magang sanitasi

download magang sanitasi

of 43

description

fkm

Transcript of magang sanitasi

magang

LAPORAN MAGANGGAMBARAN DEKRIPTIF SISTEM PENGELOLAANSANITASI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) KARDINAHTEGAL

OlehABDUL WAKHIDNIM : LIA005039

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANJURUSAN KESEHATAN MASYARAKATPURWOKERTO2008

LEMBAR PERSETUJUAN(Laporan)Dengan ini menerangkan bahwa Laporan Hasil Magang MahasiswaFakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Jurusan Kesehatan MasyarakatUniversitas Jenderal Soedirman yang berjudul GAMBARAN DESKRIPTIFSISTEM PENGELOLAAN SANITASI DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU)KARDINAH TEGALDisusun oleh :Nama : Abdul WakhidNIM : L1A005039Telah disetujui dan disahkan pada tanggal .... September 2008Purwokerto,. September 2008Pembimbing Lapangan Pembimbing AkademikMiskiyah, SKM Saudin Yuniarno, SKM, M..KesNIP.140314587 NIP.132303626Mengetahui,Sekretaris I Jurusan Kesehatan MasyarakatBudi Aji SKM, M.ScNIP. 132300947IDENTITAS PEMAGANGNama Pemagang : Abdul WakhidNIM/ SMT : L1A005039/ VIJumlah SKS yang telah lulus : 112 SKSAlamat Rumah/ Telepon : Jl. Projosoemarto II No.27 RT14/03 Langgen Kecamatan TalangKabupaten TegalInstitusi Magang : RSU Kardinah TegalNama Institusi : RSU Kardinah TegalUnit Kerja : Kesehatan LingkunganAlamat/ Telepon / Fax : Jl. KS.Tubun No.2 TegalTelp.(0283) 356057Pembimbing Lapangan : Miskiyah, SKMPembimbing Akademik : Saudin Yuniarno, SKM, M..KesPurwokerto,September 2008MahasiswaAbdul WakhidL1A005039KATA PENGANTARSyukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segalalimpahan karunia-Nya yang telah memberi jalan sehingga penulis dapatmenyelesaikan laporan magang dengan baik.Laporan magang dengan judul Sistem Pengelolaan Sanitasi Di RumahSakit Umum (RSU) Kardinah Tegal disusun dalam rangka untuk memenuhipersyaratan mata kuliah wajib magang pada Jurusan Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal SoedirmanPurwokerto.Kegiatan magang yang telah penulis laksanakan pada tanggal 1 sampai 31Agustus 2008 di RSU Kardinah Tegal. Dalam kesempatan ini penulis belajarmengenai Studi Deskriptif Sistem Pengelolaan Sanitasi tersebut yang sedemikiankomplek dalam waktu yang sangat singkat.Terselesainya penyusunan laporan ini tidak terlepas dari peran dan bantuandari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasihkepada :1. Ibu dr.Hj.Retno Widiastuti, M.S, selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.2. Bapak dr.AR.Siswanto BW, M.Kes selaku Ketua Jurusan KesehatanMasyarakat.3. Saudin Yuniarno, SKM, M.kes, selaku Pembimbing Akademik Magang yangtelah memberikan bimbingan dalam penyusunan Laporan Hasil Magang inidengan penuh kesabaran.4. Miskiyah, SKM, selaku Pembimbing Lapangan Magang yang telahmemberikan bimbingan magang di Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal.5. Teman-teman angkatan 2005 Jurusan Kesehatan Masyarakat yang telahbersedia menjadi teman diskusi dan berbagi semangat6. Serta seluruh pihak yang telah membantu tersusunnya laporan magang iniPenulis berusaha untuk menyajikan yang terbaik dalam penulisan laporanini. Penulis menyadari terbatasnya kemampuan penulis dalam menyusun laporanmagang ini. Laporan magang ini belum sempurna oleh karena itu, perlu kritik dansaran untuk perbaikan serta penyempurnaan guna penyusunan tugas berikutnya.Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca. AminPurwokerto, ......September 2008PenulisDAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL ........ iLEMBAR PERSETUJUAN. iiIDENTITAS MAGANG ......................................................................... iiiKATA PENGANTAR ............................................................................ ivDAFTAR ISI viDAFTAR TABEL ................................................................................... viiDAFTAR GAMBAR ................................................................................. viiiDAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... ixBAB I. PEN DAHULUANA. Latar Belakang . .. 1B. Tujuan .................................................................................. 3C. Manfaat ............................................................................... 4BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 6BAB III. PELAKSANAAN KEGIATANA. Analisis Situasi Umum ....................................................... 17B. Hasil Dan Pembahasan ....................................................... 38BAB IV. PENUTUPA. Kesimpulan ......................................................................... 63B. Saran .................................................................................. 64DAFTAR PUSTAKALAMPIRANDAFTAR TABELHalamanTable 1.1. Daftar Kepegawaian RSU Kardinah Kota Tegal ........................ 24DAFTAR GAMBARHalamanGambar 1. Reservoir Penyedian Air Bersih ................................... 38Gambar 2. Instalasi Pengolahan Air Limbah .................................. 42Gambar 3. Tempat Sampah Medis Dan Non Medis ....................... 53Gambar 4. Aktivitas Pencucian Linen ........................................... 57Gambar 5. Aktivitas Pengendalian Lalat ........................................ 61DAFTAR LAMPIRANLampiran 1. Struktur Organisasi RSU Kardinah TegalLampiran 2. Struktur Organisasi Instalasi Penyehatan Lingkungan RSUKardinah TegalLampiran 3. Proses Kerja Instalasi Pengolahan Limbah Cair RSUKardinah TegalLampiran 4. Bagan Alur Pengelolaan Sampah Medis RSU KardinahTegalLampiran 5. Jumlah dan Karakteristik Limbah Bahan Berbahaya DanBeracun RSU Kardinah TegalLampiran 6. Bagan Alur Penanganan Sampah Medis RSU KardinahTegalLampiran 7. Laporan Hasil Pengujian RSU Kardinah TegalLampiran 8. Denah RSU Kardinah TegalLampiran 9. Saluran Drainase dan Air Limbah RSU Kardinah TegalLampiran 10. Rekapitulasi Kunjungan Poliklinik Rawat Jalan RSUKardinah Tegal tahun 2008Lampiran 11. Rekapitulasi Kunjungan IGD RSU Kardinah Tegal tahun2008Lampiran 12. Rekapitulasi Kunjungan Penunjang Pelayanan Medis RSUKardinah Tegal tahun 2008Lampiran 13. Rekapitulasi Penderita Rawat Tinggal RSU Kardinah Tegaltahun 2008Lampiran 14. Rekapitulasi Kunjungan Poliklinik Spesialis RSUKardinah Tegal tahun 2008Lampiran 15. Daftar Kegiatan Magang MahasiswaLampiran 16. Daftar Absensi Harian Kegiatan MagangLampiran 17. Lembar Konsultasi Magang MahasiswaBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah penyelenggaraanupaya kesehatan oleh bangsa indonesia untuk mencapai kemampuan untukhidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajatkesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraanumum dari tujuan nasional (SKN, 1995).Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan dengan intikegiatan pelayanan preventif, kuratif, rehabilitatif dan promotif. Kegiatantersebut akan menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positifadalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, sedangkan dampaknegatifnya antara lain adalah sampah dan limbah medis maupun non medisyang dapat menimbulkan penyakit dan pencemaran yang perlu perhatiankhusus. Oleh karenanya perlu upaya penyehatan lingkungan rumah sakityang bertujuan untuk melindungi masyarakat dan karyawan akan bahayapencemaran lingkungan yang bersumber dari sampah maupun limbahrumah sakit.Rumah sakit sebagai sarana kesehatan mempunyai peran yangbesar dalam meningkatkan derajat kesehatan. Lumenta (1989)mengemukakan dua peranan rumah sakit dalam pembangunan kesehatanyaitu peran rumah sakit dalam peningkatan pelayanan medis dan peranrumah sakit dalam pemerataan pelayanan medis. Sedangkan perananrumah sakit secara jelas di tegaskan dalam permenkesNo.986/Menkes/Per/XI/1996. Rumah sakit di definisikan sebagai saranaupaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatanserta dapat berfungsi sebagai tempat pendidikan tenaga kesehatan danpenelitian.Di sisi lain dampak negatif dari rumah sakit terhadap kesehatanpasien, pengunjung, petugas kesehatan serta masyarakat sekitar bisamenimbulkan apabila dalam pengelolaanya tidak memperhatikanpersyaratan kesehatan lingkungan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RINo.986/Menkes/Per/XI/1992 tentang persyaraan kesehatan lingkunganrumah sakit dan Keputusan Dirjen PPM dan PLT No.HK.00.06.6.44tentang persyaratan dan petumjuk teknis tata cara penyehatan lingkunganrumah sakit serta pedoman sanitasi rumah sakit di IndonesiaPelayanan sanitasi rumah sakit diselenggarakan dalam rangkamenciptakan kondisi lingkungan rumah sakit yang nyaman dan bersihsebagai pendukung usaha penyembuhan penderita disamping mencegahterjadinya penularan penyakit infeksius nosokomial kepada orang sehatbaik petugas rumah sakit, pengunjung maupun masyarakat di sekitarrumah sakit. Berbagai upaya sanitasi rumah sakit adalah penyediaan airbersih, pengelolaan air limbah, pengelolaan sampah, pengelolaan limbahmedis dan non medis, pengelolaan makanan, pengelolaan linen,pengendalian serangga dan tikus, desinfeksi dan sterilisasi.Salah satu faktor lingkungan yang perlu diperhatikan sehubungandengan pelayanan sanitasi rumah sakit adalah pengelolaan limbah rumahsakit yang meliputi kegiatan rawat jalan, rawat inap, pemeriksaanpenunjang seperti laboratorium, radiologi, patologi, kedokteran dansebagainya yang menghasilkan berbagai macam limbah atau buangan.Limbah rumah sakit termasuk jenis limbah domestik yang terdiri darikamar mandi, laundry, dapur, sisa proses penyembuhan orang sakit dandari laboratorium klinis yang kemungkinan bahan buangan tersebutmerupakan sumber berbagai penyakit dan mengandung bahan kimia,bakteri patogen serta radioaktif.Penyediaan air bersih di rumah sakit sangat penting mengingatbahwa rumah sakit merupakan tempat tindakan dan perawatan orang sakit,maka kualitas dan kuantitasnya perlu dipertahankan setiap saat. Hal initergantung pada kelas rumah sakit dan berbagai jenis pelayanan yangdiberikan, mungkin beberapa rumah sakit harus melakukan pengolahantambahan terhadap air minum dan air bersih yang telah memenuhi standarnasional.Dalam pengelolaan makanan di rumah sakit, kualitas makananharus senantiasa terjamin setiap saat, agar masyarakat sebagai pemakaidapat terhindar dari penyakit atau gangguan kesehatan serta keracunanakibat makanan. Terutama bagi pasien yang sedang dirawat di rumah sakityang tubuhnya dalam kondisi lemah sehingga sangat rentan terhadappenyakit.Rumah Sakit Umum (RSU) Kardinah Tegal merupakan salah satutempat pelayanan kesehatan milik Pemerintah daerah kota Tegal. Sejaktanggal 30 januari 1995, status rumah sakit ini meningkat dari tipe Cmenjadi tipe B. Dalam peningkatan keadaan