Majalah Elshinta Edisi Oktober

91
1 Agustus ‘10 I Majalah Elshinta

description

Majalah Elshinta Edisi Oktober

Transcript of Majalah Elshinta Edisi Oktober

Page 1: Majalah Elshinta Edisi Oktober

1 Agustus ‘10 I Majalah Elshinta

COVER #10.indd 1COVER #10.indd 1 10/14/2010 8:09:14 PM10/14/2010 8:09:14 PM

Page 2: Majalah Elshinta Edisi Oktober

HAL 5.indd 1HAL 5.indd 1 10/15/2010 2:48:09 PM10/15/2010 2:48:09 PM

Page 3: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Januari ‘10 I Majalah Elshinta 3

DAFTAR ISIThe Bright Side of Human’s Life

PENERBIT:PT NUANSA KARYA BERITA

SIUPP 1102/SK/MENPEN/ SIUPP/ 1999

PEMIMPIN REDAKSI. Iwan Haryono REDAKTUR PELAKSANA. Er Prianggodo

REDAKTUR. Ahmad SetiawanWendy Danoeatmadja

REPORTER. Cucun Hendriana, Anto KurniawanFOTOGRAFER. Rizki Rahmat

DESAIN GRAFIS. Abdul Kholis PRODUKSI. Ahmad Alawi, Matsani DISTRIBUSI/SIRKULASI. A. Sukarno,

Budhi Sutisna, Yayat Supriyatna, Sugi Handono, Susi Haryati

KEUANGAN: Susanti

MARKETING: Arief Anditantyo, Dedy Setiadi AS

Telp. (62-21) 584 2285Fax: (62-21) 587 3750

Risma T Sidabutar, Evrina FresiliaTelp. (62-21) 58359109

Fax. (62-21) 58359093

ALAMAT REDAKSI/SIRKULASI/IKLAN

Jl. Kedoya Duri Raya No. 36 Jakarta Barat 11520

Telp. (62-21) 58359112, 58359108Fax: (62-21)58359094

Email: [email protected] Berlangganan (62-21) 93938019

REKENING PEMBAYARAN: Bank BCA a.n PT NUANSA KARYA BERITA

A/C. 459.30.21.958 Cabang Wisma Indocement

PERCETAKAN: PT. Gramedia

(Isi diluar tanggung jawab percetakan)

Pencerahan18 Fitria Yusuf

Dari Kue Lapis Hingga Butik

Aksesoris

Tips44 Kiat Membangun PT

Prospek51 Bisnis Akhir Tahun

Pundi-Pundi Rezeki ‘Basah’

Buka Usaha74 Kebab Turki Baba Rafi

Busana82 Giliran Tenun Unjuk Gigi

Santap Mantap86 Segarra Jakarta

Resto Eksotik di Pantai

Jakarta

12MaestroAndrie Wongso

Motivator No Satu Tidak Tamat SD

40 40 Bisnis SelebBisnis SelebNessa Sadin Nessa Sadin

Merintis Bisnis AksesorisMerintis Bisnis Aksesoris

64 64 AnjangsanaAnjangsana Way Kambas Lampung Way Kambas Lampung

Menyapa Gajah Sebelum PunahMenyapa Gajah Sebelum Punah

HAL 3.indd 3HAL 3.indd 3 10/14/2010 8:09:44 PM10/14/2010 8:09:44 PM

Page 4: Majalah Elshinta Edisi Oktober

4 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

SURAT DARI REDAKSI

Pembaca yang budiman, belum lama ini kami

mendapatkan masukan tentang sulitnya

Majalah Elshinta didapatkan di luar pulau

Jawa. Padahal, mereka selalu tertarik mendengar

rangkuman isi majalah seperti yang dipromosikan

melalui jaringan Radio Elshinta. Ternyata hal

senada juga kami terima dari beberapa pembaca

di Jakarta dan sekitarnya, yang mengeluhkan selalu

kehabisan majalah yang

selama ini telah dibelinya di

gerai Indomaret atau toko

buku Gramedia.

Tentu saja kami turut

prihatin. Suka dan duka

berbaur di hati kami.

Di satu sisi, majalah ini

laku tapi di sisi lain, kami

te lah mengecewakan

masyarakat, selain belum

dapat memenuhi keinginan

banyak pihak untuk oplah

yang lebih banyak dan lebih

luas peredarannya. Doakan

saja, semoga tak lama lagi

kami dapat memenuhi

keinginan sesuai dengan

permintaan pembaca.

Terima kasih atas masukan

dan kami mohon maaf

atas kekurangnyamanan

tersebut.

Di luar masalah jumlah dan peredaran, kami

juga mengkaji, apa yang menarik dari majalah

kesayangan kita ini. Beberapa pembaca yang kami

temui mengatakan bahwa, Majalah Elshinta kini

tampil inspiratif, terutama untuk masyarakat yang

selama ini sedang menggiatkan kewirausahaan

atau entrepreneurship, berusaha secara mandiri

dengan menjadi boss untuk diri sendiri. Pada sisi

ini, ternyata Majalah Elshinta banyak memberikan

referensi tentang jatuh bangunnya orang-orang

yang kini sukses sebagai entrepreneur. Hal tersebut

Membangun Jiwa Kewirausahaan

dianggap sebagai penghemat waktu, karena

pembaca bisa belajar dari berbagai kesalahan

mereka sebelumnya.

Kami senang pembaca mendapatkan inti dari

berbagai tulisan dan rubrik Majalah Elshinta, mulai

dari banyaknya gagasan usaha kecil dan menengah

yang ternyata bisa dijalankan di lingkungan tempat

tinggal mereka. Di setiap edisinya, pembaca juga

makin memahami bahwa

para selebritis yang biasa

tampil di layar televisi

pun, ternyata berlomba-

lomba untuk membangun

usaha di luar keartisannya.

Banyak artis yang memulai

bisnis dari ukuran kecil

dan menengah, seperti

salon, rumah makan,

kontrakan, karaoke, dll.

Kini kami memahami

peran Majalah Elshinta di

tengah Bapak, Ibu dan para

pembaca yang berbahagia.

Ternyata, Majalah Elshinta

bukan hanya sebagai bahan

bacaan pengisi waktu,

tetapi juga telah menjadi

acuan bagi mereka yang

sadar akan pengembangan

jiwa kewirausahaan atau

entrepreneurship, menuju cita-cita hidup yang

terbebas dari ikatan waktu dan ketergantungan

dengan pihak pemberi gaji. Majalah Elshinta telah

memberikan banyak pilihan untuk para pembaca

menjadi boss bagi diri sendiri. Semoga kesuksesan

dapat Bapak/Ibu raih bersama Majalah Elshinta.

Amin!

Salam Elshinta,

4 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

HAL 4.indd 4HAL 4.indd 4 10/14/2010 8:09:58 PM10/14/2010 8:09:58 PM

Page 5: Majalah Elshinta Edisi Oktober

HAL 5.indd 1HAL 5.indd 1 10/15/2010 2:47:36 PM10/15/2010 2:47:36 PM

Page 6: Majalah Elshinta Edisi Oktober

6 Agustus ‘10 I Majalah Elshinta

Hadiah Souvenir Cantik dari ElshintaBagi surat pembaca yang terpilih oleh redaksi, akan mendapatkan souvenir cantik dari Elshinta. Segera kirimkan ide, kritik

dan saran Anda ke alamat Redaksi Majalah Elshinta atau via email: [email protected]

Bagi Anda yang suratnya dimuat, segera hubungi redaksi Majalah Elshinta.

KUPO

N

Elshinta #10

Surat Pembaca6 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

SURAT PEMBACA

Rubrik Mediasi

Yang Terhormat, Majalah Elshinta

Salam perkenalan dari pembaca baru Anda.

Selama ini Elshinta terkenal sebagai media yang

selalu melibatkan pendengar untuk berbagi

informasi. Pendengar radio bisa menyampaikan

opini atau pun informasi cukup melalui sms, dan

akan dibacakan secara langsung. Mohon tanya,

bagaimana pembaca bisa menyampaikan opini

tentang current issues seperti yang dibahas

dalam rubrik mediasi di majalah ini? Demikian

dari saya, terima kasih atas perhatian redaksi.

Joko Priyanto

(staf. teknik Sriwijaya Air)

Jl. Peta Barat, Kp. Gombol Paya Kalideres

Jakarta Barat 18840

Kami memilih isyu yang sedang hangat,

kemudian kami saling berdiskusi dengan pembaca.

Bila Anda berminat maka kami akan mencatat

dan melibatkan Anda. Terimakasih

Wirausaha Menengah ke Bawah

Kepada Yth. Redaksi Elshinta

Assalamualaikum wr.wb......

Saya baru satu kali membeli majalah

Elshinta, tetapi saya langsung tertarik dengan

bacaannya yang sangat berbobot. Dan membuat

saya semangat untuk berwirausaha. Namun saya

ingin usul, tolong dimuat tentang usaha kalangan

menengah-ke bawah. Sebagai contoh usaha dengan

modal yang tidak terlalu besar. Terimakasih

Semoga majalah Elshinta semakin sukses.

Yuningsih solihat

Jl. Desa Cijujung , Sukaraja Kab. Bogor 16710

Pada rubrik prospek kami memaparkan usaha

yang masih sangat terjangkau permodalannya,

mudah untuk diikuti. Kesuksesan bermula dari

awal yang kecil, namun disitu mengajarkan

semangat untuk maju. Terimakasih usulnya.

Artikel Kesehatan Bermanfaat

Majalah Elshinta, Yth

Salam perkenalan, saya pembaca baru

majalah ini (baru beberapa edisi), sebelumnya

saya mengenal secara tidak sengaja via promo

di salah satu resto di Jakarta. Setelah saya baca,

ternyata materinya sangat menarik karena tidak

hanya membahas artikel umum, namun juga

kesehatan, gaya hidup sehat, nutrisi / suplemen,

serta dunia entertain; bahkan ada beberapa materi

di majalah ini yang bisa saya jadikan referensi

untuk menambah pengetahuan bagi profesi &

study lanjut saya di UI (khususnya utk edisi Juli

2010 ttg. artikel kesehatan: Herbal Lebih Handal).

Sukses selalu untuk Elshinta & jadikan majalah ini

sebagai majalah yang mempunyai “brand” yang

berbeda dengan majalah sejenis. salam hangat.

dr. Reguird Allaienni

Jln. Juanda 167

Surakarta Jateng 57124

Terimakasih atensinya

HAL 6_SURAT PEMBACA.indd 6HAL 6_SURAT PEMBACA.indd 6 10/14/2010 8:11:48 PM10/14/2010 8:11:48 PM

Page 7: Majalah Elshinta Edisi Oktober

EDISI 15 / Th. II / 25 O

ktober 2010 - 24 Novem

ber 2010 / Rp. 18.000,-

story teenlit magazine

cover#15.indd 95 08/10/2010 14:27:20

MAJALAHKUMPULAN CERPEN REMAJA

displayELSHINTA.indd 108 10/14/2010 10:57:00 AM

Page 8: Majalah Elshinta Edisi Oktober

8 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

TAMU

Dara manis berdarah Italia-Malang yang

juga seorang model dan presenter ini

sudah lama menekuni dunia peran.

Sejumlah sinetron seperti Dan, Si Yoyo, Cinta

Memang Gila dan banyak lagi yang lainnya

telah dibintanginya. Meski sibuk dengan

aktivitas syutingnya, diam-diam ia tengah

membidik beberapa bisnis.

Dikatakan gadis kelahiran Malang,

Jawa Timur, 9 Januari 1985 ini, jika

kegiatan syutingnya tidak terlalu

padat, ia sering menyempatkan

diri untuk menengok bisnisnya

di Bali. “Ya, masih belajar

sih. Daripada diam aja,

mendingan mengerjakan

sesuatu yang

bermanfaat,” ucap

Xandra, demikian

panggilannya. Soal

bisnisnya itu, ia

menyebut kalau dirinya

telah membuka sebuah

butik dan restoran di Bali.

“Ke depannya, mudah-

mudahan sih bisnisnya

makin lancar, jadi biar

bisa lebih berkembang lagi.

Saat ini, prospeknya lumayan

sudah bagus,” ungkap putri

tunggal pasangan Carlo Gottardo

dan Banik Ekawati ini. Teks:

Choen/Foto: Ist

Alexandra Gottardo

Bisnis Butik di Bali

8 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

HAL 8-10_TAMU.indd 8HAL 8-10_TAMU.indd 8 10/14/2010 8:12:15 PM10/14/2010 8:12:15 PM

Page 9: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 9

Di usianya yang terbilang muda, Afgan sudah mantap merencanakan

masa depannya. Selain menjalani karir menyanyinya, saat ini

pelatun lagu Terima Kasih Cinta ini mencoba bergelut di bisnis clothing.

Ketertarikannya merambah bisnis itu karena ia menyukai hal-hal yang

terkait fashion.

Sebagai seorang mahasiswa bisnis, bagi Afghan langkahnya memasuki

dunia bisnis tidak bisa disebut dengan aji mumpung. Ini upayanya

mempelajari seluk beluk bisnis. “Kuliah saya kan ambil bisnis. Sayang kalau tidak dimanfaatkan.

Lagipula, sebagai orang Minang, belum ada di keluarga saya yang berbisnis. Rata-rata mereka menjadi

pegawai kantoran,” ucap penyanyi kelahiran 1989 ini.

Yang ditawarkan oleh bisnis clothing ini adalah kaos yang bertemakan sosial. “Saya juga mencoba

mandiri. Di umur saya sekarang banyak yang ingin saya kejar, seperti bisnis baju ini. Sekalian mencari

uang dan belajar kredit untuk usaha jangka panjang,” jelasnya. Menurut Afgan, kendati belum terlalu

serius, baginya bisnis fashion itu merupakan semacam investasi jangka panjang. “Sementara ini masih

terbilang kecil-kecilan. Belum sampai buka toko,” papar pemilik nama lengkap Afgan Syah Reza, ini.

Teks : Anto/ Foto : Dicky

Coba Usaha FashionAfgan

Setahun vakum di dunia entertainment, rupanya dimanfaatkan

sosok yang dikenal lewat perannya di komedi situasi Ekstravaganza

ini untuk belajar berbisnis. Bidang properti menjadi pilihan Aming

dalam menginvestasikan uangnya. “Saya dulunya juga anak kos, jadi

sekarang mencoba untuk menyewakan kos-kosan di Daerah Istimewa

(DI) Yogyakarta serta penthouse di Bali,” jelas Aming. Dalam memulai

bisnis ini Aming mengaku tidak bergerak sendiri, namun dibantu oleh

saudaranya. “Selama ini yang ngebantu, kakak gue mengurus semuanya,”

ujarnya. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Aming tidak terlalu mengejar materi. “Dulu material-

oriented banget. Sekarang membatasi pekerjaan. Buat apa nyari pundi-pundi banyak kalau hidup

nggak menyenangkan,” tandasnya.

Lulusan ITB ini juga mengaku sangat kangen dengan dunia entertain yang telah membesarkan

namanya tersebut. Kegiatan yang dilakukannya selama menetap di Bandung adalah untuk lebih dekat

dengan keluarga. “Sehari-hari kegiatannya bangun pagi langsung olahraga, siang nggak ngapa-ngapain,

sore kumpul bareng keluarga,” ungkapnya. Tidak hanya seorang komedian, Aming juga terbukti

mampu berakting. Tidak sedikit judul film yang telah dibintanginya. Mulai dari Janji Joni, Get Married,

Quickle Express, Doa Yang Mengancam serta Gara-gara Bola. Teks : Anto/ Foto : Ist.

AmingMenyewakan Kos-kosan

HAL 8-10_TAMU.indd 9HAL 8-10_TAMU.indd 9 10/14/2010 8:12:16 PM10/14/2010 8:12:16 PM

Page 10: Majalah Elshinta Edisi Oktober

10 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

TAMU

Aline Adita dikenal lewat kiprahnya sebagai model dan presenter. Wanita

cantik kelahiran Jakarta, 17 Juli ini mengawali karirnya sebagai model

sejak 1995 saat dia bergabung dengan sekolah mode milik Oky Asokawati.

Di tengah kesibukannya di dunia entertaint ternyata Aline memiliki cita

yang belum kesampaian yaitu memulai bisnis restoran. “Saat ini sih

memang belum mau memulai bisnis, namun nantinya saya bercita-cita

ingin memiliki sebuah usaha entah itu dibidang resto atau butik,” jelasnya.

Aline menambahkan bahwa keinginannya terjun ke dunia bisnis memang

ada namun karena ia mengaku kurang bisa mempercayai orang, rencana

selalu tertunda-tunda. “Memulai bisnis itu kan harus mempunyai partner

tapi susahnya saya itu susah untuk percaya pada orang lain,” kata Aline.

Selain melenggang di atas catwalk dan menjadi presenter, Aline Adita

juga memiliki kepedulian sosial. Termasuk dalam sebuah organisasi sosial Syair untuk Sahabat Foundation,

Aline kerap memberikan pelatihan bagi anak-anak ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) dan ibunya. “Pelatihan

ini diberikan setiap Sabtu di Taman Suropati. Sebulan dua kali, saya bertemu dengan anak-anak ODHA

(Orang dengan HIV/AIDS), dan dikasih pelajaran bahasa Inggris,” ucap Aline. Ia mengungkapkan, ajang

ini adalah salah satu bentuk kepedulian sosial yang bisa diikuti banyak orang. “Saya sangat peduli dengan

para ODHA, dan saya juga bisa tahu lebih dalam tentang penyakit mematikan ini,” ujar wanita bernama

asli Caroline Ingrid Adita ini. Teks : Anto/ Foto : Ist.

Rano KarnoBirokrat ‘Menjual’ SeniMeski telah menempati posisi sebagai Wakil Bupati Tangerang, aktor kawakan Rano Karno tetap

saja berkarya di dunia seni. Belakangan, ia pun terlibat aktif dalam pembuatan film Satu Jam Saja.

Baru-baru ini, ia pun telah sukses meluncurkan sebuah buku bertajuk The Last Barongsay. “Sepertinya

saya akan tetap berkarya di dunia seni ini. Karena inilah yang telah membesarkan saya. Meski dulu,

orangtua sempat melarang saya terjun ke dunia seni, yang katanya tidak bisa memberikan nafkah,

tapi saya bisa buktikan kalau di dunia seni pun bisa menghidupi

keluarga. Di masa-masa sulit masa kecil dulu, saya sering makan

sepiring berlima,” kisahnya.

Pria kelahiran Jakarta, 8 Oktober 1960 ini mengaku, kunci

kesuksesannya itu tiada lain hanyalah membaca. “Awal mula

saya berkecimpung di dunia seni setelah membaca buku Satu

Jam Saja, itu inspirasi pertama saya. Dan karena

hobi membaca inilah, saya bisa seperti sekarang.

Soal talenta dan keberuntungan itu nomor

terakhir,” jelas pria yang karena sinetronnya

dikenal dengan sebutan Si Doel itu. Teks:

Choen/Foto: Rizki

Aline AditaCita-Cita Buka Restoran

HAL 8-10_TAMU.indd 10HAL 8-10_TAMU.indd 10 10/14/2010 8:12:17 PM10/14/2010 8:12:17 PM

Page 11: Majalah Elshinta Edisi Oktober

HAL 11.indd 1HAL 11.indd 1 10/15/2010 2:51:09 PM10/15/2010 2:51:09 PM

Page 12: Majalah Elshinta Edisi Oktober

12 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

MAESTROMAESTRO

12 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

ANDRIE WONGSO

Motivator Motivator Nomor Satu Nomor Satu Tidak Tidak Tamat SDTamat SD

ANDRIE WONGSO

HAL 12-17_MAESTRO Adrie Wongso.i12 12HAL 12-17_MAESTRO Adrie Wongso.i12 12 10/14/2010 8:12:40 PM10/14/2010 8:12:40 PM

Page 13: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 13

Andrie Wongso dilahirkan di Malang,

Desember 1954. Keluarganya termasuk

tidak mampu. Andrie harus hengkang

dari sekolah saat usianya baru 11 tahun, kelas

6 SD. Ia lantas membantu ibunya, berjualan kue

di pasar-pasar. Bekal SDTT (sekolah dasar tidak

tamat ) tidak mambuatnya malu, justru membakar

Pedagang kue, bintang fi lm dan pelopor kartu-kartu ucapan berisi kata-kata bijak ini, kini menjelma menjadi motivator Indonesia nomor 1. Kisah hidupnya membuktikan ia bukan hanya piawai merangkai kata-kata bijaksana yang melecutkan semangat, tapi juga seorang pebisnis ulung dan manusia yang tak lelah belajar untuk mensyukuri hidup.

semangatnya untuk lepas dari kemiskinan. Jika

kini mampu berkendara Mercedes E 240 terbaru

dan Toyota Camry serta menempati rumah

mewah di kawasan elit Green Garden Jakarta,

tentu ini semua berkat kesuksesan dalam

memotivasi dirinya.

Siapa motivator terhebat Anda?Ibu! Dia yang mengajari saya sebuah nasehat

yang hingga kini tertancap dalam-dalam di hati

dan pikiran saya. Ketika melihatnya membuat

kue, saya bertanya padanya, “Kenapa kita mesti

bekerja?” Ia menjawab, “Kalau tidak bekerja, kita

tidak makan!” Ini nasehat sederhana yang hingga

kini selalu mampu memotivasi saya.

Bagaimana Anda memotivasi diri Anda sendiri?

Dengan mensyukuri hidup! Hidup ini karunia.

Ada akhirnya. Jadi pertanyaannya adalah, apa

yang kita lakukan selama hidup kita. Jika kita

menyadari itu, kita akan mensyukuri hidup. Kita

akan sadar bahwa hidup adalah proses belajar

dan berjuang tanpa batas. Sebuah proses yang

lengkap dan terus-menerus, berubah.

