Majalah Genera Edisi VII

36
MAGAZINE Inspirasi Generasi Muda ISSUE: SCIENCE PHENOMENON RAMAINYA KEGIATAN PASCA GERHANA GERHANA MATAHARI TOTAL, NELAYAN DAN LAHAN PASANG SURUT NAPAK TILAS, GERHANA MATAHARI DI INDONESIA #07 MARET/APRIL ‘16

description

Issue : Science Phenomenon - Ramainya Kegiatan Pasca Gerhana - Gerhana Matahari Total, Nelayan, dan Lahan Pasang Surut - Napak Tilas Gerhana Matahari di Indonesia and many more!

Transcript of Majalah Genera Edisi VII

Page 1: Majalah Genera Edisi VII

MAGAZINEInspirasi Generasi Muda

ISSUE: SCIENCE PHENOMENON

RAMAINYAKEGIATAN PASCA GERHANA

GERHANA MATAHARITOTAL, NELAYAN DANLAHAN PASANG SURUT

NAPAK TILAS,GERHANA MATAHARIDI INDONESIA

#07MARET/APRIL ‘16

Page 2: Majalah Genera Edisi VII

PERS MAHASISWA GENERA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARANPIMPINAN UMUMGUGUN GUNAWANPIMPINAN REDAKSIWIDYARINA RAMADHANI

REDAKTUR PELAKSANA CETAKDESWITA UTAMITim EditorNIDA ALYALIVIANTIADYSTIANA YASHINTAMITHA RESTU ARIVA AYU HANANDIVAVIONA ANANDITAMINUR AISYAHMAYANG KIRANANUR ALIAH NOVIANTINURUL RISMAYANTIM. FAHRI HASANMUHAMAD MAULANANURZEN MAULANASONIA KHOERUNNISAMENTARI

YULIANA RESTU UTAMIGHERHANA NOVYANYRANI ISMAYANIDINDA HUMAIRAASTARI AVISHAAMMAR MUHTADIMICHAEL KAREL

Hidup ini sungguh dinamis, bukan hanya bagi kita sebagai manusia yang menjalaninya namun juga bagi tempat kita hidup. Bumi yang dengan setia menjadi pijakan dan naungan kita, yang senantiasa menyediakan segala yang kita butuhkan pun ternyata sangat dinamis. Banyak perubahan yang terjadi di bumi, fenomena, begitulah kita kerap menyebutnya, bukan? Kadang kita menyaksikan keindahan yang sangat mengagumkan, namun tak luput juga kita kerap menyaksikan bencana di sekitar kita.

Fenomena tidak pernah berdiri sendiri. Ia selalu hadir dengan menyisakan kisah setelahnya.Tahun ini senang sekali kita dapat berkesempatan menyaksikan fenomena yang sekian lama tidak terjadi dan bahkan mungkin tidak akan terjadi lagi pada beberapa tahun mendatang. Hal ini tentu memberikan kisah tersendiri pada setiap individu. Di sisi lain, fenomena ini pun berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan. Bagaimana pengaruh-nya pada aspek-aspek kehidupan di sekitar kita terutama pada aspek pertanian? Kami rangkum selengkapnya pada Majalah Genera edisi kali ini.

Salam Hangat,

KATA

Widyarina RamadhaniTim Layout

REDAKSI

Page 3: Majalah Genera Edisi VII

DAFTAR ISIISSUE

Ramainya Kegiatan Pasca GerhanaGerhana Matahari Total, Nelayan dan Lahan Pasang SurutNapak Tilas, Gerhana Matahari di Indonesia

AGRINEWSHidroponik Dalam Agrinology

Petani Terlindungi Secara Finansial

PROFILEuforia Berbeda Gerhana Matahari Total

KABAR KAMPUSUnpad Road To Green Campus

Era Konektivitas Asia, Mahasiswa Harus Berani Diadu!TPB, Alternatif Pola Pembinaan

SURVEYRupiah Untuk Kantong Plastik

SUARA MEREKALGBT, Diskriminalitas atau Kriminalitas?

