Macromedia Flash

60
Macromedia Flash Kompetensi Animation 2 Dimention Latihan Satu (1) Sub Kompetensi Pengenalan dan Pengoperasian software Macromedia flash Mx Tujuan dan Sasaran Siswa dapat mengenal dan mengoprasikan software Macromedia Flash Pendahuluan Macromedia flash Mx merupakan standart profesional pembuatan animasi atau web yang sudah teruji kehandalannya. Pembahasan Pengenalan interface macromedia flash Mx Gambar 1.1 Tampilan interface macromedia flash Mx Sebelum memulai membuat objek (animasi), anda perlu mengenal bebarapa interface dalam macromedia 8. Interface- interface tersebut nantinya akan banyak membantu anda mengatur atau mengedit objek animasi yang digunakan. SMK Islamic Village Faridi,S.kom 1 Toolbox Stage Timeline Panel

Transcript of Macromedia Flash

Macromedia Flash

Kompetensi Animation 2 Dimention Latihan Satu (1)

Sub

Kompetensi

Pengenalan dan Pengoperasian software Macromedia flash Mx

Tujuan dan

Sasaran

Siswa dapat mengenal dan mengoprasikan software

Macromedia Flash

Pendahuluan

Macromedia flash Mx merupakan standart profesional pembuatan

animasi atau web yang sudah teruji kehandalannya.

Pembahasan

Pengenalan interface macromedia flash Mx

Gambar 1.1 Tampilan interface macromedia flash Mx

Sebelum memulai membuat objek (animasi), anda perlu mengenal

bebarapa interface dalam macromedia 8. Interface-interface tersebut

nantinya akan banyak membantu anda mengatur atau mengedit objek

animasi yang digunakan.

Salah satu bagian terpenting dalam interface macromedia flash Mx

salah satunya adalah drawing tools berguna untuk membuat dan

memanipulasi gambar atau objek. Drawing tools dibagi menjadi 4 bagian

yaitu : tools, view, colors dan options.

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

1

Toolbox Stage Timeline

Panel

Macromedia Flash

Tools

Tool berfungsi untuk mengatur atau mengedit objek atau animasi

yang sedang kita buat. Tool ini juga adalah salah satu bagian terpenting

dalam macromedia flash Mx yang berguna mengedit atau memanipulasi

gambar objek.

Gambar 1.2 Toolbox

Keterangan Tool Box

Arrow Tool

Digunakan untuk memilih objek. Dengan sebuah klik berarti kita

memilih objek tersebut, dengan klik ganda kita berarti kita memilih

objek dan seluruh komponen yang dimilikinya. Dengan menDrag

Arrow Tool kita dapat membuat sebuah area persegi yang akan

mengaktifkan memlilih atas semua yang ada didalamnya.

Subselect Tool

Digunakan untuk memodifikasi suatu garis yang dibuat dengan pen

tool.

Free Transform Tool

Digunakan untuk memodifikasi bentuk dari suatu objek.

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

2

Arrow Tool Free Transform Tool

Line Tool

Pen ToolOval Tool

Pencil ToolInk Bottle Tool

Eyedropper Tool

Hand Tool

Stroke Fill

Fill ColorDefault Color

Option Panel

Subselect ToolGradient Transform ToolLasso ToolText ToolRectangle ToolBrush ToolPaint Bucket Tool

Erase Tool

Zoom Tool

No Color

Swap Tools

Macromedia Flash

Fill Transform Tool

Digunakan untuk memodifikasi bentuk dan posisi dari gradient fills.

Line Tool

Merupakan alat untuk membuat garis. Bila kita membuat garis

sambil menekan tombol Shift, maka akan terbentuk garis yang

tepat horizontal, vertical, atau miring 450.

Lasso Tool

Digunakan untuk memilih suatu area secara tidak teratur. Semua

yang termasuk areanya akan terpilih.

Pen Tool

Merupakan tool untuk membuat kurva-kurva atau bentuk bebas.

Text Tool

Digunakan untuk membuat text box yang daapt kita isi dengan

berbagai tulisan.

Oval Tool

Adalah tool untuk membuat objek elips (oval). Untuk menggambar

lingkaran, pengunakan tool ini sambil menekan tombol Shift.

Rectangle Tool

Digunakan untuk membuat bentuk persegi. Bila kita ingin

membuat bentuk bujur sangkar secara sempurna, gunakan tool ini

sambil menekan Shift

Pencil Tool

Merupakan alat untuk membuat garis. Bila kita membuat garis

sambil menekan tombol shift, maka akan terbentuk garis yang

tepat horizontal, vertical, miring, atau miring 450.

Brus Tool

Digunakan untuk menggambar dengan kuas secara bebas, tool ini

mempunyai beberapa pilihan untuk mengontrol berbagai efek dari

sapuan kuas kita.

Ink Bottle Tool

Digunakan untuk mewarnai suatu garis

Paint Bucket Tool

Digunakan untuk memodifikasi warna dan gradasi warna didalam

suatu objek.

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

3

Macromedia Flash

Eyedropper Tool

Digunakan untuk mengambil warna yang berasal dari suatu objek

distage sehingga kita bisa menyamakan warna ketika

menggambar.

Eraser Tool

Digunakan untuk menghapus suatu gambar.

View

bagian view menyiapkan 2 tool pilihan, yaitu tool hand, tool zoom.

Tool hand bisa digunakan untuk menggulung stage disegala arah seolah

oleh anda menggunakan scroller 360 derajet, sedangkan tool zoom

digunakan untuk memperbesar atau memperkecil tampilan objek.

Gambar 1.3 View

Colors

Bagian colors menyediakan tool untuk memodifikasi warna pada

garis (stroke color), isi objek (fill objek), dan text.

Gambar 1.4 Colors

0ption

Bagian option menyediakan tool setting yang menyertai tool yang

sedang aktif, misalnya jika mengklik tool rectangle, pada bagian option

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

4

Tool Hand

Tool Zoom

Stroke color

Fill objek

Macromedia Flash

akan memperlihatkan tool round rectangle radius yang merupakan tool

setting yang berguna untuk mengatur sudut-sudut kotak yang dibuat

dengan tool rectangle.

Gambar 1.5 Option

Stage

Stage adalah area tempat kita bekerja dan membuat objek atau

animasi. Ibarat kita seorang pelukis, stage adalah kertas gambarnya.

Gambar 1.6 Stage

Timeline

Untuk mengilustrasikan berjalannya animasi dari waktu ke waktu,

macromedia flash Mx menggunakan timeline (waktu). Beberapa hal yang

perlu diketahui berkaitan dengan penggunaan timeline adalah frame,

keyframe, dan layer.

Gambar 1.7 TimelinePanel

Panel merupakan kotak dialog yang berguna untuk melihat,

mengatur dan mengubah elemen-elemen atau objek-objek didalam

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

5

Stage

Macromedia Flash

macromedia flash Mx. Dalam panel terdapat pilihan-pilihan control,

fungsi, symbol, warna, teks, frame,dan elemen-elemen lain sesuai dengan panel yang

gunakan. Dengan panel, pembuatan animasi akan menjadi lebih jelas dan cepat dibandingkan

dengan penggunaan menu yang bertumpuk.

