Maharadhika vol. 5 – Kemerdekaan dalam Perdamaian

20

Transcript of Maharadhika vol. 5 – Kemerdekaan dalam Perdamaian

Page 1: Maharadhika vol. 5 – Kemerdekaan dalam Perdamaian
Page 2: Maharadhika vol. 5 – Kemerdekaan dalam Perdamaian
Page 3: Maharadhika vol. 5 – Kemerdekaan dalam Perdamaian

Bulan Agustus adalah bulan semangat bagi bangsa Indonesia. Di bulan

ini, semangat seluruh bangsa Indonesia dibakar. Masyarakat bersiap-siap untuk

merayakan momen bersejarah negaranya. Tepat pada tanggal 17 Agustus, bangsa

Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan negaranya setelah ratusan tahun

mengalami kolonialisme. Penjajah yang datang silih berganti dalam penjarahan

hasil bumi Negara dan penindasan yang dilakukan terhadap bangsa Indonesia ini

tidak mungkin terlupakan bahkan hal ini dipahami betul oleh generasi-generasi

penerus yang tidak merasakannya secara langsung. Oleh karena itu, momen ini

pantas untuk dirayakan semeriah dan sesakral mungkin.

Karnaval, Permainan, dan Kontes adalah bentuk perayaan yang selalu

dilakukan bangsa Indonesia. Akan tetapi, kita sebagai generasi penerus bangsa

jangan melupakan inti dari kemerdekaan sebenarnya. Bangsa ini jangan mudah

terlena dengan kemudahan dan fasilitas yang tersedia saat ini, yang pada akhirnya

membawa masyarakat menjadi pribadi yang malas dan tidak punya semangat

juang yang tinggi. Kita harus meneladani pahlawan-pahlawan di balik

kemerdekaan Indonesia. Dalam kondisi yang carut-marut dan fasilitas seadanya

bahkan hanya dengan bambu runcing mampu untuk berjuang melawan

penjajahan sedangkan di pihak musuh menggunakan fasilitas serba canggih di

zamannya. Namun, mengapa Indonesia bisa merdeka? Karena Indonesia

mempunyai semangat juang yang tinggi dan memiliki keinginan untuk hidup yang

lebih baik. Semangat yang tinggi dapat mengalahkan fasilitas yang bagus. Begitu

pula dengan zaman sekarang. Kita dapat memanfaatkan fasilitas yang ada untuk

memajukan Negara Indonesia walaupun fasilitas yang dimiliki Indonesia masih

tertinggal dibandingkan negara-negara maju lainnya.

Peringatan Kemerdekaan Indonesia semakin sempurna karena disusul

dengan perayaan bulan Perdamaian Dunia, yakni bulan September. Kemerdekaan

harus dilengkapi dengan perdamaian. Tidak pantas rasanya jika ada Negara yang

merdeka namun tidak memperoleh kedamaian dalam hidupnya. Tidak hanya

perdamaian antar penduduk satu negara saja tetapi perdamaian antar Negara

harus terjalin dengan baik. Di zaman yang modern seperti saat ini, manusia harus

berpikir lebih luas. Zaman ini bukan lagi zaman perbudakan dan penindasan

tetapi zaman berkolaborasi. Karena pada hakikatnya, manusia memiliki hak asasi

dan derajat yang sama. Setiap manusia berhak mendapatkan apa yang

seharusnya ia dapatkan.

Dua momen istimewa ini dimanfaatkan Maharadhika sebagai ajang

showcase. Pada edisi kali ini, Maharadhika hadir dengan mengangkat isu-isu yang

berkaitan dengan Kemerdekaan Indonesia dan Perdamaian Dunia. Di sini

tergambar jelas bagaimana Kemerdekaan Indonesia dan Perdamaian

diperingatibaik melalui peran tokoh maupun media.

Sekapur Sirih

Sekapur Sirih

Isi

MAHARADHIKAPEMIMPIN REDAKSI

RISA GAMA SIREGAR

REDAKSI

AGISTYA NILAM A.

AULIA FIRMUNDIA

AIDA ANWARIYATUL

GILANG NUGRAHA

DEVI NUGRAHA

DEA AMANDA

FARIZ RIZKY W.

SHELLA HAJURA

NURIN HIDAYAH

WANDA SETIANI G.

KOORDINATOR JOURNATIVIST

AGISTYA NILAM A.

EDITOR

RISA GAMA SIREGAR

DESAIN SAMPUL

RISA GAMA SIREGAR

DESAIN & TATA LETAK

ILMAN NUGRAHA

Isi

3M a h a r a d h i k a | S e p t e m b e r 2 0 1 6

Risa Gama SiregarPemimpin Redaksi

s Sekapur Sirih | 3

s Indonesia dan Nasionalisme | 4

s Selma : One Dream Can Change The World

| 6

s The Bandung Connection | 8

s Memaknai Perdamaian di Tanah Air | 9

s Menjadi Muda yang Merdeka dalam

Berkarya | 12

s Makna Kemerdekaan Menurut Kamu? | 13

s Panji Aziz Pratama, The Global

Changemaker Indonesia | 14

s Talkshow : Kemerdekaan di Mata Asia-

Afrika Kini | 16

s PON dan Peparnas XV Segera Digelar di

Jabar | 17

s Teka-Teki Silang | 19

Page 4: Maharadhika vol. 5 – Kemerdekaan dalam Perdamaian

bad kedua puluh ada-

Alah abad nasional-

isme. Hal ini tidak

berlebihan karena di abad ini na-

sionalisme merebak dibanyak wila-

yah dunia, terutama di wilayah Asia

dan Afrika. Nasionalisme yang tum-

buh dan berkembang di benua ini

tidak seperti nasionalisme yang tum-

buh di Eropa. Nasionalisme di benua

Asia dan Afrika memiliki ciri khasnya

sendiri. Secara umum, hal ini disebab-

kan karena setiap budaya dunia me-

miliki ciri khas dan karakter tertentu.

Sedangkan secara khusus, karena

wilayah Asia dan Afrika mengalami

kolonialisme, sesuatu yang tidak per-

nah dialami oleh negara-negara di

Eropa.

Nasionalisme di benua Asia

dan Afrika mengambil ide nasional-

isme dari Eropa, yakni sebuah komu-

nitas besar mengikat orang yang

hidup didalamnya berkembang di

benua Eropa. Dahulu sebelum gagas-

an nasionalisme tumbuh dan menja-

di populer, sebuah komunitas men-

dasarkan solidaritasnya pada sebuah

kerajaan, kemaharajaan, kesamaan

peradaban, bahasa, agama,dan ras.

Seiring berjalannya waktu,

kesamaan peradaban, bahasa, aga-

ma,dan ras membantu membentuk

ideologi nasionalisme kuno. Nasio-

nalisme kuno ini kemudian berkem-

bang menjadi nasionalisme modern.

Menurut Ernest Renan, nasionalisme

jenis ini terbentuk karena adanya

suatu keinginan hidup bersama baik

pada masa sekarang maupun pada

masa yang akan datang. Penderitaan

bersama atau rasa senasib sepenang-

gungan yang diperoleh menimbulkan

neo sd ianI danNasionalisme

OPINIFSAA

oleh Forum Studi Asia-Afrika

M a h a r a d h i k a | S e p t e m b e r 2 0 1 6

4

Page 5: Maharadhika vol. 5 – Kemerdekaan dalam Perdamaian

solidaritas besar untuk bangkit.

