Majalah Detik 155

179
 EDISI 155 | 17 - 23 NOVEMBER 2014 DRAMA PELANTIKAN AHOK  M  E  N  U  M  P  A  N  G  H  E  B  O  H   A  A  D  C  SENGKARUT  WARISAN SUKARNO EDISI 155 | 17 - 23 NOVEMBER 2014 DRAMA PELANTIKAN AHOK  M  E  N  U  M  P  A  N  G  H  E  B  O  H   A  A  D  C   SENGKARUT  WARISAN SUKARNO

Transcript of Majalah Detik 155

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    1/177

    EDISI 155 | 17 - 23 NOVEMBER 2014

    DRAMA PELANTIKAN AHOK

    MENUMPAN

    G

    HEBOHAADC

    SENGKARUTWARISAN

    SUKARNO

    EDISI 155 | 17 - 23 NOVEMBER 2014

    DRAMA PELANTIKAN AHOK

    MENUMPAN

    G

    HEBOHAADC

    SENGKARUTWARISAN

    SUKARNO

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    2/177

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    3/177

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    4/177

    Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja pertama ke forum APEC dan ASEAN. Dengan gaya khasnya, Jokowi mampu menariksimpati dan perhatian masyarakat global. Dari para CEO hingga kepala negara dan pemerintahan.

    LENSA

    MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014

    TAPUNTUK MELIHAT FOTO UKURAN BESAR

    JOKOWIGO INTERNATIONAL!

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    5/177

    Jokowi-Iriana bersisian dengan Obama pada sesi foto APEC di Beijing, Selasa (11/11). (Kim Kyung-hoon/REUTERS)

    LENSA

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    6/177

    Jokowi berdialog dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama (atas). Jokowi saat mengunjungi kawasan Pelabuhan Tianjin, Cina. (KimKyung-hoon/REUTERS | Rusman/SETPRES)

    LENSA

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    7/177

    Jokowi tampil santai dan penuh humor seperti terekam saat sesi foto APEC di Beijing, Selasa (11/11). (Kim Kyung-hoon/REUTERS)

    LENSALENSA

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    8/177

    Jokowi bergandengan erat dan berbincang rileks dengan pimpinan negara-negara ASEAN di Myanmar, Rabu (12/11). (Soe Zeya Tun/REUTERS)

    LENSA

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    9/177

    Jokowi dilepas Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh saat meninggalkan Jakarta, Sabtu (8/11). (Laily/SETPRES)

    LENSA

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    10/177

    Dalam sesi foto ini, Jokowi berada di antara Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Posisi tersebut bisa menyimbolkanperan Indonesia yang sangat menentukan bagi negara-negara besar, seperti Amerika dan Cina. (Kim Kyung-hoon/REUTERS)

    LENSA

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    11/177

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    12/177

    NASIONAL

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    KETUA Dewan Pertimbangan Partai

    Golkar Akbar Tandjung diam-diam

    menyelinap lewat pintu belakang

    kantor Dewan Pimpinan Pusat Par-

    tai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu malam, 12

    November lalu. Padahal saat itu para juru warta

    sudah menunggunya di pintu depan.Melihat Akbar masuk, wartawan pun menge-

    jarnya. Namun, tak lama berselang, Ketua DPP

    Golkar Priyo Budi Santoso datang lewat pintu

    depan. Konsentrasi jurnalis pun terpecah. Saya

    mau menyalami Pak Akbar dulu, kata Priyo

    sembari menghampiri seniornya itu.

    Pertanyaan para jurnalis malam itu akhirnya

    terjawab. Akbar bersama 14 anggota Dewan

    Pertimbangan Partai Golkar bertemu dengan

    para calon Ketua Umum Golkar. Selain Priyo,

    kandidat pengganti Aburizal Bakrie yang ikut

    pertemuan adalah Wakil Ketua Umum Agung

    Laksono, Zainudin Amali, Hajriyanto Thohari,dan Airlangga Hartanto. Sedangkan dua calon

    lain, M.S. Hidayat dan Agus Gumiwang Kar-

    tasasmita, berhalangan.

    Para calon ketua umum itu didampingi ini-

    siator regenerasi kepemimpinan Partai Golkar,

    Agun Gunandjar Sudarsa. Mereka resah lan-

    Pertemuan para kandidatKetua Umum Golkar diHotel Dharmawangsa,Jakarta, Jumat (7/11).

    RENGGA SANCAYA/DETIKCOM

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    13/177

    NASIONAL

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    taran mencium adanya upaya mempercepat

    jadwal musyawarah nasional, yang semestinya

    digelar pada awal 2015, menjadi 27 November

    mendatang di Bandung.

    Upaya mempercepat munas, yang menga-

    gendakan pemilihan ketua umum, dianggap

    memuluskan langkah Aburizal Bakrie, yang ber-

    niat kembali menduduki jabatan ketua umum.

    Sementara itu, calon ketua umum lain tidak

    punya cukup waktu untuk melobi pemegang

    suara dan melakukan konsolidasi jika munas

    digelar 27 November ini.

    Untuk menang, harus mendapatkan suara

    DPD (dewan pimpinan daerah) tingkat II dan

    DPD I, ujar salah satu calon yang meminta

    namanya dirahasiakan.

    Salah satu syarat pengajuan calon Ketua

    Umum Golkar adalah mendapat dukungan

    minimal 30 persen suara DPD tingkat II. Nah,

    tebersit kabar, aturannya akan diubah menjadi

    plus 30 persen suara DPD I. Syarat ini dianggap

    bisa menghambat para kandidat lainnya.

    Adapun bagi Aburizal atau Ical, skenario ini

    bakal memudahkannya melenggang kembalike kursi ketua umum. Ada upaya agar pemili-

    han Ical sebagai ketua umum dilakukan secara

    aklamasi, tuturnya.

    Skenario tersebut kabarnya akan digolkan

    oleh kubu pendukung Ical dalam rapat pimpi-

    nan nasional di Yogyakarta, 17-19 November

    mendatang. Duduk sebagai ketua rapimnas

    adalah Nurdin Halid, yang dikenal dekat den-

    gan Aburizal.

    Upaya ini tentu membuat para kandidat

    resah. Mereka pun ramai-ramai menghadap

    Akbar Tandjung. Kami meminta Bang Akbar

    turun tangan, ucap Agun Gunandjar. Adapun

    Aburizal Bakrie didampingiistri turun dari helikopteruntuk bertemu dengansimpatisannya dalamkampanye terbuka PartaiGolkar di Lapangan Irekap,Cilodong, Depok, Jawa Barat,Maret lalu.

    INDRIANTO EKO SUWARSO/ANTARA

    FOTO

    NASIONAL

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    14/177

    NASIONAL

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    Akbar, seusai pertemuan, menyarankan kepa-

    da DPP Golkar agar munas tetap digelar pada

    awal 2015.

    Pernyataan senada dilontarkan Agung Lak-

    sono. Mantan Menteri Koordinator Kesejahter-

    aan Rakyat ini mengatakan siapa pun bisa maju

    sebagai ketua umum asalkan dilakukan secara

    fair. Tapi Agung mengaku menemukan kejang-

    galan yang dilakukan DPP untuk memenang-

    kan salah satu calon.

    Meminjam rapimnas itu untuk apa ka-lau bukan untuk memperkokoh kekua-

    tan? Sebab, munas kan sudah disepakati

    (digelar pada) 2015 dan bisa diputuskan

    di DPP. Kami berharap Bang Akbar bisa

    menasihati DPP, ujar Agung.

    Agenda rapimnas juga dicurigai se-

    bagai ajang untuk menetapkan jadwal

    munas yang dipercepat itu serta menambah

    persyaratan dukungan bagi kandidat yang ber-

    niat maju dalam pemilihan. Apalagi penetapan

    panitia rapimnas terkesan diam-diam.

    Rapimnas yang akan digelar 17 November

    seharusnya lewat rapat pleno dulu. Tapi kok

    malah dibentuk panitianya. Padahal rapimnas

    bukan menentukan panitia, tapi temanya apa,

    agendanya, tutur Priyo.

    Bahkan bekas Wakil Ketua DPR ini menden-

    gar, sebelum rapimnas, ada rapat konsultasi di

    Bali yang dihadiri beberapa ketua DPP saja. Dari

    pertemuan itu, tercetus ide, dalam rapimnas

    akan ditetapkan bahwa acara munas digelar

    pada 27 November 2014.

    Baru kali ini merasa langit menyandung ke Gol-

    kar. Kami tidak boleh tinggal diam melihat kondisiini. Berharap Wantim (Dewan Pertimbangan)

    memberi saran. Saya menyarankan ARB (Aburizal

    Bakrie) untuk tidak maju, ucap Priyo.

    Priyo sewot setelah menerima laporan ada

    larangan bagi ketua-ketua DPD di Sumatera,

    Kalimantan, Maluku, dan beberapa daerah lain

    untuk ditemui para kandidat ketua umum. Be-

    lum lagi ada upaya menambah-nambah syarat

    dukungan untuk mempersulit calon lain.

    Tidak boleh ada rancangan lain yang bisa

    dinilai sebagai menjegal, seperti harus 30 pers-

    en dukungan DPD II dan DPD I. Itu tidak sesuai

    AD/ART, Priyo menegaskan.

    Sayamenyarankan

    ARB untuktidak maju.

    Priyo Budi Santoso

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    15/177

    NASIONAL

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    Namun Priyo mempersilakan jika Ical ber-

    niat maju kembali. Hanya, kata Priyo, Ical harus

    berkaca. Sebab, para ketua umum sebelumnya

    yang pernah meraih prestasi tinggi, bahkan ada

    yang mencapai 320 kursi di DPR, tidak maju lagi

    dalam pemilihan ketua umum.

    Kabar majunya Ical dipastikan SekretarisJenderal Golkar Idrus Marham. Menurut Idrus,

    sebagian besar DPD masih menginginkan Ical

    sebagai ketua umum. Angka dukungan disebut-

    sebut mencapai 80 persen. Namun, bagi Priyo,

    hal itu dianggap klaim semata. Sebaliknya, ia

    banyak menerima pesan singkat (SMS) dari

    petinggi Golkar daerah yang justru tak meng-

    inginkan Aburizal maju kembali.

    Menurut Priyo, selama masa kepemimpinan

    Ical, Golkar terpuruk dalam banyak hal. Salah

    satunya kekalahan di pemilihan umum legislatif

    dan pemilu presiden. Kegiatan partai juga tidak

    berjalan demokratis. Orang yang tidak setuju

    langsung di-plt (diganti oleh pelaksana tugas).

    Lihat saja (pengurus) di Papua dan Sulawesi

    Barat, tuturnya.

    Namun aneka tudingan itu dibantah politikusGolkar, Bambang Soesatyo. Kepada majalah

    detik, ia mengatakan agenda munas didahului

    dengan rapimnas, yang dihadiri 34 ketua DPD

    I. Dari rapimnas itu, baru kemudian ditetapkan

    jadwal munas.

    Jadi enggak ujug-ujug. Kami juga enggak

    tahu kapan munas dilakukan karena waktunya

    akan ditetapkan saat rapimnas, ujar Bambang.

    Anggota Dewan Perwakilan Rakyat ini juga

    tak melihat kegagalan Ical sebagai pucuk pimpi-

    nan Partai Beringin. Ia malah balik menuding

    pihak-pihak yang menuduh Ical punya rencana

    tersembunyi di balik rapimnas, dan tidak kon-

    Suasana kampanye PartaiGolkar untuk pemilihanumum legislatif di LapanganBumi Tamalanrea Permai,Makassar, Sulawesi Selatan,April lalu.

    SAHRUL MANDA TIKUPADANG/ANTARA

    FOTO

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    16/177

    NASIONAL

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    sisten. Sebab, mereka sebelumnya mendesak

    munas diadakan secepatnya, kalau bisa sebe-

    lum Oktober.

    Tapi, kata Sekretaris Fraksi Golkar di DPR ini,

    ketika kursi-kursi menteri sudah terisi, merekayang mendesak percepatan justru meminta

    munas digelar tahun depan. Ini kan aneh, tu-

    turnya.

    Adapun Aburizal, saat ditemui di kantor DPP

    Golkar pada Kamis, 13 November lalu, menga-

    takan konsisten dengan sikap terdahulu. Saya

    konsisten dengan jawaban saya dari dulu bah-

    wa (munas) harus Januari atau Februari 2015,

    ucap bos grup usaha Bakrie ini.

    Sayang, ia enggan memastikan apakah mu-nas digelar awal tahun depan. Sebab, kepu-

    tusan tertinggi partai setelah munas adalah

    rapimnas. Jadi jadwal munas bisa saja berubah

    jika perwakilan daerah di rapimnas mengingin-

    kan lain.nDEDEN G., JAFFRY PRABU PRAKOSO | DIM

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    Aburizal dalam acarahalalbihalal Partai Golkar

    beberapa waktu lalu.