Kompetensi Animation 2 Dimention Latihan Kedua(2)

Sub

Kompetensi

Dasar Animasi ( Pengenalan fungsi Tweening (motion &

shape), frame by frame animation )

Tujuan dan

Sasaran

Siswa dapat membuat animasi dengan mengunakan

tween :shape dan motion

Pendahuluan

Animasi adalah perpindahan objek dari satu tempat, ketempat lain

dan bayaknya gerak dan berulang-ulang disebut movie clip. Bagaimana

cara kerja animasi dalam software macromedia flash Mx?

Kini sudah saatnya kita memasuki inti dari macromedia flash Mx,

yaitu animasi. Pronsipnya anda dapat membuat sebuah animasi dengan

mengubah isi dari setiap frame yang berurutan. Bayangkanlah kumpulan

frame-frame yang berurutan itu sebagai sebuah gulungan rol film. Anda

pasti sudah mengerti bahwa sebuah gulungan film terdiri dari berbagai

gambar yang terputus-putus dan saling berhubungan. Anggap saja setiap

frame dalam macromedia flash Mx berisi gambar-gambar yang saling

berhungan itu sehingga bila anda menekan tombol play, maka akan

terbentuklah sebuah gambar yang bergerak dan itulah yang akan kita

sebut dengan animasi. Dengan macromedia flash Mx, anda didukung

untuk menciptakan animasi berikut seperti : membuat animasi kartun,

iklan, baner dan lain-lain.

Pembahasan

Mengenal Interface Timeline

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

6

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

11

12

1314

Macromedia Flash

Gambar 2.1 Interface TimelineKet :

1. Insert Layer

2. Insert Layer Folder

3. Add Motion Guide

4. Delete layer

5. Center frame

6. Onion Skin Outlines

7. Curren Frame

8. Frame Rate

9. Elapsed Time

10. Tweened Animation

11. Frame-by-frame animation

12. Frame View pop up menu

13. Timeline Header

14. Playhead

Memahami Konsep Timeline Dan Frame

Timeline adalah waktu seperti penggaris biasa, dimana setiap

penggaris dibagi dalam satuan panjang yang sama, misalnya tiap satu cm,

dalam timeline, ruas yang terbagi iitu disebut frame. bisa dikatakan

timeline merupakan kumpulan dari frame-frame. KeyFrame adalah

sebuah frame dimana anda mendefinisikan suatu perubahan didalam

animasi, misalkan kita harus letakkan keyFrame pada suatu frame yang

anda kehendaki untuk menandakan awal gerak suatu objek. Prinsipnya,

flash akan menyimpan bentuk dari suatu objek pada setiap keyframe

hingga anda harus menciptakan keyframe hanya pada tempat- tempat

dimana kita melakukan suatu perubahan pada objek.

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

7

Macromedia Flash

keyFrame diindikasikan dalam timeline sebagai lingkaran hitam kecil

berwarna hitam bial mengandung isi dan sebagai sebuah lingkaran

berlubang bila kita mengandung isi.

Mengatur Frame Rate

Frame rate adalah kecepatan suatu animasi dimainkan satuan

frame perdetik(fps). Standart kecepatan dalam flash adalah 24 fps.

Sedangkan pada aplikasi web seperti Time dan AVI Movies pada umumnya

mempunyai kecepatan 12 fps. Biasanya kecepatan 12 ini akan

memberikan hasil terbaik diweb. Frame rate yang terlalu pelan akan

menyebabkan akan animasi akan terpatah-patah dan bila frame rate

terlalu cepat mengaburkan details animasi. Langkah untuk mengubah

frame rate dengan memilih modify Document atau dengan mengklik

tombol size yang ada pada properties. Ubahlah nilai fps

pada tag frame rate. Perintah ini juga dapat anda gunakan sebagai

pengaturan stage.

Gambar 2.2 Mengubah frame rate lewat dokumen properties

Ada 2 tween pada macromedia flash Mx yaitu :

1. Motion tween diindikasikan sebagai sebagai lingkaran hitam pada

awal, dilanjutkan dengan anak panah menuju keyframe akhir

dengan latar belakang biru terang.

Perintah yang digunakan adalah klik kanan > create motion

tween diantara frame yang akan digerakan.

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

8

Macromedia Flash

Gambar 2.3 motion tween

Gambar 2.4 motion tween yang tidak lengkap

Garis putus-putus menandakan objek belum terGroup

Ket :

“motion tween hanya dapat digunakan untuk objek yang

tergroup”

2. Shape tween diindikasikan sama seperti motion tween. Tetapi latar

belakang hijau terang.

Gambar 2.5 Shape tween

Gambar 2.6 Shape tween yang tidak lengkap

Garis putus-putus menandakan salah satu objek terGroup

Ket :

“shape tween hanya dapat digunakan pada objek yang tidak

tergroup”

Fasilitas lain yang ditawarkan oleh motion tween untuk

mengendalikan animasi.

Merotasi dan merubah ukuran objek

Dengan motion tween anda dapat memutar sebuah objek pada

porosnya. Bukalah sebuah property inspector, pilih menu Windows

Properties. Kliklah frame yang mengandung motion tween/shape. Maka

pada property inspector akan tampil sebagai berikut :

Gambar 2.7 Properties

Pilihlah rotate dengan meng-klik pull down menu ( segi hitam terbalik )

dan klik diantara pilihan yang diberikan :

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

9

Macromedia Flash

None, berarti anda tidak menerapkan efek rotasi

motion tween anda.

Auto, merupakan pilihan untuk memutar objek

sesuai arah gerak animasi selama satu kali putaran.

CW, singkatan dari clockwise, rotasi searah jarum

jam. Jangan lupa untuk menentukan beberapa kali putaran yang

dilakukan objek dengan mengisi tag times.

CCW, counter clockwise, berlawanan dengan

arah jarum jam, merupakan efek kebalikan dari CW.

Mengatur akselerasi dari gerakan animasi dengan mengubah nilai dari tag

Ease pada property inspector, nilai 0 berarti gerakan animasi anda tidak

terakselerasi, ubahlah sesuai dengan keinginan anda dengan ketentuan

sebagai berikut :

Nilai 1 – 100 menyebabkan gerakan animasi dimulai dengan cepat

kemudian berangsur-angsur melambat.

Nilai -1 – (-100) membuat animasi anda dimulai dari lambat

kemudian semakin cepat.

Efek lain yang ditawarkan Motion tween adalah mengubah ukuran akhir

dari suatu objek bergerak. Mungkin anda ingin

memperbesar/memperkecilnya objek diawal/diakhir frame dengan

mengunakan Free Transform Tool kemudian pilih Scale pada option

pane dan drag kotak hitam disekitar objek untuk mengubah ukurannya.

Motion Tween

Membuat bola pantul

Langkah-langkah

1. Bukalah software Mac. Flash 8.

Klik menu start > program > macomedia > Macromedia flash

Mx

2. Siapkanlah stage ukuran default/standar yaitu 550 x 400

dengan backgaround putih.

