Majalah balipost edisi 94

52
PARIWISATA BALI BUDAYA KAPITAL RP 20.000 BALI Pariwisata Budaya Dipersimpangan 94 | 15 - 21 Juni 2015

description

 

Transcript of Majalah balipost edisi 94

Page 1: Majalah balipost edisi 94

PARIWISATA BALI

BUDAYAKAPITAL

RP 20.000

BALI Pariwisata

BudayaDipersimpangan

94 |15 - 21 Juni 2015

Page 2: Majalah balipost edisi 94
Page 3: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 2015 3

D A F T A R I S I

PENDIDIKAN� Guru Enggan Jamah Penelitian 18DAERAH� Pengelolaan Desa Wisata Belum Maksimal 22

KESEHATAN� Permainan Lemari Badut Latih Komunikasi Anak Autisme 24

LENSA� Bermain Layangan 26

OLAHRAGA� Anjuran Penuh Risiko 28LINGKUNGAN� Vila di Kawasan TNBB Untungkan Investor, Pemerintah Terima Getahnya 36

PARIWISATA� Objek Wisata Ceking Tetap Memesona 38TRADISI� “Melabuh Ketupat” Wujud Syukur Atas Hasil Pertanian yang Melimpah 46PROPERTI� Hadapi MEA, Arsitek Perlu Sertifikasi 48

OPINI� Suvenir Pilkada dan Politik Biaya Tinggi 6BALI SEPEKAN�Harga Tiket ke Pulau Menjangan Naik Pemandu Wisata dan Sopir Boat Geram 7LAPORAN UTAMA�BALI Pariwisata Budaya di Persimpangan 8 �Semangat Nawacita VS Kejahatan Lingkungan 9�Masyarakat Lokal akan Tergusur 10

POLITIK�Meragukan Netralitas Aparat Desa 16�Memangkas Proyek Infrastruktur 17

Page 4: Majalah balipost edisi 94

4

15 - 21 Juni 20154

D A R I P E M B A C A

Bagi Anda yang ingin mengirimkan artikel/opini atau pikiran pembaca silakan kirimkan ke [email protected] atau [email protected]. Panjang artikel maksimal 2.500 karakter, sertakan foto, pikiran pembaca maksimal 1.000 karakter.

TPS Sampah di Tengah Permukiman

Danau Tamblingan Sudah Jomplang

PerintisK Nadha

Pemimpin UmumABG Satria Naradha

Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabWirata

Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab Alit Purnata

Sekretaris RedaksiSugiarthaRedaksi

Alit Susrini, Alit Sumertha, Daniel Fajry,Dira Arsana,Mawa, Suana, Sueca,

Yudi Winanto, Subrata, Budi Wiriyanto, Diah Dewi.Anggota Redaksi Denpasar

Giriana Saputra, Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Subrata, Sumatika, Asmara Putra, Yudi Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Dedy Sumartana, Parwata, Rindra, Agustoni, Widana,

Ngurah Kertanegara, Komang Suryawan. Bangli: Ida Ayu Swasrina,

Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta, Gianyar: Agung Dharmada, Manik Astajaya,

Karangasem: Budana, Bagiarta Klungkung: Dewa Dedy Farendra, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati, Wira Sanjiwani.

JakartaNikson, Hardianto, Ade Irawan

NTBAgus Talino,

Izzul Khairi, Raka Akriyani

SurabayaBambang Wiliarto

Kantor Redaksi

Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon : (0361)225764,

Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001.

Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602,

Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara

Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257 Manajer Iklan: Suryanta,

Manajer Sirkulasi: Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A,

Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00,

Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers

SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP,

PenerbitPT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an

Pt.Bali Post.Dicetak di Percetakan BP

Sungguh ironis apabila di tengah permukiman padat penduduk masih terdapat transfer dipo (tempat pembuangan sementara). Permukiman penduduk yang

sehat adalah impian semua warga. Permukiman yang sehat adalah permukiman yang nyaman ditinggali dan tersedia ruang hijau yang segar. Akan tetapi, hal itu seakan menjadi angan-angan semata bagi masyarakat Jl. Kaswari, Kelurahan Kampung Anyar Singaraja Bali.

Pasalnya selama ini di tengah tempat tinggal mereka masih terdapat satu TPS sampah yang tiap harinya penuh dengan sampah dari penduduk Kota Singaraja. Dilihat dari segi kesehatan dan kenyamanan tentu saja hal itu san-gat mengganggu kehidupan warga setempat. Aroma sampah yang menyengat setiap hari dan kekumuhan lingkungan yang menyebabkan datangnya penyakit menjadi masalah serius bagi warga setempat.

Kami berharap TPS sampah ini dipindah dari permukiman warga. Tempat tinggal yang nyaman dan sehat adalah impian semua warga masyarakat, khususnya warga masyarakat Jl. Kaswari Singaraja Bali.

Moh. MahrusJl. Kaswari No. 9 Buleleng

Danau Tamblingan merupakan danau ketiga di atas perbukitan Candi Kuning Pancasari dan kawasan Tamblingan dengan latar belakang hutan

lindung yang sudah jomplang karena ulah masyarakat yang bermukim di sekitarnya, terjadi sedimentasi, perubahan

karakter tepi dari gambut sekarang agak berpasir, kepunahan ikan ”asli” yang hidup di dalam habitat danau seperti kuyuh, lele, betok, ikan kuning, mujair,

dan lain-lain.Mengenai kasus penertiban rompok/

rumah semipermanen di sekitar area Pura Gubug, sebenarnya sudah

dikelola secara baik oleh Bendesa Adat Munduk, namun pada saat eksekusi dilakukan terjadi hal yang agak emosional. Secara kasatmata persoalan ini sudah ditarik ke ranah

politik praktis.

I Ketut BagiastraDesa Celuk

Sukawati, Gianyar

Page 5: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 2015 5

PENGELOLAAN tata ruang di Bali kedodoran. Hal ini ditandai dengan maraknya pelanggaran peruntukan dan tidak tegasnya pemerintah dalam mengambil tindakan. In-dikasinya terjadinya kolusi dalam pemanfaa-tan ruang di Bali pun menguat. Hal ini ditandai dengan makin maraknya ditemui fasilitas penyangga pariwisata baik itu berupa hotel, restoran dan vila yang tidak mengantongi izin. Tak hanya itu, jalur hijau yang dulunya men-jadi perlindungan kawasan resapan air dan areal pertanian juga banyak dilanggar. Batas-batas kawasan jalur hijau pun tak jelas.

Hal itu terungkap saat Pusat Data Bali Post menggelar jajak pendapat di seluruh Bali terkait dengan tata ruang Bali. Pada jajak yang dilakukan dengan mengajukan kuesioner dan wawancara via telepon ini, ada 62,55 persen responden yang men-duga maraknya pelanggaran tata ruang di Bali karena adanya kolusi. Indikasinya, penindakan atas bangunan yang melang-gar peruntukan kawasan tak tersentuh. Keberadaan Satpol PP sebagai penengak Perda juga mandul. Selain itu, responden juga menengarai ada negosiasi perizinan terkait dengan maraknya investasi yang

melanggar peruntukan kawasan.Sementara itu, 33,02 persen responden

berpandangan maraknya pelanggaran tata ruang bukan merupakan dampak dari lemahnya pengawasan saja. Selama ini, bangunan yang melanggar peruntukan kawasan namun tidak ditindak karena in-vestasi dibangun pada lahan milik pribadi. Selain itu, pemilik modal kini juga sangat lihai dalam bersiasat. Mereka menggunakan celah yang tak diatur dalam perda. Sering kali izin yang dimohon tak sesuai dengan investasi yang dibangun. Bahkan, sejum-lah investor menjadikan desa adat sebagai tameng untuk melindungi investasi.

Selebihnya, 4,43 responden tak mem-berikan respons terkait hal ini. Sejumlah responden kelompok ini malah mengaku bosan mengomentari pelanggaran tata ruang karena tak pernah ada reaksi dari pemerintah. Selebihnya, responden men-gaku tidak paham betul ketentuan tata ruang wilayah. Mereka hanya berharap pemerintah konsisten menjaga tata ruang Bali. Pejabat jangan hanya mengejar ke-untungan ekonomi.

� Dira Arsana

Kedodoran Jaga Tata RuangPelanggaran tata ruang di Bali

makin tak terkontrol, hal ini didasari fakta banyaknya villa/restoran bodong.

Menurut anda, apakah hal inikarena pengawasannya lemah?

N=636

62,55%

grafis: tomik cahya

4,43%

YaTidakTidakTahu

33,02%

5

Page 6: Majalah balipost edisi 94

6

DALAM pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak, Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) melegalkan pemberian hadiah (suvenir) bagi para calon pemilih kepala daerah (pilkada).

Peraturan tersebut menyatakan bahwa pemberian suvenir atau hadiah dari calon kepala daerah kepada pemilih berupa barang dengan batasan Rp 50 ribu untuk tiap pemberian. Suvenir itu bisa berupa stiker, kartu nama, bola, kaos, bendera, dan sebagainya. Mengingat banyak kritik dari berbagai kalangan, akhirnya besaran harga suvenir tersebut direvisi menjadi Rp 25 ribu saja. Tentu saja peraturan ini tetap mengun-dang kontroversi di tengah publik sekaligus sebagai kemandekan demokrasi.

Melegalkan suvenir di pilkada, sama saja dengan mempertaruhkan kualitas demokrasi kita. Pemberian suvenir sama saja dengan bermain-main dengan praktik politik uang yang seharusnya diperangi secara masif. Pemilihan kepala daerah serentak Desember mendatang terancam diselimuti awan kelam politik uang.

Harapan untuk terus meningkatkan kualitas demokrasi akan hangus dalam beberapa tahun terakhir apabila sistem pemilihan kepala daerah malah melegalkan praktik pemberian suvenir. Praktik demikian hanya akan menjadi penyakit kronis yang menggerogoti kualitas demokrasi. Ini juga sebagai sumber kegagalam calon kepala derah memenuhi kewajibannya sebagai perangkat dan penguat demokrasi ke arah lebih modern.

Michael dan Levis Kochin (1996) mengungkapkan bahwa, dalam sistem demokrasi modern, menawarkan uang ke-pada voters dalam rangka untuk mendukung salah satu calon merupakan tindakan yang salah dan ilegal. Bagi yang sepakat dengan pandangan tersebut, jelas sekali bahwa legalitas pemberian suvenir merupakan ben-tuk degradasi politik yang mengarah pada jual beli suara. Dalam hal ini, kerangka yang ditawarkan bukan lagi visi-misi. Melainkan sejauh mana membayar pemilih sebanyak mungkin untuk menetapkan pilihannya.

Memang dari segi jumlah pemberian suvenir tidak terlalu besar. Namun perlu

diingat bahwa dalam dunia politik, apa pun bisa terjadi. Bahkan celah sedikit pun dapat menjadi jalan untuk melakukan tindakan yang lebih besar. Dalam hal ini, regulasi pemberian souvenir akan menjadi celah untuk melakukan praktik politik uang.

Salah satu cara yang paling mungkin dilakukan adalah memainkan harga suvenir tersebut. Calon kepala daerah akan me-manipulasi harga-harga barang yang yang dibeli dan disesuaikan dengan peraturan dalam pilkada. Belum lagi, calon kepala daerah akan memberikan kuantitas barang, dengan harga rata-rata Rp 25.000. Jika dikalkulasi, maka harga tersebut melebihi harga yang telah ditetapkan. Inilah yang akan dimainkan untuk menyiasati regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Jebakan Biaya TinggiRegulasi kontroversi itu jelas merupakan

kegagapan dari pemerintah untuk menang-gulangi biaya politik yang tergolong tinggi. Tingginya biaya politik yang selama ini dikeluarkan oleh para kandidat menjadi problem tersendiri untuk melakukan berba-

gai hal termasuk korupsi. Sejauh ini, politik biaya tinggi masih menjadi sebuah ikhtiar politik terutama bagi calon kepala daerah yang tidak memiliki visi dan misi jelas.

Berkaca kepada pemilihan legislatif beberapa waktu lalu, biaya politik yang tinggi disinyalir karena tidak berfokus pada biaya kampanye. Namun untuk membeli suara guna memobilisasi pemilih. Langkah ini dilakukan guna mengalahkan calon lain dalam menyogok konstituen.

Mereka yang bertarung tidak hanya bersaing dengan kompetitor beda partai. Namun separtai pun mereka saling sikut. Ini yang membuat para caleg pun akhirnya jor-joran mengeluarkan biaya politik untuk meraih kemenangan.

Melihat hal itu, kita semakin mengukuh-kan disertasi Pramono Anung (2013) bahwa modal seorang calon legislatif (caleg) DPR periode 2009-2014 berkisar Rp 300 juta hingga 6 miliar.

Fakta politik biaya tinggi inilah yang mendorong pemerintah melegalkan suvenir politik. Disinyalir, dengan pembatasan su-venir maksimal Rp 25.000 akan mendorong calon kepala daerah tidak melakukan prak-tik politik uang secara masif. Artinya, calon kepala daerah bisa memanfaatkan legalitas suvenir tersebut untuk lebih dekat kepada pemilih. Namun, melegalkan suvenir poli-tik tidak menggaransi praktik politik uang akan hilang.

Melegalkan politik uang dengan mem-batasi maksimal Rp 25.000 ribu tidak serta-merta menghentikan politik uang. Dengan demikian, akar yang harus dibenahi adalah mental pemilih, yang dipilih, maupun penyelenggara. Pemilih dapat diberikan pendidikan politik secara masif. Sedang-kan bagi calon, regulasi yang ketat harus dilakukan agar tidak melakukan praktik kotor. Misalnya, mendiskualifikasi dan tidak dapat mengikuti pemilihan kepala daerah dalam jangka waktu cukup lama. Dengan demikian, ada efek jera yang timbul kepada calon kepala daerah.

Penulis, peneliti politik di Bulaksumur Empat, alumnus UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta

O P I N I

15 - 21 Juni 20156

Oleh Aminuddin

Suvenir Pilkada dan Politik Biaya Tinggi

Page 7: Majalah balipost edisi 94

7

15 - 21 Juni 2015 7

B A L I S E P E K A N

DUA proyek pembangunan tower seluler di Kelurahan Baler Bale Agung dan Banjar Tengah Senin (1/6) dihentikan Satpol PP Jembrana lantaran belum berizin. Petugas terpaksa menyita peralatan dan mesin genzet untuk pembangunan tower yang rencananya untuk operator Telkomsel itu. Selain itu dua tower mobile (sementara) yang berada di sekitar lokasi proyek juga disegel petugas.

Petugas melakukan pengecekan ke lokasi setelah laporan dari masyarakat terkait tower mobile yang sudah beroperasi itu. Dari pengecekan, ternyata di kedua lokasi juga terdapat pembangunan untuk tower namun belum berizin. Kendati masih

dalam tahap penggalian, petugas menghen-tikan pembangunan dan menyita sejumlah alat termasuk genzet.

Kasi Trantib Satpol PP Jembrana Gede Nyoman Suda Asmara mengatakan pem-bangunan tower untuk seluler itu melanggar Peraturan Daerah (perda) Nomor 1 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Menara dan Perbup Nomor 33 tahun 2014 tentang Pelaksanaan Perda Penyelengaraan Me-nara. Saat petugas mendatangi lokasi, tidak ditemukan penanggung jawab pengelola tower itu, hanya sejumlah buruh yang menggarap pembangunan untuk tower.

� Surya Dharma

KENAIKAN harga tiket ke Pulau Menjangan (kawasan TNBB) dari Pelabuhan Banyuwedang, Gerokgak, membuat sopir boat dan pemandu wisata menjadi geram. Mereka menilai peneta-pan kenaikan harga tiket bagi wisatawan mancanegara (wisman) dari Rp 20 ribu menjadi Rp 200 ribu tidak adil. Ke-naikan dipicu atas terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) nomor 12 tahun 2014 yang mengatur tiket masuk kawasan Taman Nasional, lalu ditindaklanjuti Balai TNBB dengan menyosialisasikan melalui SE.718/BTNBB-1/2015.

Akibat kenaikan harga tiket masuk, aktivitas wisatawan di dermaga Banyu-wedang menjadi sepi. Sopir boat dan pemandu wisata berharap Kementerian Kehutanan melakukan pengkajian ulang. Harga baru tiket masuk dinilai sangat tinggi dan pelaku pariwisata bersama wisman mengeluh. Bahkan, banyak di antaranya yang mengurungkan niat berkunjung ke Pulau Menjangan.

Berdasarkan PP nomor 12 tahun 2014, mengatur tiket masuk kawasan Taman Nasional, di dalamnya termasuk Kawasan Pulau Menjangan. Harga tiket untuk wisman awalnya Rp 20.000 menjadi Rp 200 ribu. Bagi wisatawan domestik harga tiket Rp 10 ribu pada hari biasa, Rp 15 ribu pada hari libur, dan khusus mahasiswa Rp 6.000. “Tiketnya terlalu mahal, jadi banyak wisman eng-gan membeli tiket semahal itu,” ujar Sandi Senin (1/6).

� Dewa Kusuma

SEJUMLAH pedagang yang menempati kios di Pasar Seni Geopark mulai mengeluh. Pascamenempati kios sejak tiga minggu terakhir, omzet dagangan mereka menurun. Penyebabnya adalah karena minimnya wisatawan yang berbelanja, tidak seramai ketika masih berjualan di kios mereka yang lama. Seperti dikatakan salah seorang peda-gang Wayan Sumerta, Selasa (2/6).

Dia mengaku sejak menempati kios Pasar Seni Geopark pertengahan Mei lalu, penda-patan yang diperoleh dari hasil berjualan menurun tajam. Sejak berjualan di kios terse-but, dia mengaku hanya dikunjungi 2-3 orang pembeli. Tentunya kondisi ini dirasakannya berbeda ketika masih berjualan di kiosnya yang lama. “Kalau dibanding yang sekarang, jelas lebih ramai yang dulu,” ungkapnya.

Kata Sumerta, minimnya pembeli tidak hanya dialami dirinya. Namun juga beberapa rekan sesama pedagang lainnya. Bahkan kar-ena dirasa sepi, ada pedagang yang berjualan di luar kios, meski proses pembongkaran kios sudah selesai dilakukan. Sejauh ini Sumerta mengaku belum memiliki keinginan untuk ikut berjualan di luar kios.

� Sosiawan

RENCANA Pemkab Klungkung untuk melakukan alih fungsi lahan eks galian C menjadi kawasan pariwisata diprediksi akan membuat ratusan war-ga setempat akan kehilangan pekerjaan. Selain itu, puluhan perumahan milik warga terancam digusur dari lahan eks galian C seluas 300 hektar itu.

Masyarakat yang saat ini masih menggantungkan hidupnya di ka-wasan tersebut mengaku khawatir dengan dampak alih fungsi ini. Mereka mengaku akan kehilangan pekerjaan. Sebab, setelah nantinya lahan tersebut diambil alih investor, mereka tak bisa lagi memanfaatkan lahan yang menjadi tempat mencari nafkah puluhan tahun itu. Seorang warga asal Gunaksa, Ke-camatan Dawan, Klungkung Wayan Wasta (55), Selasa (2/6) mengaku masih menggantungkan hidupnya di lahan eks galian C di Desa Gunaksa. Buruh pengangkut tanah ini setiap harinya mendapatkan upah rata-rata 50 ribu sehari dari jasanya meratakan lahan galian C seluas 50 are milik keluarganya.

Material tanah sisa perataan tersebut diangkut secara manual ke atas truk dengan ongkos Rp 100 ribu untuk satu truk yang dikerjakan oleh lima orang. Pekerjaan sebagai pengangkut material tanah di eks galian C digeluti sekitar 200 orang warga.

� Dewa Farendra

Harga Tiket ke Pulau Menjangan Naik

Pemandu Wisata dan Sopir Boat Geram

Pedagang Pasar Seni Geopark Keluhkan Penjualan Anjlok

MBP/dgk

Alih Fungsi Lahan Eks Galian C

25 KK Terancam Tergusur

Dua Proyek Tower Seluler Distop

Page 8: Majalah balipost edisi 94

8

8 15 - 21 Juni 2015

L A P O R A N U T A M A

Konsep pariwisata budaya telah menjadi komitmen da-lam pengembangan kepari-wisataan di Bali. Namun

belakangan, konsep pariwisata budaya sedikit demi sedikit mulai tergerus. Bali pun berada di persimpangan apakah Bali masih bangga dengan mempertahankan budaya dan lingkungan sebagai ikon Bali, atau mengikuti ambisi pengusaha dan penguasa untuk mencari secara cepat dan sebanyak-banyaknya.

Ketua PHRI Bali Dr. Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati tak menampik kecenderungan itu. Menurutnya, Joop Ave (alm) ketika menjadi menteri pari-wisata di era 90-an pernah mengatakan, pengembangan pariwisata Bali jangan melebar ke mana-mana.

Misalnya, Kuta diperbaiki sesuai den-gan konsep pengembangan Kuta. Begitu juga dengan kondisi di Ubud, biarkan begitu, dan tingkatkan kualitas destinasi budaya di Ubud.

Cok Ace tak menampik saat ini telah terjadi penyimpangan meski Bali masih bertahan di pariwisata budaya. Belum lagi ada kebijakan pemerintah yang menargetkan 30 juta wisatawan di tahun 2029. Mantan Bupati Gianyar ini menilai kebijakan tersebut bertentangan dengan konsep pariwisata budaya.

“Menurut saya sih jangan ubah konsep budaya Bali. Kalau budaya kan harus tertentu jumlahnya, nggak boleh terlalu banyak. Seperti Raja Ampat, dulu rafting tahun 90-an hanya 3 perusahaan tiket bisa jual 68 dolar. Sekarang peru-sahaannya 14, tiketnya hanya 20 dolar,” lanjutnya.

Oleh karena itu, pemerintah perlu mengatur RDTR agar tetap ada keadilan pariwisata di Bali. “Nanti ada daerah-

daerah tugasnya hanya menjaga budaya saja, tapi nggak mendapat apa-apa. Ada daerah-daerah yang hanya mendapat uang saja, dsb. Ini bagaimana, masih dicarikan formatnya,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua GIPI Bali Bagus Sudibya berpendapat perlu ada kompromi agar Bali tetap bisa mem-pertahankan sustainability pariwisata. Menurutnya, apa yang diinginkan pemerintah terkait pertumbuhan, persaingan dan perkembangan budaya harus disikapi sebagai sebuah sesuatu yang dinamis atau berkembang.

“Ada kubu konservatif yang hanya dengan kultur budaya, titik, sepertinya tidak boleh diganggu gugat. Tetapi jangan lupa, kultur budaya kita itu bersifat dina-mis. Kultur budaya itu senantiasa selalu berubah, inilah yang harus disikapi, inilah yang harus dipaha-mi, inilah yang harus ditempatkan seba-gai satu subjek yang harus kita bicarakan,” ujarnya.

