M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h - uki.ca · PDF filesedih dan saat di akhir hidup...

12
Children’s Choir, May 14.2017 M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h MAY 2017/NO.299 WWW.UKI.CA UKITORONTO

Transcript of M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h - uki.ca · PDF filesedih dan saat di akhir hidup...

Page 1: M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h - uki.ca · PDF filesedih dan saat di akhir hidup Yesus di dunia ... Pamong berkenan membimbing Rekoleksi tahun ini. ... dikenal dengan

Children’s Choir, May 14.2017

M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h

M A Y 2 0 1 7 / N O . 2 9 9 W W W . U K I . C A U K I T O R O N T O

Page 2: M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h - uki.ca · PDF filesedih dan saat di akhir hidup Yesus di dunia ... Pamong berkenan membimbing Rekoleksi tahun ini. ... dikenal dengan

Pastor Pamong

Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ,

(647) 532.1318

[email protected]

Deacon

Deacon Val Danukarjanto,

(416) 497.2274 [email protected]

DEWAN PENGURUS

UMAT KATOLIK INDONESIA

Koordinator

Damianus Indyarta, (416) 284.4707

[email protected]

Sekretaris

Christianita Kuswoyo, (647) 774.3801

[email protected]

Bendahara

Evy Patuwo, (647) 323.3525

[email protected]

WILAYAH TIMUR

Ketua Wilayah

Harty Tantono-Doyle, (647) 533.6246 [email protected]

Seksi Liturgi

Gabriella Eufrasia Laniewati, (647) 345.3896 [email protected]

Seksi Bina Iman

Natalia Yurita Saputra, (647) 293-5338 [email protected]

Seksi Sosial

Lusia Lie [email protected], (416) 903.9718

Seksi Rumah Tangga

Isabella Iman, (416) 838.6282

[email protected]

Usher

Janto Dinoto, (416) 402.7106

[email protected]

WILAYAH BARAT

Ketua Wilayah

Michael Karta Lanson, (416) 917.3888

[email protected]

Seksi Liturgi

Stephanus Limpi, (416)827.2800

[email protected]

Seksi Bina Iman

Sri Ratna Sari Djunaedi, (647) 404.8901

[email protected]

Seksi Sosial

Christine Tanuwijaya, (647) 818.2608

[email protected]

Seksi Rumah Tangga

Rica Hendra, (647) 994.7789

[email protected]

Usher

Diana Lucas, (416) 824.4069

[email protected]

BIDANG KHUSUS

Mudika, Felicia Wirahardja

[email protected]

PELAKSANA KHUSUS

Ketua Lektor

Lilian Tjokro, (905) 887.9546

[email protected]

Ketua Sakristan/Pembagi Komuni

Page 3: M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h - uki.ca · PDF filesedih dan saat di akhir hidup Yesus di dunia ... Pamong berkenan membimbing Rekoleksi tahun ini. ... dikenal dengan

H A L A M A N 3

Bersambung ke halaman 4,

M A Y 2 0 1 7 / N O . 2 9 9

bu Yesus, ibu kita

Masih teringat jelas perkataan

Tuhan Yesus ketika berada di

kayu salib kepada murid yang

dikasihiNya, “Inilah ibumu” (Yoh

19:27). Perkataan itu dikatakan Yesus

sambil memandang kepada sang ibu

tercinta yang sedang berduka. Suasana

sedih dan saat di akhir hidup Yesus di

dunia ini. Sapaan terakhir diberikanNya

kepada ibu dan muridNya, yang berisi

pesan dan terus berlanjut sampai hari ini.

Perkataan yang singkat ini

mengandung makna dan pesan yang

sangat mendalam. Yesus mengatakan itu

kepada murid

dan rasulNya,

yang selama

ini mengikuti

dan berada

bersama Dia.

Mur id in i

m e m p u n y a i

perhatian dan

ia sungguh

m e n g a l a m i

kasih Yesus

y a n g

m e n d a l a m .

Oeh sebab

i t u l a h , i a

selalu berada

dekat dengan

Yesus sampai

kematianNya

di kayu salib. Dengan mengatakan

“Inilah ibumu”, Yesus sejak saat itu

menyerahkan ibuNya kepada muridNya.

Ternyata Yesus tidak hanya menyerahkan

ibuNya, namun Ia juga mengatakan

kepada muridNya bahwa mulai sekarang

Maria adalah ibu mereka. Perkataan

Yesus telah membawa status baru bagi

Maria, karena Maria sekarang menjadi

ibu bagi muridNya dan semua muridNya

bahkan menjadi ibu bagi seluruh pengikut

Yesus.