    HASAN/DETIKCOM

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    17/177

    MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014

    NASIONAL

    KETUA DPRD DKI JAKARTA MEMUTUSKAN MELANTIK BASUKI TJAHAJAPURNAMA SEBAGAI GUBERNUR. DITOLAK KUBU KOALISI MERAH PUTIH.

    BEDA PENDAPAT DALAM MENAFSIRKAN PERPU PILKADA.

    GUBERNUR AHOK

    AKHIRNYA...

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    18/177

    MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014

    NASIONAL

    S

    TATUS Pelaksana Tugas Gubernur

    DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

    akhirnya ditegaskan oleh Ketua

    Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

    Prasetyo Edi Marsudi. Sebelum menutup

    rapat pimpinan DPRD DKI Jakarta, Kamis, 13

    November lalu, Prasetyo mengatakan tetap

    akan mengumumkan Basukibiasa disapa

    Ahoksebagai Gubernur DKI Jakarta dalam

    rapat paripurna yang digelar esok harinya.

    Politikus Partai Demokrasi IndonesiaPerjuangan itu mempersilakan jika ada anggota

    Dewan yang tidak setuju Ahok dilantik sebagai

    gubernur. Tapi Prasetyo menyebutkan harus

    tegas mengambil keputusan.

    Kita (DPRD) dikasih surat, punya tanggung

    jawab. Hari ini saya tegaskan, besok (Jumat,

    14 November 2014) jam 10.30 WIB, kuorum

    tidak kuorum, akan saya umumkan status

    Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta, kata

    Prasetyo, yang langsung menutup rapat

    dengan mengetuk palu sebanyak tiga

    kali.

    Rapat pimpinan di lantai 10

    gedung DPRD, Jalan Kebon Sirih,

    Jakarta Pusat, itu hanya berlangsung 30 menit.

    Pertemuan dihadiri tiga Wakil Ketua DPRD,

    yakni Muhammad Taufik (Partai Gerindra),

    Ferrial Sofyan (Demokrat), dan Triwisaksana

    (Partai Keadilan Sejahtera), serta pimpinan

    fraksi-fraksi.

    Surat yang dimaksud Prasetyo adalah

    surat yang dikirim oleh Direktur Jenderal

    Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri

    Djohermansyah Djohan pada 28 Oktober 2014.

    Terhitung sejak tanggal tersebut, kementerianyang dipimpin Tjahjo Kumolo itu memberi

    tenggat waktu 18 hari kepada DPRD untuk

    melantik Ahok sebagai Gubernur DKI. Jika

    tidak, Mendagri yang akan mengambil alih

    pelantikan Basuki.

    Sebelumnya, kepastian mengenai status

    Ahok, apakah otomatis dilantik sebagai

    Gubernur DKI Jakarta atau tidak, sempat

    terkatung-katung. Penyebabnya, sebagian

    anggota DPRD Jakarta, khususnya dari fraksi

    partai Koalisi Merah Putih, menolak Ahok naik

    pangkat dari wakil gubernur menjadi gubernur

    menggantikan Joko Widodo atau Jokowi, yang

    kini menjabat Presiden RI.

    Ketua DPRD DKI JakartaPrasetyo Edi Marsudi

    DETIKCOM

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    19/177

    MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014

    NASIONAL

    Tokoh yang paling keras menentang Ahok

    dilantik adalah Wakil Ketua DPRD Muhammad

    Taufik. Politikus partai besutan Prabowo

    Subianto itu tetap menolak keputusan Prasetyomengukuhkan Ahok sebagai orang nomor

    satu Ibu Kota. Taufik mengklaim itu adalah

    keputusan sepihak dan melanggar tata tertib.

    (Pelantikan) ada mekanismenya sendiri. Ini

    organisasi negara, bukan main-main, ujarnya

    dalam rapat.

    Taufik selama ini rajin menggalang rekan-

    rekannya di koalisi pendukung Prabowo itu

    untuk menolak pelantikan Ahok. Bersama

    politikus PPP, Abraham Lunggana alias Lulung,Taufik juga menemui massa Front Pembela

    Islam, yang menggelar unjuk rasa di depan

    gedung DPRD DKI, Senin pekan lalu, untuk

    menuntut Ahok diberhentikan.

    Dalam kepengurusan Koalisi Merah Putih DKI

    Jakarta, Taufik duduk sebagai ketua. Sedangkan

    Sidang Paripurna DPRDuntuk mengukuhkanBasuki Tjahaja Purnamasebagai Gubernur Jakarta,Jumat (14/11). Sidang takdihadiri anggota Dewandari Koalisi Merah Putih.

    HASAN/DETIKCOM

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    20/177

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    21/177

    MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014

    NASIONAL

    keinginan kami. Itu ada payung hukumnya,

    Pasal 203 (Perpu 1/2014) itu, ucap Jhonny.

    Sementara itu, kubu penolak Ahok

    berpedoman pada Pasal 173 dan 174 perpu

    yang sama. Pasal 173 ayat (1) mengatur,

    apabila gubernur, bupati, dan wali kotaberhalangan tetap, wakilnya tak serta-merta

    menggantikannya. Penggunaan pasal ini tentu

    bakal mengganjal Basuki dilantik sebagai

    Gubernur DKI.

    Sedangkan mengenai siapa yang

    menggantikan jabatan gubernur yang lowong

    diatur dalam Pasal 174 ayat (2). Ayat itu

    mengatur, apabila sisa masa jabatan gubernur

    yang berhenti atau diberhentikan berdasarkan

    putusan pengadilan yang berkekuatan hukum

    tetap lebih dari 18 bulan, pemilihan gubernur

    pengganti dilakukan melalui DPRD provinsi.

    Aturan ini jadi rujukan karena Jokowi dan

    Basuki dilantik sebagai Gubernur dan Wakil

    Gubernur Jakarta pada 15 Oktober 2012,

    sehingga masa jabatan mereka masih tersisa

    lebih dari 18 bulan, yakni sampai 15 Oktober2017.

    Namun, menurut Jhonny, Pasal 173 dan

    174 digunakan jika kepala daerah yang akan

    digantikan tidak dipilih berdasarkan sistem

    paket. Sedangkan Jokowi dan Ahok dipilih

    sepaket dalam pemilihan kepala daerah DKI

    Jakarta pada 2012. Pasangan ini diusung oleh

    PDI Perjuangan dan Gerindra, dua partai yang

    kini berbeda kubu di parlemen.

    Aturan peralihan dibuat jika wakil gubernur

    dipilih dengan UU Nomor 32/2004 dengan

    sistem paket, dan gubernurnya berhalangan

    tetap atau berhenti, maka wakilnya yang

    Deklarasi KMP DKIJakarta, Selasa (11/11).

    HASAN/DETIKCOM

    NASIONAL

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    22/177

    MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014

    NASIONAL

    otomatis menggantikan. Nah, tafsir apa lagi

    yang kurang jelas? Enggak usah minta fatwa

    MA (Mahkamah Agung), katanya.

    Adapun pengamat hukum tata negara Refly

    Harun menyebut Ahok bisa dilantik menjadi

    gubernur dengan berpedoman pada Pasal 203

    ayat (1) Perpu 1/2014.

    Filosofinya sederhana. Mereka dipilih secara

    paket, gubernur dan wakilnya dipilih secara

    langsung. Ke depan, jika perpu jadi undang-

    undang dan pilihan sudah tidak satu paket,wakilnya tidak bisa langsung naik, ujarnya.

    Setelah menjadi gubernur, Basuki bisa

    memilih wakilnya atas persetujuan Mendagri.

    Namun, jika suatu saat Ahok berhalangan atau

    berhenti, wakil yang dipilihnya atas persetujuan

    Mendagri itu tak bisa serta-merta naik

    menjadi gubernur. Karena tidak dipilih secara

    langsung, tutur Refly. Ini berlaku bagi seluruh

    kepala daerah.

    Ditemui di Balai Kota Jakarta, Ahok mengaku

    tak ingin dipusingkan oleh pro-kontra

    pelantikannya. Mantan Bupati Belitung Timur

    itu mengaku saat ini hanya berpikir untuk

    bekerja.

    Plt dan gubernur itu enggak jauh beda.

    Cuma beda gaji sejuta lebih, ucapnya. Mau

    dilantik syukur, enggak dilantik syukur, kata

    dia, santai.

    Sesuai janji Prasetyo, pengukuhan Basuki

    Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta

    diumumkan dalam Sidang Paripurna Istimewa

    DPRD yang digelar Jumat, 14 November lalu.

    Selanjutnya Dewan akan mengirimkan surat ke

    Mendagri untuk melantiknya.Namun seperti sudah diduga, sidang itu tak

    dihadiri seluruh anggota fraksi-fraksi partai

    dari Koalisi Merah Putih. Menanggapi hal ini,

    Prasetyo mengatakan tidak masalah. "Mau

    kuorum atau tidak kuorum, ini kan cuma

    pengumuman," ujarnya.n

    JAFFRY PRABU PRAKOSO, ADITYA MARDIASTUTI | DIM

    Refly Harun

    ARI SAPUTRA/DETIKCOM

    MAJALAH DETIK3 - 9 NOVEMBER 2014MAJALAH DETIK3 - 9 NOVEMBER 2014MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014

    TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    23/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    INTERVIEW

    ANARKISTIS

    IMAM BESAR MASJID ISTIQLAL

    ALI MUSTAFA YAQUB:

    DEMO

    HARAMMAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    INTERVIEW

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    24/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    INTERVIEW

    UNJUK rasa oleh Gerakan Masyarakat Jakar-

    ta menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

    menjadi Gubernur DKI Jakarta mendapat

    kritik tajam dari Imam Besar Masjid Istiqlal

    Prof KH Ali Mustafa Yaqub. Secara khusus,

    ahli bidang syariah dan ilmu hadis lulusan

    Universitas King Saud itu menyoroti sikaptokoh Front Pembela Islam yang melontar-

    kan caci maki terhadap Ahok dalam unjuk

    rasa itu.

    Demonstrasi menurut hukum Islam dibe-

    narkan. Tapi, bila dibarengi dengan perilaku

    anarkistis, radikalisme, itu baru diharamkan.

    Anarkisme itu bisa dalam bentuk perilaku

    maupun ucapan, kata Ali kepada majalahdetik di kediamannya, kawasan Ciputat,

    Tangerang Selatan, Kamis, 13 November.

    Mengajak pada kebaikan dan menentang

    kemungkaran, ia melanjutkan, seyogianya

    tidak menimbulkan kemungkaran yang baru.

    Dalam Al-Quran, kata Ali, memang ada

    ayat yang menyebutkan sebaiknya tidak

    menjadikan nonmuslim sebagai pemimpin.

    Tapi sekarang konteksnya bukan lagi pemili-

    han, sehingga siapa pun yang sudah terpilih

    secara konstitusi mesti didukung dan di-

    patuhi oleh masyarakat. Kewajiban rakyat

    adalah menaati pemimpin sepanjang tidak

    diperintah bermaksiat, ujarnya.

    Dalam perbincangan yang ditingkahi rinai

    hujan, pria kelahiran Batang, Pekalongan,

    Jawa Tengah, itu berbicara panjang-lebar

    tentang konsep kepemimpinan dalam Islam,

    negara Islam, dan gerakan-gerakan radikal

    yang mengatasnamakan Islam tapi sebet-

    ulnya jauh dari nilai-nilai Islam. Berikut inipetikannya.

    Bagaimana Anda menilai aksi-aksi FPI

    menolak Ahok menjadi Gubernur DKI

    Jakarta?

    RAKYAT WAJIB MENAATI PEMIMPIN TERPILIH SEPANJANG TIDAK DIPERINTAHBERMAKSIAT.

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    25/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    INTERVIEW

    Demonstrasi atau unjuk rasa, bila sebatas

    menyampaikan, menurut hukum Islam, itu

    dibenarkan. Konstitusi kita pun menjamin

    soal kebebasan berpendapat dan berek-

    spresi. Tapi, bila demo dibarengi dengan

    perilaku anarkistis, radikalisme, itu diharam-

    kan. Anarkisme bisa dalam bentuk perilaku

    maupun ucapan.

    FPI menolak Ahok karena nonmuslim.

    Sebetulnya konsep memilih pemimpin

    dalam Islam seperti apa?

