Macro Economic

20
TEORI EKONOMI MAKRO PEREKONOMIAN TERBUKA Menurut sejarah, banyak negara yang terus-menerus mengimpor lebih banyak barang dan jasa daripada barang yang diekspor. Perusahaan-perusahaan asing di ijinkan untuk menjual produk mereka di pasar dalam negeri, sedangkan pemerintahan negara lain mencegah perusahaan kita menjual produknya di dalam negeri. Untuk memahami faktor apa saja yang menentukan keseimbangan perdagangan suatu negara dan bagaimana kebijakan pemerintah memengaruhinya, kita membutuhkan teori ekonomi makro perekonomian terbuka. Untuk mengembangkan model ekonomi makro perekonomian terbuka ini, kita membangunnyadari analisis sebelumnya dalam dua cara utama. Pertama, model menggunakan PDB seperti yang telah ditentukan . kedua, model mengambil tingkat harga ekonomi seperti yang diberikan. Tujuan model pada bab ini adalah untuk menekankan kekuatan yang menentukan keseimbangan perdagangan ekonomi dan nilai tukar. PENAWARAN DAN PERMINTAAN UNTUK DANA PINJAMAN DAN PERTUKARAN VALUTA ASING Untuk memahami kekuatan yang ada dalam perekonomian terbuka, kita akan memfokuskan perhatian pada penawaran dan permintaan di dua jenis pasar. Pasar pertama adalah pasar dana pinjaman yang mengoordinasikan tabungan , investasi dan aliran dana pinjaman dari luar negeri. Pasar kedua adalah pasar untuk pertukaran valuta asing yang mengoordinasikan orang-orang yang ingin menukarkan mata uang domistik dengan mata uang negara lain. 1

description

Pengantar Ekonomi MakroN. Gregory MankiwEuston QuahPeter Wilson

Transcript of Macro Economic

Page 1: Macro Economic

TEORI EKONOMI MAKRO PEREKONOMIAN TERBUKA

Menurut sejarah, banyak negara yang terus-menerus mengimpor lebih banyak barang

dan jasa daripada barang yang diekspor. Perusahaan-perusahaan asing di ijinkan untuk

menjual produk mereka di pasar dalam negeri, sedangkan pemerintahan negara lain

mencegah perusahaan kita menjual produknya di dalam negeri. Untuk memahami faktor apa

saja yang menentukan keseimbangan perdagangan suatu negara dan bagaimana kebijakan

pemerintah memengaruhinya, kita membutuhkan teori ekonomi makro perekonomian

terbuka. Untuk mengembangkan model ekonomi makro perekonomian terbuka ini, kita

membangunnyadari analisis sebelumnya dalam dua cara utama. Pertama, model

menggunakan PDB seperti yang telah ditentukan . kedua, model mengambil tingkat harga

ekonomi seperti yang diberikan. Tujuan model pada bab ini adalah untuk menekankan

kekuatan yang menentukan keseimbangan perdagangan ekonomi dan nilai tukar.

PENAWARAN DAN PERMINTAAN UNTUK DANA PINJAMAN DAN

PERTUKARAN VALUTA ASING

Untuk memahami kekuatan yang ada dalam perekonomian terbuka, kita akan

memfokuskan perhatian pada penawaran dan permintaan di dua jenis pasar. Pasar pertama

adalah pasar dana pinjaman yang mengoordinasikan tabungan , investasi dan aliran dana

pinjaman dari luar negeri. Pasar kedua adalah pasar untuk pertukaran valuta asing yang

mengoordinasikan orang-orang yang ingin menukarkan mata uang domistik dengan mata

uang negara lain.

1. Pasar Dana Pinjaman

Ketika kita pertama kali menganalisis peranan sistem keuangan pada bab 26, kita

membuat asumsi sederhana bahwa sistemkeuangan hanya terdiri atas satu pasar yang

disebut dengan pasar dana pinjaman. Untuk memahami pasar dana pinjaman dalam

perekonomian terbuka kita memulai dengan identitas yang dibahas pada bab sebelumnya.

