MACAM IBDAH

7/23/2019 MACAM IBDAH

http://slidepdf.com/reader/full/macam-ibdah 1/13

Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Seringkali dan banyak di antara kita yang menganggap ibadah ituhanyalah sekedar menjalankan rutinitas dari hal-hal yang dianggapkewajiban, seperti sholat dan puasa. Sayangnya, kita lupa bahwa ibadah

tidak mungkin lepas dari pencapaian kepada Tauhid terlebih dahulu.Mengapa ? keduanya berkaitan erat, karena mustahil kita mencapai tauhidtanpa memahami konsep ibadah dengan sebenar-benarnya. Dalam syarahAl-ajibat dijelaskan bahwa !"badah secara bahasa berarti perendahan diri,ketundukan dan kepatuhan.# $Tanbihaat Mukhtasharah, hal. %&'.

Syaikhul "slam "bnu Taimiyah rahimahullah mengatakan(

!")ADA* adalah suatu istilah yang mencakup segala sesuatu yang dicintaiAllah dan diridhai-+ya, baik berupa perkataan maupun perbuatan, yangtersembunyi $batin' maupun yang nampak $lahir'.#Dari denisi singkat tersebut, maka secara umum ibadah seperti yang kitaketahui di antaranya yaitu mendirikan shalat, menunaikan akat, berpuasapada bulan ramadhan $maupun puasa-puasa sunnah lainnya', danmelaksanakan haji. Selain ibadah pokok tersebut, hal-hal yang sering kita

anggap sepele pun sebenarnya bernilai ibadah dan pahalanya tidak dapatdiremehkan begitu saja, misalnya (

• Menjaga lisan dari perbuatan dosa, misalnya dengan tidak berdusta

dan mengumbar tnah, mencaci, menghina atau pun melontarkanperkataan yang bisa menyakiti hati.

• Menjaga kehormatan diri dan keluarga serta sahabat.

• Mampu dan bersedia menunaikan amanah dengan sebaik-baiknya

dengan penuh tanggung jawab.

• )erbakti dan hormat kepada kedua orang tua atau orang yang lebih

tua dari kita.



• Menyambung tali silaturahim dan kekerabatan.

• Menepati janji.

• Memerintahkan atau setidaknya menyampaikan amar ma/ru0 nahimunkar.

• Menjaga hubungan baik dengan tetangga.

• Menyantuni anak yatim, 0akir miskin, ibnu sabil $orang yang kehabisan

bekal di perjalanan'.

• Menyayangi hewan dan tumbuh-tumbuhan di sekitar tempat tinggalkita.

• Memanjatkan do/a, berdikir, mengingat Allah kapan dan dimanapun

kita berada.

• Membaca Al 1ur/an.

• Mendengarkan ceramah, dan lain sebagainya termasuk bagian dariibadah.

)egitu pula rasa cinta kepada Allah dan 2asul-+ya, takut kepada Allah,inabah $kembali taat' kepada-+ya, memurnikan agama $amal ketaatan'hanya untuk-+ya, bersabar terhadap keputusan $takdir'-+ya, bersyukur atasnikmat-nikmat-+ya, merasa ridha terhadap 3adha4takdir-+ya, tawakalkepada-+ya, mengharapkan rahmat $kasih sayang'-+ya, merasa takut darisiksa-+ya dan lain sebagainya itu semua juga termasuk bagian dari ibadahkepada Allah#$Al 56budiyah, cet. Maktabah Darul )alagh hal. 7'.

8ada masa seperti sekarang ini, manusia sangat disibukan oleh urusankeduniawian seperti pekerjaan, persaingan bisnis, atau karier sehinggahampir seluruh waktunya dihabiskan untuk masalh-masalah tersebut. 9ondisi

yang demikian akan berpengaruh kepada pola kehidupannya, baik sebagaiindi:idi maupun sebagai anggota masyarakat.