Dengan perkataan Yesus itulah,

maka Maria menjadi ibu kita semua,

menjadi Bunda Gereja. Kita semua

sampai hari ini menerima Maria sebagai

ibu kita dan Maria pun menjadikan kita

semua sebagai anak-anaknya. Oleh sebab

itulah semua orang yang menyatakan diri

sebagai pengikut Yesus Kristus atau umat

Kristen, seharusnya menyadari akan

perkataan Yesus ini dan peran Maria

sebagi ibu kita semua. Kecintaan Yesus

kepada ibuNya sampai akhir hidupNya

juga menjadi kecintaan kita kepada

Bunda Maria. Pesan Yesus kepada ibu

dan muridNya itu, jangan sampai kita

lupakan.

B u n d a M a r i a s u n g g u h

menghidupi pesan Yesus, Puteranya ini

dengan setia. Sejak saat itu Maria selalu

ada bersama para murid Yesus yang

adalah anak-anaknya juga. Bahkan

sampai hari ini, di jaman sekarang ini,

Bunda Maria selalu ada bersama dan di

dekat kita. Dialah pribadi dan manusia

seperti kita yang mampu merasakan

semua yang kita rasakan. Selain itu

Bunda Maria pun dapat merasakan yang

Puteranya Yesus, rasakan sampai hari ini.

Maka peran Bunda Maria sungguh besar

dan mulia, yang selalu menjadi

penyampai pesan Yesus Puteranya atau

yang selalu menyampaikan kepada kita

semua yang menjadi kerinduan Puteranya

bagi semua manusia.

Pesan dari Fatima

Pada tgl 13 Mei 2017 ini, Gereja

merayakan Peristiwa Penampakan Bunda

Maria di Fatima, Portugal kepada tiga

orang anak: Yasinta, Francesco dan

Lusia . Pada peringatan seabad

Penampakan ini, Paus Fransiskus akan

memberi gelar Kudus kepada Yasinta dan

saudaranya Francesco. Ketiga anak

sederhaha dan polos ini dipilih oleh

Bunda Maria untuk menjadi perpanjangan

Tangan Tuhan bagi keselamatan manusia.

Kepada ketiga anak inilah Bunda

Maria menampakkan dir i dan

menyampaikan pesannya. Semua pesan

yang disampaikan oleh

Bunda Maria bertujuan

untuk menyadarkan

manusia di dunia ini

bahwa begitu banyak

p e n d e r i t a a n d a n

kehancuran yang telah

dan akan dialami oleh

manusia. Keadaan yang

m e n y e d i h k a n d a n

mengerikan ini hanya

bisa dihadapi dengan

pertobatan dari diri

manusia sendiri. Bunda

Maria meminta agar

ketiga anak ini selalu

berdoa bagi dunia dan

siap berkorban bagi

pertobatan dunia ini.

Bunda Maria sangat

menekankan bahwa perlunya pertobatan

dan perubahan hidup, supaya semakian

mendekat kepada Yesus, Puteranya.

Jauhnya manusia melangkah dari hadirat

Tuhan membuat manusia mendekati

jurang malapetaka.

Dari pesan Bunda Maria ini dan

juga di semua penampakkannya,

menyadarkan kita semua bahwa begitu

cintanya sang ibu kepada kita manusia.

Maria yang telah diserahkan oleh Yesus

untuk menjadi ibu kita, tidak mungkin

tinggal diam ketika bahaya dan bencana

terus mengacam para puteranya.

Keselamatan manusia, itulah yang

menjadi tujuan Bunda Maria dalam

I

Ibumu” Berjalan Dalam

Penyertaan Sang Ibu

| Oleh Romo Johanes Juliwan Maslim SCJ |

“Inilah

Page 4: M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h - uki.ca · PDF filesedih dan saat di akhir hidup Yesus di dunia ... Pamong berkenan membimbing Rekoleksi tahun ini. ... dikenal dengan

M A Y 2 0 1 7 / N O . 2 9 9 H A L A M A N 4

semua penampakkanya, semua orang

diajak untuk segera mengubah diri supaya

tidak terlambat jika Tuhan datang.

Demikian kebesaran cinta sang Ibu

kepada semua anaknya bahkan cintanya

tanpa henti dan selalu akan mengingatkan

jika manusia mulai menjauh lagi.

Dengarkanlah suara ibu

J i k a s a n g i b u s e l a l u

mengingatkan kita dengan berbagai

pesannya demi keselamatan kita, apakah

kita akan tetap berdiam diri? Sebenarnya

Bunda Maria hanya menggemakan

kembali suara Yesus, Puteranya. Tuhan

Yesus telah mengalahan maut dan

membuka Pintu Keselamatan bagi kita

semua. Oleh sebab itulah Ia mengundang

kita semua untuk masuk melalui Pintu

yang telah disediakanNya itu. Karena

dosa manusia pertama, pintu Keselamatan

telah tertutup, namun sekarang jalan

menuju Keselamatan itu telah terbuka

bagi kita semua. Jalan menuju ke Pintu

inilah yang selalu diingatkan oleh Bunda

Maria kepada kita semua. Jalan itu adalah

Jalan Pertobatan, dengan meninggalkan

semua hal yang menjauhkan kita dari

Pintu itu.

