M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

65
A. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Pemilihan umum (pemilu) di Indonesia pada awalnya ditujukan untuk memilih anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD, dan DPD. Setelah amandemen ke-IV UUD 1945 pada 2002, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres), yang semula dilakukan oleh MPR, disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat sehingga pilpres pun dimasukan ke dalam rezim pemilihan umum. Pilpres sebagai bagian dari pemilihan umum diadakan pertama kali pada pemilu 2004. pada 2007, berdasarkan UU No.22 Tahun 2007, pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) juga dimasukan sebagai bagian dari rezim pemilihan umum. Ditengah masyarakat, istilah “pemilu” lebih sering merujuk kepada pemilu legislatif dan pemilu presiden dan wakil presiden yang diadakan lima tahun sekali. Pemilihan umum telah dianggap menjadi ukuran demokrasi karena rakyat dapat berpartisipasi menentukan sikapnya terhadap pemerintahan dan negaranya. Pemilihan umum adalah suatu hal yang penting dalam kehidupan kenegaraan. Pemilu adalah pengejewantahan sistem demokrasi, melalui pemilihan umum rakyat memilih wakilnya untuk duduk dalam parlemen, dan dalam struktur pemerintahan. Untuk pemilu tahun ini, terdapat 15 partai yang berpartisipasi. 3 diantaranya adalah Partai Aceh(khusus) sehingga tidak terdapat surat suara di Provinsi lainnya. Ke 12 partai tersebut yaitu : 1. Partai Nasional Demokrasi 2. Partai Kebangkitan Bangsa 3. Partai Keadilan 1

Transcript of M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

Page 1: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

A. PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pemilihan umum (pemilu) di Indonesia pada awalnya ditujukan untuk memilih

anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD, dan DPD. Setelah amandemen ke-IV UUD

1945 pada 2002, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres), yang semula dilakukan

oleh MPR, disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat sehingga pilpres pun dimasukan

ke dalam rezim pemilihan umum. Pilpres sebagai bagian dari pemilihan umum diadakan

pertama kali pada pemilu 2004. pada 2007, berdasarkan UU No.22 Tahun 2007, pemilihan

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) juga dimasukan sebagai bagian dari rezim

pemilihan umum. Ditengah masyarakat, istilah “pemilu” lebih sering merujuk kepada pemilu

legislatif dan pemilu presiden dan wakil presiden yang diadakan lima tahun sekali.

Pemilihan umum telah dianggap menjadi ukuran demokrasi karena rakyat dapat

berpartisipasi menentukan sikapnya terhadap pemerintahan dan negaranya. Pemilihan umum

adalah suatu hal yang penting dalam kehidupan kenegaraan. Pemilu adalah pengejewantahan

sistem demokrasi, melalui pemilihan umum rakyat memilih wakilnya untuk duduk dalam

parlemen, dan dalam struktur pemerintahan. Untuk pemilu tahun ini, terdapat 15 partai yang

berpartisipasi. 3 diantaranya adalah Partai Aceh(khusus) sehingga tidak terdapat surat suara

di Provinsi lainnya. Ke 12 partai tersebut yaitu : 1. Partai Nasional Demokrasi 2. Partai

Kebangkitan Bangsa 3. Partai Keadilan Sejahtera 4. Partai Demokrasi Indonesia – Perjuangan

5. Partai Golongan Karya 6. Partai Gerakan Indonesia Merdeka 7. Partai Demokrat 8. Partai

Amanat Nasional 9. Partai Persatuan Pembangungan 10. Partai Hati Nurani Rakyat 11. Partai

Bulan Bintang 12. Partai Keadilan da Persatuan Indonesia.

TUJUAN

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

2. Untuk mengetahui secara langsung pesta demokrasi di Indonesia dilaksanakan

3. Untuk menambah wawasan nusantara

MANFAAT

1. Memperluas pandangan kita bagaimana realita pemilu di Indonesia.

2. Mengetahui proses pemilihan dari awal hingga akhir penghitngan.

3. Memperluas pemahaman bagaimana asas pemilu harus dijalankan dan pentingnya hak

pilih warga

1

Page 2: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

B. SISTEM PEMILIHAN UMUM

1. Pemilihan Umum Anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten

1.1. Pencalonan

Tata Cara Pendaftaran, Verifikasi, Dan Penetapan Calon adalah sebagai berikut:

1. Pencalonan Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

a. Syarat pengajuan calon

1) Surat pencalonan dari partai politik (Model B).

2) Daftar bakal calon Anggota DPR/DPRD Provinsi dan DPRD

Kabupaten/Kota (Model BA).

b. Syarat Calon

1) Surat Keterangan dan Surat Pernyataan untuk pemenuhan persyaratan masing-masing

bakal calon (formulir Model BB sampai dengan Model BB-11).

2) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Warga Negara Indonesia atau

paspor bagi bakal calon yang bertempat tinggal di luar negeri.

3) Fotokopi Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Politik Peserta Pemilu yang masih

berlaku.

4) Fotokopi ijazah/STTB, surat keterangan berpenghargaan sama dengan ijazah/STTB,

syahadah, sertifikat,atau suratketerangan lainyang dilegalisasi oleh sekolah/satuan

pendidikan atauKepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kota atau

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi atau Kepala Kantor Kementerian

Agama Kabupaten/Kota.

5) Surat keterangan atau tanda bukti dari Ketua PPS atau KPU

Kabupaten/Kota telah terdaftar sebagai pemilih sebagaimana formulir Model AA1.

6) Surat Keterangan dari Kepala Lembaga Pemasyarakatan bagi bakal

calon yang telah menjalani pidana penjara berdasarkan putusan

pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena

melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih,

atau Surat Keterangan dari Kejaksaan Negeri bagi bakal calon yang pernah

dijatuhi hukuman pidana dengan masa percobaan berdasarkanputusan

pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan

tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih (model

BB-2), yang dilampiri:

2

Page 3: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

Pengumuman di surat kabar lokal/nasional (asli) yang memuat

pernyataan secara jujur dan terbuka bahwa yang bersangkutan adalah

mantan narapidana .

surat keterangan catatan kepolisian bahwa yang bersangkutan

bukan pelaku kejahatan berulang-ulang.

7) Surat keterangan sehat jasmani dan rohani serta bebas narkoba dari

dokter, puskesmas atau rumah sakit pemerintah.

8) Surat Keterangan dari kantor perwakilan Republik Indonesia bagi calon

yangbertempat tinggal di luar negeri.

9) a. Surat Pernyataan Pengunduran Diri bagi kepala daerah, wakil kepala daerah,

pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian

Negara Republik Indonesia, direksi, komisaris, dewan pengawas dan karyawan

pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah (Model BB-4),

Kepala Desa dan Perangkat Desa (Model BB-7); yang dilengkapi Surat

Keputusan Pemberhentian bagi kepala daerah, wakil kepala daerah, pegawai

negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik

Indonesia, direksi, komisaris, dewan pengawas dan karyawan pada badan usaha

milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, Kepala Desa dan Perangkat

Desa. Dalam hal Surat Keputusan Pemberhentian belum diterbitkan, dapat

diganti dengan Surat Keterangan bahwa pemberhentian yang bersangkutan sedang

diproses, yang diserahkan paling lambat pada masa perbaikan

DCS/pengajuan penggantian calon Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD

Kabupaten/Kota.

b. Surat Pernyataan Pengunduran Diri darianggotapartaipolitikbagianggota partai

politik yang dicalonkan oleh partai politik yang berbeda (Model BB-5).

c. Surat Pernyataan Pengunduran Diri dari anggota partai politik bagi

anggota partai politik yang dicalonkan oleh partai politik yang berbeda

(Model BB-5), dilengkapi dengan Surat Pernyataan Pengunduran diri dari

Anggota DPR/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota serta Surat Keputusan

Pemberhentian dari Anggota DPR/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota

apabila bakal calon adalah Anggota DPR/DPRD Provinsi/DPRD

Kabupaten/Kota. Dalam hal Surat Keputusan Pemberhentian belum diterbitkan, dapat

diganti dengan Surat Keterangan dari Pimpinan Dewan/Sekretaris Dewan bahwa

pemberhentian yang bersangkutan sedang diproses, yang diserahkan paling

3

Page 4: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

lambat pada masa perbaikan DCS/pengajuan penggantian calon Anggota

DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

10) SuratPernyataanPengunduran Diridan Surat Keputusan Pemberhentian bagi

Penyelenggara Pemilu, DKPP, dan Panitia Pemilihan.

11) Pas foto berwarna terbaru masing-masing bakal calon denganukuran 4 x 6 sebanyak

5 (lima) lembar disertai softfile.

c. Pendaftaran

1) KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota mengumumkan pendaftaran

calon anggota DPR/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota antara

tanggal 6 s.d. 8 April 2013.

2) Pendaftaran dilaksanakan tanggal 9 s.d 22 April 2013 pukul 08.00 s.d. 16.00 waktu

setempat.

3) Partai Politik peserta pemilu (penghubung) mengisi buku registrasi

dengan membubuhkan tanda tangan dan paraf.

4) Pendaftaran hanya dilakukan 1 (satu) kali.

5) Partai politik menyerahkan salinan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia untuk kepengurusan partai politik tingkat pusat, Keputusan

Pimpinan Partai Politik Tingkat Pusat untuk kepengurusan partai politik

tingkat provinsi dan/atau kepengurusan partai politik tingkat kabupaten/kota

serta Keputusan Pimpinan Partai Politik Tingkat Provinsi untuk

kepengurusan partai politik tingkat kabupaten/kota yang dilegalisir oleh

pejabat yang berwenang sesuai tingkatannya.

6) KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota menerima dan memeriksa

jenis dokumen pengajuan calon dan syarat calon dalam bentuk

hardcopydan cakram padat serta menuangkan pada Lampiran Lembar Pendaftaran.

7) KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota menyampaikan tanda bukti

pendaftaran.

d. Verifikasi

1) KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota melakukan penelitian

terhadap kelengkapan, kebenaran dan keabsahan :

a) Pengajuan bakal calon

Meneliti daftar bakal calon paling banyak 100% dari jumlah kursi

pada setiap daerah pemilihan.

4

Page 5: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

Mencoret nama bakal calon dari daftar bakal calon

sebagaimana formulir Model BA, dimulai dari nomor urut paling bawah

dalam hal jumlah bakal calon yang diajukan melebihi 100% (seratus

persen) dari jumlah alokasi kursi dalam suatu daerah pemilihan.

Meneliti pemenuhan keterwakilan perempuan paling sedikit

30% pada setiap daerah pemilihan.

Meneliti penempatan bakal calon perempuan, setiap 3 bakal

calon sekurang-kurangnya 1 perempuan. Dalam hal partai politik telah

menempatkan bakal calon perempuan pada nomor urut yang lebih kecil, maka

partai politik dinyatakan telah memenuhi syarat pengajuan calon sebagaimana

angka (3).

Meneliti tanda tangan pengajuan daftar bakal calon oleh Ketua dan Sekretaris atau

pejabat yang diberi mandat berdasarkan AD/ART sesuai tingkatannya.

Dalam hal partai politik tidak memenuhi syarat pengajuan daftar

bakal calon sebagaimana dimaksud angka (3), angka (4), dan angka (5) dinyatakan

Tidak Memenuhi Syarat (TMS).

b) Syarat Calon

Meneliti surat pernyataan dan surat keterangan dalam formulir

model BB, Model BB-1 s.d. Model BB-11.

Meneliti Fotocopy KTP meliputi :

(a) Memeriksa masa berlaku fotocopy KTP masih berlaku

sampai dengan akhir masa pendaftaran yaitu tanggal 22 April 2013.

(b) memastikan pada akhir masa pendaftaran yaitu tanggal 22 April 2013,

bakal calon telah berusia 21 tahun.

(c) Memeriksa kesesuaian penulisan nama bakal calon dengan

formulir model BB-11. Dalam hal terdapat ketidaksesuaian penulisan

nama, dapat memperbaiki Model BB-11 yang disesuaikan dengan

penulisan nama pada KTP atau melampirkan surat penetapan pengadilan.

Meneliti Surat Keterangan dari kantor perwakilan Republik Indonesia bagi

bakal calon yang bertempat tinggal di luar negeri.

Meneliti Fotocopy KTA.

Meneliti Fotocopy Ijazah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang.

Masa berlaku ijazah tidak dibatasi, kecuali dicantumkan masa berlakunya.

5

Page 6: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

a. Meneliti Surat Pernyataan Pengunduran diri bagi kepala daerah,

wakil kepala daerah, pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia,

anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, direksi, komisaris, dewan

pengawas dan karyawan pada badan usaha milik negara dan/atau

badan usaha milik daerah (Model BB-4), Kepala Desa dan Perangkat

Desa (Model BB-7); yang dilengkapi Surat Keputusan Pemberhentian

bagi kepala daerah, wakil kepala daerah, pegawai negeri sipil,

anggota Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik

Indonesia, direksi, komisaris, dewan pengawas dan karyawan pada badan

usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, Kepala Desa dan

Perangkat Desa. Dalam hal Surat Keputusan Pemberhentian belum

diterbitkan, dapat diganti dengan Surat Keterangan bahwa pemberhentian yang

bersangkutan sedang diproses, yang diserahkan paling lambat pada

masa perbaikan DCS/pengajuan penggantian calon Anggota DPR,

DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

b. Meneliti Surat Pernyataan Pengunduran Diri dari anggota partai politik bagi

anggota partai politik yang dicalonkan oleh partai politik yang berbeda (Model

BB-5).

c. Meneliti Surat Pernyataan Pengunduran Diri dari anggota partai politik bagi

anggota partai politik yang dicalonkan oleh partai politik yang berbeda

(Model BB-5), dilengkapi dengan Surat Pernyataan Pengunduran Diri dari

Anggota DPR/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota serta Surat

Keputusan Pemberhentian dari Anggota DPR/DPRD Provinsi/DPRD

Kabupaten/Kota apabila bakal calon adalah Anggota DPR/DPRD

Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota. Dalam hal Surat Keputusan

Pemberhentian belum diterbitkan, dapat diganti dengan Surat Keterangan

dari Pimpinan Dewan/Sekretaris Dewan bahwa pemberhentian yang

bersangkutan sedang diproses, yang diserahkan paling lambat pada

masa perbaikan DCS/pengajuan penggantian calon Anggota DPR, DPRD

Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

Meneliti Surat Keputusan Pemberhentian bagi Penyelenggara Pemilu, DKPP,

dan Panitia Pemilihan.

Meneliti pas foto 4 x 6 sebanyak 5 (lima) lembar dan softfile

(penggantian foto hanya dapat dilakukan pada masa perbaikan).

6

Page 7: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

Meneliti pengumuman di surat kabar lokal/nasional (asli) yang memuat

pernyataan secara jujur dan terbuka bahwa yang bersangkutan adalah

mantan narapidana, Surat Keterangan dari Lembaga Permasyarakatan/

Kejaksaan Negeri /Kepolisian (SKCK) bagi bakal calon yang pernah

dijatuhi hukuman pidana penjara/percobaan berdasarkan putusan

pengadilan yang berkekuatan hukum tetap karena melakukan tindak

pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih.

Meneliti surat keterangan terdaftar sebagai pemilih dari PPS/KPU

kabupaten/kota. Dalam hal bakal calon melampirkan surat keterangan

terdaftar sebagai pemilih yang diterbitkan oleh Lurah/Kepala Desa, KPU/KPU

Provinsi/KPU Kabupaten/Kota menerbitkan surat keterangan terdaftar

sebagai pemilih sesuai formulir Model AA1. KPU/KPU Provinsi/KPU

Kabupaten/Kota menyampaikan formulir model AA1 kepada PPS

untuk diikutsertakan dalam proses pemutahiran daftar pemilih.

Meneliti surat keterangan sehat jasmani, sehat rohani dan bebas narkoba

yang diterbitkan dokter, puskesmas atau rumah sakit pemerintah.

Meneliti tanda tangan pimpinan partai politik (asli/cap) atau pejabat yang

diberi mandat berdasarkan AD/ART sesuai tingkatannya dan stempel basah

dalam formulir syarat bakal calon.

Menyusun Berita Acara hasil verifikasi (Model BB-12) dan

menyampaikan kepada partai politik.

Memberikan kesempatan kepada partai politik untuk

melengkapi/memperbaiki dokumen pengajuan calon dan/atau syarat

calon.

e. Masa Perbaikan

1. Partai Politik menyerahkan perbaikan dokumen syarat pengajuan calon dan/atau

syarat calon pada tanggal 9 s.d. 22 Mei 2013.

2. Partai politik menyerahkan dokumen perbaikan 1 (satu) kali pada masa

perbaikan.

3. Partai politik tidak dapat melakukan perubahan terhadap dokumen

syarat calon yang telah dinyatakan memenuhi syarat.

4. Dalam hal pengajuan daftar bakal calon belum mencapai 100% dari

jumlah kursi pada setiap daerah pemilihan, Partai politik dapat menambah

jumlah bakal calon pada daerah pemilihan yang bersangkutan.

7

Page 8: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

5. Dalam hal bakal calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD

Kabupaten/Kota telah ditetapkan sebagai calon terpilih dalam

pemilukada sebelum masa penetapan Daftar Calon Sementara (DCS), bakal

calon bersangkutan dinyatakan tidak memenuhi syarat, dan partai politik

dapat mengajukan calon pengganti.

f. Verifikasi Hasil Perbaikan

1. KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota melakukan verifikasi

terhadap kelengkapan, kebenaran dan keabsahan dokumen hasil

perbaikan dengan menempuh mekanisme sebagaimana dimaksud

huruf d.

2. Menyusun Berita Acara sebagaimana formulir Model BB-13 dan

menyampaikan kepada partai politik.

g. Penyusunan dan Pengumuman DCS

1. KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota menyusun DCS Anggota

DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota berdasarkan verifikasi hasil

perbaikan, dengan ketentuan :

- KPUmenyusun DCS Anggota DPR menggunakan formulirModel BC

- KPU Provinsi menyusun DCS Anggota DPRD provinsi menggunakan

formulir Model BD; dan

- KPU Kabupaten/Kota menyusun DCS Anggota DPRD

Kabupaten/Kota menggunakan formulir Model BE.

2. DCS Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota memuat tanda

gambar dan nomor urut partai politik serta nomor urut, nama- nama dan pas

foto diri terbaru bakal calon.

3. Penulisan nama calon berpedoman pada daftar riwayat hidup

sebagaimana formulir model BB-11 atau penetapan pengadilan.

4. KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota menghadirkan dan meminta

persetujuan dari pimpinan partai politik sesuai tingkatannya atau petugas

penghubung partai politik untuk membubuhkan paraf pada rancangan

DCS Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

Pimpinan partai politik sesuai tingkatannya atau petugas penghubung yang

hadir terlebih dahulu mengisi daftar hadir dengan membubuhkan tanda tangan

dan paraf.

8

Page 9: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

5. Dalam hal pimpinan partai politik atau petugas penghubung partai

politik tidak hadir atau tidak bersedia membubuhkan paraf, KPU, KPU Provinsi,

dan KPU Kabupaten/Kota melanjutkan tahapan pencalonan.

6. DCS Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota

ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPU

Kabupaten/Kota.

7. KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota mengumumkan DCS

Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota paling sedikit pada 1

(satu) media massa cetak harian dan media massa elektronik nasional /

daerah dan 1 (satu) media massa cetak harian dan media massa elektronik

nasional/daerah serta sarana pengumuman lainnya paling lama 5 (lima)

hari, untuk mendapat masukan dan/atau tanggapan dari masyarakat.

8. KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota mengumumkan

keterwakilan perempuan dalam DCS Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD

Kabupaten/ Kota yang diajukan masing-masing partai politik paling

sedikit pada 1 (satu) media cetak harian nasional/daerah dan media massa

elektronik nasional/daerah sekurang-kurangnya 1 (satu) hari.

h. Masukan atau Tanggapan Masyarakat dan Pengajuan Calon Pengganti.

1. Masukan atau tanggapan dari masyarakat disampaikan kepada KPU,

KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota disertai identitas diri yang jelas

paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak DCS Anggota DPR,

DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota diumumkan.

2. KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota meminta klarifikasi

kepada partai politik atas masukan atau tanggapan dari masyarakat

terhadap DCS Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/ Kota

paling lambat 7 (tujuh) hari sejak berakhirnya masa masukan dan

tanggapan dari masyarakat.

3. Pimpinan partai politik wajib memberikan kesempatan kepada calon

yang bersangkutan untuk mengklarifikasi terhadap masukan dan

tanggapan dari masyarakat.

4. Pimpinan partai politik sesuai tingkatannya menyampaikan hasil

klarifikasi masukan masyarakat secara tertulis kepada KPU, KPU

Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota paling lama 14 (empat belas) hari

setelah menerima klarifikasi.

9

Page 10: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

5. Dalam hal hasil klarifikasi menyatakan bahwa calon yang tercantum

dalam DCS Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota

tersebut tidak memenuhi syarat, KPU, KPU Provinsi, dan KPU

Kabupaten/Kota memberitahukan secara tertulis dan memberi

kesempatan kepada partai politik untuk mengajukan pengganti calon

dan DCSHP Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota

paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterimanya hasil klarifikasi.

6. Pengajuan Pengganti calon dan DCSHP Anggota DPR, DPRD Provinsi,

dan DPRD Kabupaten/Kota paling lama 7 (tujuh) hari setelah surat

pemberitahuan dari KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota

diterima oleh partai politik.

7. KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota melakukan verifikasi

terhadap kelengkapan, kebenaran dan keabsahan dokumen pemenuhan

persyaratan pengganti calon Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD

Kabupaten/Kota, selama 7 (tujuh) hari sejak diterimanya dokumen

pengganti calon dari partai politik yang bersangkutan.

i. Perubahan Daftar Calon Sementara (DCS).

1) DCS Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dapat

berubah apabila :

a) adanya masukan dan tanggapan dari masyarakat terkait dengan

tidak terpenuhinya persyaratan administrasi calon;

b) calon meninggal dunia

c) calon mengundurkan diri.

d) calon tidak menyerahkan surat keputusan pemberhentian atau

surat keterangan bahwa pemberhentian sebagai kepala daerah,

wakil kepala daerah, pegawai negeri sipil, anggota Tentara

Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik

Indonesia, direksi, komisaris, dewan pengawas dan karyawan

pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik

daerah, Anggota DPR/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota,

Kepala Desa dan Perangkat Desa sedang diproses.

e) Bakal calon anggota DPR/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota

ditetapkan sebagai calon terpilih dalam pemilukada.

10

Page 11: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

2) Perubahan DCS Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD

Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada angka (1) huruf a dan

huruf b tidak mengubah susunan nomor urut calon.

3) Apabila partai politik mengubah nomor urut DCS Anggota DPR, DPRD

Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, KPU, KPU Provinsi, dan KPU

Kabupaten/Kota mengembalikan nomor urut ke susunan semula.

4) Perubahan DCS Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD

Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada angka (1) huruf c, d, dan e, tidak dapat

diajukan pengganti calon partai politik dan urutan nama dalam DCS Anggota

DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota diubah oleh KPU, KPU

Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota sesuai urutan berikutnya. P

5) engunduran diri calon sebagaimana dimaksud angka (1) huruf c,

disampaikan kepada partai politik. Apabila partai politik memberikan

persetujuan pengunduran diri calon yang bersangkutan, ditindaklanjuti

pemberitahuan kepada KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota.

6) Apabila pengunduran diri sebagaimana dimaksud angka (1) huruf c

adalah calon perempuan dan mengakibatkan tidak terpenuhinya syarat

keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30% di daerah

pemilihan yang bersangkutan, partai politik dapat mengajukan calon

perempuan pengganti dengan nomor urut dan daerah pemilihan yang

sama.

7) Apabila setelah tahapan pengajuan penggantian bakal calon berakhir

terdapat calon meninggal dunia atau calon perempuan mengundurkan diri, partai

politik tidak dapat mengajukan penggantian calon.

j. Penyusunan Daftar Calon Sementara Hasil Perbaikan (DCSHP).

1) KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota menyusun Berita Acara

(Model BB-14) berdasarkan hasil verifikasi syarat pengganti calon.

2) Apabila hasil verifikasi terhadap pemenuhan persyaratan pengganti

calon DCS Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota

dinyatakan memenuhi syarat, pengganti calon tersebut dimasukkan

dalam :

a. Formulir DCSHP Anggota DPR (Model BC2) oleh KPU;

b. Formulir DCSHP Anggota DPRD Provinsi (Model BD2) oleh KPU

Provinsi;

11

Page 12: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

c. Formulir DCSHP Anggota DPRD Kabupaten/Kota (Model BE2) oleh

KPU Kabupaten/Kota.

3) Penempatan nomor urut pengganti calon dalam DCSHP Anggota DPR,

DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dan daftar bakal calon

Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota (Model BA),

sesuai dengan nomor urut calon yang diganti.

4) Apabila partai politik tidak mengajukan pengganti calon, urutan nama

dalam DCS Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota

diubah oleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota sesuai urutan

berikutnya, dengan ketentuan nama-nama bakal calon Anggota DPR,

DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota (Model BA) disesuaikan

dengan perubahan nomor urut tersebut.

k. Penyusunan, Penetapan dan Pengumuman DCT

1) KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota menyusun DCT Anggota

DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota berdasarkan DCS atau

DCSHP Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dalam

rapat pleno dengan ketentuan :

a. KPU menyusun dan menetapkan DCT Anggota DPR menggunakan

formulir Model BC1-DPR;

b. KPU Provinsi menyusun dan menetapkan DCT Anggota DPRD

provinsi dengan menggunakan formulir ModelBD1-DPRD Provinsi;

c. KPU Kabupaten/Kota menyusun dan menetapkan DCT anggota

DPRD Kabupaten/Kota dengan menggunakan formulir Model BE1-

DPRD Kabupaten/Kota.

2) DCT Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota memuat

tanda gambar dan nomor urut partai politik serta nomor urut, nama-

nama dan pas foto diri calon.

3) Rancangan DCT Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD

Kabupaten/Kota dimintakan persetujuan kepada pimpinan partai

politik atau petugas penghubung partai politik dengan membubuhkan

paraf. Pimpinan partai politik sesuai tingkatannya atau petugas

penghubung yang hadir terlebih dahulu mengisi daftar hadir dengan

membubuhkan tanda tangan dan paraf

12

Page 13: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

4) Dalam hal pimpinan partai politik atau petugas penghubung partai

politik tidak bersedia membubuhkan paraf, KPU, KPU Provinsi, dan KPU

Kabupaten/Kota melanjutkan tahapan pencalonan.

5) DCT Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota

ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPU

Kabupaten/Kota.

1.2. Caleg Perempuan

CALEG PEREMPUAN DPR RI

No

Urut

Nama Partai Nama Caleg

1 PARTAI NASDEM 1. Dra. Marina S. Anggraeni

2. Susi Tri Mulat, SE

2 PKB 1. Purwanti Ningsih

2. Mardiah

3. Afidah Wahyun

3 PKS 1. Aena Hulaiyya

2. Indah Sulistiyorini

3. Retno Susilowati

4 PDI PERJUANGAN 1. Tuti N Roosdiono

2. Dr. Margareta Maria Sintorini

3. Agnes Dhevie Anita

5 GOLKAR 1. Isyana Wisnuwardhani

Sadjarwo, SH, MH

2. Dr. Diah Sulistyani RS, SH,

CN, M.Hum

3. Dra. Hj. Siti Nurmarkesi

6 GERINDRA 1. Dra. Hj. Siti Nurifah

2. Hj. Sugiharti, SH, MH

3. Dr. PH. Claudia Surdjajaja

7 PARTAI DEMOKRAT 1. Putri Permata Sari

2. Intan Cahayawati

3. Tita Siti Setiawaty

13

Page 14: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

8

PAN - Partai Amanat Nasional

1. HJ. Nuryati Sholeh

2. Nani Dewi

9 PPP 1. Dra. Nurul Inayati

2. Siti Sarifah

3. Zunita Triyantini, A. Md

10 HANURA 1. Hj. Tutut Rokhayatun, SH,

MH

2. Lia Agustine Ohinol

3. Ingrid E. Sahanaja

14 PBB 1. Dra. Generoosa Goenarsi Dwi

Hastuti

2. Hj. Sholikhah Hamdani

3. Laily Noorida, S.Ag

15 PKPI 1. Olivia Minda Putri

2. Irma Tri Widyastuti

3. Dra. Dyah Bintarini

JUMLAH 34

CALEG PEREMPUAN DPRD KABUPATEN/KOTA SEMARANG

No

Uru

t

Nama partai Nama Caleg

1 PARTAI NASDEM 1. Dra. Hj. Arsita Novirisanti

2. Sri Susanti Prihatini

3. Novi Kurniasih

2 PKB 1. Lina Aliana, SH

2. Diah Masdikhotul Ulfa

3. Dewarini Septaningrum

3 PKS 1. Hj. Sri Maskupah

2. Setyawan, S. Pd

3. Muntafingah, S. Pd

4. Irna Rutinawati, A. Md

4 PDIP 1. Hj. Ida Irawati Ismy, SH,

14

Page 15: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

M.Kn

2. Sugihartini

3. Nungki Sundari, SE

5 GOLKAR 1. Hj. Endang Yunaningsih, SH

2. Yusni Wulandari

3. Erwin Widyaningrum

6 GERINDRA 1. FC Renny Setiawati

2. Adianawati Ratna Hapsari, SE

3. Istikomah

7 DEMOKRAT 1. Maya monoarfa,

E.S.I.Kom.M. Si

2. Yunia Dwi Yanti

3. Suciati

8 PAN 1. Hj. Umi Surotud Diniyah, SE

2. Nofianah, A. Md

3. Laxmy Zohalyah

9 PPP 1. Roslinda Ginting, AMK

2. Lailatul Badriyah, S.Sos

3. Kartika Puspita Sari, S. Sos

10 HANURA 1. Ida Rahmawati

2. Sofia Mariana, SS

3. Sarsini

14 PBB 1. Amalia Fitri Masruri, A. Md.

Keb.