Bagus sendiri tidak ingin ada dikotomi

antara kubu konservatif dan kubu dina-mis, maupun antara pariwisata berkuali-tas dan pariwisata massal. Karena itulah, dirinya menyarankan adanya focus group discussion antara dua kubu untuk men-cari solusi dari permasalahan pariwisata Bali saat ini dan ke depan.

� Rindra

BALI

Pariwisata Budayadi Persimpangan

Cok Ace

Page 9: Majalah balipost edisi 94

9

15 - 21 Juni 2015 9

PEMBANGUNAN yang berkelanjutan didengungkan sejak era 1990-an. Kelestar-ian lingkungan, salah satu indikatornya. Bali, sangat cocok dengan konsep tersebut. Apalagi, falsafah Tri Hita Karana yang mengajarkan menjaga hubungan antara manusia dengan lingkungan telah menjadi komitmen bersama. Namun konsep itu tidaklah cukup, kalau tidak diikuti dengan penegakan hukum yang jelas dan tegas.

Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Siti Nurbaya dalam pi-datonya, pekan lalu secara tegas menga-takan, kedaulatan negara dalam menjaga sumber daya alam (SDA) tidak boleh kalah oleh siapapun termasuk oleh keja-hatan sumber daya alam. Oleh karena itu, kelestarian lingkungan dan hutan harus sesuai dengan komitmen, aksi dan gera-kan perlindungan lingkungan hidup yang dicanangkan pemerintahan Jokowi-JK dalam program Nawacita di bidang ling-kungan dan kehutanan.

‘’Cara kerja kementerian sesuai dengan semangat Nawacita, yang paling penting menegaskan kedaulatan negara. Bagaima-na cara kita menjaga sumber kekayaan alam,” kata Siti Nurbaya dalam diskusi bertajuk “Hutan Indonesia di Simpang Nawacita” di Jakarta, pekan lalu.

Penegasan tersebut disampaikan Siti terkait dengan peringatan Hari Lingkun-gan Hidup se-Dunia yang jatuh pada 5 Juni 2015. Menurut Siti, Nawacita adalah sembilan agenda prioritas pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla. Dan salah satunya adalah menyoal tentang lingkungan dan sumber daya alam yaitu upaya mewujud-kan kemandirian ekonomi domestik den-gan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Menurut dia, menjaga sumber kekayaan alam merupakan salah satu unsur penting dalam membangun dan menjaga ketahanan nasional bangsa. “Bagaimana sumber daya alam kita jaga kalau teknologinya tidak kita miliki, dan hanya yang kuat yang menang, dan bagaimana kedaulatan bisa kita jalankan kalau rakyat tidak sejahtera,” katanya.

Siti mengakui penanganan lingkungan dan hutan tidak bisa dijalankan dan ber-

tumpu pada lembaganya saja, tetapi juga pihak terkait termasuk dalam penegakan hukumnya. Luasnya dimensi persoalan da-lam pembenahannya menyebabkan perso-alan aspek hukumnya menjadi sulit. “Oleh karena itu dengan semangat Nawacita, kita ingin menyelesaikan kejahatan tentang sumber daya alam,” kata Siti.

Siti menjelaskan ada tiga sasaran strat-egis pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan. Yaitu pertama, menjaga kualitas lingkungan hidup dengan pengelolaan, pen-gendalian serta daya dukung. Kedua, men-jaga jumlah dan fungsi hutan serta isinya, dan ketiga menjaga keseimbangan ekosistem dan keberadaan sumber daya alam untuk kelangsungan kehidupan. “Tentu saja utamanya menjaga konsep kesinambungan,” terangnya.

Siti menilai isu lingkungan hidup dan sumber daya alam setara den-gan isu pertumbuhan ekonomi dan hak asasi manusia. Sebab, Undang-Undang Dasar tahun 1945 memasukan mandat pembangunan berwawasan ling-kungan dalam pasal 33 ayat 4 dan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat dalam pasal 28 H ayat 1.

Terkait dengan pembalakkan hutan, Siti mengakui praktik illegal logging di Indonesia merupakan persoalan pelik dalam membenahi lingkungan hidup dan kehutanan. “Yang paling berat adalah soal illegal logging karena kejahatan ini ber-metamorfosis. Akibatnya hal ini menjadi tidak mudah penanganannya,” kata dia.

Kejahatan illegal logging, adalah ke-jahatan dengan pola sangat terstruktur. Karenanya tidak cukup diselesaikan oleh satu kementerian saja, tapi harus juga melibatkan banyak pihak. “Dan kita harus perangi bersama karena mereka kejahatan terorganisir dan korporat,” tegasnya.

Terkait dengan perizinan, untuk izin tambang Siti memastikan tidak ada izin baru lagi. “Tidak ada izin baru lagi untuk perusahaan batubara karena mereka tidak melakukan reklamasi dengan baik dan sesuai aturan,” ujarnya.

� Hardianto

Semangat NawacitaKejahatan Lingkungan

Menjaga kualitas lingkungan hidup dengan pengelolaan, pengendalian serta daya dukung.

Menjaga jumlah dan fungsi hutan serta isinya.

Menjaga keseimbangan eko-sistem dan keberadaan sumber daya alam untuk kelangsungan kehidupan.

Strategi Cegah Kerusakan

Oleh karena itu dengan semangat

Nawacita, kita ingin menyelesaikan keja-hatan tentang sumber daya alam.

Menteri KLHSiti Nurbaya

Page 10: Majalah balipost edisi 94

10

1 - 7 Juni 201510

L A P O R A N U T A M A

Pemerintah pusat menargetkan kunjungan 20 juta wisatawan di tahun 2019. Sementara pemerin-tah daerah Bali menargetkan 30

juta wisatawan di tahun 2029. Banyak yang mengkhawatirkan target tersebut. Bukan masalah fisimistis terhadap real-isasi target tersebut, tetapi lebih kepada daya dukung Bali. Kalau saja ada 30 juta wisatawan yang datang tahun 2029, Bali akan penuh sesak.

Akan diperlukan banyak hotel, restoran dan fasilitas pariwisata untuk menampung mereka. Akan banyak diperlukan rumah dan tempat kos untuk menampung tenaga kerja yang melayani mereka. Belum lagi

kendaraan yang akan mengangkut mer-eka selama di Bali. Demikian pula akan diperlukan ratusan ribu tenaga kerja untuk memberikan pelayan dari karyawan hotel sampai tukang pijit dan penjalin rambut di pantai.

Bisa dibayangkan, Bali akan penuh sesak. Lingkungan Bali akan terkoyak dan budaya pertanian akan hilang tergu-sur bangunan hotel, rumah dan tempat kos-kosan. Koordinator ForBALI Wayan “Gendo” Suardana tidak ingin target tersebut dijadikan alasan pembenar untuk mengeksploitasi Bali atas nama pemban-gunan pariwisata.

“Tapi sekarang kan madzhabnya atau

aliran yang disampaikan pemerintah hanya menambah wisatawan datang. Kemudian Bali misalkan, dieksploitasi untuk kepentingan turisme dan setelah itu tidak ada upaya untuk mengembalikan ke wisata budaya yang menghidupkan Bali,” ujarnya, pekan lalu.

Gendo menambahkan, target ini juga jangan dijadikan kedok untuk membuat destinasi wisata baru. “Kalau modelnya seperti sekarang, seperti prediksi Walhi dalam 10-20 tahun ke depan, pariwisata Bali akan mengalami kebangkrutan. Bali itu hidup dari pariwisata budaya, sebelum ada objek wisata buatan, Bali sudah terke-nal. Dan ingat, objek wisata buatan itu nggak ada yang hidup di Bali. Mana ada yang maksimal,” tegasnya.

Namun, lanjut Gendo, untuk menda-tangkan wisatawan ini memang tidak serta merta dipandang buruk. Kendati harus diingat, bila wisatawan yang datang tidak hanya membawa uang tapi juga menghasil-kan sampah dan limbah. Studi dari BLH Bali di tahun 2011 menurutnya sudah jelas menyebut ada sekitar 11 titik pantai -

Masyarakat Lokal akan Tergusur

Page 11: Majalah balipost edisi 94

25 - 31 Mei 2015 11 MBP/dok

Sejumlah wisatawan mengabadikan prosesi keagamaan yang dilaksana-kan umat Hindu di Bali. Prosesi budaya ini menjadi salah satu daya

tarik wisawatan datang ke Bali.

tercemar akibat limbah industri pariwisata. Begitu juga sampah yang menumpuk.

“Kemudian konsumsi air kan sudah jelas, bahwa konsumsi air paling banyak itu industri. Akhirnya tetap kita berhitung daya dukung dan daya tampung. Pemer-intah harus fair,” lanjutnya. Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) wilayah Bali Putu Anom menyatakan, Pariwisata Bali adalah pariwisata budaya yang berbasis pada Tri Hita Karana. Artinya pembangunan di Bali terlebih pariwisata harus mengacu pada kedua hal tersebut. Karenanya Bali jangan disa-makan dengan daerah lain, apalagi negara lain. Tidak!

Bali telah memiliki ciri khas sesuai dengan akar budaya Bali yang sangat menghormati lingkungan. Jadi, akan san-gat menyimpang apabila pengembangan pariwisata Bali dilakukan dengan meng-enyampingkan budaya.

Pariwisata Bali yang berlandaskan budaya tidak bisa disamakan dengan pari-wisata yang berkembang di negara lain-nya. “Membangun pariwisata Bali jangan

disamakan dengan daerah tujuan wisata (DTW) di luar Bali, seperti Jakarta apalagi dengan atau luar negeri, seperti Singapura,” ungkap Putu Anom, pekan lalu.

Menurutnya, keunikan Bali harus tetap menjadi ikon Bali, baik alam maupun so-sial budayanya. Sebab, motivasi wisatawan berkunjung mencari sesuatu yang beda di daerah atau negara asalnya. Masyarakat Bali tidak alergi dengan investor dalam mendukung pembangunan. Namun, inves-tor yang ingin berinvestasi wajib mengacu pada konsep Tri Hita Karana agar terwujud keharmonisan dalam kehidupan. Selain itu, investor juga harus tetap mengacu kepada Perda Pariwisata Budaya yang bersumber dari nilai-nilai luhur agama Hindu, RTRWP Bali, RTRW kabupaten/kota.

“Pada prinsipnya kita tidak menolak kehadiran investor untuk membangun Bali, tetapi investor agar membangun di Bali dengan memperhatikan lingkungan, kawasan suci dan juga mengutamakan pe-merataan pembangunan di semua wilayah, bukan semua memilih membangun di Bali Selatan,” tegasnya.

Ia melihat Bali Selatan telah mengalami over capacity, sehingga banyak memun-culkan permasalahan. Karena itu, masalah moratorium memang harus dilaksanakan dan harus secara tegas dilaksanakan oleh pemerintah (eksekutif) sebagai pengambil, penentu dan yang memutuskan kebijakan publik dengan persetujuan legislatif.

Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Drs. I Made Sendra, M.Si., men-gatakan, pengembangan pariwisata Bali harus sesuai dengan pedoman yang tertuang dalam Perda tentang Cultural Tourism. Dalam perda itu diatur hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan lingkungan, dan manusia dengan manusia sesuai ajaran Tri Hita Karana. Menurutnya, pedoman yang sudah dimiliki ini mesti diperkuat lagi. “Artinya ketika sebuah daerah dikembang-kan sebagai destinasi wisata, maka harus mengedepankan kepentingan masyarakat lokal, jangan mereka sampai tergusur. Tidak hanya orientasinya untuk kaum kapitalis atau pemilik modal,” tandasnya.

� Rindra

Page 12: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 201512

A K T I V I TA S

MBP/Wan

MUSDA - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Denpasar menggelar Musyawarah Daerah (Musda) yang ke-4

di Gedung Shanti Graha, Jalan PB Sudirman Denpasar, Sabtu (30/5). Musda kali ini bertemakan ‘’Dengan Musyawarah

Daerah Kita Wujudkan Kreativitas, Kemandirian dan Etos Kerja Berbasis Kearifan Lokal Menghadapi Masyarakat Ekonomi

ASEAN’’. Kegiatan ini dihadiri Kepala Badan Kesbangpol Kota Denpasar Drs. I Komang Sugiarta, M.Si., perwakilan Dandim

1611/Badung, perwakilan Kapolresta Denpasar, Kejaksaan Negeri Denpasar, anggota DPRD Denpasar, Kementerian

Agama Kota Denpasar, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah LDII Kota Denpasar, Ketua Dewan Pimpinan Daerah LDII Kota

Denpasar, Ketua FKUB, Ketua Forum Pembaharuan Kebang-saan, Ketua MUI Kota Denpasar, Ketua NU Kota Denpasar,

Pimpinan Muhammadiyah, Ketua Forum Hindu Muslim, Seluruh Danramil se-Kota Denpasar, Seluruh Kapolsek se-Kota

Denpasar, dan unsur masyarakat, serta unsur terkait lainnya.

MBP/ist

UNGGUL - Upaya SMAN 1 Tabanan terus mempertahankan predikatnya sebagai sekolah unggul di Kabupaten Tabanan

tampaknya tak hanya angan-angan. Pasalnya, tahun ini sekolah yang berlokasi di Jalan Gunung Agung Tabanan itu

kembali menorehkan beragam prestasi, baik di kalangan siswa maupun guru-guru setempat. Prestasi tahun ini tak hanya di tingkat provinsi, juga mampu membawa sejumlah siswa

berprestasi hingga tingkat nasional. Seperti dalam ajang lomba cerdas cermat (LCC) empat pilar kehidupan berbangsa dan

bernegara, tim Smasta yang berjumlah sembilan orang siswa berhasil meraih juara di tingkat provinsi dan selanjutnya akan

berlenggang ke tingkat nasional pada Agustus mendatang. Prestasi yang tak kalah serunya yakni juara Olimpiade Sains

Nasional (OSN), Maret lalu. Dari sembilan mata pelajaran dengan dua puluh tujuh juara yang diperebutkan, Smasta

berhasil menggondol 19 juara. Nampak dalam foto Wakasek Kesiswaan Mulyadi Djoyo Astowo saat berbaur dengan sejum-

lah siswa berprestasi di lingkup SMAN 1 Tabanan.

MBP/ist

ABDIMAS - Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar bersama BEM Unmas, Sabtu (30/5) melakukan pengabdian

terpadu di Desa Manikyang, Selemadeg, Tabanan. Pengabdian masyarakat (Abdimas) terpadu kemarin melibatkan semua civitas

akademika fakultas di lingkungan Unmas. Pengabdian ditandai dengan penyerahan bantuan pembangunan proyek BEM Unmas di desa ini. Pembangunan tersebut mencakup sarana permandian

dan toilet. Ketua Panitia Pengabdian Masyarakat Terpadu dan Peresmian Permandian Umum BEM Unmas Ni Putu Ayu Arianti

menjelaskan, program ini sudah digarap sejak dua tahun lalu. Permandian umum dituntaskan senilai Rp 8 juta, BEM Unmas

juga menyerahkan sembako sebanyak 100 bingkisan. BEM juga sejak lama menurunkan tim untuk mengajar anak-anak SDN 2 Pupuan Sawah serta penyuluhan kesehatan gigi bagi siswa SD dan masyarakat umum. Nampak dalam foto Rektor Unmas Dr. I Made Sukamerta dan Sastra Wibawa saat memimpin abdimas

terpadu di Desa Manikyang.

MBP/ist

SEDERHANA - Pelepasan siswa kelas IX SMPN 3 Denpasar berlangsung sederhana penuh nuansa spiritual. Pelepasan

siswa diawali persembahyangan bersama bertepatan pur-nama sadha, Senin (1/6). Kepala SMPN 3 Denpasar I Wayan Murdhana, S.Pd., M.Psi. melepas 341 siswa kelas IX ditandai

penyerahan siswa kepada Ketua Komite SMPN 3 Denpasar Drs. IGB Arthanegara, S.H., M.H., M.Pd. Wayan Murdhana

mengungkapkan pelepasan siswa kelas IX sengaja dilakukan sederhana karena menyadari masa depan dan tugas anak-

anak masih panjang. Mereka yang lulus 100 persen ini harus dihadapkan pada keputusan menentukan studi lanjut ke

SMA dan SMK. Hasil pelacakan studinya, alumni SMPN 3 Denpasar tahun lalu 100 persen diterima di sekolah neg-

eri. Nampak dalam foto Kepala SMPN 3 Denpasar Wayan Murdhana didampingi Ketua Komite IGB Arthanegara dan

Wakasek saat melepas siswa kelas IX.

Page 13: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 2015 13

MBP/ist

APRIORI - Sebagian masyarakat cenderung apriori dan me-mukul rata semua politisi. Bahwa politisi itu busuk, tebar pesona dan janji, instan, pura-pura, dan lainnya. Walau suara sumbang cuma datang dari segelintir -- yang bisa saja nama samaran dari

lawan politik -- relawan yang mendukung pencalonan Wayan Sudirta sebagai bakal calon Bupati Karangasem tak tinggal

diam. Sudirta juga tak terganggu oleh komentar miring segelintir orang di ruang maya. Minggu (31/5), ia turun di Kecamatan Selat, membagikan 974 lebih sembako untuk rumah tangga

miskin 3 desa dari 21 dusun. “Diambil hikmahnya saja. Sinisme itu jalan buat kami sajikan fakta, apa yang telah dikerjakan oleh Pak Wayan Sudirta dkk. sejak Orde Baru sampai era Reformasi. Kami sajikan di akun kita, Relawan Sudirta Karangasem (RSK)

di Facebook,” kata Putu Wirata Dwikora, operator akun RSK. Sebulan ini, di akun tersebut diunggah foto-foto Sudirta disalami

warga, setelah menerima bingkisan sembako. Total paket yang diserahkan di puluhan desa bagi warga miskin ratusan buah

dusun/lingkungan, mendekati 20 ribu.

MBP/ist

MUNAS - Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Ma-kanan Minuman, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP

RTMM-SPSI) menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) V tanggal 28-31 Mei. Munas tahun ini mengusung

tema “Meningkatkan FSP RTMM-SPSI yang Solid dan Mandiri”. Munas V yang dibuka pada Kamis (28/5) lalu

dihadiri 536 anggota FSP RTM-SPSI seluruh Indonesia. Ketua Umum Pimpinan Pusat FSP RTMM-SPSI H. Mukhyir Hasan Hasibuan mengatakan, hal yang dibahas pada munas

adalah masalah regulasi IHT (industri hasil tembakau) dan masalah Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 06 Tahun

2015 tentang penjualan minuman beralkohol (mikol). Adanya regulasi-regulasi tersebut berpengaruh pada produk rokok

yang menyebabkan penjualannya menurun hingga tujuh juta batang. Otomatis, perusahaan tersebut melakukan efisiensi-

efisiensi seperti PHK terhadap para pekerja.

MBP/ist

UKIR PRESTASI - Siswa SMAN 3 Denpasar (Trisma) kem-bali mengukir prestasi nasional. Kali ini di ajang akademis

paling bergengsi Olimpiade Sains Nasional (OSN) anak-anak Trisma meraih tiga medali yakni satu perak dan dua perung-gu. Dari empat siswa Trisma yang memperkuat tim OSN Bali

ke tingkat nasional, tiga siswa meraih medali. Medali perak diraih Ni Putu Cyntia Suryadewi (XI Mia-2) untuk OSN

bidang ekonomi. Medali perunggu masing-masing diraih Ni Gusti Agung Ayu Sugita Sari (XI Mia-1) di bidang kebumian

dan Pande Ketut Cahya Nugraha (X-Mia-5) bidang komputer. Sedangkan I Dewa Agung Basthara (X-IPS) masuk final di bidang kebumian. Cyntia tercatat sudah dua kali mengikuti OSN, hanya tahun lalu belum berhasil meraih medali. Kini

dia dengan sukacita memboyong medali perak untuk bidang ekonomi, padahal dia siswa berbasis IPA.

REVITALISASI - Peletakan batu

pertama dalam rangka revitalisasi Pasar Desa Pakra-man Poh Gading,

Desa Ubung Kaja, Kecamatan Den-

pasar Utara, Rabu (3/6) berlangsung

khidmat. Acara ini dihadiri Wali Kota Denpasar, Sekre-

taris Daerah Kota Denpasar, Kadis

Perindustrian dan Perdagangan Kota

Denpasar, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kota Denpasar. Acara diawali dengan ucapan selamat datang

oleh Bendesa Desa Pakraman Poh Gading, dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti oleh Wali Kota Ida Bagus

Rai Dharmawijaya Mantra, kemudian dilanjutkan dengan peletakan batu pertama oleh Wali Kota. Setelah itu, Wali Kota

melakukan peninjauan pasar, kemudian dilanjutkan dengan sembahyang bersama. Tujuan revitalisasi Pasar Desa Pakra-

man Poh Gading, Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara ini ialah untuk mewujudkan kondisi pasar tradisional

dengan pelayanan yang semimodern, baik dari segi bangunan fisik dengan sarana dan prasarana modern maupun pening-katan kualitas pengelola dan pedagang agar dapat memberi-

kan pelayanan yang baik.

Page 14: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 201514

A K T I V I TA S

MBP/ist

WISUDA - Direktur Akademi Akuntansi Denpasar I Wayan Wetra, S.E., M.M., Jumat (29/5) mewisuda 29 ahli madya

akuntansi. Hingga kini Akademi Akuntansi Denpasar sudah menamatkan 460 ahli madya. Yang membanggakan Akademi Akuntasi Denpasar sejak 2013 meraih akreditasi

B. Kedua, semua tenaga ahli madya yang diwisuda kemarin 100 persen sudah mendapat pekerjaan. Ini berarti masa

tunggu lulusannya nol bulan. ‘’Tak ada kata menganggur bagi lulusan Akademi Akuntansi Denpasar,’’tegas I Wayan Wetra. Tampil sebagai lulusan terbaik I, II dan III Ni Putu Riazza Ayu Sundari, Ni Kadek Yudiasih dan Ita Herawati.

Direktur Akademi Akuntansi Denpasar, Wayan Wetra mengatakan prestasi ini sebagai bukti bahwa lulusannya memiliki daya saing tinggi. Mapan dalam keilmuan dan terampil di dunia kerja. Tuntutan ini sangat diperlukan

dalam persaingan MEA dan era global.

MBP/ist

LEPAS - Dalam rangka pelepasan on the job training ma-hasiswa Alfa Prima tahun angkatan 2014/2015, Wali Kota

Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra melepas sekaligus memberikan kuliah umum bertema ‘’Pemuda dan Profe-

sionalisme’’. Acara pelepasan ini diikuti 543 mahasiswa D-1 dan D-2 dari tujuh jurusan yakni Manajemen Informatika

dan Komputer, Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Manajemen Administrasi Bisnis, Komputer Akuntansi, De-

sain Grafis dan Animasi, Teknisi Komputer dan Handphone, dan Broadcasting. Pada acara yang dilaksanakan Sabtu

(30/5) di The Grand Santhi Hotel Denpasar, Wali Kota Rai Mantra mendorong agar lulusan ini nantinya bisa mencipta-kan lapangan pekerjaan atau menjadi wirausaha serta terus memupuk sifat profesionalisme dalam dunia kerja maupun

lingkungan pendidikan. Nampak dalam foto Wali Kota Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra menerima kenang-

kenangan dari Dirut Alfa Prima I Made Artana.

