MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

40
Si Unyil belajar Fotografi MEMBUMIKAN IDUL FITRI KALIDIOSKOP PROGRAM PENDAYAGUNAAN ZAKAT NILAI UKHUWAH DALAM SEKERAT DAGING Edisi september 2010

description

Sebelum gema takbir membahana di penjuru Nusantara, kabar baik datang dari puncak Gunung Halimun. Warga desa Paguyangan, Cisolok, Sukabumi, lebaran kali ini penuh suka cita. Apa sebab? Ternyata, listrik tenaga Pikohidro bantuan Al-Azhar Peduli Ummat sudah menyala.

Transcript of MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Page 1: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 2010 1

Si Unyil belajar

Fotografi

membUmikan

idUlfitri

kalidioSkop program

pendayagUnaan zakat

nilai UkhUwah dalam

Sekeratdaging

Edisi september 2010

Page 2: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 20102

Atas dukungan selama Ramadhan 1431 HTerima Kasih

Media Campaign

Media Campaign

Semoga keberkahan dan kesuksesan menyertai manajemen dan perusahaan

Page 3: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 2010 3

Atas dukungan selama Ramadhan 1431 HTerima Kasih

Media Campaign

Media Campaign

Semoga keberkahan dan kesuksesan menyertai manajemen dan perusahaanPROSES PEMBANGUNAN

PROSES PEMBANGUNAN 50 %

RENCANA PEMBNGUNAN

PASCA GEMPA TAHUN 2005

Seiring terbitnya matahari....Alhamdulillah tiang-tiang masjid sudah terpancangAkankah kita menjadi bagian dari pembangunan Masjid ini ?

1. Masjid terbesar & menjadi Kebanggan penduduk Muslim di Pulau Nias2. Tak banyak yg peduli, hanya 5 % penduduk muslim di pulau ini

3. Sebagai Pusat Dakwah di Pulau Nias ?Mengapa Menbangun Masjid di nias

gerakan WakaFTunaikan Donasi AndaMelalui Rekening an. YPI Al-Azhar

CIMB Niaga Syariah: 5020 1000 62004Bank Mandiri: 126 000 711 1122BCA: 070 303 6691Mohon tambahkan nominal Rp. 88 sebagai kode transaksCp: 0819 329 22223

unTuk Masjid di nias

Page 4: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 20104

editorial

4 Majalah , Edisi September 2010

Sebelum gema takbir membahana di penjuru Nusantara, kabar baik datang dari puncak Gunung Halimun. Warga desa Paguyangan, Cisolok, Sukabumi, lebaran kali ini penuh suka cita. Apa sebab? Ternyata, listrik tenaga Pikohidro bantuan Al-Azhar Peduli Ummat sudah menyala.

Tentu ini kabar yang menggembirakan. Sebuah desa di kaki Gunung Halimun yang semula gelap gulita, mendadak berkelip cahaya listrik di malam hari. Ini langkah kecil sebagai awal hidupnya peradaban di komunitas masyarakat yang masuk dalam Kasepuhan Ciptagelar itu.

Tak hanya di Cisolok, dalam satu tahun kedepan, Al-Azhar Peduli Ummat akan bersinergi dengan Bu Tri Mumpuni untuk membangun 10 lokasi listrik swadaya di 10 desa terpencil. Melalui listrik, lembaga ini berikhtiar menebar pengetahuan, dakwah, peradaban, syiar Islam, dan menumbuhkan kemandirian masyarakat.

Setelah gegap gempita promosi zakat selama Ramadhan dengan berbagai tema dan strategi, bulan berikutnya adalah pembuktian sungguhkan zakat sesuai dengan tema-tema itu. Misal, dalam tagline zakat Al-Azhar Peduli Ummat “Zakat adalah Energi”, maka zakat harus diwujudkan dalam program yang mendorong terciptanya kemandirian masyarakat.

Semoga.

energi zakat UntUk maSyarakatkemandirian

Page 5: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 2010 5

Komplek Masjid Agung Al-AzharJl Sisingamangaraja Kebayoran Baru

Jakarta Selatan.Telp. 021-7221504Fax. 021-7265241

RUMAH GEMILANG INDONESIAJl. Pengasinan RT 01/06 Sawangan

Depok-16518Telp. 0251-8616466, 8610475, 8614382.

Fax. 021-68164288

DEWAN PERTIMBANGAN SYARIAHKetua Ir. H. Adiwarman A. Karim, SE,

MBA, MAEPAnggota Dr. H. Shobahussurur, MA,

Drs. H. Amliwazir Saidi, Drs. H. Sobirin

KOMISI PENGAWASKetua H. Syamsir Kamaludin

Anggota Drs. H. Tulus

BADAN PELAKSANADirektur M. Anwar Sani

Wkl. Direktur A. Rahman GayoWkl. Direktur Operasional Sigit Iko Sugondo

Kelembagaan Suryaningsih (GM), Subakti, M.Andri Yusuf, Liza Triastuti

Keuangan Lusiana, Rohadi Kohar Fundraising Dwi Kartika Ningsih (GM),M.Taufik, Saripudin, Sudayat Kosasih,

Widya Astuti, Nurulita FitriaProgram dan Komunikasi Sunaryo

Adhiatmoko (GM), Agus Nafi’, Iwan Rahmat, Nurli Laelasari, Rachmatullah

Sidiq, Siti Sarifah

salam

PENERBITAl Azhar Peduli Umat

PENANGGUNG JAWABM. Anwar Sani

PEMIMPIN REDAKSISunaryo Adhiatmoko

REDAKSIMuhammad Taufik

Azmiah Rusyidina, Arsa Wening,Arum Nazlus Shobah

FOTOGRAFERArsa Wening DESIGN GRAFIS

Feryawi

Isi dan materi dalam majalah ini dapat dikutip dan diperbanyak untuk tujuan kemanusiaan dengan mencantumkan

sumber: Majalah

Media untuk para donatur Al-Azhar Peduli Ummat.

Terbit satu bulan sekali.ISSN 2086-4345

Assalamu’alaikum wr wb.Pembaca, mitra, dan para muzaki yang dimuliakan Allah

SWT. Ramadhan yang begitu indah penuh hujan karunia dan ampunan, telah meninggalkan kita. Semoga, usia masih menghampiri kita pada Ramadhan yang akan datang, sehingga kita dapat terus memperbaiki diri sebagai insan yang lurus dan penuh nilai-nilai empati dan peduli.

Selama Ramadhan, kami telah berusaha menjadi amil terbaik bagi Anda dalam menunaikan zakat, infak, sedekah, dan wakaf. Titipan amanah itu akan berusaha kami tunaikan dengan baik, tepat pada asnafnya, akuntabel, transparan, dan dapat dilihat langsung bentuk pendayagunaannya. Kami sangat berharap, para muzaki tak usai begitu saja setelah menunaikan ZIS nya, tapi juga ikut mengontrol kemana amanah itu bermuara.

Tanpa panjang kata, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak, baik masyarakat maupun instansi pemerintah/swasta dan perusahaan-perusahan, juga media massa yang telah mendukung aktivitas Al-Azhar Peduli Ummat selama Ramadhan ini.