S = I + NCO

(Tabungan = investasi domestik + arus keluar modal neto)

1

Page 2: Macro Economic

Kapanpun sebuah negara menyimpan sebagian pendapatannya, negara tersebut

dapat menggunakan tabungannya untuk membiayai pembiayaan modal domestik.

Penawaran untuk dana pinjaman berasal dari tabungan nasional (s). Permintaan untuk

dana pinjaman berasal dari investasi domestik (i) dan arus keluar modal neto (NCO).

Seperti yang kita telah pelajari pada pembahasan sebelumnya mengenai pasar

dana pinjaman, jumlah dana pinjaman yang ditawarkan , serta jumlah dana pinjaman

yang diminta tergantung pada tingkat suku bunga riil. Selain mempengaruhi tabungan

bunga dan domestik, tingkat suku bunga riil di sebuah negara mempengaruhi arus

keluar neto negara tersebut.

Pasar dana pinjaman ditampilkan dalam diagram penawaran permintaan yang

sudah dikenal pada figur 1. Seperti pada analis kita sebelumnya mengenai sistem

keuangan, kurva penawaran miring keatas karena tingkat suku bunga lebih tinggi

meningkatkan jumlah dana pinjaman yang tersedia. Sementara itu, kurva permintaan

miring kebawah karena tingkat suku bunga yang lebih rendah menurunkan jumlah

dana pinjaman yang diminta.

Figur 1. Pasar Dana Pinjaman

Tingkat suku bunga menyesuaikan diri untuk menyeimbangkan penawaran

permintaan dana pinjaman. Jika tingkat suku bunga dibawah titik keseimbangan,

jumlah dana dana pinjaman yang tersedia akan kurang dari jumlah permintaan .

kekurangan dana pinjaman akan mendorong tingkat suku bunga naik. Sebaliknya, jika

tingkat suku bunga diatas titik keseimbangan, jumlah dana pinjaman yang

2

Page 3: Macro Economic

tersediamelebihi jumlah permintaan. kelebihan dana pinjaman akan mendorong

tingkat suku bunga turun

2. Pasar Pertukaran Valuta Asing

Pasar kedua adalah modal kita tentang perekonomian terbuka adalah pasar

pertukaran valuta asing. Partisipan dalam pasa ini mempertukarkan mata uang

domestik dengan mata uang asing. Untuk memahami pasar pertukaran, kita mulai

dengan identitas lain dari bab sebelumnya.

NCO = NX

(Arus keluar modal neto = ekspor neto)

Identitas ini menyatakan bahwa ketidakseimbangan antara pembelian dan

penjualan aset modal luar negeri sama dengan ketidakseimbangan ekspor dan impor

barang dan jasa.

Model kita tentang perekonomian terbuka memperlakukan dua sisi identitas

ini sebagai cerminan dua sisi pasar pertukaran valuta asing. Arus keluar modal neto

mencerminkan jumlah penawaran uang untuk tujuan pembelian aset asing. Ekspor

neto mewakili jumlah permintaan mata uang asing untuk tujuan pembelian ekspor

neto barang dan jasa domestik.

Pada nilai berapakah penawaran dan permintaan pasar di pasar pertukaran

valuta asing seimbang? Jawabannya adalah nilai tukar rill. Seperti yang kita lihatpada

bab sebelumnya, nilai tukar rill adalah harga relatif barang domestik dan barang luar

negeri sehingga merupakan penentu utama ekspor neto.

Figur 2 menunjukkan permintaan dan penawaran di pasar pertukaran valuta

asing. Kurva permintaan miring ke bawah karena alasan yang baru saja kita bahas.

Nilai tukar yang lebih tinggi membuat barang domestik menjadi lebih mahal dan

mengurangi jumlah permintaan mata uang lokal untuk membeli barang tersebut.

Kurva penawaran berbentuk garis vertikal karena jumlah mata uang lokal yang

tersedia untuk arus keluar modal neto tidak bergantung pada nilai tukar rill.

3

Page 4: Macro Economic

Jika tingkat suku bunga rill dibawah titik keseimbangan, jumlah penawaran

mata uang lokal akan lebih sedikit dari jumlah permintaan. Penurunan jumlah mata

uang lokal akan mendorong kenaikan nilai mata uang lokal. Sebaliknya, jika nilai

tukar diatas titik keseimbangan, jumlah mata uang lokal akan menurunkan nilai mata

uang lokal.

