M-12 Modulus Puntir
description
Transcript of M-12 Modulus Puntir
I. MAKSUD
1. Mengamati bahwa puntiran diteruskan pada arah memanjang.
2. Menentukan modulus puntir batang logam.
II. ALAT
1. Alat pemuntir
2. micrometer sekrup
3. jangka sorong
4. mistar gulung
5. beban
III. TEORI
Bila sebatang logam pejal dengan panjang L dan jari-jari R, salah satu ujungnya dijepit dan ujung yang lain
dipuntir dengan gaya F, maka akan terjadi simpangan atau pergeseran sebesar α˚ (lihat gambar 1).
Gambar 1.
Besar pergeseran (α˚) untuk setiap logam berbeda-beda, tergantung koefisien kekenyalannya. Hubungan
tersebut dinyatakan sebagai berikut :
4
2
R
MLG
......................................................……………………………..... (1)
Atau
42
360
R
mLrgG
………………...............................................…………. (2)
Dengan :
G = modulus puntir (modulus geser = koefisien kekenyalan)
g = percepatan gravitasi
R = jari-jari batang
L = panjang batang dari penjepit ke jarum petunjuk sekala
m = massa beban yang menyebabkan puntiran
α˚ = besar simpangan pada jarak L
r = jari-jari roda pemuntir
M = momen gaya
θ = sudut punter dalan rad
Catatan tambahan :
Modulus Geser atau adalah bilangan yag menggambarkan perubahan benda yang elastis, atau suatu
konstanta yang menyatakan besarnya gaya yang diperlukan untuk memuntir suatu bahan per satuan
luar tiap satu derajat.
Modulus Young adalah perbandingan regangan terhadap regangan ke satu arah.
Modulus Bulk adalah perbandingan regangan terhadap regangan ke segala arah.
Berikut adalah grafik hubungan variabel – variabel yang dipakai :
α ( derajat )
m ( gr )
. .
Batas elastisitas
Titik
patah
α ( derajat )
L ( cm )
G ( dyne / cm2 )
m ( gr )
L ( cm )
m ( gr )
Maksudnya puntiran diteruskan kearah memanjang pada tujuan percobaan adalah bahwa di semua
tempat di sepanjang batang mengalami puntiran.
Saat pembebanan, batang tidak boleh melengkung karena salah satu syarat dari percobaan ini dalah di
setiap bagian batang harus sama partikelnya. Kalau melengkung berarti partikel didalamnya tidak
sama.
Tegangan adalah gaya yang terjadi per satuan luas penampang. Tegangan berlawanan arah dengan arah
gayanya.
Regangan adalah rasio antara perubahan panjanga dengan panjang mula – mulanya dimana pada
regangan akan searah dengan arah gayanya.
Momen gaya semakin besar bila titik pusat semakin mendekati pinggiran.
IV. TUGAS PENDAHULUAN
1. Buktikan rumus (2) dan sebutkan besaran-besarannya dalam SI.
2. Gambarkan grafik α˚ terhadap massa m (dari rumus) dan terngakan cara mendapatkan G dari grafik
tersebut.
3. Gambarkan grafik α˚ terhadap jarak jarum penunjuk ke ujung yang dijepit L (dari rumus) dan terangkan
cara mendapatkan G dari grafik tersebut.
4. Buatlah tabel ( kosong ) yang hendak dipakai pada pengamatan.
Jawaban :
1. Bila sebatang logam akan diselidiki adalah L. Diamati dari bagian batangnya, bila dipuntir oleh alat
pemuntir, maka puntiran yang terjadi sejauh :
L
RF
; dimana R = jari – jari busur lingkaran
Regangan geser = tan
L
x dan Tegangan Geser =
A
F
Modulus geser ( G ) =
AF
Lx
AF
rgangangese
serTegangange
Re
Batang :
Diketahui : Rx
Regangan geser = L
R
Tegangan geser = RR
F
2
Torsi : FR R
F
Maka :
RR
L
RRR
FL
LR
RRFG
322
2
LRRG 32
00
32 LRRG
R
L (cm)
( 0 )
a ( derajat )
m ( gr )
. .