Dalam balutan yang serba sederhana, dari bawah kubah Masjid Agung Al-Azhar, kami seluruh keluarga besar Al-Azhar Peduli Ummat, mengucapkan “Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H. Minal aidin wal faidzin, taqobballahu minna waminkum taqobbal yaa kariim”.

Wassalam.

Majalah , Edisi September 2

Page 6: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 20106

Dingin membekap subuh di Kampung Paguyangan, Desa Sirnarasa, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Ahad, 25 Juli lalu. Kami enam orang Tim dari Al Azhar Peduli Ummat segera menyesaki Jeep Hardtop kuning kusam. Rock ‘n roll, perjalanan yang sesungguhnya dimulai. Diawali dengan mendorong si Hardtop yang ogah-ogahan hidup di-starter!

Begitu lepas dari Paguyangan, Jeep mulai merangkaki punggung Gunung Halimun (berkabut). Melalui jalan bebatuan dan tanah, Jeep kadang meliuk ke kiri-ke kanan di turunan berkelok, mengejek mulut jurang yang menganga di sampingnya.

Tak cukup sekali Hardtop ngadat. Berulangkali si sopir harus mengocok persneling untuk menderukannya. Belakangan harus pula membuka kap mesin. ‘’Bensin tekor,’’ ujarnya enteng.

Hilang rasa dingin penumpang, berubah jadi panas dag-dig-dug. Perjalanan masih dua jam lebih, di antaranya membelah hutan alami sepanjang 10 km. Apa harus dikata bila mobil mogok di tengahnya. Alhamdulillah, do’a memuluskan urusan.

Jelang pukul delapan pagi, sampailah Tim di area Kasepuhan Ciptagelar, Kampung Sukamulya, Desa Sirnaresmi, Cisolok, Sukabumi. Ciptagelar rebah di kaki Taman Nasional Gunung Halimun dan Gunung Salak, pada posisi koordinat S 06° 47` 10,4` BT 106°29` 52’, di ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut.

Tim menjejak pemukiman yang tersuruk ke Barat sejauh 103 km dari pusat kota Sukabumi ini untuk sebuah “punten” kepada Abah Ugi, pemimpin Kasepuhan Ciptagelar. Al-Azhar Peduli Ummat bermaksud membangun pembangkit listrik pikrohidro di dua kampung komunitas Kasepuhan. Lokasinya di sekitar Paguyangan.

sahabatmustahik

l Oleh: Rumah GemilanG indOnesia

“Kita tidak berhenti sebatas menghadirkan cahaya listrik di sana. Harus juga nyalakan cahaya iman untuk menerangi sanubari warga, dan cahaya Qur’an untuk menerangi rumah-rumah mereka,’’ terang GM Program & Komunikasi, Sunaryo Adhiatmoko.

“Kami gembira dan terbuka, bila Al Azhar mau menempatkan da’i di sini,’’ ucap Ki Yoyo Yogasmana, tangan kanan Abah Ugi, yang menemui Tim di Imah Gede Ciptagelar.

‘’Saya juga pingin belajar ngaji lagi,’’ timpal Petrus, pemuda asal Nusa Tenggara Timur. Petrus disekolahkan Bu Trimumpuni, Direktur Ibeka, lalu ditempatkan sebagai teknisi pembangkit listrik di Ciptagelar.

Alhamdulillah, sebelum gema takbir berkumandang, dari puncak Gunung Halimun dilaporkan, listrik tenaga Pikohidro bantuan donatur Al-Azhar Peduli Ummat telah menyala. Allahuakbar!

kabar gUnUng halimUndari

Page 7: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 2010 7

5 salam CARE edisi Ramadhan

6 sahabat mustahik Kabar dari Gunung Halimun

8 laPORan utama Membumikan Idul Fitri

10 Rumah tuhan Santri Kecil Banyumulek

14 POtRet Ukhuwah dalam Sekerat Daging

22 hikmah Kekuatan Berbagi

24 tautan Kampanye Zakat adalah Energi

Azzam Jadi Amil

Tari Saman di Gemilang Ramadhan

28 titian GemilanG Jangan Bubarkan Panitia Zakat

Pasca Ramadhan

33 CeRmin buYa Pengaruh Doa

38 tePi manusia Jakarta Dibenci dan Dirindu

COveRstORYCOVER Kru Laptop Si Unyil FOTO Maulana (RGI)

edisi sePtembeR 2010

daftarisi

Page 8: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 20108

1 Syawal adalah hari saat seluruh umat Islam menyudahi ritual puasa Ramadan. Puncak dari pergelutan batin seseorang kala berpuasa terbayar ketika Idul Fitri tiba. Hari ketika manusia mencapai moksa spiritualitasnya. Banyak orang mendefinisikan Hari Raya Idul Fitri (hari yang suci) sebagai hari kemenangan.

Secara etimologi, Idul Fitri adalah kembali ke fitrah. Hari ketika seluruh umat mukmin akan kembali pada fitrahnya yang suci. Ditilik dari sudut pandang epistemologi, banyak persepsi tentang Idul Fitri, baik yang menyangkut tradisi, ritual keagamaan, kemanusiaan, maupun esensi kemenangan.

Idul Fitri dapat berarti hari saat seluruh egosentrisme dan kesombongan manusia diredam demi menjaga hubungan baik dengan seluruh umat

laporanutama<<

l Foto: maulana (RGi) manusia, lingkungan, alam, dan segala sesuatu di luar diri dan pribadinya. “Hadapkanlah wajahmu dengan lurus terhadap agama menurut fitrah Allah yang telah menciptakan fitrah itu pada manusia.” (QS.30:30).

Tidak mengherankan kemudian, apabila kekudusan 1 Syawal dijadikan momentum bagi seluruh umat muslim di berbagai penjuru dunia dengan saling memberi kesempatan untuk bersilaturahim, bermaaf-maafan, dan kesempatan memperoleh kemenangan baik secara individual maupun kelompok.

Semangat Idul Fitri tidak hanya melekat di pakaian baru, suasana baru, makanan lezat, atau berjumpa dengan sanak keluarga. Lebih daripada itu adalah bagaimana kita tidak sekadar memaknai, tapi menjelmakan kembali fitrah kita menuju insan al-kamil (makhluk mulia). Kembali ke fitrah sebagaimana manusia pertama kali dilahirkan di dunia ini.

membUmikanidul fitri

Page 9: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 2010 9

Dengan tidak memedulikan unsur keesaan, manusia tidak ada gunanya hidup di dunia. Dan manifestasi keesaan tersebut, adalah menyandarkan segala sesuatu kepada Allah SWT serta melakukan kebajikan untuk menjunjung tinggi nilai kemanusiaan (humanitus/human and noble).

Sebagai manusia biasa, kita patut bertanya tentang asal kita dilahirkan dan untuk apa kita hidup di dunia ini. Hidup akan menjadi hambar dan tidak berarti, apabila kesejatian hidup ini dijalankan dengan ‘serampangan’ yang melulu menuruti hawa nafsu pribadinya serta tidak mengindahkan kehidupan sosial dan lingkungannya.