Figur 2. Pasar Petukaran Valuta Asing

Dalam model kita , ekspor neto merupakan sumber permintaan untuk mata

uang lokal, sedangkan arus keluar modal neto merupakan seumber permintaan untuk

mata uang lokal, sedangkan arus keluar modal neto merupakan sumber penawaran.

Dengan demikian, ketika seorang warga singapura mengimpor sebuah mobil yang

dibuat jepang. Model ini memperlakukan transaksi tersebut sebagai penurunan jumlah

permintaan dolar singapura. Bukan sebagai kenaikan jumlah penawaran singapura.

Sama halnya saat seorang warga negara jepang membeli obligasi pemerintah

singapura, model ini memperlakukan transaksi tersebut sebagai penurunan penawaran

jumlah dolar singapura, bukan sebagai kenaikan jumlah permintaan dolar singapura.

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA

Mari kita perhatikan bagaimana Pasar Untuk Dana Pinjaman dan Pasar

Pertukaran Valuta Asing saling berhubungan satu dengan yang lain:

4

Page 5: Macro Economic

1. ARUS KELUAR MODAL NETO : KAITAN ANTARA KEDUA PASAR

Kita telah membahas bagaiaman perekonomian mengoordinasika empat

variabel ekonomi makro yang penting :

Tabungan nasional (S), investasi domestic (I), arus keluar modal neto (NCO),

dan ekspor neto (NX).

Pada pasar dana pinjaman, penawaran berasal dari tabungan nasional,

permintaan berasal dari investasi domestik dan arus keluar modal neto, dan tingkat

suku bunga riil menyeimbangkan penawaran dan permintaan. Pada pasar pertukaran

valuta asing, penawaran berasal dari arus keluar modal neto, dan nilai tukar riil

menyeimbangkan penawaran dan permintaan.

Di pasar dana pinjaman, arus keluar modal neto adalah bagian dari

permintaan. Seseorang yang ingin membeli sebuah aset di luar negeri harus

membayar pembelian ini dengan memperoleh sumber dari pasar dana pinjaman. Di

pasar pertukaran valuta asing, arus keluar modal merupakan sumber penawaran.

Seseorang yang ingin membeli sebuah aset di negara lain harus menyediakan mata

uang untuk ditukar dengan mata uang negara tersebut.

Faktor utama yang menentukan arus keluar modal neto, seperti yang telah kita

bahas, adalah tingkat suku bunga riil. Ketika suku bunga domestik tinggi, memiliki

aset domestik lebih menarik, sedangkan arus keluar modal neto negara rendah. Figur

3 menunjukkan hubungan negatif antara tingkat suku bunga dengan arus keluar modal

neto.

Figur 3.Bagaimana Arus Keluar Modal Neto Bergantung pada Tingkat Suku Bunga

5

Page 6: Macro Economic

2. KESEIMBANGAN SIMULTAN DALAM DUA PASAR

Pada figur 4 menunjukkan bagaimana pasar dana pinjaman dan pasar

pertukaran valuta asing secara bersama-sama menentukan variabel-variabel ekonomi

makro yang penting dari perekonomian terbuka.

Figur 4. Keseimbangan Riil dalam Perekonomian Terbuka

Panel (a) dari figur menunjukkan pasar dana pinjaman. Seperti sebelumnya,

tabungan nasional merupakan sumber penawaran danan pinjaman. Investasi domestik

dan arus keluar modal neto merupakan sumber permintaan untuk dana pinjaman.

Tingkat suku bunga keseimbangan (r1) menyebabkan jumlah dana pinjaman yang

ditawarkan dan jumlah dana pinjaman yang diminta seimbang.

Panel (b) pada figur menunjukkan arus keluar modal neto. Panel ini

menunjukkan bagaimana tingkat suku bunga dari panel (a) menentukan arus keluar

modal neto. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi di tanah air membuat aset domestic

lebih menarik dalam hal ini mengurangi arus keluar modal neto. Oleh karena itu,

kurva arus keluar modal neto di panel (b) menjadi miring ke bawah.