Batas elastisitas
Titik
patah
LRG 4
4
2
4
2
R
LG
( rumus 1 terbukti)
Diketahui :
180
rad
rgmrF
Maka didapat rumus :
042
0360
R
rgMLG
( rumus 2 terbukti )
Keterangan :
G : Modulus puntir atau modulur geser ( dyne / cm2 )
g : Percepatan gravitasi ( cm / s2 )
r : Jari – jari roda pemuntir ( cm )
R : Jari – jari batang logam ( cm )
L : Panjang batang logam ( cm )
M : Massa benda ( gr )
: Simbangan pada jarak L ( 0 )
2. Grafik terhadap m
GR
rgL
m
42
0360tan
tan
36042
0
R
rgLG
3. Grafik terhadap L
GR
rgm
L
42
0360tan
tan
36042
0
R
mrgG
4. Tabel pengamatan
L (cm)
m (gr)
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
L1 = 10 L2 = 20 L1 = 30 L2 = 40 L1 = 50 L2 = 60
0,5
1
1,5
2
2,5
V. PERCOBAAN YANG HARUS DILAKUKAN
1. Ukurlah garis tengah batang pada beberapa tempat dengan arahpengukuran yang berbeda-beda.
2. Pasang batang logam yang akan diselidiki pada alat pemuntir. Keraskan sekrup-sekrup seperlunya.
3. Pasang jarum penunjuk pada jarak tertentu dari ujung penjepit (10, 20, 30, 40, 50, 60 cm ).
4. Atur sedemikian rupa sehingga poros batang tepat pada poros skala busur pengukur.
5. Berilah pembebanan awal sehingga tali pemutar tegang, tunggu sesaat dan amati kedudukan jarum
pemutar.
6. Berilah berturut-turut pembebanan tambahan, tunggu sesaat dan amatilah kedudukan jarum penunjuk
(dicatat dalam bentuk table).
7. Lakukan pengurangan beban secara berturut-turut dan amati kedudukan jarum penunjuk (apakah
kembali pada posisi semula).
8. Ulangi langkah V.3 sampai V.7 untuk kedudukan jarum yang berbeda-beda.
9. Ulangi seluruh percobaan V dengan batang logam yang lain.
L (cm)
m (gr)
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
L1 = 10 L2 = 20 L1 = 30 L2 = 40 L1 = 50 L2 = 60
0,5
1
1,5
2
2,5
VI. DATA PENGAMATAN
1. Data Ruang
Keadaan Tekanan ( cmHg ) Suhu ( ˚C ) Kelembaban ( % )
Awal Percobaan ( 6,8300 ± 0,0005 ) 10 ( 2,40 ± 0,05 ) 10 ( 6,30 ± 0,05 ) 10
