Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

download Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

of 76

Transcript of Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    1/76

    Rujukan Investasi KT

    9

    7

    7

    2

    0

    8

    8

    5

    8

    0

    0

    0

    2

    Laporan Khusus

    Ironi

    Bangsa MaritimLaporan UtamaMutiara Besar di Laut Biru

    yang Tertidur

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    2/76

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    3/76

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    4/76/ Januari 20124 |

    S

    elamat tahun baru 2012 !.Selamat memasuki Tahun NagaAir yang menurut berbagai ka-

    langan identik dengan disharmoni.Banyak pesimisme muncul di awaltahun 2012, ketakutan akan ramalanisu qiyamat, instabilitas politik tanahair sampai berbagai prospek bisnisyang terancam. Naga dalam mi-tologi Cina, merupakan elemenTanah Yang, sehingga tahun 2012disebut juga dengan Air di atasTanah. Dalam ilmu metaisikaChina, elemen Tanah dan Air me-miliki hubungan saling melemahkan

    (tidak harmonis). Dari kedua elemenini, dapat diterjemahkan situasiumum yang terjadi di tahun NagaAir. Hubungan antara Tanah danAir sama-sama disharmoni dengandua tahun sebelumnya, yaitu tahun2010 dan 2011 (Logam Kayu).Artinya, tahun 2012 masih saja di-warnai dengan konik/perselisihan.

    Tentu saja jika melihat dan me-nyimak kondisi tersebut kita akandiliputi pesimisme. Tapi apakah kita

    mesti pesimis? Segenap kru majalahInvestasi coba menepis pesimismetersebut di awal tahun, sebagaimanamomentum sebuah resolusi yangmesti selalu hadir sebagai bagiandari doa akan hari-hari di tahun2012. Kami yakin dan tetap optimismenyambut tahun ini sebagai tahun

    bagi kemajuan ekonomi KawasanTimur Indonesia. Bukankah di akhirtahun kita mendapatkan kado indahdengan masuknya kita sebagainegara dengan kategori layak in-vestasi? Ini sebuah momentum di-antara berbagai kesulitan yangmendera negara kita, seperti kataSoekarno kita adalah bangsa yangsetelah ditampar oleh masalah mestibangkit lagi. Kita adalah bangsayang ingin selalu bergelora danmampu keluar dari setiap kesulitanyang mendera kita. Itulah spirittahun ini, tahun kebangkitan in-

    vestasi.Pada awal tahun ini, tahun Naga

    Air, kami ingin sedikit beromantismetentang kejayaan maritim tanah airkita dengan memadukan gelora rev-olusi yang didengungkan oleh Soek-arno dan apa yang selama inimenjadi slogan negara kita, nenekmoyangku seorang pelaut. Kitamemiliki laut yang luas dan besar,tapi seberapa besarkah jargon dansemangat itu kita kelola bagi kese-

    jahteraan? Maka mari kita melaku-kan revolusi seperti spirit Soekarno.Tapi kali ini revolusi yang kitalakukan adalah dengan melakukanRevolusi Biru yaitu revolusi mindset,suatu perubahan orientasi dalammelihat dan menyikapi economicopportunity yang sebelumnya

    dengan pendekatan darat (kontinen-tal) menjadi pendekatan kelautan(samudera).

    Revolusi Biru yang dicanangkanuntuk mendukung pembangunansektor kelautan kita adalah denganmemperkuat kelembagaan dan SDMsecara terintegrasi, mengelola sum-berdaya kelautan dan perikanansecara berkelanjutan, meningkatkanproduktivitas dan daya saing berba-sis pengetahuan, dan memperluasakses pasar domestik dan internasi-onal. Itu yang hendak kita mulaigiatkan, mendorong lahirnya satu

    kekuatan ekonomi baru dengancakrawala yang lebih luas utamanyadi kawasan timur kita yang kayaakan potensi kelautan dan maritim.Dari timur Revolusi Biru kita lak-sanakan menuju kebangkitan in-vestasi Kawasan Timur Indonesia ditahun Naga Air 2012.

    Berbagai puja-puji kita layakhaturkan di awal tahun ini, semoga2012 kita benar-benar bisa bangkitdari unsur air yakni di bidang ke-

    lautan. Semoga

    Rahmad M. Arsyad

    Editor In Chie

    Editorial

    Revolusi Birudi Tahun Naga Air

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    5/76

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    6/76

    Laporan Khusus

    20Mutiara Besar di Laut Biru

    yang Tertidur... Paska pembentukan Departemen Kelautan dan

    Perikanan di masa kepresidenan Abdurrahman Wahidbeberapa tahun silam, laut dan segala potensinya

    belum banyak digali sebagai sumber perekonomianyang cukup handal ...

    Laporan Utama

    Editor in Chief : Rahmad M.Arsyad - Managing Director : Edy Junaedy -

    Research & Documentation : Arsal Amiruddin - Art Editor : Maman Ashari Hasan Tjokke -

    Text Editor : Darmadi - Photo Editor : Nurwijaya Hariadi - Writers : Kurniaspar Qadri, Ismawan As, SigitPutra, Ade Nuradin, Ekbess Wulandari, Muhammad Nurdin - Photo Contributor : Azwar Marsuki

    Editorial, Advertisement & Circulation Office :

    - Jl. Manggis No. 11, Kota Palu - Sulawesi Tengah. Telp. : (0451) 460704

    - Kompleks pesona Bukit Magfirah, Blok D No. 1 - Tamalanrea, Makassar. Telp. : (0411) 4000919

    Email: [email protected]

    Business Development

    Director : Anwaruddin Saleh - Advertising & Promotion : I Gede Yogantara

    Marketing Communication : M. Sasliansyah, Amhy, Bungawali Nurhidayah, Andi Madukelleng -

    Finance : Andi Gustiani Lemba - Circulation : Arnol Aholai, Muthmainnah

    REDAKSI

    Publisher : PT Nosarara Palu Sejahtera

    www.investasikti.com

    Contents

    34Ironi Bangsa Maritim... jumlah penduduk miskin di Indonesia sekitar 31

    juta orang, diantaranya 7,8 juta orang adalahnelayan. Berarti 25,3 persen orang miskin di Indone-sia adalah nelayan ...

    26Bergerak dari Sektor Kelautan

    Menuju Ekonomi KelautanWawancara khusus :

    Dr. Muhammad Lukman ( Pusat Penelitian danPengembangan Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

    - Universitas Hasanuddin )

    30Dorong Kepedulian pada Wisata

    Bahari... Sumber daya manusia yang punya kapasitas serta

    kredibilitas tinggi tentunya akan membuatpengembangan wisata bahari bisa mendunia ...

    40Teknologi Penangkapan yangTak Mengabaikan Nelayan

    42Potensi Pulau - Pulau Perlu Dikelola

    44Surga Bawah Laut di Wakatobidan Takabonerate

    Profil

    46Gerbang Sulteng Menunggu InvestorPelabuhan Pantoloan Sulawesi Tengah

    48Melaut Sejak Umur 10 TahunJafri, Nelayan Paotere Makassar

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    7/76Januari 2012 / |

    Wish List

    Kolom Investasi

    64Strategi PR MenghadapiTantangan Perusahaan

    Pada 2012Hasrina, Corporate CommunicationTelkomsel

    Jurnal PR

    Mata Hati

    68Rela Berkorban dalam Bisnis... pertanyaan selanjutnya adalah seberapa besar kitamencintai bisnis kita, uang kita dari pada Sang MahaPemberi jalan menuju kesuksesan, Sang pengaturrezeki dan kehidupan dunia ini. Lantas seberapakuatkah kerelaan kita untuk berkorban demi Ia yangMaha Pengatur ? ...

    52Titik Balik Pengelolaan

    Kelautan NasionalKamaruddin Azis, ST, MM- Ketua Ikatan SarjanaKelautan (ISLA) Universitas Hasanuddin

    Tren Investasi

    62Elemen Air dan Tanah,

    Investasi Tahun Naga AirBKPMD SULSEL ;... Tahun Naga Air yang diprediksi kurang baik untukberbagai bidang tidak boleh mematahkan semangatinvestasi ...

    Jendela Investasi

    50Setelah Berakhirnya

    Era Membaca Bulan... Alat tersebut dimungkinkan dapat mengurangibeban nelayan akibat kenaikan

    Bahan Bakar Minyak (BBM) dan berbagai hal lainyayang membebani para pelaut kita ...

    Aktor Investasi

    54Eka Firman Ermawan,

    (Direktur PT Trans Kalla Makassar)

    56Andi Januar Jaury

    Dharwis,(Ketua DPD Gabungan Usaha

    Wisata Bahari dan Tirta

    (GAHAWISRI) Sulawesi-Selatan

    periode 2010-2014)

    59Nuraeni,

    (Ketua Kelompok Wanita Nelayan

    Fatimah Az Zahra)

    66Bisnis Ikan Hias MakinMenggiurkan

    Entrepreneurship

    70- Samsung Galaxy Tab 7.0 Plus- Blackberry Monaco 9850- LG Optimus 4G LTE- DELL Inspiron N4110

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    8/76/ Januari 20128 |

    Agenda Investasi

    Memasuki tahun 2012, Tel-komsel kembali menawar-kan promo gratis Black-

    Berry roaming bagi para pelanggankartuHALO. Promo hemat ini dapatdinikmati pelanggan Kartu Halo

    hingga 29 Februari 2012. Promo iniberlaku untuk delapan operatormitra roaming di delapan negara,yakni Singapura (SingTel), Malaysia(Maxis), Hongkong (CSl), Australia(Optus), Taiwan (Taiwan Mobile),Cina (China Unicon), Jepang (Sot-bank), dan Thailand (AIS).

    General Manager Sales & Cus-tomer Service Regional SulawesiPapua, Harris Wijaya, mengatakan,Pelanggan yang ingin mendapatkan

    ree roaming di delapan negara iniharus memastikan menggunakanjaringan operator yang telah beker-jasama dengan Telkomsel. Denganmenggunakan APN Blackberry.Kami berupaya menyediakan solusiyang memungkinkan pelanggantetap dapat terkoneksi secara mobileketika sedang berada di luar negeri,

    TELKOMSEL

    Gratis BlackBerry Roaming Bagi PelanggankartuHALO

    sehingga pelanggan tetap nyamanmenikmati layanan berkualitas,seperti ketika sedang berada di tanahair tanpa perlu mengkhawatirkantari data roaming yang dikenakan.Hal ini sejalan dengan komitmen

    kami untuk menyediakan solusilayanan mobile lifestyle terbaik danterdepan di Asia Pasifk, ujarnya.

    Untuk memanaatkan gratislayanan BlackBerry ini, pelangganhanya perlu menggunakan smart-phone BlackBerry-nya. Sebelum keluar negeri, pastikan layanan Black-Berry Telkomsel dan ftur interna-tional roamingdi nomor kartuHA-LO telah akti. Pelanggan yangbelum berlangganan BlackBerry

    dapat mengaktikan paket Black-Berry Telkomsel sesuai kebutuhan.Cukup menghubungi *363# ataumelalui kantor pelayanan GrapariTelkomsel. Sesampainya di negaratujuan, pelanggan cukup mengak-tikan power handsetnya danmemilih jaringan yang telah beker-jasama dengan negara tersebut.

    Selain promo gratis BlackBerryroaming, Telkomsel juga member-lakukan diskon nelpon hingga 70persen di berbagai negara di Eropa.Pelanggan kartuHALO tetap dapatberkomunikasi dengan lancar keTanah Air hanya dengan Rp 15.000per menit (sudah termasuk PPN),dan berlaku hingga 31 Agustus2012.

    Saat ini jumlah pelanggan Black-Berry Telkomsel regional Sulmalirjameningkat hampir 400 persen dariakhir tahun 2010. Pengguna Black-Berry di Sulmalirja saat ini berjum-lah lebih dari 2,5 juta pelanggan.

    Telkomsel juga membentuk Ko-munitas BlackBerry Telkomsel yangdibentuk pada 8 Agustus 2008. Kela-hiran komunitas ini didorong olehtingginya kebutuhan pelanggan akanupdate inormasi seputar layanan

    BlackBerry. Untuk bergabung di ko-munitas BlackBerry Telkomsel,pelanggan cukup mengisi data dirilengkap dengan mengakses http://blackberry.telkomsel.com/user/com-munity langsung dari BlackBerry-nya. Atau Ketik TSELBB kirim ke2323. Untuk cek status keanggotaanBlackBerry, ketik CEKTSELBB kirimke 2323.

    Dengan bergabung sebagaianggota komunitas, pelanggan dapat

    memperoleh ino terkini mengenaipromo produk, layanan, dan ap-likasi pendukung BlackBerry Tel-komsel, ragam inormasi, tips, dantrik menarik dengan sesama anggota,serta berkesempatan mendapat se-jumlah hadiah menarik denganmengikuti program khusus anggotakomunitas. (inv)

    Tetap terkoneksi secara mobile ketika berada di luar negeri.