15 PKPI 1. Umi Andayani

2. Nur Hartatik

3. Sorichah

JUMLAH 35

CALEG PEREMPUAN DPRD PROVINSI JAWA TENGAH

15

Page 16: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

No

Uru

t

Nama Partai Nama Caleg

1 PARTAI NASDEM 1. Umi Kusuma Lestari, Se.

2. Iik Suryati Azizah, S.Sos., Ma

3. Mm Diana Titik Sulityowati

4. Marlina Dewi, Sh., M.Si.

2 PKB 1. Anti Mukafa'ah, S.Ag.

2. Eka Fitriawati, Se., Mm.

3. Hj. Sri Murtini

4. Fatimah Dian Natalia

3 PKS 1. Listyana Nur Rokhaeni

2. Titik Kristiana Anggraeni

3. Maria Septriana Wulandari

4. Endang Purwati, St.

4 PDIP 1. Bona Ventura Sulistiana, Sh.,

Mh.

2. Rr. Maria Tri Mangesti

3. Dyah Kartika Permanasari,

Se., Mm.

4. Dwi Arum Dhati, Se.

5. Ninik Jumoenita

5 GOLKAR 1. Hj. Siti Ambar Fatonah,

S.Pd.I.

2. Dewi Utami Karyawati, S.Ip.,

M.Si.

3. Endang Wurjarti, Sh.

4. Maya Sopha Dianty

6 GERINDRA 1. Dra. Arum Puspitaningsih

2. Dr. Mirna Annisa, M.Si

3. Heni Prasetyawati, Se.

4. Desi Damayanti

7 DEMOKRAT 1. Syanaz Nadya Winanto Putri,

16

Page 17: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

Sh.

2. Dra. Hj. Sulistyowati, Sh., Cn.

3. Sinta Rahayu Puspita Dewi,

Sh.

4. Sumaeni, Se.

8 PAN 1. Lenny Ratih Agustin, St

2. Dra. Hj. Tri Lestari Hadiati,

M.Si.

3. Seksi Kurniawati

4. Susanti

5. Dyah Anggraeni, Se.

9 PPP 1. Hj. Zumroatus Sa'adah

2. Hj. Siti Komsiah, Se., MM.

3. Suprihatin, A.Ag.

10 HANURA 1. Nining Naimah Jaidi

2. Fenolika Fredrika Fransiska

3. Lindawaty, Se.

4. Sofiah

5. Roro Kawuri Winarni

6. Sri Rahayu

14 PBB 1. Juliyanti

15 PKPI 1. Rahayuni, Se., Mm.

2. Riesky Rachmawati

3. Handani Sri Suhartati

4. Primasiwi, S.Kom.

5. Ricky Ananta, St.

JUMLAH 49

1.3 Daerah Pemilihan

Daerah pemilihan 1 kecamatan Gunung Pati, kelurahan Sekaran TPS 5 kota Semarang

1.4 Surat Suara dan Tata Cara Pencoblosan

17

Page 18: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

Surat suara

a. Surat suara DPR

Surat suara DPRadalah lipatan surat suara berwarna kuning. Pada bagian tersebut

berisi kolom daerah pemilihan (dapil) dan isian kabupaten/kota, kecamatan/distrik,

desa/kelurahan, serta TPS lokasi pencoblosan. Setiap surat suara harus ditandatangani ketua

kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).

Ada 12 partai politik (parpol) dengan ratusan nama caleg yang tertulis di surat suara.

Nama-nama caleg yang berkompetisi berbeda di setiap daerah pemilihan (dapil). Caleg DPR

wakil partai yang tidak mewakili daerah walaupun berasal dari dapil tertentu.

b. Surat suara DPRD provinsi

Surat suara DPRD provinsiadalah lipatan surat suara berwarna biru muda dengan

kolom yang sama dengan surat suara DPR. Sama seperti surat suara DPR, surat suara DPRD

provinsi juga berisi kolom 12 parpol dan nama caleg. Namun, khusus di Provinsi Aceh,

peserta pemilu DPRD provinsi dan kabupaten/kota berjumlah 15 parpol. Tiga parpol lainnya

adalah parpol lokal aceh.

c. Surat suara DPRD kabupaten/kota

Bagian depan lipatan surat suara berwarna hijau dengan kolom yang sama dengan

surat suara DPR.

Pengecualian:

Pengecualian bagi pemilih di Provinsi DKI Jakarta. Dengan status otonomi khusus,

pemilih Ibu Kota tak akan memilih caleg DPRD kabupaten/kota, sehingga hanya akan

mencoblos tiga surat suara, yaitu surat suara DPR, DPD, dan DPRD provinsi.

Tata cara pencoblosan

Berdasarkan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU), berikut ini cara pencoblosan

surat suara yang dianggap sah pada Pemilu 2014:

Nomor urut, tanda gambar dan nama parpol, maka suaranya dihitung satu untuk

parpol,

18

Page 19: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

Nomor urut dan nama caleg maka suaranya dihitung satu untuk caleg

Nomor urut, tanda gambar dan nama parpol serta pada kolom nomor urut dan nama

caleg, maka suaranya dihitung satu untuk caleg

Nomor urut, tanda gambar dan nama parpol serta lebih dari satu nomor urut dan nama

caleg, maka suaranya dihitung satu untuk parpol

Lebih dari satu nomor urut dan nama caleg parpol yang sama, maka suaranya dihitung

satu untuk parpol

Tanda coblos lebih dari satu pada satu nomor urut, tanda gambar dan nama caleg,

maka suaranya dihitung satu untuk parpol

Tanda coblos lebih dari satu kali pada nomor urut dan nama caleg pada satu parpol,

maka suaranya dihitung satu untuk caleg tersebut

Garis di antara kolom yang memuat dua nomor urut dan nama caleg di satu parpol,

maka suara dianggap sah untuk satu parpol

Garis yang memuat nomor urut dan nama caleg, maka suara dianggap satu untuk

parpol

Garis yang memuat satu nomor urut dan nama caleg, maka suara dianggap satu untuk

caleg

Kolom abu-abu di antara nomor urut dan nama caleg pada satu parpol, maka suara

dianggap sah satu untuk parpol

Kolom abu-abu di bawah nomor urut dan nama caleg terakhir pada satu parpol, maka

suara dihitung satu untuk parpol

Kolom nomor urut dan nama caleg yang sudah didiskualifikasi, maka suara dianggap

sah untuk parpol

Kolom nomor urut dan nama caleg yang sudah meninggal dunia, maka suara dihitung

satu untuk parpol

Kolom nomor urut, tanda gambar dan nama parpol yang tidak memiliki daftar caleg,

maka suara dianggap sah satu untuk parpol

2. Pemilihan Umum Anggota DPD

2.3 Pencalonan

19

Page 20: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

Prosedur dan syarat pencalonan anggota DPD, pada hakikatnya hampir sama dengan

prosedur pencalonan anggota DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kota seperti yang telah

dijelaskan diatas.

2.4 Surat Suara dan Tata Cara Pencoblosan

Surat suara DPD

surat suara DPD adalah yang berwarna merah. Setiap provinsi memiliki jumlah caleg

DPD yang berbeda. Tidak seperti DPR, DPD adalah wakil independen yang mewakili daerah.

Mereka tidak mencalonkan diri melalui partai.

Tata cara pencoblosan:

Tata cara pencoblosan anggota DPD pada hakikatnya sama dengan tata cara

pencoblosan anggotaDPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kota seperti yang telah dijelaskan

diatas.

C. PENYELENGGARAAN PEMILU 2014

1. Profil Komisi Pemilihan Umum Kabupatan/Kota

20

Page 21: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

No Nama Panitia Jabatan

1 Mohamad Hakim Junaidi Ketua

2 Abdoel Khaliq Anggota

3 Henry wahyono Anggota

4 Siti Prihatiningtyas Anggota

5 Kharis Hidayat Anggota

Tugas dan Wewenang:

Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Umum

Menerima, meneliti dan menetapkan Partai-partai Politik yang berhak sebagai peserta

Pemilihan Umum

Membentuk Panitia Pemilihan Indonesia yang selanjutnya disebut PPI dan

mengkoordinasikan kegiatan Pemilihan Umum mulai dari tingkat pusat sampai di

Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut

Menetapkan jumlah kursi anggota DPR, DPRD I dan DPRD II untuk setiap daerah

pemilihan;

Menetapkan keseluruhan hasil Pemilihan Umum di semua daerah pemilihan untuk

DPR, DPRD I dan DPRD II

Mengumpulkan dan mensistemasikan bahan-bahan serta data hasil Pemilihan Umum;

Memimpin tahapan kegiatan Pemilihan Umum.