“Kalau memang yang engkau pilih bukan kearifan untuk berbagi, melainkan nafsu untuk menang sendiri maka terimalah kehancuran bagi yang kalah dan kehinaan bagi yang menang?” (Emha Ainun Najib, dalam syair ilir-ilirnya).

Idul Fitri dapat menjadi sikap bagi kemanusiaan kita. Dengan kebersamaan meraih kemenangan hakiki, Idul Fitri tidak hanya milik orang-orang yang berbaju baru. Orang-orang yang berpakaian compang-camping pun dapat meraihnya. Bukankah yang paling baik hamba ialah yang paling baik imannya, bukan paling bagus pakaiannya!

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H. Minal aidin wal faidzin, taqobballahu minna waminkum taqobbal yaa kariim. Mohamad Fathollah/mediaindonesia.com

Hari Raya Idul Fitri sebagai epos penyempurna pascapuasa Ramadan menjadi sangat berarti ketika kemerdekaan kembali direngkuh. Manusia sebagai insan yang tidak pernah lepas dari salah dan lupa (al-insanu mahallul al-khatta wa an-nisyan) akan menemukan fitrahnya kembali apabila hari kemenangan ini dapat kita maknai dengan sungguh-sungguh. Bukan sekadar ritus keagamaan belaka yang habis manis sepah dibuang. Atau bergembira ria di hari Lebaran, selepas salat Ied berlalu segala sifat, mentalitas, dan perbuatan buruk mencuat kembali dan menorehkan tinta hitam di kertas putih dan suci.

“...dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS Al-Baqarah:185)

Fitrah (purity) atau kesucian dapat menjadi dasar hidup kita berpijak. Maka kemudian lantunan takbir (mengagungkan keesaan Allah SWT), tahmid (bersyukur atas segala karunia yang diberikan Allah SWT), dan tasbih (mengagungkan kemahasucian Allah SWT), merupakan tombak spiritual kita dalam rangka memerangi segala macam problem kehidupan; baik berupa ketertindasan struktural, kebodohan sosial, kemunafikan, kedengkian, kebohongan, keculasan, dan segala yang merugikan bagi diri sendiri ataupun bagi lingkungan sosial kita.

Untuk kemanusiaan Fitri dimaknai sebagai asal kejadian kembali

kepada unsur yang satu; al-Ilah. Jadi sia-sia orang-orang yang berlaku tidak adil, sombong, dan mementingkan dirinya ketimbang saudaranya.

>>laporanutama

Page 10: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 201010

Sebelum Ramadhan, Al-Azhar Peduli Ummat sempat silaturahim ke mitra program di Lombok Barat. Tepatnya Desa Banyumulek yang terkenal sebagai desa wisata tembikar. Di desa itu, terdapat PAUD dan TPQ Ar-Raodah binaan Ustad Akmal. Anak-anak yang belajar di sana lebih dari 150 anak.

Semua disuguhkan serba sederhana, di ruang belajar yang berada di halaman rumah ustad Akmal. Tapi peralatan peraga pendidikan relatif lengkap. Menurut Ustad Akmal, sebagian bantuan dari

rumahtuhan

l naskah & Foto: aRsa WeninG

Santri kecilBanyumulek

Page 11: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 2010 11

rumahtuhan

donatur. Di madrasah ini, Al-Azhar Peduli Ummat membantu sebagian operasional pendidikan.

“Terima kasih, Al-Azhar sudah bantu kami yang jauh ini. Jika begini rasanya tidak sendiri mengembangkan dakwah ini”, kata Ustad Akmal.

Perekonomian masyarakat Banyumulek sejak berpuluh tahun lalu, bergantung pada kerajinan tembikar. Sayang, beberapa tahun terakhir usaha tembikar perlahan lesu. Namun, persoalan ekonomi tak boleh membuat pendidikan untuk anak-anak Banyumulek ikut lesu.

11

Page 12: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 201012

KepadaAl-Azhar Peduli UmmatFax. 021-726 5241

Assalamu’alaikum Wr. WbBersama ini saya Nama :Tempat/Tanggal lahir : Alamat surat : Rt Rw Kota : Propinsi : Kode pos : No Telp/Fax : Handphone : E-mail :

Menyatakan bersedia membayar

Zakat : Infaq : Kemanusiaan : Lain-lain : + Jumlah :

Demikian, atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

__________________ ,________

“Semoga Allah melimpahkan keberkahan hidup dunia dan Akherat. Amin”

Tanda tangan & nama lengkap

Beri tanda (checklist) sebagai isian. Donasi dapat di transfer melalui rekening an. YPI Al-Azhar

Formulir Donatur

an. YPI Al-Azhar

Page 13: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 2010 13

Serba Serbi Ramadhan

1 tRaininG mOZa, mOtivasi Zakat Manajemen Zakat Berbasis

Masjid, Training di sejumlah masjid-masjid di Jabotabek.

2 kamPunG GemilanG Ramadhan Miniatur Al-Azhar Peduli

Ummat (APU) yang di sajikan di dalam mall, adapun acara yg berlangsung adalah display kegiatan APU, Lomba Tari Saman, Kultum dll

3 kultum Ramadhan di RadiO Bersama Ustadz Al-Azhar

Peduli Ummat di Spin Radion, Music City, Delta FM, Indika Fm, Oz Radio

4 PemabaGian takJil GRatis Di Sejumlah Tol dalam kota

antara lain Semanggi, TB. Simatupang, MT. Haryono, Kuningan

5 Zakat beRsama khOlidi Kholidi dan Bang Salim

bersedia menerima Zakat Muzakki di konter Zakat kami di Masjid agung Al-Azhar dan Mall Karawaci

6 ROad shOW dOnGenG Ramadhan Menanamkan kepedulian

sejak dini melalui dongeng di Sekolah-sekolah Al-Azhar Jabotabek

Ramadha telah berlalu, sejumlah aktifitas kegiatan Alhamdulillah sudah terlaksana dengan baik, semoga ikhtiar dalam mensosialisasikan zakat ini bermanfaat untuk semua fihak

KepadaAl-Azhar Peduli UmmatFax. 021-726 5241

Assalamu’alaikum Wr. WbBersama ini saya Nama :Tempat/Tanggal lahir : Alamat surat : Rt Rw Kota : Propinsi : Kode pos : No Telp/Fax : Handphone : E-mail :

Menyatakan bersedia membayar

Zakat : Infaq : Kemanusiaan : Lain-lain : + Jumlah :

Demikian, atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

__________________ ,________

“Semoga Allah melimpahkan keberkahan hidup dunia dan Akherat. Amin”

Tanda tangan & nama lengkap

Beri tanda (checklist) sebagai isian. Donasi dapat di transfer melalui rekening an. YPI Al-Azhar

Formulir Donatur

an. YPI Al-Azhar

Page 14: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 201014

Tujuan seorang mukmin dalam berpuasa adalah mendapatkan derajat taqwa, seperti yang disebutkan dalam Q.S. al-Baqarah/2: 183. Derajat taqwa adalah derajat yang tertinggi, kualitas terbaik yang dapat diraih oleh setiap muslim. Derajat itu hanya dapat diraih ketika seseorang dapat melaksanakan ibadah secara berkelanjutan, terus menerus, dan konsisten.