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    9/76Januari 2012 / |

    Pada 19 Oktober 2010 lalu,Presiden Susilo Bambang Yud-hoyono meresmikan Trans

    Studio Makassar disaksikan olehseluruh Gubernur Provinsi yang adadi Indonesia, beserta jajarannya.Trans Studio Makassar adalahproyek pembangunan terpadu ber-tara dunia. Setelah pembangunanTrans Studio Theme Park sebagaipusat hiburan keluarga dan TransStudio Mall sebagai pusat perbelan-jaan berkelas internasional, tahapkedua pembangunan ini adalahberdirinya dua hotel internasionalberbintang 5 dan 3, serta residentialapartmentdan marina.

    Semua bangunan tersebut diban-gun di area seluas 24 hektare danmenjadi area resort terluas dan ter-lengkap di Indonesia Timur.

    Dengan investasi total tahap

    pertama lebih dari Rp 1 triliun,Trans Studio akan menjadi magnetbaru Indonesia. Tidak hanya me-nyerap turis lokal dari IndonesiaTimur atau kota-kota besar di Indo-nesia seperti Jakarta, Surabaya,Bandung, Medan, dan Semarang,namun juga turis dari negara tet-angga seperti Singapura, Malaysia,dan Brunei Darussalam.

    Menurut Direktur PT Trans KallaMakassar, Eka Firman Ermawan,

    berdirinya Trans Studio di kotaMakassar merupakan kebanggaantersendiri. Tiga rekor MURI telahdiraih, yang pertama sebagai IndoorTheme Park terbesar di dunia, keduasebagai poster gedung terbesar, danketiga sebagai LED terpanjang.Trans Studio Theme Park ini me-nyajikan 21 wahana permainan dan

    Trans Studio Mall Makassar

    Pusat Hiburan Keluarga dan PusatPerbelanjaan Berkelas Internasional

    berbagai bentuk hiburan pertunju-kan yang terbagi dalma empat zonadengan tema berbeda. Ada StudioCentral, Lost City, Cartoon City,dan Magic Corner.

    Sedangkan Trans Studio Malljuga memiliki konsep tak kalahmodern dan menjadi mall termegah

    di luar pulau Jawa. Sebagai pusatperbelanjaan berkelas internasional,mall ini memiliki konsep interna-tional lifestyle and family entertain-ment mall. Terdapat tiga buahatrium yang menakjubkan dan setiapareanya memiliki suasana hiburan.Di bagian depan terdapat AirMancur Menyanyi. Memasuki lobbyutama mall, pada bagian plaon-nyadisajikan hiasan kupu-kupu. Kemu-dian memasuki bagian tengah area

    lower ground terdapat replikaperahu Phinisi yang cukup besar,sebagai simbol orang Bugis Makas-sar yang dulu terkenal sebagai pelauthandal. Dan pada koridor lower

    groundterdapat kolam air yang me-nambah sejuknya suasana di sekitargerai makanan.

    Setiap sabtu malam, artis dari

    Jakarta didatangkan untuk ikutmenghibur pengunjung sekaligusdapat berinteraksi langsung sertaberoto bersama selebriti ini. Tentumenjadi suatu hiburan yang sangatberharga bagi keluarga, ujar EkaFirman Ermawan.

    Di Mall ini, pengunjung bisa

    menjumpai berbagai pilihan merekashion ternama dunia sepertiMango, Hugo Boss, Prada, danAigner. Tak ketinggalan pilihanproduk elektronik untuk kebutuhangaya hidup terkini. Juga tawaranberbagai restoran yang menjadikanTrans Studio Mall sebagai tujuanwisata kuliner terlengkap. Khususuntuk kebutuhan sehari-hari, Car-reour siap melayani dengan produk-produk berkualitas. Saat ini juga

    tercatat puluhan tenantyang sudahtidak asing lagi bagi para wargaMakassar, di antaranya AndrewShoes, EVB, Levis, Hush Pupiies,A&W, Pizza Hut, Solaria, dan masihbanyak lagi tenant yang keseluru-hannya berjumlah 240 tenant yangselalu siap memenuhi kebutuhanseluruh keluarga. (inv)

    Hadirkan merek fashion ternama dunia.

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    10/76/ Januari 201210 |

    Apa Kabar KTI

    Makassar PromosiPariwisata diASEAN TourismForum

    Pemerintah Kota Makassarmelalui Dinas Kebudayaandan Pariwisata semakin gencar

    mempromosikan Visit Makassar andBeyond 2011-2014. Tak ingin me-lewatkan event bursa pariwisataAssosiation o South East AsianNations (ASEAN) Tourism Forumyang berlangsung 8-15 Januari,Makassar akan ikut hadir di sana.

    Melihat ajang ini sebagaipromosi pariwisata yang sangat po-tensial, kami akan ikut serta, ujarKepala Dinas Kebudayaan dan Pari-wisata Kota Makassar, RusmayaniMadjid. ASEAN Tourism Forumtahun ini digelar di Indonesia, dankota Manado yang dipilih menjadilokasinya.

    Menariknya, ajang ini menghad-irkan peserta pameran dari 11negara anggota ASEAN. Pameranberpotensi dilirik berbagai buyers

    dari negara-negara di dunia, karenaevent ini mengundang 52 negarabuyers , di antaranya dari Belandadan Perancis.

    Koordinator Association o theIndonesia Tours and Travel (ASITA)Wilayah Sulawesi, Nico B Pasakahmengatakan sangat berpeluang bagiIndonesia mengikutkan berbagaidaerah dalam ajang ini. Dengan katalain Indonesia tak hanya menonjol-kan satu destinasi pariwisata saja.

    Selain peluang promosi yang besar,dalam ASEAN Tourism Forum jugamemudahkan Makassar untukpromosi keluar negeri dengan biayayang lebih minim. Dibandingkandengan melakukan promosi lang-sung ke luar negeri, di ASEANTourism Forum ini biayanya lebihmurah, ujarnya.

    Yayasan Pengembangan StudiHukum dan Kebijakan(YPSHK) Sulawesi Tenggara

    (Sultra) menilai, indikator pertum-buhan ekonomi Sultra belum berja-lan maksimal. Mereka memandang,meski ada peningkatan pertumbu-han berdasarkan indikator makro

    YPSHK NilaiEkonomi SultraTak MaksimalP

    emerintah Sulawesi Utara(Sulut) akan mengoptimalkanbudidaya ikan kerapu di tahun

    2012. Tingginya harga merupakandasar kuat bagi pemerintah daerahuntuk memprogramkan pengemban-gan komoditi tersebut pada tahunini.

    Sudah menjadi rahasia umumbahwa kesejahteraan nelayan masihmenjadi persoalan bagi bangsa ini,karena pendapatan yang mereka

    terima belum sebanding denganpengeluaran rumah tangga. Bilapengembangan ikan kerapu ini ber-hasil, diharapkan mampu mendo-rong peningkatan produksi ikan,peningkatan budidaya, sehingga

    kesejahteraan nelayan tercipta, ujarKepala Dinas kelautan dan Peri-kanan Sulut, Happy Korah. Ikankerapu memiliki potensi harga jualtinggi khususnya jenis tikus, dapatmencapai Rp. 400.000/kg.

    Usaha Pengembangan komoditiikan kerapu ini dilakukan pemerin-tah melalui bantuan asilitas pem-buatan keramba miliki nelayan, agarproduksi budidaya kerapu dapatberjalan lancar. Saat ini ikankeramba kerapu sudah ada di Ka-bupaten Minahasa Utara, Kabu-paten Minahasa Selatan, MinahasaTenggara, Bolaang MongondowUtara, Bolaang Mongondow Timur,Siau Tagulandang dan Biaro (Sitaro)dan beberapa daerah lainnya.

    Ikan kerapu merupakan salahsatu jenis yang ditargetkan dikem-bangkan lebih luas di Sulut untukperikanan air laut. Untuk ikan airtawar, pemerintah menargetkanpengembangan ikan nila. Jenis ikan

    kerapu memang bermacam-macam,karena itu pemerintah daerah,memilih jenis yang paling banyakdicari pasar serta memiliki harga jualpaling tinggi. (inv)Sulut Optimalkan

    BudidayaIkan Kerapu 2012

    Biaya promosi dalam ASEANTourism Expo sebesar 1.500 dollaruntuk sebuah stan pameran. Semen-tara biaya promosi pada pamerandi luar negeri, misalnya di Thailandsebesar 2.500 dollar untuk sebuah

    stan, ditambah lagi dengan biayatanda masuk Rp 2 juta per orang.Belum lagi biaya transportasi yangdikeluarkan sangat tinggi karenajarak lintas negara yang sangat jauh.

    Ajang promosi pariwisataASEAN Tourism Expo juga semakinmembuka peluang bagi industri pari-wisata yang mencakup industri per-hotelan dan travel untuk meraupbanyak wisatawan. Karena selaindiisi dengan exhibition, event inijuga menggelar travel exchange.

    Dalam travel exchange membukakesempatan bagi agent tour dantraveluntuk langsung menawarkanpaket program turnya. (inv)

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    11/76Januari 2012 / |

    Ekspor SulawesiSelatan TakMencapai Target

    Realisasi ekspor komoditasasal Sulawesi Selatan disepanjang tahun 2011, tak

    mencapai target sesuai yang diren-canakan Dinas Perindustrian danPerdagangan Sulsel. Terhitunghingga bulan Desember, realisasi

    total ekspor mencapai 1,7 miliardollar. Sementara Dinas menarget-kan total ekspor di 2011 mencapai20 miliar dollar.

    Hal tersebut diungkapkan KepalaBidang Perdagangan Luar NegeriDinas Perindustrian dan Perdagan-gan Sulsel Achmad Habib, saatditemui di ruang kerjanya, Selasa

    (3/1). Dari jumlah target tersebuttotal ekspor di 2011 bahkan di-harapkan tumbuh 15 persen daritotal ekspor di 2010 yang mencapai1,8 miliar dollar.

    Sedangkan berdasarkan jumlah

    satuan beratnya, ekspor di 2011mencapai 456 ribu ton, menurundari ekspor di tahun 2010 yang men-capai 606 ribu ton. Melemahnyaekspor komoditas Sulsel, menurutAchmad, disebabkan karena menu-runnya produktiitas terutama disektor pertanian.

    Komoditas ekspor Sulsel didomi-nasi sektor pertanian, dan sisanyadari sektor industri dan pertamban-gan. Komoditas utama ekspor sepertibiji kakao mengalami penurunanhingga hampir 60 persen di tahunini. Komoditas unggulan lainnya,yaitu biji kopi arabika juga merosotsampai 50 persen.

    Menurut Achmad, rendahnyaproduksi juga mengakibatkan negaratujuan ekspor melirik daerah lain.Seperti konsumsi kakao dunia kantidak pernah menurun. Bisa jadimereka beralih ke negara lain yangjuga memproduksi kakao sepertiPantai Gading dan beberapa negara

    di Arika, ujar Achmad.Sementara komoditas lainnya

    seperti udang, ikan, dan rumput lautmengalami kenaikan, namunmenurut Achmad tidak signiikan.Komoditas lainnya dari sektor per-tambangan yang didominasi nikeljuga naik, tak cukup signiikan yaitusebesar 1,71 persen. Sulsel pengek-spor terbesar ke negara tujuanJepang, Malaysia, Amerika Serikat,dan Cina.

    Faktor krisis perekonomianglobal menurut Achmad, tidak mem-pengaruhi ekspor Sulsel secara lang-sung. Amerika Serikat adalah salahsatu negara tujuan ekspor kita,namun kita masih bisa melakukandiersivikasi ekspor ke negara lainmisalnya di negara Arika atau diKanada, ujarnya. (inv)

    ekonomi Sultra dari tahun ke tahun,namun pada saat yang sama justruberbanding terbalik dengan jumlahangka kemiskinan yang dilansir olehBadan Pusat Statistik (BPS) Sultra.

    Berdasarkan perhitungan BPS,

    angka kemiskinan mengalami trenkenaikan sebesar 4,3 ribu orang atausekitar 0,05 persen pada triwulanke III di tahun 2011. Agak lucuketika pemerintah mengklaim per-tumbuhan ekonomi bagus dantingkat investasi yang baik, di waktubersamaan kemiskinan juga cukuptinggi, kata Koordinator AuditSosial Bahteramas YPSHK, Supria-din kepada INVESTASI KTI, Sabtu(06/01).

    Menurutnya, pemerintah jugacenderung hanya menilai dan menge-jar angka-angka statistik dalammelihat akta kemiskinan di Sultra.Secara kualitas, kesejahteraan rakyatSultra masih menyimpan banyakpertanyaan. Jika seperti ini, imbuh-nya, pertumbuhan ekonomi hanyaterbatas pada kalkulasi statistik yangtidak melihat kenyataan di lapangan.Padahal, menurut Supriadin, Sultradikenal dengan sumber daya alamyang melimpah. Nilai produksi

    untuk nikel, aspal, dan emas saja,ditaksir mencapai 303.000 triliun,bahkan jauh lebih besar dari angkaitu.

