Macam, Genesa, Dan Potensi Gumuk Pasir Di Paris

download Macam, Genesa, Dan Potensi Gumuk Pasir Di Paris

of 19

Transcript of Macam, Genesa, Dan Potensi Gumuk Pasir Di Paris

Macam, Genesa, dan Potensi Gumuk Pasir (Sand Dunes) Pantai Parangtritis Yogyakarta

Ilyas Anindita Teknik Geologi UPN V Yogyakarta , Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur, Yogyakarta, Indonesia

AbstraksiSeperti telah kita ketahui sebelumnya, bahwa gumuk pasir atau sand dune adalah bentukan yang terbentuk oleh akitivitas angin (eolin/aeolian). Angin yang membawa pasir dan kemudian mengendapkannya akan membentuk berbagai macam tipe bentuk gumuk pasir. Pada umumnya, gumuk pasir terbentuk pada daerah gurun, namun uniknya di Indonesia yang beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi memiliki bentukan gumuk pasir tersebut. Oleh karena itu, gumuk pasir yang terdapat di pantai selatan Jawa tersebut merupakan satu-satunya di Indonesia. Terbentuknya gumuk pasir di pantai selatan tersebut merupakan hasil proses yang dipengaruhi oleh angin, Gunung Merapi, Graben Bantul, Serta Sungai Opak dan Progo. Sehingga fenomena geologi ini layak di teliti genesa hingga potensi ke depannya.

1.Pendahuluan Zona Pegunungan Selatan dapat dibagi menjadi tiga subzona, yaitu Subzona Baturagung, Subzona Wonosari dan Subzona Gunung Sewu (Harsolumekso dkk., 1997 dalam Bronto dan Hartono, 2001). Diantara Parangtritis dan Pacitan merupakan tipe karst (kapur) yang disebut Pegunungan Seribu atau Gunung Sewu, dengan luas kurang lebih 1400 km2 (Lehmann. 1939). Sedangkan antara Pacitan dan Popoh selain tersusun oleh batugamping (limestone) juga tersusun oleh batuan hasil aktifitas vulkanis berkomposisi asambasa antara lain granit, andesit dan dasit (Van Bemmelen,1949).

Selain itu terdapat kawasan ekosistem gumuk pasir yang terletak di Daerah Parangtritis, Di daerah itu terdapat sekitar 190 buah gumuk pasir yang terdiri dari jenis barchan, longitudinal, parabolik dan sisir. Masing-masing jenis gumuk pasir tersebut mempunyai cara pembentukan yang berbeda, dan dikontrol oleh faktor-faktor yang berbeda-beda pula Gumuk pasir merupakan akumulasi pasir lepas berupa gundukan teratur hasil kerja dan pengaruh komponenkomponen : (1) jumlah pasir yang diendapkan teratur ke laut, (2) ombak yang memindahkan pasir dari laut ke darat, (3) intensitas sinar matahari yang mengeringkan pasir di pantai, (4) intensitas dan kemenerusan angin yang memindahkan pasir, (5) tebing penghambat gerak angin dan sebaran pasir, (6) vegetasi, dan (7) dinamika budaya masyarakat

1.B Pencapaian Lokasi Gumuk pasir di Provinsi Yogyakarta berada di wilayah kawasan Pantai Parangtritis Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, D.I.Yogyakarta yang dapat ditempuh dengan jarak kurang lebih 30 km dari Kampus UPN Veteran Yogya (condongcatur) atau 23 km dari pusat Kota Yogyakarta.

1.C Definisi Gumuk pasir adalah gundukan bukit atau igir dari pasir yang terhembus angin. Gumuk pasir dapat dijumpai pada daerah yang memiliki pasir sebagai material utama, kecepatan angin tinggi untuk mengikis dan mengangkut butirbutir berukuran pasir, dan permukaan tanah untuk tempat pengendapan pasir, biasanya terbentuk di daerah arid (kering).

Secara global gumuk pasir merupakan bentuklahan bentukan asal proses angin (aeolian). Bentuklahan bentukan asal proses ini dapat berkembang dengan baik apabila terpenuhi persyaratan sebagai berikut: Tersedia material berukuran pasir halus hingga kasar dalam jumlah yang banyak. Adanya periode kering yang panjang dan tegas. Adanya angin yang mampu mengangkut dan mengendapkan bahan pasir tersebut. Gerakan angin tidak banyak terhalang oleh vegetasi maupun obyek lain.

