MAJALAH SOLID EDISI 50

39

description

MAJALAH SOLID EDISI 50

Transcript of MAJALAH SOLID EDISI 50

Page 1: MAJALAH SOLID EDISI 50
Page 2: MAJALAH SOLID EDISI 50

NamaLembaga Pers Mahasiswa SOLID

PelindungRektor Universitas Brawijaya

Penanggung JawabDekan Fakultas Teknik

PenasehatPembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan

Pemimpin UmumDewi Rokhmah

Pemimpin RedaksiYuri Citra Pratama

Koordinator MajalahAang Samsudy

RedaksiDewi, Zulfikar

Nanda, Hari, AditRizal, Sawung

Edo, Fahmi, NizamHanas, Hamda

Lia, Arum, ErwinHuda, Alfina, Aang

Anom, EvardaIqbal, RindangHafidz, HusnaAndre, Wildan Hendra, Fahmi

Ines, Ita, WindaUmmu, Citra, Angie

Alan, Yuri, Rizal

Tata Artistik dan LayoutYuri Citra Pratama

KarikaturRizal Bagus

Usaha dan DanaM Khuril Ashari

Alamat RedaksiGedung Kemahasiswaan dan Alumni

Fakultas Teknik Universitas BrawijayaJL. MT Haryono 167 Malang 65145

Telepon(0341) 585941

[email protected]

Websitehttp://www.solid.or.id

Izin TerbitRek.DP&K no.2462/d5.5/V/89

ISSN 0853-8123

Puji syukur kami ucapkan kepadaTuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkankarunia dan rahmatnya sehingga kami bisamenyelesaikan Majalah SOLID edisi 50 ini dengan baik

Seperti pepatah mengatakan, “life begin at 50”Begitu juga dengan majalah ini yang sudah berumur 50 edisi, kami menyadari bahwa tidak mudahmencapai kesuksesan yang telah kami bangun sejak awal, meskipun kesuksesan tersebut masih jauh dari harapan kami. Maka dari itu, kami ingin menjadikan momentum edisi emas ini sebagai momen perubahan sehingga harapan ke depannya majalah ini bisa lebih baik lagi dari waktu ke waktu.

Banyak sekali perubahan yang coba kami terapkan pada edisi kali ini, yang paling mencolok adalah uku-ran majalah yang pada edisi sebelumnya berukuran A5kini menjadi lebih besar berukuran mendekati B5.Selain itu kami mencoba merubah font body text kami menjadi Serif sehingga diharapkan dapat meningkat-kan keterbacaan bagi para pembaca majalah kami.

Dari segi konten, kami mencoba mengangkat tentang pengolahan minyak, baik secara tradisional maupun modern. Hal ini terkait dengan berita berita di media akhir akhir ini membahas mengenai perminyakan, khususnya BBM dan subsidi BBM.Maka dari itu kami mencoba untuk mengedukasi te-man teman dengan tujuan supaya kita bisa bersama sama menambah wawasan tentang dunia perminya-kan

Kemudian kami juga mencoba mengangkat kehidupan supeltas yang baru baru ini sering muncul di jalanan Kota Malang.Hal ini kami angkat karena pada kenyataannya kondisi hidup mereka tidak sebanding dengan usaha keras yang mereka lakukan di jalanan karena merekabekerja dengan sukarela tanpa pamrih.

Semoga apa yang kami persembahkan ini dapat mem-berikan manfaat bagi anda serta kita semua. kritik dan saran yang membangun tetap kami nantikan sehingga dapat membantu perkembangan dan kemajuan media ini.

Akhir kata kami ucapkan Selamat Membaca

HIDUP PERSMA! HIDUP TEKNIK!

itikad

Artwork CoverAhmad Fahmi Mubarok

Redaksi menerima kiriman tulisan berupa artikel, opini, laporan, beritamaupun analisis yang berasal dari mahasiswa, dosen, karyawan maupun masyarakat umum.Panjang tulisan maksimal 6 (enam) halaman spasi ganda.Redaksi berhak mengedit tulisan bila dianggap perlu tanpa merubah maksud penulis.Tulisan dapat dikirim langsung ke redaksi SOLID atau melalui email.Kiriman tulisan harus disertai keterangan lengkap penulis

Page 3: MAJALAH SOLID EDISI 50

daftar isiTeknologiPengolahanMinyak Bumi

SAJIAN UTAMA

Sejarah Minyak

sedikit cuplikan sejarah mengenai perminyakan baik di Indonesia maupun dunia

Pengolahan Minyak Tradisional

Proses pengolahan minyak secara tradisional

Pengolahan Minyak Modern

Pengolahan minyak menggunakan teknologi modern

Alternatif Minyak

Bahan alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak

Subsidi BBM

Antara Realita dan Ketergantungan

06

08

11

14

21

23

SupeltasSiapa Mereka?

SAJIAN KHUSUS 26

(Tidak) Ada Supeltas Resmi

Ternyata tidak ada supeltas yang resmi dari pihak kepolisian lalu lintas

Supeltas Dulu dan Sekarang

Perbedaan antara supeltas dahulu dan sekarang

Supeltas VS Pak Ogah

Siapa Pak Ogah itu? Apa bedanya dengan Supeltas?

Apa Kata Mereka Tentang Supeltas ?

Tanggapan Masyarakat tentang keberadaan supeltas

Cover Story : Yuliadi

Kami Supeltas Rela, Meski Hidup Pas-pas an

28

31

34

38

40

FORUM 62 IPTEK 42

OS GARUDAKarya Anak BangsaSudah saatnya kini Indonesia madiri

dan bangkit dari keterpurukan.

Pada momen yang tepat yakni

Hari Kebangkitan Nasional 2011

kemarin, telah lahir sistem operasi

lokal karya anak bangsa bernama

“OS GARUDA”.

Sudahkan anda mendengar tentang

“OS Garuda”?

KOMUNITAS 46

TIFOSITifosi Club MalangTernyata pecinta bola di Kota

Malang tidak hanya memperhatikan

klub-klub yang ada di level nasional

saja, rupanya terdapat beberapa

bahkan banyak organisasi atau club

yang mendukung klub-klub interna-

sional yang ada di Eropa.

Simak club apa aja yang ada di

Malang!

Masih LayakkahSistem KeamananKampus Kita?RESENSI 66

Otak Kanan Manusia

Babies

Andai Aku Jalan Kaki

66

67

67 TIPS & TRIK 70

Kiat Membagi Waktu di Tengah KesibukanSebagai Mahasiswa pasti sering di-

hadapkan dengan berbagi aktivitas

serta tugas dan kegiatan yang ex-

tra padat. disini akan dipaparkan

bagaimana mengatur waktu agar

lebih efektif dan efisien

CERITA PENDEK 72

Kasta

OPINI 68

Mahasiswa, Melesatlah!

Page 4: MAJALAH SOLID EDISI 50

6 SOLID edisi 50 - 2011 7 edisi 50 - 2011 SOLID

TeknologiPengolahanMinyakBumi

Minyak merupakan salah satu jenis bahan bakar.Bahan bakar merupakan suatu bahanyang ketika dipicu dengan cara dibakardapat meneruskan proses pembakarannya sendiri,disertai terciptanya kalor.

Minyak sendiri tercipta dari fosil hewan dan tum-buhanyang membusuk di bawah tekanan suhu yang tinggidan melalui proses tersebut dalam jangka waktuyang sangat lama.

Kegunaan minyak bumi antara lainsebagai bahan bakar, sintetis senyawa organik,pembuatan plastik, karet sintetis,detergen, obat, cat, bahan pakaiandan kosmetik serta aspal

SAJIAN UTAMA

Page 5: MAJALAH SOLID EDISI 50

8 SOLID edisi 50 - 2011

sajianutama

9 edisi 50 - 2011 SOLID

sajianutama

SEJARAH MINYAK

Menurut sejarah, minyak mulai dite-mukan kurang lebih 5000 tahun dan digunakan pertama kali di daerah Per-sia atau Iran. Namun mereka belum menambang minyak tersebut, mereka hanya menemukan minyak bumi yang merembes ke permukaan tanah. Bah-kan, diperkirakan minyak bumi telah ditemukan pada jaman Nabi Nuh. Ini didukung dengan cerita Nabi Nuh yang menambal kapalnya yang bocor meng-gunakan minyak bumi yang berbentuk asphalt atau teer.

Pada abad kedelapan masehi , bang-sa Arab telah berhasil menemukan teknologi pengolahan minyak bumi, yai-tu dengan teknologi destilasi. Destilasi adalah proses pemisahan larutan yang menggunakan panas sebagai alat pe-misahnya. Destilasi tersebut menghasil-kan minyak yang mudah terbakar yang kebanyakan digunakan untuk tujuan militer. Penemu teknologi tersebut ialah Jabir Ibnu Hayyan , seorang ilmuan is-lam yang juga disebut Bapak ilmu kimia karena banyak ilmu ilmu kimia yang dihasilkan dari pemikiran dan pene-muannya. Pada zaman Harun Al Rasyid juga telah dikenal istilah minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar (Naphta)

Pada tahun 1859 merupakan tahun pertama munculnya industri pengebo-ran minyak bumi. Ini ditandai dengan pengeboran minyak bumi pertama kali dicatatkan oleh Edwin L. Drake di daerah Pennsylvania, Amerika seri-kat. Dengan demikian ditemukan pula proses pengolahan minyak dengan cara destilasi modern yang dapat menghasil-kan lebih banyak jenis minyak yang be-ragam. Antara lain minyak tanah , solar dan bensin.

Semenjak revolusi industri dan pera-lihan mesin uap menjadi mesin berba-han bakar minyak, maka minyak tak lagi dapat dilepaskan dari kehidupan manusia.

SEJARAH MINYAK INDONESIA

Sejarah minyak di Indonesia sendiri dimulai 12 tahun setelah Edwin L. Drake melakukan pengeboran minyak per-tama di Amerika tepatnya pada tahun 1871. J. Reerink seorang pengusaha asal Belanda yang mulai mencoba men-cari minyak bumi di desa Majalengka meskipun belum mendapatkan hasil yang maksimal. Pada tahun 1880 Aeilko Jans Zijker, seorang petani tembakau yang pindah dari Jawa ke Sumatra. di Langkat ia menemukan minyak yang merembes ke permukaan, kemudian minyak yang sudah menguap tersebut dibawa ke Jakarta (dulu Batavia) untuk dianalisis, dan dari hasil penyulingan minyak tersebut menghasilkan 59 % minyak untuk penerangan.

Kemudian Zylker menjadi orang yang pertama mendapatkan dan mengolah minyak bumi secara maksimal, yang sumber minyaknya diperoleh dari dae-rah Telaga Said pada tahun 1883.

Untuk medukung usaha minyak di la-pangan, maka Jean Baptist August mem-bangun jaringan pipa dan kilang min-yak sepeninggal Zylker. Maka berdirilah kilang minyak pertama di Indonesia terdapat di Pangkalan Brandan Sumut pada tahun 1892. Enam tahun kemudi-an dibangun lagi tangki dan pelabuhan minyak di pangkalan susu yang men-jadikannya pelabuhan ekspor minyak pertama di Indonesia. Kemudian pada tahun 1894 dibangunlah kilang dan pabrik pengolahan minyak mentah di Cepu yang disponsori oleh De Dortsche Petroleum Mattschappij .Pabrik tersebut mengolah minyak men-tah menjadi minyak siap pakai melalui proses distilasi atsmosfir.

Distilasi atmosfer adalah distilaasi yang dilakukan dibawah tekanan atmosfer bumi. Setelah itu bermunculan pabrik pabrik pengolahan minyak baru di Indo-nesia. Setelah Belanda ditaklukkan oleh Jepang dalam Perang Dunia II, sumur-sumur minyak yang sudah berfungsi ditutup oleh Belanda dengan menggu-nakan beton cor (concrete).

Pada masa pendudukan Jepang, sumur-sumur minyak ini tidak dieksplorasi. Sumur-sumur yang belum ditutup di-lanjutkan penutupannya oleh tentara Jepang. Hingga setelah Indonesia merde-ka , sumur sumur tersebut di buka kem-bali oleh warga sekitar maupun diambil alih oleh Negara.

Di periode 1945 – 1950 perusahaan mi-gas pribumi yang sudah berdiri adalah Perusahaan Tambang Minyak Negara Republik Indonesia Sumatera Utara (PTMNRI Sumatera Utara), Perusahaan Negara Pertambangan Minyak Indo-nesia (Permiri) Sumsel dan Jambi, dan Perusahaan Tambang Minyak Negara Cepu (PTMN Cepu). Ketiga perusahaan ini berdiri tahun 1945.

Tetapi hingga 1950 tinggal Perusahaan Tambang Minyak Republik Indonesia (PTMRI Sumatera Utara) dan PTMRI Cepu.

Kemudian antara tahun 1950 - 1960Sebenarnya di periode ini lahir Perse-roan Terbatas Eksploitasi Tambang Min-yak Sumatera Utara (PT ETMSU) berdiri 22 Juli 1957 lalu berubah menjadi PT Pe-rusahaan Minyak Nasional (PT Permina) yang berdiri pada 10 Desember 1957, sebagai cikal bakal Pertamina. Lalu di tahun 1959 ada NV Niam(NV Nederlans Indische Aardolie Maatschappij) yang lalu menjadi PT Permindo (PT Pertam-bangan Minyak Indonesia) .

Namun pembekalan BBM untuk keper-luan dalam negeri sampai akhir 1960 hampir sepenuhnya dilaksanakan oleh perusahaan minyak asing yaitu Shell, Stanvac, dan Caltex. Melihat keadaan yang tidak sesuai dengan perkembangan kebijaksanaan perekonomian nasional, Pemerintah mulai melaksanakan kebi-jaksanaan pengendalian harga BBM.

EDWIN L DRAKE orang pertama yang melakukan pengeboran minyak bumi

JAMAN BAHEULApabrik pengolahan minyak

pada masa penjajahan Belanda

REPRO INTERNET

REPRO INTERNET

Page 6: MAJALAH SOLID EDISI 50

10 SOLID edisi 50 - 2011

sajianutama

11 edisi 50 - 2011 SOLID

sajianutama

Pada tahun 1958 Pemerintah menetapkan pembatasan harga jual BBM di dalam negeri. Kebijaksanaan tersebut dianggap oleh perusahaan minyak asing sebagai campur tangan Pemerintah yang merugikan. Perusahaan minyak merasa tidak bebas lagi menjalankan politik harga sesuai keinginannya. Di samping berkurang keuntungan dari penjualan BBM, perusahaan minyak menghadapi kesulitan karena merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Hingga pada tahun 1968 untuk menguatkan dan menyatukan perminyakan nasion-al maka PN Permina dan PN Pertamin dileburkan menjadi PN PERTAMINA yang nantinya akan mewadahi semua kegiatan perminyakan nasional.Kemudian seba-gai landasan kerja yang baru UU.no8/1971 maka lahir lah PT PERTAMINA sebagai nama baru dari PN PERTAMINA. (IQBAL/SOLID)

Kemudian ketika Belanda me-ninggalkan Indonesia, tam-bang tersebut ditutup. Namun, ketika warga sekitar menemu-

kan sumur-sumur tua yang merupakan bekas tambang minyak, mereka men-coba memanfaatkan sumur tersebut. Meskipun sudah ditutup, kandungan minyak yang ada di dalamnya masih melimpah. Sehingga satu persatu sumur tua yang telah tertutup tersebut dibuka kembali untuk dieksploitasi secara tra-disional.

Salah seorang pekerja bernama Gu-nawan yang ada di tambang tersebut mengatakan bahwa tambang tersebut sudah beroperasi lama sejak pendahu-lunya dulu. Konon katanya, dia adalah generasi kedelapan yang mengelola tambang tersebut. Minyak mentah atau yang warga biasa menyebutnya latung, diperoleh dari ‘menimba’ minyak dari sumur minyak tua yang berkedalaman mencapai kurang lebih 400meter. Tepat diatas sumur dibangun semacam kaki-kaki rangka yang digunakan sebagai katrol dan pengait timba. Konstruksinya hanya terbuat dari kayu yang disusun membentuk seperti menara.

Sebuah timba yang berbentuk seperti paku dengan ruangan berlubang diu-jungnya ,diturunkan ke dalam sumur dengan diikat kabel baja yang terhubung ke mesin penarik, yang tentunya bukan mesin khusus melainkan mesin truk yang lazimnya mereka sebut sebagai mesin fuso. Mesin tersebut digunakan karena murah dan bahan bakarnya mu-dah didapat yaitu minyak yang diolah sendiri.

Operator mesin akan mengulur dan menarik tali sesuai perhitungan yang mungkin hanya dipahami oleh dirinya sendiri ,karena tidak ada ukuran pasti berapa kedalaman sumber minyak tersebut.

Beberapa tahun yang lalu, masih dite-mukan tambang yang menggunakan tenaga manusia untuk menarik tali timba. Namun sekarang kebanyakan tambang sudah menggunakan mesin, karena mesin lebih efektif dan hemat sehingga meningkatkan produksi min-yak

TeknologiPengolahanMinyakTradisionalSalah satu pusat penambangan danpengolahan minyak secara tradisionaldi Indonesia berada di Desa WonocoloKecamatan Kedewan Kota Bojonegoro.Tambang tersebut dikelola oleh suatukelompok yang beranggotakansekitar 30 orang .Dengan menggunakan sistem shift mereka bergantian menjadi kelompok yanglebih kecil yaitu enam orang.Tambang yang tersebar di desa tersebut kebanyakan merupakan bekas tambang minyak di zaman penjajahan Belanda.

PERTAMINA TEMPOE DOELOE Pusat bangunan PERTAMINA pada tahun 1960

REPRO INTERNET

Page 7: MAJALAH SOLID EDISI 50

12 SOLID edisi 50 - 2011

sajianutama

13 edisi 50 - 2011 SOLID

sajianutama

Ketika timba sudah mencapai sum-bernya , mesin akan menarik tali dan timbanya , keluar dari sumbernya. Begi-tu sampai diluar, timba yang berisi min-yak mentah akan ditangkap oleh opera-tor timba menggunakan sebuah tongkat dan diposisikan miring sedikit sehingga minyak mentah didalamnya akan men-galir keluar menuju saluran yang dibuat dari tanah, yang dikeruk atau dicangkul hingga membentuk saluran kecil.

Proses tersebut dilakukan berulang-ulang setiap hari dan non stop. Pem-bagian jadwal kerja membuat alat ini tidak berhenti menimba minyak men-tah dari sumurnya.

Sumur tersebut tidak pernah diperda-lam karena memang alat dan kemam-puan yang ada tidak mencukupi untuk melakukan penambangan lebih dalam.

Minyak mentah yang mengalir tadi akan ditampung di bak-bak penampun-gan yang terbuat dari bata dan semen. Minyak diendapkan beberapa saat un-tuk memisahkan antara air dengan min-yaknya, karena ketika minyak tersebut diambil dari sumurnya, masih berupa campuran antara minyak dengan air. Sesuai hukum massa jenis, minyak akan berada di atas air karena massa minyak lebih ringan. Maka minyak mentah yang sudah terpisah akan berada di bagian atas bak, yang kemudian akan diambil dan diletakkan didalam drum drum minyak. Sementara, air yang berada dibawah akan dialirkan ke kali yang berada disamping lokasi penamban-gan minyak. Maka dengan didapatnya minyak mentah tersebut berakhir juga proses penambangan minyak.

Setelah selesai semua proses penam-bangan maka proses akan diteruskan ke proses pengolahanannya. Minyak akan diolah dengan cara di ’masak’ yaitu me-manaskan minyak mentah diatas bara api. Untuk memasaknya dibutuhkan kompor atau alat pembakar yang ter-buat hanya dari tanah yang dikeruk dan dibentuk menjadi terowongan tungku api tentu sangat tradisional sekali dit-ambah bahan bakar yang digunakan un-tuk memasak hanya menggunakan kayu bakar yang dicari sendiri oleh pekerja tambang disekitaran kawasan tambang, yang memang kawasan hutan. Kompor diisi bahan bakar kayu dan dinyalakan, drum sebagai wadah minyak diletakkan diatasnya, dan minyak mentah dituang-kan kedalam drum. Proses pengolahan minyak pun dimulai.

Drum ditutup dan hanya diberi lubang kecil ditutupnya yang meghubung ke pipa. Fungsi dari lubang ini adalah un-tuk mengalirkan uap minyak mentah tadi, dimana uap yang dihasilkan men-jadikan minyak mentah menjadi solar. Minyak mentah tadi dimasak kurang lebih hingga 4 jam atau hingga minyak yang dimasak habis menguap.

Disaat memasak minyak mentah, tidak ada pengukuran suhu pembakaran dimana dalam pengolahan minyak modern suhu pembakaran sangat mempengaruhi ha-sil olahan minyak. Semua dilakukan hanya berdasarkan feeling dan pengalaman bekerja.

Uap yang telah dihasilkan kemudian dialirkan melewati pipa ke bagian pendin-ginan. Pendinginan dilakukan dengan cara membuat kolam kolam air yang akan dilewati pipa uap. Ketika uap minyak melewati pipa dan pendingin , maka uap min-yak berubah menjadi minyak cair yang berbentuk solar. Hasil solar tadi mengalir melewati pipa hingga sampai ke drum yang digunakan sebagai wadah solar. Maka jadilah olahan minyak mentah tadi menjadi solar siap pakai.

