M_06 Crystal Projection Indices

download M_06 Crystal Projection Indices

of 34

description

Teknik Geologi

Transcript of M_06 Crystal Projection Indices

  • MINERALOGY 06 : CRYSTAL PROJECTION &

    INDICES

    M06_Crystal Projection

    LECTURE NOTE DEPARTMENT OF GEOLOGY

    FACULTY OF GEOLOGY, PADJADJARAN UNIVERSITY ACADEMIC : 2012/2013

  • Proyeksi Kristal Untuk mengamati objek 3 dimensi dari suatu

    kristal menjadi bentuk 2 dimensi. Proyeksi kristal adalah penggambaran kembali

    setiap bidang suatu kristal menjadi suatu titik yang disebut sebagai kutub, sedangkan hubungan suatu titik dengan titik yang lain merupakan hubungan yang angular.

    Mineralogy@Rosana 2013 2

  • Macam proyeksi

    Spherical Projection (Proyeksi bola): Bidang proyeksi berupa bola. Dilakukan dengan menarik garis tegaklurus dari bidang kristal melalui pusat bola dan diteruskan sehingga menembus dinding bola. Bidang proyeksi adalah bagian luar kulit bola Gnomonic Projection (Proyeksi gnomonik): Hampir sama dengan proyeksi bola tetapi bidang proyeksinya adalah bidang singgung yang menyinggung bola dan memotong kutub utara bola sehingga garis dari bidang kristal yang dibuat diteruskan hingga menembus bidang singgung berupa titik-titik yg sekaligus merupakan proyeksi gnomonik.

    Mineralogy@Rosana 2013 3

  • Orthographic Projection (Proyeksi Ortografi): Bidang proyeksi dapat terletak dimana saja dari bola,

    tetapi umumnya terletak di utara (diantara bola yg tegaklurus terhadap sumbu U-S di atas bidang proyeksi gnomonik), proyeksinya dengan cara menarik garis tegaklurus dari titik-titik yang berupa kutub bola ke bidang proyeksi.

    Mineralogy@Rosana 2013 4

  • Mineralogy@Rosana 2013 5

    Stereographic Projection (Proyeksi Stereografi): Bidang proyeksinya adalah bidang equator bola

    atau bidang horizontal yang melalui equator bola. Sehingga titik proyeksi bola masih harus ditarik dengan garis ketitik Selatan untuk bidang kristal yg berada di hemisfer atas dan titik tembus garis ini terhadap bidang equator adalah proyeksi stereografi dari bidang yang dicari (simbolnya ). Untuk bidang yang berada di hemisfer bawah (di bawah equatorA) ditarik garis kutubnya ke utara (simbolnya o ).

  • Proyeksi Stereografi Untuk menggambar bentuk 3D suatu kristal

    menjadi 2D pada kertas

    Mineralogy@Rosana 2013 6

    Klein & Hurlbut, 2002

    Sebuah bentuk kubus yang Akan diproyeksikan

  • Proyeksi Stereografi Bagian terluar dari bola adalah merupakan bidang proyeksi bola

    Titik diplot pada perpotongan antara kutub dengan lingkaran

    Bidang = titik, tetapi hasilnya masih dalam bentuk 3D

    Mineralogy@Rosana 2013 7

  • Proyeksi Stereografi Bidang abu-abu = Bidang equator Bidang equator digunakan untuk menggambarkan 2D dan kutub-kutub bola diproyeksikan kembali pada bidang ini Ini disebut sebagai proyeksi stereografi 2D

    Mineralogy@Rosana 2013 8 Klein & Hurlbut, 2002

  • Stereographic Projection Untuk mengetahui arah kutub stereografinya kita dapat menghitung sudut dan jarak dari titik pusat

    Untuk menghindari perhitungan dapat menggunakan kertas garfik

    Mineralogy@Rosana 2013 9 Klein & Hurlbut, 2002

  • Inclined Planes and Great Circles

    Great Circle as stereographic projection calculated from angle

    Great circles on stereographic projection = focus of all points projected from the intercept of an inclined plane to the equatorial plane

    (bowl analogy)- structural geology

    Use your hand for dip and a pencil for the pole of (011) at 45o from vertical

    Mineralogy@Rosana 2013 10

    Klein & Hurlbut, 2002

  • This is the graph paper for avoiding calculating the distance from the center as a function of each time

    It is graduated in increments of 20o

    Mineralogy@Rosana 2013 11 Klein & Hurlbut, 2002

  • (= zone)

    Thus all poles in a zone are on the same great circle!!