Akhir Percobaan ( 6,8700 ± 0,0005 ) 10 ( 2,50 ± 0,05 ) 10 ( 6,80 ± 0,05 ) 10
2. Data Percobaan
Tabel 1 Diameter batang
No. Diameter batang ( mm )
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
( 3,630 ± 0,005 )
( 3,530 ± 0,005 )
( 3,640 ± 0,005 )
( 3,530 ± 0,005 )
( 3,430 ± 0,005 )
( 3,430 ± 0,005 )
( 3,530 ± 0,005 )
( 3,430 ± 0,005 )
( 3,530 ± 0,005 )
( 3,530 ± 0,005 )
Tabel 2 Keliling roda pemuntir
No. Keliling Roda ( cm )
1
2
3
4
5
( 3,000 ± 0,005 ) 10
( 3,050 ± 0,005 ) 10
( 3,100 ± 0,005 ) 10
( 3,100 ± 0,005 ) 10
( 3,000 ± 0,005 ) 10
Tabel 3 Pengukuran penyimpangan batang
L (cm) Percobaan 1
L1 = 10 L2 = 20
m (gr)
0,5 (1,0±0,5)˚ (2,0±0,5)˚ (4,0±0,5)˚ (4,0±0,5)˚
1 (1,0±0,5)˚ (3,0±0,5)˚ (5,0±0,5)˚ (5,0±0,5)˚
1,5 (2,0±0,5)˚ (4,0±0,5)˚ (7,0±0,5)˚ (7,0±0,5)˚
2 (5,0±0,5)˚ (5,0±0,5)˚ (9,0±0,5)˚ (9,0±0,5)˚
2,5 (6,0±0,5)˚ (6,0±0,5)˚ (1,10±0,05)10˚ (1,10±0,05)10˚
L (cm) Percobaan 2
L1 = 30 L2 = 40
m (gr)
0,5 (2,0±0,5)˚ (2,0±0,5)˚ (3,0±0,5)˚ (3,0±0,5)˚
1 (4,0±0,5)˚ (4,0±0,5)˚ (5,0±0,5)˚ (5,0±0,5)˚
1,5 (6,0±0,5)˚ (6,0±0,5)˚ (7,0±0,5)˚ (7,0±0,5)˚
2 (8,0±0,5)˚ (8,0±0,5)˚ (9,0±0,5)˚ (9,0±0,5)˚
2,5 (1,00±0,05)10˚ (1,00±0,05)10˚ (1,20±0,05)10˚ (1,20±0,05)10˚
L (cm) Percobaan 3
L1 = 30 L2 = 40
m (gr)
0,5 (3,0±0,5)˚ (3,0±0,5)˚ (6,0±0,5)˚ (6,0±0,5)˚
1 (5,0±0,5)˚ (5,0±0,5)˚ (8,0±0,5)˚ (8,0±0,5)˚
1,5 (7,0±0,5)˚ (7,0±0,5)˚ (1,00±0,05)10˚ (1,00±0,05)10˚
2 (9,0±0,5)˚ (9,0±0,5)˚ (1,20±0,05)10˚ (1,20±0,05)10˚
2,5 (1,10±0,05)10˚ (1,10±0,05)10˚ (1,40±0,05)10˚ (1,40±0,05)10˚
VII. PENGOLAHAN DATA
Rumus – rumus yang digunakan :
10
DD ;
2
1
22
1
1
n
DDn
nD
ii
DR2
1 ;
22
2
1DR
5
KelilingKeliling ;
2
1
22
1
1
n
kelkeln
nKeliling
ii
2
Kelilingr ;
22
22
2
2
1kelilingkeliling
kel
rr
2
;
2
1
2
1
042
0360
R
rgmLG
;
2
22
222
2
3
2
GR
R
Gr
r
GG
2
2
42
0360r
R
gmL
2
2
42
02
2
242
02
2
52
0 3603603604L
R
rgm
R
rgmLR
R
rgmL
m (gr)
( 0 )
L (cm)
( 0 )
2
2
42
0360m
R
rgL
, dimana L dan m adalah 0.