MBP/ist

DIPERHITUNGKAN - Mediteranian Bali, salah satu lembaga pelatihan di bidang perhotelan dan kapal pesiar di Indonesia, makin diperhitungkan keberadaannya. Terbukti,

Jumat 29 Mei 2015 lalu, bertempat di Hotel Sari Pan Pasific Jakarta, lembaga ini menerima penghargaan Indonesia Ed-ucation Innovative Award 2015 dengan kategori Institution Of Highly Recommended In Hotel & Cruise Line Training Centre Of The Year 2015. Penghargaan ini dianugerahkan oleh Kementerian Negara Koperasi dan UKM RI yang dis-erahkan oleh Ir. Asep Komaruddin MP selaku Asst. Deputy

Pengembangan dan Pengkaderan Kementerian Negara Koperasi dan UKM RI kepada Direktur Mediterranean Bali. Penghargaan ini dianugerahkan atas inovasi secara berke-

sinambungan Mediterranean Bali dalam produk berupa program studi ter-update dengan industri saat ini, layanan

kepada mahasiswa/alumni dan tingkat kepuasan masyarakat dan seluruh stakeholder-nya.

MBP/ist

BERSAING SEHAT - Semua pihak, seperti tim dari sejum-lah bakal calon Bupati Karangasem, hendaknya bersaing se-

hat dan saling menghormati. Termasuk pemasangan spanduk dan baliho menyambut Galungan-Kuningan dan Idul Fitri. Etika harus dijaga, hak setiap warga harus dihormati. Jika ada yang melanggar etika, mengancam dan menebar teror,

pasti akan dilaporkan ke polisi, sebagai tindakan pidana. Hal itu disampaikan Relawan Wayan Sudirta dan Forum KBD/

Kaling (Klian Banjar Dinas/Kepala Lingkungan) Kecamatan se-Karangasem pendukung bakal calon bupati PDI Perjuan-

gan, Wayan Sudirta. Ditegaskan penasihat KORdEM Bali dan Relawan Sudirta, memang ada laporan Wayan Sumerta,

relawan Wayan Sudirta yang mendengar keluhan pemilik warung di Ulakan, Manggis. Pemilik warung mengaku

ditekan seorang oknum yang diduga preman agar mencabut baliho Wayan Sudirta tersebut. Padahal, baliho dipasang atas

permintaan pemilik warung, yang memang bersimpati ke Wayan Sudirta. Namun, permintaan itu ditolak.

Page 15: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 2015 15

MBP/ist

WTP - Pemerintah Kabupaten Buleleng berhasil menin-gkatkan performa akuntabilitas pengelolaan keuangan

daerah dengan mendapat predikat Wajar Tanpa Pengec-ualian (WTP) dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)

atas audit Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Buleleng Tahun 2014 yang dikeluarkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Bali. Opini WTP sebagai hasil audit BPK Perwakilan Provinsi Bali itu diterima Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana

didampingi Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Gede Supri-atna di kantor BPK RI Perwakilan Bali, Rabu (3/6). Bupati

Agus Suradnyana usai menerima penghargaan mengata-kan, keberhasilan meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP) merupakan sejarah dan penantian panjang sejak era reformasi. Nampak dalam foto Bupati Buleleng Putu

Agus Suradnyana didampingi Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna menerima penghargaan WTP dari Kepala BPK RI

Provinsi Bali Arman Syifa, M.cc.Ak.

MBP/ist

RUMUSKAN - Kementerian Luar Negeri Belanda meng-gandeng Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) se-Bali dalam merumuskan program-program apa saja yang sesuai

untuk mempromosikan pariwisata Pulau Dewata. “Bali diakui dunia bertahun-tahun memimpin kepariwisataan

kawasan Asia, sehingga sudah saatnya Bali memapankan klaim posisinya sebagai Pulau Dewata. Pemerintah Belanda

sudah membuatkan kajian untuk melihat apa saja hal-hal yang sudah baik terlaksana dan hal-hal yang perlu dibenahi oleh Bali dalam berpromosi,” ujar Alfons Van Vuijvenbode, tim ahli dari Kementerian Luar Negeri Belanda, yang mem-

fasilitasi rapat perumusan di ruang rapat Bali Tourism Board, Jumat (29/5). Selama tiga tahun ke depan, 2015 hingga 2017, pemerintah Belanda ditunjuk oleh negara-negara Uni Eropa

untuk mengirimkan tim ahli ke Bali untuk mendampingi dewan yang duduk sebagai unsur penentu kebijakan di Badan

Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Bali, BPPD Kabupaten Badung serta BPPD Kota Denpasar.

MBP/ist

TINGKATKAN KUALITAS - STMIK Denpasar terus berusaha meningkatkan kualitas dan kompetensi lulusan

agar mampu bersaing di pasar global, salah satunya dalam persaingan di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

Upaya itu dilakukan melalui mengadakan kerja sama dengan NIIT Indonesia yang berkantor pusat di India guna

membuka program pelatihan dan sertifikasi di bidang IT. Penandatanganan MoU dilakukan Rabu (3/6) di gedung

aula STMIK Denpasar oleh Ketua STMIK Denpasar I Putu Putra Astawa, S.Kom., M.Kom. dan Direktur NIIT Indonesia

Mr. Cummar, disaksikan Ketua Yayasan Pendidikan Kertha Wisata Drs. Putu Bagus Wisnuwardhana, M.Si., Direktur

Kerja Sama Internasional Yayasan Pendidikan Kertha Wisa-ta Fehmeed Anwar serta semua jajaran pengurus yayasan

dan sivitas akademika STMIK Denpasar. Nampak dalam foto President Director BSCA Mr. Fehmeed Anwar bersama

Ketua Yayasan STMIK Denpasar Putu Bagus Wisnuward-hana, Direktur STMIK Denpasar Mr. Putu Putra Astawa

serta NIIT India Mr. Pravest Kumar berfoto bersama seusai melakukan penandatanganan MoU.

MBP/ist

INOVASI - Pemerintah Kota Denpasar terus melakukan berbagai inovasi pelayanan untuk mempermudah dalam

memberikan pelayanan masyarakat, sehingga dapat mewu-judkan Denpasar sebagai Kota Pintar (Smart City). Kali ini

Dinas Kesehatan Kota Denpsar membuat rujukan online yang terintegrasi antara pelayanan di puskesmas se-Kota

Denpasar dengan Rumah Sakit Wangaya. Melalui rujukan online masyarakat tidak harus menunggu lama bila dirujuk

ke Rumah Sakit Wangaya. Program ini telah diresmikan Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra yang didampingi Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede dengan ditandai penyerahan rujukan online pada

salah seorang pasien lansia, Sabtu (30/5) di Puskesmas I Denpasar Timur. Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota

Rai Mantra menyampaikan untuk memberikan pelayanan yang maksimal pada masyarakat semua dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) harus terus melakukan inovasi

pelayanan dengan menggabungkan teknologi untuk menin-gkatkan akses pelayanan pada masyarakat yang tujuannya

meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Page 16: Majalah balipost edisi 94

16

Meragukan Netralitas Aparat Desa

Di Karangasem, mobilisasi perang-

kat desa dan perbekel sebenarnya sudah terjadi dan dilakukan oleh salah satu bakal calon bupati. Bahkan, di Karangasem salah satu perangkat desa seperti klian ban-jar dinas, sudah terang-terangan menyatakan mendukung salah satu bakal calon, hingga membentuk forum untuk memenangkannya

15 - 21 Juni 201516

P O L I T I K

Kecurangan dan keberpihakan pada Pilkada serentak mulai mengundang kekhawatiran. Bahkan, Bawaslu RI pun meng-

khawatirkan potensi tidak netralnya aparat desa dalam Pilkada. Bahkan, dalam pesta politik ini oknum perangkat hingga per-bekel justru berjuang mati-matian mem-perjuangkan salah satu pasangan calon di masing-masing daerahnya.

Ungkapan kekhawatiran itu dilontarkan Ketua Bawaslu RI Prof. Dr. Muham-mad, S.IP., M.Si. saat berkunjung ke Karangasem. ‘’Peran perangkat desa saya khawatirkan tidak bisa menempatkan diri dalam Pilkada Karangasem nanti. Soalnya, banyak oknum perangkat desa hingga perbekel disebut kerap tidak netral dalam menghadapi pilkada. Bahkan, dalam perjalanannya, oknum perangkat hingga perbekel justru berjuang mati-matian mem-perjuangkan salah satu pasangan calon di masing-masing daerahnya,’’ ujarnya.

Ia mengatakan mobilisasi perbekel dan perangkat desa, masuk dalam salah satu bentuk pelanggaran dalam kampa-nye. Karena mereka dituntut netral oleh undang-undang. “Jadi, sebenarnya mereka tidak boleh terlibat mendukung pasangan calon siapapun,” tegas Muhammad. Masalah ini sangat lazim terjadi dan bisa mengancam asas pemilu yang jujur dan adil.

Untuk di Karangasem, mobilisasi perangkat desa dan perbekel sebe-narnya sudah terjadi dan dilaku-kan oleh salah satu bakal calon bupati. Bahkan, di Karangasem salah satu perangkat desa seperti klian banjar

dinas, sudah terang-terangan menyatakan mendukung salah satu bakal calon, hingga membentuk forum untuk memenangkan-nya. Melihat hal itu, Muhhamad meminta jajarannya di Bawaslu Bali dan Panwaslih Karangasem agar serius menyikapi setiap pelanggaran, ketika mereka sudah mulai bertugas sebagaimana perintah undang-undang. Sebab, saat ini Bawaslu dan Pan-waslih belum bisa berbuat banyak melihat potensi pelanggaran yang ada, karena tahapan pilkada saja belum dimulai. Selain mobilisasi perangkat desa dan perbekel, Muhammad juga mengingatkan, agar petu-gasnya memantau bentuk pelanggaran lain berupa mobilisasi PNS.

Ini juga berbahaya jika tak dikontrol, karena PNS dituntut netral dalam menyika-pi pilkada. Namun, ia mengaku bersyukur, karena di Karangasem saat ini potensi mobilisasi PNS oleh pasangan calon, bakal susah dilakukan, karena tidak ada calon incumbent. Meski demikian, hal ini patut diingatkan dan dipantau, karena pasangan calon pasti akan melakukan upaya ini. Ter-lebih pejabat dan PNS tertentu juga ingin kariernya menanjak dengan membantu memenangkan salah satu pasangan calon.

Dengan munculnya beberapa tokoh yang sudah bergerilya ke desa-desa,

potensi black campaign juga sangat bisa terjadi. Melihat karakteristik Karangasem, dengan dimanika politik yang cukup tinggi, hal ini harus diantisipasi dengan baik.

“Jangan sampai ada p a s a n g a n

calon saling menjelekkan dan saling men-jatuhkan. Itu bisa memancing keributan yang lebih besar,” tegasnya. Oleh karena itu, ketika Bawaslu dan Panwaslih sudah memulai tugasnya nanti, potensi-potensi pelanggaran dalam kampanye nanti harus diantisipasi dengan baik.

Selain potensi masalah kampanye di atas, masih banyak lagi bentuk masalah dalam kampanye lainnya. Seperti money politics, penggunaan fasilitas negara, pemasangan APK yang tidak sesuai aturan, kampanye di luar jadwal, hingga penggunaan tempat iba-dah, lembaga pendidikan dan kantor pemer-intah untuk kampanye. Kepada masyarakat, Muhammad menegaskan, bisa membantu pihaknya dalam melakukan pengawasan. Jika melihat suatu pelanggaran, agar segera direkam dan dilaporkan kepada Bawaslu atau Panwaslih di kabupaten. “Saya siap-kan satu handphone blackberry, bagi yang bisa melaporkan pelanggaran kampanye di sekolah,” katanya.

� Bagiarta

Page 17: Majalah balipost edisi 94

17

15 - 21 Juni 2015 17

PESTA politik dengan biaya mahal akan digulirkan serentak di Bali. Untuk memilih paket bupati dan wakil bupati Kabupaten Tabanan, Pemkab harus meny-iapkan anggaran mencapai Rp 24,1 miliar. Mahalnya anggaran politik ini membuat Bappeda Tabanan mengambil keputusan memangkas sejumlah proyek infrastruk-tur termasuk melakukan penundaan.

Sebagai gambaran, Pilkada Tabanan menyedot APBD Rp 24,1 miliar. Rincian-nya, KPUD Tabanan menyedot Rp 16,4 miliar, Panwas Rp 4,7 miliar dan dana pengamanan Rp 3 miliar. Dana tersebut digunakan selama proses pilkada seperti pencetakan dokumen dan surat suara serta formulir lainnya. Namun, sebagian besar digunakan untuk honor penyelenggara Pilkada mulai di PPK, PPS sampai KPPS di tingkat TPS. Beruntung dalam pilkada ini tidak ada putaran kedua tapi hanya satu

putaran sehingga anggaran masih bisa diirit dari sebelumnya dirancang sekitar Rp 23 miliar lebih.

Menyikapi besarnya anggaran politik ini, Kepala Bapeda Tabanan IB Wiratmaja mengaku terpaksa memangkas sejum-lah proyek infrastruktur dan ditunda. “Anggaran kami hanya Rp 384 miliar. Dana ini banyak tersedot untuk kegiatan rutin. Hanya kegiatan-kegiatan nonrutin yang bisa ditunda termasuk di dalamnya infrastruktur,” jelasnya. Di lain pihak, Ketua KPUD Tabanan Luh Darayoni mengatakan anggaran Rp 16 miliar yang dimohonnya sudah masuk rekening KPUD Tabanan.

Panwaslu Tabanan seperti diungkap-kan Ketuanya I Made Rumada mengaku pihaknya memerlukan dana cukup besar. Pemkab Tabanan telah menganggarkan dana sebesar Rp 4,7 miliar. Diakui dana

sebesar itu sebagian besar digunakan untuk honor petugas. “Kini di tiap TPS ada satu petugas pengawas, sehingga dana yang dibutuhkan sangat besar untuk pengawasan,” katanya.

Selain dana untuk KPUD dan Pan-waslu, Pilkada juga butuh pengamanan yang sangat ketat. Pengamanan ini meli-batkan kepolisian tetapi juga TNI, Linmas dan pecalang. Tidak salah kemudian pihak keamanan mengajukan anggaran sebesar Rp 3 miliar. Kapolres Tabanan AKBP I Komang Suartana menyebutkan telah mengajukan perencananan anggaran tersebut ke Pemkab Tabanan. Di tengah minimnya APBD Kabupaten Tabanan, tentu saja pihak eksekutif harus membuat strategi agar kebutuhan anggaran tersebut bisa terpenuhi.

� Puspadewi

Memangkas Proyek Infrastruktur

MBP/san

Warga Desa Gadungan Selemadeg Timur menutup jalan dan menanam pohon pisang di tengah jalan. Warga protes karena jalan sepanjang dua kilometer yang dijanjikan dihotmik ternyata diganti dengan lapen. Keputusan ini diambil

karena anggaran tahun ini disedot untuk biaya Pilkada.

Page 18: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 201518

P E N D I D I K A N

Budaya meneliti di kalangan guru-guru di Bali sangat rendah. Boleh jadi, rendahnya budaya meneliti itu lantaran budaya

membaca mayoritas guru di Bali juga masih rendah. Akibatnya, penguasaan ma-teri terhadap info-info pendidikan terkini juga sangat terbatas sehingga mereka sulit menemukan ide untuk dijadikan bahan penelitian. Keengganan para guru untuk menjamah aktivitas penelitian itu ternyata berdampak negatif. Banyak guru terpaksa harus terhambat kenaikan golongannya lantaran terganjal masalah penelitian. Hal itu ditegaskan Kepala Lembaga Penjami-nan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bali Dr. I Made Alit Mariana kepada Bali Post, belum lama ini.

Menurut Alit Mariana, saat ini tercatat 21.631 orang guru di Bali tertahan di golongan IV/a (Pembina tingkat 1) alias tidak mampu naik ke golongan IV/b (Pembina). Penyebab utama mandegnya kenaikan golongan puluhan ribu guru itu lantaran terganjal karya tulis ilmiah yang di kalangan guru lebih dikenal sebagai pe-nelitian tindakan kelas. Dikatakan, jumlah guru di Bali yang memiliki golongan IV/b ke atas sangat timpang dengan jumlah guru bergolongan IV/a yang jumlahnya mencapai 21.631 orang. Rinciannya, jum-lah guru dengan golongan IV/b tercatat 517 orang, IV/c 4 orang, IV/d 1 orang dan tidak satu pun guru di Bali mencapai golongan tertinggi IV/e. “Komposisi ini menandakan, banyak sekali guru di Bali yang kenaikan golongannya tertahan di golongan IV/a,” ujarnya.

Setelah ditelusuri, kata dia, ternyata sebagian besar dari mereka malas mem-buat karya tulis ilmiah. Padahal, karya tulis ilmiah itu memiliki kredit poin yang cukup tinggi alias sangat menentukan bisa tidaknya seorang guru bergolongan IV/a naik ke golongan IV/b. “Kelemahan

mendasar mayoritas guru di Bali memang terletak pada karya tulis ilmiah ini. Mer-eka sangat jarang melakukan penelitian. Saya tidak tahu pasti, apakah hal itu dis-ebabkan karena guru-guru bersangkutan memang malas melakukan penelitian, tidak menguasai metodelogi penelitian, tidak memiliki dana atau karena faktor lainnya. Semua itu perlu ditelusuri lebih lanjut,” katanya.

Alit Mariana tidak menampik, ke-tiadaan biaya penelitian seringkali di-jadikan ”kambing hitam” oleh para guru sebagai penyebab ketidakmampuan mer-eka melakukan penelitian tindakan kelas. Diakuinya, sejak beberapa tahun lalu, pe-merintah pusat memang tidak lagi menga-lokasikan block grant Penelitian Tindakan Kelas kepada guru secara perseorangan. Kendati begitu, pemerintah pusat melalui Direktorat Pengembangan dan Pember-dayaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejatinya masih mengucurkan block grant itu secara terbatas melalui kelompok kerja guru (tingkat SD) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (tingkat SMP dan SMA/SMK). Hanya saja, pendistribusian block grant itu sangat selektif. “Selama ini, ke-tiadaan block grant seringkali dijadikan dalih mengapa guru-guru itu enggan men-jamah aktivitas penelitian. Jika itu benar, sudah seharusnya pemerintah daerah baik itu Pemprov maupun pemkab/pemkot di Bali memikirkan solusi untuk keluar dari kebuntuan tersebut. Misalnya, secara rutin mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk membantu para guru yang ingin melakukan penelitian tindakan kelas,” katanya menyarankan.

Alit Mariana mengingatkan, penelitian tindakan kelas merupakan salah satu kunci kesuksesan seorang guru dalam melak-sanakan tugasnya. Melalui penelitian itu, para guru bisa mengevaluasi sekaligus

melihat perkembangan anak didik terutama di bidang daya serap materi pelajaran yang diajarkan. Dengan melakukan peneltian secara rutin, mereka juga akan tergerak mengeksplorasi diri guna menemukan metode-metode pembelajaran yang lebih praktis dan lebih mudah dipahami oleh anak didik sekaligus mampu meningkat-kan prestasi akademik anak didiknya. “Jadi, penelitian tindakan kelas itu sangat berkaitan dengan upaya peningkatan kuali-tas pendidikan secara umum,” tegasnya.

� Sumatika

block grant mpok kerja

warah Gurudan SMA/

usian block ma ini, ke-i dijadikan

nggan men-a itu benar, daerah baik /pemkot dikeluar dari secara rutinam APBD

yang inginan kelas,”

, penelitianh satu kunci am melak-

nelitian itu, ekaligus

berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas pendidikan secara umum,” tegasnya.

� Sumatika

Guru Enggan Jamah Penelitian

Dr. Made Alit Mariana

Page 19: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 2015 19

MENGHADAPI persaingan global di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 ini, kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu negara sangat menentukan posisi mereka untuk memenangkan per-saingan. Salah satu unsur yang memegang peranan penting mencetak SDM berkuali-tas adalah para guru. Nantinya, para guru di kawasan ASEAN harus memenuhi standar kualifikasi yang ditetapkan ber-sama oleh menteri-menteri pendidikan semua negara di ASEAN. Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendik-bud) Dr. Adi Sujak, M.Sc. menegaskan hal itu, belum lama ini.

Menurut Abi Sujak, saat ini menteri-menteri pendidikan semua negara di ASEAN sudah sepakat membuat standar kompetensi guru di kawasan Asia Tenggara. Jadi, guru-guru se-Asia Tenggara termasuk Indonesia kom-

petensinya harus sesuasi dengan stan-dar yang ditetapkan bersama. “Ketika MEA 2015 sudah berlaku dan dengan adanya standar kompetensi guru ini diharapkan tidak ada lagi kesenjangan pendidikan di kawasan Asia Tenggara. Ketika sumber daya manusia (SDM) guru saling bekerja antarnegara maka akan didukung standar mutu yang sudah disiapkan bersama,” ujarnya.

Di Indonesia, kata Abi Sujak, seorang guru dalam menyelenggarakan pem-belajaran ada standar kompetensinya. Misalnya, menyangkut standar peda-gogik, standar profesional, standar sosial, standar kepribadian dan lainnya. “Nanti standar-standar seperti itu di antara negara ASEAN akan disusun dan disepakati ber-sama,” katanya.

Dia menambahkan, di bidang pro-fesi tertentu standar kompetensi untuk ASEAN sudah disusun misalnya di sektor pariwisata, arsitek, bidang teknik keju-ruan dan lain-lain. “Jadi di bidang profesi

guru ini, kita juga perlu menyiapkan SDM yang level kualitasnya minimal setara dengan Asia Tenggara. Tidak lagi lokal atau nasional,” tegasnya.

Sementara itu, Dekan FKIP Unmas Denpasar Prof. I Wayan Maba mengata-kan tantangan para guru dalam menyong-song MEA sangat berat. Para guru dituntut wajib menguasai bahasa Inggris dan IT (teknologi informasi dan komputer). “Di luar guru mata pelajaran bahasa Inggris juga wajib menguasai bahasa Inggris ini dan juga IT jika memang ingin bisa bersa-ing secara global,” tegasnya.

Untuk menyongsong MEA 2015, pihaknya selaku LPTK produk guru juga sedang menggalakkan kurikulum guru masa depan yang berbasis KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indone-sia). “Ke depan guru kita tidak hanya bisa mampu bersaing di negeri sendiri tapi di negara-negara ASEAN,” ujarnya.

