Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

52
MEMBENTUK KARAKTER DAN SIKAP ANTI KORUPSI MAHASISWA MELALUI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI Oleh Dr. Gazalba Saleh, S.H., M.H. (Hakim Tipikor Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Surabaya dan Dosen Pascasarjana Universitas Narotama Surabaya) Disampaikan dalam Kuliah Umum Mahasiswa Jurusan Syaria’ah STAI Ibrahimy Genteng, Banyuwangi yang diselenggarakan oleh Hiimpunan Mahasiswa Jurusan Syaria’ah STAI Ibrahimy Genteng Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ibrahimy, Genteng, Banyuwangi, Sabtu, 16 Maret 2013. di Auditorium STAI Ibrahimy, Genteng, Banyuwangi 1

Transcript of Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

Page 1: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

MEMBENTUK KARAKTER DAN SIKAP ANTI KORUPSI MAHASISWA MELALUI PENDIDIKAN ANTI

KORUPSI

OlehDr. Gazalba Saleh, S.H., M.H.

(Hakim Tipikor Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Surabaya dan Dosen Pascasarjana Universitas Narotama

Surabaya)

Disampaikan dalam Kuliah Umum Mahasiswa Jurusan Syaria’ah STAI Ibrahimy Genteng, Banyuwangi

yang diselenggarakan oleh Hiimpunan Mahasiswa Jurusan Syaria’ah STAI Ibrahimy Genteng

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ibrahimy, Genteng, Banyuwangi, Sabtu, 16 Maret 2013.

di Auditorium STAI Ibrahimy, Genteng, Banyuwangi

1

Page 2: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

I. PENDAHULUAN• Korupsi sudah ada sejak zaman Hindia Belanda sampai di

Era reformasi dewasa ini.• Korupsi di Indonesia sudah mewabah dan merambah

kemana-mana. • Indeks korupsi Indonesia selalui tinggi dari tahun ke tahun.• Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi di

Indonesia. • Perlu upaya luar biasaya untuk memberantasnya.• Mahasiswa sangat berpotensi menjadi garda terdepan

dalam memberantas korupsi di Indonesia. • Agar mahasiswa dapat menjadi agent of change dalam

menciptakan Indonesia yang bersih dari korupsi maka perlu dibekali pendidikan anti korupsi.

2

Page 3: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

3

Page 4: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

II. II. PENTINGNYA PENDIDIKAN ANTI PENTINGNYA PENDIDIKAN ANTI KORUPSI BAGI MAHASISWAKORUPSI BAGI MAHASISWA (1) (1)

• Pemberantasan korupsi (terutama Pencegahan) perlu melibatkan peran serta masyarakat , termasuk mahasiswa.

• Mahasiswa mempunyai potensi besar untuk menjadi agen perubahan dan motor penggerak gerakan anti korupsi.

4

Page 5: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

Pentingnya Pendidikan Anti-korupsi (2)

• Peran mahasiswa dalam upaya pemberantasan korupsi akan maksimal jika mahasiswa:

• memahami pengetahuan tentang korupsi dan upaya pemberantasannya

• menerapkan nilai-nilai anti korupsi dalam dirinya.

Dapat dicapai melalui pendidikan

5

Page 6: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

III. III. Peran Mahasiswa Dalam Pemberantasan Korupsi

• Menjaga diri dan komunitas mahasiswa bersih dari korupsi dan perilaku koruptif

• Membangun dan memelihara gerakan moral anti korupsi.

6

Page 7: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

Tujuan Mata Kuliah Pendidikan Anti-korupsi

• Membangun budaya anti korupsi di kalangan mahasiswa dengan:

• Memberikan pengetahuan tentang korupsi dan pemberantasannya

• Menanamkan nilai-nilai anti korupsi

• Menyiapkan mahasiswa sebagai agent of change bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang bersih dan bebas dari korupsi.