Dalam bahasa al-Quran mampu berlaku istiqâmah dalam setiap tindakan setelah keimanan yang ditanamkan di dalam jiwa. Istiqamah menumbuhkan ketegaran, keberanian, dan keteguhan. Kepada orang-orang yang selalu istiqamah Allah akan memberikan ketegaran hidup, tiada rasa takut, dan balasan surga.

Disebutkan di dalam al-Quran: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita”. Q.S. al-Ahqâf/46: 13. “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqâmah, maka malaekat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlan kamu merasa sedih; dan bergembiralah

kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. Q.S. Fushshilat/41: 30.

Di bulan Ramadhan kita berpuasa, mengendalikan mulut dan kemaluan kita dari melakukan aktifitasnya berupa makan, minum, atau berhubungan seks dalam beberapa jam setiap hari. Hal itu dimaksudkan agar nafsu mulut dan nafsu kemaluan menjadi terlatih dalam melaksanakan kegiatannya dan tidak menurutkan segala kemauan hawa nafsu. Sebab mulut yang mungil, lunak, dan tidak bertulang itu bila menurutkan hawa nafsunya akan sanggup memakan dan meminum apa saja; yang lunak atau yang keras, yang kecil atau yang besar, yang baik atau yang jelek, yang halal atau yang haram.

Selama bulan Ramadhan, umat Islam dilatih untuk memperbanyak amal kebajikan, mengeluarkan zakat, berinfaq, bershadaqah, wakaf, menyantuni fakir miskin, dan menjadi semakin solider kepada sesama. Kaum muslimin diperintahkan untuk selalu bermurah senyum, ramah kepada sesama manusia, bertegur sapa dengan sanak saudara, bergotong royong dengan sesama tetangga, dan saling tolong menolong dalam berbagai urusan kemasyarakatan. Selama Ramadhan, kaum muslimin menunjukkan tradisi berbagi

hikma

h

Dr. H. Shobahussurur, M.A.Ketua Takmir Masjid Agung Al-Azhar Jakarta

14

kekUatan berbagi padaramadhan dan idul fitri

Majalah , Edisi September 2010

Page 15: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 2010 1515

itu lebih dari bulan-bulan lain. Berbagai kegiatan dilakukan seperti kegiatan penerimaan dan penyaluran zakat, infaq, dan shadaqah, wakaf (ZISW), hingga kegiatan-kegiatan sosial lain seperti buka puasa bersama, bingkisan sahur, pemberian bingkisan lebaran, parcel, kartu lebaran, sms lebaran, kunjungan silaturrahim dan santunan ke panti-panti asuhan dan jompo, ke perkampungan kumuh, desa-desa miskin, rumah sakit, penjara. Orang Islam berbagi kepada saudaranya.

Selama Ramadhan, ada saudara-saudara kita yang tidak dapat menjalankan ibadah Ramadhan dengan baik. Tempat tinggal mereka hancur diterjang berbagai bencana, makanan minuman habis, mata pencaharian hancur, sarana ibadah rusak. Mereka meringkuk dalam pengungsian, rumah mereka hancur, rumah ibadah lenyap ditelan badai dan lumpur. Di antara mereka, ada yang berbaring sakit di rumah sakit, meringkuk dalam jeruji penjara, dan ada yang ditimpa kemelaratan dan kemiskinan.

idul fithri Simbol kemenangan dalam perjuangan Puncak Ramadhan ditandai

dengan perayaan Idul Fitri pada 1 Syawwal. Hari untuk merayakan kemenangan umat Islam. Kemenangan menegakkan kalimah tauhid (lâ ilâha illa Allâh). Kemenangan melawan hawa nafsu. Kemenangan atas keserakahan, kekikiran, kerakusan, kesombongan dan keangkuhan. Kemenangan atas para musuh yang mencoba menghancurkan umat dan bangsa. Kemenangan atas penindasan, kediktatoran, tirani dan kedlaliman. Kemenangan atas kebodohan, kemiskinan, dan kemalasan.

Umat Islam bebas merdeka dari segala belenggu yang menjerat dan menindas. Umat Islam bebas menjalankan aktivitasnya, dan menjalankan Syariah Allah yang telah ditetapkan. “Dan (ada lagi) karunia lain yang kamu sukai, yaitu pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman”. Q.S. al-Shaff/61: 13.

Tidak diperkenankan manusia, baik secara individu atau kelompok, berupaya mengganggu, menghalang-halangi

atau merintangi umat Islam. Kemerdekaan berkeyakinan dan bertauhid tidak dapat dikekang. Kemerdekaan menjalankan Syariah tidak dapat dihalangi. Mereka yang memusuhi umat Islam pasti hancur. Mereka yang menindas umat Islam pasti akan binasa. ”Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu sesuatu yang pasti lenyap”. Q.S. al-Isra’/17: 81.

Kemenangan itu mestinya diikuti pula dengan kemenangan atas kemiskinan dan kebodohan, kemenangan atas penjajahan dan hegemoni. Umat Islam harus merdeka dalam arti sebenarnya. Maka umat Islam harus berjuang pasca Ramadhan, tidak boleh diam berpangku tangan, tidak boleh bermalas-malasan, apalagi menjadi benalu yang menghisap makanan pohon lain. Umat Islam harus bangkit, menjadi umat yang mandiri, menjadi bangsa yang tidak tergantung kepada kekuatan asing.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H. Minal aidin wal faidzin, taqobballahu minna waminkum taqobbal yaa kariim.

Kemenangan itu mestinya diikuti pula dengan kemenangan atas kemiskinan dan kebodohan, kemenangan atas penjajahan dan

hegemoni. Umat Islam harus merdeka dalam arti sebenarnya.

kekUatan berbagi padaramadhan dan idul fitri

Majalah , Edisi September 2010

Page 16: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 201016

Sebagian kita marah, tatkala ada saudara kita muslim bertandang ke rumah ibadah agama tertentu, untuk mendapatkan sembako. Tapi, saat yang sama kita yang muslim mayoritas ini, belum mampu menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas sosial. Jikapun ada, masjid baru memerankan fungsi sosialnya saat jelang Ramadhan. Yakni pembagian zakat fitrah.

Setelah ramadhan usai, panitia zakat lantas bubar. Masjid kembali ke fungsi biasanya, hanya sebagai tempat ibadah. Bahkan, di antara kemegahan sebuah bangunan masjid, kerap dikepung kemiskinan. Melihat jumlah masjid besar dan agung yang banyak di negeri ini, mestinya kita harus memikirkan agar peran masjid tak sebatas simbol dan syiar.