    How do we find the zone axis??

    Mineralogy@Rosana 2013 12

    Back to Fig. 2.42 (111) (100) (111) (011) (100) all coplanar

    Klein & Hurlbut, 1993

  • Small circles

    Gives angles between any two points on a great circle

    Mineralogy@Rosana 2013 13

    = the angle between 2 coplanar lines!!

    20o

  • The Wulff Net

    Combines great circles and small circles in 2o increments

    Mineralogy@Rosana 2013 14 Klein & Hurlbut, 2002

  • Stereographic Projection How to make a stereographic projection of our crystal

    Use a contact goniometer to measure the interfacial angles (also measures normals: poles)

    Mineralogy@Rosana 2013 15 Klein & Hurlbut, 2002

  • Plot Cardboard Model Isometric System (p. 93) Crystallographic Axes

    The crystal forms of classes of the isometric system are referred to three axes of equal length that make right angles with each other. Because the axes are identical, they are interchangeable, and all are designated by the letter a. When properly oriented, one axis, a1, is horizontal and oriented front to back, a2 is horizontal and right to left, and a3 is vertical.

    Mineralogy@Rosana 2013 16

    +a3

    +a1

    +a2

    90

    90 90

  • Plot (100) (001) (010) (110) (101) (011): = top half

    o = bottom half

    Mineralogy@Rosana 2013 17

    How plot (111) ? a) Plot (110) & then plot (111) between (110) and (001)

    (110) (111) = 36.5o - go in from primitive

    b) No measure technique: (111) must lie between (110) & (001) (zone add rule) also between (100) & (011) thus intersection of great circles (111)

  • The finished product

    Mineralogy@Rosana 2013 18

    face poles and principal zones

    symmetry elements

    Klein & Hurlbut, 2002

  • SIMBOL BIDANG = Indices

  • Simbol Bidang Dalam menuliskan notasi perbandingan dari sumbu-sumbu

    kristal dikenal berbagai cara, yang umum digunakan adalah sistem yang dikemukakan oleh W. H. Miller (Indices) dan Weiss (simbol koefisien)

    Indices Miller suatu bidang selalu terdiri dari tiga angka (empat untuk sistem hexagonal) yang mencerminkan sumbu a, b, dan c. Dalam simbol umum digunakan notasi (hkl)

    Dalam penulisan notasi ini, angka yang digunakan adalah merupakan nilai yang sederhana atau bilangan bulat dan nol, tanpa pecahan (hal ini sesuai dengan hukum indices rasional yang berlaku dalam penentuan perbandingan parameter dari sumbu-sumbu kristalnya.

    Besarnya parameter sangat bergantung dari ukuran jari-jari atom atau ion yang menyusun kristal tersebut, yang sering tercermin sebagai unsur translasi.

    Mineralogy@Rosana 2013 20

  • Indices Miller selalu mempunyai 3 parameter (yang berarti terdiri atas 3 sumbu koordinat), tapi hal tersebut tidak berlaku untuk sistem Hexagonal, dimana berlaku 4 sumbu koordinat, yaitu 3 sumbu terletak pada bidang horizontal sehingga indices Miller-nya (hkil)

    Indices yang ketiga pada sumbu horizontal selalu dinyatakan dengan i,

    untuk indices pada sumbu negatifnya (d-), maka simbol diberi tanda (-) pada bagian atas angkanya, sehingga ditulis (h, k, i, l)

    Simbol sumbu yang biasa digunakan : a1 = h = a a2 = k = b a3 = i = d c = l = c Pada koefisien Weiss biasa digunakan simbol : Sumbu a = m ; b = n ; c = p dan d = -q Pada indices Miller biasa digunakan simbol : Sumbu a = h ; b = k ; c = l dan d = i