IV. PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI (1)

7

Page 8: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

IV. PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI (2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RIDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

Kompetensi yang diharapkan:

6METODE PEMBELAJARAN

Mampu mencegah orang lain untuk tidak korupsi dan

berperilaku koruptif

Mampu mengenali dan memahami korupsi dan

pemberantasannya

Mampu mencegah diri sendiri untuk tidak korupsi

dan berperilaku koruptif

8

Page 9: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

V. SEKILAS TENTANG KORUPSI (1)

1. Istilah korupsi– Kata “Korupsi” berasal dari bahasa latin “Corruptio”

(Fockema Andreae : 1951) atau Corruptus (Webster Student Dictionary : 1960). Selanjutnya disebutkan bahwa “Corruptio” itu berasal pula dari kata asal “Corrumpere” suatu kata latin yang lebih tua yang berarti lolos atau jebol.

– Dari bahasa latin itulah turun kebanyak bahasa Eropa seperti Inggris : Corruption, Corrupt; Perancis, Corruption dan Belanda Corruptie (korruptie). Dalam bahasa Belanda inilah kata itu turun kebahasa Indonesia menjadi “Korupsi”.

9

Page 10: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

V. SEKILAS TENTANG KORUPSI (2)

– Arti harfiah dari kata korupsi adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidak jujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian, kata-kata atau ucapan yang menghina atau memfitnah Perbuatan tidak jujur atau penyelewengan kekuasaan atau jabatan karena motif ekonomi.

– Dalam praktek, korupsi diartikan menerima uang dan atau barang yang ada hubungannya dengan jabatan tanpa disertai dengan pencatatan administrasi secara formal.

10

Page 11: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

VI. ISTILAH TINDAK PIDANA KORUPSI (1)

• Tidak dikenal dalam KUHP ;• Istilah “korupsi” baru digunakan pada tahun 1957 ;• Dalam Bahasa Inggeris : corruption ;• Dalam Bahasa Perancis : corruption ;• Dalam Bahasa Belanda : corruptie ;• Dalam istilah Malaysia : resuah ;• Dalam Bahasa Indonesia : korupsi.• Pengertian harfiah : kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidak jujuran,

dapat disuap, tidak bermoral.• KUBI Purwadarmita : perbuatan yang buruk, seperti penggelapan uang,

menerima uang sogok,dll.• Pengertian menurut hukum : sebagaimana dimaksud dalam Undang-

undang Nomor 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan U.U No.20/2001.

11

Page 12: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

VI. ISTILAH TINDAK PIDANA KORUPSI (2)

2. Istilah Populer yang Terkait dengan Perbuatan Korupsi

a. Uang Tip: Sama dengan 'budaya amplop' yakni memberikan uang ekstra kepada seseorang karena jasanya/pelayanannya. Istilah ini muncul karena pengaruh budaya Barat yakni pemberian uang ekstra kepada pelayan di restoran atau hotel.

b. Angpao: Pada awalnya muncul untuk menggambarkan kebiasaan yang dilakukan oleh etnis Cina yang memberikan uang dalam amplop kepada penyelenggara pesta. Dalam perkembangan selanjutnya, hingga saat ini istilah ini digunakan untuk menggambarkan pemberian uang kepada petugas ketika mengurus sesuatu di mana pemberian ini sifatnya tidak resmi atau tidak ada dalam peraturan.

12

Page 13: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

VI. ISTILAH TINDAK PIDANA KORUPSI (3)

c. Uang Administrasi: Pemberian uang tidak resmi kepada aparat dalam proses pengurusan surat-surat penting atau penyelesaian perkara/kasus agar penyelesaiannya cepat selesai.

d. Uang Diam: Pemberian dana kepada pihak pemeriksa agar kekurangan pihak yang diperiksa tidak ditindaklanjuti. Uang diam biasanya diberikan kepada anggota DPRD ketika memeriksa pertanggung jawaban walikota/gubernur agar pertanggung jawabanya lolos.

e. Uang Bensin: Uang yang diberikan sebagai balas jasa atas bantuan yang diberikan oleh seseorang. Istilah ini menggambarkan ketika seseorang yang akrab satu sama lain, seperti antara temen satu dengan yang lain. Misalnya A minta bantuan B untuk membeli sesuatu, si B biasanya melontarkan pernyataan, uang bensinya mana ?