    Memang dalam Al-Quran ada ayat yang

    menyatakan, bila ada seorang hamba yang

    beriman, itu lebih bagus daripada seorang

    yang musyrik meskipun dia mengagumkan

    kamu. Kalau kita disuruh memilih, pilihlahyang beriman. Memang ayat ini berkaitan

    dengan rumah tangga, memilih jodoh. Jadi,

    kalau kita memilih menantu saja harus be-

    gitu, apalagi memilih pemimpin. Kedua, ada

    ayat yang menyebutkan orang-orang muk-

    min tidak boleh memilih pemimpin yang

    kafir.

    Tapi, kalau dalam kondisi sekarang,

    ketika Ahok secara konstitusi....

    Islam juga mengharamkan, menurut may-

    oritas ulama, menjadikan wanita sebagai

    pemimpin. Di sisi lain, Islam juga menghara-

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    26/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    INTERVIEW

    mkan kudeta karena itu inkonstitusional.

    Tapi, jika ada orang melakukan kudeta dan

    bisa menjadikan negara stabil, ya dia harusditerima dan diakui selama tidak menyuruh

    maksiat.

    Tadi kan konteksnya dalam proses pe-

    milihan, tapi bila hasilnya ternyata non-

    muslim seperti Ahok yang menang?

    Kalau sudah menang dan (terpilih) jadi

    pemimpin, kewajiban rakyat adalah menaatipemimpin sepanjang tidak diperintah ber-

    maksiat.

    Secara pribadi, seberapa dekat Anda

    dengan Ahok?

    Ya, kenal karena saya sebagai warga Jakarta

    saja, tidak lebih. Saya pernah berbicara danmenyampaikan beberapa kritik kepada dia.

    Misalnya soal larangan berdagang hewan

    kurban dan pemotongan hewan kurban di

    sembarang tempat. Juga soal larangan ber-

    jualan di pinggir-pinggir jalan. Cuma, sebai-

    knya dia siapkan dulu tempatnya, infrastruk-MY TRANS

    Ada hadis yang menyatakan, siapa yang dipuji-puji, dia sebenarnya sudah terbunuh tanpapedang.

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    27/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    INTERVIEW

    Imam Ali Mustafa Yaqubmemandu Presiden BarackObama dan Ibu NegaraMichelle Obama saat

    mengunjungi Masjid Istiqlal,10 November 2010.

    JASON REED/REUTERS

    turnya yang baik, rumah potong hewannya.

    Sebab, di Saudi dan di negara-negara maju

    juga begitu, tidak sembarangan memotong

    hewan. Di sini, kita potong sapi, sapi lainnya

    ngeliatin. Wah, itu kurang baik sebetulnya.

    Dalam konteks berdemokrasi, sejauh

    mana Islam menoleransi kritik?

    Justru Islam melarang pemujaan. Memuja

    seseorang tidak dibenarkan. Cuma, kritik

    harus disampaikan dengan cara yang islami.

    Ada hadis yang menyatakan, siapa yang

    dipuji-puji, dia sebenarnya sudah terbunuh

    tanpa pedang. Memuji-muji itu membunuh

    karakter. Ada hadis juga yang menyatakan,

    jika kamu melihat orang yang memuji-mujikamu, taburlah wajahnya dengan debu.

    Apa hikmah dari hadis tersebut?

    Kalau kebanyakan dipuji, orang bisa lupa

    daratan. Puji-pujian yang tak terkendali itu

    bisa menjurus pada kultus individu. Tapi jan-

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    28/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    INTERVIEW

    gan salah paham, bukan berarti menentang

    penghormatan.

    Ada semacam adab dalam menyam-

    paikan kritik?

    Kritik kan sebenarnya nasihat. Islam

    memberikan tuntunan cara mengkritik, cara

    memberi nasihat. Ada hadis menyatakan,

    Siapa yang mempunyai nasihat kepada

    penguasa, sultan, janganlah menyampaikan

    secara terbuka. Tetapi peganglah tangan-nya, ajak ke tempat sepi, sampaikan nasihat

    itu. Kalau nasihat sudah disampaikan, sele-

    sai sudah kewajibannya. Jadi, jangan meng-

    kritik penguasa lewat media, ini menurut

    Islam. Mungkin bahasa kini cukup dikirim

    surat saja.

    Sebaliknya, penguasa adalah pelayan

    rakyat. Dia akan makan dan minum paling

    akhir setelah rakyatnya kenyang. Itu tipe

    pemimpin yang dicontohkan Rasulullah.

    Apakah para kiai senior tidak punya

    niat menasihati para petinggi FPI agar

    INTERVIEW

    Siapa yang mempunyai nasihat kepadapenguasa, sultan, janganlah menyampaikan

    secara terbuka.

    DOK. PEMDA DKI

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    29/177

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    30/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    INTERVIEW

    tuk salat tarawih, salat berjemaah.

    Tapi, kalau mau mengubah tempat ke-

    mungkaran dengan membawa linggis, terus

    barang-barang dan orangnya dipentungi, ya

    keliru. Tempat disko itu kan tidak berdosa,

    yang berdosa orangnya. Maka orangnya

    yang diubah. Islam tidak pernah mengam-

    anatkan menghancurkan tempat-tempat.

    Ketika Islam masuk Damaskus, di sana ada

    gereja Romawi Timur. Itu zaman Khalifah

    Umar bin Khatab. Gereja tidak dihancurkan,tapi hanya dialihfungsikan menjadi masjid.

    Soal bentuk negara, benarkah kekhali-

    fahan merupakan yang terbaik seperti

    didengungkan sekelompok orang?

    Islam tidak mengamanatkan bentuk

    pemerintahan. Apakah namanya kerajaan,

    khalifah, atau yang lain. Jadi itu dikemba-

    likan kepada masyarakat setempat. Kalau

    kita lihat ke konteks sekarang, ada yang

    namanya demokrasi, satu sisi ada namanya

    diktator. Islam itu di tengah-tengahnya. Ada

    nilai-nilai dalam demokrasi yang ada dalamANTARA

    Melakukan tindakan fisik bukan wewenangulama, tapi itu adalah wewenang aparat

    pemerintah. Itu sudah saya sampaikan kepadateman-teman FPI.

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    31/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    INTERVIEW

    Islam, yaitu musyawarah. Ada juga nilai dik-tator dalam pengertian kepemimpinan se-

    seorang, yakni imam.

    Saya pernah ditanyai wartawan Amerika,

    saya bilang demokrasi dalam Islam dibenar-

    kan, dengan syarat tidak menyentuh akidah

    dan ibadah. Juga boleh demokrasi hanyadalam bidang muamalah, keduniaan. Jadi

    tidak ada amanat harus khilafah.

    Jadi tidak keliru ya kalau ada yang ber-

    pendapat negara Islam itu tidak ada?

    Sejumlah demonstran dari FrontPembela Islam, Laskar PembelaIslam, dan Forum UmatIslam menggelar unjuk rasadi Bundaran Hotel Indonesiasebelum bertolak ke gedungDPRD DKI Jakarta, Senin(10/11).

    RENO ESNIR/ANTARA FOTO

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    32/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    INTERVIEW

    Mengenakan pakaian astronotdi kantor pusat NASA, Texas,2008.

    DOK PRIBADI/REPRO MYTRANS

    Kalau yang dimaksud negara Islam itumereknya, ya ada, seperti Iran, Afganistan,

    Pakistan, dan Yordania. Tapi, kalau kontek-

    snya menerapkan syariat Islam, Indonesia

    sudah negara Islam. Coba, hukum Islam itu

    ada empat: ibadah, kekeluargaan, muamalah

    atau perdata, dan jinayah atau pidana.

    Di Indonesia, orang Islam bisa menjalan-

    kan ibadah menurut ajaran Islam, menjalan-

    kan pernikahan dengan cara Islam, sekarang

    juga ada muamalah dengan adanya bank-

    bank syariah. Yang belum bisa tinggal satu

    pidana.

    Kalau soal ISIS, bagaimana Anda meli-

    hatnya?

    Ketika empat senator Amerika datang ke

    Istiqlal dan berdiskusi, saya ditanyai jugasoal ini. Saya bilang ISIS bukan sebuah gera-

    kan Islam dan ISIS tidak dilahirkan dari ra-

    him umat Islam. Sebab, perilakunya bukan

    perilaku Islam. Saya berani menyatakan itu

    setelah berdiskusi dengan ulama-ulama dari

    Irak, Libya, Arab Saudi.

    PASTI LIBERTI MAPPAPA | SUDRAJAT

    TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    33/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    BIODATA

    NAMA:Prof Dr KH Ali Mustafa Yaqub

    TEMPAT/TANGGAL LAHIR:Batang, Jawa

    Tengah, 2 Maret 1952

    ANAK:Zia ul Haramain

    PENDIDIKAN

    Pondok Pesantren Seblak, Jombang,

    Jawa Timur, 1966-1969

    Pondok Pesantren Tebuireng, Jom-

    bang, Jawa Timur, 1969-1971

    S-1 Fakultas Syariah Universitas Hasyim

    Asyari, Jombang, Jawa Timur, 1972-1975

    S-1 Fakultas Syariah Universitas Islam

    Imam Muhammad bin Saud, Riyadh,

    Arab Saudi, 1976-1980

    S-2 Universitas King Saud, Riyadh, Ju-

    rusan Tafsir dan Hadis, 1985

    S-3 Universitas Nizamia, Hyderabad,

    India, spesialisasi Hukum Islam, 2008KARIER

    Pengasuh Pondok Pesantren Luhur

    Ilmu Hadis Darus-Sunnah, Pisangan

    Barat, Ciputat (1997-sekarang)

    Wakil Ketua Komisi Fatwa Majelis Ula-

    ma Indonesia Pusat (2005-2010)

    Wakil Ketua Dewan Syariah Nasional

    Majelis Ulama Indonesia (1997-2010)

    Guru Besar Hadis dan Ilmu Hadis Insti-tut Ilmu Al-Quran Jakarta (1998-seka-

    rang)

    Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta

    (2005-sekarang)

    Rais Syuriah Pengurus Besar

    Nahdlatul Ulama Bidang Fat-

    wa (2010-sekarang)

    Penasihat Syariah Halal Trans-actions of Omaha Amerika

    Serikat (2010-sekarang)

    KARYA

    Total sudah menulis sekitar 45

    judul buku. Berikut ini be-

    berapa di antaranya.

    Kerukunan Umat dalamPerspektif Al-Quran dan

    Hadis(2000)

    Nikah Beda Agama

    dalam Perspektif Al-

    Quran dan Hadis(2005)

    Imam Perempuan(2006)

    Fatwa Imam Besar Masjid Istiqlal(2007)

    Toleransi Antar Umat Beragama (ba-

    hasa Arab-Indonesia, 2008) Islam di Amerika: Catatan Safari Rama-

    dhan 1429 H Imam Besar Masjid Istiqlal

    (bahasa, Inggris-Indonesia, 2009)

    TANDA PENGHARGAAN

    Satyalancana Wira Karya dari Pres-

    iden Republik Indonesia, 2008

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    34/177

    HUKUM

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    HUKUM

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    RIBUAN PEDAGANG DAN WARGA YANG DIGUSUR MENGGUGAT PT KAI. SEBAGIAN MERASAMEMBAYAR SEWA KIOS SECARA RESMI. MENUNTUT GANTI RUGI RP 141,5 MILIAR.WARGA PENGELOLA KERETAVERSUS

    ILUSTRATOR:EDIWAHYONO

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    35/177

    HUKUM

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    E

    NAM orang itu sabar menanti di

    depan ruang sidang di lantai 3 gedung

    Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada

    Selasa, 11 November lalu. Penampilanmereka sederhana, bahkan beberapa men-

    genakan sandal. Merekaterdiri atas tiga pria

    dan tiga wanitaberbincang untuk mengusir

    rasa bosan.

    Sebagian duduk di ruang tunggu di selasar

    lantai 3 itu. Yang tak kebagian kursi berdiri di

    tepi balkon. Sejak pagi mereka datang ke pen-

    gadilan di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat,

    tersebut. Tak ada raut muka kecewa meskipun

    jadwal sidang mundur lebih dari satu jam, dari

    mestinya pukul 10.00 WIB menjadi 11.30 WIB.Wajah mereka penuh harap.

    Mereka datang untuk menghadiri sidang

    perdana gugatan class action terhadap PT

    Kereta Api Indonesia (KAI). Sebagai turut ter-

    gugat adalah Kementerian Perhubungan dan

    Presiden RI. Keenamnya adalah perwakilan

    dari 2.617 pedagang dan warga se-Jakarta,

    Suasana sidang perdanagugatan class actionterhadapPT KAI, Selasa (11/11). Di sisikiri, perwakilan penggugatdidampingi Handika Febriandari LBH Jakarta.

    ADITYA MARDIASTUTI/DETIKCOM

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    36/177

    HUKUM

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    Penggusuran lapak pedagangdi Stasiun Cikini Agustus tahunlalu.