    Hampir seluruh wilayah Sultramemiliki potensi tambang nikeldengan total potensi 97,4 miliar wetmetric ton. Ini kita belum menghi-tung total cadangan potensi aspalpulau Buton yang diperkirakan men-capai 3,8 miliar ton, serta potensiemas dengan perkiraan cadangan

    1,2 juta ton, ungkapnya.Senada dengan hal tersebut,aktivis Wahana Lingkungan Hidup(WALHI) Sultra Nursalam Saranani,juga melihat belum baiknya indika-tor ekonomi Sultra dilihat dari per-tumbuhan ekonomi lokal selama ini.Ia menilai, perlunya investasi dariluar daerah setidaknya harus dito-

    pang dengan memperhitungkan in-vestor lokal. Jika kita ditanyaapakah kita butuh investasi, jelaskita butuh investasi, tapi investasiyang tidak membunuh investasi lo-kalnya ungkapnya.

    Hanya saja dalam kenyataannya,ungkap Saranani, pihak pemerintahjustru banyak melegitimasi ma-suknya investor melalui Izin UsahaPertambangan (IUP), yang hanyamenyisakan banyak permasalahanseputar kesejahteraan masyarakatlingkar tambang. Menurutnya, adaindikasi bahwa kebijakan pemerin-tah saat ini terlalu berokus padapertambangan, dan mengabaikanpotensi lain yang dapat dikembang-kan di Sultra.

    Kenapa pemerintah tidak cobamengeluarkan juga kebijakan yanglain. Saya rasa okus pemerintah dipertambangan saat ini, hanya karenamenginginkan perputaran ekonomiyang dirasa cepat. Apalagi baru me-nyangkut konsesi lahan saja kanorang sudah dapat amplop besar,tegasnya. (inv)

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    12/76/ Januari 201212 |

    Apa Kabar KTI

    Asosiasi Industri Permebelandan Kerajinan Indonesia(Asmindo) Sulawesi Tengah

    menyatakan penolakan atas kebi-jakan pemerintah melarang eksporsemua jenis rotan mulai Januari2012. Pelarangan ekspor hanya men-guntungkan pelaku usaha industrimebel di Cirebon, namun memati-kan industri pengolahan dan petanirotan di Sulteng, ujar SekretarisEksekuti Asmindo Sulteng, S. Arzal.

    Potensi hutan lestari rotan di Su-lawesi Tengah (Sulteng) sekitar100.000 ton 150.000 ton pertahun, sementara yang mampudiserap pasar dalam negeri yangberpusat di Cirebon hanya 15.000ton per tahun. Jika pelaranganekspor diberlakukan, dapat dipre-diksi akan membuat industri pengo-lahan melakukan PHK karyawansecara besar-besaran.

    Arzal menambahkan, adadelapan industri pengolahan rotan

    di Kota Palu yang akti dengan kapa-sitas produksi 24.000 ton 40.000ton per tahun, menyerap tenagakerja hampir 1.000 orang, belumtermasuk tenaga kerja yang tersebardi seluruh kabupaten/kota yangmelakukan pengorengan/pengerin-gan dan pengumpul/petani rotanyang jumlahnya belasan ribu orang.

    Jika pemerintah memaksakan regu-lasi pelarangan ekspor, hampir di-pastikan industri pengolahan yang

    ada di Sulteng akan gulung tikar.Pelarangan ekspor rotan untukjenis yang diserap pasar dalam negeridapat diberlakukan, namun rotanjenis lain sebaiknya tetap dibolehkanuntuk diekspor. Pelarangan eksporterbatas akan tetap menghidupkanindustri mebel dalam negeri, namuntidak mematikan industri pengola-

    Sulawesi TengahMinta Rotan TetapDiekspor

    D

    alam mengatasi masalaharus lalu lintas jalan yangsemakin padat di Sulawesi

    Selatan, rencananya di tahun inimulai dibangun jaringan kereta api.

    Jaringan tersebut sepanjang jalurMamminasata yang mencakup ka-bupaten Takalar, Gowa, kotaMakassar, dan kabupaten Maros.

    Dinas Perhubungan, Komuni-kasi, dan Inormatika SulawesiSelatan menaksir dana yang dibu-tuhkan untuk pembangunan keretaapi yang pertama kali di Sulsel terse-but sebesar Rp 6 triliun. Pemban-

    gunan ini intinya untuk mendukungpenyelesaian masalah kemacetan,ujar Kepala Dinas Perhubungan,Komunikasi, dan Inormatika SulselAndi Masykur A Sultan, saat ditemuidi acara dialog awal tahun bertajukSavety Riding or All 2012, diWoodsy Gab, Jumat (6/1).

    Jaringan kereta api diperuntuk-kan sebagai transportasi massal ataukereta api penumpang (komuter).Rencananya akan dibangun sepan-

    jang 200 kilometer. Selain menga-tasi kemacetan, proyek ini dianggapperlu dalam mencapai target Mas-terplan Percepatan dan PerluasanPembangunan Ekonomi Indonesia(MP3EI) 2014, dimana Sulselmenjadi koridor utama untukKawasan Timur Indonesia.

    Untuk itu, Masykur mengatakan

    Jaringan Kereta Api MamminasataMembutuhkan Dana Rp 6 Triliun

    proyek kereta api Mamminasata ditahun 2012 ini dipercepat realisasin-ya. Kami berharap di 2014 nantihasilnya sudah kelihatan, ujarnya.Sementara di awal tahun 2012 ini,akan mulai dilakukan pembebasanlahan. Masykur mengatakantahapan pembangunan sampai saatini masih dalam proses studi desaindan perencanaan business plan.

    Sekertaris Masyarakat Transpor-tasi Indonesia Sulsel Lambang BasriSaid menyambut baik solusi trans-portasi kereta api ini. Ia mengatakanmasalah kemacetan khususnya di

    kota Makassar tak lepas darisemakin bertumbuhnya jumlahkendaraan.

    Data jumlah kendaraan barupribadi pada bulan November 2011yang tercatat di kantor Sistem Ad-ministrasi Manunggal Satu Atap(Samsat) Makassar sekitar 1.000unit. Jumlah tersebut terdiri dari 300unit kendaraan roda dua dan 700unit kendaraan roda empat.

    Di bandingkan tahun 2010,

    jumlah pertambahan kendaraanberkisar 800 unit. Kenaikan signii-kan tersebut dipicu oleh masuknyavarian merk kendaraan yang termu-rah sampai yang termahal. Ditambahlagi kemudahan memperoleh kreditkepemilikan kendaraan dari per-bankan dan lembaga kredit, ujarLambang. (inv)

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    13/76Januari 2012 / |

    Ekspor PapuaMenurun

    Nilai ekspor non migas Papuadi penghujung tahun 2011sebesar US$ 180,28 juta

    atau turun 56,75%. Hal ini ter-ungkap melalui data Badan PusatStatistik (BPS) Provinsi Papua. Haltersebut disebabkan terjadinya penu-runan signiikan pada nilai eksporseluruh golongan barang utama,yakni konsentrat tembaga (HS26),kayu dan barang dari kayu (HS44),serta ikan dan hewan air lainnya(HS03). Total ekspor kumulati

    Januari-Oktober 2011 lebih rendah6,35% dibandingkan Januari-Okto-ber 2010, yaitu dari US$ 3.798,39juta menjadi US$ 3.557,21 juta.

    Penurunan signiikan padavolume dan rata-rata harga eksorHS26 adalah pemicu utama turun-nya nilai ekspor kumulati Januari-Oktober 2011. Pada Oktober hanyadua negara utama yang menjaditujuan ekspor, yaitu India berupaHS26 senilai US$ 61,92 juta dan

    Cina berupa HS26 senilai US$ 32,72juta serta beragam ikan laut bekusenilai US$ 1,61 juta.

    Total ekspor kedua negara utamatersebut 74,32% lebih kecil diband-ingkan bulan sebelumnya yang ter-catat US$ 374,84 juta. Sementaraekspor ke negara lainnya justru naiklebih dari dua kali lipat karena

    adanya ekspor konsentrat tembagake Amerika Serikat senilai US$ 79,82juta atau mencapai 95% dari golon-gan lain.

    Ekspor tersebut adalah yangpertama kalinya dalam periode satu

    dekade ini karena ekspor konsentrattembaga ke negeri Paman Sam tera-khir tercatat 2002. Pada kumulatiJanuari-Oktober 2011 total eksporke negara utama turun 4,87%dibandingkan nilainya pada Januari-Oktober 2010.

    Ekspor konsentrat tembaga keIndia senilai US$ 1.041,05 juta men-empati posisi teratas menggantikanposisi Jepang yang selama tiga tahunberturut-turut menjadi negara tujuandengan nilai ekspor tertinggi. Krisisinansial di zona Eropa mengakibat-kan ekspor konsentrat tembaga keSpanyol yang biasanya menempatiposisi terbesar ke dua turun ke posisike lima. (inv)

    han.Data yang dihimpun menyebut-

    kan, industri mebel rotan di Cirebonhanya mampu menyerap 15.000 tonper tahun yang hanya jenis/speciestohito dan batang. Sementara jenis

    rotan yang tidak diserap pasar dalamnegeri justru disenangi pasar luarnegeri, seperti China dan Taiwanserta Australia diantaranya rotanmerah, ronti, susu, dan umbul. (inv)

    Bank Indonesia Regional Su-lawesi, Maluku, dan Papua(Sulampua) mencatat kinerja

    perbankan di Sulsel yaitu, aset, danapihak ketiga (DPK) dan kredit men-galami pertumbuhan signiikan.

    Kepala Bidang Moneter BankIndonesia Regional Sulampua Gusti

    Rezal Eka Putera mengungkapkanhingga November 2011, pihaknyamencatat aset perbankan di Sulseltumbuh 25,5% (YOY), yaitu dariRp 50,04 triliun menjadi Rp 62,8triliun pada November 2010.

    Begitu juga dengan DPK yangbertumbuh 21,34% yaitu dari Rp35,38 triliun menjadi Rp 42,93

    25,5%Pertumbuhan AsetPerbankan

    RegionalSulampua

    triliun, ujar Gusti.Bahkan, menurutnya, untuk pe-

    nyaluran kredit mengalami pertum-buhan cukup signiikan yaitu men-capai 43,73%, dari Rp 38,53 triliunmenjadi Rp 55,38 triliun. Dengan

    begitu, loan deposit ratio (LDR) atauratio antara DPK dengan kredit yangdisalurkan juga meningkat dari108,92% menjadi 129,02%.

    Menurut Gusti bahwa, meskipuntingkat penyaluran kredit cukupbesar dari DPK yang berhasil dihim-pun, namun non performance loan(NPL) atau tingkat pengembaliankredit perbankan masih tetapterjaga, bahkan persentasenya kinimembaik, dari 3,56% menjadi3,15%.

    Artinya masih di bawah batasaman, yaitu di bawah 5% sepertiketentuan Bank Indonesia, kataGusti.

    Pihaknya berharap tahun ini per-bankan bisa lebih menggenjot peng-himpunan DPK, agar bisa tumbuhlebih tinggi lagi, untuk mengimban-gi kredit yang disalurkan dan LDRjuga bisa ditekan lebih rendah lagi.Sementara itu, kinerja perbankanSyariah di Sulsel juga menunjukkan

    pertumbuhan di atas perbankankonvensional. Aset netto perbankanSyariah meningkat dari Rp 1,85triliun menjadi Rp 3,01 triliun padaNovember 2011 atau tumbuh62,32%.

    DPK yang berhasil dihimpunturut mengalami peningkatan dariRp 1,06 triliun menjadi Rp 1,48triliun atau tumbuh 39,9%. Semen-tara pembiayaan juga meningkat46,18% dari Rp 2,03 triliun menjadi

    Rp 2,96 triliun.Financing deposit ratio (FDR)meningkat dari 190,8% menjadi199,36%. Non performance financ-ing(NPF) juga menunjukkan persen-tase yang membaik, karena turundari 3,82% menjadi 2,85%. (inv)

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    14/76/ Januari 201214 |

    Apa Kabar KTI

    Pemerintah Sulawesi Selatanmelalui Dinas Kelautan danPerikanan mendorong industri

    rumput laut untuk jenisgracilaria,di tahun 2012. Potensi rumput lauttersebut terdapat di KabupatenLuwu, Luwu Timur, Luwu Utara,Wajo, dan Bone.

    Rumput lautgracilaria terbaikdi Indonesia berada di lima kabu-paten ini, ujar Sulka S. Latie,Kepala Bidang Perikanan BudidayaDinas Kelautan dan Perikaman saatdihubungi, Rabu (4/1). Dirinya me-nambahkan, pemerintah meren-canakan pembangunan industri dilima kabupaten tersebut pada tahunini.

    Industri rumput laut diharapkanmampu meningkatkan kualitas ko-moditas ekspor rumput laut Sulsel.Dengan itu, ekspor yang dilakukanberalih dari bentuk rumput lautkering menjadi bubuk rumput laut.Hingga kini, di Sulsel baru terdapat

    tiga buah pabrik rumput laut, yangterletak di kota Makassar, kabu-paten Maros, dan kabupatenTakalar.

    Namun ketiga pabrik tersebuthanya mengolah rumput laut jeniseuchema. Di tahun ini, juga diren-canakan akan dibangun pabrikrumput laut jenis euchema diKawasan Indutri Makassar. Meskiindustri rumput laut akan dibangundi lima kabupaten, namun menurut

    Sulka, hal tersebut membutuhkanproses yang cukup lama. Karenakami masih mencarikan investoruntuk itu, ujarnya.