Penderitaan bersama inilah yang

kemudian menjadi modal sosial yang

amat penting dalam lahirnya sebuah

bangsa. Dan yang tak kalah penting-

nya adalah bersedia untuk membe-

rikan pengorbanan.

Di lain pihak, Ben Andersen

mengatakan bahwa nasionalisme

modern merupakan sebuah komu-

nitas terbayang, terbayang karena

setiap orang yang mengaku sebagai

anggota dari sebuah bangsa tidak

pernah mengetahui, bertemu atau

bahkan mendengar satu sama lain-

nya. Namun, di dalam pikiran dan hati

orang tersebut muncul perasan seba-

gai saudara sebangsa. Nasionalisme

jenis inilah yang kemudian mem-

bentuk Indonesia yang notabene kolo-

nialisme Belanda, mempengaruhi

orang-orang yang berada diwilayah

Hindia-Belanda untuk memil iki

perasaan senasib dan sepenang-

gungan. Perasaan inilah yang kemu-

dian memacu keinginan untuk hidup

bersama dan bekerja sama dalam

melawan kolonialisme Belanda di

wilayah Hindia-Belanda.

Kesediaan untuk berkorban

mempertahankan kemerdekaan

Republik Indonesia telah ditunjukkan

oleh orang-orang yang hidup pada

saat itu. Hal ini kemudian menyatukan

segenap wilayah yang terbentang dari

Sabang sampai Merauke untuk

membentuk satu pemikiran bahwa

mereka adalah satu bangsa, bangsa

Indonesia.

Bangsa Indonesia kemudian

bersepakat untuk bersatu menjadi se-

buah negara-bangsa. Konsep ini

merupakan jenis terakhir dan yang pa-

ling modern dalam konsep nasional-

isme. Ide bahwa bangsa Indonesia

adalah sebuah bangsa juga dilontar-

kan oleh presiden Soekarno dalam

salah satu pidatonya. Ia mengungkap-

kan bahwa dari Sabang sampai

Merauke bukan hanya sekedar entitas

geografis saja. Namun, dari Sabang

sampai Merauke adalah sebuah

kesatuan nasional dan satu kesatuan

cita-cita sosial yang hidup laksana api

unggun. Kesatuan cita-cita sosial ini

membuat nasionalisme Indonesia

tidak bersikap antagonistic terhadap

bangsa lain. Nasionalisme Indonesia

adalah nasionalisme yang berpri-

kemanusiaan. Sikap yang menghargai

hidup manusia ini tercantum dalam

sila kedua Pancasila yang berbunyi ke-

manusiaan yang adil dan beradab

serta pembukaan Undang-Undang

Dasar 1945 pada aliena keempat yang

berbunyi ikut melaksanakan ketertib-

an dunia yang berdasarkan kemerde-

kaan, perdamaian abadi,dan keadilan

sosial. Keduahal ini menjadi landasan

ideal bagi nasionalisme dan inter-

nasionalisme Indonesia.

Bagi Republik Indonesia,

nasionalisme sangat berkaitan erat

dengan internasionalisme. Nasional-

isme Indonesia hidup di dalam taman

sari internasional. Hasilnya, tidak

lama berselang setelah kemerdekaan

Indonesia pada tanggal 17 Agustus

1945 Indonesia. Indonesia bersama

negara lain di benua Asia dan Afrika

menggelar Konperensi Asia Afrika,

yakni sebuah konperensi yang di-

selenggarakan untuk membantu

saudara antar bangsa di benua Asia

dan Afrika demi meraih kemerdekaan-

nya serta untuk melawan kolonial-

isme. Selang enam tahun kemudian,

Indonesia bersama negara-negara

merdeka di dunia membentuk Gera-

kan Non Blok, sebuah forum yang di-

dirikan dalam suasana perang dingin.

Sekarang setelah tujuh puluh

satu tahun Indonesia merdeka dan

hidup di abad kedua puluh satu,

banyak perubahan yang telah terjadi

tetapi tidak dengan ide dan semangat

ke indonesiaan. Para pendahulu telah

melakukan apa yang harus mereka

lakukan untuk merebut, memper-

tahankan, dan mengisi kemerdekaan.

Sekarang adalah tugas kita untuk

melanjutkan apa yang telah mereka

mulai. Apapun yang akan kita lakukan

untuk mengisi kemerdekaan adalah

k i ta harus tetap mewar is i ap i

semangat ke Indonesiaan, bukan

abunya.

Referensi : disari dari berbagai

sumber

5M a h a r a d h i k a | S e p t e m b e r 2 0 1 6

kita harus tetap

mewarisi apisemangat

ke-Indonesiaan, bukan

nya.abu

Page 6: Maharadhika vol. 5 – Kemerdekaan dalam Perdamaian

Sutradara : Ava DuVernay

Produser : Christian Colson, Oprah Winfrey, Dede

Gardner, Jeremy Kleiner

Penulis : Paul Webb

Pemain : David Oyelowo, Carmen Ejogo,

Giovanni Ribisi, Alessandro Nivola,

Cuba Gooding, Jr., Tim Roth, Oprah

Winfrey.

Musik : Jason Moran

Sinematografi : Bradford Young

Tanggal Rilis : 25 Desember 2014

Durasi : 128 menit

Produksi : Pathe, Harpo Films, Plan B

Entertainment, Cloud Eight Films,

Ingenious Media

Distributor : Paramount Pictures

REVIEW FILM

Bertepatan dengan 71 tahun kemerdekaan Indonesia,

ada sebuah film yang diproduksi dua tahun lalu,

bertema mirip dengan kemerdekaan, SELMA. Selma

mempresentasikan perjuangan dan kegigihan seorang tokoh dari

sebuah golongan yang membela hak-haknya demi kemerdekaan

kaumnya. Meskipun bukan film lokal, semangat dan patriotisme yang

diton-jolkan dalam film ini patut untuk ditiru. Tak hanya dari segi

cerita yang menarik, peran orang-orang baik di depan maupun di

belakang layar pun patut diperhitungkan. Film besutan Ava DuVernay

ini diproduseri salah satunya oleh Presenter Reality Show tersohor

Amerika, Oprah Winfrey. Sedangkan dari deretan pemain, terlihat

nama David Oyelowo, Tom WIlkinson, Carmen Ejogo, Giovanni

Ribisi, Alessandro Nivola, Cuba Gooding, Jr., dan Tim Roth.

Diperankan oleh artis-artis berkompeten yang begitu apik

memerankan sang pahlawan, dimulai dari mimik, suara, hingga

gestur tubuh semakin menambah kesan nyata dalam film ini. Film

ber-genre true story ini memiliki alur cerita yang sangat mudah

untuk dimengerti, bahkan bagi penonton yang menganggap genre

drama-biografi membosankan. Tak heran jika SELMA meraih Oscar

dan Golden Globe Awards pada beberapa kategori.