ENTERTAINMENTUngkapan Jujur Joko Anwar Lewat A Copy of My Mind

GSLSTuntutan Lulus Cepat, Efek Terhadap Kompetensi

EXTRASWaspada Virus Zika!Bibit Bari di Faperta, “Salahkah?”

DUDU

4

13

18

20

26

27

28

29

31

35

Page 4: Majalah Genera Edisi VII

Genera Magazine | 4

ISSUE 1

RAMAINYA KEGIATANPASCA GERHANA MATAHARIPeristiwa langka gerhana matahari total

kini kembali terjadi. Peristiwa ini kian menyita perhatian banyak orang sehingga mereka menyiapkan berbagai macam kegiatan untuk menyambut gerhana matahari total kali ini. Peristiwa gerhana matahari total terjadi dimana posisi bulan, matahari, dan bumi sejajar dan berada pada garis lurus. Saat itu bulan akan melintas di antara matahari dan bumi, dan untuk beberapa waktu cahaya matahari ke bumi akan terhalang bayangan bulan. Ketika fase total itu terjadi bulan menu-tupi matahari, korona matahari akan tampak seperti menjulur dari pinggir bagian yang ditutupi Bulan.

Peristiwa gerhana matahari total kini melintasi beberapa wilayah di Indone-sia, khususnya pada Provinsi Bengkulu,

Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Masyarakat berbondong-bondong mengunjungi daerah tersebut dimana mereka disana dapat menyak-sikan secara penuh gerhana matahari total. Wilayah-wilayah yang dilintasi oleh gerhana matahari total menyediakan be-berapa tempat khusus untuk menyaksikan fenomena alam tersebut. Bahkan masyarakat asli daerah tersebut ikut menyiapkan fasilitas yang dinilai dapat memudahkan pengunjung dalam menyaksikan gerhana matahari total.

Tempat-tempat yang dilintasi oleh gerhana matahari total sudah ramai akan pengunjung, tak hanya dari dalam negeri

Page 5: Majalah Genera Edisi VII

5 | Genera Magazine

ISSUE 1

akan tetapi turis dari luar negeri juga banyak yang mengunjungi tempat-tempat tersebut. Bahkan mereka sudah mem-persiapkan diri dari jauh – jauh hari agar dapat menyaksikan gerhana matahari total. Apabila tidak sempat datang ke lokasi untuk menyaksikan secara langsung, beberapa media juga menyediakan siaran langsung gerhana matahari dari wilayah-wilayah yang dilintasi gerhana matahari total tersebut, seperti di televisi ataupun internet.

Fenomena alam pada tanggal 9 Maret 2016 pukul 07.21 WIB ini terjadi selama kurang lebih 2 menit 39 detik. Di daerah Palembang, gerhana matahari total tertutup awan hitam sehingga kurang jelas terlihat. Namun di beberapa daerah lain gerhana matahari total dapat

dapat disaksikan dengan jelas. Antusias masyarakat sangat tinggi dalam menyak-sikan gerhana matahari total 2016 karena masyarakat sudah mendatangi tempat wisata gerhana sejak pukul 03.00 pagi. Mereka juga tentunya sudah menyiapkan alat-alat pendukung seperti kacamata, dan juga menyiapkan kamera untuk me-ngabadikan peristiwa langka tersebut.

Tak hanya masyarakat saja yang antusias dalam menyaksikan gerhana matahari total tetapi, Presiden Indonesia yaitu Bapak Jokowi juga tak ketinggalan dalam menyaksikan gerhana matahari total. Sayangnya Pak Jokowi hanya menyaksikan di Istana Bogor saja, setelah sebelumnya berniatan akan menyaksikan di provinsi yang dapat menyaksikan gerhana matahari total secara penuh. Bukan hanya Pak Jokowi, wakil presiden Indonesia yaitu Pak Jusuf Kalla juga me-nyaksikan gerhana matahari total. Beliau menyaksikan di Palu, Sulwesi Tengah.