3. Pada layer 1, Frame 1, Buatlah sebuah bola dengan

mengunakan tool oval

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

10

Macromedia Flash

Caranya : klik tahan geser pada posisi atas stage, dengan

dimenekan tombol shift agar bulatan menjadi seimbang. Berilah

warna gradient yang sesuai. Lalu Grouplah objek dengan cara:

pilihlah/seleksi objek klik menu modify > Group atau dengan

menekan Ctrl + G.

Gambar 2.8 Bola3. Pada frame 5, klik kanan > Insert Keyframe > lalu pindahkanlah

posisi objek bola kebawah stage.

4. Diantara frame 1 dan 5 klik kanan > Create Motion Tween

5. Pada frame 10, klik kanan > insert keyframe > Lalu pindahkan

kembali objek bola keatas.

6. Diantara frame 5 dan 10 klik kanan > Create Motion Tween

7. Simpan file dengan menekan tombol Ctrl + S atau dengan

mengklik menu file save dan beri nama : latihan tween

8. Untuk tes movie. Klik menu Control > Test Movie atau dengan

menekan tombol kombinasi CTRL+Enter

Shape tween

Membuat perubahan bentuk objek

Langkah-langkah

1. Bukalah software Mac. Flash 8.

Klik menu start > program > macomedia > Macromedia flash

Mx

2. Siapkanlah stage dengan ukuran default/standar 550 x 400

dengan warna background putih

3. Pada layer 1, Frame 1, Buatlah sebuah bola dengan

mengunakan tool oval

Caranya : klik tahan geser pada posisi atas stage, dengan

dimenekan tombol shift agar bulatan menjadi seimbang. Berilah

warna gradient yang sesuai.

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

11

Macromedia Flash

Gambar 2.9 Bola

3. Pada frame 5, klik kanan > Insert Blank Keyframe > buatlah

objek persegi dengan mengunakan Ractangle tool

Gambar 2.10 Bola

4. klik Diantara frame 1 dan 5, bukalah properties > pada pilihan

tween > pilihlah shape

5. Untuk tes movie. Klik menu Control > Test Movie atau dengan

menekan tombol kombinasi CTRL+Enter

Kompetensi Animation 2 Dimention Latihan Ketiga(3)

Sub

Kompetensi

Lebih jauh tentang Animasi ( Pengenalan Motion Guide )

Tujuan dan

Sasaran

Siswa dapat membuat animasi yang lebih menarik dengan

menggunakan motion guide sebagai jalur animasi

Pendahuluan

Apakah motion guide itu?

Anda mungkin bertanya, “Apakah hanya gerakan yang lurus saja

yang dapat dilakukan dalam motion tween? Bagaimana bila ingin membut

sebuah mobil yang bergerak bolak-balik? Jawabannya, ya tentu saja, tidak.

Dalam menggapai pertanyaan seperti tadi, flash menjawabnya

dengan Motion Tween atau bisa dikatakan sebagai pemandu atau

sebagai jalur gerak. Anggap saja motion guide ini seperti rel kereta api

yang memaksa kereta untuk bergerak sesuai dengan alur rel itu. Jalur

gerak ini dibuat didalam sebuah layer yang berad diatas layer yang berisi

animasi Motion Tween yang akan dipandu.

Pembahasan

Membuat Guide layer

ada beberapa cara untuk membuat motion guide layer, yaitu :

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

12

Macromedia Flash

1. klik sebuah layer yang mengandung animasi kemudian pilih insert

Motion Guide.

2. Klik kanan sebuah layer yang mengandung animasi kemudian pilih

add Motion Guide.

3. klik icon add a Motion Guide pada layer area.

Gambar 3.1 Add a motion guideLatihan.!

membuat animasi dengan Motion Guide

1. Siapkanlah stage ukuran standar/default 550 x 400 dengan warna

background putih.

2. Buatlah sebuah objek mobil

Gambar 3.2 Mobil

3. Grouplah objek yang telah anda buat

4. Rubahlah nama layer 1 dengan “ mobil ” , berilah animasi pada

objek mobil dari kiri ke kanan.

5. Pada frame 10 layer mobil, klik kanan insert Keyframe, lalu

pindahkan mobil kekanan.

6. Pada frame 1 – 10 klik kanan Create Motion Tween.

7. Buatlah layer yang berisikan guide untuk mobil, Pilih menu Insert

Motion Guide atau dengan memilih icon .Layer guide akan

muncul diatas layer mobil.

8. Dengan Menggunakan Pencil Tool buat motion path dilayer

Guide : mobil, yaitu kurva yang nantinya menjadi arah mobil

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

13

Macromedia Flash

Gambar 3.3 Posisi path pada layer guide

9. Pada layer Mobil, Frame 1. Pindahkanlah objek ke posisi ujung

awal path. Aktifkanlah snap dan orient to path ( View Snap to

objek atau dengan memberi ceklis pada kotak snap dan orient to

path diproperties ) untuk memudahakan memindahkan objek mobil

ke ujung awal path dan objek akan mengikuti path.

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

14

Icon Guide Layer Guide

Path untuk mobil

Posisi mobil diujung awal path

Macromedia Flash

Gambar 3.4 Posisi mobil pada awal path

10. Pada layer mobil, frame 10 pindahkan objek mobil ke ujung

path

Gambar 3.5 Posisi mobil pada ujung path

11. Simpan file dengan mekan Ctrl + S atau klik menu File Save dan beri nama : latian guide motion

12. Lakukan test movie dengan mengklik menu Control Test Movie atau Ctrl + Enter.

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

15

Terdapat lingkaran kecil hitam. Geser objek mobil sehingga lingkaran kecil tepat ada diujung path

Posisi objek mobil diujung path

Macromedia Flash

Animasi motion guide adalah animasi yang mempunyai gerakan sesuai denganjalur yang kita buat. Animasi ini merupakan lanjutan dari animasi motion tween.Animasi ini sangat cocok digunakan untuk jenis animasi yang membutuhkanketelitian dalam pergerakan yang dikehendaki atau sesuai keinginan pembuatanimasi.

Membuat animasi motion guide

Di bawah ini akan ditunjukkanproses pembuatan animasi motion guide :

1. Buka file baru atau Ctrl+N

2. Kemudian kita pilih Oval tool (O) pada toolbox dan kita mulai membuatobjek lingkaran pada stage dengan mengklik dan drag, jangan lupa warnafiil objek balok harus berbeda dari warna background stage.

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

16

Macromedia Flash

3. Kemudian klik kanan di frame ke-1, pilih Create motion tween

4. Pada frame ke-10 klik kanan kita pilih Keyframe,, kemudian kitageser lingkaran ke kanan sehingga tampak seperti pada

gambar5. Kemudian klik kanan layer 1 kemudian pilih Add Motion

Guidemaka akan muncul layer baru seperti tampak pada gambar.

6. Kemudian dengan layer guide masih terseleksi kita pilih Pencil Tool untukmembuat jalur yang akan menjadi lintasan animasi dari

lingkaran.