Umur 22 tahun, Andrie Wongso memutuskan

berjuang menantang Jakarta. Beragam pekerjaan

ia lakoni. Juga menjadi bintang film silat

– seperti impiannya, di Taiwan selama 3 tahun.

Ini karena ia memang gemar olah raga beladiri,

terutama kungfu. Sebuah perguruan beladiri yang

dinamakannya Hap Kun Do, ia dirikan. Andrie

melatih sendiri anggota-anggotanya karena ia

selalu ingin berbagi. Selalu ingin menebarkan

kebaikan. Lewat seni beladiri ini juga disiplin,

tanggung jawab, pantang menyerah dan sikap

ksatrianya terasah.

Andrie Wongso dan Fadel MuhammadAndrie Wongso dan Fadel MuhammadSeminar di RiauSeminar di Riau

HAL 12-17_MAESTRO Adrie Wongso.i13 13HAL 12-17_MAESTRO Adrie Wongso.i13 13 10/14/2010 8:12:41 PM10/14/2010 8:12:41 PM

Page 14: Majalah Elshinta Edisi Oktober

14 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

MAESTRO

Naluri bisnisnya terlecut saat ia mulai

menjalin hubungan serius dengan calon istrinya

Haryanti Lenny Y. Soeharto SH. Keduanya bahu

membahu mendirikan Harvest, pelopor kartu

ucapan berisi kata-kata mutiara dan kata-kata

bijak yang lewat perjuangan dahsyat menjadi

bisnis yang meledak. Harvest menjadi bisnis

yang lantas membawa Andrie kepada tahap baru

dalam hidupnya.

Bagaimana bisa memulai bisnis ini?

Saya punya kebiasaan, menciptakan kata-

kata bijak dan menuliskannya di kertas-kertas

kecil. Tujuannya untuk memotivasi diri saya

sendiri. Sampai suatu saat, saya seolah disadarkan

bahwa ini bisa menjadi bisnis. Saya yakin sekali.

Padahal saya tidak punya modal. Ketika

sudah jadi pun, produk ini ditolak di banyak toko.

Saya pantang menyerah. Saya datang lagi, ditolak

lagi. Datang lagi, ditolak lagi. Ketika akhirnya ada

satu toko bersedia menjual kartu ini, saya yakin

akan ada toko kedua, ketiga dan seterusnya.

Begitu ada pembeli pertama, akan ada pembeli

kedua, ketiga dan seterusnya. Pasti!

Begitulah, Harvest kami perjuangkan dengan

susah payah sehingga akhirnya menjadi produk

pertama di Indonesia. Kami belajar banyak hal

ketika menjalankan bisnis ini, termasuk belajar

untuk menyadari bahwa semua hal ada titik naik

dan titk turunnya.

Apa penyebab turunnya bisnis ini?

Perkembangan teknologi komunikasi,

terutama sms (short message service) tahun 1998.

Memang ini sesuatu yang tidak bisa dicegah. Tapi

kami menyikapinya dengan kesadaran bahwa

semua hal dalam hidup ini memang berubah.

Saat itu sudah dikenal sebagai motivator?

Secara professional, mungkin belum. Tapi

saat itu pun saya sudah sering menjadi pembicara-

pembicara pada seminar dan acara lainnya

seputar motivasi ini.

Kegigihan Andrie menjadi motivator

didorong oleh kesadarannya pada kondisi

sekeliling yang memprihatinkan. Sebagai pribadi

yang selalu mensyukuri apa yang telah ia

terima, Andrie seolah terpecut menyaksikan

kemerosotan kondisi masyarakat dan bangsanya.

Ia paham benar arti penderitaan karena ia telah

merasakannya. Ia mengerti makna perjuangan

karena telah melakukannya hampir sepanjang

hidupnya. Jika ia mampu keluar dari penderitaan,

orang lain pun bisa melakukannya! Ia hanya harus

membagi rahasianya.

Maka keputusan untuk berbagi itu pun

dijalaninya dengan penuh semangat. “Indahnya Bersama istrinya LennyBersama istrinya Lenny

HAL 12-17_MAESTRO Adrie Wongso.i14 14HAL 12-17_MAESTRO Adrie Wongso.i14 14 10/14/2010 8:12:42 PM10/14/2010 8:12:42 PM

Page 15: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 15Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 15

HAL 12-17_MAESTRO Adrie Wongso.i15 15HAL 12-17_MAESTRO Adrie Wongso.i15 15 10/14/2010 8:12:44 PM10/14/2010 8:12:44 PM

Page 16: Majalah Elshinta Edisi Oktober

16 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

MAESTRO

hidup itu ketika kita berbagi dan memberi!” ujar

ayah tiga anak ini ; Vicky Andryanti Wongso, Vendy

Satria Wongso dan Valdy Satria Wongso yang kini

telah beranjak dewasa. Tentu saja memberi dan

membagi bukan dalam bentuk materi, namun

pengalaman, pengetahuan dan kesadaran untuk

memerangi kemiskinan mental. Berbagi semangat

untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

“Kemiskinan mental kita makin parah!” ujarnya

serius. “Sudah waktunya kita melakukan sesuatu

yang nyata untuk memeranginya!” tambah

motivator yang justru emoh menyebut dirinya

Motivator Indonesia No. 1 ini. “Itu penilaian

pers dan masyarakat! Saya ini hanya manusia

pembelajar!”

Kini, selain disibukkan menjadi

pembicara motivasi , Andrie memimpin

serangkaian bisnisnya di bidang penerbitan dan

toko buku-buku motivasi (AW Succes Shop),

AW Motivation Training, fastfood dan bisnis

lainnya.

Betulkah sukses itu milik semua orang?

Ya! Karena kita ini mahluk yang

dikarunia hidup! Tentu saja ukuran sukses sangat

beragam. Tapi uang atau harta kekayaan tidak

selalu bisa dijadikan ukuran sukses. Yang pasti

sukses itu adalah hak saya…success is my right.

Kesuksesan bukan milik orang-orang tertentu.

Sukses milik Anda, milik saya dan milik siapa

saja yang benar-benar menyadari, menginginkan

dan memperjuangkannya dengan sepenuh hati!

Bagaimana Anda menghargai sukses yang telah Anda raih sekarang ini?

Mensyukur inya . La lu membagi

pengalaman dan pengetahuan. Sebab kesuksesan

sejati tidak ada jalan pintasnya. Sayang, sekarang

ini banyak yang mau gampangnya saja. Makanya,

kita menderita kemiskinan mental.

Setelah semua kesuksesan ini, masih ada cita-cita lain, yang mungkin masih menjadi motivasi untuk terus berkarya?

Saya berencana mendirikan sekolah motivasi

tahun depan. Kemerosotan masyarakat dan

bangsa kita ini terjadi karena sukses bukanlah

tradisi masyarakat kita. Padahal, kita harus

membangun tradisi sukses ini mulai dari

lingkungan keluarga.

Lainnya?Saya punya cita-cita mencanangkan Hari

Motivasi Nasional! Hari dimana semua elemen

Suasana seminar di MedanSuasana seminar di Medan

HAL 12-17_MAESTRO Adrie Wongso.i16 16HAL 12-17_MAESTRO Adrie Wongso.i16 16 10/14/2010 8:12:47 PM10/14/2010 8:12:47 PM

Page 17: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 17

Andrie Wongso Lebih Dekat

Andrie Wongso tidak hanya membagikan

pengalaman, ilmu dan semangatnya lewat

seminar. Ia juga menulis buku dan mengelola

website www.andriewongso.com. Hingga kini

sudah sekitar 20 judul buku motivasi yang ia

tulis. Selain dijual di toko-toko buku besar,

buku-bukunya bisa di dapat di AW Success

Shop miliknya, toko buku motivasi pertama

di Indonesia.

bangsa mengikrarkan diri untuk melakukan

perbaikan secara besar-besaran, serempak dan

terus menerus!

Jika bisa, berapa lama yang diperlukan untuk memperbaiki kemiskinan mental bangsa ini?

Dua puluh lima tahun! Pasti bisa! Wendy

Danoeatmadja/Foto:Rizky Rahmat

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 17

HAL 12-17_MAESTRO Adrie Wongso.i17 17HAL 12-17_MAESTRO Adrie Wongso.i17 17 10/14/2010 8:12:49 PM10/14/2010 8:12:49 PM

Page 18: Majalah Elshinta Edisi Oktober

18 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

PENCERAHAN

Fitria Yusuf

Dari Kue Lapis Hingga Butik Aksesoris

Masih muda dan mandiri, itulah kesan pertama tentang sosok Fitria Yusuf. Wanita kelahiran 9 Desember 1982 ini sejak kecil sudah terbiasa ‘berkelahi’ dengan waktu, berdagang untuk memenuhi kebutuhannya. Berjualan kue kering, lapis dan sticker adalah sejumlah profesi yang direguknya di usia SD. Kini, setelah belasan tahun berlalu, ia sukses dengan bisnis butik dan aksesorisnya hingga ke mancanegara.

18 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 18HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 18 10/18/2010 3:16:08 PM10/18/2010 3:16:08 PM

Page 19: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 19

Terlahir dari keluarga berada tak membuat

Fitria Yusuf tumbuh menjadi anak

manja. Sejak kecil, orangtuanya selalu

mendidiknya untuk gemar menabung dan kerja

keras. Tak ayal, dalam benaknya tertanam tekad

yang kuat untuk selalu bekerja keras dan mandiri.

“Ajaran orangtua selalu menekankan agar saya

tidak bergantung pada orang lain. Karena itulah,

saya bisa memahami dan menghargai susahnya

seseorang dalam bekerja, apapun bidangnya,”

ucap Fitria.

Sebagai putri dari seorang pebisnis, maka

wajar jika ia tertular otak bisnis sang ayah, HM

Jusuf Hamka. Fitria kecil pun tak canggung

untuk berkreasi, berbisnis kecil-kecilan dengan

menjual kue kering dan lapis kepada teman-

teman sekolahnya. “Saya memulai jualan kue

ini dengan modal nol. Karena tidak ada modal,

maka saya menjualnya pun seenaknya saja. Ada

yang beli sekian ribu, kasih. Ditawar pun oke,”

selorohnya.

Selain itu, ia pun bergerak ke jualan lainnya

seperti gambar tempel atau sticker merk Sandy

Lion. Dan semua itu dilakukannya di usianya

yang belum tamat Sekolah Dasar (SD). “Meski

untungnya tak seberapa, tapi saya senang karena

sudah bisa mandiri. Kalau dihitung-hitung, saat

itu saya sudah memiliki tabungan pribadi dari

hasil jualan cukup banyak. Saya bangga karena

inilah hasil dari jerih payah sendiri,” kisahnya.

Bisnis Sungguhan Ternyata, aktivitas di masa kecil itu

terus menuntunnya menuju ke bisnis yang

sesungguhnya. Di bangku kuliah, ia rajin

menjual tas-tas bekas bermerk

seperti Guess, Gucci dan

Louis Vuitton ke teman

kuliahnya atau toko

second hand.

HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 19HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 19 10/18/2010 3:16:10 PM10/18/2010 3:16:10 PM

Page 20: Majalah Elshinta Edisi Oktober

20 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

PENCERAHAN

“Setamat kuliah terus menikah, dan di sinilah awal

mula pergerakan bisnis saya yang sebenarnya.

Ayah saya memberikan modal dan saya jadikan

untuk membuat butik one stop shopping yang

menjual aneka busana dan aksesoris wanita. Untuk

mendukung bisnis itu saya sering promosikan di

majalah, mailing list, sms blast, twitter hingga

facebook,” jelas Fitria.

Diakuinya, untuk menggaet pelanggan ia

selalu menghadirkan produk-produk up to date

dan selalu berusaha membaca selera pasar.

Selain itu, ia juga rajin membina hubungan baik

dengan para pelanggannya. “Berhubungan baik

dengan pelanggan itu penting, kalau kita tidak

mau ditinggalkan mereka,” ujarnya. Dibantu

dengan puluhan karyawan, Ivy Boutique yang

dikelolanya di Le Plaza Senayan pun terus

diidolakan para pemburu busana terkini.

Selain di butik, ia pun bergerak di produksi

crystalized accessories seperti casing handphone,

blackberry, ipad, iphone, pen, mirror dan lainnya.

Dan yang membanggakan, produksinya itu telah

diekspor ke sejumlah negara tetangga seperti

Malaysia dan Brunei Darussalam. “Jujur saja,

padahal promosi awalnya hanya dilakukan

melalui mulut ke mulut saja, tapi akhirnya bisa

menembus mancanegara. Selain itu, pelanggan

dalam negeri dari kalangan artis pun banyak

seperti Cut Tari, Agnes Monica, Titi Kamal dan

lain-lain,” sebutnya bangga. Ia pun telah sukses

menerbitkan sebuah buku berjudul ‘Little Pink

Book: Jakarta Style and Shopping Guide’. Teks:

Cucun Hendriana/ Foto: Dok. Pribadi

HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 20HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 20 10/18/2010 3:16:14 PM10/18/2010 3:16:14 PM

Page 21: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 21

One Stop Shopping for female apparel and accessories from the USAAs worn by celebrities like Lindsay Lohan, Paris Hilton, Kim Kardhasian, Beyonce and many more.

Plaza Senayan level 2. 275 c.Jakarta Ph. +6221- 572.5337Facebook : Ivy Plaza Senayan

Ivy Boutique

HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 21HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 21 10/18/2010 3:16:18 PM10/18/2010 3:16:18 PM

Page 22: Majalah Elshinta Edisi Oktober

22 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

PENCERAHAN

Zulasmi

Produksi Tas Foto Rp 300 Juta

Hanya berbekal ijazah SMA, tahun 1990 Zulasmi nekat berbisnis mandiri. Peluang yang diliriknya adalah berbisnis tas wanita dan sekolah. Mengalami pasang surut, di tahun 2006 ia kembali membidik usaha tas dengan konsep yang berbeda berupa tas foto yang diberi nama Fagiano. Hasilnya, 2 tahun pertama mampu melego produknya sekitar 300 juta-an.

HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 22HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 22 10/18/2010 3:16:19 PM10/18/2010 3:16:19 PM

Page 23: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 23

Gigih dan tekun pada profesi rupanya

menjadi kunc i kesuksesan pr ia

kelahiran Riau, 41 tahun silam ini. Meski

berulangkali menelan pil pahit berbisnis tas,

ia tak pernah hengkang dari bisnis itu. Malah,

itu merupakan suntikan semangatnya untuk

berpacu dengan waktu. Alhasil, di tahun 2006

ia menemukan konsep yang menuntunnya ke

gerbang keberhasilan.

Diakuinya, konsep tas foto ia temukan dari

gambar-gambar yang menempel di berbagai kaos

dan baju. “Ya, inspirasinya muncul dari sana.

Lha, kok foto bisa ditempel di baju? Sepertinya

tidak salah jika konsep itu diterapkan pada tas.

Dan ternyata, disitulah awal mula perkembangan

bisnis saya,” ujarnya. Dikatakan Zulasmi, untuk

membuka usaha ini, ia merogoh kocek sebesar 30

juta rupiah sebagai modal awalnya.

Di bulan-bulan pertama, memang bisnis tas

fotonya belum terlihat maju. Kemajuan itu baru

dirasakannya setelah hampir memasuki usia satu

tahunan berbisnis. Berbagai pesanan berdatangan,

dari dalam hingga luar kota. “Saat itu, sekitar

tahun 1997-an, saya bahkan memiliki pekerja

hingga 50 orang untuk mengerjakan pesanan

yang datang dari berbagai daerah. Dan saat itu,

tas produksi saya masih dijual diantara Rp 50 ribu

sampai Rp 400 ribu. Omsetnya cukup lumayan,

sekitar 300 jutaan perbulan,” kenangnya.

Bermula dari Sebuah KontrakanSiapa sangka, pergerakan tas foto Fagiano

ini bermula dari sebuah kontrakan. Berkat

kecerdikannya dalam menangkap peluang,

akhirnya produksi tas foto pun bisa dikerjakan di

rumah milik sendiri. “Ya, dulu untuk mengerjakan

pesanan masih ngontrak , sekitar 25 juta

pertahunnya. Tapi saat ini alhamdulillah saya

sudah memproduksi tas di tempat saya sendiri,”

bebernya.

Selanjutnya, order pesanan pun datang dari

berbagai pelosok di Indonesia seperti Sumatera,

HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 23HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 23 10/18/2010 3:16:25 PM10/18/2010 3:16:25 PM

Page 24: Majalah Elshinta Edisi Oktober

24 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

PENCERAHAN

Kalimantan, Pekanbaru, Manado, Batam dan

lain-lain. Meski begitu, diakui bapak beranak

4 ini, bahwa usaha yang digelutinya saat ini

tengah mengalami kemerosotan. “Dulu saya bisa

mempekerjakan hingga 50 karyawan, saat ini

tinggal 20 orang. Dalam sehari saya hanya mampu

memproduksi sekitar 100 buah tas foto dan aneka

souvenir lainnya seperti dompet foto, travel

bag, dompet kosmetik dan sebagainya. Ini tentu

berimbas pada omset juga yang makin menurun,”

kilahnya. Masalahnya adalah persaingan di dunia

usaha tas foto ini yang makin ‘menggila’. Tak

aneh, jika kini ia hanya mematok harga dari mulai

25 ribu sampai 150 ribu rupiah.

Untuk mengerjakan satu buah pesanan

tas foto, Zulasmi mengaku bisa memakan

waktu hingga satu minggu. Selain menerima

pesanan, ia juga membuka toko khusus yang

menjual beragam tas buatannya. Soal kualitas

jangan kuatir, karena bahan yang dipakai dalam

pembuatan tas ini langsung diimpor dari Korea.

“Pokoknya, tas Fagiano itu sangat unik, awet dan

terjangkau,” selorohnya. Teks: Cucun Hendriana/

Foto: Rizki Rahmat

HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 24HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 24 10/18/2010 3:16:28 PM10/18/2010 3:16:28 PM

Page 25: Majalah Elshinta Edisi Oktober

HAL 25.indd 1HAL 25.indd 1 10/15/2010 2:47:17 PM10/15/2010 2:47:17 PM

Page 26: Majalah Elshinta Edisi Oktober

26 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

PENCERAHANPENCERAHAN

Keinginan membantu orang tua yang terlilit hutang, serta demi mewujudkan mimpi untuk sekolah tinggi membawa wanita asli Jombang ini terbang hingga Hongkong untuk menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW). Menjadi buruh pabrik, mengajar, hingga sales dilakoninya demi mencapai pendidikan lebih tinggi.

Teks: Anto Kurniawan

Foto: Rizki Rahmat

Ani Ema SusantiAni Ema Susanti

Modal TKW Menjadi Sineas

Modal TKW Modal TKW Menjadi Menjadi Sineas Sineas

26 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 26HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 26 10/18/2010 3:16:32 PM10/18/2010 3:16:32 PM

Page 27: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 27

Ani Ema Susanti, seorang perempuan

muda dari keluarga sederhana. Diawali

kebangkrutan usaha sang Ayah sebagai

penjual alat-alat rumah tangga sehingga dililit

utang, memaksa kedua orang tuanya beralih

menjadi buruh tani. Dengan penghasilan yang

minim maka tidak ada pilihan lain bagi Ani,

selain putus sekolah dan mencari pekerjaan di

kota besar, Surabaya. “Setelah lulus SMU saya

menjadi pekerja buruh pabrik, namun hanya

bertahan selama 3 minggu karena di perusahaan

saya bekerja terjadi demo buruh, sehingga

banyak karyawan yang di rumahkan. Selanjutnya

mencoba menjadi penjual kosmetika keliling,

namun, setelah beberapa lama bekerja ayah

melarang,” ucap Ani. Setelah bertemu dengan

teman lamanya, Ani menerima ajakan untuk

menjadi TKW.

Dengan niat membantu kedua orang tuanya,

Ani memberanikan diri mendaftarkan diri di agen

TKI untuk menjadi helper atau pembantu rumah

tangga. Tidak ingin mendapatkan perlakuan

kasar seperti banyak kisah para TKW di luar

negeri, Ani pun mulai melakukan survey negara

mana yang dirasanya aman. Akhirnya Hongkong

menjadi pilihannya, dengan pertimbangan

penegakan hukum di sana lebih melindungi

para TKW dari pada negara lainnya. Beruntung,

Ani tinggal di lingkungan keluarga yang sangat

baik dan mementingkan pendidikan. Di sela-sela

pekerjaanya, sehabis pulang dari pasar, Ani selalu

berkunjung ke perpustakaan dan internet. “Saat

ditugasi berbelanja ke pasar, saya tak pernah lupa

menyempatkan diri ke perpusatakaan. Di Hong

Kong pasar memiliki perpustakaan umum. Lantai

dasar pasar basah, lantai dua pasar kering, nah

lantai tiga public library,” imbuhnya.

Dua tahun di Hongkong, Ani tetap menyimpan

semangatnya dengan teguh untuk melanjutkan

kuliah. Ia berhasil mengumpulkan uang puluhan

juta rupiah dari upahnya sebagai TKW. Separuh ia

berikan kepada orangtua dan sisanya ia gunakan

untuk biaya kuliah. “Limapuluh persen saya

berikan keluarga di Jombang, kemudian sisanya

saya gunakan untuk kuliah. Tapi hanya sampai

semester empat sudah habis, karena saya pakai

modal belajar bisnis,” katanya menuturkan.

Setelah menempuh berbagai pekerjaan, maka

keterbatasan bukan lagi menjadi halangan untuk

mewujudkan cita-cita Ani. Hal ini terbukti, Ani

berhasil menjadi sarjana psikologi setelah lulus

S-1 di Universitas Tujuh belas Agustus (Untag)

Surabaya.