sanitasi pada lingkunganrumah sakit, maka rumah sakit umum (RSU) Kardinah kota Tegalmempunyai Instalasi Penyehatan Lingkungan.2. Tujuana. Tujuan UmumMahasiswa mampu melaksanakan latihan kerja di tempat maganguntuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan,keterampilan profesional dan etos kerja dalam bidang SistemPengelolaan Sanitasi di Rumah Sakit Umum (RSU) Kardinah Tegal.b. Tujuan Khusus1) Memperoleh gambaran deskriptif tentang Sistem PengelolaanSanitasi yang ada di Rumah Sakit Umum (RSU) Kardinah Tegal.2) Mengetahui manfaat Sistem Pengelolaan Sanitasi yang ada diRumah Sakit Umum (RSU) Kardinah Tegal.3) Mengetahui informasi yang dihasilkan oleh Sistem PengelolaanSanitasi yang ada di Rumah Sakit Umum (RSU) Kardinah Tegal.4) Mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi olehSistem Pengelolaan Sanitasi yang ada di Rumah Sakit Umum(RSU) Kardinah Tegal.3. Kegunaana. Bagi Institusi Magang1) Institusi memperoleh bantuan pemikiran, tenaga dan ilmu dalamrangka perencanaan dan pelaksanaan manajerial dunia kerja.2) Institusi dapat memanfaatkan tenaga magang dalam membantumenyelesaikan tugas-tugas untuk kebutuhan di tempat magang.3) Institusi tempat magang mendapat alternatif calon karyawan yangtelah dikenal mutu, dedikasi dan kredibilitasnya sehingga dapatdidayagunakan untuk meningkatkan produktivitas kerja.4) Laporan magang dapat menjadi salah satu audit internal kualitastempat magangb. Bagi Kesehatan Masyarakat UNSOED1) Memperoleh informasi tentang Sistem Pengelolaan Sanitasi diRumah Sakit Umum Kardinah Tegal.2) Memperoleh umpan balik (stakeholders) tentang SistemPengelolaan Sanitasi di Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal untukpenyusunan kurikulum agar lebih sesuai dengan kebutuhanlapangan.3) Memperoleh kasus yang berharga tentang Sistem PengelolaanSanitasi di Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal yang dapatdigunakan sebagai contoh dalam pemberian materi kuliah.c. Bagi Mahasiswa1) Mendapatkan pengalaman dan keterampilan di tempat magangkhususnya yang terkait dengan bidang Sistem Pengelolaan Sanitasiyang ada di rumah sakit.2) Mendapatkan kesempatan mengaplikasikan teori SistemPengelolaan Sanitasi Rumah Sakit yang diperoleh selama kuliahdengan kenyataan di lapangan.3) Menemukan permasalahan yang dapat digunakan sebagai bahanpenelitian dalam rangka penulisan tugas akhir.BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Rumah Sakita. Pengertian Rumah SakitRumah Sakit adalah sarana upaya kesehatan yangmenyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan yang meliputi pelayananrawat jalan, rawat inap, pelayanan gawat darurat, pelayanan medik dannon medik yang dalam melakukan proses kegiatan hasilnya dapatmempengaruhi lingkungan sosial, budaya dan dalam menyelenggarakanupaya yang dimaksud dapat mempergunakan teknologi yang diperkirakanmempunyai potensi besar terhadap lingkungan (www.pdii.lipi.go.id).b. Fungsi Rumah SakitFungsi rumah sakit menurut keputusan menteri kesehatan RINo.983/Menkes/Sk/XI/1992, tentang pedoman organisasi rumah sakitumum yaitu :1. Menyelenggarakan pelayanan medis2. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis3. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan4. Menyelenggarakan pelayanan dan rujukan5. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan6. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan7. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuanganc. Sanitasi Rumah SakitSanitasi rumah sakit merupakan suatu upaya yang perludilaksanakan oleh rumah sakit agar lingkungan rumah sakit menjadisaniter sehingga kecil kemungkinan untuk terjadinya penularanpenyakit karena kegiatan pelayanan kesehatan rumah sakit.Berdasarkan permenkes No.986/Menkes/Per/XI/1992 (tentangpersyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit) kegiatan sanitasirumah sakit dalam upaya penyehatan lingkungan rumah sakitmeliputi :1. Penyehatan bangunan dan ruangan, termasuk pencahayaan,penghawaan serta kebisingan2. Penyehatan makanan dan minuman3. Penyehatan air termasuk kualitasnya4. Penanganan sampah dan limbah5. Penyehatan makanan6. Pengendalian serangga dan tikus7. Sterilisasi dan desinfektan8. Perlindungan radiasi9. Penyuluhan kesehatan lingkungan1) Penyediaan Air Bersiha. Pengertian Air BersihAir minum dan air bersih dalam hal ini adalah air yangmemiliki kualitas minimal sebagaimana dalam lampiran peraturanmenteri kesehatan no.416 tahun 1990. Air bersih merupakankebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan di rumah sakitnamun mengingat bahwa rumah sakit merupakan tempat tindakan danperawatan orang sakit, maka kualitas dan kuantitasnya perlu dipertahankan setiap saat.b. DampakDampak yang di timbulkan dari penyediaan air bersih yaitudampak negatif dan dampak positif. Dampak positif berupa penurunanpenyakit yang dapat di tularkan melalui air atau penyakit yang ditularkan karena kegiatan mencuci dengan air, kebersihan lingkungan,alat-alat termasuk kebersihan pribadi, sedangkan dampak negatifmisalnya meningkatnya penyakit yang ditularkan melalui air dankegiatan mencuci dengan air, kesehatan lingkungan dan pribadikurang terpelihara.c. Sumber Air BersihAir bersih yang digunakan bersumber dari PDAM dan sumurdangkal (sumur gali dan sumur pantek) dengan kedalaman masing-masing sekitar 15 - 20 meter. Air bersih dari PDAM dan sumurdangkal didistribusikan ke unit-unit atau tiap ruangan denganmenggunakan pipa, sebelumnya di lakukan penampungan pada bakreservoir dengan kapasitas 1 m.2) Pengelolaan Air Limbaha. Pengertian Air LimbahLimbah cair rumah sakit adalah semua limbah cair yang berasaldari rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikrooorganisme,bahan kimia beracun, dan radio aktif.b. DampakPengolahan air limbah akan berdampak positif yaitu berupapenurunan jumlah mikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif. Namun untuk beberapa jenis mikroorganisme tertentu masih bisabertahan selama pengolahan, sehingga untuk limbah infeksius harusada desinfeksi atau sterilisasi terlebih dahulu.c. Sumber Air LimbahSecara umum air limbah mengandung buangan pasien, bahanautopsi jaringan hewan yang digunakan di laboratorium, sisa makanandari dapur, limbah laundry, limbah laboratorium, berbagai macambahan kimia baik toksik maupun tidak toksik dan lain-lain.3) Pengelolaan Sampaha. BatasanSampah adalah bahan-bahan yang tidak berguna, tidakdigunakan ataupun yang terbuang.b. Penggolongan(1). RefuseSemua sampah padat yang meliputi sampah sisamakanan, sampah tidak mudah busuk, sisa atau abu pembakarandan bangkai binatang.(2). GarbageSampah mudah busuk yang berasal dari penyiapanpengolahan dan penyajian makanan.(3). RubbishSampah yang tidak mudah busuk kecuali asbes.(4). AbuYaitu residu dari hasil pembakaran.(5). Sampah BiologiSampah yang langsung dihasilkan dari diagnosa dantindakan terhadap pasien, termasuk bahan-bahan medispembedahan autopsi dan laboratorium.a. Sampah medis : ruang pasien, ruang pengobatan, ruangperawatan ruang bedah termasuk dressing kotor, verban,kateter, swab dan lain-lain.b. Sampah patologis : sampah yang di hasilkan dari ruang bedahatau ruang autopsi, termasuk plasenta jaringan, organ anggotabadan dan lain-lain.c. Sampah laboratorium : sampah yang di hasilkan darilaboratorium diagnostik atau riset, meliputi sediaan atau mediasampel spinal, bangkai binatang.4) Pengelolaan Limbah KlinisBanyak sekali limbah yang di hasilkan rumah sakit,sebagian besardapat membahayakan siapa saja yang kontak dengannya.mak dalampengelolaannya perlu prosedur tertentu, agar tidak menjadi ancaman perlualasan-alasan sebagai berikut :a. Volume limbah yang dihasilkan melebihi kemampuan pembuangannyabeberapa diantara limbah itu berpotensi menimbulkan bahaya kepadapetugas yang melaksanakan pembuangan sampah, apabila tidak ditangani dengan baik.b. Limbah ini juga menimbulkan pencemaran lingkungan apabiladibuang sembarangan dan pada akhirnya mengancam masyarakat.5) Pengelolaan Makanan Dirumah SakitDalam pengelolaan makanan di rumah sakit proses sanitasimakanan ini menyangkut banyak faktor, mulai dari asal atau sumber bahanmakanan, proses hingga menjadi makanan, penyajian kepada konsumendan faktor-faktor lingkungan lainnya yang terkait.a. Lokasi dapur, bangunan dan fasilitas sanitasi1) Lokasi dapurLokasi harus terhindar dari sumber pencemaran, terutamayang berasal dari tempat sampah, wc, bengkel, cat dan sumberpencemaran lain.2) Bangunan dan fasilitas sanitasib. HalamanHalaman harus bersih, tidak banyak lalat dan tersediatempat sampah yang memenuhi syarat kesehatan, tidak terdapattumpukan barang-barang yang menjadi sarang tikus danserangga.c. KonstruksiBangunan untuk kegiatan pengolahan makanan harusmemenuhi persyaratan teknis konstruksi bangunan yangberlaku.d. LantaiPermukaan lantai harus rapat air, halus, kelandaiancukup, tidak licin dan mudah di bersihkan.e. DindingPermukaan dinding sebelah dalam halus, kering atautidak menyerap air dan mudah dibersihkan.f. Langit-langitLangit-langit harus menutup seluruh atap bangunan,tinggi langit-langit sekurang-kurangnya 2,4 meter diatas lantai.g. Pintu dan jendelaJendela pada bangunan tiang dipergunakan untukmemasak harus membuka kearah luar. Semua pintu di lengkapidengan peralatan anti lalat seperti kasa, tirai, pintu rangkap.h. PencahayaanDi setiap ruang tempat pengolahan makanan dan tempatmencuci tangan intensitas pencahayaan sedikitnya 200lux.Pada bidang kerja.i. VentilasiBangunan atau ruang tempat pengolahan makananharus dilengkapi dengan ventilasi yang dapat menjagakenyamanan suhu dan kelembaban dalam ruangan.j. Dapur formula bayi (dapur susu)Dapur susu dibuat ruangan khusus (berdinding kaca)yang bebas dari mikroorganisme patogen dan tidak dipakaiuntuk kegiatan lain. Tenaga penjamah makanan di dapur susuharus mempunyai baju dan atribut khusus yang streril sepertibarak short, tutup kepala, masker dan sarung tangank. Ruang pengolahan makananLuas ruang pengolahan makanan harus cukup untukbekerja agar terhindar dari kemungkinan terkontaminasinyamakanan dan memudahkan pembersihan untuk setiap pekerja.l. Tempat cuci tanganUntuk sebuah tempat cuci tangan dipergunakanmaksimal 10 Orang dengan penambahan satu buah setiappenambahan 10 orang dan terletak sedekat mungkin daritempat kerja.b. Peralatan pengolahan makanan1) Peralatan makanan dan minumanPeralatan ini digunakan untuk penyajian makanan yanglangsung di amankan oleh karyawan, penderita maupunpengunjung di rumah sakit, maka perlu di perhatikan :a) Bahan peralatan harus terbuat dari bahan yang kuat dan bagianpermukaan tempat makanan atau kontak dengan makanan harushalus, tidak ada sudut mati dan tidak mengandung