7. Agar objek lingkaran dapat bergerak sesuai jalur, maka tengah objekharuslah berada di tengah jalur.

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

17

Macromedia Flash

8. Oleh karena itu, klik frame 1 layer 1, Kemudian pilih Free TransformTool agar bulatan tengah objek terlihat. Kemudian pindahkan objeksampai lingkaran tengah objek berada di ujung awal jalur.

9. Kemudian klik frame 40 layer 1, Kemudian pilih Free Transform Toolagar bulatan tengah objek terlihat. Kemudian pindahkan objek sampailingkaran tengah objek berada di ujung akhir jalur.

10. Kemudian tekan Enter untuk melihat hasilnya

Catatan : dalam Motion Guide, tengah objek harus berada di tengah (jalur).

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

18

Macromedia Flash

Kompetensi Animation 2 Dimention Latihan Keempat(4

)

Sub

Kompetensi

Lebih jauh tentang Animasi ( Pengenalan Mask Layer)

Tujuan dan

Sasaran

Mengenal Lebih Penggunaan Mask untuk beberapa contoh

animasi.

Pendahuluan

Mask yang artinya adalah menutup mempunyai fungsi sesuai

namanya, yaitu untuk menetupi suatu layer. Mask dapat diterapkan

kepada suau layer dan layer yang sudah dikenai mask berfungsi untuk

menutupi layer dibawahnya.

Gambar 4.1 Contoh layer maskPembahasaan

Latihan membuat Spotlight SMK IBG

1. Siapkanlah stage ukuran default/standar yaitu 550 x 400 dengan

warna background putih.

2. Pada layer 1, frame 1, katikan sebuah text ALCoB dengan

mengunakan Text tool berilah warna hitam, letakan posisi

text di tengah-tengah stage. Pilih text ALCoB lalu klik kanan

Copy.

Gambar 4.2 Text ALCoB

3. Buatlah layer baru yaitu layer 2. Pada layer 2 klik kanan Paste in

Place (akan menempatkan objek pada posisi semula) rubahlah

warna text ALCoB menjadi hijau.

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

19

layer mask

Macromedia Flash

Gambar 4.3 Text ALCoB

4. Buatlah layer baru yaitu layer 3. Buatlah sebuah kotak kecil

disamping text ALCoB, Grouplah objek kotak. Kotak tersebut

digunankan sebagai mask layer dibawahnya.

Gambar 4.4 Kotak sebagai mask

5. Pada layer 1, frame 10, klik kanan Insert keyFrame

6. Pada layer 2, frame 10, klik kanan Insert keyFrame

7. Pada layer 3, frame 10, klik kanan Insert keyFrame

8. Berilah create motion tween diantara frame 1 – 10 layer 3. Lalu

pindahkan objek kotak kekanan.

Gambar 4.4 Sketsa frame

9. Pada layer 3, klik kanan mask.

10. Simpan file dengan nama masking.fla dengan cara klik

tombol Ctrl + S atau dengan mengklik menu file save.

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

20

Gambar 4.4 Layer masking

Layer masking akan menutupi layer dibawahnya

Macromedia Flash

Kompetensi Animation 2 Dimention Latihan Kelima(5)

Sub

Kompetensi

Sounds

Tujuan dan

Sasaran

Siswa dapat membuat animasi interaktif dengan

menggabungkan sound/suara.

Pendahuluan

Jika kita sering menonton TV, Kita sering kali melihat dan

dihadapkan dengan berbagai siaran Televisi, salah satunya yaitu film

kartoon yang bayak digemari oleh kalangan anak-anak atau pun kalangan

dewasa. Selain tokoh kartoon yang menarik dan alur cerita yang seru.

Satu hal yang terpenting dalam pembuatan itu semua adalah musik/suara.

Suara/musik akan membuat seuatu cerita kebih hidup dan menarik.

Macromedia flash Mx menawarkan beberapa cara penggunaan suara,

misalnya, menambahkan suara yang mengiringi atau menjadi latar

belakang animasi tersebut. Anda juga dapat menambahkan suara untuk

adegan tertentu dengan mengatur letak dan panjang suara pada

timeline, serta menambah suara pada tombol sehingga berkesan lebih

nyata.

Ada 2 tipe suara pada macromedia flash Mx yaitu :

1. Streaming Sound

Streaming sound adalah tipe suara yang akan tetap dimainkan

selama layer yang ditempati suara ada pada timeline. Dengan kata

lain, suara akan dimulai pada awal frame dan berhenti ketika frame

pada layer yang ditempati sudah habis. Streaming sound lebih cocok

digunakan untuk musik latar/background.

2. Event Sound

Berbeda dengan streaming sound yang harus ditentukan kapan awal

dan akhir dari suara, maka event sound akan selalu dimainkan

setelah suara dimulai, tidak peduli apa pun yang terjadi didalam

animasi. Event sound sangat cocok diterapkan pada suara – suara

durasi

Sounds dari common libraries

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

21

Macromedia Flash

Pilih menu Windows Common Libraries Sounds

Catatan : “Pada Mac. flash 8 tidak tesedia library sounds”

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

22

Macromedia Flash

Mengimport suara

Untuk menambahkan suara yang anda inginkan, terlebih dahulu

anda harus memasukan atau mengimportnya kedalam library, pada mac.

Flash anda hanya dapat memasukan suara dalam format sebagai berikut :

WAP

MP3

Jika pada komputer anda sudah terinstal quick time, anda juga dapat

memasukkan suara dalam format sebagai berikut :

AIFF

Sound Only Time Movies

Sun AU

Cara mengimport suara :

1. klik menu File Import Import to Library jika sudah

memilih suaranya klik Open.

2. Tekan F11 untuk membuka Panel Library, untuk melihat suara

yang diimport.

Pembahasan

Menambahkan suara ke dalam animasi

Untuk menambahkan suara ke dalam animasi, anda diharapkan

menempatkan suara kedalam leyer tersendiri untuk mempermudah

pemodifikasiannya, selain juga untuk menetukan tipe dari suara tersebut.

Untuk menambah suara ke dalam animasi dapat dilakukan dengan cara

berikut :

1. Import terlebih dahulu suara kedalam library

2. Pilih insert layer untuk membuat sebuah layer dimana suara

ditempatkan

3. Buka library dengan memilih menu Windows Library atau

dengan menekan F11, kemudian cari suara yang telah diimport.

4. Pastikan layer untuk menempatkan suara terpilih dengan

mengkliknya kemudian drag nama suara dari library ke stage.

5. Pada timeline, pilih frame pertama dan leyer yang berisi suara

tersebut.

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

23

Macromedia Flash

6. Jika property inspector belum terbuka maka pilih window

properties kemudian pilih stream dan tag sync untuk memilih tipe

suara streaming sound.

Gambar 5.1 property inspector untuk mengatur Sync

7. Klik menu Control Test Movie atau Ctrl + Enter.

Menambahkan suara pada button

Anda dapat menambahkan suara pada button sesuai dengan states

yang berbeda –beda, misalnya anda ingin menambahkan suara ketika

tombol diklik, maka dapat dilakukan dengan cara seperti berikut :

1. Pilih tombol yang akan diisi dengan suara

2. Pilih menu Edit Edit in Place atau klik 2x button sehingga

tampak timeline untuk button.

