Macam

13
Macam-macam Obat Anti Anemia Seperti halnya penyakit lain, pengobatan anemia juga harus ditujukan pada penyebab terjadinya anemia. Misalnya anemia yang disebabkan oleh perdarahan pada usus maka perdarahan itu harus kita hentikan untuk mencegah berlanjutnya anemia. Jika memang diperlukan, operasi dapat dilakukan pada keadaan tertentu. Suplemen besi diperlukan pada anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan zat besi. Pemberian suntikan vitamin B12 diperlukan untuk mengkoreksi anemia pernisiosa. Transfusi darah merupakan pilihan untuk anemia yang disebabkan oleh perdarahan hebat. Adapun beberapa obat anemia, diantaranya : 1. TABLET BESI ( fe ) Zat besi merupakan mineral yang di perlukan oleh semua sistem biologi di dalam tubuh. Besi merupakan unsur esensial untuk sintesis hemoglobin, sintesis katekolamin, produksi panas dan sebagai komponen enzim-enzim tertentu yang di perlukan untuk produksi adenosin trifosfat yang terlibat dalam respirasi sel. Besi di butuhkan untuk produksi hemoglobin ( hb ), sehingga defisiensi fe akan menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dengan kandungan hb yang rendah dan menimbulkan anemia hipokronik mikrositik. a.Cara kerja Distribusi dalam tubuh Tubuh manusia sehat mengandung ± 3,5 g fe yang hampir seluruhnya dalam bentuk ikatan kompleks dengan protein. Kira- kira 70% dari fe yang terdapat dalam tubuh merupakan fe fungsional atau esensial, dan 30% merupakan fe yang nonesensial. b.Farmakokinetik Absorpsi Absorpsi fe melalui saluran cerna terutama berlangsung di duodenum dan jejenum proksimal; makin ke distal absorpsinya makin berkurang. Zat ini lebih mudah di absorpsi dalam bentuk fero. Transportnya melalui sel mukosa usus terjadi secara transport aktif. Ion fero yang sudah di absorpsi akan di ubah menjadi ion feri dalam sel mukosa. Selanjutnya ion feri akan masuk kedalam plasma dengan perantara transferin, atau si ubah menjadi feritin dan di simpan dalam sel mukosa usus. Secara umum, bila cadangan dalam tubuh tinggi dan kebutuhan akan zat besi rendah, maka lebih banyak fe di ubah menjadi feritin.