    Mineralogy@Rosana 2013 21

  • Contoh : Bidang satuan mempunyai potongan OP, OQ dan OR untuk

    suatu bidang yang umum, umpamanya HKL Oleh Miller dicirikan oleh perbandingan : OP/OH : OQ/OK :

    OR/OL pada gambar tersebut : 1/2 : 1/3 : 1/2 = 3 : 2 : 3 sehingga indices untuk untuk bidang KHL menurut Miller

    adalah (323) Sedang untuk simbol koefisien Weiss adalah (232)

    Mineralogy@Rosana 2013 22

  • Contoh : Kristal belerang (monoklin), LINCK menemukan perbandingan

    parameternya adalah 0.6585 : 1 : 0.5553 (satu satuan ukur) untuk nilai OA : OB : OC

    Weiss 1 : 1 : 1, koefisien Weiss-nya menjadi 111, maka kedudukan bidang ABC menurut notasi Weiss adalah 111

    Mineralogy@Rosana 2013 23

  • Pembuktian hubungan

    i = - (h + k)

    OA : EA = OB : ED

    OA : (OA OE) = OB : ED

    OA x ED = OB x (OA OE)

    OA x ED + OB x OE = OA x OB

    karena ED = OE = OD, maka :

    OA x ED + OB x OE = OA x OB OD (OA + OB) = OA x OB

    OA x OB OD = ------------- OA + OB 1 1/h x 1/k 1 - --- = -------------- = ----- i 1/h + 1/k k+h - i = k + h i = - (k + h)

    Suatu bidang memotong sumbu a, b dan d pada titik-titik A, B dan D, maka : OA = 1/h ; OB = 1/k ; OD = 1/I, kemudian tarik DE sejajar OB, maka segitiga ODE adalah sama sisi, sehingga ED = OE = OD = 1/I

    Mineralogy@Rosana 2013 24

  • Mineralogy@Rosana 2013 25 Wikipedia

    Kedudukan bidang

  • Mineralogy@Rosana 2013 26 Wikipedia

  • Mineralogy@Rosana 2013 27 Wikipedia

  • Mineralogy@Rosana 2013 28 Wikipedia

  • Numerical Notation for Crystal Planes and Faces

    Unit Face

    relative values, not absolute distances units defined by largest face cutting all three axes Unit Face

    Mineralogy@Rosana 2013 29

  • Crystal Face Intercepts

    1c

    1b 2b

    1/3c

    UNIT FACE

    or 1a, 1b, 1/3c or 3a, 3b, 1c

    2/3c

    3b

    Mineralogy@Rosana 2013 30

  • Miller Indices Invert intercept values and clear fractions

    Negative Indices

    Law of Rational Indices common faces have simple whole numbers for Miller Indices

    Mineralogy@Rosana 2013 31

  • Crystal Face Intercepts

    1c

    1b 2b

    1/3c

    UNIT FACE

    or 1a, 1b, 1/3c or 3a, 3b, 1c

    2/3c

    3b Miller Indices (1/1,1/1,1/1) = 111 (1/2,1/2,3/2) = 113 (1/1,1/1,3/1) = 113 (1/3,1/3,1/1) = 113

    Mineralogy@Rosana 2013 32

  • Miller Indices in Hexagonal

    System

    Mineralogy@Rosana 2013 33

  • MID TEST Next Week

    Mineralogy@Rosana 2013 34

    MINERALOGYProyeksi KristalMacam proyeksiSlide Number 4Slide Number 5Proyeksi StereografiProyeksi StereografiProyeksi StereografiStereographic ProjectionSlide Number 10Slide Number 11Slide Number 12Slide Number 13The Wulff NetStereographic ProjectionPlot Cardboard ModelSlide Number 17The finished productSIMBOL BIDANG = IndicesSimbol BidangSlide Number 21Slide Number 22Slide Number 23Slide Number 24Slide Number 25Slide Number 26Slide Number 27Slide Number 28Numerical Notation for Crystal Planes and FacesCrystal Face InterceptsMiller IndicesCrystal Face InterceptsMiller Indices in Hexagonal SystemMid Test