Solar yang sudah terkumpul tadi akan dibeli oleh pengepul yang datang mengguna-kan truk. Satu drumnya, dijual hingga harga lima ratus ribu rupiah jauh dibawah harga normal minyak mentah di pasar yang mencapai 100 dollar per drum. Selain dijual, minyak solar tadi juga digunakan sebagai bahan bakar mesin penarik ka-bel dan juga sebagai bahan bakar genset yang digunakan untuk membuat listrik. Pekerjaan penambangan dan pengolahan minyak ini dilakukan 24 jam nonstop, jadi ketika gelap tiba dibutuhkan penerangan yang cukup. (IQBAL/SOLID)

TRADISIONALseorang pekerja

sedang menimba minyak

SEADANYA tong dan perlatan lainnya yang digunakan untuk menyuling minyak secara tradisional

DOC SOLID

DOC SOLID

Page 8: MAJALAH SOLID EDISI 50

14 SOLID edisi 50 - 2011

sajianutama

15 edisi 50 - 2011 SOLID

sajianutama

Teknologi PengolahanMinyak Modern

Minyak bumi yang berupa minyak mentahtidak dapat langsung digunakan sebagai bahan bakar

maupun keperluan lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu.Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon

dengan jumlah atom C-1 sampai 50.Titik didih hidrokarbon akan menigkat seiring bertambahnya

jumlah atom yang terkandung dalam molekulnya.Oleh karena itu diperlukan proses pemisahan minyak mentah

ke dalam kelompok kelompok atau fraksi berdasarkan jumlah atom Cyang terkandung dalam molekulnya melalui proses pemanasan

dengan nama lain DESTILASI BERTINGKAT.Dalam hal ini yang menjadi rujukan pengolahan minyak modern

adalah PT PERTAMINA sebagai perusahaan terbesardalam pengolahan minyak bumi di Indonesia.

Minyak Mentah

Penyimpanan

Destilasi Fraksinasi

Fraksi Berat dan Ringan

Proses Hidrokarbon

1. Cracking2. Reforming

3. Alkilasi dan Polimerasi4. Pemurnian

5.Pencampuran

Produk Akhir Minyak Bumi

Gambaran proses pengolahan minyak bumi modern :

Page 9: MAJALAH SOLID EDISI 50

16 SOLID edisi 50 - 2011

sajianutama

Proses Destilasi

Destilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan per-bedaan titik didihnya. Dalam hal ini adalah destilasi bertingkat Disebut ber-tingkat karena destilasi ini meghasilkan tingkatan tingkatan fraksi (kelompok) berdasarkan suhu. Mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 370°C. Minyak mentah yang su-dah dipanaskan tersebut kemudian ma-suk kedalam kolom fraksinasi (tabung pemisahan).Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air pa-nas dan bertekanan tinggi).

Selanjutnya minyak mentah yang men-guap dalam kolom fraksinasi akan naik kebagian atas kolom dan terpisahkan berdasarkan titik didihnya. Kompo-nen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah,

sedangkan yang titik didihnya lebih ren-dah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut makin rendah, se-hingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah, se-dangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi.

Demikian selanjutnya sehingga kom-ponen yang mencapai puncak adalah komponen yang pada suhu kamar beru-pa gas. Komponen yang berupa gas ini disebut gas petroleum, kemudian dicair-kan dan disebut LPG (Liquified Petro-leum Gas). Fraksi minyak mentah yang tidak menguap menjadi residu. Residu minyak bumi meliputi parafin, lilin, dan aspal. Residu-residu ini memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20.

Hasil pemisahan dalam proses destilasi ini an-tara lain :

Gas Rentang rantai karbon : C1 sampai C4titik didih : 0 sampai 20°CHasil produk : LPG

Gasolin (Bensin)Rentang rantai karbon : C5 sampai C10titik didih : 40 sampai 180°CHasil produk :bensin dan bahan bakar organic

NaftaRentang rantai karbon : C6 sampai C10titik didih : 70 sampai 180°CHasil produk :Pembuatan plastik, senyawa sintetis, karet sintetis, detergen, obat, cat, bahan pakaian dan kosmetik

KerosinRentang rantai karbon : C11 sampai C14titik didih : 180 sampai 205°CHasil produk : Avtur dan paraffin

SolarRentang rantai karbon : C15 sampai C17titik didih : 250 sampai 300°CHasil produk :Solar dan bahan bakar diesel Minyak BeratRentang ranai karbon : > C20 titik didih : 135 sampai 350°CHasil produk :Bahan bakar kapal, industri dan pembangkit listrik

ResiduRentang rantai karbon : di atas C40titik didih : di atas 350°CHasil produk : aspal dan lain lain

DISTILASI PERTAMINAunit distilasi atmosferisdan unit distilasi vakum

di PERTAMINA

REPRO INTERNET

REPRO INTERNET

Page 10: MAJALAH SOLID EDISI 50

18 SOLID edisi 50 - 2011

sajianutama

19 edisi 50 - 2011 SOLID

sajianutama

ReformingReforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang). Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama bentuk strukturnya yang berbeda. Oleh karena itu, proses ini juga disebut isomerisasi. Re-forming dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan. Proses ini meng-hasilkan bensin tanpa timbal.

AlkilasiAlkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah sebagai berikut:

RH + CH2=CR’R’’ R-CH2-CHR’R”

Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar. Reaksi umumnya adalah sebagai berikut :

mCnH2n Cm+nH2(m+n)

Fraksi-fraksi minyak bumi dari proses destilasi bertingkat belum memiliki kualitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga perlu pengolahan lebih lanjut.Proses tersebut antara lain reforming, cracking, cooking dan proses alkilasi

Cracking Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang be-sar menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil. Contoh crack-ing ini adalah pengolahan minyak so-lar atau minyak tanah menjadi bensin. Proses ini terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan perolehan fraksi gasolin (bensin). Kualitas gasolin sangat ditentukan oleh sifat anti knock (ketukan) yang dinyatakan dalam bilan-gan oktan. Bilangan oktan 100 diberikan pada isooktan (2,2,4-trimetil pentana) yang mempunyai sifat anti knocking yang istimewa, dan bilangan oktan 0 diberikan pada n-heptana yang mempu-nyai sifat anti knock yang buruk. Gasolin yang diuji akan dibandingkan dengan campuran isooktana dan n-heptana. Bil-angan oktan dipengaruhi oleh beberapa struktur molekul hidrokarbon.

HidrocrackingHidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi untuk menghasilkan h dengan meng-gunakan hidrogen. Reaksi tersebut di-lakukan pada tekanan tinggi. Keuntun-gan lain dari Hidrocracking ini adalah bahwa belerang yang terkandung dalam minyak diubah menjadi hidrogen sul-fida yang kemudian dipisahkan. Proses ini antara lain merubahNaphtha ==> propane dan butane (LPG) Kerosene ==> naphtha

Catalytic Crackingyaitu dengan penggunaan katalis. Kata-lis yang digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari perengkahan katalitik melalui mekanisme perengka-han ion karbonium. Mula-mula katalis karena bersifat asam menambahkna proton ke molekul olevin atau menarik ion hidrida dari alkana sehingga menye-babkan terbentuknya ion karbonium :

RCH2CH2CH = CH2 + H+ ---> RCH2CH2C + HCH3

RCH2CH2CH2CH3 ---> H- + RCH2CH2C + HCH3

Unit Hydrocarcker Unibon PERTAMINA

unit Catalyst Cracking PERTAMINA

REFORMERalat untuk melakukanproses reforming

REPRO INTERNET

REPRO INTERNET

Page 11: MAJALAH SOLID EDISI 50

20 SOLID edisi 50 - 2011

sajianutama

21 edisi 50 - 2011 SOLID

sajianutama

Mengapa disebut terbarukan? Sebab untuk meciptakannya dilakukan dengan pros-es yang relatif cepat karena bahan untuk membuatnya diambil dari tumbuh tumbu-han yang muda untuk diperbarui. Salah satu contohnya adalah sebagai berikut

Proses Pengolahan Minyak Biji Jarak

Minyak ini berbahan baku utama biji buah jarak. Proses pengolahan minyak biji jarak dari biji buah jarak sebagai berikut :

dilakukan pengeringan terhadap biji buah jarak yang hendak digunakanpengeringan dilakukan untuk mengeluarkan biji dari buah jarak, pengeringan biji jarak dilakukan hingga diperoleh kadar air biji 6%,kemudian dilakukan proses pemisahan antara kulit biji (cangkang) dengan daging biji yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan mesin pemisah biji jarak selanjutnya dilakukan pemanasan pada daging biji (steam) pada suhu kurang lebih 170o C selama 30 menit. Daging biji yang telah dipanaskan kemudian dihancurkan dengan di giling meng-gunakan tenaga manusia maupun dengan mesin giling. Kemudian biji yang sudah hancur dipres atau di tekan dengan menggunakan mesin pengepres ketika ditekan atau diperas itulah minyak jarak akan keluar dan kemudian disaring agar ampas-nya tidak ikut

CokerSebuah unit coker atau coker merupak-an kilang minyak unit pengolahan yang mengubah sisa minyak dari kolom disti-lasi vakum atau kolom distilasi atmosfer menjadi gas hidrokarbon, nafta, minyak berat, dan coke petroleum.

BlendingProses blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi min-yak bumi dalam rangka untuk mening-katkan kualitas produk tersebut. Bensin yang memiliki berbagai persyaratan kualitas merupakan contoh hasil min-yak bumi yang paling banyak digunak-an di barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi kualitas bensin yang baik, terdapat sekitar 22 ba-han pencampur yang dapat ditambah-kan pada proses pengolahannya. Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyl lead (TEL). TEL berfungsi menaikkan bilangan ok-tan bensin. Demikian pula halnya den-gan pelumas, agar diperoleh kualitas yang baik maka pada proses pengola-han diperlukan penambahan zat aditif. Penambahan TEL dapat meningkatkan bilangan oktan, tetapi dapat menimbul-kan pencemaran udara.

TreatingTreating dalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-pengotornya. Cara-cara proses treating adalah sebagai berikut :

Copper sweetening dan doctor treatingyaitu proses penghilangan pengotor yang dapat menimbulkan bau yang ti-dak sedap.

Acid treatmentyaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.

Dewaxingyaitu proses penghilangan wax (n para-fin) dengan berat molekul tinggi dari fraksi minyak pelumas untuk meng-hasillkan minyak pelumas dengan pour point yang rendah.

Deasphaltingyaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak pelumas

Desulfurizing (desulfurisasi)yaitu proses penghilangan unsur bel-erang.(IQBAL/SOLID)

ALTERNATIFMINYAK

Kedepannya minyak bumi akan ditinggalkanseiring jumlah kandungannya yang semakin

menipis dan proses untukmembuatnya kembali secara alamimembutuhkan waktu jutaan tahun

Keadaan ini sudah jauh jauh hari diantisipasi oleh negara-negara konsumen minyak

dengan mengalihkan sumber bahan bakar dari minyak bumi ke minyak yang terbarukan.

ALTERNATIFMinyak biji jarak sebagai

alternatif bahan bakar

REPRO INTERNET

Page 12: MAJALAH SOLID EDISI 50

22 SOLID edisi 50 - 2011

sajianutama

23 edisi 50 - 2011 SOLID

sajianutama

Minyak “Singkong“ Biofuel

Biofuel adalah bahan bakar yang berasal dari tumbu-han atau hewan. Kita akan membahas salah satu Bio-fuel yang berasal dari tum-buhan, yaitu umbi singkong. Mengapa menggunakan singkong?Karena singkong mempu-nyai kandungan pati yang banyak. Pati inilah yang nanti diolah menjadi etanol. Dibawah ini akan dijelaskan prosesnya :

Subsidi merupakan sebuah system pembayaran

oleh pemerintah untuk produsen, distributor atau-

pun masyarakat dalam bidang tertentu. Dalam hal

ini yang kita ulas adalah subsidi BBM ( bahan bakar

minyak ). Pemerintah Indonesia memberikan subsidi

kepada masyrakat Indonesia agar harga BBM bisa di-

tekan setara dengan kemampuan rata rata orang In-

donesia yang kurang mampu.

Sebenarnya masalah sub-

sidi BBM disini , tidak te-

pat dikatakan subsidi, kar-

ena sebenarnya Pemerintah

tidak kehilangan uang sep-

eserpun untuk membiayai

mahalnya harga minyak na-

mun sebenarnya pemerin-

tah telah kehilangan “opor-

tunity loss” atau kehilangan

keuntungan. Dimana yang

seharusnya harga minyak

dijual seharga minyak di

London namun di Indonesia

minyak dijual dengan harga

rakyat. Perlu diketahui ,

Indonesia masih mengim-

por minyak yang bahkan menjadi importer minyak

terbesar di Asia tenggara.

Meskipun harga minyak dunia mahal namun dalam

memproduksinya sebebnarnya pemerintah masih

mendapatkan untung meskipun dijual harga sub-

sidi yang sekarang. Jadi sebenarnya subsidi BBM di

Indoneisa ini hanya perbedaan harga jual , yang me-

nyebabkan perbedaan keuntungan bukan kerugian

uang.

Berbicara masalah subsidi BBM, maka berbicara juga

mengenai kondisi keuangan pemerintah dalam hal

ini pemerintahan republik indonesia. Tentu saja pe-

merintah tidak bisa membiarkan rakyat menderita

karena kemiskinan. Itu adalah satu sebab dimana pe-

merintah menganggap subsidi itu perlu. Namun, jika

ditelusuri lagi apakah hal itu efektif? Dan apakah pe-

merintah mampu mensubsidi semua kebutuhan BBM

yang notabene dibutuhkan oleh masyarakat?

Memang subsidi merupakan masalah klasik di da-

lam pembahasan APBN. Hal ini selalu menjadi topik

utama pembahasan sejak

jaman jatuhnya orde baru.

Maklum laju inflasi tum-

buh di luar jangkauan set-

elah tragedi krisis 1998.

Dan memang salah satu

hal yang bisa menahan

laju inflasi adalah menekan

harga Bahan Bakar Minyak

(BBM). Logikanya jika har-

ga bensin naik, maka harga

transport naik, harga sewa

traktor bagi petani pun

naik, biaya produksi petani

pun bertambah dan untuk

menutupi kerugian, maka

petani terpaksa menaikan

harga, dan bisa dipastikan harga di pasar pun ikut

naik juga.

Seiring dengan hal itu harga Bahan Bakar Minyak

(BBM) dunia pun melambung tinggi. Tercatat untuk

saat ini mencapai kisaran US $85- US $95 per barel.

Jika dirupiahkan Rp. 765.000,00- Rp. 855.000,00 den-

gan asumsi US $1 = Rp. 9000,00. Hal itu lebih tinggi

dibandingkan dengan harga tahun 2010 yaitu kisaran

US $80- US $90 per barel. Hal itu biasanya dipengar-

uhi oleh gejolak politik dan ekonomi dunia.

Kompas.com mengatakan “Subsidi BBM pada APBN

2011 ditetapkan sebesar Rp 92,79 triliun, meningkat

dari Rp 88,89 triliun pada APBN 2010.”. Hal itu be-

Singkong yang akan diolah dikupas terlebih dahulu dan dibersihkan , kemudian di potong kecil kecil

Singkong dikeringkan hingga mencapai kadar air tinggal 16 persen. Tujuannya adalah supaya singkong lebih awet ketika disimpan selagi belum digunakan

Singkong yang sudah dikeringkan kemudian diletakkan didalam wadah contohnya drum lalu direbus bersama air. Selama proses perebusan , adonan diaduk hingga menjadi bubur dan mengental

Kemudian proses sakarifikasi yaitu penguraian pati menjadi glukosa caranya bubur singkong yang tadi telah direbus didinginkan dan dipindahkan ke wadah lain.Kemu-dian diberikan larutan cendawan Aspergillus sebanyak 10% dari total bubur singkong lalu diamkan selama kurang lebih dua jam

Dua jam kemudian , adonan bubur singkong tadi akan terpisah menjadi dua lapisan : air dan endapan gula.Lapisan air berada di atas lapisan gula.Kemudian pindahkan bubur tersebut kedalam wadah baru yang akan digunakan untuk proses fermentasi.Aduk kembali adonan hingga tercampur lagi

Tutup rapat tangki fermentasi untuk mencegah kontaminasi dari luar dan membiar-kan bakteri sacharomyces hidup dan bekerja mengurai gula menjadi alcohol lebih cepat. Fermentasi berlangsung secara anaerob atau tidak membutuhkan oksigen sehingga tidak ada masalah ketika tangki ditutup

Setelah didiamkan selama 2 sampai 3 hari , larutan pati tadi ak an berubah menjadi tiga lapisan.Lapisan paling bawah adalah protein , diatasnya ada lapisan air dan yang paling atas adalah lapisan etanol.Hasil fermentasi tersebut disebut bir yang men-gandung 6- 12 % ethanol

Ambil larutan ethanol dengan cara menyedotnya menggunakan selang serta disaring menggunakan kertas saring berukuran 1mikron untuk menyaring endapan protein yang ikut tersedot

Ethanol yang telah disaring masih tercapur dengan kandungan air.Untuk memisah-kannya dilakukan dengan proses destilasi.Ethanol yang sudah didapat dipanaskan dalam suhu 78C setara dengan titik didih ethanol. Uap hasil pemanasan dialirkan melalui pipa dan pipa didinginkan dengan menggunakan air sehingga uap ethanol berubah menjadi cair.

Hasil destilasi didapat kandungan 95% ethanol dan tidak dapat larut dalam bensin.Agar dapat menyatukannya dan digunakan dalam kendaraan bermotor diperlukan etanol berkadar 99% atau disebut juga etanol kering.Untuk membuatnya diperlu-kan proses destilasi absorbs .Destilasi absorsi adalah proses destilasi yang melawati proses penyerapan suatu zat .Etanol 95% dipanaskan hingga suhu 100C.Uap yang dihasilkan dialirkan melalui pipa yang dindingnya berlapis zeolit atau pati. Zeolit akan menyerap kadar air yang tersisa sehingga diperoleh etanol 99% saat uap did-inginkan.Etanol yang berkadar 99% siap digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.

SUBSIDI BBMantara realita dan ketergantungan

Seperti yang kita ketahui, bahan bakar minyak telah menjadi masalah yang mengakar pada negri kita ini. Mulai dari masalah kelangkaan minyak, konversi minyak ke gas yang masih menemui banyak

masalah dan yang paling berat dan akut adalah masalah subsidi bahan bakar minyak.Apa itu subsidi minyak dan mengapa bahan bakar minyak harus di subsidi?

RAMAH LINGKUNGANSingkong sebagai alternatif

bahan bakar, juga sebagai biofuel

REPRO INTERNET

Page 13: MAJALAH SOLID EDISI 50

24 SOLID edisi 50 - 2011

sajianutama

25 edisi 50 - 2011 SOLID

sajianutama

rarti anggaran sebesar Rp. 92,72 triliun akan menjadi

asap kendaraan bermotor. Mirisnya lagi bukan hanya

rakyat miskin yang menikmati subsidi itu, melainkan

banyak masyarakat kelas mewah juga ikut menikmat-

inya.

Tentunya hal ini sangat membebani pemerintah.

Bagaimana tidak, negara kita yang notabene negara

berkembang, untuk mendapatkan Rp. 92,72 triliun

adalah bukan hal yang mudah. Mungkin perlu kerja

keras atau bahkan sampai hutang untuk mendapat-

kan nilai tersebut.

Pemerintah mengungkapkan fakta bahwa hutang

Indonesia dalam RAPBN 2011 mencapai Rp 164,4 tril-

liun. Pembayaran hutang ini menyita 13,68 persen

dari belanja negara di tahun 2011. (http://www.

lintasberita.com/Nasional/Keuangan/tahun-2011-

utang-indonesia-ditaksir-rp-1644-triliun-_1). Apalagi

ditambah para pemimpin kita yang sebagian besar

hobinya selalu korupsi. Pastinya hanya akan menam-

bah beban negara saja.

Subsidi sangat memberatkan pemerintah. Mungkin

kalimat itu yang akan diutarakan oleh para pemimpin

kita jika ditanya mengenai subsidi. Mengingat alasan-

alasan yang ada diatas hal itu sangatlah wajar. Dan

kita para masyarakat hanya bisa berandai-andai, jika

uang itu digunakan untuk pendidikan maka berapa

anak yang putus sekolah bisa bersekolah kembali,

dan jika digunakan untuk pertanian, maka petani

akan lebih sejahtera.

Subsidi BBM diperuntukkan untuk masyarakat yang

kurang mampu agar masyarakat yang kurang mampu

dapat membeli BBM sesuai dengan kemampuannya.

Namun kenyataanya, banyak masyarakat yang mam-

pu pun menikmati subsidi BBM. Ini dikarenakan kebi-

jakan pemerintah yang tidak tegas dalam membatasi

mana yang berhak dan tidak dalam menerima subsidi

BBM. Tidak ada batasan mana yang disebut mampu

mana yang tidak. Sehingga orangpun membuat

persepsi sendiri dalam menentukan dia berhak atau

tidak menerima subsidi BBM. Sebagai contoh ketika

membeli bahan bakar bensin , telah ditetapkan bahwa

premium ( bensin bersubsidi ) hanya diperuntukkan

bagi warga kurang mampu, namun dalam kenyataan-

nya yang mengantri untuk mendapatkan premium di

pompa pompa bensin adalah mobil pribadi yang no-

tabene adalah kendaraan pribadi orang berduit.Tidak

adanya batasan yang jelas lah yang menyebabkan hal

ini terjadi.

MPR, DPR, dan Presiden, ketiganya merupakan pe-

meran utama di dalam pemerintahan. Mereka ada-

lah perwakilan dari seluruh rakyat indonesia untuk

menyampaikan aspirasinya. Walaupun dalam filsafah

negara republik kekuasaan tertinggi di tangan rakyat,

tetapi tetap ketiga departemen tersebut yang meme-

gang kendali pemerintahan. Tentunya dengan penga-

wasan dari rakyat. Dalam hal ini contoh peran pemer-

intah adalah pemberian subsidi BBM, dan serasa tidak

ada habisnya media baik itu cetak maupun elektronik

mengkritik tentang kabijakan itu. Mulai ada yang

setuju, sampai menolak. Hal itu dibuktikan ketika

pemerintah akan menaikan harga bensin beberapa

waktu lalu. Seperti tersengat lebah, media langsung

berteriak keras dalam mengomentari hal itu. Baik itu

berupa dukungan maupun penolakan keras.

Subsidi itu boleh, tapi harus tepat sasaran, karena jika

tidak tepat sasaran jadinya mungkin seperti sekarang

ini. Orang yang mempunyai kendaraan mewah be-

bas membeli BBM bersubsidi. Ini mungkin yang me-

nyebabkan MUI mengeluarkan fatwa bahwa membeli

BBM bersubsidi adalah haram bagi masyarakat kaya.

Menanggapi hal itu memang sudah sepantasnya kita

sebagai warga masyarakat untuk ikut memikirkan ba-

gaimana seharusnya mengatasi masalah subsidi BBM

ini. Kita sebagai masyarakat juga memiliki hak untuk

bersuar, dan hal itulah sebenarnya yang dibutuhkan

oleh pemerintahan saat ini.