description

nvbu

Transcript of Macam

Page 1: Macam

Macam-macam Obat Anti AnemiaSeperti halnya penyakit lain, pengobatan anemia juga harus ditujukan pada penyebab terjadinya anemia. Misalnya anemia yang disebabkan oleh perdarahan pada usus maka perdarahan itu harus kita hentikan untuk mencegah berlanjutnya anemia. Jika memang diperlukan, operasi dapat dilakukan pada keadaan tertentu.Suplemen besi diperlukan pada anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan zat besi. Pemberian suntikan vitamin B12 diperlukan untuk mengkoreksi anemia pernisiosa. Transfusi darah merupakan pilihan untuk anemia yang disebabkan oleh perdarahan hebat.Adapun beberapa obat anemia, diantaranya :1. TABLET BESI ( fe )Zat besi merupakan mineral yang di perlukan oleh semua sistem biologi di dalam tubuh. Besi merupakan unsur esensial untuk sintesis hemoglobin, sintesis katekolamin, produksi panas dan sebagai komponen enzim-enzim tertentu yang di perlukan untuk produksi adenosin trifosfat yang terlibat dalam respirasi sel. Besi di butuhkan untuk produksi hemoglobin ( hb ), sehingga defisiensi fe akan menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dengan kandungan hb yang rendah dan menimbulkan anemia hipokronik mikrositik.a.Cara kerjaDistribusi dalam tubuhTubuh manusia sehat mengandung ± 3,5 g fe yang hampir seluruhnya dalam bentuk ikatan kompleks dengan protein. Kira-kira 70% dari fe yang terdapat dalam tubuh merupakan fe fungsional atau esensial, dan 30% merupakan fe yang nonesensial.b.FarmakokinetikAbsorpsiAbsorpsi fe melalui saluran cerna terutama berlangsung di duodenum dan jejenum proksimal; makin ke distal absorpsinya makin berkurang. Zat ini lebih mudah di absorpsi dalam bentuk fero. Transportnya melalui sel mukosa usus terjadi secara transport aktif. Ion fero yang sudah di absorpsi akan di ubah menjadi ion feri dalam sel mukosa. Selanjutnya ion feri akan masuk kedalam plasma dengan perantara transferin, atau si ubah menjadi feritin dan di simpan dalam sel mukosa usus. Secara umum, bila cadangan dalam tubuh tinggi dan kebutuhan akan zat besi rendah, maka lebih banyak fe di ubah menjadi feritin. Bila cadangan rendah atau kebutuhan meningkat, maka fe yang baru di serap akan segera di angkut dari sel mukosa ke sum-sum tulang untuk eritropoesis.DistribusiSetelah di absorpsi, fe dalam tubuh akan di ikat dalam transferin ( siderofilin ), suatu beta 1-globulin glikoprotein, untuk kemudian di angkut ke beberapa jaringan, terutama ke sumsum tulang dan depot feMetabolismeBila tidak digunakan untuk eritropoesis, fe meningkat suatu protein yang di sebut apoferitin dan membentuk feritin. Fe disimpan terutama pada sel mukosa usus halus dan dalam sel-sel retikuloendotelial ( di hati, limpa dan sumsum tulang ). Cadangan ini tersedia untuk di gunakan oleh sumsum tulang dalam proses eritropoesis; 10% di antaranya terdapat dalam labile

Page 2: Macam

pool yang cepat dapat dikerahkan untuk prose ini, sedangkan sisanya baru di gunakan bila labile pool telah kosong. Besi yang terdapat dalam parenkim jaringan tidak dapat di gunakan untuk eritropoesis.Bila fe diberikan IV , cepat sekali di ikat oleh apoferitin ( protein yang membentuk feritin ) dan di simpan terutama di dalam hati. Sedangkan setelah pemberian per oral terutama akan di simpan di limpa dan sumsum tulang. Fe yang berasal dari pemecahan eritrosit akan masuk ke dalam hati dan limpa. Penimbunan fe dalam jumlah abnormal tinggi dapat terjadi akibat transfusi darah yang berulang-ulang atau akibat penggunaan preparat fe dalam jumlah berlebihan yang di ikuti absorpsi yang berlebihan pula.EksresiJumlah fe yang dieksresi setiap hari sedikit sekali, biasanya sekitar 0,5-1 mg sehari. Ekskresi terutama berlangsung melalui sel epitel kulit dan saluran cerna yang terkelupas, selain itu juga melalui keringat, urin, feses, serta kuku dan rambut yang di potong. Pada proteinuria jumlah yang di keluarkan dengan urin dapat meningkat bersama dengan sel yang mengelupas. Pada wanita usia subur dengan siklus haid 26 hari. Jumlah fe yang diekskresikan sehubungan dengan haid di perkirakan sebanyak 0,5-1 mg sehari.c.IndikasiSediaan fe hanya diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan anemia defisiansi fe penggunakan diluar indikasi ini, cenderung menyebabkan penyakit penimbunan besi dan keracunan besi. Anemia defisiensi fe paling sering disebabkan oleh kehilangan darah. Selain itu, dapat pula terjadi misalnya pada wanita hamil ( terutama multipara ) dan pada masa pertumbuhan, karena kebutuhan yang meningkat. Banyak anemia yang mirip anemia defisiensi fe. Sebagai pegangan untuk diagnostik dalam hal ini ialah, bahwa pada anemia defisiensi fe dapat terlihat granula berwarna kuning emas di dalam sel-sel retikuloendotelial sumsum tulangd.Efek sampingEfek samping yang paling sering timbul berupa intoleransi terhadap sediaan oral, dan ini sangat tergantung dari jumlah fe yang dapat larut dan yang diabsorpsi pada tiap pemberian. Gejala yang timbul dapat berupa mual dan nyeri lambung (± 7-20% ), konstipasi (± 10% ), diare (± 5% ) dan kolik. Gangguan ini biasanya ringan dan dapat di kurangi dengan mengurangi dosis atau dengan cara ini diabsorpsi dapat berkurang. Perlu diterangkan kemungkinan timbulnya feses yang berwarna hitam kepada pasien.Pemberian fe secara IM dapat menyebabkan reaksi lokal pada tempat suntikan yaitu berupa rasa sakit, warna coklat pada tempat suntikan, peradangan lokal dengan pembesaran kelenjar inguinal. Peradangan lokal lebih sering terjadi pada pemakaian IM dibanding IV , selain itu dapat pula terjadi reaksi sistemik yaitu pada 0,5-0,8% kasus. Reaksi yang dapt terjadi dalam 10 menit setelah suntikan adalah sakit kepala, nyeri otot dan sendi, hemolisis, takikardia, flushing, berkeringat, mual, muntah, bronkospasme, hipotensi, pusing dan kolaps sirkulasi, sedangkan reaksi yang lebih sering timbul dalam ½-24 jam setelah suntikan misalnya sinkop, demam,