� Widana

Guru Harus Berstandar ASEAN

Prof. Wayan Maba

Guru-guru wajib meningkatkan kompetensinya untuk bisa bersaing di era MEA 2015.

Page 20: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 201520

M A N C A N E G A R A

Lima belas tahun yang lalu, sebuah tragedi kemanusiaan terjadi di Tiongkok. Puluhan ribu mahasiswa yang menuntut

demokratisasi di lapangan Tiananmen dikenai tindakan represif. Sejumlah tank pasukan Tentara Merah menggilas mer-eka, ribuan mahasiswa tersungkur dan tewas berlumuran darah. Ribuan lainya ditangkap dan dijebloskan ke penjara, ratusan dinyatakan hilang entah ke mana. Sampai sekarang para aktivis mahasiswa masih banyak yang berada di penjara dan mereka yang berhasil melarikan diri terus memperjuangkan demokrasi di negeri itu.

Peristiwa Tiananmen yang terjadi pada 4 Juni 1989 adalah sejarah kelam pemerintahan komunis Tiongkok set-elah Revolusi Kebudayaan. Meskipun sudah lima belas tahun berlalu, dosa se-jarah ini sepertinya terus membayangi. Peringatan tragedi ini dilarang dilaku-kan di negeri tirai bambu tersebut. Para wisatawan yang mengambil gambar juga dipaksa untuk menghapus dari kameranya. Seorang fotografer dari As-sosiated Press sempat ditangkap ketika mengambil gambar di lokasi pembanta-ian mahasiswa itu.

Tindakan pengawasan terhadap para

aktivis demokrasi lebih diperkeras dari tahun-tahun sebelumnya, dalam seminggu sejumlah aktivis yang gigih memper-juangkan agar tragedi Tiananmen diusut, ditangkap. Jiang Chanyong, seorang dokter yang pernah menulis surat mem-persoalkan peristiwa Tiananmen, diciduk bersama istrinya dari kediamannya. Wang Guoqi, seorang dokter diamankan ke sebuah hotel di Kota Dalian, 450 kilometer dari Beijing. Demikian pula Zhang Chunzu, seorang aktivis buruh juga diamankan di Beijing.

Meskipun peringatan tragedi berd-arah di Tiananmen tidak bisa dilang-sungkan di Tiongkok karena tekanan politik yang kuat, perayaan justru ber-langsung di beberapa negara. Puluhan ribu orang di Hongkong mengikuti acara penyalaan lilin bersama di lapangan Victoria, Hong Kong. Begitu juga di Taiwan dan Amerika. Liu Junghuo, salah seorang mantan demonstran yang kini menetap di Washington, melakukan aksi keprihatinan di depan Kedutaan Tiongkok. Para aktivis demokrasi dari sejumlah negara Asia termasuk dari Indonesia yang tergabung dalam The Asian Federation Against Involuntary Disappearances (AFAD) juga meraya-kan tragedi itu di Filipina.

Pada saat yang sama, Amnesty Inter-national yang bermarkas di London juga menyerukan agar pemerintah Tiongkok melakukan penyelidikan yang independen atas pembantaian berdarah terhadap ak-tivis pro-demokrasi itu. Selain itu, mereka meminta pemerintah Cina membebaskan seluruh tahanan yang terkait dengan Tiananmen yang tidak mendapatkan pen-gadilan yang adil. Menurut Amnesty, ada sekitar 50 orang yang masih ditahan dan dipenjara. Sedangkan sikap AS melalui Kongresnya mengeluarkan resolusi yang mengutuk tindakan brutal terhadap para mahasiswa di lapangan Tiananmen dan menuntut pemerintah Tiongkok mem-bebaskan para pemimpin prodemokrasi

dari penjara.Para ibu dari korban yang tewas

mendirikan organisasi bernama “Ibu-ibu Tiananmen”. Bertahun-tahun mereka menuntut pertanggungjawa-ban pemerintah. Sejak organisasi itu didirikan, pemerintah mengawasi ak-tivitasnya secara ketat dan melakukan aksi reperesi.

Kini setelah 26 tahun berlalu, pemer-intah Cina berusaha menyogok keluarga korban dengan uang, agar mereka mem-bisu. Xu Jue, seorang ibu yang anaknya menjadi korban, mengungkapkan kemara-hannya, “Pemerintah berutang keadilan kepada kami. Namun yang dibicarakan hanyalah soal uang. Bagaimana nyawa anak kami bisa tergantikan dengan uang? Apakah ini semacam penghinaan terhadap kami?”

Di pihak lain, mantan kepercayaan sekjen partai Komunis Cina Zhao Ziyang tahun 1989, Bao Tong, berpendapat, tawaran kompensasi yang diberikan oleh pemerintah Cina merupakan wujud pen-gakuan negara terhadap insiden itu, “Ini merupakan hal baik. Orang-orang yang dulunya bersimpati pada korban Tianan-men disebut kontra revolusioner dan didepak dari jabatannya. Kini pemerintah menawarkan kompensasi dan mengakui kesalahan.”

Namun “Ibu-ibu Tiananmen” masih memperoleh tekanan. Sepekan sebelum tanggal 4 Juni, mereka mendapat kun-jungan dari petugas jawatan keamanan. Mereka dilarang untuk meninggalkan rumah pada tanggal sensitif itu, atau men-gunjungi makam anak-anaknya. Xu Jue dan ibu-ibu lainnya tetap memperjuang-kan tuntutan mereka kepada pemerintah Cina. Mereka mendesak penyelidikan menyeluruh atas peristiwa pembantaian Tiananmen dan konsekuensi hukum bagai para pelakunya. Apakah pemerintah akan tetap diam?

� Gugiek Savindra

Tragedi Tiananmen, Sejarah Kelam Tiongkok

Page 21: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 2015 21

PEMERINTAH Korea Selatan (Kor-sel) mengumumkan bahwa ratusan seko-lah telah ditutup untuk sementara terkait virus MERS (Middle East Respiratory Syndrome) yang mulai melanda wilayah tersebut.

Lebih dari 700 sekolah, mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, telah ditutup untuk sementara menyusul kepanikan publik terkait virus MERS yang mulai menyerang Korsel. Berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan Korsel,terdapat lebih dari 35 kasus warga Korsel yang positif terinfeksi MERS.

Otoritas berwenang Korsel telah mengonfirmasi dua kasus kematian akibat virus MERS. Kasus pertama virus MERS ditemukan di Korsel pada 20 Mei 2015. Ketika itu, seorang pria 68 tahun didiagniosa terjangkit MERS setelah ia baru saja bepergian dari Arab Saudi dan beberapa negara Timur Tengah lainnya.

Di Kota Seoul, Korsel, kekhawatiran publik akan virus MERS mulai memun-cak. Hal itu tercermin dari tindakan para warga Seoul yang selalu memakai masker ketika bepergian ke mana pun.

Organisasi pariwisata Korsel bahkan melaporkan, sekitar 7.000 wisatawan yang mayoritas berasal dari China dan Taiwan telah membatalkan perjalanannya menuju Korsel. “Pembatalan perjalanan itu sangat jarang terjadi. Saya pikir kabar virus MERS yang melanda Korsel diya-kini sebagai alasan utama para wisatawan membatalkan perjalanannya,” ujar juru bicara organisasi pariwisata Korsel.

MERS merupakan penyakit perna-pasan yang disebabkan oleh coronavirus, sehingga dikenal dengan sebutan MERS-CoV. Virus ini pertama kali dilaporkan di Arab Saudi pada tahun 2012. Sejak itu, MERS-CoV juga dilaporkan terjadi di negara-negara lain di Timur Tengah, Afrika, Eropa, Asia, dan Amerika Serikat. Sebagian besar kasus di luar Timur Ten-gah dilaporkan dibawa oleh orang-orang yang baru saja bepergian ke sana.

MERS-CoV terutama menyebabkan demam, batuk dan sesak napas. Gejala lain mungkin termasuk mual, muntah dan diare. Pneumonia atau radang paru juga umum terjadi, dan kadang-kadang dapat

menyebabkan cedera pada organ, seperti ginjal, seperti dilansir dari Mayo Clinic.

Pengobatan untuk MERS-CoV diarah-kan pada menghilangkan gejala, misalnya istirahat cukup, pemberian cairan, obat penghilang rasa sakit, dan terapi oksigen pada kasus yang berat. Sekitar 30 persen orang dengan MERS-CoV tak dapat dis-elamatkan. Orang-orang lanjut usia dan memiliki sistem kekebalan yang lemah atau penyakit kronis, seperti diabetes atau penyakit paru, berada pada risiko paling tinggi tertular MERS-CoV.

� Gugiek Savindra

Mers Serang Korsel

Page 22: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 201522

D A E R A H

Bangli memiliki potensi besar dalam pariwisata. Bahkan salah satu kawasan wisatanya yakni Kintamani dengan keindahan

Danau Batur dan Penelokannya begitu terkenal di mancanegara.

Selain Kintamani, keberadaan desa wisata yang menjadi salah satu andalan untuk menambah PAD juga menjanjikan seperti desa wisata Penglipuran yang mulai ramai dikunjungi wisatawan.

Namun, potensi desa wisata yang cu-kup besar itu nampaknya belum digarap maksimal. Seperti disampaikan anggota Komisi II DPRD Bangli, I Wayan Jamin, Minggu lalu. Untuk itu pemerintah daerah diminta serius terhadap program yang telah digagas sejak beberapa tahun lalu. Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangli, desa wisata di Bangli mencapai 22. Namun dari jumlah itu, baru segelintir yang mampu berkembang, lain-

nya nyaris tak dikenal oleh wisatawan. Ia mencontohkan, pengetahuan wisatawan terhadap desa wisata lebih banyak men-gacu pada objek wisata Desa Tradisional Penglipuran dan Desa Pengotan. Sedan-gkan yang lainnya belum dikenal.

Sejauh ini perhatian pemerintah ter-hadap desa wisata lebih banyak ke kuantitas dari pada kualitas. Pemerintah gencar melakukan penambahan desa wisata, namun dari sisi kualitas belum begitu menjadi perhatian. Menurut Jamin untuk menarik minat wisatawan, yang paling penting adalah kenyamanan dan fasilitas objek wisata. Meskipun jum-lah desa wisata minim, kalau memberi kenyamanan dan pelayanan maksimal, hal itu akan menarik wisatawan untuk berkunjung. Begitu juga sebaliknya.

“Yang paling penting untuk desa wisata adalah kualitas, bukan kuantitas. Maksi-malkan dulu satu objek, baru buat objek

lain,” tegasnya. Apa yang disampaikan Ja-min ini dimaksudkan untuk menghindari kegagalan program yang telah dirancang. Di sisi lain, ia juga mengkritisi SDM yang ada di sejumlah desa wisata yang dinilai belum memadai. Pasalnya, pengetahuan akan objek wisata belum diketahui secara baik. Begitu juga dengan penguasaan bahasa yang belum maksimal.

Dikatakan, minat wisatawan untuk berkunjung salah satunya disebabkan oleh kemampuan SDM dalam menjelaskan se-luk beluk desa wisata. Akan tetapi hal itu juga belum menjadi perhatian serius.

Jamin berharap pemerintah gencar melakukan pembinaan terhadap SDM yang ada, baik dari segi berbahasa maupun cara pengelolaan objek wisata. Program ini juga harus diimbangi dengan promosi yang maksimal.

� Sosiawan

Pengelolaan Desa Wisata Belum Maksimal

Desa Bayunggede, salah satu desa wisata di Kabupaten

Bangli.

Page 23: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 2015 23

PEMERINTAH Kabupaten Bangli sebe-narnya memiliki keinginan yang besar untuk mengembangkan potensi pariwisata yang ada. Namun, minimnya anggaran menjadi salah satu kendala yang membuat kabupaten ini sulit merealisasikan keinginan tersebut. Kondisi itu diakui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Ban-gli Wayan Adnyana, belum lama ini.

Dikatakannya, sejauh ini Bangli hanya memiliki beberapa objek wisata yang sudah berkembang. Di antaranya Batur, Kintamani, Penglipuran, Pura Kehen dan Penulisan. Keberadaan objek wisata tersebut selama ini sudah mampu menyumbang pendapatan asli daerah. Sementara itu, beberapa objek wisata yang kini sedang berkembang di antaranya Desa Tembuku, Desa Bayung Gede, Gu-liang Kangin, tempat pemandian tirta Suda-mala di Sedit Bebalang, dan beberapa objek wisata lainnya. Adnyana mengatakan, objek wisata yang masuk dalam klasifikasi sedang berkembang adalah objek wisata yang se-dang memantapkan diri sebagai objek wisata berkembang. Dimana objek wisata yang sedang berkembang sudah dilengkapi dengan

sarana pariwisata seperti akses jalan, rambu penunjuk objek wisata dan lainnya.

Sementara beberapa objek wisata yang sama sekali belum tergarap atau masuk dalam objek wisata belum berkembang di antaranya lembah pantunan di Tembuku, Bukit Demulih dan lainnya. Dia mengatakan, sebenarnya pihaknya di Disbudpar sangat ingin mengembangkan potensi objek wisata yang belum berkembang itu. Hanya saja, semua itu terkendala minimnya anggaran. “Kalau dana memungkinkan pasti kita kembangkan. Tetapi saat ini yang kita kem-bangkan disesuaikan dengan skala prioritas,” kata Adnyana.

Mengingat saat ini seluruh desa sudah digelontorkan alokasi dana desa (ADD) oleh Pemkab Bangli, menurut Adnyana, hal itu sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh masing-masing desa untuk mengembangkan potensi wisata yang ada. Sebab bagaimanapun juga hasil pengembangan potensi wisata tersebut nantinya juga akan kembali ke masyarakat desa itu sendiri.

� Swasrina

TERKAIT minimnya SDM untuk me-ngelola desa wisata juga disampaikan Kepala Desa Bayunggede Kintamani, I Wayan Su-arjaya. Ditetapkannya desa tradisional ini sebagai desa wisata hingga saat ini belum bisa berkembang secara maksimal. Bahkan pengelola objek wisata ini sudah banyak yang mengundurkan diri lantaran penghasi-lan yang didapat tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sebelumnya, pengelola objek wisata setempat sebanyak empat orang, namun

karena rendahnya penghasilan, mer-eka tidak aktif lagi.

“Dulu ada pengelola, tapi karena penghasilan-

nya sedikit, mer-eka memi l ih

berhenti,” katanya. Suarjaya menambah-kan, kurangnya pembinaan dan pelatihan terhadap masyarakat di Desa Bayunggede dari pemerintah terkait dengan pengelolaan pariwisata menjadi salah satu penyebab lambatnya perkembangan objek wisata ini. Pasalnya, warga Bayunggede yang menekuni pariwisata sangat sedikit, di sisi lain objek pariwisata ini perlu dikembangkan.

Disebutkan keadaan lingkungan di desa Bayunggede sudah terlihat memadai untuk daerah pariwisata. Namun akibat minimnya promosi pariwisata, daerah ini tidak mampu berkembang dengan pesat. “Untuk lingkun-gan kami sudah terus tata, hanya saja promosi yang kurang,” ucapnya.

� Sosiawan

Kembangkan Pariwisata

Disbudpar Terkendala Dana

Kurang Pembinaan dan Pelatihan

I Wayan Jamin

Page 24: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 201524

K E S E H ATA N

Permainan lemari badut da-pat melatih sekaligus men-ingkatkan kemandirian dan komunikasi anak-anak dengan

autisme. Permainan itu dibuat tim mahasiswa Universitas Sanata Dharma (USD). Pemainnya terdiri dari Angga Dwi Putra, Kadek Indah Paramitha A.S, Gregory Rickzy Verysa, Rudy Prayogo, dan Stefiana Tasmin. Caranya, mer-eka berbentuk sebuah labirin yang di dalamnya terdapat lingkaran perintah dan sepasang karakter yang mewakili masing-masing anak pada permainan itu. Permainan itu dilengkapi buku tutorial dua versi yaitu, versi gambar dan tulisan. Selain itu dilengkapi per-alatan peraga. “Hal ini memudahkan anak-anak autisme belajar melalui gambar,” ujar Kadek Indah Paramitha A.S, salah satu anggota tim beberapa waktu lalu.

Seperti telah diketahui, anak-anak dengan autisme memang memiliki kesulitan melakukan hal-hal yang me-merlukan konsentrasi. Hal ini disebab-

kan anak-anak autisme, itu mudah dialihkan. Anak-anak autisme ini juga masih sulit melakukan, kendati hal-hal bersifat sederhana. Seperti mengenakan baju, kemeja, menggosok gigi, men-cuci tangan secara mandiri. Anak-anak autisme,ini juga mengalami kesulitan berkomunikasi. “Melalui permainan lemari badut ini diharapkan komunikasi dan kemandirian anak-anak autisme dapat berkembang,” ujarnya.

Permainan lemari badut ini telah digunakan sebagai salah satu me-dia pengajaran di SLB Citra Mulia Mandiri, Sleman, Yogyakarta. “Kami juga melaksanakan program pelati-han kemandirian dan komunikasi anak-anak dengan autisme di SLB Citra Mulia Mandiri ,” jelasnya. Hasilnya, anak-anak di SLB Citra Mulia Mandiri cukup mampu berko-munikasi dan melakukan aktivitas kemandirian sederhana, melalui permainan Lemari Badut tersebut.

� Citta Maya

Permainan Lemari Badut Latih Komunikasi Anak Autisme

Page 25: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 2015 25

Di Bali, Sulit Bebas DBD

Peran Masyarakat Tak Optimal

SEJAK kemunculan kasus pertama Deman Berdarah Den-gue (DBD) di Indonesia tahun 1968, hingga kini Bali masih diliputi kekhawatiran penyakit DBD. Pasalnya, kasus DBD tahun 2015 sejak Januari hingga April mencapai 5.249 kasus. Angka tersebut jauh meningkat dibandingkan periode bulan dan tahun sama sebelumnya (2014) sebesar 3.970. Incident rate (IR) tahun 2015 yaitu 127/100.000 penduduk. Dan angka kematiannya 18 orang (CFR 0,34 persen), sedangkan 2014, IR nya 94,4/100.000 penduduk dan angka kematiannya 9 orang (CFR 0,23 persen).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, MPPM., Rabu (3/6) lalu mengatakan, tahun 1968 itu, angka kematian DBD masih tinggi, mencapai 30-40 persen per tahun. Melalui berbagai upaya, angka kematian DBD dapat ditekan. Dari tahun ke tahun angka tersebut terus menurun, hingga akh-irnya tahun 2006, angka kematian DBD di Indonesia berhasil mencapai kurang dari satu persen.

“Yang menjadi kendala mengatasi kasus DBD selama ini be-lum optimalnya peran serta masyarakat PSN,” ujarnya. Dikata-kan, pembukaan pemukiman baru menambah kantong-kantong wilayah penularan DBD. Selain karena ada pertumbuhan dan mobilisasi penduduk cukup tinggi, kerentanan vector, keterse-diaan air bersih yang kurang, sehingga masyarakat membuat tempat-tempat penampungan air. Di samping itu perubahan iklim musim hujan tidak menentu, sehingga periode perkem-bangbiakan nyamuk aedes aegypti bertambah panjang.

Hal-hal lain yang mempengaruhi jumlah penularan DBD yaitu, perkembangan wilayah dari sebuah desa menjadi kota, penataan kota yang kurang memperhatikan unsur kesehatan, pengaruh lingkungan, pengaruh climate change diduga juga berperan sebagai ventor penularan DBD, partisipasi masyarakat terhadap upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) masih perlu ditingkatkan.

Penanggulangan wabah DBD pun sudah dilakukan. Mulai dari surveilans epidemiologi secara aktif maupun pasif. Survei-lans aktif dilakukan dengan cara turun langsung ke masyarakat yang terkena DBD. Melakukan penyelidikan epidemiologi (PE). Sedangkan surveilans pasif dilakukan di pelayanan kesehatan menunggu pasien datang ke pelayanan kesehatan. Penemuan dan tatalaksana kasus ditangani di puskesmas dan rumah sakit. Penanggulangan cara DBD lainnya, dengan pengendalian vector. Upaya pengendalian vector dilaksanakan pada fase nyamuk dewasa dan fase jentik nyamuk. Pada fase nyamuk dewasa dilakukan fogging (pengasapan) untuk memutuskan rantai penularan antara nyamuk yang terinfeksi kepada manu-sia. Fase jentik dilakukan PSN dengan kegiatan 3M plus. 3M Plus yaitu secara fisik menguras, menutup, dan memanfaatkan barang bekas. Secara kimia larvasida (membubuhkan abate pada tempat penampungan air), secara biologis pemberian ikan pemakan jentik. Sedangkan, cara lainnya digunakan repellen,

obat nyamuk bakar, kelambu, memasang kawat kasa, dll.“Terpenting peningkatan peran serta masyarakat,” pintanya.

Peran serta masyarakat terdiri dari keluarga melalui PKK dan or-ganisasi kemasyarakatan atau LSM, murid sekolah melalui UKS dan pelatihan guru. Berbagai upaya secara politis juga dilaksanakan. Seperti instruksi Gubernur/Bupati/Walikota, surat edaran Mendagri/Gubernur. Penanggulangan lainnya, dengan cara meningkatkan kewaspadaan dini Caranya di lapangan dilakukan kegiatan PE dan penanggulangan seperlunya meliputi, fogging focus, penggerakan masyarakat, dan penyuluhan PSN serta larvasida. Penyuluhan juga sangat penting dilakukan yaitu promosi kesehatan tentang penyakit DBD, tidak hanya menyebarkan leaflet atau poster, tetapi juga ke arah perubahan perilaku PSN, sesuai kondisi setempat.

� Citta Maya

Page 26: Majalah balipost edisi 94

L E N S A

Page 27: Majalah balipost edisi 94

Memasuki bulan Juni, masyarakat Bali mulai bermainlayangan. Umumnya, masyarakat lebih menyukai layangantradisional Bali yang berukuran besar. Nampak dalam foto,

sekelompok anak muda berpakaian adat Bali sedang mengangkat layangan di Pantai Padanggalak.

BERMAIN LAYANGAN

Page 28: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 201528

O L A H R A G A

Bila badan sepak bola dunia FIFA dijangkiti kasus korupsi, penya-kit dopping atau penggunaan obat terlarang lebih parah ter-

jadi di dunia atletik, angkat besi dan balap sepada. Laporan terbaru BBC menyebut-kan sejumlah pelatih justru menyarankan atletnya menggunaan obat terlarang untuk meningkatkan kemampuan fisik yang berujung pada pencapaian prestasi.

Laporan ini langsung dibantah Alberto Salazar. Mantan pelari jarak jauh yang kini menjadi pelatih sejumlah atlet top itu, ditengarai mengarahkan atletnya meng-gunakan obat laknat itu.

Arahan pelatih berusia 56 tahun, salah satunya ditujukan pada Glen Rupp, peraih medali emas Olimpiade nomor lari 10.000m.