bahanberacun seperti Pb, As, Cu, Zn, Cd, dan An.b) Bahan harus kuat atau tidak mudah penyok, gompel, robekatau pecah.c) Peralatan yang di pakai untuk menyajikan makanan harusbebas dari E.coli2) Pencucian peralatanPencucian yang benar akan memberikan hasil akhirpencucian yang sehat dan aman, untuk pencucian yang perlu diikuti adalah :a) Piring atau gelas yang telah dicuci dan dibilas dengan airkaporit untuk desinfeksi, langsung di rendam kedalam air bakkaporit 50 ppm selama 2 menit atau 100 C selama 1 menit.b) Sedangkan untuk desinfeksi dengan air panas, disyaratkan suhu82C untuk selama 2 menit atau 100C selama 1 menit.6) Pengelolaan LinenDi tempat pencucian, penumpukan linen kotor akan menimbulkangangguan kesehatan kepada para pekerja laundry dan dapat mengotorilinen bersih. Secara umum pengelolaan linen adalah sebagai berikut :a. Pencucian linen kotor1) Pembilasan pertamaGuyuran air dingin biasa dipakai sebagai pembilasanpertama untuk menghilangkan noda-noda, terutama noda darah.2) Tahap penyabunanKegiatan pencucian pokok terjadi pada tahap ini, suhu airpanas yang di sarankan antara 65C- 77C selama 30 menit, sabunyang di gunakan bervariasi.3) Tahap pembilasan akhirBiasanya menggunakan air panas dengan suhu antara 74C-77C. Asam lemah seperti asam asetic sodium metasilikat seringkali juga di tambahkan untuk menghilangkan detergent yangmenempel pada linen dan memutihkan linen.b. Penanganan linen bersihSetelah linen di cuci kemudian di pindahkan ke mesinpemeras, pengering, penyetrika atau proses lainnya sehingga masihmungkin terkontaminasi ulang.c. Pengontrakan laundryAda kecenderungan bahwa diantara rumah sakitmengontrakan pekerjaan laundry pada pihak luar misalnya padaperusahaan perusahaan laundry. Sangat di sarankan bagi rumah sakityang mempraktikan kegiatan tersebut selalu menjaga standarkebersihan.7) Pengendalian Serangga Dan TikusSerangga dan tikus merupakan masalah rutin di rumah sakit,karena itu pengendaliannya harus juga di lakukan secara rutin. Seranggadan tikus dapat menjadi pembawa penyakit yang penting sekaligusmenimbulkan kerugian ekonomi. Beberapa penyakit penting yang dapat disebarkan antara lain demam berdarah, malaria, disentri, pes, salmonelosis,disamping itu, gigitan serangga dapat juga memicu timbulnya alergi.8) Desinfeksi Dan SterilisasiRumah sakit merupakan tempat dengan derajat kontaminasiyang cukup tinggi. Sumber kontaminasi utama di rumah sakit umumnyaadalah manusia itu sendiri. Limbah dari proses kehidupan manusia itusendiri seperti urine, tinja, semburan pernafasan, kelupasan kulitsenantiasa di hasilkan dan tersebarkan.Desinfeksi adalah proses menurunkan jumlah mikroorganismepenyebab penyakit atau yang berpotensi patogen dengan cara fisika ataukimiawi. Proses ini biasanya tidak termasuk menghancurkan spora.tingkat desinfeksi di bedakan berdasarkan tiga faktor, yaitu:1. Jenis dan banyaknya kontaminasi yang di curigai2. Jenis dan tingkat kontak alat dengan pasien3. Daya tahan tubuh pasien yang akan kontak dengan alat atau bahan.Sterilisasi adalah proses perlakuan terhadap bahan atau barangdimana pada akhir proses tidak dapat di tunjukan adanya mikroorganismehidup pada bahan atau barang tersebut.BAB IIIPELAKSANAAN KEGIATANA. Analisis Situasi Umum RSU Kardinah Tegal1. Gambaran Umum RSU Kardinah Tegala. Sejarah RSU Kardinah TegalRumah Sakit Umum (RSU) Kardinah Kota Tegal didirikanpada tangggal 1927 oleh Raden Ajeng Kartini, dengan maksud untukmemberikan pelayanan kesehatan yang layak terutama bagi kaumwanita.Rumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal di bangun diatastanah seluas 48.065 meter persegi dengan luas bangunan 17.505 meterpersegi. Rumah sakit ini menempati posisi yang sangat strategis,terletak pada persilangan alur transportasi jalur selatan dan jalur utarapulau jawa. Pada tahun 1983 mendapat pengakuan sebagai RumahSakit Umum tipe C, selanjutnya pada tahun 1995 ditetapkan sebagaiRumah Sakit Umum Daerah tipe B non pendidikan. Lulus akreditasirumah sakit lima pelayanan dasar pada tahun 1998, dan pada tahun2002 lulus akreditasi 12 pelayanan.Rumah Sakit Umum Kardinah Kota Tegal merupakan rumahsakit milik pemerintah kota Tegal, telah di tetapkan sebagai LembagaTekns Daerah (LTD) dengan Peraturan Daerah (Perda) kota Tegalnomor 3 tahun 2001 tentang pembentukan Organisasi Lembaga Tekniskota Tegal dan berdasarkan peraturan daerah kota Tegal nomor 6 tahun2001 tertanggal 4 April 2001 ditetapkan sebagai Unit Swadana.Pemilihan bentuk RSU Kardinah Kota Tegal dalam bentuk LTD didasari oleh pertimbangan bahwa rumah sakit merupakan unsurpenunjang Pemerintah Daerah. Penetapan ini sejalan dengan keputusanPresiden RI Nomor 40 tahun 2001 tentang Pedoman KelembagaanDan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah yang dapat berbentuk LembagaTeknis Daerah atau Badan Usaha Milik Daerah yang di sesuaikandengan kondisi, kebutuhan dan kemampuan daerah. Kemudian padatanggal 19 mei 2005 tentang pembentukan, kedudukan, tugas, fungsi,dan susunan organisasi Lembaga Teknis Kota Tegal menjadi RumahSakit Umum Kardinah Kota Tegal.b. Lokasi RSU Kardinah Kota TegalRSU Kardinah Kota Tegal berlokasi di jalan AIP KS.TubunNo.2 Tegal. Lokasi ini cukup strategis karena merupakan jalurtransportasi Tegal-Purwokerto, Ajibarang dan Bumiayu, sehinggaberdasarkan letaknya RSU Kardinah Kota Tegal merupakan rumahsakit rujukan masyarakat di daerah pesisir pantai, daerah Tegal-Slawidan sekitarnya. Batas wilayah RSU Kardinah Kota Tegal adalahsebagai berikut:Sebelah Utara : Kelurahan KaumanSebelah Timur : Jalan Sultan AgungSebelah Selatan : Jalan KS TubunSebelah Barat : Kelurahan Debong Tengahc. Visi dan Misi RSU Kardinah kota Tegal1) VisiMenjadi Pilihan Terbaik Bagi Pengguna Jasa Pelayanan Kesehatan.2) Misia) Memberikan pelayanan yang mengutamakan kecepatan,ketepatan, kemudahan, kenyamanan dan keselamatan (5 K)Pengguna Jasa Pelayanan Kesehatanb) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang sesuai denganperkembangan teknologi dan ilmu pengetahuanc) Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan prosedur tetapyang mengacu pada standar medis dan asuhan keperawatand) Menciptakan sistem informasi terintegrasi dan jaringan yangsesuaie) Menjalin kerjasama dengan institusi yang terkait untukpeningkatan kinerja.d. Kedudukan RSU Kardinah kota TegalDasar hukum penyelenggaraannya adalah :1) Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 3 Tahun 2001 tentangPembentukan Organisasi Lembaga Teknis Kota Tegal.Ketentuan ini menetapkan antara lain Badan Pengelola RumahSakit Umum Kardinah. Pada tanggal 19 Mei 2005 peraturandiatas tidak berlaku lagi dengan di terbitkannya PeraturanDaerah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pembentukan,Kedudukan, Tugas, Fungsi, Dan Susunan Organisasi LembagaTeknis Kota Tegal.2) Peraturan Walikota Tegal Nomor 17 Tahun 2005 tanggal 01september 2005 tentang Penjabaran Tugas Dan Fungsi KepalaLembaga Teknis Daerah, Kepala Bagian Tata Usaha, KepalaSub Bagian, Kepala Sub Bidang, Kepala Seksi Dan KepalaUnit Pelaksana Teknis Pada Lembaga Teknis Daerah KotaTegal.3) Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 01 Tahun 2003, tentangRetribusi Pelayanan Kesehatan. Ketentuan ini mengatur TarifPelayanan Kesehatan di RSU Kardinah Kota Tegale. Tugas Pokok Dan Fungsi Rumah Sakit1) Tugas PokokMembantu walikota melaksanakan pelayanan pengobatan,pemulihan, peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit yangdi laksanakan melalui pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawatdarurat (emergency) dan tindakan medik.2) Fungsia) Perumusan penetapan kinerja aparaturb) Pelayanan medis, penunjang medis dan non medis sertarujukanc) Asuhan keperawatand) Pendidikan dan pelatihane) Penelitian dan pengembanganf) Pelaksanaan adminitrasi umum dan keuanganf. Struktur Organisasi RSU Kardinah Kota TegalBerdasarkan SK Menkes No. 92/Menkes/SK/1995 tanggal 30januari 1997 RSU Kardinah Kota Tegal dipimpin oleh seorang direkturdan mempunyai bagan struktur organisasi seperti terdapat padalampiran 1.g. Klasifikasi RSU Kardinah Kota TegalRSU Kardinah Kota Tegal merupakan rumah sakit tipe Bdengan kapasitas tempat tidur 266 buah, sedangkan BOR (BedOccuparency Rate) (pertahun 69%. Jenis pelayanan yang telahdilaksanakan di RSU Kardinah Kota Tegal adalah sebagai berikut :1) Kegiatan Medik, meliputi:a) Poliklinik rawat inapRawat inap dengan kapasitas 237 tempat tidur terdiri daribangsal : Penyakit dalam( Bedah( Bedah saraf( Kesehatan anak( Penyakit kandungan( Kebidanan( Neurologi( THT( Paru-paru( Mata( Kulit dan kelamin( Perinatologi( Orthopedi( Gigi dan mulut( Jantung(b) Poliklinik rawat jalan, terdiri atas : Bedah Umum( Bedah Tulang( Bedah Saraf( Bedah Mulut( Anak( Kebidanan Dan Kandungan( Jiwa( Penyakit dalam( Jantung( Mata( Syaraf( Tht( Paru( Kulit Dan Kelamin( Rehabilitasi Medis( Gigi Dan Mulutc) Unit Gawat Darurat(d) Unit Kamar Bedahe) Unit Fisioterapi2) Unit Penunjang Medik, meliputi :a) Bagian Laboratoriumb) Bagian Radiologic) Bagian Farmasid) Instalasi Gizie) Instalasi Penyehatan Lingkungan1) Kegiatan Non Medik, meliputi :a) Administrasi dan Kepegawaianb) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakitc) Laundryd) Kamar jenazahe) Perparkiranh. Kepegawaian RSU Kardinah Kota TegalSumber Daya Manusia (SDM) yang ada di RSU KardinahKota Tegal sebesar 475 orang dengan rincian PNS dan CPNS sebesar458 orang, tenaga harian lepas dan kontrak sebesar 13 orang, honorintern sebesar 4 orang. Sumber Daya Manusia per Juli 2008.Table 1. Daftar Kepegawaian RSU Kardinah Kota Tegal Bulan Juli Tahun 2008PNS dan CPNSNo. Golongan Jenis pekerjaan jumlah1. Medis Dokter spesialis 26Dokter umum 11Dokter gigi 3Apoteker 22. Paramedis S1 Keperawatan 7D3 Keperawatan 126D3 Kesehatan gigi 2SPR/ SPK 12Kebidanan 18SPKSJ 1SPRG 1Pekerja kesehatan 2PKG 2PP 43. Paramedis Non Keperawatan SKM 2Psikolog 1AKZI 5Akfis/ AOT 4Apro/ ATRO 6AAK 14ATEM 2AKL 2D3 Farmasi 3D3 RM 2SA/ SMF 12SPPH 14. Non Medis Sarjana 13D3 5SMA 65SMEA 25STM 7SKKA/SMKK 12MAN 2SMP 32SMEP 1SK 1SKKP 3MTS 5SPG CI 1SD 15Jumlah 458Table 2. Daftar Kepegawaian RSU Kardinah Kota Tegal Bulan Juli Tahun 2008HonorerNo. Golongan Jenis pekerjaan Jumlah1. Medis Thl ( SpesialisPenyakit Dalam)1Kontrak (SpesialisBedah Syaraf)1Kontrak (SpesialisAnasteti)12. Paramedis Kontrak(SAA/SMF)13. Non medis THL (SMKK) 3THL (SMP) 2THL ( TakBerijazah)1Kontrak (SarjanaEkonomi)2Kontrak D3Komputer14. Honorer Intern Dokter Umum 1SMA 1SMP 1SD 1Jumlah 17Sumber: Laporan Data Kepegawaian Juli Tahun 2008Keterangan :Jumlah PNS = 458 orangJumlah THL dan Kontrak = 13 orangJumlah Honorer Intern = 4 orang+Jumlah Total Pegawai = 475 orangPada bulan Desember 2005 RSU Kardinah