Macam infeksi

4
Infeksi lokal : spesifik dan terbatas pada bagain tubuh dimana mikroorganisme tinggal. Infeksi sistemik : terjadi bila mikroorganisme menyebar ke bagian tubuh yang lain dan menimbulkan kerusakan. infeksi primer adalah infeksi yang sejak awal memang diakibatkan oleh keterlibatan mikroorganisme. infeksi sekunder adalah infeksi yang awalnya bukan diakibatkan oleh mikroorganisme (misalnya alergi), namun akibat penanganan yang tidak sesuai maka akhirnya mikroorganisme turut terlibat di dalamnya. infeksi campuran (mixed infection : penderita dapat dihinggapi oleh lebih dari satu jenis plasmodium. Infeksi demikian disebut infeksi campuran (mixed infection). Dari kejadian infeksi campuran ini biasanya paling banyak dua jenis parasit, yakni campuran antara Plasmodium falcifarum dengan Plasmodium vivax atau P. malariae. Kadang-kadang di jumpai tiga jenis parasit sekaligus meskipun hal ini jarang terjadi,. infeksi campuran ini biasanya terjadi terdapat di daerah yang tinggi angka penularannya. Subklinik : Infeksi subklinik (tidak tampak) adalah infeksi yang tidak memperlihatkan tanda jelas adanya infeksi. Terjadi bila jumlah sel yang terinfeksi tidak cukup banyak untuk dapat menimbulkan gejala klinik. dapat merangsang pembuatan antibodi yang cukup banyak sehingga tubuh menjadi kebal terhadap infeksi serupa berikutnya. Sering terjadi jika jumlahnya virus yang masuk hanya sedikit atu virus tidak dapat mencapai organ sasaran. Bakterimia : terjadi ketika dalam darah ditemukan adanya bakteri Septikemia : multiplikasi bakteri dalam darah sebagai hasil dari infeksi sistemik Oputrunistik infeksi oportunistik adalah infeksi yang diakibatkan oleh organisme yang biasanya tidak menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang normal, tetapi dapat menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang buruk. Mereka membutuhkan “kesempatan” untuk menginfeksi seseorang infeksi oportunistik adalah infeksi oleh kuman yang mengambil kesempatan saat daya tahan tubuh lemah atau terganggu. Dalam keadaan daya tahan tubuh bekerja normal, kuman tersebut tidak bisa menyebabkan penyakit. Kuman oportunis bisa berbentuk bakteri, virus, jamur, atau parasit. Contoh infeksi oportunistik adalah Human Herpes Virus 8 (HHV8) penyebab sarkoma kaposi pada penderita HIV/AIDS. Infeksi nosokomial menurut WHO adalah adanya infeksi yang tampak pada pasien ketika berada didalam rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya, dimana infeksi tersebut tidak tampak pada saat pasien diterima dirumah sakit. Yang disebut infeksi nosokomial ini termasuk juga adanya tanda tanda infeksi setelah pasien keluar dari rumah sakit dan juga termasuk infeksi pada petugas petugas yang bekerja di fasilitas kesehatan. Infeksi yang tampak setelah 48 jam pasien diterima dirumah sakit biasanya diduga sebagai suatu infeksi nosokomial. Infeksi akut : infeksi yang muncul dalam waktu singkat

