Macam Tari Klasik Tari Rakyat Tari Kreasi Baru

14
Macam Tari klasik Tari rakyat Tari kreasi baru A. Tari Klasik Jawa Tengah dan DIY memiliki banyak koleksi tari klasik yang umumnya berasal dari kalangan bangsawan dan keraton. Tari-tari tersebut memiliki nilai keindahan yang tinggi karena gerakan- gerakan yang rumit dan pastinya penuh makna. Bebarapa contoh tari klasik yang terdapat di daerah Jateng dan DIY antara lain: TARI BEDHOYO KETAWANG Nama Tarian : Tari Bedhoyo Ketawang. Asal : Keraton Kasunanan Surakarta. Latar belakang : Bedhaya Ketawang ini dipandang sebagai suatu tarian ciptaan Ratunya seluruh mahluk halus, bahkan di percaya bahwa setiap kali Bedhoyo Ketawang ditarikan, sang penciptanya selalu hadir bahkan ikut menari. Konon dalam latihan-latihan yang dilakukan, sering pula sang pencipta ini terlihat membetulkan kesalahan yang dibuat oleh para penari. Ada dugaan, bahwa semula Bedhaya ketawang itu adalah suatu tarian di candi-candi. Isi : Tarian ini dipertunjukkan pada saat penobatan raja yang baru atau “Tingalan Dalem Jumenengan” Pencipta : Sultan Agung bersama Kanjeng Ratu Kencanasari. Fungsi : Bedhoyo Ketawang jelas bukan suatu tarian yang untuk tontonan semata-mata, karena hanya ditarikan untuk sesuatu yang khusus dan dalam suasana yang resmi sekali, sebab tarian ini hanya dipergelarkan berhubungan dengan peringatan ulang tahun tahta kerajaan saja.

description

Macam Tari Klasik dan Tari Kreasi

Transcript of Macam Tari Klasik Tari Rakyat Tari Kreasi Baru

Page 1: Macam Tari Klasik Tari Rakyat Tari Kreasi Baru

Macam Tari klasik Tari rakyat Tari kreasi baru

A.   Tari  KlasikJawa Tengah dan DIY memiliki banyak koleksi tari klasik yang umumnya berasal dari

kalangan bangsawan dan keraton. Tari-tari tersebut memiliki nilai keindahan yang tinggi karena gerakan-gerakan yang rumit dan pastinya penuh makna. Bebarapa contoh tari klasik yang terdapat di daerah Jateng dan DIY antara lain:

TARI BEDHOYO KETAWANG

Nama Tarian               :   Tari Bedhoyo Ketawang.

Asal                                :   Keraton Kasunanan Surakarta.

Latar belakang       :   Bedhaya Ketawang ini dipandang sebagai suatu tarian ciptaan Ratunya  seluruh mahluk halus,

bahkan di percaya bahwa setiap kali Bedhoyo Ketawang ditarikan, sang penciptanya selalu hadir

bahkan ikut menari. Konon dalam latihan-latihan yang dilakukan, sering pula sang pencipta ini

terlihat membetulkan kesalahan yang dibuat oleh para penari. Ada dugaan, bahwa semula

Bedhaya ketawang itu adalah suatu tarian di candi-candi.

                                   :   Tarian ini dipertunjukkan pada saat penobatan raja yang baru atau “Tingalan Dalem

Jumenengan”

Pencipta                      :   Sultan Agung bersama Kanjeng Ratu Kencanasari.

Fungsi                           :   Bedhoyo Ketawang jelas bukan suatu tarian yang untuk tontonan semata-mata, karena

hanya ditarikan untuk sesuatu yang khusus dan dalam suasana yang resmi sekali, sebab tarian ini

hanya dipergelarkan berhubungan dengan peringatan ulang tahun tahta kerajaan saja.