2. Profil Panitia Pemilu Kecamatan/Kelurahan di Wilayah Pantauan

No Nama Panitia Jabatan

1 Suharto Ketua

2 Joko Kirnanto Anggota

3 Gigih setyawan Anggota

4 Hardino Anggota

5 Toni Hidayat Anggota

6 Asmanto Anggota

7 Aunun Hodayah Anggota

3. Profil KPPS Wilayah Pantauan

No Nama Panitia Jabatan

1 Suharto Ketua

21

Page 22: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

2 Joko Kirnanto Anggota

3 Gigih setyawan Anggota

4 Hardino Anggota

5 Toni Hidayat Anggota

6 Asmanto Anggota

7 Aunun Hodayah Anggota

Pembagian tugas anggota KPPS ditetapkan sebagai berikut :

a. Ketua KPPS dengan dibantu Anggota KPPS kedua dan Anggota KPPS ketiga

memimpin pelaksanaan penghitungan suara di TPS;

b. Anggota KPPS ketiga bertugas mencatat jumlah pemilih, surat suara dan sertifikat

hasil penghitungan suara dengan menggunakan formulir Model C1-KWK.KPU ;

c. Anggota KPPS keempat dengan dibantu Anggota KPPS kelima, bertugas mencatat

hasil penelitian terhadap tiap lembar surat suara yang diumumkan oleh Ketua KPPS

dengan menggunakan formulir hasil penghitungan suara di TPS (Model C2-

KWK.KPU) ukuran besar;

d. Anggota KPPS keenam, bertugas menyusun surat suara yang sudah diteliti oleh Ketua

KPPS dalam susunan sesuai suara yang diperoleh masing-masing pasangan calon; dan

e. Anggota KPPS ketujuh, bertugas melakukan kegiatan lain atas petunjuk Ketua KPPS.

D. PENGAWAS PEMILU 2014

1. Profil Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota

No Nama Panitia Jabatan

1 Sumardani Ketua

2 Imron Haqiqi, S.Ag. Anggota

3 Martur Wasis Anggota

2. Profil Pengawas Kecamatan

No Nama Panitia Jabatan

1 Imam Jatmiko Ketua

2 Sudarwito Anggota

3 Ubaidillah Umar Anggota

4 Anna Guna Maryana Relawan (Gerakan Sejuta

22

Page 23: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

Relawan Pengawas Pemilu)

5 Eka Purwati Relawan (Gerakan Sejuta

Relawan Pengawas Pemilu)

6 Betania Samosir Relawan (UKM Fiat Justicia

UNNES)

Tugas dan wewenang pengawas:

1. Mengawasi tentang daftar pemilih tetap

2. Mencagah money politik /pelanggaran

3. Mengawal kotak suara

E. PELAKSANAAN PEMILU

1. Pelaksanaan Pemilu1.1. Pemungutan Suara

Persiapan Pemungutan Suara Ketua dan Anggota KPPS harus sudah datang di TPS selambat-

lambatnya pukul 06.00 waktu setempat. Ketua dan Anggota KPPS: a. memeriksa TPS dan sarana pelaksanaan pemungutan suara dan

penghitungan suara; memasang DCT Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota di papan pengumuman yang ditempatkan pada pintu masuk TPS; memasang DPT, DPTb, dan DPK di papan pengumuman yang ditempatkan pada pintu masuk TPS; menempatkan kotak suara yang berisi surat suara beserta kelengkapan administrasinya di depan meja Ketua KPPS; mempersilakan dan mengatur pemilih untuk menempati tempat duduk yang telah disediakan. Menerima surat mandat dari saksi.

Ketua KPPS memberi penjelasan kepada Anggota KPPS mengenaipelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara, serta pembagian tugas Anggota KPPS.

Rapat Pemungutan Suara Waktu Pelaksanaan Rapat Pemungutan Suara a. Ketua KPPS membuka rapat pemungutan suara tepat pukul 07.00 waktu

setempat apabila pemilih dan/atau saksi sudah hadir. Apabila pemilih atau saksi belum hadir, rapat pemungutan suara ditunda

23

Page 24: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

sampai dengan ada pemilih dan/atau saksi yang hadir, paling lama sampai pukul 07.30 waktu setempat.

Apabila hingga pukul 07.30 waktu setempat, pemilih dan/ atau saksi belum hadir, rapat pemungutan suara dibuka dan dilanjutkan dengan pemungutan suara. Mekanisme Rapat Pemungutan Suara yang berisi

Langkah 1: Pengucapan Sumpah/Janji. Setelah membuka Rapat Pemungutan Suara, Ketua KPPS memandu pengucapan sumpah/janji Anggota KPPS “Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji :

Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya sebagai anggota KPPS dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan wewenang akan bekerja dengan sungguh-sungguh, jujur, adil dan cermat, demi suksesnya Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD, tegaknya demokrasi dan keadilan, serta mengutamakan kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia daripada kepentingan pribadi atau golongan.

F. Pelaksanaan Pemungutan Suara

24

Page 25: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

Pemungutan Suara untuk Pemilihan Legislatif dilaksanakan pada tanggal 7 April 2014, yang rata-rata panitia memulai sekitar jam 7 pagi dan berakhir pada jam 1 siang waktu setempat. Adapun tata cara dalam pemungutan suara dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Keterangan Gambar :

1. Peserta yang akan memberikan suaranya masuk melalui pintu masuk yang sudah ditetapkan disetipa TPS masing-masing.

2. Peserta mendatangi panitia pencatat kehadiran pemilih dengan memberikan surat untuk mengikuti pemilu yang diberikan oleh ketua RT pada hari sebelum pemilu dilakukan. Lalu peserta menunggu diruang yang telah disediakan.

3. Peserta dipanggil oleh KPPS untuk menerima surat suara, untuk pemilihan legislatif 2014 terdapat 4 surat suara. Pertama, surat untuk memilih calon legislatif DPR RI. Kedua, surat

25

Page 26: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

untuk memilih calon legislatif DPR Provinsi. Ketiga, surat untuk memilih calon legislatif DPR Kota/Kabupaten. Keempat, surat untuk memilih calon legislatif DPD.

4. Peserta berjalan menuju kamar atau bilik suara untuk mencoblos para calon anggota legislatif pada surat yang diberikan sebelumnya. Dengan Rahasia, Jujur, Langsung.

5. Setelah memberikan suara, peserta memasukkan surat suara sesuai dengan warna surat atau kotak yang ditujukan surat suara.

6. Setelah itu, peserta harus mencelupkan tangan pada tinta yang disediakan panitia. Hal ini dilakukan sebagai bukti atau tanda bahwa peserta tersebut telah memberikan hak suaranya, dan tidak bisa melakukan hal yang sama di TPS(Tempat Pemungutan Suara) lainnya.

7. Peserta keluar melalui pintu keluar, atau jalur yang telah ditentukan setiap TPS.

1.2. Penghitungan Suara

PROSEDUR PENGHITUNGAN SUARAPenghitungan suara di TPS dilakukan oleh KPPS setelah pemungutan suara berakhir, dan dimulai pada pukul 13.00 waktu setempat sampai selesai. KPPS tidak dibenarkan mengadakan penghitungan suara sebelum pukul 13.00 waktu setempat.

1. PERSIAPANa. Sebelum pelaksanaan penghitungan suara di TPS, Ketua KPPS dibantu oleh semua

Anggota KPPS melakukan kegiatan :1) Mengatur susunan tempat penghitungan suara termasuk memasang formulir Model

C2-KWK.KPU ukuran besar, dan tempat duduk saksi diatur sedemikian rupa, sehingga pelaksanaan penghitungan suara dapat diikuti oleh semua yang hadir dengan jelas.

2) Mengatur alat keperluan administrasi yang disediakan sedemikian rupa, sehingga mudah digunakan untuk keperluan penghitungan suara, yaitu formulir pemungutan dan penghitungan suara, sampul kertas/kantong plastik pembungkus serta segel Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, dan peralatan TPS lainnya.

3) Menempatkan kotak suara di dekat meja pimpinan KPPS serta menyiapkan anak kuncinya.

b. Sebelum penghitungan suara, KPPS menghitung:1) Jumlah pemilih berdasarkan DPT untuk TPS.2) Jumlah pemilih yang menggunakan hak pilih berdasarkan DPT untuk TPS.3) Jumlah pemilih dari TPS lain.4) Jumlah surat suara yang tidak terpakai.5) Jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak atau keliru dicoblos.c. Penggunaan surat suara tambahan (cadangan) dibuatkan berita acara dalam formulir

Model C5-KWK.KPU, dan hanya khusus untuk mengganti surat suara yang rusak atau keliru dicoblos.

d. Saksi pasangan calon dalam penghitungan suara harus membawa surat mandat dari Tim Kampanye yang bersangkutan dan menyerahkannya kepada Ketua KPPS.

e. Pasangan calon dan warga masyarakat melalui saksi pasangan calon yang hadir dapat mengajukan keberatan terhadap jalannya penghitungan suara oleh KPPS apabila ternyata terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

26

Page 27: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

2.    PEMBAGIAN TUGAS ANGGOTA KPPSPembagian tugas anggota KPPS ditetapkan sebagai berikut :

f. Ketua KPPS dengan dibantu Anggota KPPS kedua dan Anggota KPPS ketiga memimpin pelaksanaan penghitungan suara di TPS;

g. Anggota KPPS ketiga bertugas mencatat jumlah pemilih, surat suara dan sertifikat hasil penghitungan suara dengan menggunakan formulir Model C1-KWK.KPU ;

h. Anggota KPPS keempat dengan dibantu Anggota KPPS kelima, bertugas mencatat hasil penelitian terhadap tiap lembar surat suara yang diumumkan oleh Ketua KPPS dengan menggunakan formulir hasil penghitungan suara di TPS (Model C2-KWK.KPU) ukuran besar;

i. Anggota KPPS keenam, bertugas menyusun surat suara yang sudah diteliti oleh Ketua KPPS dalam susunan sesuai suara yang diperoleh masing-masing pasangan calon; dan

j. Anggota KPPS ketujuh, bertugas melakukan kegiatan lain atas petunjuk Ketua KPPS.3.    PENGHITUNGAN SUARA

a. Dalam pelaksanaan penghitungan suara di TPS, Ketua KPPS dibantu oleh Anggota KPPS, melakukan kegiatan :

1) Menyatakan pelaksanaan pemungutan suara ditutup, danpelaksanaan penghitungan suara di TPS dimulai;