    Sulsel memberikan kontribusiekspor rumput laut terbesar di In-donesia, yaitu 40 persen. Dan seba-gian besar ekspor masih dalambentuk rumput laut kering. Ketua

    Pemerintah DorongPotensi RumputLaut Gracilaria

    Asosiasi Petani dan Rumput LautIndonesia (Asperli) Sulsel ArmanArah mengatakan, di tahun 2012ini Sulsel telah menerapkan rumputlaut yang bersertiikasi Standar Na-sional Indonesia (SNI). Dengan

    penerapan SNI ini untuk menjaminkualitas rumput laut, sehinggamencegah anjlok-nya harga,ujarnya.

    Harga rumput laut di pertenga-han tahun 2011 hingga saat ini cen-derung anjlok dari sekitar Rp 12ribu, menurun menjadi sekitar Rp 9ribu per-kilogram. Penerapan SNIrumput laut berdasarkan nomor01/2690/1992.

    Standar tersebut di antaranyarumput laut mengandung kadar airmaksimum 35 persen, serta kotoranmaksimum 5 persen. Rumput lautmerupakan salah satu komoditasekspor unggulan Sulsel. Sulsel mem-produksi 1,5 juta ton rumput lautdi tahun 2011. Sebanyak 24 ribu tondi antaranya, telah diekspor ke be-berapa negara, di antaranya Filipinadan Jepang. (inv)

    Wika BangunConveyor Belt diPomalaa

    Setelah melakukan penyeleksianyang cukup panjang, akhirnyaPT. Aneka Tambang Tbk.

    menunjuk PT. Wijaya Karya Tbk.sebagai pemenang tender pemban-gunan conveyor belt di Pomalaa.Wika mampu memenuhi segala

    aspek dan kriteria bagi pembangu-nan yang bernilai US$ 13,5 juta.Corporate Secretary Aneka

    Tambang Bimo Budi Satriyo men-gatakan pembangunan tersebut ter-masuk dalam proyek Modernisasidan Optimasi Pabrik FeronikelPomalaa dan Pembangunan CoalFired Power Plant (MOP-PP). Dia

    menyebutkan penandatanganankontrak tersebut akan dilakukandalam waktu dekat. Setelah itu, pem-bangunan pembangunan conveyor

    belt dimulai dan diharapkan selesaipada 2013.

    Proyek MOP-PP menyedot totalinvestasi sebesar US$ 450 jutaUS$500 juta. Adapun proyek tersebutdiharapkan selesai pada semesterpertama 2014. Belt conveyor itubagian kecil dari proyek MOP-PPtersebut, paparnya.

    PT. Aneka Tambang telah men-galokasikan dana anggaran belanjamodal (capital expenditure/capex)

    sekitar Rp 12,61 triliun untukpengerjaan sejumlah proyek BUMNtambang itu dalam beberapa tahunkedepan, termasuk proyek MOP-PP.Adapun rincian capex itu adalahsebesar Rp 3,96 triliun dialokasikanuntuk capex 2011, sebesar Rp 5,77triliun pada 2012, dan Rp 2,88triliun pada 2013. (inv)

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    15/76Januari 2012 / |

    Terpilihnya Sulawesi Utara(Sulut) sebagai kawasan in-dustrialisasi rumput laut yang

    ditetapkan Kementerian KelautanPerikanan RI menjadikan provinsiini sebagai percontohan industrial-isasi rumput laut nasional pada

    tahun 2012. Pemilihan ini berdasar-kan pada kenyataan bahwa potensidaerah ini sangat besar.

    Budidaya rumput laut di Sulutberkembang baik di 15 kabupaten/kota, hal yang menjadi pertimban-gan pemerintah sehingga menetap-kan Sulut sebagai pusat percontohanindustrialisasi rumput laut 2012.

    Sulawesi UtaraSebagai

    PercontohanIndustrialisasiRumput Laut

    Kabupaten Minahasa Utara (Minut),di mana budidaya rumput laut ber-hasil dikembangkan secara luas,akan menjadi pusat percontohanindustrialisasi rumput laut di Provin-si Sulut.

    Dengan ditetapkannya daerah inisebagai percontohan industrialisasirumput laut nasional, maka berbagaiprogram akan digenjot, mulai darihulu hingga hilir. Guna mendorongprogram percontohan rumput lautini, maka pemerintah melalui danatugas pembantuan mendapatkanalokasi Rp 1,3 miliar dan alokasipengembangan kawasan mina pede-saan Rp 6,5 miliar, ditambah danalain yang dialokasikan pada angga-ran kabupaten/kota. Hal ini dibena-rkan Kepala Dinas kelautan danPerikanan Sulut, Happy Korah.

    Guna mendukung program pen-ingkatan industrialisasi rumput laut,dilaksanaan dua kegiatan besaryakni pengembangan mina pedesaandan pengembangan kawasanminapolitan.Dua kegiatan ini di-harapkan memberikan sumbangsihuntuk pencapaian target produksirumput laut. Program mina pede-saan dialokasikan di 15 kabupaten/

    kota, termasuk diantaranya Kabu-paten Minahasa Utara yang meru-pakan percontohan industrialisasirumput laut nasional. (inv)

    Sulawesi SelatanTargetkan InvestasiRp 38.64 Triliun

    Pertumbuhan perekonomianProvinsi Sulawesi Selatanmenunjukkan tren yang

    menggembirakan dalam dua tahunterakhir, yaitu di atas 8 persen. BankIndonesia memproyeksi pertumbu-han ekonomi Sulsel mencapai 8,24persen pada tahun 2011.

    Gubernur Sulawesi Selatan,

    Syahrul Yasin Limpo menghimbauagar di tahun 2012 ini Sulsel tetapmempertahankan pertumbuhan per-ekonomian di atas angka pertumbu-han perekonomian nasional tersebut.

    Kepala Badan Koordinasi Pena-

    naman Modal Daerah Sulsel, IrmanYasin Limpo mengatakan target in-vestasi Sulsel tahun ini mencapai Rp38,64 triliun. Untuk itu, pemerintahdiharapkan bekerja keras memenuhitarget investasi tersebut yang menin-gkat dari total investasi di tahun2011 sebesar Rp 27 trilyun.

    Nilai investasi 2012 ini termasukinvestasi dari pemerintah dan swasta.Menurut Irman, dana transaksiuntuk sektor swasta di tahun 2011mencapai Rp 18 triliun. Dan trenpertumbuhannya terhitung sebesar3 persen setiap tahun. Kami opti-mistis sepanjang tidak ada gejolakpolitik dan ekonomi yang besar,target investasi bisa tercapai, kataIrman.

    Sementara itu, Pakar Ekonomiyang juga Komisaris Utama FajarGrup, Alwi Hamu mengatakan ditahun ini inrastruktur harus tertan-gani dengan baik. Karena inrastruk-tur-lah yang paling menunjang

    produktivitas pertanian dan industri.Inrastruktur menjadi lokomotikemajuan perekonomian, ujarAlwi. Dirinya mencontohkan Cinayang dalam kurun waktu sekitar 10tahun. Cina mampu memajukaninrastrukturnya sehingga berdam-pak besar terhadap pertumbuhanperekonomiannya, yang membawa-nya menjadi negara macan Asia.

    Alwi menambahkan, inrastruk-tur yang terpenting adalah transpor-

    tasi dan listrik. Menanggapi hal ini,Syahrul mengatakan akan mengu-payakan transportasi kereta api yangdiharapkan rampung di tahun ini.Selain itu, untuk mengatasi keterba-tasan listrik, Sulsel akan mengupay-akan pembangunan pembangkitlistrik tenaga nuklir. (inv)

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    16/76/ Januari 201216 |

    Apa Kabar KTI

    Berada di pusat segi tiga karangdunia (The Heart O CoralTriangle Centre) Wakatobi

    memiliki sumber daya laut yang me-limpah dan eksotik. Wakatobi meru-pakan wilayah kepulauan di Su-lawesi Tenggara dan akronim darinama empat pulau besar di daerahitu (Wangi-wangi, Kaledupa, Tomiadan Binongko).

    Wilayah ini menjadi sasaranempuk bagi aktiitas illegal fishingkarena kekayaan sumber dayaalamnya yang melimpah. Sejaktahun 2003 WWF Indonesiaberkolaborasi dengan TNC (TheNature Conservation) mendampingiBalai Taman Nasional di Wakatobimelakukan join program untukmelakukan upaya-upaya pencega-han kegiatan illegal fishing.

    Salah satu implementasinyaadalah dengan melakukan penomo-ran perahu dan kapal milik nelayansetempat supaya memudahkan pen-

    gawasan penangkapan ikan di setiappulau. Pengawasan ini dilakukanempat orum, yakni Forum Forkanidi Pulau Kaledupa, Komunto diPulau Tomia, Komanangi di PulauWangi-wangi dan Foneb di PulauBinongko.

    Selain itu, untuk mengurangipenangkapan ikan secara ilegal diWakatobi, La Ode Akhyar, KepalaSeksi I Balai Taman Nasional Waka-tobi kepada wartawan juga telah

    menjelasakan bahwa telah ada upa-ya-upaya positi yang dilakukanguna mengurangi tekanan masyara-kat dalam eksploitasi sumber dayaalam tersebut. Selain dengan caramendorong terciptanya wilayahekowisata seperti di Pulau Sapotadan di wilayah penangkaran penyu,pihaknya juga telah berupaya men-

    Zonasi CegahIllegal Fishing diWakatobi

    dorong masyarakat setempat untukmembudidayakan rumput laut.

    Upaya-upaya pengawasan diwilayah konservasi ini dilakukanrutin setiap bulan dan telah berhasilmenurunkan tingkat pengeboman

    dan pembiusan ikan di Wakatobidalam kurun waktu tujuh tahunterakhir katanya.

    Supaya bisa mendistribusikansumber daya laut secara adil danberkelanjutan, pihak-pihak terkaittermasuk pemerintah Wakatobi telahmengeluarkan kebijakan pembagianzonasi. Pembagian zonasi ini di-harapkan dapat melindungi kepent-ingan masyarakat dalam meman-aatkan sumber daya perikanan dankelautan sekaligus menjaganya agarkerusakan tidak terjadi.

    Menurut Kordinator TNC, Su-gianta pihaknya melakukan ker-jasama dengan WWF Balai TamanNasional Wakatobi dan pemerintah,diawali dengan melakukan revisizonasi, karena zonasi yang dibuatawalnya di Jakarta ternyata tumpangtindih di lapangan. Penentuan zonasiyang sesuai kondisi lapangan danmelibatkan masyarakat baru dilaku-kan pada tahun 1997. (inv)

    PT Glion KelolaHotel Grand Celino

    Grand Celino Hotel yang ber-lokasi di Jalan Lanto DaengPasewang Makassar, kini

    resmi dikelola oleh PT Glion ServiceManagement, menyusul penan-

    datanganan nota kesepahaman(MoU) antara Pemilik GedungGrand Celino Hotel dengan PTGlion Service, Kamis (5/1).

    General Manager Grand ClarionHotel Makassar Anggiat Sinaga,yang merupakan Chie ExcecutiveOicer PT Glion Service Manage-ment, mengatakan bergabungnya

    Grand Celino Hotel ke dalam mana-jemen PT Glion Service Manage-ment, menandakan sebanyak tujuhhotel di Indonesia dikelola perusa-haan tersebut.

    Termasuk di antaranya Grand

    Clarion Hotel Makassar, Kendari,Jakarta, dan Surabaya. Khususuntuk Grand Celino Hotel, meru-pakan hotel pertama yang meng-gunakan ranchise kami dan seba-gian sahamnya dimiliki oleh pihaklain. Kelas hotel tersebut adalahbintang dua, yang saat ini memiliki55 kamar, kata Anggiat yang me-wakili Penandatanganan MoU terse-but.

    Glion merupakan perusahaanyang dibentuk untuk mengelolahotel kelompok usaha GrandClarion. Aset terpenting Grup iniadalah Hotel Clarion Makassar,hotel bintang empat dengan 333 unitkamar. Selain Anggiat, penandatan-ganan yang berlangsung di CaritaLounge Grand Clarion Hotel itu,juga dihadiri Owner Grand CelinoHotel Donny Sumawi, dan GMGrand Celino Hotel Muh Aziz.

    Lebih lanjut Anggiat menjelas-kan, saat ini di hotel Grand Celino

    juga masih sedang dibangun 70kamar. Pembangunan tersebut di-harapkan rampung pada 31 Maret.Sehingga total kamar yang dimilikiGrand Celino Hotel adalah 125ruangan. Anggiat menambahkan,dalam waktu dekat, PT Glion ServiceManagement juga akan mengambilalih pengelolaan sebuah hotelbintang empat di Makassar.

    Untuk tahap pertama, GrandCelino akan memiliki sekitar 55 unit

    kamar serta dua meeting room.Menurut Anggiat, pembangunanhotel ini kini telah berjalan hingga70 persen. Sementara pembangunanhotel di Kendari dan Jakarta akandimulai pada bulan Februari 2011.(inv)

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    17/76Januari 2012 / |

    Membuka awal tahun, MallTrans Studio menggelarFitness and Health Expo

    mulai Jumat (6/1) hingga 15 Januarinanti.