Setiap kali kita manusia mulai

menjauh dari Keselamatan itu, maka

Bunda Maria akan mengingatkan agar

kembali. Bahkan Maria juga mengajak

agar kita semua tekun berdoa dan siap

berkorban bagi semua orang yang

tersesat agar mereka masih bisa

diselamatkan. Maka menjadi jelaslah

b a h wa B u n d a M a r i a s a n g a t

memperhatikan keselamatan kita semua,

bahkan seluruh umat manusia. Untuk

mencapai keselamatan itu diperlukan

Pertobatan terus-menerus dan harus

dilakukan sekarang juga. Kita manusia

harus menyadari akan keadaan diri kita

sekarang ini, yang sedang sakit. Tentu

saja bukan hanya sakit secara fisik,

namun sakit jiwa dan rohani kita. Jika

Bunda Maria mengingatkan, ini berarti

keadaan kehidupan manusia sudah mulai

tersesat. Maka sebelum menjauh dan

jatuh ke dalam jurang kehancuran,

baiklah kita kembali.

Peganglah tangan Sang Ibu

Bunda Maria tidak hanya

mengingatkan dan menyampaikan pesan,

namun ia selalu menjadi teman

seperjalanan kita. Maria tidak pernah

meninggalkan kita, anak-anaknya yang

dikasihinya. Sungguh Maria adalah ibu

kita yang tidak pernah mengeluh dan

melepaskan panggilannya sebagai ibu

semua manusia. Jika kita sedang dalam

kesusahan, maka Maria akan memberikan

kekuatan dan peneguhan. Bunda Maria

sendiri di dalam hidupnya telah

mengalami berbagai situasi yang sangat

berat, namun ia tetap bertahan setia

sampai akhir. Kesetiaannya itulah yang

membawa dia mencapai kebahagiaan

abadi di dalam Kerajaan Surga. Maria

adalah orang pertama yang mengalami

Keselamatan yang yang dibawa

Puteranya, Yesus. Maria telah memasuki

Pintu Keselamatan yang dibuka oleh

Puteranya. Oleh sebab itulah, Maria juga

ingin agar semua anaknya masuk melalui

Pintu Keselamatan itu.

Kita sungguh bersyukur

mempunyai seorang ibu yang sungguh

mencintai dan selalu ada bersama dengan

kita. Seburuk apapun sikap dan tindakan

kita, Maria tetap mencintai kita dan

mendampingi kita. Marilah kita pegang

tangannya yang terulur bagi kita setiap

saat. Maria ada di dalam kehidupan kita,

namun kita sering membiarkannya.

Bukalah telinga dan hati kita dan

sambutlah uluran tangan kasihnya bagi

keselamatan kita. Tuhan Yesus, Sang

Putera, selalu mendengarkan suara sang

ibuNya, bahkan suara kita yang dibawa

Bunda Maria juga didengarkan Yesus.

Maka janganlah lagi keraskan hati kita,

jika sekarang kita mendengarkan kembali

suara dan sapaan Bunda Maria agar kita

bertobat, berdoa dan siap berkoban bagi

keselamatan kita dan semua manusia. □

Sambungan dari halaman 3,

Ucapan Terima Kasih

Sabtu, 1 April 2017 saya mengikuti Rekoleksi Prapaskah yang

diselenggarakan oleh UKI dengan judul "Tuhan, masih perlukah aku

mengampuni saudaraku ?"

Mengenai isi Rekoleksi, Romo Pembimbing telah menuliskan

ringkasannya dalam "Berita UKI". Beliau telah bekerja keras membuat

bahan persiapan yang pasti makan banyak waktu; berhari-hari bahkan

mungkin sampai berminggu-minggu ! Perlu dipikirkan Tema yang

cocok untuk Masa Prapaskah; kemudian juga mencarikan judul yang

kira-kira pas.

Beliau mengumpulkan ilustrasi / gambar-gambar yang kiranya bisa

dipakai dalam bahan Rekoleksi. Semuanya ini perlu persiapan; tidak

mungkin muncul secara otomatis pada waktu menuliskan naskah

persiapan.

Kebetulan Rekoleksi Prapaskah 2017 dibimbing oleh Romo Pamong

kita sendiri. Bayangkan seandainya kita harus mendatangkan

Pembimbing dari tempat lain, tentunya paling sedikit harus

menyediakan ongkos transport, bukan ? Kita boleh bersyukur Romo

Pamong berkenan membimbing Rekoleksi tahun ini.