One Dream Can Change The World

Selma:

M a h a r a d h i k a | S e p t e m b e r 2 0 1 6

6

Page 7: Maharadhika vol. 5 – Kemerdekaan dalam Perdamaian

<<<<< >>>>>TRIVIA

Selma diputar secara gratis di Selma Walton Theater

di Selma , Alabama (imdb.com)

Film ini mengisahkan salah satu tokoh per-gerakan

politik Apartheid tahun 65'an di Amerika Serikat. Salah satu film

yang memperlihatkan bahwa negara yang telah sekian ratus

tahun merdeka pun ternyata memiliki permasalahan internal

berupa rasisme dan penolakan golongan. Sulit dipercaya namun

kenyataan berkata demikian. Faktanya, pada waktu itu banyak

orang-orang kulit hitam (Afro-America) yang mengalami

kesulitan da-lam mengurus masalah administrasi, bekerja di

peme-rintahan, bahkan dicemooh di depan umum. Dr. Martin

Luther King Jr. yang dikisahkan melalui film ini bergerak sebagai

tokoh pembela hak-hak warga kulit hitam ter-sebut. Judul

SELMA di ambil dari salah satu tempat yang dipakai oleh Martin

bersama koleganya merumuskan pergerakan melawan

ketidakadilan, termasuk long march yang mereka lakukan.

Pergerakan yang di lakukan oleh Dr. Martin Luther King Jr.

mengingatkan kita kepada salah satu tokoh legendaris India,

Mahatma Gandhi yang mela-kukan pergerakan melawan

tentara Inggris tanpa melaku-kan kekerasan atau yang disebut

gerakan “Nir-Kekerasan”. Upaya inilah yang dilakukan Dr.

Martin Luther King di film SELMA, yakni melakukan gerakan

“Nir-Kekerasan” untuk mendapatkan hak-hak orang kulit hitam

di Amerika Serikat. Gerakan ini pun didukung tidak hanya oleh

mere- ka yang berketurunan Afrika melainkan juga dari orang-

orang kulit putih, gereja, dan aktivis-aktivis pro HAM.

Pelajaran yang dapat diambil dari film ini adalah

semangat juang untuk merdeka serta terbebas dari segala

kungkungan ketidakadilan yang harus diaplikasikan dalam

hidup berbangsa dan bernegara. Sama halnya dengan

kemerdekaan dan perdamaian Indonesia yang ke 71 tahun,

dapat dimaknai sebagai semangat bagi kemerdekaan dan

perdamaian dunia, seperti tujuan na-sional Indonesia yang

diamanatkan oleh Pembukaan UUD 1945. (Devin)

7M a h a r a d h i k a | S e p t e m b e r 2 0 1 6

Ava DuVernay menawarkan peran Richie Jean

Jackson kepada Niecy Nash setelah menonton

aktingnya dalam film Getting On (2012) (imdb.com)

Page 8: Maharadhika vol. 5 – Kemerdekaan dalam Perdamaian

REVIEW BUKU

The Bandung Connection Dr. H. Roeslan Abdulgani

The Bandung Connection adalah

sebuah buku yang dapat dikatakan

buku penting bagi para penghuni

Museum Konperensi Asia Afrika (MKAA).

Buku cetakan tahun 1980 ini ditulis oleh Dr.

H. Roeslan Abdulgani dan memiliki fisik

yang berwarna merah dengan sedikit corak

putih dan tidak terlalu tebal.

Buku The Bandung Connection

yang ditulis oleh Dr. H. Roeslan Abdulgani

t e r i n s p i r a s i d a r i fi l m ' T h e F r e n c h

Connection” yang ia jelaskan langsung pada

bab satu. Sepanjang bacaan mengenai

sejarah, buku ini adalah satu-satunya buku

yang paling lengkap mengenai Konperensi

Asia Afrika (KAA) dari awal persiapan

hingga akhir peristiwa. Ditambah lagi,

penulisnya adalah sosok yang terlibat

langsung dalam proses penyelenggaraan

KAA.

“Saya tidak mau menggurui generasi muda.”

Begitu kalimat singkat yang meng-

awali buku ini. Buku ini sepenuhnya sesuai

dengan hari kemerdekaan yang kita rasakan

beberapa saat yang lalu karena penulis ingin

generasi pendatang bersiap-siap meng-

hadapi tantangan-tantangan yang pasti

berbeda di zamannya. Tirulah semangat-

nya! Mungkin itu yang hendak penulis

sampaikan bagi pembacanya.

Di dalam buku ini dijelaskan bah-

wa KAA mempunyai arti sejarah yang besar.

Nilainya mampu membuat semangat yang

Bandung miliki tidak mati sama sekali,

bahwa anggapan semangat KAA yang telah

mati adalah berlebihan, keluar batas, dan

tidak sesuai dengan realitasnya. Dalam The

B a n d u n g C o n n e c t i o n b e g i t u r a p i

digambarkan bagaimana Indonesia,

khususnya Perdana Menteri Indonesia

mengajak atau membawa negara-negara

anggota KAA serta bagaimana Indonesia

mengorganisir para wakil negara anggota

juga beberapa masalah yang dihadapi.

Penulis banyak memaparkan proses-proses

diplomasi dalam buku The Bandung

Connection. Dalam beberapa halaman juga

dilihatkan foto-foto rangkaian pelaksanaan

KAA dan para anggotanya dimana foto

yang paling berkesan adalah foto Presiden

Soekarno dalam pembukaan resmi

Konperensi Asia Afrika di Bandung.

Selain inspiratif, buku ini men-

jelaskan semangat Indonesia dan negara-

negara Asia Afrika lainnya dalam berupaya

bersama-sama dalam pengembangan sektor

lapangan pekerjaan, ekonomi, kebudayaan

dan politik. Buku ini sangat disarankan

untuk permuda yang ingin mengetahui dan

mengaplikasikan nilai-nilai Bandung Spirit

sebenarnya. Buku ini dapat ditemukan di

Museum Konperensi Asia Afrika. (Nurin)

REVIEW BUKUREVIEW BUKUtahu gaksih?

Tahu gak sih! Bila 17 Agustus

men jad i tangga l ke lah i ran

Indonesia, justru tanggal tersebut

menjadi tanggal kematian bagi

pencetus pilar Indonesia. Pada

t a n g g a l i t u , p e n c i p t a l a g u

kebangsaan “Indonesia Raya”, WR

Soepratman (wafat 1937) dan

pencetus ilmu bahasa Indonesia,

Herman Neubronner van der Tuuk

(wafat 1894) meninggal dunia.

