kepentingan lembaga media bersangkutan yang berbeda.28

    Media massa merupakan bagian dari partisipasi masyarakat.

    Media massa memiliki kepentingan dalam mengkonstruksi

    pemberitaan yang transparan. Media massa dianggap sebagai sistem

    sosial yang memiliki komponen-komponen komunikasi massa yang

    saling berhubungan satu dengan lainnya secara fungsional dan terus

    mengembangkan fungsi secara bertahap serta merevisi fungsi-fungsi

    yang sudah tidak berguna lagi dengan fungsi-fungsi sistem lain yang

    lebih baik, aktual, efisien dan efektif.29

    Media Islam telah berkembang dengan cepat selama kurun

    waktu 2000-an. Perkembangan media massa Islam dianggap memiliki

    relasi dengan semakin meningkatnya kesadaran beragama.30

    Pada

    praktiknya, terdapat beberapa kendala dalam media Islam yaitu belum

    adanya koordinasi yang baik antar media, sementara media-media

    massa di barat bergerak secara kompak menyudutkan Islam. Kendala

    lain yang dihadapi media Islam adalah kurang adanya sensivitas dalam

    mendakwah Islam, padahal konsumen mereka adalah umat Islam

    sendiri yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama yang dianut. Terkait

    28

    Ibid., hal 37. 29

    Bungin, Sosiologi Komunikasi, hal 85. 30

    Nur Syam, Tantangan Multikulturalisme Indonesia: dari radikalisme menuju kebangsaan,

    (Jakarta: Kanisius, 2009), hal 105.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    20

    demikian, media massa harus dilakukan secara profesional dengan

    terus mengedepankan Islam moderat.31

    Peneliti berpandangan bahwa media Islam saat ini sangat

    diminati oleh sebagian besar masyarakat, alasan media Islam sangat

    diminati akhir-akhir ini karena masyarakat sangat haus akan

    pengetahuan ilmu agama. Karena kesibukan kegiatan sehari-hari

    menjadi alasan lain bagi masyarakat untuk belajar ilmu agama kepada

    seorang guru, pertimbangan yang memiliki potensi adalah

    memanfaatkan media Islam yang dapat di akses melalui smartphone,

    social media, dan media cetak seperti Majalah Suara Hidayatullah.

    Kriteria media Islam antara lain adalah media tersebut dimiliki oleh

    orang Islam, karyawan yang bekerja di dalamnya juga merupakan

    orang Islam, sumber dana untuk operasional dan distribusi juga

    bersumber dari dana yang jelas, memiliki sajian tema atau konten

    muatan pengetahuan agama Islam, bertujuan untuk mengembangkan

    dakwah ke Islaman, sasaran pembaca utamanya juga dari kalangan

    umat Islam dan tentunya sumber kutipan yang di sajikan berasal dari

    Al-Qur’an dan Al-Hadist.

    3. Pengembangan Dakwah

    Dakwah adalah usaha menyampaikan sesuatu kepada orang

    lain, baik itu perorangan atau kelompok tentang pandangan dan tujuan

    hidup manusia sesuai Islam. Lebih tegasnya, dakwah adalah proses

    31

    Majelis Ulama Indonesia (MUI), Majalah Mimbar Ulama: Islam Wasathiyah Ruh Gerak MUI,

    (Jakarta: Komisi Infokom MUI, 2017), hal 59.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    21

    penyampaian ajaran Islam dari seseorang kepada orang lain, baik

    secara individu maupun secara kelompok. Dakwah adalah komunikasi,

    akan tetapi komunikasi belum tentu dakwah, adapun yang

    membedakan adalah pada isi dan orientasi pada kegiatan dakwah dan

    kegiatan komnikasi. Pada komunikasi, isi pesan bersifat umum dan

    dapat berupa ajaran agama, sementara orientasi pesannya adalah pada

    pencapaian tujuan dari komunikasi itu sendiri yaitu munculnya efek

    dan hasil yang berupa perubahan pada sasaran. Sedangkan pada

    dakwah isi pesannya jelas berupa ajaran islam dan orientasinya adalah

    penggunaan metode yang benar dan menurut ukuran Islam. Dakwah

    dianggap sebagai komunikasi-komunikasi ajaran islam dari seorang

    da’i kepada umat manusia karena di dalamnya terjadi proses

    komunikasi.32

    Secara hakiki, tujuan dari dakwah adalah menyampaikan

    kebenaran ajaran yang ada dalam Al-Qur’an dan al-hadist serta

    mengajak manusia untuk mengamalkannya. Pada praktiknya, terdapat

    beberapa unsur yang harus dilakukan dalam penyelenggaraan dakwah,

    antara lain:33

    a. Subjek dakwah

    Subjek dakwah adalah yang melaksanakan tugas-tugas dakwah

    yang disebut dengan da’i atau mubaligh. Pada aktivitasnya, subjek

    dakwah dapat secara individu atau bersama-sama yang tergantung

    32

    Masduki dan Shabri Shaleh Anwar, Filosofi Dakwah Kontemporer, (Riau: Qudwah Pres, 2017),