Dengan ini saya ingin menyampaikan terima kasih dan rasa syukur

kepada Romo Johanes Juliwan Maslim SCJ yang telah berkenan

membimbing kami merenungkan perjalanan pertobatan menyambut

Paskah 2017.

Agar suatu Rekoleksi atau Retret menghasilkan buah, maka tentunya

peserta sendiri harus ikut aktif merenungkan / mengolah bahan yang

disajikan ! Seorang Pembimbing hanya membantu mengarahkan

permenungan kita.

Tentunya tidak lengkap kalau tidak disebutkan juga, kerja keras oleh

para anggota Dewan Pengurus yang telah menyiapkan segala

sesuatunya : Ruangan ( gereja dan basement ); Sound System;

Konsumsi dengan ayam bakar yang lezat; Seksi Liturgi lengkap

dengan Bacaan Misa dan Paduan Suara; tak ketinggalan Team Puji-

Pujian / Praise & Worship sebagai penunjang Tema Rekoleksi. Jangan

lupa Team Dokumentasi ! Semuanya itu patut dihargai, do not take it for granted ! Kami sebagai umat peserta biasa

memang tinggal terima jadi, tahu beres !

Sekali lagi terima kasih kepada penyelenggara Rekoleksi Prapaskah

2017. Tuhan memberkati jerih payah dan

pelayanan anda sekalian, termasuk Romo Pembimbingnya.

Kiriman dari : Seorang Peserta

Rekoleksi.

Page 5: M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h - uki.ca · PDF filesedih dan saat di akhir hidup Yesus di dunia ... Pamong berkenan membimbing Rekoleksi tahun ini. ... dikenal dengan

M A Y 2 0 1 7 / N O . 2 9 9 H A L A M A N 5

Indonesian Pilgrimage Day

The Martyrs’ Shrine, Midland Saturday, May 27-2017

Page 6: M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h - uki.ca · PDF filesedih dan saat di akhir hidup Yesus di dunia ... Pamong berkenan membimbing Rekoleksi tahun ini. ... dikenal dengan

M A Y 2 0 1 7 / N O . 2 9 9 H A L A M A N 6

anau Galilea

(Hari 3: Selasa, 1 November 2016)

Perjalanan peziarahan hari ini diawali dengan

menyeberangi Danau Galilea atau Danau Genesaret.

Dengan menaiki kapal, kita semua menyeberangi Danau

Genesaret. Tentu saja tidak seperti perahu yang

ditumpangi Yesus dan para rasulNya, yang pasti lebih

sederhana. Di tengah danau inilah direnungkan kisah

Yesus yang berjalan di atas air serta angin ribut yang

diredakan.

Berada di tengah Danau Genersaret, kembali

peristiwa itu hadir dan kita langsung mengalami tempat

Yesus dan para rasulNya pernah berada. Mulai dari

pinggir danau ini, Yesus memanggil para rasulNya yang

pertama dan mereka semua adalah nelayan. Keempat rasul

pertama itu adalah Petrus, Yakobus, Yohanes dan

Andreas. Dari nelayan ikan, mereka dipersiapkan Yesus

menjadi nelayan manusia. Itulah perutusan yang mereka

lakukan hingga akhir hidup mereka.

Inilah perubahan hidup yang dialami oleh para

pemuda Galilea ini, dari nelayan yang menjala ikan

menjadi penjala manusia. Kehidupan baru yang merubah

hidup mereka dan membawa warta Gembira kepada dunia

walaupun harus menyerahkan hidup mereka sampai pada

kematian.

Bukit Sabda

Bahagia

S u n g g u h

mengagumkan ketika

sampai ke Bukit Sabda

Bahagia, yang berada

d i t e p i D a n a u

Genesaret. Dari bukit

i n i t a m p a k l a h

pemandangan indah

Danau Genesaret.

Diberi nama Bukit Sabda Bahagia, karena di atas bukit

inilah Tuhan Yesus mengajar para pengikutNya, yang

dikenal dengan Kotbah di Bukit. Kotbah Yesus diawali

dengan pengajaranNya yang diberi nama ‘Sabda

Bahagia’. Rangkaian Kotbah di Bukit ini dikisahkan

dalam Injil Matius dari Bab 5 hingga Bab 7. Dalam

Kotbah di Bukit inilah Yesus memberikan dasar-dasar

kehidupan bagi semua yang ingin mengikutiNya. Inilah

pula yang menjadi dasar bagi semua pengikut Yesus

sampai sekarang ini, yakni kita semua.

Sabda Bahagia menjadi begitu terkenal karena

inilah awal pengajaran Yesus dan memberikan sebuah

pegangan yang sangat jelas. Yesus mengingatkan semua

yang mendengarkan dan yang ingin menjadi pengikutNya

Menjalani Hidup Baru

Perjalanan Ziarah UKI 2016 menuju Holy Land dan Roma (#3)

|Oleh Rojmo Johanes Juliwan Maslim SCJ|

Dalam peziarahan hari ini, fokus permenungan

akan berpusat pada ‘Mengalami Hidup Baru’.

