Majalah Garuda: Oktober 2011

download Majalah Garuda: Oktober 2011

of 36

description

Majalah Garuda, publikasi bulanan dari Partai Gerakan Indonesia Raya.

Transcript of Majalah Garuda: Oktober 2011

GARUDA

Edisi 10 / Oktober 2011

DesmonD j mahesaPrabowo Panglima 2014Garuda Magz - Oktober 2011 I

Ketua DPP Partai Gerindra

II

Garuda Magz - Oktober 2011

IKLAN

Garuda Magz - Oktober 2011

1

GARUDADEWAN PEMBINAProf. Dr. Ir Suhardi Ahmad Muzani Ir. Sufmi Dasco Ahmad SH, MH dr. Felicitas Tallulembang R. Asapa

DEWAN REDAKSI

Aryo Setyaki Djojohadikusumo Andi Debbie Y. Asapa, SH Muhammad Haris Indra, Sip

REDAKSI PEMIMPIN REDAKSIAndi Seto G. Asapa, SH, LLM

REDAKTUR PELAKSANAUmi Tjende

Mendongkrak Citra yang Terpuruk

WAKIL REDAKTUR PELAKSANAKemal Firdaus

C

REDAKTUR

Hayat Fakhrurrozi

REPORTER

Syarif Adnan, Imam Utomo

ART & DESAIN GRAFISAnton Ristiono

PHOTOGRAPHERFerry

SIRKULASIArifin

Garuda Magazine Jl. Danau Tondano T 10 A Benhil - Jakarta Pusat Email: [email protected]

itra politisi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di mata masyarakat kian terpuruk. Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengisyaratkan keterpurukan itu. Lembaga ini mencatat, citra politisi DPR turun mencapai 21 persen dibandingkan 6 tahun lalu. Hasil survei LSI menyebutkan, salah satu dorongan yang menambah buruk citra itu adalah sikap Badan Anggaran (Banggar) DPR yang dinilai masyarakat sangat arogan. Sikap arogansi ditunjukkan dengan tidak mau membahas RAPBN 2012 hanya karena diperiksa KPK. Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso mengaku tak terkejut dengan hasil survei tersebut. Tanpa survei pun, kata dia, citra politikus bakal merosot drastis. Sejak bergulirnya kasus korupsi yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, ia mengatakan pemberitaan media cenderung negatif. Ini yang mempengaruhi presepsi publik terhadap politikus. Inilah yang sejak awal diwanti-wanti oleh Prabowo Subianto. Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini menginginkan wakil rakyat dari Gerindra yang ada di parlemen tetap pada komitmen, lebih mendahulukan kepentingan rakyat dan bangsa dari pada kepentingan lainnya. Itulah sesungguhnya peran yang mesti diemban oleh wakil rakyat di parlemen. Jika peran itu dimainkan dalam irama yang sama, hasilnya tidak hanya mendongkrak citra politisi di parlemen yang terpuruk, tapi sekaligus membawa bangsa ini lebih maju lagi. Kemajuan bangsa berujung pada peningkatan kesejahteraan rakyat.

Andi Seto Gadhista Asapa, SH, LLM Pemimpin Redaksi2 Garuda Magz - Oktober 2011

DAFTAR ISISURAT PEMBACA4 Majalah Digital

LAPORAN UTAMA6 Menurunnya Citra Politisi di Parlemen

LEBIH DEKAT10

Desmond J Mahesa Prabowo Panglima 2014

NEWS13 Gerindra Bertahan di Luar Pemerintahan

10EVENT PROFIL

Desmond J Mahesa Prabowo Panglima 2014OPINI26 Riki Rinovsky Jiwaku untuk Gerindra

18 Kader Mbalelo Ditandai

SUARA PARLEMEN20 Putus mata Rantai Mafia Anggaran

28 Andi Seto Gadhista Asapa, SH, LLM Kehebohan Reshuffle

KOLOM

22

Nuroji

22 Nuroji Ingin Lebih Merakyat

32

MENUJU 2014Gerindra Sultra Bidik 2014

14

Kader Mbalelo DitandaiGaruda Magz - Oktober 2011 3

SURAT PEMBACAUntuk kritik, saran dari Anda para pembaca setia majalah Garuda kirimkan ke Redaksi Majalah Garuda Jl. Danau Tondano No. 10A Bendungan Hilir Jakarta Pusat 10210 atau kirim email ke [email protected]

LiPutan PiLKaDa

Salam perjuangan dari kami di Pulau Sumatera. Kami kader dari Riau sangat antusias dengan kehadiran majalah Garuda sehingga kami bisa mengetahui beragam berita mengenai Partai Gerindra serta tokoh-tokoh penggeraknya. Seiring dengan makin maraknya pemilihan umum kepala daerah yang terjadi di seluruh pelosok negeri, alangkah baiknya jika Garuda menyediakan sebuah rubrik khusus mengenai liputan Pilkada. Banyak hal yang bisa digali dari pilkada, mulai dari persiapan, kampenye hingga pemilih-an umumnya itu sendiri. Kami yakin bahwa tim Garuda mampu menyajikan liputan pilkada, khususnya yang diikuti oleh para kader Gerindra, yang objektif dan menarik. Terima Kasih. Donald, PekanBaru Salam perjuangan Bapak Donald, dalam setiap edisinya majalah Garuda selalu mencoba menyajikan beragam berita mengenai pemilihan umum kepala daerah, yang kami muat dalam rubrik news and event. Hingga saat ini kami belum merasa perlu untuk membuatkan rubrik khusus pilkada namun jika nanti dirasa perlu bukan tidak mungkin usul Anda bisa menjadi kenyataan. Terima kasih

pat para petinggi atau simpatisan partai hingga bisa memperkaya tulisan tersebut dan bisa mencerminkan sikap partai Gerindra. Dan satu lagi,ditambah lagi dong jumlah halamannya, sepertinya masih terlalu sedikit. Semoga Garuda dan Gerindra semakin jaya di masa yang akan datang. Idah, Kediri Halo ibu Idah, kabar kami di majalah Garuda semua baik-baik saja. Terima kasih atas pujiannya mengenai tulisan di rubrik laporan utama kami, dan terima kasih pula atas sarannya. Jumlah pendapat yang terangkum dalam tulisan di rubrik utama, kami sesuaikan dengan proporsi tulisan sehingga nantinya tulisan tersebut menjadi enak dibaca. Dan karena keterbatasan halaman maka kami tidak bisa memuat beberapa kutipan dari narasumber. Untuk jumlah halaman untuk saat ini kami belum ada rencana untuk menambah jumlah halaman. Terima kasih

yang menyayangkan mengapa tidak menggunakan istilah dalam Bahasa Indonesia. Untuk perubahan nama kami akan mendiskusikan dulu dengan tim kami. Hingga saat ini Majalah Garuda belum memiliki akun twitter namun kami pun telah memiliki rencana untuk membuat akun tersebut sehingga lebih memudahkan para pembaca kami untuk berinteraksi

MajaLah DiGitaL

Saya baru mulai membaca majalah Garuda di beberapa edisi terakhir saja, dan saya sangat tertarik untuk memiliki edisi-edisi lalu dari majalah ini. Jika memungkinan apakah majalah Garuda memiliki majalah digital dalam bentuk file, sehingga saya bisa membaca majalah tersebut langsung dari komputer saya. Jika memang ada bagaimana cara mendapatkannya? Dan berapa biayanya? Terima kasih. Endang, Semarang Salam perkenalan ibu Endang, untuk majalah digital, kebetulan kami memang memiliki majalah Garuda dalam format file .pdf yang bisa diakses dengan menggunakan software Adobe Acrobat. Silah kan kirimkan pesan melalui email ke alamat garudamagz@gmail. com jika ingin memiliki Majalah Garuda dengan format pdf dan kami akan mengirimkannya pada Anda secara cuma-cuma.

aKun SOSiaL MEDia GErinDra

SiKaP GErinDra

Halo Majalah Garuda apa kabar? Saya ingin menyampaikan pendapat saya mengenai rubrik laporan utama. Menurut saya tulisan di rubrik tersebut sudah sangat pas mewakili beragam isu yang tengah hangat. Ulasan serta pandangan yang terangkum dalam rubrik tersebut sangat bagus. Saya ingin menyumbang saran, bagaimana jika dalam rubrik laporan utama, redaksi memuat lebih banyak lagi penda4 Garuda Magz - Oktober 2011

Salam perkenalan, saya ingin bertanya, apa akun Facebook Garuda Magz, juga dikelola oleh redaksi majalah Garuda? Mengapa menggunakan nama Garuda Magz? Seharusnya sebagai warga Indonesia kita harus bangga dengan bahasa sendiri dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Apa ada rencana untuk mengubah nama tersebut? Oh iya apakah Majalah Garuda memiliki akun twitter? Terima kasih. Ade Kolken, Jakarta Halo Pak Ade, betul sekali, akun Facebook Garuda Magz memang dikelola oleh salah satu tim redaksi kami. Untuk penamaan kami sengaja memilih nama Garuda Magz untuk mempersingkat penyebutan saja. Dan kami memang menerima banyak email senada

SaLut GaruDa

Saya telah membaca majalah Garuda sejak pertama kali dibagikan dalam Raker di Jakarta pada bulan Januari lalu, dan sejak itu saya menjadi penggemar setia majalah bulanan ini. Walaupun pada awalnya majalah ini memiliki kesan sederhana, namun seiring dengan berjalannya waktu Garuda menunjuk-

kan kehebatannya dengan menyajikan beragam liputan-liputan yang selalu mengasyikan saat dibaca. Saya amat menyukai rubrik Lebih Dekat Seorang Tokoh. Rubrik tersebut membuat saya lebih mengenal tokoh-tokoh Gerindra lengkap dengan pemikirannya. Semoga ke depannya Majalah Garuda bisa lebih jaya lagi dan saya yakin bahwa majalah ini akan menjadi salah satu media komunikasi pen-ting bagi Gerindra dalam menyongsong Pemilu 2014 mendatang. Rizky, Solo Terima kasih atas kata-kata pujiannya Bapak Rizky. Kami bisa menjadi seperti saat ini karena masukan dan saran serta kritik dari para pembaca kami. Kami berharap bisa menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang sehingga bisa menjadi media komunikasi interen Gerindra yang dibutuhkan oleh setiap kadernya.

Salam perkenalan dari kami kader Gerindra di Indonesia Timur. Kami sangat senang dengan kehadiran majalah Garuda, sehingga kami bisa mendapatkan beragam informasi mengenai apa yang terjadi di pusat pemerintahan maupun daerah lainnya. Namun kami amat menyayangkan minimnya liputan dari kawasan timur Indonesia, khususnya Papua. Kami berharap di edisi mendatang redaksi Garuda bisa menampilkan liputan kegiatan-kegiatan dari kami yang berada jauh di sebelah timur Indonesia. Terima kasih Stevie, Jayapura Salam perkenalan Bung Stevie, kami senang sekali mendengar kabar bahwa majalah kami sudah sampai di ujung timur negeri ini. kami selalu berusaha untuk menampilkan liiputanliputan kegiatan kader Gerindra dari beragam penjuru Indonesia, namun karena keterbatasan

LiPutan inDOnESia tiMur

kami, maka ada beberapa daerah yang memang kami kesulitan untuk mendapatkan info berita. Untuk itulah kami mengundang kader-kader Gerindra untuk berkontribusi dengan mengirimkan artikel-artikel menarik seputar kegiatan partai. Kami tunggu, Bung Stevie.

GARUDA

Edisi 10 / Oktober 2011

DESMOND J MAHESAPrabowo Panglima 2014Garuda Magz - November 2010 II

Ketua DPP Partai Gerindra

Foto Cover : Desmond J Mahesa oleh Hayat Fakhrurrozi

Segenap redaksi Majalah Garuda mengucapkan :

Selamat Atas Kelahiran Andi Muhammad Nurqolbi Seto AsapaPutra dari Bpk andi Seto G asapa, Sh, LLM (Pemred Majalah Garuda) & ibu andi nurhilda Dara Mata asiah indahsari nurdin halid Semoga kelak menjadi anak yang soleh, berbakti kepada orang tua, agama, nusa & bangsaGaruda Magz - Oktober 2011 5

LAPORAN UTAMA

Foto : Istimewa

Menurunnya Citra Politisi di ParlemenPrabowo menginginkan wakil rakyat dari Gerindra yang ada di parlemen tetap pada komitmen, lebih mendahulukan kepentingan rakyat dan bangsa dari pada kepentingan lainnya. Katanya, Saya menjaga, yang penting Gerindra setia pada harapan rakyat.Oleh Hayat Fakhrurrozi. 6 Garuda Magz - Oktober 2011

itra politisi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di mata masyarakat kian menipis. Sikap pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPR yang menyerahkan pembahasan Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) kepada pimpinan DPR dianggap memberi andil menukiknya citra wakil rakyat di parlemen. Penyerahan pembahasan RAPBN kepada pimpinan DPR bermula dari pemanggilan pimpinan Banggar ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dengan kasus yang ter-

C

jadi di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Usai pemeriksaan itulah pimpinan Banggar menyerahkan pembahasan RAPBN 2012 ke pimpinan DPR. Ketua Banggar DPR Mechias Markus Mekeng menuding pemanggilan KPK terhadap diri dan koleganya tidak adil. Pasalnya, bukan hanya Banggar DPR yang menjadi pengambil keputusan terkait suatu kebijakan. Pemerintah juga ikut, Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonsia (BI) menandatangani pengambilan keputusan tingkat pertama, ujarnya.