Menjadi Sineas Muda

Kisahnya di Hongkong pulalah yang

mengantarnya ke dunia film. Tahun 2007 ia

mengikuti Eagle Awards, sebuah kompetisi film

dokumenter. Proposal Ani diterima panitia.

Film dokumenter pertama itu ia beri judul

Helper Hong Kong Ngampus. Tidak juara

HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 27HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 27 10/18/2010 3:16:35 PM10/18/2010 3:16:35 PM

Page 28: Majalah Elshinta Edisi Oktober

28 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

PENCERAHAN

memang, tapi dari sanalah ia menjejakkan

kaki ke babak baru hidupnya. Ani mengatakan

bahwa hobinya menulislah yang mengantarkan

dirinya untuk mengajukan proposal film yang

menceritakan kisahnya dengan obyek orang lain

yang memiliki cerita serupa ini. “Dalam film ini

saya bercerita bagaimana seorang TKW mengelola

hasil kerjanya. Seringkali saya melihat TKW yang

saat pulang terjebak dalam konsumerisme, jadi

saat uang habis kembali ke luar negeri. Saya harap

mereka mengerti bahwa ada pilihan lain dengan

cara menginvestasikannya melalui pendidikan,”

ucap anak sulung dari dua bersaudara ini. Ani

menyelesaikan film ini saat masih terdaftar sebagai

mahasiswi di Untag. Kini setelah lulus,

dunia film menjadi pilihannya.

Dengan film keduanya berjudul

Mengusahakan Cinta , Ani berhasil

mengikuti sejumlah festival f i lm

bergengsi dibeberapa Negara. Mulai

dari Berlin International Film Festival,

Germany (2009), Aarhus Film Festival,

Denmark (2009), hingga Terre Des

Femmes, Italia dst. Sejatinya perjuangan

seorang anak buruh tani asal Jombang

ini demi menggapai sebuah pendidikan

tinggi, dapat menyadarkan kita; dengan

kebulatan tekad dan kesungguhan tidak

ada sesuatu yang mustahil.

Shooting pengambilan gambar film di lokasiShooting pengambilan gambar film di lokasi

HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 28HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 28 10/18/2010 3:16:39 PM10/18/2010 3:16:39 PM

Page 29: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 29

Bermula dari pelayanan gereja. Melihat banyaknya anak dengan kebutuhan khusus yang kesulitan mendapatkan sebuah pendidikan, Porman Hutabarat ikut peduli. Dengan sekolah inklusif belajar bersama anak normal, agar mudah bersosialisasi.

Porman Hutabarat

Usaha Pendidikan Anak Kebutuhan Khusus

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 29

HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 29HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 29 10/18/2010 3:16:41 PM10/18/2010 3:16:41 PM

Page 30: Majalah Elshinta Edisi Oktober

30 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

PENCERAHAN

Sekolah Patmos (SP) yang

dibawah naungan Yayasan

Pa tmos , merupakan

institusi pendidikan yang

lebih menekankan pelayanan

d i b a n d i n g k a n k o m e r s i l .

Sebuah inst i tus i sebagai

wujud peran serta yang hanya

berkeinginan membantu anak-

anak yang terabaikan dalam

hal pendidikan, terutama

mereka yang berkebutuhan

khusus. “Pertama kali sekolah

ini berbentuk Taman Kanak-

Kanak (TK) yang berada di

Gereja Bethel Indonesia (GBI)

Taman Meruya Ilir dimana

penyelenggara sekolah ini adalah

yayasan Patmos,” ujar Porman

Hutabarat selaku pengelola SP.

Di bawah bimbingan Dr. Dwidjo

- pemimpin gereja GBI, yang

kebetulan dokter Psikiater Anak,

maka terbentuklah sekolah

Patmos ini. “Dari awal tidak ada

pikiran bisnis, Ini adalah bentuk

kepedulian kita terhadap dunia

pendidikan. Karena jika kita

tidak peduli terhadap anak-anak

berkebutuhan khusus, siapa

lagi?” jelasnya.

Ha l in i t e r l iha t dar i

uang sekolahnya pun sangat

variatif, serta diberlakukannya

subsidi silang bagi mereka

yang tidak mampu.Kenapa

membuat sekolah inklusi,

bukan tanpa alasan. Banyak

anak yang memiliki kebutuhan

khusus mengalami kesulitan

belajar dan pada akhirnya

mengalami kesulitan untuk

dapat bersekolah. Ketika mereka

harus masuk di sekolah umum,

mereka tidak tertangani dengan

baik. Sekolah umum tidak

siap menerima karena tidak

tepatnya konsep pembelajaran.

Sedangkan, jika memilih sekolah

khusus atau SLB, mereka

terasing dari teman-teman di

sekolah umum. Hal inilah yang

melatari kehadiran sekolah

PATMOS yang berdiri sejak

1999, di Perumahan Taman

Meruya Ilir Blok E-7 Jakarta

Barat.

SP adalah sekolah umum

dengan kurikulum nasional,

tetapi memberi pelayanan kepada

Siswa sedang belajar komputerSiswa sedang belajar komputer

HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 30HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 30 10/18/2010 3:16:43 PM10/18/2010 3:16:43 PM

Page 31: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 31

anak yang mengalami kesulitan

belajar yang disebabkan oleh

beberapa faktor mulai dari

ADHD (gangguan konsentrasi

dan hiperaktif). Syndrome

Asperger (gangguan spektrum

autisma) hingga Learning

Disorder : Disleksia (kesulitan

membaca), Diskalkulia (kesulitan

berhitung), hingga Disgrafia

(kesulitan menulis). “Bagi kita

semua anak itu sama! Tidak ada

diskriminasi. Kita tahu bahwa

setiap anak itu punya kelemahan

dan keunikan masing-masing.

Prinsipnya mereka punya

potensi yang bisa berkembang,

kalau dididik dan ditangani

dengan tepat, ditempatkan di

sekolah yang cocok dengan

kondis i dan kemampuan

mereka,” urai Porman. Metode

yang diterapkan adalah sekolah

inklusif - perpaduan anak

dengan kebutuhan khusus dan

normal, yang sulit belajar

digabung dengan mereka yang

tidak sulit belajar.

Ajarkan ToleransiMetode ini terbukti dengan

banyaknya lulusan SP yang

ternyata mampu bersosialisasi

dan berkomunikasi dengan

baik sehingga menemukan

potensinya. Serta

banyak nilai-nilai yang

diajarkan di SP kepada para

siswanya. Salah satunya sikap

toleransi yang tidak bisa

dipisah dari proses belajar

mengajar. Walau anak yang

berkepribadian khusus kadang

mengalihkan perhatian dengan

suara maupun tindakannya,

tapi hal tersebut seakan tidak

mengganggu mereka yang tidak

mengalami kesulitan belajar.

Kondisi kelas seperti itu yang

terlihat di SP. Para siswa dapat

memahami kondisi temannya

sehingga semuanya dapat

berjalan selaras.

“Di satu kelas dengan

15 anak ada dua guru yang

mengawasi. Ini perlu, agar anak

yang berkebutuhan khusus

dapat bersosialisasi dengan

baik dan terbiasa. Jadi bisa

mencontoh mereka yang tidak

mengalami kesulitan belajar.

Sebaliknya bagi yang tidak

berkebutuhan khusus juga

harus dibiasakan dan mendidik

mereka untuk mempunyai

toleransi bagaimana menerima

kelemahan orang lain,” jelas

Porman.

Sekolah yang tadinya hanya

TK ini sekarang berkembang

hingga Sekolah Dasar, Sekolah

Menengah Pertama, hingga

Sekolah Menengah Keahlian

dengan program keahlian

Multimedia. Melalui SP kita

disadarkan bahwa dalam

kehidupan ini sudah semestinya

semua berjalan seiring dan

selaras. Di SP mereka duduk

secara berdampingan, belajar

bersosialisasi, toleran, mencoba

m e m b a n g u n k e h i d u p a n

bermasyarakat yang lebih baik.

Teks: Anto Kurniawan/ Foto:

Rizki Rahmat

Permainan yang mendidik mental anakPermainan yang mendidik mental anak

HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 31HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 31 10/18/2010 3:16:45 PM10/18/2010 3:16:45 PM

Page 32: Majalah Elshinta Edisi Oktober

32 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

PENCERAHAN

Buchori Al Zahrowi

Juragan Roti Juragan Roti Mantan Sopir TaksiMantan Sopir Taksi

Bagi pengusaha lain, krisis 1998 boleh jadi petaka dahsyat. Tapi tidak bagi Buchori Al-Zahrowi. Krisis itu dijadikannya sebagai momentum untuk beralih profesi. Melalui usaha roti, perlahan ia bangkit dan berjuang. Kini, ia telah mengelola beberapa outlet di sejumlah daerah dengan omset puluhan juta.

HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 32HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 32 10/18/2010 3:16:45 PM10/18/2010 3:16:45 PM

Page 33: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 33

Pria kelahiran Bantul,

Yogyakarta, 26 Maret

1969 ini memang dikenal

sebagai sosok yang pantang

menyerah. Betapa tidak! Selama

3 tahun, ia berprofesi sebagai

sopir taksi, kini menjelma

s e b a g a i b o s d i s e b u a h

perusahaan roti di kawasan

Bantul. Kini hari-harinya selain

sibuk mengelola usahanya itu, ia

juga disibukkan dengan berbagai

aktivitas lainnya seperti seminar,

mengisi beragam acara motivasi

entrepreneur mahasiswa dan

masyarakat umum di sekitar

Kota Gudeg.

Diakui Buchori, ia sudah

terbiasa mandiri sejak masih

duduk di bangku Sekolah

Menengah Atas (SMA). “Soal

kesederhanaan saya sudah

memulainya dari kecil. Saya

tidak terbiasa bergantung pada

orang lain. Mungkin itulah yang

mendidik saya secara tidak

langsung untuk bangkit dari

segala keterbatasan hidup saat

itu. Menjadi sopir taksi pun

saya lakoni agar hidup saya

tak bergantung pada orang

lain. Karena sayalah yang

bertanggung jawab pada masa

depan saya,” ucapnya.

Menjadi sopir taksi adalah

pilihan terbaik yang diambilnya

saat itu. “Saya tak pernah merasa

kecil hati meski pekerjaan

hanya seorang sopir, yang tiap

harinya terus berputar-putar

di jalanan. Selama 3 tahun

saya menjalani profesi ini,

hingga akhirnya saya berpikir

untuk mengubah semuanya

menjadi lebih baik. Saya tidak

ingin terus-terusan memilih

jalur lambat dalam mencari

uang, saya harus memilih jalur

cepat dengan cara menjadi

pengusaha. Dan itu datang di

tahun 1998,” kisahnya.

Berkah Krisis Boleh jadi krisis adalah

anugerah t e r indah yang

dipersiapkan Tuhan untuk

Juru masak dan gerai AFLAHJuru masak dan gerai AFLAH

HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 33HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 33 10/18/2010 3:16:49 PM10/18/2010 3:16:49 PM

Page 34: Majalah Elshinta Edisi Oktober

34 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

PENCERAHAN

Buchori. Di tahun itu, banyak

pengusaha gulung tikar terimbas

krisis. Buchori menangkap

sinyal peluang ini dengan

cerdik. “Saat itu, banyak orang

yang meninggalkan usahanya,

saya mulai masuk tuh meski

untuk tahap pertama hanya

kecil-kecilan. Saya membuka

usaha roti dan kue yang diberi

nama Aflah (dari Bahasa Arab,

yang berarti lebih untung). Dan

ternyata itu doa, karena perlahan

usaha yang saya geluti pun

makin berkembang,” beber ayah

2 anak, Bazfa Azzah Zharifah

dan Bazfa Alya Zharifah ini.

Tak lama setelah itu, ia pun

sudah bisa melebarkan sayapnya

dengan membuka beberapa

outlet baru di Kutoarjo, Grabag,

Purworejo dan Purwodadi.

Seiring dengan itu, Aflah

Cake yang diperkenalkannya

kepada masyarakat pun mulai

tersohor di kawasan Yogya.

“Ya Alhamdulillah, saat ini

selain produksi roti dan kue

yang dipasarkan ke berbagai

daerah, saya merambah juga

ke usaha makanan lainnya

sepert i ayam bakar, nasi

goreng dan lain-lain,” jelas

suami Tin Khotimah ini. Produk-

produknya itu sudah memiliki

izin edar Dinas Kesehatan RI,

sertifikat halal MUI DIY dan

juga telah mematenkannya

dengan Hak Merek Registrasi.

Kini, ia telah memetik jerih

payahnya selama bertahun-

tahun; bisa berangkat ke tanah

suci dan memiliki kendaraan

pribadi dan operasional.

Se la in kepiawaiannya

menangkap peluang, sebelumnya

Buchori memang dikenal sebagai

aktifis kampus yang banyak

memiliki jaringan sosial. Sampai

saat ini, hubungan itu tetap

dibangun dengan baik. “Saya

masih terus membina hubungan

dengan berbagai kalangan

secara baik. Karena itulah saya

sering memberikan motivasi

dan ceramah entrepreneur di

berbagai tempat. Saya ingin agar

anak muda kita bisa mandiri dan

dapat menciptakan lapangan

pekerjaan sendiri. Melalui

hal itulah, saya tidak hanya

mendapatkan materi tetapi juga

spiritual,” ujarnya Teks: Cucun

Hendriana/ Foto: Dok. Pri

Kunjungan ke tanah suci bersama keluargaKunjungan ke tanah suci bersama keluarga Salah satu gerai fried chickenSalah satu gerai fried chicken

Mengutamakan kualitas produkMengutamakan kualitas produk

HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 34HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 34 10/18/2010 3:16:50 PM10/18/2010 3:16:50 PM

Page 35: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 35

Salah satu gerai fried chicken

HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 35HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 35 10/18/2010 3:17:03 PM10/18/2010 3:17:03 PM

Page 36: Majalah Elshinta Edisi Oktober

36 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

PENCERAHAN

Sistem MS DOS adalah sebuah

sistem yang membuat

komputer kita mampu

beroperasi. Tanpa ‘nyawa’ itu

komputer Anda tidak akan

‘hidup’. Sistem pengoperasian

komputer keluaran Microsoft

ini digunakan oleh hampir

seluruh pemakai PC di seluruh

dunia. Otak di balik semua itu

adalah William “Bill” Henry

Gates III, lahir di Seattle,

Washington, 28 Oktober

1955 . Ayahnya ada lah

seorang pekerja di sebuah

firma hukum, sedangkan

ibunya Mary adalah seorang

mantan guru. Sebagai anak

kedua dari tiga bersaudara,

sejak kecil Bill memang

terlihat lebih menonjol.

Pada usia 11 tahun, untuk

urusan matematika dan sains

Bill sudah jauh mendahului

rekan-rekan sebayanya. Maka

tidak seperti kakaknya yang

Bill Gates

Terkaya di Dunia Berkat Microsoft

Berkat kerja kerasnya Microsoft berhasil menjadi ‘nyawa’ bagi kehidupan teknologi komputer. Dari kesuksesan inilah Bill mencetak kekayaan. Intuisinya tepat, di usia 21 ia hengkang dari Harvard University demi melansir mimpinya…

PENCERAHAN

36 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 36HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 36 10/15/2010 4:19:40 PM10/15/2010 4:19:40 PM

Page 37: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 37

meneruskan sekolah lanjutan di sekolah negeri,

ia dimasukkan ke sekolah swasta bergengsi

khusus pria di Lakeside. Sekolah paling eksklusif

di Seattle. Ketertarikannya akan dunia komputer

yang nantinya akan menjadi masa depannya

mulai terlihat saat, awal musim semi 1968,

sekolah Lakerside membeli sebuah mesin jenis

teletype, atau semacam mesin ketik. Mesin

tersebut menghubungkan pemakai di Lakerside

dengan sebuah minicomputer PDP-10 milik

General Electric di tempat lain. Lakerside memang

sekolah pertama di AS yang mempunyai fasilitas

komputer.

Jenius yang nyentrik ini dengan keahlian

komputernya bahkan mampu menjebol komputer

sekolah, mengubah jadwal dan penempatan

siswa. Hanyut dalam dunia komputer membuat

Bill bersama sahabatnya Paul Allen membentuk

Lakerside Programmers Group. Kelompok kecil

ini bertujuan untuk mencari peluang bisnis bagi

komputer. Bahkan Computer Center Corp, pada

tahun 1968 menyewa Bill Gates, Paul Allen, dan

dua hackers lainnya untuk menjadi tester sistem

keamanan perusahaan tersebut. Sebagai balasan,

mereka diberikan kebebasan untuk menggunakan

komputer perusahaan.

Kemampuan Bill semakin terasah. Pembuatan

program sistem pembayaran, merupakan bisnis

pertamanya. Kemudian bersama Paul Ellen

mendirikan perusahaan pertama mereka yang

disebut Traf-O-Data, dimana mereka membuat

sebuah komputer kecil yang mampu mengukur

aliran lalu lintas. Bekerja di perusahaan kontraktor

pertahanan dan sebagai penanggungjawab

komputerisasi jadwal sekolah, melengkapi

pengalaman Bill Gates.

Untuk memenuhi keinginan sang ayah,

pada musim gugur 1973, Bill Gates mendaftar

di Harvard University dan mengambil jurusan di

fakultas hukum. Yang mencengangkan ia saat itu

belum lulus SMU sehingga harus pulang dulu ke

Seattle untuk mengambil semester terakhirnya

di SMU. Setelah diterima Bill mampu dengan baik

mengikuti kuliah, namun sama seperti ketika di

SMU, perhatiannya selalu beralih ke komputer.

Apalagi, riwayat Tarf O Data tamat karena

pemerintah federal menyatakan akan memandu

pemerintah setempat menganalisis kepadatan lalu

lintas secara gratis.

Saat itu pun Paul Allen sudah lama gelisah

ingin terjun ke dunia “persilatan” bisnis. Berulang-

ulang Allen mengajak Bill mendirikan perusahaan

komputer. Suatu malam di bulan Desember

1974, Allen melihat majalah kesukaannya sejak

kecil, Popular Electronics edisi Januari 1975.

Di sampulnya terpampang Altair 8080, sebuah

mesin, dengan judul, “Mikrokomputer Kit pertama

di dunia yang dapat menyaingi model-model

komersial”. Allen bergegas ke tempat Bill dan

menunjukkan majalah itu. “Inilah kesempatan

kita untuk melakukan sesuatu dengan BASIC,”

katanya.

Bill dan Allen menawarkan program BASIC

kepada pembuat Altair 8080. Tahun 1975 Microsoft

(Micro computer software) pun lahir. Saat itu

Microsoft memiliki kantor yang berpindah-pindah di

hotel yang akhirnya menetap di sebuah apartemen.

Januari 1977, di usia ke 21 Bill memutuskan keluar

dari Harvard. Akhirnya bersama Microsoft Bill,

dapat mewujudkan mimpi-mimpinya untuk dapat

memberikan sistem pada komputer rumahan

yang friendly bagi semua orang. Serta, tentu saja,

menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Karena

Bill Gates mampu menghasilkan US$250 setiap

detiknya, itu sekitar US$20 juta sehari dan US$7,8

milyar setahun! Teks: Anto Kurniawan, dari berbagai sumber/ Foto: Istimewa.

HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 37HAL 18-37_PENCERAHAN.indd 37 10/15/2010 4:19:41 PM10/15/2010 4:19:41 PM

Page 38: Majalah Elshinta Edisi Oktober

38 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

OASE

Sebagai kota yang memiliki

karakter kosmopolitan,

Jakarta memiliki imagenya

sendiri. Dalam usaha menjadikan

Jakarta sebagai sebuah kota

tujuan wisata, beragam cara

dilakukan. Termasuk kemudahan

mendapatkan cindera mata

khasnya, Jakarta bukan tidak

memiliki cinderamata, tapi tempat

penjualannya tersebar. Cendera

mata biasanya merupakan bukti

atau kenangan atas kunjungan

kita ke suatu tempat, atau kota

Negara. Karena fungsinya sebagai

sebuah kenangan ada baiknya

jika souvenir yang dihasilkan juga

mengandung promosi agar dapat

membuat para wisatawan asing

maupun domestik tertarik dan

memilih kota ini menjadi salah

satu tujuan wisata.

Maka terwujudlah Galeri

J aka r t a Punya (G JP ) yang

merupakan tempat penjualan dan

pembelian souvenir khas Jakarta.

“Galery Jakarta Punya merupakan

sebuah program pengembangan

c inderamata J akar ta yang

diprakarsai oleh Kamar Dagang

dan Industri Indonesia (KADIN)

DKI Jakarta sebagai salah satu

upaya sosialisasi Jakarta Service

City,” jelas Fathya, pemilik Galeri.

“Sebagai sebuah tujuan wisata,

galeri ini tidak hanya sebagai wadah

tetapi juga dapat memberikan

nilai edukasi mengenai sejarah,

k e r a g a m a n b u d a y a d a l a m

kehidupan metropolitan Jakarta,”

tambahnya.

Kesan galeri yang biasanya

diidentikkan dengan kesan mewah

dan harga selangit tidak ditemui

di Galeri Jakarta Punya. Di galeri

ini kita dapat melihat beraneka

ragam kerajinan hasil UKM yang

tidak hanya menarik namun juga

memiliki cita rasa sendiri terhadap

budaya Jakarta. Jenisnya beragam;

Galery ‘Jakarta Punya’

Souvenir ‘Menjual’ JakartaOndel-ondel, Bajay, Monas dan lain-lain merupakan asset Jakarta yang mudah dikenang bagi wisatawan. Galery ‘Jakarta Punya’ menjadi sarana ‘menjual’ potensi ini lewat produk souvenir. Dengan nilai memori dan seni yang tinggi, tentu alat promosi ini juga menguntungkan para pengusaha.