(Tau GakSih Trans 7)

N a s ka h a s l i t e k s P r o k l a m a s i Kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan oleh Bung Karno dan didikte oleh Bung Ha�a, ternyata �dak pernah dimiliki dan disimpan oleh Pemerintah! Anehnya, naskah historis tersebut justru disimpan dengan baik oleh wartawan BM Diah. Diah menemukan dra� proklamasi itu di keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda, 17 Agustus 1945 dini hari, setelah disalin dan dike�k oleh Saju� Melik. Pada 29 Mei 1992, Diah menyerahkan dra� tersebut kepada Presiden Soeharto, setelah menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari. (apakabardunia.com)

M a h a r a d h i k a | S e p t e m b e r 2 0 1 68

Page 9: Maharadhika vol. 5 – Kemerdekaan dalam Perdamaian

Memaknai Perdamaian di Tanah Air

IN-DEPTH REPORT

PERDAMAIAN INTERNASIONAL

Memaknai Perdamaian di Tanah Air

PERDAMAIAN INTERNASIONAL

ada Hari Ulang Tahun PKemerdekaan Republik

Indonesia beberapa pekan la lu ,

Indonesia mem-peringati 71 tahun

bebas dari segala bentuk penjajahan dari

bangsa luar. Namun, saat ini Indonesia

masih mengalami penjajahan, penja-

jahan yang dilakukan bangsanya sendi-

ri. Dilihat dari berbagai isu, bangsa ini

masih terlihat belum merdeka, seperti

isu kesejahteraan sosial, ekonomi,

keamanan, dan lain sebagainya. Isu-isu

tersebut semakin jelas terlihat jika kita

melihat ke daerah-daerah perbatasan

atau daerah-daerah terpencil di Indo-

nesia, salah satunya Sambas. Sambas

merupakan daerah kabupaten yang

berada di ujung ekor pulau Kalimantan

yang berbatasan langsung dengan

Malaysia secara darat dan laut, dilalui

oleh jalur laut Kepulauan Indonesia.

Kabupaten Sambas memiliki 2

kecamatan yang berbatasan langsung

dengan negara Malays ia , ya i tu

Kecamatan Temajuk dan Kecamatan

Sajingan. Dua daerah ini memiliki

perbatasan yang berbeda secara geo-

grafis, Kecamatan Temajuk merupakan

daerah perbatasan yang memiliki

geografis pantai dan laut sedangkan

kecamatan Sajingan memiliki geografis

pegunungan. Akan tetapi kecamatan

Sajingan lebih dulu memiliki Pos

Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) yang

sudah beroperasi sejak 2011 lalu

sehingga memudahkan masyarakat

kabupaten Sambas atau kabupaten lain

untuk keluar masuk ke negara tetangga,

Malaysia, begitu juga sebaliknya. Cu-

kup dengan modal paspor dan prose-

dur kendaraan yang sudah disetujui

oleh pihak migrasi.

Dalam hal kesehatan, masya-

rakat di kabupaten Sambas lebih memi-

lih berobat ke negara Malaysia karena

memang masyarakat di Kabupaten

Sambas jika mengalami sakit tidak da-

pat diobati di rumah sakit lokal. Mere-

ka lebih memilih berobat kenegara

tetangga dibandingkan kerumah sakit

yang ada di provinsi atau pusat kota,

dengan alasan lebih dekat dan manfaat

lainnya. Waktu perjalanan yang dibu-

tuhkan dari ibukota Kabupaten Sambas

menuju negara Malaysia melalui PLLB

kecamatan Sajingan hanya berdurasi 3-

4 jam perjalanan, lebih dekat diban-

dingkan waktu perjalanan dari Kabu-

paten Sambas ke ibukota Provinsi

Kalimantan Barat, Pontianak yang

menghabiskan waktu 5-6 jam perja-

lanan. Dengan mudahnya arus lintas

perbatasan kedua negara, tidak menu-

tup kemungkinan memberikan keru-

gian atau konflik yang dikhawatirkan.

Beberapa faktor yang dapat

digunakan untuk menjaga keakraban,

kedamaian di daerah perbatasan adalah

dengan memanfaatkan sebaik-baiknya

hubungan antar turunan-darah, adat,

suku, serta agama antar negara. Melalui

peran pemerintah, upaya ini dapat

dilaksanakan dengan meningkatkan

pembangunan sampai ke daerah

perbatasan, memelihara hubungan

yang sudah terjalin antar masyarakat

dua negara, serta memperdalam karak-

ter bangsa Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI) sehingga masyarakat

tidak terbawa arus globalisasi yang

buruk, seperti terjerumusnya generasi

muda kedalam bahaya narkoba di-

karenakan mudahnya jalur tembus arus

perdagangan, bahasa Indonesia yang

luntur, dan hal yang paling di-

khawatirkan adalah konflik antar

bangsa atau terorisme.

9M a h a r a d h i k a | S e p t e m b e r 2 0 1 6

Page 10: Maharadhika vol. 5 – Kemerdekaan dalam Perdamaian

Ir. H. Burhanuddin A. Rasyid atau yang biasa

dipanggil Pak Ude merupakan salah satu tokoh masyarakat

yang dijuluki Pahlawan Pembangunan. Ia adalah Bupati

pertama kabupaten Sambas yang menjabat dua periode, dan

setelahnya menjabat sebagai Ketua Majelis Adat dan Budaya

Melayu (MABM) Kabupaten Sambas. Ia berhasil merentas

kawasan perbatasan yang menghasilkan terealisasinya Pos

Pemeriksaan Lalu Lintas Batas Negara di kabupaten Sambas.

Ia juga paham betul seluk-beluk perbatasan kabupaten

Sambas dan negara Malaysia.

“Suku Dayak di sini dan Dayak di Malaysia adatnya

sama, yang membedakan hanyalah aturan negara. Orang-

orang Indonesia yang bertempat tinggal di Sambas banyak

memiliki hubungan darah dengan orang di Malaysia, melalui

perkawinan, saudara, dan sebagainya. Itu merupakan suatu

ikatan yang agak sulit untuk mengalami benturan. Kalau kita

rakit hubungan ini deng-an baik akan menghindari benturan

atau konflik. Bahasa yang sama, suku yang sama, dan adat

yang sama,” kata Ude.

“Ketimpangan ekonomi yang jelas terlihat antara

Indonesia dan Malaysia juga mempengaruhi. Malaysia harus

diakui memang lebih maju dibandingkan kita. Oleh karena itu

membangun perbatasan khusus untuk Indonesia sangatlah

penting. Agar rasa kepercayaan masyarakat Indonesia di

perbatasan sebagai warga negara yang berbangsa dan

bernegara tidak berkurang,” ujarnya.

Masyarakat Sambas merasa termotivasi untuk

bersaing dalam mencapai ketenangan itu sendiri, dimana hal

itulah yang menjadi makna perdamaian di zaman sekarang.

Ketika masyarakat di sana merasa aman dan tenang

dikarenakan kebutuhan dan kesejahteraan mereka tercukupi,

tidak kalah dengan negara tetangga, merasa nyaman serta

bahagia karena situasi sosialnya yang mempengaruhi. Itulah

menurut Ude makna damai masyarakat di perbatasan, sebagai

masyarakat bagian terdepan NKRI.

“Pemerintah daerah Sambas berjuang untuk

membangun perbatasan supaya masyarakat tidak merasa

kalah saing. Dulu, pendapatan perkapita rakyat yang paling

sontok (miskin) di kabupaten Sambas adalah masyarakat

perbatasan tetapi sekarang mereka nomor satu paling tinggi

pendapatannya,” tuturnya.