Page 3: Macam

menggigil, rash, urtikaria, nyeri dada, rasa sakit pada seluruh badan dan ensefalopatia. Reaksi sistemik ini lebih sering terjadi pada pemberian IV, demikian pula syok atau henti jantung.e.DosisSediaan oral besi dalam bentuk fero paling mudah diabsorpsi maka preparat besi untuk pemberian oral tersedia dalam bentuk berbagi garam fero seperti fero sulfat, fero glikonat, dan fero fumarat. Ketiga preparat ini umumnya efektif dan tidak mahal. Tidak ada perbedaan absorpsi di antar garam-garam fe ini. Jika da, mungkin disebabkan oleh perbedaan kelarutannya dalam asam lambung. Dalam bentuk garam sitrat, tartrat, karbonat, pirofosfat, ternyata fe sukar diabsorpsi: demikian pula sebagai garam feri ( Fe3+ ).yang perlu diingat dalam meminum pil atau tablet Fe yaitu :• Diminum sesudah makan malam atau menjelang tidur• Hindari minum dengan air teh, kopi dan susu karena dapat menganggu proses penyerapan.• Hendaknya meminum dengan vitamin c misalnya dengan air jeruk• Segera minum pil setelah rasa mual, muntah menghilang.

2. VITAMIN B12 (Sianokobalamin)a.Indikasianemia megaloblastik, pasca pembedahan lambung total dan pemotongan usus, defisiensi vitamin B12.b.FarmakokinetikAbsorpsiSianokobalamin diabsorpsi baik dan cepat setelah pemberian IM dan SK . Kadar dalam plasma mencapai puncak dalam waktu 1 jam setelah suntikan IM. Hidroksokobalamin dan koenzim B12 lebih lambat diabsorpsi, agaknya karena ikatanya yang lebih kuat dengan protein . absorpsi per oral berlangsung lambat di ileum; kadar puncak di capai 8-12 jam setelah pemnerian 3 mg. Absorpsi ini berlangsung dengan 2 mekanisme yaitu dengan perantaraan faktor instrinsik castle (fic) dan absorpsi secara langsungDistribusiSetelah di absorpsi, hampir semua vitamin B12 dalam darah terikat dengan protein plasma sebagian besar terikat pada beta-globulin ( transkobalamin II),Sisanya terikat pada alfa-glikoprotein (transkobalamin I) dan inter-alfa-glikoprotein ( transkobalamin III) vitamin B12 Yyang terikat pada transkobalamin II akan di angkut ke berbagai jaringan, terutam hati yang merupakan gudang utama penyimpanan vitamin B12 (50-90% ). Kadar normal vitamin B12 dalam plasma adalah 200-900 pg ml dengan simpanan sebanyak 1-10 mg dalam hepar.Metabolisme & EkskresiBaik sianokobalamin maupun hidrosokobalamin dalam jaringan dan darah terikat oleh protein . seperti halnya koenzim B12, ikatan dengan hidroksokobalamin lebih kuat sehingga sukar diekskresi melalui urin. Di dalam hati ke dua kobalamin tersebut akan di ubah menjadi koenzim B12. Pengurangan jumlah kobalamin dalam tubuh di sebabkan oleh ekskresi melalui saluran empedu; sebanyak 3-7mg sehari harus di reabsorbsi