13

Page 14: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

VI. ISTILAH TINDAK PIDANA KORUPSI (4)

f. Uang Pelicin: Menunjuk pada pemberian sejumlah dana (uang) untuk memperlancar (mempermudah) pengurusan perkara atau surat penting.

g.Uang Ketok: Uang yang digunakan untuk mempengaruhi keputusan agar berpihak kepada pemberi uang. Istilah ini biasanya ditujukan kepada hakim dan anggota legislatif yang memutuskan perkara atau menyetujui/mengesahkan anggaran usulan eksekutif, dilakukan secara tidak transparan.

h. Uang Kopi: Uang tidak resmi yang diminta oleh aparat pemerintah atau kalangan swasta. Permintaan ini sifatnya individual dan berlaku di masyarakat umum.

14

Page 15: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

VI. ISTILAH TINDAK PIDANA KORUPSI (5)

i. Uang Pangkal: Uang yang diminta sebelum melaksanakan suatu pekerjaan/kegiatan agar pekerjaan tersebut lancar

j. Uang Rokok: Pemberian uang yang tidak resmi kepada aparat dalam proses pengurusan surat-surat penting atau penyelesaian perkara/kasus penyelesaianya cepat.

k. Uang Damai: Digunakan ketika menghindari sanksi formal dan lebih memberikan sesuatu biasanya berupa uang/materi_ sebagai ganti rugi sanksi formal.

l. Uang di Bawah Meja: Pemberian uang tidak resmi kepada petugas ketika mengurus/membuat surat penting agar prosesnya cepat.

15

Page 16: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

VI. ISTILAH TINDAK PIDANA KORUPSI (6)

m. Tahu Sama Tahu: Digunakan di kalangan bisnis atau birokrat ketika meminta bagian/sejumlah uang. Maksud antara yang meminta dan yang memberi uang sama-sama mengerti dan hal tersebut tidak perlu diucapkan.

n. Uang Lelah: Menunjuk pada pemberian uang secara tidak resmi ketika melakukan suatu kegiatan. Uang lelah ini bisanya diminta oleh orang yang diminta bantuanya untuk membantu orang lain. Istilah ini kemudian sering digunakan oleh birokrat ketika melayani masyarakat untuk mendapatkan uang lebih.

16

Page 17: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

VI. ISTILAH TINDAK PIDANA KORUPSI (7)

• Di beberapa daerah dikenal pula istilah : hepeng parkopi, hepeng parsigaret, biong, ceceremed, jariah manantang buriah, bajalan baalek tapak, pamalli bensing, dikobbi, pa’bere dan sebagainya.

17

Page 18: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

VII. TINDAK PIDANA KORUPSI• White collar crime.• Extra ordinary crime.• Transnational Organized Crime.• Menurut survey Transparency International, Indonesia

menduduki peringkat 137 negara dari 159 negara terkorup di dunia.(Tahun 2005).

• Tahun 2006 : menduduki peringkat 130 dari 163 negara.• Di ASEAN : peringkat Indonesia lebih baik dari Kamboja dan

Myanmar.

18

Page 19: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

IX. PERANG MENGHADAPI KORUPSI• Pemerintahan Presiden Soekarno. - WKSAD Kol.Zulkifli Lubis menerbitkan Perat Penguasa Militer No.PRT/PM/06/1957, muncul istilah korupsi. - Dibentuk Panitia Retooling Aparatur Negara, dipimpin Jenderal A.H Nasution. - Dilaksanakan Operasi Budhi. - Dibentuk Kotrar (Komando Tertinggi Retooling Aparat Revolusi)• Pemerintahan Presiden Soeharto. - Dibentuk Tim Pemberantasan Korupsi. - Dibentuk Komite Empat. - Dibentuk Opstib (Operasi Tertib).• Pemerintahan Presiden BJ.Habibie. - Dibentuk KPKPN (Komisi Pengawas Kekayaan Pejabat Negara).• Pemerintahan Presiden A.R Wahid. - Dibentuk TGPTPK (Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi).• Pemerintahan Presiden Megawati. - Dibentuk KPK (Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi).• Pemerintahan Presiden Susilo B.Y. - Dibentuk Tim Khusus Pemberantasan Korupsi.

19

Page 20: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

X. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KORUPSI

• Aspek individu : kebutuhan hidup, ketamakan, moral rendah, gaya hidup.

• Aspek organisasi : tidak transparan, tidak akuntabel, tidak ada keteladanan dari pimpinan.