Secara bahasa, ibadah atau ibadat adalah taat, menurut, mengikuti,dantunduk terhadap apapun. Sedangkan yang dimaksud ibadah dalam

%



hukum "slam,ibadah berarti penghambaan atau pengabdian diri kitaterhadap tuhan yang satuyaitu Allah ST. Membatasi pengertian ibadahdiatas hanya pada ibadah-ibadahyang bersi0at langsung kepada Allah ST,yang dinamakan ibadah mahdoh.Adapun ibadah yang bersi0at tidaklangsung, seperti ibadah yang berbentuk sosial,itu dinamakan ibadahghoirmahdoh. Akan tetapi pada hakikatnya baik ibadahmahdoh maupunibadah ghoir rmahdoh itu semua bertujuan melaksanakan apa-apa yang diperintahkan oleh Allah ST kepada kita, baik yang tertulis di dalamAl-3uranmaupun yang disampaikan oleh nabikita Muhammd SA yang di sebutAl-hadist.

)eranjak dari pengertian-pengertian di atas, menarik di bicarakantentang pengertian ibadah itu sendiri. Seperti yang kita ketahui, bahwaibadah merupakansuatu cirri dan juga syarat seseorang yang beragama,terutama agama islam. Akantetapi dalam realitasnya, ada segelintir orangyang salah memahami pengertianibadahitu sendiri.

Disamping kita mengetahui apa pengertian ibadah itu, kita jugaperlumengetahui apa yang menjadi ruang lingkup ibadah menurut

pandangan islam.9arena, jika kita hanya tau sebatas pengertian ibadahtanpa mengetahui ruanglingkupnya, sama saja dengan orang yang tidaktahu ibadah itu seprti apa.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini akan dirumuskan suatu masalah yaitu apapengertian, dan macam ; macam ibadah.

Bab 2

Pembahasan

A. Pengertian Ibadah

Secara bahasa ibadah berarti mematuhi, tunduk, berdo/a. *al iniditemukan penjelasannya dalam Al-1ur/an Surah yaasin ayat 7< yangberbunyi (

=



>@ B C >E FG H IJ >KL H J >N H OPQB >JR J >@ P > UV FG H H>WXJ YP Z[J \J ]JUJ _ ` B J J >KL H >@JQB >G J>I[J >KJ[J>

Artinya (

!)ukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai )ani Adam supaya kamutidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yangnyata bagi kamu#

Sedangkan pengertian ibadah menurut istilah adalah kepatuhankepada dat yang memiliki puncak keagungan, Tuhan fang Maha sa. "badahmencakup segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh setiap mukminmuslim dengan tujuan untuk mencari keridhaan Allah ST.

Demikianlah pengertian ibadah dalam arti umum sehingga makan danminum umpamanya, meskipun tampak merupakan kebutuhan primer bagimanusia, dapat menjadi ibadah jika diniatkan untuk memperoleh kekuatansik yang dengannya dapat beribadah mematuhi perintah Alllah.

Sedangkan dalam pengertian yang lebih khusus, ibadah adalah segalakegiatan yang semua ketentuannya telah ditetapkan oleh nash didalam Al-

1ur/an dan hadits.%

B. Tujuan Ibadah

Tujuan Allah dalam menciptakan manusia sangat jelas dalam Al-1ur/ansebagaimana tertera dalam Al-1ur/an Surah Al-Mu/minun ayat (

ZJ W H J >XH YJ J>@JQB >KL H OP[J FJ J IJ >KL H J> J qJ J OP[J >K H> B J vJ[Jx

Artinya ( Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya 9amimenciptakan kamu secara main-main $saja', dan bahwa kamu tidak akandikembalikan kepada 9ami=

C. Macam-Macam Ibadah itinjau ari Berbagai !egi

Depag 2", Al 1ur/an Terjemah, $1S faasin( 7<'

% http(44islamnya muslim.blogspot.com

= Depag 2", Al 1ur/an Terjemah, $1S Al-Mu/minun('