Beberapa tempat wisata gerhana menyiapkan serangkaian kegiatan yang akan dilakukan usai gerhana matahari total. Adapun rangkaian kegiatan tersebut yaitu Glowing Night Run, Festival Lomba Foto Internasional, Pertunjukan Barongsai30 Meter dan Tour Edukasi. Namun, beberapa daerah memiliki kegiatan yang berbeda-beda. Seperti di daerah Ternate kegiatan yang dilakukan pasca gerhana yaitu FGD Gerhana Matahari Total, Gala Dinner Gerhana Matahari Total, Run Eclipse Run 10 K total Eclipse, dan FestivalBudaya Maluku Utara. Untuk diderah Belitung kegiatan pasca gerhana matahari total yaitu Belitung Photography Trip, Belitung Ultra Beach Run, Belitung Lantern Run dan juga Pameran Foto.

Page 6: Majalah Genera Edisi VII

ISSUE 1

Genera Magazine | 6

Kepala BPBD Kabupaten Mukomuko, Ramdani, mengungkapkan,pihaknya akan mengusulkan pembangunan Tugu Momen GMT melalui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017. Ia menerangkan, rencana pemba-ngunan Tugu Momen GMT di Mukomuko diusulkan setelah gerhana matahari total terjadi secara sempurna di sana. Tentunya, hal ini dapat dijadikan sebagai momen sejarah yang sangat menarik dan langka. ‘’Tugu itu nanti sebagai kenang-kenangan untuk masyarakat Mukomuko khususnya dan masyarakat Bengkulu pada umumnya. Saya kira ini harus diabadikan,’’ tutur Ramdani.

Berbeda dengan daerah lain, Yogyakarta justru asyik berden-dang pasca gerhana matahari total. Dan pada beberapa daerah yang lainnya, ada juga masyarakat yang menunaikan ibadah shalat gerhana pada hari tersebut. Berbagai kegiatan dalam penyambutan gerhana matahari baik itu sebelum terjadinya gerhana matahari ataupun pasca gerhana matahari merupakan kegiatan yang sudah direncanakan dengan baik oleh masyarakat. Karena peristiwa tersebut merupakan peristiwa penting dan langka sehingga dalam perayaanya pun dilaku-kan dengan kegiatan yang sangat seru. (LG/Dyana)

Page 7: Majalah Genera Edisi VII

7 | Genera Magazine

ISSUE 2

Page 8: Majalah Genera Edisi VII

ISSUE 2

Genera Magazine | 8

Page 9: Majalah Genera Edisi VII

9 | Genera Magazine

ISSUE 2

Page 10: Majalah Genera Edisi VII

ISSUE 3

Genera Magazine | 10

dok. : google.com

Page 11: Majalah Genera Edisi VII

EXTRAS

11 | Genera Magazine

ISSUE 3

Page 12: Majalah Genera Edisi VII

ISSUE 3

Genera Magazine | 12

dok. : google.com

Page 13: Majalah Genera Edisi VII

HIDROPONIKDALAM AGRINOLOGY

13 | Genera Magazine

AGRINEWS

Page 14: Majalah Genera Edisi VII

Hidroponik merupakan salah satu metode budidaya tanaman yang

perkembangannya paling pesat dandiyakini akan mendominasi produksi pangan masa depan. Banyak keunggulan yang ditawarkan oleh metode hidroponik ini, salah satunya adalah media tumbuh yang unik yakni tanpa menggunakan tanah. Salah satu yang telah bergerak di bidang ini adalah Agrinology, mungkin sebagian besar sobat Genera sudah tak asing mendengarnya.

Agrinology merupakan sebuah start-up di bidang pertanian yang ber-gerak menggunakan metode hidroponikdan dapat berperan sebagai konsultan hidroponik. Metode tersebut dipilih karena efisiensinya, serta panen yang dihasilkannya organic. Namun, fokus utama dari Agrinology itu sendiri lebih kearah Research and Development dan bukan bisnis. Research and Development dilakukan sejak tahun 2014 yang meliputi penanaman, penjualan, kostumer, serta jalur jual-belinya. Sedangkan untuk pengelolaan kebun kearah bisnis dimulai satu tahun kemudian setelah Research and Development berjalan.