description

Infeksi

Transcript of Macam infeksi

Infeksi lokal : spesifik dan terbatas pada bagain tubuh dimana mikroorganisme tinggal.Infeksi sistemik : terjadi bila mikroorganisme menyebar ke bagian tubuh yang lain dan menimbulkan kerusakan. infeksi primer adalah infeksi yang sejak awal memang diakibatkan oleh keterlibatan mikroorganisme. infeksi sekunder adalah infeksi yang awalnya bukan diakibatkan oleh mikroorganisme (misalnya alergi), namun akibat penanganan yang tidak sesuai maka akhirnya mikroorganisme turut terlibat di dalamnya.infeksi campuran (mixed infection : penderita dapat dihinggapi oleh lebih dari satu jenis plasmodium. Infeksi demikian disebut infeksi campuran (mixed infection). Dari kejadian infeksi campuran ini biasanya paling banyak dua jenis parasit, yakni campuran antara Plasmodium falcifarum dengan Plasmodium vivax atau P. malariae. Kadang-kadang di jumpai tiga jenis parasit sekaligus meskipun hal ini jarang terjadi,. infeksi campuran ini biasanya terjadi terdapat di daerah yang tinggi angka penularannya. Subklinik : Infeksi subklinik (tidak tampak) adalah infeksi yang tidak memperlihatkan tanda jelas adanya infeksi. Terjadi bila jumlah sel yang terinfeksi tidak cukup banyak untuk dapat menimbulkan gejala klinik. dapat merangsang pembuatan antibodi yang cukup banyak sehingga tubuh menjadi kebal terhadap infeksi serupa berikutnya. Sering terjadi jika jumlahnya virus yang masuk hanya sedikit atu virus tidak dapat mencapai organ sasaran.Bakterimia : terjadi ketika dalam darah ditemukan adanya bakteri Septikemia : multiplikasi bakteri dalam darah sebagai hasil dari infeksi sistemikOputrunistikinfeksi oportunistik adalah infeksi yang diakibatkan oleh organisme yang biasanya tidak menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang normal, tetapi dapat menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang buruk. Mereka membutuhkan kesempatan untuk menginfeksi seseoranginfeksi oportunistik adalah infeksi oleh kuman yang mengambil kesempatan saat daya tahan tubuh lemah atau terganggu. Dalam keadaan daya tahan tubuh bekerja normal, kuman tersebut tidak bisa menyebabkan penyakit. Kuman oportunis bisa berbentuk bakteri, virus, jamur, atau parasit. Contoh infeksi oportunistik adalah Human Herpes Virus 8 (HHV8) penyebab sarkoma kaposi pada penderita HIV/AIDS.Infeksi nosokomial menurut WHO adalah adanya infeksi yang tampak pada pasien ketika berada didalam rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya, dimana infeksi tersebut tidak tampak pada saat pasien diterima dirumah sakit. Yang disebut infeksi nosokomial ini termasuk juga adanya tanda tanda infeksi setelah pasien keluar dari rumah sakit dan juga termasuk infeksi pada petugas petugas yang bekerja di fasilitas kesehatan. Infeksi yang tampak setelah 48 jam pasien diterima dirumah sakit biasanya diduga sebagai suatu infeksi nosokomial. Infeksi akut : infeksi yang muncul dalam waktu singkat Infeksi kronik : infeksi yang terjadi secara lambat dalam periode yang lama (dalam hitungan bulan sampai tahun)Bakteri Bakteri adalah salah satu golongan organisme prokariotik (tdk punya selubung inti). Bakteri sebagai mahluk hidupyang memiliki informasi genetik berupa DNA, tapi tidak mempunyai nukleus dan membran inti, bentuk DNA bakteri aadalah sirkuler, panjang, biasa disebut nukleoid, bakteri tidak punya punya intron dan tersusun atas ekson. Bakteri memiliki DNA ekstrakromosomal yg bergabung menjadi plasmid yang berbentuk kecil dan sirkuler. JamurFungi(jamur) adalah organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak dengan tidak memiliki klorofil. Sel jamur memiliki dinding yang tersusun atas kitin. Karena sifat-sifatnya tersebut dalam klasifikasi makhluk hidup, Jamur dipisahkan dalam kingdom nya tesendiri,ia tidak termasuk dalam kindom protista,monera, maupun plantae. Karena tidak berklorofil, jamur temasuk ke dalam makhluk hidup heterotof (memperoleh makanan dari organisme lainnya), dalam hal ini jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada di lingkungannya. Umumnya jamur hidup secara saprofit (hidup dengan menguai sampah oganik seperti bankai menjadi bahan anoganik). Ada juga jamur yang hidup secara parasit (memperoleh bahan organik dari inangnya), adapula yang hidup dengan simbiosis mutualisme(yaitu hidup dengan organisme lain agar sama-sama mendapatkan untung).