Banyak hal mudah dapat dilakukan, untuk memerankan masjid sebagai pusat aktivitas sosial. Di antaranya, masjid membentuk takmir yang dapat mengelola zakat, infak, dan sedekah para jamaah sekitar masjid sepanjang waktu. Tentu perlu ada edukasi ke masyarakat, bahwa zakat yang dimaksud bukan hanya zakat fitrah. Tapi zakat harta

yang menunaikannya tak harus menunggu ramadhan. Edukasi zakat ini, dapat dijelaskan takmir saat sholat Jumat misalnya, atau acara pengajian rutin.

Peran sosial masjid, juga tak melulu serba dana. Takmir mengumumkan ada jamaah yang anaknya nunggak biaya sekolah atau ada yang sakit kurang biaya misalnya, juga sudah menunjukkan kepedulian masjid pada jamaah. Amat sayang, jika pengumuman tiap mau sholat Jumat misalnya, sekadar mengumumkan siapa muadzin dan penceramah. Ini contoh sederhana yang akan menjadikan masjid sebagai pusat perubahan sosial masyarakat menjadi lebih baik, bertoleransi, dan peduli.

Maka, ramadhan tahun ini, mari ikhtiar bersama menjadikan masjid sebagai tempat aktivitas sosial. Masjid harus jadi pusat pencari solusi bagi jamaah yang terbelit ekonomi, agar mereka tak mengadu ke lapak perjudian. Sumber dana aktivitas sosial masjid adalah abadi, yakni zakat, infak, dan sedekah. Selama Islam tegak, mestinya tak ada ummat yang tak menunaikan zakat. Karena bagi yang telah memenuhi syarat,

titian

gemi

lang

M Anwar SaniDirekturAl-Azhar Peduli Ummat

16

jangan bUbarkanpanitia zakatpasca ramadhan

Majalah , Edisi September 2010

Page 17: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 2010 1717

hukumnya wajib. Tentang Manajemen Zakat

Berbasis Masjid, insya Allah, Al-Azhar Peduli Ummat akan terus berbagi jurus dan strategi bagaimana menghimpun,

mendayagunakan, dan melaporkan dana zakat. Manajemen ini, amat sederhana dan mudah. Mari kita mulai hari ini, mengelola zakat berbasis masjid untuk jadikan masjid sebagai pusat aktivitas

sosial. Jika ini membumi, insya Allah tak ada lagi saudara kita yang fakir miskin, menggantungkan hidupnya pada rumah ibadah agama tertentu.

Mari kita wujudkan.

Manajemen ini, amat sederhana dan mudah. Mari kita mulai hari ini, mengelola zakat berbasis masjid untuk jadikan masjid sebagai

pusat aktivitas sosial.

Majalah , Edisi September 2010

Page 18: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 201018

kalidioskop

Dalam kurun 5 tahun sejak berdiri, Al-Azhar Peduli Ummat telah menunaikan amanah, zakat, infak, sedekah, dan wakaf para muzaki. Atas dukungan semua pihak, berikut sebagian buah ikhtiar kami:

Program Reguler n Layanan Mustahik: Pemetik Manfaat: telah

menyantuni 7.000 KKn Layanan Jenazah Gratis: Pemetik Manfaat: telah

mengantar 1.000 jenazahn Beasiswa Gemilang: Pemetik Manfaat: 250 orangn Beasiswa 3G: membiayai beasiswa 100 murid

kelas 3 SMA hingga lulusn Beasiswa BIMS: 25 orang n Beasiswa Dai: 100 orang n Beasiswa yatim: 25 orang n Rumah Gemilang Indonesia (RGI): Januari–Juni

2010 meluluskan 102 peserta RGI. 80 % alumninya sudah bekerja dan berwiraswasta.

n Santri Melek Teknologi: Pemetik manfaat: 75 santri

n Ibu Kreatif: Pemetik Manfaat: 210 ibu rumah tangga

n Pemberdayaan Berbasis Pendidikan & Dakwah. Telah memberdayakan Petani Strawbery Bali, Peternak Ikan Maninjau dan Bogor, Pemberdayaan

kaleidoSkop program al-azhar pedUli Ummat

Petani di Bekasi, dan Pemberdayaan Konter HP.n Dai Sahabat Mustahik: Memberdayaakan Dai

pelosok di Nias, NTT, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

n Wakaf Cahaya Listrik: Sudah membangun 3 unit Pikohidro di Cisolok, Sukabumi dan akan membangun 10 titik listrik di 10 desa pelosok Indonesia.

n Poliklinik BPUG Cigombong: Pemetik Manfaat: 3.500 pasien

Program Tematik n Benah Rumah Ibadah: Pemetik Manfaat: 31

mushola di Jadebotabekn Mushola for Sale: Pemetik Manfaat: 20 mushola

baru n Benah Madrasah: Pemetik Manfaat: 25 madrasah

“Bersama Al-Azhar PeduliUmmat, Anda sudah

memberikan 31.575kelUArgA kesempatan untuk

hidup lebih baik.”

Page 19: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 2010 19

n Bentang Sajadah: Mendistribusikan: 13.500 meter sajadah

n Lelang Kaki Palsu untuk Penderita KustaPemetik Manfaat: 200 orang penderita kusta

Respon Bencanan Bantuan Kemanusiaan Aceh n Bantuan Kemanusiaan Gempa Yogyakarta n Bantuan Kemanusiaan Tsunami Pangandaran n Bantuan Kemanusiaan Gempa Bengkulu n Bantuan Kemanusiaan Situ Gintung

Gempa Jawa Baratn Bantuan emergency medis dan logistik di

Pengalengan dan Garutn Membangun 2 lokasi fasilitas air bersih di Garut n Membangun 100 unit Rumah Bangkit Mandiri

Gempa Sumatera Barat n Bantuan emergency: satelit, logistik, posko, dan

medis n Membangun 20 Unit Rumah Kaum n Membangun 600 Rumah Bangkik Basamo n Membangun 1 Puskesmas Terpadi Padang Sago n Memberikan 1 unit Mobil Ambulan Puskesmasn Membangun Pondok Pesantren di Padang

Pariaman n Pemberdayaan Ayam Potong.

Page 20: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 201020

potret

Ananda Rowien Dolfiansyah, tentu kaget jika kelak dewasa menlihat dokumentasi waktu prosesi aqikahnya. Tak seperti kebanyakan aqikah yang digelar meriah di tempat yang berkelas. Rowien kecil, aqikahnya digelar jauh di pelosok Dusun Waro, Desa Wilamaci, Monta, Nusa Tenggara Barat.

Orang tua Rowien, memang tak punya kerabat di NTB. Tapi melalui Aqikah by Request Al-Azhar Peduli Ummat, pelaksanaan aqikah itu diadakan di

nilai UkhUwah

Sekerat daging

desa. Aqikah telah menautkan silaturahim, antara keduanya. Warga Waro, meski belum pernah bersua Rowien seakan larut dalam menyambut kelahirannya. Doa-doa mereka dipanjatkan khusuk, agar Rowien menjadi anak berbakti, taat pada Allah dan Rasulnya.

Pembaca, demikianlah prosesi Aqikah by Request yang disalurkan melalui Al-Azhar Peduli Ummat. Bukan sekadar aqikah biasa, tapi aqikah yang membawa kesempurnaan penebusan kelahiran

dalam

Page 21: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 2010 21

potret

jabang bayi, menghidupkan peduli, dan mengikat silaturahim serta persaudaraan dengan seluruh manusia di belahan bumi manapun.