Ia berpesan terhadap seluruh generasi muda penerus

bangsa, baik yang berada di garda terdepan negara Indonesia

(perbatasan) ataupun di daerah lain untuk menjadi generasi

terbaik versi dirinya masing-masing dan menyumbangkan

potensi mereka untuk membangun daerah. “Masih banyak

potensi-potensi alam di perbatasan sehingga saya sangat

senang apabila melihat anak-anak muda yang kreatif,

berwawasan, memiliki keinginan dan peduli untuk

menyentuh, meninjau dan membantu anak-anak muda di

daerah perbatasan. Membagikan bantuan wawasan sehingga

membuka pikiran dan pandangan mereka bahwa dunia itul

uas, dan tak kalah penting menjadi pemuda penjaga gerbang

Indonesia, terutama menjaga perdamaian antar negara

Indonesia dan Malaysia,” ujarnya.

SAMBAS DALAM PETA

M a h a r a d h i k a | S e p t e m b e r 2 0 1 610

Page 11: Maharadhika vol. 5 – Kemerdekaan dalam Perdamaian

11M a h a r a d h i k a | S e p t e m b e r 2 0 1 6

Melalui adanya Liga Bangsa

Bangsa (LBB) menunjukkan bahwa

sejak dahulu sudah adanya keinginan

untuk perdamaian dunia. Selanjutnya

berdirilah Persatuan Bangsa Bangsa

(PBB) menggantikan LBB yang gagal

akibat meletusnya Perang Dunia II. PBB

sendiri adalah sebuah organisasi dunia

yang menghendaki adanya peace and

justice all over the world, tetapi perjanjian

mengatakan bahwa ternyata di PBB saat

ini sudah adanya ketimpangan dalam

hal pengambilan keputusan perda-

maian dunia, seperti penggunaan hak

veto oleh dewan keamanan PBB.

Guru besar Hubungan Inter-

nasional FISIP Universitas Padjadjaran,

Yanyan M. Yani menjelaskan kembali

mengenai ketimpangan hak veto. “Masa

depan atau takdir kehidupan bangsa-

bangsa di dunia ditentukan oleh lima

negara (Amerika Serikat , Rusia,

Republik Rakyat Tiongkok, Inggris, dan

Pe r a n c i s ) s a j a , p a d a h a l s a n g a t

kompleks,” katanya.

Dalam konteks ini maka, da-

lam rangka perdamaian diharuskannya

ada reformasi dewan keamanan PBB.

Saat ini, dewan keamanan PBB masih

dalam proses mereformasi anggota-

anggota tetapnya untuk menunjukkan

struktur dinamika politik global, karena

faktanya bahwa lima anggota permanen

anggota dewan saat ini merupakan hasil

bentukan pasca Perang Dunia II sudah

tidak relevan untuk masa sekarang.

Rujukan damai berarti bahwa

bumi ini dan seisinya cinta damai.

“Dalam konteks Hubungan Inter-

nasional, maka perdamaian ini berarti

bahwa setiap bangsa-bangsa di bumi ini

semuanya harus bersinergi harmonis

hidup dalam penuh kecintaan, apapun

juga ras, suku, agama, dan warna ku-

litnya,” katanya.

Menurutnya perdamaian saat

ini bersifat dinamis karena adanya

globalisasi . Perdamaian saat ini

menunjukkan bahwa bumi terlihat kecil

sebagai small village (desa yang kecil)

karena inilah maka apa yang terjadi di

belahan bumi lain dapat diketahui juga

oleh manusia yang lainnya. “Per-

damaian ini sekarang lebih mengerucut

pada bagaimana setiap di muka bumi

atau antar bangsa ini bekerja sama,

bukan untuk konflik,”ucapnya.

Sifat mudah menggerutu, mu-

dah menyalahkan bangsa adalah bukti

tidak cinta tanah air. Tantangan terbesar

untuk Indonesia adalah menyatukan

suku bangsa dengan menghilangkan

atau meminimalisir hal-hal buruk yang

sifatnya dari premodial, keagamaan dan

kesukuan. Toleransi kehidupan ber-

bangsa dan bernegara untuk kepen-

tingan bangsa Indonesia harus lebih

dipadukan, sehingga nantinya tercipta

cinta tanah air. (Shella & Fariz)

Page 12: Maharadhika vol. 5 – Kemerdekaan dalam Perdamaian

OPINI

Ketika ditanya soal kemerdekaan, tentu orang-orang akan mempunyai persepsinya sen-diri. Bagi saya, merdeka secara dasar adalah bebas. Jika saya tarik merdeka dalam lingkup kepemudaan, kebebasan ini seharusnya digu-nakan untuk berkarya. Kemerdekaan yang su-dah diperoleh dari hasil perjuangan para pahlawan ini bukan suatu hal yang bisa disia-siakan. Mengingat hal itu, seharusnya kita menjadi lebih giat untuk memperbaiki diri dan orang lain. Upaya ini bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti mengubah bahan tontonan atau bacaan sehari -hari. Pilah mana yang baik dan mulailah dengan apa yang kita suka. Karena memulai dengan yang kita sukai atau apa yang menjadi passion kita, pasti akan memudahkan kita untuk membuat sebuah karya. Kita harus punya semangat berkarya yang sama dengan semangat juang para pahlawan dulu. Pahlawan yang kita kenal saat ini pasti memiliki semangat yang tinggi untuk memerdekakan Indonesia. Contohnya Bung Tomo, yang kalimat-kalimat dalam pidatonya begitu menggetarkan hati saya, sampai-sampai saya terpikirkan, “Kok gue yang masih muda minim karya banget, sedangkan mereka berjuang mati-matian, habis-habisan, untuk perjuangin Indonesia. Sekarang kita udah nikmatin hasilnya tapi kenapa kita terlena?”. Sayangnya, anak muda saat ini merdeka, bebas, tapi kebablasan. Kebablasan disini menurut saya adalah ketika anak muda ini bebas, difasilitasi banyak hal, tetapi tidak punya karya. Mereka tidak menggunakan kemerdekaan ini sebagai ajang bebas berkarya untuk membuat Indonesia lebih baik. Selain bebas, kemerdekaan juga berkaitan erat dengan perdamaian baik mendatangkan perdamaian bagi diri sendiri maupun orang lain. Bayangkan jika kita merdeka secara finansial, kita bisa membantu orang lain secara materi. Kita memang tidak selalu harus membantu dengan menggunakan uang akan tetapi kita bisa melakukannya dengan senyum, waktu, atau ilmu. Namun faktanya, uang memang lebih banyak berbicara. Kita tidak bisa naif dan kita tidak bisa tidak meng-akui bahwa faktanya yang menggerakkan dunia saat ini adalah uang. Upaya terbaik dalam menciptakan kemerdekaan dan perdamaian saat ini adalah dengan menggunakan otak, bukan lagi fisik seperti zaman penjajahan dulu. Itu juga yang menjadi alasan saya untuk mendirikan luarsekolah.com. Startup ini saya dirikan bersama teman-teman atas dasar penelitian dari

PBB tahun 2015, yang menjelaskan bahwa 53% mahasiswa S1 merasa disconnect antara jurusan yang diambil dan pekerjaannya. Juga dari Albert Edward Wiggam, yang melakukan penelitian kepada 4000 orang yang dipecat dari pekerjaannya. 400 orang dipecat karena tidak kompeten, sedangkan 3600 orang dipecat karena tidak mampu membina komunikasi yang baik di lingkungan kerja. Terakhir, survei kepada 10.000 orang yang sukses oleh Carnegie