Souvenir yang dijual Galery ‘Jakarta Punya’Souvenir yang dijual Galery ‘Jakarta Punya’

HAL 38-39_OASE.indd 38HAL 38-39_OASE.indd 38 10/14/2010 8:14:23 PM10/14/2010 8:14:23 PM

Page 39: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 39

mulai cendera mata yang paling populer serta

sering juga sebagai alat promosi berjalan yaitu

kaos, mug (cangkir), pin dan masih banyak lagi

bentuk souvenir berkualitas. Galeri Jakarta Punya

juga menghadirkan barang-barang dengan desain

unik, seperti boneka, buku, dan tas.

Harga cendera mata di Galeri Jakarta

Punya cukup terjangkau, mulai dari Rp 50.000

sampai Rp 125.000. “Tapi nanti (produk) kami

akan berkembang. Ada desainer fashion untuk

yang lebih besar dan harganya bisa lebih dari

Rp 125.000,” tambah Fathya. Tak ada batasan

umur, souvenir-souvenir di galeri ini dirancang

untuk tua dan muda. Jadi tidak perlu khawatir

jika ingin membawa semua keluarga, sebab

galeri ini merupakan tempat yang tepat. GJP

yang berlokasi di Jalan Hang Tuah 9, Jakarta

Selatan ini juga turut serta mendukung para UKM

(Usaha Kecil Menengah). “Barang yang ditawarkan

sebagian besar adalah hasil karya dari UKM

yang bekerja sama dengan kami. Namun GJP

juga memproduksi barang sendiri,” ucap Fathya.

Teks: Anto Kurniawan/ Foto : Rizki Rahmat.

HAL 38-39_OASE.indd 39HAL 38-39_OASE.indd 39 10/14/2010 8:14:30 PM10/14/2010 8:14:30 PM

Page 40: Majalah Elshinta Edisi Oktober

40 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

BISNIS SELEBRITIS

Nessa Sadin

Merintis Merintis Bisnis Bisnis AksesorisAksesoris

Kepiawaian merajut batu-batu unik telah membuat Nessa Sadin ‘tercebur’ ke dunia bisnis aksesoris. Atas dukungan suami tercinta Hilman Hariwijaya, bisnis yang belum lama digelutinya itu sudah diminati banyak pemesan. Tak aneh, jika ia bisa berburu batu hingga Kalimantan bahkan luar negeri.

HAL 40-41.indd 40HAL 40-41.indd 40 10/14/2010 8:15:21 PM10/14/2010 8:15:21 PM

Page 41: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 41

Wanita kelahiran Jakarta, 6 Agustus 1981

ini, selain masih sering nongkrong

di layar TV lewat peran di beberapa

sinetron, belakangan tengah disibukkan dengan

aktivitas barunya, membuat aksesoris berbahan

dasar batu. Memang, batu-batu alam seperti

lapis lazuli, garnet, giok, aquamarine, Swarovski,

sapphire (nilam) atau hematite, jika diolah dan

dirangkai dengan komposisi yang tepat bisa

menjadi aksesoris yang indah dan menawan.

Hal ini pulalah yang menggoda Nessa untuk

terjun ke dunia aksesoris. Agar hasil menjadi

lebih sempurna, beberapa aksesoris pada

proses pembuatannya bisa dipadukan dengan

Hobi Berburu Batu Putri pasangan dari Erman Sadin dan Irene ini

memang sejak awal sudah hobi dunia perbatuan.

“Main pernak pernik kaya begini itu hobi lama

yang sekarang mulai dibangkitkan lagi. Saya

belajar merangkai batu sendiri, mempelajari

tentang batu melalui berbagai media majalah,

termasuk buku. Oh, ternyata batu itu unik dan

lucu. Makanya, saat ini seperti telah terjadi

pergeseran, banyak wanita pengguna aksesoris

yang beralih dari perhiasan logam mulia ke batu.

Lebih nyaman dan katanya berkhasiat,” imbuh

wanita lulusan Fakultas Ekonomi Universitas

Tarumanagara ini.

kristal, logam, atau untaian-untaian plastik yang

berwarna-warni.

Bertempat di ruangan berukuran sekitar 10

m2 itu, tiap harinya Nessa selalu menghabiskan

waktunya dengan meronce batu-batu hingga

membentuk aksesoris menarik seperti kalung,

gelang, anting, cincin hingga bros. “Daripada diam

saja di rumah. Ya mendingan bikin aksesoris saja

meski awalnya hanya iseng-iseng. Tapi ternyata,

aksesoris buatan saya banyak yang menyukai,”

ujarnya. Sebagai produk handmade, dalam

sebulan ia baru mampu memproduksi sekitar 20

– 30 unit terdiri dari kalung, gelang, anting dan

cincin. Wajarlah, karena saat ini ia masih bekerja

seorang diri. “Karena masih bekerja sendirian,

seringnya, kalau ada pesanan, baru saya buatkan.

Soal untung, ya lumayan lah, bisa kembali modal,”

selorohnya.

Untuk menunjang kelancaran bisnisnya itu,

ia pun tak canggung untuk berburu batu hingga ke

luar kota. “Kebanyakan sih batu asal Kalimantan.

Saya lagi mencoba menggunakan batu-batu asli

Indonesia. Meski pernah juga menggunakan batu

dari mancanegara.” Adapun harga aksesoris yang

dibuatnya, dijual antara 300 ribu sampai 2 juta

rupiah. “Tapi harga segitu, banyak yang bilang

sangat murah. Harga 300 ribu di saya, di yang lain

bisa capai 1,5 juta loh,” ujarnya lagi.

Meski pesanan sudah terus mengalir, namun

ia tak pernah buat budget untuk beli batu secara

khusus. “Yang namanya hobi, ya terus berjalan

saja. Kalau ada batu yang bagus, ya beli. Tidak

ada budget khusus tuh,” jelasnya. Saat ini, ia pun

sedang mempersiapkan proses launching website

dan galerinya yang rencananya akan diberi nama

Heartbeads. Teks: Cucun Hendriana/Foto: Rizki

Rahmat

Hasil Aksesoris yang dibuat NessaHasil Aksesoris yang dibuat Nessa

HAL 40-41.indd 41HAL 40-41.indd 41 10/14/2010 8:15:24 PM10/14/2010 8:15:24 PM

Page 42: Majalah Elshinta Edisi Oktober

42 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

KOMUNITAS

Bertajuk “Yaris Community Gathering 2010:

It’s All About Fun” selama 8 hari (13 – 20

September 2010) menelusuri perjalanan

Jakarta – Bali – Jakarta. Acara ini juga menjadi

ajang bakti sosial serta silaturahmi dengan

komunitas-komunitas lain di pulau Jawa maupun

di pulau Dewata.

11 (sebelas) hatchback Toyota Yaris menuju

pulau Bali, bertolak dari rest area Tol Jakarta-

Cikampek KM 39 mengawali perjalanan panjang

selama 20 jam menyusuri Jalur Selatan pulau

Jawa, melewati jalan kota Nagrek, Ciamis,

Kebumen, Yogyakarta, Surakarta, menuju

Madiun.

TOP 1 Indonesia yang di tahun ini memberi

dukungan penuh pada kegiatan yang dilakukan

Toyota Yaris Club Indonesia

oleh Komunitas otomotif di Indonesia, turut

memberikan andil dalam kegiatan touring jarak

jauh ini. “TOP 1 Indonesia sangat antusias

untuk mendukung kegiatan touring jarak jauh

yang dilakukan oleh komunitas TYCI . Hal ini

untuk menunjukkan bahwa kami peduli dengan

Komunitas Otomotif di Indonesia, dan kami juga

peduli kenyamanan & keselamatan di perjalanan,

seperti yang kita gaungkan dalam kegiatan

reguler kami, yaitu Safety Driving for Community

dengan jargonnya “Drive Safe, Save Lives”.. Dalam

perjalanan ini kami berharap agar semuanya

aman - nyaman sampai di tujuan hingga kembali

ke Jakarta..” ujar Ipong Sudarsono, Marketing

Communication Officer TOP 1 Indonesia yang

turut bertolak ke Bali.

Touring Silaturahmi ke Bali

HAL 42-43_KOMUNITAS TOP1.indd 42HAL 42-43_KOMUNITAS TOP1.indd 42 10/15/2010 4:17:48 PM10/15/2010 4:17:48 PM

Page 43: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 43

Keesokan harinya, perjalanan rombongan

dilanjutkan melalui kota Kediri, Malang dan

Pasuruan. Di kota ini, rombongan mendapat

penambahan anggota konvoi dari perwakilan

Yaris Community Surabaya (YCS). Kemudian

perjalanan ini dilanjutkan menuju Probolinggo,

Situbondo dan pelabuhan Ketapang, untuk

menyebrang dengan ferry ke Gilimanuk - Bali.

Di Gilimanuk, rombongan disambut

rombongan TOYS (Toyota Yaris Society) komunitas

Yaris asal Bali, kemudian diantar menuju hotel di

kawasan pantai Lovina.

Pada event ini dilakukan sejumlah kegiatan

lainnya, seperti bakti sosial di Panti Asuhan

Widiasih 3 yang dihuni oleh sekitar 200 anak

yatim dari usia sekolah SD sampai SMA di

Singaraja. Di tempat ini 4 komunitas Yaris

yaitu Toyota Yaris Club Indonesia (TYCI), Yaris

Community Surabaya (YCS), Toyota Yaris Society

(TOYS) Bali, dan Semarang Yaris Community (SYC)

berkesempatan memberikan bantuan berupa uang

tunai dan sembako, yang diterima langsung oleh

pimpinan panti asuhan, I Nyoman Yohanes.

Selain menampung anak-anak yatim dari Bali,

panti asuhan ini juga memberikan pendidikan

keterampilan, mulai dari tata busana, agrikultur

sampai memroduksi teh herbal dalam kemasan,

seperti teh temulawak ala Widia Asih. “Cita-cita

kami hanya satu, yaitu menjadikan panti asuhan

menjadi panti usahawan,” tekad Nyoman.

Kegiatan wisata mengunjungi obyek-obyek

wisata di Kintamani, Ubud, Tanah Lot dan kawasan

GWK. Di Tanjung Benoa peserta bermain olahraga

air, banana boat, parasailing dan games.

“Seluruh rangkaian kegiatan di Pulau Bali

ini akan diramaikan serta didukung penuh

para peserta dari Toyota Yaris Club Indonesia,

Semarang Yaris Community (SYC), Yaris

Community Surabaya (YCS) serta Toyota Yaris

Society (TOYS) Bali. Karena memang itulah inti

dari kegiatan ini, silaturahim dan kolaborasi antar

komunitas Yaris..” ujar Christian Chandra, Ketua

Panitia Pelaksana YCG 2010 .

“Dan selama perjalanan Jakarta – Bali

– Jakarta ini, Standard Operation Procedure (SOP)

Touring yang menekankan aspek drive Smart,

drive Safe dan Share the road.. menjadi panduan

penting untuk mengelola konvoy touring ini agar

aman, tertib dan lancar” sambung Christian yang

juga didaulat menjadi Road Captain konvoy TYCI

ke Bali ini.

“Perjalanan touring sejauh ini merupakan

pengalaman pertama kami. Meski melelahkan,

Insya Allah kami akan memegang teguh perilaku

berlalu lintas yang aman, sopan dan beradab

sesuai komitmen drive SMART, drive SAFE, SHARE

the road atau 3S. Yang terpenting mempererat

persahabatan dan kekompakan antar anggota

komunitas Yaris,” ujar Dwi Setiawahyudi, Ketua

Umum TYCI. Dan touring menempuh total jarak

2.700 kilometer yang menghabiskan 200 liter

bahan bakar ini berakhir dengan sukses. (ipg.

marcomm)

Setelah berhasil menaklukkan jalur Jakarta – Lampung di bulan Februari 2010, kembali Toyota Yaris Club Indonesia (TYCI) memulai perjalanan jarak jauhnya dengan menyambangi pulau Bali.

HAL 42-43_KOMUNITAS TOP1.indd 43HAL 42-43_KOMUNITAS TOP1.indd 43 10/15/2010 4:17:48 PM10/15/2010 4:17:48 PM

Page 44: Majalah Elshinta Edisi Oktober

44 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

TIPS

Fasilitas audio; VCD player dan radio, dalam

mobil keluarga Anda, pasti menjadi satu

kebutuhan yang harus dipenuhi. Musik

memang telah menjadi sebuah hiburan yang

bisa dinikmati di mana saja, termasuk di dalam

kendaraan terlebih suasana macet. Namun,

memilih sembarang produk audio, apalagi

memilih sembarang installer, terkadang menjadi

sebuah kesalahan besar yang banyak dilakukan.

Menurut Justinus Karjadi, installer Audio

Tritala yang berpengalaman, hal pertama yang

harus diperhatikan ketika memilih audio bagi

kendaraan keluarga, justru bukan perangkat

audionya, tapi installer-nya. “Jenis dan merk

perangkat audio itu ratusan!” ujarnya. “Kualitasnya

pun beragam. Hanya perlu menyesuaikan dengan

kebutuhan dan budget saja!” tambahnya. “Tapi,

bila installernya tidak berpengalaman, bisa

repot!”

Menciptakan Kenyamanan Audio KendaraanKota besar yang semakin bising dengan deru kendaraan membuat stres, tapi akan terasa reda bila dalam mobil Anda memiliki hiburan sound audio yang nyaman. Bagaimana caranya?

Ini masuk akal. Installer yang baik sebenarnya

bukan hanya piawai soal seluk beluk elektronika

dan perangkat audio. Installer yang baik juga

harus paham karakteristik mobil yang hendak

dipasangi perangkat. “Jika tidak, bukan tidak

mungkin terjadi kerusakan!” ungkap Justinus.

Ambil contoh, pemasangan perangkat audio yang

tidak sesuai dengan spesifikasi awal kendaraan,

membutuhkan perencanaan dan pemasangan

yang hati-hati dan kreatif. “Untuk kendaraan

keluarga, sub-woofer misalnya tidak diletakan

di bagasi, karena makan tempat, tapi di bagian

samping interior!” ungkap Justinus. “Nah,

bagaimana memasangnya agar tidak merusak

interior kendaraan, merupakan tugas installer

yang handal!”

Jadi, untuk mendapatkan audio yang

nyaman, tentukan dulu installernya, lalu tentukan

perangkat audio yang Anda inginkan!

HAL 44.indd 44HAL 44.indd 44 10/14/2010 4:35:18 PM10/14/2010 4:35:18 PM

Page 45: Majalah Elshinta Edisi Oktober

HAL 45.indd 45HAL 45.indd 45 10/14/2010 4:35:48 PM10/14/2010 4:35:48 PM

Page 46: Majalah Elshinta Edisi Oktober

46 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

PT atau Perseroan Terbatas

adalah persekutuan – biasanya

dua orang atau lebih, untuk

menjalankan usaha. Modalnya

berupa uang atau bukan uang yang

kemudian disebut saham. Menurut

Adiwarman, Program Magister

Hukum Ekonomi Universitas

Indonesia, perbedaan mendasar dari

PT dan badan usaha lainnya adalah

“Kekayaan perusahaan terpisah

dari kekayaan pribadi pemilik

perusahaan sehingga bisa dikatakan

PT memiliki harta kekayaan sendiri.

Setiap orang dapat memiliki lebih

dari satu saham yang menjadi bukti

pemilikan perusahaan. Pemilik

saham mempunyai tanggung jawab

yang terbatas, yaitu sebanyak

saham yang dimiliki,” ujarnya.

“Artinya apabila utang perusahaan

melebihi kekayaan perusahaan,

maka kelebihan utang tersebut

tidak menjadi tanggung jawab para

pemegang saham.”

Sebaliknya, apabila perusahaan

mendapat keuntungan maka

keuntungan tersebut dibagikan

sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan. “Pemilik saham akan

memperoleh bagian keuntungan

yang disebut dividen yang besarnya

tergantung pada besar-kecilnya

keuntungan yang diperoleh

perseroan terbatas ,” lanjut

Adiwarman. Soal modal yang uang

Setelah edisi kemarin membicarakan membangun CV dan PT, kali ini, mari kulik seluk beluk PT lebih dalam. Agar Anda tidak salah mengambil keputusan. Saham menjadi modal usaha untuk meraih kekayaan.

TIPS

Adiwarman, (Program

Magister Hukum Ekonomi

Universitas Indonesia)

Kiat Membangun Kiat Membangun PT (Perseroan PT (Perseroan Terbatas)Terbatas)

HAL 46-47_ TIPS PT.indd 46HAL 46-47_ TIPS PT.indd 46 10/14/2010 4:36:23 PM10/14/2010 4:36:23 PM

Page 47: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 47

dan bukan uang, Adiwarman mengatakan bahwa

modal PT bisa saja berupa barang, bergerak atau

tidak bergerak. “Bahkan skill atau ide!” ujarnya.

Namanya modal natura. Ini memang belum banyak

ditemui di PT yang ada sekarang. “Mungkin

karena banyak yang belum mengetahuinya,”

paparnya lagi. Jadi, jangan pernah meremehkan

ide atau keahlian. Ilmu dan pengalaman adalah

modal yang bisa dihargai dalam bentuk riil.

Cara mendirikan PT memang tidak semudah

mendirikan badan usaha lain. “Pertama-tama

PT harus memiliki akta resmi yang dibuat

oleh notaries,” ujar

Adiwarman. Lalu akta

itu harus disahkan

Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia.

Tentu saja, setelah

memenuhi beberapa

syarat antara lain PT

tidak bertentangan

dengan ketertiban

u m u m d a n k e -

s u s i l a a n , a k t a

pendirian memenuhi

s ya ra t yang d i -

tetapkan Undang-

Undang dan paling

sedikit modal yang

ditempatkan dan

disetor adalah 25%

dari modal dasar. Setelah itu PT bisa beroperasi.

“Bahkan sebelum disahkan pun, PT sebenarnya

sudah bisa beroperasi dan bertransaksi,” tambah

Adiwarman.

Lalu apa sih, keuntungan memiliki PT?

Keuntungan pertama, menurut Adiwarman

adalah pemisahan harta kekayaan seperti yang

diterangkan di atas. Lalu, masa hidup PT yang bisa

dibilang abadi. “Kepemilikan saham sebuah PT

bisa diwariskan. Pemilik saham bisa berganti tanpa

harus membubarkan PT,” ungkap Adiwarman.

Dari sisi modal, PT juga memiliki keleluasan lebih

dalam hal mencari tambahan modal. “PT bisa

melakukan upaya penambahan modal melalui

beberapa cara; pinjaman bank, partnership dan

penambahan modal dari publik.”

Pinjaman dari bank rasanya tidak perlu

dijelaskan lagi. Yang pasti, “PT biasanya lebih

mudah mendapatkan pinjaman,” ungkap

Adiwarman. Sedangkan partnership bisa dilakukan

oleh PT dengan individu atau badan usaha lain.

Sedangkan modal dari publik bisa didapat setelah

PT menjadi PT Terbuka. “Perseroan terbuka adalah

perseroan terbatas yang menjual sahamnya kepada

masyarakat melalui pasar modal. Jadi sahamnya

d i t a w a r k a n

k e p a d a u m u m ,

d iper jua lbe l ikan

m e l a l u i b u r s a

saham dan setiap

o r a n g b e r h a k

u n t u k m e m b e l i

saham perusahaan

tersebut,” tambah

Adiwarman.

N a h , k a p a n

keputusan untuk

mulai mendirikan

PT harus diambil?

Menurut Adiwarman,

b i a sanya ke t i ka

terjadi perubahan

or ientas i b isnis .

“Apakah karena

cakupan bisnis yang

berkembang, kebutuhan akan modal yang makin

besar, invasi usaha dan lain-lain,” ujarnya. Yang

pasti, PT jauh lebih fleksibel dibanding badan

usaha lain seperti CV atau Firma. “PT adalah

persekutuan modal. Sedangkan CV atau Firma

cenderung sebagai persekutuan orang,” ungkap

Adiwarman lebih jauh. Begitupun, mendirikan

PT di awal usaha juga bukan keputusan salah.

Sebab PT juga memberikan kesempatan untuk

membentuk manajemen yang lebih efisien dan

terkontol serta transparan.

Jadi, jangan takut mendirikan PT. Jangan

takut berwirausaha! Teks & Foto: Wendy

Danoeatmadja

HAL 46-47_ TIPS PT.indd 47HAL 46-47_ TIPS PT.indd 47 10/14/2010 4:36:25 PM10/14/2010 4:36:25 PM

Page 48: Majalah Elshinta Edisi Oktober

48 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

SOROT

Lewat tema Cintai Negeri melalui Penggunaan dan Penghargaan Anak Bangsa, Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) 2010 akhirnya direbut Alexandra Dewi Ames asal DKI Jakarta. Nadine, begitu panggilannya, menyisihkan 37 pesaingnya dalam Grand Final dan membawanya terpilih menjadi Puteri Indonesia ke- 15.

Grand Final Puteri Indonesia 2010

Nadine, dari Inggris Meraih Mahkota

Walau sulit menentukan pemenangnya

karena potensi finalis yang gemilang

akhirnya sembilan Juri pada malam

Grand Final tetap memilih mahasiwi Bath Spa

University, Inggris ini menjadi Puteri Indonesia

2010. Gadis belia berusia 19 tahun ini memang

terlahir di Inggris, 23 Mei 1991 serta menguasai

dua bahasa Inggris dan Perancis. Kefasihan

berbahasa asing ini yang membuatnya memiliki

nilai lebih dibanding para pesaingnya.