Founder dari Agrinology itu sendiri adalah Yangki Sulaeman yang merupakan mahasiswa S2 Fisika ITB dan rekannya Anhar mahasiswa Matematika ITB. Walaupun keduanya tidak memiliki back-ground pertanian secara langsung, namun karena hobi bertani itulah kemudian muncul ide untuk membuat semacam start-up dalam bidang pertanian. Sejauh ini, Agrinology hanya dijalankan oleh keduaorang tersebut dengan pembagian tugas sedemikian rupa sehingga mereka dapat me-manage dengan sebaik mungkin.

“Agrinology itu suatu usaha yang menurutku bagus banget. Saya selaku mahasiswa pertanian takjub sekaligus agak minder, karena kenapa kita yang dibidang pertanian tidak mulai bergerak memajukan bidang kita sendiri? dan saat saya mendengar cerita Kang Yangki juga saya takjub, beliau juga membantu masyarakat dengan memberikan pelatihanhidroponik.” jelas Arya mahasiswa Agroteknologi 2014.

Baik dalam hal Research and Development maupun bisnis, Agrinology memfokuskan pada komoditas yang ber-beda. Seperti untuk kearah Research and Development mereka menanam kang-kung, bayam, lettuce, sawi, pagoda, kale dan naybay. Komoditas tersebut dipilih karena perputarannya yang lebih cepat, sehingga kegiatan research dapat

Genera Magazine | 8Genera Magazine | 14

AGRINEWS

Page 15: Majalah Genera Edisi VII

terutama ibu-ibu rumah tangga mengenai hortikultur dan menjual hasil budiday-anya.

“Target 2016 ini adalah untuk pasar online sedangkan untuk tahun 2017 sudah mulai mengusahakan 10% pasar Bandung lebih kearah akademisi, mencari link dan membina,” ujar Yangki.Karena pergerkannya yang semakin berkembang, membuat salah satu bisnis yang baru dirintis oleh rekan-rekan Agroteknologi 2014 yang diberi nama ‘Adopt Me!’ melakukan kerjasama dengan Agrinology. Kerjasama yang dilakukan yakni dalam hal usaha supply sayur yang akan segera diproduksi. (LG/Astri)

dilakukan lebih cepat pula. Sedangkan untuk kebun yang ditanam diantaranya paprika dan tomat. Target penjualan beberapa produk tersebut adalah ibu-ibu rumah tangga serta penggiat makanan sehat. Dalam prakteknya dilapangan, Agrino-logy menerapkan sistem monitor-ing hidroponik berbasiskan internet of things. Sehingga mereka dapat mengak-ses kebun secara jarak jauh yang berupa data dan dapat langsung masuk web.

Dengan semakin banyaknya pesaing yang menjual produk organik, Agrinology melakukan promosi dan penjualan melalui beberapa media social seperti facebook, instagram, dan juga melakukan bagi-bagi gratis serta kearah edukasi. Seperti yang telah disinggung oleh Arya, bahwa Yangki dan rekannya Anhar pun melakukan pembinaan kepada

Bekerjalah dengan passion. Jangan liat seberapa besarpendapatan kamu, yang penting kamu bisa bahagia.

- Yangki.

15 | Genera Magazine

AGRINEWS

Page 16: Majalah Genera Edisi VII

Genera Magazine | 16

AGRINEWS

Page 17: Majalah Genera Edisi VII

AGRINEWS

Dok. : www.google.com

17 | Genera Magazine

Page 18: Majalah Genera Edisi VII

Genera Magazine | 18

PROFIL

Page 19: Majalah Genera Edisi VII

PROFIL

19 | Genera Magazine

Page 20: Majalah Genera Edisi VII

Genera Magazine | 20

KABAR KAMPUS

Page 21: Majalah Genera Edisi VII

KABAR KAMPUS

21 | Genera Magazine

Page 22: Majalah Genera Edisi VII

ERA KONEKTIVITAS ASIA,MAHASISWA HARUS BERANI DIADU!