Institute, bahwa 85% orang yang hidupnya sukses bisa membina komunikasi yang baik. Ketiganya memiliki alasan yang sama, yaitu kurangnya seseorang dalam

soft skill, inner skill, dan financial skill. Soft skill sendiri adalah hal-hal seperti public speaking, leadership, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Sedangkan inner skill berhubungan dengan hubungan intrapersonal. Mudahnya adalah bagaimana kita dapat tetap merasa bahagia, bagaimana kita dapat menemukan diri kita sebenarnya, dan bagaimana kita dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Financial skill biasanya lebih ditekankan pada bisnis atau investasi. Ketiga hal ini menurut saya sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat luas, terutama anak muda. Saat ini saya melihat bahwa saat ini kesenjangan sosial masih terlihat di sekitar kita. Yang kaya semakin kaya, miskin semakin miskin, ada orang yang pintar tetapi sulit ber-komunikasi, atau orang yang sangat kaya tetapi tidak merasa bahagia. Dengan ketiga hal yang saya tekankan di luarsekolah.com, adalah hal-hal yang menurut saya dapat mengatasi kesenjangan tersebut. Saya disini bukan berusaha untuk menciptakan dunia yang ideal dan damai, karena itu mustahil. Akan tetapi, saya bersama dengan tim saya berusaha untuk menciptakan perubahan positif bagi orang banyak. Dari sini saya mendapatkan kebahagiaan karena saya dapat berbagi dengan orang banyak. Ini adalah bentuk representasi dari passion saya, yakni menghasilkan karya, luarsekolah.com. Melalui luarsekolah.com, saya mencoba untuk memerdekakan masyarakat dari ketidaktahuan, khususnya untuk masalah soft skill, inner skill, dan financial skill..Untuk pemuda saat ini, mari tengok ke luar sekolahmu. Karena di luar sana ada banyak hal berbeda dari yang diberikan sekolah, yang sama pentingnya untuk hidup kalian. (Aulia)

Muda, berilmu,dan berkarya. Hal tersebut yang coba diciptakan oleh Hebbie Agus

Kurnia, CEO dan Founder dari luarsekolah.com. Baginya, apa yang ditekuninya

saat ini sangatlah mungkin untuk menciptakan kemerdekaan versi lain bagi

generasi muda Indonesia.

MENJADI MUDA YANG MERDEKA

DALAM BERKARYA

M a h a r a d h i k a | S e p t e m b e r 2 0 1 612

Hebbie Agus Kurnia

Page 13: Maharadhika vol. 5 – Kemerdekaan dalam Perdamaian

TESTIMONI

Merdeka itu bukan secara warisan, bukan hibah, bukan pemberian

melainkan hasil merebut dari tangan penjajah.

Makna Kemerdekaanmenurut kamu?

Sahman - Veteran

Merdeka menurutku bebas, bebas yang selalu membawa ke arah yang lebih baik.

Menata, meni�, dan menuntun ke arah yang baik dan terus lebih baik.

Indonesia

Arif Himawan - Founder Komunitas Inspirator

Merdeka: Bebas dari penjajahan mental, kemiskinan, kesengsaraan, dan korupsi.

Makna kemerdekaan bagi saya, adanya pengorbanan dari pahlawan yang telah berkorban jiwa

dan raga demi bangsa dan negara. Dimana dari kemerdekaan ini merupakan ��k awal

pengakuan bangsa Indonesia di mata dunia.

Rusita Puji – Mahasiswi

Sri Marganingsih

Ar� kemerdekaan adalah bagaimana semua dari kita mempunyai kesempatan

yang sama dalam meraih apapun.

Habib - Admin SMKAA

Ar� kemerdekaan bagi saya adalah bebas mengeluarkan pendapat dalam ar�an posi�f.

Dengan kemerdekaan, kita bisa berkiprah baikuntuk pembangunan negara maupun

untukdunia internasional.

Devi – PLT Kepala Museum 2016

13M a h a r a d h i k a | S e p t e m b e r 2 0 1 6

Page 14: Maharadhika vol. 5 – Kemerdekaan dalam Perdamaian

ali ini kita akan berkenalan dengan so-

Ksok tersebut. Lahir di Serang pada tahun

1994, Panji sapaan akrabnya memiliki

segudang prestasi dan pencapaian luar biasa di usianya

yang genap 22 tahun 19 September nanti. Pria yang

memiliki nama lengkap Panji Aziz Pratama itu, telah

dinobatkan sebagai salah satu 60 pemimpin muda dunia

versi Global Changemakers beberapa waktu yang lalu.

Tidak heran, pencapaiannya ini ditunjang dengan usaha

yang tidak pantang menyerah untuk mencapai

impiannya sebagai Director NGO Professional.

TOKOH

PANJI AZIZ PRATAMA

The Global Changemaker Indonesia

The Global Changemaker Indonesia

Jika terlontar kalimat “Siapa 60 Pemimpin perubahan muda dunia ?”, nama siapakah yang akan pertama kali terpikir di benak kalian, apakah Marc Zuckenberg, Founder dan CEO Facebook ? atau Derrek Merrin, Walikota Waterville, Ohio ? . Jelasnya, semua orang mungkin mempunyai versi pribadi mengenai pemimpin muda idolanya di luar sana. Namun, mengapa tidak jika seorang pemimpin termuda di dunia itu berasal dari Indonesia dan merupakan seorang yang diakui dunia sebagai pemimpin perubahan muda dunia.

M a h a r a d h i k a | S e p t e m b e r 2 0 1 614

Page 15: Maharadhika vol. 5 – Kemerdekaan dalam Perdamaian

Di mulai dari keikutsertaannya sebagai Pengurus OSIS di

SMAN 2 Serang, Panji yang ketika masih duduk di bangku sekolah

dasar di SDN Kukun dan SMPN 1 Cikande masih seorang sosok

pendiam dan tidak banyak bersosialisasi, memulai mengasah

kemampuannya menjadi pemimpin dalam sebuah tim. Bakat alami

Panji dalam menjadi pemimpin memang berkembang begitu pesat.

Tidak lama ketika ia berada di kelas XI, pemuda yang menggemari

tempe dan teh manis hangat ini pun mendirikan Forum OSIS Banten,

yakni forum pertama yang mengkonsolodasi semua pengurus OSIS

di Provinsi Banten. Setahun berselang, masih dalam ranah OSIS Panji

terpilih sebagai wakil Banten di acara Parlemen Muda Indonesia

2012, sebuah acara yang memilih anak muda terbaik negeri untuk

menyampaikan isu sosial yang terjadi di daerahnya masing-masing.

Berbekal pengalaman-pengalaman tersebut, Panji muda lebih

aware terhadap isu-isu sosial, khususnya yang terjadi di Banten.

Sampai pada akhirnya Panji mendirikan Istana Belajar Anak Banten

(Isbanban) di tahun 2013 yang kegiatannya mendirikan taman baca

serta melakukan pengajaran ke pelosok desa. Tahun 2013 Isbanban

baru memiliki 1 taman baca dengan 15 relawan, tetapi hari ini

Isbanban sudah memiliki 592 relawan dengan 8 taman baca yang

ada di 7 kabupaten kota provinsi Banten. Semua karena Panji

melakukan prosesnya mulai dari nol.