    ARI SAPUTRA/DETIKCOM

    Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang se-

    belumnya berjualan dan tinggal di lingkungan

    stasiun-stasiun kereta api.

    Mereka memprotes penertiban kios peda-gang dan rumah warga yang dilakukan PT KAI

    sejak Desember 2012 hingga 2013. Banyak di

    antara mereka yang sudah membayar sewa

    kios di dalam stasiun juga digusur. Sebelum

    terkena penertiban, bertahun-tahun mereka

    menggantungkan hidup dengan berjualan di

    stasiun-stasiun kereta api.

    Ribuan pedagang dan warga yang merasadirugikan ini menggugat perusahaan milik ne-

    gara tersebut didampingi sejumlah pengacara

    dari Lembaga Bantuan Hukum Jakarta. Guga-

    tan dilayangkan pada 21 Mei lalu. Tak tanggung-

    tanggung, mereka menuntut ganti rugi ke PT

    KAI sebesar Rp 141,5 miliar.

    Pedagang dan warga bukan penghuni liar

    yang menduduki lahan KAI secara sepihak. Ini

    juga bukan soal penyewaan kios. Pedagang

    punya bukti perjanjian sewa lahan dan warga

    punya bukti kepemilikan bangunan, kata

    Handika Febrian, advokat LBH Jakarta, yang

    mendampingi para penggugat, saat ditemui

    seusai sidang.

    Menurut Handika, penggusuran yang dilaku-

    kan PT KAI tidak didahului proses negosiasi

    atau musyawarah. Padahal hal tersebut diatur

    secara tegas dalam Undang-Undang Nomor 11

    Tahun 2005 tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan

    Budaya. Perusahaan pelat merah itu juga dinilai

    melanggar Pasal 1.365 Kitab Undang-Undang

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    37/177

    HUKUM

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    Hukum Perdata tentang Perbuatan Melawan

    Hukum Penggusuran Paksa.

    Ini jelas PT KAI tidak taat pada aturan pe-

    rundang-undangan dan melakukan perbuatanmelawan hukum, ujarnya.

    Sri Wahyuni, pedagang di Stasiun Univer-

    sitas Indonesia, Depok, membantah

    jika dikatakan melakukan pelang-

    garan. Wanita 39 tahun ini juga

    menampik jika disebut sebagai

    pedagang liar. Sebab, ia men-

    empati kios sejak 1986, yang

    dibeli melalui pengembang

    yang ditunjuk PT KAI. Pada

    2003, pedagang yang ber-

    jualan di dekat peron dipin-

    dahkan ke luar batas peron

    dengan dibuatkan kios.

    Kami masuk ke situ bukan gra-

    tis, tapi beli kios dan sewa lahannya,

    tutur Wahyuni kepada majalah detik.

    Awal menempati kios, Sri dan para peda-

    gang di Stasiun UI dibebaskan dari biaya sewa

    selama dua tahun. Begitu masuk tahun ketiga,

    mereka baru dimintai uang sewa sebesar Rp 1

    juta per unit kios untuk setiap tahunnya.

    Pada 2010, aturan berubah. Biaya sewa dihi-

    tung per meter persegi. Meski demikian, Wah-

    yuni dan pedagang lain tetap menaati aturanitu dan membayar sewa hingga 2012 ke reken-

    ing PT KAI. Jadi kami bukan pedagang liar!

    ucapnya sedikit emosional.

    Namun, tiada hujan tiada angin, sekitar

    November 2012 mereka dikejutkan oleh da-

    tangnya surat edaran dari PT KAI. Isinya, para

    pedagang wajib angkat kaki dalam tempo 7 x

    24 jam dengan alasan penataan stasiun. Yang

    bikin tambah kesal, kata Wahyuni, sejumlah

    minimarket dan gerai makanan siap saji merek

    terkemuka tak ikut digusur.

    Padahal posisi kami sebenarnya mitra bisnis

    (KAI), to? Enggak ada bedanya dengan mere-

    ka, ujarnya.

    Nasib serupa dialami Warsito, 55 tahun. Pria

    yang pernah menjabat Ketua RT 002 di Kelurahan

    Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, ini bahkan

    kehilangan tempat tinggalnya pada 2012 setelah

    digusur PT KAI lantaran letaknya di pinggir rel

    kereta api. Sejak puluhan tahun ia menyulap ru-

    mahnya sebagai warung kopi di daerah itu.

    Kami masuk ke situbukan gratis, tapibeli kios dan sewa

    lahannya.

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    38/177

    HUKUM

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    Lokasi penggusuran kiospedagang di Stasiun Duri.

    JAFFRY PRABU/DETIKCOM

    Warsito mengaku menempati lahan itu se-

    jak 1985. Ia mendapat lahan dari orang tua

    angkatnya yang bekerja di PT KAI. Yang disay-

    angkan Warsito dan warga lainnya, mereka be-lum pernah diajak bermusyawarah mengenai

    pemberian uang pengganti atau kerahiman.

    Itu sebabnya, Warsito dan 43 kepala keluarga

    lain ikut bergabung dalam upaya perlawanan

    hukum tersebut.

    Mereka merasa sakti karena datang dengan

    pasukan banyak. Kami dipaksa, ditembaki den-

    gan gas air mata, ya kami enggak bisa mela-

    wan, tuturnya.

    Sejak digusur pada 27 Mei 2013, Warsito dan ke-

    luarganya sempat tinggal di kantor RW bersama

    warga lain. Baru pada 31 Oktober lalu ia bersamasejumlah warga diminta pindah ke rumah susun

    sederhana sewa di Cengkareng, Jakarta Barat,

    yang digratiskan selama enam bulan.

    Namun PT KAI punya alasan sendiri. Kepala

    Humas Daerah Operasi I PT KAI Agus Komaru-

    din mengatakan penggusuran dilakukan untuk

    penataan demi peningkatan pelayanan kepada

    pengguna jasa kereta api. Ia pun mempersila-

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    39/177

    HUKUM

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    kan para pedagang dan warga yang merasa

    dirugikan mengajukan permohonan gugatan.

    Kami punya dasar hukum, yakni Keputusan

    Presiden Nomor 89. Jadi kami siap menghadapi

    gugatan mereka, ucap Agus, Selasa pekan lalu.

    Ia mengakui ada pedagang yang menyewa

    kios dan membayar kepada PT KAI. Tapi,

    menurut dia, banyak di antara pemegang surat

    kontrak kios yang menyewakan lagi kiosnya

    kepada pihak lain. Misalnya, si A menyewa

    kios ukuran 5 x 10 meter, lalu dibagi dengan

    pengontrak lain. Yang terjadi seperti itu. Kok,

    gugatnya ke PT KAI? Agus balik bertanya.

    Secara terpisah, Koordinator Komunitas

    Transjakarta dan Komuter David Chan men-

    gakui pembenahan yang dilakukan PT KAI

    bertujuan memperbaiki pelayanan terhadap

    penumpang. Tapi, di sisi lain, keberadaan

    pedagang di stasiun atau di atas kereta tetap

    ada manfaatnya, terutama bagi penumpangyang butuh makanan untuk sarapan pagi.

    Jadi David berharap PT KAI bertindak bak

    terkait masalah ini.

    Para penggugat yang diwakili enam orang

    itu didampingi dua pengacara dari LBH Jakar-

    ta. Sedangkan pihak tergugat, PT KAI, diwakili

    kuasa hukumnya, Menara Iman Hutasoit. Ada-

    pun perwakilan dua tergugat lain tidak hadir.Sidang dilanjutkan pada 25 November menda-

    tang dengan agenda pembacaan jawaban para

    tergugat. Sidang perdana yang dipimpin hakim

    Anas Mustakim itu pun hanya berlangsung

    sekitar 30 menit.ADITYA MARDIASTUTI, M. RIZAL | DEDEN G.

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    Penggusuran lapak pedagangdi Stasiun Cikini Agustustahun lalu.

    ARI SAPUTRA/DETIKCOM

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    40/177

    KRIMINAL

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    KRIMINAL

    ILUST

    RASI:EDIWAHYONO

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    RUMAH SEORANG PENGUSAHA DI BEKASIDISATRONI KAWANAN PERAMPOK. MENGAKU-

    AKU SEBAGAI APARAT DAN MENUNJUKKANLENCANA. UANG PULUHAN JUTA DAN

    PERHIASAN BERNILAI MILIARAN RUPIAHAMBLAS DIGARONG.

    AWAS,RAMPOK NGAKU POLISI

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    41/177

    KRIMINAL

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    K

    EDIAMAN Haji Iwan Rahmanto

    di Perumnas III, Jalan Pulau Bali

    Raya, RT 02 RW 011, Kelurahan Aren

    Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota

    Bekasi, Jawa Barat, kini terlihat sepi. Pascaper-

    ampokan di rumah itu pada Ahad dini hari, 9

    November lalu, keluarga pemilik rumah tak lagi

    terlihat. Tinggal seorang pekerja rumah tangga

    dan karyawan warung Internet (warnet) Dia-

    jeng milik istri Haji Iwan, Hajah Yulianingsih,

    yang menjaga rumah dua lantai berkelir putih

    itu.Ibu mungkin menenangkan diri di Bogor.

    Ibu Haji (panggilan Yulianingsih) punya rumah

    di sana, kata wanita pekerja rumah tangga di

    rumah keluarga Haji Iwan yang biasa disapa

    Mak Ros itu.

    Mak Ros sendiri menjadi salah satu korban

    perampokan tersebut. Saat kejadian, ia diikatdan disekap komplotan garong. Korban per-

    tama yang disekap adalah Guntur, keponakan

    Yulianingsih. Saat perampokan terjadi sekitar

    pukul 00.30 WIB, dia tengah menutup warnet.

    Guntur saat ini juga tengah berada di Cileungsi,

    Bogor.

    Dia (Guntur) kerja di sana, seminggu dua kali

    dia ke sini, ujar Agus Susilo, karyawan warnetDiajeng, saat ditemui Rabu, 12 November lalu.

    Menurut Mak Ros, Yulianingsih masih shock

    akibat perampokan tersebut. Sejak kejadian hing-

    ga saat ini, majikannya itu tak bernafsu makan.

    Kalau Emak kan alhamdulillah masih bisa sela-

    Rumah Haji Iwan, yang jugadijadikan usaha warnet,menjadi sasaran komplotanperampok.

    ADITYA MARDIASTUTI/DETIKCOM

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    42/177

    KRIMINAL

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    mat. Enggak dilukai, masih diberi panjang umur.

    Kalau Ibu, ya jelas masihshock, orang mulai dari

    nol sampai kaya seperti ini, tuturnya.

    Maklum saja, para perampok yang berjum-lah lima orang berhasil menggasak berbagai

    harta benda milik Haji Iwan. Jika diperkirakan,

    kerugiannya mencapai miliaran rupiah. Harta

    benda yang digasak itu antara lain uang Rp 40

    juta dan US$ 4.000, jam mewah merek Rolex

    dan Versace, serta perhiasan emas yang to-

    talnya seberat 3 kilogram.

    Mak Ros, yang dilengkapi dengan cerita

    Agus, mengisahkan Guntur baru akan menu-tup pintu pagar warnet yang berada di sisi kiri

    rumah saat dihampiri seorang pria berbadan

    besar. Sang pria itu lalu menodongkan pistol

    ke Guntur dan menunjukkan sebuah lencana.

    Saya dari Polda Metro Jaya, ucap Mak Ros

    Ilustrasi emas batangan (kiri)dan dolar Amerika Serikat

    DETIKCOM

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    43/177

    KRIMINAL

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    menirukan kata-kata orang tersebut.

    Ia pun memaksa masuk, diikuti empat

    kawannya yang menumpang mobil jenis Toyo-

    ta Avanza berwarnasilverdengan nomor polisiBandung, Jawa Barat, yakni D-298.... Pada saat

    kejadian, huruf belakang pelat nomor itu tak

    terlihat sehingga tidak tercatat.

    Kelima tamu tak diundang tersebut lalu

    mengikat Guntur dan Mak Ros di bawah tang-

    ga menuju lantai dua. Salah satu perampok ke-

    mudian menggedor kamar anak Yulianingsih,

    Purnomo, dan istrinya, Nur. Setelah mengam-

    bil paksa semua perhiasan, anak dan menantuHaji Iwan itu juga diikat dan dibawa ke lantai

    satu untuk dikumpulkan bersama Guntur dan

    Mak Ros.