• Aspek kemasyarakatan : budaya memberi upeti, materialisme.

• Aspek perundang-undangan : sanksi yang ringan, duplikasi dengan peraturan lain.

20

Page 21: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

XI. TINDAKAN PENCEGAHAN TIPIKOR

21

Page 22: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

XII. BENTUK-BENTUK/JENIS JENIS TPK (1)

Tp.Korupsi secara gamblang dijelaskan dalam 13 buah pasal dalam UU 31/ 1999 jo UU 20/2001

30 Bentuk / jenis TPK, dengan pengelompokan sbb:

1. Kerugian Keuangan Negara- Pasal 2- Pasal 3

2. Suap – Menyuap- Pasal 5 ayat (1) huruf a - Pasal 11- Pasal 5 ayat (1) huruf b - Pasal 6 ayat (1) huruf a- Pasal 13 - Pasal 6 ayat (1) huruf b- Pasal 5 ayat (2) - Pasal 6 ayat (2)- Pasal 12 huruf a - Pasal 12 huruf c- Pasal 12 huruf b - Pasal 12 huruf d

22

Page 23: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

3. Penggelapan dalam jabatan- Pasal 8- Pasal 9- Pasal 10 huruf a- Pasal 10 huruf b- Pasal 10 huruf c

4. Pemerasan- Pasal 12 huruf e- Pasal 12 huruf g- Pasal 12 huruf h

5. Perbuatan curang- Pasal 7 ayat (1) huruf a- Pasal 7 ayat (1)huruf b- Pasal 7 ayat (1) huruf c- Pasal 7 ayat (1) huruf d- Pasal 7 ayat 2- Pasal 12 huruf h

6. Benturan kepentingan dalam pengadaan- Pasal 12 huruf I

7. Gratifikasi- Pasal 12 B jo. Pasal 12 C 23

Page 24: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

Pasal 12 B UU 20/2001(1) Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara

negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, dengan ketentuan sebagai berikut:a. yang nilainya Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) atau lebih,

pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan merupakan suap dilakukan oleh penerima gratifikasi;

b. yang nilainya kurang dari Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), pembuktian bahwa gratifikasi tersebut suap dilakukan oleh penuntut umum.

(2) Pidana bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

24

Page 25: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

Pasal 12 C(1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 B ayat (1) tidak

berlaku, jika penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

(2) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib dilakukan oleh penerima gratifikasi paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal gratifikasi tersebut diterima.

(3) Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal menerima laporan wajib menetapkan gratifikasi dapat menjadi milik penerima atau milik negara.

(4) Ketentuan mengenai tata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan penentuan status gratifikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diatur dalam Undang-undang tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

25

Page 26: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

Pengertian Gratifikasi menurut penjelasan pasal 12 B UU No. 20 Tahun 2001

• pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik .

• Pengecualian :Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Pasal 12 C ayat (1): Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12

B ayat (1) tidak berlaku, jika penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

26

Page 27: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

Pelaporan dan Penentuan Status

GratifikasiPenerima Gratifikasi

Dapat memanggil Penerima Gratifikasi

SK Pimpinan KPK ttg

Status GratifikasiPenerima Gratifikasi

Laporan Tertulis kepada KPK

Proses Penetapan Status

Menteri Keuangan

Waktu 30 hari kerja

sejak diterima 30

hari

kerja7 Hari Kerja sejak

ditetapkan statusnya

Pasal 16, 17, 18 UU 30/2002

Pasal 12C UU 20/

2001

penelitian

27

Page 28: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

XIII. Tindak Pidana Lain yang berkaitan dengan TPK :

1. Merintangi Proses pemeriksaan perkara Korupsi :- Pasal 21

2. Tidak memberi keterangan atau memberi keterangan tidak benar :- Pasal 22 jo. Pasal 28

3. Bank yang tidak memberikan keterangan rekening tersangka:- Pasal 22 jo. Pasal 29

4. Saksi atau ahli yang tidak memberi keterangan atau memberi keterangan palsu :- Pasal 22 jo.Pasal 35

5. Orang yang memegang rahasia jabatan tidak memberikan keterangan atau memberi keterangan palsu

6. Saksi yang membuka identitas pelapor :- Pasal 24 jo. Pasal 31

28

Page 29: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

XIV. Pelaku tindak pidana korupsi.

• Setiap orang ;• Setiap orang yang mempunyai jabatan atau

kedudukan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan ;

• Korporasi, yaitu kumpulan orang dan atau kekayaan yang berorganisasi, baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum.