Luar biasanya lagi, ia melakukan itu dengan sangat gigih,

tanpa kenal lelah dan tidak pernah putus asa. Misalnya saja ketika Ia

mempunyai mimpi untuk menyuarakan aspirasinya mengenai

kegiatan yang dilakukannya di Isbanban melalui forum

internasional. Namun, dari berbagai aplikasi beasiswa, summit,

bahkan training di luar negeri selalu saja gagal. Pada akhirnya,

ternyata memang usaha akan sebanding dengan proses. Setelah

hampir berpuluh-puluh kali gagal, akhirnya Panji dapatmenggapai

mimpinya untuk menyampaikan gerakan anak muda di Isbanban

Foundation ini di 5 negara, yakni Indonesia, India, Malaysia,

Switzerland dan Amerika.

Panji yang juga Founder & CEO Care Institute Indonesia ini

pun memiliki motivasi terbesar dalam hidupnya, yaitu ibunda

tercintanya yang membuat dia terus-menerus berusaha untuk

menjadi kebanggaan keluarga. Ia berharap dapat menjaga

komitmen untuk membantu pendidikan anak-anak yang ada di

pelosok desa. Harapannya dengan adanya Isbanban Foundation,

maka niat besarnya untuk membangun negeri bisa tercapai.

Kedepan akan ada pengembangan kedaerah lain diluar Banten

hingga ekspansi cabang keseluruh Indonesia. Ia pun berpesan

kepada kaum muda, “Buat anak muda di Indonesia, berkaryalah

sesuai apa yang diri kamu suka, apa yang diri kamu bisa dan apa

yang menjadi karakter kuat dalam dirimu. Dalami passion-mu dan

jangan lupa berbagi. Karena dengan berbagi kamu akan

menginspirasi.“

Dalam euphoria kemerdekaan ini, kita tentunya harus terus

berpegang kepada apa yang ingin kita lakukan untuk perubahan

negeri. Panji Aziz Pratama merupakan satu diantara sekian banyak

anak muda mengispirasi yang dapat kita jadikan teladan. Semoga

semakin banyak kaum muda yang terus berkreasi dan berinovasi

agar dapat menjadi pemimpin masa depan Indonesia. (Devin)

...berkaryalah sesuai

apa yang diri kamu suka,

apa yang diri kamu bisa

dan apa yang menjadi

karakter kuat dalam dirimu.

Dalami passion-mu

dan jangan lupa berbagi.

Karena dengan berbagi

kamu akan menginspirasi.

”15

M a h a r a d h i k a | S e p t e m b e r 2 0 1 6

Page 16: Maharadhika vol. 5 – Kemerdekaan dalam Perdamaian

EVENT

Menyambut Kemerdekaan RI ke-71 ,Museum

Konperensi Asia Afrika menggelar Talkshow bertema

“Kemerdekaan di Mata Asia Afrika Kini”pada 17 Agustus

2016silam. Museum Konperensi Asia Afrika menghadirkan tiga

narasumber,diantaranyaM. Jahir Islam (Ketua Asosiasi

Mahasiswa Asia Indonesia-Bangladesh), Hasim Lawal Umar

Farouk (Ketua Duta Belia Afrika Indonesia-Nigeria), dan

Yasmin N. Chaerunisa (Ketua Konferensi Mahasiswa Asia

Afrika 2015 untukIndonesia).Acara ini dilaksanakan pada

pukul 14.00 WIB di Ruang Galeri Museum Konperensi Asia

Afrika.Tepat pada momen Kemerdekaan Indonesia, talkshow

ini mengupas sudut pandang ketiga narasumber terhadap

makna kemerdekaan dan perdamaian dunia.

M. Jahir Islam sebagai Ketua Asosiasi Mahasiswa Asia

Indonesia-Bangladesh, menyampaikan isu-isu pergerakan

sosial di Asia Tenggara. Inti dari pergerakan sosial tersebut

menunjukkan kesadaran, persetujuan bersama, dan upaya yang

dilakukan masyarakat biasa untuk mengubah beberapa aspek

kehidupan dengan menerapkan cara-cara diluar institusi

formal. Tidak perlu berfikir apa agama kita atau apa warna kulit

kita.Kita harus berpikir bahwa masa depan akan lebih cerah dan

semua perang akan selesai, pungkas Jahir.

Beda halnya dengan Hasim Lawal Umar Farouk (Ketua

Duta Belia Afrika Indonesia-Nigeria).Hasim menceritakan

masalah yang terjadi kini di negaranya, Nigeria, yang saat ini

sudah merdeka tetapi masih terjadi kolonialisme. Farouk

mengungkapkan bahwa sebagai generasi muda kita harus

mampu meraih pendidikan yang tinggi untuk menghargai

pengorbanan para pahlawan, negara, serta untuk mewujudkan

Asia Afrika yang lebih baik.

Melengkapi talkshow, Yasmin N. Chaerunisa selaku

Ketua Konferensi Mahasiswa Asia Afrika 2015 untuk Indonesia,

mengungkapkan sudut pandangnya terkait isu kemerdekaan

d a n p e r d a m a i a n d u n i a . D a l a m p r e s e n t a s i n ya , i a

menyampaikan bahwa musuh yang saat ini dihadapi

masyarakat sama halnya dengan yang ada pada era

sebelumnya, hanya saja dalam wujud yang berbeda. Oleh

karena itu, Indonesia harus mampu mengatasi problematika

yang ada saat ini karena Indonesia sesungguhnya memiliki

spirit dalam kepribadiannya, yaitu spirit Pancasila. Nilai-nilai

dari Pancasila tersebut harus diamalkan dalam kehidupan

sehari-hari.

Talkshow yang melibatkan tiga narasumber berbeda

kebangsaan ini berlangsung dengan lancar. Talkshow

berlangsung selama dua jam dan menghadirkan suasana yang

begitu interaktif antara presentator dan audiens. Melalui

talkshow ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat dari

berbagai kalangan dan terus berupaya dalam menghadapi isu-

isu kenegaraan serta mengharumkan bangsa dan Negara untuk

menjadikan Indonesia dan Asia Afrika yang lebih baik. (Gilang)

Sambut Kemerdekaan, MKAA Hadirkan Talkshow 'Kemerdekaan di Mata Asia Afrika Kini'

(Ki-Ka) Dua Orang translator, Moderator, M. Jahir Islam, Hasim Lawal Umar

Farouk, Yasmin N. Chaerunisa

M a h a r a d h i k a | S e p t e m b e r 2 0 1 616

Page 17: Maharadhika vol. 5 – Kemerdekaan dalam Perdamaian

EVENT

rovinsi Jawa Barat terpilih sebagai tuan rumah

PPekan Olahraga Nasional (PON) XIX dan Pekan

Paralympic Nasional (PEPARNAS) XV 2016

Sebelumnya Jawa Barat juga pernah menjadi tuan rumah

saat digelar PON ke-V pada tahun 1961. Semua insan

olahraga bertanding dan berlomba dalam rangka

mewujudkan raihan prestasi olahraga tertinggi di

Indonesia. Dilansir dalam website resmi PON dan

PEPARNAS Jabar, kegiatan ini memiliki tujuan dan

sasaran,yaitu untuk meraih “Catur Sukses PON XIX dan

Peparnas XV 2016 Jawa Barat, yakni sukses prestasi,

sukses penyelenggaraan, sukses perekonomian rakyat,

dan sukses administrasi.”