Tuduhan itu itu langsung ditanggapi pabrik peralatan olahraga AS Nike. “Kami menanggapi tuduhan ini dnegan serius karena Nike tidak memaafkan pengunaan obat terlarang dalam bentuk apapun,” kata Nike dalam pernyataannya.

“Baik Alberto maupun Galen (Rupp) keduanya telah memberi pernyataan jelas dan sepenuhnya menyanggah tuduhan yang diarahkan kepada mereka.”

Salazar yang memimpin pusat pelatihan “Oregon Project” milik Nike, serta Rupp membantah keras laporan BBC itu. Dite-gaskan pula bahwa seluruh atlet yang ter-gabung di pusat pelatihan itu tak satu pun yang gagal dalam tes uji obat terlarang.

Salazar juga menangani peraih dua medali emas Olimpade Mo Farah dari Inggris. Hingga saat ini belum pernah ada dugaan Farah melanggar aturan tersebut dengan menyatakan bahwa dia tidak pernah menggunakan obat terlarang atau dianjurkan oleh Salazar memakai zat yang penuh resiko itu.

Namun juara lari 10.000m m Eropa Jo Pavey pernah berkata kepada Farah bahwa jika dia menjadi dirinya maka tidak akan lagi menggunakan jasa Salazar sebagai pelatihnya. “Sebagai seorang atlet, anda tentu tidak ingin dihubungkan dengan orang-orang yang mendapat tuduhan dan

dugaan melakukan pelanggaran,” jelas Pavey saat diwawancarai Radio 4.

Laporan BBC tersebut disiarkan da-lam program Panorama. Acara tersebut mengulas kamp pelatihan di Portland, Oregon dimana Salazar sebagai pelatih kepalanya .

Steve Magness yang menjadi asisten Salazer di kamp tersbeut pada 2011, menyatakan bahwa dia pernah melihat sebuah dokumen yang memperlihatkan tabel darah Rupp. Tabel etrsebut mem-perlihatkan bahwa Rupp menggunakan zat terlarang testosterone saat menkalani pengobatan saat masih remaja.

David Howman, ketua eksekutif lem-bada anti doping dunia (WADA), yakin bawa apa yang tertera dalam dokumen tersebut terjamin pengawasannya. “Saya tidak hanya terganggu, saya juga akan sangat kecewa dan oleh karena itu saya kira perlu ada pengawasan dari lembaga independen seperti kami,” katanya.

� Yudi Winanto

MBP/ap

Pelatih dan mantan pelari jarak jauh Alberto Salazar memberi arahan pada pelari jarak menengah Inggris Mo Farah pada Kejuaraan Atletik Prefontaine Classic Eugene, Oregon.

Anjuran Penuh Risiko

Page 29: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 2015 29

DOMINASI Jamaika dan AS di no-mor lari jarak pendek 100m dan 200m, membuat atlet-atlet negara lain ingin me-nembusnya. Salah satunya adalah Dafne Schippers yang rela meninggalkan nomor favoritnya sapta lomba demi berlaga di lari jarak pendek.

Atlet berusia 22 tahun itu meraih medali perak di Kejuaraan Dunia dua tahun lalu. Perempuan bertinggi badan 1,79m itu juga bergekar juara Eropa di nomor lari 100m dan 200m.

“Sapta lomba sangat berat persaingan-nya. Ada banyak hal yang menahan saya turun di nomor ini,” jelas Schippers dalam konferensi pers di Den Haag. “Lari jarak pendek merupakan pilihan tepat untuk

diambil. Tapi ini jelas bukan jalan yang mudah,” tegasnya kepada Associated Press.

Dalam dua tahun terakhir, ia menyadari bakatnya di nomor lari jarak pendek itu tidak diasah dengan cermat. Perhatiannya justru tercurah di nomor kompetisi multilomba.

Namun dalam beberapa kejuaraan tera-khir, dia mulai memperhatikan dengan se-rius penampilannya di kedua nomor lari itu. Contohnya, pada bulan lalu, dia menjadi atlet pertama Belanda yang mampu mem-bukukan waktu di bawah 11 detik untuk lari 100m. Catatan waktunya saat tampil di FBK Games di Hengelo adalah 10,94 detik. Bahkan saat mengikuti kejuaraan di Glasgow tahun lalu, ia mampu men-galahkan juara Olimpiade Allyson Felix di nomor 200m.

Sepanjang dekade terakhir, atlet-atlet Eropa gagal menorehkan prestasi di nomor lari jarak pendek baik itu di Ke-

juaraan Dunia maupun Olimpiade. Tapi Schippers mampu menjadi tercepat kedua di 200m pada tahun lalu. Bahkan di Ke-juaraan Eropa dia mampu mengawinkan gelar di kedua nomor itu.

Hasil mengesankan dalam dua itu membuat dia difavoritkan sebagai juara di Olimpiade Rio de Janeiro tahun depan. Dengan lebih memfokuskan pada sprint, ia mulai mengurangi porsi latihan tolak peluru dan lempar lembing yang selama ini menjadi menu utama kala turun di sapta lomba.

Dengan menaruh perhatian di sprint, ia juga mulai belajar membuat start yang tepat. Selama ini, dia terlalu lambat untuk mem-buat tolakan saat tanda start dibunyikan. Ini-lah persoalan uatama sekaligus kelemahan pada dirinya yang hendak dikikis bila ingin memburu emas di event tingkat tinggi.

� Yudi Winanto

MBP/ap

Atlet sapta lomba asal Belanda Dafne Schippers saat berlaga di Kejuaraan Indoor Atletik Eropa di Praha, Rep. Ceko.

Start Tepat

Page 30: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 201530

O L A H R A G A

DIHENTIKANNYA kompetisi In-donesia Super League (ISL), Divisi Utama, dan Liga Nusantara, membuat sejumlah klub sepak bola di Tanah Air tidak mempunyai pilihan selain memutus kontrak pemainnya. Kondisi ini tentu saja membuat para pemain kelimpungan, terlebih yang tidak mempunyai pekerjaan sampingan.

Untuk menyiasati itu, ada yang memi-lih berbinis, mengikuti pertandingan tarkam (antarkampung), dan kembali ke tempat bekerja yang sempat ditinggalkan. Bomber Persiba Balikpapan, Made Adi Binter Wirahadi, termasuk pemain yang balik ke profesi awalnya sebagai anggota polisi. Ia kembali ke Mabes Polri guna berdinas di Pelayanan Markas (Yanma) bersama Indra Kafi Ardiansyah yang membela PSPS Pekanbaru, Riau, di Divisi Utama.

Binter baru sekali melakoni laga tandang ke kandang PSM Makassar di Stadion Mattoangin. Meski kalah tipis 0-1, ia masih betah bermain di Persiba. ‘’Saya senang di Persiba, sebab pemba-yaran gaji dan hak pemain lainnya ber-jalan lancar. Saya sudah terima gaji tiga bulan,’’ ujar pria kelahiran Denpasar, 24

April 1983, ini.Suami Ni Nyoman Sukerti ini men-

gaku prihatin terhadap nasib pesepak bola dan perangkat pertandingan yang tidak menerima honor dari lapangan hijau sejak dihentikannya kompetisi. ‘’Dampaknya sangat besar karena pemain dan perangkat pertandingan kehilangan mata pencahar-ian,’’ terangnya.

Libur kompetisi dimanfaatkan Binter untuk menjaga kondisi dan kebugaran. Ayah dua anak ini tetap rajin berlatih dan mengikuti turnamen. Ia masuk skuad tim Denpasar Selection yang akan berpartisi-pasi dalam kejuaraan Piala Bung Karno di Stadion Debes, Tabanan.

Binter awalnya ditempa di SSB Perseden Denpasar, kemudian masuk tim Perseden U-12, U-15, dan Suratin (U-17). Selanjutnya, pemain berposisi penyerang ini membela Perseden di kompetisi Di-visi I, direkrut Persita Tangerang, Pelita Jaya, Persebaya 1927 Surabaya, Persijap Jepara, Persiba Bantul, Perseru Serui Papua, dan Persiba Balikpapan. Anggota Polri ini akan berpangkat Bripka pada Juli mendatang.

� Daniel Fajry

Made Adi Binter Wirahadi

Balik ke Mabes Polri

SEBAGAI petenis putri pertama yang meraih trofi grand slam, Li Na menginginkan anaknya mengikuti je-jaknya sebagai olahragawan. Namun ia tidak akan mengarahkan dia menjadi petenis.

Peraih dua trofi grand slam itu, mela-hirkan anak pertama [ada awal 3 Juni lalu. Bayi perempuan itu diberi nama Alisa dan foto kakinya dipublikasikan via website Li Na.

Li Na tahun lalu mengundurkan diri karena cedera otot kaki yang tak kunjung sembuh. Perempuan kelahiran Wuhan 33 tahun lalu itu, berjanji akan memperkenalkan dunia olahraga pada Alisa sejak dini. Ia telah berjanji tidak

akan membatasi putri sebagai petenis, olahraga yang membesarkan namanya. Meski saat hamil ia tetap menyempatkan diri bermain tenis sebagai bagian dari program olahraga menjelang melahir-kan.

Sebagai petenis yang paling sukses di Asia, Li Na menjuarai Prancis Terbuka 2011 dan Australia Terbuka 2014. Menurut majalah Forbes, ke-kayaan mencapai 70 juta dolar AS meliputi hadiah yang dikumpulkan sepanjang menjadi petenis rofesional pada periode 2010-2014, laporan As-sociated Press.

� Yudi WinantoMBP/rtr

Mantan petenis Tiongkok Li Na

Menjadi Olahragawan

Made Adi Binter WirahadiMBP/wan

Page 31: Majalah balipost edisi 94

MANTAN penjaga gawang Bali Devata, Komang Ngu-rah Arya Perdana, kini mengikuti seleksi di Bali United Pusam (BUP). Eks kiper PSM Makas-sar ini sudah sejak Sabtu (31/5) lalu bergabung ber-sama Bayu Gatra dan kawan-kawan dalam latihan di L a p a n g a n Tr i -sakti, Legian, dan Lapangan Banteng, Seminyak, Kuta, Badung.

Ngurah Arya mencari peruntun-gan di BUP setelah kiper utama Yoo Jae Hoon pulang ke Ko-rea Selatan akibat dihentikannya kom-petisi Indonesia Su-per League (ISL). Ia kini bersaing mela-wan Awan Seto dan Putu Pager yang lebih dulu direkrut BUP, untuk menjadi penjaga gawang pi-lihan pertama.

Meski baru be-berapa kali mengi-kuti latihan, pelatih kepala Indra Sja-fri mengaku sudah mengetahui kuali-tas Ngurah Arya. Soalnya, sang kiper pernah mengikuti seleksi di Yogya-karta, namun tidak lolos lantaran BUP lebih memilih mer-ekrut Yoo Jae Hoon yang lebih berpen-galaman membela Persipura Jayapura di ISL.

Ngurah Arya senang menjalani latihan dan berharap bisa memperkuat tim berjuluk Ser-

dadu Tridatu. “Mudah-mudahan rezeki saya ada bersama BUP. Jika bermain di Bali, saya bisa dekat dengan keluarga. Saat

bermain di Persiba Balikpapan dulu, saya baru bisa pu-lang kampung tiga bulan sekali,” ung-kapnya di Denpasar pekan lalu.

BUP merupa-kan satu-satunya tim sepak bola asal Bali yang berlaga di kompetisi tert-inggi Tanah Air. Jadi, menjadi ke-banggaan tersendiri baginya jika bisa berkostum Serdadu Tridatu. “Semoga saya lolos. Saya sudah mengeta-hui situasi lapan-gan Stadion Dipta. Saya te lah ber-main di sana pada 2010 /2011 saa t membela Persegi Bali FC dan kemu-dian memperkuat Bali Devata. Saya sangat merindu-kan kembali bisa merumput di sta-dion kebanggaan masyarakat Gianyar itu dan didukung Semeton Dewata,’’ katanya.

N g u r a h A r y a sudah melanglang buana di kancah sep-ak bola Indonesia. Ia pernah membela Perst Tabanan, Perse-gi Bali FC, Persik Kediri U-21, Bali Devata, Arema Ma-lang, Persibol Boul, PSM Makassar, dan Persiba Balikpapan.

� Eka Parananda

15 - 21 Juni 2015 31

Komang Ngurah Arya Perdana

Rindu Stadion Dipta

Page 32: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 201532

A K T I V I TA S

MBP/ist

SIMPATI - Mendengar kabar duka dari salah satu keluarga miskin Sang Wayan Putu (38), anggota DPRD Karangasem

I Gede Dana menunjukkan rasa simpatinya dengan men-datangi langsung rumah duka di Banjar Tanah Aji, Desa

Abang, Kecamatan Abang, Rabu (3/6). Gede Dana merasa prihatin, salah satu anak Sang Wayan Putu, Sang Kadek

Sugiantara (11), akhirnya meninggal setelah bertahun-tahun menderita gizi buruk. Gede Dana pun tidak membiar-

kan keluarga miskin ini makin terpuruk, dengan menang-gung biaya sekolah kakak almarhum Sang Kadek Sugiant-

ara yakni Sang Ayu Putu Metri (13) yang hampir saja putus sekolah lantaran kedua orangtuanya sudah tak sanggup

lagi membiayainya. Kepedulian Gede Dana terhadap warga kurang mampu di Karangasem, bukan kebiasaan baru

baginya. Hal itu tak lepas dari kehidupan masa lalunya yang terlahir dari orangtua yang juga tak mampu.

MBP/ist

NGUSABHA DESA - Serangkaian pelaksanaan upacara Mamungkah, Padudusan Agung dan Ngenteg Linggih di

Pura Desa, Desa Pakraman Kepaon, Pemogan, Denpasar Selatan, Senin (1/6), digelar upacara Ngusabha Desa. Ngus-

abha Desa ini digelar untuk menyejahterakan jagat Bali, dan Desa Pakraman Kepaon khususnya. Upacara Ngus-

abha Desa ini di-puput Ida Pedanda Putra Bajing dari Geria Lebah, Ida Pedanda dari Klungkung dan Ida Pedanda Buda

dari Geria Ubud. Rentetan upacara ini merupakan yadnya tingkat madya dengan menggunakan dua ekor kerbau dan

pada ngusabha tersebut menggunakan dua ekor kambing se-bagai persembahan. Pada upacara tersebut dipersembahkan

tari Rejang Dewa dan Topeng Wali. Prawataka Karya I Gusti Ketut Oka didampingi Bendesa Desa Pakraman Kepaon Ida Bagus Suteja mengucapkan puji syukur ke hadapan

Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas lancarnya pelaksanaan rangkaian upacara tersebut.

MBP/ist

BAGI SEMBAKO - Sebulan ini, bakal calon bupati Karan-gasem dari PDI Perjuangan, Wayan Sudirta, tak kenal lelah

turun ke masyarakat. Ia membagikan antara 800 sampai 1.100 sembako sebagai ‘’jotan’’ menyambut Galungan dan

Kuningan sebulan mendatang. Pada Jumat (29/5), Sudirta tu-run di Desa Subagan, Desa Seraya Tengah dan Seraya Timur,

menyerahkan 1.234 paket sembako untuk warga kurang mampu dari 30 dusun. Di Subangan, didampingi istrinya,

dokter Sulili Indawati, Sudirta menjenguk warga lanjut usia penderita katarak dan lumpuh. Senator Bali 2004-2014 itu memang bukan orang asing di dua desa tersebut. Program

pendampingan rumah sakit yang digarapnya bersama KOR-dEM, telah membantu belasan warga setempat memperoleh

pengobatan gratis di rumah sakit. Ada yang patah tulang pinggang karena terjatuh dari atap rumah, awalnya dimintai

biaya Rp 150 juta lebih. Karena miskin dan didampingi Made Dewantara Endrawan, relawan Sudirta di KORdEM Bali,

yang bersangkutan hanya membayar Rp 800 ribu, untuk membeli penyangga pinggang agar bisa berdiri tegak.

RAIH GELAR - Satu lagi dosen Uni-versitas Warmadewa (Unwar) meraih ge-lar doktor. Ini mem-

percepat program pencapaian 70 doktor

Unwar di tahun 2017. Pada Rabu

(3/6), Dr. A.A. Gde Raka, M.Si. meraih gelar doktor Bidang Kajian Budaya PPS Unud. Penggiat seni

ini lulus dengan predikat sangat

memuaskan dalam waktu studi 3 tahun

10 bulan. Dalam sidang uji disertasi

yang dipimpin Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A., Gung Raka mampu menjawab

semua pertanyaan penguji dengan lugas saat mempresenta-sikan disertasinya berjudul ‘’Komodifikasi Warisan Budaya sebagai Daya Tarik Wisata di Pura Penataran Sasih Pejeng,

Gianyar’’. Para penyanggah dan penguji terdiri atas promotor Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A., kopromotor Prof. Dr. A.A. Bagus Wirawan, S.U., Dr. Ketut Setiawan, M.Hum., Prof.

Dr. AAN Anom Kumara, Prof. I Made Sukarsa, Dr. I Putu Sukaja, Dr. I Gusti Ketut Gde Arsana, Dr. I Gede Mudana dan

Dr. Drs. A.A. Gede Oka Wisnumurthi, M.Si.

Page 33: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 2015 33

MBP/ist

SAMAWARTANA - Sudah menjadi tradisi siswa Hindu yang menamatkan studi di Dwijendra mengikuti upacara

Samawartana. Upacara pawintenan Saraswati ini merupa-kan rangkaian upacara Sisya Upanayana yang dilakukan

ketika mereka memasuki hari pertama belajar di lingkungan Dwijendra. Upacara Samawartana, Jumat (29/5) dipuput

Ida Pedanda Gede Pemaron dari Griya Yangbatu, Denpasar. Upacara Samawartana diikuti 918 lulusan masing-masing

30 siswa TK, 39 siswa SD, 348 siswa SMP, 56 siswa SMK dan 445 siswa SMA. Sebelum acara Samawartana dilakukan

sosialisasi Univ. Dwijendra yang langsung dibawakan ma-hasiswa Undwi. Ketua Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar,

M.S. Chandra Jaya menjelaskan upacara Sisya Upanayana dilakukan untuk memohon tuntunan dan penyucian diri menerima ilmu pengetahuan serta memohon kemudahan

dan ingatan tajam.

MBP/ist

PERTAHANKAN GELAR - Setelah berhasil menyapu ber-sih gelar juara 1, 2 dan 3 seri perorangan dan juga menjadi juara 1 team dalam gelaran Kejuaran Nasional (Kejurnas)

Offroad IOF Seri I di Balikpapan beberapa waktu lalu, HardysLand Pobaepo Bali kembali terjun di Kejurnas Of-

froad IOF Seri II di Lombok pada 30 – 31 Mei 2015. Fokus untuk mempertahankan gelar juara pada Seri I, Hardys-Land Pobaepo Bali kembali akan menurunkan pasangan pembalap-navigator utamanya yakni; Nyoman “Mangbe”

Birawan - Nyoman Nyalik, I Gede Wianta Delem - Rah Aya dan Ketut Wardika Lotto - Kadek Dwik, dengan Manajer

Tim Agus “Gejes” Sanjaya. Gejes yang ditemui pada Kamis (28/5) di Head Office Grup Hardys Holdings dalam acara

silaturahmi pembalap dan official team dengan Direksi me-nyatakan optimistis menyambut gelaran Kompetisi Kejurnas ke II di Lombok. Selain latihan, Gejes bersama seluruh tim mengaku telah meramu strategi khusus untuk menghadapi

Kejuaraan Nasional Seri II ini.

MBP/ist

TIRTAYATRA - Tirtayatra adalah perjalanan suci menuju tempat-tempat suci, bertujuan untuk menyucikan tubuh,

pikiran dan jiwa seseorang. Tirtayatra diyakini sebagai yadnya yang paling utama di antara semua yadnya yang ada. Karena

yang mendapat manfaat dari tirtayatra adalah dia yang melak-sanakannya. Hal inilah yang menyebabkan saat ini tempat-

tempat suci, baik di Bali maupun di luar Bali ramai dikunjungi oleh orang yang beragama Hindu. India adalah pusat agama

Hindu. Ada banyak tempat suci yang patut dikunjungi. Namun ada beberapa yang paling ramai didatangi yaitu seperti Kuruk-setra, Rsikesh dan Mathura. Di Kuruksetra tempat yang wajib

dikunjungi adalah lokasi turunnya Bhagawad-Gita, tempat wafatnya Rsi Bhisma, danau tempat persembunyian Duryo-

dana dan Sumur Drupadi. Di Rsikesh ada Swargha Ashram, Kuil Dewi Dhurga dan Sungai Gangga.

MBP/ist

PENERIMAAN - Memasuki tahun ajaran 2015 penerimaan mahasiswa baru tidak hanya dilakukan oleh perguruan

tinggi negeri, namun mulai juga dilakukan oleh perguruan tinggi swasta, Universitas Hindu Indonesia (Unhi). Seleksi

penerimaan mahasiswa ini diikuti oleh ratusan lulusan SMA/SMK dari berbagai daerah. Seleksi penerimaan ma-hasiswa baru Unhi dilaksanakan dengan sangat ketat, hal

ini didasarkan atas pemikiran untuk mendapatkan calon mahasiswa baru yang lebih berkualitas sesuai tuntutan sistem penjaminan mutu yang sudah ditetapkan Unhi.

Seleksi penerimaan mahasiswa baru ini dilaksanakan lebih awal bila dibandingkan dengan perguruan tinggi (PT) yang

yang ada di Bali, boleh dikatakan penerimaan tahap per-tama ini merupakan PMDK Unhi. Rektor Universitas Hindu Indonesia Dr. Ida Bagus Dharmika, M.A. mengungkapkan, jumlah mahasiswa yang direkrut pada gelombang pertama

ini sebanyak 594 orang tersebar di enam fakultas.

Page 34: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 201534

A K T I V I TA S

MBP/ist

KADARKUM - Banjar Karang Suwung Kelurahan Pedun-gan Kecamatan Denpasar Selatan mewakili Kota Denpasar

dalam Lomba Keluarga Sadar Hukum (Kadarkum) Provinsi Bali, Jumat (29/5), bertempat di Panggung Ayodya Den-pasar. Lomba ini diikuti 8 kabupaten/kota seluruh Bali,

yakni Kabupaten Bangli, Denpasar, Tabanan, Klungkung, Karangasem, Jembrana, Gianyar, dan Badung. Kepala

Bagian Hukum Setda Kota Denpasar I Made Toya mengata-kan, untuk menghadapi lomba ini, sudah banyak persiapan

dan latihan yang dilakukan Pemkot Denpasar. Made Toya mengatakan, pembinaan Kadarkum ini sebenarnya sudah

dimulai dari bulan Februari dalam rangka menyambut HUT Kota Denpasar. Pembina Kelurahan Pedungan Ketut Mara

menambahkan, perjalanan Kadarkum Kelurahan Pedun-gan ini mulai dari bulan Oktober 2014 untuk persiapan

menghadapi HUT Kota Denpasar dalam mewakili Denpasar Selatan.