“Subsidi BBM pada APBN 2011 ditetapkan sebesar Rp 92,79 triliun,meningkat dari Rp 88,89 triliun pada APBN 2010.”

Berikut adalah komentar masyarakat jika kami tanya mengenai solusi mengatasi subsidi BBM yang semakin

lama semakin memberatkan pemerintah :

Sebaiknya dibuat peraturan larangan membeli BBM bagi motor diatas 150 cc dan mobil diatas 2000 cc.

Dimasyaratkan energi pengganti seperti etanol yang dihasilkan dari tanaman tebu.

Subsidi hanya diberlakukan untuk kendaraan umum, sehingga tarif kendaraan umum bisa lebih murah. Dan para pen-

gelola bisa memikirkan pelayanan, tidak memikirkan setoran lagi.

Kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor dibatasi. Yaitu dengan cara menaikan pajak kendaraan bermotor.

Membuat suatu transportasi masal / transportasi umum yang nyaman serta murah.Seperti contohnya busway dijakarta,

trans jogja di jogja, dan trans semarang di semarang. Tidak hanya itu, tarifnya pun harus terjangkau.

Terlepas dari semua itu, memang subsidi BBM merupakan suatu kebutuhan hidup orang banyak. Jika harganya

melambung maka akan terjadi kekacauan dimasyarakat, mengingat daya beli masyarakat kita yang rendah. Jadi

jika memang subsidi akan dicabut, harus ada langkah-langkah yang pro rakyat. Hal itu dimaksudkan agar tidak

menciptakan suasana keruh di antara masyarakat dalam memahami dan menelaah arti BBM bersubsidi

(IQBAL/SOLID)

Page 14: MAJALAH SOLID EDISI 50

26 SOLID edisi 50 - 2011 27 edisi 50 - 2011 SOLID

Supeltas,Siapakah Mereka?

Kaos putih, topi biru bertuliskan SUPELTAS, dan rompi biru yang berlogo

Polres Kota Malang. Seragam itulah yang akhir-akhir ini biasa dipakai oleh

pengatur lalu lintas. Bagi sebagian orang, ini merupakan suatu

pertanyaan besar, siapakah mereka? (HAFIDZ/SOLID)

Jelas, mereka bukan poli-si. Mereka adalah Sukare-lawan Pengatur Lalu Lin-tas (Supeltas). Seseorang yang mengabdikan dan merelakan dirinya untuk mengatur lalu lintas.Mereka tersebar di semua titik rawan kemacetan, khususnya di persimpan-gan jalan. Mereka biasan-ya bertugas mulai pagi sekitar jam 8 hingga sore, bahkan malam.Seperti Pak Yuliadi, ia adalah seorang Supeltas yang biasa menjaga Di Persimpangan Jalan Borobudur

Tepatnya di depan Universi-tas Widyagama.Sehari-hari ia bertugas didaerah tersebut mulai pukul 13.00 – 17.00 WIB.Dengan gayanya yang khas, Pak Yuliadi terlihat cukup cekatan saat bertugas.Sepertinya dia cukup profe-sional dalam mengerjakan tugasnya.

Hal itu ditunjukan dengan ia tidak mementingkan rupiah yang didapat dari pengguna jalan yang ia bantu dan se-lalu fokus terhadap apa yang menjadi tugasnya yaitusebagai pengatur lalu lintas.

SAJIAN KHUSUS

Page 15: MAJALAH SOLID EDISI 50

28 SOLID edisi 50 - 2011

sajiankhusus

29 edisi 50 - 2011 SOLID

sajiankhusus

Mungkin itu terlihat mudah bagi seba-gian orang. Namun, jika dilihat lebih dalam lagi ternyata tidak mudah untuk bisa menjadi Supeltas. Ada beberapa ke-tentuan yang harus dipenuhi sebelum orang tersebut bisa disebut Supeltas. Pertama, orang tersebut harus terdaf-tar sebagai anggota paguyuban Supeltas Kota Malang, dan untuk terdaftar seb-agai anggota paguyuban Supeltas Kota Malang tidaklah mudah. Pasalnya, saat ini anggota Supeltas sudah mencapai maksimal yaitu 70 orang. dan jumlah itu tidak akan bertambah lagi. Praktis, cara satu-satunya hanyalah menunggu jika mendapatkan limpahan dari seorang Supeltas yang mengundurkan diri. Setelah terdaftar, maka calon anggota Supeltas diwajibkan mengikuti pela-tihan dan pembinaan yang dilakukan Polres Kota Malang. Setelah itu barulah calon anggota Supeltas diangkat men-jadi seorang Supeltas dan bisa langsung turun ke jalan.Tidak hanya itu, selama menjadi Su-

peltas juga banyak peraturan-peraturan yang harus ditaati. Salah satunya adalah kerapian. Masalah kerapian ini sangat ditekankan kepada Supeltas, mengingat mereka membawa nama baik sebuah instansi. Mulai dari bawahan yang ha-rus berwarna gelap dan tidak berbahan jeans, mengenakan sepatu, hingga baju harus dimasukan merupakan salah satu contoh hal yang diperhatikan di dalam kerapian. Mereka juga diwajibkan un-tuk apel ke kantor Polres Kota Malang setiap tanggal 10 untuk mendapatkan pembinaan dan pelatihan. Etika sebagai pengatur lalu lintas juga diwajibkan di-miliki oleh para Supeltas.

(Tidak) Ada Supeltas ResmiBagi sebagian orang mungkin mempu-nyai pikiran bahwa Supeltas yang ber-seragam itu merupakan petugas resmi dari kepolisian. Hal itu yang perlu dilu-ruskan. Meskipun mereka berseragam, mendapatkan pelatihan dari pihak Pol-res Kota Malang, tetapi mereka masih

belum bisa dikatakan resmi. “Untuk mendapatkan predikat resmi, banyak prosedur yang harus ditaati terlebih da-hulu. Salah satunya harus terdaftar di dalam kesatuan Polres Kota Malang.”, begitulah yang dikatakan oleh Inspektur Polisi Dua Edi Purwanto selaku KAUR BIN OPS Polres Kota Malang saat kami tanya tentang resmi tidaknya Supeltas itu. Memang jika sudah bicara masalah resmi atau tidak, maka kita harus ber-bicara masalah pemerintahan juga. Kita tidak bisa hanya memplot suatu instansi untuk menjadikan sesuatu yang baru itu resmi atau tidak, karena memang sam-pai saat ini tidak ada undang-undang atau perda khusus yang dibuat untuk mengatur masalah Supeltas ini.

Meskipun begitu, tapi paling tidak pela-tihan dan pembinaan yang dilakukan setiap tanggal 10 di kantor Polres Kota Malang memberikan pengaruh positif dalam pembentukan pribadi Supeltas yang baik. Mulai dari cara beretika di ja-lan, pengaturan lalulintas, hingga sikap profesional selalu menjadi hal utama yang ditekankan dalam pelatihan terse-but.

Yang tidak kalah penting juga adalah masalah disiplin. Sebagai hasil binaan polisi, Supeltas dituntut untuk memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi. Datang tepat waktu, kepatuhan terhadap suatu peraturan, mengutamakan kepentingan tugas dari pada kepentingan individu, dan tanggung jawab adalah contoh si-kap disiplin yang diajarkan kepada Su-peltas.

Berbicara lebih lanjut tentang pen-gaturan lalu lintas, polisi memiliki 12 gerakan pengatur lalu lintas. Mulai dari berhenti untuk memberhentikan kend-araan dari semua arah, berhenti untuk

satu arah tertentu ( satu jurusan terten-tu ), berhenti dari arah depan, berhenti dari arah belakang , berhenti dari arah depan dan belakang, jalan dari arah kanan, jalan dari arah kiri, jalan dari arah kanan dan kiri, percepat dari arah kanan, percepat dari arah kiri, perlam-bat dari arah depan hingga perlambat dari arah belakang yang praktis harus dikuasai oleh seorang Supeltas. Tidak hanya gerakan itu, pemilihan kendara-an yang akan diberi kesempatan melaju terlebih dahulu, kapan kendaraan itu diberhentikan, dan kapan kendaraan itu dipersilahkan melaju tidak ketingga-lan juga. Itu semua adalah sebagian tata cara pengaturan lalu lintas yang praktis harus dimiliki oleh para Supeltas. Ten-tunya masih ada banyak tata cara lainya yang harus dikuasai juga. Bagaimana, rumit bukan ? Belum lagi jika terjadi ke-celakaan. Supeltas sebagai petugas pen-gatur lalu lintas, juga harus mengetahui bagaimana memberikan pertolongan pertama pada korban.

Jika sudah seperti itu, maka peran polisi disini hanyalah sebagai pembina dan pengawas saja. Contoh lain dari peran-an polisi adalah masalah tempat. Mer-eka para Supeltas mendapatkan tem-pat dalam mengatur lalulintas asalkan tidak dijalan-jalan protokol dan di tem-pat yang sudah dijaga oleh polisi, dan semua itu diatur dalam Dikyasa Polres Kota Malang.

Ada satu hal yang harus digaris bawahi dalam hal ini, karena mereka tidak res-mi, maka mereka tidak mendapatkan gaji dari kepolisian. Tidak hanya itu, seluruh seragam serta atribut lain yang diperlukan Supeltas dalam pelaksanaan tugasnya mereka membeli sendiri. Jadi mereka berkoordinasi sendiri, apa yang mereka butuhkan dalam tugasnya. Da-

REPRO INTERNET

Page 16: MAJALAH SOLID EDISI 50

30 SOLID edisi 50 - 2011

sajiankhusus

31 edisi 50 - 2011 SOLID

sajiankhusus

lam hal ini yang berperan aktif adalah paguyuban Supeltas malang. Setelah terkoor-dinasi, baru mereka iuran sendiri atau diambilkan dari dana kas paguyuban untuk membeli barang yang diperlukanya.

Namun, terlepas dari resmi atau tidak, tidak bisa dipungkiri bahwa Supeltas meru-pakan bagian penting di dalam lalu lintas. Sedikit ataupun banyak mereka tetap berjasa di dalam kehidupan bermasyarakat.

SUPELTASDulu dan Sekarang

Kemacetan sudah menjadi hal yang biasa terjadi di Indonesia khususnya di Kota Malang. Bahkan dari tahun ke tahun bertambah parah saja. Bukannya polisi tidak melakukan upaya untuk mengatasi hal tersebut, namun sepertinya memang sudah tidak ada cara lagi untuk mengatasi kemacetan itu. Salah contoh konkret yang dilakukan polisi adalah pembi-naan dan pelatihan Supeltas.

Berbicara tentang Supeltas mungkin pembaca baru mengenal istilah itu pada akhir-akhir ini saja. Jika ditelusuri lebih dalam lagi, ternyata Supeltas di Kota Malang sudah terbentuk sekitar 5 tahun lalu tepatnya pada tahun 2006. Ya, me-mang sudah lama perkumpulan Supel-tas ini terbentuk.

Adalah Dikayasa Polres Malang yang berperan dalam pembentukan Supel-

DOC SOLID

Page 17: MAJALAH SOLID EDISI 50

32 SOLID edisi 50 - 2011

sajiankhusus

33 edisi 50 - 2011 SOLID

sajiankhusus

tas Kota Malang. Memang polisi selalu mempunyai banyak cara. Kalimat itu memang pantas kita ucapkan kepada Kesatuan Polisi Republik Indonesia, meskipun kadang-kadang kita juga banyak mendengar kabar miring tentang instansi tersebut.

Pada awalnya Supeltas hanyalah seorang kumpulan anak jalanan dan para preman yang nekat men-gatur lalu lintas hanya demi me-langsungkan kehidupanya atau dengan kata lain mencari sesuap nasi. Jangankan diizinkan meng-atur lalu lintas, mereka sering di-ciduk oleh polisi karena dianggap sebagai pengacau lalu lintas. Tapi memang entah tidak ada peker-jaan lain atau apa, mereka kem-bali dan kembali lagi melakukan pekerjaanya sebagai pengatur lalu lintas.

Melihat keadaan seperti ini, tentu polisi sebagai aparat negara tidak bisa diam saja. Akhirnya dengan pertimbangan yang matang dari pihak Dikayasa Polres Kota Ma-lang berinisiatif untuk menertib-kan mereka, yaitu dengan cara membina, melatih, dan mengk-oordinasi mereka. “Asal mereka sopan di jalan dan bersikap profe-sional itu tidak masalah” Itu yang dikatakan oleh Inspektur Polisi Dua Edi Purwanto.Supeltas, itulah hasil binaan dari Dikayasa Polres Malang.

Untuk melahirkan Supeltas tidak-lah semudah membalikan telapak tangan. Pilihan ini diambil den-gan penuh pertimbangan yang matang. Mulai dari pemanfaatan

Memang Supeltas dari dulu dan sekarang sudah banyak berubah.Berikut adalah faktor-faktor yang bisa dibilang sangat berpengaruh di dalam perubahan Supeltas :

Dikayasa Polres Kota MalangTidak bisa dipungkiri bahwa departemen yang menan-gani pendidikan dan rekayasa Polres Malang ini memiliki andil besar dalam perkembangan Supeltas. Mulai dari pelatihan dan pembinaan yang selalu diadakan setiap bulannya, hingga motivasi-motivasi serta penghargaan yang senantiasa memberikan suntikan moral tersendiri kepada para Supeltas. Salah satu contoh penghargaan yang diterima Supeltas adalah logo polda jatim di dada kanan seragam Supeltas. Mungkin bagi sebagian orang logo bukan merupakan hal yang perlu diistimewakan, tetapi bagi para Supeltas itu merupakan penghargaan yang tidak ternilai harganya.

Pak Arif (Ketua Supeltas Malang)Peran Pak Arif sebagai ketua adalah yang membuatnya menjadi salah satu faktor yang memiliki andil besar da-lam perkembangan Supeltas. Bagaimana tidak, ia adalah penghubung antara Supeltas kota malang dan pihak Di-kayasa Polres kota malang. Tidak hanya itu sebagai ketua, tentunya ia menjadi panutan bagi anggotanya. Ia juga yang selalu berada di depan jika ada masalah anggotanya yang tidak terselesaikan.

Masyarakat pengguna jalanKesadaran para pengguna jalan juga turut menjadi salah satu faktor penting dalam perubahan Supeltas. Pengguna jalan yang sudah mulai sadar tentang betapa pentingnya etika berlalu lintas membuat Supeltas menjadi sahabat bagi pengguna jalan saat ini.

Seluruh Anggota Supeltas Kota MalangIni adalah faktor terpenting yang mempengaruhi perkem-bangan Supeltas. Ya, setiap perubahan pasti didasari dari kemauan setiap individu yang terkait. Itu juga yang terja-di pada Supeltas. Para anggota yang semakin profesional, penuh tanggung jawab, memberikan perubahan yang sangat signifikan dibandingkan saat awal terbentuknya dahulu.

Paguyuban Supeltas Malang adalah sebuah paguyuban yang didirikan oleh para Supeltas di tahun awalnya ter-bentuk. Paguyuban ini berfungsi sebagai pengkoordinasi segala kegiatan yang dilakukan oleh Supeltas. Tidak jauh berbeda dengan organisasi lainya, paguyuban ini memili-ki ketua, sekertaris 1, sekertaris 2, dan bendahara. Mung-kin yang agak berbeda yaitu di ada bagian patroli. Bagian ini tugasnya berpatroli setiap minggu sekali mengelilingi Kota Malang. Mereka memantau kinerja setiap Supeltas di Kota Malang. Dengan begitu semua kegiatan Supeltas di seluruh Kota Malang dapat terpantau dengan baik dan jika ada pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh para Supeltas dapat diatasi dengan cepat.Perbedaanya dari saat awal terbentuk adalah macam kegiatanya. Pada saat awal terbentuk, mungkin paguyuban ini hanya di-fungsikan sebagai tempat sharing dan koordinasi saja, namun seiring berjalanya waktu kegiatan yang sekiranya bias menambah kekeluargaan pun diadakan. Contohnya adalah arisan. Arisan bulanan ini dilaksanakan di rumah anggota Supeltas secara bergantian. Hal ini dimaksudkan agar antar 1 anggota dan anggota lain dapat berkenalan lebih dekat lagi.

Sejalan dengan hal itu semua perubahan yang dialami oleh Supeltas merupakan hal positif yang harus disambut baik oleh kalangan masyarakat luas. Karena bukan tidak mungkin harapan mengenai penanggulangian kemac-etan akan tersandar di pundak mereka juga.

SDM, pekerjaan yang memang susah didapatkan bagi mereka para anak jalanan yang menganggur, hingga alternatif baru penangkal masalah kemacetan masuk ke dalam pertimbangan Dikayasa polri. Memang jika tidak dilakukan seperti ini, mer-eka akan kembali dan kembali lagi ke jalanan. Karena memang tidak ada pekerjaan lain bagi mereka.

Pak Arif yang juga merupakan ketua dari paguyuban Supeltas malang adalah salah satu Supeltas yang merupakan hasil binaan pertama dari Dikayasa Polres Malang. Ia merupakan sosok panutan juga bagi para anggota Supeltas yang lain. Hal ini terli-hat ketika ia berbicara di depan para anggota Supeltas yang lain mengenai evaluasi kinerja Supeltas selama sebulan terakhir.

Hal yang dilakukan oleh Dikayasa Polres Malang pertama-tama adalah menghilan-gkan sifat premanisme dan sifat urakan yang memang dimiliki oleh kebanyakan anak jalanan. Setelah sifat-sifat jalanan dan premanisme mereka hilang. Baru mer-eka dilatih tentang bagaimana cara bertanggung jawab terhadap suatu pekerjaan. Setelah itu, mereka masuk ke tahap selanjutnya yaitu tentang tata cara pengaturan lalu lintas. Namun yang paling penting diantara itu semua adalah masalah etika dan profesionalitas.

Memang masalah profesionalitas selalu menjadi parameter dari keberhasilan suatu tugas. Maka dari itu dari pihak kepolisian selalu mengingatkan ini kepada para Su-peltas. Barulah setelah itu Supeltas diperbolehkan memakai seragam oleh Dikayasa Polres Malang. Ya, pihak Dikayasalah yang memberikan seragam Supeltas itu. Na-mun, itu hanya sekali saja. Seterusnya mereka berkoordinasi sendiri untuk masalah seragam tersebut. Tentunya dengan pengawasan pihak polres Kota Malang.

Contoh hasil binaan polisi adalah Bapak Kohar (anggota Supeltas Kota Malang). Ia yang dulunya preman sekarang bisa menjadi seseorang dengan pribadi yang baik serta penuh tanggung jawab. Hal itu tercermin ketika ia memberikan pengarahan kepada salah satu juniornya tentang tata cara mengatasi preman yang memang san-gat mengganggu pekerjaan Supeltas itu. Ia menyarankan kepada juniornya tersebut agar dalam menghadapi seseorang, terutama orang yang berhati keras dengan cara yang sopan dan baik-baik.

Pada awal terbentuk Supeltas beranggotakan 25 orang. Bisa dikatakan merekalah pendiri Supeltas diKota Malang. Namun seiring berjalanya waktu, anggota terse-but terus bertambah hingga sekarang berjumlah 64 orang. Mereka terdiri dari latar belakang yang beraneka ragam, mulai dari mantan preman, mantan anak jalanan, mantan tukang becak, dll. Seragam yang dikenakan oleh Supeltas pun tidak seperti sekarang ini. Dulu seragam Supeltas hanyalah sebuah kaos putih lengan panjang dan dilengkapi dengan rompi yang bertuliskan Supeltas Polres Kota Malang, tanpa ada logo polda jatim di dada sebelah kanan. Berbeda dengan sekarang yang sudah terpasang logo polda jatim di dada sebelah kanan. Tidak hanya itu, saat bertugas di-malam hari, Supeltas juga dilengkapi dengan tongkat lampu yang biasa digunakan polisi dalam menjalankan tugasnya.

Page 18: MAJALAH SOLID EDISI 50

34 SOLID edisi 50 - 2011

sajiankhusus

35 edisi 50 - 2011 SOLID

Dalam definisi yang sesung-guhnya anak jalanan adalah gelandangan di jalan. Mer-eka mencari nafkah di jalan

dengan cara apapun, mulai dari halal hingga yang kriminal semuanya ada. Dan salah satu pekerjaan anak jalanan adalah mengatur lalu lintas dengan ber-harap mendapatkan uang dari penggu-na jalan. Mereka ini yang biasa disebut dengan Pak Ogah.

Mereka tidak memiliki keterampilan apapun terutama tentang pengaturan lalu lintas. Dibenak mereka hanya, “aku dapat uang dan aku bisa makan.” Jika sudah seperti itu, maka pengguna jalan-lah yang paling dirugikan. Mereka bi-asanya mendahulukan kendaraan yang memberinya uang, tanpa peduli ke-adaan kendaraan di sekitarnya. Dengan begitu maka tidak semakin lancar arus lalu lintas, namun malah akan semakin kacau dan macet.

Padahal dalam mengatur sebuah lalu lintas tidak bisa dilakukan oleh orang sembarangan. Perlu keterampilan khu-sus untuk melakukanya. Sampai saat ini ada 3 pengatur lalu lintas yang kita ke-nal. Yang pertama adalah Polisi lalu lin-tas, kedua adalah PKS, dan yang ketiga adalah Supeltas. Ketiga-tiganya tersebut telah melalui berbagai macam latihan sebelum diizinkan turun langsung ke jalanan. Jika polisi maka harus menye-

lesaikan sekolahnya dahulu di Akademi Kepolisian. Lain halnya dengan PKS dan Supeltas. Mereka cukup hanya diberi-kan pelatihan rutin oleh pihak kepoli-sian. Seakan tidak cukup hanya dengan ketrampilan saja. Moral dan etika yang baik juga dituntut dimiliki oleh petugas lalu lintas. Seperti halnya polisi dengan keramahanya menyapa setiap peng-guna jalan, PKS dengan senyum khas para remaja yang memberikan kesan nyaman di hati pengguna jalan, serta Supeltas dengan senyumnya yang ber-sahabat.