Beberapa tipe gumuk pasir , yaitu : Gumuk Pasir Tipe Barchan (barchanoid dunes)

Gumuk Pasir Melintang (transverse dune)

Gumuk Pasir Parabolik

Gumuk Pasir Memanjang (linear dune)

Gumuk Pasir Bintang (star dune)

Tipe Impedeed DunesA. Blowout

B. Echo dunes

1.D. GENESA Seperti yang telah dijelaskan diatas pembentukan gumuk pasir sangat dipengaruhi oleh kekuatan angin yang ada serta suplai material sedimen yang ada sehingga apabila material tertiup angin dan terakumulasi di suatu tempat (akibat terhalang atau memang ada usatu tinggian lain) terjadilah suatu bentukan gumuk pasir. Penjelasan secara lebih detailnya dapat dijelaskan sebagai berikut. Angin yang bertiup dari arah tenggara Pantai Selatan Jawa membawa material berupa pasir yang banyak. Angin ini termasuk angin yang kencang (fast motion), sehingga pasirpasir tersebut pada akhirnya berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Kondisi ini didukung pula oleh vegetasi (Pandan berduri, tapal kambing, atau widuri) yang menghalangi pasir yang bergerak ke arah barat laut sehingga menyebabkan akumulasi pasir dan membentuk gundukan dengan elevasi maksimal 10 meter. Akumulasi pasir tersebut lama kelamaan menutupi vegetasi yang ada dan pada akhirnya terjadilah turbulensi pada belakang gundukan bagian tengah. Turbulensi ini menyebabkan terjadinya longsor pada belakang gundukan. Lama kelamaan sisa longsoran gundukan tadi akan membentuk ekor memanjang yang sering disebut ekor barchan.

2. Metode Penelitian Alat dan Bahan : 1. Meteran 5. Parameter (pena) 2. Sekop 6. Cangkul 3. Kuas 7. Komparator sedimen 4. Kamera 8. plastik sampelMetode penelitian yang digunakan antar lain dengan menggali secara konvensional pada badan gumuk dan menggali pada 3 badan gumuk yang berbeda lokasi secara membujur dari selatan ke utara.

3. Hasil Penelitian pada stopsite 1 (bintang kuning) didapatkan hasil : Tinggi gumuk pasir 1,76 m, tipe gumuk : barchan. Material sedimen dengan struktur parallel laminae, ukuran butir sangat halus (0,0625-0,125 mm) dan pasir halus (0,125-0,25 mm), dan sortasi baik. Material sedimen dengan struktur crossed laminae, ukuran butir sangat halus (0,0625-0,125 mm) dan pasir halus (0,125-0,25 mm), dan sortasi baik.

Pada stopsite 2 (bintang biru) Didapatkan hasil : Tinggi gumuk pasir 3,6 m. Tipe gumuk barchan. Material sedimen dengan struktur ripplemark structure, cross laminae ukuran butir sangat halus (0,0625-0,125 mm) dan pasir halus (0,125-0,25 mm), dan sortasi baik.

Pada stopsite 3 (bintang merah) Didapatkan hasil : Tinggi gumuk pasir 0,8 m Tipe gumuk pasir barchan Material sedimen dengan struktur parallel laminae ukuran butir sangat halus (0,06250,125 mm) dan pasir halus (0,125-0,25 mm), dan sortasi baik.

4. Kesimpulan pada hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, pembentukan gumuk pasir pada stopsite 1 dipengaruhi oleh perbedaan kekuatan arah angin yang jaraknya cukup lama ditunjukan oleh crossed laminae yang terjadi, sedangkan pada stospsite 2 terjadinya struktur ripplemark diakibatkan oleh perbedaan arah dan intensitas kekuatan anginnya. Dan yang terakhir pada stopsite 3 didapatkan hasil parallel laminae yang mengindikasikan kekuatan dan arah angin yang kuat dan stabil.

4.1 Potensi

Seperti yang telah kita ketahui bahwa bentukan gumuk pasir pada daerah beriklim tropis sangatlah langka, maka dari itu kawasan ini sangat cocok untuk kawasan pariwisata baik wisata alam maupun wisata minat khusus (keilmuan, Geowisata) seperti yang ada di daerah Gunung Nglanggran, kab. Gunung Kidul. Selain itu dari referensi Bentukan Aeloian di Navajo Sandstone yang berada di Utah/Arizona,USA. dimana terdapat batuan pasir yang sangat indah hasil bentukan Aeolian, Gumuk pasir Parangtritis berpotensi menjadi seperti kawasan wisata sekaligus batuan reservoar seperti hal nya navajo sandstone tersebut, walaupun diperlukan waktu yang sangat panjang (umur navajo sandstone diperkirakan 190 juta tahun yang lalu, Zaman Jurassic) serta kondisi Alam yang stabil seperti sekarang. Namun alangkah baiknya kita menjaga kelangkaan ini sehingga dapat lestari dan dimanfaatkan untuk seterusnya.

Referensi http://udhnr.blogspot.com/2009/01/gumuk-pasir-atau-sanddunes.html http://web.ncf.ca/jim/sand/overview/index.html http://rovicky.wordpress.com/2008/06/09/gumuk-pasirsand-dune/ Dibyosaputro, S. 1997. Catatan Kuliah Geomorfologi Dasar. Yogyakarta: Fakultas Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Tim asisten Geomorfologi Dasar. 2008. Buku Petunjuk Praktikum Geomorfologi Dasar. Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada Santosa, wahyu, L. Bahan Kuliah Geomorfologi Dasar. 2008. Yogyakarta http://en.wikipedia.org/wiki/Navajo_Sandstone Staff asisten Laboratorium sedimentologi, modul praktikum sedimentologi 2011.2011. jurusan teknik geologi.fakultas teknologi mineral.UPN V yogyakarta. Yogyakarta.