"badah ditinjau dari beberapa segi memiliki begitu banyakklasikasi, mulai dari Aspek 8elaksanaan" 6mum Dan 9hususnya, Segi8ribadi Dan Masyarakatnya, ruang lingkup, bentuk dan si0at, dan DariSegi Si0at, aktu, 9eadaan, dan 2ukunya, klasikasi yang dimaksutantara lain(

a. Dari Aspek Pelaksanaan

Dari segi pelaksanaannya, ibadah dapat dikategorisasikan menjadi tiga(

. Ibadah Jasmaniyah Ruhiyah, yaitu ibadah yang pelaksanaannyamemerlukan kegiatan dan kekuatan sik disertai jiwa yang penuh

ikhlas dan khusyu kepada Allah ST.

%. "badah 2uhaniyah Maliyah, yaitu ibadah yang pelaksanaannyaberkaitan dengan harta seperti akat

=. Ibadah Jasmaniyah Ruhaniyah Maliyah, yaitu ibadah yangpelaksanaannya disamping memerlukan kekuatan sik dan mental, juga memerlukan materi seperti haji.

b. Dari Segi Umum Dan Khususnya

Dari segi umum dan khususnya, ibadah terbagi kepada (

. Ibadah khusus ( ibadah yang ketentuannya telah ditetapkan oleh nashAl-1ur/an atau *adits seperti shalat, puasa, haji. "badah yang sizatnyakhusus tidak menerima penambahan

%. Ibadah umum ( semua perbuatan baik 4 terpuji yang terlaksana olehmanusia mukmin-muslim dengan niat ibadah dan diamalkan semata-mata karena Allah ST.

c. Dari Segi Pribadi Dan Masyarakatnya

Dari segi pribadi dan masyarakatnya, ibadah terbagi kepada (

. Ibadah fardhi ( ibadah yang dapat dilaksanakan secara perseoranganseperti shalat dan puasa.

%. Ibadah Ijtima’i ( "badah yang dilaksanakan dalam rangka memenuhikebutuhan sosial kemasyarakatan, seperti akat dan haji.



d. Dari Segi Ruang Lingkupnya.

Ditinjau dari segi ruang lingkupnya, ibadah dapat dibagi menjadi dua

macam(. Ibadah khashsah, yaitu ibadah yang ketentuan dan caranyapelaksanaannya secara khusus sudah ditetapkan oleh nash, sepertishalat, akat, puasa dan haji

%. Ibadah ‘ammah, yaitu semua perbuatan baik yang dilakukan denganniat yang baik dan semata-mata karena Allah ST $ikhlas', sepertimakan dan minum, bekerja, amar ma’ruf nahi munkar , berlaku adil,berbuat baik kepada orang lain dan sebagainya.

e. Dari Segi Bentuk dan Sifatnya.

Ditinjau dari segi bentuk dan si0atnya ibadah terbagi dalam enammacam antara lain(

. "badah yang berupa perkataan dan ucapan lidah, seperti( tasbih,

tahmid, tahlil, takbir, taslim, do’a, membaca hamdalah oleh orangbersin, tasymit $menyahuti' orang bersin, memberi tahniyah $salam',khutbah, menyuruh yang ma/ru0, mencegah yang munkar, bertanyamengenai sesuatu yang tidak diketahui, menjawab pertanyaan$memberi 0atwa', mengungkapkan persaksian $syahadah', membacaiqamah, membaca adan, membaca Al-1ur/an, membaca basmalah

ketika hendak makan, minum dan menyembelih binatang, membacaAl-1ur/an ketika dikejuti syaitan dan lain-lain sebagainya.

%. "badah-ibadah berupa perbuatan, seperti menolong orang yang karamatau yang tenggelam, berjihad di jalan Allah ST, membela diri dari

gangguan, menyelenggarakan mayat dan mandi.=. "badah-ibadah yang berupa menahan diri dari mengerjakan sesuatupekerjaan. Termasuk kedalam ibadah ini, ibadah puasa, yaitu menahandiri dari makan, minum dan dari segala yang merusak puasa.