MBP/ist

LANTIK - Ilmu kedokteran selalu berkembang berpacu dengan waktu, berubah tiap menit bahkan tiap detik. Jika

tidak mau belajar, maka akan jauh ketinggalan. Apalagi masyarakat saat ini sudah pintar dan kritis memilih tempat

pelayanan kesehatan. Seorang dokter selain harus tetap memegang teguh kode etik, juga harus mampu menyesuai-

kan dengan perkembangan zaman. Hal ini ditegaskan Ketua IDI Wilayah Bali dr. I Made Kompyang Gautama, Sp.A. saat

melantik pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Gianyar periode 2015-2018 di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar, Rabu (3/6). Menjadi pengurus organisasi,

menurut dr. Kompyang Gautama, adalah suatu kehormatan dan bukti kepercayaan yang diamanahkan oleh anggota.

Namun amanah ini jangan dianggap sebagai beban, hen-daknya dimaknai sebagai suatu kewajiban dan tanggung

jawab diri dan organisasi ke arah yang lebih baik.

MBP/ist

WISUDA - Berjuang dan jangan pernah menyerah. Ketika kita tak menyerah, maka kita tak bisa gagal. Itulah moti-vasi yang dikumandangkan Rektor IKIP PGRI Bali Dr. I

Made Suarta, S.H., M.Hum. pada setiap acara wisuda guna menggugah hati lulusannya untuk terus mengisi diri. Rektor

IKIP PGRI Bali didampingi PR I Drs. Pande Wayan Bawa, M.Si., PR II Drs. Dewa Nyoman Juana, M.Pd. dan PR III Dr. Wayan Citrawan, Sabtu (30/5) ini akan mewisuda 579 sarjana. Dari jumlah itu, Prodi Pendidikan BK 62 orang,

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah 147 orang, Prodi Pendidikan Seni Tari Drama dan Musik 15 orang, Prodi Pendidikan Seni Rupa 18 orang, Prodi Pendidi-

kan Ekonomi 43 orang, Prodi Pendidikan Sejarah 2 orang, Prodi Pendidikan Olahraga Kesehatan 171 orang, Prodi Pendidikan Matematika 95 orang dan Prodi Pendidikan

Biologi 26 orang. Hingga kini, jumlah alumni IKIP PGRI Bali menjadi 19.916 orang. Tampil sebagai lulusan terbaik

Komang Eka Swardana (3,85) dengan predikat pujian.

MBP/ist

MEMBANGUN - Antusiasme warga Desa Tribuana Banjar Adat Basangalas untuk membangun jalan antardesa dari

Banjar Dinas Basangalas Kawan ke Pura Maksan Kaja Kanginan dan Banjar Dinas Gamongan Desa Tiyingtali

Kecamatan Abang, mendapat perhatian serius Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana, S.H. Ini dibuktikan dengan

menerjunkan alat berat yang difasilitasi Dinas Pekerjaan Umum Karangasem. Memastikan dengan baik proses pem-bukaan jalan tersebut, Wabup Sukerana didampingi Camat

Abang AA Made Agung Surya Jaya, S.Sos. dan Kepala Bidang Badan Kesbangpollinmas Pasek Yasa meninjau

langsung ke lokasi, Minggu (31/5). Rombongan diterima Ketua Panitia Pembangunan Jalan I Wayan Mandi dan I

Nengah Suta bersama 145 anggota dadia di Pura Dadia Pesucian Desa Adat Basangalas Desa Tribuana Kecamata

Abang. Wayan Mandi menyampaikan telah bertahun-tahun warga Desa Tribuana Banjar Dinas Basangalas Kawan mendambakan dibangunnya jalan untuk memperlancar

akses antardesa.

Page 35: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 2015 35

MBP/ist

AKREDITASI - Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Balindo Paradiso telah merampungkan Desk Audit Akreditasi pada

Selasa (26/5) di kampus Balindo Paradiso oleh Komite Akreditasi Provinsi Bali. Hal itu ditandai penyerahan

sertifikat akreditasi oleh Komite Akreditasi Provinsi Bali. Proses akreditasi ini oleh Balindo Paradiso adalah bentuk komitmen lembaga ini untuk selalu menjadi lembaga yang

mengedepankan kualitas baik tenaga kepelatihan, man-agement maupun output lulusannya. Proses akreditasi ini adalah proses perpanjangan karena sebelumnya lembaga ini sudah terakreditasi A. Pada Kamis (28/5) LPK Balindo

Paradiso mengadakan Seminar Implementing the Indo-nesian National Qualification Framework (KKNI) dan

Quality Training Framework (KPBI) oleh Mr. Ray Powell, Team Leader TVET-SED GIZ Component 4, Mr. David Key,

International Consultant, Ibu Ida Trisnasari dan I Gusti Putu Laksaguna sebagai Indonesian Consalting di bidang

pengembangan sistem dan tenaga kepariwisataan.

MBP/ist

MELASPAS - The Royal Mahendradatta Property makin melebarkan sayapnya. Setelah membangun sejumlah unit properti di Denpasar dan Jembrana, kini The Royal Villa mulai merambah kawasan timur Bali yakni Karangasem. Hal ini terekam dalam upacara pamelaspasan salah satu unit properti baru yakni The Royal Villa Mahendradatta

River View di Karangasem pada Minggu (31/5) lalu. Karya pamelaspasan di-puput oleh Ida Bhagawan Nabe Wira

Kerthi asal Geria Tegeh Kori Buleleng yang diikuti oleh sejumlah keluarga besar Puri Ageng Tegeh Kori. Dan rasa

angayubagia atas peresmian properti ini disampaikan I Gusti Ayu Dewi Wastu Manggala MWS, S.S., M.H. (Presi-

dent The Royal Mahendradatta Property). Pada kesempatan itu, Dewi Wastu juga menyampaikan ke depan sejumlah unit

properti akan didirikan pada 2015/2016. Nampak dalam foto Shri I Gst. Ngrh. Wira Wedawitry WS, S.H., M.H., Shri

I Gst. Ngrh. Bhisma Vedanta Wisvakarma Suliwa WS, Ida Ratu Bhagawan Nabe Wira Kerthi dan I Gst. Ayu Dewi

Wastu Manggala MWS, S.S., M.H. (Founder & President The Royal Mahendradatta Property) saat peresmian The

Royal Villa Karangasem.

MBP/ist

PANCASILA - Berbicara Pancasila tidak akan bisa me-lupakan akar dari Pancasila itu yakni kedigjayaan Sriwi-jaya Buddha dan Majapahit Hindu yang merupakan dua

kerajaan di nusantara yang telah melahirkan sejumlah nilai universal. Kata ‘’Pancasila’’ berasal dari bahasa Sansekerta, bahasa resmi Kitab Suci Weda yang diusung oleh dua miliar

lebih umat Hindu dan Buddha di seluruh dunia. ‘’Panca’’ berarti lima dan ‘’Sila’’ berarti nilai. Para pendiri republik ini telah menjadikan Pancasila secara filosofi diambil dari nilai-nilai agama Hindu sebagai fondasi dasar bangsa ini.

Dan Majapahit Bung Karno yang memiliki seorang ibu berdarah Bali, kerap mengakui bahwa dirinya bukanlah

penemu Pancasila, tetapi hanya penggali Pancasila. Sesuatu yang digali sudah dipastikan tertanam, tenggelam dan

terkubur, dan banyak ahli sejarah yang memiliki pendapat bahwa hilangnya nilai-nilai Pancasila di Nusantara akibat

keruntuhan Majapahit di abad XV.

MBP/ist

RUANG EKSPRESI - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar memberikan ruang ekspresi kepada para lanjut usia (lansia).

Salah satunya lewat peringatan Hari Lanjut Usia (Halun) dengan menggelar berbagai pertunjukan seni dan budaya. Meski usia mereka sudah uzur, para lansia tetap memiliki

semangat tinggi untuk berkreasi dan berekspresi yang mampu menghadirkan decak kagum bagi para penonton.

Lewat ruang ekspresi yang diberikan Wali Kota Rai Mantra, para lansia mampu mengikuti berbagai perlombaan dari

cak, joged, karaoke hingga senam, Minggu (31/5) di hala-man Graha Sewaka Dharma Lumintang. Peringatan Halun

tahun ini diawali dengan penampilan tari Pendet massal yang dibawakan 150 lansia. Berbeda dengan perayaan

Halun sebelumnya, pada perayaan Halun kali ini juga di kumandangkan untaian syair lagu ciptaan khusus Wali Kota

Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra yang berjudul “Bahagia Dalam Pengabdian”.

Page 36: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 201536

L I N G K U N G A N

Kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) berada di wilayah Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Kawasan ini termasuk hutan

lindung yang berbatasan dengan laut tenang berpasir putih. Sejak bertahun-tahun TNBB ditetapkan sebagai aset pemerintah pusat. Kawasan ini sesuai aturan telah ditetapkan zona yang bisa dimanfaatkan untuk dikelola oleh pihak ketiga (investor).

Kawasan TNBB ditetapkan melalui Keputusan Direktorat Jendral (Dirjen) Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) No. SK.143/IV-KK/2010 tentang Zonasi Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Berdasarkan SK ini, kawasan TNBB lu-asnya mencapai sekitar 19.002,89 hektar. Sebagian besar arealnya hutan lindung dan berbatasan langsung dengan pantai dengan gelombang tenang serta hamparan pasir putih. Selain itu, arealnya merupakan kepulauan bernama Pulau Menjangan. Pu-lau Menjangan ini bisa ditempuh dengan menggunakan perahu bermesin dari daratan sekitar 40 menit. Dari total luas wilayah TNBB ini, pemerintah pusat membagi menjadi beberapa zonasi. Zona inti seluas sekitar 8.023,22 hektar. Zona rimba luasnya sekitar 6.174,756 hektar. Zona perlindun-

gan luasnya sekitar 221.741 hektar. Zona pemanfaatan luasnya sekitar 4.294,43 hektar. Zona budaya atau relegi dengan luas sekitar 50.570 hektar. Zona khusus seluas sekitar 3,967 hektar, dan zona tradisional 310,943 hektar.

Beberapa investor dalam negeri sejak lama telah mendapatkan izin dari pemer-intah pusat untuk menanamkan investa-sinya pada zona pemanfaatan. Sebagian besar investor ini bergerak dalam bidang pembangunan akomodasi pariwisata sep-erti penginapan, restoran, dan paket wisata alam dan wisata bahari. Investor yang telah direkomendasi menanamkan modalnya di kawasan TNBB ini sampai sekarang masih ada yang melakukan pengembangan. Sayangnya, pengembangan akomodasi pariwisata itu terkesan melanggar periz-inan yang diatur oleh pemerintah daerah. Menariknya, dalam kondisi ini, pihak investor sepertinya begitu bebas mengem-bangkan akomodasi wisatanya tanpa harus mengurus dokumen perizinan seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diter-bitkan oleh pemerintah daerah. Hal ini tak bisa dihindari karena adanya Surat Edaran (SE) No.2/Menhut-IV/2007 tanggal 6 juli 2007 tentang perizinan dan pengutan pajak/

retribusi dalam pengusahaan pariwisata alam di kawasan konservasi. SE tersebut memberikan investor keleluasaan sehingga tidak perlu mencari izin di daerah karena di-anggap membebani. Terlebih lagi, regulasi perizinan pengelolaan TNBB itu diterbitkan oleh pemerintah pusat sebagai pemilik aset TNBB. Tak pelak, investor yang mengem-bangkan investasinya seolah berlindung di balik SE tersebut. Sementara, pemerintah daerah tidak bisa berbuat banyak dan tidak bisa memaksakan investor bebas mengem-bangkan investasinya.

Investor yang kini tengah mengembang-kan investasinya pada zona pemanfaatan TNBB adalah PT. Trimbawan Swastama Sejati. Dari penelusuran Komisi II DPRD Buleleng, investor ini sebelumnya telah membangun akomodasi pariwisata. Kini investor melakukan pengembangan den-gan membangun vila dengan kapasitas 10 kamar, restoran dan kolam renang.

Ketua Komisi II DPRD Buleleng Putu Mangku Budiasa mengatakan, pengemban-gan akomodasi wisata ini tidak dilengkapi dengan IMB. Pihak investor berdalih tidak mengurusi IMB karena adanya SE Menhut yang tidak mewajibkan untuk mengusun izin di daerah.

Vila di Kawasan TNBB

Untungkan Investor,Pemerintah Terima Getahnya

Hutan rimba di kawasan TNBB mencapai ribuan

hektar.

Page 37: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 2015 37

Atas kondisi ini, DPRD Buleleng mem-inta penjelasan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya. Pasalnya investasi tersebut tidak hanya merugikan pemerintah daerah dari segi retribusi dari perizinannya, juga adanya kekhawatiran dampak kerusakan ling-kungan akibat pengembangan investasi tersebut. ‘’Karena SE itu bukan dasar hukum dan pemerintah daerah juga punya aturan, sehingga kita akan koordinasikan masalah ini ke kementrian. Sebab dampak kerusakan lingkungannya dan kalau sudah rusak Buleleng yang menerima getahnya dan keuntungan justru dinikmati investor dan pemerintah pusat,’’ tegasnya.

Pengamat hukum yang juga Dekan Fakultas Hukum (FH) Universitas Panji Sakti (Unipas) Singaraja I Putu Sugiardana mengatakan, kebijakan pemerintah daerah menata investasi termasuk di kawasan yang kewenangan pengelolaanya di tangan pemerintah pusat sejalan dengan seman-gat otonomi daerah. Pengaturan dalam bentuk perizinan ini pun dilakukan untuk mencegah munculnya dampak kerusakan lingkungan oleh setiap aktifitas investasi baik yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri maupun investor asing. Dia

mencontohkan, pembangunan vila dengan kapasitas 10 kamar, restoran, dan kolam renang di TNBB. Investasi yang sudah dilakukan ini jelas merugikan pemerintah daerah dalam hal retribusi IMB. Bahkan, investasi ini dicurigai melanggar sempa-dan pantai, sehingga investasi ini terkesan hanya memberikan keuntungan investor. Sementara ancaman kerusakan lingkungan itu justru diterima oleh pemerintah daerah. Sugiardana menambahkan, salah satu solusi dalam menyelesaikan kontradiksi norma dalam pengelolaan TNBB itu harus dilaku-kan koordinasi dan duduk bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Upaya koordinasi ini akan memberikan ruang bagi para pihak ini untuk mengam-bil jalan tengah, sehingga persoalan yang terjadi bisa diatasi dan tidak menimbulkan polemik panjang. Dia menyarankan SE tersebut hendaknya dikaji ulang. ‘’Saya kira lembaga dewan dan pemerintah daaerah segara melakukan korodinasi ke pusat. Dari upaya ini SE itu patut ditinjau ulang karena kesannya kebijakan di daerah dikesampingkan,’’taksirnya.

Sayangnya, dampak pengelolaan ini masih seutuhnya diterima oleh pemerintah pusat. Sementara, Buleleng sebagai kabu-

paten yang mewilayahi TNBB nampaknya belum merasakan dampak dari menggeli-atnya pengelolaan kawasan tersebut yang didominasi bidang pariwisata.

� Mudiarta

Bali Post/mud

TNBB di Kecamatan Gerokgak, Buleleng mulai

menggeliat menyusul pengembangan akomodasi

wisata di kawasan tersebut.

MBP/mud

Pengamat hukum dan Dekan Fakultas Hu-kum Unipas Singaraja I Putu Sugiardana.

Page 38: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 201538

P A R I W I S A T A

Hamparan sawah berundak-undak yang terletak di Desa Ceking, Tegalalang, Kecamatan Ubud, Gianyar Bali sanggup menyuguhkan suasana indah. Hamparan sawah berteras ini seindah tempat wisata Jatiluwih,

yang terletak di Tabanan. Tapi yang ini lokasinya sangat strat-egis, terletak di jalur wisata Kintamani dan Ubud, sangat sayang sekali untuk dilewatkan.

Kendati diwarnai berbagai permasalahan kompleks, seperti kemacetean, namun objek wisata ceking nampaknya masih tetap memesona. Terbukti, setiap hari ratusan turis asing memadati objek wisata Ceking Terrace. Di lokasi tersebut para wisatawan mengagumi penataan sawah yang tersusun rapi di sela-sela tebing.

Ratusan wisatawan yang berkunjung terlihat sangat me-nikmati objek wisata Ceking dengan pemandangan sawah yang tersusun rapi. Bahkan, dominan dari para wisatawan memilih untuk turun ke tebing, dengan penataan sawah tersebut untuk berfoto ria. Ada pula dari mereka yang menikmati keindahan ceking dari kejauhan, dengan tetap berada di sisi barat yakni seputaran art shop.

Berkat ramainya kunjungan wisatawan tersebut, men-

jadi berkah bagi warga sekitar, banyak rumah makan dan toko kerajinan milik warga yang menawarkan kerajinan lukisan, gantungan kunci, patung dan berbagai kerajianan khas Bali lainnya.

Perbekel Desa Tegalalang, Dewa Rai Sutrisna men-gungkapkan, di balik besarnya kontribusi ceking utuk ekonomi masyarakat, pengaruh kemacetan hingga kini memang belum teratasi. Namun, sudah diupayakan pena-taan tempat parkir yang berloaksi di selatan objek wisata tersebut. “Nanti kapasitas parkir 70 mobil, sekarang sudah difungsikan tapi masih dalam penataan sehingga baru bisa menampung 30 mobil,” terangnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, A.A. Ari Brahmanta, S.E. menjelaskan, jutaaan wisatawan asing maupun domestik, setiap tahunnya selalu berlibur di kawasan penelur seni Gianyar. Namun, dari 20 tujuan objek wisata yang tercatat, hanya tujuh yang dikelola oleh Pemda. Semen-tara sisanya digarap oleh pihak swasta atau investor.

Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar tercatat ada 20 objek wisata, paling banyak ada di Kecamatan Ubud dengan tujuh lokasi objek wisata, di Kecamatan Gianyar ada empat, Tampaksiring ada tiga, Blahbatuh ada dua, Sukawati ada dua, Tegalalang ada dua tujuan objek wisata. Hanya di Kecamatan Payangan masih nihil tujuan objek wisata.

Dari 20 tujuan objek wisata tersebut, Pemda Kabupaten Gianyar hanya mengelola Tujuh objek wisata. Ironisnya, dari ketujuh objek wisata tersebut hanya Tirta empul, Goa Gajah yang menjadi mascot andalan. Sementara sisanya mulai mengalami penurunan kunjungan seperti objek wisata Gunung Kawi Sebatu di Tegalalang, dari 41.879 kunjungan wisatawan asing pada 2011, menurun menjadi 34.352 pada 2012, kembali menurun pada 2013 menjadi 30.350 dan terakhir hingga Juli 2014 menjadi 16.847.

� Manik

Objek Wisata Ceking Tetap

Memesona

Sepasang wisatawan tengah menikmati hamparan sawah berundak-undak yang terletak di Desa Ceking, Tegalalang, Keca-matan Ubud, Gianyar.

Page 39: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 2015 39

P E M E R I N T A H A N

PEMERINTAH Kabupaten (Pem-kab) Badung kembali berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Penghargaan yang diterima Bupati Ba-dung A.A. Gde Agung atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2014.

Sebelumnya, kabupaten berlambang keris ini juga meraih opini WTP atas LHP LKPD pada 2011, dan 2012. Predikat ini tidak terlepas dari kerja keras segenap jaja-ran Pemkab Badung. Piagam penghargaan yang ditandatangani anggota VI BPK RI Prof. Dr. Bahrullah Akbar, MBA diserah-kan langsung oleh Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Bali Arman Syifa, M.Acc, AK.CA kepada Bupati Badung A.A. Gde Agung di ruang pertemuan Kantor BPK RI, Kamis (4/6) lalu.

Selain menyerahkan piagam kepada Bupati, BPK Perwakilan Provinsi Bali juga menyerahkan LHP atas LKPD tahun 2014 kepada Ketua DPRD Badung I Nyoman Giri Prasta.

Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Bali Arman Syifa menjelaskan, bahwa pada 2015, BPK RI telah melaksanakan tugas konstitusional, yakni melakukan pe-

meriksaan atas LKPD Kabupaten Badung tahun 2014. “Kami memberikan apresiasi atas langkah-langkah serta upaya-upaya perbaikan yang sangat signifikan yang telah dilakukan oleh Bupati Badung be-serta segenap jajaran Pemkab Badung,” katanya.

Menurutnya, pemeriksaan oleh BPK ini ditujukan untuk memberikan opini atas kewajaran laporan keuangan pemerintah kabupaten Badung tahun anggaran 2014 dengan memperhatikan kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), kecukupan pengungkapan, kepatuhan dan efektivitas Sistem Pengendalian In-tern (SPI). Dari hasil pemeriksaan selama dua bulan, maka BPK RI memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian atas neraca Pemkab Badung per tanggal 31 Desember 2014, di mana laporan realisasi anggaran.

“Laporan arus kas dan catatan atas lapo-ran keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah menyajikan se-cara wajar dalam semua hal yang material sehingga Pemkab badung berhasil meraih opini tertinggi yakni WTP,” ucapnya.

Bupati Badung AA Gde Agung, usai

menerima piagam penghargaan mengung-kapkan, apresiasi dan ucapan terimakasih kepada segenap Tim pemeriksa BPK yang telah melaksanakan tugas profesional dan konstusionalnya dalam melakukan pemer-iksaan di Kabupaten Badung.

Terkait Opini WTP yang merupakan opini tertinggi ini, Bupati Gde Agung mengungkapkan, dalam perjalanan sejarah pemerintahan di Badung sejak awal men-jabat bupati badung telah berhasil meraih tiga kali opini WTP, walaupun pernah jeda LHP untuk tahun 2013 dengan opini tidak wajar. Dari opini tidak wajar yang pernah diraih bukan membuat pemkab terpuruk namun justru segenap jajaran dengan du-kungan Dewan menjadi bangkit kembali untuk melakukan perbaikan dalam upaya mewujudkan tata kelola keuangan sesuai dengan rekomendasi BPK RI. “Opini WTP berturut-turut kemudian pernah dini-lai tidak wajar, bukan membuat kami ter-puruk apalagi frustasi, namun justru kami jadikan sebagai pemantik dan pemicu semangat bersama untuk melakukan ber-bagai pembenahan,” ungkapnya.

Alhasil atas kerja keras yang sungguh- sungguh serta terukur itu, kata Gde Agung akhirnya opini BPK atas LKPD tahun 2014 berhasil diraih.