Tindakan itu disesalkan sejumlah kalangan. Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Fadli Zon menilai, ancaman mogok seperti itu sebagai hal berlebihan. Aksi tersebut, menurut dia, jelas memperlihatkan Banggar DPR bukan mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara, tapi arogansi kelembagaan. Mekeng menampik penilaian bahwa Banggar DPR melakukan aksi mogok. Dengan tegas ia mengatakan Banggar DPR tidak melakukan boikot pembahasan anggaran RAPBN 2012. Menurut dia, pembahasan RAPBN masih berjaGaruda Magz - Oktober 2011 7

LAPORAN UTAMA

i-

Foto : Istimewa

lan seperti biasa. Kami tidak mogok, tuturnya, seperti diberitakan sejumlah media. Pembahasan RAPBN yang masuk mulai bulan Mei, kata dia, masih jalan. Pokok-pokok kebijakan fiskal dan nota keuangan yang masuk siklus pembahasan APBN, kami bahas. Tapi untuk sementara pembahasan itu kami serahkan kepada pimpinan dewan, sampai ditemukan kesamaan pandangan soal pemanggilan pimpinan Banggar oleh KPK. Wakil Ketua Banggar, Tamsil Limrung menilai, pemeriksaan itu sarat nuansa politis. Ini kasusnya (Kemenakertrans) belum apa-apa sudah begini, kasus yang lain, yang lima bulan lalu belum diperiksa. Ini tiba-tiba diperiksa, politis banget, ujarnya waktu itu. Apa mau dikata, langkah itu justeru memperburuk citra, tidak hanya Banggar, tapi juga politisi DPR. Citra politisi DPR semakin menipis di mata masyarakat. Setidaknya, begitulah hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Lembaga ini mencatat, citra 8 Garuda Magz - Oktober 2011

politisi DPR turun mencapai 21 persen dibandingkan 6 tahun lalu. Salah satu dorongan yang menambah buruk citra DPR, menurut hasil survei lembaga itu, adalah sikap Banggar DPR yang dinilai masyarakat sangat arogan. Sikap arogan itu ditunjukkan dengan tidak mau membahas RAPBN 2012 hanya karena diperiksa KPK. Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso, menilai wajar hasil survei yang menyatakan hancurnya kepercayaan publik terhadap politikus. Menurut dia, survei tersebut harus disikapi dengan lapang dada oleh semua pihak. Priyo mengatakan, karena pemberitaan selama sekian bulan terakhir begitu mendera dari semua lini, wajar saja kalau kemudian citra politikus dan parpol merosot tajam. Menurut saya, ini harus diterima dengan lapang dada, ujarnya kepada wartawan, di Gedung MPR/DPR, Senin 3 Oktober 2011, seperti dikutip Tempo Interaktif. Dia mengaku tak terkejut dengan hasil survei tersebut. Tanpa survei pun, kata dia, citra politikus bakal merosot drastis. Sejak bergulirnya kasus korupsi

yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, ia mengatakan pemberitaan media cenderung negatif. Ini yang, menurut dia, mempengaruhi presepsi publik terhadap politikus. Politikus Partai Golkar ini berharap hasil survei tersebut bisa menjadi bahan evaluasi bagi para politikus dan parpol. Survei LSI itu menurut saya biasabiasa saja. Tanpa survei pun orang tahu, sejak kasus Nazaruddin mencuat, kemudian bergiliran seperti bola salju, ujar dia lagi. **** Jauh sebelum masalah ini mencuat dan menjadi pembicaraan ramai di masyarakat, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah memberikan isyarat yang tegas. Dia mengingatkan anggota DPR dari partainya yang duduk di Banggar DPR agar tidak mencoba korupsi dalam setiap pembahasan mata anggaran. Prabowo menginginkan wakil rakyat dari Gerindra yang ada di parlemen

tetap pada komitmen, lebih mendahulukan kepentingan rakyat dan bangsa dari pada kepentingan lainnya. Katanya, Saya menjaga, yang penting Gerindra setia pada harapan rakyat. Bagi mantan Komandan Jenderal Kopassus ini, yang penting Gerindra menentang segala bentuk penyelewengan anggaran dan korupsi. Saya kira dari awal sikap kita jelas, menentang segala bentuk penyelewangan dan korupsi dari tingkat mana pun, mantan Pangkostrad ini menandaskan. Lantas bagaimana sikap Fraksi Gerindra dengan peristiwa ini. Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, Gerindra melalui empat orang anggotanya yang duduk di Banggar tetap siap melakukan pemba-

hasan RAPBN 2012, kapan pun. Kita tetap bersemangat, siap melanjutkan pembahasan anggaran, ungkapnya. Hal senada diungkapkan Budi Heryadi, anggota Fraksi Gerindra yang menjadi anggota Banggar DPR. Budi mengatakan, dia dan tiga kolega lainnya tetap komitmen apa yang diamanatkan partai melalui fraksi. Sejauh ini secara kelembagaan, kata dia, Banggar DPR tidak ada masalah. Kalau ada masalah itu lebih pada individu, tuturnya (baca juga tulisan lain, Budi Heryadi: Kita TetapKomitmen) Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Yuna Farhan berpandangan, pembahasan anggaran oleh pimpinan Banggar kepada pimpinan DPR dapat menjadi momentum pembenahan mekanisme

dan mengembalikan Banggar ke khittah. Banggar DPR, kata dia, hanya membahas alokasi yang diputuskan oleh komisi. Domain Banggar DPR hanya sebatas sinkronisasi atas usulan alokasi komisi. Domain komisi membahas alokasi program kegiatan mitra kerja komisi, termasuk mengusulkan transfer daerah yang terkait bidang komisinya. Dalam tulisannya di sebuah media massa, akhir September 2011, Yuna menulis, Sejatinya, kita tidak menginginkan Banggar DPR dibubarkan atau fungsi anggaran DPR dilemahkan. Namun kita juga tidak menginginkan DPR serta Banggar menjadi wadah mufakat jahat para mafia yang menggerogoti anggaran rakyat.

Budi heryadi

Kita tetap KomitmenYang terjadi adalah Banggar mengajukan surat ke pimpinan dewan. Isinya mengembalikan mandat pembahasan anggaran ke pimpinan DPR sehubungan dengan pemanggilan pimpinan Banggar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jadi bukan pemboikotan. Saya pikir ini normatif. Kita juga terus bekerja.

Anggota Badan Anggaran dari Fraksi GerindraBudi Heryadi, satu dari empat anggota Fraksi Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang dipercaya duduk di Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI). Budi melihat, persoalan yang ramai diberitakan media massa berkaitan dengan Banggar tidak berkaitan dengan lembaga. Yang bermasalah, menurut Budi, bukanlah kelembagaannya, melainkan individu. Hanya karena adanya mis komunikasi, nyaris semua anggota Banggar DPR terkena imbas dari polemik ini bahwa Banggar DPR boikot RAPBN 2012, tuturnya. Ditemui di ruang kerjanya, Rabu (28/9), Budi Heryadi memaparkan komitmen Gerindra kepada Hayat Fakhrurrozi dari Majalah Garuda dalam menyikapi masalah tersebut. Berikut petikannya:

has anggaran ke pimpinan DPR?

migrasi (Kemenakertrans).

Kesan masyarakat terhadap Banggar sudah negatif. Menurut Anda?Ya, menurut saya semua elemen harus memahami bahwa kita juga sepakat untuk penegakan hukum. Banggar juga sepakat. Tapi kalau ada person yang menyalahi aturan, saya kira perlu diklarifikasi.

Adakah itu berkaitan dipanggilnya pimpi- Bagaimana sikap Gerindra dalam soal nan Banggar oleh KPK? ini?Ya itulah, masyarakat sudah pintar politik. Kalau ketua Banggar DPR diundang KPK lalu hadir, itu dianggap luar biasa. Cuma saja, usai pemanggilan itu terkesan satu sama lain mempertahankan argumentasi masing-masing. Imeg-nya, semua anggota Banggar yang berjumlah 85 orang bermasalah. Padahal dugaan masalahnya cuma terkait dua kasus: di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Tenaga Kerja dan TransKita tetap komitmen apa yang diamanatkan fraksi. Sebatas ini fraksi terus mengontrol apa yang dilakukan empat anggotanya yang ada di Banggar. Selama ini kita terus dikontrol. Soal komitmen, tetap pro rakyat kita dukung.

Apa sebenarnya yang terjadi sehingga Banggar mengembalikan tugas memba-

Jadi secara kelembagaan Banggar tidak bermasalah?Secara institusi tidak bermasalah. Kalau ada masalah, itu individunya.

Garuda Magz - Oktober 2011

9

LEBIH DEKAT DENGAN

Desmond junaidi mahesaPrabowo Panglima 2014Kritis dan selalu bicara apa adanya adalah gambaran Desmond Junaidi Mahesa (45). Ia ingin hidupnya mengalir seperti air, apa adanya. Ia meyakini dengan menjalankan amar makruf nahi mungkar sebagai jalan hidupnya, semuanya bisa berjalan dengan semestinya. Termasuk dalam menekuni aktivitas sebagai politikus, baik di dalam maupun di luar parlemen.Oleh Hayat Fakhrurrozi

Ketua DPP Partai Gerindra

Foto : Hayat Fakhrurrozi

10

Garuda Magz - Oktober 2011

a mengakui, tak sedikit cobaan pahit yang pernah dirasakannya sebagai aktivis. Namun hal itu tak lantas membuatnya kapok, apalagi berpikir untuk menyerah dengan keadaan saat itu. Yang penting bagi saya, mengatakan benar itu benar dan salah itu salah. Itulah gaya politik yang saya yakini. Pasti mengatakan yang sebenarnya, sepanjang tak mengurangi dan mengganggu akidah saya, tegas pria kelahiran Banjarmasin, 12 Desember 1965 ini. Namanya, tentu saja mengingatkan publik pada peristiwa masa gerakan reformasi 1998 silam. Akibat sikap kritisnya itu, ia termasuk salah satu aktifis yang diculik dan mendapat perlakuan tidak mengenakkan saat pemerintahan Orde Baru. Meski begitu, Desmond mengakui semuanya sudah berlalu. Ia tak ingin menengok ke belakang dan menyimpan dendam. Ia ingin memetik hikmah dari perjalanan hidupnya, agar tetap bisa berbuat sesuatu untuk negeri ini. Menurut pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Lembaga Bantuan Hukum Nusantara (LBHN) Jakarta ini, keterlibatannya di partai bentukan Prabowo Subianto, merupakan salah satu upaya untuk bisa menjalankan amar makruf nahi mungkar. Meski diakui, awalnya ia hanya ingin membantu sahabatnya Widjono Harjanto mendirikan partai berlambang kepala burung Garuda di wilayah Kalimantan Timur. Sudah menjadi sikap hidupnya, ketika berbuat sesuatu maka totalitas adalah sebuah keharusan, maka segala risiko ia hadapi. Termasuk ketika ia harus menggantikan orang yang mencalonkan diri sebagai calon legislatif pada pemilu 2009 lalu. Sudah menjadi sikap saya kalau berbuat sesuatu terbiasa total, maka saya pun total di sini. Bagi saya semua itu bagian dari amanah, ujar lulusan Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat ini. Rupanya, sikap totalitas itu membawa berkah baginya hingga lolos ke Senayan sebagai wakil rakyat dari dae-rah pemilihan (dapil) Kalimantan Timur dengan raihan suara sebanyak

I

13.439 suara. Desmond pun ditempatkan oleh fraksi di Komisi III. Selain itu ia juga duduk sebagai anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR. Sebagai anggota DPR, ia dipercaya sebagai sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, bidang Kaderisasi. Sebagai orang yang diamanahi mengurus kaderisasi, Desmond menilai bahwa di usianya yang masih muda, Partai Gerindra harus mampu mencetak kader-kader yang militan dan total di jalan Gerindra. Parameternya adalah kemampuan dan kesiapan Partai Gerindra pada pemilu mendatang. Meski memang, kondisi hari ini kaderisasi masih dalam tataran pragmatis praktis. Untuk itu mau tidak mau, para kader sebagai mesin partai harus siap mematuhi dan menjalankan segala keputusan yang digariskan partai.

saja. Dulu sebagai aktivis mahasiswa, aktivis LBHN itu juga bukan karir. Jadi menurut saya aktivitas politik itu bukan karir. Yang ada pada hari ini merupakan persoalan amar makruf nahi mungkar.