    hal 7. 33

    Ibid., hal 13.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    22

    apda besar kecilnya skala penyelenggaraan dakwah dan

    permasalahan-permasalahan yang akan dikerjakan. Semakin luas

    dan kompleks permasalahan dakwah yang dihadapi maka akan

    besar pula penyelenggaraan dakwah dan mengingat keterbatasan

    subjek dakwah, baik di bidang keilmuwan, pengalaman, tenaga dan

    biaya, maka subjek dakwah yang terorganisasi akan lebih efektif

    daripada yang secara individu atau perorangan dalam rangka

    pencapaian tujuan dakwah.34

    b. Objek dakwah atau audience

    Objek dakwah adalah setiap orang atau sekelompok orang yang

    dituju atau menjadi sasaran suatu kegiatan dakwah. Objek dakwah

    dapat digolongkan menjadi dua kelompok. Pertama, umat dakwah

    yaitu umat yang belum menerima, meyakini dan mengamalkan

    ajaran Islam. Kedua, umat ijabah yaitu umat yang dengan ikhlas

    memeluk agama Islam dan kepada mereka sekaligus dibebani

    kewajiban untuk melaksanakan dakwah. Pada prinsipnya, objek

    dakwah terbagi menjadi dua yaitu:35

    1) Objek material; ilmu dakwah adalah semua aspek ajaran Islam

    (dalam AL-Qur’an dan Sunnah), sejarah ajaran islam (hasil

    ijtihad dan realisasinya dalam sistem pengetahuan, teknologi,

    sosial hukum, ekonomi, pendidikan dan kemasyarakatan, polutik

    dan kelembagaan Islam).

    34

    Ibid., hal 15. 35

    Ibid., hal 19.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    23

    2) Objek formal; ilmu dakwah adalah mengkaji salah satu sisi objek

    formal yang dihadapi umat. Hal-hal yang dipandang bersifat

    doktrinal dan konseptual dapat dirasakan oleh umat manusia

    sebagai rahmat Islam dijagat raya (rahmatan lil alamin).

    c. Materi dakwah

    Materi dakwah adalah isi pesan yang disampaikan oleh da’i atau

    objek dakwah yaitu ajaran agama Islam sebagaimana tersebut

    dalam Al-Qur’an dan al hadist. Materi dakwah meliputi tauhid,

    akhlaq dan ibadah.36

    d. Metode dakwah

    Metode dakwah adalah cara-cara menyampaikan pesan kepada

    objek dakwah, baik itu kepada individu, kelompok maupun

    masyarakat agar pesan-pesan mudah diterima, diyakini dan

    diamalkan.

    e. Landasan dakwah

    Landasan dakwah dalam Al-Qur’an terdiri dari tiga jenis yaitu:

    1) Bil hikmah (kebijaksanaan) yaitu cara-cara penyampaian pesan-

    pesan dakwah yang sesuai dengan keadaan penerima dakwah,

    operasionalisasi metode dakwah bil hikmah dalam

    penyelenggaraan dakwah dapat berbentuk ceramah-ceramah

    pengajian, pemberian santunan kepada anak yatim atau korban

    36

    Ibid., hal 21.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    24

    bencana alam, pemebrian modal, pembangunan tempat-tempat

    ibadah dan lain sebagainya.

    2) Mau’idah hasanah yaitu memberi nasihat atau mengingatkan

    kepada orang lain dengan tutur kata yang baik sehingga nasihat

    tersebut dapat diterima tanpa ada rasa keterpaksanaan.

    Penggunaan metode dakwah model ini dapat dilakukan dengan

    kunjungan keluarga, sarasehan, penataran atau kursus, ceramah

    umum, tabligh dan penyuluhan.

    3) Mujadalah (bertukar pikiran dengan cara yang baik), yaitu

    berdakwah dengan menggunakan cara bertukar pikiran atau

    debat.

    Pada praktiknya, terdapat beberapa hal yang perlu diperatikan

    agar dakwah dapat dilaksanakan dengan baik, yaitu:37

    a. Dakwah sering disalah artikan sebagai pesan yang datang dari luar.