Berbicara tentang Pak Ogah, tentunya kita mau tidak mau harus bicara ten-tang Kepolisian dan Supeltas. Bagaima-na tidak, Polantas dan Supeltas, meru-pakan petugas yang memiliki tanggung jawab atas kelancaran lalu lintas. Jika Pak Ogah tertangkap basah sedang melakukan aksinya oleh Polantas, maka dapat dipastikan, Pak Ogah tersebut akan digiring menuju kantor polisi. Na-mun bagaimana jika mereka tertangkap basah oleh Supeltas ? Sedangkan Su-peltas sendiri tidak memiliki wewenang apa-apa terhadap mereka ? Parahnya lagi biasanya Pak Ogah dengan sifat pre-mannya memaksa mengambil alih titik kepadatan lalu lintas yang seharusnya dijaga Supeltas.

Jumat, 8 Juni 2011. Pagi itu kami dari anggota Solid menyambangi Kantor Pol-

res Kota Malang. Dan kebetulan saat itu juga para Supeltas sedang menjalankan agenda rutin bulananya, yaitu apel di gedung dikyasa Polres Kota Malang. Layaknya seorang aparat, mereka ber-baris rapi dengan aba-aba dari Pak Arif. Tidak ketinggalan, seorang petugas yang mewakili pihak Kepolisian memberikan pengarahan dan pembinaan rutin ke-pada mereka. Setelah pengarahan dan pembinaan itu selesai, maka petugas itu pun meninggalkan lokasi apel. Barulah setelah itu mereka membuat sebuah diskusi tentang apa saja yang menjadi keluhan saat bertugas selama 1 bulan ini, atau yang bisa disebut juga dengan evaluasi.

Layaknya seorang aparat, diskusi yang mereka buat tidak jauh berbeda dengan yang biasa kita lihat saat polisi melaku-kan apel pagi. Disiplin tinggi, senioritas, serta kewibawaan yang selalu dijaga masih kental terlihat di dalam evaluasi ini. Walaupun dengan cara demikian, evaluasi tetap berjalan dengan lancar dan terkendali.

Banyak permasalahan yang akan dieval-uasi di sini, mulai dari masalah klasik seperti seragam hingga Supeltas yang tidak bisa menjalankan tugasnya kar-ena alasan tertentu semuanya dievalu-asi. Namun, masalah Pak Ogah menjadi topik utama yang dibicarakan pada dis-kusi kali ini. Ya, keberadaan Pak Ogah memang sangat mengganggu para Su-peltas dalam menjalankan tugasnya. Kerap kali Pak Ogah yang mereka sebut dengan sebutan preman mengambil wilayah mereka dengan seenaknya. Padahal mereka para preman tidak

mendapatkan izin dari Polres Kota Ma-lang. Sungguh memprihatinkan jika kita melihat konsisi tersebut. Bagaimana tidak, Supeltas yang notabene mendap-atkan izin dari Polres Kota Malang lah-anya ditempati oleh Pak Ogah yang ter-diri dari preman dan anak jalanan.

Tepatnya di wilayah sukun, para Su-peltas ini terutama Pak Arif sering mendapatkan teguran dari Kepolisian Kota Malang. Hal ini dikarenakan saat jam-jam padat bukan Supeltas yang berjaga di daerah itu, melainkan para preman. Hal ini lah setidaknya yang di-katakan Pak Arif kepada anak buahnya. Banyak tanggapan dari Supeltas lain mengenai hal itu, contohnya adalah Pak Kohar. Ia yang juga merupakan salah satu tetua dari Supeltas Kota Malang menyarankan, bahwa sebaiknya pre-man tersebut diberi penjelasan secara baik-baik. “Mudah-mudahan mereka bisa mengerti apa yang kita inginkan.” Begitulah katanya.Ia juga berkata bahwa seburuk-buruk hati seseorang, pasti ada sisi baiknya. Mungkin ia berkata seperti itu karena ia pernah merasakan juga menjadi seorang preman. Sarannya adalah, baiklah mer-eka para preman dibolehkan mengatur jalan, tetapi jika Supeltas tidak sedang bertugas. Hanya sebatas itumungkin kewenangan yang diperlukan Supeltas. Mereka tidak punya wewenang untuk menindak preman teersebut.

SUPELTAS PAK OGAHVS Tahun 2011, tahun dimana orang susah mencari pekerjaan, dan tahun dimana kemiskinan semakin bertambah parah. Pernyataan ini memiliki nilai kebenaran yang valid. Meskipun para pemimpin negara berkata bahwa angka kemiskinan berkurang, tetapi fakta dilapan-gan berkata lain. Salah satu contoh bukti kegagalan pemerintah dalam memberantas kemiskinan adalah semakin banyaknya anak jalanan.

BRIEFING KOMUNALSupeltas yang hendak turun ke lapangan

sedang mengikuti briefing dan arahan dari koordinator supeltas

DOC SOLID

Page 19: MAJALAH SOLID EDISI 50

36 SOLID edisi 50 - 2011

sajiankhusus

Beda umur beda pendapat. Iniilah pencerminan dari sikap seorang Su-peltas muda yang menyarankan agar petugas yang ada didaerah tersebut di-ganti (dilukir). Entah apa yang ada dip-ikiranya, tetapi jika memang dia sudah ditetapkan di suatu wilayah, ia memi-liki tanggung jawab terhadap wilayah tersebut. Apapun kendalanya dan apa-pun resikonya. Begitulah cara seorang professional bekerja. Apakah dia yang akan mengatasi preman tersebut? Atau-kah hanya sekedar saran siapa tahu ada yang berani dengan preman tersebut?Namun hal berbeda dikatakan oleh Bapak Edi Purwanto selaku KAUR BIN OPS. “Ya kamu kan preman, masa mau lahanmu diambil sama orang ?” itu yang dikatakannya ketika kami bertanya mengenai Pak Ogah yang menyerobot para Supeltas.

Memang untuk mengatasi masalah pre-manisme tidak bias ditangani secara sepihak saja. Perlu cara-cara khusus atau terobosan-terobosan baru untuk mengatasi mereka. Jika hati mereka keras, maka kita harus mengatasinya dengan lembut. Api bertemu api, bukan-ya semakin padam, yang ada malah se-makin besar. Begitulah analoginya. Jadi kita harus tahu duduk permasalahanya dahulu, baru kita bertindak.

Mungkin para Supeltas juga berfikiran demikian. Mereka tidak mau gagabah dalam nenangani masalah premanisme ini. “Ya, namanya cari pekerjaan seka-rang susah mas, jadi ya mau gimana lagi.”, begitulah kata Pak Arif ketika kami tanya lebih lanjut mengenai Pak Ogah.

Setelah lama berdiskusi, sepertinya fo-rum diskusi ini menyetujui pendapat Pak Kohar untuk memberi penjelasan baik-baik terlebih dahulu. Hal ini tidak terlepas dari tugas Supeltas, yang hanya sebagai sukarela pengatur lalu lintas, bukan sebagai aparat Negara yang ber-hak untuk mengadili seseorang.

SUPELTAS KW SUPERSupeltas yang tak berseragam

sering disebutpolisi cepek atau pak ogah

Page 20: MAJALAH SOLID EDISI 50

38 SOLID edisi 50 - 2011

sajiankhusus

39 edisi 50 - 2011 SOLID

sajiankhusus

Supeltas (sukarelawan pembantu lalu lintas) mereka adalah pahlawan baru di da-lam dunia lalu lintas. Selagi polisi sibuk dengan urusan yang tidak bias ditinggal-kan, mereka muncul sebagai sahabat baru bagi masyarakat pengguna jalan.

Meski dianggap sukarela, namun Supeltas ini memiliki gaji atau upah yang diteri-manya dari pekerjaan ini, gajinya tidak bisa dibandingkan dengan satpam atau pekerja pemerintah resmi yang juga mengatur jalannya lalu lintas karena upah mereka ditentukan dengan pemberian dari para pengguna jalan. Masyarakat pun mengetahui akan status dari Supeltas ini, mereka memang tidak resmi namun bisa dikatakan mereka membantu masyarakat meski tidak ada perintah yang menghar-uskan mereka untuk mengatur jalan agar terhindar dari macet, mengurangi angka kecelakaan, mengatur keadaan sekitar dan sebagainya. Mungkin orang berfikir kalau itu adalah tugas seorang polisi lalu lintas yang notabene dibayar dan digaji oleh pemerintah untuk mengayomi masyarakat di bidang lalu lintas,atau polisi yang diharuskan memeberikan rasa aman, nyaman di lingkungannya akan tetapi kita harus menyadari kendaraan yang ada semakin banyak, kegiatan masyarakat pun semakin meningkat sehingga tidak dipungkiri keadaan lalu lintas akan carut-marut ( seperti kapal pecah masyarakat mengatakannya ) bila tidak ada yang mengaturnya sedangkan kita juga tahu bahwa polisi lalu lintas yang ada tidaklah banyak.

Selain itu polisi lalu lintas yang ada bisa dikatakan tidak efisien seperti halnya mer-eka bekerja dari pagi sampai siang saja, mereka lebih suka duduk diam mengamati kendaraan yang lalu lalang dari pos jaga mereka ( kadang turun ke jalan jika han-ya ada yang kecelakaan saja ), kadang juga pembagian tugas mereka tidak merata sampai daerah atau titik yang sangat rawan kecelakaan. Mereka hanya ada di titik yang mudah dijangkau oleh masyarakat seperti hanya di sekolah-sekolah memban-tu anak-anak sekolah menyeberang setelah itu mereka pulang . Hal ini membuat keadaan lalu lintas tidaklah teratur apalagi dengan didukung dari pengguna kend-araan yang suka melanggar aturan yang ada ( seperti halnya mahasiswa yang ter-lambat) dengan berbagai cara mereka harus sampai di tempat dengan cepat.

Dengan semua faktor yang ada maka kita menyadari bahwa kita membutuhkan aparat yang bisa mengatur keadaan dan situasi lalu lintas agar lebih aman terk-endali sehingga pengguna jalan tidak resah dan takut untuk keluar dan menyen-tuh yang namanya jalan raya. Mungkin pada awalnya seorang Supeltas menjalani pekerjaan ini bukan karena murni ingin menggantikan tugas dari polisi lalu lintas yang ada atau ingin membantu lebih mengatur keadaan di jalan raya agar lebih aman terkendali, namun mereka lebih mengutamakan untuk mencari nafkah un-tuk sesuap nasi dan menghidupi keluarganya sendiri . untuk selanjutnya mereka lebih memahami pekerjaan ini sehingga niat mereka untuk mencari uang dengan pekerjaan ini ditambah lagi dengan keikhlasan untuk membantu masyarakat men-gatur lalu lintas.

Kita sebagai masyarakat harusnya merasa bangga dengan adanya Supeltas ini kar-ena mereka sangatlah berjasa untuk kita semua ( bagi yang pernah merasakan macetnya jalan raya). Mungkin bagi kita sebagai mahasiswa yang kurang memper-hatikan situasi dan keadaan sekitar menganggap hal ini biasa saja bahkan ada pula yang memojokkan pekerjaan mereka sebagai pemerasan, namun bagi pengguna jalan mereka sangatlah menolong. Sadarlah, mereka meminta uang sangatlah wa-jar karena mereka bekerja ingin mendapatkan upah untuk makan, keluarga, seko-lah anaknya dan bagi kelangsungan hidupnya.Tidak banyak masyarakat yang sangat setuju dengan adanya Supeltas ini karena mereka lagi-lagi dianggap sangat berjasa bagi kita semua dalam hal mengatur jalan raya.

“ Saya setuju dengan adanya Supeltas karena mereka membantu polisi mengatur jalan, mereka rela panas-panas demi menertibkan jalanan “

“ Mereka bukan penganggu jalan tetapi mereka penyelamat di jalan karena dengan adanya mereka jalanan bisa sedikit tertib. Kita bisa memaklumi adanya mereka, mereka juga mencari nafkah, lagipula kita tidak terganggu dengan adanya mereka “ tutur mahasiswa tentang pendapatnya terhadap Supeltas.

Bisakah kita bayangkan jika jalanan yang ramai ( jalur dari truk, bus, mobil pen-gangkut, kendaraan umum ) tidak dijaga oleh polisi lalu lintas sementara mereka masing-masing ingin cepat sampai di tempat tujuan tanpa ada kemacetan. Apa yang akan terjadi? Semua akan saling ngebut, melanggar aturan yang ada, salip kanan kiri agar bisa sampai cepat, bukankah hal ini akan membuat jalanan semakin macet dan tidak beraturan? Bahkan parahnya akan terjadi kecelakaan. Oleh karena itu Supeltas membantu kita untuk mengatur jalanan agar tetap tertib dan teratur seh-ingga bisa meminimalisir angka kecelakaan yang ada.

Mereka bukan penyebab kecelakaan, tapi mereka yang membantu menyelamatkan jalanan, kecelakaan sendiri kebanyakan datangnya dari diri sendiri yang suka me-langgar peraturan yang sudah ada. Jangankan di jalan raya bahkan di sekitar kam-pus saja ada yang sering melanggar peraturan sehingga jalanan jadi carut maru ttidak karuan.

Pada intinya jangan menganggap remeh sesuatu yang biasa, karena yang biasa itu bisa berharga bagi kehidupan kita. Jangan menilai sesuatu dari satu sisi tapi lihat-lah dari berbagai sisi sehingga didapatkan banyak yang bisa dipelajari. Jadi, jangan anggap remeh Supeltas karena mereka sangat penting dalam lalu lintas meski ke-beradaan mereka tidak resmi. (CITRA/SOLID)

TANGGAPAN MEREKA TENTANG SUPELTAS

Page 21: MAJALAH SOLID EDISI 50

40 SOLID edisi 50 - 2011

sajiankhusus

41 edisi 50 - 2011 SOLID

sajiankhusus

Profesionalitas, prinsip itu yang harus dipe-gang oleh setiap orang jika ingin sukses di dalam pekerjaanya. Hal itulah yang dipegang oleh Bapak Yuliadi. Seorang Supeltas yang se-hari-harinya mengatur lalulintas di kawasan Jalan Simpang Borobudur. Dengan ditemani sepeda kecilnya, beliau berangkat sekitar pu-kul 12.30 dari rumahnya yang terletak di bale arjosari menuju tempat kerjanya. Maklum jarak yang lumayan jauh memaksanya untuk berangkat lebih awal agar ia tak terlambat dalam bertugas. Dan jika waktunya tiba yaitu pukul 13.00, ia mulai turun ke jalan dengan mengena-kan seragam sehari-harinya. Dengan cekatan ia memberi aba-aba ke pengguna lalulintas, baik itu aba-aba berhenti maupun jalan terus. Hal seperti itulah yang dilakukannya hingga pukul 17.00 nanti, yaitu saat tugasnya bera-khir. Sebagai seorang Supeltas, tentunya me-merlukan konsentrasi dan tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan tugasnya. Bisa dibilang, hilang konsentrasi sedikit saja, lalulintas malah akan menjadi semakin ruwet, bahkan bisa terjadi kecelakaan. Memang Supeltas menjadi pekerjaan satu-sat-unya yang dimiliki Pak Yuliadi saat ini. Semua beban hidupnya digantungkan di pekerjaanya tersebut. Dan tidak bisa dipungkiri, pekerjaan itulah yang telah membantu ia untuk me-nyambung hidup selama 6 bulan terakhir. Jasa besar, apresiasi kurang. Itulah kendala utama yang dialami oleh Supeltas. Bagaimana tidak, mereka tidak mendapatkan upah dari pihak yang bersangkutan dapal hal ini pemer-

intah kota malang. Praktis hanya dari pihak kepolisian apresiasi itu didapat. Yaitu berupa seragam dengan logo polda jatim, lahan, serta perizinan tugas. Sebagai aparat negara, me-mang hanya itu yang dapat diberikan selain tugas polisi sebagai pengawas dan dewan pembina.Walaupun tidak mendapatkan upah, mereka tetap menjalankan tugasnya karena mereka hanyalah seorang sukarelawan. Seorang su-karelawan yang membantu kepolisian dalam

menjalankan tu-gasnya jika polisi tidak bisa bertugas karena alasan yang lebih penting.

“Mungkin memang tidak ada anggaran dari pemerintah” Begitulah jawabnya ketika kami tanya mengenai gaji yang didapatnya. Selama 6 bulan bertugas, Pak Yuliadi tidak sepeserpun upah yang ia dapat dari pihak kepolisian. Praktis, penghasilan rata-rata Rp. 25.000 per hari hanya ia dapat dari pengguna jalan yang telah ia bantu. Hal itu diperparah lagi, karena ia tidak mendapatkan jatah ma-

“Kami Supeltas Rela, Meski Hidup Pas-pas an”

“Ya, kalau dikasih ya syukur,kalau tidak ya tidak apa-apa.”

kan saat bertugas. Dengan begitu Pak Yuliadi harus pintar-pintar mengatur pengeluaranya untuk makan saat dalam keadaan ber-tugas. Padahal sebagai kepala ke-luarga ia mempunyai tanggung jawab kepada istri dan anaknya. Dengan istri yang hanya ibu ru-mah tangga, maka penghasilan yang didapat praktis hanya dari pekerjaanya sebagai Supeltas. Jika dibilang cukup, tentu peng-hasilanya tidak akan mencukupi semua kebutuhanya. Belum lagi anaknya yang berusia 7 tahun akan masuk sekolah dasar pada tahun ajaran baru. Hal ini pastinya membutuhakan biaya yang besar.

Meskipun begitu ia tetap rela untuk menjadi seorang Supeltas. Entah memang tidak ada peker-jaan lain atau apa, yang jelas ketika kami tanya mengenai perasaanya sebagai Supeltas, ia men-gatakan bahwa ia bahagia karena bisa membantu orang banyak. Dan untuk masalah pemberian tips atau upah, ia mengembalikan kembali ke pengguna jalan.

“Ya, kalau dikasih ya syukur, kalau tidak ya tidak apa-apa.”, begitulah katanya. Sebagai seorang sukarelawan, sikap seperti itulah yang memang sangat diperlukan. Berjiwa besar, penuh tang-gung jawab, dan tidak hanya mementingkan “setoran”. Itulah pribadi yang bagus dari Pak Yu-liadi. Memang tidak mudah untuk menjadi seorang Supeltas. Dari penghasilanya saja sudah pas-pasan atau bahkan kurang, tapi jika mengacu kepada Pak Yuliadi, maka semua pekerjaaan itu merupakan tanggung jawab yang harus diterima, apapun itu resikonya. Terkadang kalau beruntung bisa Rp.40.000 per hari, kalau apes biasanya Pak Yuliadi hanya mendapat Rp.5000 atau bahkan tidak sama sekali, namun semua itu bukan halangan bagi Pak Yuliadi untuk selalu mengabdi untuk kepentingan bersama.

Sedikit menengok lebih dalam tentang keseharian Pak Yuliadi. Enam bulan lalu sebelum ia ber-tugas sebagai Supeltas, ia adalah seorang cleaning servis di sebuah mall yang ada di Malang. Na-mun, karena kontraknya habis maka ia berpindah profesi sebagai Supeltas. Dalam menjalankan tugasnya ia bergantian dengan seorang Supeltas lainya yang juga dapat dikatakan senior dan panutanya di dalam profesinya sebagai Supeltas.

Seiring dengan hal itu, tampaknya Pak Yuliadi juga menikmati profesi barunya tersebut. Den-gan harapan yang tidak pernah surut. Ia rela memendam harapanya tersebut demi profesion-alitas yang harus senantiasa dijunjung tinggi olehnya.

PRIIT!!Bapak Yuliadi saat beraksi

menertibkan lalu lintas

SUPELTAS TANGGUHBapak Yuliadi saat beristirahatdi tengah tengah kesibukannya

mengatur lalu lintas

DOC SOLID

DOC SOLID

Page 22: MAJALAH SOLID EDISI 50

42 SOLID edisi 50 - 2011

iptek

43 edisi 50 - 2011 SOLID

iptek

OS GARUDAKARYA ANAK BANGSA Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi dari hari ke hari semakin pesat, penciptaan produk-produk baru yang men-gandalkan inovasi dan kreatifitas bermunculan disana-sini. Domi-nasi luar negeri dalam hal pen-ciptaan produk yang berbasiskan teknologi ini masih sangat ken-tal. Selama ini, Indonesia masih belum bisa berbicara banyak dalam hal penciptaan produk, bisa dikatakan Indonesia hanya bisa menggunakan, tetapi belum bisa menciptakan. Sebut saja da-lam bidang teknologi pembua-tan software, seperti pembuatan game, program, aplikasi dan sebagainya masih dikuasai oleh luar negeri.

Semua itu meyebabkan Indo-nesia hanya bergantung pada software luar negeri, dan bah-kan mayoritas software yang digunakanpun adalah ilegal atau bajakan. Ketergantungan Indo-nesia akan produk luar negeri ini sudah terjadi berpuluh-puluh tahun sejak zaman nenek moy-ang dulu. Jika budaya seperti ini terus dipupuk dan dipelihara, mau dibawa kemanakah Indo-nesia kedepannya?(FAHMY/SOLID)

Sudah saatnya kini Indonesia madi-

ri dan bangkit dari keterpurukan.

Pada momen yang tepat yakni

Hari Kebangkitan Nasional 2011

kemarin, telah lahir sistem operasi lokal karya

anak bangsa bernama “OS GARUDA”. Sudah-

kan anda mendengar tentang “OS Garuda”?

Jika belum, disini akan sedikit diulas tentang

apa itu “OS Garuda”.

“OS Garuda” adalah sistem operasi (OS) legal

berbasis sistem terbuka (open source) buah

karya dari pengembang lokal alias anak negeri.

OS GARUDA ini menggunakan desktop modern

yang menawan dan sangat mudah diperguna-

kan, bahkan oleh para pengguna yang sudah

terbiasa dengan Windows.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, OS

GARUDA ini bisa diperoleh secara bebas tanpa

mengeluarkan biaya untuk pembelian lisensi,

namun tetap mengutamakan kualitas pasti-

nya. OS lokal ini juga mendukung penggunaan

dokumen dengan format SNI (Standar Na-

sional Indonesia) yakni dengan menggunakan

Open Document Format (ODF) sebagai default

format dokumennya.

Hebatnya lagi, OS yang menggunakan nama

dari lambang negara kita tercinta ini aman

dari serangan virus komputer, mempunyai

stabilitasnya tinggi, disertai dukungan bahasa

Indonesia dan dilengkapi dengan ban-

yak program dari berbagai macam

kategori.