Nadine yang sengaja pulang dari Inggris

untuk ikut serta pada PPI kali ini, mengaku baru

tinggal di Indonesia saat kelas 4 SD hingga SMA.

Selanjutnya ia melanjutkan pendidikan dan

tinggal di Negeri Pangeran Charles. Keinginannya

mengikuti ajang kontes ini merupakan caranya

dalam melakukan pengembangan diri. “Aku

berpikir saat diriku masih muda, maka ketika

ada kesempatan aku gunakan dan jangan pernah

disia-siakan,” ujar dara blasteran Solo - Inggris,

ini.

Lebih jauh Nadine mengungkapkan walau

awalnya kurang percaya diri karena semua

peserta yang cantik serta berbakat. Namun

berkat dukungan orang tua, saudara serta teman

membuat pemilik tinggi 179 cm ini mantap

mengikuti PPI kali ini. Ternyata keputusannya

tepat, karena ia berhasil mengungguli dua

48 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

HAL 48-49-PPI.indd 48HAL 48-49-PPI.indd 48 10/14/2010 4:38:29 PM10/14/2010 4:38:29 PM

Page 49: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 49

finalis lainnya yaitu, Reisa Kartikasari dari DI

Yogyakarta dan Alessandra Khadijah Usman dari

Gorontalo. Reisa terpilih menjadi Puteri Runner-

Up 1 sekaligus menjadi Puteri Lingkungan Hidup

2010. Sementara Alessandra meraih gelar Puteri

Runner-Up 2 2010 sekaligus Puteri Pariwisata.

Meski meraih gelar Puteri Indonesia

merupakan prestasi tinggi, namun kontroversi

di masyarakat sering saja muncul. Mengenai hal

ini Nadine mencermati, “Terkadang dalam hidup,

kita dihadapkan pada sebuah dilema. Namun

saya percaya bahwa kontroversi tersebut dapat

diselesaikan dengan hati yang tulus.”

Selain Puteri Indonesia, ada juga beberapa

gelar lain yang diberikan pada malam Grand

Final di Assembly Hall JCC ini. Panggung yang

dikemas unik, dengan mengangkat keindahan

alam bawah laut Indonesia, didukung tata

panggung dan permainan warna busana koleksi

desainer ternama membuat PPI kali ini tampak

mewah. Event PPI yang digagas Mooryati

Soedibyo ini semakin meriah, ditandai kejutan

yang menghadirkan parade Puteri Indonesia

terdahulu, mulai dari Indira Sudiro, Venna

Melinda, Alya Rohali, Bernika Ifada, Angelina

Sondakh, Melanie Fitria, Artika Sari Devi,

Nadine Chandrawinata, Agni Pratistha, Putri

Raemaswati, Zivanna Letisha Siregar hingga

Puteri Indonesia 2009, Qory Sandioriva. Tidak

ketinggalan malam final tersebut juga dihadiri

oleh Miss Universe 2010, Ximena Navarrete, asal

Meksiko, yang muncul dengan balutan kebaya

Anne Avantie. Dan tentu Nadine wajib mengikuti

berbagai kegiatan sosial sekaligus siap berkiprah

di ajang internasional Miss Universe mendatang.

Teks : Anto/ Foto : Rizki, Anto.

Salah satu kriteria penilaian Pemilihan Puteri

Indonesia adalah bakat dan kemampuan seni.

Itulah sebabnya digelar Malam Seni dan Budaya

di Ritz Carlton, Kuningan (4/10/2010). Sebanyak

38 finalis tidak hanya sekedar melakukan unjuk

bakat tapi juga sekaligus mempromosikan seni

budaya daerah masing masing.

Mereka tidak hanya menari, tetapi ada

beberapa finalis yang bermain alat musik,

menyanyi, baca puisi, hingga mendongeng. “Untuk

finalis tahun ini, mereka banyak mempunyai

talenta dan matang. Mereka terlihat sekali

mengikuti perkembangan Pemilihan Puteri

Indonesia setiap tahun,” tutur Puteri Indonesia

Malam Seni dan Budaya Puteri Indonesia

2005 Nadine Chandrawinata. Nadine yang

juga sebagai juri juga mengungkapkan bahwa

yang menjadi kriteria penilaian adalah percaya

diri, mempunyai kemahiran dan keunikan,

kelengkapan peralatan, hingga ekspresi mereka.

Penampilan bakat pada malam i tu

menghasilkan nominasi 3 besar Puteri Indonesia

Berbakat, sebagai salah satu atribut dalam PPI

2010. Penilaian para Juri akhirnya memilih tiga

finalis yaitu Aelyn Halim SKed dari Kalimantan

Tengah, Kalia Labitta Yudhasoka dari Jawa Barat,

dan Freska Gousario dari Nusa Tenggara Timur.

Teks : Anto Kurniawan/ Foto : Rizki Rahmat.

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 49

HAL 48-49-PPI.indd 49HAL 48-49-PPI.indd 49 10/14/2010 4:38:33 PM10/14/2010 4:38:33 PM

Page 50: Majalah Elshinta Edisi Oktober

50 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

SUBSTANSI

Janda yang belum disentuh jin dan manusia

itu, yang masih perawan itu, bernama Dewi

Lanjar. Seperti halnya Nyi Roro Kidul di Pantai

Selatan, Putri Giri Lawung dari Cerbon, Nyi Endang

Dharma Ayu dari Indramayu konon Dewi Lanjar

dari Pekalongan kerap dipuja banyak pria. Aura

aurat kecerdasan memancar dari ujung jemari lentik

kasmaran Dewi Lanjar. Dalam ruang yang tak terlalu

terang, ia tulisi kain putih dengan canting jali. Ada

gumam lirih tiap kali canting jali itu alirkan garis-

garis nasib dirinya. “Kang murub dipuncipta malih

dumateng Gusti Hyang Maha Agung nuli keringet

kinclong.”

Keringat Kinclong itu menjadi warna batik Dewi

Lancar. Lihatlah, sebuah lengkung garis dalam bentuk

huruf arab /ba/ selalu saja diakhiri dengan tanda

titik. “Huruf ba diberi titik,

jadilah batik,”ujar Abdan

Sarwani (38), pedagang

keliling batik Pekalongan

yang kerap s inggah

shalat Lohor di masjid Al

Ukhuwwah Panyileukan,

Bandung.

Batik ternyata tidak

hanya lukisan si canting

jali juga geliat kultural

holistis yang melahirkan

banyak mitos. Dalam

batik ada Tetenger Jaman

: tanda ketika sebuah peradaban memiliki syahwat

sekaligus jenis kelamin tertentu. Motif Lereng pada

patung Siwa di Candi Dieng, Motif Ceplok di Candi

Banon, Motif Sangeang yaitu gabungan antara deretan

titik dengan garis sejajar di zaman perunggu di Bima,

motif Liris dari Ngemplak, Ceplok, Kawung, Sidomekti

hingga Motif Semen di dinding Masjid tua kompleks

makam Ratu Kalinyamat, Mantingan Selatan Japara

tahun 1559 adalah deret tetenger zaman. Adalah

jiwa sejarah dari masa lalu yang tetap memikat

untuk disimak.

Itulah sebabnya Kanjeng Sinuhun Sunan Kalijaga

dahulu memediasi sinkretisme tidak hanya melalui

Huruf Ba Diberi Titik, Batik

pagelaran wayang juga lewat sentuhan apik canting

jali batik. Dalam batik ada wajah sejarah. Ada

dakwah. Ada kearifan syahwat peradaban. Motif Mega

Mendung khas Cerbon, misalnya, ajarkan bahwa

usai langit disekat gelap terbitlah awan putih mega

pencerah kolbu.“Batik pada akhirnya tidak sekedar

penutup aurat, juga kesenian adiluhung,”ujar Abdan

Sarwani,”Bukankah wong Cerbon selalu bilang den

hurmat ning pusaka leluhur? “

***

2 Oktober 2010 Unesco PBB canangkan batik

sebagai international herritage yang berasal dari

indonesia. Betapa batik menjadi milik dunia, yang

merambah sebagai komoditi yang menggiurkan.

Terus? Lihatlah Dewi

Lanjar tersenyum. Tentu

ini di luar dugaan. “Saya

merasa tetap menjadi

seorang janda,”ucap

sang Dewi saat saya

singgah di ruang sejarah

steril,”Saya hanya ingin

katakan bahwa batik itu

berawal dari huruf ba

diberti titik. Batik.”

“Huruf ba diberi

titik?”

Dewi Lanjar mengangguk. Anggukan yang

tidak saya mengerti. Tak jelas untuk siapa. Tapi

dari ruang muram kamar kerjaku, entah mengapa,

kini ujung jemari saya sering membuat huruf arab

ba. Telunjukku laksana canting jali torehkan garis

melengkung di atas kain kafan putih. Mirip perahu

Nuh yang diberi titik. Mirip mangkuk-mangkuk

sahwat yang diberi titik. Mirip kolam kelam Indonesia

yang diberi titik. Mirip kubangan kuburan yang

diberi titik. Telunjukku itu kini laksana canting jali

yang torehkan garis melengkung di atas kain kafan

putih….

50 Oktober ‘10 Oktober ‘10 II Majalah Elshinta Majalah Elshinta

Tandi Skober, Penasihat Lingkar

Dialog Kebudayaan Cirebon

HAL 50.indd 50HAL 50.indd 50 10/14/2010 8:16:13 PM10/14/2010 8:16:13 PM

Page 51: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 51

Jika Anda bekerja di Bank, bisa jadi akhir tahun menjadi pekerjaan yang paling melelahkan karena harus tutup buku. Bisnis media juga tidak bisa menjaring iklan, karena para kliennya sedang merancang

program setahun ke depan. Di masa ‘garing’ justru ada beberapa lahan yang cukup ‘basah’. Ya tentu usaha yang berhubungan dengan detik-detik pergantian tahun. Kami berhasil menelusuri beberapa obyek

usaha seperti event organizer jasa yang mengadakan perayaan, penjaja terompet, penyedia kembang api, penjual pohon cemara, hadiah kado

cokelat dan produsen kalender. Meski bisnis ini nyaris musiman, mungkin Anda bisa mendapat inpirasi dalam mengisi pundi-pundi

rezeki menghabiskan bulan Desember 2010 ini. Silakan jika Anda berminat…

Teks: Choen, Anto, Wendy, Er Foto: Team Elshinta

Prospek

Bisnis Akhir Tahun

Pundi-Pundi Rezeki ‘Basah’

HAL 51-63_PROSPEK.indd 51HAL 51-63_PROSPEK.indd 51 10/14/2010 8:32:56 PM10/14/2010 8:32:56 PM

Page 52: Majalah Elshinta Edisi Oktober

52 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

PROSPEK

Tahun baru selalu menjadi momen yang

ditunggu-tunggu setiap perusahaan percetakan.

Tak terkecuali bagi PT Putra Perkasa Cahaya

Bunda yang sudah berdiri sejak 10 tahun lalu ini.

Kehadiran tahun baru biasanya banyak membawa

berkah dengan banyaknya order cetak yang

diterima. “Pada dasarnya, di sini saya menerima

percetakan dari mulai kalender, brosur, buku,

dus, kartu nama hingga buku memo. Untuk hari-

hari biasa banyaknya cetak brosur, karena untuk

kalender itu sifatnya tahunan,” ucap Hj Yanti

Mala, Direktur PT Putra Perkasa Cahaya Bunda.

Diakui ibu berusia 44 tahun ini, ia tak pernah

membuat kalender jika tidak ada pesanan. Meski

begitu, order pembuatan kalender tiap tahunnya

Hj. Yanti Mala

Cetak Kalender 10.000 Buah

HAL 51-63_PROSPEK.indd 52HAL 51-63_PROSPEK.indd 52 10/14/2010 8:33:04 PM10/14/2010 8:33:04 PM

Page 53: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 53

Tips Usaha Percetakan:

Jujur dan tekun

Pelayanan semaksimal mungkin dimenej

dengan baik

Modal tidak terlalu penting, bahkan

tanpa modal pun bisa, yang penting

punya orderan.

terus mengalir. “Tiap tahunnya pasti ada pesanan

buat kalender. Kalau lagi sepi, ya minimal satu

perusahaan yang pesan. Kalau rame, bisa sampai

3-5 perusahaan yang pesan,” ujarnya.

Menurutnya, ia menerima order cetak

kalender dari mulai 300 buah hingga 10.000 buah

dari tiap perusahaannya. “Ya, alhamdulillah meski

hanya bisnis tahunan, pembuatan kalender ini

tetap bagus. Saya biasa mencetak kalender meja

dan dinding dengan harga miring,” imbuhnya.

Untuk kalender meja, ia mematok harga sekitar

Rp 8000 perbuahnya, sedangkan kalender dinding

sekitar Rp 18.000,-an perbuahnya. Meski begitu,

urusan harga disesuaikan dengan kualitas, warna

dan bahan.

Baginya, pelanggan adalah segala-galanya.

Untuk itulah, ia selalu memasang kiat-kiat

agar tetap terjalin komunikasi yang harmonis

dengan para pelanggan. “Kiatnya, selalu ramah

pada pelanggan, pelayanan harus memuaskan,

harga terjangkau, mutu bagus dan pekerjaan

cepat. Itu saja triknya!” jelas ibu yang kini

sudah memiliki 25 karyawan ini. Tak aneh, jika

untuk mengerjakan pesanan kalender dinding

berjumlah ribuan hanya dibutuhkan waktu sekitar

2 mingguan saja.

Sebagai seorang pengusaha, ia pun tak luput

dari terjangan duka. Menjamurnya perusahaan

percetakan ditengarai sebagai akibat menurunnya

jumlah orderan. “Dulu, bisnis percetakan sangat

menjanjikan, tapi karena sekarang sudah banyak

saingannya, jumlah orderan makin kecil. Kalau

lagi tidak ada order, otomatis kan mesin tidak

bunyi sedangkan karyawan harus tetap digaji. Di

saat-saat seperti itulah, saya sering kebingungan.

Makanya, menjaga pelanggan, bagi saya, begitu

penting,” ungkap anak dari 7 bersaudara ini. Saat

ini, pelanggannya sudah mencapai daerah Bekasi

dan Karawang.

Untuk menunjang bisnisnya itu, setidaknya ia

sudah memiliki berbagai jenis mesin percetakan

seperti mesin GTO, mesin GTO satuan, mesin

pom, mesin poli, mesin emboss, mesin spiral,

komputer dan mesin potong. “Saya hanya bisa

bersyukur dengan apa yang sudah didapatkan.

Karena, saya memulai bisnis ini benar-benar dari

nol. Saat itu, order pertama saya bikin kartu nama

satu box,” pungkasnya.

HAL 51-63_PROSPEK.indd 53HAL 51-63_PROSPEK.indd 53 10/14/2010 8:33:08 PM10/14/2010 8:33:08 PM

Page 54: Majalah Elshinta Edisi Oktober

54 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

PROSPEK

Muslim

Cemara Natal Mencapai Rp 8 JutaB

ulan Desember biasanya

pohon cemara laris

manis di pasaran. Ke-

banyakan digunakan sebagai

dekorasi umat Kristiani dalam

merayakan hari Natal. Pohon

cemara itu dihiasi aneka

lampu dan pernak-pernik yang

dipasang di rumah atau gereja.

Muslim, salah satu pengusaha

tanaman ini, merasa puas

dengan keuntungan karena

banyak tanamannya yang

terjual. “Saya harus menyetok

lebih banyak, soalnya per-

mintaan tinggi,” tutur pria

kelahiran Padang, 12 April

1961.

Sebagai perantau dari

Sumatera Barat, Muslim

bersama isterinya, awalnya

berdagang warung nasi

Padang, tapi sayang perun-

tungannya kurang berpihak.

Di daerah seputar tempat

tinggalnya, Kavling DKI

Meruya Jakarta Barat, banyak

warga membuka usaha

tanaman hias. Muslim merasa

tergiur dan beralih bisnis

pohon cemara sejak dua tahun

lalu. Di kavling kosong seluas

setengah hektar, ia menyemai

beberapa jenis cemara udang

yang telah dibonsai. “ Disini

ada sekitar seratus pohon

dengan ukuran beragam, saya

dapat supply cemara dari

Madura,” ungkapnya.

Cemara-cemara itu ka-

bar nya banyak tumbuh di

daerah pesisir pulau Madura,

54 Oktober ‘10 Oktober ‘10 II Majalah Elshinta Majalah Elshinta

HAL 51-63_PROSPEK.indd 54HAL 51-63_PROSPEK.indd 54 10/14/2010 8:33:14 PM10/14/2010 8:33:14 PM

Page 55: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 55

Tips Usaha Cemara

1. Mencari lokasi berdekatan kompleks perumahan

2. Memilih bentuk pohon yang sedang tren

3. Usahakan dirawat agar tetap terlihat hidup segar

4. Jaga kebersihan lahan penjualan

5. Berikan pelayanan yang baik pada konsumen agar

menjadi langganan

kualitasnya bagus dan tahan

hidup di berbagai tempat.

Cemara yang dibentuk

bonsai ini, mempunyai dua

jenis, yakni, pohon dengan

tunggak asli dan cangkokan.

“Harganya sesuai bentuk dan

keindahannya, yang tumbuh-

nya rebah lebih mahal lagi,

biasanya ditanam di atas

kolam. Harga standar sekitar

Rp 2 juta, tapi yang kecil bisa

tujuh ratus ribuan, yang paling

mahal Rp 8 juta, ” tuturnya.

Ia mengaku, dalam sebulan

minimal bisa terjual 5 pohon.

Untuk tanah lahan pe-

nangkarannya disewa seharga

Rp 7 juta pertahun. Begitu

mendapat kiriman dari Ma-

dura, cemara ini dibenam di

tanah yang diberi serutan

gergaji, ditabur pupuk NPK,

lalu setiap bulan digunting

agar daunnya bertumpuk

tebal. Bila konsumen belum

tahu bagaimana menanamnya,

maka Muslim mengirim

dua orang untuk menanam

sekaligus perawatan awal.

“Pembelinya biasanya

pemilik rumah mewah

se perti perumahan BSD,

Bintaro, Pondok Indah. Tapi

banyak juga yang borong

dengan truk container Fuso

dikirim ke Pakanbaru, Medan,

Kalimantan, bahkan sampai

Malaysia dan China,” katanya.

Untuk partai besar, pembeli

mengumpulkan cemara dari

beberapa pedagang. Mereka

tidak membeli langsung dari

Madura, karena takut risiko

mati di perjalanan. “Kalau

ada pohon yang dikirim

kering, kerugiannya dibagi

dua penjual dan pembeli,”

tambahnya.

Yang jelas dari usaha

penjualan cemara, taraf per-

ekonomian Muslim menjadi

meningkat. Ia sanggup

me nafkahi keluarga dan

menyekolahkan anak-anaknya,

“Anak saya tiga, yang gede

SMA lalu SMP dan yang kecil

usia 2 tahun.”

HAL 51-63_PROSPEK.indd 55HAL 51-63_PROSPEK.indd 55 10/14/2010 8:33:16 PM10/14/2010 8:33:16 PM

Page 56: Majalah Elshinta Edisi Oktober

56 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

PROSPEK

“Kampung Terompet” adalah sebutan bagi

Kampung Selang, karena sudah sejak dulu para

warganya memasok Jakarta akan kebutuhan

terompet dalam memeriahkan malam tahun

baru. Contohnya, keluarga Sinur, pekerjaan

musiman sebagai pembuat terompet ini dilakukan

sudah sejak dulu. “Saya sendiri kurang tahu

kapan tepatnya dimulai pembuatan terompet di

Kampung ini. Karena sudah sejak jaman orang

tua dahulu,” ucap Sinur sambil menganyam

kertas terompet.

Dibantu anaknya, Juki, Sinur mampu

menghasilkan puluhan terompet setiap harinya.

“Walau beberapa tahun terakhir penjualan

terompet tidak seramai tahun sebelumnya,

namun kami tetap membuat terompet di waktu

senggang,” jelas Juki. Bagi Sinur, pekerjaan ini

merupakan usaha kekerabatan berjumlah lima

Kampung Terompet

Semalam Laku Ribuan Terompet

Juki, pembuat terompetJuki, pembuat terompet

HAL 51-63_PROSPEK.indd 56HAL 51-63_PROSPEK.indd 56 10/14/2010 8:33:19 PM10/14/2010 8:33:19 PM

Page 57: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 57

Tips :

- Membuat terompet itu susah gampang, jadi

butuh kesasabaran.

- Perlu cuaca panas untuk menjemur , dalam

pembuatan terompet ini.

- Butuh bahan baku dan kertas yang baik

kualitasnya

- Inovasi bentuk yang sedang disukai

- Cari tempat strategis untuk penjualannya.

kepala keluarga. Pembuatan terompet-terompet

tersebut sudah dicicil sejak 3 bulan sebelum

Desember.

Bagi mereka pembuat terompet adalah

pekerjaan sampingan. Karena sehari-hari mereka

adalah pedagang, petani, tukang ojek, hingga

buruh.

Terompet yang mereka hasilkan bukanlah

terompet sederhana, yang berbentuk lurus

panjang berhias rumbai-rumbai. Namun memiliki

nilai seni tersendiri, misal berbentuk saksofon,

trombon dan kreativitas yang cukup sulit dan

membutuhkan keahlian khusus. “Kalau terompet

biasa, pembuatannya cepat. Sedangkan untuk

terompet produksi kita membutuhkan waktu

lebih, karena harus dililit lalu dibengkokin,”

ujar Juki.