2) Membuka kotak suara dengan disaksikan oleh semua yang hadir;3) Mengeluarkan surat suara dari kotak suara satu demi satu dan meletakkan di meja

KPPS;4) Menghitung jumlah surat suara dan memberitahukan jumlah tersebut kepada yang

hadir serta mencatat jumlah yang diumumkan;5) Membuka tiap lembar surat suara, meneliti hasil pencoblosan yang terdapat pada surat

suara, dan mengumumkan kepada yang hadir perolehan suara untuk setiap pasangan calon yang dicoblos;

6) Mencatat hasil pemeriksaan yang diumumkan sebagaimana dimaksud pada huruf e dengan menggunakan formulir hasilpenghitungan suara untuk pasangan calon (Model C2-KWK.KPU) ; dan

7) Memutuskan apabila suara yang diumumkan berbeda dengan yang disaksikan oleh yang hadir dan/atau saksi pasangan calon.

b. Ketua KPPS dalam meneliti dan menentukan sah dan tidak sah hasil pencoblosan pada surat suara mengacu pada ketentuan tata cara mencoblos pada halaman 5 buku panduan ini.

c. Pemilih yang hadir pada pelaksanaan penghitungan suara di TPS, tidak dibenarkan mengganggu proses penghitungan suara.

d. Proses penghitungan suara di TPS dapat disaksikan oleh saksi pasangan calon, pengawas pemilu lapangan, pemantau, wartawan, dan warga masyarakat sebagai pemilih.

e. Warga masyarakat melalui saksi pasangan calon yang hadir dapat mengajukan keberatan terhadap jalannya penghitungan suara oleh KPPS apabila ternyata terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

f. Apabila tidak terdapat saksi pasangan calon di TPS, keberatan warga masyarakat sebagai pemilih dapat disampaikan langsung kepada Ketua KPPS.

27

Page 28: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

g. Dalam hal keberatan yang diajukan oleh saksi pasangan calon dapat diterima, KPPS seketika itu juga mengadakan pembetulan.

h. Keberatan saksi pasangan calon dicatat dengan menggunakan formulir Model C3-KWK.KPU.

i. Apabila tidak ada keberatan, baik dari saksi pasangan calon maupun warga masyarakat, atau tidak terdapat kejadian khusus yang berhubungan dengan pemungutan suara dan penghitungan di TPS, Ketua KPPS tetap mengisi formulir Model C3-KWK.KPU dengan tulisan “NIHIL”.

j. Keberatan yang diajukan oleh atau melalui saksi pasangan calon terhadap proses penghitungan suara di TPS tidak menghalangi proses penghitungan suara di TPS.

Setelah kegiatan penghitungan suara, Ketua KPPS dengan dibantu oleh anggota KPPS keempat melakukan kegiatan :

a) Menyusun/menghitung dan memisahkan surat suara yang sudah diperiksa dan dinyatakan sah untuk masing-masing pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dan memasukkan ke dalam sampul; dan

b) Menyusun/menghitung dan memisahkan surat suara yang sudah diperiksa dan dinyatakan tidak resmi atau dipalsukan, termasuk surat suara yang suaranya tidak sah dan memasukkan ke dalam sampul.

c) Membuat berita acara beserta lampirannya yang berisi laporan kegiatan pelaksanaan pemungutan suara di TPS dan sertifikat hasil penghitungan suara yang memuat rincian hasil penghitungan suara di TPS.

d) Berita acara pemungutan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara ditandatangani oleh Ketua, sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota KPPS serta dapat ditandatangani oleh saksi pasangan calonyang hadir dengan menggunakan ballpoint warna biru.

e) Setiap lembar berita acara dan sertifikat diparaf oleh Ketua dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota KPPS serta dapat ditandatangani oleh saksi pasangan calon yang hadir.

f) Berita acara dan lampirannya sebagaimana dimaksud pada point (d), dimasukkan ke dalam sampul yang disediakan.

g) Berita acara pemungutan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud dimasukkan ke dalam kotak suara, pada bagian luar ditempel label serta segel.

h) KPPS menyerahkan kotak suara yang telah dikunci dan disegel, berisi berita acara, sertifikat hasil penghitungan suara, surat suara, dan alat kelengkapan administrasi pemungutan dan penghitungan suara kepada PPS pada hari yang sama dengan menggunakan surat pengantar/tanda terima (Model c9-KWK.KPU).

i) KPPS wajib memberikan salinan berita acara (Model C-KWK.KPU), catatan hasil penghitungan suara (Model C1-KWK.KPU), dan sertifikat hasil penghitungan suara (Lampiran Model C1-KWK.KPU) kepada saksi masing-masing pasangan calon yang hadir, Pengawas Pemilu Lapangan, dan PPS masing-masing sebanyak 1 (satu) rangkap serta menempelkan 1 (satu) rangkap Lampiran Model C1-KWK.KPU di tempat umum.

28

Page 29: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

j) selain memberikan salinan Berita Acara dan Sertifikat Hasil Penghitungan Suara dan menempelkan Lampiran Model C1-KWK.KPU di tempat umum dengan cara menempelkannya pada TPS dan/atau lingkungan TPS, KPPS juga menyampaikan Lampiran Model C1-KWK.KPU kepada PPS untuk keperluan pengumuman hasil penghitungan suara dari seluruh TPS di wilayah kerja PPS dengan cara menempelkan pada sarana pengumuman desa/kelarahan.

k) Salinan berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara disampaikan kepada masing-masing saksi yang hadir sebagaimana dimaksud pada huruf i, dapat berupa hasil foto copy atau salinan yang ditulis dengan tangan.

l) Apabila salinan berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada huruf j ditulis dengan tangan, salinan tersebut disusun oleh Ketua dan Anggota KPPS yang bersangkutan.

Berdasarkan perhitungan suara di TPS yang kami observasi, data perhitungan suara adalah sebagai berikut:

HASIL PERHITUNGAN SUARADPR RI DAPIL JAWA TENGAH 1 TPS 5

SEKARAN-GUNUNG PATI

1. Partai Nasdem 2 2. PKB 8No urut

Nama Calon DPR RI jumlah No urut

Nama Calon DPR RI jumlah

1. Setyo Maharso 1 1 H. alamudin dimyati rois

8

2 Drs. FADHOLI 0 2 Z. ARIFIN JUNAIDI 13 Joice Triatman 1 3 PURWANTI NINGSIH 14 Drs. R. AYUB EDY

PURNOMO, MM0 4 H. A. SURYANTO,

SE., M.SI3

5 Henky Prasetyo Soemitro, Sh., M.Si

0 5 MAURITS ALEX PAATH

1

6 Dra. MARINA S ANGGRAENI

0 6 AFIDAH WAHYUNI 0

7 Susi Tri Mulat, Se. 1 7 MARDIAH 08 H. Anis Nugroho

Widharto, Se0 8 LUQMAN HAKIM 6

3. PKS 4 4. PDIP 32No urut

Nama Calon DPR RI Jumlah No urut

Nama Calon DPR RI jumlah

1. H. ZUBER SAFAWI, SHI 8 1 JULIARI P. BATUBARA

34

2 HANDOYO PRIHATANTO, SH, MH

0 2 TUTI N ROOSDIONO 5

3 AENA HULAIYYA 0 3 YANUAR PRAWIRA 2

29

Page 30: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

WASESA, SH, M.Si, MH

4 AGUS WARSITO 0 4 TJAHJO KUMOLO, SH 25 HADI PUTRATNO, SE,

MM0 5 H. SOETJIPTO, SH.,

MH3

6 INDAH SULISTIYORINI 0 6 Dr. MARGARETA MARIA SINTORINI

1

7 H. MASTUR DARORI, SH

1 7 H. ANTONI WIJAYA, SH

4

8 RETNO SUSILOWATI 0 8 AGNES DHEVIE ANITA

1

5. Golkar 7 6. Gerindra 20No urut

Nama Calon DPR RI Jumlah No urut

Nama Calon DPR RI jumlah

1 Drs. h. a. mujib rohmat 1 1 JAMAL MIRDAD 12 Isyana wisnuwardhani

sadjarwo, sh, mh0 2 Ir. SUHARIYANTO 1

3 Sasmito, Sh, Mh. 1 3 Dra. Hj. SITI NURIFAH

0

4 Bambang Raya Saputra,Se 3 4 DR. CORNELIUS D. RONOWIDJOJO

0

5 Dr. DIAH SULISTYANI RS, SH, CN, MHUM

5 Hj. SUGIHARTI, SH, MH

3

6 Harry Afandi 6 ROY MANIK 17 Dra.HJ.SITI

NURMARKESI7 CLAUDIA

SURJADJAJA, DR.PH0

8 Agoes Sofyan,Sh.Mm 1 8 Ir. H. Mifta hudin afandi, SE, MH

1

7. Partai Demokrat 7 8. PAN 0No urut

Nama Calon DPR RI Jumlah No urut

Nama Calon DPR RI jumlah

1 Ir. AGUS HERMANTO, MM

7 1 YAYUK BASUKI 0

2 A. BRAHMANA, SE, M.Si

1 2 M. YASIN KARA, SE, MH

0

3 Putri Permata Sari 1 3 ARIF MUSTAFA AL BUNY

1

4 H. AGUS DANI SRIYANTO, SH

2 4 Dr. MOHAMMAD NASIH, M.Si

0

5 INTAN CAHAYAWATI 0 5 YEARZY FERDIAN, SE, Akt, M. Si

1

6 Dr. Ir. Gunawan Adji, MT 1 6 Hj. NURYATI SHOLEH

0

7 TITA SITI SETIAWATY 0 7 NANI DEWI 08 THIRZA MOHAMMAD 1 8 KHAFID SIROTUDIN 1

30

Page 31: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

IMRAN

9. PPP 4 10. HANURA 4No urut

Nama Calon DPR RI Jumlah No urut

Nama Calon DPR RI jumlah

1 Drs. H. Machmud Yunus 0 1 02 Dra. Nurul Inayati 0 2 03 Ir. H Syaiful Hidayat 1 3 04 Muh. Mufid, S.Ag 0 4 05 Siti Sarifah 1 5 06 Tri Pranoto, ST 0 6 07 Zunita Triyantini, A. Md 0 7 08 Drh. BAGUS

BRAMANTO AJI GUNO0 8 0

12.PBB 1 13. PKPINo urut

Nama Calon DPR RI Jumlah No urut

Nama Calon DPR RI jumlah

1 0 12 0 23 0 34 0 45 0 56 0 67 0 78 0 8

Catatan : Jumlah Surat Suara yang tidak sah berjumlah 22 suara.