• Pegawai Negeri (Pasal 1 angka 2 U.U No.31/1999).• Dan lain-lain.

29

Page 30: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

Penyelenggara negara

• Pejabat Negara yang menjalankan fungsi eksekutif, legislatif atau yudikatif dan pejabat lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

30

Page 31: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

XV. ASAS ASAS PEMIDANAANPERKARA TIPIKOR

• Bersifat komulasi beberapa ketentuan mengatur ancaman pidana yg bersifat komulasi dan alternatif (pasal.2 sd.13 ).(double track system)

• Mengatur ancaman pidana minimum dan maksimum(antara 1 th.sampai.20 th )dan ancaman pidana denda antara Rp.50 juta sampai Rp.1 milyar.

• Pidana tambahan yg diatur dalam KUHP dalam pasal tertentu plus ketentuan dalam pasal.18 ,antara lain “perampasan dan pembayaran uang pengganti “

31

Page 32: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

XVI. LAMANYA PIDANA PENJARA PENGGANTI

• Pasal.18 (3),dalam hal terpidana tidak mempunyai harta benda yg mencukupi

untuk membayar uang pengganti,maka dipidana penjara yg lamanya tidak melebihi ancaman maksimum pidana pokok

( pasal.18 (3) ) Ahli waris tersangka/terdakwa /terpidana korupsi dapat digugat membayar kerugian

negara (pasal.35 (1) ).32

Page 33: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

PIDANA TAMBAHAN PERAMPASAN

1.Pasal.18 (1 ) UU No.31 th.1999 yo.UU No.20 th.2001(a).perampasan barang bergerak yg berwujud atau yg tidak berwujud atau barang tidak bergerak

yg digunakan untuk atau yg diperoleh dari tindak pidana korupsi termasuk

perusahaan perusahaan milik terpidana dimana tindak pidana korupsi dilakukan begitu pula harga dari barang yg menggantikan barang barang tersebut

33

Page 34: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

PERAMPASAN BARANG FIHAK KETIGA

• Pasal.19(1) Putusan pengadilan mengenai perampasan barang barang bukan kepunyaan terdakwa tidak dijatuhkan ,apabila hak hak

fihak ketiga yg beretikad baik akan dirugikan• (2)Dalam hal putusan pengadilan sebagaimana

dimaksud dalam ayat.1 termasuk juga barang fihak ketiga yg mempunyai etikad baik,maka fihak ketiga tersebut dapat mengajukan keberatan kepada Pengadilan yg bersangkutan

• Dalam waktu paling lambat 2(dua)bulan setelah putusan Pengadilan diucapkan disidang terbuka untuk umum.

34

Page 35: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

3)Pengajuan surat keberatansebagaimana dimaksud dlm ayat.2 tidak menangguhkan atau menghentikan pelaksanaan putusan pengadilan. 4)Dalam keadaan sebagaimana dimaksud dalam ayat.2, hakim meminta keterangan Penuntut umum dan fihak yang

berkepentingan

35

Page 36: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

• 5).Penetapan hakim atas surat keberatan sebagaimana dimaksud dalam ayat.2, dapat dimintakan kasasi ke Mahkamah Agung oleh Pemohon atau Penuntut Umum.

Catatan.• Apabila keberatan fihak ketiga diterima oleh hakim

setelah eksekusi ,mkaka negara berkawajiban mengganti kerugian kepada fihak ketiga sebesar nilai hasil lelang atas`barang tersebut.