. "badah-ibadah yang terdiri dari melakukan dan menahan diri dari suatuperbuatan, seperti ‘itikaf $duduk dirumah Allah' serta menahan diri dariijma’ dan mubasyaroh $bergaul dengan istri', haji, tawaf, wukuf diAra0ah, ihram serta menahan diri ketika haji atau umrah dari

menggunting rambut, memotong kuku, jima’ , nikah dan menikahkan,berburu, menutup muka oleh para wanita dan menutup kepala olehlelaki.

Muhammad bin Abd Al-Karim Asy-Syahrastani, Al-Milal wa An-Nihal, (Beirut-Libanon: Dar al-Kurub al-'Ilmiyah, !"#, hal$ "

7



. "badah-ibadah yang bersi0at menggugurkan hak, seperti membebaskanorang yang berhutang dari hutangnya dan memaa0kan kesalahan dariorang yang bersalah dan memerdekakan budak dengan kaarat .

7. "badah-ibadah yang meliputi perkataan, pekerjaan, khudu’, khusyu’,

menahan diri dari berbicara dan dari berpaling lahir dan batin dariyang diperintahkan kita menghadapinya, seperti shalat. Shalat dipandang sebagai ibadah yang paling utama, karena shalat melengkapiperbuatan-perbuatan yang lahir dan batin, melengkapi ucapan-ucapandan menahan diri dari berbicara serta menahan diri dari memalingkanhati dari Allah ST.

0. Dari Segi Sifat !aktu Keadaan dan RukunyaApabila ditinjau dari segi si0at, waktu, keadaan dan hukumnya, ibadahterbagi menjadi(

. Muadda, yaitu ibadah yang dikerjakan dalam waktu yang ditetapkansyara/. "badah tersebut dilakukan pada waktu yang ditetapkan ituuntuk pertama kalinya, bukan sebagai pengulangan. 8elaksaan ibadahini disebut dengan ibadah tunai (ada’).

%. Maqdhi, yaitu ibadah yang dikerjakan sesudah keluar waktu yang

ditentukan syara/. "badah ini bersi0at sebagai pengganti yangtertinggal, baik 9arena disengaja atau tidak, seperti tertinggal karenasakit atau sedang dalam berpergian. 8elaksanaan ibadah ini disebutdengan qadha.

=. Mu’ad, yaitu ibadah yang diulang sekali lagi dalam waktunya untukmenambah kesempurnaan, misalnya melaksanakan shalat secaraberjamaah dalam waktunya yang ditentukan setelah melaksanakannya

secara sendirian pada waktu yang sama.. Muthlaq, yaitu ibadah yang tidak dikaitkan waktunya oleh syara/dengan sesuatu waktu yang terbatas, seperti membayar kiarat,

sebagai hukuman bagi pelanggar sumpah.. Muwaqqat, yaitu ibadah yang dikaitkan oleh syara/ dengan waktu

tertentu yang terbatas, seperti shalat pada waktu subuh, uhur, asar,magrib dan isya. Termasuk juga puasa pada bulan ramadhan.

7. Muwassa’, yaitu ibadah yang lebih luas waktunya dari yang diperlukanuntuk melaksanakan kewajiban yang dituntut pada waktu itu, seperti

shalat lima waktu. Seorang yang shalat diberikan kepadanya hakmengerjakan shalatnya di awal waktu, di pertengahan dan di akhirnya.

{. Mudhayyaq (mi’yar), yaitu ibadah yang waktunya sebanyak atausepanjang fardhu atau di-fardhu-kan dalam waktu itu, seperti puasa.Dalam bulan ramadhan, hanya dikhususkan untuk puasa wajib dan

{



tidak boleh dikerjakan puasa yang lain pada waktu itu seperti puasasunnah, naar dan lain-lain.