HASIL PERHITUNGAN SUARADPD JAWA TENGAH 1 TPS 5

SEKARAN-GUNUNG PATI

No. Urut

Nama Calon DPD JmlNo. Urut

Nama Calon DPD Jml

1. AGUS MUJAYANTO 2 17. KUNDARI, S.E 52. Drs. H. AHMAD NIAM

SYUKRI, M.Si.4 18. Ir. KUNTO ENDRIYONO,

M.M.2

3. AHSAN FAUZI, S.Sos.I 9 19. Mayjen (Purn.) Drs. H. KURDI MUSTOFA

5

4. Drs. H. AKHMAD MUQOWAM

9 20. MUHAMMAD AL HABSYI, S.Pd

2

5. BAGYONO, ST 5 21. POPPY DHARSONO 66. Dr. H. BAMBANG

SADONO, S.H,. M.H.32 22. R. SUKARNO WINARTO 0

7. Hj. DENTY EKA WIDI 29 23. Hj. SITI AZZAH, S.Sos. 3

31

Page 32: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

PRATIWI, S.E., M.H.8. G.K.R. AYU KOES

INDRIYAH5 24. Ir. H. SOEHARSOJO 2

9. Dra. Hj. H.R. UTAMI, M.Hum.

5 25. Drs. St. SUKIRNO, M.S 17

10. Drs. H. HENDRO MARTOJO, M.M.

2 26. H. SUDIR SANTOSO, S.H. 1

11. HERIYANTO 1 27. Dr. H. SULISTIYO, M.Pd. 1412. Drs. H. HUMAM

SABRONI, M.Si.1 28. Drs. K.P.H. SUMARYOTO

PADMODININGRAT1

13. IKA TRISNA MULYANINGSIH, S.T.

1 29. SURO JOGO PBSH, S.E. 2

14. H. ISKANDAR, S.Ag, M.Si

1 30. TJAHJADI TAKARIAWAN

8

15. Drs. JABIR 2 31. TOTO DIRGANTORO 016. KHIZANATURROHMAH,

S.Ag.2 32. WAKIL MAGHFUR 2

Catatan : Jumlah Surat Suara yang tidak sah berjumlah 47 suara.

HASIL PERHITUNGAN SUARADPRD PROVINSI JAWA TENGAH 1 TPS 5

SEKARAN-GUNUNG PATI

1. Partai Nasdem - 2. PKB 7No. Uru

tNama Calon DPRD Jml

No. Urut Nama Calon DPRD Jml

1. RONNY RENALDY TUTUARIMA

0 1. H. BENNY KARNADI, S.Ag.

1

2. UMI KUSUMA LESTARI, SE

0 2. MUHAMAD BUSRO 0

3. IIK SURYATI AZIZAH, S.Sos., MA.

2 3. ANTI MUKAFA'AH, S.Ag.

0

4. Drs. H.M. EDDY RAHARTO, MM.

0 4. KH. SYAMSUL MA'ARIF, SH., MH.

4

5. EKO BUDI CAHYONO

0 5. H. CHOIRUL ICHSAN 2

6. MM DIANA TITIK SULISTYOWATI

0 6. EKA FITRIAWATI, SE., MM

0

7. JAYANTO ARUS ADI

1 7. Drs. H. SARIJONO, MM. 1

8. FADJAR TRI NUGROHO, SH.

0 8. Hj. SRI MURTINI 2

9. MARLINA DEWI, SH., M.Si.

0 9. TJIE AGOES BAMBANG BOEDYANTO, BC.HK.

0

10. HARIJONO BUDI SETIARSO

0 10. FATIMAH DIAN NATALIA

1

32

Page 33: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

11. BAGUS HARJONO JUDOWIDJOJO, ST., MT.

0 11. TRISTAN PANOLAN 1

3. PKS 6 4. PDIP 38No. Uru

tNama Calon DPRD

Jml No. Urut Nama Calon DPRD Jml

1. 6 1. 52. 0 2. 93. 1 3. 274. 1 4. 15. 1 5. 46. 0 6. 37. 0 7. 48. 0 8. 29. 0 9. 210. 0 10. 111. 3 11. 5

5. Golkar 6 6. Gerindra 7No. Uru

tNama Calon DPRD Jml

No. Urut Nama Calon DPRD Jml

1. 1 1. 22. 1 2. 13. 1 3. 14. 4. 05. 5. 06. 6. 1

7. 08. 09. 010. 011. 1

7. Demokrat 5 8. PAN 1No. Uru

tNama Calon DPRD Jml

No. Urut Nama Calon DPRD Jml

1. 10 1. 32. 2 2. 03. 0 3. 04. 0 4. 05. 1 5. 16. 1 6. 07. 1 7. 08. 0 8. 1

33

Page 34: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

9. PPP 4 10. Hanura 8No. Uru

tNama Calon DPRD Jml

No. Urut Nama Calon DPRD Jml

1. 0 1. 02. 0 2. 03. 0 3. 04. 0 4. 05. 0 5. 06. 0 6. 0

11. PBB 12. PKPI 1No. Uru

tNama Calon DPRD Jml

No. Urut Nama Calon DPRD Jml

1. 0 1. 02. 0 2. 03. 0 3. 04. 0 4. 05. 0 5. 06. 0 6. 0

Catatan : Jumlah Surat Suara yang tidak sah berjumlah 20 suara.

HASIL PERHITUNGAN SUARADPRD KOTA DAPIL JAWA TENGAH 1 TPS 5

SEKARAN-GUNUNG PATI

1. Nasdem 2. PKB 10No. Uru

tNama Calon DPRD Jml

No. Urut Nama Calon DPRD Jml

1. 4 1. 132. 0 2. 33. 1 3. 04. 0 4. 95. 0 5. 16. 0 6. 07. 1 7. 08. 0 8. 2

34

Page 35: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

3. PKS 2 4. PDIP 20No. Uru

tNama Calon DPRD Jml

No. Urut Nama Calon DPRD Jml

1. 2 1. 02. 1 2. 23. 4 3. 14. 3 4. 15. 0 5. 16. 1 6. 17. 1 7. 558. 0 8. 1

9. 8

5. Golkar 4 6. Gerindra 13No. Uru

tNama Calon DPRD Jml

No. Urut Nama Calon DPRD Jml

1. 6 1. 12. 0 2. 03. 1 3. 04. 0 4. 15. 0 5. 136. 1 6. 07. 0 7. 08. 0 8. 0

7. Demokrat 7 8. PAN -No. Uru

tNama Calon DPRD Jml

No. Urut Nama Calon DPRD Jml

1. 3 1. 22. 0 2. 03. 0 3. 04. 0 4. 05. 0 5. 06. 0 6. 07. 1 7. 18. 0 8. 1

9. PPP 4 10. Hanura 2No. Uru

Nama Calon DPRD Jml No. Urut

Nama Calon DPRD Jml

35

Page 36: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

t1. 0 1. 02. 1 2. 03. 0 3. 04. 1 4. 05. 0 5. 06. 0 6. 07. 0 7. 08. 0 8. 0

11. PBB 2 12. PKPINo. Uru

tNama Calon DPRD Jml

No. Urut Nama Calon DPRD Jml

1. 0 1. 02. 0 2. 03. 0 3. 14. 0 4. 05. 0 5. 06. 0 6. 07. 0 7. 08. 0 8. 0

Catatan : Jumlah Surat Suara yang tidak sah berjumlah 11 suara.

1.3. Rekapitulasi Perhitungan Suara

REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN SEMENTARA DPR RI JAWA TENGAH SATU (DAPIL LIMA)

KOTA SEMARANG TPS 05 SEKARAN, GUNUNGPATI

NO

NAMA PARTAI SUARA SAH

1 PDI PERJUANAGAN 322 GERAKAN INDONESIA RAYA 203 PKB 84 GOLONGAN KARYA 75 DEMOKRAT 66 KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA 57 KEADILAN SEJAHTERA 48 PPP 49 HANURA 4

36

Page 37: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

10 NASDEM 211 PBB 112 PAN 0

JUMLAH SUARA SAH 93

NO

NAMA PARTAI NAMA CALEG SUARA SAH

1 PDI PERJUANAGAN JULIARI P. BATUBARA 342 GERAKAN INDONESIA

RAYAHJ SUGIARTI, SH. MH 3

3 PKB H. ALAMUDIN DIMYATI ROIS

8

4 GOLONGAN KARYA BAMBANG RAYA SAPUTRA, SE

3

5 DEMOKRAT Ir. AGUS HERMANTO 76 KEADILAN DAN

PERSATUAN INDONESIA- -

7 KEADILAN SEJAHTERA H. ZUBER SAFAWI, SHI 88 PPP Ir. H. SYAIFUL HIDAYAT

SITI SARIFAH11

9 HANURA - -10 NASDEM SETYO MAHARSO

JOICE TRIATMANSUSI TRI MULAT, SE

111

11 PBB - -12 PAN ARIF MUSTAFA AL BUNY

YEARZY FERDIAN, SE, Akt, M.SiKHAFID SIROTUDIN

111

JUMLAH SUARA SAH 71

REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN SEMENTARA DPD JAWA TENGAH SATU (DAPIL LIMA)