    Membuka tahun baru, biasan-ya orang-orang memulai rencanabaru, umumnya berkaitan dengankesehatan, misalnya ingin hiduplebih sehat atau berencana menu-runkan berat badan. Karena itu kamimembuka pameran ini, ujar Ang-graini, Tenant Relation Section HeadMall Trans Studio.

    Asisten Public Relation MallKartika Palulun Mongkar men-gatakan tren gaya hidup sehat danmaraknya perkembangan pusat-pusat kebugaran merupakan indi-kasi bahwa masyarakat Makassarsudah semakin peduli dengan polahidup yang mengedepankan kuali-tas.

    Berolahraga serta menggunak-an alat-alat bantu penunjang gayahidup sehat bukanlah hal yang barulagi bagi sebagian besar pendudukMakassar, ujarnya. Melihat tinggin-ya minat dan respon masyarakatakan produk-produk kesehatan yangberkualitas, menurutnya pentinguntuk mensosialisasikan utamanyagaya hidup sehat bagi pengunjungmall.

    Beragam jenis produk alat kes-

    ehatan dan fitness dihadirkan dalampameran yang dilokasikan di atriumTrans Square. Mulai dari merekternama seperti Shaga, Jaco,Advance, Perect Health, Precor, danMG Sport. Hadirnya beberapaproduk-produk alat fitness dan ke-sehatan ternama pastinya akansangat membantu pengunjung yang

    Mall Trans StudioGelar PameranAlat Fitness danKesehatan

    ingin tahu lebih detail akan arti pent-ingnya kesehatan dan cara untukmenjaganya, ujar Kartika.

    Dirinya menambahkan, pameranalat-alat fitness dan kesehatan seka-ligus menjadi ajang edukasi tentangmanaat menjaga kesehatan sepertidengan rutin melakukan fitness ataudengan menyediakan alat kesehatansendiri di rumah.

    Harga yang ditawarkan untuksetiap produk berkisar puluhanhingga ratusan juta rupiah. Namun,beberapa promo juga ditawarkan.Seperti potongan harga 40 persenuntuk Kursi Pijat Juyaku, setiap

    pembelian produk kecil senilai Rp2 juta. Selain itu potongan harga 50persen juga berlaku untuk Kursi PijatHiroyuki, setiap pembelian produkkecil senilai Rp 2 juta. (inv)

    Nelayan BonePesisir TerimaBantuan DKP

    Dinas Kelautan dan Perikan-an (DKP) Kab. BoneBolango, baru-baru ini telah

    menyalurkan bantuan berupa katint-ing, alat tangkap, serta sarana bu-didaya kepada beberapa warga yangberdomisili di sana. Bantuan tersebutbertujuan guna peningkatan

    ekonomi kerakyatan, yang selamaini memang tengah menjadi agendaDKP Bone Bolango.

    Penyerahan bantuan yang diselar-askan dengan peringatan hari nus-antara tersebut, digelar di Desa Ka-idundu Barat Kecamatan Bulawa,yang dipimpin oleh Plt. BupatiHamim Pou. Dalam sambutannyaHamim mengatakan, bahwa bantuanalat tangka itu harus dipandangsebagai bagian dari hari nusantara.

    Hal ini dapat dilihat sebagaiupaya pemerintah daerah dalammenopang dan meningkatkanekonomi masyarakat nelayan. Ia

    menghimbau, bantuan yang diberi-kan bisa digunakan sebaik-baiknya,sehingga dapat berdampak padapeningkatan ekonomi masyarakat.Kepada aparat DKP Hamim jugamember arahan, agar terus inovatidalam menyusun program, terutamauntuk peningkatan sektor budidayarumput laut.

    Di negara-negara maju, rumputlaut bisa dibudidayakan denganbaik. Itu harusnya bisa jadi contoh

    untuk dikembangkan di BoneBolango. Belum lagi sumberdayaperikanan lainnya yang belum ter-eksploitasi, harus jadi perhatiansemua dengan satu tujuan, yaknipeningkatan ekonomi masyarakatagar nelayan bisa sejahtera pung-kasnya. (hms)

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    18/76

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    19/76

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    20/76

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    21/76Januari 2012 / |

    Sayangnya tak banyak yang me-nyadari potensi laut yangbegitu besar. Paska pembentu-

    kan Departemen Kelautan dan Peri-kanan di masa kepresidenan Abdur-rahman Wahid beberapa tahun

    silam, laut dan segala potensinyabelum banyak digali sebagai sumber-sumber perekonomian yang cukuphandal. Persoalannya cukup seder-hana, karena kita masih terus me-mandang diri sebagai negara agraris.

    Menurut peneliti pakar dari Pus-litbang Laut, Pesisir, dan Pulau-pu-lau Kecil Universitas Hasanuddin

    Sepetak tanah di kota besar ibarat harta yang tak ternilai.Puluhan atau ratusan manusia dapat bergumul mencari perun-tungan, dan berupaya, sebelum mereka berselisih hanya darisebidang lahan sempit yang makin padat. Ketika manusia

    berjejal mencari hidup dan menghitung prospek pertumbuhanekonomi di atas darat, laut yang biru itu sekali-kali bergelom-bang serasa hendak menawarkan mutiara terpendam.

    Laporan Utama

    (Unhas) Dr. M. Lukman, hinggatahun 2009 kemarin, sumbangandari sektor kelautan hanya memain-kan besaran 45,657 milliar rupiah,dengan tingkat pemanaatan baruberkisar 3,1 persen dari total

    Pendapatan Domestic Bruto (PDB).Pemanaatan ini rasanya belumsebanding dengan luas perairan In-donesia yang menempati hingga tigaperempat dari luas keseluruhan In-donesia, dan membentang dariSamudera Hindia ke Pasiik denganluas mencapai 6,1 juta km2. Iniberarti potensi laut belum diopti-

    malkan secara maksimal, terutamauntuk menggerakkan sektor kelau-tan ke arah ekonomi kelautan,sebut Lukman.

    Tapi permasalahannya memangtidak sekedar mengubah haluan dari

    masyarakat gemar beras menjadimasyarakat pencinta ikan. Potensilaut itu bak raksasa besar yang barusedikit terjamah. Pasalnya, takhanya di luasnya laut potensi itudapat dikelola, namun di bibirpantai, di panorama kawasan, ataudi kedalaman yang makin membiru,laut punya seabrek berkah yang

    Mutiara Besardi Laut Biru

    yang Tertidur

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    22/76/ Januari 201222 |

    Laporan Utama - Mutiara Besar di Laut Biru yang Tertidur

    cakup perikanan tangkap, perikan-an budidaya, industri pengolahanhasil perikanan, industri bioteknolo-gi, pariwisata bahari, pertambangandan energi, perhubungan laut, in-dustri dan jasa maritim, sumber dayawilayah pulau-pulau kecil, hutan

    bakau, dan pengembangan Non-Conventional Resources, sepertimineral, energi alternati, atau bah-an-bahan akti di kedalaman laut.

    Meski keseluruhan item itunampak telah dimulai di banyakwilayah Indonesia, namun kecilnya

    sumbangan sektor kelautan terhadappendapatan nasional dapat menjadiindikasi dari belum optimalnya pe-manaatan pada sektor ini. Arahkebijakan kelautan kini dapatmenjadi ujung tombak untukkembali menggalakkan potensi peri-kanan dan kelautan, sebagai sektoryang cukup urgen bagi Indonesia,terutama bagi Kawasan Timur In-donesia (KTI).

    KTI Sebagai Lumbung Perikanan

    Lumbung terbesar perikananIndonesia setidaknya dapatdijumpai di tiga tempat, yakni

    Sumatera, Sulawesi, dan KepulauanMaluku. Di KTI, perairan SelatMakassar dan Laut Banda termasuk

    menunggu sentuhan ari.Mantan Menteri Perikanan dan

    Kelautan Rokhmin Dahuri, setida-knya merinci hingga 11 model pe-manaatan yang dapat dibuat dalampengelolaan sektor kelautan. Diantara yang dapat disebutkan men-

    11 Model Pemanfaatandalam Pengelolaan SektorKelautan dan Perikanan

    1. Perikanan Tangkap2. Perikanan Budidaya3. Industri Pengolahan Hasil

    Perikanan4. Industri Bioteknologi5. Pariwisata Bahari6. Pertambangan dan Energi7. Perhubungan Laut8. Industri dan Jasa Maritim9. Sumber Daya Wilayah

    Pulau Kecil10. Hutan Mangrove (coastal

    forestry)11. Non-conventional Re-

    sources (Bahan akti,energi Alternati, Mineral)

    (Rokhman Dahuri)

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    23/76Januari 2012 / |

    kantung-kantung ikan yang dipan-dang cukup potensial bagi pengelo-laan sumber daya perikanan tangkapyang lebih besar. Sulawesi sendiriberhasil mencatat besaran perikanantangkap paling tinggi dari rata-rata

    perikanan nasional sejak beberapatahun belakangan.

    Kawasan laut di Selat Makassardan Laut Flores (Zona IV), juga LautBanda (Zona V) yang mengantaraiSultra, NTB, NTT dan Maluku,telah menjadi zona penangkapanikan paling strategis, terutama untukjenis pelagis besar semacam Tunadan Bandeng. Meski kualitas kontrolpada dua zona itu mulai digalakkanuntuk mencegah penangkapan ber-lebihan, namun volume penangka-pan menunjukkan tren yang kianmeningkat dari tahun ke tahun.

    Selain itu, tak semua daerahmemang, yang jadi kecipratanberkah dari potensi laut yang me-limpah di dua zona tersebut. Malukumisalnya, meskipun paling memung-kinkan untuk mereguk lebih banyakhasil di Zona V, hanya mencatatrata-rata kurang dari satu persenshare pertumbuhan terhadap PDRBMaluku.

    Berbeda halnya saat menyimakpertumbuhan ekonomi untuk sektorini di kawasan Sulawesi, yangmampu mereguk hasil maksimal daripotensi perikanan tangkapnya. Ber-dasarkan angka taksiran dari Badan

    Pusat Statistik, di tahun 2008 lalu,sektor perikanan tangkap Sulawesimampu menyumbang hingga duajuta ton ikan, dan dua penyumbangterbesarnya adalah Sulsel dan

    Sulteng.Di Sulsel, statistik penjualan hasil

    perikanan tangkap menunjukkantren pertumbuhan yang amat cepatdalam kurun sepuluh tahun tera-khir. Di rentang tahun 2000 hingga

    2009 lalu, rata-rata volume penjua-lan ikan tangkapan yang berhasilterdata di Tempat Pelelangan Ikan(TPI) berkisar 26 ribu ton per tahun.

    Di Sulteng, potensi perikanan

    tangkap di tiga kawasan utamayakni, Selat Makassar, Teluk Tominidan Teluk Tolo, berkisar 408 ributon per tahun, meski rata-ratavolume penjualan ikan yang sempatterdata di TPI, hanya berkisar seribu

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    24/76/ Januari 201224 |

    ton per tahun. Secara umum, sektorperikanan tangkap di Indonesiamemang terbilang cukup baik, teru-tama untuk kegiatan perikanan lautyang sudah terkelola sekitar 77,6persen.

    Dua kawasan utama KTI untuksektor ini, juga telah menunjukkanprores pesat dalam beberapa waktubelakangan. Meskipun begitu, ke-mungkinan untuk mengembangkanpotensi perikanan tangkap di perai-ran umum masih memungkinkanuntuk dilakukan, terlebih mengingatpersentase pemanaatannya untukkeseluruhan Indonesia, yang barumemainkan peran sekitar 33,3persen dari total keseluruhan perai-ran umum yang mencapai 54 jutahektar.

    Permasalahannya, teknologi pen-angkapan selalu terkait denganjauhnya nelayan dapat melayari lautdalam. Minimnya prasarana yangdapat mendukung untuk berlabuhdi perairan umum, paling tidak jadisatu alasan mengapa komunitasnelayan lebih memilih berlabuh padatangkapan-tangkapan ikan kecil dansedang, walau telah lama diketahuibahwa zona IV dan V merupakan

    alur hidup sejumlah pelagis besaryang amat potensial.

    Meminang Gerakan KebangkitanBudidaya

    Meski demikian, menurutKepala Dinas Perikanandan Kelautan Pemprov

    Sulsel Ir. H. Iskandar, arah pengem-bangan sektor perikanan dan kelau-

    tan KTI sebenarnya tak lagi berokuspada perikanan tangkap. Ia mencon-tohkan, volume ekspor Tuna diSulsel sudah mampu memenuhitarget dengan estimasi rata-ratatingkat pertumbuhan sekitar 10persen per tahun.

    Dari rata-rata volume penangka-pan yang dilakukan saat ini, penam-

    Laporan Utama - Mutiara Besar di Laut Biru yang Tertidur

    bahan target jumlah penangkapansebesar dua kali lipat per tahun,dirasa telah cukup untuk memenuhikuota dalam negeri dan kepentinganekspor. Arah kebijakan kelautan kinimulai berpaling ke garis pantai, me-nyusuri sejumlah potensi karangserta bakau, dan mengembangkansejumlah komoditas perikanan dankelautan yang dapat dijaring di satuareal.