    Sementara itu, perampok lain menuju kamar

    utama yang ditempati Yulianingsih. Di situ

    mereka menemukan dan membongkar sebuah

    brankas di dalam lemari. Uang puluhan juta ru-piah, duit dolar Amerika senilai hampir Rp 50

    juta, serta jam mewah dan berkilo-kilo emas di

    dalam brankas itu pun habis digasak kawanan

    tersebut. Setelah berhasil menggondol uang

    dan barang-barang berharga, mereka kabur

    menggunakan mobil.

    Keempat korban yang diikat dan disekap lalu

    berteriak hingga mengundang warga berda-tangan. Sebagian warga juga sempat melihat

    kendaraan yang dipakai para perampok itu

    saat kabur.

    Sejumlah warga mengaku tak menyangka

    keluarga Haji Iwan menjadi korban perampo-

    Usaha warnet milik Haji Iwan

    ADITYA MARDIASTUTI/DETIKCOM

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    44/177

    KRIMINAL

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    kan. Sebab, di mata warga, Haji Iwan, yang

    memiliki usaha bengkel, dan Yulianingsih, yang

    punya pabrik roti, dikenal baik dan dermawan.

    Kalau ketemu suka menyapa. Dan kita selaludiajak ke dalam, termasuk kalau minta sum-

    bangan buat kegiatan RT, kata Arfah, warga

    setempat.

    Pengurus RW 011, Sisworo, berujar perampo-

    kan di rumah Haji Iwan adalah yang terbesar di

    daerah itu. Selama ini, aksi yang terjadi paling

    banter adalah pencurian sepeda motor.Kepala Bagian Humas Kepolisian Resor Kota

    Bekasi Ajun Komisaris Siswo membenarkan

    bahwa di saat kejadian ada enam orang yang

    berada di rumah itu. Mereka

    antara lain Yulianingsih,

    pekerja rumah tangga, anak

    dan menantunya, serta se-

    orang penjaga warnet. Ada-pun Iwan sedang tak berada

    di rumah. Para pelaku diduga sudah mengeta-

    hui seluk-beluk rumah tersebut.

    Mereka bahkan mengatakan, Mana

    brankasnya? Tunjukkan brankasnya! Di situ

    bisa disinyalir bahwa pelakunya orang dekat,

    ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu

    pekan lalu. Diduga, (pelaku) orang yang dekatdan mengenal Pak Iwan.

    Para saksi korban telah dimintai keterangan,

    yang kemudian dicocokkan dengan rekaman

    kamera CCTV yang terpasang di warnet. Dari

    rekaman tersebut, wajah pelaku terlihat jelas

    karena tidak mengenakan penutup kepala.

    Mereka juga membawa senjata api. Korbanjuga melihat salah satu pelaku berperawakan

    besar dan memiliki tato di tangannya.

    Ada yang pakai kaus, ada juga yang pakai

    kemeja dan celana jins, kata Kepala Bagian Hu-

    mas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris

    Besar Rikwanto secara terpisah di kantornya,

    Senin pekan lalu.

    Dengan demikian, polisi telah mengiden-tifikasi para pelaku, dan saat ini masih dalam

    pengejaran. Mudah-mudahan dalam waktu

    dekat bisa tertangkap, ujar Rikwanto.

    ADITYA MARDIASTUTI | M. RIZAL

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    Korban juga melihat salah satupelaku berperawakan besar dan

    memiliki tato di tangannya.

    Komisaris Besar Rikwanto

    ARI SAPUTRA/DETIKCOM

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    45/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    KOLOM

    OLEH: PROFESOR HIKMAHANTO JUWANA

    BIODATA

    Nama:

    Prof. Hikmahanto Juwana,

    S.H., LL.M, Ph.D

    Tempat/Tanggal Lahir:

    Jakarta, 23 November 1965

    Pendidikan:

    S-1 Fakultas Hukum dari

    Universitas Indonesia, 1987

    DALAM pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Co-

    operation (APEC), Presiden Joko Widodo mendapat kesempatan untuk

    berbicara di forum APEC CEO Summit. Ini merupakan penampilan per-

    dananya sebagai presiden dalam forum di luar negeri. Penampilan yang

    tidak mengecewakan. Kenapa?

    BahasaDalam kesempatan tersebut, Presiden memilih menggunakan bahasa Inggris

    tanpa teks, tapi dibantu dengan tayangan-tayangan Powerpoint dengan tujuan

    memvisualkan apa yang disampaikan secara deskriptif. Dalam presentasi yang ber-

    durasi 13 menit 30 detik, Presiden tampil dengan percaya diri. Ini berbeda ketika

    Jokowi tampil dalam debat calon presiden, di mana penulis menjadi moderator. Di

    awal debat, terlihat ada kegrogian Jokowi.

    HARIAN WALL STREET JOURNALMENYEBUT

    PRESIDEN JOKOWI SEBAGAI BINTANG APEC.

    EMPAT CATATAN

    PENAMPILANJOKOWI

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    46/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    KOLOM

    Percaya diri yang tinggi dalam menyampaikan presentasi sungguh sesuai dengan

    sosok yang merepresentasikan sebuah negara besar yang berpenduduk 240 juta

    jiwa. Bahasa Inggris yang digunakan pun tidak sulit dimengerti. Pesan disampaikan

    secara lugas tanpa menggunakan kosakata yang terlalu canggih.

    Isi

    Presentasi secara umum dapat dipilah menjadi tiga hal. Pertama, informasi ten-

    tang Indonesia. Kedua, proyek-proyek besar yang akan dilakukan di Indonesia pada

    masa pemerintahannya. Setelah menayangkan visual infrastruktur, Presiden tidak

    lupa menyertai dengan kata-kata This is your opportunity. Beliau sangat tahu

    bahwa yang menjadi audiensi adalah para CEO dari perusahaan-perusahaan besar.

    Karena itu, mereka diundang dengan menggunakan kata-kata Inilah kesempatan

    Anda.

    Ketiga, isi presentasi juga menyampaikan berbagai kendala yang akan dihadapi

    investor. Namun bukan tujuan Presiden Jokowi untuk menunjukkan kejelekan

    atau kelemahan kondisi Indonesia. Paparan tentang kendala disertai dengan janji

    Presiden untuk membenahinya. Bahkan Presiden menyampaikan pengalamannya

    menghadapi berbagai kendala saat beliau menjadi Gubernur DKI Jakarta untuk

    menyambung outer ring road.

    Reaksi

    Beragam reaksi diberikan oleh publik Indonesia dan mancanegara. Para investor

    banyak yang mengapresiasi. Bahkan harian Wall Street Journalmenyebut Presiden

    Jokowi sebagai bintang APEC. Namun, di dalam negeri, tidak sedikit yang meng-

    kritik. Kritik itu antara lain soal bahasa Inggrisnya yang medok hingga substansi

    S-2 Keio University,

    Jepang, 1992

    S-3 University of

    Nottingham, Inggris, 1997

    Pekerjaan:

    Guru Besar Hukum

    Internasional Universitas

    Indonesia 2001-sekarang

    Anggota Komite Hukum

    Kementerian NegaraBUMN 2008-sekarang

    Anggota Mekanisme

    Penyelesaian Sengketa

    ASEAN 2009-sekarang

    Komisaris Independen

    PT Aneka Tambang,

    2009-sekarang

    Komisaris Independen PT

    Unilever, 2001-sekarang

    Karya-karya:

    Bunga Rampai Hukum

    Ekonomi dan Hukum

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    47/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    KOLOM

    yang dianggap kelewat sederhana. Bahkan ada yang menyatakan Presiden tidak

    seharusnya menyampaikan presentasi layaknyasalesatau penjual.

    Di alam demokrasi, tidak mungkin seluruh rakyat Indonesia mempunyai kes-

    atuan pendapat. Karena itu, kritik merupakan suatu keniscayaan. Ada kritik yang

    benar-benar untuk membangun, ada juga yang disampaikan oleh pihak-pihak yang

    beroposisi dengan pemerintah sehingga dapat dipastikan akan bernada negatif.

    Sekadar catatan, soal dialek Jawa Presiden Jokowi yang kental terasa saat berbahasa

    Inggris sesungguhnya tak jadi soal. Masyarakat Singapura, Malaysia, dan India tidak

    malu dengan logat bahasa Inggrisnya. Bahkan masyarakat di Amerika Serikat dan Aus-

    tralia pun mempunyai logat yang berbeda dengan logat masyarakat Inggris. Hal ter-

    penting bukan pada logat dan canggihnya kosakata yang digunakan, melainkan apakahpesan yang hendak disampaikan benar-benar tersampaikan.

    Terlepas dari pro dan kontra, ada empat catatan penting dari

    penampilan perdana Presiden Jokowi di forum luar negeri itu.

    Pertama, setiap presiden mempunyai karakter dan gayanya

    sendiri. Bila dibandingkan dengan Presiden Susilo Bambang

    Yudhoyono, yang perfeksionis dan tampil dengan mem-

    baca teks atau teleprompter, Jokowi terlihat lebih

    informal. Jokowi juga berbeda dengan Presiden

    B.J. Habibie, yang kerap tampil tanpa teks dan

    sangat menguasai kosakata bahasa Inggris

    dan Jerman.

    Kedua, Presiden Jokowi

    membutuhkan bantuan

    Internasional, Lantera

    Hati, Jakarta, 2001

    Hukum Internasional

    dalam Konflik

    Kepentingan Ekonomi

    Negara Berkembang dan

    Negara Maju, Fakultas

    Hukum UI, 2001

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    48/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    KOLOM

    alat visualisasi Powerpoint saat melakukan presentasi. Ini mengingat Jokowi adalah

    tipe individu yang tidak suka berbicara dengan banyak kata dalam tataran abstrak.

    Jokowi menginginkan segala sesuatu divisualkan dan dikonkretkan.Ketiga, Jokowi, dalam presentasinya, tampil apa adanya. Ia pun menyampaikan

    berbagai kendala yang akan dihadapi para investor, seperti pengurusan izin, pem-

    bebasan lahan, serta kelambanan birokrasi. Jokowi tidak ingin menyembunyikan

    permasalahan yang akan dihadapi para investor. Ini berbeda dengan Presiden Soe-

    harto, yang tidak mau memunculkan hal negatif tentang Indonesia. Sebab, bila

    disampaikan secara terbuka, dianggap sebagai menjelek-jelekkan diri sendiri.

    Jokowi sepertinya ingin para investor tidak terkejut melihat kondisi Indonesia.

    Berbagai kendala disampaikan agar para investor sejak awal sadar. Meski demikian,bukan berarti kendala akan tetap menjadi kendala. Di sini Presiden Jokowi berjanji

    akan melakukan pembenahan.

    Terakhir, terkait dengan pilihan bahasa. Di forum luar negeri, Sukarno, Habibie,

    dan SBY lebih suka menggunakan bahasa Inggris. Jokowi, ketika tampil di forum

    tidak resmi, seperti APEC CEO Summit, menggunakan bahasa Inggris. Tapi, dalam

    forum resmi, seperti KTT APEC, yang diadakan sehari setelah APEC CEO Meeting,

    penyampaian pidato resmi Jokowi menggunakan bahasa Indonesia.Ini sesuai dengan amanat Pasal 28 Undang-Undang Bendera, Bahasa, dan Lam-

    bang Negara serta Lagu Kebangsaan (UU Bahasa) yang berlaku sejak 2009. Pasal

    28 berbunyi, Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pidato resmi Presiden,

    Wakil Presiden, dan pejabat negara yang lain yang disampaikan di dalam atau di

    luar negeri.n

    Peran Lembaga Peradilan

    dalam Menangani

    Perkara Persaingan

    Usaha, Partnership forBusiness Competition,

    Jakarta, 2003

    Penegakan Hukum

    dalam Kajian Law and

    Development: Problem

    dan Fundamen bagi Solusi

    di Indonesia, FHUI, 2006 Reforming Laws and

    Institutions in Indonesia:

    An Assessment, Institute

    of Developing Economies

    Japan External Trade

    Organization, 2007

    Penghargaan:

    British Chevening Award dari

    pemerintah Inggris, 1994

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    49/177

    Berebut TanahSukarno

    FOKUS

    Bogor, 1966

    Mang, pang nga-

    jagakeun tanah

    Bapak nya...

    Sertifikat tanah atas nama Sukarno

    bermunculan di Bogor pada 1960-an. Loh ini

    bukannya tanah

    Bung Karno.

    Sumuhun,

    mangga, Pak.

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    50/177

    FOKUS

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    FOKUS

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    MENCIUT TANAHSI BUNG

    DI CILEMBERTANAH SUKARNO DI BOGOR TIBA-TIBADIAKUI MILIK ORANG LAIN. DIJUALSI PENJAGA TANAH. SI PENJAGAMENINGGAL, AHLI WARIS DIBAWA KEPENGADILAN.