36

Page 37: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

PERAMPASAN HARTATERDAKWA MENINGGAL DUNIA

• Pasal.38(5)Dalam hal terdakwa meninggal dunia sebelum putusan dijatuhkan dan terdapat

bukti yg kuat bahwa yg bersangkutan telah melakukan tindak pidana korupsi , maka hakim atas tuntutan Jaksa / Penuntut umum menetapkan perampasan barang barang yg telah disita

Pasal.38 (6),Pentapan perampasan sebagaimana dimaksud dalam ayat.5,tidak dapat dimohonkan upaya banding

37

Page 38: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

IN ABSENSIA & PERAMPASAN

• Pasal.38 (1)Dalam hal terdakwa telah dipanggil secara syah,dan tidak hadir disidang pengadilan tanpa alasan yg syah maka perkara dapat diperiksa dan diputus tanpa kehadirannya.

Pasal .38 (3). Putusan yg dijatuhkan tanpa kehadiran terdakwa diumumkan oleh Penuntut umum pada papan pengumuman pengadilan,

kantor pemerintah daerah,atau diberitahukan melalui kuasanya

38

Page 39: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

PERAMPASAN DALAM PERKARA PIDANA

1.Perampasan dlm perkara pidana pada dasarnya merupakan bagian dari tuntutan pidana terhadap orang tersebut (In Personam)

2.Perampasan sebagai bagian dari pidana pidana tambahan(additional punishment Dipersyaratkan adanya keterlibatan dlm perkara ,yg dikonstruksikan sebagai telah terbukti melakukan perbuatan pidana

39

Page 40: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

PERAMPASAN PERKARA PIDANA

3.Harus ada perbuatan yg bersifat melawan hukum

4.Perampasan dilakukan untuk kepentingan terdakwa terhadap harta benda( barang )

5.Perampasan pada dasarnya dapat dilakukan baik secara pidana maupun perdata.(Non Conviction base )

40

Page 41: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

PIDANA PEMBAYARAN UANG PENGGANTI

• Pasal.17 ,Selain dapat dijatuhi pidana sebagaimana dimasud dalam pasal.2,.3,5

sampai dengan pasal.14,terdakwa dapat dijatuhi pidana tambahan sebagaimana dimaksud

dalam pasal.18.

Pasal.18(1.b)pembayaran uang pengganti yg jumlahnya sebanyak banyaknya sama dengan harta benda yg diperoleh dari tindak pidana korupsi.

41

Page 42: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

UANG PENGGANTI TIDAK DIBAYAR ?

• Pasal.18 (2)Jika terpidana tidak membayar uang pengganti sebagaimana dimaksud

dalam ayat.1 huruf.b, paling lama dalam waktu1bulan sesudah putusan pengadilan yg telah memperoleh kekuatan hukum tetap maka harta bendanya dapat disita oleh Jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut.

42

Page 43: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

HARTA BENDA TIDAK MENCUKUPI ?

• Pasal.18(3) Dalam hal terpidana tidak mempunyai harta benda yg mencukupi

untuk membayar uang pengganti sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)huruf.b,maka dipidana

dengan pidana penjara yg lamanya tidak melebihi ancaman maksimum dari pidana pokoknya sesuai dengan ketentuan dalam Undang undang ini dan lamanya pidana

tersebut sudah ditentukan dalam putusan pengadilan.

43

Page 44: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

XVII. KEWENANGAN PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI

• Pembentukan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, pertama kali dibentuk berdasarkan Pasal 53 Undang-undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

• Berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi Pasal 53 Undang-undang No. 30 Tahun 2002, bertentangan dengan UUD 1945, sehingga perlu diatur kembali Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dengan Undang-undang yang baru.

• Berdasarkan Undang-undang No. 46 Tahun 2009 dibentuk Pengadilan Tindak Pidana Korupsi yang merupakan pengadilan khusus yang berada dilingkungan peradilan umum.

• Pengadilan Tindak Pidana Korupsi berkedudukan di setiap Ibukota Kabupaten / Kota, daerah hukumnya meliputi daerah hukum Pengadilan Negeri yang bersangkutan.

44

Page 45: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

• Khusus DKI Pengadilan Tindak Pidana Korupsi berkedudukan di setiap Kotamadya yang daerah hukumnya meliputi daerah hukum Pengadilan Negeri yang bersangkutan.

• Untuk pertama kali pengadaan Tindak Pidana Korupsi dibentuk pada setiap Pengadilan Negeri di Ibukota Propinsi, khusus DKI Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dibentuk pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

• Pengadilan Tindak Pidana Korupsi merupakan satu-satunya Pengadilan yang berwenang memeriksa, mengadili dan memutus perkara Tindak Pidana Korupsi.