Hai mahasiswa, sudahkan kamu siap menghadapi MEA? Ya, resmi sudah

pada tahun ini kita dan juga seluruh negara Asean menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean. MEA membuat seolah tidak ada lagi batasan antar negara. Siapapun dari suatu negara dapat masuk ke dalam negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara dengan sangat mudah untuk berbagai tujuan seperti berbisnis, berlibur, bahkan berpendidikan sehingga kompetisi akan semakin ketat. Selain itu, MEA dibentuk agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Tiongkok dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan. Di Indonesia sendiri, sejumlah syarat yang cukup ketat telah ditentukan bagi tenaga kerja asing, antara lain kewajiban berbahasa Indonesia dan

sertifikasi lembaga profesi terkait di dalam negeri.

Guna siap menghadapi MEA, tahun ini Universitas Padjadjaran menjadi koordinator untuk Indonesia sekaligus menjadi tempat dilaksanakannya perkuliahan bersama Asian Community Lecture/One Asia. Perkuliahan ini diisi oleh lecturer dari 12 negara di Asia dan akan berlangsung selama satu semester. Meski begitu,dalam satu minggu hanya terdiri dari dua kali pertemuan perkuliahan saja. Sangat menarik memang, namun tidak semua mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan ini. Dari satu fakultas hanya diambil 5 orang perwakilan saja. Untuk Fakultas Pertanian sendiri diambil 5 orang yang terdiri dari 3 orang mahasiswa Agroteknologi dan 2 orang mahasiswa Agribisnis. Meskipun Rektor Unpad, Bapak Prof. Dr. Tri Hanggono Achmad,mengatakan

Genera Magazine | 22

KABAR KAMPUS

Page 23: Majalah Genera Edisi VII

ERA KONEKTIVITAS ASIA,MAHASISWA HARUS BERANI DIADU!

bahwa saat ini semua bahasa di dunia sudah sejajar, namun ternyata untuk menjadi perwakilan perkuliahan ini masih diutamakan bagi mahasiswa yang mampu berbahasa Inggris dengan baik.Di akhir perkuliahan, akan ada kegiatan semacam “summer camp” dimana seluruh delegasi dari seluruh negara di Asia akan berkeliling negara-negara di Asia yang kemudian akhirnya akan mengadakan suatu pertemuan di suatu negara. Untuk tahun ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai negara apa yang akan menjadi tempat pertemuan.

Selain kegiatan One Asia ini, menurut Kepala Program Studi Agribisnis, Bapak Dr. Iwan Setiawan, SP., M. Si., Indonesia beberapa tahun ke depan akan terdaftar di Asean International Mobility Students (AIMS). Ini merupakan suatu program pemberian beasiswa S2 dari universitas-universitas di setiap negara

di Asia bagi mahasiswa dari negara lain yang ingin mengambil pendidikan di Universitas mereka. Pak Iwan juga menambahkan, “Mahasiswa sekarang itu generasi 5K, konektif, komunikatif, konfergen, kolaboratif, dan kontekstual. Pintu dan jendela sudah banyak dibuka, manfaatkan pintu-pintu itu untuk keluar, jika kita tidak memanfaatkannya dengan baik, maka kita yang akan dihabisi oleh negara lain.”

Sudah bukan saatnya lagi kita sebagai generasi penerus bangsa di era yang serba mengglobal ini hanya jago kandang saja. Ayo tunjukkan pada dunia bahwa kita, Indonesia, juga mampu bersaing dan tidak kalah dengan negara lain. Jika bukan kita yang mengharumkan nama bangsa, siapa lagi? (LG/Widyarina)

Dok. : WWW.Unpad ac.id

23 | Genera Magazine

KABAR KAMPUS

Page 24: Majalah Genera Edisi VII

TPB,ALTERNATIFPOLA PEMBINAAN

Ada yang baru di Unpad pada tahun akademik 2016/2017 mendatang. Yaitu, akan diterapkannya sistem TPB atau Tahapan Persiapan Bersama

bagi mahasiswa baru dari seluruh fakultas. Jadi, apasih TPB itu?