Dikatakan, dengan penghargaan khusus ini yang penekanannya bahwa opini terda-pat korelasi dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. “Kami di Badung sejak awal terobsesi akan kondisi yang paralel antara opini WTP dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Dan telah menjadi obsesi Pemkab Badung bahwa opini BPK da-pat paralel dengan tingkat kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Ketua DPRD Badung I Nyoman Giri Prasta menyampaikan, atas nama pimpinan serta lembaga DPRD menyam-paikan apresiasi kepada BPK yang telah melaksanakan tugas konstitusional dalam melaksanakan pemeriksaan di Badung. Opini ini akan dijadikan tindak lanjut dalam pengambilan keputusan politik dan strategis di DPRD Badung. (adv)

Bupati Badung Terima Penghargaan BPK RI

Opini WTP Paralel dengan Kesejahteraan Masyarakat Badung

Piagam penghargaan yang ditandatangani anggota VI BPK RI Prof. Dr. Bahrullah Akbar, MBA diserahkan langsung oleh Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Bali Arman Syifa,

MAcc, AK.CA kepada Bupati Badung A.A. Gde Agung di ruang pertemuan Kantor BPK RI.

Page 40: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 201540

A K T I V I T A S

MBP/ist

WORKSHOP - Dalam rangka meningkatkan kemampuan skill dan wawasan segenap anggota PKK di kabupaten dan kecamatan,

Tim Penggerak PKK Kabupaten Buleleng dirangkaikan dengan pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXVII tahun 2015

menyelenggarakan Workshop Kewanitaan. Workshop tersebut meliputi peragaan busana adat ke pura, busana adat menghadiri

undangan manusa yadnya dan busana modifikasi songket dan endek untuk pakaian kerja. Selain itu workshop ini juga diisi den-

gan pelatihan merangkai bunga dan janur, perlengkapan muspa dan sikap muspa. Bukan hanya itu, praktik tata rias dan praktik

pemasangan sanggul juga ada di workshop kali ini. Workshop yang diadakan selama satu hari ini dilaksanakan di Gedung

Laksmi Graha, Sabtu (30/5) lalu.

MBP/ist

JUMBARA - Bupati Badung melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung Kompyang R. Swandika menyampaikan

Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) V Palang Merah Remaja (PMR) dilaksanakan dalam rangka memperteguh kesetiakawanan sosial dalam upaya penanggulangan bencana, kepalangmerahan serta stop AIDS dan narkoba. Bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab)

Badung, kegiatan seperti ini dipandang sangat strategis terutama dalam menggugah sekaligus meningkatkan kewaspadaan serta

kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana dan kemanusiaan. Terlebih, Kabupaten Badung memilki potensi bencana yang cukup

besar. Hal itu diungkapkan Sekda Kabupaten Badung Kompy-ang R. Swandika selaku Ketua Palang Merah Indonesia (PMI)

Badung saat membuka kegiatan Jumbara V PMR PMI Kabupaten Badung di Lapangan Umum Petang, Rabu (3/6).

MBP/ist

SEMINAR - PT Moment Global Internasional menyelenggarakan seminar nutrisi kesehatan dan bisnis, Minggu (31/5), di The Yani

Hotel, Pesanggaran. Seminar kali ini yang kedua. Sebelumnya Moment juga pernah menyelenggarakan seminar 28 Februari

lalu. Dewi Yanti, salah satu leader Moment yang menyelenggara-kan acara tersebut mengatakan, ia melihat seminar yang dilaku-

kan sebelumnya mendapat respons yang baik dari masyarakat Bali karena peserta yang hadir sekitar 100 orang. Ia berharap pada

seminar yang dilakukan kali kedua ini juga dapat melebihi target peserta. Dr. Ayundria Purwitasari, dokter konsultan Moment, men-jelaskan bahwa produk yang dijual Moment adalah produk nutrisi makanan, yang sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia sehingga

memiliki konsep yang berbeda dengan suplemen atau obat.

MBP/ist

PERTEMUAN - Paiketan Perantauan Semeton Karangasem Desa Pakraman Dukuh Penaban (Sekar Dupa), Minggu (31/5) melakukan pertemuan dan pengukuhan pengurus paiketan di

Denpasar. Pengukuhan pengurus ini dilakukan Bendesa Pakra-man Dukuh Penaban Nengah Suarya, dan menetapkan Dr. I

Gede Wenten Aryasudha, M.Pd. sebagai Ketua Paiketan Peran-tauan Sekar Dupa. Acara dihadiri Wali Kota Denpasar IB Rai

Dharmawijaya Mantra serta Bupati Karangasem Wayan Geredeg. Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Rai Mantra bersama

Bupati Geredeg juga mendapatkan kehormatan memasangkan destar kepada pengurus sebagai tanda pengukuhan para pengurus Paiketan Perantauan Sekar Dupa. Nampak dalam foto - Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dan Bupati Karangasem Wayan Geredeg foto bersama dengan Pengurus Paiketan Peran-

tauan Semeton Karangasem Desa Pakraman Dukuh Penaban (Sekar Dupa).

Page 41: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 2015 41

MBP/ist

PERTAMA DI BALI - Skales Residence Nusa Dua, Service Apartment pertama di Bali, mulai dibangun. Dari Kika: Lily

Elidanita, Komisaris PT Villaku Nyaman (Developer), Ir. Budi Teguh, PT Graha Parama Sentosa (Kontraktor). Gunawan Jahja,

Direktur PT Villaku Nyaman, di depan maket Skales Residence Nusa Dua, seusai meresmikan tiang pancang pertama Skales

Residence Nusa Dua, beberapa waktu lalu. Service apartment di kawasan Nusa Dua terdiri atas 2 tower, 110 unit service apart-

ment, dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern di lingkungan yang hijau untuk kenyamanan bagi penghuninya. Selain service

apartment, hadir pula hotel bintang 4, menggandeng Louvre Ho-tels Group Prancis, selaku operator Skales Hotel & Residence.

MBP/ist

SOSIALISASI - Subak merupakan warisan budaya Bali berupa sistem irigasi yang mengatur pembagian pengelolaan airnya yang

berdasarkan pada pola pikir harmoni dan kebersamaan yang berlandaskan pada aturan-aturan formal (awig-awig subak) dan nilai-nilai agama. Subak merupakan salah satu bentuk kearifan lokal. Demikian disampaikan Wakil Bupati Karangasem I Made

Sukerana, S.H. saat Sosialisasi Majelis Subak Kabupaten Karan-gasem degan menyambangi lima Kelompok Subak Balepunduk Desa Tegallinggah Kecamatan Karangasem, Kamis (28/5) lalu.

Kata Sukerana, dalam rangka mendukung program swasembada pangan yang didengungkan Pemerintah Kabupaten Karangasem,

keberadaan subak tidak bisa diabaikan dalam meningkatkan produktivitas hasil sawah yang dibarengi dengan pemakaian

teknologi tepat guna, serta peningkatan infrastruktur pertanian.

MBP/gie

CSR - PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Manggis, Karan-gasem, merealisasikan CSR tahun ini dengan menyasar kelompok tani-ternak di Desa Pakraman Tenganan Dauh Tukad, Kecamatan

Manggis. Program pemberdayaan tersebut menggandeng Pusat Pengembangan Agribisnis dan Kewirausahaan (PPAK) Fakultas

Peternakan Universitas Udayana (Unud). Pemberdayaan tersebut dengan memberikan pelatihan dalam integrasi ternak sapi dengan

pertanian lahan kering menuju zero waste (tanpa limbah terbuang). Ketua Panitia Pelatihan Ir. Gede Suarta, M.Si. didampingi Sekre-

taris Eksekutif PPAK Fakultas Peternakan Unud Tjokorda Istri Agung Sry Ardani, S.Pt., Jumat (29/5), mengatakan pelatihan pem-berdayaan dari program CSR ini, menyasar Kelompok Tani-Ternak

Putrayasa di Desa Pakraman Tenganan Dauh Tukad.

MBP/ist

BERKUNJUNG - Jalan-jalan ke Ubud belum lengkap rasanya jika belum mencicipi kuliner Bali yang satu ini. Ubud merupakan

salah satu tempat terbaik untuk mencari tempat makan di Bali. Sejak tahun 1990 kuliner di Desa Ubud sudah terkenal dengan

hidangan bebek goreng. Dan sekarang di Jalan Goa Gajah, Ubud, Bali telah dibuka restoran masakan bebek yang tidak kalah saing

kelezatannya yaitu Restoran Bebek Tepi Sawah. Nyoman Sumerta selaku pemilik restoran ini mengatakan, bebek yang digunakan

adalah bebek lokal sekitar daerah Ubud, Bali. Selain untuk men-dukung kemajuan peternak bebek lokal di desa setempat, dipasti-kan pula bebek lokal yang digunakan adalah daging segar yang

baru habis dipotong. Apabila mengambil daging dari luar me-merlukan proses yang alot dengan membekukan daging terlebih

dahulu dan akan mengurangi kualitas rasa olahan masakan bebek tersebut. Nampak dalam foto Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

beserta keluarga berkunjung ke Resto Bebek Tepi Sawah.

Page 42: Majalah balipost edisi 94

Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan/usaha, tanggung jawab sosial pe-rusahaan (CSR), peluncuran produk, dan promosi lainnya melalui rubrik Event dengan

menghubungi bagian Iklan Bali Post - (0361) 225764. Penyampaian materi dilakukan dua minggu sebelum penerbitan.

A K T I V I T A S

MBP/ist

MACARU - Usaha Nirmala Group di bawah pimpinan Made Su-jana terus mengembangkan sayap usaha. Kali ini divisi bangunan

melebarkan sayap, dengan meresmikan toko bangunan ke-6 di Nirmala Bangunan Cengiling, Jimbaran, Senin (1/6). Pembu-

kaan ditandai pamelaspasan, macaru dan Rsi Gana di-puput Ida Pedanda Ngurah dari Geria Tegeh, Kesiman. Hadir sejumlah

undangan, tokoh masyarakat Jimbaran dan para kerabat keluarga Made Sujana dan Nyoman Sudiasih. Menurut Made Sujana, Toko

Nirmala Bangunan Cengiling dibangun sejak tiga bulan lalu. Sesuai target, bertepatan purnama sadha, toko yang berlokasi di

pusat keramaian Banjar Cengiling dibuka. Pembukaan ini sekali-gus untuk mewujudkan obsesi Made Sujana, yang masa kecilnya

dihabiskan di Banjar Cengiling. Nampak dalam foto Made Sujana dan Nyoman Sudiasih bersama Ida Pedanda Ngurah dari Geria

Tegeh, Kesiman.

MBP/ist

RAYAKAN - Setiap tahun, kaum nasionalis Indonesia khususnya tokoh Marhaenisme secara khusus merayakan bulan Juni sebagai

Bulan Bung Karno yakni 1 Juni (Hari Lahir Pancasila), 6 Juni (hari lahir Bung Karno), 21 Juni (hari wafat Bung Karno) dan 4 Juli (hari lahir PNI). Kebangkitan ajaran Bung Karno kem-

bali sangat terasa di Bali saat runtuhnya rezim Orde Baru yang mengantarkan rakyat Indonesia ke pintu reformasi. Hasil setelah

15 tahun reformasi, telah muncul anak-anak ideologis Bung Karno yang merupakan kehendak zaman. Salah satunya, muncul tokoh

muda Sukarnois di Bali yakni Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Weda-karna MWS III. Apa yang sudah dikerjakan oleh Senator Wedakar-na, sungguh merupakan teladan. Salah satunya menggagas Bulan

Bung Karno di Bali sejak ia memimpin PNI Marhaenisme Bali sejak 2007 hingga kini. Nampak dalam foto Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III bersama Wakil Presiden Venezuela Jorge Arreaza dan putri Hugo Chavez, Maria Chavez,

saat menyerahkan The Sukarno Prize di Kota Caracas, Venezuela.

MBP/ist

JALAN SEHAT - Universitas Dhyana Pura (Undhira) Bali menggelar jalan sehat menyongsong peringatan Dies Natalisnya

ke-4 yang jatuh pada tanggal 7 Juli mendatang. Jalan sehat yang diikuti sekitar 1.000 peserta ini diselenggarkan pada hari Sabtu,

30 Mei 2015. Jalan sehat yang menempuh rute sekitar 5 km terse-but, dilepas Ketua Yayasan Dhyana Pura Dr. I Wayan Damayana

S.Th., M.Si. didampingi Rektor Undhira Dr. dr. Made Nyandra, Sp.KJ., M.Repro., Wakil Rektor I Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, S.E., M.MA., M.A. dan Wakil Rektor II Made Darmayasa, S.E.,

M.M. Hadir sebagai peserta dalam kegiatan jalan sehat ini yakni para dosen, pegawai berserta keluarga, mahasiswa, siswa SMA/SMK di seputaran Dalung dan juga warga sekitar. Rektor Made

Nyandra menyampaikan, selain ikut berpartisipasi dalam kegiatan menyehatkan masyarakat, jalan sehat ini juga dalam rangka

menjalin rasa kekeluargaan dan silaturahmi antardosen, keluarga dan mahasiswa.

MBP/ist

KULIAH UMUM - Program Studi (Prodi) Ayurweda Fakultas Kesehatan (F-Kes) Universitas Hindu Indonesia (Unhi) meng-

gelar kuliah umum, Senin (1/6) lalu di kampus setempat. Kuliah umum yang juga masih serangkaian kegiatan bulan HUT ke-7

Prodi Ayurweda Unhi itu mengambil tema “Cara Pembuatan Obat Tradisional Loloh (Decoktum) yang Baik”. Kuliah umum tersebut

menghadirkan narasumber Drs. I Wayan Bagiarta Negara, Apt.M.M. dan Ni Putu Ekayani Scorpiasanty L, S.Si.Apt. dari

Balai Besar POM Denpasar. Ketua Panitia Ni Luh Gede Sudary-ati, S.Si., M.Si. dan Sekretaris Panitia dr. Ida Bagus Wiryanatha,

M.Si. mengatakan, kuliah umum ini dihadiri para mahasiswa, dosen, alumni F-Kes Unhi dan para praktisi. Kuliah umum ini digelar juga dalam rangka pengembangan ilmu, khususnya di

bidang Ayuweda.

Page 43: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 2015 43

MBP/ist

TERBARU - Widi Widiana kembali hadir dengan karya terbaru. Setelah cukup lama absen dengan rekaman lagu baru, sekarang saatnya ia menyapa lagi penggemarnya dengan album berjudul

“Nasi Goreng Spesial”. Album dalam format CD audio ini dilun-curkan secara resmi ke pasar musik sejak 1 Juni lalu. Tak hanya “spesial” dalam judul, album ini memang memiliki sejumlah hal yang spesial, mulai dari proses hingga keputusan untuk melun-

curkannya awal bulan ini. “Proses penggarapan memakan waktu sekitar satu tahun, karena dikerjakan secara bertahap. Selain itu

sambil mengumpulkan lagu yang benar-benar pas atau cocok untuk saya bawakan,” ujar Widi Widiana saat beramah-tamah

dengan wartawan di Seminyak, Kuta, Rabu (3/6). Ada 8 lagu yang terangkum di album terbaru penyanyi bernama asli Ketut Widiana

ini. Melihat deretan pencipta yang lagunya dinyanyikan, tentu sudah tak asing lagi bagi penggemar lagu pop Bali.

MBP/ist

WISUDA - Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar menggelar Wisuda XIX di Inna Grand Bali Beach, Sanur, Sabtu

(30/5) lalu. Sebanyak 274 wisudawan dilepas, masing-masing 128 orang dari Fakultas Dharma Acarya, 63 orang dari Fakultas

Brahma Widya, 50 orang dari Fakultas Dharma Duta, dan 33 orang wisudawan Pascasarjana. Tiga wisudawan di antaranya

merupakan pandita yakni Ida Pandita Mpu Acarya Nanda (Drs. I Wayan Miartha, M.Ag.) dan Ida Pandita Mpu Siwa Budha Daksa

Dharmita (I Ketut Sudarsana, S.Pd., M.Ag., M.Si) yang meraih predikat cumlaude dari Program Doktor Ilmu Agama, serta Ida Pandita Mpu Istri Putri Dharmaji Jayati (Ni Ketut Sari) dengan

predikat sangat memuaskan dari Program S-1 Fakultas Dharma Acarya. Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija,

M.Si. mengaku terus berupaya meningkatkan mutu lulusan.

MBP/ist

WISUDA - Universitas Udayana (Unud) melaksanakan wisuda ke-113, Sabtu (30/5), di Gedung Widya Sabha, Bukit, Jimbaran.

Periode Mei ini dilepas 1.057 wisudawan, terdiri dari 2 orang pro-gram Diploma 3, 9 orang program Diploma 4, 630 orang program

Sarjana-1, 30 orang profesi Apoteker, 45 orang profesi Dokter Hewan, 156 orang Profesi Dokter, 35 orang Dokter Spesialis-1, 128

orang program Magister, dan 22 orang program Doktor. Keselu-ruhan wisudawan Universitas Udayana sampai saat ini mencapai 71.860 orang. Dalam sambutannya, Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD. mengatakan, mung-kin kata-kata berpikir global dan berkarakter lokal sudah klise.

Namun kini dan di masa mendatang tetap menjadi menarik dan secara konsisten harus dikumandangkan.

MBP/ist

PALING BESAR - Seminar ‘’Revolusi Mental dan Inovasi Pendidikan Menuju Denpasar Sejahtera’’ yang digelar Disdikpora

Kota Denpasar, Sabtu (30/5), bisa disebut seminar paling besar di Bali, karena diikuti 1.000 lebih peserta. Mereka adalah para

guru, kasek dan wakasek serta pengawas dari TK, SD, SMP dan SMA/SMK di Kota Denpasar. Seminar langsung dibuka Wali Kota

Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra didampingi Kadis-dikpora Kota Denpasar IGN Eddy Mulya. Seminar menampilkan pembicara Hengki Setiawan dipandu Dr. I Gusti Wayan Murjana Yasa, S.E., M.Si. Yang menarik di acara itu, Wali Kota langsung

me-launching Innovation Award bagi dunia pendidikan. Hebatnya lagi, Wali Kota langsung membuat yel-yel untuk Innovation Award dengan tangan dikepalkan ‘’Denpasar: semangat, Denpasar: Kre-

atif dan Inovasi: Tanggung jawabku’’. Nampak dalam foto Wali Kota IB Rai Dharmawijaya Mantra menyerahkan cenderamata

kepada Hengki Setiawan dan Murjana Yasa.

Page 44: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 201544

A K T I V I T A S

MBP/ist

WTP - Kerja keras Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan dalam membenahi sektor pengelolaan anggaran daerah tidak

sia-sia. Setelah sempat diganjar disclaimer oleh Badan Pemer-iksa Keuangan (BPK) untuk pengelolaan anggaran tahun 2012,

perbaikan menyeluruh mulai diterapkan. Hasil yang diperoleh dari upaya itu, pengelolaan anggaran tahun 2013 mendapatkan

opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Dan kini, setelah dua tahun melakukan upaya yang sama secara konsisten, opini tersebut terdongkrak menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Sehingga

hal ini menjadi sejarah tersendiri bagi Pemkab Tabanan. Kepastian mengenai opini tersebut terungkap Rabu (3/6) dalam penyerahan

Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tabanan Tahun 2014 di Kantor BPK RI Perwakilan Bali. LHP tersebut diterima langsung oleh Bu-

pati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dari Ketua BPK Perwakilan Bali Arman Syifa.

MBP/ist

PENGHARGAAN - Piagam penghargaan yang ditandatangani anggota VI BPK RI Prof. Dr. Bahrullah Akbar, MBA. diserah-kan langsung Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Bali Arman

Syifa, M.Acc., Ak., C.A. kepada Bupati Badung A.A. Gde Agung di ruang pertemuan Kantor BPK RI, Kamis (4/6). Pemerintah

Kabupaten (Pemkab) Badung kembali meraih opini Wajar Tan-pa Pengecualian (WTP) atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2014. WTP atas LHP LKPD juga sempat diraih Badung pada tahun

2011 dan tahun 2012. Atas kerja keras segenap jajaran Pemkab Badung itu, BPK RI Perwakilan Bali memberikan piagam peng-

hargaan kepada Pemkab Badung yang meraih opini WTP atas hasil pemeriksaan laporan keuangan daerah tahun 2014. Selain menyerahkan piagam kepada Bupati, BPK Perwakilan Provinsi

Bali juga menyerahkan LHP atas LKPD tahun 2014 kepada Ketua DPRD Badung I Nyoman Giri Prasta.

MBP/ist

PILIHAN - Berkendara nyaman menerabas belantara jalan raya di Bali. AJS Raptor Daytona bisa menjadi pilihan. Kuda besi asal

Inggris dengan tipe cruiser bermesin twin cylinder 350cc itu selain terlihat macho, pun enak dikendarai dan tak panas. Berbalut desain

tangki yang elegance dan enak dipandang. “Melihat Daytona pertama kali seperti melihat gadis dan langsung jatuh cinta. Baru

beli, saya bawa langsung keliling-keliling di Kuta,” kata dr. I Gede Budiarta, kolektor motor kawakan asal Inggris. Dia menilai, dari

rancangan desain hingga material yang digunakan, AJS Day-tona menjadi moge yang pantas dikoleksi. Ini pun diakui builder

Amerika, Australia, Eropa, Jepang, dan tentu saja Indonesia.

MBP/ist

TEROBOSAN - Berbagai terobosan kebijakan dalam pe-ngelolaan keuangan daerah mengantarkan Kabupaten Gianyar

meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK Perwakilan Provinsi Bali. Opini WTP ini sekaligus menjadi WTP pertama yang pernah diraih Kabupaten Gianyar atas

LKPD, di mana sebelumnya hanya meraih opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Gi-anyar Tahun Anggaran 2014 diserahkan oleh Kepala Perwaki-lan BPK Perwakilan Provinsi Bali Arman Syifa kepada Ketua DPRD Kabupaten Gianyar I Wayan Tagel Winarta dan Bupati

Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata didampingi Sekda Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra di Ruang Rapat Lantai

tiga Kantor BPK Perwakilan Bali, Kamis (4/6).

Page 45: Majalah balipost edisi 94

4515 - 21 Juni 2015

MBP/ist

CANDI - Siapa sangka di tanah Sumatera Utara, agama Hindu memiliki sebuah simbol Candi yang masih eksis keberadaanya yakni

Candi Bahal. Tidak itu saja, kekayaan sejarah Sumut juga tercer-min dari ratusan situs Siwa Budha yang tersebar di seluruh tanah Sumatera. Maka dari itu, tokoh Hindu Indonesia, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna M Wedasteraputra Suyasa III bergerak

cepat untuk membentuk The Hindu Center Of North Sumatera den-gan melibatkan kader terbaik Hindu di Sumut. Bertempat di Hall

Mariaman Temple, ratusan undangan memenuhi acara Peresmian THCI Sumut yang juga dihadiri oleh utusan Pemerintah Kota Me-

dan dan Provinsi Sumut. Pujian atas gotong-royongnya umat dalam mendirikan Hindu Center dilontarkan oleh Dr. Arya Wedakarna.