telah membukapelayanan VVIP dengan diberi nama DEWADARU. RuangDewadaru menyajikan pelayanan rawat inap dengan 17 kamar atautempat tidur lengkap dengan fasilitasnya. Dan juga dilengkapi dengan11 jenis pelayanan poliklinik spesialis, hal ini dengan tujuan untukmeningkatkan mutu pelayanan untuk masyarakat di kota Tegalkhususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya.i. Keadaan Instalasi Penyehatan Lingkungan RSU Kardinah Kota Tegal1) Tugas Pokok IPL RSU Kardinah Kota TegalBertanggung jawab terhadap lingkungan fisik, kimia dan biologi diRSU Kardinah Kota Tegal yang meliputi :a) Kebersihan dan keadaan lingkunganb) Kualitas air bersih, air minum dan air kegiatan khususc) Pengelolaan limbah caird) Pengelolaan limbah padat dan bahan buangan berbahaya (B3)e) Pengendalian serangga, vektor dan binatang penggangguf) Pengawasan kualitas udarag) Pertamanan2) Struktur Organisasi IPL RSU Kardinah Kota TegalInstalasi Penyehatan Lingkungan RSU Kardinah Kota Tegal dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsungkepada Wadir Pelayanan Struktur Organisasi Instalasi PenyehatanLingkungan RSU Kardinah Kota Tegal terdapat dalam lampiran 2.b. Kualitas Fisik Ruangan1. Kualitas Fisik Ruanganb. Suhu dan KelembabanSecara umum suhu ruangan di RSU Kardinah Tegal (53%)melebihi nilai standar yang ditentukan yaitu 22-24oC hal inimemang sangat dipengaruhi suhu udara di Kota Tegal yangmana memang merupakan daerah pesisir pantai yaitu berkisarantara 28o-30oC sedangkan jumlah 47% ruangan yangmemenuhi syarat merupakan ruangan yang menggunakanfasilitas AC.Kelembaban udara ruangan di lingkungan RSU Kardinah Tegalysang memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan standar yangberlaku adalah sebesar 82%, sedangkan 18% tidak memenuhistandar (hasil terlampir). Kelembaban yang tinggi disebabkankarena tingkat hunian yang padat sehingga kondisi udararuangan menjadi pengap.b) Tingkat KebisinganSecara umum rata-rata nilai kebisingan RSU Kardinah masihmemenuhi syarat. Dari hasil pemeriksaan (data terlampir)hanya beberapa ruangan yang tidak memenuhi syarat, dannilainyapun tidak signifikan hanya selisih sedikit dari standaryang ditentukan (maksimal 45 dBA). Tingkat kebisingandipengaruhi oleh jumlah penghuni dan pengunjung yang padat.c) Tingkat PencahayaanSecara umum rata-rata tingkat pencahayaan RSU Kardinahmemenuhi syarat yang ditentukan yaitu sebesar 85%. Dari hasilpemeriksaan (data terlampir) hanya beberapa ruangan yangtidak memenuhi syarat dan hal inipun segera ditindaklanjutidengan penambahan jumlah sumber cahaya, baik lampumaupun pemanfaatan ventilasi dengan optimal. Adapunparameter pencahayaan yang dipersyaratkan untuk ruanganantara 100 200 Lux.2. Kondisi Kesehatan Lingkungan RSU Kardinah Kota TegalKesehatan lingkungan di RSU Kardinah Kota Tegal merupakantanggung jawab dari instalasi penyehatan lingkungan, yang manakesehatan lingkungan rumah sakit meliputi :a. Pengelolaan Penyediaan Air BersihAir bersih yang di gunakan oleh RSU Kardinah Kota Tegalberasal dari PDAM dan sumur dangkal. Jumlah sumur ada 11 dengan(kedalaman 15-21 meter yang berada di PWK 1, PWK 2, PWK 3,Flamboyan, Tanjung, Kesehatan anak, Farmasi, Mushola, Bougenville,Instalasi Gizi dan IGD. Debit air bersih yang berasal dari PDAMadalah 62,4 m/hari, sedangkan air yang berasal dari sumur dangkalsebesar 225 m/hari, sehingga total debit yang di gunakan oleh RSUKardinah Kota Tegal adalah 287,4 m/hari.b. Pengelolaan Air Limbah (IPAL) RSU Kardinah Kota TegalPengelolaan air limbah RSU Kardinah Kota Tegalmenggunakan 2 cara yaitu dengan menggunakan Instalasi PengolahanAir Limbah (IPAL) dan Septic Tank yang kemudian masuk kedalamperesapan. IPAL ini sudah beroperasi sejak tahun 1997. Limbah cairyang diolah dengan IPAL adalah limbah cair yang berasal dari dapur,laundry, laboratorium, raiologi, bangsal melati, paviliumwijayakusuma, ruang operasi dan ICU. Sedangkan yang dibuangkedalam septic tank sejumlah 33 buah yang berasal dari ruangperawatan, ruang-ruang administrasi, ruang farmasi, ruang poliklinikdan ruang IGD.IPAL RSU Kardinah Kota Tegal menggunakan sistempengolahan biologis dengan metode lumpur aktif dengan kapasitassebesar 120 m. Prinsip kerja dari IPAL tersebut adalah sebagaiberikut:1) Limbah cair dari masing-masing unit dengan perpipaan (tetutup)dialirkan kedalam bak kontrol.2) Dari bak kontrol limbah cair di tampung kedalam bak penampung(sumuran).3) Dari bak penampung tersebut limbah cair dipompa otomatiskemudian secara berurutan limbah cair mengalir ke bak screening,bak sedimentasi dan bak equalisasi.4) Dari bak equalisasi limbah cair dipompa dengan pompa otomatismengalir ke bak bioreaktor (bak aerasi yang berisi lumpur aktif).5) Limbah cair dari bak bioreaktor secara otomatis mengalir ke bakdesinfeksi, bak monitoring (kolam ikan) dan terakhir limbah hasilolahan dibuang kesungai.6) Lumpur (padatan) hasil sampingan dari proses IPAL ditampung dibak penampung.Pertimbangan menggunakan pengolahan lumpur aktif adalahsebagai berikut :1) Kemampuan menurunkan BOD, COD, dan TSS2) Kemampuan menghilangkan bakteri pathogen3) Pemakaian bahan dan daya listrik yang efisienAlat yang dipilih dalam pengolahan air limbah di RSUKardinah Kota Tegal yaitu Penyao WSZ-5F. Proses pengolahanlimbah di RSU Kardinah Kota Tegal dengan alat penyao dapat dilihatpada lampiran 3. Hasil dari pengolahan limbah ini dialirkan ke badanair yaitu sungai Gung, dimana sebelum masuk kedalam sungai Gunghasil pengolahan air limbah di uji cobakan kualitasnya dengan adanyakolam ikan. Jika ikan nila sebagai indikator tersebut tidak mati, makakualitas hasil pengolahan air limbah baik dan dapat di buang ke badansungai.Pemeriksaan kualitas air limbah dilakukan 6 bulan sekalibekerjasama dengan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. Debit airlimbah yang diolah melalui IPAL minimal 62,15 m/hari (0,72 L/detik)dan debit maksimal 120 m/hari (16,67 L/detik). Skema pengelolaanlimbah cair melalui IPAL di RSU Kardinah Kota Tegal dapat dilihatpada lampiran 3.c. Pengelolaan Sampah RSU Kardinah Kota TegalRSU Kardinah Kota Tegal dalam melaksanakan kegiatannyamenghasilkan sampah, baik sampah medis maupun sampah non medisatau sampah domestik. Sampah tersebut dalam pengelolaannyadibedakan menjadi dua yaitu sampah medis dan sampah non mnedis.1) Sampah MedisSampah medis merupakan sampah infeksius yangdihasilkan dari semua kegiatan medis, baik diagnosis maupunterapi kepada pasien. Jenis sampah medis antara lain berupa jarumsuntik, kantong infus, kapas, perban, botol obat, sisa obat danjaringan tubuh pasien.Tahapan pengelolaan sampah medis yang dilakukan diRSU Kardinah Kota Tegal adalah sebagai berikut :a) Pengumpulan dan penyimpanan sampah medisKegiatan pengumpulan sampah medis dilakukandisetiap ruangan penghasil sampah medis. Pada setiap ruangantelah di sediakan tempat sampah khusus untuk menampungsampah medis. Tempat sampah tersebut terbuat dari plastik,tertutup, kedap air, dan di dalamnya sudah dilapisi kantongplastik warna hitam untuk mempermudah dalam pengangkutansampah medis. Jumlah tempat sampah medis adalah 49 buah,terdiri dari 4 buah ukuran besar, 40 buah ukuran sedang, dan 5buah ukuran kecil.b) PengangkutanPengangkutan sampah medis dilakukan oleh petugaskhusus pengangkut sampah medis sebanyak 2 orang denganjadwal tugas setiap 2 minggu secara bergantian. Kegiatanpengangkutan sampah dilakukan setiap hari antara pukul 08.00-09.00 WIB.Peralatan yang digunakan untuk mengangkut sampahmedis berupa tempah sampah beroda sebanyak 1 buah dimanatempat sampah medis tersebut memuat kapasitas 1 liter.c) PembuanganTahapan terakhir dalam penanganan sampah medisadalah pembuangan. Pembuangan sampah medis yangdilakukan RSU Kardinah Kota Tegal adalah dengan carapembakaran di incenerator. Namun sebelum dilakukanpemilihan terhadap botol bekas, infuse, dan spuite yang masihbersih untuk di daur ulang baik oleh petugas maupunpemulung.Pembakaran sampah medis dengan inceneratordilakukan setiap hari setiap pukul 12.00 WIB sebanyak satukali pembakaran, namun bila jumlah sampah medis banyakdapat dilakukan pembakaran lebih dari satu kali dalam sehari.Incenerator RSU Kardinah Kota Tegal di samping digunakanuntuk menangani sampah medis sendiri, juga dapat menanganisampah medis dari RSU Harapan Anda Tegal dan RSI MitraSiaga (Ex.Texin) Tegal setiap 3 hari sekali serta rumah sakitPala Raya Mejasem seminggu sekali. Mesin pembakar sampahmedis atau incenerator sudah berlangsung sejak tanggal 7januari 1996. Incenerator yang dimiliki RSU Kardinah KotaTegal yaitu incenerator dengan tipe SM 22 yang sudahberoperasi sejak bulan juli 1996 dengan spesifikasi alatpengolah limbah padat atau incenerator adalah sebagai berikut :1) Tipe SN-222) Kapasitas 0,6 m3) Voltage 220 v, 50 Hz4) Ukuran body 900 mm x 1220 mm x 1800 mm5) Lapisan pelindung bata tahan api (Fire Proof Brick) danCeramic Fibre6) Diameter cerobong 258 mm, tinggi 7500 mm dari body7) Dengan 2 burner dan 2 blower, dilengkapi dengan spraytower sebagai alat pengontrol polusi udara8) Beroperasi pada (suhu C(1000 selama 1 jam denganpemakaian minyak tanah sebanyak 16 L9) Dilengkapi alat pemadam api ringan, bak penampung danpengambil abu.Hasil pembakaran berupa abu, kemudian ditanampada lubang tanah yang telah di gali yang terletak disampingincenerator. Upaya ini dilakukan untuk pemeliharaan kesehatandan keselamatan kerja para petugas pengelola sampah medis.RSU Kardinah Kota Tegal dalam menjaga kesehatan dankeselamatan kerja para petugas sampah medis telahmenyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang meliputi masker,sarung tangan dan sepatu boot. Selain itu diberi makanantambahan berupa susu dan telur.2) Sampah Non MedisSampah non medis adalah semua jenis sampah yang dihasilkan dari lingkungan rumah sakit selain dari hasil kegiatanmedis. Pengelolaan sampah non medis yang di lakukan RSUKardinah Kota Tegal melalui tahapan sebagai berikut :a) Pengumpulan sampah non medisPada masing-masing ruangan terdapat tempat sampahyang diletakan didalam dan diluar ruangan. Pengumpulansampah non medis menggunakan tempat sampah yang terbuatdari plastik, tertutup dan kedap air. Pengangkutan dilakukansetiap hari oleh petugas Cleaning Service yang kemudiandibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) denganvolume 24,88 m yang terletak dibelakang rumah sakit.Peralatan yang digunakan untuk mengangkut sampahnon medis adalah gerobak sampah sebanyak 4 buah dan tempatsampah beroda sebanyak 22 buah.b) Pembuangan akhirPembuangan akhir dari Tempat PembuanganSementara (TPS) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)dilakukan oleh petugas DKP kota tegal setiap hari pada pukul07.30 