Jadi menurut Anda politik itu apa?

Saya tidak mengerti politik itu apa. Tapi kalau secara teori tentu saja saya mengerti dan banyak sekali definisinya, tergantung mana yang kita yakini. Bagi saya, mengatakan benar itu benar dan mengatakan salah itu salah itulah politik saya. Tidak pernah takut apa yang saya yakini dan yang saya katakan. Jadi kalo saya ngomong a, b, c, asal tidak mengurangi nilai dan aqidah saya tidak terganggu akan saya lakukan.

Termasuk saya, sebagai kader yang baik, ya harus tunduk dan taat pada partai, katanya. Lantas, seperti apa pandangan Desmond yang berprofesi sebagai pengacara ini seputar proses kaderisasi dan aktifitas politiknya di bawah bendera Partai Gerindra? Kepada Hayat Fakhrurrozi dari Garuda, memaparkan pandangannya dalam sebuah wawancara di sela kesibukannya sebagai wakil rakyat beberapa waktu lalu. Berikut petikannya:

Bisa diceritakan awal karir dan aktivitas politik Anda? Kontribusi apa yang Anda lakukan?Saya rasa saya tidak punya karir politik. Karena saya merasa berpolitik itu bukan berkarir. Saya di sini apa adanya

Semua berawal karena tidak sengaja. Dulu saya aktif dan gabung di Golkar karena saya diajak teman sewaktu saya aktif di HMI. Zaman reformasi dan pascareformasi, saya diminta ikut membangun Partai Umat Islam bersama Pak Deliar Noer. Termasuk di Gerindra, awalnya saya diajak Pak Oni (Widjono Harjanto), untuk membantu beliau bikin partai ini di Kalimantan Timur. Dan saya terpilih jadi anggota DPR juga karena saya menggantikan orang yang mundur. Sudah menjadi sikap saya kalau berbuat sesuatu terbiasa total, maka saya pun total di sini. Bagi saya semua itu bagian dari amanah. Dan saya sebagai kader partai yang baik harus tunduk pada keputusan partai. Meski partai ini dibangun dalam situasi dan kondisi serba dadakan dan saat ini pun usianya masih muda, maka kekurangan dan kelebihan menjadi solusi kita bersama, bagaimana untuk berbuat sesuatu yang lebih baik. Kalau kita bergabung dengan Partai Gerindra, maka kita harus serius untuk membicarakan bagaimana menyelesaikan persoalan-persoalan anak bangsa ini dengan baik. Tidak ada kontribusi. Karena bagi saya yang saya lihat ya saya omongkan. Apa adanya seperti yang kerap saya sampaiGaruda Magz - Oktober 2011 11

Lantas sejak kapan akhirnya Anda bergabung ke partai politik?

Foto : Hayat Fakhrurrozi

LEBIH DEKAT DENGANorientasi menggalang kekuatan untuk menuju medan perang.

Lalu untuk mengusung Prabowo pada 2014 nanti, apa yang dilakukan bidang kaderisasi?Saya pikir mulai sama-sama evaluasi, ada kejujuran, kekompakan sebagai sebuah team work bahwa ini sebuah keluarga besar. Karena kekurangan dan kelebihan apapun, itu milik kita bersama. Nah menurut saya kalau hari ini jalan ini terbaik ya kita jalani, jika kurang ya kita diskusikan, sinkronkan bersama dengan melepaskan segala ego-ego pribadi guna membentuk teamwork dalam mengusung Prabowo di Pemilu 2014 nanti. mampu memetakan kekuatan. Pengkaderan di partai tidak sekadar transfer sebuah pengetahuan tapi transfer ideologi. Dalam kaderisasi itu harus ada skala prioritas program untuk membentuk kader yang militan. Kaderisasi itu yang ideal harus membangun warna dan watak pada kadernya. Kondisi sekarang memang belum ideal, masih pada tataran pragmatis, praktis.

Foto : istimewa

kan di Komisi III DPR. Seperti masalah Jaksa Agung Hendarman Supandji yang Keppresnya tidak ada dan melanggar aturan karena umur yang sudah melebihi, dan masih banyak lagi yang saya omongkan. Nah apakah kalau berkontribusi itu dibilang hebat? Bagi saya tidak. Pun ketika melakukan uji kepatutan, seperti misalnya pada pemilihan hakim agung. Tentunya ada dua pandangan dilihat dari Desmond sebagai subjek pribadi atau sebagai kepanjangan dari partai. Sebagai pribadi saya akan lihat apakah calon itu amanah, fatonah atau tidak. Sementara sebagai kader partai, saya tidak mungkin melakukan sesuatu yang melanggar apa yang digariskan oleh partai. Kalau saya melanggar maka saya tidak patuh. Daripada tidak patuh, lebih baik saya keluar. Saya tidak boleh melakukan sesuatu yang sifatnya liar.

Apa harapan Anda pada Partai Gerindra dan para kadernya?

Waktu yang ada menuju 2014 apakah cukup untuk pengkaderan?Menurut saya cukup. Karena kaderisasi apa yang ada di hari ini boleh dibilang cukup. Cuma harus diakui oleh kita, ada beberapa hal yang harus dievaluasi lagi pada sasaran target. Apakah pada proses kaderisasi ini kader bisa memetakan kekuatan di daerah yang pada akhirnya mampu memenangkan Partai Gerindra. Kalau hal ini terlaksana maka kaderisasi berhasil. Kaderisasi pun harusnya ber-

Sebagai Ketua DPP Partai Gerindra bidang kaderisasi, komentar Anda tentang kaderisasi yang ada?Bicara tentang kaderisasi, maka proses itu harusnya bisa memberikan sesuatu yang membuat orang itu ada harapan. Kenapa orang itu memilih Gerindra, apa jalan Gerindra itu? Kenapa kita memilih jalan ini? Bagaimana mungkin orang melakukan propaganda, agitasi, menjual dirinya dalam kampanye, membaca peta kekuatan, dan akhirnya 12 Garuda Magz - Oktober 2011

Kita memperkuat cita-cita kita bersama, bahwa 2014 bukan suatu tantangan yang mudah. Bagi saya, Prabowo itu sebagai jendral yang juga sebagai panglima. Kalau beliau yang jenderal bisa me-rangkap sebagai panglima, maka beliau juga bisa mencetak panglima-panglima, jenderal-jenderal perang yang baik dan mumpuni dalam rangka menghadapi medan kampanye. Tentunya beliau menciptakan panglima dan jenderal itu agar nanti di 2014 bisa memimpin perang dengan baik. Orang-orang yang menjadi bagian dari kader Gerindra harus merapatkan barisan, dalam rangka mencapai target itu. Bagi saya, kader tidak boleh ada yang main-main dalam mengusung Prabowo. Totalitas di jalan Gerindra adalah sebuah keharusan bagi orang yang mengatakan dirinya kader Gerindra.

Desmond Junaidi MahesaTempat tanggal lahir: Banjarmasin, 12 Desember 1965 Jabatan: - Direktur Lembaga Bantuan Hukum Nusantara (LBHN) Jakarta 1998 - Ketua DPP Partai Gerindra, periode 2008-2013 - Anggota DPR-RI Fraksi Gerindra Komisi III, periode 2009-2014 - Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI - Anggota Badan Musyawarah (Bamus) DPR-RI

NEWS

Fadli Zon

W

Gerindra Bertahan di Luar PemerintahanUntuk itu, menurut Fadli, SBY seharusnya membentuk zaken kabinet atau cabinet ahli. Sumber rekrutmentnya tidak harus dari kalangan partai politik. Pilihannya juga bisa dari perguruan tinggi, LSM, atau tokoh masyarakat yang independen. Seharusnya dicari orang-orang yang terbaik dan ahli di bidangnya. Biar ketika masuk ke kementerian tidak belajar dari nol dan dikerjai sama anak buahnya, kata Fadli. Dalam pandangan Fadli, ada dua bidang utama yang harus mendapat perhatian serius dari SBY, yaitu perekonomian dan kesejahteraan rakyat. Kita tidak bicara menteri satu per satu. Tapi, kedua bidang ini harus menjadi fokus. Apalagi, kita tengah menghadapi potensi krisis ekonomi di tingkat dunia, ingatnya. Garuda Magz - Oktober 2011 13

akil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut belum ada komunikasi dari SBY kepada Prabowo Subianto selaku Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra terkait isu reshuffle. Saya kok belum mendengar. Saya kira tidak ada komunikasi itu. Biarkan sajalah Pak SBY tahu apa yang harus dilakukan, kata Fadli. Dia menegaskan bahwa Gerindra tidak pernah berharap dan tidak akan meminta-minta diberi jatah kursi menteri. Kami hanya berharap presiden bisa memilih tim terbaik, the dream team, ujarnya. Kalau kinerja pemerintahan baik, Fadli optimistis kesejahteraan masyarakat juga akan ikut membaik.

Foto : Istimewa

NEWS

Dukung Bambang WidjojantoFraksi Partai Gerindra dan Hanura menegaskan dukungannya terhadap calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto.Penegasan ini sekaligus bantahan atas beredarnya kabar sudah dipilihnya empat pimpinan KPK periode 2011-2015. Kalau saya pendukung Bambang, kalau ada yang sebut menghindari, ya salah. Fraksi saya mendukung Bambang, kita lihat pasti dia terpilih, kata anggota Komisi Hukum DPR dari Fraksi Gerindra Desmond J Mahesa.Menurut Desmond, belum ada pembicaraan lintas fraksi mengenai delapan calon yang akan diuji bulan Oktober. Kecuali kalau kami tidak dilibatkan, kita fix dukung Bambang, tegasnya. Senada dengan Desmond, anggota Komisi Hukum dari Fraksi Hanura Syarifuddin Suding juga menegaskan dukungan terhadap Bambang yang pernah mengikuti seleksi pimpinan KPK pengganti di DPR. Dia pun membantah telah ada kesepakatan memilih empat calon. Menurutnya keputusan fraksi akan ditentukan usai fit and proper test.Secara pribadi sosok Bambang tidak perlu lagi diragukan independensi, keberanian dan memiliki integritas. Sepengetahuan kita sosok Bambang yang bisa diharapkan mampu melakukan langkah-langkah pemberantasan korupsi. Bambang sangat layak, tegas Suding. Dalam surat elektronik yang diterima wartawan, Amin yang mengaku staf DPR menyebut Komisi Hukum telah menetapkan pilihannya meski uji kepatutan dan kelayakan digelar bulan Oktober. Empat nama yang terpilih adalah Aryanto Sutadi (BPN/Polisi), Zulkarnain (Jaksa), Abraham Samad (Advokat) dan Abdullah Hehamahua (KPK). Dua calon yang dijagokan yakni Yunus Hussein dan Bambang Widjojanto dalam surat itu disebut tidak terpilih..

Foto : Istimewa

Bahaya Laten TerorismeAnggota Komisi III dari Fraksi Gerindra, Martin Hutabarat, mencermati peristiwa bom bunuh diri yang terjadi lagi di Solo menandakan bahwa masalah terorisme adalah bahaya laten yang harus ditangani serius oleh pemerintah. Pemerintah harus serius melakukan program deradikalisasi. Ternyata persoalan teroris ini masih merupakan bahaya laten. Pemerintah mesti tak boleh setengah-setengah menanganinya, ujar Martin. Dalam hal ini, menurut Martin, Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) harus bisa segera membuat program deradikalisasi untuk menghilangkan paham dan kelompok teror yang berkembang di tengah masyarakat. Program deradikalisasi itu harus bisa melibatkan juga para tokoh agama dan instistusi agama, kata Martin. Dengan begitu upaya deradikalisasi untuk memberantas teroris akan lebih efektif karena pihak-pihak yang berkompeten dilibatkan secara serius untuk melakukannya. Pemerintah jangan setengah-setengah berantas teroris, jangan setengah-setengah melakukan deradikalisasi, karena kalau setengah-setengah 14 Garuda Magz - Oktober 2011

berarti sama saja memelihara kekhawatiran masyarakat dalam beribadah, kata Martin.Menurut Martin, persoalan terorisme adalah masalah kejahatan murni. Oleh karena itu terorisme tidak boleh didikotomikan menjadi masalah agama tertentu. Soal teroris ini bukan prsoalan salah satu agama. Ini kejahatan terhadap kemanusiaan, kata Martin. Jadi, lanjut Martin, pemerintah harus betuI-betul membangun kerjasama dengan masyarakat, terutama dengan tokoh-tokoh agama untuk mendorong deradikalisasi dan pemberantasan terorisme. Saya amati kalau di Malaysia, oknum teroris demikian ditaruh di tempat khusus dan diajak dialog oleh tokoh agama. Tapi di sini oknum seperti mereka itu dibiarkan saja masuk rutan. Coba bayangkan misalnya oknum seperti mereka di sini bisa ketemu Hasyim Muzadi (ulama dan tokoh PBNU), diajak bertukar pikiran, kan bisa berubah. Karena tokoh agama yang punya nama besar dan pengaruh bisa memberikan pengertian tentang agama yang benar kepada mereka, kata Martin. Habib Rizieq (pimpinan FPI) kan sudah menyatakan dukungan, dia menolak aksi bom-bom seperti itu. Ini juga sesuatu yang membuat kita sadar bahwa memang tak boleh habis waktu kita diganggu masalah seperti ini, kata Martin.