&. !usyabain, yaitu ibadah yang mempunyai persamaan denganmudhayyaq dan mempunyai persamaan pula dengan muwassa’,

seperti pada ibadah haji. Dari segi pelaksanaanya, ibadah hajimenyerupai mudayyaq, karena hanya diwajibkan sekali dalamsetahun, dan dari segi keberlanjutan bulan-bulan haji itu menyerupaimuwassa’.

|. Mu’ayyan, yaitu ibadah tertentu dituntut oleh syara/, misalnya AllahST memerintahkan shalat, maka seorang mukalla0 wajibmelaksanakan shalat yang diperintahkan itu, tidak boleh menggantidengan ibadah lain.

<. Mukhayyar, yaitu ibadah yang boleh dipilih salah satu dari yangdiperintahkan. Seperti kebolehan memilih antara ber-istinja’ dengan airdan ber-istinja’ dengan batu.

. Muhaddad, yaitu ibadah yang dibatasi kadarnya oleh syara’ ,seperti shalat 0ardu dan akat.

%. "hairu muhaddad, yaitu ibadah yang tidak dibatasi kadarnyaoleh syara/, seperti mengeluarkan harta di jalan Allah ST, memberimakan orang yang lapar dan memberi pakaian orang yang tidak

berpakaian.=. Muratab, yaitu ibadah yang harus dikerjakan secara tertib.

Maksudnya, sesudah pertama tidak disanggupi barulah dikerjakanyang kedua. Seperti kaarat jima’ yang dilakukan oleh orang yangsedang puasa ramadhan. Mula-mula memerdekakan budak , kalaubudak tidak disanggupi berpindah kepada puasa dan bulan berurut-urut. 9alau puasa tidak sanggup, berpindah kepada memberi makan

7< orang miskin.. Ma yaqbal al#takhyir wa la yaqbal al#taqdim, yaitu ibadah yangdapat di-ta’khir -kan $dilambatkan' dan tidak dapat didahulukan dariwaktunya, seperti shalat magrib dan puasa. Shalat magrib bolehdijama’ taqdimkan ke waktu isya/ dan tidak boleh dijama’ taqdimkan

ke waktu asar. 8uasa juga dapat dita’khirkan ke waktu-waktu yangdibolehkan puasa di dalamnya, seperti puasa orang yang sakit atausedang dalam berpergian. 9epada mereka dibolehkan m$nta’khirkan

puasanya setelah bulan ramadhan.. Ma yaqbal al#taqdim wa la yaqbal al#ta’khir, yaitu ibadah yangboleh didahulukan dari waktunya, tetapi tidak boleh ditunda dariwaktunya, seperti shalat ashar dan isya. Shalat ashar bisa didahulukanpelaksanaanya ke waktu dhuhur, tetapi tidak boleh dita’khirkan ke

&



waktu magrib, dan shalat isya/ bisa pula didahulukan ke waktu magribtetapi tidak bias ditunda ke waktu subuh.

7. Ma la yaqbal al#taqdim wa la ta’khir, yaitu ibadah tidak dapatdidahulukan dan ditunda dari waktunya, seperti shalat subuh. Shalat

subuh tidak dapat didahulukan ke waktu isya/ dan tidak pula dapatditunda ke waktu dhuhur.

{. Ma yajibu ‘ala al#faur , yaitu ibadah yang mesti segeradilaksanakan, seperti menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yangmunkar dan akat yang telah memenuhi persyaratan.

&. Ma yajibu ‘ala al#tarakhi, yaitu ibadah yang boleh dilambatkanpelaksanaanya, seperti naar yang mutlak dan kaarat.

|. Ma yaqbal al#tadakhul, yaitu ibadah yang dapat diterima secara

tadakhul $masuk-memasuki'. Dengan kata lain ibadah yang dapatdengan sekali pelaksanaan menghasilkan dua ibadah sekaligus, sepertidalam pelaksanaan haji sudah termasuk didalamnya pelaksanaanumrah, dan dalam pelaksanaan puasa 3adha pada hari senin termasukdidalamnya pelaksanaanya puasa sunnah, wudu/ untuk berbagaiibadah dapat dilakukan satu kali, seperti wudu/ untuk baca Al-1ur/andapat digunakan untuk shalat.