5
GG ;
5
GG untuk setiap L
Cara Grafik :
m
tan ; tan
tan
36042
0
R
rgLG
22
2222
tantan3
2
GR
R
Gr
r
GG
22
242
02
2
52
022
42
0
tan3
2
tan
360
tan
3604
3
2
tan
360
R
rgLR
R
rgLr
R
gL
Ambil 3 dari 6 L sebagai sample
L
tan ; tan
tan
36042
0
R
mrgG
22
2222
tantan3
2
GR
R
Gr
r
GG
22
242
02
2
52
022
42
0
tan3
2
tan
360
tan
3604
3
2
tan
360
R
rgMR
R
rgmr
R
gm
Ambil 3 dari 5 m sebagai sample
Perhitungan :
10
3,53 3,53 3,433,53 3,43 3,43 3,53 3,64 3,53 3,63 D
521,3 mm = 0,3521 cm
02394,0110
5159,0
10
1 2
1
D mm = 0,002394
Angka Pelaporan ( 3,521 ± 0,024 ) 10-1
cm
17605,03521,02
1R cm
000001433,0002394,02
1 22
R cm
Angka Pelaporan ( 1,176050 ± 0,0000014 ) 10-1
cm
5,305
3031315,3030
Keliling cm 2236,0
15
25,2325625,46525
5
1 2
1
Keliling cm
Angka Pelaporan ( 3,050 ± 0,022 ) 10-1
cm
8542,42
5,30
r cm
0012664,02236,02
1 22
r cm
Angka Pelaporan ( 4,8542 ± 0,0013 ) cm
Menghitung dan
L(cm)
m (gr)
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
L1 = 10 L2 = 20 L1 = 30 L2 = 40 L1 = 50 L2 = 60
)(o
)(o
)(o
)(o )(o
)(o
0,5 (1,0±0,5) (4,0±0,5) (2,0±0,5) (3,0±0,5) (3,0±0,5) (6,0±0,5)
1 (1,0±0,5) (5,0±0,5) (4,0±0,5) (5,0±0,5) (5,0±0,5) (8,0±0,5)
1,5 (2,0±0,5) (7,0±0,5) (6,0±0,5) (7,0±0,5) (7,0±0,5) (1,00±0,05)10
2 (5,0±0,5) (9,0±0,5) (8,0±0,5) (9,0±0,5) (9,0±0,5) (1,20±0,05)10
2,5 (6,0±0,5) (1,10±0,05)10 (1,00±0,05)10 (1,20±0,05)10 (1,10±0,05)10 (1,40±0,05)10
Menghitung G dan G
L (cm)
m (gr)
Percobaan 1
L1 = 10 L2 = 20
G ( x 1011
dyne / cm2 ) G ( x 1011
dyne / cm2 )
0,5 ( 9,22 ± 0,21 ) 10-2
(4,61 ± 0,33) 10-2
1 ( 1,84 ± 0,09 ) 10-1
(7,9 ± 0,5) 10-2
1,5 ( 1,382 ± 0,012 ) 10-1
(7,90 ± 0,32) 10-2
2 (7,37 ± 0,5) 10-2
(8,19 ± 0,21) 10-2
2,5 (7,68 ± 0,4) 10-2 (8,38 ± 0,15) 10
-2
L (cm)
m (gr)
Percobaan 2
L1 = 30 L2 = 40
G ( x 1011
dyne / cm2 ) G ( x 1011
dyne / cm2 )
0,5 (1,382 ± 0,012) 10-1
(1,23 ± 0,04) 10-1
1 (1,382 ± 0,030) 10-1
(1,475 ± 0,022) 10-1
1,5 (1,382 ± 0,013) 10-1
(1,580 ± 0,013) 10-1
2 (1,38 ± 0,07) 10-1
(1,64 ± 0,08) 10-1
2,5 (1,382 ± 0,05) 10-1
(1,54 ± 0,04) 10-1
L (cm)
m (gr)
Percobaan 3
L1 = 50 L2 = 60
G ( x 1011
dyne / cm2 ) G ( x 1011
dyne / cm2 )
0,5 (1,54 ± 0,07) 10-1
(9,2 ± 0,6) 10-2
1 (1,843 ± 0,034) 10-1
(1,38 ± 0,08) 10-1
1,5 (1,975 ± 0,020) 10-1
(1,66 ± 0,07) 10-1
2 (2,048 ± 0,013) 10-1
(1,84 ± 0,06) 10-1
2,5 (2,10 ± 0,09) 10-1
(1,98 ± 0,05) 10-1
Menghitung G dan G
Percobaan L ( cm ) G ( x 1011
dyne / cm2 )
1
L1 = 10 ( 1,13 ± 0,04 ) 10-1
L2 = 20 ( 7,39 ± 0,030 ) 10-2
2
L1 = 30 ( 1,382 ± 0,035 ) 10-1
L2 = 40 ( 1,493 ± 0,039 ) 10-1
3
L1 = 50 ( 1,90 ± 0,05 ) 10-1
L2 = 60 ( 1,56 ± 0,06 ) 10-1
G ( 1,367 ± 0,010 ) 10-1
Cara Grafik :
1. Grafik simpangan terhadap massa ( m )
Grafik simpangan terhadap massa ( m ) pada L = 10 cm
Grafik Simpangan terhadap massa
0
1
2
3
4
5
6
7
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
massa ( gr )
sim
pan
gan
( d
era
jat
)
.