Jika, Anda ingin mencicipi nikmatnya aqikah dengan spirit kemanusiaan, putra putrid Anda dapat mengikuti jejak Rowien Dolfiansyah. Melalui Aqikah by Request.

Majalah , Edisi September 2010

Page 22: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 201022

tautan

Ramadhan tahun ini, tidak hanya bagian fundraising yang sibuk menghimpun zakat, infak, dan sedekah. Tak ketinggalan, para peserta diklat Rumah Gemilang Indonesia (RGI), turun ke jalan menggelar demo zakat simpatik di bundaran Hotel Indonesia. Mereka mengusung tema From Zero to Hero. Ini mencerminkan, semangat peseta RGI yang semula dari latar belakang bukan apa-apa tapi menjadi luar biasa.

kampanye zakat adalah energi

From Zeroto Hero

l Foto: Fadli

Page 23: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 2010 23

tautan

Ramadhan lalu, Kholidi Asadil Alam menjadi amil. Pemeran Azzam dalam film dan sinetron Ketika Cinta Bertasbih itu, menerima zakat dari kaum muslimin di konter layanan zakat Al-Azhar Peduli Ummat. Para muzaki banyak yang kaget, melihat orang yang menerima zakatnya sosok yang kerap mereka tonton di layar televisi. Tak lupa, setelah menunaikan zakat, mereka pun menodong Kholidi untuk foto bersama. “Wah Al-Azhar bikin kejutan aja nih, zakat saya sampai diterima azzam”, kelakar seorang Ibu paruh baya berbinar.

Azzam Menjadi

Amil

Page 24: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 201024

tautan

Al-Azhar Peduli Ummat bekerjasama dengan Management Blok M Plaza, menyelenggarakan kegiatan Religius di Bulan Suci Ramadhan 1431 H, yaitu Lomba Tari Saman antar pelajar SMP dan SMU se-DKI Jakarta yang diikuti oleh belasan peserta, berlangsung dari 29 Agustus 2010 – 4 September 2010 di lantai 6 Blok M Plaza yang dikemas menjadi Kampung Gemilang Ramadhan.

Ada sesuatu yang mengagumkan di Blok M Plaza ketika berlangsungnya Babak Grand Final Lomba Tari Saman antar Pelajar SMP/SMU se- DKI Jakarta, perhatian para pengunjung pusat perbelanjaan terpusat diseputar area Kampung Gemilang Ramadhan tempat berlangsungnya Lomba Tari Saman.

Penampilan para Finalis Lomba Tari Saman terdiri dari, SMP Islam Al Azhar 9 Kemang Pratama, SMAN 47 Jakarta Selatan, SMA Islam Al Azhar 4, SMAN 68 Jakarta dan SMAN 55 Jakarta. Berlangsung indah, seru dan semarak, sesuai dengan filosofi yang

Festival Tari Saman di Gemilang Ramadhan

Page 25: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 2010 25

diajarkan oleh Syech Saman di dataran tinggi Gayo, Aceh. Sebagai Media Da’wah melalui Tarian dan Nyanyian Khas Aceh.

Dewan juri mengumumkan hasil Lomba Tari Saman berdasarkan krateria: Keindahan, Kekompakan dan Semangat secara terpadu saat tampil. Maka Dewan juri yang terdiri dari; Tika Spsi, Abdurachman Gayo dan Dina mengumumkan para pemenang. Juara I: SMAN 47 Jakarta Selatan, Juara II: SMA Islam Al Azhar 4 Kemang Pratama, Juara III: SMAN 55 Jakarta Selatan, Juara Harapan I: SMP Islam Alazhar 9 Kemang Pratama dan Juara Harapan II: SMAN 68 Jakarta.

Para pemenang mendapatkan hadiah uang tunai, piagam dan bingkisan dari Management Blok M Plaza dan Al-Azhar Peduli Ummat.

tautan

Page 26: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 201026

Lapangkan jalan menghadap IllahiMelayani keluargadhuafa sepenuh hatiJenis layanan:n layanan lengkap (mobil Jenazah, memandikan, kain kafan, dan mengantar

hingga pemakaman)n area layanan:

1. dari Jadebotabek ke lampung2. dari Jadebotabek ke Jawa barat, Jawa tengah, dan Jawa timur.

Call Center:

02195347986DONASI ANDA TELAH MELAYANI 1000 JENAzAH SEJAK 2005-2010Rekening an. YPi al-azhaR:

BAnK SyArIAH MAnDIrI Zakat : 002.011.7001infak/sedekah : 002.011.6565

BCAZakat : 070.303.1011infak/sedekah : 070.303.6691

BAnK MAnDIrIZakat : 126.000.711.1130infak/sedekah : 126.000.711.1122

Layanan Mobil Jenazah Gratis

Page 27: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 2010 27

AL-AZHAR PEDULI UMMATTHE BESTZAKAT EMPOWERING ORGANIZATION

Page 28: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 201028

kilasprogram

Di abad modern ini, listrik telah jadi kebutuhan dasar masyarakat. Namun, masih banyak masyarakat di desa dan pelosok terpencil belum menikmati listrik. Padahal, potensi alam yang mampu menghasilakan energi listrik melimpah ruah. Salah satu yang dapat dimanfaatkan, yakni aliran sungai-sungai yang mengular di berbagai pulau di Indonesia. Data Kementerian PU mencatat, Indonesia memiliki 7.219 batang sungai. Tapi, kurang dari 0,5% dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.

Melihat realita ini, Al-Azhar Peduli Ummat menggelar ikhtiar membangun peradaban dan dakwah melalui tebar cahaya listrik. Aliran sungai akan jadi simpul membangun pikohidro di desa-desa terpencil, pelosok, dan belum tersentuh peradaban. Sebagai titik awal program, Al-Azhar Peduli Ummat sudah membangun 3 Pikohidro bersama Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) di bawah kaki Gunung Halimun. Tak hanya menghadirkan listrik, tapi juga diikuti pendampingan dai dan penyiapan pemberdayaan ekonomi.

Kerlip Cahaya di KakiGunung Halimun

Majalah , Edisi September 2010

Page 29: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 2010 29

kilasprogram

Mengapa Listrik?Ketiadaan listrik, meniscayakan muncul

berbagai efek seperti ketertinggalan informasi dan komunikasi, menghambat produktifitas penduduk, besarnya pengeluaran tatkala BBM sumber energi sarana penerangan melonjak naik, dan tentu menghambat peningkatan laju pendidikan bagi anak warga penduduk yang belum menikmati aliran listrik. Sebaliknya, listrik sumber energi yang berpotensi besar dalam pengembangan suatu daerah. Keberadaannya relatif memberi peluang penduduk:

Meningkatkan kesejahteraan dengan mengurangi pengeluaran rumah tangga akibat penggunaan sarana penerang berbahan BBM.