Pengalaman akan Hidup Baru ini akan tampak

dalam berbagai peristiwa yang akan direnungkan

pada hari ini. Setiap tempat yang akan dikunjungi

menyimpan pesan yang kaya dari jaman

kehidupan Tuhan Yesus.

D

1. 2.

3.

Page 7: M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h - uki.ca · PDF filesedih dan saat di akhir hidup Yesus di dunia ... Pamong berkenan membimbing Rekoleksi tahun ini. ... dikenal dengan

M A Y 2 0 1 7 / N O . 2 9 9 H A L A M A N 7

Bersambung ke halaman 10,

bahwa tujuan utama kita semua

adalah hidup bersatu dengan Tuhan

yang membuahkan Kebahagiaan. Namun demikian Yesus

juga mengingatkan bahwa persatuan dengan Tuhan dan

kebahagiaan itu tidak jarang harus melalui penderitaan

dan pengorbanan. Oleh sebab itulah setiap orang yang

ingin mengikuti Yesus harus siap menghadapi tantangan

dan setia.

Di atas Bukit Sabda Bahagia inilah dirayakan

Ekaristi bersama semua peziarah. Inilah saat yang

membahagiakan karena kita semua boleh dipersatukan

dengan Yesus dengan menyambut Tubuh dan DarahNya

dalam Perayaan Ekaristi Kudus ini.

Gereja Pergandaan Roti

Selanjutnya perjalanan menuju ke tempat Yesus

mengadakan mujijat pergandaan roti. Di tempat ini

dibangun gereja yang di dalamnya ada mosaik yang

menggambarkan peristiwa pergandaan roti itu, yakni

dengan gambaran 5 roti dan 2 ikan. Peristiwa ini

mengingatkan kita semua belaskasih Yesus kepada orang

banyak yang mengikuti dan mendengarkanNya dan

mereka perlu makan. Yesus memberikan mereka makan

dari roti dan ikan yang ada, yang tentunya tidak cukup.

Keberadaan bersama Yesus selalu akan mendatangkan

berkat.

Gereja pergandaan roti ini cukup sederhana yang

dibangun di atas gereja yang sudah dihancurkan.

Banyak peninggalan dari jaman awal umat Kristiani

masih tersimpan, seperti berbagai mosaik yang

menggambarkan peristiwa dan gambaran perjalanan umat

Kristiani dulu. Semuanya itu memberikan gambaran

kepada kita akan perjuangan umat di awal mula

kekristenan hidup dengan berbagai pergolakannya.

Primat Petrus

Di tepi danau Genesaret berdirilah sebuah gereja

yang di dalamnya terdapat batu besar. Inilah tempat

peristiwa pengakuan Petrus terjadi. Di atas batu karang

inilah Petrus menjawab pertanyaan Yesus, ‘Siapakah aku

ini ?’ dengan jawaban, ‘Engkau adalah Mesias, Anak

Allah yang hidup’. Yesus menegaskan bahwa jawaban

Petrus ini bukan dari manusia melainkan berasal dari Bapa

Surgawi sendiri.

Atas jawaban Petrus itulah, kemudian Yesus

menegaskan kepada Petrus, “Engkau adalah Petrus dan di

atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan

(1,3) Berlayar di Danau Galilea, (2) Didepan Bukit Sabda Bahagia, (4) Gereja Pergandaan Roti dan batu

peninggalan jaman, (5) Batu pengakuan Petrus

4.

5.

Page 8: M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h - uki.ca · PDF filesedih dan saat di akhir hidup Yesus di dunia ... Pamong berkenan membimbing Rekoleksi tahun ini. ... dikenal dengan

H A L A M A N 8 M A Y 2 0 1 7 / N O . 2 9 9

Sambungan dari halaman 7,

alam konsistorum biasa publik hari ini, 20 April,

Vatikan telah mengkonfirmasi bahwa tanggal 13

Mei nanti dua "gembala kecil" dari Fàtima akan

di Kanonisasi. Paus Fransiskus akan mentahbiskan

Francisco dan Yacinta Marto, kedua "gembala suci"

kepada siapa SP Maria menampakkan dirinya pada tahun

1917 menjadi Santo dan Santa. Kanonisasi ini akan

dilangsungkan di Santuari Fàtima di Portugal dalam Misa

Kudus pada Perayaan 100 Tahun Penampakan SP Maria tanggal

13 Mei, yang akan menjadi acara utama dari Peziarahan Bapa

Suci Fransiskus ke Santuari itu.