3. Pada timeline button, pada layer 1, frame Down, klik kanan

insert Keyframe.

4. buatlah layer baru untuk suara dengan memilih Insert

Timeline Layer

5. Pada layer suara, frame Down klik kanan Insert Blank

Keyframe. Buka panel library kemudian drag suara ke dalam stage.

Secara otomaties akan mengisi Keyframe yang telah dibuat.

Gambar 5.2 Menambah suara pada saat button diklik

6. Kembali ke scane 1, kemudian lakukan tes movie dengan

menekan tomboll Ctrl + EnterSMK Islamic Village Faridi,S.kom

24

Macromedia Flash

Kompetensi Animation 2 Dimention Latihan Keenam(6)

Sub

Kompetensi

Symbol, Instances dan Library

Tujuan dan

Sasaran

Siswa dapat mengenal, membuat symbol-symbol pada

flash

Pendahuluan

Symbol dan library adalah termasuk salah satu bagian yang paling

penting dalam membuat animasi dengan flash. Jika kita tidak memahami

symbol dan library maka kita akan kesulitasn untuk bisa melangkah ke

bagian selanjutnya.

Symbol adalah istilah yang menunjuk suatu objek yang dapat dipakai

berkali-kali dalam flash. Symbol dapat berupa gambit graphic

(graphic Symbol), tombol (Button Symbol), atau sebuah potongan

animasi (Movie Clip).

Instance adalah duplikasi symbol yang berada distage, dimana ketika kita

ingin menggunakan sebuah symbol pada animasi, maka kita dapat

mengambil symbol tersebut dan menempatkannya pada stage

Library adalah tempat penyimpanan symbol. Jika kita membuat symbol

Secara otomatis akan ditempatkan dilibrary.

Ada 3 macam jenis symbol yaitu :

1. Graphic Symbol digunakan untuk membuat gambar statis (diam)

yang dapat dipakai berulang kali.

Langkah-langkah untuk membuat graphic

1. Siapkanlah stage dengan ukuran default/standar 550 x 400 dengan

background putih.

2. Pada layer 1, frame 1. Buatlah sebuah objek bebas sebagai contoh

disini objek yang dibuat adalah mobil

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

25

Macromedia Flash

Gambar 6.1 Objek Mobil

3. Jika sudah jadikan objek mobil tersebut menjadi sebuah symbol

graphic. Dengan memilih objek mobil, lalu mengklik menu Modify

Convert to Symbol atau dengan klik kanan Convert to

Symbol atau dengan menekan tombol F8. Pada kotak dialog

Convert to Symbol, isi Name : mobil dan pilih Type : Graphic.

Klik Ok .

Gambar 6.2 kotak dialog Convert to Symbol

2. Button Symbol digunakan untuk menciptakan tombol interaktif

didalam animasi yang merespon aksi dari mouse yang dapat dipakai

berulang kali.

Langkah-langkah membuat symbol button

1. Siapkanlah stage dengan ukuran default/standar 550 x 400 dengan

background putih.

2. Buatlah sebuah persegi, gunakanlah Rectangle Tool , lalu beri

nilai set corner Radius : 10 dengan mengklik button set corner

Radius yang berada pada Tool Box Option. Isi Corner radius : 10

agar semua sudut tumpul. Klik OK

Gambar 6.3 Rectangle Setting

3. Aturlah fill color, berilah warna yang sesuai.

Gambar 6.4 objek kotak dengan nilai radius 10

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

26

Macromedia Flash

4. Pilihlah objek kotak, kemudian jadikan sebuah symbol button. Tekan

tombol F8. Pada kotak dialog Convert to Symbol isi name :

tombol, type : button. Klik OK.

Gambar 6.5 kotak dialog Convert to Symbol

5. Agar lebih menarik kita bisa mengatur timelinenya.

6. klik 2x tombol. Maka akan masuk kedalam edit button. Pada

frame Over, klik kanan Insert Keyframe lalu ubahlah warna

button menjadi kuning. Frame Down, klik kanan Insert Keyframe

berilah warna warna biru.

Gambar 6.6 Timeline button

7. Klik Scane 1, Lakukan test movie dengan menekan tombol Ctrl +

Enter

3. Movie Clip Symbol digunakan untuk menciptakan animasi dalam

bentuk movie yang dapat dipakai berulang kali.

Langkah-langkah membuat sebuah movie clip

1. Siapkanlah stage dengan ukuran default/standar 550 x 400 dengan

background putih.

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

27

Macromedia Flash

2. Pada layer 1, frame 1. Buatlah sebuah objek bebas sebagai contoh

disini objek yang dibuat adalah mobil atau gunakan objek mobil

yang sudah dibuat pada bagian awal.

Gambar 6.7 Objek Mobil

3. Pilihlah objek mobil, kemudian jadikan objek tersebut menjadi

sebuh symbol movie clip dengan mengklik tombol F8. Pada kotak

dialog Convert to Symbol, isi name : mobil, type : movie clip. Klik

OK.

Gambar 6.8 kotak dialog Convert to Symbol

4. klik 2x Movie clip mobil. Berilah animasi pada mobil tersebut.

5. Pada layer 1, frame 10, klik kanan Insert Keyframe. Lalu

diantara frame 1 – 10, klik kanan Create Motion Tween.

6. kembali ke scane 1. lakukanlah test movie dengan menekan tombol

Ctrl + Entrer

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

28

Macromedia Flash

Kompetensi Animation 2 Dimention Latihan Ketujuh(7)

Sub

Kompetensi

Pengenalaan Action Script dasar (timeline control)

Tujuan dan

Sasaran

Siswa dapat memahami dan mengerti dalam pengunaan

action script

Penduluan

Macromedia flash adalah program canggih untuk membuat aplikasi

dan animasi web propesional. Utnuk membuat animasi dan aplikasi yang

dapat berinteraksi dengan pengguna, Movie flash memerlukan sejumlah

kode perintah yang disebut Action Script. Action Script adalah bahasa

pemprograman flash yang digunakan untuk mengontrol objek, membuat

navigasi dan elemen interaktif lainnya.

Pembahasaan

Mengenal Action Panel

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

29

Action Catagory

Action Toolbox Script Pane

Script Assist

Macromedia Flash

Gambar 7.1 Action Panel

Action Category menunjukan action yang diberikan pada

frame atau objek (tombol dan movie clip).

Script Assist digunakan sebagai pemandu script.

Action Toolbox berisikan kumpulan action yang disediakan

oleh flash, untuk menggunakannya pilih kelompok action, lalu klik

dua kali pada action yang diinginkn.

Script Pane adalah tempat dimana kode action akan ditulis

System Target dan aturan dasar action script

System target, adalah suatu sytem atau cara untuk dapat

melakukan interaksi antar objek. Hal ini sangat penting karena code atau

script flash merupakan code OOS (Objek Oriented Scripting) sehingga

pada flash dikenal istilah “root” dan “child”. Sytem target pada flash

antara lain.

_root digunakan untuk mengakses langsung kebagian scene atau

induk utama.