Gerak                            :   Jalannya penari di waktu keluar dan masuk ke pentas, mereka  

                          selalu mengitari Sinuhun dengan arah kanan.

                      h.    Kostum                          :   Busana Tari Bedhoyo Ketawang menggunakan

Dodot Ageng

                         dengan motif Banguntulak alas-alasan yang membuat penari

                          terasa anggun.

                       i.    Iringan                             :   Gamelan yang mengiringinya sangat khusus yaitu

gamelan

                           "Kyai Kaduk Manis" dan "Kyai Manis Renggo"

Tari Bedhaya

a.       Asal Daerah              : Kasunanan Surakarta

Page 2: Macam Tari Klasik Tari Rakyat Tari Kreasi Baru

b.      Fungsi                         : Menjamu tamu raja dan menghormat serta menyambut Nyi

                                     Roro Kidul, khususnya Bedhaya Ketawang yang jarang

                                      disajikan di luar Kraton, juga sering disajikan pada upacara

                                      keperluan jahat di lingkungan Istana.

Budaya Islam ikut mempengaruhi bentuk-bentuk tari yang berangkat pada jaman

Majapahit. Seperti tari Bedhaya 7 penari berubah menjadi 9 penari disesuaikan dengan jumlah

Wali Sanga. Ide Sunan Kalijaga tentang Bedhaya dengan 9 penari ini akhirnya sampai pada

Mataram Islam, tepatnya sejak perjanjian Giyanti pada tahun 1755 oleh Pangeran Purbaya,

Tumenggung Alap-alap dan Ki Panjang Mas, maka disusunlah Bedhaya dengan penari

berjumlah 9 orang. Hal ini kemudian dibawa ke Kraton Kasunanan Surakarta. Oleh Sunan

Pakubuwono I dinamakan Bedhaya Ketawang, termasuk jenis Bedhaya Suci dan Sakral.

Berbagai jenis tari Bedhaya yang belum mengalami perubahan adalah:

- Bedhaya Ketawang lama tarian 130 menit

- Bedhaya Pangkur lama tarian 60 menit

- Bedhaya Duradasih lama tarian 60 menit

- Bedhaya Mangunkarya lama tarian 60 menit

- Bedhaya Sinom lama tarian 60 menit

- Bedhaya Endhol-endhol lama tarian 60 menit

- Bedhaya Gandrungmanis lama tarian 60 menit

- Bedhaya Kabor lama tarian 60 menit

- Bedhaya Tejanata lama tarian 60 menit

Pada umumnya berbagai jenis Bedhaya tersebut berfungsi menjamu tamu raja dan

menghormat serta menyambut Nyi Roro Kidul, khususnya Bedhaya Ketawang yang jarang

disajikan di luar Kraton, juga sering disajikan pada upacara keperluan jahat di lingkungan Istana.

Di samping itu ada juga Bedhaya-bedhaya yang mempunyai tema kepahlawanan dan bersifat

monumental.

Contoh Bedhaya garapan baru :

- Bedhaya La la lama tarian 15 menit

- Bedhaya To lu lama tarian 12 menit

- Bedhaya Alok lama tarian 15 menit

Page 3: Macam Tari Klasik Tari Rakyat Tari Kreasi Baru

Tari Gambyong

Nama Tarian          :    Tari Gambyong.

Asal                        :    Surakarta.

Tema                      :    Ungkapan kegembiraan.

Latar belakang       :    Tari Gambyong merupakan perkembangan dari tari Tayub yang dimainkan di jalanan. Tari

gambyong baerawal dari seorang penari Tayub yang sangat cantik bernama Gambyong yang

diundang Sri Sunan Pakubuwana IV (1788-1820) dari Kesunanan Surakarta untuk menciptakan

tarian untuk menyambut tamu. Kemudian tarian itu diberi nama oleh Sri Sunan Pakubuwana IV

sesuai dengan nama penciptanya sendiri, yaitu Gambyong.

                           :    Remaja putri dengan keramahannya menyambut tamu.

Pencipta                 :    Seorang penari Tayub yang bernama Gambyong.

Fungsi                    :    Menyambut tamu / sebagai hiburan.

Gerak                     : Gerak lemah gemulai memunculkan rasa keramahan penari.

Kostum                  : Gemerlapan dan tata rias yang digunakan masih alami sehingga penari tampak lebih anggun.

Iringan                   : Iringannnya terasa dinamis dengan gerak-gerik penari.

Tari Srimpi Sangopati

Nama Tarian                            :   Tari Srimpi Sangopati.

                                     :   Surakarta.