t
1
2
5,15
5,125,115,0
X gr
35
65211
Y derajat
Titik sentroid : ( X, Y ) = ( 1,5 , 3 )
39,12,2
2,41,5tan
m
67,675,19,1
6,46,5tan 1
m
57,005,24,2
6,38,3tan 2
m
37,367,63tantan 11
43,257,03tantan 22
9,22
43,237,3
Angka pelaporan : ( 3,0 ± 2,9 )
625860256530009609,0689,9
542,48100010360
tan
36042
0
R
rgLG = 0,625 x 10
11 dyne/cm
2
2
222
00000143,03000169,0689,9
542,48100010360400127,0
3
2
30009609,0689,9
100010360
G
22
9,23
2
90009609,0689,9
542,48100010360
101010 1062,110140555,310190894,1
1110595,0 dyne/cm2
Angka pelaporan : ( 6,3 ± 6,0 ) 10-1
( x 1011
dyne/cm2
)
Grafik simpangan terhadap massa ( m ) pada L = 20 cm
Grafik Simpangan terhadap massa
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
massa ( gr )
sim
pan
gan
( d
era
jat
)
.t
2
1
5,15
5,125,115,0
X gr
2,75
119754
Y derajat
Titik sentroid : ( X, Y ) = ( 1,5 , 7,2 )
57,362,09,0
2,42,5tan
m
286,496,11,2
4,1011tan 1
m
74,194,14,2
0,88,8tan 2
m
716,0286,457,3tantan 11
83,174,157,3tantan 22
273,12
83,1716,0
Angka pelaporan : ( 3,57 ± 1,27 )
525768788557,30009609,0689,9
542,48100010360
tan
36042
0
R
rgLG = 0,526 x10
11 dyne/cm
2
2
222
00000143,057,3000169,0689,9
542,48100010360400127,0
3
2
57,30009609,0689,9
100010360
G
22
27,13
2
7,120009609,0689,9
542,48100010360
101010 1042,110224,2104097,1
1110505,0 dyne/cm2
Angka pelaporan : ( 5,3 ± 5,1 ) 10-1
( x 1011
dyne/cm2
)
Grafik simpangan terhadap massa ( m ) pada L = 30 cm
Grafik Simpangan terhadap massa
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
massa ( gr )
sim
pan
gan
( d
era
jat
)
t
5,15
5,125,115,0
X gr
65
108642
Y derajat
Titik sentroid : ( X, Y ) = ( 1,5 , 6 )
54,285,14,2
4,78,8tan
m
0
Angka pelaporan : ( 2,5 ± 0,0 )
738974242154,20009609,0689,9
542,48100010360
tan
36042
0
R
rgLG = 0,73 x 10
11 dyne/cm
2
2
222
00000143,054,2000169,0689,9
542,48100010360400127,0
3
2
54,20009609,0689,9
100010360
G
22
03
2
45,60009609,0689,9
542,48100010360
01077,31066,1 1010
1110543,0 dyne/cm2
Angka pelaporan : ( 7,3 ± 5,4 ) 10-1
( x 1011
dyne/cm2
)
63,03
73,053,063,0
G ( x 10
11 dyne/cm
2 )
55,03
54,051,06,0
G ( x 10
11 dyne/cm
2 )
Angka pelaporan : ( 6,3 ± 5,5 ) 10-1
( x 1011
dyne/cm2
)
2. Grafik simpangan terhadap panjang batang ( L )
Grafik simpangan terhadap panjang batang ( L ) pada m = 0,5 gr
Grafik simpangan terhadap panjang batang
0
1
2
3
4
5
6
7
0 10 20 30 40 50 60 70
panjang batang ( cm )
SIm
pan
gan
( d
era
jat
)
.