_parent digunakan untuk mengakses satu tingkat ke atas dari child

atau anak.

this digunakan untuk mengacu pada objek itu sendiri.

_level digunakan untuk mengakses antar file yang di load.

Jika dilihat berdasarkan letak script maka editor action script pada

flash bisa dibagi menjadi tiga bagian dengan aturan dasar yang berbeda

pula, yaitu

Action Script pada Frame – Action Frame

Script yang diletakan pada Frame tidak memiliki aturan khusus

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

30

Frame mengandung Script, yang ditandai dengan huruf a

Macromedia Flash

Gambar 7.2 Action pada frame

Perintah yang digunakan :

- klik frame yang akan diberi action script, lalu buka

panel action script pada script pane ketikan script.

Action Script pada button – Action Button

Script yang diletakan pada button, dengan aturan :

On (event)

{ codo – code script diletakan dalam tanda kurung kurawal }

[

Gambar 7.3 Action pada button

Perintah yang digunakan :

- klik button buka Panel Action Script Ketikan script

Action Script pada Movie Clip - Action Movie Clip

Script yang diletakan pada movie clip, dengan aturan :

onClipEvent (event) {

codo – code script diletakan dalam tanda kurung kurawal }

Perintah pemasukan script hampir sama dengan button

Action untuk mengontrol movie flash

Stop digunakan untuk menghentikan movie

Play digunakan untuk menjalankan movie flash

gotoAndPlay Digunakan untuk menuju ke frame yang diinginkan

lalu menjalankan animasi yang dimulai dari frame tersebut.

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

31

on(press){stop();

}

on(press){play();

}

on(press){gotoAndPlay(tujuan frame);

}

Buttonon(press){ play();}

Macromedia Flash

gotoAndStop Digunakan untuk menuju ke frame yang

diinginkan lalu menghentikan animasi.

nextFrame digunakan untuk pindah ke frame berikutnya.

prevFrame digunakan untuk pindah ke frame sebelumnya.

nextScane digunakan untuk pindah ke scene berikutnya

prevScane digunakan untuk kembali ke scane sebelumnya.

stopAllSound digunakan untuk menghentikan seluruh efek suara atau musik yang ada pada movie flash.

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

32

on(press){gotoAndStop(tujuan frame);

}

on(press){nextFrame();

}

on(press){prevFrame();

}

on(press){prevScene();

}

on(press){stopAllSound();

}

on(press){nextScene ();

}

Macromedia Flash

Kompetensi Animation 2 Dimention Latihan Kedelapan(

8)

Sub

Kompetensi

Pengenalan Action Script dasar ( Movie Clip Control)

Tujuan dan

Sasaran

Siswa dapat memahami dan mengerti dalam pengunaan

action script

Pendahuluan

Dalam macromedia flash yang menjadi factor utama dalam

pembuatan code script pada flash adalah instance name hal ini

dikarenakan pengenalan suatu objek secara code pada flash berdasarkan

“id” dari objek tersebut dimana “id” tersebut adalah instant cename

dari symbol

Untuk bisa menampilkan suatu data atau text yang bersifat

dynamic maka pada type text harus diubah kedalam bentuk Dynamic

text sedanglan untuk bisa melakukan proses input data type harus dalam

bentuk input text, selain itu yang perlu diperhatikan adalah pada bagian

var yang merupakan variable penyimpanan data.

Pembahasan

SetProperty

Action setProperty digunakan untuk mengubah property movie

clip seperti ukuran, transparansi, posisi, rotasi, dan lain-lain.

_alpha digunakan untuk mengubah movie clip menjadi transparan

dengan batas nilai 1-100.

_rotation digunakan untuk merotasi atau memutar movie clip.

_height : digunakan untuk mengubah tinggi movie clip.

_width : digunakan untuk mengubah lebar movie clip.

_x : digunakan untuk mengubah posisi movie clip pada koordinat

X.

_y : digunakan untuk mengubah posisi movie clip pada koordinat

Y.

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

33

Macromedia Flash

_xscale : digunakan untuk mengubah skala movie clip secara

horizontal.

_yscale : digunakan untuk mengubah skala movie clip secara vertical.

_visible : digunakan untuk menentukan apakah movie clip ingin

ditampilkan

atau tidak

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

34

Macromedia Flash

on

Action on digunakan untuk menentukan mouse event pada tombol.

Mouse event yang ada pada action on seperti : press, release,

releaseOutside, rollover, rollout, dragOver dan dragOut.

duplicateMovieClip

Digunakan untuk membuat duplikat movie clip. Dengan kombinasi

property _x dan _y pada action setProperty anda dapat membuat

duplikat movie clip dengan jarak tertentu.

removeMovieClip

Digunakan untuk menghapus movie clip.

startDrag dan stopDrag

Digunakan membawa movie clip dengan cara drag mouse sedangkan

stopDrag digunakan untuk melepaskan kembali movie clip yang

dibawa.

onClipEvent

Digunakan untuk menetukan clip event yang ingin diterapkan pada

movie clip.

Clip event adalah salah satu dari event headler. Digunakan

untuk mendeteksi gerakan mouse, mendeteksi apakah tombol kiri

mouse diklik atau tombol keybord ditekan dan lain-lain.

load digunakan ketika movie clip muncul pertama kali pada

timeline (diload). event load digunakan untuk mendefinisikan

variable saat movie clip muncul pertama kali, karena biasanya

variable hanya peril didefinisikan satu kali.

mouseDown digunakan untuk menjalankan action pada

movie clip ketika tombol kiri mouse diklik. Event mouseDown tidak

menggunakan tombol dan tidak memerlukan area hit. Jadi dititik

mana pun pada area stage masih dapat terdeteksi.

mouseUp digunakan untuk menjalankan action pada movie

clip ketika tombol kiri mouse diklik lalu dilepaskan.

mouseMove digunakan untuk menjalankan action pada

movie clip ketika mouse digerakan.

keyDown digunakan untuk menjalankan action pada movie

clip ketika salah satu tombol pada keyboard ditekan kecuali Enter.

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

35

Macromedia Flash

keyUp digunakan untuk menjalankan action pada movie clip

ketika salah satu tombol pada keyboard ditekan lalu diangkat.

Kompetensi Animation 2 Dimention Latihan Kesembilan(

9)

Sub

Kompetensi

Pengenalaan Action Script dasar ( Action

Browser/Network)

Tujuan dan

Sasaran

Siswa dapat memahami dan mengerti action script dalam

mengatur tampilan jendele proyektor SWF.

Pendahuluan

Anda tentunya sering melihat tampilan program yang didinamis dan

memiliki banyak icon-icon yang pastinya memiliki fungsi tersendiri pada

program itu, seperti contoh tombol close, minimize, maximize, fuulscreen

dan lain-lain. Pada macromedia flash anda bisa membuat button untuk

pengaturan jendela proyektor SWF dengan menggunakan action

fscommand.

Pembahasan

Action fscommand digunakan untukmengatur tampilan jendela

proyektor SWF seperti menutup jendela, menampilkan atau

menghilangkan menu, dan mengubah tampilan jendela meniadi fullscreen.

quit digunakan untuk menutup jendela proyektor SWF.

fullscreen digunakan untuk mengubah SWF agar tampil secara

penuh pada layer monitor.

allowscale digunakan untuk memperbesar tampilan proyektor SWF

menjadi 100%.

showmenu digunakan untuk menghilangkan baris menu pada

jendela.