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    51/177

    FOKUS

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    MUHAMMAD Rully Romantika

    belakangan lebih sering diam. Ia

    tidak mau sembarangan berbicara

    mengenai status tanah Sukarno

    di Desa Cilember, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

    Pasalnya, keluarga presiden pertama RI itu

    mendudukkannya sebagai tergugat dalam

    kasus sengketa tanah.

    Terus terang saya tidak tahu itu. Saya

    sebetulnya tidak tahu apa-apa, samalah dengan

    orang kampung, ujar Omanpanggilan

    Muhammad Rully Romantikaketika ditemui

    majalah detik.

    Sengketa tanah ini bermula pada 8

    Agustus 2014. Ahli waris Sukarno, yakni

    Muhammad Guntur Soekarnoputra, Megawati

    Soekarnoputri, Dyah Pramana Rachmawati

    Soekarnoputri, Diah Mutiara Sukmawati

    Soekarnoputri, dan Muhammad Guruh Sukarno

    Putra, menggugat beberapa warga Bogor dan

    pemilik vila karena menyerobot tanah warisan

    sang proklamator.

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    52/177

    FOKUS

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    Kalau misalkantergugat, saya darimana ikut tergugat,letak tergugatnyadari mana? Jual-belinya saja saya

    tidak tahu.

    Oman bin Dijah, keponakanJaih (almarhum)

    RIZAL/MAJALAH DETIK

    Mereka yang digugat adalah Jaih selaku penjaga

    tanah, Yusman Effendie selaku pembeli, Kepala

    Desa Cilember Sutikno, dan notaris pembuat

    akta jual-beli Miranti Tresnaning Timur.Tanah Sukarno seluas 13.080 meter persegi

    kini tinggal 11.080 meter persegi. Ahli waris

    Sukarno memegang sertifikat tanah No. 1

    Tahun 1961 sebagai bukti otentik kepemilikan.

    Sertifikat itu menuliskan tanah Sukarno seluas

    13.080 meter persegi. Mereka memberikan

    kuasa kepada Jaih untuk menjaga tanah itu.Namun, pada 1998, Kepala Desa Cilember

    mengeluarkan akta jual-beli tanah seluas 2.000

    meter persegi di sebagian tanah Sukarno. Jual-

    beli tersebut dilakukan oleh Jaih selaku penjual

    dan Yusman Effendie selaku pembeli.

    Oman ketiban apes. Senin, 23 Oktober lalu,

    kuasa hukum ahli waris Sukarno mengubah

    gugatan. Karena Jaih sudah meninggal, Omanselaku keponakan sekaligus ahli waris Jaih

    duduk sebagai tergugat.

    Kalau misalkan tergugat, saya dari mana

    ikut tergugat, letak tergugatnya dari mana?

    Jual-belinya saja saya tidak tahu, tuturnya.

    Wajar saja Oman mengeluh. Ia mengaku tidak

    tahu apa-apa soal jual-beli tanah. Ia merupakan

    salah satu kerabat Jaih yang memilih merantau

    untuk mengais rezeki. Ia bekerja sebagai tukangjahit di Sukabumi, Bandung, dan terakhir Batam.

    Saat jual-beli terjadi, Oman berada di Batam.

    Pamannya tidak sempat bercerita apa pun

    mengenai pemindahan kepemilikan tanah. Ia

    baru pulang ke Bogor setelah Jaih meninggal.

    Jaih, yang meninggal tidak lama setelah menjual

    tanah Sukarno pada 1998, tidak punya anaksehingga Oman menjadi ahli waris.

    Sayangnya, Jaih tidak meninggalkan secuil

    pun hasil jual-beli tanah Sukarno kepadanya.

    Tapi Oman tetap harus menanggung gugatan.

    Padahal Oman adalah orang pertama yang

    melaporkan penjualan tanah Sukarno kepada

    Guntur setelah Jaih meninggal. Guntur sering

    bertandang ke Cilember.Saya langsung laporkan ke Pak Guntur yang

    terjual oleh bapak itu. Saya laporkan karena

    saya tidak mau ambil bagian dan tidak mau

    disalahkan. Saya laporkan (tanah) dijual ke Pak

    Yusman, katanya.

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    53/177

    FOKUS

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    Laporan Oman ini sempat membuat kaget

    lurah yang terlibat urusan jual-beli, Sutikno.

    Konon, saking kagetnya, dia meninggal tidak

    lama kemudian. Oman menduga Sutikno

    meninggal karena ketakutan.

    Sayangnya, laporan ini tidak ditindaklanjuti.

    Guntur mengirimkan perwakilan bernama

    Untung untuk melakukan mediasi dengan

    lurah yang menjabat. Namun mereka tidak

    pernah melakukan pembicaraan.

    Ahli waris Sukarno yang lain merasa

    kecolongan dengan jual-beli yang dilakukan

    Jaih. Adik Guntur, Diah Mutiara Sukmawati

    Soekarnoputri, mengaku aset Sukarno di

    Bogor sudah lama tidak diurus. Dulu mereka

    memberikan kewenangan mengurus aset

    Lokasi tanah Sukarno di Bogor

    yang menjadi sengketaDOK. MAJALAH DETIK

    FOKUS

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    54/177

    FOKUS

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    tanah kepada Guntur selaku putra tertua.

    Namun, sejak 1998, banyak aset tanah yang

    diserobot. Ia tidak mau menuding penjaga tanah

    yang dipercaya keluarga. Hanya, manipulasidokumen dalam penyerobotan membuatnya

    gerah.

    Itu yang saya enggak ngerti. Pak Jaih sangat

    dipercaya sama Pak Guntur. Di tahun 1998, kok

    dia menyerobot, Sukmawati mengeluh.

    Sertifikat tanah Sukarno di Bogor baru

    diserahkan Guntur kepada Sukmawati pada

    2013. Karena itu, ia lantas memberi kabar kepada

    rekannya, Syamsu Anwar, agar mengambil

    tindakan hukum.

    Syamsu merupakan kenalan Sukmawati yang

    pernah bekerja di Badan Pertanahan Nasional.

    Kini ia berprofesi sebagai pengacara. Sukma

    cukup percaya pada kemampuannya untuk

    menjadi pengacara keluarga Sukarno gunamengembalikan aset warisan Sukarno yang

    diserobot orang.

    Adapun Syamsu mengaku perjalanan kasus

    ini cukup berliku. Ia mengendus tindak pidana

    pemalsuan dokumen. Makanya ia melaporkan

    kasus ini ke Kepolisian Resor Bogor pada 31

    Juni lalu. Sayang, mereka menganggap kasus

    itu kedaluwarsa.

    Tak putus asa, keluarga Sukarno memilihmenempuh jalur perdata. Namun beberapa

    pihak yang digugat ternyata sudah meninggal,

    termasuk Jaih. Syamsu mengaku Oman sengaja

    dijadikan tergugat karena merupakan ahli waris.

    Yang saya gugat ahli warisnya, yaitu si

    Muhammad Rully Romantika. Dia mengakui itu

    tanah Bung Karno. Kepada saya, dia mengakui.

    Tapi dia enggak tahu apa-apa (tanah) dijual

    Jaih, ujarnya.

    Sementara itu, Yusman Effendie menegaskan

    membeli tanah secara sah kepada Jaih. Tanah

    yang dibelinya hanya seluas 1.000 meter

    persegi. Tanah itu milik Jaih berdasarkan Surat

    Girik No. 250.

    Konon, Jaih datang kepadanya menawarkantanah. Uang hasil penjualan itu akan dipakai

    untuk naik haji. Makanya Yusman mau membeli

    tanah itu. Ia yakin dokumen yang dibawa Jaih

    memiliki kekuatan hukum. Saya punya akta

    dan kekuatan. Akan saya hadapi di pengadilan,

    Yusman Effendie, pembeli tanahlewat Jaih

    RIZAL/MAJALAH DETIK

    Saya punya aktadan kekuatan.Akan saya hadapidi pengadilan.

    O

    O

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    55/177

    FOKUS

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    FOKUS

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    ujar pengusaha apotek itu.

    Hingga kini Oman masih menjaga tanahSukarno walau didudukkan sebagai tergugat.

    Ia tetap memelihara hubungan baik dengan

    keluarga proklamator itu. Senin, 10 Oktober

    lalu, ia mendapat telepon dari Sukmawati.

    Anak keempat Sukarno dari Fatmawati itu

    ingin bertukar kabar. Hanya, pembicaraanmereka tidak pernah menyinggung soal

    gugatan. Oman hanya memendam kecewa

    karena dijadikan tergugat. ISFARI HIKMAT, IBAD

    DURROHMAN, BAHTIAR RIFAI, MONIQUE SHINTAMI | ARYO BHAWONO

    Surat kuasa pengelolaanlahan atas Oman untukmenggantikan Jaih

    RIZAL/MAJALAH DETIK

    TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR

    FOKUS

    FOKUS

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    56/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    FOKUS

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    FOKUS

    DUEL DUA MUTIARA

    DI TANAHSUKARNO

    RIBUAN METER TANAH PERSEGI SUKARNO DI KECAMATAN

    CIJERUK, BOGOR, TIBA-TIBA MENJADI MILIK MUTIARAPERANGIN ANGIN. PUTRI SUKARNO, DIAH MUTIARASUKMAWATI, BERUSAHA MEREBUTNYA KEMBALI.

    FOKUS

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    57/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    FOKUS

    S

    UMANTADIREJA dan Yakti Wen-

    da Tayib tidak membawa bekal do-

    kumen apa pun ketika bertandangke kantor Desa Warung Menteng,

    Kecamatan Ceruk, Kabupaten Bogor, Jawa

    Barat. Keduanya langsung bertanya mengenai

    keberadaan tanah milik presiden pertama Su-

    karno di desa itu.

    Mereka mengaku sebagai utusan ahli waris

    Bung Karno, Diah Mutiara Sukmawati Soekar-

    noputri. Sumanta memperkenalkan diri sebagai

    pengurus Legiun Veteran Republik Indonesia

    dan Yakti sebagai sahabat Sukma.Saat itu tahun 1993, sang kepala desa, Djujun

    S., sempat bingung. Setahu Djujun, tidak ada

    nama Sukarno di antara pemilik tanah di de-

    sanya.

    Saya diminta tanyain kepada orang-orang

    tua, ternyata itu tanah Bung Karno. Sebab, di

    buku desa, tidak ada nama Pak Karno, katanya

    saat ditemui majalah detik.

    Djujun pantas kebingungan, desanya baru

    saja dibentuk, hasil pemekaran dari Desa Ci-

    jeruk. Dokumen dan surat-menyurat belum

    seluruhnya dipindah di kantor Desa Warung

    Menteng. Anehnya, ketika dokumen Desa Ci-

    jeruk diintip pun, nama Sukarno tidak terdata

    sebagai pemilik tanah.Untungnya, tidak butuh waktu lama untuk

    mencari lokasi tanah Sukarno. Djujun bertanya

    kepada orang tua setempat. Kehadiran Sukarno

    di desa kecil sudah pasti menjadi buah bibir.

    Tanah itu memiliki sejarah panjang hingga di-

    Sukmawati Soekarnoputri

    RACHMAN/DETIKCOM

    FOKUS

    FOKUS

    FOKUS

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    58/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    FOKUS

    miliki Sukarno. Kepala Desa Warung Menteng

    Maman S. menyebutkan, pada 1908 tanah itu

    berada di samping jalur jalan Daendels. Jalur

    ini merupakan kelanjutan pembangunan jalan

    raya Anyer-Panarukan.Masyarakat Bogor dan Sukabumi melakukan

    perlawanan atas pembukaan jalur itu. Pasalnya,

    pembangunan dilakukan dengan sistem kerja

    paksa. Konon, tanah ini menjadi tempat tinggal

    beberapa pejuang.

    Namun entah bagaimana tanah itu kemudi-

    an dimiliki oleh dokter pribadi Sukarno, Raden

    Soeharto. Soeharto memegang dua girik, yakni

    No. 203/1941 untuk tanah seluas 4.380 meterpersegi dan No. 138/1939 seluas 4.313 meter

    persegi.

    Kemudian, yang saya tahu, tanah itu diberi-

    kan kepada Dokter Soeharto dan kemudian

    dihibahkan ke Sukarno, ujar Maman.

    Baru pada 1961 Sukarno mendaftarkan surat

    hak milik melalui Badan Pertanahan Nasional

    (BPN). Masing-masing surat itu bernomor 1

    dan bernomor 2. Keduanya tertanggal 9 Maret

    1961.

    Konon, Sukarno mengutus salah seorang

    pensiunan tentara bernama Meidi untuk men-

    jaga lahan tersebut. Sayang, ia sudah mening-

    gal dan keturunannya tidak meninggalkan je-

    jak. Makanya riwayat tanah Sukarno tersebutsempat lenyap.