    Pemahaman ini akan membawa konsekuensi kesalah langkahan

    dakwab baik dalam formulasi pendekatan atau metodologis,

    maupun formulasi pesan dakwah karena dakwah dianggap dari luar

    maka langkah pendekatan lebih diwarnai dengan pendekatan

    interventif dan para da’i lebih mendudukkan diri sebagai orang

    asing, tidak terkait dengan apa yang dirasakan dan dibutuhkan oleh

    masyarakat.38

    37

    Masduki dan Shabri Shaleh Anwar, Filosofi Dakwah Kontemporer, (Riau: Qudwah Pres, 2017),

    7. 38

    Ibid., hal 11.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    25

    b. Dakwah sering diartikan menjadi sekedar ceramah dalam arti

    sempit. Kesalahan ini sebenarnya sudah sering dungkapkan, namun

    dalam pelaksanaannya tetap tejadi penciutan makna sehingga

    orientasi dakwah sering pada hal-hal yang bersifat rohani saja.39

    c. Masyarakat yang dijadikan sasaran dakwah sering dianggap

    masyarakat yang vacumi atau sterili padahal dakwah sekarang ini

    berhadapan pada satu setting masyarakat dengan beragam corak dan

    keadaan, dengan berbagai persoalan, masyarakat yang serba nilai

    dan majemuk dalam tata kehidupan, masyarakat yang berubah

    dengan cepat, yang mengaraj pada masyarakat fungsional,

    masyarakat teknologis, masyarakat saintifik dan masyarakat

    terbuka.

    d. Sudah menjadi tugas manusia untuk menyampaikan saha,

    sedangkan masalah hasil akhir dari kegiatan dakwah diserahkan

    sepenuhnya kepada Allah SWT.

    e. Secara konseptual Allah akan menjamin kemenangan hak pada

    pendakwah, karena yang hak jelas akan mengalahkan yang bathil

    sebagaimana firman Allah SWT:

    Artinya: Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang

    batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang

    pasti lenyap”. (Al-Isra’:81) 39

    Ibid., hal 13.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    26

    Pada praktiknya terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan

    untuk pengembangan kualitas dakwah yaitu melalui perencanaan

    dakwah, pengorganisasian dakwah secara modern, pelaksanaan

    dakwah sesuai manajemen yang digariskan, terdapat evaluasi periodik

    dakwah, terdapat pelaksanaan pengembangan kualitas sumber daya

    manusia, terdapat pengembangan kualitas jamaah baik melalui

    literatur dan pembinaan keluarga maupun penyediaan sarana

    pendidikan masyarakat, memberikan materi dakwah sesuai dengan

    kebutuhan, pengembangan media dan metode dakwah sesuai dengan

    tuntutan dan pengembangan pada sarana dakwah.40

    G. Kajian Penelitian Terdahulu

    Berikut beberapa penelitian terdahulu yang sesuai dengan topik dalam

    penelitian ini:

    Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Kiptiyah berjudul “Analisa

    Ekonomi Media Manajemen Majalah Aula”. Tujuan dilakukan penelitian

    tersebut adalah untuk mengetahui proses manajemen yang dilakukan oleh

    majalah Aula dalam mempertahankan posisi sebagai majalah religi di era

    yang semakin banyak bermunculan media-media baru baik cetak, elektronik

    maupun media online. Penelitian tersebut berusaha untuk menampilkan

    gambaran-gambaran tentang manajemen yang dikelola oleh majalah Aula

    untuk memantaskan posisi sebagai majalah cetak yang bertaraf internasional.

    40

    Muhammad Sholikhin, Kontroversi Ahmadiyah: Fakta: Sejarah, Gerakan dan Aqidah Jemaat

    Ahmadiyah Indonesia, (Yogyakarta: Penerbit Garudhawaca, 2013), hal 131.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    27

    Analisis data dilakukan dengan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil

    penelitian menunjukkan bahwa majalah Aula mampu mencapai umur yang ke

    40 tahun dengan pembaca yang fanatik dari proses manajemen yang telah

    dikelola, baik dari bagian produksi atau pemasaran dan sumber daya yang

    dimiliki. Majalah Aula saat ini mampu mengembangkan sayap sebagai media

    cetak di tengah maraknya perkembangan media internet. Hal tersebut

    dikarenakan majalah Aula mampu memberikan hal baru dengan inovasi -

    inovasi yang selalu dibutuhkan oleh para pembaca, khususnya pembaca dari

    kalangan NU, sampai saat ini majalah Aula menempati urutan pertama

    sebagai majalah nasional milik NU.41

    Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Syarifuddin berjudul “Majalah

    Aula di Era Digital (Studi tentang Strategi Majalah Aula sebagai Media

    Dakwah”. Tujuan dilakukan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui

    strategi majalah Aula dalam menghadapi kemajuan era digital. Analisis data

    dilakukan dengan deskriptif kualitatif menggunakan pendekatan

    fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi majalah Aula

    sebagai media dakwah dapat dilakukan dengan membuat akun sosial media

    seperti facebook, twitter dan instagram; memiliki website resmi untuk

    mengupdate setiap edisi dalam produksi terbarunya; melakukan inovasi

    dengan cara menerbitkan e-magazine serta memperbaruhi rubrik. Selain itu,

    41

    Kiptiyah, Analisa Ekonomi Media Manajemen Majalah Aula, Skripsi Program Studi Ilmu

    Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

    Surabaya, 2018.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    28

    dari segi pemasaran majalah Aula dapat menguatkan agen-agen penjualan

    dan mendekatkan hubungan dengan pondok pesantren.42

    Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Muslimah berjudul “Analisa

    Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Majalah Suara Hidayatullah Edisi Januari

    Sampai dengan Desember Tahun 2015”. Tujuan dilakukan penelitian tersebut

    adalah untuk mengetahui nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Majalah Suara

    Hidayatullah edisi Januari sampai Desember tahun 2015. Analisis data

    dilakukan dengan analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat

    nilai-nilai pendidikan Islam pada Majalah Hidayatullah berupa nilai aqidah,

    nilai syari’ah, dan nilai akhlak. Nilai Aqidah yang terdapat Majalah

    Hidayatullah adalah keimanan bahwa Allah SWT Yang Maha Esa, yang

    berhak disembah dan ditaati. Nilai Syari’ah yang terdapat Majalah

    Hidayatullah adalah segala aktifitas kehidupan sehari-hari harus bermuatan

    ibadah, yaitu untuk menggapai ridho Allah SWT. Nilai Akhlak yang terdapat

    Majalah Hidayatullah adalah akhlak kepada Allah SWT, akhlak kepada

    manusia dan makhluk Allah lainnya serta berakhlak kepada lingkungan

    menyebarkan dengan mengajak sesama kepada kebaikan dan mencegak

    keburukan.43

    Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Rahman berjudul “Gagasan

    Penerapan Syariat Islam dalam Majalah Suara Hidayatullah”. Tujuan

    42

    Maulana Malik Syarifuddin, Majalah Aula di Era Digital (Studi tentang Strategi Majalah Aula

    Sebagai Media Dakwah), Skripsi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas

    Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2017. 43

    Dinik Muslimah, Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Majalah Suara Hidayatullah

    Edisi Januari Sampai dengan Desember Tahun 2015, Skripsi Program Studi Pendidikan Agama

    Islam Jurusan Tarbiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri

    Surakarta, 2017.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    29

    dilakukan penelitian tersebut adalah untuk membahas tentang gagasan

    penerapan syariat Islam dalam majalah Suara Hidayatullah (SH). Analisis

    data dilakukan dengan kulitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan

    bahwa gagasan penerapan syariat Islam dalam Negara yang tertuang dalam

    majalah Suara Hidayatullah cukup komprehensif. Dalam kaitannya dengan

    wacana pemikiran politik Islam di Indonesia, gagasan tersebut pada segmen-

    segmen tertentu bukanlah hal baru, tapi lebih bersifat menguatkan kembali

    gagasan-gagasan yang pernah ada walaupun harus diakui terdapat gagasan-

    gagasan baru di dalamnya. Penerapan syari’at Islam yang dimaksud Suara

    Hidayatullah adalah sebuah sinergis dan kolaborasi antara penerapan syari’at

    Islam pada jalur kultural dan jalur struktural. Pada jalur pertama menekankan

    upaya artikulasi syari’at Islam dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, baik

    secara individu maupun kolektif. Sasaran utamanya adalah agar syari’at

    Islam menjadi nilai-nilai dasar dalam bertutur dan bertingkah laku dalam

    kehidupan secara fersonal maupun pada hubungan sosial.44

    Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Fami, Abdullah, Novianti dan

    Udasmoro berjudul “Diskursus Islam dalam Konstruksi Media (Analisis

    Wacana Kritis Berita Kasus Charlie Hebdo di Media Surakarta)”. Tujuan

    dilakukan penelitian tersebut adalah untuk mengkaji bagaimana Diskursus

    Islam pada Media-media di Surakarta dalam Kasus Charlie Hebdo. Analisis

    data dilakukan dengan analisis Theo Van Leeuwen. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa pada dasarnya ada dua wacana pokok yang

    44

    Abdul Rahman, Gagasan Penerapan Syari’at Islam dalam Majalah Suara Hidayatullah, Jurnal

    Eksis Vol 6 No 1 Maret 2010: 1267-1266.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    30

    direpresentasikan dalam media di Surakarta yaitu: Islam teroris dan Islam

    moderat yang anti kekerasan. Kedua wacana ini dapat dikatakan bukan lahir

    begitu saja, tapi jelas merupakan suatu konstruksi sosial. Dalam konteks ini,

    wacana Islam teroris misalnya merupakan suatu konstruksi sosial yang ada

    dalam masyarakat Barat dan dari media-media Barat yang menarasikan Islam

    sebagai agama teroris. Sementara, wacana: Islam anti kekerasan (Islam

    moderat), jelas merupakan konstruksi sosial dari media dan masyarakat Islam

    untuk meng-counter hegemoni wacana teroris dan menarasikan bahwa Islam

    adalah agama rahmatal lil alamin, yaitu agama yang membawa kedamaian

    (rahmat) dan bukan kekerasaan (laknat).45

    H. Metode Penelitian

    1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

    Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

    pendekatan manajerial. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif.

    Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan

    prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik

    atau secara kuantitatif lainnya. Penelitian kualitatif juga diartikan

    sebagai jenis penelitian yang dimaksudkan untuk memahami

    fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya:

    perilaku, persepsi, tindakan dan motivasi; secara holistik dan dengan

    cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks

    45

    Muhammad Fahmi, Irwan Abdullah, Ratna Noviani, Wening Udasmoro, Diskursus Islam dalam

    Konstruksi Media (Analisis Wacana Kritis Berita Kasus Charlie Hebdo di Media Surakarta),

    LiNGUA Vol 10 No 2 Desember 2015.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    31

    khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

    alamiah.46

    Metode penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini

    karena penelitian ini meneliti tentang manajemen komunikasi dengan

    menganalisa manajemen komunikasi yang diterapkan di kantor

    Majalah Suara Hidayatullah yang merupakan media Islam dan pada

    praktiknya dalam pengembangan dakwah. Selain itu, alasan digunakan

    penelitian kualitatif karena penelitian ini tidak menggunakan dan

    memanfaatkan data-data statistik untuk diolah dan dianalisis,

    melainkan menggunakan data wawancara mendalam sebagai data

    primer yang kemudian diolah untuk pembahasan penelitian.

    Subjek dalam penelitian ini adalah Pimpinan Redaktur,

    Redaktur Pelaksana dan bagian Pemasaran Majalah Suara

    Hidayatullah sebagai media Islam dalam praktiknya untuk

    pengembangan dakwah. Alasan peneliti mengambil sumber data dari

    narasumber tersebut karena dirasa mampu untuk mengungkapkan atau

    memberikan data yang menunjang dalam penelitian ini. Lokasi

    penelitian yang dipilih peneliti untuk menemukan data penelitian ini

    adalah kantor Majalah Suara Hidayatullah yang beralamat di Jl.

    Kejawan Putih Tambak No. 110 A Surabaya. Lokasi penelitian ini

    dipilih karena adanya data observasi yang dilakukan untuk memenuhi

    kebutuhan informasi yang mendukung penelitian ini.

    46

    Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT Remaja

    Rosdakarya Offset, 2011), hal 6.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    32

    2. Jenis dan Sumber Data

    Menurut Lofland, sumber data utama dalam penelitian

    kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data

    tambahan seperti dokumen, dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu,

    pada bagian ini sumber datanya di bagi ke dalam kata-kata, sumber

    data tertulis yakni hasil wawancara dan foto. Jenis data yang didapat

    nantinya berbentuk kata-kata hasil wawancara serta data tambahan

    dari proses observasi dan dokumentasi. Pencatatan sumber data utama

    melalui wawancara atau pengamatan berperan serta merupakan hasil

    usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar dan bertanya.

    Manakah kegiatan diantara kegiatan yang dominan, jelas akan

    bervariasi dari satu waktu ke waktu lain dan dari situasi satu ke situasi

    yang lainnya. Wawancara yang dilakukan terhadap informan

    dilakukan secara sengaja. Karena narasumber yang berkaitan dengan

    subjek penelitian ini adalah redaksi Majalah Suara Hidayatullah.

    Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri

    dari data primer dan data sekunder.

    a. Data primer

    Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung oleh

    peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang

    dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal

    dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survei atau

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    33

    observasi.47

    Data primer dalam penelitian ini adalah hasil

    wawancara langsung dengan informan kunci, informan tersebut

    yaitu Bambang Subagiyo selaku Redaktur Pelaksana dan Abdur

    Rochman Selaku bagian Pemasaran. Alasan dipilihnya informan

    tersebut karena dirasa dapat memudahkan peneliti untuk

    mendapatkan data yang akurat.

    b. Data sekunder

    Data sekunder adalah struktur data historis tentang variabel-

    variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh

    pihak lain. Sumber data sekunder bisa diperoleh dari dalam suatu

    perusahaan, website, perpustakaan umum dan lain-lain. Data

    sekunder dalam penelitian ini adalah data profil Majalah Suara

    Hidatullah, struktur organisasi Majalah Suara Hidatullah, data visi

    dan misi Majalah Suara Hidatullah serta deskripsi tugas di beberapa

    bagian redaksi Majalah Suara Hidatullah.