“TPB itu bisa dibilang SMA kelas 4,” ujar Alvin mahasiswa ITB 2013. Ya, pada saat TPB memang akan bertemu kembali pelajaran-pelajaran yang sering kita jumpai saat SMA, namun dengan penambahan bobot tentunya.

Unpad bukanlah satu-satunya Universitas yang menerapkan sistem TPB pada maha-siswa barunya. ITB salah satu universitas yangtelah menjalankan program TPB dari tahun 1970-an. Dari awal berjalannya TPB di ITB, banyakyang berubah seiring berjalan-nya waktu, mulaidari kurikulum hingga penjurusan mahasiswa.

Genera Magazine | 24

KABAR KAMPUS

Page 25: Majalah Genera Edisi VII

“Awal masuk kita diterima di fakultas, FTSL, hingga akhir semester 2 barulah kita memilih jurusan yang kita minati.” ungkap Alvin kembali. Ya, beberapa tahun terakhir, begitulah proses TPB. Mahasiswa baru pada awalnya hanya diterima sebagai mahasiswa fakultas, barulah nanti di akhir tahun pertama akan memilih program studi yang di inginkan. Meninjau pernyataan dari web TPB ITB bahwa hal tersebut dilakukan agar landasan sains, seni dan teknologi dapat diberikan untuk mahasiswa baru. Selain itu, TPB menjadi wahana pembinaan awal sikap ilmiah dan pengadaptasian tatacara belajar di peguruan tinggi. Landasan kuat tentang sains diberikan melalui beberapa mata kuliah seperti Kalkulus, Fisika Dasar, dan Kimia dasar.

Lalu bagaimana dengan TPB yang akan diterapkan di kampus kita tercinta ini? Dan apa urgensinya hingga tahun ini Unpad merancang penuh dan harus di-laksanakan tahun ajaran 2016/2017? Prof. Dr. Budi Setiabudiawan sebagai Direktur Pendidikan Unpad mengatakan, di Unpad sendiri, TPB dibagi menjadi tiga kegiatanyaitu kurikuler berupa perkuliahan bersama pada semester 1, ko-kulikuler bersifat pengembangan karakter, dan ekstra-kulikuler berupa perkuliahan seni olah-raga, dan kreativitas.

Gema Wibawa Mukti, SP.,MP. sebagai Manajer Kemahasiswaan Fakultas Pertanianatau biasa dipanggil akrab dengan Kang Gema mengatakan bahwa TPB diadakan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dari tahap awal karena meningkatnya per-saingan di dunia kerja nanti yang mana akan menuntut lulusan universitas dapat menguasai berbagai bidang.

“Rendahnya jiwa ke Unpad-an Mahasiswa dan tidak kuatnya ikatan

alumni Unpad serta tingginya ego ke-fakultas-an menjadi urgensi kenapa

harus dilaksanakannya TPB di Unpad.”

“Pada saat Pimnas, bila mahasiswa UGM ditanya “dari universitas mana?” ia pasti akan menjawab “dari UGM”. begitu pula ITB, IPB, dan beberapa universitas terkemuka lainnya. Namun bila mahasiswa Unpad ditanya hal serupa, pasti akan menjawab “Fakultas pertanian, Unpad.” ego nya tinggi.” Ungkap Kang Gema.

Selain itu, Firdhani Reksa Putra sebagai perwakilan PSDO BEM KEMA Unpad menambahkan bahwa salah satu urgensi diadakannya TPB adalah untuk menurunkan jumlah Mahasiswa yang Drop Out di tingkat lanjut.

Lantas, bagaimana dengan Polbin dari fakultas sendiri? Pihak rektorat ber-harap bahwa TPB dapat menjadi inovasi yang baik dari kegiatan Polbin. Seperti yang telah di singgung dalam majalah Genera dengan Issue : Pertanian, bahwa;

“Zaman telah berubah, dan memang pola pembinaan mahasiswa yang

seperti dulu sudah tidak relevan untuk diterapkan. Kita butuh cara baru.”