Prinsip Tahap Pengolahan Jaringan=>Dehidrasi (dehydration) Tujuan Dehidrasi adalah untuk menarik air yang terdapat dalam jaringan setelah fiksasi. Dehidrasi juga memiliki fungsi mencuci (washing) dan bias membuat jaringan menjadi kokoh dan menjadi keras dan rapuh. Bahan yang digunakan untuk pendehidrasi Alkohol, Dioksan(Kombinasi Dehidrasi dan Infiltrasi) dan n-Butil Alkohol (Kombinasi dehidrasi dan penjernihan). Dehidrasi dilakukan secara bertahap (seri,dengan persentasi yang meningkat) yang terbaik adalah dengan alcohol 50% dan meningkat menjadi Alkohol 60%,70%,dan 80%. Pada saat jaringan berada dalam alcohol 80% dehidrasi dapt dihentikan dalm waktu yang lama hingga jaringan siap untuk diproses selanjutnya. Waktu yang dibutuhkan dalm setiap persentasi alcohol tergantung pada besarnya dan karakteristik jaringan. Pada umumnya setiap alkohol direndam selama 30- 45 menit. Setelah jaringan melewati alcohol 80% ,maka dehidrasi berikutnya di alm alcohol 90% dan 100%.tidak boleh melebihi beberapa jam ( tidak terlalu lama karena alkohol100% sangat mengeraskan /merapuhkan jaringan).

=>Kliring (clearing)Clearing merupakan tahap transisi bila menggunakan Parafin sebagai media tanam.zat yang digunakan dalm clearing harus dapat menarik keluar alkohol (bahan Dehidrasi) sekaligus larut dalam parafin.Terdapat 3 jenis penjernihan yaitu:1.Penjernihan dengan Xilol dan Toluol Dalam tahap ini alkohol absolut jaringan dipindahkan ke dalam campuran alkohol-Xilol selam 30 menit, kemudian ke dalam Xilol pertama (30-60menit) lalu ke dalm xilol kedua 30 menit dan akhirnya dipindahkan ke dalm parafin lembut (Sdoft parafin) yang sudah dicairkan di dalam oven. Pada saat menguap, xilol meninggalkan rongga udara dalam jaringan sehingga akan sulit difiltrasi dengan parafin.Toluol jauh lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan xilol karena tidak mengeraskan jaringan secara berlebih dan tidak terlalu cepat menguap.2.Penjernihan dengan Kloroform Jika kloroform digunakn sebagai penjernih ,maka jaringan pertama harus dipindahkan ke dalam campuran alkohol-klorofoam sampai jaringan tenggelam ke dasar kontainer.tenggelamnya jaringan ini karena menyerap klorofoam, makin banyak klorofoam yang diserap makin berat jaringan.3.Penjernihan dengan minyak cedar atau metil salisilat Jika metil salisilat digunakan sebagai penjernih, jaringan dari alkohol 95% dapat dipindahkan langsung dengan minyak cedar. Jika kemudian jaringan ini akn diembedding dengan parafin,jaringan harus menempuh tahap transisi dahulu, yaitu di dalm xilol.

=>Impregnasi (impregnation)Yaitu menyusupnya LILIN PARAFIN ke dalam jaringan menggantikan BENZOL yang telah ada di dalam jaringan.Ketiga tahap (DEHIDRASI, PENJERNIHAN, IMPREGNASI) berjalan dalam keadaan suhu sekitar 60-65 derajat Celcius, terutama untuk mencairkan lilin parafin dan memudahkan penyusupan.Bila jaringan yang mengandung lilin parafin didinginkan, maka jaringan menjadi kaku.

Pembenaman (Impregnation/Ovening) Yaitu memasukkan jaringan ke larutan parafin, dengan syarat semua jaringan harus terendam parafin. Bahan yang digunakan: parafin yang dicairkan Cara: a. rendam jaringan pada wadah I yang berisi parafin cair selama 1 jam b. rendam jaringan pada wadah II yang berisi parafin cair selama 1 jam c. rendam jaringan pada wadah III yang berisi parafin cair selama 1 jam

=>EmbeddingSuatu usaha menyusupkan media penanaman (embedding media) ke dalam jaringan dengan jalan menggantikan kedudukan dehidran dan bahan penjernih (clearing agents). Tujuan tahap embeding ini adalah untuk mengisi jaringan dengan parafin sebagi pengikat jaringan agar tetap memiliki bentuk dan struktur yang sama seperti hidup.Cara melakukan embedding : Dilakukan dengan merendam organ di dalam inkubator dengan suhu tetap (72C) dalam parafin cair yang diisikan pada botol film. Organ kemudian diletakkan dalam botol film berisi parafin cair sebanyak 2 kali pengulangan, masing-masing selama 2 jam.Gambar cetakan yang telah terisi dengan parafin