Panel (c) pada gambar menunjukkan pasar pertukaran valuta asing. Karena

aset asing harus dibeli dengan mata uang asing, jumlah arus keluar modal neto dari

panel (b) menentukan penawaran mata uang lokal yang ditukarkan dengan mata uang

asing. Nilai tukar riil tidak memengaruhi arus keluar modal neto sehingga kurva

6

Page 7: Macro Economic

penawarannya vertikal. Karena penyusutan nilai tukar riil meningkatkan ekspor neto,

kurva permintaan untuk valuta asing miring ke bawah. Nilai tukar riil keseimbangan

(E1) menyeimbangkan jumlah penawaran mata uang dengan jumlah permintaan mata

uang local di pasar pertukaran valuta asing.

Kedua pasar yang ditunjukkan pada figur 4 menentukan dua harga relatif –

tingkat suku bunga riil dan nilai tukar riil. Tingkat suku bunga riil yang ditentukan di

panel (a) adalah harga barang dan jasa sekarang relatif terhadap barang dan jasa pada

masa depan. Nilai tukar riil yang ditentukan di panel (c) adalah harga barang dan jasa

domestik relatif terhadap barang dan jasa luar negeri. Saat melakukan hal itu, mereka

menetukan tabungan nasional, investasi domestik, arus keluar modal neto, dan ekspor

neto.

BAGAIMANA KEBIJAKAN DAN PERISTIWA MEMENGARUHI

PEREKONOMIAN TERBUKA

Saat kita melanjutkan pembahasan, ingatlah selalu bahwa model kita hanyalah

penawaran dan permintaan di dua pasar – pasar dana pinjaman dan pasar pertukaran

valuta asing. Saat menggunakan model itu untuk menganalisis peristiwa, kita dapat

menggunakan tiga langkah yang diuraikan pada Bab 4. Pertama, kita menentukan

kurva penawaran dan permintaan mana yang dipengaruhi oleh peristiwa tersebut.

Kedua, kita menentukan kea rah mana kurva itu bergeser. Ketiga, kita menentukan

diagram penawaran dan permintaan untuk memeriksa bagaimana pergeseran ini

mengubah keseimbangan perekonomian.

1. DEFISIT ANGGARAN PEMERINTAH

Karena defisit anggaran pemerintah merepresentasikan tabungan public yang

negatif, mengurango tabungan nasional (jumlah tabungan publik dan swawta).

Dengan demikian, defisit anggaran pemerintah mengurangi penawaran dana

pinjaman, meningkatkan suku bunga, dan membatasi investasi.

7

Page 8: Macro Economic

Figur 5. Dampak-dampak Defisit Anggaran Pemerintah

Mari perhatikan efek defisit anggaran dalam perekonomian terbuka. Pertama,

kurva mana yang bergeser pada modal kita ? seperti pada perekonomian tertutup,

pengaruh awal dari defisit anggaran adalah pada tabungan nasional dan, dengan

demikian, pada penawaran untuk dana pinjaman. Kedua, kea rah mana kurva tersebut

bergeser ? lagi-lagi, seperti pada perekonomian tertutup, defisit anggaran

merepresentasikan tabungan publik negatif sehingga mengurangi tabungan nasional

dan menggeser kurva penawaran untuk dana pinjaman ke kiri. Ini ditunjukkan oleh

pergeseran dari S1 ke S2 pada panel (a) Figur 5.

Langkah ketiga dan terakhir adalah membandingkan keseimbangan lama

dengan keseimbangan baru. Panel (a) menunjukkan pengaruh anggaran defisit negara

terhadap pasardana pinjaman di tanah air. Dengan lebih sedikit dana yang tersedia

untuk para peminjam di pasar finansial lokal, tingkat suku bunga naik dari r1 menjadi

r2 guna menyeimbangkan penawaran dan permintaan. Dihadapkan pada tingkat suku

bunga yang tinggi, peminjam di pasar dana pinjaman memilih untuk meminjam lebih

sedikit uang. Perubahan ini ditunjukkan pada gambar dengan pergerakan dari titik A

ke titik B sepanjang kurva permintaan untuk dana pinjaman.