Bentuknya yang unik, bahan dan warna

menarik, tentu harganya pun lebih mahal. Untuk

terompet ini dipatok harga mencapai Rp 10.000,-

hingga Rp. 20.000,- Terompet kampong Selang

tidak hanya tempat kulakan bagi para penjual

lain, tapi juga memasok pesanan department

store, disamping sebagai barang dagangan

sendiri. Juki mengatakan biasanya rombongan

memilih tempat berjualan di sekitar Blok M

Kebayoran Baru. “Rombongan awal biasanya

datang membawa hingga ribuan. Karena disana

sudah padat, maka kita biasanya berjualan di

depan gedung SMPN 12 Jalan Wijaya,” jelas Juki.

Karena jaraknya jauh, untuk mempermudah

membawanya terompet tersebut dikemas dalam

beberapa potongan, begitu tiba di Jakarta baru

dirakit kembali. “Meski usia terompet hanya

semalam di akhir tahun, tapi rejeki terompet ini

cukup lumayan,” ucapnya.

Sinur, usaha turun temurunSinur, usaha turun temurun

HAL 51-63_PROSPEK.indd 57HAL 51-63_PROSPEK.indd 57 10/14/2010 8:33:20 PM10/14/2010 8:33:20 PM

Page 58: Majalah Elshinta Edisi Oktober

58 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

PROSPEK

BASECOM

Event Organizer Tahun Baru

Biasanya, penghujung tahun dihiasi beragam

rencana. Salah satunya pesta atau perayaan

tahun baru. Meski terlihat mudah, sebuah

pesta perayaan tahun baru yang sukses, biasanya

dilaksanakan event organizer berpengalaman.

Di Jakarta, cukup banyak Event Organizer

yang menyediakan jasanya untuk melaksanakan

pesta akhir tahun. BASECOM, salah satunya.

Berdiri sejak 20 November 2000, Basecom

yang merupakan trade mark PT Buana Alam

Semesta, telah mengantungi banyak jam terbang

dalam penyelenggaraan event-event. “Kami

biasanya menjadi penyelenggara kegiatan-

kegiatan below the line klien,” ujar Operational

Director Basecom, Ridha Rukmantaka. “Kegiatan

itu bisa saja launching product, press conference

dan sebagainya.”

Sebagai EO, cukup banyak event yang

telah dilaksanakan Basecom. “Kami pernah

menyelenggarakan event-event untuk Tupperware,

Unilever dan produk-produk lainnya,” ujar Ridha.

“Kami juga mengadakan event-event tertentu

seperti Jobs Fair bekerja sama dengan pihak

lain. Jobs Fair yang kami selenggarakan saat ini,

bekerja sama dengan Coca Cola dan Marlboro!”

tambahnya.

Ridha Rukmantaka, Operational Director BasecomRidha Rukmantaka, Operational Director Basecom

HAL 51-63_PROSPEK.indd 58HAL 51-63_PROSPEK.indd 58 10/14/2010 8:33:24 PM10/14/2010 8:33:24 PM

Page 59: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 59

TIPS

1. Planing is the key

2. Networking , EO adalah b isn is yang

mengandalkan networking luas!

3. Human resources yang baik

Untuk event-event tahun baru, Basecom yang

berkantor di jalan Dempo V No. 15, Kebayoran

Baru ini pun amat berpengalaman. “Biasanya

konsep acara datang dari kami atau klien,”

ungkap Ridha. “Kami kan sebenarnya hanya

menyediakan kebutuhan klien. Konsep itu sendiri

biasanya menyangkut acara, venue, artis dan

sebagainya!” tambahnya. Karena cukup rumit,

Basecom biasanya mematok waktu 2-3 bulan

untuk mempersiapkan acara. Ini merupakan

bagian dari usaha mereka untuk menjamin lancar

dan suksesnya acara yang diinginkan klien.

“Artis misalnya, biasanya saat akhir tahun tidak

langsung setuju. Mereka menunggu tawaran lain

dulu. Begitu juga masalah venue atau tempat,”

tambahnya lagi. Itu sebabnya persiapan acara

biasanya lebih panjang.

Begitupun, menyikapi trend perayaan tahun

baru yang cukup besar, Marketing Manager

Basecom Adwi Harsono, mengaku keuntungan

menyelenggarakan acara tahun baru cukup besar.

“Untuk 100-150 orang saja, biaya normalnya

sekitar 400 juta,” ujarnya. “Itu pun baru biaya

untuk eventnya saja,” tambahnya. “Belum

termasuk biaya konsumsi dan lainnya!” Saat ini,

memang cukup banyak perusahaan-perusahaan

yang menyediakan dana untuk menyelenggarakan

perayaan akhir tahun. Selain prestise, perayaan

akhir tahun biasanya digelar untuk menjadi ajang

lobi dan entertaining klien bisnis. Jadi memang

ada tujuan yang ingin dicapai. Keuntungan EO

bukan hanya pada fee yang mereka dapatkan.

Beberapa EO lain mengaku bahwa perayaan

tahun baru biasanya juga menjadi ajang untuk

memperluas network bisnis.

HAL 51-63_PROSPEK.indd 59HAL 51-63_PROSPEK.indd 59 10/14/2010 8:33:25 PM10/14/2010 8:33:25 PM

Page 60: Majalah Elshinta Edisi Oktober

60 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

PROSPEK

Untuk mewarnai suasana romantis

malam tahun baru, biasanya pasangan

pemadu kasih menggunakan cokelat

sebagai tanda cinta. Peristiwa ini membawa

berkah bagi pengusaha makanan terutama

cokelat, seperti yang dialami Ellen Octavia.

Berawal dari hobi coba-coba resep memasak

cokelat, kira-kira lima tahun lalu, akhirnya

berhasil menciptakan brand La Cokelat.

“Awalnya setiap pulang kantor iseng-iseng

bikin cokelat, lalu dibagi ke teman kantor,

dicicipi tamu arisan, ternyata mereka bilang

enak. Secara otodidak saya coba berkreasi dan

La Cokelat Modal Rp 100 Ribu

Ellen Octavia

mengembangkannya,” ungkap wanita

kelahiran Bojonegoro, 28 Oktober 1974.

Modal awalnya hanya membeli bahan

baku 1 kg cokelat Rp 100 ribu. Hasilnya

difoto-foto dengan HP untuk membuat

brosur dan diupload ke blog-nya dengan

label La Cokelat, berasal dari Nabila---nama

anak sulung—berarti cokelatnya Nabila.

Cokelat memang menjadi makanan

kegemaran mulai dari anak-anak hingga

dewasa, untuk itu Ellen mengemas produknya

dengan moto Rasa Istimewa dengan Harga

Terjangkau. Produksinya diantaranya

Ellen OctaviaEllen Octavia

HAL 51-63_PROSPEK.indd 60HAL 51-63_PROSPEK.indd 60 10/14/2010 8:33:28 PM10/14/2010 8:33:28 PM

Page 61: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 61

Praline cokelat yang dicetak kecil-kecil

berisi cashew nut, raisin, oreo, ganache,

strawberry, blueberry dan lainnya harganya

hanya Rp 1.500-Rp10.000. Lalu Candy setoples

Rp15 ribu-Rp 45 ribu, ChocoBar (berbentuk

batangan dengan isi), Lolipop ( dengan tangkai

stick), aneka Gift Cokelat dan aneka Parcel

Cokelat. Yang menarik Chococard, cokelat

berupa kartu ucapan, bentuk dan tulisan sesuai

dengan keinginan konsumen harganya sekitar

Rp 15.000. ”Peak seasonnya tiap hari raya

seperti Lebaran, Natal dan tahun baru, yang

paling tinggi permintaannya hari Valentine,”

ucap isteri Prasetyo Indro S.

Usaha yang begitu sederhana ini, bisa

diikuti oleh ibu-ibu rumah tangga atau para

wanita kantoran. Produksinya dikerjakan

sendiri tanpa karyawan di rumahnya Pondok

Mitra Lestari A3/5 Jakasetia Bekasi. Bila

permintaan banyak maka saudara dan

kerabatnya turut dikaryakan. “Konsepnya based

on order, kita produksi berdasarkan pesanan,

tidak menyetok. Banyak yang minta

untuk buka gerai supaya bisa

mencicipi, tapi saya selalu

menyertakan sample.

Untuk pengiriman saya

memakai jasa Tiki,” ujar

ibu dari Nabila Salma

Nareswari dan Kezia Salma

Ramaniya.

Dengan promosi lewat internet, maka

jangkauan konsumennya pun tidak sekadar

Jakarta dan sekitarnya. Ellen mengaku

mendapat pesanan dari berbagai daerah

seperti Bandung, Surabaya, Semarang, Cirebon

bahkan hingga luar pulau Jawa, Aceh, Medan,

Banjarmasin, Lampung, Manado, Balikpapan,

Samarinda dan lainnya. Dan ternyata kebutuhan

costumer tidak saja untuk hari raya tapi juga

souvenir ulangtahun, pernikahan, gift atau

kado. “Agar cokelat tahan lama, tidak cepat

rusak atau leleh, saya menggunakan cokelat

yang berkualitas jenis Compound. Alatnya

cukup sederhana, elektrik pencair cokelat dan

aneka macam cetakan serta kemasan,” ungkap

sarjana ekonomi jurusan akuntansi ini. Dan

bagi Ellen Octavia, kualitas, rasa, kreativitas,

serta pelayanan, menjadi satu kesatuan kunci

sukses yang harus dijaga demi berkembangnya

bisnis cokelat ini.

Kiat Bisnis ala Ellen

Selalu kembangkan dan ciptakan

kreativitas baru untuk menghadapi pesaing

bisnis

Jangan berhenti untuk selalu belajar dan

selalu yakin bahwa kita pasti bisa

Terima saran, kritikan dan komplain baik

yang bagus ataupun yang buruk dari

konsumen, karena bisa kita jadikan acuan

untuk selalu mengembangkan kreativitas.

Suami Ellen Octavia dan Suami Ellen Octavia dan

buah hatinyabuah hatinya

HAL 51-63_PROSPEK.indd 61HAL 51-63_PROSPEK.indd 61 10/14/2010 8:33:34 PM10/14/2010 8:33:34 PM

Page 62: Majalah Elshinta Edisi Oktober

62 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

PROSPEK

62 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

Merayakan Tahun Baru tidak afdol jika

tanpa kemeriahan kembang api. Bisnis

kembang api pun menjadi lahan yang

menggiurkan. Walau sempat jatuh bangun dalam

merintis usaha kembang apinya, Budi, pemilik

Meteor Kembang Api, tidak lantas membuat

pria kelahiran Palembang ini menyerah. Walau

terbilang bisnis yang agak susah perizinannya,

tapi tampaknya pelaku bisnis ini semakin

meningkat terutama saat merayakan hari besar.

Buktinya, Budi bahkan kerap harus menyediakan

hingga sekitar 30 kontainer kembang api.

Memulai usaha pada tahun 2002, karena

melihat masih minimnya pelaku di bidang usaha

kembang api ini membuat Budi membuka kios

di Pasar Pagi, Kota. Namun karena kesibukannya

Perayaan Supply 30 Kontainer

Meteor Kembang Api

Siamy, Meteor Kelapa GadingSiamy, Meteor Kelapa Gading

HAL 51-63_PROSPEK.indd 62HAL 51-63_PROSPEK.indd 62 10/14/2010 8:33:39 PM10/14/2010 8:33:39 PM

Page 63: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 63Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 63

Tips :

• Jika ingin memulai bisnis ini harus kuat,

artinya bisnis ini membutuhkan perhatian

yang lebih untuk segala aspek baik

perizinan maupun hal lainnya.

• Sebagai bisnis musiman, kita harus

mempunyai sistem pemasaran yang baik,

hal tersebut bisa dipelajari sembari jalan.

• Pantang Menyerah.

yang juga sebagai seorang pekerja membuat

usaha tersebut berhenti sementara. Dua tahun

kemudian ia memulai lagi menjalankan bisnis

tersebut, serta membuka cabang untuk tokonya

di Jalan Raya Gading Indah Blok B2, Kelapa

Gading, Jakarta Utara. Sebagai produk musiman,

khususnya pada momen Hari Raya, seperti Natal,

Tahun Baru, Imlek atau Idul Fitri, penjualan

biasanya mengalami kenaikan.

Di hari besar besar seperti Lebaran kemarin,

bahkan Meteor hingga memperpanjang jam

buka kiosnya hingga jam satu dini hari karena

banyaknya pelanggan yang datang. “Konsumen

yang membeli kembang api sangat beragam. Mulai

dari pelanggan perorangan, agen hingga event

organizer. Bahkan untuk agen sendiri kita sudah

ada di beberapa kota besar di seluruh Indonesia.

Hingga ada yang mengambil sampai tiga mobil

untuk daerah,” ucap Siamy, dari Meteor Kelapa

Gading.

Kembang api yang ditawarkan memang

beraneka ragam jenisnya. Dari yang hanya

bisa melontarkan 5 shot hingga ratusan shot.

Siamy juga menambahkan harga kembang api

bermacam-macam. Mulai dari Rp. 20.000,- hingga

jutaan rupiah. “Semua kembang api tersebut

kami datangkan dari China. Misalnya kembang

api jenis roman candle dan cake dengan merk

Meteor,” ucapnya.

Melihat bisnis kembang api yang memiliki

prospek cukup baik, terutama melihat kondisi

yang masih terbatas hanya sebagai importir

dari China, Meteor bercita-cita akan mulai

memproduksi sendiri kembang api walau

terbilang masih sederhana jenisnya.

HAL 51-63_PROSPEK.indd 63HAL 51-63_PROSPEK.indd 63 10/14/2010 8:33:42 PM10/14/2010 8:33:42 PM

Page 64: Majalah Elshinta Edisi Oktober

64 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

ANJANGSANA

Way Kambas terletak di

Kabupaten Lampung

Tengah dan Lampung

Timur. Luasnya 13.000 hektar,

berupa hutan dataran rendah,

lahan basah, savana dan stepa.

Tahun 1989 sudah diusulkan

untuk menjadi Taman Nasional

dan baru diresmikan tahun

1997. Keuntungan habitat

ini, Anda bisa dengan mudah

melihat hewan-hewan yang

hidup di sana. Ada beragam

jen is hewan , mula i dar i

mamalia besar seperti gajah,

tapir Sumatera, Anjing hutan

dan Siamang bahkan Harimau

Sumatera yang makin langka

itu. Tempat ini juga cocok

untuk aktifitas bird-watching,

karena merupakan habitat

banyak jenis burung, terutama

Bebek hutan (Cairina scutulata),

Bangau sandang lawe (Ciconia

episcopus stormi), Bangau tong-

tong (Leptoptilos javanicus),

sempidan biru (Lophura ignita),

Way Kambas Lampung

Menyapa Gajah Sebelum Punah

HAL 64-66_ANJANGSANA.indd 64HAL 64-66_ANJANGSANA.indd 64 10/15/2010 2:32:47 PM10/15/2010 2:32:47 PM

Page 65: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 65

Kuau (Argusianus argus argus)

dan Pecuk Ular (Anhinga

melanogaster).

Namun, primadona Taman

Nasional ini memang Gajah

Sumatera. Dulu, Way Kambas

merupakan hutan primer

yang menjadi habitat alami

gajah Sumatera. Program

pembangunan, transmigrasi dan

pembangunan jalan misalnya,

membuat habitat gajah tergusur.

Konflik pun timbul. Gajah-gajah

lantas menyerang pemukiman

dan perkebunan penduduk.

Perang pecah. Jangan tanya siapa

pemenangnya, karena sepintar-

pintarnya gajah, mereka tidak

pernah bisa merakit bom atau

memesan M-16!

Sekarang, Way Kambas bisa

dikatakan Kawah Candradimuka

gajah Sumatera, terutama

gajah-gajah yang tertangkap

setelah nekat masuk ke habitat

manusia. Mereka dilatih beragam

keterampilan di Pusat Pelatihan

Gajah, 9 kilometer dari pintu

masuk Taman Nasional, Plang

Ijo. Jadi jangan heran melihat

mereka duduk mengangkat

belalai, main bola atau sekedar

jadi tunggangan untuk safari

atau patroli keliling hutan.

Yang lain malah didayagunakan

untuk membajak sawah atau

menghela kayu-kayu. Intinya,

di sini gajah-gajah Sumatera

dididik untuk berdayaguna bagi

manusia.

Ada beberapa jalan menuju

Taman Nasional ini . Tapi

kami sarankan melewati rute

Bakauheni-Labuan Meringgai-

Way Kambas. Dibutuhkan

waktu 2 jam untuk menempuh

115 km dari Bandar Lampung,

namun beragam fasilitas yang

dibutuhkan selama perjalanan

bisa ditemui dengan mudah.

Untuk penginapan, Anda

bisa mendapatkannya di Way

Kanan. Di kawasan ini pun

Anda bisa menyewa lodge-lodge

Ahli biologi umumnya sepakat ada 50 juta spesies mahluk hidup di dunia ini. Sebagian besar belum diidentifi kasi. Nah, dari 50 juta ini, hanya ada 3 spesies Gajah; Gajah India, Gajah Afrika dan Gajah Sumatera. Ketiganya terancam punah. Jadi mumpung belum benar-benar musnah, kenapa tidak menengok Sekolah Gajah Sumatera di Way Kambas?

HAL 64-66_ANJANGSANA.indd 65HAL 64-66_ANJANGSANA.indd 65 10/15/2010 2:32:48 PM10/15/2010 2:32:48 PM

Page 66: Majalah Elshinta Edisi Oktober

66 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

ANJANGSANA

yang dikelola pihak swasta dan Taman

Nasional.

Siapkan kocek Rp 10.000 untuk masuk,

nonton atraksi Rp 15.000 dan safari naik

gajah selama satu jam Rp 50.000. Sebaiknya

rancang waktu kunjungan Anda dengan

teliti. Agar tidak terburu-buru, kunjungan 3-

4 hari merupakan waktu ideal. Selain melihat

atraksi gajah, bird watching atau berburu

obyek menarik untuk fotografi, Anda

juga bisa trekking via setapak menembus

hutan atau menyusuri sungai Way Kanan

dengan perahu. Keduanya layak dicoba.

Jangan lupa menyediakan waktu untuk

singgah di Bandar Lampung, berbelanja

oleh-oleh kerupuk Lampung – kerupuk

Kemplang, atau keripik pisang Suseno yang

tersohor itu. Jika musim durian, Anda bisa

memuaskan selera sepanjang jalan Bandar

Lampung-Bakaheuni.

Jadi, inilah yang Anda dapatkan jika

mengunjungi Way Kambas ; gajah Sumatera,

Kemplang, keripik pisang dan durian.

Perpaduan yang menarik, bukan? Teks &

Foto: Wendy Danoeatmadja/Istimewa

HAL 64-66_ANJANGSANA.indd 66HAL 64-66_ANJANGSANA.indd 66 10/15/2010 2:32:51 PM10/15/2010 2:32:51 PM

Page 67: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 67

TELUSUR

Menurut Sejarawan Paul Lunde dalam

tulisannya yang berjudul, The Appointed

Rounds, jasa pos telah mulai dikenal oleh

manusia Mesir Kuno sejak tahun 2000 SM. Bahkan

peradaban Cina dan Romawi telah menerapkannya

jauh sebelumnya. Namun, Lunde memaparkan,

jasa perposan mulai dibangun secara mutakhir

pada abad ke-9 M. Barid (sistem perposan di dunia

Islam) pertama kali melayani pengantaran surat

pada zaman kekuasaan

Abbasiyah.

Di era kekuasaan

Dinasti Seljuk - dinasti

suku Oghuz Turki dari

Asia Tengah - pada abad

ke 9, pengelolaan sistem

perposan mulai dilakukan

secara efektif dan efisien.

Seljuk menguasai wilayah

yang luas hingga perposan

digunakan agar dapat

memperoleh informasi

yang cepat dan akurat

b a g i p e m e r i n t a h a n .

L a y a n a n p e r p o s a n

dianggap merupakan lembaga negara yang

penting sebagai sarana komunikasi antar gubernur

dan kepala pemerintahan lain. Unta dan keledai

biasa digunakan sebagai alat transportasi. Untuk

menghindari kelelahan biasanya setiap 4-6 mil

sebuah wilayah terdapat kantor pos.

Sistem perposan Barid mampu bertahan

hingga beberapa abad. Penjelajah Muslim dari

Maroko, Ibnu Batutta, dalam catatan perjalanannya

mengungkapkan aktivitas layanan pos di Sind, India,

pada tahun 1333 M. Tidak hanya dikenal di dunia

Islam, sistem perposan pun dikenal di Amerika

Barat, bernama Pony Express. Berbeda dengan Barid,

Pony Express yang hanya dapat bertahan selama

Sebagai makhluk sosial, manusia butuh berinteraksi, berkomunikasi dengan sesamanya. Jarak membuat sistim pos diciptakan. Tidak ada data yang pasti kapan sistim pembawa informasi ini muncul. Yang pasti, dari transportasi keledai hingga komunikasi komputer, pos tetap ada dan berfungsi.

16 bulan, dari tahun 1860 hingga 1861. Di era

modern baru pada 9 Oktober 1874 di Bern, Swiss,

sebuah perjanjian ditandatangani 21 wakil dan 22

negara pada konferensi Pos Internasional. Tanggal

penandatangan piagam itu dijadikan hari lahirnya

Uni Pos Sedunia (UPU : Universal Postal Union).

Di Indonesia, pada zaman kerajaan, seperti

kerajaan Mulawarman, Sriwijaya, Tarumanegara,

Mataram, Purnawarman hingga Majapahit, perposan

pada waktu itu hanyalah

sebatas komunikasi tertulis

atau surat menyurat .

Setelah kedatangan Belanda,

meskipun telah ada surat-

menyurat dari Indonesia

ke Negeri Belanda, namun

pengiriman surat harus

ditujukan kepada pejabat-

pejabat resmi dan isinya

tidak boleh mengandung

pemberitaan tentang segala

sesuatu yang berhubungan

dengan Kompeni yang

berdagang di Indonesia.