Sekilas, tampilan OS yang mempu-

nyai situs resmi www.garudaone.

com ini seperti linux, maka dari itu

banyak forum di media internet yang

memperdebatkan mengapa kalau OS

Garuda ini turunan dari pclinux tidak

mencantumkan licensinya. Mengenai

kebenaran dari hal yang diperde-

batkan ini juga masih menjadi tanda

tanya. Namun, ada salah seorang pemilik

akun di www.forumbebas.com yang kontra

dengan keluarnya OS Garuda menyebutkan

dengan beberapa bukti bahwa OS Garuda ini

memang jiplakan dari linux. Si pemilik akun

yang memiliki nama akun ‘eniqma’ di www.fo-

rumbebas.com ini memaparkan dengan bukti

berupa gambar pada sistem info di OS Garuda

yang masih tertulis “Moderation of www.PC-

LinuxOS.com”, dan itu membuktikan bahwa

OS Garuda merupakan remastering dari PCLi-

nuxOS.

REPRO INTERNET

Page 23: MAJALAH SOLID EDISI 50

44 SOLID edisi 50 - 2011

iptek

45 edisi 50 - 2011 SOLID

iptek

LibreOffice 3.3 | kompatibel dengan MS OfficeScribus | desktop publishing (pengganti Adobe InDesign)Dia | diagram / flowchart (pengganti MS Visio)Planner | manajemen proyek (pengganti MS Project)KMyMoney | program keuangan (MS Money, Quicken)Kontact | Personal Information Manager / PIMOkular, FBReader | Universal Document Viewer

Mozilla Firefox , Chromium, Opera | web browserMozilla Thunderbird | program emailFileZilla | upload download / FTPkTorrent | program bittorrentDropBox | Online Storage Program (free 2 Gb)Choqok, Qwit, Twitux, Pino | aplikasi micro-bloggingGoogle Earth | penjelajah duniaSkype | video conference / VOIPGyachi, Pidgin | Internet messengerxChat | program chatting / IRCKompozer, Bluefish | web / html editorMiro | Internet TV

GIMP | editor gambar bitmap (pengganti Photo-shop)Inkscape | editor gambar vektor (pengganti Corel)Blender | Animasi 3DSynfig, Pencil | Animasi 2DXBMC | multimedia studiokSnapshot | penangkap gambar layarDigikam | pengelola foto digitalGwenview | Photo Viewing ClientAmarok | audio player + Internet radioKaffeine | video / movie playerTVtime | television viewerAudacity | audio editorCinelerra, Avidemux | video editor

Matematika | aljabar, geometri, plotter, pecahanBahasa | Inggris, Jepang, permainan bahasaGeografi | atlas dunia, planetarium, kuisKimia | tabel periodikLogika | Pemrograman

DrakConf | Computer Control CenterSynaptic | Software Package ManagerSamba | Windows sharing fileTeam Viewer | remote desktop & online meetingBleachbit | pembersih sistemBack in Time | backup restore sistem

Ark | program kompres file (pengganti WinRar)K3b | pembakar CD/DVD (pengganti Nero)Dolphin | file managerCairo Dock | Mac OS menu dock

3D Game MakerMahjong, Tetris, Rubik, Billiard, Pinball, BlockOut, Sudoku, ReversiSolitaire, Heart, Domino, Poker, Backgammon, Chess, ScrabbleFrozen Bubble, Flight Simulator, Tron, KaraokeCity Simulation, Fighter, Doom, Racing, Tremulous FPSDJL, Play on Linux, Autodownloader – game man-ager / downloader

Perkantoran

Internet

Multimedia

Edukasi

Administrasi Sistem

Program Bantu

Game

FITUR GARUDA :

Inti (Kernel) sistem operasi 2.6.38.7Desktop KDE 4.6.3Dukungan Driver VGA (Nvidia, ATI, Intel, dll)Dukungan Wireless untuk berbagai perangkat jaringanDukungan perangkat printer lokal ataupun jaringanDukungan banyak format populer multimedia (flv, mp4, avi, mov, mpg, mp3, wma, wav, ogg, dll …)Dukungan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris serta lebih dari 60 bahasa dunia lainnya (Jepang, Arab, Korea, India, Cina, dll…)Dukungan untuk instalasi berbagai macam program aplikasi dan game (online) berbasis WindowsDukungan untuk berbagai macam dokumen dari program populer berbasis Windows (seperti Photoshop, CorelDraw, MS Office, AutoCAD, dll)Dukungan Font Aksara IndonesiaDukungan ratusan Font Google Web

KEBUTUHAN PERANGKAT KERAS

Processor : Intel Atom; Intel atau AMD sekelas Pentium IV atau lebihMemory : RAM minimum 512 MB, rekomendasi 1 GB.Hard disk : minimum 8 GB, rekomendasi 20 GB atau lebih jika ingin menginstal program lainVideo card : nVidia, ATI, Intel, SiS, Matrox, VIASound card : Sound Blaster, kartu AC97 atau HDA

Namun, dalam forum yang sama, pihak yang mendukung dirilisnya OS Garuda ini, menyebutkan

bahwa walaupun konon katanya OS ini jiplakan dari linux, yang penting orang Indonesia sudah

mau mengembangkan teknologinya, tidak terus menerus menggantungkan diri dengan luar neg-

eri dan menggunakan produk-produk bajakan. “Kalau orang Indonesia yang ingin berkembang

malah dicari-cari kesalahannya, kapan majunya bangsa ini? Orang dalamnya sendiri tidak ada

yang mendukung malah dicari-cari kesalahannya, sedangkan produk luar malah dipuja bagai

dewa”, tutur pihak yang mendukung terciptanya OS Garuda ini, menambah pernyataan yang

dituliskan sebelumnya.

Wajar jika dalam perkembangan ada yang pro dan ada yang kontra, ada yang menilai positif ada

pula yang menilai negatif. Itu semua adalah suatu hal yang biasa. Tapi yang jelas dan perlu diper-

hatikan, sedapat mungkin Indonesia ada peningkatan dalam hal kemandirian software maupun

hardware, tidak tergantung pada luar negeri melulu. Bahkan produk luar negeri itupun, mayori-

tas dipakai adalah produk yang bajakan. Benar-benar tragis bukan?

Dengan terciptanya OS Garuda ini, berarti Indonesia ada keinginan untuk maju walaupun dalam

langkah sempoyongan, yang penting berubah untuk menjadi yang lebih baik. Oleh karenanya,

adanya perkembangan sekecil apapun dan dalam hal apapun di bangsa kita ini, harus tetap kita

dukung.

HIDUP OS GARUDA, HIDUP GARUDA NUSANTARA . . .

Page 24: MAJALAH SOLID EDISI 50

46 SOLID edisi 50 - 2011 47 edisi 50 - 2011 SOLID

KOMSudah banyak yang mengetahui bahwa Kota

Malang adalah kotanya sepak bola,sebab terdapat lebih dari 1 klub sepak bola yang

berada di level nasional.

Tak hanya itu, para supporternya sudah terke-nal akan kefanatisannya dalam mendukung tim

kesayangannya.Terbukti pada tahun 2007 Aremania menerima

gelar sebagai Supporter Terbaik.

Ternyata penduduk di Kota Malang tidak hanya memperhatikan klub-klub yang ada di level na-sional saja, rupanya terdapat beberapa organ-isasi yang mendukung klub-klub internasional

yang ada di Eropa.

Misalnya Inter Milan, Barcelona, Juventus,Manchester United, Arsenal,

AS Roma, Liverpool, AC Milan,Real Madrid, Lazio,

dan masih banyak yang lainnya.

JarakPenghalang

BukanFanatismeJudul yang kami angkat adalahJARAK BUKAN PENGHALANG FANATISMEmaksudnya kita tahu bahwa letak Eropa dengan Indo-nesia cukup jauh sekali.Tentunya memerlukan biaya yang besar untuk datang langsung ke Eropa.

Maka dari itu beberapa pecinta klub Eropa yang ada di Indonesia khususnya di kota Malang, memilih untuk mendirikan Tifosi Fans Club sesuai klub yang di cintainya. Dengan harapan fanatisme dan kebanggaan mendukung klub yang dicintai bisa tersalurkan walau-pun terpisah dengan jarak yang cukup jauh.

Dalam wawancara yang tim SOLID liput mengenai pertikaian yang terjadi antara supporter ,dengan tegas para tifosi fans club menyatakan menolak dan menghindari. Walaupun nantinya yang bertanding merupakan rival abadi ataupun musuh bebuyutan. Malah dengan didirikannya Tifosi fans club yang ada, Tifosi Fans Club memfasilitasi agar ego tiap daerah yang ada di Indonesia bisa diminimalisir dan bisa bersatu di dalam satu naungan Tifosi Fans Club sesuai klub yang dicintai. (HENDRA/SOLID)

SOLID KOMUNITAS present

Page 25: MAJALAH SOLID EDISI 50

48 SOLID edisi 50 - 2011

komunitas

49 edisi 50 - 2011 SOLID

komunitas

FCBI MALANG

Tak dapat dipungkiri bahwa penggemar F.C. Barcelona sangatlah banyak, tak terkecuali di Kota Malang. FCBI Malang merupakan wadah berkumpulnya penggemar Barcelona. FCBI Malang sendiri berdiri sekitar be-berapa bulan yang lalu, tepatnya pada 3 Maret 2011, atas gagasan dari saudara Fajri. FCBI pusat berada di kota Bandung. FCBI juga terdapat di beberapa kota besar seperti Surabaya, Jakarta, Pekalongan, Makasar, Kediri, Jember, dan kota lainnya.

FCBI Malang sendiri baru terbentuk dan masih belum memiliki home base tetap, namun anggota mereka se-lalu berkumpul saat futsal di Singo Nade Futsal daerah Sigura-gura, selain itu saat nobar (nonton bareng) mereka selalu menyaksikan pertandingan besar di KFC Kawi, nobar diadakan saat team kes-ayangan mereka sedang bertanding melawan team-team besar. Selain dua kegiatan tersebut, FCBI Malang juga sering mengadakan acara latihan tanding dengan para fans club lainnya. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan saat musim liga Spanyol berlangsung. Disaat musim berakhir, FCBI Malang sering melakukan kegiatan tournament PES antar anggota dan juga futsal. Dalam kegiatan futsal sendiri FCBI pernah menjuarai turnamen antar Tifosi se-Malang Raya untuk season ke dua.

Di dalam FCBI Malang juga terdapat kepengurusan yang berguna untuk mengkoordinir para anggota-anggotanya. Seperti ketua, sekertaris, bendahara, divisi futsal, divisi nobar, dan juga divisi informasi yang berguna untuk menjalankan website, bisnis di dalam FCBI, dan tukar info antar para anggota dan FCBI di kota lainnya.

Diantara FCBI yang berada di seluruh Indonesia, tiap tahunnya diadakan gathering (pertemuan) nasional, ini merupakan ajang di mana berkumpulnya FCBI dari berbagai kota. FCBI Malang sendiri baru mengikuti gathering satu kali beberapa bulan lalu bertempat di Bandung. Dalam gathering sendiri, membahas hak yang dimiliki tiap-tiap region, karena tiap region memiliki hak sendiri di masing-masing region. Selain gathering nasinal, juga terdapat gathering antar provinsi seperti di Jawa Timur.

JUVENTUS CLUB INDONESIA

Digagas oleh Rahmad Widodo dan Henfry Eko Ardianto,pada tanggal 24 juni 2008 di Malang JCI (JUVENTUS CLUB INDONE-SIA) resmi didirikan. Berpusat di Jakarta JCI, juga memiliki be-berapa chapter (cabang) di Indonesia. Untuk Pulau Jawa, ter-dapat cabang resmi yaitu di Bandung, Tangerang, Bekasi, Solo, Jogja, Semarang, Surabaya, Sidoarjo, Jember, Gresik, Sidoarjo, Magelang, dan Pekalongan. Untuk di luar Pulau Jawa terdapat di Bali, Kalimantan, Sulawesi, Sumatra dan NTB. JCI Chapter Malang didirikan dengan maksud dan tujuan sebagai wadah para Juventini untuk menyalurkan satu visi mendukung Juven-tus dan satu misi untuk membangun satu komunitas support-

er. Dengan adanya JCI, membuat para juventini di Kota Malang bisa bersatu dalam mendukung Juventus. Menurut Antarangga yang merupakan ketua JCI saat ini, mendukung Juventus adalah salah satu kebanggaan. Sebagai Juventini sejati, Antarangga mengatakan bahwa kalah menang tidak peduli, Juventus tetap di hati.

Dengan member sejumlah 210 orang JCI merupakan salah satu Tifosi Fans Club ter-besar yang ada di Kota Malang. Didukung Malang sebagai kota pelajar dan animo yang luar biasa dari masyarakat Malang terha-dap sepak bola, menjadi potensi yang besar untuk menambah jumlah member JCI. Men-gambil homebase di Hocy Cafe Jl. Raya Jetis Sengkaling 3A (sebelah barat UMM Dome, depan jetis net)yang merupakan sponsor JCI chapter malang. Kegiatan nobar rutin sekali dilakukan pada saat liga Calcio Serie A se-dang bergulir.

Selain nobar kegiatan lain yang dilakukan adalah gathering, bakti sosial dan futsal. Gathering sendiri dibagi menjadi 2 yaitu gathering di Malang sendiri dan gathering di luar Malang, dalam hal ini adalah Gathering Nasional. Gathering Nasional ini mempertemukan JCI seluruh chapter di Indonesia. Untuk Futsal sendiri JCI sering mengikuti berbagai kompetisi yang ada di Kota Malang. Hal ini dirasakan sangat bermanfaat bagi Tim Futsal JCI untuk menambah jam terbang. Tapi sayang pada dua kali pagelaran liga UEFA Malang yang merupakan tourna-ment antara Tifosi se-Malang, JCI belum sempat mencicipi gelar Juara.JCI chapter Malang juga mengajak para juventini yang belum bergabung untuk segera ber-gabung. Caranya yaitu langsung datang saja ke tiap acara resmi JCI chapter Malang, nanti lang-sung mengisi formulir membership atau bisa langsung datang ke basecamp JCI chapter Malang di Hocy Cafe.

REPRO INTERNET

REPRO INTERNET

REPRO INTERNET

Page 26: MAJALAH SOLID EDISI 50

50 SOLID edisi 50 - 2011

komunitas

51 edisi 50 - 2011 SOLID

komunitas

INDO MANUTD MALANG

Manchester United sebagai salah satu team besar di Liga Inggris, memiliki jumlah penggemar terbesar di Asia bah-kan di seluruh dunia. Di Malang pun banyak penggemar dari MU. Oleh karena itu, pada tahun 2008 Indo Manutd didirikan untuk mewadahi para penggemar MU di Kota Malang. Saat berdiri, Indo Manutd memiliki base camp di Sawojajar. Pernah terjadi vakum, namun berkat saudara Darwin yang menggagas regenerasi kepengurusan di da-lam Indo Manutd sendiri, akhirnya segala kegiatan dapat berlangsung lancar kembali.

Indo Manutd merupakan sebuah komunitas yang memiliki struktur kepengurusan untuk men-jalankan kegiatan. Terdapat ketua umum, koordinator lapangan, divisi futsal, divisi rekreasi, divisi nonton bareng dan divisi humas.

Sampai saat ini Indo Manutd Malang sudah memiliki member sebanyak 50 orang. Akan tetapi jumlah member yang besar tidak diimbangi dengan adanya basecamp tetap, jadi Kendala utama yang terjadi samapai saat ini yaitu belum memiliki base camp sebagai tempat berkumpulnya para anggota. Namun selama ini jika nonton bareng (nobar), Indo Manutd berkumpul di Viva futsal (depan Poltek Malang). Selain nobar Indo Manutd juga melakukan kegiatan yang rutin di saat musim liga Inggris bergulir maupun sudah berakhir, yaitu futsal. Ini merupakan kegiatan yang dilakukan berkala, bertempat di Singo Nade dan rutin dilaksanakn pada hari Rabu jam 7 sampai 9 malam. Perlu di ketahui bahwa tim futsal IndoManutd menjadi runner up atau finalis saat tournament antar Tifosi Se-Malang Raya. Selain itu pernah juga Indo MU yang mengadakan bakti sosial, tetapi itu hanya dilaksanakan saat dahulu. Untuk saat ini Indo Manutd juga memi-liki rencana untuk memulai lagi. Tapi untuk saat ini Indo Manutd masih memfokuskan untuk mencari basecamp tetap untuk memudahkan teman-teman dari Indo Manutd berkumpul dan mengadakan kegiatan Nonbar.

Selain itu untuk menyambung tali silaturrahmi antar Indo Manutd luar daerah,IndoMU juga mengadakan sparing futsal antar regional. Regional yang dipilh adalah regional yang jaraknya berdekatan. Misalnya Indo Manutd Malang melakukan sparing melawan Indo Manutd Suraba-ya di Malang dan selanjutnya melakukan sparing di Surabaya dengan jadwal yang sudah di tentukan kedua pihak. Untuk gathering nasional, Indo Manutd melakukan Gatnas setiap se-tahun sekali. Gatnas pertama diselenggarakan di Jakarta, kemudian Jogja dan terakhir kali di Malang. Untuk Kedepannya Gatnas di ubah menjadi 2 tahun sekali. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat Indo Manutd yanga ada di tiap regional. Selain itu untuk menjalin silaturahmi para Indo Manutd saling menyapa di forum resmi Indo Manutd. Komunitas penggemar MU di kota Malang ternyata tidak hanya satu saja akan tetapi ada beberapa Fans MU yang mendiri-kan komunitas sendiri .Hal ini terjadi dikarenakan perbedaaan visi dan misi masing-masing komunitas. Akan tetapi kebersamaan masih tetap dijagadi tiap komunitas ini. Contohnya Indo Manutd juga datang ketika nobar di komunitas pendukung MU yang lain. Sesuai dengan motto yang diusung yaitu Peace,Love,United and Respect, Indo Manutd lebih menekankan komunitas ini lebih ke arah social orriented.

ARSENAL INDONESIA SUPORTER MALANG

AIS Malang berdiri pada 12 desember 2008 yang didirikan oleh Bayu dan Irfan Wahono. Dengan berdirinya AIS Malang diharapkan dapat men-jadi wadah bagi para fans The Gunners sebagai sarana mendukung Arsenal dan membentuk

komunitas Supporter Arsenal yang ada di Malang. Sebelumnya AIS Malang sempat vakum, maksudnya AIS Malang tetap ada kegiatan, akan tetapi kepengurusan yang ada berjalan pasif. Lambat laun AIS Malang kembali aktif dibawah kepengurusan baru, dimana Alfi Aulia menjadi Ketua Umum sampai saat ini. Hampir seperti Tifosi lain, AIS juga memiliki struktur kepengu-rusan yang rapi yaitu ketua umum, sekretaris umum, bendahara, membership, humas, koordi-nator futsal, dan koordinator nonton bareng. Sejak pertama kali didirikan AIS sudah dua kali mengalami perubahan kepengurusan.

Member yang sudah terdaftar sampai saat ini sekitar 26 orang. AIS Malang memiliki basecamp yang berada di Omaku Cafe tepatnya di belakang WSS Soekarno-Hatta. Nonton bareng, futsal dan kopi darat menjadi kegiatan yang rutin dilakukan. Futsal rutin dilakukan di Jack Futsal setiap hari Kamis jam 19.00 wib. Adapula kegiatan Kopi darat. Kegiatan tersebut bermanfaat sebagai sarana sharing dengan komunitas dan membahas berita terkini tentang Arsenal. Ketika kompe-tisi liga berakhir seperti saat ini kegiatan yang sering dilakukan adalah refreshing dan kegiatan yang bermanfaat seperti bakti sosial. Rencananya ketika memasuki bulan Ramadhan nanti, AIS akan mengadakan penjualan ta’jil, dan keuntungan yang didapat akan di sumbangkan. Saat ini, AIS pusat yang ada di Jakarta sedang menunggu Surat Keputusan atau SK dari Pusat/Basis Suporter Arsenal yang ada di London untuk menjadi member resmi supporter Arsenal yang ada di Indonesia. Untuk AIS Malang sendiri sampai saat ini sudah mendapatkan pengakuan resmi dari AIS pusat Jakarta sebagai komunitas suporter Arsenal yang ada di Malang Raya.

Keaktifan AIS Malang dengan Tifosi Fans Club se-Malang Raya dibuktikan dengan mengikuti tanding turnamen antar Tifosi di Malang yang sudah berjalan dua season. Akan tetapi AIS be-lum pernah menjadi Juara. Untuk Open Recruitment AIS sangat terbuka bagi siapa saja. Asal ada yang ingin bergabung langsung masuk saja, tidak ada komersialisasian karena open recruit-ment AIS lebih mengutamakan kekeluargaan.

LAZIO INDONESIA REGION MALANG RAYA

Lazio Indonesia Region Malang Raya berdiri pada tanggal 28 Maret 2010 di Prime Cafe Jl. Mayjen Pandjaitan, Malang yang berpusat di Cafe 2C Citywalk Sudirman, Jakarta. Sebenarnya Wendy, pendiri Lazio Indonesia Region Malang Raya berpendapat bahwa alasan dia mendirikan klub ini untuk mewadahi para Laziale yang ada di Ma-lang dan sekitarnya agar dapat berkumpul bersama dan dapat saling bertukar informasi mengenai klub sepak bola Lazio.Dengan jumlah anggota berjumlah 18 orang, Wendy berharap agar lebih banyak lagi yang tertarik dengan klub Lazio Indonesia Region Malang Raya. Sebab hal tersebut berbanding terbalik dengan data statistik yang ada di Facebook yang kabarnya anggotanya berjum-lah lebih dari 40 orang. Padahal menurutnya sangat mudah menjadi member atau anggota klub Lazio Indonesia Region Malang Raya. Hanya tinggal membayar biaya pendaftaran dan mengisi formulir. Kemudian anggota tersebut akan mendapatkan ID card dan secara sah terdaftar sebagai member sah dari klub Lazio Indonesia Region Malang.