Majalah , Edisi September 2010

Page 30: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 201030

kilasprogram

Produktifitas penduduk meningkat dengan peluang waktu berkarya lebih panjang berikut kwalitasnya dengan kesempatan mengikuti perkembangan informasi dan komunikasi.

Peningkatan kreatifitas pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan energi listrik yang dihasilkan bagi pengembangan usaha warga.

Peningkatan kwalitas dan waktu belajar anak warga penduduk melalui sarana penerangan yang memadai .

Page 31: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 2010 31

kilasprogram

Pada saat HUT Kemerdekaan ke-56, Jakarta dihadiahi hujan lebat pada siang harinya. Tak pelak tanggul kali Pesanggrahan di jebol sesaat setelah Adzan Ashar pukul 15.30 berkumandang di Masjid.

Mendadak air menyerang ke rumah warga dan seketika masyarakat panik dan berbondong mencari lokasi aman tanpa membawa harta benda sedikit pun. 159 KK atau 600 Jiwa mengungsi di masjid Al Umariyah selama lima hari.

Pada Ahad sore (22/8), Alazhar Peduli Ummat menyalurkan bantuan takjil Ramadhan. Relawan juga menghibur anak anak korban banjir serta memberikan bingkisan kepada sekitar 100 anak

Bantuan BanjirBintaroPesanggrahan

yang berada di Masjid Al Umariyah. Sejenak terlihat keceriaan dan canda tawa menghiasi wajah mereka, meski Ramadhan dinikmati dengan suasana banjir.

rahmat

Page 32: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 201032

kilasprogram

Pertengahan Ramadhan lalu, Al-Azhar Peduli Ummat bekerjasama dengan Yayasan Permadania memberikan bantuan paket sembako kepada 446 warga pemulung di Desa Cikiwul, RT.04/04, Kec. Bantar Gebang, Bekasi. Daerah ini dekat dari timbunan bukit sampah, sehingga bau sampah sangat menyengat dan lalat beterbangan disekitar lokasi penyaluran, diwarnai dengan pemukiman kumuh sekitar Mushola.

Berbagi Berkah Ramadhan di Bantargebang

Page 33: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 2010 33

kilasprogram

Lokasi penyaluran bantuan di Mushola Nurul Yakin, sarana ibadah yang dibangun dengan swadaya masyarakat dan semi permanen berdinding bilik bambu dan kayu papan bekas yang diambil dari pembuangna sampah. Namun di mushalla ini telah berjalan majlis taklim ibu ibu dan TPA yang dipimpin oleh Ustadzah Ella, sejak setahun lalu.

Terlihat antusias warga mengambil jatah sembako yang diberikan kepada mereka dengan sistem kupon, sehingga antrian warga cukup rapi dan teratur. rahmat

33

Page 34: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 201034

BUyA HAMKA

cerminbuya

Bulan puasa adalah sebuah bulan yang penuh dengan ibadat, membaca Al Qur’an, shalat dan berdoa’a. do’a adalah otak dari ibadat, maka bersabdalah Tuhan :

“Dan apabila hamba-hambaKu itu bertanya kepada engkau dari hal Aku, maka sesungguhnya Aku adalah dekat.” (pangkal ayat 186). Allah itu dekat dari hamba-hamba-Nya ini silahkan memohon dengan ikhlas. Dia tidaklah jauh, dan lantaran Dia tiada jauh dari sisimu tidak usah kamu bersorak keras-keras memanggil-manggil namaNya: “Ya Allah! Ya Allah! Tolonglah aku, bantulah aku!” Apa guna suara keras demikian, padahal Dia lebih dekat kepadamu daripada urat lehermu seendiri? Mengapa keras-keras, padahal Dia bukan pekak?

Karena Dia dekat, tidaklah perlu memakai orang perantaraan atau wasilah, terang-terang Dia bersabda:

“Serulah Aku, supaya Aku perkenankan seruanmu itu.” (Al Mu’min:60). Di dalam surat Al-Waqiah : 56 tentang seseorang yang telah menarik nafasnya yang penghabisan akan mati, bahwa di saat sakratul maut, itupun Tuhan ada disana:

“Dan Kami adalah lebih Dekat kepadanya daripada kamu, akan tetapi kamu tidak melihat.” (al Waqiah: 87)

Dari hal dekatnya Tuhan kita, tidaklah perlu kita memakai berbagai penaksiran, sebab Zat Yang Maha Kuasa itu meliputi seluruh alam, dan bagaimana keadaannya yang sebenarnya tidaklah kuat kita membicarakannya.

“Maka hendaklah mereka sambut seruanKu dan hendaklah mereka percaya kepadaKu, supaya mereka beroleh kecerdikan.” (ujung ayat 186). Terang sekali ayat ini, tidak terbelit-belit.

pengarUh Doa

34

Pertama, Tuhan itu dekat.Kedua, segala permohonan dari hambaNya

yang memohon akan mendapat perhatian yang sepenuhnya dari-Nya. Tidak ada satu permohonanpun yang bagai air jatuh ke pasir, hilang saja sia-sia karena tidak didengar atau tidak diperdulikan.

Ketiga, supaya permohonan itu mendapat perhatian Illahi, hendaklah si hamba yang memohon itu menyambut pula terlebih dahulu bimbingan dan petunjuk yang diberikan Tuhan kepada-Nya.

Keempat, hendaklah percaya benar-benar beriman kepada Tuhan.

Kelima, menyambut seruan Tuhan dan percaya penuh kepada Tuhan si hamba akan diberikan kecerdikan.

Cara nabi Ayub berdoa pun patut ditiru, doanya demikian:

“Sesungguhnya hamba telah disentuh kepayahan, sedang Engkau adalah lebih Pengasih dari sekalian pengasih.” (Al Anbiya : 83)

Doa orang sedang berpuasa itu lebih dekat dikabulkan, sebagaimana yang dirawikan oleh Imam Abu Daud At-Thayalisi dalam musnadnya, diterima daripada Abdullah bin Umar. Beliau berkata Aku dengar Rasulullah saw berkata:

“Bagi orang yang berpuasa itu, seketika dia berbuka adalah doa yang mustajab.”

Dan terdapat pula sebuah hadits dalam Musnad Imam Ahmad dan Sunan an-Nasa’I dan Tirmidzi dan Ibnu Majah, dierima daripada Abu Hurairah ra: Berkata dia: Berkat Rasulullah saw:

“Bertiga yang doanya tidak akan ditolak; Imam (Kepala Pemerintah) yang adil, orang yang puasa

Majalah , Edisi September 2010

Page 35: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 2010 35

cerminbuya

sampai dia berbuka, dan orang yang teraniaya. Akan diangkat oleh Allah ke atas awan di hari kiamat dan akan dibukakan baginya pintu langit, lalu Allah bersabda: Demi kemuliaan-Ku, sesungguhnya akan Aku tolong Engkau, walaupun sesudah sebentar waktu.”

Dari dua hadits ini, maksudnya dapatlah

35

dipahami bahwa ayat ini tidaklah terpisah dari ayat yang sebelum dan sesudahnya, bahkan menjadi intinya. Yaitu bahwa latihan yang berhasil dari orang puasa terhadap jiwanya sendiri menyebabkan dia dekat kepada Tuhan. Dan lantaran dekat itu doanya mudah dikabulkan.