    Sulsel sendiri melirik tiga produkutama dalam hal budidaya. Rumputlaut, udang dan ikan bandeng, di-

    harapkan dapat memacu sektor

    perikanan dapat sejalan dengantarget yang dicanangkan dalamMP3EI. Sebagai kawasan yang di-pandang sebagai ruang pertumbu-han komoditas perikanan dan ke-lautan, transportasi, sertapertambangan, Sulsel telah memilikistarting point yang baik dari be-sarnya volume perikanan tangkapselama ini, tingginya arus jasa perda-gangan laut, serta tingginya animoinvestor dalam melirik lahan pert-ambangan yang masih mungkin dibeberapa kabupaten.

    Sebagaimana diketahui, salah

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    25/76Januari 2012 / |

    satu dari tiga aktiitas budidayautama yang cukup berkembangtersebut, telah menjadi komoditasutama Indonesia dalam perdagangandunia. Beberapa tahun kemarin,Chili masih memegang dominasi

    yang besar untuk produk rumputlaut. Sekarang Chili sudah ada dibelakang. Kita mulai dilihat sebagaipengekspor rumput laut terbesar,sebutnya.

    Tak jauh berbeda dengan itu, diSulteng, kecenderungan serupa jugaterlihat dari besarnya kuota budi-daya untuk produk udang danrumput laut. Ketersediaan lahanuntuk produk ini mencapai 106.468hektar, dengan penyediaan bibit gen-erati serta pabrikasi untuk industrikaraginan dan agar.

    Kepala Dinas Perikanan dan Ke-lautan Provinsi Sulteng, HasanuddinAtjo mengatakan, kebijakanpengembangan rumput laut beru-paya mengawal industri hulu-hilirberbasis cluster, dimana TelukTomini, Teluk Tolo dan Selat Makas-sar-Laut Sulawesi menjadi clusterutama. Sementara, pembiakan udangcoba berokus pada jenis Vannamedan Windu, dengan tambak udang

    intensi di lahan seluas tiga sampailima ribu hektar.

    Ia optimis, dengan metode pem-budidayaan dari dua komoditas ung-gulan ini, paling tidak di 2016 men-datang, proyeksi pertumbuhanudang dan rumput laut dapat men-capai level 18,4 dan 1,8 ribu ton.

    Selain dua komoditas budidaya itu,ragam komoditas lainnya juga me-miliki peluang yang besar untukdikembangkan.

    Ikan Hias misalnya, yang selamaini jauh lebih terlihat di KawasanJawa, pada dasarnya dapat dibudi-dayakan dengan baik di hampirsemua provinsi Indonesia. Meskipertumbuhannya belum terlalu men-colok di KTI, namun komoditas initergolong produk perikanan yangmudah dengan biaya pengembangandan aktias budidaya yang tidakterlalu mahal.

    Selain itu, pemanaatan lautdalam bidang pertambangan danenergi, tampaknya juga bukan lagihal yang terlalu cepat untuk dibin-cangkan. Sejak beberapa tahunterakhir, krisis energi telah menjadikeluhan yang melanda dunia. Kela-hiran biouel atau biodiesel bebera-pa tahun silam, adalah upaya untukmenjawab keluhan yang kian marak

    itu.Berbagai teknologi tak ramah

    bahkan ikut ambil bagian sebagaisolusi, dan nuklir dipandang sebagaicara tercepat mengatasi keluhanlistrik yang sukar dijawab. Di laut,

    potensi energi itu tengah menunggumasa untuk dibangkitkan denganberbagai model. Kekuatan arus air,perbedaan pasang-surut, atau gel-ombang yang terus-menerus, adalahsedikit dari potensi itu yang menung-gu eksplorasi. Kini, tampaknya kitamemang perlu para inovator danbeberapa investor. (inv)

    ... denganmetodepembudidayaandari duakomoditasunggulan ini,paling tidak di2016 mendatang,proyeksipertumbuhan

    udang dan rumputlaut dapatmencapai level18,4 dan 1,8 ributon ...

    Hasanuddin Atjo - Kepala Dinas Perikanan danKelautan Provinsi Sulteng

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    26/76

    Kalau industri ikan ada, maka added

    value-nya harus ada

    - Dr. Muhammad Lukman

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    27/76Januari 2012 / |

    Bergerak dari Sektor KelautanMenuju Ekonomi Kelautan

    Dr. Muhammad Lukman,( Pusat Penelitian dan Pengembangan Laut, Pesisir dan Pulau-pulau

    Kecil - Universitas Hasanuddin )

    Wawancara khusus :

    Laut luas nusantara ternyata

    belum dilihat sebagai potensiyang menjanjikan. Dari

    95.181 km garis pantai dan 5,8 jutakm2 luas laut, perairan Indonesiamasih menjadi sektor ekonomisekunder yang kurang dilirik.Padahal, total ekonomi untuk sektorkelautan Indonesia dapat mencapaiUS$ 800 milliar per tahun, denganpotensi peluang kerja sekitar 40 jutaorang.

    Bila dimaksimalkan, bukan tidak

    mungkin, akan terjadi pergeseranbesar-besaran pada cara kita mema-hami ekonomi Indonesia di masamendatang. Dr. MuhammadLukman, peneliti pakar dari PusatPenelitian dan Pengembangan (Pus-litbang) Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Universitas Hasanuddin(Unhas), melihat kemungkinan

    untuk mengembangkan potensi yang

    belum digarap maksimal dari sum-berdaya kelautan. Berikut petikanwawancaranya dengan tim MajalahInvestasi KTI :

    Bagaimana Bapak melihat sektorperikanan kelautan di Indonesia,khususnya di KTI ?

    Kelautan dan perikanan belummenjadi penggerak ekonomi nasi-onal. Bila dilihat, persentase kontri-businya saat ini masih sekitar 3

    sampai 6 persen pertahun, dan itudiperoleh dari budidaya dan peri-kanan tangkap. Kalau kita lihatsecara keseluruhannya dari luaswilayah Indonesia, dibandingkandengan produksi pertahun, total pe-manaatan laut kita hanya 16 persendan masih belum dioptimalkan po-tensinya. Jadi, investasi yang terbe-

    sar di Indonesia Timur adalah

    bagaimana mengoptimalkan potensiini.

    Kurang lebih APBN kita seributrilyun dan untuk kelautan peri-kanan hanya 3, 1 persen saja darisitu. Artinya ini belum besar. Jadikalau kita lihat ada 11 komponenyang menjadi penggerak ekonomibahari yaitu, (1). Perikanan tangkap,(2). Perikanan budidaya, (3). Indus-tri pengolahan, (4). Industri bio-teknologi, (5). Pariwisata bahari, (6).

    Pertambangan energi, (7). Perhubun-gan laut, (8). Industri maritim (ter-masuk garam), (9). Sumberdayapulau-pulau kecil, (10). Energi laut(tenaga arus, gelombang, dll), (11).Hutan mangrove dan sumberdayanon konvensional seperti bahan aktiuntuk obat, anti kanker, anti tumor,kosmetik, dan lain-lain.

    Laporan Utama

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    28/76/ Januari 201228 |

    Hal ini sebenarnya adalah in-vestasi masa depan kita. Namun,bagaimana ini bisa kita optimalkandi Indonesia Timur dan menjadipusat industri kelautan perikanan.

    Kalau kita lihat slide tadi, RokhminDahuri itu mengestimasi bagaimana7600 trilyun pertahun, sebenarnyabisa didapatkan. Kurang lebih 7 kalilipat dari APBN jika kita dapat me-maksimalkan potensi ini.

    Bagaimana dengan Revolusi biru ?Nah, sebenarnya revolusi biru

    adalah bagaimana mengoptimalkan11 item di atas. Kalau ini optimal,kita tidak hanya membudidayakan

    rumput laut, kita juga memilikiteknologi bagaimana rumput lautini diolah. Revolusi biru itukan carapandang, bagaimana ini menjadipotensi yang memakmurkan rakyat.Kalau berbicara rumput laut, daridata BPS 2009, komposisi di kabu-paten Pangkep, Barru, Takalar. Mis-alnya Pangkep, budidaya-nya

    berkembang, padahal kita kenaldisitu dulu penghasil Bandeng, sek-arang berubah. Takalar kita kenalsebagai daerah lumbung ikan, seka-rang berubah menjadi rumput laut.

    Sekarang terjadi perubahan trenddari nelayan tangkap dan tambak,menjadi budidaya. Berarti, nelayantangkap kita, kebijakan belum men-support dia sebagai nelayan yangtangguh. Contohnya, kapalnya kecil.Terus, kalau ikan lebih besar darikapalnya, bagaimana dia maumenangkap ?. Sekarang merekamasih bertahan pada lingkunganyang berubah. Ada masalah kalauperikanan tangkap ini stagnan per-

    tumbuhannya.

    Ternyata terjadi volume ikan yangmenurun ?

    Nah, itu pertanyaan selanjutnya.Mereka bertahan dengan alattangkap yang ada, sementara ling-kungan berubah. Telah terjadi overfishing, sementara kondisi lingkun-

    gan berubah. Kondisi tangkapan

    dunia menurun. Kalau anda menang-kap 10 kg perhari, kalau ini tidakbertelur, ini akan bergerak turunpopulasinya. Kalau jumlah tangka-pan lebih besar dibandingkan ke-mampuan dia melahirkan anak,maka ini akan menurun.

    Kalau hanya anda sendiri 10 kg,maka penurunannya tidak signii-kan. Tapi, saat ini orang yang 10 kgini bukan satu orang saja yangmenangkap, tapi banyak. Kalau

    seribu orang masing masing menang-kap 10 kilo saja perhari, maka pastijumlah populasinya menurun.Karena, tidak sesuai dengan kemam-puannya memulih. Sekarang ini in-vestasi itu perlu regulasi, karena itutadi, sudah terjadi over eksploitasi.

    Kemudian yang kedua alat tang-kapnya. Cuaca berubah, mempen-

    ... Sekarang kitaboleh banggadenganpertumbuhanekonomi 9 persen,tapi apakahekonomi itu rill,apakah ekonomiitu tumbuh karenaindustri tumbuh,atau pertaniantumbuh, mungkinsaja konsumsi ...

    Laporan Utama - Bergerak dari Sektor Kelautan Menuju Ekonomi Kelautan

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    29/76Januari 2012 / |

    garuhi kemampuan nelayan melaut.Kalau ombaknya keras, industrikapal ikan harus ada. Kalau industriikan ada, maka added value-nyaharus ada. Lingkungannya berubah,terumbu karang masih dalam tahap

    pemulihan, hutan mangrove menipis,lingkungannya rusak. Jadi, kitabelum optimalkan ini di satu sisi, disisi lain lingkungannya rusak. Seka-rang kalau kita bicara investasiekonomi, perikanan jadi andalan,rumput laut, added value bagaima-na ikan itu bisa bertahan lama danbagaimana ikan itu bukan sekedarikan.

    Sekarang kita boleh banggadengan pertumbuhan ekonomi 9persen, tapi apakah ekonomi itu rill,apakah ekonomi itu tumbuh karenaindustri tumbuh, atau pertaniantumbuh, mungkin saja konsumsi.Kalau industri berbasis agricultureingin dikembangkan, industri peno-pangnya harus kuat. Misalnya, kitatidak sekedar mengekspor rumputlaut. Kita boleh bangga kita mengek-spor ini, tapi ekonomi kreti kitabutuhkan untuk menumbuhkan ini.

    Fenomenanya sendiri untuk ekonomi

    kreatif ?Belum. Kita belum masuk ke situ.

    Harusnya kita masuk dan duniaakan masuk ke situ. Kenapa Singa-pura bisa ekonominya tinggi sendiri,karena industri sekundernya berkem-bang, bagaimana mengolah bahanmentah tadi. Di Sulsel, bagaimanakita juga bisa menjadi pusat, tentubagaimana industri pengalenganmisalnya, bisa hadir disini. Kon-sumen dalam negeri saja yang di-

    maksimalkan, itu sudah sangatbesar.

    Relasi dengan over fishing?Kalau over ishing kan tidak

    semua daerah. Kalau di lihat petazona penangkapan (WPP-red), disatu sisi ada yang over fishing, tapiuntuk jenis tertentu masih sangat

    potensial. Tapi, mau tidak maumemang harus ada pengembanganindustri teknologi penangkapan,dimana kita mesti mentransormasinelayan tradisional ke moderen.Bagaiman nelayan bisa mengaksessumberdaya, sehingga mendapathasil yang besar. Tantangannyaadalah lingkungannya berubah, se-mentara daya jelajah dan kemam-puan terbatas.

    Soal regulasi over fishing, kebijakanbagaimana yang dibutuhkan ?

    Kita bicara dengan perda. Iniharus didasarkan pada apakah kitamemiliki data dasar yang kuat.

    Apakah Sulawesi Selatan memilikiatlas sumberdaya yang bagus berapasebenarnya kapasitas yang kitamiliki. Baru kita bicara regulasi danmengatur inputnya. Misalnya,dengan mengatur jaringnya 30 cmke atas.