Latar belakang                        :   Tarian Srimpi Sangopati mulai berkembang pada zaman penjajahan Belanda (1778-1820).

Sedangkan nama Sangopati berasal dari kata “Sang Apati” yang mempunyai arti sebuah sebutan

bagi calon pengganti raja.

                                      :   Tarian ini berisi tentang cerita pejuangan pada zaman Belanda dimana ditujukan untuk

menggagalkan perjanjian yang diadakan antara pihak Indonesia dan Belanda agar pihak

Indonesia (Keraton Surakarta Hadiningrat) tidak perlu melepaskan daerah pesisir pantura dan

beberapa hutan jati yang ada di sekitarnya.

                                 :   Paku Buwono IX.

                                 :   Sebagai hiburan dan memberi pelajaran akan kegigihan melawan Kolonial Belanda

                        :   Gerakkannya berirama dan tegas.

                        :   Berupa Sampir berwarna putih yang berarti kesucian dan  

                              ketulusan. Selain itu penari juga memakai pistol

             i.   Iringan                            : Iringannya lembut dan sesuai dengan gerak-gerik penari

Page 4: Macam Tari Klasik Tari Rakyat Tari Kreasi Baru

                             yang dalam ceritanya sedang jatuh cinta.

Tari Bondan

Nama Tarian                            :   Tari Bondan.

                                     :   Jawa Tengah.

Latar belakang                     :   Tari Bondan berasal dari kurangnya pendidikan bagi seorang ibu untuk mengasuh anaknya

dan rumah tangga.

                              : Merupakan tarian wanita tunggal sejenis Gambyong yang menggambarakan seorang ibu yang

sedang mengasuh serta menimang-nimang anaknya yang masih sangat kecil dan mengerjakan

pekerjaan rumah tangga seperti mencuci baju.

                                       : Mendidik wanita sebagai seorang ibu yang baik / sebagai hiburan.

                                   :   Tari di atas sebuah kendi kosong yang pada akhir tariannya

                                kendi itu lalu dipecahkan di depan penonton.

            g.    Kostum                                     :   Sederhana, penari menggunakan boneka dan kendi

serta

                                payung yang digunakan dalam tarian mereka seolah-olah

                                mereka tampak seperti ibu-ibu pada umumnya.

            h.     Iringan                                     :   Iringannnya lembut dan memperlihatkan suasana

pedesaan.

Tari Klana Topeng

a.       Nama Tarian               :   Tari Klana Topeng

b.      Asal                                :   Surakarta

c.       Latar belakang           :   Tarian ini telah ada sejak periode kerajaan Pajang, yang

                                         dilanjutkan hingga periode Mataram, kemudian periode

                                                                      Kartasura hingga Surakarta. Pada pemerintahan Paku

                                                                      Buwana V di keraton Surakarta, tari-tarian panji

seperti

                                                                      ini mengalami perkembangan yang pesat.

d.      Isi                                 :   Tari ini menggambarkan raja Klana Sewandana dari kerajaan

                                         Bantarangin yang sedang jatuh cinta pada Dewi Candrakirana.

                                         Sang Prabu menghias diri mulai dari mengatur rambutnya, 

                                         kumis, menata pakaian, dan kemudian berdiri di depan

Page 5: Macam Tari Klasik Tari Rakyat Tari Kreasi Baru

                                         cermin. Digambarkan pula seolah-olah melihat Dewi

                                         Candrakirana di depannya.

e.      Pencipta                   :   Sunan Kalijaga

f.        Fungsi                       :   Sebagai hiburan

Gambir Anom

a. Nama Tarian               :   Tari Gambir Anom

b. Asal                                :   Surakarta

c. Latar belakang           :   Kisah petualangan cinta yg kemudian dijadikan tarian.

d. Isi                                    :   Tarian ini menggambarkan manusia yang sedang

jatuh cinta dan berdandan setiap hari. Menggambarkan manusia menghias diri dari mengatur

rambut, berbedak, mengatur alis, sampai mengatur pakaiannya. Lalu bercermin, berjalan

mondar-mandir kian kemari seolah-olah pujaannya berada di depannya. Kisah ini

menggambarkan pula kisah petualangan cinta Gambir Anom atau Irawan putra Arjuna yang

diangkat melalui tarian.

e.    Fungsi                           :   Sebagai pedoman hidup manusia di dunia.