Page 4: Macam

dengan perantaraan FIC. Ekskresi bersama urin hanya terjadi pada bentuk yang tidak terikat pritein.80-90% vitamin B12 akan diretensi dalam tubuh bila di berikan dalam dosis sampai 50mg; dengan dosis yang lebih bersar, jumlah yang diekskresi akan lebih banyak . jadi bila kapasitas ikatan protein dari hati, jaringan dan darah lebih jenuh,vitamin B12 bebas akan di keluarkan bersama urin sehingga tidak ada gunanya memberikan vitamin B12 dalam jumlah yang terlalu besar.Vitamin B12 dapat menembus sawar uri dan masuk kedalam sirkulasi bayi.Dosis sianokobalamin untuk pasien anemia permisiosa tergantung dari berat anemianya, ada tidaknya komplikasi dan respons terhadap pengobatan. Secara garis besar cara penggunaannya dibagi atas terapi awal yang intensif dan terapi penunjang.c. Dosis• Per oral: untuk defisiensi B12 karena faktor asupan makanan: dewasa 50-150 mikrogram atau lebih, anak 50-105 mikrogram sehari, 1-3x/hari• Injeksi intramuskular: dosis awal 1mg, diulang 10x dengan interval 2-3 hari. Dosis rumatan 1 mg per bulan.Sediaan: tablet 50 mikrogram, liquid 35 microgram/5 ml, injeksi 1 mg/ml.

3. ASAM FOLATAsam folat ( asam pteroilmonoglutamat, pmGA ) terdiri atas bagian-bagian pteridin, asam paraaminobenzoat dan asam glutamat. Dari penelitianFolat terdapat dalam hampir setiap jenis makanan dengan kadar tertinggi dalam hati, ragi dan daun hijau yang segar. Folat mudah rusak dengan pengolahan ( pemasakan ) makanan.a.FarmakokinetikPada pemberian oral absorpsi folat baik sekali, terutama di 1/3 bagian proksimal usus halus. Dengan dosis oral yang kecil, absorpsi memerlukan energi, sedangkan pada kadar tinggi absorpsi dapat berlangsung secar difusi. Walaupun terdapat gangguan pada usus halus, absorpsi folat biasanya masih mencukupi kebutuhan terutama sebagai PmGA.b.IndikasiPenggunaan folat yang rasional adalah pada pencegahan dan pengobtan defisiensi folat harus di ingat bahwa penggunaan secara membabibuta pada pasien anemia pemisiosa dapat merugikan pasien, sebab folat dapat memperbaiki kelainan darah pada anemia pemisiosa tanpa memperbaiki kelainan neurologi sehingga dapat berakibat pasien cacat seumur hidupKebutuhan asam folat meningkat pada wanta hamil, dan dapat menyebabkan defisiensi asam folat bila tidak atau kurang mendapatkan asupan asam folat dari makananya. Beberapa penelitian mendapat adanya hubungan kuat antara defisiensi asam folat pada ibu dengan insisens defek neural tube, seperti sapina bifida dan anensefalus, pada bayi yang dilahirkan. Wanita hamil membutuhkan sekurang-kurangnya 500 mg asam folat per hari suplementasi asam folat di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, untuk mengurangi insidens defek neuran tube.Efek toksik pada penggunaan folat untuk manusia hingga sekarang belum pernah dilaporkan terjadi. Sedangkan pada tikus, dosis tinggi dapat