    Pengambilan sampel sumber data diawali dengan wawancara

    kepada Bambang Subagiyo selaku Redaktur Pelaksana Majalah

    Suara Hidayatullah. Pertimbangan ini diambil karena Redaktur

    Pelaksana lebih tahu tentang sesuatu yang diharapkan oleh peneliti,

    sehingga memudahkan peneliti untuk menjelajahi objek atau situasi

    sosial yang akan diteliti.

    47

    A Hermawan, Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif, (Jakarta: Grasindo, 2005), hal 168.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    34

    3. Teknik Pengumpulan Data

    Pengumpulan data adalah suatu proses data primer untuk

    keperluan dalam penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah

    penting dalam metode ilmiah karena pada umumnya data yang

    dikumpulkan harus valid. Valid atau tidaknya data yang dikumpulkan

    harus melalui beberapa metode dalam membantu pengumpulan data

    yang lengkap sehingga dapat mendukung landasan teori. Teknik

    pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

    a. Studi lapangan

    Studi lapangan adalah studi yang dimaksudkan untuk mengamati,

    mempelajari dan memperoleh data. Studi lapangan yang digunakan

    dalam penelitian ini terdiri dari:

    1) Wawancara

    Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu

    masalah tertentu, di mana terjadi proses tanya jawab secara lisan

    oleh dua orang atau lebih yang berhadap-hadapan secara fisik.48

    Wawancara pada hakikatnya merupakan kegiatan yang dilakukan

    seorang peneliti untuk memperoleh pemahaman secara holistik

    mengenai perspektif seseorang terhadap isu, tema atau topik

    tertentu. Wawancara dianggap sebagai teknik pengumpulan data

    yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada responden

    terutama untuk responden yang tidak dapat membaca menulis

    48

    Zulfikar dan Nyoman Budiantara, Manajemen Riset dengan Pendekatan Komputasi Statistika,

    (Yogyakarta, Deepublish, 2015), hal 129.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    35

    atau sejenis pertanyaan yang memerlukan penjelasan dari

    pewawancara.49

    Pada penelitian ini, wawancara yang dilakukan

    adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam merupakan

    proses menggali informasi secara mendalam, terbuka, dan bebas

    dengan masalah dan fokus penelitian dan diarahkan pada pusat

    penelitian. Dalam hal ini metode wawancara mendalam yang

    dilakukan dengan adanya daftar pertanyaan yang telah

    dipersiapkan sebelumnya. Wawancara mendalam dilakukan

    dengan memberikan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan

    kepada beberapa bagian redaksi Majalah Suara Hidayatullah,

    diantaranya adalah dengan Bambang Subagiyo selaku Redaktur

    Pelaksana dan Abdul Rohman selaku bagian Pemasaran.

    Beberapa bentuk pertanyaan yang digali oleh peneliti terhadap

    narasumber diantaranya adalah bagaimana penerapan manajerial

    di dalam perusahaan Majalah Suara Hidayatullah? Bagaimana

    strategi yang di terapkan oleh pimpinan perusahaan dalam

    menjaga kualitas Majalah Suara Hidayatulah? Bagaimana sistem

    perekrutan karyawan yang di terapkan oleh manajemen?

    2) Observasi

    Observasi merupakan kegiatan memperhatikan fenomena secara

    akurat, mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan

    hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. pengamatan

    49

    Muh Fitrah dan Luthfiyah, Metodologi penelitian: penelitian kualitatif, tindakan kelas & studi

    kasus, (Sukabumi, CV Jejak, 2018), hal 66.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    36

    dilakukan secara alami, di mana peneliti atau pengamat harus

    larut dalam situasi realistis dan alami yang sedang terjadi.

    Observasi menjadi sebuah metode yang digunakan oleh ilmuan

    sosial seperti psikologi karena tuntutan dalam memahami

    perilaku manusia serta untuk menjawab persoalan-persoalan

    yang ada.50

    Pada penelitia ini, observasi dilakukan dengan

    mendatangi dan mengamati secara langsung kegiatan di kantor

    redaksi Majalah Suara Hidayatullah.

    b. Studi pustaka

    Studi pustaka adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan

    metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta

    mengolah bahan penelitian. Studi pustaka yang digunakan dalam

    penelitian ini terdiri dari:

    1) Studi kepustakaan

    Studi kepustakaan adalah studi yang dilakukan dengan cara

    berhadapan langsung dengan teks atau data angka dan bukan

    dengan pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi mata

    berupa kejadian, orang atau benda lain. Pada studi kepustakaan,

    peneliti tidak pergi ke mana-mana kecuali berhadapan langsung

    dengan bahan sumber yang telah tersedia di perpustakaan. Selain

    itu, studi kepustakaan dilakukan dengan memanfaatkan sumber

    sekunder atau dalam artian peneliti memperoleh bahan dari

    50

    Ni'matuzahroh dan Susanti Prasetyaningrum, Observasi: Teori dan Aplikasi dalam Psikologi,

    (Malang: UMM Press, 2017), hal 3.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    37

    tangan kedua dan bukan data orisinil dari tangan pertama di

    lapangan, serta kondisi data pustaka yang dipakai tidak dibatasi

    oleh ruang dan waktu.51

    Pada penelitian ini, studi pustaka

    dilakukan dengan mengumpulkan buku-buku terkait dengan

    manajemen komunikasi, media, dan pengembangan dakwah.