    Kepastian surat BPN soal hak milik Sukarno

    tidak tercatat dalam dokumen desa. Karena itu,

    kepala desa terdahulu sempat kebingungan

    mencari posisi tanah tersebut.

    Peta tanah milik Sukarno(garis kuning) di WarungMenteng, Bogor, yang"bertumpuk" kepemilikannyadengan tanah MutiaraPerangin Angin (garis merah).

    ISFARI HIKMAT/DETIKCOM

    FOKUSFOKUS

    FOKUS

    FOKUS

    FOKUS

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    59/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    FOKUS

    Adapun Sukma mengaku

    pencarian tanah ini dilakukan

    setelah digelar pertemuan ke-

    luarga Bung Karno, ia lupa per-sis tanggalnya. Ia mengutara-

    kan keinginan mengelola tanah

    Sukarno di kawasan Bogor,

    termasuk Ceruk, untuk mem-

    buka usaha. Namun kakaknya,

    Guntur Soekarnoputra, selaku

    anggota keluarga yang diberi

    wewenang mengelola aset,

    tidak banyak bicara, tidak juga

    memberikan sertifikat tanah.

    Sukma pun mengirim Sumanta dan Yakti. Ia

    memberikan kuasa untuk mengelola dan me-

    lakukan jual-beli. Guntur baru menyerahkan

    sertifikat tanah kepada Sukma pada 2013.

    Iya, untuk ini kan, ketertiban tanah itu, kare-na sertifikatnya juga dulu enggak ada, ujarnya.

    Temuan ini disambut dengan jalan berliku.

    Pada 1 Juni 1994, Sukma memberikan kuasa

    kepada Yakti untuk menjual sebagian kecil ta-

    nah Sukarno di Ceruk kepada seorang warga

    bernama Parman. Lahan yang dual tersebut

    seluas 250 meter persegi dari total luas tanah

    8.693 meter persegi.

    Mantan istri Mangkunegoro XI itu mengakusebenarnya jual-beli tersebut adalah hibah. Ia

    ingin memberikan tanah itu kepada Parman

    karena merupakan anggota keluarga veteran.

    Namun Parman tetap ingin membayar, ma-

    kanya dibuatlah akta jual-beli.

    Dia mau tetap bayar, tapi kan saya enggak

    enak. Namanya Bung Karno punya tanah di

    situ, terus Parman itu pejuang, kenapa sih eng-

    gak kita kasih, tuturnya.

    Pemberian kewenangan kepada Yakti inilah

    yang jadi pangkal persoalan. Pada 1994, sese-

    orang bernama Savitri Mahdiyanti mengaku

    memiliki tanah tersebut dan menjualnya. Akta

    jual-beli No. 0836/Kec. Ceruk/1994 menye-

    butkan Savitri sebagai pemilik tanah dan men-jual tanah seluas 2.000 meter persegi seharga

    Rp 30 juta kepada Erli Mesrawati

    Savitri tercatat sebagai pelajar di Kabupaten

    Bogor berusia 17 tahun dengan alamat rumah

    Kampung Cipandawa RT 02 RW 02 Desa Sro-

    FOKUS

    Tugu perjuangan terletak diatas lahan milik Sukarno diBogor.

    ISFARI HIKMAT/DETIK

    FOKUS

    FOKUS

    FOKUS

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    60/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    FOKUS

    gol, Ceruk, Bogor, Jawa Barat.

    Domisili Savitri sama dengan

    alamat Yakti. Namun akta

    jual-beli itu sama sekali tidakmencantumkan nama Sukma

    ataupun Yakti selaku pengguna

    kuasa.

    Erli berangsur-angsur memi-

    liki tanah Sukarno. Data akta

    jual-beli tahun 2007 yang dida-

    pat majalah detik menunjuk-

    kan Erli dan suaminya, Abroni

    Nasution, memiliki hak tanah

    seluas 5.965 meter persegi. Ta-

    nah itu dipecah dalam tiga akta kepemilikan.

    Abroni dan Erli menjual tanahnya kepada Mu-

    tiara Perangin Angin seharga Rp 161 juta.

    Sukma sendiri kaget dengan menyusutnya

    luas tanah Sukarno di Ceruk. Ia mengakumemberikan hak pengelolaan tanahnya kepa-

    da Yakti. Namun ia tidak pernah memberikan

    perintah menjual tanah bapaknya seluas ribuan

    meter persegi itu.

    Anehnya, akta asli kepemilikan tanah yang

    didapat Sukma dari Guntur tidak pernah diutak-

    atik walau penjualan berlangsung. Karena itu,

    Sukma meminta Syamsu Anwar yang ditunjuk

    sebagai pengacara keluarga Bung Karno men-gajukan permohonan pembatalan kepemilikan

    tanah milik Mutiara Perangin Angin ke BPN

    pada 2013.

    Mutiara memiliki tiga sertifikat atas tanah

    Sukarno, yakni Nomor 00379, 00380, dan

    00381. Semua akta tersebut berangka tahun

    2010. Sertifikat ini bertumpuk dengan akta

    milik Sukma, No. 1 dan 2 Tahun 1961.

    Suami Mutiara, Josep Purba, mengaku masih

    mempertahankan haknya. Namun ia tidak mau

    sembarangan mengumbar omongan. Ia mem-

    beli tanah itu melalui perantara keponakannya

    sendiri, Setiabudi Perangin Angin.

    Kau tanya Budi-lah. Aku dulu beli di Budi

    dan lurah lama. Yang mengurus mereka ber-dua, ucapnya kepada majalah detik.

    Sedangkan Budi mengaku melakukan jual-

    beli secara sah. Ia justru menyalahkan keluarga

    Sukarno karena tidak memelihara tanah itu.

    Sementara itu, Syamsu sudah tiga kali mela-

    Fotokopi dua sertifikat tanahmilik Sukarno di WarungMenteng, Bogor.

    ISFARI HIKMAT/DETIKCOM

    FOKUS

    FOKUS

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    61/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    FOKUS

    yangkan surat permintaan pembatalan ser-

    tifikat tanah ke BPN. Mereka berupaya men-

    gundang pihak yang berselisih. Namun tidak

    semua pihak datang.Hingga kini BPN Bogor belum menemukan

    jalan keluar. Syamsu mengancam akan mem-

    perpanjang perkara hingga ke pengadilan.

    Menurut dia, BPN lalai dengan melakukan

    penerbitan sertifikat milik Mutiara.

    Saya tidak begitu tahu siapa yang menga-

    wasi lapangan. Saya hanya mempermasalah-

    kan ke BPN secara administrasi bahwa ini ke-salahan BPN, tutur pria yang dulu bekerja di

    BPN itu.

    ISFARI HIKMAT, IBAD DURROHMAN, MONIQUE SHINTAMI,

    BAHTIAR RIFAI | ARYO BHAWONO

    Bengkel motor ini berada diatas lahan milik Sukarno yangjuga diklaim kepemilikannyaoleh Mutiara Perangin Angin.

    ISFARI HIKMAT/DETIKCOM

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    FOKUS

    FOKUS

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    62/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    FOKUSFOKUS

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    SUKARNO SELALU MEMBERIKAN TEMPAT TINGGAL DI LUAR ISTANA KEPADAISTRI-ISTRINYA. ADA YANG BERSTATUS RUMAH DAN TANAH MILIK NEGARA.

    ASET NEGARA DI TANGAN ISTRI MUDA

    FOKUS

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    63/177

    MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014

    FOKUS

    M

    OBIL itu menyusuri jalan sempit

    di bilangan Pasar Minggu, Jakarta

    Selatan. Duduk di kursi belakang,

    Presiden Sukarno bersama istribarunya, Yurike Sanger.

    Melewati deretan pohon buah yang men-

    gapit kedua sisi jalan, mobil perlahan masuk

    ke sebuah kompleks yang sepi. Sukarno turun

    dari mobil. Apakah Adik senang tinggal di

    daerah ini? tanyanya kepada Yurike.

    Melihat rumah dan

    halamannya yang berka-li-kali lipat lebih luas dari

    milik orang tuanya, Yurike

    malah bergidik. Selama

    ini dia terbiasa tinggal di

    rumah orang tuanya di Tebet, Jakarta Selatan.

    Aduh, Mas, saya takut tinggal di sini sendi-

    rian, kata Yurike seperti dituturkan dalam bio-

    grafinya, Percintaan Bung Karno dengan Anak

    SMA. Kalau sewaktu-waktu saya mati, nanti

    tidak ada yang tahu.

    Yurike memang akan lebih banyak sendirian

    di sana. Selebihnya hanya ada pengawal suru-

    han Sukarno, yang bakal mencegahnya keluar

    tanpa seizin sang presiden.

    Yurike pun tidak luluh oleh bujukan boleh

    mengajak keluarganya pindah ke sana. Ia tetap

    menolak rumah itu. Kalau begitu, Mas perluwaktu lagi untuk menyuruh lihat rumah mana

    yang kira-kira cocok untuk Adik, kata Sukarno.

    Belakangan, Yurike baru tahu kalau yang

    ditawarkan itu ternyata rumah sengketa.

    Kasusnya, kata dia, melibatkan seorang pet-

    inggi bank sentral Indonesia.

    Sukarno memang mesti mencarikan rumah

    buat istri-istri mudanya karena mereka tidakbisa tinggal di Istana. Ada kesepakatan antara

    dia dan putra sulungnya, Muhammad Guntur

    Soekarnoputra, soal poligami.

    Asalkan tidak tinggal di Istana, Guntur dan

    adik-adiknya berjanji tak akan mencampuri

    urusan sang ayah. Mereka akan tutup mata

    soal hindul-hindul markindul, begitu anak-

    anak Fatmawati menjuluki perempuan-perem-puan Sukarno.

    Setelah Fatmawati, ada Hartini, Ratna Sari

    Dewi, Hariyatie, Kartini Manoppo, Yurike

    Sanger, dan Heldy Djafar. Namun anak-anak

    hanya mengakui sampai Hariyatie.

    Adik jangan kaget ya, rumahini pemiliknya buron kejaksaanyang lari ke luar negeri.

    FOKUS

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    64/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    FOKUS

    Saya enggak tahu, ya, Heldy yang mana?

    Kok Heldy Djafar? Enggak tahu, kata Suk-mawati Soekarnoputri kepada majalah detik.

    Jadi, kalau ada wanita lain yang punya ce-

    rita romanceatau sampai kawin, saya kurang

    periksa.

    Sukmawati mengatakan, tak ada dari mere-

    ka yang masuk Istana di Jakarta. Bahkan istri

    kedua, Hartini, yang banyak mendampingi

    Sukarno di acara resmi, pun ditempatkan diIstana Bogor.

    Meski kamu istri kedua, kamu tetap istri

    saya yang sah, kata Sukarno kepada Hartini.

    Biarpun kamu tidak tinggal di Istana Negara,

    kamu akan menjadi ratu yang tidak bermahko-

    ta di Istana Bogor.

    Sukarno dan Fatmati bersamaanak mereka, Guntur danMegawati

    GETTY IMAGES

    FOKUS

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    65/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    FOKUS

    Bahkan, demi Hartini, Istana Bogor direno-

    vasi besar-besaran. Istana itu ditambahi beran-

    da depan, koridor penghubung kedua sayap

    dengan gedung utama, serta lima paviliun.Hartini sehari-hari tinggal di paviliun. Su-

    karno datang setiap Jumat dan baru kembali

    ke Ibu Kota pada Ahad sore atau Senin pagi.

    lll

    Gagal memberikan rumah di Pasar Minggu,

    Sukarno mengajak Yurike ke daerah Cipinang

    Cempedak, Jakarta Timur. Ada sebuah rumah

    yang, bagi Yurike, tampak seperti rumah kuno.Belajar dari pengalaman di Pasar Minggu,

    Yurike ragu akan rumah ini. Agaknya Sukarno

    menangkap keengganan Yurike sehingga ia

    berterus terang soal asal-muasalnya. Adik ja-

    ngan kaget, ya, ujarnya.

    Sukarno menjelaskan rumah itu dalam pen-

    guasaan Kementerian Perdagangan. Sudah

    berbulan-bulan kosong karena pemiliknya,yang jadi buron kejaksaan, kabur ke luar neg-

    eri.

    Adik tenang saja, toh kita sekadar menem-

    pati, ini pun sudah diatur oleh negara, kata

    Sukarno.

    Betul tidak akan terjadi apa-apa?

    Adik masih percaya omongan suami atau

    tidak? kata Sukarno dengan mata membela-

    lak. Di samping itu, aku toh masih PresidenRepublik Indonesia. Masak Adik tidak percaya

    omongan presidennya sendiri?