Selama beberapa tahun terakhir ini, Lazio Indonesia telah mengadakan gathering nasional se-banyak 2 kali, yang terakhir dilaksanakan di Yogyakarta. Selain itu, kegiatan yang diadakan oleh Lazio Indonesia Region Malang Raya cukup bervariatif. Misalnya futsal bersama, nobar, bakti sosial dan masih banyak yang lain. Ketika musim Serie A sedang bergulir, maka kegiatan yang sering diadakan adalah nobar. Akan tetapi ketika musim tidak sedang bergulir seperti saat ini, kegiatan yang dilakukan adalah mengikuti kompetisi futsal yang diadakan di sekitar Malang. Misalnya liga UEFA Malang. Akan tetapi mereka masih belum mendapatkan predikat juara.

Mengenai home base dari Lazio Indonesia Region Malang Raya, Wendy menyatakan bahwa Lazio Indonesia Region Malang Raya masih belum memiliki home base. Selama ini ketika ada pertemuan dan nobar kebanyakan dilakukan di H-Way Gibol Cafe Jl. Simpang Gajayana 108, di belakang Sardo Swalayan.

REPRO INTERNET

Page 27: MAJALAH SOLID EDISI 50

52 SOLID edisi 50 - 2011

komunitas

53 edisi 50 - 2011 SOLID

komunitas

INTER CLUB INDONESIA REGIONAL MALANG

Inter Club Indonesia Regional Malang merupakan salah satu komunitas suporter tim Internazionale Milan yang ada di Kota Malang. ICI malang berdiri pada tanggal 4 Mei 2008, sampai saat ini ICI sudah 3 tahun berdiri di Kota Malang. Inter Club Indone-sia memiliki pusat yang bertempat di Jakarta, dan memiliki anak cabang yaitu ICI Bandung, ICI Bogor, ICI Tangerang Selatan, ICI Bekasi, ICI Cirebon, ICI Semarang, ICI Jogja, ICI Surabaya,ICI Ma-lang, ICI Kediri, ICI Balikpapan, ICI Samarinda, dll. ICI malang berdiri atas gagasan 3 orang Interisti yang juga pecinta futsal. Pendirinya antara lain Ijoe, Andika dan Kris. Pertama kali ICI berdiri, member yang ada hanya 7 orang, kemudian lama kela-maan semakin berkembang dan sampai saat ini member yang

sudah terdaftar mencapai 80 anggota. Sebenarnya jumlah anggota ICI mencapai ratusan, tetapi karena ada registrasi ulang untuk pergantian nomor id, maka sebagian member belum terdata, dan untuk sementara jumlahnya berkurang.Tujuan dari didirikannya ICI malang yaitu untuk mengumpulkan interisti seluruh malang,agar mempunyai wadah dan bisa meng koordinasi saat mengadakan kegiatan seperti ngumpul,futsal bareng dan nobar.Intinya dengan adanya ICI regional malang dapat memper-rerat silaturrahmi antar interisti kota malang.Menyatukan ICI se-malang memang sangat berat akan teteapi dengan prinsip kekeluargaan diharapkan persatuan bisa terwujud.Seperti jargon yang di usung oleh ICI region malang yaitu fratellanza del mondo, atau bisa dikatakan brotherhood of the world. Artinya tidak ada perbedaan dikalangan Interisti di dunia. Jadi setiap Interisti yang ada di dunia adalah saudara. Selain itu setiap anggota Inter-isti diharapkan memiliki loyalitas yang lebih. Diharapkan pada diri setiap anggota memiliki kreatifitas,totalitas dan selalu bernyanyi di setiap pertandingan Inter Milan.Walaupun demikian masih ada kendala-kendala yang terjadi seperti ketika laga dini hari dan lawan yang dihadapi adalah tim-tim papan bawah.Tetapi para pengurus selalu menekankan loyalitas pada jiwa mem-ber ICI Malang.Tentunya ICI mempunyai agenda kegiatan yang rutin dilaksanakan. Ketika musim kompetisi klub-klub Eropa bergulir, kegiatan yang rutin dilakukan adalah futsal setiap minggu di arena futsal, nonton bareng, dan rapat rutin setiap 2 minggu sekali. Akan tetapi jika kompetisi Eropa sudah berakhir maka kegiatan yang dilakukan formatnya di ubah menjadi kondisional. Seperti libur kompetisi musim ini, ICI region Malang berencana membuat turnamen PES antar sesama anggota ICI. Selain itu jika kompetisi Lega Calcio Serie-A berakhir, adalagi kegiatan yang diada-kan diantaranya adalah Gowes, jalan-jalan, memancing dan kegiatan lain yang bertujuan agar kekompakan antar anggota dapat terjaga. ICI juga berwacana suatu saat untuk membuat klub gowes atau klub sepeda ICI regional Malang. Setiap tahunnya juga diadakan Gathering Nasi-onal untuk mempertemukan seluruh ICI yang ada di Indonesia. Terakhir, Gathering Nasional diadakan di Semarang. Agenda yang di bahas adalah AD/ART ICI. Persatuan Kembali Interisti Seluruh Indonesia merupakan tema yang diangkat saat gathering nasional di Surabaya. Pesan yang disampaikan dari tema itu adalah tidak boleh ada konflik sesama pendukung Inter semi-sal saling mencela. Misi boleh berbeda, akan tetapi visi tetap sama yaitu bersama-sama dalam mendukung Inter. Selain itu ada tema umum yang diangkat yaitu ICI mendukung revolusi PSSI dan kerukunan antar Tifosi.

REPRO INTERNET

BIG REDS IOLSC REGIONAL MALANG

BIG REDS pertama kali didirikan di Bandung pada tahun 1995 dan menjadi pusat Big REDS yang ada di Indonesia. Sementara di Malang sendiri, didirikan tanggal 25 Mei 2010. Para pendiri Big Reds ini adalah orang-orang yang peduli dan bertujuan untuk mewadahi Liverpudlian Kota Malang yang ingin berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama pecinta Liverpool. Selain itu tujuan lain dari BIG REDS REGIONAL MALANG adalah untuk mempermudah koordinasi para Liv-erpudlian Malang untuk sama-sama mendukung Liverpool di berbagai pertandingan-pertandingan Liverpool. Pendirinya

diantaranya adalah Erwin,Toni, Eza, Doni dan Fajar.

Struktur kepengurusannya sendiri mungkin tidak jauh berbeda dengan struktur organisasi yang sering kita temui. Kesehariannya dipimpin oleh seorang Korwil(koordinator wilayah) dan seorang Wakorwil(Wakil Koordinator Wilayah) dimana mereka berdua yang telah terpilih terse-but berhak memilih siapa saja orang-orang yang memegang jabatan divisi-divisi yang ada.Member atau anggota yang sudah terdaftar dan menjadi bagian dalam Big Reds Malang ini su-dah cukup lumayan untuk fans club yang berdiri baru seumur jagung ini, yaitu sekitar 30an orang. Meski begitu tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah karena dalam acara-acara yang diadakan Big Reds Malang ini ada sekitar 70 orang yang hadir seperti pada acara nonton bareng .

Pihak Big Reds menyediakan ID Card, T-Shirt, Scarf bagi siapa saja yang mendaftar di Big Reds Regional Malang, tentu dengan membayar biaya pendaftaran yang sudah ditentukan. Pungutan atau iuran rutin pun tidak ada, hanya sumbangan sukarela saja saat Big Reds Malang menggelar acara-acara seperti nonton bareng atau nonbar dan juga futsal.

Kegiatan yang rutin dilakukan oleh Big Reds diantaranya adalah futsal, nonbar dan juga ngopi atau hanya sekedar kumpul-kumpul sesama anggota. Namun ketika musim pertandingan liga sudah rampung atau istilah lainnya adalah off season, kegiatannya hanya futsal saja. Untuk futsal sendiri memang rutin dilakukan di Kick Off Futsal hari minggu jam 1 siang. Big Reds sendiri sudah dua kali ikut turnament futsal dan sayang belum bisa meraih juara, namun pen-galaman ini dijadikan pembentukan mental dan jam terbang tim. Meski belum memiliki tim futsal tetap, namun di periode kepengurusan yang sekarang telah direncanakan pengadaan tim futsal Big Reds karena koordinatornya sudah ada hanya tinggal mengunggu waktu tim ini akan terbentuk.

Pertemuan yang diadakan tak hanya sebatas pertemuan antar beberapa regional saja seperti event gathering dengan regional Jogja, Solo dan Semarang, namun juga event gathering Nasion-al. Yaitu pertemuan regional-regional yang tersebar di seluruh Indonesia. Agendanya antara lain pengenalan antar aktivis Big Reds Regional yang lain. Ditambah juga dengan membahas rencana-rencana kedepan.

Meski umurnya baru setahun, namun Big Reds Malang sudah memiliki tempat nongkrong send-iri. Big Reds bekerja sama dengann TS NET dalam hal penyediaan tempat untuk nonbar dan juga Kick Off Futsal untuk agenda rutin futsal bersama tiap minggu. Keuntungannya secara tidak langsung bagi tempat-tempat tersebut adalah media promosi.Sekedar info Pemilik dari TS NET merupakan salah satu super fans dari the kop julukan liverpool.Sampai saat ini beliau sudah sering berkunjung ke Anfield untuk menyaksikan berbagai laga home Liverpool.Dan Pemilik TS NET yang maenganjurkan agar berbagai kegiatan seperti Nonbar,futsal BIG REDS diadakan di TS NET .

Page 28: MAJALAH SOLID EDISI 50

54 SOLID edisi 50 - 2011

komunitas

55 edisi 50 - 2011 SOLID

komunitas

MILANISTI INDONESIA SEZIONE NGALAM RAYA

Dari italia menyebar ke seluruh dunia, bercabang di indonesia dan akhirnya turun di kota Malang, inilah dia Milanisti Sezione Malang. Sebuah komunitas supporter sepak bola yang didiri-kan berdasarkan fanatisme terhadap A.C.Milan salah satu klub sepakbola yang besar di Italia. Di Indonesia sendiri milanisti pusat berada di Jakarta dan didirikan tahun 2003 yang telah memperoleh pengakuan resmi dari milanisti di Italia.

Merambah ke berbagai kota, akhirnya baru tahun 2009 Mila-nisti Sezione Malang didirikan. Milanisti Indonesia Sezione Ngalam Raya pertama digagas dan didirikan oleh tiga mila-

nisti yang berasal dari Malang yaitu Agil, Dani dan Iwan. Kecintaan mereka atas A.C.Milan dan futsal merupakan alasan mereka untuk mendirikan komunitas ini. Milanisti Sezione Ma-lang ini memiliki basecamp di daerah JL.Soekarno hatta tepatnya di tempat makan Tenda Biru. Layaknya organisasi lain, komunitas ini mempunyai struktur organisasi yang rapi yaitu terdiri dari ketua, wakil ketua, kadiv futsal, kadiv nonton bareng serta bendahara.

Untuk kegiatan rutin komunitas ini yaitu futsal sekali setiap minggunya. Kegiatan futsal biasan-ya dilaksanakan di Singonade futsal. Kegiatan ini dibiayai sendiri oleh semua anggota Milanisti Sezione Malang dan dari uang kas. Rutinitas yang sering dilakukan yaitu nonton bareng Mila-nisti. Kegiatan ini diselenggarakan apabila klub sepakbola A.C.Milan bermain di liga dunia baik itu liga Italia maupun liga champion. Kemudian kegiatan lainnya, untuk mempererat hubun-gan antar milanisti tiap sezione (daerah), setiap setahun sekali diadakan gathering nasional yang diikuti oleh milanisti fans club yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, untuk kegiatan futsal sering diadakan tournament baik itu internal maupun antar fans club di wilayah Malang. Tournament internal diadakan oleh milanisti sezione Malang dan untuk pesertanya berasal dari internal milanisti sezione Malang, sedangkan tournament antar fans club diadakan oleh panitia penyelenggara yang mengirim beberapa anggota dari tiap fans club. Untuk tournament antar fans club, tim inti milanisti akan diseleksi dan dipilih oleh pela-tih berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh pemain dan juga kedisiplinan latihan. Prestasi dari milanisti sezione Malang yaitu satu kali menjadi juara pada tournament antar fans club di Malang untuk season pertama.

Recruitment dalam komunitas Milanisti sezione Malang ini bebas, dalam arti bisa kapanpun dan siapapun. Namun untuk masalah pengakuan anggota yang baru masuk, diharapkan mendaftar dan registrasi ke Milanisti Indonesia Sezione Ngalam Raya untuk pengadaan kartu member daerah Malang. Mereka akan mendapatkan keistimewaan yaitu HTM untuk nobar menjadi lebih murah dari member yang belum terdaftar. Kemudian ada member card pusat, dalam hal ini yang berada di Jakarta dan sudah diakui oleh outlet-outlet souvenir milan di seluruh dunia. Jika sudah mendapatkan card member dari pusat selain anda sudah resmi tergabung dalam komunitas milanisti indonesia, para member yang telah terdaftar akan mendapatkan diskon ketika akan membeli jersey di outlet-outlet milanisti resmi di seluruh dunia.Harapan dari komunitas Milanisti Sezione Malang ini supaya untuk kedepannya akan lebih ban-yak lagi milanisti Malang yang bergabung dalam komunitas ini untuk meneruskan regenerasi kepengurusan komunitas ini.

ROMANISTI INDONESIA REGIONAL MALANG

Anda yang mengaku sebagai fans Roma, khususnya wilayah Malang dan sekitarnya pasti tahu dengan fans club yang satu ini, Romanisti Indonesia Regional Malang. Seharusnya romanisti yang ada di Malang ini bangga, karena Fans Club yang didirikan tahun 2005 ini punya kualitas kepengurusan yang baik dan Romanisti Indonesia Regional Malang adalah salah satu bagian Romanisti Indonesia Regional Jatim yang sudah diakui oleh Romanisti Indonesia Pusat.

Pada Awalnya, Mikazen, sang pendiri bertujuan ingin mengumpulkan para Romanisti yang ada sehingga punya wadah baru untuk saling berkomunikasi, bertukar pen-galaman, cerita dan pikiran. Serta ingin menyatukan orang-orang yang punya hobi yang sama menjadi satu.

Seperti umumnya sebuah organisasi, pasti terdapat pengurus yang bertanggung jawab atas kelangsungan Romanisti Indonesia Regional Malang. Dalam kerja kesehariannya, ada yang dise-but dengan staff, yaitu orang-orang yang membahas masalah-masalah dan rencana-rencana Romanisti Indonesia Regional Malang kedepannya. Meski tiap regional mempunyai otoritas dan otonomi sendiri, namun pada dasarnya terdapat aturan-aturan baku yang dibahas pada saat Gathering Nasional (GatNas) dan harus dipatuhi oleh masing-masing regional. Misalnya, dila-rang mencemarkan nama baik komunitas. Juga mencegah timbulnya komunitas pendukung Roma yang lain. Kepengurusan Romanisti Indonesia Pusat juga cukup baik, dimana saat ter-dapat masalah dengan adanya fans club baru yang sama-sama mendukung Roma, bisa didis-kusikan bersama dan akhirnya mereka dapat menjadi bagian dari Romanisti Indonesia.

Komunitas yang sudah berdiri sejak 6 tahun silam ini merekrut anggota dengan 2 cara, yaitu dengan Online dan Offline. Sistem Online-nya adalah masuk ke web resmi Romanisti Indonesia di www.romanisti-indonesia.com lalu mendaftar di website tersebut. Untuk cara offline sendiri anda hanya tinggal menghubungi contact person yang ada di masing-masing regional, kemu-dian anda akan diberi pemberitahuan bila akan ada acara. Anda cukup datang pada acara terse-but dan anda akan di data. Komunitas yang secara offline berjumlah 40an orang ini juga aktif di dunia maya seperti twitter dan Facebook.

Untuk rencana kepengurusan kedepan akan diadakan KTA(Kartu Tanda Anggota). Meski belum mempunyai basecamp tetap, namun para anggota ini masih tetap bisa saling melaksanakan rutinitasnya seperti nonton bareng(nobar), kumpul-kumpul dan futsal. Belum adanya tempat basecamp tetap ini pun menjadi salah satu kendala saat nobar. Hal ini disiasati dengan no-maden atau berpindah-pindah tempat, namun tak lupa juga tetap aktif mencari tempat yang cocok untuk saling berbagi cerita dan perkembangan Roma untuk para anggota Romanisti Indo-nesia Regional Malang. Untuk Futsal sendiri, Romanisti Indonesia Regional Malang rutin meng-gelarnya di minggu pertama dan minggu ketiga di setiap bulan. Tempatnya menyesuaikan dan dicari yang sekiranya tak jauh-kauh dari lingkungan kampus seperti VIVA futsal. Romanisti Indonesia Pusat juga rutin menggelar Gather-ing Nasional (GatNas) setiap tahunnya. GatNas sendiri dipersiapkan saat libur kom-petisi dan dilaksanakan saat libur kompetisi juga, berkisar antara bulan Juli-Agustus. Meski agendanya sudah bisa dipastikan yaitu membahas rencana-rencana kedepan-nya dan juga meresmikan regional baru, namun juga diselingi oleh kompetisi fut-sal antar regional.

REPRO INTERNET

REPRO INTERNET

Page 29: MAJALAH SOLID EDISI 50

56 SOLID edisi 50 - 2011

komunitas

57 edisi 50 - 2011 SOLID

MADRIDISTA INDONESIA REGIONAL MALANG RAYA

Berawal dari 5 orang pendukung Real Madrid yang sering melakukan nonton bareng pada tahun 2009, yang berlanjut pada tahun 2010, 5 orang tersebut bertambah menjadi 20 orang dan membentuk komunitas yang disebut Madridista Regional Malang. Komunitas ini digagas oleh seorang dosen dari FIA (Fakultas Ilmu Administrasi) Universitas Brawi-jaya yang bernama Wempi Naveira. Dengan cara meminta Lisensi dari Madridista pusat yang berada di Jakarta, maka berdirilah Madridista Indonesia Region Malang. Susunan kepanitiaannya terdiri dari ketua umum yang dipimpin oleh

saudara Wempi Naveira dan beberapa divisi diantaranya adalah divisi humas yang di pimpin oleh Rendy Pratama, divisi open recruitment dipimpin oleh Randy Karisma, serta divisi futsal dipimpin oleh Bani Adam.

Mengenai home base dari Real Madrid Indonesia Region Malang Raya, awalnya berlokasi di OngisNade café. Karena OngisNade café tersebut sudah tutup, maka sekarang home base ber-pindah lokasi di KFC Kawi atau di H-Way Gibol Cafe Jl. Simpang Gajayana 108, di belakang Sardo Swalayan. Kegiatan yang dilakukan biasanya di adakan pada hari selasa yaitu mini gathering yang berlokasi di KFC Kawi atau Pulosari, dan setiap minggunya melakukan latihan futsal di Champion Futsal (dekat Matos).

Member resmi saat ini terdiri dari 40 orang, dan saat diadakan event nonton bareng laga Big Match, anggota yang datang menonton menjadi 50 sampai 60 orang yang terdiri dari member resmi dan simpatisan. Untuk menjadi member resmi, langkah yang dilakukan adalah dengan membayar biaya pendaftaran yang telah ditentukan oleh madridista pusat, dengan membayar maka akan mendapatkan ID Card, kaos Madridista Indonesia, dan biasanya mendapatkan bola untuk tiap member. Selain itu saat nobar keuntungan yang didapatkan ketika menjadi member resmi adalah mendapat tempat tanpa perlu repot datang lebih awal untuk mencari tempat.Gathering Nasional terakhir kali diadakan di Yogyakarta dan untuk waktunya biasanya di laku-kan setiap 3 bulan sampai 6 bulan sekali dan berganti-ganti tempat sesuai regional yang ada. Status Madridista Indonesia pusat sudah diakui oleh fans club Real Madrid di Madrid. Maka status Madridista Region Malang Raya sendiri mengikuti status Madridista Indonesia.Kendala yang di alami dari komunitas ini adalah kesibukan masing-masing member yang berbeda-beda. Sehingga menyebabkan kehadiran di acara mini gathering atau futsal hanya berkisar 5 sampai 10 orang saja. Apalagi jika pertandingan yang ditayangkan adalah tim-tim medioker atau tim yang baru promosi. Jumlah partisipan yang hadir memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Tentu saja hal ini berbanding terbalik ketika tim-tim yang bertanding adalah tim-tim besar ataupun laga el classico (Real Madrid vs Barcelona). Tapi dibalik kendala-kendala yang terjadi, banyak sekali keuntungan yang didapatkan jika menjadi anggota/member dari Ma-dridista Indonesia. Salah satunya kita dapat berinteraksi sesama madridista dan kita dapat juga menambah link baru yang sangat berguna bagi masa depan kita. Selain itu, yang paling penting keinginan kita mendukung tim yang kita cintai dan kita banggakan dapat tersampaikan dalam hal ini Real Madrid.

Page 30: MAJALAH SOLID EDISI 50

58 SOLID edisi 50 - 2011 59 edisi 50 - 2011 SOLID

Page 31: MAJALAH SOLID EDISI 50

60 SOLID edisi 50 - 2011

spaceforyourads085646361916

Page 32: MAJALAH SOLID EDISI 50

62 SOLID edisi 50 - 2011 63 edisi 50 - 2011 SOLID

Masih LayakkahSistem KeamananKampus Kita ?

Pukul 12.47 tim SOLID bergerak menuju gerbang Teknik untuk mencoba mencari jawabanatas pertanyaan apakah bisa keluar gerbang UBdengan STNK yang berbeda dengan pelat nomornyaSaat itu Tim SOLID sedang mengendaraisepeda motor Honda Kharisma denganpelat nomor N 3371 FD dan STNK yang kami bawaadalah N 6015 BN.Saat kami keluar melalui gerbang Teknik, Satpam yang memeriksa juga tidak curiga dan kami berhasil keluar dengan STNK yang berbeda! (ALAN, ANGIE/SOLID)

Sistem keamanan yang baik, pasti menunjang kenya-manan dan keselamatan seseorang atau kendaraan

bermotor yang dibawanya. Univer-sitas Brawijaya ini adalah kampus yang boleh dibilang cukup ketat pe-meriksaannya dalam hal alur keluar-masuk kendaraan. Setiap dari kita yang akan memasuki kampus, sudah bersiap 5-10 orang yang berjaga-jaga disetiap gerbang masuk dan keluar Universitas Brawijaya. Diantaranya adalah gerbang Teknik (khusus ke-luar saja), gerbang KPRI (khusus masuk saja) , gerbang Sukarno-Hatta, gerbang Veteran dan gerbang Vet-eran timur. Tiap kali akan memasuki kampus akan diberikan karcis tanda masuk karena didalam kampus send-iri tidak dipungut biaya sepeser pun, sekali pun kita berpindah-pindah parkir. Universitas Brawijaya sendiri juga menyediakan stiker berlang-ganan parkir untuk satu semester, sehingga setiap kali masuk UB tidak perlu membayar parkir.