Disadur dari Tafsir Al-Azhar Juz 1&&II

Majalah , Edisi September 2010

“Sesungguhnya hamba telah disentuh kepayahan,

sedang Engkau adalah lebih Pengasih dari sekalian

pengasih.” (Al Anbiya : 83)

Page 36: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 201036

coverstory

Ramadhan lalu, Rumah Gemilang Indonesia (RGI) dapat tamu istimewa. Si Unyil bertandang khusus untuk melihat hasil-hasil pendayagunaan zakat. Unyil melakukan liputan khusus, sekaligus belajar menjadi fotografer dan videografer. Kali ini, Laptop Si Unyil, ingin mencatat bukti dan realisasai dari zakat adalah energi, untuk ekonomi ummat dan pemberdayaan.

36

Si Unyil fotografibelajar

behind the Scene laptop Si Unyil

Majalah , Edisi September 2010

Page 37: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 2010 37

Dalam liputan itu, Si Unyil tak sendiri. Ia ditemani Ustad Yusuf Mansyur. Tentu bukan aslinya, tapi ustad dalam bentuk postur Unyil. Lucu dan menyenangkan. Tak hanya melihat langsung RGI, Si Unyil juga meliput program pemberdayaan ikan Al-Azhar Peduli Ummat di Pesantren Khulotusalam, Parung, Bogor. Empat hari setelah liputan, Laptop Si Unyil pun tayang pukul 5 sore di stasiun Trans 7, dalam acara Laptop Si Unyil.

coverstory

37Majalah , Edisi September 2010

Page 38: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 201038

dan restu orang tua. Tak ada yang salah dengan keduanya. Desa, jika

kita selami nyaris tak menjanjikan apa-apa. Berkoar pemerataan ekonomi, itu ramai di kota-kota. Desa tetaplah merana. Diskusi kayanya potensi desa-desa di Indonesia, tetap saja mentok pada wacana. Ramai di ruang seminar. Bahan diskusi yang tak habis-habisnya dibahas pada level pemerintahan dan anggota dewan sejak bertahun-tahun.

Kerap kita dengar, “Mengapa mereka tidak bangun desanya. Malah datang ke kota tanpa bekal keahlian. Bukankah daerah kita ini makmur dan subur”. Kita lupa, jikapun subur dengan tanahnya, hasil pertanian di musim panen selalu saja jeblok. Petani tak henti-henti diakali. Dikadali dari tengkulak sampai level kebijakan. Tetap saja lahan subur itu, tak membuat orang desa makmur.

Alam yang kaya juga tak mendongkrak taraf hidup orang desa. Jikapun mencicipi, mereka mesti mencuri di tanah sendiri. Tambang desa yang harusnya menjadi pundi kemakmuran, nyatanya milik konglomerat kota. Lebih parahnya, dikuasai asing. Bila ada sebagian kecil yang menggali tambang sendiri mereka diuber, ditangkap sebagai pencuri. Penambangan illegal yang bisa jadi dicap merugikan negara.

Hutan yang luas juga tak berdampak pada kemakmuran orang desa. Di Jawa Timur, seorang pencuri kayu tewas dihajar petugas. Lantaran ia ketangkap basah menebang beberapa pohon pinus. Saat musim kemarau dan paceklik merajam desa, hutan bisa jadi sumber yang diharap-harap. Orang itu bernama Doguno, meninggal dengan mengenaskan hanya karena ingin menyambung hidup sampai musim tanam singkong tiba.

Bandingkan dengan para perampok hutan yang dilabeli keren, Illegallogging. Adakah yang sudah tewas layaknya Doguno. Jauh panggang dari api. Ketangkap saja sulit. Orang desa dari banyak sisi tetap terhimpit dan dipersulit. Tak mampu maju. Bertahan hidup saja sudah lebih dari cukup. Tak bervisi masa depan, mengenyam pendidikan saja sungguh sulitnya. Jika bermimpi tinggi, di Ibukota Jakartalah orang desa ingin mewujudkannya.

Maka, Jakarta, sumber dari segala sumber itu menjadi madu yang diserbu. Jakarta juga dicaci, dibenci, dan dicintai. Jantung negara yang menabur sejuta harapan masa depan.

jakarta dibenci dan dirindU

tepim

anus

ia

38

Sunaryo Adhiatmoko

Pusat kemacetan, perempatan dan lampu merah, mulai sepi pengemis. Di kawasan perumahan elit, juga tak lagi ditemui kumpulan pembawa gerobak yang mirip pemulung sampah. Seiring berlalunya Ramadhan, pengemis dan peminta bergaya pengais sampah kembali ke asalnya. Mereka seakan mafhum, di luar Ramadhan musim kering sedekah mulai tiba. Tahun depan, jelang Ramadhan mereka akan datang kembali ke ibu kota menyongsong saat banjir zakat, infak, dan sedekah.

Wajah-wajah sarat masalah itu, boleh saja berkurang di Jakarta. Tetapi jumlah mereka yang semula meruyak, berlahan digantikan para pendatang lain. Tentu tidak untuk mengikuti jejak sebagai pengemis. Pendatang baru, memandang Jakarta pesona bertabur bunga. Jakarta dengan cantik semunya berhasil menarik perhatian penduduk nusantara. Peran media seperti televisi, yang kerap menampilkan gemerlapnya kehidupan kota, tak dielak ikut mendorong laju pertumbuhan urbanisasi.

Orang-orang miskin di desa yang lugu, makin terpesona tatkala musim lebaran, para pemudik berkisah cerita sukses. Umumnya, perantau di Jakarta yang berniat pulang kampung mayoritas sudah cukup berhasil atau memaksa seakan-akan berhasil. Sementara yang masih berjuang merasa enggan pulang. Tak salah jika Sartono (26), pendatang baru asal Tulungagung menyimpulkan bahwa Jakarta tempat yang cocok untuk mendapatkan penghidupan lebih baik. Ia lihat tetangganya yang mudik, pulang dengan mengendarai motor atau mobil pribadi.

Wahono, bujang asal Bloro, bahkan tak betah lagi tinggal di rumah. Di desa tak ada tempat bekerja. Bercocok tanam juga tanah sepetak. Buka usaha tiada modal. Pemuda dengan masa depan suram. Sayangnya, Sartono dan Wahono menjejak Ibu Kota yang tak ramah pada orang susah, bermodal nekat. Keduanya meyakini, langkah terjal Jakarta cukup kuat diinjak, dengan doa

Majalah , Edisi September 2010

Page 39: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 2010 39

Page 40: MAJALAH CARE EDISI SEPTEMBER 2010

Majalah , Edisi September 201040

Keluarga Besar

Mengucapkan

Selamat Hari RayaIdul Fitri 1431 HMinal aidin wal faidzin, taqobballahu minna waminkum taqobbal yaa kariim

Maknai hidup dengan jadikan zakat sebagaikebutuhan... karena zakat adalah energi

FOtO

by aR

sa W

enin

G