Page 5: Macam

menyebabkan pengendapan kristal asam folat dalam tubuli ginjal. Dosis 15 mg pada manusia masih belum menimbulkan efek toksik.c.DosisYang digunakan tergantung dari beratnya anemia dan komplikasi yang ada. Umumnya folat diberikan per oral, tetapi bila keadaan tidak memungkinkan, folat diberikan secar IM atau SK.Untuk tujuan diagnostik digunakan dosis 0,1 mg per oral selam 10 hari yang hanya menimbulkan respons hematologik pada pasien defisiensi folat. Hal ini membedakannya dengan defisiensi vitamin B12 yang baru memberikan respons hematologik dengan dosis 0,2 mg per hari atau lebih.

4. ERITROPOIETINEritropoietin, suatu gliko protein dengan berat molekul 34-39 DA, merupakan factor pertumbuhan hematopoietic yang pertama kali diisolasi.Eritropoietin merupakan factor pertumbuhan sel darah merah yang diproduksi terutama oleh ginjal dalam sel peritubuler dan tubuli proksimalis.Dalam jumlah kecil eritropoietin juga diproduksi oleh hati.untuk kepentingan pengobatan eritripoietin diproduksi sebagai rekombinan eritropoetin manusia yang disebut epoetin alfa. secara medis, obat antianemia yang mengandung EPO dapat meningkatkan daya ingat.FarmakodinamikEritroproetin,berinteraksi dengan reseptor eritropoietin pada permukaan sel induk sel darah merah, menstimulasi poloferasi dan diferensiasi eritroit. Eritropoietin juga menginduksi pelepasan retikulosis dari sumsum tulang. Eritrpoietin endogen diproduksi oleh ginjal sebagai respon terhadap hipoksia jaringan. Bila terjadi Anemia maka eritropoietin diproduksi lebih banyak olh ginjal, dan hal ini merupakan tanda bagi sumsum tulang untuk memproduksi sel darah.FarmakokinetikSetelah pemberian intravena masa paru eritropoietin pada pasien gagal ginjal kronik sekirar 4-13 jam. Eritropoietin yang dikeluarkan melalui dialisis. Darbopoietin alfa merupakan eritropoietin bentuk glikolisasi memiliki masa paru 2-3 kali eritropoietin.IndikasiEritropoietin terutama di indikasikan untuk anemia pada pasien gagal ginjal kronik. Pada pasien ini pemberian eritropoietin umumnya meningkatkan kadar hematokrik dan hemoglobin, dan mengurangi/menghindkan kebutuhan transfusi. Peningkatan jumlah retikulosit umumnya terlihat dalam sekitar 10 hari, dan peningkatan kadar hematokrik dan hemoglobin dalam 2-6 minggu. Pada kebanyakan pasien kadar hematokrik sekitar 35% dapat dipertahankan dengan pemberian eritropoietin 50-150 IU/Kg secara intravena atau subkutan 3 kali seminggu. Pemberian secara subkutan umumnya lebih disenangi karena absorpsinya lebih lambat dan jumlah yang dibutuhkan berkurang 20-40%. Respons pasien dialisis terhadap pemberian eritropoietin tergantung pada beratnya kegagalan ginjal, dosis eritropoietin dan cara pemberian, serta keberadaan besi. Kegagalan respons paling sering disebabkan oleh adanya difisiensi, yang dapat di atasi dengan pemberian preparat besi

Page 6: Macam

secara oral. Pasien yang mendapat eritropoietin harus di monitor ketat, dan dosis perlu di sesuaikan agar peningkatan hematokrik terjadi secara bertahap untuk mencapai 33-36% dalam waktu 2-4 bulan. Kadar hematokrit yang dicapai dianjurkan tidak melebihi 36% untuk menghindari kemungkinan infark miokard.Umumnya pasien anemia akibat gangguan primer atau sekunder pada sumsum tulang kurang memberikan respons terhadap pemberian eritropoietin. Respons paling baik bila kadar eritropoietin kurang dari 100 IU/L. Umumnya untuk pasien ini di butuhkan dosis lebih tinggi, sekitar 150-300 IU/L tiga kali seminggu dan responsnya biasanya tidak terlalu baik.