%<. Ma la yaqbal al#tadakhul, yaitu ibadah yang tidak dapat

menerima secara tadakhul, seperti shalat, akat, sedekah, hutang, hajidan umrah. }rang yang melaksanakan dua shalat, 3adha dan tunai,maka menurut sya/iyah shalatnya tidak sah, sedangkan menurut jumhur 0u3aha sah untuk tunai dan tidak untuk qadha. }rang yangmemberikan hartanya kepada 0akir miskin dengan niat akat dansedekah sunat, maka yang dipandang sah adalah akat. }rang yangberniat dua haji dan dua umrah, hanya sah satu haji dan satu umrah.

%. Ma ukhtulifa qabul al#tadakhul, yaitu ibadah yang diperbedakanpara ulama tentang dapat atau tidaknya secara tadakhul, sepertimasuknya wudu/ ke dalam mandi.

%%. Ma ‘a!himatuhu afdhal min rukhshatih, yaitu ibadah yanga!imah-nya lebih utama dari rukhsah-nya, seperti istinja’ dengan airlebih utama dari istinja’ dengan batu.

%=. Ma rukhsatuh afdhal min ‘a!himatih, yaitu ibadah yang rukhsah-nya lebih utama dari ‘a!imah-nya, seperti shalat qashar $meringkas

shalat' dalam perjalanan tiga hari lebih utama darimenyempurnakanya $a!imah'.%. Ma yaqbal % jami’ al#auqat, yaitu ibadah yang boleh diselesaikan

$di-qadha' dalam segala waktu.%. Ma la yuqdha illa % mitsli watihi, yaitu ibadah yang tidak boleh di-

qadha kecuali waktu semisalnya, seperti haji.

|



%7. Ma yaqbal ada’ wa al#qadha, yaitu ibadah yang bolehdilaksanakan di dalam atau di luar waktunya, seperti haji dan puasa.Akan tetapi qadha haji harus ditunggu masa haji berikutnya.

%{. Ma yaqbal ada’ wa la yaqbal al#qadha, yaitu ibadah yang

menerima pelaksanaan dalam waktunya dan tidak menerimapelaksanaan di luar waktunya $tidak bisa di-qadha', seperti shalat jum/at.

%&. Ma la yushafu bi qadha’ wa la ada’, yaitu ibadah yang tidakdisi0atkan dengan tunai dan tidak pula dengan qadha, seperti shalatsunah mutla3 dan memutuskan perkara atau memberi 0atwa.

%|. Ma yataqaddar waqt ada’ih ma’a qabulih li ta’khir, yaitu ibadahyang terbatas waktu meng-qadha-nya, tetapi dapat juga dikerjakan

sesudah lewat waktu qadha itu, seperti puasa yang waktunyaditentukan dalam setahun sebelum masuk 2amadhan berikutnya. Tetapi diterima juga qadha itu bila dikerjakan sesudah waktunya.

=<. Ma yakun qadha’uh mutarakhiyan, yaitu ibadah yang boleh di-qadha kapan saja dikehendaki dan tidak perlu disegerakan. Menurutgolongan sya/iyah shalat yang terlewat karena tertidur atau lupatidak perlu disegerakan meng-qadha-nya.

=. Ma yajibu qadha’uh ‘ala al#faur, yaitu ibadah yang wajib segera

di-qadha, seperti haji dan umrah yang dirusakkan.=%. Ma yadkhuluh al#syarth min al#‘ibadat, yaitu ibadah yang bisa

dilaksanakan atas dasar sesuatu syarat, seperti naar. "badah ini dapatdikaitkan dengan suatu syarat.

==. Ma la yaqbal al#ta’liq wa la al#syarth, yaitu ibadah yang tidak bisadigantungkan kepada suatu syarat, seperti puasa dan shalat yangtelah diwajibkan oleh syara’.