Sebuah pertanyaan besar yang mun-cul adalah, kenapa sepeda motor yang diparkir di dalam UB bisa lenyap?. SOLID mencoba mengulas apakah yang salah sistem keamanannya atau memang kelalaian pengguna kenda-raan bermotornya?

Kami banyak mendengar dari rekan-rekan mahasiswa yang bercerita bahwa mereka pernah keluar UB menggunakan STNK yang tidak sama dengan pelat nomor yang mereka bawa. Alasannya banyak, ada yang berkata tertukar dengan kendaraan lain, ada alasan lain yang juga ber-kata entah bagaimana ceritanya yang ada dalam dompet ternyata bukan STNK sesuai motor yang dibawanya. Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana bisa?

Pak Priyono, salah satu satpam yang berjaga di pos keluar gerbang Teknik mengatakan memang di UB ini san-gat fleksibel saat seseorang yang telah masuk UB dan lupa tidak bawa STNK, maka harus lapor ke Markas Komando(MAKO). “Ya kalo gak bawa STNK, laporan dulu ke MAKO, nanti baru MAKO akan memberikan surat keluar. Rata-rata orang yang ke MAKO itu lupa gak bawa STNK.”, ujarnya. Pak priyono hanya bertugas memer-iksa STNK tiap kendaraan yang ke-luar UB, jadi untuk mekanisme tidak bawa STNK diserahkan kepada MAKO karena memang itu sudah prosedur sistem keamanan kampus.

forum

Page 33: MAJALAH SOLID EDISI 50

64 SOLID edisi 50 - 2011

resensi

65 edisi 50 - 2011 SOLID

resensi

Untuk alur bagaimana sesorang yang tidak bawa STNK itu send-iri adalah mahasiswa atau kary-awan atau orang yang bersang-kutan melapor ke MAKO dengan membawa fotokopi dan Kartu Tanda Mahasiswa(KTM) atau Kartu Tanda Penduduk(KTP).

Bahkan untuk yang tidak mem-bawa KTM atau KTP boleh me-ninggalkan KTM/KTP milik temannya apabila saat itu ia bersama temannya. Setelah itu orang yang bersangkutan akan diberi semacam surat sebagai tanda bukti bahwa ia sudah melapor dan disetujui pihak MAKO. Surat tersebut yang di tunjukkan ketika ia akan keluar kampus. Untuk memperoleh kembali KTM atau KTP yang ditinggalkan, orang yang ber-sangkutan harus menunjukkan STNK kendaraan bermotornya.

Pak Priyono dan rekan-rekan sat-pam yang sedang berjaga siang itu juga menuturkan bahwa mereka belum pernah mendapat laporan mengenai orang yang menyalahgunakan fleksibitas sistem keamanan ini. Maksud-nya adalah saat ada seseorang yang pura-pura tidak membawa STNK kemudian ia menggunakan KTP palsu untuk ditinggalkan di MAKO sehingga ia bisa dengan mudah keluar membawa motor orang lain keluar kampus.

Kejadian yang pernah ditemukan adalah sesorang mengganti pelat nomor kendaraan yang sudah di incar sehingga pelat nomor terse-but disamakan dengan STNK yang ia bawa. Dan beruntung kejadian ini dapat diantispasi dan ditan-gani dengan baik oleh satuan ke-amaan di kampus sehingga motor tersebut gagal dicuri. Mereka pun menjelaskan untuk karyawan dan beberapa orang tertentu seperti Rektor, Dekan tidak perlu meun-jukkan STNK saat keluar kampus. Untuk karyawan sendiri, dengan melihat ID Card yang dimiliki su-dah cukup untuk karyawan terse-but bisa keluar UB.

Bapak-bapak satpam juga men-gatakan pencurian yang paling rawan sekarang adalah laptop, baru kemudian kendaraan ber-motor. “Kalo kendaraan bermo-tor itu biasanya yang diparkir dari pagi sampai malam yang rawan. Karena pencuri su-dah mengintai dari kebiasaan pemilik kendaraan bermo-tor.”, kata seorang satpam yang juga berjaga disitu. Jika sistem keamanannya sudah berjalan baik, kita mengantisipasi keja-diaan ini. Meskipun kita juga tidak ingin berburuk sangka, ada oknum yang mungkin ikut dalam kejadian tersebut.

Pak Yohannes, yang bertugas me-nangani surat keluar tidak bawa STNK juga menuturkan ada be-berapa KTM dan KTP yang belum diambil oleh pemiliknya. Yang paling lama adalah 5 bulan. Da-lam pos tersebut jug banyak sekali KTM dan KTP yang dititipkan dari masing-masing fakultas di Univer-sitas Brawijaya ini. Pak Yohannes pun tidak ingin berburuk sangka dan tetap menanti orang yang menitipkan KTP atau STNKnya akan mengambilnya, Beliau pun juga memaklumi mungkin orang yang bersangkutan sedang sibuk atau banyak kegiatan.

Page 34: MAJALAH SOLID EDISI 50

66 SOLID edisi 50 - 2011

resensi

67 edisi 50 - 2011 SOLID

resensi

OTAK KANAN BERKUASA DI ERA KONSEPTUALPerubahan era pengetahuan menjadi era konseptual mengakibat-kan perubahan pada bentuk pemikiran dan suatu cara hidup baru, atau konsep hidup yang menghargai high concept dan high touch. High concept meliputi kapasitas untuk mendeteksi pola-pola dan peluang-peluang, menciptakan keindahan, artistic dan emosional, sedangkan untuk high touch merupakan kemampuan untuk ber-sikap emapati terhadap orang lain, memahami interaksi manusia, dan menemukan kesenangan, dan mencari tujuan dan makna. Pe-rubahan ini mengakibatkan penggunaan otak kiri sudah tidak lagi memadai dan penggunaan otak kanan yang dulu sempat diremeh-kan pada era sebelumnya, kini menjadi penentu masa depan dunia. Dalam buku berjudul “Misteri Otak Kanan Manusia” yang ditulis oleh Daniel H. Pink, seorang penulis best seller dari Amerika Seri-kat, mengungkapbeberapa gagasan inspiratif pengubah cara ber-fikir kita mengenai otak kanan. Buku ini terdiri dari dua bagian pembahasan, bagian pertama “Era Konseptual” mengupas fakta sebenarnya mengenai otak sebalah kanan dan otak sebelah kiri serta keajaiban otak kanan. Keajaiban ini tidak dibahas dalam pengertian neurology, melainkan men-gupasnya dalam kontek kehidupan masa kini, tentang bagaimana merespon perubahan dunia dengan menggunakan otak kanan. Pengguna otak kanan yang nantinya sanggup bertahan di era men-datang (konseptual) karena sifat kreatifitas dan emosi yang tidak dapat tergantikan oleh mesin ataupun komputer, dan mereka peng-guna otak kiri yang berfikir secara logis, rasional, dan numeric akan cepat digantikan dengan kecepatan dan ketepatan komputer dan

mesin yang super canggih. Hal ini dibuktikan berdasarkan kisah nyata tokoh-tokoh terkenal yang menggu-nakan otak kiri, seperti Garry Kasparov, master catur dunia, yang kalah melawan computer super canggih.Dalam era konseptual diperlukan adanya penalaran yang diarahkan otak kiri kita dengan menguasai enam ke-cerdasan yang diarahkan ke otak kanan. Enam kecerdasan tersebut akan dijelasan dalam buku bagian kedua. Desain, cerita, simponi, empati, permainan, dan makna adalah enam kecerdasan yang akan membimbing kita dalam kemampuan high concept dan high touch. Dalam buku best seller ini, enam kecerdasan tersebut dijelas-kan secara detail pada masing-masing bab. Mengapa kita memerlukan enam kecerdasan dalam untuk men-jadi orang yang dapat bertahan di era konsepsional? Mengapa kita hanya menggunakan aspek disain, cerita, simfoni, empati, permainan dan makna? Jawaban dari pertanyaan tersebut dapat kita pahami di dalam buku yang luar biasa ini. Pada tiap bab terdapat satu bab tambahan, Portofolio, sebagai kumpulan cara, latihan, dan bahan-bahan bacaan, mulai dari buku dan pengalaman-pengalaman penulis, serta tempat-tempat yang dapat mendorong pembaca membentuk pemikiran baru menuju Era Konseptual.Kelebihan buku yang menyajikan sembilan bab materi ini, selain masalah portofolio, kelebihan lain terdapat pada sistem penyajiannya yang mencangkup banyak wilayah. Contoh peristiwa yang diangkat tidak hanya dis-ekitar AS saja tetapi tempat-tempat di Asia, seperti India, Jepang, dan Cina. Tempat-tempat yang disarankan untuk dikunjungi salah satunya berada di Bombay, klub ketawa. Terdapat beberapa link dan judul buku yang bisa memberikan informasi yang lebih mendalam kepada pembaca serta terdapat beberapa catatan yang ada di halaman akhir buku sebagai keterangan informasi. Disamping itu, untuk kegiatan, latihan, dan contoh-contoh secara detail yang diberikan dalam buku ini mudah untuk diterapkan dalam sehari-hari. Untuk kekuragan buku non fikssi adalah bahasa yang digunakan terkadang kurang komunikatif dengan infor-masi-informasi yang semua bersumber dari luar negeri. Hal ini dimungkinkan karena merupakan buku ter-jemahan. Terdapat beberapa kata yang seharusnya tertulis “r” tetapi menjadi “l”, seperti kata belbagai. Buku Misteri “Otak Kanan Manusia” ini patut kita baca apalagi untuk generasi muda seperti kita yang nantinya akan melakukan perubahan di era konseptual. Uang kita juga tidak akan sia-sia untuk mendapatkan buku ini. Dengan mebaca buku ini, pikiran kalian akan berubah menggunakan pola pikir otak kanan yang mampu ber-

tahan di era konseptual. (ITA/SOLID)

Judul : Misteri Otak Kanan ManusiaPengarang : Daniel H. PinkPenerbit : Think JogjakartaCetakan : XII, November 2008Halaman : 336

‘The Babies’, setelah mendengar kata ini, yang terlintas mungkin adalah per-jalanan seseorang sejak mereka bayi hingga dewasa. Namun hal ini berbeda, film berjudul The Babies ini merupakan film dokumenter yang menggambar-kan perjalanan empat orang bayi dari empat negara berbeda, mulai dari mereka masih dalam kandungan, lahir,merangkak, hingga dapat berjalan. Keempat bayi tersebut adalah Ponijao dari Namibia, Mari dari Tokyo, Jepang, Bayarjagal dari Mongolia, dan Hattie dari San Fransisco, Amerika Serikat. Film yang didokumen-tasikan oleh Thomas Balmes ini juga menampilkan berbagai tingkah lucu dan kenakalan dari keempat bayi tersebut.

Ponijao, bayi asal Namibia ini hidup di tengah gurun. Bayi Namibia ini hidup tanpa di lingkungan yang dapat dibilang kurang layak untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Ponijao hidup dengan saudara-saudaranya tanpa pakaian, namun dia mendapat kasih sayang yang besar dari keluarganya.

Bayi asal Jepang, Mari, tumbuh di Negara yang sudah modern. Mari juga ikut kelas senam untuk bayi bersama ibunya. Bayi Mari ini mudah putus asa, terlihat saat dia tidak bisa memainkan mainannya, dia malah menangis dan mengguling-gulingkan tubuhnya di atas karpet.Bayarjagal, bayi dari Mongolia ini tnggal ditengah padang rumput dan peterna-kan hewan. Karena tempatnya yang dekat dengan peternakan, maka bayi ini ke-

banyakan juga bermain dengan sapi dan kambing. Bayarjagal juga menjadi korban dari kenakalan kakaknya Hattie yang berasal dari San Fransisco, lahir dalam kondisi yang kurang sehat. Bayi ini tumbuh dalam lingkun-gan yang sangat maju. Walaupun terlahir dengan kondisi seperti itu, namun Hattie tumbuh sehat dengan kasih sayang orang tuanya.Film The Babies ini baik untuk ditonton karena di dalamnya banyak pelajaran yang dapat kita ambil. Ba-gaimanapun situasi dan kondisi para bayi tersebut,namun mereka dapat tumbuh sempurna dengan kasih sayang dari orang tua mereka. Para orag tua juga sangat senang menyaksikan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Dalam fim ini banyak terdapat cuplikan tingkah polos bayi-bayi yang sangat menarik untuk dilihat.

(INEZ/SOLID)

Sebuah Karya Best Seller dari Edi Mulyono berisi 14 kisah inspiratif, jujur, dan manusiawi. Seperti cerita utama dengan judul “Andai Aku Jalan Kaki, Masih-kah Engkau Selalu Ada Untukku?” bercerita tentang tokoh Aku dengan harta melimpah, segalanya bisa dengan mudah didapatkan bahkan untuk “membeli” semua orang. Setiap orang yang ia kenal ataupun hanya sekedar tahu, rela untuk melakukan apapun untuknya, mulai dari sekedar mendengarkan ceritanya yang sesung-guhnya sama sekali tidak penting hingga ada yang mau menjadi yang kedua, ketiga, keempat bahkan yang kelima untuk bisa dekat dengannya. Tapi per-tanyaan-pertanyaan apakah ia benar-benar bahagia? Sejatikah keberadaan mereka yang rela disakiti, ditemui saat dibutuhkan, dicampakkan saat bosan?

Tuluskah mereka melakukan itu semua, murni tanpa embel-embel apapun? Serta pemikiran Andai Aku jalan kaki, di bawah terik matahari, bermandi keringat, menahan lapar, bertubuh dekil nan buluk, dengan dompet tipis akankah kau, kau dan kau yang kini selalu tersenyum manis mendengarkan ku bercerita tetap mau menya-paku, merangkulku, dan menganggapku manusia? Seringkali muncul hingga ia menyadari bahwa cinta sejati yang sesungguhnya adalah milik mereka yang ada di dalam rumah bersamanya, orang-orang yang tahu benar siapa dirinya, bagaimana ia meraih kesuksesan yang ia dapat sekarang.

Bukan hanya masalah ketulusan cinta dan pesona berlian masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang mampu membuat kita merenung sesaat, seperti pernahkah terpikir berapa orang yang akan dirugikan ketika seseorang membatalkan janji tanpa pemberitahuan, membatalkan komitment dengan alasan pilihan hati? Seberapa pent-ingkah arti kepercayaan? Atau pernahkah engkau merasa sama sekali tak beruntung dengan keadaan yang ada saat ini? Pertanyaan-pertanyaan yang mungkin sepele dan tak penting dikemas dalam kisah dengan konflik yang dekat dengan kehidupan sehari-hari kita.

Berbagai kisah tentang rahasia pilihan hidup, makna komitment, tajamnya mulut, hingga arti kematian disaji-kan dalam kisah-kisah sederhana dengan bahasa yang ringan, sehingga bisa dibaca kapanpun dan dimanapun oleh semua kalangan. Meski dengan bahasa yang sederhana tetapi tetap memiliki kandungan penuh makna yang mampu menyentuh nurani terdalam mangenai siapakah sesungguhnya aku, engkau, dan dia dalam ke-

hidupan nyata ini. (WINDA/SOLID)

Judul Buku : Andai Aku Jalan Kaki, Masikah Engkau Selalu Ada Untukku? (Catatan-catatan HATI tentang Aku, Engkau, dan Dia)Penulis : Edi MulyonoPenerbit : Diva PressCetakan : III, Mei 2010Tebal : 214 halaman

Judul Buku : BABIESSutradara : Thomas BalmèsProduser : Alain Chabat, Amandine Billot, Christine RouxelRilis : 7 Mei 2010Durasi : 1 Jam 19 Menit

Page 35: MAJALAH SOLID EDISI 50

68 SOLID edisi 50 - 2011

opini

69 edisi 50 - 2011 SOLID

opini

BAKAT. Kata-kata itulah yang sering kita dewakan dalam berbagai aspek kehidupan kita, seperti olahraga, akademis, bisnis, musik dan lain sebagainya. Beberapa orang mengatakan bahwa bakat merupakan bawaan dari lahir, sebagian orang mengatakan itu merupakan kemam-puan seseorang dalam bidang tertentu. Bagi saya kata bakat itu seperti halnya sampah yang hanya menjadi tameng dan justifikasi akan ketidakmampuan seseorang dalam melakukan ses-uatu. Lupakan soal bakat. Kita sedang berbicara mengenai keinginan yang selalu mem-bara untuk menjadi orang yang sukses. Taruh kata bakat di tong sampah!!!

Semua cerita, legenda, dan film menekankan akan arti kerja keras. Bagaima-na Thomas Alfa Edison yang dianggap dungu oleh gurunya dan memiliki pendenga-ran lemah bisa menemukan banyak penemuan yang manfaatnya bisa dirasakan sampai sekarang. Konosuke Matsuhita yang sakit-sakitan dan kurang gizi bisa membangun perusahaan raksasa Panasonic. Lionel Messi yang kekurangan hormon pertumbuhan bisa menjadi pemain terbaik dunia tiga kali berturut-turut. Mereka percaya kerja keras akan mendatangkan sukses. Mereka yakin bahwa dedikasi adalah kunci keberhasilan. Implikasinya mereka percaya bahwa bakat adalah segalanya.

Mitos bakat bagi saya mulai runtuh ketika saya menginjak bangku kuliah. Walaupun banyak yang mengabaikan parameter ini tetapi IP (Indeks Prestasi) menjadi standar yang utama. Banyak teman-teman saya yang tergolong pandai tetapi tidak mendapatkan nilai yang memuaskan. Secara umum ini dikarenakan mereka merasa cukup dengan kepan-daiannya. Belajar bukan menjadi kegiatan yang utama. Para mahasiswa medioker yang tidak terlalu pandai pasti bisa mengungguli mereka. Toh walaupun jalan bisa macam-macam tetapi tujuannya sama, dan tentunya kerja keras bisa menjadi solusi jitu. Lihat anggota tim robot FTUB mereka bekerja mulai jam 8 malam sampai jam 2 pagi. Jam kerja yang hampir tidak masuk akal bagi mahasiswa pada umumnya. Berkat kerja keras tersebut beberapa kali juara di tingkat regional maupun nasional dapat diraih, tetapi anehnya anehnya nilai akademis mereka juga cukup cemerlang. Padahal dalam ke-mampuan akademis, beberapa dari anggota tim robot tersebut tidak jauh beda dengan saya. Mer-eka terpilih karena kerja keras dan dedikasinya. Inti keberhasilan mahasiswa di kampus sebenarnya terletak pada keseimbangan, dan untuk membentuk keseimbangan diperlukan kerja keras. Keseimbangan disini berarti memadu-kan sisi akademis dan non akademis secara proporsional. Bagaimanapun juga sebagai mahasiswa, akademik tetaplah yang utama. Terlepas kita sering juara ketika mengikuti lomba apapun, pebi-snis handal, maupun seorang organisatoris yang disegani, ketika IP kita hancur itu semua tidak ada artinya. Yang ada hanya pujian semu yang sesungguhnya hanya akan melupakan mahasiswa kepada kewajibannya. Ada seorang senior saya mengatakan ketika mahasiswa mulai mengenal uang dan menomorduakan kuliahnya, saat itu juga dia akan lulus dalam jangka waktu yang lama. Termasuk juga mahasiswa yang menjadi organisatoris. Ketika mereka masuk ke dalam suatu or-ganisasi, biasanya mereka akan menggunakan kesibukan berorganisasi sebagai tameng ketika nilai turun atau molornya waktu studi.

Di Universitas Brawijaya ini, terutama FTUB, mahasiswa sering merasa terlalu bangga dan sombong dengan almamaternya. Banyaknya pujian yang masuk ke mahasiswa maupun orang tua semakin memperburuk keadaan ini. Passing grade, jumlah peminat, bidang lapangan kerja

sering dijadikan bahan untuk menyombongkan diri.Mahasiswa FTUB terlalu percaya bahwa mereka adalah orang-orang yang pandai dan terpilih. Mereka menganggap bahwa dengan masuk FTUB, masa depan otomatis cemerlang. Bagi saya se-mua itu nonsense, omong kosong belaka. Saya tetap percaya kerja keras jauh lebih elegan daripa-da harapan semu semacam itu, terlepas bagaimanapun hasilnya. Lupakan nama besar FTUB atau koneksi orang tua untuk mendapatkan pekerjaan. Sekarang saatnya percaya pada kemampuan diri, dan berhentilah merajuk menggantungkan masa depan pada pihak lain.

Apabila saya terlalu sombong mengatakan bahwa kerja keras kuncinya , berikut ini saya tunjukkan eksperimen dari psikolog asal Amerika Carol S. Dweck yang saya kutip dari ma-jalah Four Four Two edisi Juli 2011. Dalam sebuah eksperimen ia mengumpulkan 400 pemuda

dan memberikan tes mengerjakan puzzle sederhana. Setelah itu, setiap mahasiswa diberi-kan hasil skor hasil yang mereka peroleh ditambah kata-kata pujian. Setengah

peserta eksperimen dipuji karena alas an bakatnya: “Kamu pasti sangat pintar untuk soal-soal seperti ini”. Sisanya dipuji karena usahanya, “Kamu pasti

sudah mengerahkan semua kemampuanmu!”Dweck menguji apakah kata-kata sederhana yang menekankan pada dua aspek yang berbeda itu akan

membawa perbedaan pola pikir para mahasiswa. Hasilnya sangat luar biasa. Setelah eksperimen pertama tadi, semua peserta diberikan tes yang sangat sulit dan tak satupun peserta yang berhasil memecahkan-nya. Tapi ada perbedaan mencolok dalam reaksi mereka menghadapi kegagalan tersebut. Mereka yang dipuji bakatnya menginterpretasi-kan kegagalan itu sebagai bukti mereka memang tidak bisa menger-jakan puzzle. Sebaliknya kelompok yang dipuji karena upayanya ber-

tahan lebih lama sambil terus mencoba bahkan menikmatinya tanpa kehilangan rasa percaya diri.