Selain itu, Vatikan juga telah menetapkan bahwa Sri Paus akan

mengkanonisasi tiga orang anak berdarah Indigen (pribumi)

Meksiko: Cristobal, Antonio dan Giovanni, yang menjadi Martir

atas iman Kristen mereka di dalam masa pewartaan injil

pertama di Amerika. Mereka hidup pada awal-awal tahun 1500

ketika para misionaris Fransiskan dan Domenikan datang ke

Meksiko yang dahulu masih didominasi oleh suku Aztec yang

mempraktekkan kurban manusia. Para misionaris bekerja

meninggikan dan membela martabat hidup rakyat Indigen dari

praktek sadis itu dan dengan segera agama Kristen berkembang

diantara penduduk. Hal ini juga menyebabkan penganiayaan

oleh pihak "dukun-dukun" dan "yang setia" pada ritual

paganisme yang ditujukan kepada para misionaris. Cristobal

“Cristobalito”, 13 tahun, yang dibaptis dengan nama Cristoforus

wafat dibunuh oleh ayahnya pada tahun 1527. Antonio dan

Giovanni, keduanya 13 tahun, tewas dibunuh pada tahun 1529

oleh para warga di Tlaxcala ketika mereka tengah membantu

para misionaris mengumpulkan barang-barang berhala. Sudah

berabad-abad lamanya, Gereja Meksiko merayakan mereka

bertiga sebagai Protomartir bukan hanya dari Meksiko namun

juga dari seluruh Amerika Latin, dan menganggap mereka

sebagai "bibit" dari pertumbuhan agama Kristen di Dunia Baru

itu.

Upacara Kanonisasi dari Cristobal, Antonio dan Giovanni akan

dilangsungkan tanggal 15 Oktober di Lapangan St Petrus di

Vatikan, bersamaan dengan kanonisasi dari Imam-imam: Andre

Soveral dan Ambrosio Francisco Ferro, awam-awam Katolik:

Matteo Moreira dan 27 Kawan, semuanya menjadi Martir di

Brasil selama penindasan brutal dari aliran Calvinis yang

dibawa oleh

bangsa

Belanda

untuk

melawan

iman Katolik

pada tahun 1645.

Episode kekerasan menimpa Imam Yesuit asal Brasil, P. Andre

Soveral, yang tewas menjadi Martir dalam usia 73 tahun pada

bulan Juli 1645 di Kapel Bunda Maria Disucikan (satu dari dua

paroki yang ada pada masa itu di Rio Grande do Norte. Pada

akhir Misa Kudus, para serdadu Belanda yang ikut dalam

gerakan riformis Calvinis masuk ke dalam Gereja, menutup

pintu-pintunya dan menyiksa dan membunuh dengan pedang

sang Pastor Paroki dan para umat tak berdosa yang sebagian

besar adalah petani dan buruh. Beberapa bulan kemudian,

tanggal 3 Oktober, nasib yang sama menimpa P. Ambrosio

Francisco Ferro, yang tewas dibunuh bersama para umat

parokinya oleh kebencian para serdadu Belanda dan oleh 200

orang Indian di paroki Bunda Maria Dipersembahkan.

Selain itu, akan dikanonisasi juga P. Faustino Míguez dari

Spanyol, pendiri Institut Suster-suster Calasanzian dari Ordo

Daughters of the Divine Shepherdess (DDS), dan P. Angelo da

Acri (Luca Antonio Falcone), imam dari Ordo OFM Kapusin

yang hidup antara tahun 1600 dan 1700 dalam Kerajaan Napoli,

memihak kepada orang-orang yang lemah melawan kekerasan

dan keangkuhan para penguasa, memerangi korupsi dan

ketidakadilan sosial pada masa itu. □

(Oleh: Shirley

Hadisandjaja /

Sumber: Vati-

can Insider,

20 April 2017)

Kanonisasi Kanak-Kanak Suci Dari Fatima dan Meksiko

“Saksi-Saksi dari

Kebenaran”

D

Page 9: M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h - uki.ca · PDF filesedih dan saat di akhir hidup Yesus di dunia ... Pamong berkenan membimbing Rekoleksi tahun ini. ... dikenal dengan

H A L A M A N 9 M A Y 2 0 1 7 / N O . 2 9 9

ilent Retreat di

The Abbey of

The Genesee

(Cistercian

Monks Seeking God and

Following Christ)

The Abbey of The Genesee

adalah sebuah pertapaan

Trappist yang berlokasi di

Genesee River Valley,

alam yang indah dan

bersejarah, di Rochester,

USA. Tempat pertapaan

yang dikelilingi 2400

hektar hutan, lembah, bukit

dan sungai-sungai kecil

yang berkelok-kelok. Beberapa binatang liar sering terlihat di

sana, seperti menjangan (deer). Ke manapun mata memandang,

hamparan permadani hijau, sejuk dan tenang …..yang membuat

suasana hening sudah terasa saat kita memasuki area pertapaan

tersebut.