    Selain itu, harus dikembalikanke laut. Untuk menjaga populasitetap stabil, anaknya tidak bolehdiambil. Selanjutnya, mengaturkuota berapa kilogram yang bisa

    diambil per orang. Sekarang harusada data yang kuat dan harus adakerjasama terpadu. Kerjasama re-gional dan ekonomi regional harustumbuh.

    Undang-undang pembatasan tang-kapan ikan efektif tidak ?

    Kabupaten 4 mil, provinsi 12 mil.

    Saya kira ini tiap daerah punya kara-kter dan klaster, dimana potensinyamasing-masing kawasan dan ini bisasaling menguatkan. Contohnya, dilaut Baltik di sana, sudah berjalanregulasi kerjasama pengelolaanekonomi kawasannya. Saya rasa kitajuga harus bergerak seperti itu.

    Kalau untuk sektor lain di bidangkelautan ?

    Nah, salah satu yang bisa sayasebutkan adalah pengelolaan sum-berdaya alam PLTL (pembangkitlistrik tenaga laut-red). Di indonesiaBPPT di Nusa Tenggara sudah me-miliki pembangkit listrik tenaga laut

    berkapasitas 40 kilo watt yangmampu mengaliri 40 rumah, itusudah satu desa. Sulawesi Baratsudah memikirkan energi alternatiini. Saat ini kita masih terus men-gandalkan energi konvensional.Padahal, selama laut bergerak,selama itu pula listrik bisa dihasil-kan.

    Ketakutannya mahal, justrutidak. Hanya investasi awalnya sajayang mahal. Ini kan hanya soal

    bagaimana mengkonversi tenagaarus menjadi listrik. Dunia saat initelah mengembangkan ini, dan salahsatunya India sekarang telah berkem-bang. Dan ini adalah potensi in-vestasi yang besar. Di indonesia,yang akan menjadi percontohanenergi alternati itu di Manado,Aceh, dan Bali. (inv)

    ... Saat ini kita masih terusmengandalkan energi konvensional.Padahal, selama laut bergerak, selamaitu pula listrik bisa dihasilkan ...

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    30/76/ Januari 201230 |

    tong, dan Festival Takaboneate.Program itu merupakan langkahnyata untuk menjual pariwisatabahari ke dunia internasional.

    Pengembangan kelautan mestimenjadi sektor yang utama untukdidorong, apalagi pengelolaan diKawasan Timur Indonesia harus jadiprioritas utama karena potensinyacukup besar, jelas Nasruddin, Di-

    rektur Mart Consultan, KonsultanKelautan Indonesia Timur, Selasa,(10/01) di Makassar.

    Kepedulian terhadap pengem-bangan wisata bahari memang perludigalakkan terus menerus. Pasalnya,potensi ini akan terus tidur ketikatak ada yang mulai mengambillangkah nyata. Sementara negara

    Sebagai daerah yang memiliki luas laut 70 persen

    dengan panjang garis pantai yaitu 95.181 km, Indone-

    sia punya potensi wisata bahari yang luar biasa. Potensi

    tersebut tersebar di seluruh perairan Indonesia. Seperti,

    Taman Laut Karimun Jawa, Kepulauan Seribu, Raja

    Ampat, TakaBonerate, Wakatobi, Bunaken, dan Pulau

    Weh serta Belitong yang menjadi surga bawah laut

    dengan kekayaan ekosistem terumbu karangnya.

    Dorong Kepedulian

    padaWisata Bahari

    Kekayaan lain yang masihbelum terjamah yaknipotensi hutan mangrove, es-

    tuaria, pantai dengan pasir putih,dan padang lamun. Potensi wisatatersebut menjadi primadona di In-donesia. Apalagi perairan Indonesiadihuni berbagai macam ikan hias

    yang cukup menawan dengankurang lebih 3.000 jenis ikan.

    Potensi wisata itu sudah mulaidikembangkan dua tahun terakhirini. Salah satunya yakni keberhasilanpemerintah menggelar eventSailIndonesia dengan Sail Banda, SailBunaken, Sail Wakatobi, Sail Beli-

    Laporan Utama

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    31/76Januari 2012 / |

    lain sudah makin kreati mengem-bangkan potensi wisata baharinya.Misalnya Queensland, Australia,mampu menghasilkan pendapatansebesar 70 persen dari wisata bahari.Sementara panjang garis pantainya

    hanya 2.100 km. Sementara Indo-nesia dengan panjang pantai pering-kat kedua di dunia setelah Kanada,belum memberikan sumbangsihyang nyata pada perekonomian In-donesia. Kenyataannya, pengelo-laan kelautan masih belum maksi-mal, pungkas Alumni KelautanUnhas tersebut.

    Mestinya langkah pemerintahmenggelar Sail Indonesia harus terusdikawal. Sehingga, perlahan raksasaekonomi ini bisa bangkit dari tiduryang panjang. Jika potensi wisatayang dikelola dengan baik, Indone-sia bisa meningkatkan pendapatanekonomi dari sektor tersebut.Dengan pengelolaan yang baik, pari-wisata bahari bisa menghasilkanhingga Rp 21 triliun setiap tahunatau US$ 2,3 miliar.

    Namun, langkah yang dilakukanpemerintah pun belum seutuhnyamemberikan dampak yang nyatabagi perekonomian. Termasuk bagi

    kesejahteraan masyarakat. Saat ini,dari keseluruhan jumlah penduduk,terhitung 30 juta penduduk yangmasih hidup dalam garis kemiski-nan. Dengan adanya upaya mendo-rong pariwisata bahari, bisa menjadisatu bagian solusi untuk mengu-rangi angka kemiskinan.

    Mendorong pariwisata baharimestinya dimulai dengan memberi-kan perhatian yang tinggi padasektor ini. Bukan hanya menggelar

    eventyang siatnya tahunan danseremonial yang tidak memberikandampak yang nyata pada masyara-kat. Perhatian tersebut mestinyadilakukan dengan cara menyediakananggaran yang tinggi guna pening-katan wisata bahari. Dengan angga-ran tersebut, pemerintah daerahsetempat bisa meperbaiki inrastruk-

    tur serta akses menuju lokasi. Padabeberapa kesempatan, keluhan padaburuknya inrastruktur menjadikendala utama mengakses lokasiwisata bahari. Birokrasi yang ber-belit-belit juga perlu diperhatikan.

    Dalam hal ini pemerintah harusmelakukan reormasi birokrasi yangsiatnya bisa yang membantupengembangan kawasan wisata.Selain itu, juga mengeluarkan regu-lasi yang mendukung kawasanwisata.

    Serta mengikutkan masyarakatuntuk terlibat dalam setiap programpemgembangan wisata bahari. Halitu dilakukan agar konlik kepent-ingan dan kecemburuan sosial bisadihindari. Keterlibatan masyarakatjuga nantinya membuat daya dukungwisata bahari makin besar. Sehingganilai ekonomi masyarakat bisa me-ningkat dengan jalinan kerjasamatersebut.

    Kepedulian pemerintah terha-dap wisata bahari di beberapadaerah cukup besar, misalnya diWakatobi dan Raja Ampat. Namunpersoalan inrastruktur masihmenjadi kendala utama, ujar Na-saruddin.

    Kawasan wisata yang berbeda-beda menuntut pemerintah untukmelakukan pemetaan kawasan. Se-hinggapolitical willbisa diambilberdasarkan asas kepentingandaerah kawasan. Dengan demikian,pengunjung pun bisa memetakandaerah wisata yang akan merekakunjungi.

    Strategi pemasaran menjualwisata bahari juga perlu ditingkat-kan. Seperti yang dilakukan oleh

    Bupati Wakatobi, Hugua. Ia melaku-kan promosi ke berbagai negara. Iajuga bicara di berbagai orum inter-nasional guna mempromosikanWakatobi. Hasilnya, Wakatobimenjadi salah satu lokasi kunjunganwisata divingyang paling diminatidi dunia. Belajar dari hal tersebut,pemerintah mestinya melakukan

    promosi yang besar-besaran terkaitdaerah wisata di Indonesia.

    Yang tak kalah pentingnya, yaknipeningkatan sumber daya manusiayang bekerja mengelola sektor terse-but. Sumber daya manusia yangpunya kapasitas serta kredibilitastinggi tentunya akan membuatpengembangan wisata bahari bisamendunia. Dengan keuletan dankemampuan SDM yang memadai,pariwisata bahari akan terus menin-gkat.

    Sementara itu, Kepala Dinas Ke-budayaan dan KepariwisataanSulsel, H.M. Syuaib Mallombasi,mengatakan prospek wisata kelau-tan tak diragukan lagi. Ia mengakuiprospek wisata pulau di Sulsel sangatberpotensi. Daerah Sulsel merupak-an daerah dengan sejumlah gugusanpulau, terdapat ribuan pulau terma-suk kepulauan Spermonde. Sejum-lah gugusan pulau tersebut memilikidaya tarik luar biasa untuk dijadikan

    sebagai tempat wisata, jelasnya.Namun, Dr. Lucky, Dosen JurusanIlmu Kelautan Unhas menaggapilain. Sektor kelautan menurutnyamasih kurang perhatian. Kuranglebih APBN Indonesia Rp 1.000triliun dan untuk kelautan perikan-an hanya 3, 1 persen. Artinya inibelum besar, ujarnya. (inv)

    ... Sumber dayamanusia yang

    punya kapasitasserta kredibilitastinggi tentunyaakan membuatpengembanganwisata bahari bisamendunia ...

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    32/76

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    33/76

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    34/76/ Januari 201234 |

    onal.Untuk mencapai target tersebut,

    KKP menyusun beberapa langkah,seperti, memperkuat kelembagaandan sumber daya manusia secaraterintegrasi, meningkatkan produk-tivitas dan daya saing berbasis pen-getahuan, mengelola sumber daya

    kelautan dan perikanan secaraberkelanjutan, dan memperluasakses pasar domestik dan luar negeri.Sejak dicanangkan, seluruh sumberdaya kelautan dan perikanan kinidipusatkan pada agenda utama pen-ingkatan produksi. Melalui gerakanbersama yang dibangun oleh KKPsampai di tingkat provinsi. Provinsi

    IroniBangsa Maritim

    Setelah revolusi hijau, revolusibiru menggema. Revolusi birumerupakan program yang di-

    canangkan oleh Kementerian Kelau-tan dan Perikanan (KKP) sebagai

    grandstrategi jangka panjang untukmenjadikan Indonesia sebagainegara yang memproduksi hasil ke-

    lautan dan perikanan terbesar didunia pada 2015. Sejalan denganprogram tersebut, beberapa langkahkemudian diambil, diantaranya pen-ingkatan produksi, budidaya, danmeningkatkan kesejahteraan nelayanyang selama ini terus menjadimomok menakutkan bagi bangsaini.

    Dalam berbagai kesempatan,Fadel Muhammad (mantan MenteriKelautan dan Perikanan RepublikIndonesia) mengatakan, revolusibiru adalah revolusi cara berpikiryang dimaksudkan sebagai peruba-han orientasi dalam melihat danmenyikapi ekonomi opportunity

    yang sebelumnya dengan pendeka-tan darat (kontinental) menjadipendekatan kelautan (samudera).Strategi besar ini diharapkan dapatmeningkatkan produksi dan kese-jahteraan nelayan. Untuk itu, KKPmenempatkan perikanan budidayasebagai ujung tombak dalammemacu produksi perikanan nasi-

    7,8 juta nelayan di Indonesia belum sejahtera.

    Laporan Khusus

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    35/76Januari 2012 / |

    Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadidaerah penghasil rumput laut ter-tinggi di Indonesia. Sulsel mencanan-gkan gerakan kebangkitan udang.Gerakan ini meliputi tiga komoditaskelautan dan perikanan Sulsel yakni

    udang, bandeng, dan rumput laut.Sesuai dengan visi KKP, yakni me-ningkatkan kesejahteraan nelayan,maka yang dilakukan adalahbagaimana meningkatkan kese-jahteraan nelayan, pro lingkungan,menciptakan lapangan kerja, danmeningkatkan pertumbuhanekonomi melaui peningkatanproduksi. Semua program ini ber-muara pada kesejahteraan nelayan,kata Kepala Dinas Kelautan danPerikanan Sulawesi Selatan, Iskan-dar.

    Sejak 2009, telah dialokasikanbantuan 1.000 kapal untuk nelayandi seluruh Indonesia. Setiap tahundi-distribusikan 250 kapal di tiapprovinsi. Langkah ini dilakukansebagai salah satu upaya pemerintahuntuk membantu nelayan mencariikan pada titik ikan yang lebih jauhdari garis pantai, sehingga hasil tang-kapan dapat meningkat.

    Produksi perikanan pada 2009

    mencapai 10, 65 juta ton, pada 2010meningkat menjadi 10, 83 juta ton,dan pada 2011 diperkirakan 12,26juta ton. Pada tahun 2010 produk-si melampau target yang ditentukan,yakni sebesar 10,76 juta ton.

    Sementara itu, pada 2010 nilaiekspor mencapai USD 2,8 miliar,naik 8,05 persen dibanding 2009yang hanya meng-ekspor sebesarUSD 2,46 miliar. Produk DomestikBruto (PDB) kelautan dan

    Target tiga persen kontribusisektor kelautan dan perikanan padaPDB juga terlampaui menjadi 3,4persen. Bersamaan dengan itu, KKPjuga berhasil mengembangkan 505unit pengolahan ikan yang meratadi semua provinsi dan telah mener-apkan jaminan mutu keamananpangan untuk masuk pasar global.