Efek sampingYang paling sering adalah bertambah beratnya hipertensi yang dapat terjadi pada sekitar 20-30% pasien dan paling sering akibat peningkatan hematokrit yang terlalu cepat. Meskipun masih kontroversial dilaporkan peningkatan tendensi trombosit pada pasien dialisis.

OBAT LAIN• RIBOFLAVINBerfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme flavo-protein dalam pernafasan sel. Sehubungan dengan anemia, ternyata riboflavin dapat memperbaiki anemia normokromik-normo-sitik. Anemia defisiensi riboflavin banyak terdapat pada malnutrisi protein-kalori, dimana ternyata faktor defisiensi Fe dan penyakit infeksi memegang peranan pula. Dosis yang digunakan cukup 10 mg sehari per oral atau IM.

• PIRIDOKSINVitamin B6 ini mungkin berfungsi sebagai koenzim yang merangsang pertumbuhan Heme. Defesiensi piridoksin akan menimbulkan anemia mikrositik hipokromok.pada sebagian besar pasien akan terjadi anemia normoblastik sideroakrestik dengan jumlah Fe non hemoglobin yang banyak dalam precursor eritrosit, dan pada beberapa pasien terdapat anemia Megaloblastik.Pada keadaan ini arbsorbsi Fe meningkat, Fe-binding protein menjadi jenuh dan terjadi hiperperemia, sedangkan daya rergenerasi darah menurun.Akhirnya akan didapatkan gejala hemosiderosis.

• KOBALKobal dapat meningkatkan jumlah hemotokrit, hemoglobin dan eritrosit pada beberepa pasien dengan anemia refrakter, seperti yang terdapat pada pasien talasimea, infeksi kronik atau penyakit ginjal,tetapi mekanisme yang pasti tidak diketaui. Kobal merangsang pembentukan eritropoietin yang berguna untuk meningkatkan pengambilan Fe dalam sumsum tulang, tetapi ternyata pada pasien anemia refrakter kadar eritropoietin sudah tinggi.Penyelidikan lain mendapatkan bahwa Kobal menyebabkan Hipoksia intrasel sehingga dapat merangsang pembentukan eritrosit.Sebaliknya, Kobal dalam dosis besar justru menekan pembentukan eritrosit.

Page 7: Macam

Adapun beberapa obat yang digunakan dalam pengobatan anemia, diantaranya sebagai berikut :1.IRON DEXTRAN ( imferon )Mengandung 50 mg fe setiap mL (larutan 5%) untuk penggunaan IM atau IV. Respons terapeutik terhadap suntikan IM ini tidak lebih cepat dari pada pemberian oral. Dosis total yang diperlukan dihitung berdasarkan beratnya anemia, yaitu 250 mg fe untuk setiap gram kekurangan hb. Pada hari pertama disuntukkan 50 mg, dilanjutkan dengan 100-250 mg setiap hari atu beberapa hari sekali. Penyuntikan dilakukan pada kuadran atas luar m. Gluteus dan secara dalam untuk menghindari pewarnaan kulit.a.IndikasiIntravena atau intramuskular suntikan dekstran besi yang ditunjukkan untuk perawatan pasien dengan defisiensi zat besi yang tidak dapat diberikan secara oral.b.Dosis dan AdministrasiBesi oral harus dihentikan sebelum administrasi INFeD.c.DosisUntuk memperkecil reaksi toksin pada pemberian IV, Dosis permulaan tidak boleh melebihi 25 mg, dan di ikuti dengan peningkatan bertahan untuk 2-3 hari tercapai dosis 100 mg/hari. Obat harus di berikan perlahan-lahan yaitu dengan menyuntikkan 25-50 mg/ menit.d.Efek sampingEfek samping yang harus dilaporkan kepada dokter atau ahli kesehatan sesegera mungkin:• reaksi alergi seperti ruam kulit , gatal atau gatal-gatal , pembengkakan wajah, bibir, atau lidah,• bibir biru, kuku, atau kulit,• gangguan pernapasan,• perubahan tekanan darah,• nyeri dada,• takikardi,• perasaan pusing, atau jatuh pingsan,• demam atau kedinginan,• nyeri otot atau nyeri sendi,• nyeri, kesemutan, mati rasa di tangan atau kaki,• kejang.Efek samping yang biasanya tidak memerlukan perhatian medis (laporkan ke dokter atau ahli kesehatan jika gejala menetap atau mengganggu):• diare• sakit kepala• iritasi didaerah suntikan• mual, muntah• sakit perut2.ADFERa.KandunganFe glukonat 250 mg, Mangan sulfat 200 µg, Tembaga sulfat 200 µg,Vitamin C 50 mg, Asam folat 1000µg, Vitamin B12 7,5µg, Sorbito l25 mg.