Pertapaan Trappist diawali oleh St. Benediktus di Monte

Casino, Italia, didirikan dengan semangat Ora et Labora,

Berdoa dan Bekerja. Kehidupan para pertapa diwarnai dengan

Doa yang menguduskan hari dari awal sampai akhir, 7 kali

sehari, dan 7 hari dalam seminggu. Semua doa diambil dari

Mazmur, dan dinyanyikan dengan agung. Doa adalah pusat

hidup mereka dan mereka mendoakan seluruh Gereja dan

dunia kita… Para pertapa memadukan doa dengan kerja harian

yang berupa mengolah tanah, berternak dan karya tangan

lainnya untuk kehidupan mereka setiap hari.

Pertapa di The Abbey of the Genesee mengikuti pembaharuan

yang terjadi di La Trapp, Perancis, yang mengajak kembali ke

aturan awal St. Benediktus yang ketat, disebut

Stictorum. Nama ordo dari pembaharuan La

Trapp ini adalah OCSO (Ordo Cistersiensis

Strictorum Observatiae). Semboyan mereka

adalah Seeking God and Following Christ

(Mencari Tuhan dan Mengikuti Kristus) yang

mereka hidupi setiap hari di pertapaan.

(Keterangan foto. Kiri: Komunitas Pertapa Genesee,

tertanggal Agustus 2016. Kanan: Bangunan gereja,

toko Monks’ Bread, dan kantor para pertapa

Genesee)

Silent Retreat ini

terlaksana pada tanggal

5 – 7 May 2017 lalu,

dimotori oleh Hendry

dan Lilian, dan dibimbing

oleh Romo Juliwan Maslim,

SCJ. Silent berarti hening,

baik secara batin maupun

suara. Hening menjadi

kesempatan yang baik

untuk masuk ke dalam diri

agar berjumpa dengan

Tuhan secara personal.

Menemukan Tuhan di

dalam Keheningan melalui

meditasi dan kontemplasi

pribadi dan bersama.

Mengolah pengalaman

hidup harian yang penuh dengan kekhawatiran dan pergolakan,

mengarahkan hidup lebih kepada Tuhan, menjadikan Tuhan

sebagai pusat hidup pribadi. Itulah yang ingin dicapai oleh

peserta retreat, dengan bantuan suasana alam yang hijau dan

asri, serta ritme kehidupan dan ibadat harian para pertapa.

Selain bermeditasi bersama dan pribadi, peserta retreat juga

berkesempatan mendengarkan sebuah “pencerahan” (talk)

selama kurang lebih 30 menit yang disampaikan oleh Fr. John

Eudes, pertapa yang telah berusia 90 tahun, dulunya adalah

seorang surgeon yang kemudian menjadi imam, dan mantan

Abbot atau Bapa Abbas (Pemimpin Pertapaan) selama 30 tahun.

Rupanya semua peserta dan Romo sangat berkesan dengan

kesederhanaan Fr. John Eudes namun memberikan kesaksian

IMAN yang sangat mendalam. Berikut adalah rangkuman

sharing iman para peserta Silent Retreat:

* Dalam hidup ini kita dapat memilih kehidupan seperti para pertapa di

The Genesee atau terus hidup dalam keramaian, kekhawatiran, stress,

Di dalam Keheningan

Menemukan Tuhan

S

Bersambung ke halaman 10,

Page 10: M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h - uki.ca · PDF filesedih dan saat di akhir hidup Yesus di dunia ... Pamong berkenan membimbing Rekoleksi tahun ini. ... dikenal dengan

M A Y 2 0 1 7 / N O . 2 9 9 Sambungan dari halaman 9,

H A L A M A N 1 0

dan cepat marah, dll….. It’s a choice! Mengikuti ritme hidup dan doa para pertapa,

saya menemukan kedamaian dan kesempatan berdialog dengan Tuhan, yang dapat

saya teruskan di dalam kehidupan keluarga dan pekerjaan saya, untuk makin

bersabar, dan percaya bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi kita.

* Pentingnya menjaga relasi (hubungan) kita dengan Tuhan agar kita dapat selalu

berendah hati. Semakin kita mengetahui dunia ini, akan semakin tidak berarti bagi

kita. Tuhan adalah segalanya. Hidup kita di dunia hanyalah sebagian kecil

perjalanan atau tujuan kita, bagian terbesar adalah kehidupan kekal bersama-Nya

kelak. Tak ada seorangpun yang tahu kapan waktunya bagi kita

untuk kembali ke hadapan Bapa.