KOTA SEMARANG TPS 05 SEKARAN, GUNUNGPATI

No NAMA CALON LEGISLATIF SUARA SAH1 Dr. H. BAMBANG SADONO, S.H,. M.H. 322 Hj. DENTY EKA WIDI PRATIWI, S.E., M.H. 293 Drs. St. SUKIRNO, M.S. 174 Dr. H. SULISTIYO, M.Pd. 145 AHSAN FAUZI, S.Sos.I 96 Drs. H. AKHMAD MUQOWAM 97 TJAHJADI TAKARIAWAN 88 POPPY DHARSONO 69 BAGYONO, ST 5

37

Page 38: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

10 G.K.R. AYU KOES INDRIYAH 511 Dra. Hj. H.R. UTAMI, M.Hum. 512 KUNDARI, S.E. 513 Mayjen (Purn.) Drs. H. KURDI MUSTOFA 514 Drs. H. AHMAD NIAM SYUKRI, M.Si. 415 Hj. SITI AZZAH, S.Sos. 316 AGUS MUJAYANTO 217 Drs. H. HENDRO MARTOJO, M.M. 218 Drs. JABIR 219 KHIZANATURROHMAH, S.Ag. 220 Ir. KUNTO ENDRIYONO, M.M. 221 MUHAMMAD AL HABSYI, S.Pd 222 Ir. H. SOEHARSOJO 223 SURO JOGO PBSH, S.E. 224 WAKIL MAGHFUR 225 HERIYANTO 126 Drs. H. HUMAM SABRONI, M.Si. 127 IKA TRISNA MULYANINGSIH, S.T. 128 H. ISKANDAR, S.Ag, M.Si 129 H. SUDIR SANTOSO, S.H. 130 Drs. K.P.H. SUMARYOTO PADMODININGRAT 131 R. SUKARNO WINARTO 032 TOTO DIRGANTORO 0

JUMLAH SUARA SAH 180

4. Pelanggaran Pemilu

4.1 Jenis pelanggaran pra Hari Pemungutan

Money politic

Mengikutsertakan anak-anak dibawah umur untuk aksi kampanye

Kampanye melalui media pesan singkat setelah masa kampanye berakhir

Pemasangan atribut kampanye ditempat yang tidak semestinya. Misalnya

pemasangan spanduk di pohon-pohon pinggir jalan.

Serangan fajar

Kampanye diluar jadwal

4.2 Jenis Pelanggaran Pada Hari Pemungutan

Terdapat peserta yang keluar yang tidak melalui pintu keluar

Ada tiga nama calon peserta calon legislatif yang tidak memenuhi syarat

Terdapat surat suara yang tidak dicoblos

Terdapat surat suara yang dicoblos lebih dari satu bahkan dicoblos semua

Ada beberapa masyarakat yang tidak menggunakan hak suaranya atau Golput

4.3 jenis Pelanggaran Pasca Hari Pemungutan

38

Page 39: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

Setelah hari pemungutan di TPS 5 kelurahan Sekaran, Gunung Pati belum ada

pelanggaran yang terjadi.

A. ANALISA HASIL PEMILU LEGISLATIF 2014

Berdasarkan observasi pemilihan umum yang saya lakukan di TPS 5 kelurahan

Sekaran kecamatan Gunung Pati, analisis hasil pemilu legislatif adalah sebagai berikut:

Daftar pemilih tetap (DPT) : 273 pemilih

Kartu suara

DPR RI : 278

DPD JAWA TENGAH : 280

DPRD PROVINSI : 278

DPRD KOTA : 280

Pemungutan suara : 227 suara

Suara Sah :117 suara

Suara tidak sah

DPR RI : 22 suara

DPD JAWA TENGAH : 47 suara

DPRD PROVINSI : 20 suara

DPRD KOTA : 11 suara +

Total : 100 suara

Jumlah saksi : 12 orang (4 orang saksi meninggalkan TPS sebelum

pemilu selesai)

Pemilih dari luar : 10 orang

Alat peraga pemilu : lengkap (tata tertib, syarat sah suara, daftar pemilih,

daftar calon legislatif, dll)

Calon yang gugur : 3 calon (tidak memenuhi syarat)

Analisis persentase hasil perhitungan pemilu DPR RI, DPRD PROVINSI, DPRD

KOTA berdasarkan urutan partai persentase terbesar adalah sebagai berikut:

DPR RI

39

Page 40: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

No Nama Partai Persentase

1 PDI PERJUANAGAN 34, 41%

2 GERINDRA 21,51%

3 PKB 8,60%

4 GOLONGAN KARYA 7,53%

5 DEMOKRAT 6,45

6 PKPI 5,38%

7 PKS 4,30%

8 PPP 4,30%

9 HANURA 4,30%

10 NASDEM 2,15%

11 PBB 1,08%

12 PAN 0%

DPRD PROVINSI JAWA TENGAH SATU

No Nama Partai Persentase

1 PDI PERJUANAGAN 48,10%

2 GERINDRA 15,19%

3 PKB 10,13%

4 GOLKAR 7,59%

5 DEMOKRAT 6,33%

6 PKS 6,33%

7 PPP 5,06%

8 PAN 1,27%

9 HANURA 0%

10 NASDEM 0%

11 PBB 0%

12 PKPI 0%

DPRD KOTA SEMARANG JAWA TENGAH SATU

No Nama Partai Persentase

1 PDI PERJUANAGAN 31,81%

2 GERINDRA 19,69%

3 PKB 15,15%

40

Page 41: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

4 DEMOKRAT 10,61%

5 GOLKAR 7,58%

6 PPP 6,06%

7 HANURA 3,03%

8 PBB 3,03%

9 PKS 3,03%

10 NASDEM 0%

11 PAN 0%

12 PKPI 0%

G. PENUTUP

1. Kesimpulan

Salah satu ciri negara demokrasi adalah diselenggarakannya pemilihan umum

(pemilu) yang terjadwal dan berkala. Amandemen UUD 1945 yakni Pasal 1 ayat (2),

menyatakan bahwa “Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD”.

Dalam perubahan tersebut bermakna bahwa kedaulatan rakyat tidak lagi dilaksanakan

sepenuhnya oleh MPR, tetapi dilaksanakan menurut ketentuan UUD. Salah satu wujud

kedaulatan rakyat adalah penyelenggaraan pemilihan umum untuk memilih DPR, DPD, dan

DPRD atau yang sering disebut dengan pemilihan umum legislatif. Tetapi banyaknya

pelanggaran yang terjadi menjelang, ketika, serta pasca pemilihan umum berlangsung.

Rakyat harus lebih pintar dan jeli dalam menggunakan suaranya dalam memilih para calon

legislatif. Semua itu dilakukan agar Indonesia mendapatkan para wakil rakyat yang dapat

benar 0 benar menyalurkan aspirasi masyarakatnya.

2. Rekomendasi

2.1 Rekomendasi Untuk Penyelenggara Pemilu

Lebih disiplin waktu, agar proses pemilu berjalan sesuai waktu yang

dijadwalkan

Persiapan yang matang dalam mengantisipasi terjadinya hal – hal yang

bersifat dadakan, seperti : hujan, mati lampu dan laiinya

2.2 Rekomendasi Untuk Pengawas Pemilu

41

Page 42: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

Lebih teliti dalam mengawasi. Karena nampaknya ada beberapa hal yang

termasuk dalam pelanggaran pemilu yang tidak tercatat sebagai

pelanggaran

Harus adanya kedisiplinan terhadap petugas pengawas, tampak beberapa

pengawas yang pangling dari tugasnya saat pemilihan umum berlangsung

2.3 Rekomendasi Untuk Peserta Pemilu

Peserta pemilu hendaknya menggunakan hak pilihnya dengan baik. Karena

pada kenyatannya banyak pemilih yang golput.

Peserta pemilu harus lebih menghargai tata tertib yang ada

Menanyakan hal berkaitan tata cara atau membaca papan info atau papan

daftar anggota calon legislatif yang terdapat di sekita TPS.

42

Page 43: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

H. DAFTAR PUSTAKA

http://dct.kpu.go.id/index.php

http://www.stafaband.info/download/mp3/lagu_contoh_tata_cara_pencoblosan_surat_suara/

http://www.kpu-jatengprov.go.id/

tp://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/09/daftar-calon-tetap-anggota-dpr-ri-

2014.html

http://www.bawaslu.go.id/profil-bawaslu-provinsi/finish/15/107.html

http://bawaslujateng.blogspot.com

I. DAFTAR RESPONDEN

Suharto (Ketua KPPS TPS 05)

Aunun Hidayah (Anggota KPPS)

Betania Samosir (Relawan (UKM Fiat Justicia UNNES)

43

Page 44: M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final

LAMPIRAN

Daftar angket

1. Bagaimanakah struktur kepanitiaan di TPS 05 kelurahan Sekaran, kecamatan

Gunung Pati?

2. Siapa saja nama panitia yang ikut andil dalam pemilu di TPS ini ?

3. Siapa sajakah KPU di kabupaten/kota ?

4. Bagaimanakah prosedur pemungutan dan penghitungan suara di TPS

kelurahan Sekaran, kecamatan Gunung Pati?

5. Siapa sajakah pengawas di pemilu TPS kelurahan Sekaran, kecamatan Gunung

Pati (pengawas kabupaten/kota/kecamatan)?

6. Berapakah jumlah pemilih tetap di TPS 05 kelurahan Sekaran, kecamatan

Gunung Pati?

7. Berapakah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya?

8. Berapakah kartu suara yang diterima di TPS 05 kelurahan Sekaran, kecamatan

Gunung Pati?

9. Berapakah jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya?

10. Kapan penghitungan suara akan dilaksanakan, pukul berapa?

11. Pada saat penghitungan suara, berapakah suara yang tidak sah?

12. Apa saja pelanggaran yang terjadi selama pemilu (pra/saat pemilu)?

13. Apakah ada kendala dalam pelaksanaan pemilu di TPS kelurahan Sekaran,

kecamatan Gunung Pati? Jika ada, jelaskan!

14. Partai apa yang memenangkan pemilu di TPS 05 kelurahan Sekaran,

kecamatan Gunung Pati?

44