=. Ma yu’tabar bi waqt %’lih la liwaqt wujubih, yaitu ibadah yang

dipandang waktu pelaksanaanya, bukan waktu wajibnya, seperti suciuntuk shalat, menghadap 3iblat dan menutup aurat dalam shalat.~ontoh lain adalah keadilan, seorang saksi dipandang keadilanya padawaktu pelaksanaan kesaksian, bukan waktu menyaksikan suatuperistiwa.

=. Ma yu’tabaru bi waqt wujubih, yaitu ibadah yang dipandangdengan waktu wajibnya, seperti meninggalkan shalat yang wajib dalamhdhar $waktu hadir, tidak berpergian' lalu di-qadha dalam saar.

Dalam keadaan seperti ini shalat qadha-nya tidak boleh dilakukandengan cara qashar, meskipun ketika itu seseorang dalam keadaanbepergian, karena yang dipandang adalah waktu wajibnya, yang dalamhal ini adalah waktu hadir.

<



=7. Ma ukhtulifa % i’tibarih bi waqt wujubih, yaitu ibadah yangdiperselisihkan tentang apakah yang dipandang adalah waktu wajibdan waktu pelaksanaanya, seperti shalat yang ditinggalkan dalamsaar bila di-qadha di waktu hadhar. 6lama yang memandang kepadawaktu wajibnya, maka mendahulukan shalat qadha lebih utama.Sedangkan ulama yang memendang pada waktu pelaksanaanya,berpendapat bahwa mendahulukan shalat hadhar lebih utama.

Bab #Penutu$

%esim$ulan

Secara bahasa ibadah ditemukan penjelasannya dalam Al-1ur/anSurah yaasin ayat 7< yang berisi, !)ukankah Aku telahmemerintahkan kepadamu hai )ani Adam supaya kamu tidak

menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yangnyata bagi kamu.# Sedangkan pengertian ibadah menurut istilah adalah kepatuhan

kepada dat yang memiliki puncak keagungan, Tuhan fang Maha sa.

Abdur 2aak dan 2osihan Anwar, •ikih "slam, $)andung( 8uskata Setia, %<<7', hal. %<



Tujuan ibadah telah dijelaskan dalam Al-1ur/an Surah Al-Mu/minunayat , yang berisi, !Maka apakah kamu mengira, bahwasesungguhnya 9ami menciptakan kamu secara main-main $saja', danbahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada 9ami.#

"badah ditinjau dari beberapa segi memiliki begitu banyak klasikasi,mulai dari Aspek 8elaksanaan" 6mum Dan 9hususnya, Segi 8ribadi DanMasyarakatnya, ruang lingkup, bentuk dan si0at, dan Dari Segi Si0at,aktu, 9eadaan, dan 2ukunya, yang memiliki pengertian dan tujuanmasing-masing.

Da0tar pustaka.

. le(444~(46sers4in{€%<6ltimate€%<S84•a:orites4Downloads4Macam

€%<-€%<Macam€%<"badah€%<-€%<8ustaka.htm2. Yusuf Bahtiyar , Hukum Peribadatan Islam (semarang( pustaka daerah, %<<{'h.=7

3. file:///C:/Users/in!"2#Ultimate"2#$P%/&a'rites/)*nlads/+C+-+C+

"2#IB)H"2#)II0U"2#)1I"2#B1BI"2#$I.htm

4. "lmu 9alam Abdur 2aak dan 2osihan Anwar, , $)andung( 8uskataSetia, %<<7'

%

https://plus.google.com/102515129206141191819


http://studi-agama-islam.blogspot.com/search/label/Hukum%20Peribadatan%20Islam

http://c/Users/Win7%20Ultimate%20SP1/Favorites/Downloads/MACAM-MACAM%20IBADAH%20DITINJAU%20DARI%20BERBAGAI%20SEGI.htm


http://studi-agama-islam.blogspot.com/search/label/Hukum%20Peribadatan%20Islam






5. Muhammad bin Abd Al-Karim Asy-Syahrastani, Al-Milal wa An-Nihal, (Beirut-Libanon: Dar al-Kurub

al-'Ilmiyah, !"#

MACAM IBDAH

Documents

Transcript of MACAM IBDAH