    Buku-buku tersebut diperoleh penelti dari perpustakaan dan

    buku-buku pribadi peneliti.

    2) Penelusuran data online atau internet

    Penelusuran data online atau internet merupakan upaya

    penelusuran data yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan

    internet atau dilakukan secara online. Pada penelitian ini,

    penelusuran data online dilakukan peneliti dengan mengakses

    google book untuk memperoleh refrensi sesuai dengan fokus

    penelitian yaitu tentang manajemen komunikasi majalah sebagai

    media Islam dalam pengembangan dakwah.

    3) Dokumentasi

    Dokumentasi merupakan pengumpulan data di mana peneliti

    menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,

    dokumen, peraturan-peraturan dan sebagainya. Dokumentasi

    digunakan oleh peneliti karena memudahkan peneliti untuk lebih

    memahami sumber-sumber sekunder lain.52

    Dokumentasi dalam

    hal ini diperoleh peneliti berupa dokumen pribadi di Kantor

    51

    Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), hal 4. 52

    Sugiyono, Metode Peneliian Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), hal 82.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    38

    Redaksi Majalah Suara Hidayatullah dan foto-foto penunjang

    penelitian.

    4. Tahapan Penelitian

    Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan yang terdiri

    dari:

    a. Tahapan pra lapangan

    Tahapan pra lapangan dilakukan dengan:

    1) Menyusun rencana penelitian

    Terkait dengan penelitian ini, peneliti menemukan tema dan

    judul yang hendak diangkat sebagai bahan penelitian, kemudian

    menentukan sasaran dan lokasi penelitian. Selanjutnya, peneliti

    membuat proposal pengajuan penelitian yaitu memberikan garis

    besar arahan penelitian, dalam hal ini subjek penelitiannya

    adalah redaksi Majalah Suara Hidayatullah yang diwakili

    Pimpinan Redaktur, Redaktur Pelaksana, dan bagian Pemasaran,

    karena pihak tersebut yang dirasa dapat memberikan data yang

    akurat.

    2) Mengurus perizinan

    Peneliti menghubungi tempat untuk dilakukan penelitian dan

    meghubungi narasumber terkait dengan penelitian untuk

    meminta izin melakukan penggalian data melalui wawancara,

    observasi dan dokumentasi. Hal ini dilakukan peneliti agar

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    39

    peneliti mudah menemui para narasumber penelitian dalam

    melakukan pengumpulan data.

    b. Tahapan orientasi

    Pada tahapan ini peneliti melakukan observasi dan wawancara

    untuk mendapatkan gambaran secara luas terkait dengan topik

    penelitian. Keakraban dengan subjek penelitian perlu dipelihara

    selama bahkan sesudah tahap pengumpulan data, peneliti menjaga

    hubungan baik kepada setiap karyawan Majalah Suara

    Hidayatullah.

    c. Tahapan eksplorasi

    Pada tahapan ini, peneliti memiliha-milah data yang sesuai dengan

    topik penelitian kemudian menghubungkan dengan teori dan

    melakukan pembahasan hingga menemukan hasil penelitian.

    5. Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah analisis data interaktif oleh Miles dan Huberman yang terdiri

    dari reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan lalu

    diverifikasi.53

    a. Reduksi data

    Reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian, di

    mana peneliti dapat menemukan kapan saja waktu untuk

    mendapatkan data yang banyak, apabila peneliti mampu

    53

    Ajat Rukajat, Pendekatan Penelitian Kualitatif (Qualitative Research Approach), (Yogyakarta:

    Deepublish, 2018), hal 36.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    40

    menerapkan metode observasi dan wawancara atau dari berbagai

    dokumen yang berhubungan dengan subjek penelitian. reduksi data

    dilakukan untuk menelaah kembali seluruh catatan lapangan yang

    diperoleh melalui pengumpulan data. Selama proses reduksi data,

    peneliti dapat melanjutkan ringkasan, pengkodean dan menemukan

    tema. Reduksi data berlangsung selama penelitian lapangan sampai

    pelaporan penelitian selesai, reduksi data dianggap sebagai analisis

    penajaman untuk mengorganisasikan data sehingga kesimpulan

    dapat diverifikasi untuk dijadikan temuan penelitian terhadap

    masalah yang diteliti.54

    Hal ini dilakukan peneliti dengan

    mengumpulkan data di lapangan berupa hasil wawancara dan

    beberapa refrensi lain terkait dengan Majalah Suara Hidayatullah.