    Akhirnya Yurike menetap di rumah yang kini

    dikenal sebagai Rumah Polonia itu. Ternyata

    Rumah Polonia juga sempat akan ditawarkan

    kepada Heldy Djafar, istri termuda Sukarno.

    Namun, belum juga sempat Heldy dibawa ke

    sana, ia sudah membeli rumah di Jalan Cibatu,Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

    Tak memberikan rumah, Sukarno malah me-

    nawarkan tanah seluas 4.000 meter persegi

    di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Seperti

    diceritakan Heldy dalam biografi Heldy Cinta

    Terakhir Bung Karno, Sukarno menyuruh gadis

    asal Kalimantan ini membangun gedung Seri-

    kat Dagang Kalimantan di lahan itu.Agar kelak proyek gedung itu lancar dan

    banyak calon penyewanya, Sukarno menjan-

    jikan akan jadi orang yang meletakkan batu

    pertamanya. Kau menjadi direktris, baru kau

    di situ diekspos sebagai istriku, ujar Sukarno

    Yurike Sanger

    DETIKCOM

    FOKUS

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    66/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    FOKUS

    seperti ditirukan Heldy.

    Dari mana tanah itu? Keluarga Heldy men-

    ceritakan Sukarno minta Gubernur Jakarta

    ketika itu, Mayjen Soemarno Sosroatmodjo,

    menerbitkan surat hibah tanah itu.

    Dalam waktu dua pekan, surat itu keluar.

    Sayangnya, pada 1966 itu tak ada investoryang mau mendanai pembangunan gedung

    sehingga proyek itu batal.

    Belakangan, mencarikan rumah dan tanah

    dengan memakai koneksi itu menimbulkan

    masalah bagi para istrinya. Dalam sidang-

    sidang setelah Tragedi G-30-S, rumah Hari-

    yatie di Slipi, misalnya, disebut-sebut pem-

    bangunannya memakai uang negara yang

    dikucurkan Gubernur Bank Indonesia Jusuf

    Muda Dalam.

    Namun Sukarno, dalam berbagai kesem-

    patan, mengatakan semua harta yang di-berikan kepada istri-istrinya berasal dari

    uangnya sendiri. Uang itu, kata dia, dari roy-

    alti autobiografinya, Sukarno: An Autobio-

    graphy,yang ditulis Cindy Adams.n

    ISFARI HIKMAT, MONIQUE SHINTAMI | OK TA WIGUNA

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    Rumah Polonia di daerahCipinang Cempedak, JakartaTimur. Rumah sitaan negaraini diberikan Sukarno kepada

    Yurike Sanger.

    DETIKCOM

    FOKUS

    FOKUS

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    67/177

    MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014

    FOKUSFOKUS

    SAKSI CINTA SUKARNO

    NASIBNYA KINIRUMAH YANG DIBERIKAN SUKARNO KEPADA ISTRI-ISTRINYA DISITAREZIM SOEHARTO. ADA YANG DISULAP JADI MUSEUM, MAL, DANMARKAS PEMENANGAN PRABOWO.

    MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014

    FOKUS

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    68/177

    MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014

    FOKUS

    S

    UATU senja, Sukarno memberi ke-

    jutan istimewa kepada Hariyatie.

    Perempuan ketujuh yang dinikahi

    presiden pertama Indonesia itu dia-jak jalan-jalan. Bung Karno ingin menghadiahi

    sang istri sebuah rumah.

    Kita mau ke mana, Mas? tanya Hariyatie.

    Atas pertanyaan istri yang dinikahinya pada 21

    Mei 1963 itu, Sukarno menjawab, Golek pang-

    gonan(cari rumah).

    Setelah menikah, perempuan bernama asli

    Suharyati itu tinggal di se-buah rumah di Jalan Madiun,

    Jakarta, maka ia pun bertanya

    buat siapa rumah itu.

    Ya kanggo kowe. Kangmas

    remen sing cedak sawah (ya

    buat kamu. Kangmas suka yang dekat sawah),

    jawab Sukarno seperti diceritakan di buku

    Hariyatie-Soekarno:The Hidden Story.Hariyatie lantas mempertanyakan uang yang

    akan dipakai untuk membeli tanah dan mem-

    bangun rumah tersebut. Sukarno mengaku

    akan mendapatkan banyak uang dari hasil pen-

    jualan buku autobiografinya,Sukarno: An Auto-

    biography as Told to Cindy Adams, terbitan The

    Bobbs-Merrill Company Inc, New York, 1965.

    Saat mereka sampai di Slipi, Sukarno lang-

    sung jatuh hati pada pemandangan di kawasanitu, yang masih banyak sawah terbentang. Aku

    menurut saja dan pembangunan rumah itu

    dilaksanakan atas nama pembangunan Hotel

    Banteng (Hotel Borobudur), kata Hariyatie.

    Hariyatie pindah ke rumah di Slipi ini ketika

    pembangunannya belum selesai 100 persen.

    Sukarno datang ke rumah itu untuk sekadar

    melepas lelah. Hariyatie tidak pernah mem-protes kunjungan Sukarno yang cuma sebentar

    karena, selain sibuk sebagai presiden, ia tahu

    Sukarno juga punya istri lain, Fatmawati dan

    Hartini.

    Bila Sukarno datang, Hariyatie menyuguh-

    kan masakan kesukaan sang proklamator:

    sayur lodeh, empal, bacem, sayur asem, dan

    sambal. Hariyatie berusaha menjadi istri yangmengabdi kepada suami dengan belajar pada

    istri Sukarno sebelumnya, Inggit Ganarsih.

    Namun kebahagiaan Hariyatie dan Sukarno

    di rumah itu tidak bertahan lama. Pergolakan

    politik mengakhiri kisah mereka.

    Tanah warisan Sukarno diSlipi telah berubah menjadiMal Taman Anggrek.

    FOKUS

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    69/177

    MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014

    FOKUS

    Kamis, 30 September 1965, Sukarno tidak

    datang mengunjungi Hariyatie, padahal hari itu

    merupakan jatah giliran perempuan yang masa

    mudanya menjadi penari Istana tersebut. Bung

    Karno baru datang keesokan harinya, pagi-pagi

    benar, sekitar pukul 06.30 WIB.Namun, saat datang, Sukarno diliputi kekha-

    watiran. Orang-orang kepercayaan Sukarno

    lalu berdatangan. Sukarno menanyakan kabar

    Jenderal Ahmad Yani dan Jenderal A.H. Nasu-

    tion karena, malam sebelumnya, terjadi pem-

    bunuhan para jenderal.

    Sukarno kemudian pamit kepada Hariyatie.

    Mas tindak(pergi) dulu. Rupanya itulah kun-

    jungan terakhir Sukarno. Setelah itu, ia tidak

    pernah datang. Hariyatie pun tidak pernah bisa

    bertemu lagi.

    Tanpa kunjungan Sukarno dan tak punyaanak, Hariyatie kesepian di rumah dengan luas

    tanah 11 hektare itu karena sendirian. Ia semak-

    in tidak tahan dengan isu yang menyebutkan

    rumah itu dibeli bukan dari royalti buku auto-

    biografi Sukarno, melainkan dibiayai negara.

    Ia kemudian pindah ke sebuah rumah di Jalan

    Museum Satriamandala

    DETIKCOM

    FOKUS

    FOKUS

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    70/177

    MAJALAH DETIK17 - 23 NOVEMBER 2014

    Madiun, Jakarta, yang dibelinya seharga Rp 5

    juta.

    Sukarno menceraikan Hariyatie pada 15 Ok-

    tober 1966. Berdasarkan buku Cinta & Hati

    Istri-istri Sukarno, selanjutnya Hariyatie hanya

    memantau kabar rumah itu. Setelah Sukarnotidak lagi berkuasa, rumah dan tanah di Slipi itu

    disita pemerintahan Soeharto.

    Putri Sukarno, Sukmawati, mendengar kabar

    tanah bapaknya di Slipi disita tentara. Tapi ia

    tidak tahu persis. Kalau enggak keliru, itu atas

    nama Bapak, tapi saya kurang tahu jelas, kata

    Sukma kepadamajalah detik.

    Pengacara keluarga Sukarno, Syamsu Anwar,

    menyatakan pihaknya sempat berusaha agar

    warisan Sukarno di Slipi itu kembali lagi pada

    keluarga. Ia menyatakan di tanah itu kini telah

    berdiri Mal Taman Anggrek.

    Penelusuran majalah detik, meski sudah

    ada Mal Taman Anggrek, warga sekitar masih

    menyebut lokasi tersebut sebagai tanah Su-

    karno.

    Bila ditanya di mana tanah Sukarno, umumn-

    ya warga Tanjung Duren, Slipi, akan menunjuk

    tanah seluas 4 hektare di belakang Mal Taman

    Anggrek yang bersebelahan dengan Aparte-

    men Mediterania. Lokasi tanah itu berbatasan

    dengan Desa Tanjung Duren Selatan dan Timur.

    Di tanah tersebut sekarang ada plang ber-

    tulisan Sedang dilakukan pembangunan Ta-

    man Anggrek Residence milik Agung SedayuGroup.

    Munaram, warga yang sudah puluhan tahun

    tinggal di kawasan tersebut, menuturkan tan-

    ah itu dulu dikelola Induk Koperasi Angkatan

    Darat. Konon, ada rumah-rumah yang dulu

    pernah ditempati Sukarno. Rumah tersebut

    Mal Taman Anggrek

    DETIKCOM

    FOKUS

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    71/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    kemudian dialihkan menjadi kantor oleh Inko-

    pad, cerita pria berusia 53 tahun itu.

    Pada masa Soeharto, tanah itu ditanami ang-

    grek dan dikelilingi pagar kawat oleh Ibu Ne-

    gara Siti Hartinah. Dari taman anggrek, tanahitu kemudian diubah menjadi sebuah mal yang

    diberi nama Mal Taman Anggrek.

    Saya dulu berusaha membongkar masalah

    ini. Tapi, sampai sekarang, tidak ada penyelesa-

    ian, ujar Syamsu, pengacara keluarga Sukarno,

    yang sebelumnya bekerja di Badan Pertanahan

    Nasional.

    lll

    Pada malam 30 September 1965, Sukarnoseharusnya datang ke rumah Hariyatie karena

    hari itu merupakan jatah gilirannya. Tapi, malam

    itu, Sukarno memilih ke Wisma Yaso.

    Rumah di Jalan Gatot Subroto itu ditempati

    Ratna Sari Dewi, istri keenam Sukarno, yang

    dinikahinya pada Maret 1962. Perempuan asal

    Jepang itungambekkarena, sehari sebelumnya,

    Sukarno juga lupa tidak mengunjunginya.Sukarno, yang mendapat laporan Dewi

    yang tengah ngambekmalam itu, pun memilih

    menghabiskan malam dengan pesta dansa di

    klub malam di Hotel Indonesia. Sukarno men-

    jemputnya dan mengantarnya ke Wisma Yaso.

    Presiden, yang biasanya tidur di Istana, malam

    itu menginap di rumah Dewi. Sukarno tidak

    tahu malam itu terjadi pembunuhan para jen-deral dan ia menjadi salah satu target.

    Rumah Yaso dibangun sukarela oleh bebera-

    pa orang Jepang dan Indonesia, kata Dewi.

    Namun banyak yang curiga rumah itu diban-

    gun perusahaan Jepang untuk berterima kasih

    Ratna Sari Dewi

    GETTY IMAGES

    FOKUS

  • 7/21/2019 Majalah Detik 155

    72/177

    MAJALAH DETIK 17 - 23 NOVEMBER 2014

    kepada Dewi, yang memuluskan lobi mereka di

    Indonesia.

    Pada November 1966, Sukarno meminta

    Dewi, yang sedang hamil, pindah ke Jepangdan melahirkan di sana. Sukarno tidak ingin

    istrinya yang cantik itu mengalami masalah ka-

    rena kondisi politik saat itu sedang buruk.

    Firasat Sukarno ternyata benar. Setelah tidak

    lagi berkuasa, Sukarno diusir dari Istana Bogor.

    Sukarno lantas tinggal di Istana Batutulis seba-

    gai tahanan rumah. Namun, karena sakitnya, ia

    dipindahkan ke Jakarta. Ia melanjutkan menjaditahanan rumah di Wisma Yaso.

    Dalam autobiografi SoehartoPikiran,

    Ucapan, dan Tindakan Saya, yang ditulis G.

    Dwipayana dan Ramadhan K.H., Soeharto

    menjelaskan bahwa Rachmawati-lah yang

    meminta ayahnya dipindahkan ke Jakarta.

    Saya janjikan kepada Rachmawati untuk

    b