• Pengadilan Tindak Pidana Korupsi berwenang memeriksa, mengadili dan memutus perkara : a. Tindak Pidana Korupsi b. Tindak pidana pencucian uang yang tindak pidana asalnya

adalah tindak pidana korupsi c. Tindak pidana yang secara tegas dalam Undang-undang lain ditentukan sebagai tindak pidana korupsi

45

Page 46: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

XVIII. JUMLAH DAN KOMPOSISI HAKIM

• Setelah Pengadilan Negeri menerima pelimpahan perkara dari penuntut umum dan berpendapat bahwa perkara tersebut termasuk dalam wewenangnya Ketua Pengadilan Negeri, menunjuk Majelis Hakim yang akan menyidangkan perkara tersebut, dengan surat penetapan.

• Dalam memeriksa dan memutus perkara tindak pidana korupsi, dilakukan dengan majelis hakim yang berjumlah ganjil, sekurang-kurangnya 3 orang hakim dan sebanyak-banyaknya 5 orang hakim terdiri dari hakim karier dan hakim ad hock.

• Dalam hal majelis hakim berjumlah 5 orang, maka komposisi majelis hakim 3 banding 2, dan dalam hal majelis hakim berjumlah 3 orang hakim, maka komposisi majelis hakim 2 banding 1.

46

Page 47: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

Penentuan mengenai jumlah dan komposisi majelis hakim ditetapkan oleh Ketua Pengadilan masing-masing atau Ketua Mahkamah Agung, sesuai dengan tingkatan dan kepentingan pemeriksaan perkara kasus demi kasus.

Penetapan susunan Majelis Hakim, paling lambat 3 hari kerja terhitung sejak tanggal penerimaan penyerahan berkas perkara

47

Page 48: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

XIX. TENTANG PENAHANAN

Alasan Subjektif :• Timbul kekhawatiran terdakwa akan melarikan diri,

merusak atau menghilangkan barang bukti dan / atau mengulangi perbuatan.

Alasan Objektif :• Diduga keras melakukan tindak pidana, berdasarkan

bukti yang cukup.• Diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih.• Tindak pidana yang disebut terinci dalam Pasal 21 ayat

(4) KUHAP.

48

Page 49: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

PENANGGUHAN PENAHANAN :

Atas permintaan terdakwa / keluarga / penasehat hukumnya.

Dengan jaminan uang, yang besarnya ditentukan oleh hakim sesuai dengan status sosial dan ekonomi atau prestise dari terdakwa.

Dengan jaminan orang.Penjamin bisa lebih dari satu orang, tetapi untuk menghadapi kemungkinan buruk terdakwa melarikan diri, walaupun dengan jaminan orang sebaiknya disertai juga jaminan uang.

Jika terdakwa melarikan diri uang jaminan di setor ke kas negara.

49

Page 50: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

PEMBANTARAN / STUITING :

o Dimaksudkan untuk perawatan terdakwa yang sedang sakit dilaksanakan di Rumah Sakit diluar rutan.

o Harus ada surat keterangan dokter rutan, yang menerangkan bahwa terdakwa harus dirawat di Rumah Sakit diluar rutan.

o Pembantaran dengan penetapan yang ditanda tangani hakim ketua.

o Selama pembantaran tidak dihitung sebagai masa penahanan.

o Apabila terdakwa sembuh dan kembali ketempat tahanan, sejak saat itu penahanan mulai dihitung lagi.

50

Page 51: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

XX. XX. NILAI-NILAI ANTI-KORUPSINILAI-NILAI ANTI-KORUPSI

PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RIDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 8Nilai & Prinsip Anti-korupsi

JUPE MANDI TANGKER KEBEDILJUPE MANDI TANGKER KEBEDIL

KEJUJURAN

1

KEPEDULIAN

2

KEMANDIRIAN

3

KEDISIPLINAN

4TANGGUNG

JAWAB

5

KERJA KERAS

6

KESEDERHANAAN

7

KEBERANIAN

8

KEADILAN

9

51

Page 52: Mahasiswa Dan Anti Korupsi (Kuliah Umum Di Stai Ibrahimy (Copy)

52