    Diantaranya dengan melakukansertiikasi produk kelautan dan peri-kanan, melalui sejumlah proses pen-gujian secara ketat yang dilakukanoleh tenaga ahli dan proesional.

    Peningkatan produksi yangmembawa hasil menggembirakanjustru tidak berbanding lurus dengankesejahteraan nelayan. Seharusnya,dengan meningkatnya produksi ke-lautan dan perikanan memberikaneek langsung pada kesejahteraan

    nelayan sebagai kekuatan pokokproduksi.Menurut data Badan Pusat Statis-

    tik (BPS), jumlah penduduk miskindi Indonesia sekitar 31 juta orang,diantaranya 7,8 juta orang adalahnelayan. Berarti 25,3 persen orangmiskin di Indonesia adalah nelayan.Angka ini menunjukkan jumlah yang

    sangat besar. Dan bila menggunakanstandar garis kemiskinan oleh BankDunia, yakni Rp 520.000 per orangsetiap bulan, maka orang Indonesiayang berada di bawah garis kemiski-nan mencapai 117 juta orang atausekitar 45 persen dari pendudukIndonesia. Angka ini jauh dari angkayang disebutkan oleh BPS. Jikamerujuk standar Bank Dunia, makasebagian besar masyarakat Indone-sia adalah orang miskin. Nelayan

    termasuk penduduk miskin denganjumlah yang sangat besar.

    Miskin Hingga Saat Ini

    Untuk mengentaskan kemiski-nan yang melilit masyarakatIndonesia, seperti nelayan,

    Presiden Susilo Bambang Yudoyonokemudian mengeluarkan Keppres

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    36/76/ Januari 201236 |

    10/2011 tentang Tim KoordinasiPeningkatan dan Perluasan ProgramPro Rakyat. Kelompok kerjaProgram Peningkatan KehidupanNelayan kemudian dibentuk, koor-dinatornya Menteri KKP, Fadel Mu-hammad. Anggota dari kelompokkerja diantaranya Menteri DalamNegeri, Menteri Perhubungan,Menteri Pekerjaan Umum, MenteriEnergi dan Sumber Daya Mineral,Menteri Koperasi dan UKM, Menteri

    Pendidikan Nasional, Menteri Kes-ehatan, Menteri Perumahan Rakyat,Menteri Pembangunan Desa Terting-gal, Kepala Badan Pertanahan Na-sional, Kepala Badan Pusat Statistik,dan Wakil Menteri Perencanaan danPembangunan Nasional.

    Targetnya adalah pengadaanprogram berbasis Pangkalan Penda-

    ratan Ikan (PPI) dan Rumah TanggaSasaran (RTS) Nelayan Miskin. Pada2012 ditargetkan 400 PPI yang me-liputi 33 provinsi dan 112.037 RTS.Pada 2011, KKP memberikanbantuan langsung kepada individunelayan antara lain berupa sertii-kasi hak atas tanah nelayan, asur-ansi, dan peralatan. Kepada kelom-pok nelayan, KKP memberikankapal penangkap ikan dan paketPengembangan Usaha Mina Pede-

    saan (PUMP) untuk perikanantangkap, pengolahan, dan budidaya.Untuk PPI juga akan dibangunpabrik es. Total anggarannya Rp127,82 miliar.

    Pada 2012 tersebut jauh diting-katkan menjadi Rp 1,17 triliun. Bagikelompok nelayan, KKP memberi-kan pula Pemberdayaan Usaha

    Garam Rakyat (PGUR), KonversiBBM ke gas, dan pendampingankelompok. Dan untuk PPI, selainpabrik es akan diadakan pula SolarPacked Dealer nelayan dan angku-tan nelayan murah roda tiga berin-sulasi.

    Selain itu, pada tahun yang sama,Kementerian Perumahan Rakyatakan membangun 16.933 unitrumah sangat murah untuk nelayandengan anggaran Rp 203,20 miliar.

    Kementerian Pekerjaan Umum akanmenyediakan 205 unit sarana airbersih bagi 250 PPI (mencakup1.419 desa dan 52.037 RTS) dengananggaran Rp 205 miliar. SedangkanKementerian Energi dan SumberDaya Mineral mengadakan 16.933sambungan listrik murah dan hematuntuk rumah nelayan dengan ang-

    ... jumlahpenduduk miskindi Indonesiasekitar 31 jutaorang, diantaranya7,8 juta orang

    adalah nelayan.Berarti 25,3persen orangmiskin diIndonesia adalahnelayan ...

    Laporan Khusus - Ironi Bangsa Maritim

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    37/76Januari 2012 / |

    garan Rp 59,27 miliar.Besarnya angggaran yang dise-

    diakan untuk peningkatan kese-jahteraan nelayan dan berbagaiprogram yang pro rakyat juga tidaksejalan dengan yang terjadi di lapan-gan. Seperti yang dialami oleh salahseorang nelayan di Makassar, Sae-uddin (44 tahun) yang memenuhikebutuhan hidup sehari saja sangatsulit. Saya sebagai nelayan tetapterus miskin. Jangankan untuk

    memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, modal untuk pergi melaut saja,saya tidak punya. Bagaimanacaranya mau pergi ke laut cari ikan.Modal saja kami tidak punya.

    Saeuddin menambahkan, bi-asanyapunggawa menjamin modaltersebut dengan beberapa kesepaka-tan. Diantaranya pembagian hasil

    tangkapan. Tapi pembagiannyatidak adil pak, lebih banyak diambilolehpunggawa. Jadi nelayan kecilsemakin miskin Pak, karena beru-tang terus sama punggawa setiappergi melaut. Hasil lautnya menjadibayarannya, ujarnya.

    Sementara itu, salah seorangpunggawa nelayan di Paotere,Makassar, kepada Investasi me-nyatakan, pembagian antara nelayandan punggwa tergantung dari kes-

    epakatan yang dibangun antaranelayan dan punggawa. Berapa punnilai hasil tangkapan nelayan, makaakan dijual kepada punggawa.Sebagai ganti modal yang telah dike-luarkan saat melaut.

    Saeuddin mengungkapkan, Bi-asanyapunggawa mengambil lebihdari yang seharusnya. Sehingga

    nelayan hanya mendapatkan sedikit.Makanya nelayan tidak sejahtera-sejahtera Pak! Intinya nelayan tidakpunya modal.

    Banyaknya anggaran yang dipe-runtukkan bagi peningkatan kese-

    jahteraan nelayan, justru tidak mem-berikan apa-apa bagi nelayan.Seperti yang diungkapkan olehnelayan lain, Jari (49 Tahun). Sejakumur 10 tahun saya sudah menjadinelayan Pak. Hingga saat ini, sayabelum pernah menerima bantuanbarang ataupun modal dari DinasKelautan dan Perikanan Sulsel,katanya.

    Hal senada juga disampaikanoleh Saeuddin, Saya juga tak

    pernah mendapatkan bantuan lang-sung dari pemerintah. Bantuan dariPemerintah biasanya ditujukan lang-sung oleh Pihak Pengelola TempatPelelangan Ikan (TPI). Terkaitdengan penyalurannya, hingga saatini saya selaku ketua RT di Kelura-han Patingalloang tak pernahmendapatkan bantuan tersebut,

    ... Besarnyaangggaran yangdisediakan untukpeningkatankesejahteraannelayan danberbagai programyang pro rakyatjuga tidak sejalandengan yangterjadi di lapangan...

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    38/76/ Januari 201238 |

    ujar Saeuddin. Kita orang keciltetap menjadi kecil, kata Jari me-nambahkan.

    Saeuddin melanjutkan, apa yangdibutuhkan oleh nelayan, sepertimodal, perlengkapan melaut, danperahu sangat dibutuhkan olehnelayan kecil seperti dirinya. Hasiltangkapan biasanya dipakai untukmakan saja. Peralatan lain yangdibutuhkan oleh nelayan adalah boxikan. Box ikan sangat dibutuhkanoleh nelayan kecil sebagai tempat

    ikan hasil tangkapan agar bisa lebihawet dan tidak busuk. Jika tidakmenggunakan box, satu hari sajaikan sudah busuk dan rusak. Pasti-nya tidak bisa dijual lagi. Jikakondisi ini terjadi, hasil tangkapanyang didapatkan setelah dibagidengan punggawa tidak bisa lagidigunakan untuk memenuhi kebu-tuhan hidup sehari-hari bersamakeluarga.

    Saeuddin berharap, bantuan

    bagi nelayan kecil sebaiknya tidakmelalui TPI. Karena sistem yang adasaat ini sebagian nelayan tidakmendapatkan haknya sebagainelayan untuk mendapatkanbantuan dari pemerintah. Bantuanharusnya langsung bersentuhandengan nelayan tanpa perantara.Nelayan kecil seperti kami ini butuh

    bantuan Pak, ucapnya.Ketua Kamar Dagang Industri

    Sulsel, Zulkarnaen Arie, sangatmendukung mengenai program pen-ingkatan kesejahteraan bagi nelayan.Saatnya bangsa ini mensejahter-akan nelayan dan petani. Tidak adaalasan untuk tidak mensejahterakannelayan dan petani di bangsa ini.Nelayan jangan lagi diperdaya, tapisaatnya diberdayakan, katanya.

    Zulkarnaen sependapat denganapa yang dikemukakan oleh beber-apa nelayan Paotere, Makassar.Bagaimana mengubah sistem-sistempenyaluran bantuan untuk paranelayan. Dulu, berbelit-belit, pros-esnya panjang, dan menyusahkannelayan untuk mengakses bantuan.Saatnya mengubah sistem tersebut

    menjadi sistem yang langsung me-nyentuh nelayan. Tanpa prosespanjang dan berbelit-belit tentunya.Bantuan untuk peningkatanproduksi dan peningkatan kese-jahteraan nelayan sangat banyakdiberikan oleh instansi-instansi.Sistem yang ada saat ini harusdiubah, karena beberapa darinelayan kita belum menikmatibantuan tersebut, ujarnya.

    Sulit Dapatkan BBM

    Salah satu masalah nelayan diPelabuhan Paotere, Makassaradalah sulitnya mendapatkan

    pasokan Bahan Bakar Minyak(BBM) dari Stasiun Pengisian BahanBakar Umum Nelayan (SPBUN)yang dipasok oleh Pertamina. Karena

    Laporan Khusus - Ironi Bangsa Maritim

    ... Saatnyabangsa inimensejahterakannelayan danpetani. Tidak adaalasan untuk tidakmensejahterakannelayan dan petanidi bangsa ini ...

  • 7/31/2019 Majalah Investasi KTI , Edisi 6 - Januari 2012

    39/76Januari 2012 / |

    jumlah pasokan dari depo Pertami-na terbatas, sehingga tidak semuanelayan bisa mendapatkan solar.

    Setengah mati Pak kalau maumelaut, solar tidak ada. Kalau maubeli di rentenir, harganya lebih tinggidari yang ada di pasaran. Itupunkalau diutang, hasil tangkapan jadijaminan. Kami nelayan kecil yangmiskin, kalau begini terus kapansejahteranya Pak. Hasil tangkapan

    pun sudah tidak menjadi miliknelayan, ungkap Saeuddin.Ketua RT 2 RW 5, Kelurahan

    Patingalloang, Jari, yang jugasebagai nelayan mengungkapkan halyang sama. Kami orang kecil tetapmenjadi kecil Pak. Kalau BBM tidakada, kita tidak bisa melaut. Kalautidak melaut, mau makan apa?

    Inilah satu-satunya mata pencahar-ian saya untuk bisa makan. Jika kitapergi melaut, hasil tangkapan puntidak menentu adanya. Syukur kalauada untuk dimakan bersama kelu-arga, ucapnya.

    Sejumlah nelayan jika inginmembeli solar di Pertamina harusmenggunakan surat keterangan, jikaingin mendapatkan solar dalamjumlah yang banyak. Misalnya,

    takaran dengan menggunakanjerigen.Sejumlah persoalan terus melilit

    penderitaan nelayan. Di tengah me-ningkatnya produktivitas hasil peri-kanan dan kelautan, tetap tidakmemberikan jaminan kesejahteraanbagi nelayan. Pemerintah seharusnyabisa lebih memahami apa yang

    ... Pemerintahseharusnyamemikirkankeseimbanganantara eksploitasihasil laut dankelangsunganekosistem laut.Menjaga ekosistem

    laut agar hasil lautbisa terusmelimpah. Jikahal ini tidakdilakukan, makanelayan tidak akanmendapatkanapa-apa lagi darilaut ...

    diderita oleh nelayan. Jangan hanyamemacu produktivitas tapi menai-kan kesejahteraan nelayan.

    Mengenai kesejahteraan nelayan,Ketua DPD Gabungan Usaha WisataBahari dan Tirta (GAHAWISRI)Sulawesi-Selatan, Andi Januar JauryDharwis, menyatakan, Pemerintahseharusnya memikirkan keseimban-

    gan antara eksploitasi hasil laut dankel