Gerindra Dorong SBY Lakukan ReshuffleBanyaknya kementerian yang tersandung kasus korupsi membuat Presiden SBY harus berbenah. Partai Gerindra mendorong agar SBY segera mengganti menteri-menteri yang bermasalah.Sebaiknya presiden menggunakan hak prerogratifnya untuk mengganti menteri yang dianggap tidak kredibel. Kasus korupsi yang terkuak membuat kinerja menjadi terganggu dan pemerintahan tidak efektif, ujar Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. Muzani menilai, hampir 2 tahun pemerintahan SBY selalu dirundung masalah. Mulai dari skandal korupsi di sejumlah kementerian hingga pencapaian kesejahteraan masyarakat yang tak kunjung terlihat.Tidak ada pilihan lain presiden harus mengefektifkan sisa 3 tahun pemerintahannya. Jika tidak masyarakat akan terus menilai dan citra pemerintahan terus memburuk, imbuhnya. Menurut Muzani, SBY tidak mudah melakukan reshuffle karena disandera politik koalisi. Meski begitu, tak ada pilihan lain selain mengevaluasi seluruh kementerian yang bermasalah.Isu soal reshuffle ini selalu dijadikan uji loyalitas sejauh mana kekuatan parpol koalisi, tutur anggota Komisi I DPR ini.

Gerindra Ahmad Muzani. Siapa pun pelakunya dan berasal dari kelompok mana pun, Muzani menyatakan, aksi bom bunuh diri yang terulang menunjukkan kinerja aparat keamanan gagal mewujudkan keamanan dan ketertiban. Apapun alasan motifnya ini wujud kegagalan aparat intelijen dan kepolisian dalam menjaga keamanan, karena ini yang kedua kalinya tempat ibadah terkena bom bunuh diri. Sebelumnya masjid di Cirebon, terangnya.

Syahiran Pimpin Gerindra PasbarKisruh tiga kepengurusan yang terjadi di tubuh DPC Partai Gerindra Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) berakhir. Teka-teki siapa yang memimpin DPC Partai Gerindra kini terjawab sudah. Ini ditandai dengan keluarnya surat dari DPP Gerindra bernomor 08-0111/B/DPP-Gerindra/2011 tentang Pengesahan SK DPP Partai Gerindra nomor 06-0751/kpts/DPPGerindra/2011 tanggal 30 Juni 2011 yang menetapkan susunan kepengurusan DPC Partai Gerindra Pasbar masa bakti 2010-2015 di bawah kepemimpinan Syahiran sebagai ketua, Ratno sekretaris dan Algery Adnan sebagai bendahara. SK tersebut ditandatangani langsung ketua DPP Partai Gerindra Suhardi, Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani dan disetujui oleh Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Polri dan BIN GagalPartai Gerindra meyakini pelaku bom bunuh diri di Gereja Kepunton Solo adalah pelaku kriminal murni yang tidak memiliki pemahaman mendalam tentang ajaran agama. Meski diduga pelaku masih satu jaringan dengan pelaku bom bunuh diri di Cirebon, namun aksi teror yang dilakukan murni sebagai tindakan kriminal dan biadab. Aksi bom bunuh diri itu perbuatan kriminal tidak perlu dikait-kaitkan dengan agama, karena perbuatan ekstrim ada di semua agama, ujar Sekjen Partai

Demikian ditegaskan Ketua DPC Partai Gerindra Pasbar, Syahiran didampingi Sekretaris Ratno pada wartawan akhir September lalu. Turunnya SK DPP Partai Gerindra itu untuk menjawab surat dari kepala kantor Kesbangpol dan Linmas Pasbar nomor : 210/677/KKBPLM/2011 tanggal 25 Juli yang mempertanyakan tentang keabsahan kepengurusan DPC Partai Gerindra Pasbar serta meminta penegasan kepengurusan DPC Partai Gerindra Pasbar. Sebelumnya, Kepala Kantor Kesbangpol Linmas menerima tiga surat terkait kepengurusan DPC Partai Gerindra Pasbar, masing-masing dipimpin Asmui Toha, Indra Jaya dan Syahiran. Namun, dalam surat DPP yang ditujukan kepada Kepala Kantor Kesbangpol Linmas Pasbar dinyatakan bahwa SK DPP Partai Gerindra nomor 06-0611/kpts/DPP-Gerindra/2011 tanggal 8 Juni tentang susunan personalia DPC Partai Gerindra Pasbar telah dicabut berdasarkan SK DPP Partai Gerindra nomor 06-0751/kpts/DPPGerindra/2011 tanggal 30 Juni tentang susunan personalia DPC Pasbar. Seiring dengan telah dikeluarkannya SK DPP itu, maka keraguan tentang kepengurusan DPC Partai Gerindra Pasbar telah selesai, tegas Syahiran. DPP berpesan agar para pengurus dan kader partai dapat saling bahu membahu membangun dan membesarkan partai serta bekerja untuk kepentingan masyarakat luas. Semuanya telah terjawab dalam SK Garuda Magz - Oktober 2011 15

Foto : Istimewa

NEWStersebut. Kini tinggal bagaimana kita bersama-sama membangun partai ini menjadi lebih besar dan berwibawa di mata masyarakat serta mampu menjadi pemenang pada pemilu mendatang. Untuk itu, saya mengajak kepada semuanya untuk mendukung kepengurusan DPC yang baru ini demi kebesaran partai Gerindra ke depan, imbau Syahiran.

Anggota DPRD DKI Jakarta, Andika, meminta pihak manajemen PT Pembangunan Jaya Ancol memberikan santunan kepada dua korban tertimpa ornamen wahana seluncur Atlantis. Pihak Ancol, seharusnya memberikan santunan sebab korban mengalami trauma, kata politisi asal Partai Gerindra tersebut.. Kedua korban itu, yakni, Anggiat Silitonga (31) dan istri-nya Sulastri Boru Sihombing (31). Menurut Andika, pemberian santunan itu sudah menjadi kewajiban karena setiap hari terjadi kecelakaan di wahana Ancol tersebut. Tidak dibenarkan, kalau pihak Ancol hanya memberikan kartu warga kehormatan (kartu gratis) untuk menikmati wahana selama dua tahun, tegasnya. Sebelumnya, manajemen PT Pembangunan Jaya Ancol menyatakan tidak akan memberikan santunan kepada dua korban wahana seluncur Atlantis yang ornamennya ambruk pada 25 September. Namun keduanya diberi kartu sebagai warga kehormatan, hingga bisa mengunjungi obyek wisata tersebut secara gratis selama dua tahun. Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol, Budi Karya Sumadi, menyatakan pihaknya tidak memiliki anggaran untuk memberikan santunan kepada korban musibah tersebut. Kalau untuk santunan, kami dari pihak Ancol tidak memberikan, katanya, seusai menjenguk dua korban di Rumah Sakit (RS) Satyanegara, Jakarta Sementara itu, Anggiat yang ditemui di ruang perawatan bersama istrinya, menyesalkan sikap pihak Ancol yang 16 Garuda Magz - Oktober 2011

DPRD DKI Minta Ancol Santuni Korban Atlantis

hanya memberikan kartu kehormatan. Saya sudah trauma, masa disuruh lagi ke wahana itu, keluhnya. Ayah satu anak itu menambahkan, seharusnya pihak Ancol memberikan santunan. Bayangkan saja, kalau hal itu menimpa warga lain yang hidupnya bergantung dari penghasilan hari itu. Kalau ada korban yang mengalami hal ini, dimana ayah dan ibunya dirawat, siapa yang menanggung biaya hidup anak saat kedua orang tuanya dirawat, ujarnya.

di Bukit Hambalan, Kecamatan Babakan Madan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Seluruh kader se Indonesia akan dibekali tentang strategi pemenangan pemilukada. Ketua Diklat Pendidikan Kader Muda DPC Gerindra Takalar, M Nawir Sita, mengungkapkan tekad Gerindra untuk memenangkan beberapa ajang politik akan terus bergerak.

Gerindra Takalar Ikuti Instruksi DPP

Gerindra Lampung NetralPartai Gerindra memutuskan tidak akan mengalihkan dukungan ke pasangan manapun pada Pilkada di Mesuji. Ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Gerindra dalam mendukung pasangan Ruswandi Hasan-Sariaman yang dinyatakan gugur oleh KPU. Sekretaris DPD Gerindra Lampung Pattimura mengatakan, sikap netral diambil sebagai bentuk penghormatan dan komiten Partai Gerindra terhadap keluarga besar Ruswandi dan seluruh masyarakat yang mendukung Ruswandi. Dengan ini, partai memutuskan untuk mengambil posisi netral atau tidak mengalihkan dukungan ke salah satu calon manapun, ujarnya. Kepada jajaran internal Partai Gerindra, sambung

Instruksi pengurus DPP dan DPD Partai Gerindra Sulsel, untuk mengusung kadernya maju bertarung di ajang pemilukada di seluruh kabupaten, terus ditindaklanjuti pengurus DPC Gerindra. Ketua DPC Gerindra Takalar, Indar Jaya, memastikan instruksi tersebut adalah sebuah kewajiban untuk diemban. Salah satu langkah mensukseskan agenda tersebut, yakni dengan memberangkatkan sebanyak 44 pengurus kabupaten dan kecamatan di Takalar menghadiri acara Diklat Kader Muda se Indonesia

Foto : Istimewa

Pattimura, agar tetap mendukung dan mensukseskan agenda pemilu kepala daerah dengan tetap menjaga situasi kondusif demi terciptanya pilkada yang demokratis.

DPC Gerindra Kota Jambi melakukan pergantian salah satu ketua PAC. Pergantian terhadap ketua PAC Gerindra Telanaipura, Fikri tersebut dikarenakan yang bersangkutan mengajukan pengunduran diri.Ketua DPC Partai Gerindra Kota Jambi, Putra Absor Hasibuan saat dikonfirmasi mengatakan, pergantian tersebut harus dilakukan, meski pengunduran diri belum diajukan secara terlulis. Memang benar bakal ada pergantian Ketua PAC Telanaipura. Saat ini sedang dalam proses. Karena, sudah pernah disampaikan ke saya secara lisan terkait pengunduran diri itu, ujarnya.Mengenai penyebabnya, menurut Absor dikarenakan Ketua PAC Telanaipura mempunyai kesibukan di luar Kota Jambi, sehingga tidak bisa fokus untuk menjalankan program partai. Daripada tidak maksimal, sebaiknya dilakukan pergantian saja. Pergantian ketua PAC ini juga atas

Ketua Gerindra Telanaipura Diganti

keinginan ketua PAC itu sendiri, sebutnya. Dijelaskannya, tidak ada permasalahan dengan pergantian ketua PAC Telanaipura tersebut. Meski demikian, saat ini PAC Telanaipura belum ada yang baru. Ada beberapa nama yang sudah dipersiapkan untuk menduduki posisi Ketua PAC Telanaipura, jelasnya. Saat ini DPC Partai Gerindra Kota Jambi tinggal menunggu surat pengunduran diri dari Ketua PAC Telanaipura yang lama. Setelah itu langsung ditunjuk Ketua PAC yang baru. Banyak program partai dalam waktu dekat ini yang harus dikerjakan, sehingga perlu segera dilakukan pergantian ketua yang baru, pungkasnya.