Kantor pos pertama

didirikan di Jakarta oleh Gubernur Jenderal G.W.

Baron van Inhoff, pada 26 Agustus 1746. Tahun

1882 sebuah badan usaha swasta penyedia

layanan pos dan telegrap dibentuk pada masa

kolonial Belanda. Setelah masa kemerdekaan status

jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos

dan Telekomunikasi (PN Postel). Setelah itu PN

Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos

dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara

Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Pos dan Giro

hingga kini tetap memiliki peran penting dalam

bidang komunikasi maupun jasa pengantaran,

walaupun teknologi telekomunikasi telah maju

pesat. Teks : Anto, dari berbagai sumber.

POSDari Keledai Hingga Komputer

HAL 67_TELUSUR.indd 67HAL 67_TELUSUR.indd 67 10/14/2010 8:17:04 PM10/14/2010 8:17:04 PM

Page 68: Majalah Elshinta Edisi Oktober

68 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

KESEHATAN

Muntaber merupakan

penyakit yang

perlu diwaspadai.

Selain bisa menyebabkan

dehidrasi dengan cepat,

sampai menimbulkan

syok dan bahkan kematian

jika tidak segera diatasi.

Bersikaplah tenang ketika

ada anggota keluarga yang

mengalami muntaber. Lakukan

pertolongan pertama dengan

memberikan oralit sebelum

dibawa ke tempat pelayanan

Musim hujan, bencana banjir dan perilaku hidup tidak bersih menjadi pemicu utama merebaknya wabah muntaber. Meski mudah ditangani, penyakit ini bisa fatal jika tidak diwaspadai.

Muntaber Musuh Musim Penghujan

kesehatan terdekat. Namun,

upaya-upaya pencegahan

sudah sepantasnya dilakukan,

supaya keluarga terhindar dari

bahaya muntaber.

Sebagai penyakit menular,

muntaber cukup mudah

dicegah dan ditanggulangi.

Namun tidak ada salahnya

jika kewaspadaan terhadap

penyakit ini ditingkatkan.

Gejala muntah dan buang air

besar yang dialami penderita

sebenarnya merupakan

68 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

HAL 68-69_KESEHATAN.indd 68HAL 68-69_KESEHATAN.indd 68 10/14/2010 4:44:16 PM10/14/2010 4:44:16 PM

Page 69: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 69

bagian dari diare. Gejalanya

ditandai buang air besar lebih

dari dua kali sehari serta

ber langsung dalam jangka

waktu yang lama. Bila keadaan

tersebut dibiarkan terus

selama berhari-hari, keadaan

penderita akan semakin parah

dan dapat menimbulkan

de hidrasi yang beresiko

kematian.

Karena itu, bila penderita

menunjukkan gejala antara

lain wajah kelihatan cekung,

kulit keriput, kejang, ke-

sadaran menurun, maka

segera bawa ke pusat pe-

layanan kesehatan terdekat

baik rumah sakit maupun

puskesmas. Diare sendiri

paling sering disebabkan

oleh infeksi dan keracunan.

Sumber penularannya sendiri

biasanya berasal dari makanan

atau minuman yang tercemar

virus penginfeksi. Sebab itu,

kasus muntaber sangat terkait

dengan persoalan lingkungan

dan perilaku.

Perubahan musim,

bencana banjir yang me-

nyebab kan kurangnya

ketersediaan air bersih serta

lingkungan yang kurang bersih

menyebabkan meningkatnya

kasus muntaber. “Penyebabnya

dapat diklasifikasikan menjadi

enam yaitu infeksi yang

disebabkan oleh bakteri, virus

atau parasit. Adanya gangguan

penyerapan makanan atau

disebut malabsorbsi, alergi,

keracunan bahan kimia atau

racun yang terkandung dalam

makanan, kekebalan tubuh

yang menurun hingga sebab-

sebab lain,” ucap Dr. Haikin

Rachmat, Msc., Direktur

Pemberantasan Penyakit

Menular Langsung (PPML)

Departemen Kesehatan.

Kecenderungan meng-

konsumsi makanan atau

minuman yang kurang

bersih menjadi salah satu

sumber yang paling banyak

menyebabkan muntaber. Oleh

sebab itu kondisi lingkungan,

serta perilaku masyarakat

hidup sehat harus dibiasakan.

Misalnya dengan mencuci

tangan sebelum makan atau

membersihkan alat-alat makan

dan masak dengan air bersih.

Namun bila sudah terlanjur

terserang diare, upaya

pertolongan pertama yang

perlu segera dilakukan adalah

memberikan minum dalam

jumlah banyak atau memberi

cairan oralit, air tajin, air sup,

atau kuah sayur.

Konsumsi makanan

dengan gizi yang cukup

sangat penting agar stamina

tubuh menjadi kuat. Mun-

taber sendiri lebih sering

menyerang anak-anak karena

cara makan dan minum

mereka yang umumnya

tidak terjaga kebersihannya.

Mereka mengkonsumsi ma-

kanan atau minuman tanpa

memperhatikan kebersihan

sehingga terkontaminasi

bakteri yang merangsang

asam lambung dan akhirnya

menimbulkan muntaber.

Karena itu, perhatian orang

tua sangat diperlukan untuk

mencegah timbulnya penyakit

muntaber pada anak-anak.

Teks: Anto/ Foto: Istimewa.

HAL 68-69_KESEHATAN.indd 69HAL 68-69_KESEHATAN.indd 69 10/14/2010 4:44:16 PM10/14/2010 4:44:16 PM

Page 70: Majalah Elshinta Edisi Oktober

70 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

FILE

Tiga Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) di

Jakarta, menjadi pilihan tempat untuk

diadakannya program Sensodyne Expert

Sharing yang diawali oleh kegiatan seminar dan

lomba poster edukasi. Program Sensodyne tidak

berhenti sampai disitu, selanjutnya kegiatan

eksibisi edukatif seputar gigi sensitif dan gusi

sehat diadakan di salah satu Mall di bilangan

Jakarta Barat.

Dikemas dengan berbagai acara menarik

diantaranya talkshow dengan narasumber guru

besar Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas

Eksibisi Edukatif Gigi SensitifAirlangga serta juga terdapat konsultasi dan tes

gigi sensitif gratis. Tidak hanya itu beragam kuis

dan games interaktif yang berhadiah doorprize

ternyata mampu menarik para pengunjung.

“Program ini merupakan sarana yang dijalankan

oleh Sensodyne, pionir dan ahli dalam produk

pasta gigi khusus gigi sensitif, guna menyebarkan

informasi seputar gigi sensitif dan gusi sehat,”

ucap Marvy Arnold Lumentut, Brand Activation

Manager, GSK CH Indonesia. Teks: Anto/ Foto:

Rizki

Bertempat di Aula Universitas Al-Azhar

Indonesia, seminar yang mengambil tajuk

‘Your Brain is in Danger! How Texting,

Games & Porn Addiction Effects Your Brain’s

Health’ ini dibanjiri para peserta dari siswa

dan mahasiswa (30/9). Dalam acara ini, tampil

sebagai pembicara Randall F Hyde, Ph.D (child

and family psychologist dari AS) dan Elly Risman,

PSI. Dalam kesempatan itu, berulangkali Randall

menyebutkan, bahwa pornografi lebih bahaya

dari narkoba yang bisa merusak cerahnya masa

depan seseorang. Teks & Foto: Choen

Seminar Sehari

Awas, Bahaya Pornografi !

HAL 70-72_FILE.indd 70HAL 70-72_FILE.indd 70 10/14/2010 8:17:37 PM10/14/2010 8:17:37 PM

Page 71: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 71

Galakkan Anak Indonesia Membaca

Program Jago Baca Cilik merupakan bagian

dari Program Anak Indonesia Suka Baca.

Selain bertujuan untuk meningkatkan

minat baca anak, program ini pun untuk

menggugah semua pihak agar lebih peduli pada

minat baca anak agar menjadi generasi yang

cerdas. Tahun ini, Menteri Pendidikan Nasional

Muhamad Nuh menobatkan dan memilih Umay

(penyanyi cilik) sebagai Jago Baca Cilik.

Dalam rangka hal tersebut, bertempat di

Indonesia Book Fair, Istora Senayan, digelar

seminar yang bertajuk ‘Rahasia Sukses? Membaca!’

yang mengetengahkan beberapa narasumber

kawakan seperti Rano Karno, Umay, Aditya dan

Yanti Sugarda dari Central for Social Marketing

(CSM). Para narasumber tersebut bersepakat

untuk sama-sama meningkatkan minat baca anak

nasional. Teks: Choen/ Foto: Rizki

Memasuki usia ke 65, TNI saat ini tengah

berbenah melengkapi armadanya demi

menjaga kedaulatan Negara Republik

Indonesia. Dalam peringatan hari jadinya di

Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, acara

dimeriahkan dengan maneuver aerobatic solo

pesawat Jet tempur teranyar Sukhoi SU-27 dan SU-

30. Penampilan kekuatan udara TNI ditunjukkan

dalam atraksi menggunakan 49 pesawat, diawali

aksi 4 helikopter Colibri TNI AU dari skuadron

udara 7 Lanud Kalijati dalam bentuk box

formation, lalu diikuti 3 helikopter Bell 412 dan

sebuah helikopter Bolco TNI AL dalam formasi

gabungan box formation, 4 helikopter serbu TNI

AD jenis MI-17, dan 4 pesawat NC 212 patroli

maritim TNI AL.

Atraksi juga diramaikan dengan aksi devile

pasukan TNI dan devile kendaraan tempur darat

TNI dari tiga kesatuan yang meliputi tank, truk,

dan panser. Ada pula aksi marching band pasukan

TNI. Terakhir, yang tak lupa ditampilkan adalah

atraksi tari-tarian daerah yang dilakukan oleh

personil TNI, yang menunjukkan keberagaman

budaya di Tanah Air. Teks: Anto/ Foto: Rizki

Rahmat.

Hut TNI Ke 65

Pamerkan Jet Sukhoi

HAL 70-72_FILE.indd 71HAL 70-72_FILE.indd 71 10/14/2010 8:17:41 PM10/14/2010 8:17:41 PM

Page 72: Majalah Elshinta Edisi Oktober

72 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

FILE

Pelajaran dari Uruguay

Tim Merah-Putih sempat menuai kemenangan pada

saat tim Uruguay, singgah ke Indonesia pada 1974

untuk melakoni laga uji coba. Saat itu bertepatan

dengan ulang tahun PSSI, Indonesia secara mengejutkan

menaklukkan Negara asal Amerika Latin itu dengan

skor 2-1. Namun kali ini Tim Sepakbola Nasional Merah

Putih dicukur telak oleh Uruguay 1-7 . Bagaimana tidak,

Uruguay saat ini menempati peringkat ketujuh dunia

setelah berhasil meraih posisi keempat pada putaran

Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Sedangkan Indonesia,

hanya di ranking 131 dunia. Inilah pembelajaran bagi

Timnas kedepannya. Teks: Anto/ Foto: Rizki.

M-150 Mencari Pahlawan

M-150 kembali hadir dan memperkenalkan

konsep terbaru mereka “Everybody

Can Be A Hero” dalam tayangan TV

komersialnya. Konsep ini juga diwakili oleh

taglinenya “Anda Bisa” yang menjadi azas

pemikiran program nasional mencari Pahlawan

dalam lingkungan masyarakat Indonesia. Sebagai

salah satu merek minuman energi terkemuka di

Indonesia, M-150 mengadakan program ini sebagai

wujud dari rasa terima kasih mereka kepada para

konsumen setia serta distributor, agen dan outlet

yang telah mendukung selama 20 tahun M-150

di Indonesia. Witoon Supprakit, Vice President

of Sales & Marketing M-150 mengungkapkan ,

“Indonesia merupakan negara keempat terbesar

di dunia, sebagai potensi pangsa pasar besar kami

berharap terus menjadi bagian dari komunitas

masyarakat dan para keluarga,” ujarnya. Teks & Foto: Prisma PR

Rekor Tercepat di Darat

Kembali Tim Top 1 Ack Attack berhasil

memecahkan Rekor Dunia Sepeda

Motor Tercepat “Streamline” dengan

kecepatan 605,7 km/h. Menggunakan mesin

Twin Turbocharged 900 HP Suzuki HAYABUSA

berkapasitas 2600cc di padang garam Bonneville,

Utah, Amerika Serikat, Tim Top 1 Ack Attack

mengukuhkan sebagai yang tercepat di darat.

Dipimpin oleh Mike Akatif dan pembalapnya

Rocky Robinson beserta kru, pemecahan rekor ini

juga disaksikan dan disahkan oleh FIM (Federation

Internationale de Motocylisme) yang berpusat di

Route de Suisse, 11, Mies, Switzerland, Eropa.

Penyelenggara olah raga balap motor ini setiap

tahunnya juga menggelar MotoGP, Superbike,

Endurance, Motocross, Supercross, Trial, Enduro,

Rally dan Speedway. Teks & Foto: Dok. Top 1

HAL 70-72_FILE.indd 72HAL 70-72_FILE.indd 72 10/14/2010 8:17:47 PM10/14/2010 8:17:47 PM

Page 73: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 73

EXPO

TRAVEL CHARGING FOLIO

A n d a p e n g g i l a g a d g e t ? T a k b i s a

meninggalkannya di rumah? Oke, bukan masalah.

Yang perlu Anda tinggalkan hanyalah charger

gadget Anda karena Charging Folio membuat

gadget Anda selalu siap digunakan.

GETAC V100

Dilengkapi CPU Intel Core i7 1.2GHz dan

teknologi QuadraClear. V100 juga dilengkapi dengan

multi-touch sehingga layarnya yang berukuran 10,4

inci dapat disentuh dengan sarung tangan khusus.

Netbook berbobot 5 pound ini dibuat dengan standar

militer Amerika Serikat MIL-STD-810G dan IP65,

sehingga layak diajak ke medan tempur yang ekstrim

sekalipun. Sasisnya terbuat dari magnesium dengan

hard disk tahan goncangan berkapasitas 320GB plus

penutup port yang mencegah partikel debu dan cairan.

Fitur lainnya berupa 80GB SSD,

waterproof, keyboard 83-tombol

bermembran, kamera 2.0MP,

wireless, Bluetooth, Wireless,

PCMCIA expansion slot dan

SD card reader, fingerprint

reader, 3G, GPS, serta

Windows 7.

AUTOMOWER

Kini tidak usah kesal kalau harus memangkas

rumput di halaman. Robotic Electric Lawnmower

yang didisain Muwi sanggup melakukannya

sementara Anda duduk di teras sambil menikmati

minuman dingin. Didisain dengan tenaga sinar

matahari, pemotong rumput pintar ini dilengkapi

sensor yang mampu membedakan rumput dan

tumbuhan lain. Cukup jemur 10 jam, dan alat ini

sanggup memotong rumput seluas seperempat

hektar!

LOBSTER MULTIMEDIA DEVICE

Satu perangkat utama dan selebihnya hanya

perlu Anda pasang sesuai kebutuhan. Ada MP3,

kamera, GPS sampai alat pengukur detak jantung.

Sistimnya mirip plug and play di computer Anda.

Pasang dan biarkan alat ini bekerja!

EKSTRIM GADGETHari begini, semua harus serba simple dan praktis. Termasuk juga jenis peralatan yang Anda gunakan. Ternyata beberapa gadget ini lebih dari itu…ekstrim!

HAL 73 expo.indd 73HAL 73 expo.indd 73 10/14/2010 4:47:33 PM10/14/2010 4:47:33 PM

Page 74: Majalah Elshinta Edisi Oktober

74 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

BUKA USAHA

KEBAB TURKI BABA RAFI (KTBR), sebuah

bisnis makanan cepat saji yang kini

semakin dikenal luas. Dengan produk

utama ”Kebab”, yang lezat dan bercitarasa

khas kiprahnya kian menusantara bahkan siap

merambah Asia Tenggara. Di bawah naungan

manajemen PT. Baba Rafi Indonesia, KTBR dikelola

dengan penuh semangat muda, integritas dan

inovasi yang tak kenal henti. Terbukti 600 outlet

berdiri dalam kurun waktu pengembangan 7

tahun. Gelar THE BEST AND THE LARGEST

LOCAL FAST FOOD FRANCHISE pun diraih. Tentu

saja langkah sukses itu tercapai berkat kerja

sama saling dukung antara Franchise dengan

Franchisor.

KEBAB TURKI BABA RAFI

Untung Rp 3 Jutaan Sebulan

Ada beberapa alasan mengapa memilih

franchise ini. Baba Rafi adalah pelopor Franchise

Kebab Lokal di Indonesia, inovasi terus menerus

dengan berorientasi pada kepuasan pelanggan,

bahan baku murah dan disuplai rutin, proyeksi

ROI (Return On Investment) cukup cepat, yaitu

1-2 tahun.

Selain itu Baba Rafi telah berpengalaman

lebih dari 5 tahun dan terbukti sukses dengan

lebih dari 375 outlet. Sistem franchise telah teruji

dan mudah diaplikasikan didukung manajemen

yang handal dan profesional menjamin resiko

kegagalan kurang dari 5%. Dan jangan lupa,

pangsa pasar yang terus berkembang.

HAL 74-75_BUKA USAHA Kebab.indd 74HAL 74-75_BUKA USAHA Kebab.indd 74 10/14/2010 8:18:18 PM10/14/2010 8:18:18 PM

Page 75: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 75

Contoh analisa keuangan untuk investasi Gerobak

Analisa Keuangan Type 1 (Gerobak)

Investasi Awal 55.000.000,-

Pemasukan

Omset rata-rata / hari 470.000,-

Omset rata – rata / bulan (30hari) 14.100.000,-

Pengeluaran

Pemakaian bahan (55%) 7.755.000,-

Komisi dan gaji pegawai (10% ) 1.410.000,-

Maintenance dan Operasional (7%) 987.000,-

Royalty Fee Fixed (5%) 705.000,-

Jumlah 10.857.000,-

Ne Profi t / bulan (23%) 3.243.000,-

Return of Investment (ROI) 1,4 Tahun

Ada dua jenis Franchise : Biasa dan Syariah.

Keduanya punya jenis pilihan sendiri.

Untuk Franchise biasa ada 3 jenis investasi yang

ditawarkan, yaitu ;

Gerobak – Rp. 55 juta,

Kedai – Rp. 57.5 juta

Mini Booth – Rp. 60 juta.

Return of Investment-nya 15 bulan.

HAL 74-75_BUKA USAHA Kebab.indd 75HAL 74-75_BUKA USAHA Kebab.indd 75 10/14/2010 8:18:20 PM10/14/2010 8:18:20 PM

Page 76: Majalah Elshinta Edisi Oktober

76 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

BISNIS UNIK

Pengalaman membuat Yanita Mayang Sari

terjun ke bisnis unik penitipan anak

Omah Cilik. Kini, Rumah Penitipan Anak

Terpadunya telah mampu melayani puluhan

anak. Semuanya didasari kepercayaan. Padahal,

bisnis ini baru dua tahun dijalaninya. “Saya

mendirikan penitipan ini tahun 2008,” ujarnya.

Awalnya, Yanita mengaku didorong kebiasaannya

menitipkan anak-anaknya pada orang tua saat

masih bekerja. “Ada sisi negatifnya,” ujarnya

mengakui. Ia lantas memutuskan resign dari

pekerjaannya dari PT Landmark Graphic –

OMAH CILIK

Bisnis Penitipan AnakInilah bisnis yang menangkap fenomena kota besar. Orang tua bekerja, anak pun harus tetap diurus dan diperhatikan. Jika tak ada sanak keluarga, maka rumah penitipan anak, solusinya.

76 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

HAL 76-77.indd 76HAL 76-77.indd 76 10/15/2010 2:24:50 PM10/15/2010 2:24:50 PM

Page 77: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 77

Halliburton, lalu menjadikan kebiasaannya itu

sebagai lahan bisnis. “Awalnya, saya tawarkan

pada teman-teman,” imbuhnya lagi.

Bagaimana ia membangun kepercayaan yang

menjadi kunci keberhasilan bisnis ini, dilakoninya

setahap demi setahap. Dimulai dengan memecah

‘celengan’ Rp 20 juta untuk membeli fasilitas

keperluan anak. “Saya mengembangkan bisnis

ini tahap demi tahap. Dan seiring dengan itu,

tumbuh juga kepercayaan dari klien,” ungkap

Yanita. “Kami berusaha menciptakan suasana

yang bersahabat, agar mereka merasa nyaman,”

tambahnya. Soal keluhan, tentu saja ada. Namun

umumnya bisa diselesaikan dengan baik. “Banyak

orang tua yang nggak jujur juga. Anaknya sudah

sakit, tapi tidak diinformasikan pada kita.

Padahal kami juga bekerja sama dengan rumah

sakit untuk menanggulangi masalah kesehatan,”

paparnya alumnus Tehnik Geologi-Universitas

Trisakti tahun 1996.

Sebagai contoh komitmen untuk memberikan

pelayanan dan pengawasan terbaik, Yanita hanya

bersedia menerima 20 orang anak. “Mereka butuh

pengasuh dan kebutuhannya disesuaikan dengan

umur mereka,” jelasnya. “Misalnya, 2 bayi diasuh

oleh satu pengasuh. Sedangkan batita, 3 anak

diasuh 1 pengasuh.” Anak-anak ini, biasanya

diantar oleh orang tua mereka pagi hari lalu

dijemput kembali sore hari. “Tapi jika orang tua

mereka harus pulang malam, kami bisa tetap

menjaga mereka,” ungkap ibu sang buah hati

bernama Harry Sang Pujaan.