Page 8: Macam

b.IndikasiAnemia yang disebabkan kekurangan Fe, anemia akibat traumatik atau anemia endogenik, anemia akibat perdarahan selama masa pertumbuhan, usia lanjut & masa penyembuhan, kehamilan, menyusui, anemia yang disebabkan malnutrisi umum atau diet.c.Kontra indikasiPenumpukan Fe, gangguan penggunaan Fe.d. Efek sampingGangguan saluran pencernaan.e. dosisDosis awal 1-2 kapsul sehari.f.PenyajianDikonsumsi bersamaan dengan makanan.3.ARTOFERUMa.IndikasiAnemia (kekurangan zat besi) & sebagai sebuah pencegahan, pengobatan, dan sumber vitamin dan mineral bagi negara-negara kekurangan.b.Cara Penggunaan1 kaplet sehari-hari, atau seperti yang ditentukan oleh dokter.4. DASABION KAPSULKOMPOSISITiap kapsul mengandung :Besi (II) Fumarat 360 mgKalsium Pantotenat 20 mgAsam Folat 1,5 mgVitamin B12 15 mkgVitamin C 75 mgVitamin D3 400 SISorbitol 25 mgDESKRIPSIDasabion mengandungBesi (II) Fumarat, Asam Folat dan Vitamin B12 yang sangat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah. Karena anemia sering dijumpai pada wanita hamil, maka zat-zat tersebut sangat dibutuhkan untuk pencegahan dan pengobatannya. Vitamin C membantu mempertahankan zat besi dalam bentuk ferro agar tidak teroksidasi menjadi bentuk ferri, sehingga lebih mudah untuk diabsorbsi untuk saluran pencernaan.Vitamin D3 sangat dibutuhkan pada masa kehamilan, karena erat hubungannya dalam proses pembentukan tulang. Kalsium Pantotenat merupakan prekursor koenzim A yang sangat diperlukan dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Sorbitol bersifat sebagai laksans, dapat menetralisir konstipasi yang mungkin terjadi pada pemberian secara terus menerus.INDIKASI- Segala macam anemia- Pada masa kehamilanEFEK SAMPING