WIB. Rata-rata sampah non medis yang di hasilkan RSUKardinah Kota Tegal setiap hari sebesar 0,5 m.d. Pengelolaan Linen RSU Kardinah Kota TegalPengelolaan linen (loundry) di RSU Kardinah Kota Tegaldalam kegiatannya mulai dari pengumpulan linen kotor dari masing-masing ruangan, pengangkutan, pencucian, penyetrikaan danpenggunann kembali linen yang mudah bersih. Linen kotor yangmerupakan sumber kontaminasi harus di waspadai karena penangananlinen secara rutin waktu membersihkan tempat tidur, pengangkutanlinen sepanjang koridor dari berbagai ruangan dirumah sakit terutamaruang penyakit menular dapat menyebabkan mikroba keseluruh bagianrumah sakit.Ditempat pencucian, penumpukan atau penimbunan linen kotorakan menimbulkan gangguan kesehatan kepada para pekerja loundrydan dapat mengotori linen bersih. Selain itu linen kotor juga dapatmenyebarkan penyakit dari ruang yang satu ke ruang yang lainmaupun dari pasien ke petugas rumah sakit itu sendiri.RSU Kardinah Kota Tegal dalam melaksanakan kegiatanpengelolaan linen, membagi karakteristik linen itu menjadi dua macamyaitu :1) Linen InfeksiusLinen infeksius adalah linen yang sudah kotor yangterkontaminasi oleh kuman-kuman penyakit menular termasuknoda darah. Sumnber linen infeksius terdapat pada ruangperawatan penyakit menular seperti ruang isolasi, ruang operasidan poliklinik.2) Linen Non InfeksiusLinen non infeksius adalah linen yang sudah dipakai dantidak frees lagi. Sumber linen non infeksius terdapat pada ruangyang bukan penyakit menular seperti ruang administrasi, ruangapotik, ruang laboratorium dan lain-lain.e. Pengendalian Serangga Dan Tikus RSU Kardinah Kota TegalInfestasi serangga dan tikus dapat menimbulkan kerugianekonomi karena serangga dan tikus merusak bahan pangan, dan alat-alat rumah sakit, seperti linen, peralatan kantor dan lain-lain. Dengankebiasaan hidupnya, mereka dapat menimbulkan gangguan kesehatanyaitu dengan memindahkan kuman secara mekanis baik langsungkedalam makanan/bahan pangan atau dengan tidak langsung yaitumengkontaminasi peralatan pengelolaan makanan dan secara biologisdengan menjadi vektor/reservoir beberapa penyakit tertentu. Adapunbeberapa penyakit penting yang dapat disebarkan/di tularkan antaralain demam berdarah, malaria, disentri, pes, salmonelosis dan lain-lain.Disamping itu, gigitan serangga dapat juga menjadi pemicu timbulnyaalergi.RSU Kardinah Kota Tegal dalam melaksanakan kegiatannyameliputi:1) Pemberantasan LalatKegiatan ini dilakukan ketika tingkat kepadatan lalat tinggi.2) Pemberantasan TikusKegiatan ini dilakukan ketika di ruangan terdapat tikus, sehinggaperlu dilakukan pemberantasan/ penangkapan tikus.f. Desinfeksi Dan Sterilisasi RSU Kardinah Kota TegalPencegahan dan mitigasi kontaminasi mikroorganisme dirumah sakit umumnya dilakukan melalui dua tahapan prosedur, yaitudekontaminasi dan diikuti dengan desinfeksi atau sterilisasi tergantungpada tingkat bebas kuman yang dikehendaki. Setiap proses desinfeksiharus selalu didahului dengan proses dekontaminasi atau pencucianyang memadai, karena proses itu akan menghilangkan sebagian besarkuman yang terdapat pada permukaan benda dan sisa kuman yangsedikit akan lebih mudah dibunuh oleh zat bahan desinfektan.RSU Kardinah Kota Tegal dalam melaksanakan kegiatannyahanya melalui proses desinfeksi dan sterilisasi. Proses desinfeksidilakukan di luar ruangan yaitu dengan menggunakan desinfektan darilisol untuk lantai rumah sakit, sedangkan proses sterilisasi dilakukandengan menggunakan lampu UV (Ultra Violet) untuk membunuhkoloni kuman yang ada di ruangan.B. Hasil Dan Pembahasan1. Gambaran Umum Pengelolaan Penyediaan Air BersihSistem penyediaan air bersih di RSU kardinah kota tegalberasal dari PDAM dan sumur gali. Proses penyediaan air bersih dariPDAM RSU Kardinah Kota Tegal yaitu diambil dari mata air yangberada di daerah Guci kemudian proses pengolahannya dilaksanakandi PDAM slawi yang di distribusikan ke daerah PDAM kota Tegal dandari PDAM kota tegal kemudian di distribusikan ke RSU KardinahKota Tegal. Air bersih yang berasal dari PDAM di salurkan kereservoir induk dengan volume 22,5 m, kemudian di alirkan melaluidua jalur induk. Air bersih yang berasal dari sumur dangkal dipompaterlebih dahulu ke reservoir atas, kemudian di alirkan ke ruangan-ruangan terdekat. Pengawasan kualitas air bersih dilaksanakan setiap 6bulan sekali bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Propinsi JawaTengah dengan dilakukan pemeriksaan kualitas kimia danmikrobiologis. Berikut ini adalah gambar reservoir penyediaan airbersih RSU Kardinah kota Tegal :Gambar 3.1 Reservoir Penyediaan Air BersihNamun dari penyediaan air bersih yang ada di RSU KardinahKota Tegal belum ada dampak yang terjadi akibat dari pengolahan airtersebut, hanya ada keluhan ketika PDAM mati yang mengakibatkanberkurangnya pasokan air bersih.Cost benefit dari PDAM RSU Kardinah Kkota Tegal adalahsebagai berikut :No. Bulan(Tahun 2008)Debit PDAM(m)Debit air sumur(m)Anggaran dana(Rupiah)1. Januari - - -2. Februari 2689 1301 6.253.6803. Maret 2804 1186 5.448.8404. April 1935 2055 3.822.6805. Mei 2583 1407 5.147.2406. Juni 2952 1038 5.817.8807. Juli 2624 1366 5.187.320Berdasarkan tabel diatas, bahwa kebutuhan air dari PDAMmasih kurang banyak dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari,sehingga untuk memenuhinya RSU Kardinah Kota Tegal mengambildari debit air sumur gali.Berdasarkan hasil pemeriksaan kualitas air bersih yangdilaksanakan oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI)Semarang dengan pengambilan sampel tanggal 17 Mei 2008. Sampeldiambil dari kran air ruang Instalasi Bedah Sentral, menunjukan bahwakualitas air bersih dibandingkan dengan syarat maksimum air bersihKeputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor :416/MENKES/Per/IX/1990, semua parameter yang dianalisamemenuhi syarat. (hasil terlampir).Berdasarkan hasil pemeriksaan kualitas air bersih yangdilaksanakan oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI)Semarang dengan pengambilan sampel tanggal 17 Mei 2008. Sampeldiambil dari kran air ruang Instalasi Gizi (Dapur), menunjukan bahwakualitas air minum dibandingkan dengan syarat maksimum air minumKeputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor :Kep.407/MENKES/SK/VII/2002, semua parameter yang dianalisamemenuhi syarat. (hasil terlampir).2. Gambaran Umum Pengelolaan Limbah Cair Medis Dan NonMedisRSU Kardinah Kota Tegal merupakan unit pelaksana teknis(UPT) dari Dinas Kesehatan yang mempunyai tugas pokokmelaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil gunadengan mengutamakan penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatandengan berbagai kegiatan yang cukup komplek rawat jalan, rawatinap, rawat darurat, pelayanana medis dan pelayaanan penunjangmedis yang tidak jarang menggunakan peralatan dan bahan-bahanyang sekiranya dapat membahayakan lingkungan sekitar.Melihat sifat pelayanan yang diberikan dapat diketahui bahwarumah sakit merupakan tempat potensial yang menghasilkan airlimbah. Dari data yang diperoleh bahwa sumber air limbah umumnyaberasal dari kamar mandi atau WC, ruang perawatan, laboratorium,dapur, loundry, dan unit-unit lain yang ada di RSU Kardinah KotaTegal. Sumber-sumber air limbah yang ada termasuk dari tangki septictank yang diolah dalam instalasi pengolahan air limbah untukselanjutrnya dibuang ke sungai sebagai badan air penerima.Menurut buku Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Di Indonesia(Depkes, 1995) air limbah rumah sakit adalah semua air limbah yangberasal dari rumah sakit yang kemungkinan mengandungmikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif sehinggakeberadaannya perlu dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke badanair penerima agar tidak menimbulkan dampak negatif baik terhadapmanusia maupun kehidupan yang ada.Upaya yang dilakukan RSU Kardinah Kota Tegal untukmengurangi dampak yang ditimbulkan air limbah yaitu denganmembangun sarana pengolahan air limbah (IPAL). Sarana tersebutdibangun pada tahun 1996 adalah menggunakan pengolahan biologisdengan metode lumpur aktif. Kapasitas terpasang adalah 120 m danjuga dapat diketahui debit harian air limbah rumah sakit. Pemantauandilaksanakan dengan pemeriksaan air limbah sebanyak dua kali daridalam setahun dari BPPI Semarang. Pemasangan IPAL mendapat danabantuan dari APBD tingkat I dan APBD tingkat II. Mulai tahun 1998tepatnya bulan Agustus IPAL mulai beroperasi. Bak pengolah dalamIPAL ada enam buah meliputi bak trapping, bak equalisasi, bakBAAS, bak aerasi, bak sedimentasi, dan bak kontrol. Berikut ini adalahgambar Instalasi Pengolahan Air Limbah di RSU Kardinah KotaTegal:Gambar 3.2. Instalasi Pengolahan Air LimbahInstalasi Pengolahan Air Limbah RSU Kardinah Kota Tegaldalam struktur organisasi manajemen rumah sakit pengoperasiannyadilakukan oleh Instalasi Sanitasi Penyehatan Lingkungan. Keberadaaninstalasi sanitasai rumah sakit dalam melaksanakan tugasnya dibawahbidang penunjang non medis dan mempunyai tugas pokok yang sangatbanyak sehingga hasil kerja belum maksimal termasuk dalampemeliharaan instalasi pengolahan air limbah belum ditangani oleh ahliatau teknik lingkungan. Adapun bagan alir Instalasi Pengolahan AirLimbah dapat dilihat pada lampiran 4.a. Sumber Air LimbahSumber air limbah RSU Kardinah Kota Tegal berasal darikamar mandi atau WC, wastafel, pencucian pispot, pencucian alatbedah, ruang perawatan, kamar bersalin, kamar operasi,laboratorium, kamar jenazah, instalasi rawat inap, instalasi gizi(dapur), dan pencucian linen (laundry).Debit total air limbah sulit diukur secara pasti karenaadanya penyumbatan yang menyebabkan alat ukur limbah cair atauflow meter tidak dapat digunakan. Namun secara umum puncakakifitas RSU Kardinah Kota Tegal terjadi pada pagi hari yaitu daripukul 07.