Ket : script fscommand hanya bisa jalan pada file .SWF dan

.exe

Latihan.!

Membuat tombol close, restore down, fullscreen.

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

36

Macromedia Flash

Langkah-langkah.!

1. Bukalah software Mac. Flash 8. Klik menu start > program >

macomedia > Macromedia flash Mx

2. Pada layer 1, ubahlah nama layer 1 dengan nama “design”

dengan mengklik 2 kali pada leyer 1. Lalu buatlah sebuah kotak

dengan menggunakan Ractangle Tool seperti gambar dibawah

ini :

Gambar 9.1 Kotak

3. Buatlah layer baru yaitu layer 2 dan ubah namanya menjadi

“button”. Lalu buat sebuah button close, restore down, fullscreen

seperti gambar button dibawah ini :

Gambar 9.2 Membuat button close, restore, fullscreen

4. Masukanlah action script pada masing-masing button.

Button close

Gambar 9.3 Memberi action quite

Button Restore Down

Gambar 9.4 Memberi action allowscale

Button Fullscreen

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

37

Menggunakan warna gradient linier, lalu atur warna dengan menggunakan tool Gradient Transform Tool

Close Restore Down Fullscreen

on( release){ fscommand(“quit”, “true”);}

on( release){ fscommand(“allowscale”, “false”);}on( press){ fscommand(“allowscale”, “true”);}

Macromedia Flash

Gambar 9.5 Memberi action fullscreen

“script action fullscreen dapat juga digunakan pada frame agar

tampil secara penuh pada layer monitor, hanya tidak

menggunakan on (event)”

5. Susunlah posisi ke tiga buah button tersebut diatas pojok kanan

pada kotak. Seperti gambar dibawah ini :

Gambar 9.6 Menyusun button pada kotak atas

6. Simpanlah pada folder yang telah disiapkan. Klik menu Control

Test Movie atau Ctrl + Enter agar file menjadi file .SWF.

7. untuk mengetahui hasilnya bukalah windows explorer lalu klik file

.swf yang ada pada windows explorer tepatnya pada folder

penyimpanan.

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

38

on( release){ fscommand(“fullscreen”, “true”);}on( press){ fscommand(“fullscreen”, “false”);}

Macromedia Flash

Kompetensi Animation 2 Dimention Latihan Kesepuluh(1

0)

Sub

Kompetensi

Pengenalaan Action Script dasar ( Action

Browser/Network)

Tujuan dan

Sasaran

Siswa dapat memahami dan mengerti action script dalam

mengatur tampilan jendele proyektor SWF.

Pendahuluan

Kita mungkin sering lihat didunia maya atau internet WEB. World

Wide Web (www) atau Web ialah informasi yang disajikan dalam bentuk

halaman-halaman (page) yang berisikan text, gambar, atau grafik yang

disebut hypertext dan setiap halamn memilki kaitan atau link yang dapat

membuka bermacam-macam file yang ber-extention seperti “.php”,

“.HTML”, “.swf” dan lain-lain dengan menggunakan script yang telah

ditentukan. Pertanyaan kita sekarang.!apakah action script pada Mac.

Flash dapat memanggil file dengan extention .php, .html, .swf dan

lainnya ? jawabannya. Iya. Tentu bisa.

Pembahasan

Action getURL

Digunakan untuk membuka alamat URL pada jaringan internet dan file

animasi dalam format SWF.

Action loadMovie

Digunakan untuk membuka file SWF eksternal yang berada diluar

movie utama namun masih dalam folder yang sama. Action loadMovie

file SWF dibuka dengan cara menetapkan target dimana file SWF akan

tampil.

Action loadMovieNum

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

39

Macromedia Flash

Digunakan untuk membuka file SWF eksternal yang berada diluar

movie utama namun masih dalam folder yang sama. Action

loadMovieNum file SWF dibuka dengan mengatur level. File flash yang

orisinal berada dilavel 0, sedangkan file SWF yang akan diload dengan

loadMovieNum akan ditempatkan dilevel yang lebih tinggi misalnya 1,

2 atau 3. Apabila file SWF yang diload menggunakan level o, hasilnya

akan menggantikan file orisinal.

Action unloadMovie

Digunakan untuk menutup file SWF yang dibuka loadMovie.

Action unloadMoiveNum

Digunakan untuk menutup file swf yang dibuka dengan action

loadMovieNum.

Action loadVaribles

Digunakan untuk variabel eksternal “dapat berupa file text(.txt)atau

file script(.php)” kedalam movie flash.

Latihan.!

Action getURL

Membuka alamat http://www.alcobindonesia.org

Langkah- langkah

1. Buatlah sebuah button search

2. Masukanlah action script dibawah ini :

3. Penjelasan action script diatas. Pada saat diklik button search, maka

script getURL akan memanggil dan membuka alamat

http://www.alcobindonesia.org yang berada pada internet dengan

tampilan windows baru(_blank).

Membuka File .php

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

40

on(press){getURL("http://www.alcobindonesia.org,_blank");

}

Macromedia Flash

1. Buatlah sebuah button. Sebagai contoh button profile. Anggaplah

kita sedah mempunyai file “profile.php”

2. Masukanlah action script dibawah ini :

3. Penjelasan action script diatas. Pada saat diklik button profile, maka

script getURL akan memanggil file profile.php.

Membuka File .html

1. Buatlah sebuah button. Sebagai contoh button profile. Anggaplah

kita sedah mempunyai file “profile.html”

2. Masukanlah action script dibawah ini :

3. Penjelasan action script diatas. Pada saat diklik button profile, maka

script getURL akan memanggil file profile.html.

Action loadMovie dan unloadMovie

Membuat file .SWF dengan loadMovie

Langkah-langkah

1. Buat dokumnet baru dengan ukuran default

2. Buatlah sebuah button dengan nama “loadMovie”

3. Buatlah sebuah kotak disamping button “loadMovie”, lalu jadikan

sebuah symbol movie clip. Pada kotak dialog “convert to symbol”

berilah name : target dan type : movieClip. Kotak ini akan

dijadikan target atau untuk penempatan file .SWF

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

41

on(press){getURL("profile.php");

}

on(press){getURL("profile.html");

}

Macromedia Flash

4. Pindahkanlah registration point disudut kiri atas objek kotak

movieclip. Dengan cara pilihlah Free Transform Tool . kliklah

objek kotak. Ditengah akan ada bulatan kecil atau registration

point. Lalu Pindahkanlah registration point disudut kiri atas objek

kotak movieclip.

5. Berilah instance name kotak dengan nama “target” yang ada pada

properties.

6. Simpanlah animasi dengan nama loadMovie. Klik menu file

save atau dengan menekan Ctrl + S.

7. Buatlah dokument baru dengan ukuran stage 170 X 170 pixel.

8. Pada layer 1, frame 1. buatlah sebuah bulatan dengan

menggunakan oval tool. Grouplah objek dengan menyeleksi objek

lalu tekan tombol Ctrl + G atau menu modify Group.