Page 9: Macam

Nyeri pada saluranpencernaan disertai mual,muntah dan diare. Pemberian secara terus menerus dapat menyebabkan konstipasi.ATURAN PAKAISehari 1 kapsul atau menurut petunjuk dokterPERHATIANPemakaian obat ini dapat menyebabkan fases berwarna hitam.5. EMINETONmembantu mengurangi gejala anemiaa.Komposisi & Informasi nilai giziTakaran saji: 1 tablet (620 mg) Jumlah sajian per kemasan : 100 % AKGFerrous Fumarate 90 mgCupric Sulfate 0,35 mgCobaltous Sulfate 0,15 mgManganese Sulfate 0,05 mgPyridoxine Hydrochloride 0,192 mgCyanocobalamine 5 mCgAscorbicAcid 60 mgdl - a - Tocopherol Acetate 5 mgFolicAcid 400 megCalcium Phosphate, Dibasic 60 mg*AKG berdasarkan pada diet 200 Kcal Farmakologi :EMINETON adalah tablet yang mengandung zat besi organik (Ferrous Fumarate) dalam dosis terapeutik dengan kombinasi mangan, tembaga, asam askorbat, vitamin B, kalsium, vitamin E dan asam folat, sehingga sangat membantu mempercepat proses pembentukan sel-sel darah. Dapat digunakan untuk menghilangkan gejala anemia dan kurang gizi pada segala tingkat usia.b.IndikasiUntuk membantu mengurangi gejala anemia karena kekurangan zat besi.c.Efek sampingPemakaian EMINETON secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan gastroenterik seperti diare atau gastritis, mual dan muntah.d.Peringatan dan perhatianAda kemungkinan timbul faeces berwarna hitam setelah makan obat ini.e.Dosis dan cara pemakaian :Dewasa : 1 - 2 tablet / hah pada waktu atau sesudah makan.Anak-anak : 1 tablet / hari pada waktu atau sesudah makan.

6.ETABIONa.KomposisiTiap kapsul mengandung:

Ferro Glukonat 250 mgVitamin C 50 mgAsam Folat 1 mgVitamin B12 7,5 mcgCupriSulfat 0,2 mgManganSulfat 0,2 mgSorbitol 25 mg

Page 10: Macam

b.FarmakologiFerro Glukonat merupakan garam besi yang bekerja dan bermanfaat dalam pencegahan dan pengobatan penyakit kekurangan darah (anemia) karena kekurangan zat besi. Vitamin B12 merupakan salah satu faktor pencegah kekurangan darah. Cupri Sulfat dan mangan sulfat merupakan biokatalisator yang merangsang jaringan pembentukan darah dalam tubuh. Vitamni C membantu penyerapan zat besi oleh tubuh. Asam Folat merupakan salah satu faktor dalam pembentukan butir-butir darah merah.c.IndikasiUntuk mencegah dan mengobati kekurangan Vitamin dan mineral seperti kekurangan darah (anemia) dan membantu pembentukan darah.d.Peringatan dan PerhatianPenderita perlu diterangkan kemungkinan timbulnya feces yang berwarna hitam.e.Efek SampingKonstipasi, diare, mual, muntah.f.DosisSehari 1 kapsul pada waktu atau sesudah makan, sesuai petunjuk dokter.7.FERCEE kapsulTiap kapsul FERCEE terdiri atas :Besi (II) Fumarat 275,0 mgAsatn askorbat 100,0 mgNatrium Dioktilsulfosuksinat 20,0 mgDalam bentuk pelepasan yang diperlambata.IndikasiPenyakit kurang darah, yang esensial dan sekunder yang disebabkan oleh kekurangan zat besi, penyakit kurang darah yang disebabkan oleh pendarahan, masa akil balik, masa hamil dan pada anak-anak.b.DosisKecuali bila dianjurkan lain oleh dokter, satu kapsul tiap hari sesudah makan pagi - bila perlu dapat sampai 2 kapsul tiap hari.c.Kontra indikasi :• Terapi besi kontra indikasi untuk pasien dengan iron storage disease atau pasien yang oenderung kearali penyakit tersebut yang disebabkan oleh chronic hemolytic anemia (seperti anomali keturunan dari struktur/sintesa hemoglobin dan/atau defisiensi enzim darah merah).• Anemia oleh kekurangan Piridoksina Hidroklorida.• Sirosis hati.d.Efek sampingReaksi sensittvitas dan gangguan saluran pencernaan dapat terjadi.

e.Peringatan dan Perhatian• Jauhkan dari jangkauan anak-anak.• Untuk anemia yang disebabkan oleh kekurangan besi yang disebabkan oleh pengeluaran darah yang berlebihan, maka harus diobati dahulu sebab dari pengeluaran darah tersebut.• Pemberian jangka panjang dari garam besi dapat menyebabkan iron storage disease.

Page 11: Macam

source : dari berbagai sumber