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB, sehingga pada jamtersebut merupakan puncak terjadinya fluktuasi debit air limbah.b. Badan Air PenerimaEffluent dari unit pengolahan air limbah RSU KardinahKota Tegal dialirkan ke sungai dimana air sungai tersebutdigunakan oleh masyarakat sekitar untuk irigasi. Sungai tersebutterletak disebelah timur rumah sakit dan melintasi perumahanpenduduk. Selama pengolahan air limbah beroperasi belum pernahada keluhan dari masyarakat sekitar tentang gangguan akibat hasilbuangan pengolahan air limbah (effluent) kesungai tesebut.c. Sistem PengolahanAir limbah yang ada dialirkan secara gravitasi melalui pipabawah tanah menuju unit pengolahan air limbah. Pada setiappercabangan dan tempat tertentu (maksimal 10 m) dipasang sumurpemeriksaan (manhole).Adapun prinsip proses pengolahan air limbah setiap unitpengolahan secara lengkap sebagai berikut :1) Bak TrappingAir limbah yang berasal dari sumber dialirkan secara gravitasimelalui pipa menuju stasiun pemompaan atau bak trappingpada unit pengolahan air limbah. Semua air limbah yang dihasilkan ditampung dalam bak ini, berfungsi juga sebagaitrapping padatan atau kotoran seperti plastik, daun dan sampahlain sehingga kotoran tersebut dapat diambil oleh petugas untukdipisahkan.2) Bak EqualisasiAir limbah yang tertampung di bak trapping dipompa masukmenuju bak equalisasi. Limbah yang ada dialirkan denganmenggunakan pompa feeding. Di bak ini air limbah sudahtercampur rata dan bersih dari kotoran lain karena dari baktrapping sudah diseragamkan. Fungsi bak equalisasi adalahuntuk melunakan air limbah sehingga konsentrasi dan airlimbah menjadi rata. Kondisi pompa feeding sering rusak olehkarena itu perlu dilakukan service rutn pada spare part pompa.Dimensi bak equalisasi yaitu panjang 6 meter, lebar 6 meterdan tinggi 4 meter. Volume bak equalisasi 108,00 m.3) Baffles Anaerobik Activated Sludge (BAAS)Baffles Anaerobik Activated Sludge ini berfungsi untukmemecah unsur-unsur radikal kimia didalam limbah denganmenggunakan mikroorganisme anaerob alam lumpur aktif. Airlimbah dari bak equalisasi dialirkan ke bak BAAS melalui pipakedinding bak dasar. Dari dasar bak akan didistribusikanmerata keatas melalui media lumpur aktif. Melalui lumpur aktifini unsur-unsur kimia akan mengalami peruraian atau degradasisehingga diharapkan dapat menurunkan kebutuhan oksigenuntuk proses kimia. Dimensi BAAS ini adalah panjang 9 meter,lebar 6 meter dan tinggi 4 meter. Volume bak BAAS 167,40m.4) Bak AerasiSetelah limbah tertampung dan diolah di bak BAAS selamawaktu penahan kemudian mengalir ke bak aerasi. Pada bakaerasi dilakukan penambahan udara dengan menggunakanaerator. Udara akan dihembuskan kedalam air limbah berupagelembung-gelembung kecil. Jumlah rata-rata oksigen yang di2,943(hasilkan L/jam. Sedangkan waktu yang diperlukanuntuk injeksi dan pengadukan rata-rata adalah 38 menit.Dengan menggunakan 2 buah aerator yang dipergunakan secarabergantian setiap 12 jam secara otomatis akan mampumenambah udara dalam air limbah yang diperlukan untukmemproses biologi maupun kimia. Untuk lebih meningkatkankinerja aerator perlu dilakukan service rutin pada spare partpompa mengingat suku cadang aerator hanya ada di kota-kotabesar. Dimensi bak aerasi adalah panjang 14 meter, lebar 6meter dan tinggi 4 meter dengan volume 252 m.5) Bak SedimentasiAir limbah yang mengalami proses aerasi dialirkan kedalambak sedimentasi. Hal ini dimaksudkan untuk memberikesemaptan padatan tersuspensi (SS) mengendap. Dari bakaerasi padatan tersuspensi akan terbentuk flok melalui peristiwabiologis oleh mikroorganisme anaerob. Dalam bak sedimentasiini padatan tersuspensi akan diendapkan sehingga padatantersuspensi dalam air limbah akan turun. Penempatan baksedimentasi dan bak desinfeksi tertukar sehingga efektifitaspengolahan maksimal. Dimensi bak sedimentasi adalahpanjang 6 meter, lebar 5 meter dan tinggi 2,5 meter sedangkanvolumenya adalah 60 m.6) Bak DesinfektanAir limbah yang sudah mengalami proses pengendapan dalambak sedimentasi sebelum di buang ke badan air perlu dilakukanpembunuhan kuman pada bak desinfeksi karena air limbahtersebut kemungkinan masih banyak mengandung kuman-kuman patogen. Untuk membunuh kuman-kuman tersebutdigunakan larutan bayclin yang mengandung bahan aktifNaOCl konsentrasi 5,25 %. Pengaliran larutan NaOCl daritangki larutan diatur menggunakan kran dengan jumlah air 69tetes per menit. Penimbunan larutan bayclin pada tangkidesinfeksi belum diperhitungkan dengan kebutuhanpengolahan, hanya dilakukan dengan perkiraan. Dimensi bakdesinfeksi adalah panjang 6 meter, lebar 5 meter dan tinggi 2,5meter, sedangkan volume bak desinfeksi adalah 61,50 m.7) Bak KontrolBak kontrol berfungsi untuk mengontrol kualitas air limbahyang akan di buang ke badan air. Dalam bak ini limbahdimanfaatkan sebagai fish pond, serta pengisian bioassayterhadap kualitas air limbah. Dalam bak ini dilakukanpengambilan contoh air limbah (effluent). Kondisi bak kontrolsaat ini mengalami kebocoran sehingga air limbah tidak dapatmelampaui batas bak, oleh karena itu air limbah tidak dapatsampai ke effluent. Dimensi bak kontrol adalah panjang 6meter, lebar 4 meter dan tinggi 2,5 meter dengan volume 60 m.Berdasarkan hasil pengamatan, bahwa limbah cair dari masing-masing unit dengan perpipaan (tertutup) dialirkan kedalam bak kontrolkemudian dialirkan ke bak penampung melalui bak equalisasi, bakmonitoring dimana terdapat ikan nila sebagai indikator baik buruknyakualitas air limbah yang dibuang ke badan air. Pengelolaan limbah cairdi RSU Kardinah Kota Tegal sudah baik, dimana pada sebagian unitsudah langsung mengalirkan limbahnya ke IPAL dan juga unit-unitlain yang menyalurkan limbahnya ke septic tank yang ada padamasing-masing ruangan.Dalam pengolahan limbah dengan menggunakan IPAL untukmenanggulangi adanya peluapan dari tangki equalisasi karena pompaatau equator mati maka sebaiknya sering diadakan pengecekan pompaaerator dan perawatan pompa aerasi O2 yang masuk dari bak aerasijuga harus diperhatikan karena pompa blower sering mati sehinggamenyebabkan pengurai mati dan tidak mampu menguraikan bahan-bahan organik.Pengawasan yang kurang terhadap pengelolaan limbah cairjuga dapat berpengaruh terhadap kualitas outlet air limbah yang dihasilkan, meskipun alat yang digunakan untuk pengolahan IPALbekerja secara otomatis. Sebaiknya pengawasan terhadap pengelolaanini lebih di tingkatkan dan pelatihan petugas pengelola limbah cairharus selalu dilaksanakan guna menciptakan kondisi IPAL yang baikdan mampu mengelola limbah cair yang layak sesuai dengan bakumutu limbah cair untuk rumah sakit.Menurut Djabu (1990), air limbah dapat menimbulkangangguan pada ekosistem karena badan air merupakan ekosistemtumbuhan air dan plankton yang terapung dan melayang dalam airsebagai komponen makhluk hidup serta pasir air, mineral dan oksigenyang terlarut dalam air sebagai komponen yang tidak hidup. Apabilarumah sakit membuang air limbah ke badan air dengan kualitas yangrendah, maka kadar oksigen akan menurun karena digunakan olehbakteri untuk proses penguraian.Menurut Pedoman Pelaksanaan Limbah di RSU Kardinah KotaTegal, air limbah dapat menimbulkan gangguan terhadap kehidupanbiotik karena dapat bersifat toksik terhadap akuatik badan air yangakhirnya dapat menyebabkan kepunahan dan atau penurunankeanekaragaman jenis. Adanya polutan yang berlebihan terhadap fisikair dapat mengganggu proses self purification karena kadar oksigenberkurang.Pemeriksaan diawali dengan pengambilan sampel tanggal 17Mei 2008 dari influent dan efluent IPAL yang dilaksanakan oleh BalaiPenelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Semarang. Adapun hasilpemeriksaan air limbah dibandingkan dengan Baku Mutu Limbah CairRumah Sakit PERDA Propinsi Jawa Tengah Nomor 10 tahun 2004,semua parameter yang diperiksa memenuhi syarat sesuai denganpersyaratan..3. Gambaran Umum Pengelolaan Sampah di RSU Kardinah KotaTegala. Pengelolaan Sampah MedisSampah medis di RSU Kardinah Kota Tegal sudahdibedakan dengan sampah non medis. Sampah medis tahappengolahannya melalui tahap pengumpulan, penyimpanan,pengangkutan dan pemusnahan. Sampah medis dikumpulkan padatempat sampah tertutup dan dilapisi kantong plastik warna hitambesar, namun terkadang bila jumlah sampahnya terlalu banyak danberair, maka plastiknya menjadi sobek dan bocor, sehinggaberakibat mengotori tempat sampahnya. Penggunaan kantongplastik memang sangat disarankan karena dapat membantu dalampengangkutan, sehingga mengurangi kontak langsung denganmanusia, mengurangi bau, rasa, estetika dan memudahkan sertamengurangi frekuensi pembersihan tempat sampah. Untuk itualangkah baiknya bila kantong plastik memiliki ketebalan yangsesuai dengan jenis sampah.Pengangkutan sampah medis di RSU Kardinah Kota Tegaldilakukan oleh dua orang tenaga pengangkut yang dalampelaksanaannya bergilir dengan menggunakan satu buah tempatsampah medis beroda. Berdasarkan pengamatan, tempat sampahuntuk mengangkut sampah medis masih kurang. Hal ini dibuktikan masih ada sampah medis yang diangkut hanya denganmenggunakan kantong plastik tanpa dimasukan ke tempat sampahmedis. Oleh karena itu hendaknya alat pengangkut sampah medisdi tambah dengan kereta dorong. Jika volume sampah medis dalamjumlah besar, maka perlu pengangkutan sebanyak dua kaliberturut-turut sehingga semua sampah medis dapat terangkut.Selain itu setiap kali tempat sampah medis terlihat kotorhendaknya dilakukan pencucian dengan menggunakan desinfektan.Tempat sampah medis yang ada di RSU Kardinah Kota Tegalsudah dibedakan warnanya dengan tempat sampah non medis. Halini akan mempermudah dalam membedakan jenis sampah medisdan non medis. Namun tempat sampah tersebut baik untuk sampahmedis dan non medis tidak ada tanda khusus yang dapatmembedakan antara sampah medis dan non medis.Pemusnahan sampah medis RSU Kardinah Kota Tegaldilakukan dengan menggunakan incenerator. Abu dari hasil sisapembakaran sampah medis RSU Kardinah Kota Tegal sebelumnyadi timbun di belakang gudang incenerator. Namun sekarang abuhanya dikumpulkan disamping incenerator. Hal ini harus segera dicarikan alternatif pemecahannya, antara lain dengan memanfaatkanlahan baru untuk dapat di gali dan untuk menimbun abu sisa hasilpembakaran sampah medis tersebut. Dari hasil pengamatan punmenunjukan bahwa incenerator sudah tidak layak di gunakan, halini di buktikan dengan menyengatnya bau sampah medispembakaran dari incenerator. Dengan kondisi seperti ini jika tidaksegera di carikan pemecahanya, maka dapat menimbulkan berbagaipenyakit di lingkungan sekitarnya. Incenerator merupakan alatpenghancur dengan metode pembakaran pada suhu yang sangattinggi, yaitu antara C.