Batasi Perizinan SupermarketLegislator Makassar dari Partai Gerindra, Amar Busthanul, meminta Pemkot Makassar membatasi pembukaan izin usaha supermarket di daerah ini. Dia menilai banyaknya supermarket telah terbukti mematikan usaha kecil menengah. Supermarket sudah seperti jamur di musim hujan. Di manamana ada supermarket. Karenanya, kami akan memanggil bagian perizinan Disperindag. Kami ingin tahu berapa

jumlah supermarket di daerah ini. Kok, sedikit-sedikit ada supermarket. Jaraknya juga berdekatan, tandasnya. Jarak antara supermarket dan pasar tradisional perlu menjadi perhatian. Sebab, itu memiliki aturan. Dalam aturan tentang pasar tradisional jarak antara pasar tradisional dan supermarket sudah ditentukan. Yakni, satu kilometer. Faktanya, tidak seperti itu. Supermarket dan pasar tradisional jaraknya sangat dekat. Hampir di setiap sudut pasti dijumpai. Sekarang, sudah tidak ada jarak lagi. Kami harap melalui pembahasan di DPRD, Pemkot Makassar mau mengeluarkan pembagian zona supermarket. Dengan sistem zonasi, penataan kota akan semakin indah, dan tentunya tidak menimbulkan kemacetan, tandasnya. Sebelumnya Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin mengatakan, pembukaan outlet baru minimarket modern dan supermarket tetap melalui kajian. Jadi tidak dibuka begitu saja, tetapi melalui kajian mendalam, katanya. Terkait perang minimarket modern, Ilham mengatakan, tetap dipantau Pemkot. Minimarket modern ini juga memiliki program pemberdayaan pedagang kecil seperti bantuan untuk pedagang gerobak. Sinergi itu yang kita terus dorong, tandasnya.

Foto : Istimewa

Garuda Magz - Oktober 2011

17

EVENT

etua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto prihatin dan bahkan kecewa dengan maraknya kasus korupsi akhir-akhir ini. Untuk itu, ia mengajak seluruh kader bertekad untuk memenangkan Partai Gerindra pada pemilu yang akan datang. Agar bisa melakukan perubahan, bisa mengembalikan lagi martabat bangsa, Gerindra harus menang. Kemenangan Partai Gerindra bukan semata-mata karena ingin menduduki jabatan atau untuk memperkaya diri, tegas Prabowo dalam sambutannya pada Rapat Konsolidasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Provinsi Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan yang dihadiri Dewan Penasehat, Pengurus DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, Pimpinan Daerah sayap partai, Satria (Satuan Relawan Indoensia Raya), PIRA (Perempuan Indonesia Raya), TIDAR (Tunas Indonesia Raya), KIRA (Kristen Indonesia Raya) dan GEMIRA (Gerakan 18 Garuda Magz - Oktober 2011

K

Kader Mbalelo DitandaiMuslimin Indonesia Raya), Ketua dan Sekretaris DPC Partai Gerindra se-Jawa Tengah, dan Anggota DPRD Gerindra Propinsi/Kab/Kota se-Jawa Tengah itu, Prabowo menekankan pentingnya loyalitas kader kepada partai dalam rangka menjaga soliditas partai. Dengan situasi dan kondisi negeri yang terjadi saat ini, menuntut sebuah sistem demokrasi yang bisa membawa negeri ini kepada sebuah ketaatan. Ketaatan terhadap pemimpin agar bisa secara bersama-sama membangun negeri sesuai cita-cita perjuangan founding fathers dan para pejuang bangsa selama ini. Anggota legislatif tidak boleh sombong dan harus datang apabila dipanggil oleh pengurus partai, juga harus patuh menjalankan kebijakan partai. Yang tidak patuh dan taat atau mbalelo dalam perjuangan meraih kemenangan partai, agar ditandai dan ditinggalkan, tegas Prabowo yang dalam kesempatan itu didampingi Ketua Umum Prof Suhardi, Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani dan Ketua DPP Edy Prabowo. Sementara Ketua DPD Jawa Tengah, H Abdul Wahid, dalam laporannya mengutarakan hingga saat ini pihaknya terus mengkonsolidasikan pengurus DPD, DPC dan PAC se-Jawa Tengah dalam rangka menjaga soliditas, menyamakan persepsi dan menggelorakan semangat perjuangan guna mewujudkan cita-cita partai. Menurut Wahid, tidak berlebihan apabila secara geopolitik, Jawa Tengah disebut-sebut sebagai barometer nasional. Karena kata Wahid, ada ungkapan bahwa kalau ingin menguasai Indonesia, kuasai dulu pulau Jawa. Kalau menguasai pulau Jawa, kuasai dulu Jawa Tengah. Karena itu kami siap untuk berjuang bersama seluruh keluarga besar partai Gerindra Jawa Tengah untuk memenangkan Pemilu 2014 dan mengusung Prabowo Subianto sebagai Presiden, ujar seraya menegaskan rencananya untuk menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) pada bulan ini.

Gerindra Sulsel Kirim 300 KaderTidak kurang dari 300 pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sulsel menggelar pelatihan kader muda di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, selama tujuh hari. Sekretaris Umum DPD Partai Gerindra Sulsel, Anwar Wahab, mengatakan, pemberangkatan 300 kadernya untuk melakukan pertemuan dengan pengurus harian DPC/PAC Makassar. Pengurus harian di semua tingkatan wajib mengikuti pelatihan kader seperti ini untuk penguatan bagi partai dan kader dalam menghadapi berbagai tantangan. Pelatihan ini sekaligus memberi bekal kepada kader tentang berbagai hal, terutama yang berkaitan dengan kerja-kerja politik, jelas Anwar, usai melakukan pertemuan pengurus Gerindra di Sekretariat DPD Jalan Dr Ratulangi, Makassar.Pelatihan tahap pertama, diberangkatkan pengurus harian DPC/PAC Makassar, Takalar, dan Pangkep. Kemudian, diikuti pengurus harian kabupaten lain secara simultan. Sehingga, akhir Oktober, seluruh pengurus DPC/PAC di Sulsel sudah mengikuti pelatihan di Hambalang. Sementara, Ketua Korda Makassar, Suwardi Thahir, mengingatkan, pentingnya pelatihan karena merupakan tiket bagi kader pada pemilu mendatang. Bagi kader yang berminat maju sebagai calon legislatif, inilah tiketnya karena mereka akan diprioritaskan, katanya.

September. Pada acara puncak pertemuan di DPD Partai Gerindra Lampung Himatu Alya mengatakan Pindra merupakan perwujudan dari upaya pengembangan organisasi. Menurut dia, melalui Pindra, istri anggota DPR, DPRD Provinsi maupun DPRD kabupaten/kota dapat membantu pencitraan suami mereka. Pindra dalam kunjungannnya ke Pesawaran memberikan bantuan kepada peternak itik sebesar Rp1,5 juta. Selain itu, memberikan bantuan Rp750 ribu untuk pengolahan susu kedelai di Metro dan memberikan bantuan berupa kambing secara bergulir di Lampung Tengah. Pindra telah mengumpulkan dana dari donator tetap Rp 9.126.574. Penggalangan dana untuk kegiatan sosial akan terus dilanjutkan. Menanggapi adanya Pindra di DPR yang akan dikembangkan ke provinsi, Ketua DPD Partai Gerindra Lampung Gunadi Ibrahim mengatakan dukungan para istri sangat diperlukan oleh para suami dalam membesarkan Partai Gerindra. Setiap langkah Pindra merupakan upaya membesarkan partai juga. Sebab itu, pihaknya mengapresiasi langkah yang sudah diambil para istri anggota fraksi di DPR. Semua pihak, para istri, tokohtokoh harus terus berjuang. Rapatkan barisan, jangan saling curiga kepada sesama pengurus maupun kader di internal partai, kata dia.

Gerindra Pariaman Santuni Anak YatimKeluarga besar Partai Gerindra Kota Pariaman bekerja sama GP Anshor Padangpariaman dan PWI Padangpariaman dan Kota Pariaman menyerahkan santunan bagi anak anak yatim di Panti Asuhan Aisyiyah dan anak terlantar pada pertengahan September lalu. Bantuan berasal dari Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, HM Syakban. Penyerahan santunan tersebut diwakili Tuanku Damanhuri, Jhon Edwar dari Partai Gerindra dan Ketua PWI Kota Pariaman dan Padangpariaman, M Ikhlas. Santunan yang kita serahkan ini tidak hanya diperuntukkan bagi anak yatim yang ada di panti asuhan, namun juga bagi anak anak yatim dan anak kurang mampu lainnya yang ada di luar panti, dengan jumlah keseluruhan 75 orang, terang Tuanku Damanhuri. Damanhuri menyebutkan, santunan yang diberikan tersebut merupakan wujud kepedulian dari HM Syakban terhadap kelangsungan pendidikan anak yatim dan anak keluarga kurang mampu. Harapan Pak Syakban, bantuan ini untuk memotivasi anak yatim lebih giat belajar dan selalu bersemangat dalam menatap masa depan yang lebih baik, ujarnya.

Road Show PindraIstri-istri anggota Fraksi Gerindra di DPR membentuk Persatuan Istri Anggota Fraksi Gerindra (Pindra). Mereka menggelar kegiatan sosial untuk membantu pencitraan suami mereka. Istri anggota Fraksi Gerindra Ahmad Muzani, Himatul Alya, beserta istri-istri anggota Fraksi Gerindra DPR dari Bali, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Selatan, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Banten, menggelar road show ke Pesawaran, Metro, dan Lampung Tengah, akhir Garuda Magz - Oktober 2011

19

Foto : Istimewa

SUARA PARLEMENKalau saudara jadi hakimnya, putuskanlah dengan hati nurani. Karena awam melihat banyak kejanggalan dalam putusan, kata Martin. Kalau pun tak mampu berbuat banyak secara positif di MA, Martin meminta Gayus lebih baik mundur sebagai hakim agung.

DPR Takut Pilih BambangDPR disinyalir mengalami ketakutan yang luar biasa jika Bambang Widjojanto terpilih menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketakutan itu, menyusul banyaknya kasus korupsi yang melibatkan anggota DPR yang diungkap lembaga tersebut. Ketika hal ini dikonfirmasi kepada anggota Komisi III DPR, Martin Hutabarat mengatakan, sinyalemen tersebut bisa saja terjadi meski sulit dibuktikan. Namun demikian, anggota Fraksi Gerindra itu membantah bahwa fraksinya melakukan upaya pengganjalan Bambang Widjojanto. Kalau saya ditanya soal adanya kekhawatiran atau ketakutan dari anggota DPR, saya kira Anda tidak perlu menanyakan lagi. Anda kan bisa menebak sendiri. Tapi Fraksi kami tetap konsisten bahwa KPK ke depannya harus mengalami perubahan dari sekarang, ujarnya. Perubahan yang dimaksudkan Martin, tidak lain bahwa KPK harus lebih berani lagi melakukan terobosan dalam upaya memberantas korupsi. KPK, katanya, adalah satu-satunya lembaga yang menjadi tumpuan masyarakat untuk membersihkan Indonesia dari praktik korupsi. Terkait sosok Bambang Widjojanto yang sudah tiga kali mencalonkan diri menjadi calon pimpinan KPK, menurut Martin, adalah sosok yang pantas untuk menduduki pimpinan lembaga tersebut. Terbukti, katanya, Bambang selalu menjadi peringkat terbaik berdasarkan hasil seleksi di tingkat Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan KPK. Meski selalu gagal terpilih, Bambang menjadi calon terbaik bagi kami. Tapi karena sebagian besar anggota Komisi III berpendapat lain, itu Anda bisa tebak sendiri. Saya

Foto : Istimewa

Pemerintah Menjadi FasilitatorFraksi Partai Gerindra menyetujui agar Rancangan Undang-Undang (RUU) Perubahan atas Undang-Undang Nomor 22/2007 tentang Penyelenggara Pemilu segera dibawa ke rapat paripurna DPR untuk disahkan. Juru Bicara Fraksi Gerindra di Komisi II DPR Harun Al Rasyid menekankan pihaknya menilai bahwa pemerintah cukup menjadi fasilitator saja dalam penyelenggaraan pemilu. Harun menyampaikan itu sebagai pandangan akhir fraksi, dalam rapat pleno pengambilan keputusan tingkat pertama di Gedung DPR pertengahan September lalu. Sangat elegan kalau pemerintah tetap menjadi fasilitator. Ia memandang, keberadaan perwakilan partai politik dalam Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) penting, karena parpol berkepentingan dalam kesuksesan penyelenggaraan pemilu. Masuknya parpol menjadi keniscayaan mengingat fungsi DKPP sebagai penjaga etika. Mengenai syarat anggota parpol yang mundur saat mendaftar sebagai anggota KPU yang dikhawatirkan membuat KPU tidak independen, menurut Harun, penghilangan kesempatan kepada warga negara yang kebetulan menjadi anggota par20 Garuda Magz - Oktober 2011

pol untuk mendaftar adalah pelanggaran konstitusi.