Dalam perekonomian terbuka, bagaimanapun, pengurangan dan penawaran

dana pinjaman menimbulkan dampak-dampak tambahan. Panel (b) menunjukkan

bahwa peningkatan tingkat suku bunga dari r1 ke r2 mengurangi arus keluar modal

neto. Karena tabungan yang disimpan di dalam negeri sekarang memperoleh tingkat

keuntungan yang lebih tinggi, berinvestasi di luar negeri menjadi kurang menarik

sehingga warga domestik membeli lebih sedikit aset luar negeri. Tingkat suku bunga

8

Page 9: Macro Economic

yang lebih tinggi juga menarik para investor asing yang inginmemperoleh tingkat

keuntungan yang lebih tinggi untuk aset-aset ini. Dengan demikian, ketika defisit

anggaran meningkatkan tingkat suku bunga, perilaku dalam dan luar negeri

menyebabkan arus keluar modal neto di dalam negeri menurun.

Panel (c) menunjukkan bagaiaman defisit anggaran memengaruhi pasar

pertukaran valuta asing. Karena arus keluar modal neto berkurang, orang

membutuhkan lebih sedikit mata uang asing untuk membeli aset luar negeri, dan hal

ini mendorong pergeseran ke kiri pada kurva penawaran untuk mata uang lokal dari S1

ke S2. Penurunan penawaran mata uang lokal menyebabkan nilai tukar riil naik dari E1

ke E2. Artinya, mata uang lokal menjadi lebih bernilai dibandingkan dengan mata

uang asing. Kenaikan ini, akhirnya membuat barang domestik menjadi lebih mahal

daripada barang luar negeri. Karena orang-orang di dalam negeri ataupun di luar

negeri mengalihkan pembelian mereka dari barang domestik yang lebih mahal, ekspor

di dalam negeri menurun, sedangkan impor ke dalam negeri meningkat. Oleh karena

itu, pada perekonomian terbuka, defisit anggaran pemerintah menaikkan tingkat suku

bunga riil, membatasi investasi domestik, menyebabkan mata uang naik, dan

mendorong neraca perdagangan ke arah defisit.

2. KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Kebijakan perdagangan atau trade policy merupakan kebijakan pemerintah

yang secara langsung memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diimpor atau

diekspor oleh suatu negara. Kebijakan perdagangan ada dalam berbagai bentuk. Salah

satu jenis kebijakan perdagangan yang umum adalah tarif, yaitu pajak yang dikenakan

pada barang impor. Jenis lainnya adalah kuota impor, yaitu batasan jumlah barang

tertentu yang dapat diproduksi di luar negeri dan dijual di dalam negeri. Kebijakan-

kebijakan perdagangan ini lazim diberlakukan di seluruh dunia meskipun biasanya

terkadang bentuknya tersembunyi. Sebagai contoh, pemerintah terkadang menekan

eksportir asing untuk mengurangi jumlah barang yang dapat mereka jual di

negaranya. Hal ini dikenal dengan sebutan “pembatasan ekspor secara sukarela”

meskipun sebenarnya tidak begitu sukarela dan intinya, merupakan salah satu bentuk

kuota impor.

Sekarang, mari perhatikan pengaruh ekonomi makro pada kebijakan

perdagangan. Anggaplah bahwa industri mobil Malaysia, yang mengkhawatirkan

9

Page 10: Macro Economic

kompetisi dengan para pembuat mobil Jepang, meyakinkan pemerintah malaysia

untuk menerapkan kuota sejumlah mobil yang dapat diimpor dari Jepang. Untuk

mendukung perjuangan mereka, para pelobi untuk industri mobil menilai bahwa

pembatasan perdagangan akan meningkatkan keseimbangan perdagangan Malaysia.

Sekarang mari kita coba analisis melalui figur 6.

Figur 6. Dampak-Dampak Kuota Impor

Pertama, tentukan kurva mana yang bergeser. Pengaruh awal dari pembatasan

impor adalah pada barang impor. Maka dari itu, ekspor neto juga dipengaruhi, karena

ekspor neto sama dengan ekspor dikurangi impor. Karena ekspor neto merupakan

sumbe permintaan untuk mata uang Malaysia, maka kebijakan ini akan

mempengaruhi kurva permintaan.