(C-800(600 RSU Kardinah Kota Tegalmempunyai satu unit incenerator sejak tahun 1995 dengan danadari APBD, Kapasitas yang terpasang adalah 0,6 m.RSU Kardinah Kota Tegal sudah menyediakan alatpelindung diri (APD) antara lain berupa helm, sarung tangan,masker, sepatu boot dan pakaian kerja bagi setiap petugas sampahmedis. Namun pada kenyataannya penggunaan APD tersebutbelum maksimal dengan alasan merasa tidak nyaman. Oleh karenaitu pihak rumah sakit perlu mengadakan pelatihan dan penyuluhanakan pentingnya penggunaan APD pada saat bekerja untukmenghindari bahaya-bahaya yang dapat di timbulkan olehkesalahan dalam bekerja dan penting untuk keselamatan petugassupaya tidak terjadi kontaminasi secara langsung dan terlindungdari kecelakaan.b. Pengelolaan Sampah Non MedisTempat sampah untuk sampah non medis yang tersedia diRSU Kardinah Kota Tegal sudah memenuhi kebutuhan danmemenuhi syarat kesehatan yaitu tertutup, kedap air dan mudahdiangkut. Tempat sampah ini diletakan pada setiap ruangan baikdidalam maupun diluar. Jumlah tempat sampah non medis untukukuran besar 20 buah, sedang 104 buah dan kecil 21 buah. Setiapterjadi kerusakan segera diganti yang baru. Namun demikianpengumpulan sampah non medis ini belum dapat dibedakan antarasampah kering dan sampah basah, hal ini sulit dilakukan karenaperlu mendapat dukungan berupa perilaku dan kebiasaan daripengunjung dan pasien.Pengangkutan sampah non medis dari setiap ruangan keTPS dilakukan pada pukul 07.00-09.00 WIB, sedangkanpengangkutan sampah non medis dari TPS ke TPA oleh DinasKesehatan dan Pertamanan (DKP) kota Tegal dilakukan padapukul 07.30 WIB. Oleh karena itu sampah non medis dari setiapruangan tidak langsung terangkut ke TPA. Dalam mengatasi haltersebut sebaiknya pengangkutan sampah non medis dilakukanpada siang hari (pukul 11.00 WIB) sehingga semua sampah nonmedis dapat terangkut semua.Untuk pengolahan sampah umum atau domestik dikelolamelalui metode pengumpulan di TPS (Tempat PenampunganSementara) yang tersedia, kemudian setiap hari diangkut oleh trukdari DKP kota Tegal menuju ke TPA (Tempat PembuanganAkhir). Adapun kapasitas TPS yang tersedia yaitu 18 m.TPS yang digunakan RSU Kardinah Kota Tegal dilihat darivolumenya sudah mencukupi kebutuhan, namun demikian dari segikonstruksinya masih kurang memenuhi persyaratan, karena bagianatas TPS masih terbuka. Hal tersebut memungkinkan menjaditempat bersarangnya vektor dan binatang pengganggu yang dapatmenularkan penyakit, juga dapat mencemari udara dengan bauyang tidak sedap. Oleh karena itu, TPS yang tersedia perludilengkapi dengan tutup. Selain itu letak TPS RSU Kardinah KotaTegal masih dekat dengan ruangan pasien, dimana kurang amankarena dapat menimbulkan pencemaran udara berupa bau yangtidak sedap. Berikut ini adalah gambar tempat sampah medis dannon medis RSU Kardinah kota Tegal :Gambar 3.3. Tempat Sampah Medis Dan Non MedisDalam bulan Januari s.d. Juni tahun 2008 tidak terjadipelonjakan jumlah yang berarti sehingga daya tampung TPS(sampah non medis/domestik) dan incenerator (sampah medis)masih mencukupi, sehingga tidak terjadi penumpukan ataupenimbunan yang bisa menimbulkan efek negatif.4. Gambaran Umum Pengelolaan Linen RSU Kardinah Kota TegalRumah sakit yang bergerak di sektor kesehatan merupakansarana untuk melayani dan membimbing masyarakat agar tingkatkesehatan individu yang optimal dapat diperoleh. Artinya rumah sakitmempunyai aset yang besar untuk mewujudkan masyarakat yang sehat.Untuk itu RSU Kardinah Kota Tegal berusaha meningkatkan kinerjapara pekerjanya. Dalam meningkatkan pelayanan masyarakat denganmengadakan pembenahan, perbaikan, dalam pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan saat ini dan masa yang akan datang.Ruang lingkup kegiatan pengeloalan linen di Kardinah KotaTegal sebagai berikut :a. Perencanaan1) Perencanaan LinenRuang rawat inap di RSU Kardinah Kota Tegal, terdiri atas 16 (enam belas) ruang rawat yaitu : Ruang Anggrek, Menur, NusaIndah, Soka, Bugenville, Melati, ICU, Wijaya Kusuma, Mawar,Kenanga, Dewadaru, Dahlia, Teratai, Tanjung, Lavender, DanCempaka. Jumlah tempat tidur menentukan jumlah linen yangdi rencanakan untuk tahun anggaran berikutnya. Namun RSUKardinah Kota Tegal memiliki standar minimal persediaanlinen yang ada diruangan sebanyak 3x (tiga kali) jumlah tempattidur. Semua itu untuk menghindari habisnya stok linen yangada di masing-masing ruangan. Untuk perencanaan linen tahunanggaran yang akan datang biasanya dari masing-masingruangan mengajukan permohonan linen yang dibutuhkandengan persetujuan kepala perawatan dan tim pembelian.2) Perencanaan Bahan PembersihMengingat jumlah bahan pembersih untuk pencucian linensangat tergantung dari jumlah linen kotor yang di cuci, makaperencanaan bahan pembersih tidak bisa dilakukan dengantenggang waktu yang pasti, namun RSU Kardinah Kota Tegalmemenuhi kebutuhan pengadaan bahan pembersih setiap satubulan sekali, yaitu dengan cara mengajukan permohonan kebagian gudang.b. Pencucian Linen1) Pengumpulan Linen KotorDari semua ruangan linen kotor dikumpulkan dan dipilah-pilahsesuai dengan jenis atau tingkat infeksiusnya untuk selanjutnyadi masukan kedalam wadah atau ember tertutup untuk di bawake loundry dengan menggunakan kereta dorong yangsebelumnya diruangan sudah di catat dalam buku ekspedisipengeluaran linen oleh petugas kebersihan ruangan diangkutke laundry. Dari laundry diadakan penyortiran lagi denganmemisahkan antar linen dengan linen yang berwarna dan tidaklupa di catat dan di timbang.2) Proses PencucianProses pencucian ini melalui beberapa tahap yaitu :a) Pembilasan pertamaGuyuran air dingin biasanya dipakai sebagai pembilasanpertama untuk menghilangkan noda-noda terutama nodadarah.b) Tahap penyabunanKegiatan yang pokok dalam pencucian adalah tahappenyabuan. Ada dua macam tahap penyabunan yaitu :dengan cara manual dan cara mesin cuci. Dengan caramanual yaitu dengan diadakan perendaman selama 1-2 jamdengan menggunakan heave clean atau sabun batang danbayclin bagi linen yang terkena noda darah baru diadakanpembialsan berulang-ulang sampai bersih. Sedangkandenga cara mesin cuci yaitu dengan memasukan linenkedalam mesin cuci lalu tambahkan air denagn -(suhu 60C. Bahan(80 pembersih yang dipakai adalah heave clean.pencucian dilakukan 45(selama menit samapi 1 jam.Berikut ini adalah gambar aktivitas pencucian linen RSUKardinah kota Tegal :Gambar 3.4. Aktivitas Pencucian Linen3) PengeringanSetelah tahap pencucian selesai kemudian diadakanpengeringan. Tindakan pengeringan dilakukan denganmenggunakan panas sinar matahari dengan cara penjemurandiruang terbuka.c. BinatuSetelah linen dalam keadaan kering, Linen kemudiandikelola unit binatu. Sebelum dilakukan penyetrikaan, linen yangsudah bersih di sortir sesuai dengan jenis linen. Penyetrikaandilakukan dengan setrika otomati. Untuk jenis linen yang tidaktahan terhadap panas tinggi di dahulukan, seperti korden baru,kemudian linen yang tahan terhadap panas tinggi. Prosespenyetrikaan ini berlangsung mulai dari pukul 10.00-12.00 WIB.d. DistribusiLinen yang telah di setrika, selanjutnya dirapikan dandilipat lalu disusun di rak-rak diruang tersendiri menurutpembagian ruang yang tertera pada masing-masing saf. Setelah itulinen dihitung dan dicatat dalam buku pemasukan dan pengeluaranlinen dengan mengontrol antara pemasukan linen kotor denganpengeluaran linen bersih, kemudian oleh petugas kebersihanruangan RSU Kardinah Kota Tegal diambil dan dibawa ke ruangyang membutuhkan.e. Pengadaan dan Perbaikan LinenUnit pengadaan dan perbaikan linen RSU Kardinah KotaTegal bertugas melengkapi dan memperbaiki linen terutamaapabila linen yang diproses perlu diadakan perbaikan. Selanjutnyaunit ini berkembang menjadi pengadaan linen seperti pembuatanbaju operasi, duk lobang, sprei, perlobangan kain pel dan lain-lain.f. AdministrasiUnit administrasi ini dalam kegiatan sehari-harinyadilaksanakan oleh kepala instalasi. Kegiatannya antara lainmengontrol buku catatan cucian, merekap hasil cucian tiap bulan,merekap kebutuhan bahan pembersih yang dipakai setiap hariselama satu bulan serta mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan.g. EvaluasiEvaluasi merupakan tindakan yang harus dilakukan untukmenjaga mutu dan kualitas produk yang dihasilkan. Evaluasi iniharus didukung oleh monitoring yang dilakukan secaraberkesinambungan dari waktu ke waktu. Monitoring tersebut antarlain:1) Pemantauan penggunaan linen dengan mencatat jumlah yangmasuk dan keluar linen setiap hari.2) Pengawasan terhadap kebersihan linen dengan penggunaanbahan pembersih. Menurut buku Pedoman Teknik PencegahanInfeksi Nosokomial di Rumah Sakit yang diterbitkan olehDepkes RI bahwa angka kuman untuk linen bersih tidak lebihdari 6 x 10 spora spesies bacillus per inchi persegi.Kenyatan yang ada di RSU Kardinah Kota Tegal menunjukanbahwa angka kuman di ruangan linen tersebut melebihi standaryang ditetapkan ( hasil terlampir). Hal ini perlu alternatifpemecahannya agar para pekerja dan karyawan di ruangantersebut tidak tertular penyakit.3) Pemantauan kualitas lingkungan dilakukan secara rutin.Menurut KEPMENKES RI nomor : 1204/Menkes/SK/X/2004tentang persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit antaralain :- Kadar debu secara umum kurang dari 150 ug/m udaradalam pengukuran rata-rata 24 jam- Kebisingan ruangan cuci maksimum 78 dBA- Pencahayaan ruangan cuci minimal 100 lux. ( hasilterlampir)Berdasarkan hasil pengamatan, bahwa keadaan fisikruangan di tempat pengelolaan linen RSU Kardinah Kota Tegal,sudah memenuhi syarat yang di tetapkan. Sumber pembuanganlimbah di tempat pengelolaan linen yaitu langsung dialirkanketempat IPAL tanpa adanya pengolahan awal dari pengelolaanlinen. Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan linen di RSUKardinah Kota Tegal selama ini belum ada keluhan baik darikaryawan, pekerja maupun dari masyarakat sekitar. Artinyapengelolaan linen ini sudah cukup baik.5. Gambaran Umum Pengendalian Serangga Dan Tikus RSUKardinah Kota TegalJenis pengendalian serangga yang ada di RSU Kardinah KotaTegal antara lain :1. Pemberantasan LalatRSU Kardinah Kota Tegal dalam melaksanakan kegiatanpemberantasan lalat yaitu dengan menggunakan alat Block Grill.Kegiatan ini dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIBdimana pada jam tersebut jumlah lalat mencapai puncaknya.Prosedur tetap pelaksanaan pemberantasan lalat denganBlock Grill yaitu :1. Sebelum penyemprotan, lakukan pengukuran jumlah lalat dansetelah penyemprotan dilakukan pengukuran lagi untukperbandingan jumlah lalat antara sebelum dan sesudahdilakukan penyemprotan.2. Setiap sampel pengukuran diambil 10 titik3. Masing-masing titik dilakukan pengukuran dalam waktu 30detik dan di hitung jumlah kepadaatan lalat (lama waktu yangdi butuhkan 300 detik/10 titik)4. Ambil jumlah sampel terbanyak dari 10 titik pengukuran5. Hasil dari jumlah sampel terbanyak di bagi 56. Hitung rata-rata jumlah lalat yang ada di tempat pemberantasanAdapun upaya pengendalian Vektor (Lalat) disekitar lokasiTPS dan sekitarnya juga wilayah yang dianggap berpotensi sebagaiperindukan lalat telah dilaksanakan dengan hasil indeks kepadatanlalat tingkat sedang. Berikuit ini adalah contoh gambar aktivitaspengendalian lalat :Gambar 3.13. Aktivitas Pengendalian Lalat2. Pemberantasan TikusRSU Kardinah Kota Tegal dalam melaksanakan kegiatanpemberantasan tikus yaitu dengan memberikan umpan di tempatbersarangnya tikus, seperti di belakang lemari ruangan kantor,lemari dapur, dan belakang mesin loundry. Namun dari pemberianumpan tersebut, belum ada dampak yang di akibatkannya.6. Gambaran Umum Desinfeksi Dan Sterilisasi RSU Kardinah KotaTegalProses desinfeksi dilakukan oleh petugas cleaning servicesetiap harinya dengan menggunakan desinfektan dari lisol untuk lantairumah sakit. Kegiatan ini dilakukan mulai jam 07.00 WIB sebelumaktivitas rumah sakit padat.Prosedur tetap pelaksanaan sterilisasi di RSU Kardinah KotaTegal:a. Semua ventilasi yang ada di ruangan ditutup rapat untuk disterilisasib. Pintu kamar mandi dan lemari yang ada di ruangan di buka untukdi sterilisasic. Masukan lampu Ultra Violet (UV)d. Siapkan pengaturan waktu untuk sterilisasi yang di kehendakie. Nyalakan saklar penghubung lampu Ultra Violet (UV)f. Semua pintu ditutup dari ruangan kemudian nyalakan lampu UltraViolet (UV)g. Beri peringatan di pintu pada waktu pelaksanaan supaya tidak adaorang yang masuk kecuali petugas pelaksanaHasil pemeriksaan menunjukan angka koloni kuman di setiapruangan rata-rata sudah memenuhi persyaratan, hanya terjadi padabulan April 2008 di ruangan Nusa Indah, angka koloni kuman tinggiyaitu dengan jumlah 666,67 koloni/m melebihi dari yang dipersyaratkan (200-500 koloni/m) dan di ruangan jenazah pada bulanMei 2008 menunjukan angka koloni kuman yang tinggi dengan jumlah583,33 koloni/m (hasil terlampir).E. DAFTAR PUSTAKAAchmad. 