Hakim Agung Jangan Banyak Teori

Topane Gayus Lumbuun, seorang calon hakim agung memaparkan pandangannya dengan mengutip teori dari berbagai sumber. Tak ayal, beberapa penanya dalam uji kepatutan dan kelayakan di depan Komisi III meminta Gayus tak banyak berteori jika nanti jadi hakim agung.Jadi hakim agung tak terlalu penting teori. Itu penting kalau saudara mengajar. Karena yang penting bagi hakim agung adalah hati nurani bicara, demikian pesan politisi Gerindra Martin Hutabarat kepada Gayus . Martin juga menantang Gayus untuk bisa menghasilkan putusan-putusan segar. Karena selama ini, Mahkamah Agung sangat kering menelurkan putusan-putusan berkualitas. Begitu juga soal jurisprudensi. Coba lah Prof Gayus lakukan, tantang Martin.Politisi Gerindra ini mengaku, jika benar Gayus terpilih dan masuk sebagai hakim agung, Komisi III akan merasa kehilangan mengingat tak ada lagi politisi yang kaya akan teori hukum, seperti Gayus, meski latar bekalang hukumnya adalah hukum administrasi.

tidak mau mengatakan bahwa Komisi III mengganjal Bambang untuk menjadi pimpinan KPK, ujarnya menambahkan. Sebagaimana diketahui, Komisi III DPR dalam waktu dekat ini akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap 8 calon pimpinan KPK. Dari 8 calon itu, Komisi III akan memilih 4 orang untuk mendampingi Ketua KPK Busyro Muqoddas yang terpilih sebelumnya menggantikan Antasari Azhar yang diberhentikan karena terlibat persoalan hukum.

sung di pemerintahan, bisa mengambil sikap yang tegas. Kita harap Presiden memiliki ketegasan dan keberaniaan. Jangan lagi kasus ini melalaikan sesuatu kenyataan bahwa permainan anggaran itu ada, katanya.Dia juga meminta, agar DPR maupun pemerintah tidak menutup mata tentang adanya mafia anggaran. Permainan anggaran itu nyata, jadi kita tidak boleh seolah-olah menutup mata terhadap fakta ini. Ada sesuatu yang harus kita bereskan, pintanya.

Fraksi Partai Gerindra berharap Presiden SBY turun tangan dalam mencegah korupsi di beberapa kementerian.Presiden ini kepala eksekutif dan pemimpin partai politik terbesar. Beliau berkompenten dan berkemampuan untuk memutus ini semua, jelas anggota Komisi III DPR fraksi Gerindra, Martin Hutabarat. Menurutnya, kasus yang terjadi di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), membuktikan masih buruknya mental birokrasi. Presiden SBY yang merupakan atasan lang-

DPR Desak Usut Putus Mata Rantai Tuntas Praktek Mafia Anggaran Remisi Ilegal

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam hal ini Komisi III --membidangi masalah hukum dan HAM-meminta kasus praktik dugaan jual beli remisi di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Ketapang, Kalimantan Barat, diusut tuntas. Anggota Komisi III DPR, Desmond J Mahesa juga meminta agar praktik jual beli remisi ini diusut tuntas. Ditegaskan, ada indikasi remisi illegal yang terjadi, tentu, ada sesuatu yang dipalsukan. Karena ada dugaan pemalsuan, bisa dipidana. Dan perlu memberhentikan yang berada di posisi itu. Ini yang harus dilakukan oleh

Kemenkumham karena adanya kelemahan sistem di Kemenkumham haruslah diperbaiki, ungkap Desmond. Dikatakan pula, bisa saja kasus ini juga terjadi di lapas lain di Indonesia. Maka, tak salah bila adanya desakan agar Menkumham Patrialis Akbar diganti. Anggota Komisi III lainnya, Syarifuddin Sudding, mendesak Kementrian Hukum dan HAM untuk menindaklanjuti kasus ini. Persoalan remisi saat ini memang lagi hangat dibicarakan karena memang tidak ada tolak ukur yang jelas dalam pemberian remisi oleh Kementerian Hukum dan HAM. Hanya berdasar kelakukan baik, ini yang perlu diusut, kata Suding. Suding menegaskan, jika diduga ada konteks pemberian imbalan berupa uang untuk remisi, maka hal itu juga harus ditindaklanjuti untuk dicari kebenarannya. Dan perlunya pengawasan setiap lapas yang ada agar masalah tak terulang lagi. Dari informasi yang diterima, Kalapas Klas II B Ketapang, Kalimantan Barat, Indra Sofyan, dilaporkan ke Kemenkumham oleh Abdurrahman, salah seorang pegawai Lapas Klas II B Ketapang. Indra diduga mengeluarkan beberapa kebijakan yang melanggar hukum. Atas hal ini, Direktoral Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kemenkumham telah menerima pengaduan atas dugaan pemberian remisi ilegal di Lapas Klas II B Ketapang. Garuda Magz - Oktober 2011 21

Foto : Istimewa

PROFIL

Nuroji

ingin Lebih MerakyatTeks dan Foto Oleh Hayat Fakhrurrozi

Wakil Bendahara DPP Partai Gerindra

Sederhana dan bersahaja kerap ditampilkan politikus yang satu ini. Lebih memilih tinggal di daerah asalnya Depok, dibanding menempati fasilitas rumah dinas yang disediakan negara. Ia pun rela pergi pulang merasakan kemacetan jalanan ibukota. Hanya satu, ia ingin lebih dekat dengan konstituennya.

22

Garuda Magz - Oktober 2011

Y

a, itulah yang dilakoni Ir. Nuroji, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Gerindra ini saban hari berkantor di gedung wakil rakyat Senayan. Meski begitu, putra daerah asli kelahiran Depok, 9 September 1962 ini tetap enjoy menjalani. Boleh jadi, dari sanalah ia lebih merasakan apa yang dirasakan rakyat. Dan semua itu memantul pada pandangan serta perilakunya sebagai wakil rakyat untuk selalu berpihak pada rakyat kecil. Saya lebih dekat dengan rakyat dan tentu saja tidak ada jarak, ujarnya. Panggung politik praktis sudah diselaminya sejak era Orde Baru dengan bergabung di Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Ketika terjadi kisruh pada tahun 1997, Nuroji memilih mundur dan larut dalam profesinya sebagai

sebagai calon legislatif untuk DPRRI dari Partai Gerindra di Daerah Pemilihan (dapil) 6 Jawa Barat. Di dapil kampung halamannya ini ia bertarung dengan pakar ekonomi Didik C Rachbini dan Zulkarnaen Jabar dari Partai Golkar. Berbekal kepercayaan keluarga dan teman sejawatnya serta ditopang dengan niat tulus, Nuroji pun berlaga. Dalam waktu yang singkat ia harus mengatur strategi untuk bisa meraih massa. Salah satunya adalah membangun image sebagai caleg yang saat itu memilih untuk tampil apa adanya. Pada awalnya, banyak kalangan mencibir keikutsertaannya dalam pesta demokrasi itu, terlebih ia bertengger di nomor urut pertama. Tak jarang, banyak orang datang saat kampanye hanya sekadar untuk membuktikan rasa penasaran-

Saya lebih dekat dengan rakyat dan tentu saja tidak ada jarakwartawan. Tak lama kemudian, di tahun 2000, ia menjajal naluri bisnisnya dengan membuka usaha mulai dari ekspedisi, garmen hingga restoran. Kesibukannya mengembangkan bisnis membuat ia lupa dengan profesi sebelumnya. Jatuh bangun bisnisnya hanya bertahan lima tahun, hingga akhirnya memaksa ia harus kembali ke habitat lamanya. Tahun 2006, ia akhirnya bergabung di Harian Jurnal Nasional. Setahun kemudian ia pindah ke Harian Warta Kota. Di tahun yang sama ia diajak oleh Fadli Zon, koleganya untuk gabung membidani majalah Tani Merdeka terbitan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) hingga 2008. Di sela-sela kesibukannya mengembangkan media, Nuroji juga diminta untuk membantu rencana pendirian partai baru oleh mantan Komandan Jenderal Koppassus, Prabowo Subianto. Dari sinilah panggung politik yang telah ditinggalkannya sepuluh tahun silam kembali ia jejaki. Niat awalnya hanya sekadar membantu, karena ada kesamaan dalam perjuangan yang digariskan. Tapi berkat kepiawaiannya memobilisasi massa, ia diminta maju

- nuroji -

nya akan kemampuan sosoknya yang dianggap nyeleneh saat itu. Dinamika dunia jurnalis telah menempa dirinya hingga memiliki kesiapan mental yang kuat dalam pertarungan pemilu legislatif 2009 silam. Dari awal saya tidak hanya siap menang, tapi siap untuk tidak menang, urainya. Jerih payah perjuangannya berbuah manis. Nuroji pun melenggang ke Senayan dengan raihan suara 25.540 suara. Bahkan raihan itu mampu melampaui beberapa saingan terberatnya, termasuk sang ekonom. Rupanya, tampilan fisik apa adanya, dengan rambut gondrong saat itu mampu mendongkrak image-nya sebagai caleg dari Depok. Tak hanya itu, yang lebih penting lagi, saya pun turun langsung ke lapang-an menemui masyarakat yang tentunya saat itu belum mengenal saya. Jadi saya tidak duduk manis, bikin kaos, tempel poster sana-sini, tapi saya turun dari pagi sampai larut malam, ujarnya meski diakui perjuangannya tersebut terkadang tak sebanding dengan hasil yang dicapai saat itu. Kini, lulusan Institut Pertanian Bogor

(IPB) ini dipercaya duduk di Komisi X yang membidangi pendidikan, budaya dan pariwisata, kepemudaan dan olahraga. Sebelumnya, Wakil Sekretaris Fraksi Gerindra ini masuk dalam jajaran Komisi VI. Di komisi X, Nuroji terus mengkritisi kebijakan pemerintah soal pemerataan pendidikan. Terlebih dengan suburnya lembaga pendidikan berlabel internasional (RSBI) yang mengedepankan penggunaan bahasa Inggris yang awalnya untuk meningkatkan mutu tapi nyatanya lebih mementingkan sisi bisnis. Selain berkurangnya rasa nasionalisme, Fraksi Gerindra juga menilai RSBI hanya jadi milik orang kaya yang pada akhirnya membedakan status sosial. Inilah produk liberalisasi, tegas ayah lima anak ini yang menilai penyerapan anggaran sektor pendidikan masih lambat padahal alokasinya lumayan besar. Kaitannya dengan pendidikan dan budaya, Nuroji juga getol menyuarakan pentingnya budaya karakter bangsa yang kian merosot. Menurutnya, hampir jarang dijumpai budaya gotong royong, musyarawah, toleransi, ramah tamah yang dulu diagung-agungkan. Begitu pula dengan bidang olahraga, di era liberalisasi keberadaannya yang seharusnya berdaya saing tinggi malah kian tergerus. Di samping prestasi yang terus jeblok, mental juang makin melorot bahkan ribut melulu. Terlebih di sektor kepemudaan, Nuroji merasa miris dengan kondisi sekarang. Banyak bermunculan organisasi kepemudaan, tapi tidak jelas programnya, saling tumpang tindih antar departemen, padahal anggarannya besar, katanya. Menurut Nuroji, ada baiknya pemerintah mengkaji ulang grand desain program kepemudaan. Dengan anggaran yang cukup besar, seharusnya program lebih fokus, jangan sampai kesannya hanya bagi-bagi proyek untuk menghabiskan anggaran yang ada. Boleh jadi, program P4 yang secara ekstrim dinilai cukup ampuh dalam mendidik dan mencetak generasi penerus bangsa yang berkarakter. Tapi ingat, mungkin formatnya harus diganti, dimodifikasi dengan menonjolkan karakter bangsa, pungkasnya. Garuda Magz - Oktober 2011 23

SOSOK

Budi heryadi

Menjaga dan Membangun CitraSejak tercatat sebagai wakil rakyat dua tahun silam, ia harus pintar-pintar membagi waktu, tenaga dan pikiran. Maklum, tak hanya sibuk di gedung parlemen, ia juga diberi amanah menjaga dan membesarkan Partai Gerindra di wilayah Banten.Naskah dan Foto oleh Hayat Fakhrurrozi

Ketua DPD Partai Gerindra Banten

24

Garuda Magz - Oktober 2011

B

oleh jadi, di bulan ini ia pasti sangat sibuk. Pasalnya, selain tercatat sebagai anggota Komisi IV, Budi Heryadi juga anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR kini menjadi sorotan rakyat harus menyelesaikan pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2012 yang sempat mandek selama dua pekan gara-gara pimpinannya ngambek. Padahal berdasarkan undang-undang, pembahasan RAPBN harus selesai pada 20 Oktober ini. Di saat yang sama, sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Banten, ia bertanggungjawab ikut memenangkan pasangan Ratu Atus Chosiah Rano Karno yang maju dalam pemilihan gubernur Banten periode 2011-2016 yang berlangsung pada 22 Oktober ini. Bulan ini benar-benar padat, tak sekadar urusan parlemen,

mendatang. Setidaknya mempertahankan suara yang ada. Dan Oktober ini menjadi barometer kekuatan Gerindra di Banten, kalau bisa meningkat, maka ada tanda-tanda keberhasilan Gerindra untuk naik pada pemilu mendatang. Budi mengakui, teterlibatannya di dunia politik berawal ketika kerap mendengarkan ceramah-ceramah dai sejuta umat, KH Zainudin MZ (almarhum). Kala itu, beliau bilang tidak mungkin berbuat sesuatu jika kita berada di luar ring kekuasaan atau parlemen. Parlemen ini kunci untuk memperjuangkan aspirasi rakyat, ujarnya menirukan katakata kyai kondang yang mengajaknya untuk terjun ke politik praktis 2002 silam. Karir politiknya dari bawah dengan bergabung bersama di Partai Bintang Reformasi (PBR). Di sini pula ia bertemu dengan rekan bisnisnya Ahmad Muzani. Ketika terjadi kisruh pada