Sebagai penutup, saya menyitir pernyataan dari Kang Gema yaitu; Polbin tidaklah hilang, namun bentuknya saja yang sedikit berubah. Bahkan bukan hanya Polbin, kurikulum kita pun berubah, dan pasti ada perubahan ADRT dalam kaderi-sasi LK. Namun mari kita tanggapi hal ini secara positif. Karena, TPB itu sendiri tidak hanya menitikberatkan kepada keilmuan saja, melainkan pembentukan karakter juga sangat diperhatikan dalam TPB ini. Peruba-han tidak selalu negatif. (LG/Sakti)

Namun, apakah sudah matang untuk diterapkan tahun ini?

25 | Genera Magazine

KABAR KAMPUS

Page 26: Majalah Genera Edisi VII

Genera Magazine | 26

SURVEY

Page 27: Majalah Genera Edisi VII

SUARA MEREKA

27 | Genera Magazine

dok. : google.com

Page 28: Majalah Genera Edisi VII

Genera Magazine | 28

ENTERTAINMENT

Page 29: Majalah Genera Edisi VII

29 | Genera Magazine

ENTERTAINMENT

Page 30: Majalah Genera Edisi VII

pada pilihan lulus cepat atau lulus berkompeten, mahasiswa sekarang harus mampu lulus cepat dan berkompeten.” Ungkap Pak Agus, salah satu dosen departemen HPT Fakultas Pertanian Unpad.

Lulus cepat atau lulus kompeten? Intinya kembali lagi kepada mahasiswa itu sendiri. Jika hanya ingin sekedar lulus dan langsung bekerja, lulus cepat bisa jadi pilihan. Tetapi jika ingin menjadi dosen atau peneliti, lulus kompeten adalah jawabannya, dengan resiko kelulusan yang sedikit lebih lama. Karena dunia kerja menuntut kita untuk berkompetensi dan profesional di bidang yang kita tekuni, kesiapan mahasiswa tersebut lah yang akan menentukan kinerja mereka nantinya. (LG/Gilang)

Lulus dari perguruan tinggi adalah pencapaian yang diinginkan oleh

setiap mahasiswa, menyelesaikan studi dengan waktu sesingkat mungkin lalu bekerja di lembaga atau perusahaan yang diinginkan, hingga tak jarang terlihat mahasiswa yang ingin lulus cepat. Namun, apakah lulus cepat berpengaruh terhadap kinerja seseorang di dunia kerja? Jika melihat jauh kebelakang, seorang sarjana normalnya lulus diatas 6 tahun. Hal itu berdampak kepada kompetensi mahasiswa tersebut di dunia kerja. Bagaimana dengan sekarang? Banyak mahasiswa yang lulus berkisar 4-5 tahun. Bahkan, tidak sedikit lulusan yang langsung mendapatkan pekerjaan melihat persaingan dunia kerja yang sangat ketat.

“Ada seleksi bertahap saat akan masuk dunia kerja. Calon pekerja harus memiliki 2 hal yang akan membantu mereka, yaitu interest serta passion terhadap bidang dan perusahaan tempat mereka akan bekerja. Pemimpin perusahaan akan melihat kemampuan per individu untuk ditempatkan di bagian-bagian perusahaannya. Intinya adalah kita harus bisa menemukan kelebihan dan kekurangan kita, lalu membuat potensi diri sendiri. Karena jika dihadapkan

LULUS CEPAT ? ATAU

LULUS TEPAT ?

Genera Magazine | 30

GSLS

Page 31: Majalah Genera Edisi VII

31 | Genera Magazine

EXTRAS

Page 32: Majalah Genera Edisi VII

Genera Magazine | 32

EXTRAS

Page 33: Majalah Genera Edisi VII

33 | Genera Magazine

EXTRAS

Page 34: Majalah Genera Edisi VII

Genera Magazine | 34

ADVERT

What are youwaiting for?

Page 35: Majalah Genera Edisi VII

35 | Genera Magazine

Page 36: Majalah Genera Edisi VII

PERSMA GENERAFakultas Pertanian Universitas PadjadjaranJln. Raya Bandung Sumedang Km. 21 Jatinangor, SumedangJawa Barat 45363

persmagenerapersmageneraGenera Persmagenerapersma.com

Official LINE Account :@wdy8927v