Bulan September mendatang, PON XIX dan

Peparnas XV segera akan digelar. Pekan Olahraga ke- XIX

dilaksanakan pada tanggal 17-29 September 2016.

Sedangkan Peparnas XV dilaksanakan 15-24 Oktober

2016. Penyelenggaraan Peparnas yang menjadi satu

paket dengan penyelenggaraan PON, didasari hasil

regulasi internasional. Penyelanggaran Peparnas di

Indonesia telah berlangsung sebanyak 14 kali dan

menuju ke-15 di Bandung, Jabar yang akan datang. Akan

tetapi penyelenggaraan yang disamakan dengan PON

baru dimulai pada PORCANAS (Pekan Olahraga Cacat

Nasional) ke-12 di Palembang Sumatra Selatan tahun

1998.

PON dan PEPARNAS XV Segera Digelar di Jabar

17M a h a r a d h i k a | S e p t e m b e r 2 0 1 6

Page 18: Maharadhika vol. 5 – Kemerdekaan dalam Perdamaian

Pekan Olahraga Nasional memiliki jejak sejarah

yang menarik. PON pertama digelar pada tahun 1948, tiga

tahun selepas kemerdekaan Indonesia. Kegiatan ini

dilatarbelakangi karena kekecewaan rakyat Indonesia tidak

diizinkan mengikuti olimpiade 1948 di London. Dengan

alasan atlet Indonesia belum memenuhi standar olimpiade.

Seperti dilansir di website resmi PON bahwa penolakan

tersebut berbau isu politik, yaitu Indonesia berharap menda-

patkan pengakuan dunia sebagai negara merdeka, sedang-

kan Inggris sebagai sekutu Belanda berusaha menahan

pengakuan tersebut. Pada 01 Mei 1948 dilakukan konferensi

darurat PORI (Persatuan Olahraga Republik Indonesia) di

Solo. Konferensi tersebut menghasilkan keputusan bahwa

akan digelar Pekan Olahraga Nasional (PON). PON pertama

digelar pada tanggal 9-12 september 1948 di Solo.

Pembukaan PON pada tanggal 9 September tersebut

ditetapkan sebagai hari Olahraga Nasional.

Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) meru-pakan

pergantian dari istilah Porcanas (Pekan Olahraga Cacat

Nasional). Regulasi internasional melarang penggunaan kata

“cacat” dalam penggunaan kata pada semua event

dikarenakan memarginalkan sebagian kaum atau manusia

yang berbeda. Peparnas adalah pertandingan dan kompetisi

multievent, semua cabang olahraga bagi kaum difabel

terbesar di Indonesia. Peparnas merupakan ajang

pembuktian prestasi bagi olahragawan difabel yang berskala

nasional.

Peparnas mempertandingkan cabang-cabang

olahraga yang r e s m i

mengikuti regu-

l a s i c a b a n g

olahraga yang

dipertandingka

n di IPC (Inter-

national Para-

lympic Commit-

tee) yang saat ini

jumlah cabang olahraganya

sudah berkembang sebanyak

26 cabang olahraga. NPC

(National Paralympic Committee) Indonesia, selaku anggota

dari IPC juga telah mengikuti regulasi tersebut, cabang

olahraga yang saat ini sudah dibina di Indonesia baru

berkembang sekitar 13 cabang olahraga. Oleh karena itu,

selama penyelenggaraan Peparnas di Bandung, Jawa Barat,

NPC Indonesia baru dapat mempertandingkan 13 cabang

olahraga, diantaranya panahan, catur, bowling, angkat berat,

dan lain-lain.

Pelaksanaan PON XIX 2016 dan Peparnas XV JABAR

berdasarkan surat keputusan KONI (Komite Olahraga

Nasional Indonesia) Pusat No. 57 Tahun 2015 tentang

penyempurnaan surat keputusan KONI Pusat No. 42 Tahun

2014. Keputusan tersebut mengenai penetapan cabang

olahraga PON XIX 2016 JABAR. PON XIX JABAR 2016 terdiri

dari 44 cabang olahraga, 10 cabang olahraga eksebisi dengan

total nomor pertandingan, 365 pertandingan putra, 302

pertandingan putri, 33 pertandingan campuran dan 50 per-

tandingan terbuka di 61 venue yang tersebar di 15

kabupaten/kota di Jabar. Sekitar 8403 atlet, diluar atlet tuan

rumah akan memperebutkan 755 medali emas, 755 medali

perak, 962 medali perunggu dan diawasi sekitar 2195 orang

(wasit, juri, dan relawan).

Pelaksanaan PON XIX dan Peparnas XV 2016 Jawa

Barat segera digelar kurang dari satu bulan menuju hajat

besar Olahraga Nasional. Berbagai persiapan telah

dilaksanakan oleh Jawa Barat dalam mematangkan

persiapan menuju PON XIX dan Peparnas XV 2016. Mari kita

sebagai bangsa Indonesia ikut memeriahkan hajat empat

tahunan ini dengan mengapre-

s i a s i p e r j u -

a n g a n p a r a

atlet yang haki-

katnya mem-

bangun keku-

atan bangsa

dengan memu-

puk prestasi di

bidang olah-

raga. (Aida)

EVENT

M a h a r a d h i k a | S e p t e m b e r 2 0 1 618

Maskot PON 2016 didapatkan dari hasil sayembara pada Agustus 2013

Merupakan sebuah karya Tony Suhendra

Maskot PON 2016 diberinama Lili dan Lala.

Maskot PON 2016 berbentuk Surili, primata endemik Jawa Barat

Iket yang digunakan maskot, melambangkan nilai-nilai luhur masyarakat Jawa Barat : cageur (sehat), bageur (baik), bener (benar), dan pinter

Surili dipilih sebagai maskot atas dasar kebersahajaan, kelincahan, kehangatan, dan kelucuan lengkingannya mewakili sebagian sifat dan kemampuan para atlet

Page 19: Maharadhika vol. 5 – Kemerdekaan dalam Perdamaian

HIBURAN

TekaTekaTekaTekiTekiTeki SilangSilangSilang

1. Sempat menjadi ibu kota Indonesia2. Salah satu penggagas KAA3. Lambang negara4. Negara yang merdeka setelah KAA 19556. Kaisar Jepang yang memutuskan

menyerah setelah kejadian Hirosima - Nagasaki

10. Bulan kemerdekaan Indonesia14 Komisi Penyiaran Indonesia

3. Konferensi sebelum KAA5. Merdeka (bahasa asing)7. Cara merayakan hari besar8. Rusuh (lawan kata)9. Besar11. Negara yang resmi merdeka pada tanggal 1 Januari 199312. Wilayah13. Kekuasaan untuk berbuat15. Peraih Nobel Perdamaian yang pertama16. Lemah (lawan kata)

Menurun Mendatar

S E T I A M E N E M A N I D I W A K T U G A B U T M US E T I A M E N E M A N I D I W A K T U G A B U T M U

19M a h a r a d h i k a | S e p t e m b e r 2 0 1 6

Page 20: Maharadhika vol. 5 – Kemerdekaan dalam Perdamaian