t1
2
356
605040302010
X gr
36
632241
Y derajat
Titik sentroid : ( X, Y ) = ( 35, 3 )
12,04550
2,48,4tan
m
15,04044
8,42,6tan 1
m
033,04860
4,38,3tan 2
m
03,015,012,0tantan 11
087,0033,012,0tantan 22
0585,02
087,003,0
Angka pelaporan : ( 1,2 ± 0,6 ) 10-1
12,00009609,0689,9
542,4810005,0360
tan
36042
0
R
rgmG = 0,782 x10
11 dyne/cm
2
2
222
00000143,012,0000169,0689,9
542,4810005,0360400127,0
3
2
12,00009609,0689,9
10005,0360
G
22
0585,03
2
0144,00009609,0689,9
542,4810005,0360
101010 1046,21047,21086,1
1110679,0 dyne/cm2
Angka pelaporan : ( 7,8 ± 6,8 ) 10-1
( x 1011
dyne/cm2
)
Grafik simpangan terhadap panjang batang ( L ) pada m = 1 gr
Grafik simpangan terhadap panjang batang
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0 10 20 30 40 50 60 70
panjang batang ( cm )
SIm
pan
gan
( d
era
jat
)
.t1
2
356
605040302010
X gr
67,46
855451
Y derajat
Titik sentroid : ( X, Y ) = ( 35, 4,67 )
12,05055
4,72,8tan
m
2,04246
2,70,8tan 1
m
04,04858
6,50,6tan 2
m
08,02,012,0tantan 11
08,004,012,0tantan 22
08,02
08,008,0
Angka pelaporan : ( 1,2 ± 0,8 ) 10-1
12,00009609,0689,9
542,4810001360
tan
36042
0
R
rgmG = 0,156 x10
11 dyne/cm
2
2
222
00000143,012,0000169,0689,9
542,4810001360400127,0
3
2
12,00009609,0689,9
10001360
G
22
08,03
2
0144,00009609,0689,9
542,4810001360
101010 10203,010759,010144,0
1110111,0 dyne/cm2
Angka pelaporan : ( 1,56 ± 1,11 ) 10-1
( x 1011
dyne/cm2
)
468,02
156,078,0
G ( x 10
11 dyne/cm
2 )
395,03
11,068,0
G ( x 10
11 dyne/cm
2 )
Angka pelaporan : ( 4,7 ± 4,0 ) 10-1
( x 1011
dyne/cm2
)
VII. TUGAS AKHIR
1. Buatlah grafik hubungan antara α dengan m untuk tiap harga L tertentu (ambil α˚ = 0 untuk m = 0)
2. Buatlah grafik hubungan antara α˚ dengan L9m) untuk tiap harga m tertentu.
3. Sesuaikan hasil diatas dengan gambar grafik dan rumus
4. Hitunglah harga m/ α˚ untuk tiap L dari grafik α˚ terhadap m kemudian hitung harga G untuk tiap
harga L secara grafis, lalu ambil rata-ratanya.
5. Hitung harga L/ α˚ untuk tiap m secara grafis (L terhadap α˚), kemudian hitung harga G untuk tiap m
secara grafis, lalu ambil rata-ratanya.
6. Bahan apaqkah yang diukur tersebut? Berdasarkan apakah peryataan itu dikemukakan (sebut sumber
litelatur/table-tabel).
7. Apakah pada saat pembebanan, batang yang diukur boleh melengkung? Jelaskan!
8. Tentukan dengan cara yang sama, harga G untuk batang logam yang lain.
9. Berdasarkan pertanyaan 8, bahan apakah yang diselidiki?
Jawaban :
1. Telah dibuat di pengolahan data.
2. Telah dibuat di pengolahan data.
3. Telah dibuat di pengolahan data.
4. Telah dibuat di pengolahan data.
5. Telah dibuat di pengolahan data.
6. Bahan yang dipakai adalah . Hal ini dapat terbukti dengan melihat nilai G atau modulus punter
batang tersebut dan mencocokannya dengtan tabel yang terdapat di laboratorium fisika dasar.