    b. Penyajian data

    Merupakan sekumpulan informasi yang tersusun dan memberi

    kemungkinan terhadap adanya penarikan kesimpulan dan

    pengambilan tindakan. Penyajian data lebih banyak mengacu pada

    teks naratif dan akan dilakukan penyederhanaan pada informasi

    yang bersifat kompleks.55

    Hal ini dilakukan peneliti dengan

    menunjukkan data primer penelitian berupa hasil wawancara

    mendalam dengan informan penelitian mengenai manajemen

    komunikasi Majalah Suara Hidyatullah sebagai Media Islam dalam

    pengembangan dakwah.

    54

    Ibid., hal 38. 55

    Ibid., hal 40.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    41

    c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi

    Merupakan penyusunan yang dilakukan berdasarkan pada pola-pola

    induktif yaitu diverifikasi selama penelitian berlangsung.

    Selanjutnya, makna-makna yang muncul dari data perlu diuji

    kebenaranya, kekokohannya dan kecocokannya melalui check dan

    crosscheck.56

    Hal ini dilakukan peneliti dengan menunjukkan

    temuan-temuan penelitian untuk menjawab rumusan masalah yaitu

    tentang manajemen komunikasi Majalah Suara Hidayatullah

    sebagai media Islam dalam pengembangan dakwah.

    6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

    Uji kredibilitas atau kepercayaan terhadap hasil penelitian

    kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan,

    peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, dan diskusi

    dengan teman. Uji keabsahan data ini dilakukan dengan cara

    triangulasi. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan

    sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara

    dan berbagai waktu. Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan

    adalah triangulasi sumber. Triangulasi sumber merupakan pengujian

    kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang

    telah diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi sumber

    56

    Ibid., hal 43.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    42

    digunakan untuk mendapatkan data dari sumber-sumber yang berbeda

    dengan teknik yang sama.57

    I. Sistematika Pembahasan

    Berikut sistematika penulisan dalam penelitian ini:

    BAB PERTAMA: Bab ini berisi pendahuluan yaitu gambaran umum

    yang berfungsi dalam memahami bab berikutnya. Bab

    ini memuat pola dasar penulisan antara lain: latar

    belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan

    masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

    kerangka teoretik, penelitian terdahulu, metode

    penelitian dan sistematika pembahasan.

    BAB KEDUA : Bab ini berisi tentang asumsi-asumsi yaitu pendekatan-

    pendekatan yang digunakan untuk menjawab rumusan

    masalah terdiri dari kajian teori tentang manajemen

    komunikasi, manajemen strategi, media Islam, dan

    pengembangan dakwah.

    BAB KETIGA : Bab ini berisi penyajian data untuk menjawab rumusan

    masalah. Hasil wawancara tentang aspek manajerial,

    aspek konten, aspek sumber daya manusia, sajian data

    mengenai manajemen komunikasi, strategi, serta studi

    kepustakaan peneliti dipilah kemudian dipaparkan,

    57

    Sugiyono, Metode Peneliian Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), 65.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    43

    BAB KEEMPAT: Bab ini berisi hasil pengamatan, Pada bab ini peneliti

    akan menganalisis temuan-temuan penelitian dan

    mengkaitkan dengan tinjauan teori yang ada. Antara lain

    temuan data terdiri dari hasil pengamatan manajerial,

    konten, sumber daya manusia, manajemen komunikasi

    serta strategi manajemen.

    BAB KELIMA : Bab ini adalah penutup, yang merupakan bab akhir

    yang berisi tentang kesimpulan dan saran penelitian.

    Pada bab ini, peneliti akan menjelaskan inti atau hasil

    dari penelitian yang dilakukan.

  • digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    A. Manajemen Komunikasi

    Komunikasi adalah proses di mana individu mentransmisikan

    stimulus untuk mengubah perilaku individu yang lain. Istilah organisasi

    mengisyaratkan bahwa sesuatu yang nyata merangkum orang-orang,

    hubungan-hubungan dan tujuan-tujuan. Organisasi dianggap sebagai sebuah

    kelompok individu yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan tertentu.1

    Manajemen komunikasi dianggap sebagai proses untuk

    mengorordinasikan interpretasi atau pengertian melalui interaksi antar

    manusia. Manajemen komunikasi merupakan penggunaan sumber daya

    manusia dan teknologi secara optimal untuk menjalin hubungan antar

    manusia. Jarngan komunikasi dianggap sebagai pesan yang dikirimkan secara

    seri atau berantai.2

    Dalam struktur komunikasi harus adanya suatu jaminan informasi dan

    pikiran-pik