                                               Dan sebagai hiburan atau pertunjukkan.

f.    Kostum                         :   Digunakan aksesoris seperti sayap dan kuluk hanoman. Tari ini

                      mempunyai iringan yang cepat.

                      g.   Gerakan                          :   Geraknya terdiri dari mendak, kanser, lumaksana  

malangkerik, lumaksana blambangan. Menggunakan aksesoris seperti sayap dan kuluk

Hanoman, yang diiringi gamelan ritmenya cepat.

B.   Tari  RakyatTari Dolalak

a.      Nama Tarian                   : Tari Dolalakb.      Asal                                 : Purworejo, Jawa Tengahc.       Sejarah Perkembangan  : Kesenian ini timbul pada masa berkobarnya perang

                                          Aceh di jaman Belanda yang kemudian meluasd.      Tema                               : Menggambarkan prajurit Belandae.      Gerakan                          : Pertunjukan ini dilakukan oleh beberapa orang

                                             penari yang berpakaian menyerupai pakaian prajurit                                         Belanda atau Perancis tempo dulu

f.        Iringan/Instrumen          : Alat-alat bunyi-bunyian terdiri dari kentrung,                                           rebana, kendang, kecerTari Patolan

Page 6: Macam Tari Klasik Tari Rakyat Tari Kreasi Baru

a.      Nama Tarian                   : Tari Patolan atau Prisenanb.      Asal                                 : Rembang, Jawa Tengahc.       Sejarah Perkembangan  : Tari ini berkembang di kalangan pelajar terutama di

                                          pantai antara kecamatan Pandagan, Kragan, Bulu                                          sampai ke Tuban, Jawa Timur

d.      Tema                               : Sejenis olahraga gulat rakyate.      Gerakan                          : Dua orang pemuda sebagai penari yang bergulat di

                                          atas pasirTari Ketek Ogleng

a.      Nama Tarian                   : Tari Ketek Oglengb.      Asal                                 : Wonogiri, Jawa Tengahc.       Sejarah Perkembangan  : Tarian ini diangkat dari cerita Panji, yang kemudian

                                          oleh warga setempat diubah menjadi kesenian                                          pertunjukkan Ketek Ogleng.

d.      Tema                               : Percintaan antara Endang Roro Tompe dengan                                          Ketek Ogleng.

e.      Gerakan                          : Gerakan dalam tarian ini adalah gerakan akrobatis                                          dari seorang Ketek Ogleng (kera) yang diperankan                                           oleh seseorang dengan pakainan kera.

f.        Iringan/Instrumen          : Gamelan Jawa

Tari Lenggera.      Nama Tarian                   : Tari Lenggerb.      Asal                                 : Wonosobo, Jawa Tengahc.       Sejarah Perkembangan  : Tarian Topeng Lengger termasuk tarian tradisional

                                           yang hampir satu abad diperkenalkan di Jawa                                           Tengah. Awalnya tarian ini dirintis di Dusun Giyanti                                           oleh tokoh kesenian tradisional dari Desa Kecis,                                             Kecamatan Selomerto, yaitu Bapak                                           Gondhowinangun pada 1910

d.      Tema                               : Dewi Candra Kirana yang mencari suaminya. e.   Gerakan                          : Pencarian suami Dewi Candhakirana dan kemudian                                         diganggu raksasa yang memakai topeng, puncaknya                                         penari masuk dalam keadaan tidak sadar

f.      Iringan/Instrumen           : Angklung bernada JawaTari Kuda Lumping

a.      Nama Tarian                   : Tari Kuda Lumpingb.      Asal                                 : Temanggung, Jawa Tengahc.       Sejarah Perkembangan  : Tarian ini konon adalah bentuk dukungan untuk

                                          pasukan berkuda Pangeran Diponegoro melawan                                          Belanda atau menggambarkan kisah perjuangan                                          Raden Patah, yang dibantu oleh Sunan Kalijaga,                                          melawan penjajah Belanda

d.      Tema                               : Perjuangan ksatria berkuda melawan Belanda.e.      Gerakan                          : Tarian dibawakan dengan energik, penari menaiki

                                          kuda kepang

Page 7: Macam Tari Klasik Tari Rakyat Tari Kreasi Baru

f.        Iringan/Istrumen                  : Gamelan Jawa

C.   Tari  Kreasi BaruTari Kuntulan

Nama Tarian               :   Tari Kuntulan.

