mahasiswa rokok

2
Di kampus, merokok seakan menjadi pemandangan umum. sering kita temui beberapa mahasiswa merokok di sela-sela kegiatan kuliahnya. Bagi mereka, merokok seperti kegiatan yang tidak dapat ditinggalkan. Jika kita amati, sebenarnya fenomena ini ironis. Mahasiswa kaum terpelajar. Dari kecil, mereka mendapat pendidikan formal dalam institusi pendidikan yang tentunya mengajarkan mana hal yang benar dan mana hal yang salah. Sayangnya, meski mereka sudah tahu, mereka tetap saja merokok. Padahal, dalam rokok terdapat zat adiktif yang dapat membuat seseorang kecanduan. Maka, jika mahasiswa yang merokok tidak segera berhenti merokok, kebiasaan buruk ini akan berlanjut terus hingga mereka tua. Dengan kata lain, mereka harus siap menanggung beban-beban penyakit yang ditimbulkan oleh rokok, seperti penyakit jantung dan kanker Budaya merokok ini tumbuh di kalangan mahasiswa karena dampak sosialisasi yang buruk dari berbagai media sosialisasi antara lain keluarga, teman, lingkungan sekitar, dan media massa. Keluarga merupakan media sosialisasi yang utama dan pertama karena keluarga adalah tempat seorang anak dibesarkan dan keluarga adalah orang-orang yang paling sering ditemui. Anak yang melihat orangtuanya merokok dapat ikut-ikutan merokok. Media massa juga berperan besar dalam menumbuh kembangkan budaya merokok. Iklan-iklan rokok yang dimuat di media massa memberi ajakan tak langsung pada orang yang melihat iklan tersebut untuk merokok. Jika dipikir-pikir, tidak ada hal positif dalam sebatang rokok. Rokok hanya membawa seseorang selangkah lebih dekat pada kematian. Mahasiswa adalah salah satu tonggak masa depan bangsa. Mahasiswa adalah orang-orang yang beruntung karena dapat mengenyam pendidikan hingga ke jenjang yang tinggi. Seharusnya mereka mencurahkan segenap pikiran, waktu, dan tenaga mereka demi kemajuan bangsa ini, bukan malah menghancurkan masa depan sendiri dengan mengkonsumsi rokok

Transcript of mahasiswa rokok

Di kampus, merokok seakan menjadi pemandangan umum. sering kita temui beberapa mahasiswa merokok di sela-sela kegiatan kuliahnya. Bagi mereka, merokok seperti kegiatan yang tidak dapat ditinggalkan. Jika kita amati, sebenarnya fenomena ini ironis. Mahasiswa kaum terpelajar. Dari kecil, mereka mendapat pendidikan formal dalam institusi pendidikan yang tentunya mengajarkan mana hal yang benar dan mana hal yang salah. Sayangnya, meski mereka sudah tahu, mereka tetap saja merokok. Padahal, dalam rokok terdapat zat adiktif yang dapat membuat seseorang kecanduan. Maka, jika mahasiswa yang merokok tidak segera berhenti merokok, kebiasaan buruk ini akan berlanjut terus hingga mereka tua. Dengan kata lain, mereka harus siap menanggung beban-beban penyakit yang ditimbulkan oleh rokok, seperti penyakit jantung dan kanker Budaya merokok ini tumbuh di kalangan mahasiswa karena dampak sosialisasi yang buruk dari berbagai media sosialisasi antara lain keluarga, teman, lingkungan sekitar, dan media massa. Keluarga merupakan media sosialisasi yang utama dan pertama karena keluarga adalah tempat seorang anak dibesarkan dan keluarga adalah orang-orang yang paling sering ditemui. Anak yang melihat orangtuanya merokok dapat ikut-ikutan merokok. Media massa juga berperan besar dalam menumbuh kembangkan budaya merokok. Iklan-iklan rokok yang dimuat di media massa memberi ajakan tak langsung pada orang yang melihat iklan tersebut untuk merokok. Jika dipikir-pikir, tidak ada hal positif dalam sebatang rokok. Rokok hanya membawa seseorang selangkah lebih dekat pada kematian. Mahasiswa adalah salah satu tonggak masa depan bangsa. Mahasiswa adalah orang-orang yang beruntung karena dapat mengenyam pendidikan hingga ke jenjang yang tinggi. Seharusnya mereka mencurahkan segenap pikiran, waktu, dan tenaga mereka demi kemajuan bangsa ini, bukan malah menghancurkan masa depan sendiri dengan mengkonsumsi rokok