Bukan sekadar enak didengar di telinga dan di hati, tapi enak dilihat, enak juga untuk dipilih- Budi heryadi urusan di daerah yang menjadi tanggungjawab saya juga sangat menyita waktu, tenaga dan pikiran, ujar politikus kelahiran Jakarta, 6 November 1959 ini. Diakui Budi, terlibat langsung di panggung politik praktis bukanlah perkara mudah seperti membalikkan tangan. Terlebih lagi karena menjadi golongan minoritas di Senayan. Tapi ia tak lantas menyerah dengan keadaan. Di parlemen lumayan juga suara kita, meski tak banyak tapi cukup berpengaruh pada politik di Tanah Air, tegas Budi yang mengantongi 22.854 suara dalam pemilu legislatif 2009 lalu dari dapil Banten III. Menurutnya, kondisi ini membuatnya tetap bersemangat membesarkan dan menjaga partai yang telah membesarkan namanya. Sebagai orang nomor satu di tubuh Partai Gerindra Provinsi Banten, Budi pun bertekad untuk meraih suara sebanyak 13 15 persen pada 2014 munas yang akhirnya pecah, Budi tetap memilih masuk dalam kubu Zainuddin MZ. Disana ia ditunjuk sebagai Ketua OKK dan ketika akhirnya almarhum Zainuddin MZ memilih mundur dari panggung politik, ia pun mundur. Rupanya, dinamika dunia politik telah membiusnya. Mundur dari PBR, ia berencana untuk terus mengabdikan diri di politik. Gayung pun bersambut ketika sahabatnya, Ahmad Muzani mengajak untuk mendirikan partai bersama Prabowo Subianto. Awalnya ia sangsi dengan ajakan rekan seperjuangannya itu. Setelah mendengar dan mempelajari garis perjuangan yang diusung Prabowo Subianto ia pun bersedia bergabung. Dari 62 orang, dalam akta pendirian nama saya berada di urutan ke-15 sebagai pendiri, kata lulusan Fakultas Hukum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten ini. Selain sebagai pendiri dan dipercaya sebagai Wakil Sekretaris Jenderal,

Budi pun mendapat mandat langsung dari Prabowo untuk mendirikan Partai Gerindra di wilayah Banten, Nangroe Aceh Darussalam, Kalimantan Tengah serta menyelesaikan berbagai persoalan di wilayah Sumatera Utara dan Riau. Selain saya Wasekjen DPP, juga ditunjuk sebagai Ketua DPD Banten. Dan karena ada aturan tidak boleh rangkap jabatan, saya pilih konsentrasi di DPD, terang politisi yang berhasil mengantarkan Partai Gerindra Banten meraih 6 persen, melebihi target minimal sebesar 4,7 persen pada pemilu 2009 lalu. Kini di hadapannya terbentang perjuangan berat untuk membesarkan partai. Segala daya dan upaya dikerahkan, termasuk mengawal segala keputusan partai dalam berbagai hal. Diakui Budi, meski bukan partai besar di Banten, keberadaan Gerindra sangat mencolok. Terlebih terobosannya dengan melengkapi armada mobil di setiap DPC yang multiguna. Semua itu demi kebesaran partai sebagaimana yang pernah dicontohkan Ketua Dewan Pembina, urainya. Masih kuat dalam ingatannya saat awal-awal perjuangan mendirikan Partai Gerindra di Banten yang sempat ditertawakan oleh massa, gara-gara nama partainya yang bagi masyarakat Banten agak kurang enak didengar telinga. Tapi akhirnya setelah melalui perjuangan keras didukung dengan tampilnya Prabowo menyampaikan visi misi di layar televisi, perlahan kata gerindra jadi enak didengar. Bukan sekadar enak didengar di telinga dan di hati, tapi enak dilihat, enak juga untuk dipilih, kata suami dari Ida Rachmawati ini. Untuk itu, ayah enam anak ini kerap menanamkan pelajaran untuk istri dan anak-anaknya bahwa mereka harus jadi panutan, agar Gerindra mau dilirik orang lain. Budi pun terus mengingatkan keluarganya bahwa jadi politisi itu tidaklah mudah. Karena tugas terberat dalam berpolitik adalah menjaga citra, baik sebagai pribadi maupun partai. Namun ia meyakini, dari Banten akan bermunculan politisi yang siap mental berlaga di pentas politik praktis yang penuh dinamika ini.

Garuda Magz - Oktober 2011

25

OPINI

riki rinovsky

- Kader Gerindra Kep. Natuna

arga masyarakat Natuna, yang berada di perbatasan ujung negeri menyambut baik kehadiran Partai Gerindra, yang menyebut diri sebagai Gerakan. Kata Gerakan tentu akan memiliki arti lebih serta ciri khas khusus dalam melaksanakan beragam langkah dan programnya. Kata gerakan tentu akan memiliki arti dan hasil yang berbeda kata Golongan. Gerakan bisa terbangun dengan baik bila sikap, tindakan, dan wawasan segenap keluarga besar mampu berkiprah secara utuh, terukur, terstruktur, dan komprehensif dalam melakoni kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Sebuah gerakan seharusnya terbangun karena adanya idealisme, nasionalisme dan patrotisme, yang seharusnya sudah terpatri dalam jati diri setiap anak bangsa. Gerakan Indonesia Raya sendiri, jelas bukan hanya sebuah rangkaian kata yang tanpa makna. Para pendiri dan perumus partai tercinta ini, tentunya sudah memiliki obsesi dan visi serta misi partai ke depan. Meskipun kawasan perbatasan sering disebut-sebut sebagai kawasan tertinggal, namun bukan berarti masyarakat perbatasan hidup di bawah garis kemiskinan. Dari segi pendapatan, masyarakat Natuna tergolong cukup dan mampu unuk memenuhi kebutuhtan sehari-hari. Hanya saja harus diakuui bahwa masyarakat Natuna miskin pendidikan. Kendati memiliki APBD sebesar Rp 6 triliun pada empat tahun terakhir, namun kami merasa tidak menikmati besarnya anggaranGaruda Magz - Oktober 2011

jiwaku untuk Gerindra Wtersebut. Hanya sebagian kecil saja masyarakat yang tinggal di desadesa, sekitar perbatasan yang bisa menikmati pendidikan hingga SMA, bahkan banyak di antara masyarakat yang hanya tamat SD atau SMP. Letak fasilitas sekolah yang terlalu jauh menjadi alasan utama penyebab putusnya pendidikan anak didik di wilayah ini. Bukan hanya di bidang pendidikan, kawasan ini juga tertinggal dibandingkan dengan wilayah lainnya. Pelayanan kesehatan pun tidak kalah menyedihkannya. Sudah menjadi rahasia umum bahwa tidak semua desa di Natuna memiliki tenaga kesehatan. Untuk itulah masyarakat amat berharap Partai Gerindra di bawah bimbingan Prabowo Subianto dapat mengkomodir aspirasi warga Natuna untuk mendapatkan pendidikan yang lebih layak, serta pelayanan kesehatan yang memadai. Belum lagi jika dilihat secara infrastruktur, jelas terlihat bahwa Natuna tertinggal jauh dari daerahdaerah lainnya. Bagaimana mau bersaing jika fasilitas jalan umum saja tidak memadai. Jalan adalah salah satu faktor vital yang bisa mengangkat perekonomian suatu daerah. Jika jalan tersebut tidak memadai atau yang lebih parah lagi, tidak memiliki akses, bagaimana sebuah daerah bisa berkembang pesat. Masyarakat Natuna berharap suatu saat nanti ada penyemarataan pembangunan di daerah ini sehingga masyarakat bisa berdiri sama sejajar dengan wilayah-wilayah lain di negera ini.

Dalam pandangan masyarakat, keberadaan dan kehadiran Partai Gerindra di panggung politik nasional pasti tidak terlepas dengan sosok Prabowo Subianto dan Organisasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Hal tersebut adalah satu hal yang membuat kami masyarakat yakin bahwa jika Gerindra berjaya, warga Natuna akan bertindak sebagai salah satu lokomotif pembangunan Indonesia yang menggerakan gerbong kemajuan di masa mendatang Melekatnya ikon Prabowo dalam perjuangan dan citra partai Gerindra di tengah-tengah rakyat Natuna bukan hanya karena sosok karismatik Prabowo selaku Ketua Dewan Pembina partai saja, namun Prabowo Subianto adalah sebuah sosok nyata yang peduli dengan rakyat serta memiliki jiwa kepemimpinan yang bisa membangun dan membesarkan negeri ini. Para petinggi Gerindra lainnya pun mampu memberi kesan khusus kepada rakyat sehingga saat tampil di depan masyarakat, mereka begitu bersemangat untuk membawa bangsa ini menuju perubahan yang lebih baik. Atas dorongan moral yang kuat, para kader Gerindra yang berada di ujung negeri ini terus berusaha untuk membantu dan berjuang demi tegaknya kepala Garuda yang nantinya akan memberikan perkembangan postitif bagi bangsa ini. Tekad kami sudah bulat untuk mengibarkan panji-panji Gerindra agar negara ini dapat tumbuh kembang lebih besar dan kuat lagi layaknya Garuda.

26

innalillahi Wa inna illahi rojiun TuruT berduka ciTa aTas wafaTnya

Letjen (Purn) drs. Moerdionoketua dewan Penasehat Partai Gerindra

semoga amal ibadah beliau diterima allah swT dan mendapat tempat disisi-nya amin

GARUDAGaruda Magz - Oktober 2011 27

KOLOM

Kehebohan ReshuffleAndi Seto Gadhista Asapa, SH, LLMPemimpin Redaksi

Kehebohan wacana perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II disebabkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sendiri. Sejak awal pembentukan kabinet, cara yang digunakan Presiden sudah menimbulkan kesan heboh. Reshuffle itu adalah anomali dalam kehidupan politik sebab reshuffle kabinet sebenarnya tidak bikin heboh dalam sistem presidensial. Yang heboh itu kan kalau sistemnya parlementer.epala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsudin Haris dalam diskusi bertajuk Reshuffle dan Masa Depan Pemerintahan SBY di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (4/10/2011). *** Syamsudin Haris mungkin ada benarnya. Gegap gempita wacana reshuffle kabinet menjelang dua tahun Pemerintahan SBY telah mendominasi pemberitaan di media massa. Pemberitaan itu seakan bersaing berebut tempat yang layak baca. Korankoran menempatkannya di halaman depan, media televisi berulang-ulang menyiarkan. Komentar tak hanya dilontarkan oleh para pengamat politik, tapi juga masyarakat kebanyakan. Kehebohan pemberitaan reshuffle seakan menenggelamkan pemberitaan kasus Muhammad Nazarudin, mantan Bendara Umum Partai Demoktrat, dan kasus-kasus lain28 Garuda Magz - Oktober 2011