Asal                                :   Pemalang.

Tema                             :   Keagamaan.

Latar belakang        :   Tarian Kuntulan mulai dikenal masyarakat Pemalang pada sekitar awal abad 20 yaitu pada saat

di tanah air banyak muncul pergerakkan kebangsaan. Tokoh-tokoh masyarakat Pemalang pada

saat itu tak mau ketinggalan ikut dalam kancah perjuangan nasional, yaitu dengan dibentuknya

perkumpulan bela diri, khusunya pencak silat.

                              :   Kegiatan bela diri tersebut ketika saat itu selalu diiringi dengan rebana dan pukulan bedug

serta dikumandangkan pula doa-doa salawat nabi sehingga terkesan sebagai kegiatan kesenian

bertajuk keagamaan.

Fungsi                           :   Sebagai hiburan, biasanya dipentaskan pada acara hajatan, upacara hari besar nasional, dan

lain-lain.

Gerak                         :   Gerakannya seperti gerakan-gerakan dalam ilmu pencak silat. Perpaduan jurus-jurus bela

diri yang tampak sangat artistik.

Kostum                         :   Sederhana dan menggunakan penutup kepala.

Iringan                      :   Iringannnya rebana dan bedug serta menimbulkan demontrasi akrobatik menarik.

Tari Turonggo Sari

a.      NamaTarian                             : Tari Turonggo Sarib.      Asal                                           : Temanggung, Jawa Tengahc.       SejarahPerkembangan             : Tarian ini merupakan buah karya Tri Rosodan

                                                   Paramitha, dengan penata iringan Didik                                                   Nuryanto. Tari ini terinspirasi oleh gerakan-                                                   gerakan dalam tarian kuda lumping

d.      Tema                                        : Konflik batin remaja di masa pubere.      Gerakan                                    : Gerakan prajurit berperang  menunggang kudaf.        Iringan/Instrumen                    : Menggunkan bunyi-bunyian ritmis atau bisa

                                                   dengan musikTari Merak

    Nama Tarian               :   Tari Merak

    Asal                                :   Yogyakarta

    Latar belakang          :    Penggambaran kehidupan burung merak

Page 8: Macam Tari Klasik Tari Rakyat Tari Kreasi Baru

    Isi                                   :    Mengekspresikan kehidupan binatang, burung merak,  

                                               Tata cara dan gerakan gerakan dari kehidupan burung  

                                                merak ini diangkat ke atas pentas.

   Pencipta                     :   R. Tjetje Somantri

     kostum                       :  Ciri bahwa burung merak tampak pada pakaian yang

                                                digunakan oleh para penarinya yang bermotif seperti merak.

g.    Gerak                            :   Tarian ini biasa ditarikan secara rampak, tiga penari atau lebih  

                                         yang masing-masing berfungsi sebagai merak betina atau

                                        merak jantan.

                      h.    Iringan                            :  lagu gendingnya adalah lagu Macan Ucul.

Tari Seblak Sondhera.      Nama Tarian                   : Tari Seblak Sondherb.      Asal                                 : Temanggung, JawaTengahc.      Sejarah Perkembangan   : Tarian ini merupakan karya Paramitha SY

                                          dengan Nunik dan penata iringan Didik Nuryanto                                          dan terinspirasi oleh Tari Tradisional Lengger

d.      Tema                               : Kegembiraan para petani di lereng Gunung                                          Sumbing, setelah panen tembakaunya berhasil

e.      Gerakan                           : Gerakan petani yang sedang gembira dan bersemangatTari Tepak-Tepak Putri

a.      Nama Tarian                   : Tari Tepak-Tepak Putrib.      Asal                                 : Jawa Tengahc.      Pencipta                          : Bagong Kusudiharjod.      Tema                               : Kegembiraan remaja putride.      Gerakan                          : Gerakan-gerakan ceriaf.        Iringan                            : Iringan pujian atau syair Islam