Pada akhir eksperimen, semua peserta menjalani tes dengan kesulitan sama dengan tes pertama. Dan apa yang terjadi? Performa kelompok yang

dipuji bakatnya menurun sekitar 20 persen dibandingkan hasil tes pertama. Skor kelompok yang dipuji usahanya meningkat 30 persen. Kegagalan

mendorong mereka lebih maju. Semua itu terjadi karena kata-kata sederhana yang diberikan setelah tes pertama. “ ini temuan yang pal-ing terang benderang yang pernah saya lihat“, kata Dweck. “memuji

b a k a t seseorang merusak motivasi dan performa seseorang.”, tambahnya. P e n j e l a s a n - nya tak terlalu sulit. Pujian kepada bakat mendorong orang berorientasi kepada pola pikir statis yang membuat mereka berpikir bakat adalah yang terpenting daripada kerja keras yang bisa meningkatkan kemampuan. Ketika mendapat IP satu koma pada semester pertama waktu itu sungguh saya merasa frustasi dengan studi saya. Padahal saya sedah meng-umpulkan semua tugas, saya juga belajar sebagaimana kebanyakan teman saya, tetapi hasilnya nihil. Saya merasa diri saya tidak berbakat, lebih dari itu saya mengutuki probinmaba (semacam ospek di Fakultas Teknik) yang saya lakukan tiap akhir pekan dengan rutin sebagai biang keladi jeleknya IP saya. Walau tampak konyol dan sama sekali tidak ada hubungannya, tetapi saya per-nah melakukannya. Semester dua saya bertekad untuk bekerja lebih keras belajar lebih tekun. IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) 3 koma bisa bisa digenggam pada akhir semester, dan seandainya saya lebih konsisten dalam melakukannya cumlaude bisa dengan mudah diraih. Saya terlalu cepat puas, dan saya rasa semua orang umumnya juga terlalu cepat puas dengan kondisi yang ada ketika mencapai sesuatu yang positif. Resepnya padukan kerja keras dengan konsistensi.

Sebagai mahasiswa kita harus senantiasa bekerja keras. Masalahnya terlalu banyak gengsi yang menghalangi agar mahasiswa bekerja keras. Mereka tidak ingin tampak terlihat sung-guh-sungguh dalam bekerja keras baik itu belajar maupun hal lain. Mereka tidak ingin terlihat payah dan dianggap bodoh oleh teman-temannya. Tepis jauh-jauh pikiran itu. Lakukan apa yang ingin kalian lakukan, toh juga masih mahasiswa kalaupun salah atau gagal namanya juga masih belajar. Bekerja keraslah mencapai ambisi. Melesatlah, kesuksesan menanti di depan sana.

MAHASISWA MELESATLAH!Meruntuhkan Mitos Mengenai Bakat

by : Zulfikar Pratama

Page 36: MAJALAH SOLID EDISI 50

70 SOLID edisi 50 - 2011

tipstrik

71 edisi 50 - 2011 SOLID

tipstrik

Kiat Membagi WaktuDi Tengah Kesibukan

Atur prioritasSetiap kegiatan atau tugas pasti memiliki skala prioritas yang berbeda. Disini kita bisa sedikit mencari celah dengan mengetahui skala prioritas dari masing masing tugas / kegiatan yang ada.Dengan mengetahui hal tersebut, kita bisa memberikan nilai berupa skala prioritas dari tertinggi hingga terendah, tujuannya supaya kita bisa mengurut atau mendahu-lukan tugas atau kegiatan mana yang membutuhkan serta memiliki prioritas yang paling tinggi dan penting

Buat catatan kecilManusia tidak ada yang sempurna yang tak pernah selalu ingat. Maka dari itu se-lalu membuat catatan kecil tentang tugas atau pekerjaan yang hendak atau sudah dilakukan adalah hal yang sangat berguna. Tujuannya supaya segala macam tugas atau kegiatan terdokumentasi dengan baik sehingga tidak akan kesulitan saat hen-dak merencanakannya ataupun menyelesaikannya.

Jangan menundaJangan ikuti pepatah “jangan kerjakan sekarang apa yang bisa dikerjakan besok”artinya dalam kondisi apapun selalu ingat apa yang masih menjadi hutang atau beban tugas dan segera melaksanakannya apabila keadaan sudah memungkinkan sedini mungkin. Sudah jelas apabila suatu tugas walaupun sedikit namun ditunda terus menerus, maka akan menjadi menumpuk di belakang dan akan sangat mer-ugikan anda.

Filter kegiatanIni diambil itu diambil. sebagai mahasiswa yang aktif namun cerdas sebaiknya su-dah bisa memilih mana kegiatan yang penting, prospek, berguna, serta kegiatan yang kurang bermanfaat. apabila semua tugas atau kegiatan dikunyah jadi satu, tentu akan menimbulkan masalah tersendiri seperti kres antara waktu kegiatan satu dengan kegiatan lainnya

Jangan oot(out of tugas)Ada kalanya kita mengerjakan tugas sembari membuka browser--sambil membuka facebook atau youtube. namun yang ada kebanyakan porsi antara mengerjakan tu-gas dengan membuka browser adalah lebih besar untuk membuka browser dan menjelajah dunia maya. tidak masalah ketika porsi seimbang atau lebih mengutamakan selesainya tugasm karena kita juga butuh untuk refresh otak kita

Manajemen waktu/scheduling/terencanahal yang paling krusial adalah manajemen waktu. optimalkan hal ini karena san-gat menyangkut alur proses kegiatan tersebut. dengan membuat skedul yang teren-cana, maka seluruh kegiatan akan terencana dengan baik dan dapat memberikan manfaat yang maksimal. (YURI/SOLID)

Takdir sebagai mahasiswa pasti memiliki tugas yang seabrek disertai kegiatan yang

padat seperti kuliah, praktikum, organisasi dan lain sebagainya yang tentunya sangat

menyita waktu. tentu hal ini sangat merepotkan di kala kita tidak dapat melakukan

pengaturan waktu dengan baik. apalagi kita hanya diberikan waktu 24 jam dalam

sehari, otomatis kita harus pintar membagi waktu

Disini akan diberikan sedikit kiat kiat untuk melakukan pemanfaatan waktu dalam

hal pembagian tugas dan kegiatan yang sangat padat.

Page 37: MAJALAH SOLID EDISI 50

72 SOLID edisi 50 - 2011

cerpen

73 edisi 50 - 2011 SOLID

cerpen

Siang ini matahari begitu terik menyengat. Membuat badanku yang hitam legam menjadi terlihat lebih gelap. Ditambah dengan aliran keringat yang terus mengucur dari tubuhku ini, mengundang belas kasihan setiap orang yang melihatnya. Aku tidak peduli. Aku tetap semangat menyumbangkan suara parauku dengan iringan gitar tua peninggalan ayah. Benar-benar sangat tua. Bahkan kayunya pun tampak lapuk di makan waktu. Tapi seperti kata orang, semakin tua suatu gitar, nada yang dikeluarkan pun semakin bagus. Itu sebabnya, dibandingkan dengan pekerjaanku yang lain, pekerjaan ini lah yang memberikanku uang lebih.

Aku terus menyusuri jalan di sepanjang ruko-ruko Taman Mega. Di sinilah tambang emas para pengamen amatiran sepertiku. Karena dari situ, aku biasanya mampu meraup untung di atas tiga puluh ribu dalam sehari. Jumlah yang fantastis jika dibandingkan den-gan mengamen di jalan, stasiun atau pun ter-minal seperti yang aku lakukan dulu. Namun jumlah itu sebenarnya tidak terlalu mengh-erankan untukku. Mengingat ruko-ruko ini adalah ruko milik saudagar kaya yang rata-rata bermarga Chinese tersebut.

Tapi tampaknya hari ini aku kurang berun-tung. Sudah berpuluh-puluh ruko telah aku datangi. Bahkan peluh ku pun sudah seperti guyuran hujan di siang bolong. Namun tetap saja aku belum mendapatkan rupiah sepe-ser pun. Sedangkan waktu terus saja berputar hingga matahari pun enggan untuk berlama-lama menampakkan dirinya. Seolah memak-saku untuk kembali pulang seperti hal nya ia ia ingin kembali ke peraduannya.

Mungkin belum rezekiku, gumamku sem-bari melangkahkan kaki ini menuju rumah.

****

Kampung ini benar-benar sangat ramai. Bahkan sudah malam saja keramaiannya tidak kunjung usai. Anak –anak kecil tampak licah berlari ke sana ke mari. Memainkan permainan yang aku sediri kurang mengerti apa maksut dan tujuannya. Yang aku tau, mereka selalu tampak ceria saat bermain bersama teman-te-man sebayanya. Walaupun tanpa fasilitas per-mainan yang mendukung di tempat yang tidak layak seperti ini.

Kampungku ini memang terbilang cu-kup kumuh. Terletak tepat di belakang gedung perkantoran bertingkat 7 dan gedung perho-telan berbintang 5. Hanya sungai yang penuh sampah ini lah yang menjadi pembatas antara kampung kami dan gedung-gedung itu. Seakan semakin memperjelas batasan kaum atas dan kaum bawahan seperti kami ini. Sungguh ke-senjangan sosial yang tampak nyata di depan mataku.

Sekali pun tampak kumuh, kampung ini lah yang menjadi saksi bisu saat-saat kela-hiranku. Begitu juga saat-saat kematian al-marhum ayahku. Semua kisah hidupku ter-saksikan di atas gundukan sampah ini. Dan sejatinya, kampung kumuh ini adalah pang-gung kehidupanku.

“Man, sudah malam nak. Istirahat gih! Kamu kan kan sudah seharian bekerja. Kasian tubuh kamu itu. Mereka butuh istirahat”

Suara perempuan paruh baya itu mem-buyarkan lamunanku. Tampaknya ia telah cu-kup lama berada di sampingku tanpa ku sadari kedatangannya.

“Iya bu, sebentar lagi saja. Ibu istirahat lah dulu. Nanti atman menyusul”

Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun perempuan itu menuruti perkataanku. Ia hanya menyunggingkan sesimpul senyuman. Kemudian membelai rambutku dengan penuh kasih sayang. Dan kembali masuk ke singgasa-na bambu milik kami.

Perempuan itu adalah aset berharga yang aku miliki saat ini. Aku bersyukur dan bangga telah terpilih untuk terlahir dari rahimnya. Dia ibu yang hebat. Dia lah yang membesarkanku dan ketiga adikku seorang diri sampai saat ini. Ibuku menyayangi kami dengan cintanya, menguatkan dengan ketegarannya, dan men-didik kami dengan keuletannya.

Beberapa tahun yang lalu, ayahku dipang-gil Sang Kuasa tepat saat umur pernikahan mereka menginjak 30 tahun. Saat itu ibu telah mengandung adikku yang terakhir selama 3 bulan. Ayah meninggal karena kecelakaan kerata api yang ia kemudikan. Ayahku adalah seorang masinis yang cukup handal. Bagaima-na tidak, ia melakoni profesi itu kurang lebih 30 tahun dari masa hidupnya. Asam manis dunia perkeretaapian pun telah ia enyam. Namun takdir memang tidak bisa ditebak jalannya.

KASTAEntah bagaimana ceritanya kereta yang

ayah kemudikan di hari itu bisa menabrak dan merenggut nyawanya sendiri.

Semenjak hari itu aku secara tidak lang-sung menjadi kepala keluarga. Mengganti-kan posisi ayahku yang telah meninggalkan kami lebih dahulu. Karena, aku lah satu-satu-nya anak laki-laki dalam garis keturunan ayah. Mulai hari itu aku berjanji akan menggantikan kewajiban ayahku terhadap keluarganya. Aku berjanji akan mengangkat derajat dan kehor-matan keluargaku. Aku berjanji akan mencari nafkah untuk ibu dan adik-adikku. Aku berjan-ji akan melindungi mereka. Semuai janji-janji itu yang dulu ada di benakku.

Saat ini aku berusaha keras merealisasikan semua janji-janjiku itu. Berbagai pekerjaan telah ku jalani. Pagi hari aku menjadi seorang joki three-in-one, selepasnya aku menjadi kuli bangunan paruh waktu, siangnya aku bertolak menjadi supir angkutan umum, sorenya aku menjadi pengamen, dan di beberapa malam dalam seminggu aku membantu menjajakan nasi goreng buatan bang mamah, tetanggaku. Tapi semua pekerjaan itu aku rasa kurang. Bi-aya hidup keluarga kami semakin tinggi. Biaya sekolah adik-adikku saja sudah menunggak be-berapa bulan terakhir. Ditambah penyakit ibu yang berlahan semakin parah. Sudah setengah tahun yang lalu ibuku di vonis terkena leu-kemia. Aku tidak tahu itu jenis penyakit apa. Maklum, aku hanya mengenyam pendidikan sampai tingkat sekolah dasar. Pengetahuanku sangat terbatas. Aku hanya tau bahwa penya-kit yang diderita ibu adalah penyakit parah yang akan mengancam jiwanya.

Aku tidak tau harus bagaimana menyem-buhkan ibu. Dokter terus menyarankanku un-tuk mengoperasi ibuku. Tapi biaya darimana? Untuk mencukupi makan sehari-hari saja aku sudah sangat kewalahan. Aku hanya bisa membelikan ibu obat-obatan yang sekiranya mampu mengurangi rasa sakitnya. Sekalipun itu tidak menghentikan kecepatan ajal yang telah diramalkan dokter kepada ibuku.

Semua beban itu berkecamuk hebat dalam lamunanku. Mendominasi pikiranku malam ini. Aku mencoba mengurut tiap detail ma-salah yang aku hadapi. Berharap menemukan solusi terbaik untuk memecahkannya. Tapi ni-hil! Solusi itu tidak pernah bisa aku temukan.

Perlahan aku buka kedua mataku. Kuhirup dalam-dalam udara malam ini. Terasa menye-jukkan untuk beberapa saat. Seakan meng-hilangkan beban-bebanku untuk sementara. Aku semakin hanyut dalam fantasiku sendiri. Terlebih belaian angin malam ini benar-benar

memanjakan halusinasiku. Aku benar-benar terhanyut olehnya. Semakin dalam dan sema-kin dalam. Hingga mata ini tak kuasa menahan menutup kelopaknya.

***

Pagi-pagi benar aku telah berdiri di ping-giran jalan itu. Menanti sebuah mobil me-nyuruhku turut serta ke dalamnya. Seperti biasa, aku menjadi joki three-in-one di sepan-jang jalan memasuki MH. thamrin. Tak butuh waktu lama, baru lima menit aku berdiri di sana datang sebuah mobil yang membutuhkan tumpanganku. Dengan senang hati aku pun menerimanya.

Begitu membuka pintu mobil, udara dingin dari AC mobil menyeruak keluar me-nyambutku. Tak cukup sampai di situ, alunan musik nan merdu pun seolah mempersilahkan “tamu” baru di mobil mewah ini. Mobil dengan tempat duduk ternyaman yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.

“Sudah berapa lama mas jadi joki?”

pemilik mobil itu membuka percakapan. Memecahkan keheningan yang ada di antara kami.

“Lima tahun pak” jawabku singkat.

Dua orang berjas rapi itu hanya memben-tuk bulatan di bibirnya begitu mendengar jaw-abanku. Tak lama kemudian suasana kembali hening. Kami diam dengan pikiran kami mas-ing-masing. Aku terus mengamati kedua pria berjas ini. Bermimpi suatu hari nanti aku bisa merasakan berada di posisi mereka. Sungguh mimpi yang sangat mustahil untuk terwujud.

Tak berapa lama kemudian kami telah sampai di jalan tree in one. Ada 6 polisi yang bertubuh kekar sedang berdiri disana. Aku bisa melihat ada sepasang borgol di saku kirin-ya. Sedangkan saku celana lainnya memegang pentungan ala polisi. Tidak seperti biasanya. Hari ini mobil yang kutumpangi dihentikan oleh para polisi itu. Padahal jumlah kami telah memenuhi standart untuk melewati jalan pin-tas ini. Mungkin ada pemeriksaan, batinku.

Benar saja. Para polisi itu kini tampak si-buk menanyakan kelengkapan surat pada salah satu dari dua orang ber jas ini. Semua berjalan lancar. Sebab kedua orang berjas ini membawa kelengkapan surat mobil dengan benar. Na-mun, salah satu polisi yang dari awal memer-iksa isi mobil kami tiba-tiba saja berteriak.

Page 38: MAJALAH SOLID EDISI 50

74 SOLID edisi 50 - 2011

cerpen

75 edisi 50 - 2011 SOLID

“Hei, apa ini?” ujarnya seraya menyodor-kan sebuah bungkusan hitam ke arahku.

“Saya tidak tahu pak. Itu milik mereka.” Balasku sembari menunjuk dua orang berjas yang duduk didepanku itu.

Dua orang berjas itu tidak mengatakan sepatah kata pun saat aku menunjuknya. Mer-eka hanya diam membisu. Sedangkan kedua polisi yang tadi memeriksa kami tengah sibuk berbisik satu sama lain. Aku tidak tau apa yang mereka bicarakan. Tapi wajah dua polisi yang tadi terlihat ramah kini mendadak berubah menjadi sedikit garang. Kemudian mereka kembali menghampiri mobil kami.

“Kalian bertiga ikut kami ke kantor polisi sekarang juga!” Bentak salah satu polisi.

“Tapi ada apa pak?”“Bungkusan yang kami temukan di mobil

kalian tadi berisi ganja. Saya curiga, kalian ini adalah salah satu dari sindikat jaringan ganja yang lagi buron. Sudah, kalian ikut kami!”

“tapi pak? Saya tidak tahu menahu soal ini. Saya tidak tahu apa-apa!” belaku.

“sudah jelaskan saja nanti di kantor poli-si!”

Dua polisi ini sama sekali tidak menghirau-kan pembelaanku. Mereka terus membawaku dan dua orang berjas itu menuju mobil polisi. Kami dipisahkan di tiga mobil yang berbeda. Masing-masing mobil didampingi oleh 2 orang polisi. Sesaat sebelum masuk mobil polisi, aku melihat raut muka dua orang berjas itu. Mer-eka hanya tertunduk diam. Ekspresi mereka sangat datar. Tapi ekspresi ini seakan-akan meledekku. Meledekku yang dengan bodohnya terseret ke dalam masalah mereka. Aku geram melihat raut muka itu.

Di kantor polisi aku tetap saja diacuhkan oleh para polisi yang memeriksaku. Alasan yang aku berikan hanya seperti angin lalu yang mampir ke telinga mereka. alasanku yang ber-kata bahwa aku hanya seorang joki saja bah-kan tidak diterimanya. aku bingung. Aku harus bagaimana untuk bebas dari tuduhan ini. Se-jenak aku arahkan pandanganku ke arah 2 pria berjas tadi, yang sama-sama menjalani pemer-iksaan sepertiku. Mereka berkata dengan sangat tenang. Bahkan terlihat seperti tidak ada masalah apapun yang terjadi. Begitu pula dengan raut muka para polisi yang memeriksa mereka. raut mereka tidak setegas saat mereka memeriksaku. Sangat berbeda sekali perlakuan yang kami terima!

Tiba-tiba dering telpon berbunyi. Salah seorang polisi yang tadi memeriksa mereka berhenti sejenak untuk mengangkat telepon itu. Dia tertawa. Tertawa penuh rasa segan ter-hadap si empunya panggilan. Setelah kurang lebih 5 menit, polisi itu menutup genggam tel-pon kembali. Kemudian ia mengambil sebuah pena, dan menuliskan beberapa kalimat di atas selembar kertas. Tak lama berselang, kertas tersebut ia berikan kepada dua orang berjas itu. Mereka berjabat tangan dengan senyum mengembang di bibir masing-masing. Sung-guh aku tidak mengerti apa maksut semua itu! Aku hanya melihat dua orang berjas itu kini pergi keluar meninggalkan kantor polisi tanpa di kawal seorang polisi.

Di tengah kebingunganku melihat ke-jadian itu, seorang polisi tiba-tiba saja meng-hampiriku. Ia terus berbicara dengan lagak wibawanya. Mengeluarkan kata demi kata. Rangkaian kata yang tak lain adalah vonis hukumanku. Hukuman dari kesalahan yang tidak pernah aku lakukan sebelumnya. Per-kataan yang bagaikan petir tanpa hujan kala itu. Bibirku mendadak kelu. Aku tak mampu berkata sedikitpun. Pandanganku melayang jauh. Membayangkan jeruji besi itu akan men-gurungku setidaknya 15 tahun dari saat ini. Aku tertunduk lesu. Air mataku berlahan jatuh satu persatu membasahi baju ku yang lusuh. Mewakili perasaanku, harga diriku, dan masa depanku yang juga jatuh detik ini juga.

Aku tidak membayangkan seperti apa ke-luargaku nanti tanpa seorang aku. Sebuah ke-luarga miskin dengan 2 orang anak kecil yang hanya memiliki seorang ibu. Ibu yang kini hanya bisa menunggu ajalnya datang. Mereka bisa apa? Siapa nanti yang akan mengurus ibu? Bagaimana mereka makan hari ini? Bagaimana masa depan mereka? siapa yang bertanggung jawab atas mereka?

Aku bahkan tidak sampai hati membay-angkan semua itu. Semakin ku bayangkan, air mata ini semakin deras keluar dari kedua mataku. Benar-benar perih rasanya menerima keadilan seperti ini. Keadilan yang hanya me-mihak kaum terpandang. Sedangkan aku kaum pinggiran bisa apa? Mau tidak mau, aku hanya bisa pasrah menerima takdirku ini.

Untuk ibu dan adik-adikku, hanya maaf yang tak sempat tersampaikan ini yang mam-pu kukatakan…

Mungkin memang benar, tidak akan per-nah ada keadilan untuk orang miskin seper-tiku. Yang ada hanyalah dua pilihan, keberun-tungan atau kesialan. Dan pilihan terakhir itulah yang jatuh padaku. (HUSNA/SOLID)

Page 39: MAJALAH SOLID EDISI 50

76 SOLID edisi 50 - 2011