Selain pengasuh yang terlatih, Yanita

juga menyediakan sarana lain. Salah satu

keunggulan rumah penitipan anak miliknya

adalah ketersediaan sarana belajar meski sebatas

informal. “Jadi selama dititipkan, anak-anak itu

juga bisa belajar,” ujar Yanita. Untuk soal ini,

Yanita menggandeng Twinkers yang memang ahli

di bidang pendidikan anak-anak. Dengan sarana

ini, anak-anak bisa sekaligus belajar baca, hitung

dan lainnya.

Untuk jasa - yang bagi banyak orang tua

karier di kota-kota besar amat melegakan – ini,

Yanita mematok biaya yang cukup memadai.

“Untuk anak 1 tahun ke atas, biayanya hanya

Rp 70 ribu sehari!” ujarnya. Dengan perincian

mendapat fasilitas tempat tidur, ruang tidur

berAC, sarapan pagi, makan siang dan sore serta

snack. Pembayarannya pun bisa dipilih ; harian,

mingguan atau bulanan. Untuk biaya mingguan

dan bulanan, tentu saja jauh lebih murah. Wendy

Danoeatmadja/Dok: Omah Cilik

HAL 76-77.indd 77HAL 76-77.indd 77 10/15/2010 2:24:52 PM10/15/2010 2:24:52 PM

Page 78: Majalah Elshinta Edisi Oktober

78 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

MEDIASI

Jika Jakarta LengserJika Jakarta LengserKalau Anda menjadi gubernur Jakarta, bisa jadi Anda me-mejam kan mata dan kedua tangan menutup kuping….sembari berteriak “OMGGGG!!!” Ya, perkaranya sangat kompleks, macet, banjir, kriminal, demo, ricuh dan seterusnya. Belum lagi tanah mulai amblas. Lalu, haruskah Jakarta (baca: Ibukota RI) lengser?

Tetap di Pulau JawaKalau Ibukota pindah ke Kalimantan, jangan sampai disalahgunakan.

Nanti malah dua-duanya tidak jadi. Apalagi harus menebang hutan untuk

pembangunan, gedung, perumahan, sekarang saja hutannya sudah

banyak yang rusak. Menurut saya, permasalahan Jakarta tidak juga cepat

terkurangi. Kan penduduknya tidak bisa langsung dipindahkan, juga

gedung-gedungnya. Soal kemacetan disebabkan banyaknya kendaraan,

soal banjir karena orangnya buang sampah sembarangan. Ya kalau mau

pindah, tetap di Jawa tapi lebih ke tengah atau ke timur, supaya aksesnya

masih mudah.

Veronica Rani Febriani-Mahasiswi

HAL 78-79_MEDIASI.indd 78HAL 78-79_MEDIASI.indd 78 10/15/2010 2:24:00 PM10/15/2010 2:24:00 PM

Page 79: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 79September ‘10 I Majalah Elshinta 79

Menghamburkan Uang NegaraSebaiknya Ibukota negara pindah di luar pulau Jawa, karena sudah terlalu

penuh dengan segala masalah. Menurut saya Bali yang paling oke, supaya

penduduk dan kemajuannya bisa merata. Jakarta sudah menjadi benang

kusut, sebab dibangun tanpa perencanaan untuk menjadi kota besar dan

menanggung beban yang cukup berat seperti sekarang. Mungkin, dibutuhkan

waktu 10-15 tahun untuk mempersiapkan dan membangunnya. Yang jelas

perpindahan Ibukota tidak mungkin tanpa ada tujuan tertentu bagi pemerintah.

Pertanyaannya, seberapa serius pemerintah akan melaksanakannya? Karena keseriusan pemerintah

akan terlihat ketika ibukota baru sudah ada. Jika tidak, hasilnya tak akan beda jauh dengan Jakarta

sekarang ini. Dan cuma akan menghamburkan uang Negara.

M.I. Mappasenge - Fotografer

Pindah Tak PentingSebenarnya perpindahan Ibu Kota tidak terlampau penting selama

dibentuk sebuah grand system manajemen kota yang efektifitas dan

efisiensinya selalu diperhatikan. Masalah transportasi adalah salah satu sektor

yang harus berjalan bersama diperhatikan dengan masalah kependudukan.

Aldo Sianturi - entrepreneur

Pindah ke Tengah Indonesia

S a y a s e t u j u j i k a

wacana tersebut menjadi

kenyataan, harus sesegera

mungkin dilaksanakan

karena Jakarta sudah tidak

bisa menampung aktifitas

sebaga i Ibukota ba ik

secara geografis maupun

fisik. Baik dari tingkat

kemacetan, hingga struktur tanah yang labil

yang dikhawatirkan nantinya sudah tidak lagi

kuat menopang, akibat penyedotan air tanah

yang berlebihan. Jika boleh usul sih baiknya

dipindah ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah

selain karena letaknya paling tengah Indonesia

dan secara konstruksi tanahnya jarang terjadi

bencana juga minimnya gunung berapi dan

tidak termasuk dalam patahan bumi sehingga

terhindar dari ancaman gempa .

Sofyan Guci

Lahir Jakarta-Jakarta Penat

Kemacetan yang dari

zaman kuda gigit besi

sampai kuda gigit burger,

tidak selesai juga. Pada

akhirnya para produsen dari

luar negeri memanfaatkan

peluang dengan menawarkan

berbagai macam mobil matic,

yang untung Pemerintah lagi… Jakarta sudah

menjadi pusat bisnis Indonesia, lebih baik ditata

lagi peraturan dan perundang-undangannya.

Menurut saya Ibukotanya dipindahin saja ke

Bengkulu, karena masih asri dengan keindahan

pantai panjangnya dan wisata lainnya. Jadi turis

asing yang berkunjung pun selain berbisnis juga

menikmati kekayaan dan keindahan Indonesia.

Tapi kalau tata kotanya tidak dibenahi, akan

terlahir Jakarta-Jakarta penat lainnya di provinsi

seluruh Indonesia.

Dina Istiqoma – karyawati

HAL 78-79_MEDIASI.indd 79HAL 78-79_MEDIASI.indd 79 10/15/2010 2:24:03 PM10/15/2010 2:24:03 PM

Page 80: Majalah Elshinta Edisi Oktober

80 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

HUNIAN

Kamar Anak

Ruang Mimpi Sang Buah Hati

Kadang-kadang seorang anak bisa

berjam-jam berkutat dalam kamar, ia

merasa damai dan tenteram di ruangan

yang berdekorasi sesuai dengan atmosfirnya.

Warna-warni baik di dinding, perabot, hingga

mainannya. Gambar-gambar lucu seperti ikon

karakter misal superman, batman, spiderman,

Donald bebek, barby girl dan lain-lain, seolah

menjadi imajinasi teman bermainnya. Tokoh-

tokoh favorit ini bisa menghiasi dinding, motif

dari sprei, guling, dalam bentuk boneka.

Standar kamar anak memang tidak terlalu

banyak perabot, diantaranya tempat tidur,

lemari, dan meja belajar. Tempat tidur bentuk

mobil atau kereta,tentau akan membuat

senang penghuninya. Demikian juga meja

belajar atau lemari yang bentuknya unik dan

simple. Penataannya tentu berdasarkan usia

HAL 80-81.indd 80HAL 80-81.indd 80 10/14/2010 4:49:11 PM10/14/2010 4:49:11 PM

Page 81: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 81

Anak Nyaman Tidur di Kamar

1. Jauhkan dari suara bising, seperti ruang

hiburan terutama musik, klakson dekat

jalanan

2. Tidak menempatkan televisi di kamar,

sebab anak cenderung menonton hingga

larut malam

3. Hindari warna cerah yang membuat anak

terus aktif bermain, gunakan warna pastel.

4. Gunakan lampu redup saat anak mulai

tertidur

5. Pertimbangkan motif alam untuk hiasan

dindingnya, agar anak tidak lelah

memandang menjelang tidur

Tempat favorit anak setelah sekolahan adalah kamar pribadinya. Ruang privasi ini biasanya menjadi tempat istirahat, bermain sekaligus berlindung. Dengan begitu, Anda mesti mendisain agar suasananya selalu nyaman dan menyenangkan untuk mengantar mimpi sang buah hati.

anak, mulai dari bayi 2 tahun, umur 4 tahun,

hingga anak-anak usia 5 -12 tahun. Pada usia

anak sekolah tentu banyak keinginan sebagai

identitas diri, untuk itu dekorasi, perlengkapan

dan suasananya akan berbeda.

Dalam mendesain kamar anak, hindari

penggunaan bahan bangunan berbahaya untuk

perkembangan anak, misalnya kandungan

dalam cat tembok rumah atau kamar. Hindari

interior sudut – sudut yang tajam. Jangan

menaruh barang – barang pecah belah atau

barang – barang yang bisa membahayakan si

anak. Sirkulasi udara juga perlu diperhatikan

karena sangat penting untuk perkembangan

kesehatan si buah hati.

Sebaiknya jangan menaruh komputer atau

video dan televisi di kamar anak. Semua ini

untuk menjamin pengawasan, terutama yang

menggemari permainan internet yang tidak

diinginkan. Sebaiknya tv dan computer berada

di ruang keluarga. Teks: Er. Foto: Dok. NKB

Tips

HAL 80-81.indd 81HAL 80-81.indd 81 10/14/2010 4:49:12 PM10/14/2010 4:49:12 PM

Page 82: Majalah Elshinta Edisi Oktober

82 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

BUSANA

Indonesia sangat kaya dengan produk tenunnya. Hampir

di setiap daerah Nusantara memiliki kain berseni

tinggi ini seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali,

Sulawesi, Lombok, Sumbawa dan seterusnya. Masing-masing

mempunyai motif, warna hingga bahan khas daerahnya yang

menunjukkan kearifan budaya lokal. Ketika kain tersebut

membalut tubuh dalam potongan busana, apalagi diracik di

tangan para perancang handal, akan menjadi buah karya

yang sangat membanggakan.

Cita Tenun Indonesia (CTI) merupakan komunitas

para pecinta tenun yang berupaya melestarikan kekayaan

Giliran Tenun Unjuk Gigi

Ari Seputra: Bali Mood Perancang yang mulai bekerja

sebagai kepala disainer rumah

mode Prajudi (1995), menebar

rancangan tenun Bali dengan

sentuhan border dan payet.

HAL 82-85_BUSANA2 oke.indd 82HAL 82-85_BUSANA2 oke.indd 82 10/14/2010 4:49:52 PM10/14/2010 4:49:52 PM

Page 83: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 83

ATBM (alat tenun bukan mesin) sebuah alat tradisionil digerakkan manusia yang menghasilkan kain tenun bercitra tinggi. Keberadaan tenun merupakan warisan budaya yang patut dilestarikan. Setelah batik popular di pelataran mode internasional, kini giliran tenun unjuk gigi lewat tangan gemulai para disainer negeri.

budaya ini. Peresmiannya mendapat restu Ibu Negara

Hj. Ani Bambang Yudhoyono, 28 Agustus 2008, di

Dharmawangsa Hotel Jakarta. Tepat dua tahun berdiri CTI

menyelenggarakan fashion show selama 3 hari di Ritz

Carlton Jakarta Pacific Place, yang bertajuk Pesta Tenun. 13

perancang me ramaikan event dengan berbagai disain dari

yang unik hingga modern, diantaranya Ari Seputra, Deden

Siswanto, Stephanus Hamy dan Oscar Lawalata. Teks: Er/

Foto: Keke

Deden Siswanto: Scents of ReminiscencePerancang yang berkiprah

di kancah mode tahun 2000,

mengusung padu padan tenun

dengan berbagai sentuhan

kontemporer.

HAL 82-85_BUSANA2 oke.indd 83HAL 82-85_BUSANA2 oke.indd 83 10/14/2010 4:49:58 PM10/14/2010 4:49:58 PM

Page 84: Majalah Elshinta Edisi Oktober

84 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

BUSANA

Oscar Lawalata: IkatOscar mengangkat tenun Ikat NTT

dalam kancah rancangan modern.

Itikad ini merupakan terobosan

dan kebangkitan sebuah warisan

budaya yang mempesona.

HAL 82-85_BUSANA2 oke.indd 84HAL 82-85_BUSANA2 oke.indd 84 10/14/2010 4:50:01 PM10/14/2010 4:50:01 PM

Page 85: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 85

Stephanus Hamy: Loro SaeBudaya tenun NTT menginspirasi

perancang Hamy sejak 9 tahun

lalu. Keunikan yang sangat eksotis

merupakan kekayaan alam yang

patut dilestarikan.

HAL 82-85_BUSANA2 oke.indd 85HAL 82-85_BUSANA2 oke.indd 85 10/14/2010 4:50:04 PM10/14/2010 4:50:04 PM

Page 86: Majalah Elshinta Edisi Oktober

86 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

SANTAP MANTAP

Berdiri di area seluas 4500 m2 di kawasan

Ancol, Segarra Jakarta menawarkan

ber bagai sajian menu internasional.

Sejak diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta

Fauzi Bowo di tahun 2007, Segarra telah me-

milih konsep sebagai restoran yang memiliki

pemandangan lepas pantai. “Ya, selain bisa

mencicipi hidangan yang kami sediakan,

pengunjung pun bisa menikmati panorama lepas

pantai yang eksklusif secara langsung,” ucap

Segarra Jakarta

Resto Eksotik di Pantai Jakarta

Leonarvin Djohan, P.A to SMB Manager Segarra.

Diungkapkan Leon, demikian sapaannya,

di restonya itu, disediakan berbagai jenis

me nu internasional yang menarik dari

mulai masakan Indonesia, Thailand, Chili,

Jepang, Italia, Perancis dan lain-lain. “Ada

sekitar 60-80 menu yang disajikan di Segarra

yang berasal dari berbagai negara. Namun,

selama ini yang menjadi makanan favorit para

pengunjung sekaligus sebagai menu andalan

HAL 86-87_SANTAP MANTAP.indd 86HAL 86-87_SANTAP MANTAP.indd 86 10/14/2010 8:19:22 PM10/14/2010 8:19:22 PM

Page 87: Majalah Elshinta Edisi Oktober

Oktober ‘10 I Majalah Elshinta 87

Keith MarthinK i h M hi

Disuguhi panorama lautan lepas, bersantai ria di Segarra restaurant sepertinya bisa menjadi pilihan yang menarik. Ditambah lagi dengan aneka menu berkualitas yang disajikan, dijamin bakal membuat Anda betah untuk sekedar kongkow-kongkow dan melepas lapar. Sejumlah masakan internasional seperti Chilli Crab, T Bone 400 dan lainnya bisa disantap sembari menikmati semilir angin dan debur ombak.

kami hanya beberapa saja seperti segarra chilli

crab, T bone 400 dan new style sashimi. Untuk

masakan nasional yang banyak diidolakan, kami

sediakan sop iga sapi, sop buntut bakar dan iga

bakar,” jelas Leon.

Memadukan sajian yang menggoda dengan

panorama yang memikat ternyata mampu

me narik banyak pelanggan dari dalam hingga

mancanegara. Setiap harinya, ada sekitar

200-300 pengunjung yang terus bergantian.

“Ya, pemandangan laut lepas ini sekaligus

merupakan kelebihan resto kami dibanding

dengan resto-resto lainnya. Di hari biasa, kami

bisa menerima sekitar 200-an pengunjung.

Dan di weekend, bisa di atas 300 pengunjung,”

bebernya.

Dengan kualitas layanan hotel bintang

5, Segarra restaurant pun didukung dan di-

lengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang nya-

man seperti ruang privasi, live music dan DJ

performance. Diakui Leon, terkait segmentasi,

memang Segarra diperuntukkan bagi kalangan

kelas menengah ke atas. “Untuk pengunjung,

selama ini memang segmentasinya dari

golongan kelas A-B. Namun, untuk makanan,

kami sediakan bagi segala jenis umur. Dan

mengenai servis, resto kami masih terbilang

tinggi jika dibandingkan dengan resto-resto

lainnya di kawasan ini,” imbuhnya. Tak pelak,

jika para pejabat Pemda DKI pun sering

menyempatkan diri untuk mencicipi lezatnya

masakan Segarra.

Ditopang dengan sekitar 140 karyawan,

Segarra pun berkembang pesat dari tahun ke

tahunnya. Apalagi didukung dengan jam buka

yang cukup lama, di hari biasa mulai pukul

11.00 WIB - 02.00 WIB dini hari dan di weekend

hingga pukul 04.00 WIB. “Bahkan, jika orang

berkunjung ke Ancol, masalah resto pasti

ingatnya Segarra. Karena selain view-nya yang

bagus, harganya pun relatif masih terjangkau

dari mulai 65.000-300.000 rupiah,” ucap Leon.

Mengenai minuman, jangan khawatir karena

Segarra pun menyuguhkan aneka softdrink yang

menawan seperti cocktails dan mocktails.

Selain berfungsi sebagai restoran, resto

ini juga bisa dijadikan sebagai tempat resepsi

pernikahan, rapat hingga seminar. “Tempat

kami ini bisa menampung sekitar 1500 orang.

Bahkan, dulu kami sempat menampung sekitar

5000 orang,” imbuhnya lagi. Teks: Cucun

Hendriana/Foto: Rizki Rahmat, Ist

Leonarvin DjohanLeonarvin Djohan,,P.A to SMB Manager SegarraP.A to SMB Manager Segarra

HAL 86-87_SANTAP MANTAP.indd 87HAL 86-87_SANTAP MANTAP.indd 87 10/14/2010 8:19:25 PM10/14/2010 8:19:25 PM

Page 88: Majalah Elshinta Edisi Oktober

88 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

OTAK ATIK

Bagi Anda yang telah

berhasil mengisi SUDOKU

dengan cermat, dapat

me ngirimkan hasilnya

ke Redaksi Majalah

Elshinta. Melalui kartu pos

(besertakan kupon) atau

lewat email. Setelah diundi

maka 5 orang pengirim

berhak mendapatkan

bingkisan hadiah dari

Elshinta.

Sudoku

#10

Teka-Teki Logika Ala JepangTeka-Teki Logika Ala Jepang

FORMULIR BERLANGGANAN MAJALAH ELSHINTA

Nama : ..........................................................................................................

Alamat : ..........................................................................................................

......................................................................Kode Pos .....................

Telp/ Hp : .........................................................................................................

Transfer pada tanggal ............................................a/n PT. Nuansa Karya Berita,

No rekening BCA 459.30.21.958 Cabang Wisma Indocement

Mengirim Uang Sejumlah Rp ......................................................................................

Permintaan edisi .........................................s/d............................................................

* Bukti transfer dan data diri bisa dikirim melalui fax : (62-21) 58359094-95

** Konfi rmasikan fax Anda ke Hotline Pelanggan

Untuk berlangganan Rp 48.600 (6 Bulan) Rp 91.800 (12Bulan)

Untuk wilayah Jabodetabek harga sudah termasuk ongkos kirim

Untuk wilayah lain harap hubungi Hotline Pelanggan CALL/ SMS : (62-21) 9393 8019 Atau hubungi Redaksi Majalah Elshinta

Telp : (62-21) 58359108, 58359112

Fax : (62-21) 58359094

Tanda Tangan

( )

1. Asharuddin, Jln. Madinah Ngemplak Kidul Kec. Margoyoso Kab. Pati – Jawa Tengah

2. Matius, Jl. Sugiyopranoto Solo

3. Henry Hermawan, Jl. Rengasdengklok 6

Antapati Bandung 40291

4. Hartutik, Bumi Suko Indah D2, Kec. Sidoarjo

61224

5. Adinda, Jl. Pengalengan II Rawamangun Jakarta

Pemenang Kuis Sudoku edisi 8

HAL 88-SUDOKU.indd 88HAL 88-SUDOKU.indd 88 10/14/2010 4:51:04 PM10/14/2010 4:51:04 PM

Page 89: Majalah Elshinta Edisi Oktober

90 Oktober ‘10 I Majalah Elshinta

KONTEMPLASI

Saya sadar, tanpa memahami kepahlawanan

dirinya dan orang lain, kita tak bisa mencapai

hasil yang lebih besar! - Aung San

Kepahlawanan hadir tanpa alasan. Karena

itu, kepahlawanan selalu benar. – Ralph Wado

Emerson

Kepahlawanan sesungguhnya adalah

menolak keragu-raguan, menemukan kembali

kebijaksanaan, tahu kapan harus melawan atau

patuh. – Nathaniel Hawthorne

Tindakan terhebat para pahlawan adalah

menyarungkan senjata mereka – fi lm Hero.

Kita tidak bisa dikalahkan dari luar. Kita

hanya bisa hancur ketika kehilangan pahlawan

– Abraham Lincoln

Kepahlawanan berarti berjuang untuk

bangsa. Titik! Bukan untuk presiden atau pejabat

negara lainnya! – Theodore Rooselvelt

Pahlawan bicara soal mati untuk bangsa,

bukan bicara membunuh demi negara! – Bertrand

Russell

Perjuanganku lebih mudah karena mengusir

penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit

karena melawan bangsamu

sendiri.- Bung Karno

Tanpa pamrih adalah tekad pahlawan. Tanpa skenario, tanpa alasan dan tanpa-tanpa yang lainnya…bahkan mati demi bangsa pun diladeni. 10 November peringatan Hari Pahlawan…yang semangatnya tidak bisa dilawan.

Pahlawan, Kok Dilawan?

HAL 90_KONTEMPLASI.indd 90HAL 90_KONTEMPLASI.indd 90 10/14/2010 4:51:30 PM10/14/2010 4:51:30 PM

Page 90: Majalah Elshinta Edisi Oktober

HAL 92.indd 92HAL 92.indd 92 10/15/2010 7:30:12 PM10/15/2010 7:30:12 PM

Page 91: Majalah Elshinta Edisi Oktober

HAL 85.indd 85HAL 85.indd 85 8/16/2010 8:32:46 PM8/16/2010 8:32:46 PM