Kedua, tentukan kurva bergeser ke arah mana. Karena kuota membatasi

jumlah mobil Jepang yang dijual di Malaysia, kuota akan mengurangi impor pada

semua nilai tukar riil yang diberikan. Ekspor neto yang diperoleh akan naik untuk

setiap nilai tukar riil yang diberikan. Karena orang asing membutuhkan ringgit untuk

membeli ekspor neto Malaysia, ada kenaikan permintaan untuk ringgit ini ditunjukkan

pada panel (c) dimana kurva bergeser dari D1 ke D2.

Ketiga, membandingkan keseimbangan yang lama dan baru. Seperti yang kita

lihat pada panel (c), kenaikan permintaan untuk ringgit menyebabkan nilai tukar riil

naik dari E1 ke E2. Kerena tidak ada yang terjadi di pasar untuk dana pinjaman pada

panel (a), tidak ada perubahan pada tingkat suku bunga riil, maka tidak ada perubahan

pada arus keluar modal neto pada panel (b). Lebih lanjut, karena tidak ada perubahan

pada arus keluar modal neto, tidak akan ada perubahan pada ekspor neto, meskipun

10

Page 11: Macro Economic

impor telah mengurangi jumlah barang impor. Hal ini terjadi karena saat ringgit

mengalami apresiasi di pasar untuk pasar valuta asing, barang domestik menjadi lebih

mahal daripada barang luar negeri. Apresiasi ini meningkatkan impor dan mengurangi

ekspor. Pada akhirnya, kuota impor mengurangi impor dan ekspor, tetapi ekspor neto

tidak berubah.

Dengan demikian, kebijakan-kebijakan perdagangan tidak mempengaruhi

keseimbangan perdagangan. Artinya, kebijakan yang langsung mempengaruhi ekspor

dan impor tidak mengubah ekspor neto.

Dengan persamaan sebelumnya, yaitu NX=NCO=S-I, kebijakan perdagangan

dikatakan tidak mempengaruhi keseimbangan karena tidak mengubah tabungan

nasional ataupun investasi domestik. Untuk tingkat tabungan dan investasi, nilai tukar

riil menyesuaikan untuk mempertahankan keseimbangan perdagangan, tanpa

memperhatikan kebijakan perdagangan yang diterapkan.

Meskipun kebijakan perdagangan tidak mempengaruhi keselruhan

keseimbangan perdagangan negara, kebijakan ini mempengaruhi beberapa

perusahaan, industri, dan negara. Ketika pemerintah Malaysia menerapkan kuota

impor untuk mobil Jepang, maka industri mobil lokal menghadapi kompetisi dari luar

negeri yang lebih sedikit dan akan menjual lebih banyak mobil. Pada saat yang

bersamaan, karena nilai ringgit naik, perusahaan elektronik Malaysia akan lebih sulit

berkompetisi dengan perusahaan elektronik Korea. Ekspor elektronik Malaysia akan

turun, sedangkan impor elektronik akan naik. Dengan demikian, kuota impor mobil

Jepang akan menaikkan ekspor neto mobil dan menurunkan ekspor neto elektronik.

Selain itu, akan meningkatkan ekspor neto Malaysia ke Jepang, tetapi menurunkan

ekspor neto Malaysia ke Korea. Dengan demikian, keseimbangan perdagangan

tetaplah sama. Dengan demikian, dampak kebijakan perdagangan ini lebih bersifat

mikro daripada makro.

3. KETIDAKSTABILAN POLITIK DAN PELARIAN MODAL

Pada bulan Agustus 1983, ketidakstabilan politik di Filipina, termasuk

pembunuhan pimpinan politik yang terkemuka, membuat pasar finansial dunia

gelisah. Orang-orang mulai melihat Filipina sebagai negara yang kurang stabil.

Mereka memutuskan untuk menarik beberapa aset mereka dan memindahkannya ke

Amerika ataupun tempat aman lainnya. Pergerakan dana yang besar dan tiba-tiba

11

Page 12: Macro Economic

keluar dari suatu negara disebut dengan pelarian modal (capital flight). Untuk

menganalisis perubahan pada keseimbangan yang terjadi, mari kita lihat melalui figur

7.