2002. Manajemen Penyehatan Rumah Sakit. Pusat PenelitianKesehatan LP-UI, Jakarta.Departemen Kesehatan RI. 1995. Sistem Kesehatan Nasional, Jakarta.Direktorat Jenderal Pelayanan Medik dan Direktorat Jenderal PPM dan PLP1992. Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia. DepartemenKesehatan RI ,Jakarta.Http://www.pdii.lipi.go.id/fulltext/editorial1.2005. Limbah Rumah Sakit.Diakses tanggal 19 maret 2008.Keputusan Menteri Kesehatan RI No.983/Menkes/SK/XI/1992 TentangPedoman Rumah Sakit Umum.1992. Departemen Kesehatan, Jakarta.Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan HidupNo.58/MENLH/12/1995 Tentang Baku Mutu Limbah Cair BagiKegiatan Rumah Sakit .1995. Departemen Kesehatan, Jakarta.Kusnoputro, H. 1997. Air Limbah Dan Ekskreta Manusia Aspek KesehatanMasyarakat Dan Pengelolaannya. Departemen Pendidikan DanKebudayaan, Jakarta.Lumenta,B.1989. Rumah Sakit.Kanisius Jakarta.Moersidik, S. 1995. Pengelolaan Limbah, Cara-Cara Dan TeknologiPengolahan Limbah Rumah Sakit. Pusat Penelitian Kesehatan LP-UI,Depok.Peraturan Menteri Kesehatan RI No.986/Menkes/Per/Xi/1996 TentangPersyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit .1996. DepartemenKesehatan, JakartaSugiharto.1987. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah.UI-Press, JakartaLampiran 1. Daftar Kegiatan Harian Mahasiswa MagangDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMUKESEHATANJURUSAN KESEHATAN MASYARAKATKampus Unsoed Grendeng Kotak Pos 115 Telp (0281) 64120KEGIATAN HARIAN MAHASISWA MAGANG TA. 2007/2008Judul Magang : Sistem Pengelolaan Sanitasi di RSU Kardinah Kota TegalLokasi : Jl.AIP KS.Tubun No.2 Kota TegalWaktu : 1 Agustus-31 Agustus 2008Pembimbing : Miskiyah, SKMNo. Hari/ Tanggal Kegiatan1. Jumat, 1 Agustus 2008 - Olah raga- Pembayaran adminitrasi- Sosialisasi lingkungan dan karyawan IPL2. Sabtu, 2 Agustus 2008 Identifikasi masalah3. Senin, 4 Agustus 2008 Mengamati sistem pengelolaan sanitasipenyediaan air bersih dan mencari dataprimer4. Selasa, 5 Agustus 2008 Mencari data sekunder5. Rabu, 6 Agustus 2008 Mengamati sistem pengelolaan sanitasi airlimbah dan mencari data primer6. Kamis, 7 Agustus 2008 Mencari data sekunder7. Jum;at, 8 Agustus 2008 - Olah raga- Mengamati sistem pengelolaan sampah danmencari data primer8. Sabtu, 9 Agustus 2008 Mencari data sekunder9. Senin, 11 Agustus 2008 Mengamati sistem pengelolaan limbah klinisdan mencari data primer10. Selasa, 12 Agustus 2008 Mencari data sekunder11. Rabu, 13 Agustus 2008 Mengamati sistem pengelolaan makanan danmencari data primer12. Kamis, 14 Agustus 2008 Mencari data sekunder13. Jum;at, 15 Agustus 2008 Mengamati sistem pengelolaan linen danmencari data primer14. Sabtu, 16 Agustus 2008 Mencari data sekunder15. Minggu,17 Agustus 2008 Upacara kemerdekaan, lomba16. Selasa, 19 Agustus 2008 Mengamati sistem pengendalian seranggadan tikus dan mencari data primer17. Rabu, 20 Agustus 2008 Mencari data sekunder18. Kamis, 21 Agustus 2008 Mengamati sistem pengelolaan desinfeksidan sterilisasi dan mencari data primer19. Jum;at, 22 Agustus 2008 Mencari data sekunder20. Sabtu, 23 Agustus 2008 Pengambilan foto21. Senin, 25 Agustus 2008 Pengambilan foto22. Selasa, 26 Agustus 2008 Melengkapi data23. Rabu, 27 Agustus 2008 Melengkapi data24. Kamis, 28 Agustus 2008 Melengkapi data25. Jum;at, 29 Agustus 2008 - Olah raga- Melengkapi data26. Sabtu, 30 Agustus 2008 Pamitan dengan pihak RSU Kardinah tegalTegal, 30 Agustus 2008Pembimbing LapanganMiskiyah, SKMNIP.140314587Lampiran 2.Daftar Penilaian Kegiatan MagangDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANJURUSAN KESEHATAN MASYARAKATKampus Unsoed Grendeng Kotak Pos 115 Telp (0281) 64120LEMBAR PENILAIAN KEGIATAN MAHASISWA MAGANGTA. 2007/2008Nama Mahasiswa : Abdul WakhidNIM : L1A005039Lokasi Magang : Jl.AIP KS.Tubun No.2 Kota TegalPembimbing Lapangan : Miskiyah, SKMNILAI No. ASPEKANGKA ANGKA X 20%1. Kedisiplinan dalamkehadiran( Bobot: 20%)2. Kemampuan kerja samadalam institusi (Bobot: 20%)3. Keaktifan dalam pelaksanaanmagang (mencari informasisesuai bidang/ minat,keterlibatan dalamkegiatan/kerja, diskusi)(Bobot: 20%)4. Kemampuan melaksanakantugas (Bobot: 20%)5. Responsi (Bobot: 20%)JumlahTegal, 30 Agustus 2008Pembimbing LapanganMiskiyah, SKMNIP.140314587Lampiran 3. Lembar Bimbingan Laporan MagangDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANJURUSAN KESEHATAN MASYARAKATKampus Unsoed Grendeng Kotak Pos 115 Telp (0281) 64120LEMBAR BIMBINGAN LAPORANKEGIATAN MAGANG MAHASISWA TA. 2007/2008Judul Laporan : Sistem Pengelolaan Sanitasi Di RSU Kardinah Kota TegalLokasi Magang : Jl.AIP KS.Tubun No.2 Kota TegalWaktu : 15 Agustus- 24 September 2008Pembimbing : Miskiyah, SKMNo Hari/tanggal Materi Konsultasi Tanda tanganPembimbingTegal, 30 Agustus 2008Mahasiswa,Abdul WakhidL1A 005039Lampiran 4. Lembar Penilaian Laporan MagangDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANJURUSAN KESEHATAN MASYARAKATKampus Unsoed Grendeng Kotak Pos 115 Telp (0281) 64120LEMBAR PENILAIAN LAPORANKEGIATAN MAHASISWA MAGANG TA. 2007/2008Nama Mahasiswa : Abdul WakhidNIM : L1A005039Judul Laporan : Sistem Pengelolaan Sanitasi di RSU Kardinah Kota TegalLokasi Magang : Jl.AIP KS.Tubun No.2 Kota TegalPembimbing : Miskiyah, SKMNILAI No. ASPEKANGKA %1. Sistematika penulisan(Bobot: 20%)2. Relevansi proposal denganhasil kegiatan (Bobot: 30%)3. Analisis situasi dan studikasus (bila ada) (Bobot:30%)4. Konsistensi penulisan antarbab (Bobot: 20%)JumlahTegal, 30 Agustus 2008Pembimbing LapanganMiskiyah, SKMNIP.140314587Lampiran 5. Lembar Penilaian ResponsiDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANJURUSAN KESEHATAN MASYARAKATKampus Unsoed Grendeng Kotak Pos 115 Telp (0281) 64120LEMBAR PENILAIAN RESPONSIKEGIATAN MAHASISWA MAGANG TA. 2007/2008Nama Mahasiswa : Abdul WakhidNIM : L1A005039Judul Laporan : Sistem Pengelolaan Sanitasi Di RSU Kardinah Kota TegalLokasi Magang : Jl.AIP KS.Tubun No.2 Kota TegalPembimbing : Miskiyah, SKMNILAI No. ASPEKANGKA %1. Kemampuan menjelaskan isidan menjawab pertanyaanberdasarkan laporan magangmahasiswa (Bobot: 45 %)2. Kemampuan analisismahasiswa terhadap kegiatanmagang terkait denganpengetahuannya dalamkeilmuan kesehatanmasyarakat (Bobot: 45 %)3. Ketepatan waktu pelaksanaanresponsiJumlahTegal, 30 Agustus 2008Pembimbing LapanganMiskiyah, SKMNIP.140314587DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANJURUSAN KESEHATAN MASYARAKATKampus Unsoed Grendeng Kotak Pos 115 Telp (0281) 64120LEMBAR BIMBINGAN LAPORANKEGIATAN MAGANG MAHASISWA TA. 2007/2008Judul Laporan : Sistem Pengelolaan Sanitasi Di RSU Kardinah Kota TegalLokasi Magang : Jl.AIP KS.Tubun No.2 Kota TegalWaktu : 15 Agustus- 24 September 2008Pembimbing : Saudin Yuniarno, SKM, M.KesNo Hari/tanggal Materi Konsultasi Tanda tanganPembimbingPurwokerto, 30 Agustus 2008Mahasiswa,Abdul WakhidL1A 005039DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANJURUSAN KESEHATAN MASYARAKATKampus Unsoed Grendeng Kotak Pos 115 Telp (0281) 64120LEMBAR PENILAIAN LAPORANKEGIATAN MAHASISWA MAGANG TA. 2007/2008Nama Mahasiswa : Abdul WakhidNIM : L1A005039Judul Laporan : Sistem Pengelolaan Sanitasi di RSU Kardinah Kota TegalLokasi Magang : Jl.AIP KS.Tubun No.2 Kota TegalPembimbing : Saudin Yuniarno, SKM, M.KesNILAI No. ASPEKANGKA %1. Sistematika penulisan(Bobot: 20%)2. Relevansi proposal denganhasil kegiatan (Bobot: 30%)3. Analisis situasi dan studikasus (bila ada) (Bobot:30%)4. Konsistensi penulisan antarbab (Bobot: 20%)JumlahPurwokerto, 30 Agustus 2008Pembimbing AkademikSaudin Yuniarno, SKM, M.KesNIP.132303626DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANJURUSAN KESEHATAN MASYARAKATKampus Unsoed Grendeng Kotak Pos 115 Telp (0281) 64120LEMBAR PENILAIAN RESPONSIKEGIATAN MAHASISWA MAGANG TA. 2007/2008Nama Mahasiswa : Abdul WakhidNIM : L1A005039Judul Laporan : Sistem Pengelolaan Sanitasi Di RSU Kardinah Kota TegalLokasi Magang : Jl.AIP KS.Tubun No.2 Kota TegalPembimbing : Saudin Yuniarno, SKM, M.KesNILAI No. ASPEKANGKA %1. Kemampuan menjelaskan isidan menjawab pertanyaanberdasarkan laporan magangmahasiswa (Bobot: 45 %)2. Kemampuan analisismahasiswa terhadap kegiatanmagang terkait denganpengetahuannya dalamkeilmuan kesehatanmasyarakat (Bobot: 45 %)3. Ketepatan waktu pelaksanaanresponsiJumlahPurwokerto, 30 Agustus 2008Pembimbing LapanganSaudin Yuniarno, SKM, M.KesNIP.132303626Lampiran 1. Struktur Organisasi RSU Kardinah Kota TegalSTRUKTUR ORGANISASIRUMAH SAKIT UMUM KARDINAH KOTA TEGALDirekturKelompokJabatanFungsionalSekretarisSub BagianTata UsahaSub BagianRumah TanggadanPerlengkapanSub BagianKepegawaianBidangPelayananSub BidangPenunjangPelayananMedikSub BidangKeperawatanBidangUmum danKeuanganSub BidangKeuanganSub BidangRekam MedikdanPerencanaanSub BidangHukum danHubunganMasyarakatBidang PDE(Pengolahan DataElektronik)Lampiran 2. Struktur Organisasi IPL RSU Kardinah Kota TegalLampiran 3. Hasil Pemeriksaan Kualitas Air BersihLampiran 4. Hasil Pemeriksaan Kualitas Air LimbahLampiran 5. Hasil Pemeriksaan Pengendalian Vektor (Lalat)

Posted 4th October 2009 by abdul wakhid

abdul_wakhid

mari ngeblog yuhhh..........

October 27th, 2011

magang

September 15th, 2009

propwebsite

info

khutbah

lamarankerja

proposalbisnis

pengumuman

pengumuman

Posted 27th October 2011 by abdul wakhid

Loading

Send feedback_1424693257.unknown