9. Pada frame 10, klik kanan Insert Keyframe. Pindahkan objek

kekanan.

10. Diantara frame 1 – 10. klik kanan create motion tween.

11. Simpanlah animasi dengan nama anima.lalu test movie agar

menjadi anima.swf

12. kembalilah ke file loadmovie.fla

13. kliklah button loadmovie. Lalu masukan scrip dibawah ini

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

42

Ketikan target pada instance name.“instance name sebagai id movie clip”

on(press){loadMovie(" anima.swf ",“

target “);}

Macromedia Flash

14. kliklah tombol Ctrl + S untuk menyimpan perubahan animasi.

15. Test Movie dengan mengklik tombol Ctrl + Enter

16. Masih pada file loadmovie.fla.

17. Buatlah sebuah button unloadMovie untuk menutup file .swf

yang dibuka loadmovie.

18. Masukan action script pada button unloadmovie.

19. Test Movie dengan mengklik tombol Ctrl + Enter

Action loadMovieNum dan unloadMovieNum

Langkah-langkah

1. Buat dokument baru dengan ukuran default

2. Buatlah sebuah button dengan nama “loadMovieNum”

3. Simpanlah animasi dengan nama loadMovieNum. Klik menu file

save atau dengan menekan Ctrl + S.

4. Buatlah dokument baru dengan ukuran default.

5. Pada layer 1, frame 1. buatlah sebuah bulatan dengan

menggunakan oval tool. Grouplah objek dengan menyeleksi objek

lalu tekan tombol Ctrl + G atau menu modify Group.

6. Pada frame 10, klik kanan Insert Keyframe. Pindahkan objek

kekanan.

7. Diantara frame 1 – 10. klik kanan create motion tween.

8. Simpanlah animasi dengan nama anima.lalu test movie agar

menjadi anima.swf

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

43

on(press){unloadMovie(“ target

“);}

Macromedia Flash

9. kembalilah ke file loadmovieNum.fla

10. kliklah button loadmovie. Lalu masukan scrip dibawah ini

11. kliklah tombol Ctrl + S untuk menyimpan perubahan animasi.

12. Test Movie dengan mengklik tombol Ctrl + Enter

13. Masih pada file loadmovieNum.fla.

14. Buatlah sebuah button unloadMovie untuk menutup file .swf

yang dibuka loadmovie.

15. Masukan action script pada button unloadmovie.

16. Test Movie dengan mengklik tombol Ctrl + Enter

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

44

on(press){loadMovieNum(" anima.swf ",

1);}

on(press){unloadMovieNum(1);

}

Macromedia Flash

Kompetensi Macromedia flash Mx Latihan Ketujuh(7)

Sub

Kompetensi

Objek, Library dan Sound

Tujuan dan

Sasaran

Siswa dapat memahami dan mengerti action script dalam

mengatur tampilan jendele proyektor SWF.

Pendahuluan

Mac. Flash 8 menawarkan beberapa cara penggunaan suara,

misalnya menambah suara yang mengiringi animasi atau menjadi latar

belakang dengan ditempatkan pada frame. Ada pun cara lain dengan

menggunakan action script.

Pada Mac. Flash untuk mengontrol volume sound, harus melalui

proses attachSound(). Terlebih dahulu. Code script yang digunakan

antara lain setVolume() dan getVolume(). Penggunaan code diatas baru

bisa dilakukan setelah sound pada library diberikan sebuah indetifier

melalui linkage (klik kanan objek pada library, pilihan menu linkage)

Pembahasan

Membuat Volume Control

Langkah-langkah

1. Siapkan dokumen baru dengan stage ukuran standart yaitu 550 x

400 pixel background color : putih.

2. Mengimport music .mp3 ke dalam library dengan cara klik menu

File Import Import To Library. Pada kotak dialog cara

music .mp3, jika sudah klik OK. Klik menu windows Library atau

Tekan F11 untuk membuka panel library.

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

45

Macromedia Flash

3. Pada musik yang ada pada panel movie clip, klik kanan klik

linkage. Pada kotak properties linkage. Beri tanda caklis pada

linkage : Expert for ActionScript, lalu ketik identifier : lagu. Klik ok

untuk mengakhiri.

4. Pada layer 1, klik frame 1, buka panel action dengan menekan

tombol F9, lalu masukan script untuk memainkan sound.

5. Simpan file dengan nama soundcontrol.fla dengan menekan

tombol Ctrl + S

6. Test movie dengan menekan tombol Ctrl + Enter untuk

mengetahui hasilnya.

7. Kembali pada file soundcontrol.fla

8. Pada layer 1, buatlah dua buah button play, stop, dan dua buah

button pengontrol sound.

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

46

musik = new Sound();//mendifinisikan objek baru dengan nama musik.

musik.attachSound(“lagu”);//”lagu” merupakan id dari linkege

musik.stop();//menghentikan musik

musik.start(0,999);//memainkan musik dari 0 dan akan looping

Macromedia Flash

9. Pilihlah button play lalu ketikan action script dibawah ini :

10. Pilihlah button stop lalu ketikan action script dibawah ini :

11. Pilihlah button Control Sound (+) lalu ketikan action script dibawah ini :

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

47

on(release){

Sound = new Sound();

Sound.attachSound(“musik”);

Sound.stop();

Sound.start(0,999);

}

on(release){

stopAllSound();

}

on(release){

if (musik.getVolume() < 100)

{Volume = musik.getVolume() + 10

Musik.setVolume(volume)

}

on(release){

if (musik.getVolume() > 0)

{Volume = musik.getVolume() - 10

Musik.setVolume(volume)

}

Macromedia Flash

12. Tekan Ctrl + S untuk menyimpan perubahan.

13. Test Movie dengana menekan Ctrl + Enter

Membuat kipas angin

3. Buat Object 2 buah segitiga + 1 Buah object lingkaran di Lembar kerja flash

Caranya:

Untuk membuat Segitiga gunakan PolyStar Tool pada toolbar , Untuk Pengaturan gunakan

Style: Polygon, Number Of Side: 3

Untuk membuat Lingkaran gunakan Oval Tool dan tekan dan tahan tombol shift agar

lingkaran bulat sempurna

Petunjuk Gambar IG

4. Atur gambar sehingga membentuk Sebuah baling baling kipas dan seleksi semuanya lalu

tekan CTRL + G (Group) untuk menggabungkan 3 object tersebut menjadi 1 kesatuan

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

48

Macromedia Flash

Petunjuk Gambar IG

5. Sekarang waktunya membuat Frame pada Layer 1 klik Frame 50 dan pilih insert Frame

Petunjuk Gambar IG

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

49

Macromedia Flash

6. Masih di Frame 50, klik kanan lagi dan sekarang pilih Create Classic Tween

7. Pada Properties, atur Tweening , pilih Rotate: CW (Searah jarum jam)

Petunjuk Gambar IG

Setelah selesai, tekan F6 di frame 50 untuk memunculkan keyframe

Selesai

SMK Islamic Village Faridi,S.kom

50