Figur 7. Dampak-Dampak Pelarian Modal

Pertama, tentukan kurva mana yang dipengaruhi. Ketika investor di seluruh

dunia memperhatikan masalah politik di Filipina, mereka memutuskan untuk menjual

beberapa aset Filipina mereka dan menggunakannya untuk membeli aset AS.

Tindakan ini meningkatkan arus keluar modal neto Filipina sehingga mempengaruhi

kedua pasar dalam model tersebut. Yang paling jelas, ia mempengaruhi kurva arus

keluar modal dan selanjutnya mempengaruhi penawaran mata uang Filipina di pasar

pertukaran valuta asing. Selain itu, karena permintaan untuk dana pinjaman berasal

dari investasi domestik dan arus keluar modal neto, pelarian modal mempengaruhi

kurva permintaan di pasar dana pinjaman.

Kedua, tentukan ke arah mana kurva tersebut bergeser. Ketika arus keluar

modal neto meningkat, ada permintaan yang lebih besar untuk dana pinjaman guna

membiayai pembelian aset modal di luar negeri ini. Dengan demikian, seperti yang

ditunjukkan panel (a) pada Figur 7, kurva permintaan dana pinjaman bergeser ke kiri

dari D1 ke D2. Selain itu, karena arus keluar modal neto lebih tinggi untuk semua

tingkat suku bunga, kurva arus keluar modal neto juga bergeser ke kiri dari NCO1 ke

NCO2, seperti pada panel (b).

Ketiga, membandingkan keseimbangan baru dan keseimbangan lama. Panel

(a) pada Figur 7 menunjukkan bahwa permintaan untuk dana pinjaman yang naik

menyebabkan tingkat suku bunga Filipina naik dari r1 ke r2. Panel (b) menunjukkan

12

Page 13: Macro Economic

arus keluar modal neto naik. Panel (c) menunjukkan bahwa kenaikan pada arus keluar

modal neto menyebabkan penawaran mata uang Filipina di pasar valuta asing

meningkat dari S1 ke S2. Artinya ketika orang-orang mencoba keluar dari aset

Filipina, ada ketersediaan peso yang besar untuk ditukarkan dengan mata uang aasing

yang lain. Kenaikan penawaran peso menyebabkan penurunan nilai peso dari E1 ke E2.

Dengan demikian, pelarian modal mengakibatkan kenaikan suku bunga Filipina dan

penurunan nilai peso di pasar valuta asing.

Perubahan harga ini mempengaruhi aspek ekonomi makro yang penting.

Turunnya nilai mata uang menyebabkan ekspor lebih murah dan impor lebih mahal.

Hal ini mendorong keseimbangan perdagangan menuju surplus. Pada saat yang sama,

kenaikan tingkat suku bunga mengurangi investasi domestik yang memperlambat

akumulasi modal dan pertumbuhan ekonomi.

Meskipun pelarian modal memiliki pengaruh besar terhadap negara dimana

modal keluar, ia juga mempengaruhi negara-negara lain. Ketika modal mengalir dari

Filipina ke Amerika Serikat, ia memiliki pengaruh yang bersebrangan terhadap

perekonomian AS, seperti pengaruhnya terhadap perekonomian Filipina. Khususnya,

kenaikan pada arus keluar modal neto Filipina terjadi pada waktu yang sama dengan

turunnya arus keluar modal neto AS. Saat nilai peso turun dan tingkat suku bunga

Filipina naik, nilai dolar naik dan tingkat suku bunga AS turun. Ukuran pengaruh ini

terhadap perekonomian AS terbilang kecil, karena perekonomian AS terbilang

sangatlah besar dibandingkan dengan Filipina. Peristiwa yang telah kita gambarkan di

Filipina dapat terjadi pada setiap perekonomian di dunia, dan dapat dialami dari

waktu ke waktu. Kasus pelarian modal pada umumnya menghasilkan dampak sesuai

dengan analisis kita, yaitu kenaikan tingkat suku bunga riil dan nilai mata uang turun.

DAFTAR PUSTAKA

Mankiw, Gregory dkk. 2013. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

13