Nampak dalam foto Senator RI, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna (President The Hindu Center Of Indonesia) bersama

Kuna Indra Gunawan, S.T. (Direktur THCI North Sumatera) dan Pemerintah di Mariaman Temple, Kota Medan.

MBP/ist

SIAP - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Univer-sitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar, sejak dini telah mem-

persiapkan guru yang berkualitas dan berkarakter serta berdaya saing global, meningkatkan kualitas pendidikan di Bali khususnya

dan Indonesia umumnya untuk memenangkan persaingan di MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) 2015. Hal ini juga penting

agar guru-guru lokal mampu mencetak sumber daya manusia (SDM) berkualitas. Demikian terungkap dalam seminar nasional

yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP Unmas Denpasar, Kamis (4/6) di aula Kopertis Wilayah VIII Bali Nusra,

Denpasar. Seminar nasional ini mengambil tema “Melalui Seminar Nasional (Semnas) Kita Siapkan Calon Guru Yang Berkualitas dan

Berkarakter Dalam Menghadapi MEA di Tahun 2015” dan meng-hadirkan pembicara Sekretaris Badan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendik-

bud) Dr. Adi Sujak, M.Sc., dan Dekan FKIP Unmas Denpasar Prof. I Wayan Maba serta dibuka Kepala Bidang Tata Usaha Kop-

ertis Wilayah VIII Drs. I Made Sudarwa.

MBP/ist

PEMENANG - Pengundian Program Dobel Untung BritAma periode kedua telah dilakukan 24 Mei lalu di Kantor Cabang BRI Praya, Lom-bok Tengah. Salah satu pemenang yang berhasil memenangkan grand

prize 1 unit Honda Brio Satya merupakan nasabah Kantor Cabang BRI Renon, Denpasar atas nama dr. Ida Bagus Putra Adnyana, Sp.OG. Pe-

nyerahan hadiah dilakukan di Kantor Cabang BRI Renon, Kamis (4/6). Fadjar Kusuma Nugraha, Pemimpin Cabang BRI Renon, Denpasar

mengatakan, pengundian program Dobel Untung BritAma dilakukan dua kali dalam setahun. Pengundian tahap pertama telah dilakukan pada Januari 2015 dan periode kedua April 2015. Pemimpin Cabang

BRI Denpasar Kantor Cabang Renon Fadjar Kusuma Nugraha (kiri) didampingi Asisten Manager Pemasaran Dana Komang Ayu Sriwidari

(kanan) secara simbolis menyerahkan kunci kendaraan roda empat satu mobil Honda Brio putih kepada peraih hadiah Dobel Untung BRI BritAma yang diraih nasabah dari Denpasar yakni dr. Ida Bagus Putra

Adnyana, Sp.OG. (tengah).

MBP/ist

AKREDITASI B - Setelah sebelumnya selalu meraih penghargaan di berbagai ajang, baik regional maupun nasional sebagai kampus

terbaik dan tercerdas serta masuk dalam jajaran kampus kelas dunia, kali ini Stikom Bali makin melengkapi kualitas yang sudah dimiliki dengan diraihnya nilai Akreditasi B untuk Program Studi Sistem Informasi. Dengan demikian, seluruh program studi yang

ada di Stikom Bali sudah terakreditasi B oleh BAN-PT setelah sebelumnya Program Studi Sistem Komputer dan Program Studi

Manajemen Informatika meraih akreditasi B. Hal ini menjadi-kan Stikom Bali sebagai satu-satunya perguruan tinggi di bidang Teknologi Informasi yang seluruh program studinya terakreditasi B oleh BAN-PT di Bali dan Nusa Tenggara. Nampak dalam foto

Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia Puspayoga bersama Prof. I Made Bandem beserta Prof. I Nengah Dasi Astawa

dalam acara Wisuda XV Stikom Bali.

Page 46: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 201546

T R A D I S I

Krama subak yang berasal dari empat desa adat di Kabupaten Gianyar berduyun-duyun ke Pura Ma-sceti, sejak pukul 02.30 wita. Krama berdatangan dengan membawa sesajen berisi ketupat. Sesajen

yang dibawa pun menggunakan tempat yang tidak lazim.

Tidak menggunakan bokor atau keben/sokasi, melainkan menggunakan kisa--semacam kantong jinjing yang dibuat dari anyaman daun kelapa. Mereka berkumpul khusyuk untuk melakukan ritual Melabuh Ketupat.

Tradisi unik ini sudah dilakukan secara turun-temurun sebagai wujud rasa syukur kepada Sang Hyang Widhi Wasa atas berkah yang diberikan dalam bidang pertanian. Rasa syukur atas limpahan hasil pertanian itu diwujudkan dalam sebuah ritual Melabuh Ketupat. Ritual ini kembali dilakukan oleh ratusan petani di Pura Kahyangan Jagat Masceti, Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, belum lama ini.

Awalnya, tradisi Melabuh Ketupat dilakukan dengan prosesi nuwur tirtha di Pura Desa, Desa Pakraman Meda-han. Dilanjutkan dengan ritual mempersembahkan sesajen di pantai. Prosesi yang di-puput oleh Pemangku tersebut juga dimeriahkan dengan tarian sakral dan diiringi gamelan gong. Belasan orang yang sudah sepuh secara spontan me-narikan tari baris tombak dan tari pendet sebagai simbol kegembiraan mereka pascamusim panen.

Ritual Melabuh Ketupat merupakan prosesi kaul massal tahunan. Upacara itu diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat petani dari Desa Pakraman Keramas, Medahan, Cucukan dan Tedung. Krama desa yang menjalankan pro-fesinya sebagai petani itu menghaturkan sesajen khusus, berupa rangkaian sesajen yang berisi ketupat.

Kemudian prosesi berlanjut di Pura yang dilakukan oleh pemaksan Pura Masceti. Di palinggih yang ada di Pura juga dihaturkan ketupat yang jumlahnya mencapai 250 kelan (satu kelan terdiri atas 6 biji).

Keunikan pun terjadi seusai prosesi di Pura tersebut, yaitu Siat Ketupat. Dalam prosesi ini para petani saling lempar ketupat. Ketupat-ketupat itu dilempar, ada yang mengenai tubuh, ada yang melesat begitu saja. Selain itu, juga digelar adu telur dan buah kelapa.

Siat ketupat terbagi dalam dua sesi. Mereka saling lempar isi sesajen yang terdiri atas buah-buahan, telur dan ketupat. Para pecalang pun ikut larut dalam perang ketupat.

Ketua Pemaksan Pura Masceti, Nyoman Soma Wirawan, mengatakan, aci Melabuh Ketupat merupakan ungkapan rasa syukur para petani yang hasil panennya terhindar dari merana (hama). Wujud syukur ini dilakukan ke hadapan Ida Batara Segara, kemudian dilanjutkan ke Pura Kahyan-gan Jagat Masceti, yang juga sebagai Pura swagina subak. Prosesi Melabuh Ketupat ini juga berlanjut pada aci klecan yang digelar selama empat hari.

� Agung Darmada

“Melabuh Ketupat”

Wujud Syukur Atas Hasil Pertanian yang Melimpah

MBP/dar

Krama subak terlibat perang ketupat dalam prosesi Melabuh Ketupat.

Page 47: Majalah balipost edisi 94

4715 - 21 Juni 2015

A K T I V I T A S

MBP/ist

MOU - Guna mengembangkan kualitas lulusan, Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) Bali menandatangani

MOU (Memorandum Of Understanding) dengan Ikatan Pengu-saha Otobus Muda Indonesia (Ipomi). Penandatanganan kerja

sama ini dilakukan di aula BP2TD, Kamis (4/6). Kepala BP2TD Bali Drs Subroto menerangkan pada lulusan sebelumnya SDM dari BP2TD yang dikhusus untuk pengujian kendaraan bermo-

tor, hanya dijejal dengan pengetahuan teori, tanpa memahami secara teperinci setiap fungsi pada sistem kendaraan. Kini melalui

kerja sama dengan Ipomi, proses edukasi terhadap peserta didik tersebut akan dievaluasi, dengan mendahulukan praktek dari pada penanaman teori. Nampak dalam foto Kepala BP2TD Drs Subroto saat menandatangani kesepakatan kerjasama dengan Ketua Ipomi

Kunia Lastani Adnan.

MBP/ist

BANGGA - Grup Hardys Holdings cukup berbangga karena HardysLand Racing Team Pobaepo Bali kembali bisa menunjuk-

kan prestasi di tingkat nasional. Kali ini, HRT Pobaepo Bali meraih juara 3 dan juara 4 di kelas Rockie dalam Kejurnas Offroad IOF

(Indonesia Offroad Federation) Seri 2 Tahun 2015 yang diseleng-garakan di Senggigi - Lombok pada 30-31 Mei 2015 lalu. Menu-runkan pasangan pembalap-navigator utamanya yakni: Nyoman

“Mangbe” Birawan - Nyoman Nyalik, I Gede Wianta Delem - Rah Aya dan Ketut Wardika Lotto - Kadek Dwik, HRT Pobaepo Bali

harus bersaing dengan kurang lebih 60 mobil balap di event ini. Made Agus Sanjaya “Gejes” selaku manager tim mengaku belum puas dengan hasil yang dicapai. Nampak dalam foto Gede Wianta

Delem dan Ketut Wardika Lotto saat menerima piala sebagai Juara 3 dan 4 di Kejurnas Offroad IOF Seri 2 Tahun 2015 di Lombok.

MBP/ist

SIDANG - Pemerintah Kota Denpasar bersama Dinas Kebersi-han dan Pertamanan (DKP) Kota Denpasar mengadakan sidang

yustitia kebersihan di Banjar Abian Kapas Kelod, Kelurahan Sumerta, Denpasar Timur, Kamis (4/6). Sidang pertama Juni ini

dipimpin hakim I Dewa Gede Suarditha dan panitera pengganti I Made Arta Jaya Negara. Selain itu dihadiri jaksa Yudi Parwanta

dan Nyoman Bela Putra Atmaja. Dalam sidang ini, semestinya ada 17 orang pelanggar kebersihan disidang, namun hanya 12 orang

pelanggar kebersihan yang datang. Lima pelanggar yang absen sidang, di hari berikutnya dilimpahkan ke pengadilan. Nampak

sejumlah warga yang tertangkap tangan melakukan pelanggaran ketertiban dan kebersihan, Kamis (4/6) di sidang di Banjar Abian

Kapas Kelod.

MBP/ist

PENDAMPINGAN - Setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Bali menyatakan opini Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP) atas laporan keuangan tahun anggaran 2014, Pemkab Gianyar menerima rombongan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bali, untuk Koordinasi

Supervisi dan Pencegahan (Korsupgah) korupsi tahun 2015. Rombongan diterima Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung

Bharata, Sekda Ida Bagus Gaga Adi Saputra, DPRD, pimpinan SKPD, dan instansi terkait lainnya di ruang sidang Kantor Bupati

Gianyar, Kamis (4/6). Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bali, Didik Krisdiyanto, menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan-nya untuk melakukan pendampingan dalam upaya pencegahan

tindak korupsi pada pengelolaan keuangan di Kabupaten Gianyar. Nampak dalam foto Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bali, Didik Krisdiyanto, melakukan pendampingan dalam upaya pencegahan

tindak korupsi pada pengelolaan keuangan di Kabupaten Gianyar, di ruang sidang Kantor Bupati Gianyar.

Page 48: Majalah balipost edisi 94

P R O P E R T I

15 - 21 Juni 201548

GEMPURAN arsitektur modern (baca asing) memang kini benar-benar dirasakan di Bali. Kondisi ini diprediksi akan makin parah saat diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai pada awal tahun 2016. Bukan hanya dari segi arsitekturnya saja, tetapi juga dari sisi SDM arsiteknya. Arsitek dari kawasan dipastikan juga akan menyerbu Bali yang telah menjadi daerah internasional ini. Sementara un-tuk merambah atau memasuki kawasan Asean, tenaga arsitek kita dipastikan akan menghadapi berbagai hambatan dan standar-standar yang ada.

Harus diakui, kontraktor nasional belum cukup kuat bersaing dengan kontraktor luar karena masih terkendala modal usaha dan akses teknologi. Utamanya, untuk biaya modal belum kompetitif dari perbankan. Karenanya, beragam perusahaan kontraktor nasional termasuk lokal mesti meningkatkan kompetensi dan daya saing yang dimiliki. Terkait hal ini, pemerintah melalui Kemen-terian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Pupera) telah menyiapkan tiga pa-ket kebijakan untuk mempersiapkan pelaku usaha jasa konstruksi nasional dalam mengh-adapi MEA tahun 2015. Tiga paket kebijakan itu, menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Pupera Taufik Widjoyono, terkait dengan

rantai pasok jasa konstruksi, kebijakan terkait segmentasi pasar usaha jasa konstruksi, dan pemaketan pekerjaan konstruksi. Bagimana dengan bidang arsitekturnya?

Dekan Fakultas Teknik Unud Prof. NPG Suardana, Ph.D., sebelumnya te-lah mengakui akan ancaman yang akan menimpa arsitektur tradisional Bali. Dia juga mengaku prihatin dengan semakin pudarnya arsitektur Bali menghiasi bangu-nan-bangunan yang tumbuh bak jamur di musim hujan. Di luar itu, para arsitek dari kawasan Asean pun akan segera menyerbu dan menggusur arsitek lokal Bali.

Dalam menghadai MEA ini, sertifikasi bagi arsitek penting untuk meningkatkan daya saing arsitek nasional. “Lisensi atau sertifikat penting untuk arsitek, karena pada MEA nanti kita tidak bisa menghalangi arsitek asing masuk ke Indonesia,” kata Direktur Penataan Bangunan dan LingkunganKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) Adjar Prajudi di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Terkait hal itu pula, menurut Adjar, Ran-cangan Undang-Undang (RUU) tentang Arsitek juga sedang dibuat dengan tujuan melindungi profesionalitas dan integritas arsitek. Selain itu, konsultan atau arsitek yang merancang juga agar tidak berhenti di

perencanaan, tetapi juga sampai ke tahapan konstruksinya.

Sebelumnya, Dirjen Cipta Karya Kemen-pupera Andreas Suhono mengatakan, arsitek Indonesia jangan hanya jadi penonton tetapi harus benar-benar mempersiapkan diri dalam pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir tahun 2015. “Pada tahun 2015 ini Indonesia akan memasuki MEA yang melahirkan konsekuensi untuk bersaing den-gan arsitek asing,” kata Andreas Suhono.

Karenanya, kata dia, RUU Arsitek yang saat ini sedang digodok juga penting untuk segera diselesaikan karena merupakan implementasi dari kebijakan ASEAN terkait jasa arsitektur. Pada praktiknya, sekarang terjadi beberapa ketidakadilan seperti banyak bangunan karya arsitek Indonesia yang tidak punya lisensi sehingga yang muncul adalah nama arsitek asingnya. “Jangan sampai nanti kita hanya jadi penonton. Pada saat ini sebetulnya telah dilakukan upaya guna mendorong penyelamatan ataupun mem-berikan perlindungan kepada arsitek lokal, salah satunya dengan adanya asosiasi kota pusaka,” katanya. Ia berharap, dengan adanya UU Arsitek akan dapat melecut rasa percaya diri arsitek Indonesia untuk dapat bersaing dengan arsitek asing.

� Sugiarta/dari berbagai sumber

Hadapi MEA, Arsitek Perlu Sertifikasi

Page 49: Majalah balipost edisi 94

A K T I V I T A S

MBP/ist

SEMINAR - Prodi Ayurweda, Fakultas Kesehatan (F-Kes) Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar menyelenggara-kan seminar nasional bertema “Peranan Air Dalam Kesehatan

Ayurweda” di aula Gedung Rektorat Unhi, Kamis (4/6). Seminar tersebut dibuka Rektor Unhi Dr. IB Dharmika, M.A., dipandu Wakil Dekan F-Kes Unhi Ni Luh Gede Sudaryati, S.Si., M.Si. Ketua Panitia Seminar Putu Lakustini Cahyaningrum, S.Si.,

M.Si. menyampaikan, seminar yang digelar ini masih serangka-ian kegiatan bulan HUT ke-7 F-Kes Unhi, di samping sebagai salah satu bentuk kegiatan tri dharma perguruan tinggi. Tema ini dipilih, karena air sangat penting dalam kehidupan. Acara

tersebut menghadirkan narasumber Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia, Sp.PD-KR (guru besar UGM) yang membawakan materi “Air

Tubuh dan Rakta Moksa”, Dr. Abhishek Joshi (pakar Ayurweda India) menyampaikan materi “Peranan Air dalam Kesehatan

Ayurweda” dan Ir. Nyoman Prastika, M.Si. (Dekan F-Kes Unhi) membawakan materi “Air Dalam Usadha”.

USUT - Polres Karangasem mendapat ujian berat. Mengusut ‘’dalang’’ di balik penganiayaan Relawan Wayan Sudirta, saat 7 orang memasang baliho bakal calon bupati PDI Perjuangan terse-but, Rabu (3/6) di persimpangan Desa Tiingtali dengan Dusun Kertawarah, Kec.Abang. Pelaku penyerangan sudah dilaporkan ke Polres Karangasem, Rabu malam itu juga. Tiga orang menjadi sasaran amuk adalah Made Kutang, yang memar karena pukulan di kiri kepala. Nyoman Panca yang kena tebas bilah bambu di kepala, sehingga luka sobek dan mendapat 8 jahitan. Komang Kaning Darmayasa, yang dibanting pelaku, ketika berusaha melerai dan mencegah penga-niayaan. ‘’Kami minta Polres mengusut sampai ke aktor intelektualnya. Karena tidak mungkin pelaku bertindak spontan, karena relawan kami memasang baliho bukan di lahan pribadi, tapi di pinggir jalan. Relawan kami juga melihat ada baliho pasangan lain dekat TKP, hingga tidak ada alasan untuk melarang. Namun, tidak hanya melarang, pelaku juga men-ganiaya. Polisi harus mampu mengusut sampai dalangnya, agar tidak ada yang merasa kebal hukum,’’ kata Made Dewan-tara Endrawan, S.H., Ketua Tim Bidang Litigasi para korban.MBP/ist

Page 50: Majalah balipost edisi 94

15 - 21 Juni 201550

A K T I V I T A S

PENILAIAN - Pembangunan desa merupakan bagian yang sangat strategis dari pembangunan nasional. Sebab, di sinilah

semangat antara pemerintah dan masyarakat terjalin dalam satu tujuan, yaitu dapat terwujudnya tingkat kesejahteraan

masyarakat lahir dan batin yang berkeadilan. Demikian disampaikan Bupati Badung A.A. Gde Agung pada Penila-ian Lomba Desa Tingkat Provinsi Bali Tahun 2015 di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Jumat (29/5). Hadir pada

kesempatan tersebut Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta, Kepala BPMPD Provinsi Bali I Ketut Lihadnyana, anggota

DPRD Badung I Wayan Suyasa, Ketua TP PKK Badung Ny. Ratna Gde Agung, Ny. Sudiana, Ketua Dharma Wanita Per-

satuan Ny. Kompyang R. Swandika, Camat Kuta Selatan serta pimpinan SKPD terkait. Dikatakannya, lomba desa merupa-kan salah satu indikator untuk mengukur tingkat keberhasi-lan perbekel beserta jajarannya bersama masyarakat dalam

membangun desanya.

MBP/ist

PERINGATAN - Usia perusahaan yang tepat menyentuh angka cantik merupakan awal perjalanan panjang dan patut

mendapatkan apresiasi. Karakter kreatif, kuat, sabar, dan penuh rasa syukur terdapat di dalam diri seluruh karyawan

perusahaan yang didirikan oleh seorang anak muda Bali yang dulu pernah bekerja sebagai tukang kebun ini, Tommy Sujana. Mr. Tommy, panggilan akrabnya, mengajarkan pen-galamannya kepada seluruh karyawannya sehingga perusa-

haan ini memiliki visi dan misi yang sama mulai dari direksi, manajemen dan karyawannya. Kini, Phenom Event Indonesia

menjadi perusahaan event terbesar berpusat di Bali. Dengan tema ‘’Better, Bigger & Stronger’’, Phenom Management

Group merayakan peringatan Hari Ulang Tahunnya yang ke-9 dengan sederhana. Dengan dipimpin oleh Founder dan CEO

Phenom Management Group Mr. Tommy yang memiliki nama lengkap A.A. Tommy Adhi Sujana, tetap berada dalam jalur

untuk menjadi perusahaan event organizer kelas dunia.

MBP/ist

MBP/ist

KHUSUS - Menjelang Pilkada (pemilihan kepala daerah) se-rentak dienam kabupaten/kota di Bali, Bawaslu RI memberikan

perhatian khusus kepada Kabupaten Karangasem. Ketua Bawaslu RI Prof. Dr. Mohamad, S.IP., M.Si, secara khusus melakukan

tatap muka dengan stakeholder dan masyarakat dalam rangka pengawasan dan penanganan pelanggaran pemilihan bupati dan

wakil bupati Karangasem, Rabu (3/6). Melihat dinamika politik yang cukup tinggi di Karangasem, Ia meminta kepada jajaran-nya mengawal penuh tahapan pilkada Karangasem. Sosialisasi

dilakukan di Kantor DPRD Karangasem sekitar pukul 10.00 wita. Dihadiri sekitar seratusan warga dan instansi terkait di lingkun-gan Pemkab Karangasem. Selain menghadirkan Ketua Bawaslu

RI, juga hadir sejumlah tokoh penting lainnya, seperti I Ketut Rudia Ketua Bawaslu Bali, I Nengah Wirta Wakil Ketua DPRD

Karangasem, I Gede Adnya Muliadi Sekda Karangasem, anggota KPU Karangasem Desy Natalia dan FKPD Karangasem.

MBP/ist

KREATIF - Selain dikenal sebagai smart city, Kota Bandung juga terkenal dengan banyaknya Industri Kecil Menengah

(IKM) yang memproduksi produk-produk kreatif. Dari kunjun-gan Pekan Informasi Pembangunan (PIP) Kabupaten Badung,

ternyata cukup banyak produk yang bisa dicontoh terutama cara mempromosikannya. Misalnya, memanfaatkan momen car

free day yang dilaksanakan pada hari Minggu sebagai media memperkenalkan produk IKM. Sekretaris Diskominfo Pemkot

Bandung Ahmad Yayan menjelaskan, menjamurnya IKM kreatif di Bandung ini juga berdasarkan kebijakan dari Pemerintah Kota

(Pemkot) Bandung. Salah satunya, memberikan ruang kepada IKM untuk berpromosi di car free day. Nampak dalam foto Sek-

retaris Diskominfo Pemkot Bandung Ahmad Yayan memaparkan keberadaan IKM yang berkembang di Kota Bandung di hadapan

rombongan PIP Kabupaten Badung.

Page 51: Majalah balipost edisi 94
Page 52: Majalah balipost edisi 94