7. Saat pembebanan, batang tidak boleh melengkung karena salah satu syarat dari percobaan ini adalah
batang yang dipakai harus sama partikelnya. Sedangkan kalau batang melelngkung, batang tersebut
tidak sama partikelnya.
8. Pada percobaan ini hanya digunakan satu buah batang logam.
9. Pada percobaan ini hanya digunakan satu buah batang logam.
VIII. ANALISA
Setelah melakukan percobaan ini terdapat beberapa hal yang perlu dianalisa yaitu sebagai berikut
:
Setelah didapat hasil dari pengolahan data, saya membandingkan hasil yang didapat dari rumus
dan hasil yang didapat dari kedua grafik. Berikut hasilnya :
G dari rumus :
( 1,367 ± 0,010 ) 10-1
( x 1011
dyne / cm2 )
G dari grafik simpangan terhadap massa ( m ) :
( 6,3 ± 5,5 ) 10-1
( x 1011
dyne/cm2
)
G dari grafik simpangan terhadap panjang batang ( L ) :
( 1,56 ± 1,11 ) 10-1
( x 1011
dyne/cm2
)
Terlihat dari hasil di atas ternyata G yang diperoleh berbeda. Hal ini mungikn disebabkan oleh :
Kesalahan ketika melihat simpangan pada busur yang mempengaruhi data pengamatan.
Kesalahan pada pemasangan jarum yang seharusnya berada di tengah.
Kesalahan ketika melakukan perhitungan sehingga didapat G yang berbeda.
Kesalahan dalam pembuatan grafik.
IX. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan ini maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu diantaranya :
1. Modulus Geser atau adalah bilangan yag menggambarkan perubahan benda yang elastis, atau suatu
konstanta yang menyatakan besarnya gaya yang diperlukan untuk memuntir suatu bahan per satuan
luar tiap satu derajat. Pada percobaan ini terlihat pada saat batang tambahkan beban maka logam akan
memuntir dan pada saat dikurangi beban maka batang tidak akan langsung kembali ke posisi awal,
karena batang tersebut mempunyai daya elastisitas sehingga saat dibebani partikel – partikel pada
batang tersebut bertambah.
2. Puntiran diteruskan ke arah memanjang maksudnya adalah bahwa di semua tempat di sepanjang
batang mengalami puntiran. Hal ini disebabkan karena setiap batang memiliki daya elastisitasnya
masing – masing. Semakin mendekati beban maka daya puntiran batang akan semakin besar. Hal ini
ditandai dengan simpangan pada busur derajat akan semakin besar bila mendekati beban.
3.
α ( derajat )
m ( gr )
. .
Batas elastisitas
Titik
patah
Gambar diatas menunjukan grafik hubungan antara besar simpangan dengan massa beban yang
ditambahkan. Dari grafik dapat terlihat bahwa semakin banyak beban yang akan ditambahkan maka
simpangan pada busurpun akan semakin besar. Hal ini terjadi di setiap titik pada batang tersebut. Hal
ini seperti telah diulas di atas terjadi karena adanya daya elastisitas pada batang logam. Semua logam
memiliki daya elastisitasnya masing – masing. Daya elastisitas setiap logam berbeda – beda. Apabila
beban terus ditambahkan maka grafik akan mendekati batas elastisitas batang yang dapat
didefinisikan batas dimana suatu batang logam telah mencapai daya elastisitasnya yang maksimum.
Setelah ditambahkan beban kembali maka batang akan mencapai titik patah yang menyebabkan
batang logam akan patah.
X. DAFTAR PUSTAKA
Team. 2004. Modul Praktikum Fisika Dasar. Bandung : Laboratorium Fisika Dasar – ITENAS.
Tyler. F. ” A laboratory of Physics ”. Edward Arnold 1967.