* Meski kita baru memulai “dialog” dengan Tuhan, tak apa…. Mari

kita mulai membuat jadwal hidup kita sepanjang hari, adakah kita

telah menyediakan waktu untuk ber”dialog” dengan-Nya, berapa

lama? “Dialog” dapat berupa doa, membaca kitab suci, menyambut

Ekaristi, pengakuan dosa, dll. Ketahuilah Tuhan selalu dan amat

sangat mencintai kita. Dia, bukan hanya ada, melainkan juga hadir

di dalam kita setiap saat kita menerima Tubuh dan Darah-Nya

dalam Ekaristi.

* Belajar bersikap hidup “solitude” (sendiri dalam

damai). Keheningan membuahkan ROH

kehidupan baru yang membuat kita melihat

dengan cerah ke depan. Roh yang akan

menghalau segala kekhawatiran, rasa dendam,

keangkuhan, dan ketakutan kita. Roh yang

membawa kita berani berkaya dan melayani Dia

dan sesama.

* Damai membuat kita percaya ada TERANG

dalam kegelapan, ada HARAPAN dalam semua permasalahan, ada KEKUATAN dalam

kesederhanaan.

(Keterangan foto. Atas: Bethlehem House, tempat peserta menginap. Tengah:

gereja tempat kita mengikuti para pertapa melakukan ibadat harian dan misa. Monks’

Breads yang terkenal uueenakkknya...).

Semoga Tuhan selalu beserta kita. Markham, May 2017.

alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan kuberikan kunci Kerajaan

Sorga”. Menjadi jelaslah bahwa Yesus memilih Simon Petrus menjadi landasan

berdirinya jemaat, yakni umat Allah. Nama Petrus berarti batu karang, maka

jemaat akan berdiri di atas batu yang kuat, yakni Petrus. Bahkan kepada Petrus

diberikan kunci Kerajaan Sorga. Oleh sebab itulah Petrus dijadikan orang

pertama (Primat) bagi seluruh umat. Itulah sebabnya di dalam Gereja Katolik,

Petrus dijadikan Paus pertama, yang memimpin seluruh jemaat yang beriman

kepada Allah dalam diri Yesus Kristus.

Kapernaum

Ziarah pada hari ini juga mengunjungi Kapernaum, yang terletak juga di

sekitar Danau Genesaret. Di Kapernaum inilah terdapat rumah Santo Petrus, tempat

Yesus menyembuhkan ibu mertuanya ketika sakit. Beberapa mujijat dilakukan

Yesus di Kapernaum, termasuk penyembuhan anak pegawai istana. Perjalanan Yesus

selalu membawa berkat bagi banyak orang. Tuhan Yesus tidak hanya mengajar dengan

bersabda, Ia juga mengajar dengan berkarya, berbuat langsung.

Perjumpaan dengan Yesus telah mengubah kehidupan banyak orang. Yesus

membawa perubahan dan setiap orang yang mengenal dan mau mengikutiNya akan

mengalami hidup baru. Inilah kehidupan orang-orang yang percaya dan bersatu dengan

Tuhan Yesus. Mereka membawa pesan kepada dunia bahwa keselamatan itu hanya ada pada Tuhan

Yesus. Kita pun dipanggil untuk mengalami kehidupan baru ini, apalagi setelah mengalami sendiri peristiwa Yesus yang terjadi dua

ribu tahun yang lalu. ~

Peserta Silent Retreat di The Abbey of The Genesee:

Janto, Hendry, Lilian, Nani, Romo Juliwan yang berkesempatan

menjadi co-celebrant di Misa Kudus Minggu, 7 May 2017 bersama 11

romo pertapa Genesee, Roy, Lala, Christine dan Bibiana.

Sambungan dari halaman 7,

Peringatan belas kasih Tuhan pada orang banyak

Page 11: M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h - uki.ca · PDF filesedih dan saat di akhir hidup Yesus di dunia ... Pamong berkenan membimbing Rekoleksi tahun ini. ... dikenal dengan

1 Tesalonika 4:14

“Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan bangkit,

maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam

Kristus akan dikumpulkan Allah bersama-sama Dia”

Telah berpulang ke rumah Bapa di surga:

Bapak Edi Trisulo Bahagia Tiong Tjing (65 tahun)

Tutup usia di Malang, Jawa Timur dan telah dikremasi Senin 8 Mei 2017

Istri: Idawati Suryabhakti (Liem Ay Lan)

Anak / Menantu:

Paramita Myrna Listiani Justine Irma Anindita / Yuri Widya (Toronto)

Besan:

Stefanus Widya / Mei (Toronto)

Semoga Tuhan Maha Rahim memberikan keselamatan kekal dan damai di surga, serta kekuatan dan penghiburan bagi keluarga yang berduka.

Lenten Reflections, 2017 at St Thomas More Parish

“Passion for Christ, Passion for the World”

|Leo John Dehon and Us|

Page 12: M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h - uki.ca · PDF filesedih dan saat di akhir hidup Yesus di dunia ... Pamong berkenan membimbing Rekoleksi tahun ini. ... dikenal dengan