K

nya yang merugikan keuangan negara dalam jumlah yang fantasitis. Wacana ini pada akhirnya menjadi ajang saling ancam di antara partai koalisi di media massa. Partai pendukung pemerintah yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan tak rela kadernya dicopot. Partai lainnya justeru mewacanakan penambahan kursi menteri di kabinet. Presiden boleh jadi menginginkan tiga tahun sisa masa pemerintahan bisa berbuat lebih banyak untuk kesejahteraan rakyat. Jalan untuk itu bisa dilakukan dengan menempatkan calon-calon menteri yang ahli dalam bidangnya. Ini agar reshuffle kabinet tidak menjadi sia-sia. Tapi kontrak politik yang dibangun di awal pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II tidak mudah diabaikan. Kondisi ini menempatkan Presiden pada posisi yang tidak mudah: bagaimana mengedepankan antara kinerja dan kontrak politik. Kursi menteri dengan segala fasilitas

yang melekat, memang masih empuk. Jabatan itu diintai banyak orang dengan berbagai latar belakang niat yang mendasarinya. Sejumlah nama pun beredar di masyarakat yang diperkirakan bakal menempati posisi tertentu. Nama-nama itu ramai diberitakan di hampir semua media massa. Tidak seperti pemberitaan pada umumnya, sumber nama-nama yang beredar di masyarakat tidak pernah diketahui dengan jelas. Sejumlah media menyebut nama-nama itu diperoleh dari sumber yang dekat dari kekuasaan. Presiden SBY belakangan membantah rumor beredarnya sejumlah nama yang dikabarkan akan ikut bergabung dalam Kabinet Indonsia Bersatu II. Itu di luar pengetahuan saya. Sumbernya bukan dari saya, sanggahnya. SBY berkata, Saya tidak tahu-menahu soal nama-nama yang beredar sekarang ini. Tidak ada satu pun informasi yang keluar dari saya tentang itu semua. Dari mana pun sumbernya, sulit

ditepis munculnya beragam asumsi dan spekulasi yang merebak di balik wacana reshuffle kabinet. Ada yang menduga, wacana perombakan kabinet sebagai upaya meredam pemberitaan kasus Nasaruddin yang disebut-sebut melibatkan petinggi Partai Demokrat partai pendukung pemerintah yang kelahirannya ikut dibidani SBY. Ada pula yang berpandangan, wacana perombakan kabinet untuk mengukur loyalitas dan menekan kegenitan partai koalisi. Sengaja atau tidak melempar wacana reshuffle, kenyataannya, dugaan pertama mendekati kebenaran. Pemberitaan kasus Nazarudin seakan berbagi ruang dengan pemberitaan wacana reshuffle. Apalagi saat hampir bersamaan merebak kasus Badan Anggaran (Banggar) yang ikut menyedot dan mengalihkan perhatian publik. Apa pun yang ada di balik wacana reshuffle, gembar-gembor itu tidak banyak memberi manfaat untuk bangsa ini. Kehebohan reshuffle, sangat mungkin, hanya menghabiskan energi. Bukankah bongkar pasang kabinet menjadi hak preoregatif Presiden sebagaimana di-

atur dalam undang-undang? Tidak mengherankan bila Syamsudin Haris berpandangan, walaupun yang dipilih menjadi menteri hanya beberapa orang, Presiden disebutnya selalu mendramatisasi persoalan yang penting, tapi dengan substansi yang tidak tampak. Karena itu dia berpandangan, solusinya bukan pada reshuffle, melainkan pada gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan Presiden SBY dalam pandangan Syamsudin cenderung lembek, takut pada partai politik di Senayan (DPR). Soal gaya kepempinan ini memang sudah dipahami banyak orang. Banyak pertimbangan dalam memutuskan suatu masalah hanya cenderung membiarkan kesempatan berlalu tanpa arti. Bukankah kesempatan selalu berjalan datar, tidak melingkar seperti jarum jam? Kesempatan yang lewat tak akan kembali di waktu yang lain. Presiden SBY tentu tidak ingin kehilangan momentum dalam sisa tiga tahun masa pemerintahannya untuk memberikan pengandiannya pada masa depan negeri ini. Sangat mungkin, momentum itu bisa

diraih dengan mengubah gaya kepempinan yang selama ini dinilai banyak kalangan terbukti kurang efektif dalam mensejahterakan rakyat. Tidak sekadar membiarkan kehebohan wacana reshuffle, misalnya dengan mengundang calon menteri ke Cikeas.

Foto : Istimewa

Garuda Magz --Oktober 2011 Garuda Magz Oktober

29

MENUJU 2014menjadi-jadi. Sesama anggota KPU bakal saling curiga. Kesepakatan politik antara peserta pemilu dan penyelenggara akan terjadi jauh sebelum pemilu berlangsung, ungkapnya. Pendapat sama dilontarkan Koordinator Komite Pemilih Indonesia, Jeirry Sumampouw. Dia berani memastikan bahwa keanggotaan KPU maupun Bawaslu mendatang bakal didominasi kader-kader parpol maupun orang titipan parpol. Tujuh kursi anggota KPU yang tersedia bakal dibagi parpol kuat dengan cara terselubung melalui tim seleksi. Parpol pasti sudah merancang strategi untuk menempatkan orangnya di KPU ataupun Bawaslu. Gamungkin mereka akan memilih orang independen karena parpol pasti berlomba- lomba memilih calon yang menguntungkan. Proses seleksi yang ketat hanya argumentasi politik,ungkapnya. Jeirry menjelaskan,dibukanya celah parpol masuk sebagai anggota penyelenggara pemilu adalah bagian dari strategi politik elit parpol. Padahal sedikit saja celah dibuka,kepentingan parpol seperti air bah yang akan masuk dan menancapkan pengaruhnya di segala penjuru yang bisa dimasuki. Semua parpol sudah pasti akan menyingkirkan orang-orang profesional dan independen yang dianggap bisa menjegal kepentingannya. Terkait proses seleksi calon anggota yang dilakukan oleh timsel bentukan pemerintah, Jeirry menilai hal itu hanya tameng untuk meyakinkan masyarakat bahwa proses akan berjalan bersih.Pada kenyataannya DPR memiliki hak veto dan menolak calon yang diajukan timsel.Dalam UU itu kan dijelaskan bahwa pemerintah bertugas membentuk timsel untuk memilih 14 nama.Kemudian dibawa ke DPR untuk fit and proper test sehingga terpilih tujuh orang. Dalam konteks ini kan bisa menolak semua nama, bahkan punya hak veto atas nama-nama yang diajukan. Di sinilah parpol bisa memasukkan kepentingannya beramai-ramai,ungkapnya. Sementara itu, anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Endang Sulastri tak sependapat jika pelaksanaan Pemilu 2014 bakal gagal. Dia berar-

Foto : Istimewa

Pemilu 2014, KTP Elektronik Sangat PentingKetua DPR RI Marzuki Alie mengemukakan bahwa program KTP elektronik sangat penting untuk menyukseskan Pemilu 2014 maupun pemilihan kepala daerah. Karena itu, kata Marzuki, pemerintah harus lebih serius dalam menyukseskan program pendataan penduduk melalui sistem online tersebut. Ia mengatakan, program KTP elektronik merupakan terobosan penting pemerintahan saat ini. Program KTP elektronik bagus untuk melaksanakan tertib administrasi. Dengan demikian, akurasi pendataan penduduk akan semakin kuat, katanya. Marzuki mengimbau semua pihak lebih jernih melihat program KTP elektronik. Program ini akan menjadi muara kesuksesan multipembangunan nasional, sekaligus menciptakan demokrasi yang sehat. Itu artinya, implementasi kesejahteraan rakyat bisa diwujudkan secara merata, melalui kesuksesan pembangunan nasional tersebut. Saya harap masyarakat dapat mendukung program ini. Karena KTP elektronik ini membantu kita menciptakan demokrasi yang sehat. Kenapa demikian? Kan ketahuan jumlah pemilih yang sebenarnya, ujar dia. Marzuki mengimbau pihak terkait pelaksaan KTP elektronik untuk segera 30 Garuda Magz - Oktober 2011

mengatasi hambatan-hambatannya. Hambatan datang dari politisi maupun legislator yang diduga sengaja memperunyam tanpa alasan atas pelaksanaan program KTP eletronik itu.

Kekhawatiran penyelenggaraan Pemilu 2014 terus menguat menyusul diperbolehkannya kader partai menjadi anggota KPU dan Bawaslu. Potensi kecurangan dinilai makin sistematis. Pengamat politik dari Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengatakan akan terjadi transaksi politik sejak awal sebab kepentingan partai akan lebih banyak masuk dalam keanggotaan penyelenggara pemilu. Orang-orang profesional yang tak menguntungkan parpol pasti tersingkir,ujar Ray. Dia menjelaskan, pemilu yang profesional sangat susah ditemukan di Indonesia ketika semua sendi-sendi bernegara dikuasai parpol. Padahal,pasal tentang batasan mundur paling lambat lima tahun bagi orang parpol untuk menjadi calon penyelenggara pemilu adalah pasal krusial yang seharusnya bisa ditegakkan. Ketika pasal itu masih ada, independensi penyelenggara masih banyak yang mempertanyakan karena mereka juga terseret kepentingan. Kalau pasal itu hilang, tentu kepentingan makin

Cemas Penyelenggaraan Pemilu 2014

gumen bahwa penyelenggara Pemilu 2014 jauh berbeda dengan Pemilu 1999. Semua anggota KPU terdiri atas orangorang parpol. Sedangkan pada Pemilu 2014, orang parpol hanya dalam batas boleh mendaftarkan diri dengan keharusan mundur saat mendaftar. Artinya kan orang parpol belum tentu terpilih dan bisa menjadi anggota KPU. Jadi kalaupun ada protes, itu tak sampai mengacaukan pemilu,ungkapnya. Endang berpendapat,kedewasaan politik di Indonesia akan semakin matang pada Pemilu 2014.Indonesia sudah memiliki segudang pengalaman melaksanakan pemilu dengan aneka sistem yang digunakan. Pada Pemilu 1955, banyak pihak meragukan pemilu saat itu akan berlangsung demokratis. Namun, hasilnya membuktikan pemilu yang memperebutkan 257 kursi parlemen itu bisa terlaksana dengan baik dan persaingan antara 52 partai juga tak berujung kekacauan. Pada Pemilu 1955 tersebut,ada 27 parpol yang berhasil mendapatkan kursi di Parlemen.

bersifat tetap, nasional dan mandiri, sebagaimana ketetuan pasal 22 E ayat 5 UUD 1945. Mestinya DPR tidak bersikukuh memasukkan anggota partai dalam penyelenggara pemilu, tegasnya. Ia menambahkan, partai di DPR harusnya tidak memaksakan kepentingan mereka dengan mengorbankan agenda bersama dalam penataan penyelenggara pemilu yang lebih baik. Masyarakat pemilu menolak KPU, Bawaslu dan DKPP disusupi orang partai politik. Pemilihan umum terancam berlangsung tidak demokratis, tegasnya. Ia menegaskan, hadirnya orang partai justru akan mengancam independensi penyelenggara. Menurut dia, sulit bagi penyelenggara membuat kebijakan yang netral dan memfasilitasi seluruh peserta pemilu.Kita mendesak agar DPR dan pemerintah tetap memertahankan ketentuan pasal 11 huruf i, dan pasal 86 huruf i UU nomor 22 tahun 2007 tentang penyelenggara pemilu, tuntasnya.

Sistem Pemilu 2014 Akan DiubahSistem Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 rencananya akan diubah mengingat pemerintah akan mulai menerapkan mekanisme pemilihan elektronik (e-voting). Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Abdul Hafiz Anshary mengatakan, perubahan sistem ini diperlukan karena dalam pemilu sebelumnya banyak terjadi kesalahan. Inovasi harus dilakukan dalam pemilu untuk mewujudkan e-voting di Pemilu 2014. Karena teknologi sudah maju, maka perubahan teknologi dalam pemilu pun mutlak dilakukan, tegas Hafiz Anshary dalam diskusi nasional Peningkatan Inovasi Produk Nasional untuk Pemilu Elektronik di Indonesia Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jakarta, September lalu. Hafiz mengungkapkan,ada enam inovasi dalam mewujudkan e-voting pada Pemilu 2014. Pertama, pemilu

Masyarakat Peduli Pemilu menilai Undang-undang (UU) Penyelenggara Pemilu yang menyetujui politisi bisa menjadi komisioner di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), inskonstitusi. UU tersebut disahkan dalam Sidang Paripurna DPR RI. Begitu palu diketok, tibalah bencana bagi independensi penyelenggara pemilu, kata aktivis Masyarakat Peduli Pemilu, Veri Junaidi Keputusan membuka ruang bagi parpol di penyelenggara pemilu sudah disepakati dalam rapat pimpinan antara Kapoksi Komisi II DPR dan pemerintah, 15 September lalu. Kemudian, Selasa (20/9), disahkan menjadi UU. Kesepakatan tersebut cenderung inkonstitusional, katanya. Menurut dia, konstitusi telah menegaskan, penyelenggara pemilu Garuda Magz - Oktober 2011 31

Pemilu 2014 Dikhawatirkan tak Demokratis

MENUJU 2014yang mudah. Artinya,tidak mempersulit pemerintah dalam proses seluruh aktivitas pemilu. Kedua, pembiayaan yang murah.Dengan evoting, tidak lagi diperlukan surat suara yang menghabiskan banyak biaya. Pada Pemilu 2009, ungkapnya,negara menghabiskan dana Rp20,3 triliun untuk keperluan pemilu. Mesin pemungutan suara yang merupakan produk dalam negeri yang akan digunakan dalam e-votingpada Pemilu 2014 hanya seharga Rp15 juta, biaya lebih murah,tandasnya. Kemudian ketiga, pemilu akan diarahkan lebih cepat. Keempat, cepat dan akurat. Dalam Pemilu 2009 lalu, banyak hasil pemilu yang diselesaikan di Mahkamah Konstitusi (MK). Hal ini menunjukkan pemilu penuh masalah.Kelima, transparan dan keenam, pemilu harus menuju kepercayaan. Meski demikian, menurut Hafiz, diperlukan payung hukum untuk menunjang pelaksanaan e-voting ini. Sebab, sejauh ini belum ada peraturan yang secara detail mengatur e-voting. Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri Irman mengatakan, penyelenggaraan e-KTP dan tahapan menuju e-voting tidak bisa dilakukan secara i